laporan praktikum kimia analisis tentang menentukan panjang gelombang

22
CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah spektrometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu system kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang tertentu. Untuk memahami spektrofotometri, kita perlu meninjau ulang peristilahan yang digunakan dalam mencirikan energi cahaya, memperhatikan antareaksi radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang erlementer, (Underwood, 1981). Spektrometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan pemilikan visual dimana studi yang lebih rinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan pengukuran kuantitatif. Kemampuan sumber cahaya merubah warna permukaan secara akurat dapat diukur dengan baik oleh indeks perubahan warna. Indeks ini didasarkan pada ketepatan dimana serangkaian uji warna dipancarkan kembali oleh lampu yang menjadi perhatian relatif terhadap lampu uji, persesuaian yang sempurna akan diberi angka 100. Indeks CIE memiliki keterbatasan, namun cara ini merupakan cara yang sudah diterima secara luas untuk sifat-sifat perubahan warna dari sumber cahaya. Untuk menentukan panjang gelombang maksimun dapat menggunakan suatu alat yang disebut sepktrophotometer atau spektronik 20 melalui sample suatu senyawa yang berwarna. Dalam praktikum ini, kita dapat mengetahui panjang gelombang maksimum dari larutan yang berwarna dalam hal ini adalah CoSO0,07 M. 25 ml. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui panjang gelombang maksimum (λmaks) dari senyawa CoSO4 0,07M 25 ml

Upload: cristiano-hamdiansyah-sempadian

Post on 24-Jul-2015

980 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah spektrometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi

cahaya oleh suatu system kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang

tertentu. Untuk memahami spektrofotometri, kita perlu meninjau ulang

peristilahan yang digunakan dalam mencirikan energi cahaya, memperhatikan

antareaksi radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang erlementer,

(Underwood, 1981).

Spektrometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan pemilikan

visual dimana studi yang lebih rinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh

spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan

pengukuran kuantitatif.

Kemampuan sumber cahaya merubah warna permukaan secara akurat

dapat diukur dengan baik oleh indeks perubahan warna. Indeks ini didasarkan

pada ketepatan dimana serangkaian uji warna dipancarkan kembali oleh lampu

yang menjadi perhatian relatif terhadap lampu uji, persesuaian yang sempurna

akan diberi angka 100. Indeks CIE memiliki keterbatasan, namun cara ini

merupakan cara yang sudah diterima secara luas untuk sifat-sifat perubahan

warna dari sumber cahaya. Untuk menentukan panjang gelombang maksimun

dapat menggunakan suatu alat yang disebut sepktrophotometer atau spektronik

20 melalui sample suatu senyawa yang berwarna. Dalam praktikum ini, kita

dapat mengetahui panjang gelombang maksimum dari larutan yang berwarna

dalam hal ini adalah CoSO₄ 0,07 M. 25 ml.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui panjang gelombang maksimum (λmaks) dari senyawa

CoSO4 0,07M 25 ml

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada

panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma

atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat

yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan

untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif

dengan mengukur transmitan ataupun absorbansi dari suatu cuplikan sebagai

fungsi dari konsentrasi.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

ditransmisikan atau diabsorbansi. Kelebihan spektrometer dibandingkan

fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan

ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis.

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan

spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati

atmosfer bumi hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat

sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya

merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi

elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela

transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela

optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik.

Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh

mata manusia, (Jim Clark pada 06-10-2007).

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada

panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma

atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 3

yang digunakan adalah spektrometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk

menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan

mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari

konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

gelombang tertentu.

Komponen utama dari spektrometer diantaranya yaitu :

1. Monokromator berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar

monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran, macam-macam

monokromator : (Satiadarma, Kosasih. 2004)

- Prisma

- kaca untuk daerah sinar tampak

- kuarsa untuk daerah UV

- Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR

- Kisi difraksi

2. Detektor fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang

sebanding dengan besaran yang dapat diukur.

Syarat-syarat ideal sebuah detektor :

- Kepekaan yang tinggi

- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga

radiasi.

3. Pengatur Intensitas berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang

dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan.

Absorbain sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer,

dimana sejumlah cahaya dengan panjang gelombang tertentu diserap oleh

sample; ( Jim Clark pada 06-10-2007).

Transmitran , T=

%T= 100T

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 4

Absorbansi ; dari hokum lambert-beer.

A= log

A= log

A= log 10

= log10( 100)– log10( %T)

= log10 10² - log10( %T)

= 2 – log10( %T)

Keterangan : P0 = Intensitas sinar datang

P= Intensitas sinar yang diteruskan

b = Panjang sel/kuvet

A = Absorban

Kondisi berikut adalah keabsahan hukum Beer. Cahaya yang digunakan

harus monokromatis, bila tidak demikian maka akan diperoleh dua nilai

absorbansi pada dua panjang gelombang. Hukum tersebut tidak diikuti oleh

larutan yang pekat. Konsentrasi lebih tinggi untuk beberapa garam tidak

berwarna justru mempunyai efek absorbansi yang berlawanan.Larutan yang

bersifat memancarkan pendar-fluor atau suspensi tidak selalu mengikuti hukum

Beer. Jika selama pengukuran pada larutan encer terjadi reaksi kimia seperti

polimerisasi, hidrolisis, asosiasi atau disosiasi, maka hukum Beer tidak

berlaku, (Alexeyev, V. 1969).

Cara kerja spektrometer secara singkat adalah sebagai berikut.

Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan

larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok

200-650 nm ( 650-1100 nm ) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi.

Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup ” nol ” galvanometer dengan

menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, bukan fotosel dan

lewatkan berkas cahaya pada blanko dan ” nol ” galvanometer didapat dengan

memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakn tombol transmitansi,

kemudian atur besarnya pada 100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 5

sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan

sampel,(Vogel Svela, G. 1995).

Spektrum UV-Vis merupakam hasil interaksi antara radiasi

elektromagentik (REM) dengan molekul. REM merupakan bentuk energy

radiasi yang mempunyai sifat gelombang dan partikel (foton). Karena bersifat

sebagai gelombang maka beberapa parameter perlu diketahui, misalnya

panjang gelombang, frekuensi, bilngan gelombang, dan serapan. REm

mempunyai vector listrik dan vector magnet yang bergetar dalam-dalam

bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus

pada arah perambatan radiasi,(Vogel Svela, G. 1995).

Perubahan warna mencerminkan suatu perubahan dalam

pengabsorbansian cahaya oleh larutan, yang menyertai perubahan konsentrasi

dari spesies yang menyerap. Dalam suatu titrasi visual, sebenarnya orang

menggunakan semua segi titrator fotometrik yang automatic, cahaya

dilewatkan larutan menuju mata, yang merupakan transduser peka cahaya yang

berespon dengan isyarat dan kalau tidak, membuatnya tepat untuk diteruskan

ke system penyetopan aliran yang bersifat elektromekanis, (Khopkar, 2002)..

Titik akhir itu kemudian dicari letaknya dengan titik potong garis-garis

lurus yang diekstrapolasi, yang ditarik lewat titik-titik yang diambil

secukupnya sebelum dan sesudah bagian yang membundar. Kurva titrasi

semacam itu mudah dihitung, orang semata-mata menghitung konsentrasi

spesies yang menyerap titik dimana saja, dengan menggunakan tetapan

keseimbangan reaksi itu, kemudian menghitung sumbangan tiap spesies pada

absorbansi dari larutan menurut Hukum Beer, (Underwood, 1981).

Menurut hukum Bouguer-Beer, suatu alur absorbansi dengan konsentrasi

molar akan berupa garis lurus dengan arah lereng. Tetapi sering kali

pengukuran terhadap system kimia riil menghasilkan alur Hukum Beer yang

tidak linear sepanjang seluruh jangka konsentrasi untuk sistem-sistem semacam

itu, namun pemahaman yang lebih mendalam menimbulkan suatu pandangan

yang agak lebih canggih, (Underwood, 1981).

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 6

2.2 Tinjauan Bahan

2.2.1 MSDS Sulfat Heptahidrat Cobaltous (CoSO4)

1) Produk kimia dan Identifikasi Perusahaan

Nama Produk: sulfat heptahidrat Informasi Kontak Cobaltous:

Katalog Kode: SLC4624 Sciencelab.com, Inc

14.025 Smith Rd.

CAS #: 10026-24-1 Houston, Texas 77396

RTECS: GG3100000 AS Penjualan: 1-800-901-7247

Penjualan Internasional: 1-281-441-4400

TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: sulfat Cobaltous

Order Online: ScienceLab.com

heptahidrat

CI #: Tidak tersedia. CHEMTREC (24HR Telepon Darurat),

hubungi:

1-800-424-930

Sinonim:

Internasional

CHEMTREC, hubungi: 1-703-527-3887

Nama kimia: Tidak tersedia.

Untuk non-darurat,

panggilan bantuan: 1-281-441-4400

Chemical Formula: CoSO4.7H2O

2) Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Sulfat heptahidrat Cobaltous 10026-24-1 100

Data toksikologis pada Bahan: sulfat heptahidrat Cobaltous:

ORAL (LD50): akut: 582 mg / kg [Tikus].

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 7

3) Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Sangat berbahaya jika terjadi konsumsi. Berbahaya jika terjadi

kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), dari inhalasi. Sedikit

berbahaya jika terjadi kontak kulit (permeator).

Efek Kesehatan kronis:

Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia.

Efek teratogenik: Tidak tersedia.

PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia. Substansi adalah

racun bagi paru-paru, selaput lendir. Berulang atau berlangsung

lama paparan zat tersebut dapat menghasilkan kerusakan target

organ.

4) Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:

Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Segera basuh mata

dengan air selama minimal 15 menit, dengan kelopak mata tetap

terbuka. Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata.

Cari bantuan medis.

Kulit Hubungi:

Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak air.

Lembut dan benar-benar mencuci kulit terkontaminasi dengan

berjalan air dan non-abrasif sabun. Sangat berhati-hati ke padang

bersih, celah, dan lipatan paha. Air dingin dapat digunakan.

Tutup kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Jika terjadi

iritasi, dapatkan bantuan medis.

Kulit Serius Hubungi:

Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi

dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera perhatian.

Inhalasi: Izinkan korban untuk beristirahat di area yang

berventilasi. Cari bantuan medis segera. Penghirupan serius: Tidak

tersedia.

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 8

Tertelan:

Jangan memaksakan muntah. Periksa bibir dan mulut untuk

memastikan apakah jaringan rusak, indikasi yang mungkin bahwa

bahan beracun tertelan; tidak adanya tanda-tanda seperti itu,

bagaimanapun, tidak meyakinkan. Longgarkan pakaian yang ketat

seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika korban

tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi. Cari bantuan

medis segera. Serius tertelan: Tidak tersedia.

5) Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai:

Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak

tersedia. Resiko ledakan produk di adanya listrik statis: Tidak

tersedia.

Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Api: Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya: Tidak tersedia.

6) Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil:

Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah padat dalam

wadah pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan

menyebarkan air di yang terkontaminasi permukaan dan

membuang sesuai dengan kebutuhan otoritas lokal dan regional.

Tumpahan Besar:

Gunakan sekop untuk menaruh materi ke dalam wadah

pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan

Page 9: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 9

menyebarkan air di terkontaminasi permukaan dan memungkinkan

untuk mengevakuasi melalui sistem sanitasi. Hati-hati bahwa

produk tidak hadir pada konsentrasi tingkat di atas NAB. Periksa

NAB pada MSDS dan dengan pemerintah setempat.

7) Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan:

Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Pakailah pakaian

pelindung yang sesuai Dalam hal ventilasi cukup, pakai cocok

peralatan pernapasan Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan

tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan

kulit dan mata.

Penyimpanan:

Tidak ada penyimpanan khusus diperlukan. Gunakan rak atau

lemari yang cukup kuat untuk menanggung berat dari bahan kimia.

Pastikan bahwa itu adalah tidak perlu berusaha keras untuk

mencapai material, dan bahwa rak tidak kelebihan beban.

8) Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Rekayasa Kontrol:

Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal, atau kendali

teknik lain untuk menjaga kadar udara di bawah direkomendasikan

paparan batas. Jika operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau

kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara

di bawah batas yang diperbolehkan.

Pribadi Perlindungan:

Splash kacamata. Lab mantel. Debu respirator. Pastikan untuk

menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara.

Sarung tangan.

Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar:

Splash kacamata. Penuh sesuai. Debu respirator. Boots. Sarung

tangan. Sebuah alat bernafas mandiri contained harus digunakan

untuk menghindari inhalasi produk. Pakaian pelindung yang

Page 10: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 10

disarankan mungkin tidak cukup; periksakan ke dokter spesialis

SEBELUM penanganan produk.

Batas:

NAB: 0,02 (mg/m3) dari ACGIH [1995] Konsultasikan otoritas

setempat untuk batas pemaparan diterima.

9) Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Solid.

Bau: Tidak tersedia.

Rasa: Tidak tersedia.

Molekul Berat: 281,1 g / mol

Warna: Tidak tersedia.

pH (1% soln / air): Tidak tersedia.

Titik didih: terurai.

Melting Point: 96,8 ° C (206,2 ° F)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: 2.03 (Air = 1)

Tekanan Uap: Tidak dipakai.

Kepadatan uap: Tidak tersedia.

Volatilitas: Tidak tersedia.

Bau Threshold: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Ionicity (dalam air): Tidak tersedia.

Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.

Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.

2.2.2 MSDS Air (H2O)

1) Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan

Nama Produk: Air Informasi Kontak:

Katalog Kode: SLW1063 Sciencelab.com, Inc

14.025 Smith Rd.

CAS #: 7732-18-5 Houston, Texas 77396

Page 11: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 11

RTECS: ZC0110000 AS Penjualan: 1-800-901-7247

Penjualan Internasional: 1-281-441-4400

TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Air

Order Online: ScienceLab.com

CI #: Tidak tersedia.

CHEMTREC (24HR Telepon Darurat), hubungi:

Sinonim: dihidrogen oksida 1-800-424-9300

Nama kimia: Air Internasional CHEMTREC, hubungi: 1-703-

527-3887

Chemical Formula: H2O Untuk non-darurat, panggilan bantuan:

1-281-441-4400

2) Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% dalam berat

Air 7732-18-5 100

Data toksikologis pada Bahan: Tidak dipakai.

3) Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer

untuk kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi

pada mata. Non-berbahaya dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya

jika terjadi inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer

untuk paru-paru. Non-korosif pada mata. Non-korosif untuk paru-

paru.

Potensi Efek Kesehatan kronis:

Non-korosif bagi kulit. Non-iritasi bagi kulit. Non-sensitizer

untuk kulit. Non-permeator oleh kulit. Tidak menyebabkan iritasi

pada mata.

Tidak dipakai dalam hal konsumsi. Tidak berbahaya jika terjadi

inhalasi. Non-iritasi bagi paru-paru. Non-sensitizer untuk paru-

paru.

Page 12: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 12

Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak

tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia.

PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia.

4) Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata: Tidak dipakai.

Kulit Kontak: Tidak dilakukan.

Kontak Kulit serius: Tidak tersedia.

Inhalasi: Tidak dipakai.

Penghirupan serius: Tidak tersedia.

Tertelan: Tidak Berlaku

Serius tertelan: Tidak tersedia.

5) Api dan Ledakan data

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.

Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dilakukan.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tidak dipakai.

Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Tidak Berlaku

Kebakaran Media Berjuang dan Petunjuk: Tidak dipakai.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Api: Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya: Tidak tersedia.

6) Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil: Mop, atau menyerap dengan bahan inert dan

tempat kering dalam wadah pembuangan limbah yang baik.

Tumpahan Besar: Menyerap dengan bahan inert dan

menempatkan bahan yang tumpah dalam pembuangan limbah

yang baik.

7) Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan: Tidak ada frase keselamatan spesifik

ditemukan berlaku untuk produk ini.

Page 13: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 13

Penyimpanan: Tidak dipakai.

8) Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Teknik Kontrol: Tidak Berlaku.

Pribadi Perlindungan: Kacamata pengaman. Lab mantel.

Pribadi Perlindungan di Kasus dari Tumpahan Besar: Tidak

Berlaku

Batas: Tidak tersedia.

9) Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Cairan.

Bau: berbau.

Rasa: Tidak tersedia.

Berat Molekul: 18,02 g / mol

Warna: tak berwarna.

pH (1% soln / air): [. Netral] 7

Titik Didih: 100 ° C (212 ° F)

Melting Point: Tidak tersedia.

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: 1 (Air = 1)

Tekanan Uap: 2,3 kPa (@ 20 ° C)

Kepadatan uap: 0.62 (udara = 1)

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Page 14: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat Percobaan

3.2.1 Bahan

· CoSO₄ 0,07 M 25 ml · Akuades

3.2.2 Alat

· Kuvet · Pipet tetes · Bola hisap

· Botol semprot · Pipet ukur

· Beaker glass · Spektronik 20

3.2 Diagram Alir

3.2.1 Diagram Alir Pembuatan Larutan CoSO4 0.07M 25ml

Ditimbang CoSO4 sebanyak 0.335 g

Dimasukkan kedalam beaker glass 50 ml

Ditambahkan akuades sebanyak 15 ml

Diaduk hingga rata (larut)

Dipindahkan kedalam labu ukur 25ml dan ditanda bataskan

Dibersihkan leher labu ukur menggunakan tisu

Dikocok sesuai dengan prosedur yang berlaku

Disebut larutan CoSO4 0.07 M 25ml

Page 15: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 15

3.2.2 Menentukan Persen Tranmitan

Dinyalakan alat spektronik 20 (30 menit)

Diputar panjang gelombang 380 nm

Diatur (%T)=0 (tanpa kuvet)

Diatur %T = 100 (kuvet berisi akuades)

Diukur %T untuk larutan CoSO₄ 0.07 M (λ 380nm–650nm) kisaran 20 nm

Diukur % T untuk larutan CoSO₄ 0,07 M pada λ maksimal dengan kisaran 5 nm.

Digambar spectrum absorpsi hubungan A( sumbu X) dan A (sumbu Y)

Ditentukan panjang gelombang maksimumnya (λ maks)

Data

Page 16: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan

Contoh Perhitungan :

A = 2 – Log (%)

= 2 – Log 77,5

= 0,111

Tabel larutan CoSO4 0,07 M 25 ml(merah) kisaran 20 nm

Panjang gelombang(λ) %T A (2-log10(%T))

380 77.5 0.111

400 79.9 0.098

420 84.5 0.073

440 74.7 0.127

460 63.7 0.196

480 57.7 0.239

500 51.7 0.287

520 49.9 0.302

540 60.5 0.218

560 77.7 0.110

580 87.1 0.060

600 95.6 0.019

620 88.7 0.052

640 88.7 0.052

650 88.7 0.052

Page 17: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 17

Grafik hubungan antara panjang gelombang (λ) pada sumbu X dan

Absorbansi (A) pada sumbu Y yang berkisaran 20 nm

Grafik hubungan antara panjang gelombang (λ) pada sumbu X dan Persen

Transmitan (%T) pada sumbu Y yang berkisaran 20 nm

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600 620 640 650

A maks

0

20

40

60

80

100

120

380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600 620 640 650

%T

Page 18: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 18

Penentuan λmaks larutan CoSO4 0,07 M 25 ml (merah) kisaran 5 nm

Panjang gelombang(λ) %T A (2-log10(%T))

580 87.1 0.060

585 76.8 0.115

590 88.7 0.052

595 90.1 0.045

600 95.6 0.019

605 88.4 0.054

610 92.2 0.035

615 78.9 0.103

620 88.7 0.052

Jadi panjang gelombang (λ) maks = 600 nm

Grafik hubungan antara panjang gelombang (λ) pada sumbu X dan absorbansi

(A) pada sumbu Y yang berkisaran 5 nm

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

580 585 590 595 600 605 610 615 620

A Maks

Page 19: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 19

Grafik hubungan antara panjang gelombang (λ) pada sumbu X dan persen

transmitan (%T) pada sumbu Y yang berkisaran 5 nm

4.2. Perhitungan

4.2.1 Pembuatan CoSO4 0.07M 25ml

Diketahui: Mr CoSO4 = 194.93

M CoSO4 = 0.07M

V air pelarut = 0.025 L

Ditanya: Berapa gram CoSO4 0.07M 25ml

Penyelesaian: n = M × V

= 0.07 × 0.025 =1.75.

gram CoSO4 = n × Mr

=1.75. × 194.93

= 0.271 g

Alat yang digunakan:

· Beaker glass · Pipet tetes

· Botol semprot · Corong

· Batang pengaduk · Kaca arloji

· Labu ukur · Timbangan

0

20

40

60

80

100

120

580 585 590 595 600 605 610 615 620

%T

Page 20: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 20

4.3. Pembahasan

Dalam analisis spektrometri digunakan suatu sumber radiasi yang

menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu, dari spektru ini, dipilih

panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm, pada

proses ini memerlukan penggunaan instrumen yang lebih rumit dan karenanya

lebih mahal, instrument yang digunakan adalah spektrometer. Dari percobaan

ini, kami bahwa panjang gelombang maksimum untuk larutan CoSO₄ 0,07 M

25 ml adalah pada 600 nm, persen transmitan (%T) yaitu 95.6 dan pada

absorbansi yaitu 0.019, Absorbansi maksimum sama dengan panjng

gelombang maksimum (λmaks).

Dari data percobaan tersebut memiliki dua gelombang cahaya yang

mempunyai kisaran 20 nm dan 5 nm. Jumlah molekul juga menentukan energi

pada panjang gelombang ini menimbulkan kenaikan gelombang yang sangat

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semangkin besar nilai persen

transmitannya maka nilai absorbansinya menurun.

Perubahan warna mencerminkan suatu perubahan dalam pengabsorpsian

cahaya oleh larutan, yang menyertai perubahan konsentrasi dari spesies yang

menyerap. Dalam suatu titrasi visual, seenarnya orang menggunakan semua

segi titrator fotometrik yang automatic, cahaya dilewatkan larutan menuju

mata, yang merupakan transduser peka cahaya yang berespon dengan isyrat

dan kalau tidak, membuatnya tepat untuk diteruskan ke system penyetopan

aliran yang bersifat elektromekanis Menurut hukum Bouguer-Beer, suatu alur

absorbansi dengan konsentrasi molar akan berupa garis lurus dengan arah

lereng. Tetapi sering kali pengukuran terhadap system kimia riil menghasilkan

alur Hukum Beer yang tidak linear sepanjang seluruh jangka konsentrasi untuk

system-sistem semacam itu, namun pemahaman yang lebih mendalam

menimbulkan suatu pandangan yang agak lebih canggih.

Page 21: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 21

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan ini, kami menyimpulkan bahwa panjang gelombang

maksimum untuk larutan CoSO₄ 0,07M 25ml adalah pada 600 nm, persen

tranmitan (%T) yaitu 95.6 dan pada absorbansi. 0,019, Absorbansi maksimum

sama dengan panjng gelombang maksimum (λmaks). Sedangkan nilai

absorbansi maksimum yaitu 0.302 pada nilai panjang gelombang 420 nm

persen tranmitan yaitu 49.9.

5.2 Saran

Pada praktikum kali ini dan selanjutnya mudah-mudahan diperhatikan

sebaiknya sebelum melakukan percobaan alat yang akan digunakan harus

dalam keadaan bersih agar diperoleh hasil maksimal. Dan juga diberikan waktu

yang lebih leluasa agar praktikan dapat menganalisa hasilnya dengan

maksimal.

Dalam melakukan praktek penentuan panjang gelombang maksimum kita

menggunakan alat spektrophotometer atau spektronik 20 dan alat tersebut

harus sama dengan 100 (%T). Dalam melakukan praktek ini, juga dibutuhkan

ketelitian dan kecepatan dalam meletakan sample dalam alat agar panjang

gelombangnya tepat.

Page 22: Laporan Praktikum Kimia Analisis Tentang Menentukan Panjang Gelombang

CHEMERICAL ENGINEERING TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG 22

DAFTAR PUSTAKA

Alexeyev, V. 1969. Quantitative Analysis. Moscow: MIR Publishers (hal 406 –

410)

Basri, S., 1996,Kamus Kimia,Rineka Cipta, Jakarta

Day, R.A, & Underwood, A.L., Analisis Kimia Kuantitatif, edisi kelima.,

Erlangga, Jakarta,1986.

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia (hal 176 –

187) Hardaji, W., Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT Gramedia, Jakarta,

1990.

Blog pada WordPress.com.http://rgmaisyah.wordpress.com/2008/11/22/titrimetri/

04 Juni 2010 (oneline)

(Sri Ratisah - 054828 - Pendidikan Kimia UPI) 2009.diakses tanggal 4 Juni 2010

jam 10:40(online)

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%2005482

8/materi.HTM

http://en.wikipedia.org/wiki/Cobalt%28II%29_sulfate/ diakses pada tanggal 13

juni 2012/23.20 wib

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321/21_6_2012/23.00 wib

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923518/21_6_2012/22.45 wib

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Ilmu Kimia Analitik. Jakarta: Universitas

Indonesia (hal 61)

Michael Purba. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga