laporan praktikum mikrobiologi pewarnaan gram kel. 9

23
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN GRAM BAKTERI Disusun oleh : Kelompok 9 Arini Dyah S.P.D (1306377316) Desta Andriyani (1306377083) Sekar Pramesti Artha (1306397034) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA 2014

Upload: arini-dyah

Post on 26-Dec-2015

1.422 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram pada berbagai Bakteri

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PEWARNAAN GRAM BAKTERI

Disusun oleh :

Kelompok 9

Arini Dyah S.P.D (1306377316)

Desta Andriyani (1306377083)

Sekar Pramesti Artha (1306397034)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Page 2: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

PEWARNAAN GRAM BAKTERI

Hari, tanggal praktikum : Kamis, 25 September 2014

Waktu : 10.00 – 12.00

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi lantai 3

Gedung Fakultas Farmasi UI

I. PENDAHULUAN

Bakteri sukar sekali dilihat dengan jelas dengan mikroskop cahaya biasa karena bakteri

tidak berwarna jika diamati secara sendiri-sendiri. Dalam upaya memahami dan mempelajari

struktur, penggolongan sifat, dan morfologi bakteri, dapat dilakukan pewarnaan bakteri.

Asam nukleat bakteri mengandung gugus fosfat bermuatan negatif yang dapat mengikat

zat warna basa yang bermuatan positif. Zat warna asam tidak dapat mewarnai sel bakteri dan

dipergunakan untuk mewarnai latar belakangnya. Zat-zat warna umum dipergunakan untuk

mempelajari morfologi bakteri.

Zat warna terikat dengan protoplasma bakteri secara kimia dan zat warna yang

dipergunakan berbentuk garam. Zat warna bisa mengandung kation pewarna dan anion bukan

pewarna, sedangkan zat pewarna asam mengandung kation bukan pewarna dan anion

pewarna. Ada 5 macam jenis pewarnaan yang dapat dilakukan, dan pada praktikum kali ini

digunakan salah satu cara yaitu Pewarnaan Gram.

II. PRINSIP

Dalam praktikum pewarnaan bakteri kali ini, digunakan cara Pewarnaan Gram dimana

prinsip dari pewarnaan ini yaitu dengan memberikan warna bakteri tersebut dengan 3 zat

warna yaitu Zat Karbol Kristal Ungu, Lugol, dan Air Fuchsin.

Page 3: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Setelah pewarnaan tersebut, akan didapatkan 2 kelompok bakteri yaitu bakteri Gram Positif

dan Gram Negatif hal itu karena Zat Kristal Karbol Ungu dan larutan Lugol akan membentuk

senyawa kompleks yang berwarna ungu pada bakteri, kemudian setelah dilakukan pencucian

dengan alkohol 96% barulah dapat terlihat perbedaannya.Bakteri yang masih

mempertahankan zat warna ungu merupakan Gram Positif sedangkan yang tidak dapat

mempertahankan zat warna ungu disebut Gram Negatif lalu setelah diberi Air Fuchsin, Gram

Negatif akan berwarna merah sedangkan Gram Positif akan tetapberwarna biru.

III. TUJUAN

Membedakan dan mengidentifikasi bakteri Gram positif dengan bakteri Gram negatif

menggunakan metode pewarnaan Gram.

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Spirtus 2. Korek api 3. Pinset

4. Kaca objek 5. Pensil pewarna 6. Inokulum

Page 4: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

7. Bak pewarnaan 8. Mikroskop Cahaya

B. Bahan

2. Biakan bakteri : Escherichia coli

Staphylococcus

Salmonella typhosa

Pseudomonas araginosa

Bacillus subtilis

3. Zat warna :

Karbol kristal ungu 0,5 % Cairan Lugol

Page 5: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Alkohol 96 % Air Fukhsin 0,5 %

Minyak Immersi Aquadest

V. PROSEDUR KERJA

1. Nyalakan api dalam Bunsen. Pijar alat-alat yang mau digunakan seperti inokulum, dan

bahan seperti tabung reaksi berisi bakteri.

2. Membuat preparat

- Bersihkan objek gelas dengan tissue, kemudian lewatkan di atas api untuk

menghilangkan lemak lalu biarkan dingin sebelum dipakai.

Page 6: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

- Buat batas bulatan untuk menempatkan bakteri pada objek gelas menggunakan pensil

gelas.

- Jika kuman yang diperiksa dalam media cair, ambil satu sengkelit letakkan di atas

gelas objek gelas, sebarkan seluas 1-2cm2 atau seluas daerah yang tekah ditandai

dalam objek gelas.

- Jika kuman yang diperiksa ditanam pada media padat maka dibuat suspensi kuman

dengan satu sengkelit NaCl fisiologis.

- Biarkan mongering di udara atau dipercepat dengan melewatkan di atas api

(difiksasi).

3. Tuang larutan karbol kristal ungu sebanyak ±2 tetes sambil objek gelas digoyang

perlahan sampai zat warna menutupi seluruh permukaan bakteri yang akan diuji. Biarkan

selama 1-2 menit untuk bakteri gram negatif dan 6-7 menit untuk bakteri gram positif.

4. Cuci dengan air lalu tuangkan cairan Lugol selama 40-60 detik, kemudian dicuci dengan

air.

5. Lalu cuci alkohol dengan cara dicelupkan ke dalam bejana yang berisi alkohol 96%

goyangkan selama 30 detik sampai zat warna tidak mengalir lagi.

6. Cuci dengan air.

7. Tuangkan air Fukhsin kira-kira 1 tetes sampai menutupi seluruh permukaan bakteri,

biarkan selama 1-2 menit, cuci dengan air lalu keringkan dengan tissue selama 30-40

detik sambil ditekan perlahan-lahan sampai semua air terserap.

8. Tetesi minyak immersi sebanyak ± 2 tetes diatas sediaan kemudian amati di bawah

mikroskop dengan menggunakan perbesaran awal 100 kali.

Page 7: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

VI. HASIL PENGAMATAN

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Staphylococcus, menunjukkan perubahan warna bakteri

menjadi ungu biru, sehingga Staphylococcus digolongkan sebagai bakteri gram positif.

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Escherichia coli, menunjukkan perubahan warna

bakteri menjadi merah, sehingga Escherichia coli digolongkan sebagai bakteri gram negatif.

Page 8: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Salmonella typhosa, menunjukkan perubahan warna

bakteri menjadi merah sehingga Salmonella typhosa digolongkan sebagai bakteri gram negatif.

Page 9: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Streptococcus, menunjukkan perubahan warna

bakteri menjadi ungu biru, sehingga Streptococcus digolongkan sebagai bakteri gram positif.

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Bacillus subtilis, menunjukkan perubahan warna

bakteri menjadi ungu biru. sehingga Bacillus subtilis digolongkan sebagai bakteri gram positif

Page 10: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Hasil pewarnaan gram pada bakteri Pseudomonas araginosa, menunjukkan perubahan

warna bakteri menjadi ungu merah, sehingga Pseudomonas araginosa digolongkan sebagai

bakteri gram negatif.

Page 11: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

VII. PEMBAHASAN

Mikroorganisme merupakan makhluk yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat

melalui mikroskop. Tidak semua mikroorganisme dapat dilihat melalui mikroskop secara

langsung, melainkan ada yang harus diidentifikasi jenisnya dengan pewarnaan, seperti beberapa

jenis bakteri. Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki membran

inti).

Bakteri dapat diidentifikasi dengan cara pewarnaan, meliputi :

1. Pewarnaan Sederhana

2. Pewarnaan Diferensial

3. Pewarnaan Gram

4. Pewarnaan Negatif

5. Pewarnaan Khusus

Pewarnaan yang sering digunakan adalah pewarnaan gram. Berdasarkan pewarnaan

gram, bakteri dibagi menjadi dua macam, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta

Sumber gambar : http://books.google.co.id/books?id=AIDbNCmkNtgC&pg=PA115&dq=pewarnaan+bakteri&hl=id&sa=X&ei=XQ8oVOjqO4-yuATEuoDYDQ&ved=0CB4Q6AEwAA#v=onepage&q=pewarnaan%20bakteri&f=false

Page 12: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

safranin atau kristal violet. Bakteri yang tetap berwarna ungu dengan pewarnaan oleh kristal

violet disebut bakteri Gram positif, misalnya Staphylococcus aureus, sedangkan bakteri yang

warna ungunya hilang setelah dibilas dengan alkohol, tetapi tetap berwarna merah muda karena

menahan warna merah safranin disebut bakteri Gram negatif, misalnya Escherichia coli. Tidak

semua bakteri dapat terwarnai oleh pewarnaan Gram, misalnya Mycobacterium spp., karena

dinding selnya mengandung banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk

mengidentifikasi jenis bakteri ini. Pada sel bakteri ini akan berwarna merah muda, tetapi sel

jaringannya akan berwarna hijau.

Bakteri yang sudah diberi pewarnaan lalu diberi minyak immersi untuk diamati dengan

mikroskop cahaya. Bentuk bakteri juga dapat diidentifikasi melalui pewarnaan Gram, misalnya

bentuk sferis (kokus), bentuk batang (basilus), bentuk koma (vibrio). (James,Joyce.2006)

Jamur dan ragi tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram dan biasanya diidentifikasi

dengan pewarnaan jaringan yang terinfeksi untuk melihat struktur tipikal. Kultur murni dapat

diwarnai dengan metilen biru untuk menunjukkan struktur reproduksinya.

Virus dapat dilakukan dengan pewarnaan imunogenik khusus yang dapat memberi ‘label’

pada virus sehingga adanya virus dapat terdeteksi pada sel.

Reagen yang digunakan dalam pewarnaan Gram :

Zat warna utama (C.Gention Violet)

Sumber gambar : http://books.google.co.id/books?id=AIDbNCmkNtgC&pg=PA115&dq=pewarnaan+bakteri&hl=id&sa=X&ei=XQ8oVOjqO4-yuATEuoDYDQ&ved=0CB4Q6AEwAA#v=onepage&q=pewarnaan%20bakteri&f=false

Page 13: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Lugol(zat Iodin)  yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama

memperkuat reaksi

Pencuci / peluntur zat warna (alkohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan

untuk melunturkan zat warna utama.

Zat warna kedua / cat penutup (air fukhsin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel

yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan dengan alkohol.

Identifikasi bakteri dilakukan dengan 4 tahap, yaitu :

1. Pemberian cat warna utama (C.Gention Violet) berwarna ungu.

2.  Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan Lugol

3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.

4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna air fukhsin

Identifikasi bakteri dapat dibedakan menjadi beberapa perbedaan, yaitu :

1. Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:

Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.

Sumber gambar : http://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/pewarnaan-gram.jpg

Page 14: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat

didalam

lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak

mengandung asam tekoat.

Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.

Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.

Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.

Tidak resisten terhadap gangguan fisik.

Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat

Peka terhadap streptomisin

Toksin yang dibentuk Endotoksin

Bakteri Gram negatif

Bakteri Gram- negatif berbentuk batang (Enterobacteriaceae)

Bakteri Gram-negatif berbentuk batang habitat alaminya berada pada sistem usus

manusia dan binatang. Keluarga Enterobacteriaceae meliputi banyak jenis (Escherichia,

Shigella, Salmonella,Enterobacter,Klebsiella,Serratia,Proteus,dll). Beberapa organisme,

misalnya Escheria coli merupakan flora normal dan menyebabkan penyakit, sedangkan

yang lain seperti Salmonella dan Shigella merupakan patogen yang umum bagi manusia.

Pseudomonas, Acinetobacter, dan Bakteri Gram-negatif lain

Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, mengakibatkan infeksi

pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh, dan merupakan patogen nosokomial

yang penting. Chromobacteria dan Chryseobacteria ditemukan di tanah dan air dan

merupakan bakteri patogen yang oportunistik bagi manusia. Bakteri lain,

Capnocytophaga, Eikenella corrodens, Kingella, dan Moraxella tumbuh normal pada

manusia namun dapat menyebabkan variasi infeksi yang luas.

Page 15: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Vibrio, Campylobacter, Helicobacter, dan Bakteri lain yang berhubungan.

Mikroorganisme ini merupakan spesies berbentuk batang gram-negatif yang tersebar luas

di alam. Vibro ditemukan di daerah perairan dan permukaan air. Aeromonas banyak

ditemukan di air segar dan terkadang pada hewan berdarah dingin. Plesiomonas terdapat

pada hewan berdaeah dingin dan panas. Campylobacter ditemukan di banyak spesies

hewan, termasuk hewan peliharaan.

Haemophilus, Bordetella, dan Brucella

Merupakan kelompok bakteri pleiomorfik kecil, gram-negatif. Haemophilus influenzae

tipe b merupakan patogen manusia yang penting.

Yersinia, Francisella dan Pasteurella

Merupakan bakteri berbentuk batang pendek Gram-negatif yang pleimorfik. Organisme

ini bersifat katalase positif, oksidase, positif, dan merupakan bakteri mikroaerofilik atau

anaerob fakultatif.

Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:

Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.

Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang

sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan.

Mengandung asam tekoat.

Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.

Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.

Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.

Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut

Tidak peka terhadap streptomisin

Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

Bakteri Gram-positif

Page 16: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Bakteri gram-positif pembentuk spora : spesies Bacillus dan Clostridium

Basil gram-positif pembentuk spora mencakup spesies Bacillus dan Clostridium.

Kedua spesies ini ada di mana-mana, membentuk spora sehingga dapat hidup di

lingkungan selama bertahun – tahun. Spesies Bacillus bersifat aerob, sedangkan

Clostridia bersifat anaerob obligat.

Bakteri Gram-positif tidak membentuk spora : spesies Corynabacterium,

Propionibacterium,Listeria,Erysipelothrix, Actinomycetes

Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok spesies

Propionibacterium merupakan flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia.

Corynebacterium diphtheriae memproduksi eksotoksin yang sangat kuat dan

menyebabkan difteria pada manusia. Listeria monocytogenes dan Erysipelothrix

rhusiophathiae ditemukan pada binatang dan kadang menyebabkan penyakit yang berat

pada manusia. Golongan Listeria dan Erysipelothrix tumbuh dengan baik di udara,

Staphylococcus

Merupakan sel gram-positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam bentuk

bergerombol yang tidak teratur seperti anggur. Beberapa spesies merupakan anggota flora

normal pada kulit dan selaput lendir manusia; yang lain menyebabkan supurasi dan

bahkan septikemia fatal. Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis darah,

mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler dan toksin yang

stabil terhadap panas. Stapgylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa

antimikroba. Genus Staphylococcus sedikitnya memiliki 30 spesies. Tigas spesies

Staphylococcus yang berkaitan dengan medis adalah Staphylococcus auerus,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus saprophyticus. Staphylococcus aureus

bersifat koagulase positif, dan merupakan patogen utama pada manusia. Staphylococcus

koagulase negatif merupakan flora normal manusia dan kadang – kadang menyebabkan

infeksi, misalnya Staphylococcus epidermidis.

Page 17: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

Streptococcus

Streptococcus merupakan bakteri gram-positif berbentuk bulat yang mempunyai

karakteriristik dapat membentuk pasangan atau rainta selama pertumbuhnannya. Bakteri

ini beberapa di antaranya merupakan anggota flora normal manusia; sedang

Streptococcus yang lain berhubungan dengan penyakit pada manusia.

Ada 20 jenis Streptococcus, di antaranya Streptococcus pygones (Group A),

Streptococcus agalactiae (Group B) dan jenis Enterococcus (Group D). Mikroorganisme

tersebut memiliki berbagai tampilan yang bervariasi dalam hal karakteristik koloni

pertumbuhna, pola hemolisis pada meda agar darah, komposisi antigen dalam substansi

dinding sel, dan reaksi biokimia. Jenis Streptococcus pneumoniae diklasifikasikan

komposisi antigen polisakarida pada kapsul.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan Pewarnaan Gram yang telah kami lakukan, kami dapat menarik

kesimpulan bahwa pada bakteri gram positif ketika dilakukan pewarnaan gram (ditetesi karbol

kristal ungu, lugol, dan air fukhsin) akan menunjukkan warna ungu kebiruan karena struktur

dinding sel bakteri gram positif mengandung lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga ketika

dilakukan pewarnan, zat warna akan terperngkap dalam lapisan tersebut dan sukar dihilangkan

ketika dicuci dengan air maupun alkohol, sehingga zat warna dapat mewarnai bakteri jenis ini.

Contoh bakteri dalam percobaan kami yang termasuk ke dalam bakteri gram positif adalah

Staphylococcus, Streptococcus, dan Bacillus subtilis. Sedangkan bakteri gram negatif ketika

dilakukan pewarnaan gram (ditetesi karbol kristal ungu, lugol, dan air fukhsin) akan

menunjukkan warna ungu kemerahan karena bakteri tersebut tidak mengandung lapisan

peptidoglikan sehinga ketika dlakukan pewarnaan kemudian dicuci dengn air maupun alkohol,

zat warna tidak menempel dan akan larut saat dicuci. Contoh bakteri dalam percobaan kami yang

termasuk ke dalam bakteri gram negatif adalah Escherichia coli, Pseudomonas araginosa dan

Salmonella typhosa.

Page 18: Laporan Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan Gram Kel. 9

DAFTAR PUSTAKA

1. Radji, Maksum. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Depok: Fakultas

Farmasi UI

2. Joyce,James.et al.2006.Prinsip – Prinsip Sains untuk Keperawatan.(diterjemahkan oleh:

dr. Indah Retno .Jakarta:Erlangga

3. Radji, Maksum. 2013. Buku Ajar MIKROBIOLOGI : Panduan Mahasiswa Farmasi &

Kedokteran. Jakarta:EGC

4. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123049-S09076fk-Pola%20resistensi-Literatur.pdf