laporan praktikum pemesinan khusus indra rustiawan

34
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS 1 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri yang menonjol dari era yang semakin modern ini adalah semakin bertautnya dunia ilmu,teknologi,ekonomi, pendidikan tak terkecuali industry.Kemajuan dunia industry saat ini sangat pesat dan sangat variatif dilihat dari segi kualitas dan kuantitas hasil produksinya. Perusahaan-perusahaan di dunia bersaing keras untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, berbagai upaya pun di lakukan demi menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi di pasaran. Mulai dari pengoptimalan fasilitas sampai kualitas kinerja SDM nya pun menjadi hal yang sangat di perhitungkan. Contohnya pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang berkaitan dengan permesinan dan proses pengolahan logam. Selain factor fasilitas seperti permesinan juga dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk menghasilkan produk yang baik dan berkualitas pula. Berdasarkan kepada pengolahan logam, salah satu bentuk pengolahan logam adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang sifatnya khusus seperti surface grinding . Mesin surface grinding biasanya digunakan pada tahap finishing, fungsi mesin surface grinding sendiri adalah untuk meratakan permukaan suatu benda kerja dengan tingkat kehalusan yang sangat tinggi. Prinsip kerja mesin surface grinding sendiri adalah dengan menggunakan batu gerinda sebagai alat potong untuk meratakan permukaan benda kerja yang bergerak horizontal secara otomatis yang kedalaman pemakanannya bisa kita atur.

Upload: indrarustiawan16

Post on 14-Apr-2016

63 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan praktikum permesinan khusus

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

1 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri yang menonjol dari era yang semakin modern ini adalah

semakin bertautnya dunia ilmu,teknologi,ekonomi, pendidikan tak terkecuali

industry.Kemajuan dunia industry saat ini sangat pesat dan sangat variatif dilihat

dari segi kualitas dan kuantitas hasil produksinya.

Perusahaan-perusahaan di dunia bersaing keras untuk mendapatkan

kepercayaan konsumen, berbagai upaya pun di lakukan demi menciptakan

produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi di pasaran. Mulai

dari pengoptimalan fasilitas sampai kualitas kinerja SDM nya pun menjadi hal

yang sangat di perhitungkan.

Contohnya pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang berkaitan

dengan permesinan dan proses pengolahan logam. Selain factor fasilitas seperti

permesinan juga dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk menghasilkan produk

yang baik dan berkualitas pula.

Berdasarkan kepada pengolahan logam, salah satu bentuk pengolahan

logam adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang sifatnya khusus seperti

surface grinding . Mesin surface grinding biasanya digunakan pada tahap

finishing, fungsi mesin surface grinding sendiri adalah untuk meratakan

permukaan suatu benda kerja dengan tingkat kehalusan yang sangat tinggi.

Prinsip kerja mesin surface grinding sendiri adalah dengan menggunakan batu

gerinda sebagai alat potong untuk meratakan permukaan benda kerja yang

bergerak horizontal secara otomatis yang kedalaman pemakanannya bisa kita

atur.

Page 2: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

2 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar

11000-15000. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan

komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang

sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang

diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan

untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang

dikhususkan untuk memotong.

Kembali mengacu kepada dunia industri . Karena melihat dunia

pendidikan sekarang, banyak diarahkan ke arah pendidikan vokasional yang

salah satunya adalah Teknik Pemesinan. Permesinan khusus adalah merupakan

substansi dari Teknik Pemesinan itu sendiri dan merupakan salah satu upaya

untuk menghasilkan kualitas SDM yang baik dan memiliki daya saing. Maka

penulis berusaha membuat laporan praktikum ini dengan sebaik-baiknya dan

sejelas mungkin untuk bisa di manfaatkan oleh semua pihak yang membacanya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahannya dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengoperasikan mesin surface grinding ?

2. Bagaimana cara mengoperasikan mesin tool grinding ?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan laporan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dan

syarat kelulusan mata kuliah Permesinan Khusus. Selain itu juga laporan ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin surface

grinding dan mesin tool grinding.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin

surface grinding.

Page 3: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

3 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

2. Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin

tool grinding.

3. Memberikan informasi apa saja alat keselamatan kerja yang

harus digunakan ketika sedang mengerjakan kerja mesin gerinda.

E. Metode Penulisan

Penulisan laporan ini merujuk kepada buku pedoman penulisan karya

ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah yang

diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, maka sistematikak

penulisan laporan ini akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan dilakukannya praktikum

berserta dengan penulisan laporannya.

BAB II landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan teori terkait dengan hal-hal yang

dilaporkan pada laporan ini yaitu mengenai mesin surface grinding dan

mesin tool grinding.

BAB III Pembahasan

Bab ini berisi tentang alat dan bahan apa saja yang digunakan pada

proses kerja surface grinding dan tool grinding beserta dengan langkah

kerja dan penemuannya ketika praktikum.

BAB IV Kesimpulan

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab 1 sampai bab 3 dan juga

saran- saran untuk perbaikan kualitas praktikum serta informasi-informasi

yang bisa berguna untuk praktikum yang akan datang.

Page 4: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

4 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah sebuah alat untuk melakukan pengikisan,

penajaman, pengasahan atau pemotongan pada sebuah benda kerja sehingga

menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Sebagai salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata

potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk

mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin

gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja

sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

B. Fungsi Utama Mesin Gerinda

1. Memotomg benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal.

2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.

3. Sebagai proses akhir ( finishing ) pada benda kerja.

4. Mengasah alat potong agar tajam.

5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-

lain ).

C. Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda

1. Kelebihan

a. Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.

b. Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.

c. Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat

presisi.

2. Kekurangan

a. Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.

b. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.

c. Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.

Page 5: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

5 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

D. Jenis-jenis Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan ( Surface Grinding )

Merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan untuk

menggerinda permukaan rata atau untuk memperoleh hasil permukaan

yang datar dan rata. Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jenis,

yaitu:

a. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja

bolak- balik

Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan

permukaan rata dan menyudut.

b. Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan

meja berputar

Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata

poros.

Page 6: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

6 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

c. Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja

bolak- balik

Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan

permukaan rata dan lebar serta menyudut.

d. Mesin gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar

Fungsi mesin ini sama dengan mesin gerinda datar

horizontal meja bolak- balik yaitu dipergunakan untuk

menggerinda permukaan rata poros.

Page 7: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

7 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

E. Bagian-bagian Utama Mesin Surface Grinding

Keterangan :

1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batugerinda.

2. Pembatas langkah meja mesin3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.4. Spindel penggerak meja mesin naik turun5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri6. Tuas pengontrol meja mesin7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu

gerinda dan gerakan pemakanan.

Perlengkapan yang digunakan pada mesin surface grinding:a. Meja Magnet Listrik

Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan olehaliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekambenda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.

Page 8: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

8 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

b. Meja Magnet Permanen

Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat

pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri

meja bersifat permanen, proses pencekaman benda kerja menggunakan

mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses

pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada umumnya. Akan

tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan mesin

gerinda pada umumnya.

Page 9: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

9 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

c. Ragum Mesin Presisi

Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja

yang semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya

saling tegak lurus dan sejajar.

F. Klasifikasi Mesin Surface Grinding Berdasarkan Prinsip Kerjanya

1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat

dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.

2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melaluiprogram (NC/Numerical Control dan CNC/Computer NumericallyControl).

G. Mesin Gerinda Alat Potong

Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi,

Page 10: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting

tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.

Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk

silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja

yang mengharuskan ketelitian.

Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau

frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.

2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat

potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya

benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting

tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.

Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk

silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja

yang mengharuskan ketelitian.

Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau

frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.

2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat

potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya

benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

10 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting

tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain.

Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk

silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja

yang mengharuskan ketelitian.

Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau

frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untukpengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentukbenda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahandigerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.

2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat

potong mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya

benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar.

Page 11: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

11 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

3. Mesin gerinda tangan ( Hand Grinding ). Mesin gerinda

tangan merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan

dari engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya

dipergunakan pada bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga.

Rata-rata fungsi utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.

H. Macam-macam Bentuk Batu Gerinda

1. Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potongseperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

2. Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperticutter, pahat bubut, dan sebagainya.

3. Dish Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.4. Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material

yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami prosesheat treatment.

5. Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter

dalam suatu jenis produk.

6. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk

mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan

penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu

digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.

7. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap

terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti

beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk

mengiris batu permata seperti bahan keras.

Page 12: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

12 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

I. Peralatan Keselamatan Kerja Dalam Menggerinda

1. Baju praktik untuk melindungi tubuh kita dari serpihan dan butiran-

butiran debu yang dikhawatirkan akan melukai tubuh.

2. Safety Shoes untuk melindung kaki kita dari tertimpa benda-benda

yang terjatuh sehingga tidak terluka.

3. Kacamata pelindung untuk menggerinda memiliki desain khusus yang

mirip seperti kacamata renang. Hal ini dikarenakan untuk menghindari

masuknya butiran-butiran besi hasil proses gerinda ke dalam mata.

4. Masker Pelindung Mulut untuk menghindari butiran-butiran besi

masuk kedalam mulut.

Page 13: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

13 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

5. Pelindung Telinga (Headphone) ini berfungsi untuk mencegah masuknya

butiran-butiran besi masuk ketelinga dan juga untuk melindungi telingan

dari suara bising yang dihasilkan oleh mesin.

J. Jenis-jenis Penggerindaan

1. Penggerindaan Kering

Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan yang

pengerjaanya tanpa menggunakan cairan pendingin. faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu :

a. Jenis benda kerja

b. Proses pengerjaan benda kerja

c. Jenis mesin gerinda

d. Jenis batu gerinda

Page 14: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

14 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :

a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi

b. Chip atau debu yang dihasilkan akan berterbangan

c. Batu gerinda lebih awet

d. Biaya yang diperlukan lebih murah

2. Penggerindaan Basah

Penggerindaan basah merupakan suatu proses penggerindaan yang

mengguanakan cairan pendingin. Biasanya pada penggerindaan basah

digunakan untuk pengasahan pahat bubut yang tip pahatnya berasal dari

bahan karbid. Beberapa akibat dari penggerindaan kering antara lain :

a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih rendah

b. Chip atau debu yang dihasilkan tidak berterbangan

c. Batu gerinda akan cepat habis

d. Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya

Page 15: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

15 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB III

PEMBAHASAN

A. Mesin Surface Grinding

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan proses pembelajaran diharapkan peserta didik dapat

memahami mengenai :

a. Tata cara menghidupkan mesin surface grindingb. Mengoperasikan mesin surface grindingc. Mengetahui komponen-komponen mesin surface grindingd. Tata cara mematikan mesin surface grinding

2. Alat dan Bahan

a. Mesin surface grindingb. Kunci pas 16c. Kunci Ld. Jangka sorong/vernier calipere. Baja karbon ST 37 ukuran 160 mm x 50 mm x 15 mm

3. Keselamatan Kerjaa. Baju praktekb. Safety Shoesc. Kacamata Pelindungd. Headphone Peredam Suarae. Masker

Page 16: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

16 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

4. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin Surface Grinding

NO URAIAN KETERANGAN ALAT1 Memasang benda kerja pada

meja kerja1. Atur posisi benda kerja hingga benda kerja

tepat di bawah batu gerinda2. Putarkan baut pada meja kerja searah

putaran jarum jam menggunakan kunci 16

1. Kunci 162. Mesin Surface

Grinding

Page 17: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

17 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

2 Mengatur langkahpergerakan meja kerja

1. Setelah saklar pada mesin di putar ke arahon, tekan tombol pergerakan meja arahmemanjang (yang di tandai dengan tombola)

2. Atur langkah pergerakan meja kerja arahmemanjang dengan menggunakan kunci Ldan sesuaikan dengan panjang benda kerja

1. Kunci L2. Mesin Surface

Grinding

Page 18: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

18 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

3. Menekan tombol pergerakan meja arahmelintang (dilambangkan dengan huruf B)

4. Atur langkah pergerakan meja arahmelintang dengan menyesuaikan jarakantara kedua hendle dengan lebar bendakerja

Page 19: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

19 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

3 Menghidupkan mesin secarakeseluruhan

1. Setelah mengatur pergerakan meja kerja,tekan tombol untuk memutarkan batugerinda ( ditandai dengan huru C )

2. Tekan tombol untuk mengalirkan cairanpendingin (dilambangkan dengan huruf

Mesin Surface Grinding

Page 20: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

20 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

D)

3. Putarkan tombol ke arah otomatis(dilambangkan dengan huruf E)

4 Menentukan titik nolpemakanan

1. Putarkan handle untuk menaikan meja kerjasecara perlahan

Mesin Surface Grinding

Page 21: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

21 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

2. Hentikan putaran hendle bila batu gerindasudah menyentuh benda kerja ( ditandaidengan munculnya bunga api)

Page 22: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

22 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

5 Mengatur tebal pemakanan 1. Setelah titik nol pemakanan ditemukan,putar hadle pemakanan secara konstansejauh 0,03 mm setelah satu sikluspemakanan selesai.

2. Lakukan sampai mencapai tebal benda kerjayang diinginkan

Mesin surface grinding

6 Mematikan Mesin SurfaceGrinding

1. Memutarkan tombol otomatis ke arahmanual

Mesin Surface Grinding

Page 23: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

23 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

2. Menghentikan putaran batu gerinda

Page 24: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

24 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

3. Menghentikan aliran pendingin

4. Menghentikan pergerakan meja kerja

Page 25: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

25 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

7 Mengambil benda kerja darimeja kerja

1. Putarkan baut pada meja kerja ke arahberlawanan dengan putaran jarum jam(sampai sistem magnet pada meja kerja tidakberfungsi/benda kerja dapat diambil)

Kunci pas 16

Page 26: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

26 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

8 Pengukuran Benda Kerja Ukur ketebalan benda kerja menggunakan verniercaliper

vernier caliper/jangka sorong

Page 27: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

27 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Page 28: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

28 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

B. Mesin Tool Grinding

1. Tujuan Pembelajaran

a. Tata cara menghidupkan mesin tool grindingb. Mengoperasikan mesin tool grindingc. Mengetahui komponen-komponen mesin tool grindingd. Tata cara mematikan mesin tool grinding

2. Alat dan BahanUntuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang

akan diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam

pengerjaan benda kerja tersebut adalah :

a. Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk

memriksa ukuran ketebalan benda kerja dengan

presisi dengan keakuratan pengukuran 1/1000 mm.

b. Kunci-kunci yang digunakan untuk men-setting benda

kerja pada mesin.

3. Keselamatan Kerjaa. Baju praktekb. Safety Shoesc. Kacamata Pelindungd. Headphone Peredam Suarae. Masker

4. Langkah Kerja

a. Persiapan

1). Pemeriksaan Roda Gerinda

a) Jenis dan bahan roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan

b) Kehalusan butiran abrasive roda gerinda ( >200 mesh)

c) Bentuk/kontur roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan, jika

sudah tidak rata/ tidak sesuai lakukan trimming ( pengasahan dan

pembentukan.

d) Pemasangan roda gerinda harus yakin kuat

e) Putaran roda gerinda harus center dan tidak goyang

Page 29: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

29 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

2). Setting Mesin dan Pemasanga Tool

a) Pasang Tool pada tools Holder dengan baik/kuat

b) Setting tinggi sumbu roda gerinda ,setinggi sumbu tool holder

c) Atur sudut penggerindaan ( 5 – 8°), lanjutkan digerinda

d) Atur sudut penggerindaan ( 8 – 12°), lanjutkan gerinda

e) Atur sudut penggerindaan ( 12- 18°), lanjut gerinda

3). Pengasahan

Urutan pengasahn untuk setiap pisau berbeda, diuraikan sebagai

berikut:

a) Urutan mengasah pahat bubut rata

(1) Asah sudut tatal (γ) = 12° - 20

(2) Asah sudut bebas samping (α) = 5° - 8°

(3) Asah Sudut bebas muka (β) = 5° - 8°

(4) Asah sudut teta (θ) 18° - 20°

(5) Sudut pahat delta (δ) terbentuk dengan sendirinya.

b) Urutan mengasah mata bor(1) Asah sudut mata bor delta (δ) = 120° - 125°(2) Asah sudut bebas alpha (α) = 5° - 8°(3) Sudut mata sayat terbentuk dengan sendirinya,

perhatikan :a. sisi sayat harus simetri, sama panjang dan sama

tinggi.b. waktu mengasah jangan sampai hangus, pakai

pendinginan.

4). Pelepasan Pisau

Setelah pengasahan selesai, pisau dilepas dengan urutan sebagai

berikut:

a) Mata Bor

(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda(2) Kendurkan ikatan poros pengikat dengan cara memutar

Page 30: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

30 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

handle pengikat ke arah kiri.(3) Dorong dengan hentakan ringan poros pengikat.(4) Lepaskan pisau dari dudukannya (collet).

b) Pahat Bubut

(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda.

(2) Kendurkan baut pengikat pada dudukan pahat

(3) Lepaskan pahat bubut

c) Pemeriksaan

Pemeriksaan hasil pengasahan dilakukan secara visual dengan

bantuan alat ukur busur derajat. Pemeriksaan dilakukan pada

sudut pisau sesuai ketentuan. Khusus untuk mata bor dan end

mill selain sudut pisau perhatikan pula panjang sisi sayat, tinggi

mata sayat, offset mata sayat lebar mata sayat harus simetri

sama bentuknya dan sama tingginya.

C. Temuan Ketika Praktikum

Pada pelaksanaan praktikum surface grinding kita harus pintar

mensetting/mengatur panjang langkah meja arah melintang atau pun arah

horizontal menyesuaikan dengan dimensi benda kerja untuk keefektifan waktu

pada proses pengerjaan. Selain itu besarnya pemakanan harus diatur sesuai

kecepatan dan bahan batu gerinda, lazimnya jangan terlalu besar dalam

mengatur kedalaman pemakanan hal tersebut akan berpengaruh terhadap

tingkat kehalusan benda kerja setelah proses pengerjaan selesai. Pelankan laju

meja arah melintang ketika melakukan pemakanan terakhir, dan ulangi

pemakanan tanpa merubah kedalaman pemakanan pada langkah terakhir

untuk tingkat kehalusan permukaan benda kerja yang baik.

Page 31: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

31 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mesin gerinda merupakan alat untuk melakukan pengikisan,

penajaman, pengasahan atau pemotongan pada sebuah benda kerja. Salah satu

mesin yang menggunakan batu gerinda sebagai alat potongnya adalah mesin

surface grinding yang menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat

ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu sebelum mengoperasikan mesin ini

perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang.

Salah satu bentuk dari persiapan yang baik dan matang disamping tahu

dan mengerti dari pada berbagai fungsi tombol dan komponen yang ada dalam

mesin ini adalah menentukan kecepatan putaran batu gerinda yang akan

dipakai. Penentuan kecepatan putaran batu gerinda disesuaikan dengan bahan

benda kerja yang akan dipotong, sehingga akan dihasilkan kecepatan yang

nantinya tidak akan mengakibatkan batu gerinda mudah rusak dan kualitas

dari kehalusan permukaan benda kerja yang akan dipotong sangat baik.

Disamping itu besarnya pemakanan turut mengambil andil yang sangat

berpengaruh terhadap kualitas kehalusan permukaan yang dihasilkan.

Idealnya dalam pengoperasian mesin surface grinding ini pemakanan yang

dilakukan tidak terlalu besar dimulai dari 0.03 mm sampai 0.05 mm.

Adapun fungsi-fungsi dari tombol yang ada adalah sebagai berikut :

Page 32: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

32 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Nomor 1 : tombol pergerakan meja arah horizontal

Nomor 2 : tombol untuk mengalirkan cairan pendingin

Nomor 3 : tombol untuk memutarkan batu gerinda

Nomor 4 : tombol emergency

Nomor 5 : tombol untuk mengatur pergerakan arah melintang

Nomor 6 : saklar untuk mengatur fungsi manual dan otomatis

Nomor 7 : saklar untuk mengatur kecepatan.

Berikut ini adalah gambar dari pada salah satu komponen mesin

surface grinding yang fungsinya untuk mengatur panjang langkah meja kerja

arah melintang yang di sesuaikan dengan benda kerja.

Berikut dibawah ini adalah gambar dari pada salah satu komponen

mesin surface grinding yang fungsinya untuk mengatur panjang langkah meja

kerja arah memanjang (horizontal) yang disesuaikan dengan benda kerja.

Page 33: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

33 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

B. Saran

Gunakanlah selalu alat keselamatan yang sesuai dengan standar

operasional dan persiapkan alat bantu yang akan dipakai sebelum

mengoperasikan mesin. Aturlah panjang pergerakan meja kerja arah

melintang dan memanjang dengan teliti untuk mengefektifkan waktu pada

saat proses pengoperasian mesin berlangsung. Aturlah besarnya pemakanan

dengan teliti dan konstan, pada saat langkah terakhir pemakanan benda kerja

besarnya pemakanan usahakan jangan terlalu besar, dan ulangi langkah

tersebut tanpa merubah besarnya pemakanan. Hal tersebut untuk

menghasilkan permukaan benda kerja yang tingkat kehalusannya baik.

Page 34: Laporan Praktikum Pemesinan Khusus Indra Rustiawan

UNIVERSITASPENDIDIKANINDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMESINAN KHUSUS

34 Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Deka. (2012). Laporan Cylindrical & Surface

Grinding [Online]. Tersedia:

http://teknikmesin291291.blogspot.com/2012/06/asfasvca.html

(Diakses pada tanggal 3 Juni 2014)

Darsin, Mahros. (2014). Proses Pemesinan dan Mesin Perkakas

[Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/mahrosdarsin/01permesinan-dan-

mesin-perkakas (Diakses pada tanggal 3 Juni 2014)

Arohman, Abdul W. (2013). Mesin Gerinda Finish [Online].

Tersedia: http://www.slideshare.net/abdoelwarohman/mesin-

gerinda-finish (Diakses pada tanggal 1 Juni 2014)

Gito. (2011). Menggerinda Tools (Pisau/Pahat Bubut &Frais) [Online]. Tersedia:

http://cakgito.blogspot.com/2011/12/menggerinda-tools-pisaupahat-add.html

(Diakses pda tanggal 3 Juni 2014)

Kuniawan, Reza. (2013). Laporan Surface Grinding [Online].

Tersedia: http://www.scribd.com/doc/141394569/Laporan-

Surface-Grinding (Diakses pada tanggal 1 Juni 2014).