laporan praktikum mamalia (kelinci)

17
LAPORAN PRAKTIKUM MAMALIA KELINCI DISUSUN OLEH : NAMA : FUAD QODIRIYANTI NPM : 1103110013 SEMESTER/ KELAS : III/ 2011A DOSEN PENGAMPU : Dra. SUPIANA DIAN. M.Kes MATA KULIAH : ZOOLOGI VERTEBRATA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: riya-shingwa

Post on 29-Nov-2015

1.056 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM MAMALIA

KELINCI

DISUSUN OLEH :

NAMA : FUAD QODIRIYANTI

NPM : 1103110013

SEMESTER/ KELAS : III/ 2011A

DOSEN PENGAMPU : Dra. SUPIANA DIAN. M.Kes

MATA KULIAH : ZOOLOGI VERTEBRATA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

2012

A. JUDUL

Kelinci (Columba livia)

B. TUJUAN

Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi kelinci.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Mamalia

Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-

hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan

binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia

memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-

beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh

tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki

rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan

hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas.

Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesaikan diri dengan

lingkungan sekitar.

Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar)

mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti

yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan

memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak

menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae.

Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan

kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.

Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan

tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala

proses yang dilakuakan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia

lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah ,

urogenital , hingga sistem syarafnya.

Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia

plasenta. Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami

telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya

palingsedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan

echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di

dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan

mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang. Mamalia

marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini

melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam

kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya

kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang

mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh

beragam.

Morfologi kelinci

Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian

yaitu: Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor).

Pada caput terdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus

dan telinga yang panjang.

Gambar 1. Morfologi luar kelinci (Lepus nigricollis)

(Http://Www.Hopperhome-Com.Htm)

Tubuh bagian luar kelinci (Lepus nigricollis) di lapisi oleh kulit dan

ditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung silindris. Mempunyai gigi

seri yang di gunakan untuk memotong- motong makanan sebelum makanan

ditelan. Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan.

Kaki berjumlah dua pasang, kaiki bagian depan lebih pendek daripada

bagian belakang (Rictche, 1983).

Pada bagian kepala (Caput) telah diketahui mata dan telinga yang

lebar. Mata yang besar terletak di bagian samping dari kepala. Kelopak mata

ada dua macam yaitu: Palpebra superior dan palpebra inferior (Tim Dosen

Anatomi Hewan, 1991).

Selain itu juga pada kepala (caput) terdapat rongga mulut (rima oris)

yang terdapat pada 2 bibir yaitu (bibir atas dan bibir bawah). Lubang hidung

terletak di moncong. Vibrissae berupa rambut- rambut kaku yang berfungsi

untuk mendeteksi makanan waktu didalam tanah. Lingua dilapisi oleh

mucosa, penuh dengan tonjolan- tonjolan kecil yang mengandung

gerombolan sel syaraf atau indera perasa yang berhubungan dengan ujung-

ujung syaraf (Tim Dosen Anatomi Hewan, 1991).

Pada bagian Leher (cervix) kelinci (Lepus nigricollis) ini merupakan

bagian penghubung antara kepala dan badan. Sedangkan pada bagian Badan

(Truncus) terdapat thorax, abdomen, dorsum, glatea, pineum, dan glandula

mamae (Kastawi, 1992).

Pada bagian Ekornya (Cauda) tampak lebih pendek karena sebagian

besar tersembunyi dibalik perutnya yang berrambut tebal (Oliver, 1984).

Klasifikasi

Menurut (Anonimous,http://animaldiversity.ummz.umich.edu)

klasifikasi dari kelinci (Lepus nigricollis) adalah:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Lagomorpha

Familia : Leporidae

Genus : Lepus

Spesies : Lepus nigricollis.

Habitat

Kelinci (Lepus nigricollis) biasanya hidup di daerah rimba raya dan

semak- semak lebat dekat tanah pertanian. Mereka juga ditemukan pada area

perbukitan, terutama di dasar bukit. Sekarang ini kelinci merupakan binatang

mammalia populer sebagai hewan peliharaan, dan angka- angkanya terus

meningkat (Anemous, http://www.aquavet.il2.com/rabbit.htm).

D. ALAT DAN BAHAN

1. Kelinci

2. Pisau

3. Penjepit

4. Cuter

5. Papan bedah

6. Mikroskop

7. Kaca pembesar

8. Jarum

9. Kapas

E. PROSEDUR KERJA

1. Burung kelinci (Lepus nigricollis) disembelih sampai mati .

2. Sebelum pembedahan dilakukan, pertama-tama bulu-bulu pada daerah

dada, perut, dan leher dibasahi kemudian dicabuti sebersih mungkin.

3. Pembedahan dimulai dengan melepaskan kulit yang membalut daerah

dada, tembolok, dan leher terlebih dahulu. Di daerah tersebut terdapat otot

yaitu carina sterni dan basi sterni. Pembedahan mula-mula dilakukan pada

bagian sepanjang carina sterni dengan menggunakan pisau.

4. Pembedahan dilanjutkan pada daerah perut, pengguntingan dimulai dari

depan cloaca menuju ke depan ke sebelah kiri dan kanan basi sternum,

dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang furcula.

5. Semua organ-organnya diamati dan digambar kemudian diberi

keterangan.

F. HASIL PENGAMATAN

G. PEMBAHASAN

1. Morfologi

Dalam mempelajari ciri-ciri morfologi kelinci, kelinci memiliki hidung,

2 buah bola mata, gigi terletak pada kedua rahang dan berdeferensiasi

sesuai dengan makanannya. memiliki tulang tempurung kepala, leher

yang terdiri atas 7 ruas, punggung, dan ekor yang panjang dan dapat

digerak-gerakkan, memiliki empat anggota kaki dengan telapak, pada

betina terdapat susu, sedangkan jantan tidak. Kelinci yang kami amati

adalah jantan.

2. Anatomi

Pada bagian anatomi, kelinci terdapat paru-paru sebagai alat pernapasan,

memiliki otot diafragma yang sempurna memisahkan paru-paru dan

jantung dengan rongga abdominalis. Kemudian perut yang terbagi atas

beberapa bagian, yaitu retikulum, rumen, omasum dan

abomasum,kemudian terdapat hati, dan terdapat pankreas, lambung ,

intestinum tenue yang dapat dibedakan atas duodenum, jejunum, ileum,

intestinum crassum kemudian anus.

3. Sistem Reproduksi

Pada hewan jantan terdapat testis yang terletak dalam scrotum yang

merupakan perluasan kulit ganda dari rongga abdomen di sebelah bawah

atau muka anus. Hewan betina memiliki dua ovari yang terletak

dibelakang ginjal. Sebelah lateral dari masing-masing ovarium terdapat

pembuluh ostium yang selanjutnya berhubungan dengan saluran silindris

oviduk (tuba falopii). Kedua oviduk itu membentuk saluran yang

berdinding tebal yang disebut uterus. Di sebelah ventral dari muara

urogenitalis terdapat badan kecil yang disebut clitoris yang homolog

dengan penis pada hewan jantan.

4. Sistem Skeleton

Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada

permukaan sambungan –sambungan dan pada bagian tertentu. Di

samping tulang rawan terdapat tulang membran. Tulang tempurung

kepala keras dan merupakan suatu kotak. Pada permukaan sebelah

posterior terdapat lubang foramen  yang dilalui oleh medulla spinalis

yang berhubungan  dengan ota. Columna vertebralis tersusun sedemikian

rupa sehingga lentur, sebagai pendukung tubuh dan pelindung medulla

spinalis (nerve cord).

5. Sistem Pencernaan

Pencernaan dimulai dari mulut kemudian rumput atau dedaunan

dikunyah sekedarnya dengan dicampur air ludah masuk ke esophagus,

terus di simpan dalam rumen. Kemudian ketika kelinci istirahat bahan

rumput itu dikeluarkan dari rumen sedikit demi sedikit untuk dikunyah

lagi. Setelah halus bahan rumput itu ditelan kembali masuk ke dalam

reticulum. Perjalanan selanjutnya ke omasum terus ke abomasums dan

akhirnya masuk ke intestinum  dan berakhir di anus.

6. Sistem Respirasi

Udara masuk ke hidung (nares) terus melalui mulut, selanjutnya melalui

faring dan laring, kemudian masuk ke trakea terus bercabang menjadi

bronchi yang berada dalam cavum throracalis. Tiap bronchi bercabang

lagi dalam pulmo menjadi bronchioli dan berakhir dengan alveolus.

Gelembung alveolus ini diliputi oleh pembuluh kapiler dan padanya

terjadi pertukaran zat O2 –CO2 sebagai respirasi luar.

7. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi, terdiri atas jantung terbungkus oleh kantung

pericardium yang terdiri atas dua lembaranyakni lamina penistalis

sebelah luar dan lamina viceralis yang menempel pada dinding jantung

sendiri. Di antara kedua lembar terbentuk cavum pericardi. Jantung

terbagi atas empat ruang yakni atrium snistrum dan dextrum, ventriculum

dextrum dan sinistrum. Peredaran darah dari jantung ke paru-paru adalah

sama, dari ventriculum sinistrum ke tubuh adalah berbeda, karena pada

mamalia melalui sinistrum ke tubuh adalah berbeda. System vena terdiri

atas sepasang vena jugularis dari daerah kepala, leher.

8. Sistem Ekskresi

Terdapat dua buah ren terletak di daerah lumbalis. Cairan urin akan

keluar darimasing-masing ren ke bawah melalui ureter ditampung

sementara dalam vesica urinaria yang terletak di media ventralis dari

rectum. Secara periodic musculus dinding vesica urinaria berkotraksi

sehingga urin akan keluar melalui uretra.  Pada hewan betina berakhir

pada aperture urogenitalis, tapi pada hewan jantan uretra berada pada

penis merupakan jalan umum untuk urin dan cairan sperma. Proses

pembersihan darah dalam ren adalah proses filtrasi dan reabsorbsi

selektif

H. KESIMPULAN

1. Kelinci (Lepus nigricollis) tubuhnya dipenuhi oleh rambut-rambut yang

berwarna-warni diantaranya putih, abu- abu, hitam dan coklat. Kecuali

pada telapak tangan dan kaki tubuhnya dibagi menjadi empat bagian yaitu:

caput (kepala), cervix (leher), truncus, (Badan) dan cauda (Ekor). Pada

caput terdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan

telinga yang panjang. Vibrissae berupa rambut- rambut kaku yang

berfungsi untuk mendeteksi makanan waktu didalam tanah. Terdapat

Organ ektremitas yang berupa kaki depan dan kaki belakang.

2. Kelinci (Lepus nigricollis) bernafas dengan paru- paru, melalui proses

yaitu: nares, pharynx, larynx, epiglottis, trakea, pulmo.Sistem pencernaan

berupa saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan

yang meliputi: cavum oris, pharynx, oesophagus, ventriculus, intestinum

dan anus. Sistem sirkulasi kelinci (Lepus nigricollis) mempunyai

karakteristik yang menonjol dengan percabangan lengkung aorta menjadi

arteri innominator an arteri subklavia kiri.Sistem syaraf pada kelinci (Lepus

nigricollis) di bagi atas sistem syaraf pusat dan sistem syaraf perifer.Sistem

syaraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis.

3. Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) berupa ginjal berbentuk

seperti biji kacang. Sistem reproduksi pada kelinci (Lepus nigricollis)

betina terdiri atas organ interna berupa sepasang ovarium dan ueterus.

Organ eksterna tersusun atas vagian, vulva, labium minus, dan clitoris.

Kelinci (Lepus nigricollis) jantan memiliki organ reproduksi berupa

sepasang testis, epididimis, vas defferent dan penis.

DAFTAR PUSTAKA

Campbel Neil, B. Reece Jane, G. Mitchell Lawrence. 2003. Biologi Edisi Kelima

Jilid II. Jakarta: Erlangga

Slamet, Adeng dan Madang Kodri.2007. Zoologi Vertebrata. Palembang: FKIP