laporan praktikum jaringan komputer

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Using WiresharkTM to View Protocol Data Units

Fembi Rekrisna Grandea Putra

M0513019

JURUSAN INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SURAKARTA

Selasa, 17 Maret 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Mampu menjelaskan fungsi dari sebuah penganalisis protocol (Wireshark).

Mampu menjalankan dasar dari capture PDU (Protocol Data Units/Unit Data

Protokol) menggunakan Wireshark.

Mampu menjelaskan analisis dasar PDU dalam trafik data jaringan.

Bereksperimen dengan fitur Wireshark seperti capture PDU dan display

filtering.

B. Landasan Teori

Wireshark adalah sebuah perangkat lunak penganalisis protokol, atau aplikasi

“packet sniffer”, digunakan untuk pemecahan masalah jaringan, analisis,

pengembangan perangkat lunak dan protokol, dan edukasi. Sebelum Juni 2006,

Wireshark dikenal sebagai Ethereal.

Sebuah packet sniffer (juga dikenal sebagai sebuah penganalisis jaringan atau

penganalis protokol) adalah perangkat lunak komputer yang dapat mengintersepsi dan

mencatat lalu lintas data melewati sebuah jaringan data. Setelah data bergerak kesana

kemari melalui jaringan, sniffer akan “menangkap” setiap PDU dan dapat mendekode

dan menganalisis kontennya berdasarkan RFC yang berlaku atau spesifikasi lainnya.

Wireshark ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya dapat memantau

paket-paket data yang diterima dari internet. WireShark ini bekerja pada layer

aplikasi, yaitu layer terakhir dari OSI Layer. Dengan menggunakan protocol-protokol

di layer application ICMP, HTTP, FTP, TELNET, SMTP, DNS dan sebagainya kita

dengan mudah memonitor jaringan yang ada.

ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah salah satu protokol inti dari

keluarga. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak

digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu

pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan

menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau

dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. protokol

internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk

mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan

tidak bisa dijangkau.

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protocol dari Layer Aplikasi

yang mementukan aturan dalam pengambilan dokumen di web browser server

sehingga dokumen tersebut bisa di akses dalam bentuk HTML. Pada HTTP termasuk

ke dalam jenis fungsi sebagai client-server. Client adalah browser yang

meminta,menerima,dan menampilkan objek web. Sedangkan, server adalah browser

yang mengirimkan objek atas suatu request dari client.

FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu protocol yang berfungsi untuk tukar

menukar file dalam sauatu network. Ada dua hal penting dalam FTP yaitu FTP server

dan FTP client.

Tujuan FTP server adalah sebagai berikut :

1. Untuk mensharing data.

2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.

3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user.

4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.

FTP sebenarnya cara yang tidak aman untuk mentransfer file karena file tersebut

ditransfer tanpa melalui enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear text.

TELNET adalah aplikasi remote login Internet. Telnet digunakan untuk login

ke komputer lain di Internet dan mengakses berbagai macam pelayanan umum,

termasuk katalog perpustakaan dan berbagai macam database. Telnet memungkinkan

pengguna untuk duduk didepan komputer yang terkoneksi ke internet dan mengakses

komputer lain yang juga terkoneksi ke internet.

Telnet menggunakan 2 program, yang satu adalah client (telnet) dan server

(telnetd). Yang terjadi adalah ada dua program yang berjalan, yaitu software client

yang dijalankan pada komputer yang meminta pelayanan tersebut dan software server

yang dijalankan oleh computer yang menghasilkan pelayanan tadi.

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang

umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini

dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke

server surat elektronik penerima. Protokol ini timbul karena desain dari sistem

elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung

sementara sampai surat elektronik diambil oleh yang berhak.

Sehingga bisa kita simpulkan bahwa terdapat 3(tiga) transfer pada SMTP:

1. Handshaking(greeting)

2. Transfer message

3. Penutup

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain)

adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama

domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host

dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat

elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana

perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan

tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih

memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah

penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan

kebutuhan ini.

BAB II

ANALISIS

Permasalahan

Mengatur Wireshark.

Menangkap ping PDU menggunakan Wireshark.

Menangkap FTP PDU menggunakan Wireshark.

Menangkap HTTP PDU menggunakan Wireshark.

Pembahasan

Mengatur Wireshark

Sebelum menangkap PDU, kita perlu mengatur Wireshark terlebih dahulu.

Untuk mengatur capture, dipilih menu Capture dan pilih Options.

Kemudian akan mucul kotak dialog Capture Option.

Pilih interface WiFi untuk menangkap aktivitasnya. Centang pada “Use

promiscuous mode on all interfaces” agar semua PDU yang terdeteksi oleh NIC

komputer dapat ditangkap. Centang bagian “Resolve MAC addresses” dan “Resolve

transport-layer name” pada bagian “Name Resolution”. Pada bagian Display Option

uncheck semuanya. Setelah semua diatur, klik Start untuk memulai capture PDU

sehingga akan muncul jendela seperti di bawah.

Gambar di samping menunjukkan protocol-

protokol yang dicapture oleh wireshark dalam

bentuk persentase. Ketika tombol stop ditekan,

maka akan muncul hasil dari capture tadi seperti

di bawah ini.

Bagian atas disebut Packet List Pane yang digunakan untuk menunjukkan

rangkuman dari setiap paket yang dicapture. Bagian tengah disebut Packet Details

Pane yang menunjukkan secara lebih detail isi dari paket yang dipilih pada Packet

List Pane. Bagian bawah disebut Packet Bytes Pane yang menunjukkan data actual

dalam bentuk heksadesimal dari paket yang dipilih pada Packet List Pane.

Capture ping PDU

Pada bagian ini, dilakukan capture PDU menggunakan wireshark saat kita

ping sebuah ip address. Dalam praktikum ini, dilakukan ping ke www.google.com.

Sebelum melakukan ping, wireshark diatur terlebih dahulu seperti di atas, kemudian

pilih Capture->Start, maka akan muncul jendela proses capture PDU. Setelah proses

capture wireshark dijalankan seperti di atas, dilakukan ping ke google.com dengan

menggunakan command prompt. Kegiatan ping ini masuk dalam protocol ICMP.

http://www.google.com/

Setelah melakukan ping, klik stop pada proses capture PDU wireshark maka

muncul hasil capture PDU. Untuk melihat aktifitas ping pada hasil capture dilakukan

filter ICMP sehingga bagian yang ditampilkan hanya untuk protocol ICMP.

Pada protocol ICMP terdapat Echo (ping) request dan reply. Request terjadi

saat ip kita meminta paket pada ip address yang dituju. Sedangkan reply terjadi saat ip

address yang dituju menjawab request dari ip kita. Pada contoh di atas, ip saya adalah

10.11.2.71 sebagai source meminta (request) paket kepada ip 74.125.68.139 sebagai

destination. Kemudian ip 74.125.68.139 sebagai source membalas (reply) dengan

mengirim paket ke ip address 10.11.2.71 sebagai destination.

Capture FTP PDU

Pada bagian ini, dilakukan capture PDU pada protocol FTP. FTP adalah suatu

protocol yang berfungsi untuk tukar menukar file dalam suatu network. Sebelum

membuka FTP, diaktifkan dahulu proses capture menggunakan wireshark dengan

memilih menu Capture->Start, maka akan muncul jendela proses capture. Setelah

proses capture dijalankan, dilakukan koneksi ke FTP misalnya pada praktikum kali ini

adalah FTP puskom UNS dengan alamat 103.23.224.30 dengan menggunakan

commandprompt windows. Pada cmd, diketikkan ftp 103.23.224.30 lalu komputer

kita akan terkoneksi ke ftp.

Setelah terkoneksi ke FTP, dilakukan login dengan mengisi username

anonymous dan password sembarang untuk login sebagai guest. Selanjutnya,

download data atau file yang ada pada ftp dengan menggunakan command “get”

diikuti url file nya yang ada pada FTP. Misalnya “get

/Aplikasi/SetupImgBurn_2.5.8.0.exe”. Selanjutnya akan berjalan proses download

dari filenya dari server FTP. Untuk keluar menggunakan command “quit”. Berikut

adalah screenshot pengambilan file dari server FTP menggunakan cmd.

Setelah selesai mengambil file dari srver ftp, klik stop pada jendela proses

capture PDU wireshark. Kemudian muncul hasil capture PDU. Untuk melihat bagian

FTP saja, diketikkan “ftp” pada filter.

Pada hasil di atas terdapat response dan request. Response berasal dari server

FTP sedangkan request adalah yang user ketik pada command prompt.

Capture HTTP PDU

Pada bagian ini, dilakukan capture paket protocol HTTP. HTTP adalah suatu

protocol dari Layer Aplikasi yang mementukan aturan dalam pengambilan dokumen

di web browser server sehingga dokumen tersebut bisa di akses dalam bentuk HTML.

Untuk memulai capture pilih menu Capture->Start maka jendela proses capture oleh

wireshark muncul. Kemudian dilakukan browsing ke website yang menggunakan

protokol http. Contoh website dengan protocol http adalah w3schools. Berikut adalah

interface dari website w3schools.

Setelah dibuka website, klik stop pada wireshark kemudian muncul hasil

capture. Kemudian dilakukan filter HTTP untuk menampilkan hasil capture pada

protocol HTTP saja. Berikut adalah hasil capture protocol HTTP.

Untuk melihat kode html dari website yang dibuka dapat dicari pada bagian

paket list yang mengandung notasi “(text/html)”, kemudian klik pada paket tersebut.

Pada Packet Detail Pane, klik tombol “+” pada bagian “Line-based text data:

text/html”, maka akan muncul kode html dari website tersebut.

Paket yang mengandung notasi (text/html).

Sebagian kode HTML dari website

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat menganalisa kerja

jaringan serta protokol di dalamnya dengan menggunakan aplikasi Wireshark.

Protokol-protokol tersebut misalnya ICMP, HTTP, FTP, dan sebagainya yang berada

pada lapisan aplikasi OSI. Setiap paket protokol yang ditangkap oleh Wireshark

disebut Protocol Data Unit (PDU). Dengan ini, memudahkan para network

administrator untuk melakukan troubleshoot apabila ada jaringan yang bermasalah,

memeriksa keamanan jaringan, mempelajari protokol jaringan internal dan

sebagainya.

Daftar Pustaka

https://dhediee.wordpress.com/2010/06/06/apa-sih-protocol-data-unit/

http://historida.blogspot.com/p/wireshark-adalah-sebuah-freesoftware.html

http://www.transiskom.com/2011/03/pengertian-icmp-internet-control.html

https://dhediee.wordpress.com/2010/06/06/apa-sih-protocol-data-unit/

http://historida.blogspot.com/p/wireshark-adalah-sebuah-freesoftware.html

http://www.transiskom.com/2011/03/pengertian-icmp-internet-control.html

Learning Objectives

Be able to explain the purpose of a protocol analyzer (Wireshark). Be able to perform basic PDU capture using Wireshark. Be able to perform basic PDU analysis on straightforward network data traffic. Experiment with Wireshark features and options such as PDU capture and display filtering.

Background

Wireshark is a software protocol analyzer, or "packet sniffer" application, used for network troubleshooting, analysis, software

and protocol development, and education. Before June 2006, Wireshark was known as Ethereal.

A packet sniffer (also known as a network analyzer or protocol analyzer) is computer software that can intercept and log data traffic

passing over a data network. As data streams travel back and forth over the network, the sniffer "captures" each protocol data unit

(PDU) and can decode and analyze its content according to the appropriate RFC or other specifications.

Wireshark is programmed to recognize the structure of different network protocols. This enables it to display the encapsulation

and individual fields of a PDU and interpret their meaning.

It is a useful tool for anyone working with networks and can be used with most labs in the CCNA courses for data analysis and

troubleshooting.

For information and to download the program go to -http://www.Wireshark.org

Scenario

To capture PDUs the computer on which Wireshark is installed must have a working connection to the network and Wireshark

must be running before any data can be captured. When Wireshark is launched, the screen below is displayed.

To start data capture it is first necessary to go to the Capture menu and select the Options choice. The Options dialog provides a

range of settings and filters which determines which and how much data traffic is captured.

All contents are Copyright © 1992–2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. This document is Cisco Public Information. Page 2 of 12

First, it is necessary to ensure that Wireshark is set to monitor the correct interface. From the Interface drop down list, select the

network adapter in use. Typically, for a computer this will be the connected Ethernet Adapter.

Then other Options can be set. Among those available in Capture Options, the two highlighted below are worth examination.

Setting Wireshark to capture packets in promiscuous mode

If this feature is NOT checked, only PDUs destined for this computer will be captured. If this feature is checked, all PDUs destined for

this computer AND all those detected by the computer NIC on the same network segment (i.e., those that "pass by" the NIC but are

not destined for the computer) are captured. Note: The capturing of these other PDUs depends on the intermediary device

connecting the end device computers on this network. As you use different intermediary devices (hubs, switches, routers) throughout

these courses, you will experience the different Wireshark results.

Setting Wireshark for network name resolution

This option allows you to control whether or not Wireshark translates network addresses found in PDUs into names. Although this

is a useful feature, the name resolution process may add extra PDUs to your captured data perhaps distorting the analysis.

There are also a number of other capture filtering and process settings available.

Clicking on the Start button starts the data capture process and a message box displays the progress of this process.


As data PDUs are captured, the types and number are indicated in the message box

The examples above show the capture of a ping process and then accessing a web page.

When the Stop button is clicked, the capture process is terminated and the main screen is displayed.

This main display window of Wireshark has three panes.


The PDU (or Packet) List Pane at the top of the diagram displays a summary of each packet captured. By clicking on packets in this

pane, you control what is displayed in the other two panes.

The PDU (or Packet) Details Pane in the middle of the diagram displays the packet selected in the Packet List Pane in more detail.

The PDU (or Packet) Bytes Pane at the bottom of the diagram displays the actual data (in hexadecimal form representing the

actual binary) from the packet selected in the Packet List Pane, and highlights the field selected in the Packet Details Pane.

Each line in the Packet List corresponds to one PDU or packet of the captured data. If you select a line in this pane, more details will

be displayed in the "Packet Details" and "Packet Bytes" panes. The example above shows the PDUs captured when the ping utility

was used and http://www.Wireshark.org was accessed. Packet number 1 is selected in this pane.

The Packet Details pane shows the current packet (selected in the "Packet List" pane) in a more detailed form. This pane shows the

protocols and protocol fields of the selected packet. The protocols and fields of the packet are displayed using a tree, which can be expanded and collapsed.

The Packet Bytes pane shows the data of the current packet (selected in the "Packet List" pane) in what is known as "hexdump"

style. In this lab, this pane will not be examined in detail. However, when a more in-depth analysis is required this displayed

information is useful for examining the binary values and content of PDUs.


The information captured for the data PDUs can be saved in a file. This file can then be opened in Wireshark for analysis some time in the future without the need to re-capture the same data traffic again. The information displayed when a capture file is opened is the

same as the original capture.

When closing a data capture screen or exiting Wireshark you are prompted to save the captured PDUs.

Clicking on Continue without Saving closes the file or exits Wireshark without saving the displayed captured data.

Task 1: Ping PDU Capture

Step 1: After ensuring that the standard lab topology and configuration is correct, launch Wireshark on a computer

in a lab pod.

Set the Capture Options as described above in the overview and start the capture process.

From the command line of the computer, ping the IP address of another network connected and powered on end device on in the lab topology. In this case, ping the Eagle Server at using the command ping

192.168.254.254.

After receiving the successful replies to the ping in the command line window, stop the packet capture.

Step 2: Examine the Packet List pane.

The Packet List pane on Wireshark should now look something like this:

Look at the packets listed above; we are interested in packet numbers 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14 and 15. Locate the equivalent packets on

the packet list on your computer.


If you performed Step 1A above match the messages displayed in the command line window when the

ping was issued with the six packets captured by Wireshark.

From the Wireshark Packet List answer the following:

What protocol is used by ping? ________ICMP______________________

What is the full protocol name? ___Internet Control Message Protocol____

What are the names of the two ping messages? _____Echo Request____

_____Echo Reply____________________________________

Are the listed source and destination IP addresses what you expected? Yes / No

Why? ___________________________________

Answers may vary-Yes, the source address is my computer and the destination is the Eagle server

Step 3: Select (highlight) the first echo request packet on the list with the mouse.

The Packet Detail pane will now display something similar to:

Click on each of the four "+" to expand the information. The packet Detail Pane will now be similar to:


As you can see, the details for each section and protocol can be expanded further. Spend some time scrolling through this

information. At this stage of the course, you may not fully understand the information displayed but make a note of the

information you do recognize.

Locate the two different types of 'Source" and "Destination". Why are there two types?

The Ethernet II shows the MAC addresses and the Internet Protocol shows the IP addresses

What protocols are in the Ethernet frame?

___ eth:ip:icmp:data ___________________________________

As you select a line in the Packets Detail pane all or part of the information in the Packet Bytes pane also

becomes highlighted.

For example, if the second line (+ Ethernet II) is highlighted in the Details pane the Bytes pane now

highlights the corresponding values.

This shows the particular binary values that represent that information in the PDU. At this stage of the course, it is not necessary to

understand this information in detail.

Step 4: Go to the File menu and select Close.

Click on Continue without Saving when this message box appears.

Task 2: FTP PDU Capture

Step 1: Start packet capture.

Assuming Wireshark is still running from the previous steps, start packet capture by clicking on the Start

option on the Capture menu of Wireshark.

At the command line on your computer running Wireshark, enter ftp 192.168.254.254

When the connection is established, enter anonymous as the user without a password.

Userid: anonymous


Password: <ENTER> You may alternatively use login with userid cisco and with password cisco.

When successfully logged in enter get /pub/eagle_labs/eagle1/chapter1/gaim-1.5.0.exe

and press the enter key <ENTER>. This will start downloading the file from the ftp server. The output will

look similar to:

C:\Documents and Settings\ccna1>ftp eagle-server.example.com

Connected to eagle-server.example.com.

220 Welcome to the eagle-server FTP service.

User (eagle-server.example.com:(none)): anonymous

331 Please specify the password.

Password:<ENTER>

230 Login successful.

ftp> get /pub/eagle_labs/eagle1/chapter1/gaim-1.5.0.exe

200 PORT command successful. Consider using PASV.

150 Opening BINARY mode data connection for

pub/eagle_labs/eagle1/chapter1/gaim-1.5.0.exe (6967072 bytes).

226 File send OK.

ftp: 6967072 bytes received in 0.59Seconds 11729.08Kbytes/sec.

When the file download is complete enter quit

ftp> quit

221 Goodbye.

C:\Documents and Settings\ccna1>

When the file has successfully downloaded, stop the PDU capture in Wireshark.

Step 2: Increase the size of the Wireshark Packet List pane and scroll through the PDUs listed.

Locate and note those PDUs associated with the file download.

These will be the PDUs from the Layer 4 protocol TCP and the Layer 7 protocol FTP.

Identify the three groups of PDUs associated with the file transfer.

If you performed the step above, match the packets with the messages and prompts in the FTP command

line window.

The first group is associated with the "connection" phase and logging into the server.

List examples of messages exchanged in this phase.

Answers will vary- 1292 > ftp [SYN], FTP > 1292 [SYN, ACK], Response: 220 Welcome to the eagle-server FTP service, 1292

> ftp [ACK], Request: User anonymous, Response: 331 Please specify the password, Request: Pass

Locate and list examples of messages exchanged in the second phase that is the actual download request and the data

transfer.

Answers will vary- FTP Data: 1448 bytes, 1294 > ftp-data [ACK],


The third group of PDUs relate to logging out and "breaking the connection". List examples of messages

exchanged during this process.

Answers will vary- Request:QUIT, Response: 221 Goodbye, 1292 > ftp [FIN, ACK], ftp >1292 [FIN, ACK]

Locate recurring TCP exchanges throughout the FTP process. What feature of TCP does this indicate? ___Send and receipt of

data____________________________________________

Step 3: Examine Packet Details.

Select (highlight) a packet on the list associated with the first phase of the FTP process.

View the packet details in the Details pane.

What are the protocols encapsulated in the frame?

____ Eth:ip:tcp:ftp-data ______________________________________

Highlight the packets containing the user name and password.

Examine the highlighted portion in the Packet Byte pane.

What does this say about the security of this FTP login process?

_____ Security isn’t very high because the name and password are visible.____________

Highlight a packet associated with the second phase.

From any pane, locate the packet containing the file name.

The filename is: ___gaim-1.5.0.exe__________

Highlight a packet containing the actual file content -note the plain text visible in the Byte pane.

Highlight and examine, in the Details and Byte panes, some packets exchanged in the third phase of the

file download.

What features distinguish the content of these packets? ____ A [FIN, ACK] is issued to close the connection.__________________

When finished, close the Wireshark file and continue without saving

Task 3: HTTP PDU Capture Step 1: Start packet

capture.

Assuming Wireshark is still running from the previous steps, start packet capture by clicking on the Start

option on the Capture menu of Wireshark.

Note: Capture Options do not have to be set if continuing from previous steps of this lab.

Launch a web browser on the computer that is running Wireshark.


Enter the URL of the Eagle Server of example.com or enter the IP address-192.168.254.254. When the webpage has fully

downloaded, stop the Wireshark packet capture.

Step 2: Increase the size of the Wireshark Packet List pane and scroll through the PDUs listed.

Locate and identify the TCP and HTTP packets associated with the webpage download. Note the similarity between

this message exchange and the FTP exchange.

Step 3: In the Packet List pane, highlight an HTTP packet that has the notation "(text/html)" in the Info column.

In the Packet Detail pane click on the "+" next to "Line-based text data: html"

When this information expands what is displayed?

_____HTML code for the web page__________________________

Examine the highlighted portion of the Byte Panel.

This shows the HTML data carried by the packet.

When finished close the Wireshark file and continue without saving

Task 4: Reflection

Consider the encapsulation information pertaining to captured network data Wireshark can provide. Relate this to the OSI and

TCP/IP layer models. It is important that you can recognize and link both the protocols represented and the protocol layer and

encapsulation types of the models with the information provided by Wireshark.

Task 5: Challenge

Discuss how you could use a protocol analyzer such as Wireshark to: (1) Troubleshoot the failure of a webpage to download successfully to a browser on a computer. and (2) Identify data traffic on a network that is requested by users.

Answers could vary-Wireshark could show when request for a web page failed due to incorrect URL. User traffic could be

monitored to identify errors in source or destination.



MANAGING A WEB SERVER

DISUSUN OLEH:

FEMBI REKRISNA GRANDEA PUTRA

M0513019

JURUSAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SELASA, 24 MARET 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk:

mengetahui cara menggunakan dan menguji sebuah aplikasi web server

menguji file konfigurasi dari web server

mengetahui hasil dari capture HTTP dengan Wireshark

1.2.DASAR TEORI

Web Server adalah suatu server yang memberikan service (layanan) kepada

klien yang meminta informasi berkaitan dengan web. Web server sendiri terdiri dari

dua komponen. yang pertama adalah komputer itu sendiri dan software web server

yang dipakainya.Salah satu software web server yang tersedia adalah XAMPP.

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam

GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer

yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja

jaringannya terrmasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena

interfacenya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Program

http://id.wikipedia.org/wiki/Server

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Localhost&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server

http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL

http://id.wikipedia.org/wiki/Database

http://id.wikipedia.org/wiki/Penerjemah

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman

http://id.wikipedia.org/wiki/PHP

http://id.wikipedia.org/wiki/Perl

http://id.wikipedia.org/wiki/Apache

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL

http://id.wikipedia.org/wiki/PHP

http://id.wikipedia.org/wiki/Perl

http://id.wikipedia.org/wiki/Program

http://id.wikipedia.org/wiki/GNU_General_Public_License

http://id.wikipedia.org/wiki/Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Web_server

http://id.wikipedia.org/wiki/Web

BAB II

ANALISIS

2.1.PERMASALAHAN

Bagaimana cara menggunakan dan menguji sebuah aplikasi web server?

Bagaimana cara menguji file konfigurasi web server?

Capture HTTP dengan Wireshark!

2.2.PEMBAHASAN

1. Cara menggunakan dan menguji sebuah aplikasi web server

Pada praktikum ini menggunakan sebuah web server lokal. Aplikasi yang

digunakan untuk membangun web server lokal adalah XAMPP. Cara menggunakan

aplikasi ini sebagai berikut:

Buka aplikasi XAMPP Control Panel.

Untuk menjalankan dari web server ini, pilih bagian module Apache dan tekan

tombol start.

Web server Apache sekarang sudah berjalan dengan port posisi default adalah

(80, 443). Untuk menguji apakah web server ini sudah benar-benar berjalan, gunakan

perintah netstat –a pada CMD.

Selanjutnya dapat mencoba membuka alamat localhost dari web server

XAMPP. Caranya dengan membuka web browser dan ketikkan localhost atau

http://127.0.0.1 pada address bar.

Jika sukses, akan menampilkan halaman dari localhost XAMPP.

File dari web server yang berada di dalam folder htdocs juga dapat diakses.

Biasanya letaknya di direktori C:\xampp\htdocs. Misalnya mengakses file index.html.

2. Menguji file konfigurasi web server

Pada bagian ini, akan menguji file konfigurasi web server yang bernama

httpd.conf. Letak dari file ini biasanya di dalam direktori C:\xampp\apache\conf. Kita

dapat membuka file httpd.conf melalui aplikasi Notepad++ .

Selanjutnya dapat memodifikasi isi konfigurasi dari file httpd.conf. Misalnya

ingin mengganti server admin, caranya dengan mencari kata “ServerAdmin”, lalu

mengubah tulisan pada ServerAdmin menjadi ServerAdmin M0513019.com. Berarti

server admin sekarang menjadi M0513019.com.

Alamat port dari web server Apache XAMPP juga dapat diubah. Misalnya

yang awalnya memiliki port 80, diganti dengan port 8000.

Tampilan port 80 pada XAMPP.

Selanjutnya mengganti dengan port 8000 dan simpan berkasnya.

Setelah itu, restart web server Apache dan port pada XAMPP berubah menjadi

8000.

Selanjutnya buka localhost melalui port 8000.

Jika port yang aktif adalah 8000, sedangkan yang dimasukkan di address bar

adalah port 80, maka halaman dari localhost tersebut tidak dapat diakses.

Selanjutnya dapat membuat DNS sendiri melalui modifikasi file hosts yang

terletak di direktori C:\Windows\System32\drivers\etc. File ini dimodifikasi

menggunakan aplikasi Notepad++ melalui Run as Administrator. Selanjutnya kita

masukkan DNS baru, misal M0513019, kemudian simpan berkasnya.

3. Meng-capture HTTP PDU menggunakan aplikasi Wireshark

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk

mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Langkah pertama, buka

aplikasi Wireshark yang sudah diatur opsi-opsinya, lalu pilih menu Capture Start.

Setelah itu buka web browser, misal Mozila Firefox, lalu ketikkan pada address bar

www.google.com enter. Selanjutnya tekan tombol stop pada aplikasi Wireshark

untuk menghentikan proses capture. Maka mucul tampilan hasil PDU yang telah di-

capture. Pada bagian filter, ketik “http” sehingga yang ditampilkan hanya hasil PDU

dari HTTP saja.

Pada hasil PDU dari HTTP ini memuat teks/kode html dari website yang telah

dibuka tadi. Untuk menampilkan kode html, dapat dicari melalui bagian info pada

paket list mengandung notasi “(teks/html)”, lalu klik pada paket tersebut. Pada bagian

Packet Detail Pane, klik tombol “+” pada opsi “Line-based text data: text/html”, maka

akan muncul kode html dari website yang telah dibuka tadi.

Sebagian teks/kode html yang ditampilkan dari website yang telah dibuka tadi.

BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:

Web server local dapat dibuat menggunakan aplikasi XAMPP.

Dengan menggunakan aplikasi Wireshark, dapat menampilkan hasil capture

dari beberapa protokol, misalnya HTTP yang hasilnya ditangkap/di-capture ke

dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit), sehingga memudahkan user untuk

mengetahui/menganalisis akses paket data yang dilakukan dalam suatu

jaringan.

Untuk mengubah nama server admin dan nomor port localhost dapat

dilakukan dengan cara memodifikasi file konfigurasi httpd.conf.

Untuk membuat DNS di web server komputer, dapat dilakukan dengan cara

memodifikasi file konfigurasi hosts.

3.2.DAFTAR PUSTAKA

http://fiyaphyong.blogspot.com/2010/10/wireshark-fungsi-dan-

kegunaanya.htm

http://baru-newbie.blogspot.com/2014/04/pengertian-web-server-beserta-

contohnya.html


Lab 3.4.2: Managing a Web Server (Instructor Version)

Topology Diagram

Addressing Table

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway

R1-ISP S0/0/0 10.10.10.6 255.255.255.252 N/A

Fa0/0 192.168.254.253 255.255.255.0 N/A

R2-Central S0/0/0 10.10.10.5 255.255.255.252 10.10.10.4

Fa0/0 172.16.255.254 255.255.0.0 N/A

Eagle Server

N/A 192.168.254.254 255.255.255.0 192.168.254.253

N/A 172.31.24.254 255.255.255.0 N/A

hostPod#A N/A 172.16. Pod#.1 255.255.0.0 172.16.255.254

hostPod#B N/A 172.16. Pod#.2 255.255.0.0 172.16.255.254

S1-Central N/A 172.16.254.1 255.255.0.0 172.16.255.254

CCNA Exploration Network Fundamentals: Application Layer Functionality and Protocols Lab 3.4.2: Managing a Web Server


Learning Objectives

Upon completion of this lab, you will be able to:

Download, install, and verify a web server application

Verify the default web server configuration file

Capture and analyze HTTP traffic with Wireshark

Background

Web servers are an important part of the business plan for any organization with a presence on the Internet. Web browsers are used by consumers to access business web sites. However, web browsers are only half of the communication channel. The other half of the communication channel is web server support. Web server support is a valuable skill for network administrators. Based on a survey by Netcraft in January, 2007, the following table shows the top three web server applications by percent of use:

Web Server Percent of use

Apache 60 %

Microsoft 31 %

Sun 1.6 %

Scenario

In this lab you will download, install, and configure the popular Apache web server. A web browser will be used to connect to the server, and Wireshark will be used to capture the communication. Analysis of the capture will help you understand how the HTTP protocol operates.

Task 1: Download, Install, and Verify the Apache Web Server.

The lab should be configured as shown in the Topology Diagram and logical address table. If it is not, ask the instructor for assistance before proceeding.

Depending on the classroom situation, the lab topology may have been modified before this class. It is best to use one host to verify infrastructure connectivity. If the default web page cannot be accessed from eagle-server.example.com, troubleshoot end-to-end network connectivity:

1. Verify that all network equipment is powered on, and eagle-server is on.

2. From a known good host computer, ping eagle-server. If the ping test fails, ping S1-Central, R2-Central, R1-ISP, and finally eagle-server. Take corrective action on devices that fail ping tests.

3. If an individual host computer cannot connect to eagle-server, check the cable connection between the host and S1-Central. Verify that the host computer has the correct IP address, shown in the logical addressing table above, and can ping R2-Central, 172.16.255.254. Verify that the host computer has the correct Gateway IP address, 172.16.255.254, and can ping R1-ISP, 10.10.10.6. Finally, verify that the host has the correct DNS address, and can ping eagle-server.example.com.

Step 1: Download the software from Eagle Server.

The Apache web server application is available for download from Eagle Server.

1. Use a web browser and URL ftp://eagle-

server.example.com/pub/eagle_labs/eagle1/chapter3 to access and download the

software. See Figure 1.

ftp://eagle-server.example.com/pub/eagle_labs/eagle1/chapter3

ftp://eagle-server.example.com/pub/eagle_labs/eagle1/chapter3



Figure 1. FTP Download Screen for the Apache Web Server

2. Right-click the file and save the software on the pod host computer.

Step 2: Install the Apache web server on the pod host computer.

1. Open the folder where the software was saved, and double-click the Apache file to begin installation. Choose default values and consent to the licensing agreement. The next installation step requires customized configuration of the web server, shown in Figure 2.

Figure 2. Customized Configuration Screen

Use the following values:

Information Value

Network Domain example.com

Server Name IP address of computer

Administrator’s E-mail Address ccna*@example.com

* For example, for users 1 through 22, if the computer is on Pod 5, Host B, the administrator’s e-mail number is [email protected]

2. Accept the recommended port and service status. Click Next.

3. Accept the default typical installation, and click Next.

mailto:ccna*@example.com

mailto:For

mailto:[email protected]



What is the default installation folder?

___ C:\Program Files\Apache Software Foundation\Apache2.2\_____________________________

4. Accept the default installation folder, click Next, and then Install. When the installation has finished, close the screen.

Figure 3. Windows Security Alert

Note: If a Windows Security Alert is displayed, select unblock. See Figure 3. This will permit connections to the web server.

Step 3: Verify the web server.

The netstat command will display protocol statistics and connection information for this lab computer.

1. Choose Start > Run and open a command line window. Type cmd, and then click OK. Use the netstat –a command to discover open and connected ports on your computer:

C:\>netstat -a

Active Connections

Proto Local Address Foreign Address State

TCP GW-desktop-hom:http GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP GW-desktop-hom:epmap GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP GW-desktop-hom:microsoft-ds GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP GW-desktop-hom:3389 GW-desktop-hom:0 LISTENING

<output omitted>

C:\>

2. Using the command netstat –a, verify that the web server is operating properly on the pod

host computer.

The Apache web server monitor icon should be visible on the lower right side of the screen, close to the time.

3. Open a web browser, and connect to the URL of your computer. A web page similar to Figure 4 will be displayed if the web server is working properly.



Figure 4. Web Server Default Page

The 127.0.0.0 / 8 network address is reserved and is used for local IP addresses. The same page should be displayed if the URL is changed to the IP address on the Ethernet interface or to any host IP address in the 127.0.0.0 / 8 network range.

4. Test the web server on several different IP addresses from the 127.0.0.0 /8 network range. Fill in the following table with the results:

Task 2: Verify the Default Web Server Configuration File.

Step 1: Access the httpd.conf file.

A system administrator may find the need to verify or modify the default configuration file.

Open the Apache web server configuration file, C:\Program Files\Apache Software Foundation\Apache2.2\conf\httpd.conf. See Figure 5.

Figure 5. Apache Web Server Configuration File

IP Address Status Explanation

127.0.0.1 OK

127.255.255.254 OK

127.255.255.255 Fail This is the network broadcast address.

127.0.0.0 Fail This is the network address.



Step 2: Review the httpd.conf file.

Numerous configuration parameters allow the Apache web server to be fully customizable. The “#” character indicates a comment for system administrators, exempt from access by the web server. Scroll down the configuration file, and verify the following settings:

Value Meaning #Listen 12.34.56.78:80

Listen 80

Listen on TCP port 80 for all incoming connections. To accept connections from only this host, change

the line to Listen 127.0.0.1 80.

ServerAdmin [email protected] If there are problems, e-mail the web server at this e-mail address.

ServerName 172.16.1.2:80 For servers without DNS names, use the IP address:port number.

DocumentRoot "C:/Program

Files/Apache Software

Foundation/Apache2.2/htdocs"

This is the root directory for the web server.

<IfModule dir_module>

DirectoryIndex index.html

</IfModule>

DirectoryIndex sets the file that Apache will

serve if a directory is requested. If no page is

requested from that directory, display index.html

if it is present.

Step 3: Modify the web server default page.

Figure 4 shows the default web page from file index.html. Although this page is sufficient for testing, something more personal should be displayed.

1. Open folder C:\Program Files\Apache Software Foundation\Apache2.2\htdocs. The file index.html should be present. Right-click the file, and choose Open With. From the pull-down list, choose notepad. Change the file content to something similar to the following example:

<html><body><h1>Welcome to the Pod1HostB Web Server!!!</h1>

<center><bold>

Operated by me!

</center></bold>

Contact web administrator: [email protected]

</body></html>

2. Save the file, and refresh the web browser. Or, open URL http://127.0.0.1. The new default page

should be displayed. As changes to index.html are made and saved, simply refresh the web browser to view the new content.

Some students may already be familiar with creating web pages, and should be encouraged to personalize the page. Be wary of content, however—this is a classroom setting.

Task 3: Capture and Analyze HTTP Traffic with Wireshark.

Wireshark will not capture packets sent from or to the 127.0.0.0 network on a Windows computer. The interface will not display. To complete this task, connect to either a student’s computer or Eagle Server and analyze the data exchange.

Step 1: Analyze HTTP traffic.

1. Start Wireshark, and set the capture interface to the interface bound to the 172.16 network. Open a web browser, and connect to another computer with an active web server.

http://127.0.0.1/



Why does index.html not have to be entered in the URL for the file contents to be displayed?

_____________________________________________________________________________ The web server configuration directive for that server displays index.html as the default page.

2. Deliberately enter a web page that is not on the web server, as shown in Figure 6. Note that an

error message is displayed in the web browser.

Figure 6. 404 Not Found Error

Figure 7 contains a captured HTTP session. File index.htm was requested from the web server, but the server did not have the file. Instead, the server sent a 404 error. The web browser simply displayed the server response “The page cannot be found”.

Figure 7. Wireshark Capture of HTTP Traffic

3. Highlight the capture line with the 404 error, and move into the second (middle) Wireshark window. Expand the line-based text-data record.

What are the contents?

_____________________________________________________________________________

Answer:



Task 4: Challenge

Modify the default web server configuration file httpd.conf and change the Listen 80 line to Listen

8080. Open a web browser and access URL http://127.0.0.1:8080. Verify with the netstat command

that the new web server TCP port is 8080.

Task 5: Reflection

Web servers are an important component of e-commerce. Depending on the organization, the network or web administrator has the responsibility of maintaining the corporate web server. This lab demonstrated how to install and configure the Apache web server, test for proper operation, and identify several key configuration parameters.

The student modified the default web page index.html and observed the effect on the web browser output.

Finally, Wireshark was used to capture an HTTP session of a file not found. The web server responded with an HTTP 1.1 error 404 and returned a file not found message to the web browser.

Task 6: Clean Up

During this lab the Apache web server was installed on the pod host computer. It should be uninstalled. To uninstall the web server, click Start > Control Panel > Add or Remove Programs. Click Apache Web Server, and then click Remove.

Unless directed otherwise by the instructor, turn off power to the host computers. Remove anything that was brought into the lab, and leave the room ready for the next class.

http://127.0.0.1:8080/


OBSERVING TCP AND UDP USING NETSTAT

DISUSUN OLEH:


M0513019

JURUSAN INFORMATIKA



SURAKARTA

SELASA, 7 APRIL 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.TUJUAN

Menjelaskan parameter dan output perintah dasar netstat.

Menggunakan netstat untuk mengecek informasi protokol pada komputer host.

1.2.DASAR TEORI

netstat adalah sebuah singkatan untuk network statistics utility atau

peralatan statistik jaringan, tersedia pada komputer Windows dan Unix/Linux.

Melewatkan parameter opsional pada perintah akan mengubah informasi output.

netstat menampilkan koneksi jaringan (TCP dan UDP) yang masuk dan keluar,

informasi tabel routing komputer host, dan statistik antarmuka.

netstat adalah perintah di Command Prompt yang berfungsi untuk

menampilkan statistik koneksi jaringan dari dan ke komputer yang sedang kita pakai.

netstat bisa disamakan dengan Task Manager, perbedaannya Task Manager

menampilkan proses dan aplikasi yang sedang berjalan, sedangkan netstat

menampilkan layanan jaringan yang sedang dipakai beserta informasi tambahan seperti

IP dan port-nya.

Berikut ini adalah empat fungsi utama dari netstat beserta penjelasannya.

1. Melihat domain dan layanan yang sedang diakses.

C:\Documents and Settings\candra>netstat

Active Connections


TCP WINXP:1123 facebook.com:http ESTABLIHED

TCP WINXP:1152 akamaitechnologies.com:https LAST_ACK

Tampak dari hasil netstat, ada dua koneksi aktif, yang pertama adalah koneksi

ke Facebook dan yang kedua adalah koneksi ke Akamai Technologies. Facebook

menggunakan layanan http sedangkan Akamai menggunakan layanan https.

2. Melihat IP dan port yang sedang diakses.

C:\Documents and Settings\candra>netstat -n

Active Connections


TCP 192.168.43.106:1123 69.171.224.32:80 ESTABLISHED

TCP 192.168.43.106:1134 69.171.224.32:443 ESTABLISHED

Hampir sama dengan perintah pertama, perbedaannya ada pada foreign address

yang ditampilkan dalam bentuk IP, bukan domain. Nama layanan juga tidak

tampak, yang ada adalah port yang sedang diakses.

3. Melihat nama program atau aplikasi yang mengakses jaringan.

C:\Documents and Settings\candra>netstat -b

Active Connections

Proto Local Address Foreign Address State PID

TCP WINXP:1123 facebook.com:http ESTABLIHED

2492[chrome.exe]

Dengan parameter netstat –b, kita bisa melihat nama program yang mengakses

layanan jaringan. Tampak dari contoh di atas, program yang mengakses Facebook

adalah Google Chrome. Dengan perintah ini kita juga bisa mendeteksi kalau ada

malware di komputer kita.

4. Melihat statistik jaringan.

C:\Documents and Settings\candra>netstat -s

IPv4 Statistics

..........................

Packets Received = 1721

Received Header Errors = 0

Received Address Errors = 24

Datagrams Forwarded = 0

Unknown Protocols Received = 0

Received Packets Discarded = 1

Received Packets Delivered = 1720

Output Requests = 1696

......................

UDP Statistics for IPv4

Datagrams Received = 245

No Ports = 21

Receive Errors = 4

Datagrams Sent = 301

BAB II

ANALISIS

2.1.PERMASALAHAN

Jelaskan parameter dan output perintah dasar netstat!

Gunakan netstat untuk mengecek informasi protokol pada komputer host!

2.2.PEMBAHASAN

1. Menjelaskan parameter dan output perintah dasar netstat.

Buka jendela terminal dengan mengklik Start | Run, ketik cmd, dan tekan OK.

Untuk menampilkan informasi bantuan tentang perintah netstat, gunakan opsi

/?.

Perintah netstat tanpa opsi akan menampilkan statistik protokol dan koneksi

jaringan TCP/IP terkini. Sintaks penulisannya adalah NETSTAT [-a] [-b] [-

e] [-f] [-n] [-o] [-p proto] [-r] [-s] [-t] [interval].

-a Menampilkan semua koneksi TCP aktif dan port TCP dan UDP.

-b Menampilkan program yang mengakses jaringan.

-e Menampilkan statistik Ethernet.

-f Menampilkan Fully Qualified Domain Names (FQDN).

-n Menampilkan alamat dan port dalam bentuk numerik.

-o Menampilkan ID proses yang mengakses jaringan.

-p proto Menampilkan koneksi berdasarkan protokol tertentu.

-r Menampilkan tabel routing.

-s Menampilkan statistik protokol.

-t Menampilkan keadaan koneksi offload terkini.

interval Menampilkan ulang statistik terpilih setiap interval detik.

2. Menggunakan netstat untuk mengecek informasi protokol pada komputer host.

Dari jendela terminal Command Prompt, masukkan perintah netstat –a.

Perintah netstat -a menampilkan semua koneksi baik yang listening maupun

yang tidak.

Kolom Proto menunjukan jenis protokol yang dipakai, bisa TCP atau UDP.

Kolom Local Address menjelaskan alamat dan nomor port yang sedang

aktif melakukan koneksi. Berdasarkan contoh di atas, maka 0.0.0.0 adalah host

dari komputer dan 135 adalah nomor port di komputer yang sedang melakukan

koneksi.

Kolom Foreign Address menunjukkan koneksi yang dituju oleh alamat

lokal beserta nomor port-nya. Berdasarkan contoh di atas, saya sedang

menghubungi server ASUS-PC melalui port 0.

Kolom State menunjukan status dari koneksi yang sedang terjadi.

o ESTABLISHED: socket memiliki koneksi didirikan.

o SYN_SENT: Soket secara aktif berusaha untuk membuat sambungan.

o SYN_RECV: Sebuah permintaan sambungan telah diterima dari

jaringan.

o FIN_WAIT1: socket ditutup, dan koneksi yang mematikan.

o FIN_WAIT2: Koneksi ditutup, dan soket menunggu shutdown dari

ujung jauh.

o TIME_WAIT: Soket menunggu setelah dekat dengan menangani paket

masih dalam jaringan.

o CLOSE: Soket tidak digunakan.

o CLOSE_WAIT: Remote end telah ditutup, menunggu soket untuk

menutup.

o LAST_ACK: Remote end telah ditutup, dan soket ditutup. Menunggu

pengakuan.

o LISTEN: socket ini mendengarkan koneksi masuk. Soket tersebut tidak

termasuk dalam output kecuali jika Anda menentukan --listening (l) atau

--all (-a) pilihan.

o CLOSING: Kedua soket ditutup tetapi kita masih tidak memiliki semua

data kami dikirim.

o UNKNOWN: Keadaan soket tidak diketahui.

Perintah netstat memiliki banyak variasi dan salah satu yang berguna adalah

netstat -an yang menampilkan daftar network yang terbuka pada jaringan

komputer.

Perintah netstat –n menampilkan alamat dan nomor port dalam format

numerik.

BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Utilitas netstat menampilkan koneksi jaringan (TCP dan UDP) yang masuk dan

keluar, informasi tabel routing komputer, dan statistik informasi.

netstat (network statistics) adalah program berbasis teks yang berfungsi untuk

memantau koneksi jaringan pada suatu komputer, baik itu jaringan lokal (LAN)

maupun jaringan internet.

netstat adalah suatu program yang mana mengakses jaringan yang berkaitan

dengan struktur data di dalam kernel, serta menampilkannya dalam bentuk format

ASCII di terminal. netstat dapat mempersiapkan laporan dari tabel routing,

koneksi “listen” dari TCP, UDP, dan protokol manajemen memori.

3.2.DAFTAR PUSTAKA

http://www.candra.web.id/2012/10/24/kupas-tuntas-perintah-netstat/

http://www.candra.web.id/2013/07/12/memahami-state-koneksi-dari-perintah-

netstat/

http://askubuntu.com/questions/538443/whats-the-difference-between-port-status-

listening-time-wait-close-wait

http://en.wikipedia.org/wiki/Netstat

https://technet.microsoft.com/en-us/library/bb490947.aspx

https://tutorialku2011.wordpress.com/perihal- ip-address/melacak- ip-address-dan-

real-address-seseorang/penggunaan-netstat-pada-windows/

http://winpoin.com/perintah-command-prompt-yang-berguna-dan-sebaiknya-

kamu-ketahui/

http://www.candra.web.id/2012/10/24/kupas-tuntas-perintah-netstat/

http://www.candra.web.id/2013/07/12/memahami-state-koneksi-dari-perintah-netstat/

http://www.candra.web.id/2013/07/12/memahami-state-koneksi-dari-perintah-netstat/

http://askubuntu.com/questions/538443/whats-the-difference-between-port-status-listening-time-wait-close-wait

http://askubuntu.com/questions/538443/whats-the-difference-between-port-status-listening-time-wait-close-wait

http://en.wikipedia.org/wiki/Netstat

https://technet.microsoft.com/en-us/library/bb490947.aspx

https://tutorialku2011.wordpress.com/perihal-ip-address/melacak-ip-address-dan-real-address-seseorang/penggunaan-netstat-pada-windows/

https://tutorialku2011.wordpress.com/perihal-ip-address/melacak-ip-address-dan-real-address-seseorang/penggunaan-netstat-pada-windows/

http://winpoin.com/perintah-command-prompt-yang-berguna-dan-sebaiknya-kamu-ketahui/

http://winpoin.com/perintah-command-prompt-yang-berguna-dan-sebaiknya-kamu-ketahui/


Lab 4.5.1: Observing TCP and UDP using Netstat (Instructor Version) Topology Diagram

Addressing Table


R1-ISP S0/0/0 10.10.10.6 255.255.255.252 N/A

Fa0/0 192.168.254.253 255.255.255.0 N/A

R2-Central S0/0/0 10.10.10.5 255.255.255.252 10.10.10.6

Fa0/0 172.16.255.254 255.255.0.0 N/A

Eagle Server

N/A 192.168.254.254 255.255.255.0 192.168.254.253

N/A 172.31.24.254 255.255.255.0 N/A

hostPod#A N/A 172.16.Pod#.1 255.255.0.0 172.16.255.254

hostPod#B N/A 172.16.Pod#.2 255.255.0.0 172.16.255.254

S1-Central N/A 172.16.254.1 255.255.0.0 172.16.255.254

CCNA Exploration Network Fundamentals: OSI Transport Layer Lab 4.5.1: Observing TCP and UDP using Netstat


Learning Objectives

Explain common netstat command parameters and outputs.

Use netstat to examine protocol information on a pod host computer.

Background

netstat is an abbreviation for the network statistics utility, available on both Windows and Unix / Linux

computers. Passing optional parameters with the command will change output information. netstat

displays incoming and outgoing network connections (TCP and UDP), host computer routing table information, and interface statistics.

Scenario

In this lab the student will examine the netstat command on a pod host computer, and adjust netstat

output options to analyze and understand TCP/IP Transport Layer protocol status. Depending on the classroom situation, the lab topology may have been modified before this class. It is best to use one host to verify infrastructure connectivity. If the default web page cannot be accessed from eagle-server.example.com, troubleshoot end-to-end network connectivity:

1. Verify that all network equipment is powered on, and Eagle Server is on. 2. From a known good host computer, ping eagle-server.example.com. If the ping test fails,

ping S1-Central, R2-Central, R1-ISP, and finally eagle-server. Take corrective action on devices that fail ping tests.

3. If an individual host computer cannot connect to Eagle Server, check the cable connection between the host and S1-Central. Verify that the host computer has the correct IP address, shown in the logical addressing table above, and can ping R2-Central, 172.16.255.254. Verify that the host computer has the correct Gateway IP address, 172.16.255.254, and can ping R1-ISP, 10.10.10.6. Finally, verify that the host has the correct DNS address, and can ping eagle-server.example.com.

Task 1: Explain common netstat command parameters and outputs.

Open a terminal window by clicking on Start | Run. Type cmd, and press OK.

To display help information about the netstat command, use the /? options, as shown:

C:\> netstat /? <ENTER>



Use the output of the netstat /? command as reference to fill in the appropriate option that best

matches the description:

Option Description Display all connections and listening ports.

Display addresses and port numbers in numerical

form. Redisplay statistics every five seconds. Press

CTRL+C to stop redisplaying statistics.

Shows connections for the protocol specified by

proto; proto may be any of: TCP, UDP, TCPv6, or

UDPv6. If used with the –s option to display

per-protocol statistics, proto may be any of:

IP, IPv6, ICMP, ICMPv6, TCP, TCPv6, UDP, or

UDPv6.

Redisplay all connections and listening ports

every 30 seconds.

Display only open connections. This is a tricky

problem.

Answer:

Option Description -a Display all connections and listening ports.

-n Display addresses and port numbers in numerical

form. 5 Redisplay statistics every five seconds. Press

CTRL+C to stop redisplaying statistics. -p Shows connections for the protocol specified by

proto; proto may be any of: TCP, UDP, TCPv6, or

UDPv6. If used with the –s option to display

per-protocol statistics, proto may be any of:

IP, IPv6, ICMP, ICMPv6, TCP, TCPv6, UDP, or

UDPv6.

-an 5 Redisplay all connections and listening ports

every 30 seconds.

No options Display only open connections. This is a tricky

problem.

When netstat statistics are displayed for TCP connections, the TCP state is displayed. During the life of

a TCP connection, the connection passes through a series of states. The following table is a summary of TCP states, compiled from RFC 793, Transmission Control Protocol, September, 1981, as reported by netstat:



State Connection Description LISTEN The local connection is waiting for a connection request from any remote

device. ESTABLISHED The connection is open, and data may be exchanged through the

connection. This is the normal state for the data transfer phase of the connection.

TIME-WAIT The local connection is waiting a default period of time after sending a connection termination request before closing the connection. This is a normal condition, and will normally last between 30 - 120 seconds.

CLOSE-WAIT The connection is closed, but is waiting for a termination request from the local user.

SYN-SENT The local connection is waiting for a response after sending a connection request. The connection should transition quickly through this state.

SYN_RECEIVED The local connection is waiting for a confirming connection request acknowledgment. The connection should transition quickly through this state. Multiple connections in SYN_RECEIVED state may indicate a TCP SYN attack.

IP addresses displayed by netstat fall into several categories:

IP Address Description 127.0.0.1 This address refers to the local host, or this computer. 0.0.0.0 A global address, meaning “ANY”.

Remote

Address

The address of the remote device that has a connection with this computer.

Task 2: Use netstat to Examine Protocol Information on a Pod Host Computer.

Step 1: Use netstat to view existing connections.

From the terminal window in Task 1, above, issue the command netstat –a:

C:\> netstat –a <ENTER>

A table will be displayed that lists protocol (TCP and UDP), Local address, Foreign address, and State information. Addresses and protocols that can be translated into names are displayed.

The –n option forces netstat to display output in raw format. From the terminal window, issue the

command netstat –an:

C:\> netstat –an <ENTER>

Use the window vertical scroll bar to go back and forth between the outputs of the two commands. Compare outputs, noting how well-known port numbers are changed to names.



Write down three TCP and three UDP connections from the netstat –a output, and the corresponding

translated port numbers from the netstat –an output. If there are fewer than three connections that

translate, note that in your table. Connection Proto Local Address Foreign Address State

Answers will vary. Following is a list of several common services on a host computer: Connection Proto Local Address Foreign Address State

TCP GW-desktop-hom:epmap GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP 0.0.0.0:135 0.0.0.0:0 LISTENING

TCP GW-desktop-hom:microsoft-ds GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP 0.0.0.0:445 0.0.0.0:0 LISTENING

TCP GW-desktop-hom:netbios-ssn GW-desktop-hom:0 LISTENING

TCP 192.168.254.1:139 0.0.0.0:0 LISTENING

UDP GW-desktop-hom:ntp *:*

UDP 192.168.254.1:123 *:*

UDP GW-desktop-hom:netbios-ns *:*

UDP 192.168.254.1:137 *:*

UDP GW-desktop-hom:netbios-dgm *:*

UDP 192.168.254.1:138 *:*

Refer to the following netstat output. A new network engineer suspects that his host computer has

been compromised by an outside attack against ports 1070 and 1071. How would you respond? C:\> netstat –n

Active Connections


TCP 127.0.0.1:1070 127.0.0.1:1071 ESTABLISHED

TCP 127.0.0.1:1071 127.0.0.1:1070 ESTABLISHED

C:\>

_______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ Because the foreign address is 127.0.0.1, the host computer has made a TCP connection with itself.



Step 2: Establish multiple concurrent TCP connections and record netstat output.

In this task, several simultaneous connections will be made with Eagle Server. The venerable telnet

command will be used to access Eagle Server network services, thus providing several protocols to

examine with netstat.

Open an additional four terminal windows. Arrange the windows so that all are visible. The four terminal windows that will be used for telnet connections to Eagle Server can be relatively small, approximately ½ screen width by ¼ screen height. The terminal windows that will be used to collect connection information should be ½ screen width by full screen height. Several network services on Eagle Server will respond to a telnet connection. We will use:

DNS- domain name server, port 53

FTP- FTP server, port 21

SMTP- SMTP mail server, port 25

TELNET- Telnet server, port 23

Why should telnet to UDP ports fail? _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ Telnet is a TCP protocol, and UDP cannot build the TCP session.

To close a telnet connection, press the <CTRL> ] keys together. That will bring up the telnet prompt,

Microsoft Telnet>. Type quit <ENTER> to close the session.

In the first telnet terminal window, telnet to Eagle Server on port 53. In the second terminal window, telnet on port 21. In the third terminal window, telnet on port 25. In the fourth terminal window, telnet on port 23. The command for a telnet connection on port 21 is shown below:

C:\> telnet eagle-server.example.com 53

In the large terminal window, record established connections with Eagle Server. Output should look similar to the following. If typing is slow, a connection may close before all connections have been made. Eventually, connections should terminate from inactivity. Proto Local Address Foreign Address State

TCP 192.168.254.1:1688 192.168.254.254:21 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1691 192.168.254.254:25 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1693 192.168.254.254:53 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1694 192.168.254.254:23 ESTABLISHED

Answer: Proto Local Address Foreign Address State

TCP 192.168.254.1:1688 192.168.254.254:21 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1691 192.168.254.254:25 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1693 192.168.254.254:53 ESTABLISHED

TCP 192.168.254.1:1694 192.168.254.254:23 ESTABLISHED

Task 3: Reflection. The netstat utility displays incoming and outgoing network connections (TCP and UDP), host

computer routing table information, and interface statistics.



Task 4: Challenge. Close Established sessions abruptly (close the terminal window), and issue the netstat –an command.

Try to view connections in stages different from ESTABLISHED.

Task 5: Cleanup. Unless directed otherwise by the instructor, turn off power to the host computers. Remove anything that was brought into the lab, and leave the room ready for the next class.


EXAMINING A DEVICE’S GATEWAY

DISUSUN OLEH:


M0513019

ASISTEN DOSEN:

1. ARBA SASMOYO (M0511007)

2. ANGGA SEBASTIAN (M3112018)

JURUSAN INFORMATIKA



SURAKARTA

SELASA, 14 APRIL 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.TUJUAN

Praktikum ini memiliki tujuan yaitu:

Mengetahui kegunaan dari alamat gateway

Mengetahui konfigurasi mengenai informasi jaringan pada komputer

Menguji alamat Gateway pada suatu jaringan dengan aplikasi Cisco Tracer

Mengetahui solusi permasalahan dari alamat gateway

1.2.DASAR TEORI

Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner

antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host

dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk

IPv6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. Dalam

pengertian lain, Internet Protocol (IP) Address dapat diartikan alamat numerik yang ditetapkan

untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet

Protocol untuk komunikasi antara node-nya.

Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di

dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah

32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya

4.294.967.296 host di seluruh dunia. Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit

(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki

panjang 128-bit. Meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4

miliar alamat karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai

beberapa ratus juta saja.

Subnet Mask merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu

kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,

menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk

menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet, suatu alamat bisa ditempuh lewat

gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data

sampai ke tujuan. Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol

kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-

sharing kepada perangkat jaringan lain.

DNS (Domain Name System) atau Sistem Penamaan Domain merupakan sebuah sistem

yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data

tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan

alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server)

yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

BAB II

ANALISIS

2.1. PERMASALAHAN

2.1.1. Bagaimana kegunaan alamat gateway pada sebuah jaringan ?

2.1.2. Bagaimana cara konfigurasi mengenai informasi jaringan komputer ?

2.1.3. Bagaimana menguji alamat Gateway suatu jaringan dengan aplikasi Cisco Tracer?

2.1.4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pada jaringan ?

2.2. PEMBAHASAN

1. Tujuan / kegunaan adanya alamat gateway

Gateway

adalah sebuah

perangkat yang

digunakan untuk

menghubungkan

satu jaringan

komputer dengan

satu atau lebih

jaringan

komputer yang

menggunakan

protokol

komunikasi yang

berbeda sehingga

informasi dari

satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya

berbeda.

Untuk melihat alamat gateway pada jaringan komputer dapat digunakan perintah

netstat –r pada command prompt.

Selanjutnya kita melakukan pengecekan koneksi jaringan dengan perintah ping alamat

yang dituju

Ping ke alamat : 127.0.0.1

Buka Command Prompt lalu ketik ping 127.0.0.1 < enter >

Dari hasil tersebut, bahwa proses ping yang dilakukan berhasil, yaitu terdapat respon /

reply dari alamat yang dituju yaitu 127.0.0.1



Dari hasil tersebut, bahwa proses ping yang dilakukan tidak berhasil, yaitu terdapat pesan

General Failure dari alamat yang dituju yaitu 127.0.0.0 karena alamat ini digunakan untuk

kabel



Dari hasil tersebut, bahwa proses ping yang dilakukan berhasil, yaitu terdapat respon /

reply dari alamat yang dituju yaitu 127.10.1.1

Ping ke alamat : 127.255.255.255


Dari hasil tersebut, bahwa proses ping yang dilakukan tidak berhasil, yaitu terjadi RTO

dari alamat yang dituju yaitu 127.255.255.255 karena alamat ini sebagai alamat broadcast.

2. Cara konfigurasi mengenai informasi jaringan pada komputer

Untuk melakukan konfigurasi mengenai informasi jaringan , khususnya cara konfigurasi IP

Address pada komputer, dilakukan konfigurasi secara manual. Langkah –langkahnya

sebagai berikut :

Klik Start, pilih Control Panel

Pada layar icon Network and Internet, klik view network status and task

Selanjutnya Jendela Network and sharing Center terbuka, klik change adaptor

setting

Klik kanan pada layar icon Local Area Connection, lalu pilih properties

Double Klik Internet Protocol v4 (TCP/Ipv4) yang ada di dalam kotak dialog

Local Area Connection sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol v4

(TCP/Ipv4)

Klik use the following

IP Address, Masukkan alamat IP.

Misalkan alamat IP komputer pribadi

kita adalah 10.11.6.93 , dengan subnet

mask 255.255.255.0. dan untuk DNS

bisa menggunakan DNS google

Setelah setting TCP/IP ini telah

dimasukkan, klik OK untuk menutup

kotak dialog Internet Connection

(TCP/IP) Properties.

Klik OK untuk menutup kotak dialog pada “Local Area Connection Properties”

Maka proses konfigurasi IP Address selesai.

Untuk mengecek apakah jaringan sudah terkoneksi dapat menggunakan perintah

ipconfig pada command prompt . Berikut ini langkah –langkahnya :

Buka command prompt lalu ketik ipconfig, sehingga akan ditampilkan informasi

sebagai berikut :

Untuk memperoleh

informasi IP

address secara

keseluruhan dapat

menggunakan

perintah ipconfig/all

pada command

prompt. Berikut ini

langkah –

langkahnya :

Buka command prompt lalu ketik ipconfig, sehingga akan ditampilkan informasi

sebagai berikut :

3. Menguji alamat Gateway pada suatu jaringan dengan aplikasi Cisco Tracer

Dalam pengujian ini, dibutuhkan beberapa device diantaranya :

2 Server

1 PC

1 Switch

1 Router

Selanjutnya, atur masing-masing komponen sesuai gambar berikut ini :

Kemudian komponen PC dan server

diatur konfigurasi alamat IP nya

dengan cara :

Alamat IP

pada PC klik PC nya pilih tab

Desktop lalu pilih IP

Configuration muncul jendela

baru , lalu isikan IP Address, subnet

Mask, Default Gateway dan DNS

Server sesuai gambar berikut ini :

Selanjutnya untuk mengetahui alamat gateway dari

jaringan yang telah dibuat, dapat menggunakan

perintah netstat di command prompt. Caranya yaitu :

Klik PC nya lalu pilih tab Desktop lalu pilih

Command Prompt ketik netstat –r maka akan

muncul hasil berikut ini :

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa

pada jaringan ini memiliki default

gateway yaitu : 172.16.11.254

Kemudian kita akan menguji koneksi

dengan perintah ping ke alamat yang

dituju . Caranya yaitu :

Klik PC nya lalu pilih tab Desktop lalu pilih Command Prompt ketik ping 127.0.0.1

maka akan muncul hasil berikut ini :

Untuk mengetahui konfigurasi dari

alamat IP yang telah diatur secara

manual tadi dapat menggunakan

perintah ipconfig atau ipconfig /all pada

command prompt. Berikut ini tampilan

dari hasil perintah tersebut :

4. Cara mengatasi permasalahan pada jaringan

Pada bagian ini, untuk mengetahui permasalahan dalam suatu jaringan dapat dilihat

dari warna indikator ujung kabel yang terpasang disetiap komponen. Warna merah

menandakan bahwa dari komponen –komponen yang terhubung oleh kabel tersebut

mengalami kondisi off / mati. Sehingga antara komponen satu dengan komponen lainnya

belum terhubung secara maksimal. Untuk mengatasinya , kita mengecek kondisi dari router

yang digunakan apakah dalam kondisi on / off. Jika kondisi router off maka komponen yang

terhubung dengannya belum bisa digunakan sehingga warna indikator ujung kabel berwarna

merah.tetapi jika kondisi router on maka komponen yang terhubung dengannya sudah bisa

digunakan sehingga warna indikator ujung kabel berwarna hijau.

Gambar beberapa komponen jaringan yang masih belum terhubung

Klik icon router lalu atur

bagian tombol on /off ( simbol 0/1

) selanjutnya pada router kita ubah

kondisinya menjadi on agar semua

komponen yang terhubung dengan router ini bisa digunakan / terkoneksi dalam jaringan

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :


menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih

Perintah Netstat digunakan untuk menampilkan statistik koneksi jaringan dari dan ke

komputer yang sedang kita pakai dengan berbagai macam parameter yang dapat digunakan.

Perintah netstat –r digunakan untuk menampilkan routing table

Perintah ping digunakan untuk mengetahui apakah suatu komponen network sudah

terhubung dengan komponen network lain dengan mengirim paket data.

Perintah ipconfig digunakan untuk menampilkan informasi dari alamat IP yang kita gunakan

pada suatu jaringan

Perintah ipconfig /all digunakan untuk menampilkan informasi dari alamat IP yang terdapat

di semua komponen network pada suatu jaringan

Dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan

lain.

Dalam aplikasi Cisco Tracer untuk warna merah pada indikator ujung kabel dari komponen

netwotk menunjukan bahwa komponen tersebut belum terhubung ke komponen jaringan

lainnya tetapi jika warna indikator ujung kaber berwarna hijau maka komponen tersebut

sudah terhubung dengan komponen lainnya.

3.2. DAFTAR PUSTAKA

https://syukurblog.wordpress.com/2012/12/24/pengertian-ip-addres-subnet-mask-default-

gateway-dan-dns/

http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-netstat-untukku.html

All contents are Copy right © 1992–2007 Cisco Sy stems, Inc. All rights reserv ed. This document is Cisco Public Inf ormation. Page 1 of 9

Lab 5.5.1: Examining a Device’s Gateway (Instructor Version)

Topology Diagram

Addressing Table


R1-ISP S0/0/0 10.10.10.6 255.255.255.252 N/A

Fa0/0 192.168.254.253 255.255.255.0 N/A

R2-Central S0/0/0 10.10.10.5 255.255.255.252 10.10.10.6

Fa0/0 172.16.255.254 255.255.0.0 N/A

Eagle Server

N/A 192.168.254.254 255.255.255.0 192.168.254.253

N/A 172.31.24.254 255.255.255.0 N/A

hostPod#A N/A 172.16.Pod#.1 255.255.0.0 172.16.255.254

hostPod#B N/A 172.16.Pod#.2 255.255.0.0 172.16.255.254

S1-Central N/A 172.16.254.1 255.255.0.0 172.16.255.254

CCNA Exploration Netw ork Fundamentals: OSI Netw ork Layer Lab 5.5.1: Examining a Device’s Gatew ay


Learning Objectives

Upon completion of this lab, you will be able to:

Understand and explain the purpose of a gateway address.

Understand how network information is configured on a Windows computer.

Troubleshoot a hidden gateway address problem.

Background

An IP address is composed of a network portion and a host portion. A computer that communicates with another device must first know how to reach the device. For devices on the same local area network

(LAN), the host portion of the IP address is used as the identifier. The network portion of the destination device is the same as the network portion of the host device.

However, devices on different networks have different source and destination network numbers. The

network portion of the IP address is used to identify when a packet must be sent to a gateway address, which is assigned to a network device that forwards packets between distant networks.

A router is assigned the gateway address for all the devices on the LAN. One purpose of a router is to

serve as an entry point for packets coming into the network and exit point for packets leaving the network.

Gateway addresses are very important to users. Cisco estimates that 80 percent of network traffic will be destined to devices on other networks, and only 20 percent of network traffic will go to local devices. This

is called the 80/20 rule. Therefore, if a gateway cannot be reached by the LAN devices, users will not be able to perform their job.

Scenario

Pod host computers must communicate with Eagle Server, but Eagle Server is located on a different network. If the pod host computer gateway address is not configured properly, connectivity with Eagle

Server will fail.

Using several common utilities, network configuration on a pod host computer will be verified.

Depending on the classroom situation, the lab topology may have been modified before this class. It is

best to use one host to verify infrastructure connectivity. If the default web page cannot be accessed from eagle-server.example.com, troubleshoot end-to-end network connectivity:

1. Verify that all network equipment is powered on, and eagle-server is on.

2. From a known good host computer, ping eagle-server. If the ping test fails, ping S1-Central, R2-Central, R1-ISP, and finally eagle-server. Take corrective action on devices that fail ping tests.

3. If an individual host computer cannot connect to eagle-server, check the cable connection

between the host and S1-Central. Verify that the host computer has the correct IP address, shown in the logical addressing table above, and can ping R2-Central, 172.16.255.254. Verify that the host computer has the correct gateway IP address, 172.16.255.254, and can ping R1-

ISP, 10.10.10.6. Finally, verify that the host has the correct DNS address, and can ping eagle-server.example.com.



Task 1: Understand and Explain the Purpose of a Gateway Address.

Figure 1. Communication Between LAN Devices

For local area network (LAN) traffic, the gateway address is the address of the Ethernet device. Figure 1 shows two devices on the same network communicating with the ping command. Any device that has the

same network address—in this example, 172.16.0.0—is on the same LAN.

Referring to Figure 1, what is the MAC address of the network device on IP address 172.16.1.1?

___00:10:a4:7b:01:5f _________________________________________ There are several Windows commands that will display a network gateway address. One popular command is netstat –r. In the following transcript, the netstat –r command is used to view the

gateway addresses for this computer. The top highlight shows what gateway address is used to forward all network packets destined outside of the LAN. The ”quad-zero” Network Destination and Netmask values, 0.0.0.0 and 0.0.0.0, refer to any network not specifically known. For any non-local network,

this computer will use 172.16.255.254 as the default gateway. The second yellow highlight displays

the information in human-readable form. More specific networks are reached through other gateway

addresses. A local interface, called the loopback interface, is automatically assigned to the 127.0.0.0

network. This interface is used to identify the local host to local network services. Refer to the gray

highlighted entry. Finally, any device on network 172.16.0.0 is accessed through gateway

172.16.1.2, the IP address for this Ethernet interface. This entry is highlighted in green.

C:\>netstat –r

Route Table

=======================================================================

Interface List

0x1 ......................... MS TCP Loopback interface

0x20005 ...00 16 76 ac a7 6a Intel(R) 82562V 10/100 Network Connection

=======================================================================

=======================================================================

Active Routes:

Network Destination Netmask Gateway Interface Metric

0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.255.254 172.16.1.2 1

127.0.0.0 255.0.0.0 127.0.0.1 127.0.0.1 1

172.16.0.0 255.255.0.0 172.16.1.2 172.16.1.2 20

172.16.1.2 255.255.255.255 127.0.0.1 127.0.0.1 20

172.16.255.255 255.255.255.255 172.16.1.2 172.16.1.2 20

255.255.255.255 255.255.255.255 172.16.1.2 172.16.1.2 1

Default Gateway: 172.16.255.254



=======================================================================

Persistent Routes:

None

C:\>

Step 1: Open a terminal window on a pod host computer.

What is the default gateway address?

____172.16.255.254__________________________________________________

Step 2: Use the ping command to verify connectivity with IP address 127.0.0.1.

Was the ping successful? ___Yes__

Step 3: Use the ping command to ping different IP addresses on the 127.0.0.0 network,

127.10.1.1, and 127.255.255.255.

Were responses successful? If not, why?

______For 127.10.1.1, yes, Pings are successful to any valid 127.0.0.0 host IP address.____________

_____For 127.255.255.255, no, Pings will fail, 127.255.255.255 is the network broadcast address.______

A default gateway address permits a network device to communicate with other devices on different networks. In essence, it is the door to other networks. All traffic destined to different networks must go

through the network device that has the default gateway address.

Figure 2. Communication Between Devices on Different Networks

As shown in Figure 2, communication between devices on different networks is different than on a LAN. Pod host computer #2, IP address 172.16.1.2, initiates a ping to IP address 192.168.254.254.

Because network 172.16.0.0 is different from 192.168.254.0, the pod host computer requests the

MAC address of the default gateway device. This gateway device, a router, responds with its MAC address. The computer composes the Layer 2 header with the destination MAC address of the router and

places frames on the wire to the gateway device.

Referring to Figure 2, what is the MAC address of the gateway device?

_____00:0c:85:cf:66:40_______________________________________



Referring to Figure 2, what is the MAC address of the network device with IP address 192.168.254.254?

____________________________________________________________________________ Answer: This is a trick question. The information cannot be determined from any device on this LAN.

Because IP address 192.168.254.254 is on a different network, the Layer 2 MAC addresses will change before the packet reaches its destination. The MAC address of 192.168.254.254 is only important to t he gateway device on the same LAN that must eventually deliver the packet to that IP address.

Task 2: Understand how Network Information is Configured on a Windows Computer.

Many times connectivity issues are attributed to wrong network settings. In troubleshooting connectivity issues, several tools are available to quickly determine the network configuration for any Windows computer.

Figure 3. Network Interface with Static IP Address

Step 1: Examine network properties settings.

One method that may be useful in determining the network interface IP properties is to examine the pod

host computer’s Network Properties settings. To access this window:

1. Click Start > Control Panel > Network Connections.

2. Right-click Local Area Connection, and choose Properties.

3. On the General tab, scroll down the list of items in the pane, select Internet Protocol (TCP/IP), and click the Properties button. A window similar to the one in Figure 3 will be displayed.



Figure 4. Network Interface with Dynamic IP Address

However, a dynamic IP address may be configured, as shown in Figure 4. In this case, the Network

Properties settings window is not very useful for determining IP address information.

A more consistently reliable method for determining network settings on a Windows computer is to use the ipconfig command:

IP address for this pod host computer

Subnet mask

Default gateway address

There are several options available with the ipconfig command, accessible with the command

ipconfig /?. To show the most information about the network connections, use the command

ipconfig /all.



Domain name server IP address

Step 2: Using the command ipconfig /all, fill in the following table with information from your

pod host computer:

Description Address

IP Address 172.16.1.2

Subnet Mask 255.255.0.0

Default Gateway 172.16.255.254

DNS Server 192.168.254.254

Note: Only the IP address should be different on a student’s pod host computer; all other values should be the same as shown.



Task 3: Troubleshoot a Hidden Gateway Address Problem.

Figure 5. Topology Diagram


R1-ISP S0/0/0 10.10.10.4 255.255.255.252 N/A

Fa0/0 192.168.254.253 255.255.255.0 N/A

R2-Central S0/0/0 10.10.10.3 255.255.255.252 10.10.10.4

Fa0/0 172.16.255.254 255.255.0.0 N/A

Eagle Server

N/A 192.168.254.254 255.255.255.0 192.168.254.253

N/A 172.31.24.254 255.255.255.0 N/A

hostPod#A N/A 172.16.Pod#.1 255.255.0.0 172.16.255.254

hostPod#B N/A 172.16.Pod#.2 255.255.0.0 172.16.255.254

S1-Central N/A 172.16.254.1 255.255.0.0 172.16.255.254

Table 1. Logical Address Assignments

When troubleshooting network issues, a thorough understanding of the network can often assist in identifying the real problem. Refer to the network topology in Figure 5 and the logical IP address

assignments in Table 1.



As the 3rd shift help desk Cisco engineer, you are asked for assistance from the help desk technician.

The technician received a trouble ticket from a user on computer host-1A, complaining that computer host-11B, host-11B.example.com, does not respond to pings. The technician verified the cables and

network settings on both computers, but nothing unusual was found. You check with the corporate network engineer, who reports that R2-Central has been temporarily brought down for a hardware upgrade.

Nodding your head in understanding, you ask the technician to ping the IP address for host -11B,

172.16.11.2 from host-1A. The pings are successful. Then, you ask the technician to ping the gateway

IP address, 172.16.254.254, and the pings fail.

What is wrong?

____________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________

Because the DNS server is on a different network than the LAN, IP network 192.168.254.0, DNS requests from the LAN devices must go through the gateway device, R2-Central. If the gateway is down, LAN computers still have connectivity between each other but DNS will not work.

You instruct the help desk technician to tell the user to use the IP address for host-11B temporarily, and the user is able to establish connectivity with the computer. Within the hour the gateway router is back on line, and normal network operation resumes.

Task 4: Reflection

A gateway address is critical to network connectivity, and in some instances LAN devices require a default gateway to communicate with other devices on the LAN.

Using Windows command line utilities such as netstat –r and ipconfig /all will report gateway

settings on host computers.

Task 5: Challenge

Use Wireshark to capture a ping between two pod host computers. It may be necessary to restart the host computer to flush the DNS cache. First, use the hostname of the destination pod computer for DNS

to reply with the destination IP address. Observe the communication sequence between network devices, especially the gateway. Next, capture a ping between network devices using only IP addresses. The gateway address should not be needed.

Task 6: Clean Up

Unless directed otherwise by the instructor, turn off power to the host computers. Remove anything that

was brought into the lab, and leave the room ready for the next class.


EXAMINING A ROUTE

DISUSUN OLEH:


M0513019

ASISTEN DOSEN:



JURUSAN INFORMATIKA



SURAKARTA

SELASA, 19 MEI 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN

Mengetahui kegunaan dari perangkat router.

Membuat simulasi routing dalam sebuah jaringan dengan aplikasi Cisco Tracer.

Menguji proses routing sebuah jaringan dengan aplikasi Cisco Tracer.

1.2. DASAR TEORI

Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan

angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk

tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk

IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada

jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang

mengelola alokasi alamat IP global. Dalam pengertian lain, Internet Protocol (IP)

Address dapat diartikan alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang

berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk

komunikasi antara node-nya.

Subnet mask merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang

mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID

dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau

jaringan luar.


menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet, suatu alamat bisa ditempuh

lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui

supaya paket data sampai ke tujuan. Router adalah perangkat jaringan yang digunakan

untuk membagi protokol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router

maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.

DNS (Domain Name System) atau Sistem Penamaan Domain merupakan sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam

bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan:

Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap

server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email)

untuk setiap domain.

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan

atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur

yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested

dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur

terpendek (the shortest path)

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan

lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling

terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing

terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system

lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak megnetahui jalur keseluruhan

menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router

berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik

yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang

dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router,

setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip dengan bridge, router

dapat dihubungkan network interface yang berbeda.

Router terletak pada layer 3 dalam OSI, router hanya perlu mengetahui Net-Id

(nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju.

Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca

header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam tabel yang

ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu

interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan

menambahkan (logical AND) subnet mask dengan paket data tersebut.

||||||||||||||||||||||

|||PRAKTIKUM JARKOM|||

||||||||||||||||||||||

1. Network Gd A & Gd B

2. Network Gd A &

Network Gd B Dengan Google.com

4. Server-PT Konfigurasi

DNS Server (8.8.8.8) &

Web Server (8.8.8.8)

IP Address

NET A = 192.168.0.0/24 (Gedung A)

R 192.168.0.1 255.255.255.0 (*/24)

PC 192.168.0.2 255.255.255.0 (*/24)

DNS 8.8.8.8

NET B = 172.16.0.0/24 (Gedung B)

R 172.16.0.1 255.255.255.0 (*/24)

PC 172.16.0.2 255.255.255.0 (*/24)

DNS 8.8.8.8

NET Y = 10.10.19.0/24 (Antara Gd A & B)

R. A Fa0/1 10.10.19.1/24

R. B Fa0/1 10.10.19.2/24

NET X = 10.10.16.0/24 (Antara Gd A & Publik)

R. A Eth0/0/0 10.10.16.1/24

R. U Fa0/1 10.10.16.2/24

PUBLIK = 8.8.8.0/24 (Google.com)

R. U Fa0/0 8.8.8.1 255.255.255.0 (*/24)

Server-PT 8.8.8.8 255.255.255.0 (*/24)

DNS Server google.com (8.8.8.8) &

Web Server index.html (8.8.8.8)

Soal:

1. buat lah simulasi jaringan dengan batasan di atas

2. jelaskan bagaimana proses ping dari pc dengan ip 172.16.0.2 ke

172.16.0.3 di net b

3. jelaskan bagaimana proses ping dari pc dengan ip 172.16.0.2 (net b) ke

192.168.0.2 (net a)

4. jelaskan bagaimana proses ping dari pc dengan ip 192.168.0.2 (net a)

ke 8.8.8.8

BAB II

ANALISIS

2.1. PERMASALAHAN

Apa kegunaan perangkat router pada sebuah jaringan?

Bagaimana cara membuat simulasi routing pada sebuah jaringan?

Bagaimana menguji proses routing pada sebuah jaringan dengan aplikasi Cisco

Tracer?

2.2. PEMBAHASAN

1. Tujuan/Kegunaan Adanya Perangkat Router

Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga

trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik

yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung

dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip

dengan bridge, router dapat dihubungkan network interface yang berbeda.

2. Cara Membuat Simulasi Routing pada Sebuah Jaringan dengan Aplikasi

Cisco Tracer

Sebelum membuat simulasi routing, dibutuhkan jaringan yang tehubung

dengan beberapa router. Pada praktikum ini akan membuat topologi jaringan dari

FMIPA UNS yang terdiri atas:

Server PT

Router Utama

Router Gd A

Switch Gd. A

PC Lab Multimedia

Router Gd. B

Switch Gd. B

PC Lab Fisika

Untuk membuat topologi jaringan ini, kita menggunakan software bernama

Cisco Packet Tracer Student. Berikut ini langkah-langkah pembuatannya:

Buka software Cisco Packet Tracer Student File New. Sediakan 1 buah

Server, 3 buah router, 2 buah switch, dan 2 buah PC dengan cara memilih icon

Device masing-masing pada panel kiri bawah lalu drag ke dalam lembar kerja.

Atur posisinya sehingga menjadi 3 bagian: server, net A, dan net B .

Hubungkan masing –masing device dengan kabel dengan cara memilih/mengklik

icon Connections lalu pilih kabel Automatically Choose Connect agar tipe kabel

otomatis menyesuaikan dengan device yang dihubungkan. Untuk mengetahui

apakah kedua masing-masing device ini terhubung, pastikan semua device dalam

keadaan ON dan terlihat ada titik berwarna hijau pada masing-masing device

yang telah dihubungkan dengan kabel.

Untuk menambah jumlah port pada router dapat menggunakan cara berikut ini:

Pastikan router dalam kondisi OFF pada tab config pilih uncheck di Port

Status. Pada tab Physical pilih WIC-1ENET, drag dan letakkan di bagian port

kosong pada device. Pilih ON pada Port Status di bagian tab Config.

Atur konfigurasi alamat IP masing-masing device dengan cara:

Server PT

Klik device tersebut, pilih tab Desktop lalu pilih IP Configuration muncul

jendela baru, lalu isikan IP Address, subnet Mask, Default Gateway dan DNS

Server sesuai gambar berikut ini:

Router Utama

Klik device tersebut, pilih tab Config pada tab FastEthernet0/0 (yang

terhubung dengan server), isikan IP Address: 8.8.8.1 dan subnet Mask:

255.255.255.0 pada tab FastEthernet0/1 (yang terhubung dengan R. Gd A),

isikan IP Address: 10.10.16.2 dan subnet Mask: 255.0.0.0.

Router Gd A


terhubung dengan R. Gd B), isikan IP Address: 10.10.19.1 dan subnet Mask:

255.255.255.0 pada tab FastEthernet0/1 (yang terhubung dengan Switch Gd

A), isikan IP Address: 192.168.0.1 dan subnet Mask: 255.255.255.0 pada tab

FastEthernet1/0 (yang terhubung dengan R. Gd Utama), isikan IP Address:

10.10.16.1 dan subnet Mask : 255.255.255.0.

Switch Gd. A

Tidak ada konfigurasi IP address.

PC Lab Multimedia

Klik device tersebut, pilih tab Desktop pilih IP Configuration muncul

jendela baru, isikan IP Address, subnet Mask, Default Gateway, dan DNS Server

sesuai gambar berikut ini:

Router Gd. B


terhubung dengan R. Gd A), isikan IP Address: 10.10.19.2 dan subnet Mask:

255.255.255.0 pada tab FastEthernet0/1 (yang terhubung dengan Switch Gd

B), isikan IP Address: 172.16.0.1 dan subnet Mask: 255.255.0.0.

Switch Gd. B

Tidak ada konfigurasi IP address.

PC Lab Fisika

Klik device tersebut, pilih tab Desktop pilih IP Configuration muncul

jendela baru, isikan IP Address, subnet Mask, Default Gateway, dan DNS Server

sesuai gambar berikut ini:

Atur konfigurasi routing masing-masing router dengan cara:

Routing Utama

Klik device tersebut, pilih tab Config pada tab Routing static, isikan

Network, Mask, dan Next Hop sesuai gambar berikut ini:

Routing Gd. A


Network, Mask, dan Next Hop. Untuk router Gd A yang terhubung dengan router

Utama:

Untuk router Gd A yang terhubung dengan router Gd B:

Routing Gd. B


Network, Mask, dan Next Hop sesuai gambar berikut ini:

3. Menguji Proses Routing Suatu Jaringan dengan Aplikasi Cisco Tracer

Untuk menguji proses routing yang telah dibuat sudah berhasil, maka

dilakukan proses ping. Misalnya kita akan mengecek koneksi antar 2 PC melalui

perintah ping. Proses ini dilakukan dari masing-masing PC, yaitu PC Lab Fisika

dan PC Lab Multimedia

Mengecek apakah koneksi PC Lab Fisika menjangkau PC Lab Multimedia

Dari PC Lab Fisika, pilih PC Lab Fisika dengan mengeklik Icon PC

tersebut. Pilih tab Desktop dan pilih Command Prompt. Masuk di bagian cmd,

ketik ping 192.168.0.2 (IP Address PC Lab Mutimedia), tekan Enter.

Jika muncul pesan reply, artinya komputer tujuan memberikan respon

terhadap pesan yang dikirim. Komputer tujuan memberikan pesan bahwa kembali

terhadap komputer pengirim bahwa pesan yang dikirim sudah diterima. Dengan

kata lain, perangkat komputer tujuan masih terhubung dan dapat diakses.

Ketika melakukan ping menggunakan nama komputer, maka yang keluar

pada baris awal adalah informasi nama komputer (Domain) tersebut dan IP

address dari komputer tersebut. Bytes merupakan besar packet ping yang dikirim

menuju komputer tujuan. Time adalah durasi waktu yang dibutuhkan packet yang

dikirim untuk sampai ke tujuan dan waktu yang dibutuhkan oleh penerima untuk

meberikan respon bahwa packet sudah diterima. TTL adalah semacam penanda

waktu agar packet kiriman ping tidak terus menerus terkirim. TTL menandakan

bahwa packet ping harus berakhir dalam jangka waktu tertentu. Statistics berisi

informasi terkait waktu rata-rata yang dibutuhkan serta jumlah packet yang

sampai dan gagal dikirim.

Mengecek apakah koneksi PC Lab Multimedia menjangkau PC Lab Fisika

Dari PC Lab Multimedia, pilih PC Lab Multimedia dengan mengeklik Icon

PC tersebut. Pilih tab Desktop dan pilih Command Prompt. Masuk di bagian cmd,

ketik ping 172.16.0.2 (IP Address PC Lab Fisika), tekan Enter.

Jika muncul pesan reply, artinya komputer tujuan memberikan respon

terhadap pesan yang dikirim. Komputer tujuan memberikan pesan bahwa kembali

terhadap komputer pengirim bahwa pesan yang dikirim sudah diterima. Dengan

kata lain, perangkat komputer tujuan masih terhubung dan dapat diakses.

Ketika melakukan ping menggunakan nama komputer, maka yang keluar

pada baris awal adalah informasi nama komputer (Domain) tersebut dan IP

address dari komputer tersebut. Bytes merupakan besar packet ping yang dikirim

menuju komputer tujuan. Time adalah durasi waktu yang dibutuhkan packet yang

dikirim untuk sampai ke tujuan dan waktu yang dibutuhkan oleh penerima untuk

meberikan respon bahwa packet sudah diterima. TTL adalah semacam penanda

waktu agar packet kiriman ping tidak terus menerus terkirim. TTL menandakan

bahwa packet ping harus berakhir dalam jangka waktu tertentu. Statistics berisi

informasi terkait waktu rata-rata yang dibutuhkan serta jumlah packet yang

sampai dan gagal dikirim.

Soal

1. Buatlah simulasi jaringan FMIPA!

2. Jelaskan bagaimana proses ping dari PC dengan IP 172.16.0.2 ke 172.16.0.3 di

net b!

3. Jelaskan bagaimana proses ping dari PC dengan IP 172.16.0.2 (net b) ke

192.168.0.2 (net a)!

4. Jelaskan bagaimana proses ping dari PC dengan IP 192.168.0.2 (net a) ke 8.8.8.8!

Penyelesaian

Untuk cara pembuatan dan konfigurasi masing-masing device sudah dijelaskan di

bagian sebelumnya. Untuk penyesuaian proses ping device dengan alamat IP

172.16.0.3 maka perlu sebuah PC Tambahan dengan alamat IP: 172.16.0.3.

Untuk melakukan ping ke 172.16.0.3 maka dibutuhkan PC Tambahan dengan

alamat IP: 172.16.0.3. Jika PC yang memiliki alamat IP 172.16.0.3 tidak ada dalam

jaringan, proses ping tidak berhasil (Request timed out).

Berikut ini langkah-langkah proses ping. Klik PC dengan IP 172.16.0.2 (PC Lab

Fisika) pilih tab Desktop pilih Command Prompt, ketik ping 172.16.0.3, enter.

Pada proses ping dari PC dengan IP 172.16.0.2 ke 172.16.0.3 di net b ini, paket

data dikirimkan dari satu device PC Lab Fisika ke device lain (PC Tambahan) secara

langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui

device lain atau gateway (hanya pada gateway 172.16.0.1). Proses ini juga disebut

dengan Direct Routing (direct delivery). Adapun alurnya dimulai dari PC Lab fisika

dengan IP 172.16.0.2 mengirim paket data ke PC Tambahan dengan IP 172.16.0.2. Di

sini paket data dilewatkan switch Gd. B untuk sampai ke alamat tujuan yaitu PC

Tambahan. Selanjutnya PC Tambahan memberikan respon atas paket data yang sudah

dikirim dari PC Lab Fisika. Responnya bisa berupa reply (berhasil) atau Request Timed

Out (gagal).

Jika muncul pesan reply, artinya komputer tujuan memberikan respon terhadap

pesan yang dikirim. Komputer tujuan memberikan pesan bahwa kembali terhadap

komputer pengirim bahwa pesan yang dikirim sudah diterima. Dengan kata lain,

perangkat komputer tujuan masih terhubung dan dapat diakses.

Ketika melakukan ping menggunakan nama komputer, maka yang keluar pada

baris awal adalah informasi nama komputer (Domain) tersebut dan IP address dari

komputer tersebut. Bytes merupakan besar packet ping yang dikirim menuju komputer

tujuan. Time adalah durasi waktu yang dibutuhkan packet yang dikirim untuk sampai

ke tujuan dan waktu yang dibutuhkan oleh penerima untuk meberikan respon bahwa

packet sudah diterima. TTL adalah semacam penanda waktu agar packet kiriman ping

tidak terus menerus terkirim. TTL menandakan bahwa packet ping harus berakhir

dalam jangka waktu tertentu. Statistics berisi informasi terkait waktu rata-rata yang

dibutuhkan serta jumlah packet yang sampai dan gagal dikirim.

Berikut ini proses ping dari pc dengan ip 172.16.0.2 (net b) ke 192.168.0.2 (net

a). Dari PC Lab Fisika (IP 172.16.0.2), pilih PC Lab Fisika dengan mengeklik Icon PC

tersebut. Pilih tab Desktop dan pilih Command Prompt. Masuk di bagian cmd, ketik

ping 192.168.0.2 (IP Address PC Lab Mutimedia), enter.

Pada proses ping dari pc dengan ip 172.16.0.2 (net b) ke 192.168.0.2 (net a) ini,

paket data dikirimkan dari suatu device yaitu PC Lab Fisika (dengan gateway

172.16.0.1) ke device yang lain (PC Lab Multimedia dengan gateway 192.168.0.1)

yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu

atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke device yang dituju.

Proses ini juga disebut dengan Indirect Routing (indirect delivery). Adapun alurnya

dimulai dari PC Lab fisika dengan IP 172.16.0.2 mengirim paket data ke PC Lab

Multimedia dengan IP 192.168.0.2 melalui switch Gd B diteruskan ke router Gd. D. Di

sini alamat paket data disesuaikan dengan alamat tujuan, jika sesuai maka paket data

akan dikirim ke next hop router atau interface yang terhubung langsung dengannya,

yaitu Router Gd. A. Di sini paket data dilewatkan switch Gd. A untuk sampai ke alamat

tujuan yaitu PC Lab Multimedia. Selanjutnya PC Lab Multimedia memberikan respon

atas paket data yang sudah dikirim dari PC Lab Fisika. Responnya bisa berupa reply

(berhasil) atau Request Timed Out (gagal)














Berikut ini proses ping dari pc dengan ip 192.168.0.2 (net a) ke 8.8.8.8. Klik PC

dengan IP 192.168.0.2 (PC Lab Multimedia) pilih tab Desktop pilih Command

Prompt, ketik ping 8.8.8.8, enter.

Pada proses ping dari PC dengan IP 192.168.0.2 (net a) ke 8.8.8.8 ini, data

dikirimkan dari suatu device, yaitu PC Lab Multimedia (dengan gateway 192.168.0.1)

ke device yang lain (Server google.com dengan gateway 8.8.8.1) yang tidak

terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih

gateway atau network yang lain sebelum sampai ke device yang dituju. Proses ini juga

disebut dengan Indirect Routing (indirect delivery). Adapun alurnya dimulai dari PC

Lab Multimedia dengan IP 192.168.0.2 mengirim paket data ke Server google.com

dengan IP 8.8.8.8 melalui switch Gd A diteruskan ke router Gd. A. Di sini alamat paket

data disesuaikan dengan alamat tujuan, jika sesuai maka paket data akan dikirim ke

next hop router atau interface yang terhubung langsung dengannya yaitu Router Utama.

Lalu paket data sampai ke alamat tujuan yaitu Server google.com. Selanjutnya

Server google.com memberikan respon atas paket data yang sudah dikirim dari PC

Lab Multimedia. Responnya bisa berupa reply (berhasil) atau Request Timed Out

(gagal)














BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik

yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang

dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan

router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda.

2. Dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat

jaringan lain.

3. Perintah ping digunakan untuk mengetahui apakah suatu komponen network

sudah terhubung dengan komponen network lain dengan mengirim paket data.

4. Dalam aplikasi Cisco Tracer untuk warna merah pada indikator ujung kabel dari

komponen netwotk menunjukan bahwa komponen tersebut belum terhubung ke

komponen jaringan lainnya tetapi jika warna indikator ujung kaber berwarna

hijau maka komponen tersebut sudah terhubung dengan komponen lainnya.

3.2. DAFTAR PUSTAKA

https://syukurblog.wordpress.com/2012/12/24/pengertian-ip-addres-subnet-mask-

default-gateway-dan-dns/

http://router-artikel.blogspot.com/


INSTALASI LINUX UBUNTU SERVER

DISUSUN OLEH:


M0513019

ASISTEN DOSEN:



JURUSAN INFORMATIKA



SURAKARTA

SELASA, 26 MEI 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN

1. Mengetahui kegunaan dari Linux Ubuntu Server.

2. Mengetahui cara instalasi Linux Ubuntu Server melalui VirtualBox.

1.2. DASAR TEORI

Oracle VM VirtualBox atau sering disebut dengan VirtualBox merupakan salah

satu produk perangkat lunak yang sekarang dikembangkan oleh Oracle. Aplikasi ini

pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Innotek GmbH. Februari 2008,

Innotek GmbH diakusisi oleh Sun Microsystems. Sun Microsystem kemudian juga

diakuisisi oleh Oracle. VirtualBox berfungsi untuk melakukan virtualisasi sistem

operasi. VirtualBox juga dapat digunakan untuk membuat virtualisasi jaringan

komputer sederhana. Penggunaan VirtualBox ditargetkan untuk server, desktop dan

penggunaan embedded. Oracle VM VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi,

yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi “tambahan” di dalam sistem

operasi “utama”. Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS

Windows yang terpasang di komputernya, maka yang bersangkutan dapat pula

menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows

tersebut. Fungsi ini sangat penting jika seseorang ingin melakukan ujicoba dan simulasi

instalasi suatu sistem tanpa harus kehilangan sistem yang ada.

Ubuntu Server adalah salah satu varian dari distro linux Ubuntu. Ubuntu Server

adalah Ubuntu yang didesain untuk diinstal di server. Perbedaan mendasar, di Ubuntu

Server tidak tersedia GUI. Jika seseorang menggunakan Ubuntu Server, artinya ia harus

bekerja dengan perintah perintah di layar hitam yang sering disebut konsol. Dalam versi

Windows, maka tampilan Ubuntu Server seperti DOS. Manfaat bagi admin jaringan,

warnet, kantor, server, dan perusahaan web hosting. Ubuntu Server merupakan solusi

mudah dan free untuk membangun layanan seperti file sharing, printer sharing, atau

web hosting.

BAB II

ANALISIS

2.1. PERMASALAHAN

1. Apa kegunaan dari Linux Server?

2. Bagaimana cara instalasi Linux Server?

2.2. PEMBAHASAN

1. Kegunaan Linux Ubuntu Server

Manfaat bagi admin jaringan, warnet, kantor, server, dan perusahaan web

hosting. Ubuntu Server merupakan solusi mudah dan free untuk membangun

layanan seperti file sharing, printer sharing, atau web hosting.

2. Cara Instalasi Linux Ubuntu Server

Pada instalasi kali ini, Linux Ubuntu Server akan diinstal melalui aplikasi

VMWare/Virtual Box sehingga dapat berjalan pada sistem operasi Windows.

Pertama, buka aplikasi VMWare/Virtual Box, klik menu Baru pada menu bar.

Setelah itu, muncul tampilan pembuatan mesin baru, klik Next.

Langkah selanjutnya, ketik Ubuntu Server pada kolom Nama, Pada Operating

System pilih Linux dan pada Version pilih Ubuntu lalu klik Next.

Kemudian kita akan diminta mengatur alokasi memori yang digunakan pada

mesin virtual. Pilih jumlah memori dasar (RAM), misalnya 512 MB, lalu klik

Next.

Langkah selanjutnya adalah mengatur hardisk virtual yang akan digunakan pada

sistem operasi Linux di mesin virtual. Tandai bagian Start-up Disk, lalu Pilih

Create new hard disk, lalu klik Next.

Kemudian kita akan menetukan tipe file master dari instalasi Linux. Pada bagian

File type (tipe berkas): Pilih VDI (VirtualBox Disk Image) artinya dalam instalasi

nanti digunakan file tipe ISO, lalu Klik Next.

Pada bagian media penyimpanan, kita memilih storage details: pilih Dynamically

allocated, klik Next. Sehingga media penyimpanan yang digunakan sesuai ukuran

fisik dari hardisk.

Kemudian, pilihlah Virtual disk file location and size (lokasi dan ukuran) sesuai

keinginan, misalnya pemilih 8GB, klik Next.

Pada halaman Risalah, klik Create.

Pembuatan virtual mesin berhasil, ditandai dengan adanya nama virtual mesin,

misalnya Ubuntu Server. Selanjutnya klik Mulai pada menu pilihan di VirtualBox

untuk memulai penginstalan Ubuntu Server.

Pada halaman Selamat Datang di First Run Wizard! Klik Next.

Klik tanda folder untuk memasukan file ISO Ubuntu Server yang sudah disimpan

di komputer lalu klik Next.

Pada halaman Risalah Klik Mulai.

Selanjutnya akan muncul tampilan pilihan bahasa untuk proses instalasi. Pilih

English (Pilih Bahasa yang diinginkan), lalu enter.

Kemudian muncul tampilan pilihan dari instalasi Linux. Maka pilih Install

Ubuntu Server, lalu enter.

Selanjutnya muncul bahasa yang digunakan dalam proses instalasi Linux. Pilih

English, lalu enter.

Tampilan selanjutnya adalah tentang lokasi/zona waktu yang digunakan. Pilih

United States, lalu enter.

Lalu akan muncul konfirmasi keyboard layout. Maka pada bagian Detect

keyboard layout? Pilih No, lalu enter.

Selanjutnya masukkan nama negara, pada bagian Country of origin for the

keyboard: Pilih English (US), lalu enter.

Lalu pada bagian Keyboard layout: Pilih English (US), lalu enter.

Selanjutnya kita diminta untuk memasukkan hostname yang nantinya digunakan

untuk nama server di Linux Ubuntu Server. Ketik nama di kolom hostname

sesuai keinginan, misalnya ubuntu dan pilih (Continue) lalu enter.

Selanjutnya muncul konfirmasi mengenai zona waktu yang digunakan. Pada

bagian Is this time zone correct? Pilih (yes), lalu enter.

Pada bagian Partitioning method: Pilih manual, lalu enter. Sehingga kita akan

mengatur partisi hardisk yang akan digunakan.

Selanjutnya pilih SCSI3 (0,0,0) (sda) – 8.6 GB ATA VBOX HARDDISK, lalu

enter.

Lalu pada bagian Create new empty partition table on this device? Pilih (Yes),

lalu enter.

Kemudian pada bagian ini pilih pri/log 8.6 GB FREE SPACE, lalu enter.

Sehingga masuk pada konfigurasi free space

Kemudian kita membuat partisi baru pada bagian How to use this free space: pilih

Create a new partition, lalu enter.

Pada bagian New partition size: ketik 5.6 GB dan (Continue), lalu enter.

Pada bagian Type for the new partition: Pilih Primary, lalu enter. Primary

biasanya digunakan untuk menyimpan file system.

Selanjutnya pada bagian Location for the new partition: Pilih Beginning, lalu

enter.

Setelah itu, pada bagian Partition settings: Pilih Done setting up the partition, lalu

enter.

Kemudian pilih pri/log 3.0 GB FREE SPACE, lalu enter.

Pada bagian How to use this free space: Pilih Create a new partition, lalu enter.

Selanjutnya ketik 1.0 GB pada kolom New partition size, lalu enter.

Selanjutnya menentukan tipe partisi baru yaitu pada bagian Type for the new

partition: pilih Logical, lalu enter.

Kemudian pada bagian Location for the new partition: pilih Beginning, lalu enter.

Setelah itu pilih swap area, lalu enter. Swap area digunakan untuk mendukung

proses hibernate komputer.

Pada bagian Partition setting: pilih Done setting up the partition, lalu enter.

Selanjutnya pilih pri/log 2.0 GB FREE SPACE, lalu enter.

Pada bagian How to use this free space: pilih Create a new partition (untuk

membuat partisi baru), lalu enter.

Kemudian menentukan ukuran partisi baru, yaitu pada bagian New partition size:

pilih 2.0 GB, lalu enter.

Kemudian untuk Type for the partition: pilih Logical, lalu enter.

Selanjutnya pada bagian Partition settings: pilih Done setting up the partition, lalu

enter.

Kemudian pilih Finish partitioning and write changes to disk, lalu enter.

Maka akan muncul konfirmasi untuk pengubahan konfigurasi disk. Pada bagian

Write the changes to disks? pilih (Yes), lalu enter.

Kemudian ketik nama pengguna yang diinginkan pada kolom Full name for the

new user, misal: indonesia, pilih (Continue), lalu enter.

Lalu ketik nama dari akun Anda pada kolom User for your account, misal:

indonesia lalu pilih (Continue), lalu enter. Username ini nantinya digunakan

untuk proses login pada Ubuntu Server.

Setelah itu ketik password pada kolom Choose a password for the new user, pilih

(continue), lalu enter.

Kemudian ketik ulang password pada kolom Re-enter password to verify, pilih

(Continue), lalu enter.

Untuk meningkatkan keamanan password maka pada Use weak password? pilih

(Yes), lalu enter.

Sehingga password dilakukan proses enkripsi. Pada bagian Encrypt your home

directory? pilih (Yes), lalu enter.

Pada kolom HTTP proxy information (blank for none): kosongkan, pilih

(continue), lalu enter.

Pada bagian How do you want to manage upgrades on this system? pilih No

automatic updates, lalu enter.

Selanjutnya pada bagian Choose software to install: pilih Manual package

selection, lalu enter.

Kemudian pada bagian Install the GRUB boot loader to the master boot record?

pilih (Yes), lalu enter.

Proses instalasi selesai. Kemudian pilih (Continue), lalu enter.

Maka sistem akan dimulai ulang dan user diminta login dengan memasukkan

username & password yang telah dibuat. Berikut ini beberapa perintah yang

digunakan untuk menampilkan GUI / Desktop Ubuntu Server:

$ sudo apt-get update

$ sudo apt-get upgrade

$ sudo apt-get install ubuntu-desktop

$ sudo reboot

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Dengan menggunakan aplikasi VirtualBox, dapat menginstal sistem operasi

misalnya Linux Ubuntu Server secara virtual, sehingga sistem operasi tersebut

berjalan dalam suatu sistem operasi lainnya, misalnya Microsoft Windows.

2. Keuntungan dari penggunaan VirtualBox adalah kita menginstal sistem operasi di

dalam OS, sehingga tidak mempengaruhi kestabilan OS yang sedang digunakan.

Adapun kelemahannya bahwa aplikasi VirtualBox membutuhkan spesifikasi

komputer yang tinggi, karena aplikasi ini membutuhkan memori yang besar.

3. Ubuntu Server adalah salah satu varian dari distro Linux Ubuntu

3.2. DAFTAR PUSTAKA

http://dosen.gufron.com/artikel/mengenal-aplikasi-virtualisasi-oracle-vm-

virtualbo/10/

http://candra.web.id/2012/12/10/mengenal-ubuntu-server/


KONFIGURASI UBUNTU SERVER SEBAGAI ROUTER & DHCP SERVER

DISUSUN OLEH:


M0513019

ASISTEN DOSEN:



JURUSAN INFORMATIKA



SURAKARTA

SELASA, 26 MEI 2015

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu menguasai cara mengonfigurasi Ubuntu Server

sebagai router dan DHCP server di dalam VirtualBox.

2. Mahasiswa mengerti dan memahami setiap langkah mengonfigurasi

Ubuntu Server sebagai router dan DHCP server di dalam VirtualBox.

3. Mahasiswa dapat memahami manfaat/kegunaan dari Ubuntu Server

sebagai router dan DHCP server.

B. DASAR TEORI

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi

protokol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router

sebuah protokol dapat dibagi kepada perangkat jaringan lain. Contoh

aplikasinya adalah jika ingin membagi IP address kepada anggota

jaringan, maka dapat menggunakan router, ciri-ciri router adalah

adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), jika

dengan mengonfigurasikan DHCP, maka IP address dapat dibagi. Fasilitas

lain dari router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang

dapat memungkinkan suatu IP address atau koneksi internet dibagi ke IP

address lain. Misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer)

memiliki IP address 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat

berkomunikasi, harus diberikan IP address dengan network

identification 192.168.0.0 dan dengan host identification 2-254,

contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya. Permasalahan akan

muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak

(biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa

berkeliling untuk mengonfigurasikan IP address tiap host. Oleh

karenanya dapat digunakan sebuah router. Jenis-jenis router:

1. PC Router

PC Router merupakan Router yang dibuat dari sebuah PC yang

dijadikan Router yang dijalankan dengan sistem operasi dan

kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS

(Operation System) Linux sehingga biasa disebut Linux Based

Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak

sekali variannya, baik yang berbayar/komersial maupun yang

free/open source. Jenis komersial seperti Mikrotik OS,

LogixOS/Neology, Gibraltar, dll, dan yang free/open source

seperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack,

DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya.

Jika berbayar/komersial, maka harga yang ditawarkan tidak lebih

dari US $100, dibandingkan dengan membeli peralatan hardware yang

harganya sangat mahal.

Keuntungan menggunakan PC Router:

a. Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau personal, maka

tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena telah

melakukan efisiensi besar-besaran. PC bekas yang dapat

digunakan seperti pentium 486 atau Pentium 1 artinya tidak

perlu membeli komputer yang baru. Sedangkan sistem operasi

PC router tidak perlu membeli yang komersial cukup digunakan

yang free/open source saja, karena kemampuan dan fiturnya

juga sudah mampu mengalahkan yang komersial dan router

ternama.

b. Memiliki kemampuan/fitur yang luar biasa seperti yang

dimiliki oleh peralatan router hardware ternama yang harganya

puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

c. Kemampuan processing dengan kecepatan yang tinggi karena

ditangani oleh kecepatan processor PC, memori PC, mainboard

PC, harddisk PC dan lain-lain. Coba dibandingkan dengan

kecepatan processor router hardware yang kecepatannya hanya

175-350 MHz saja. Coba dibandingkan dengan menggunakan

MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang

berharga sangat murah.

d. Hardware-nya sangat mudah untuk di-upgrade seperti layaknya

PC. Dan untuk USB wireless bisa dideteksi secara plug and

play tanpa harus me-restart PC khususnya Linux Based Router

Free BSD OS Pfsense.

e. Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu

yang lama. Instalasi dapat menggunakan CD-ROM, tapi yang

lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite

langsung dari OS Windows.

f. Pada salah satu OS PC router (Pfsense) yang mempunyai

kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan access

point. Sedangkan OS router PC yang lain juga memiliki fitur

sebagai Virtual AP, client bridge, repeater, wireless client,

dan lain-lain. Tergantung dari ciri khas/fitur dari OS PC

router tersebut seperti Lintrack atau DD- WRTX86.

2. Router Aplikasi

Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada

sistem operasi sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki

kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute,

WinGate, SpyGate, Firestarter dan WinProxy.

3. Router Hardware

Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan

seperti router sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan

atau membagi IP address dan membagi IP address. Pada prakteknya

router hardware digunakan untuk membagi koneksi internet pada

suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah router

buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.

Sedangkan DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah

layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer

yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut

sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP

disebut sebagai DHCP client. Dengan demikian administrator tidak

perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat

konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi

kepada DHCP server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer

tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor

IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database

DHCP. DHCP server setelah memberikan nomor IP, maka server

meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret

nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama

dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor

IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi

TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan

tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client

tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui

permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada

DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada

client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam

menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased

period.

Cara kerja DHCP sebagai berikut:

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan

konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu

dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk

setiap adaptor secara sendiri-sendiri):

1. IP Least Request

Client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari

DHCP server).

2. IP Least Offer

DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada

2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP memberikan

penawaran ke client tersebut.

3. IP Lease Selection

Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama

diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message

menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.

4. IP Lease Acknowledge

DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan

tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada

client dengan sebuah acknowledgment. Kemudian client

melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP

tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.

Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

C. PERMASALAHAN

1. Melakukan konfigurasi Ubuntu Server sebagai router dan DHCP

server dalam VirtualBox.

2. Menjelaskan setiap langkah konfigurasi Ubuntu Server sebagai

router dan DHCP server dalam VirtualBox.

D. PEMBAHASAN & ANALISIS

• Konfigurasi Ubuntu Server sebagai Router

1. Buka VirtualBox terlebih dahulu

2. Langkah pertama membuka setting network untuk Ubuntu Server

pada VirtualBox dengan cara mengklik Ubuntu Server (Ubuntu

Server2 M0513002) yang telah dibuat pada VirtualBox Settings

Network.

3. Selanjutnya melakukan setting network untuk Ubuntu Server

dengan cara mengklik tab Adapter 2 Klik centang pada bagian

Enable Network Adapter Pilih opsi Host- Only Adapter pada

bagian Attached to. Pada bagian Name langsung otomatis terpilih

VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter. Hal ini bertujuan

menambahkan ethernet pada Ubuntu Server untuk client/host yang

akan menyambung pada router. Dalam hal ini router disini adalah

Ubuntu Server itu sendiri. Jadi dalam Ubuntu Server memiliki 2

ethernet, satu ethernet NAT dan satunya lagi ethernet Host-only

adapter.

4. Lalu, klik OK dan jalankan Ubuntu Server tersebut.

5. Langkah selanjutnya login kedalam Ubuntu, lalu masuk kedalam

root dengan cara mengetikkan sudo su.

6. Setelah itu mengetikkan ifconfig untuk mengecek ethernet-nya.

Pada gambar diatas baru terdapat satu ethernet yaitu eth0

dengan IP addressnya 10.0.2.15 dan netmasknya 255.255.255.0.

7. Untuk menambahkan ethernet, maka diketikkan ifconfig eth1

up. Lalu dicek lagi dengan perintah ifconfig.

Pada gambar diatas sudah terdapat 2 ethernet yaitu eth0 dan

eth1. Eth0 memiliki IP address 10.0.2.15 dan netmasknya

255.255.255.0, sedangkan eth1 memiliki IP address 192.168.2.1

dan netmasknya 255.255.255.0.

8. User bisa mengubah IP address ethernet dengan perintah

nano/etc/network/interfaces. Lalu ketikkan saja IP address

untuk eth0 dan eth1 sesuai yang diinginkan user.

Pada gambar diatas, pada bagian eth1 address menunjukkan IP

address untuk eth1, sedangkan gateway menunjukkan IP address

untuk client yang dituju.

9. Apabila sudah selesai mengubah IP addressnya, maka dapat

mengetikkan "CTRL + X" lalu tekan "Y" lalu ENTER untuk Exit dan

Save.

10. Setelah itu, mengetikkan /etc/init.d/networking restart untuk

merestart konfigurasi IP address dari ethernet agar bisa diubah

ke yang baru. Jika tidak bisa menggunakan perintah

/etc/init.d/networking restart, maka gunakan perintah reboot.

11. Setelah itu cek lagi IP address ethernet dengan menggunakan

perintah ifconfig.

12. Selanjutnya, ketikkan echo "1" >/proc/sys/net/ipv4/ip_forward

agar IP forward dapat berfungsi. Angka 1 menunjukkan true,

sedangkan 0 menunjukkan false.

13. Selanjutnya, ketikkan nano /etc/sysctl.conf lalu cari tulisan

seperti ini => " #net.ipv4. ip_forward=1 " lalu hapus tanda

pagarnya. Hal ini bertujuan agar perintah IP forward tersebut

tidak menjadi sebuah comment. Untuk keluar dengan mengetikkan

"CTRL + X" lalu tekan "Y" lalu ENTER.

14. Setelah itu, ketikkan iptables –t nat –nvL untuk melihat IP

Table yang terdapat dalam Ubuntu Server.

Pada gambar diatas belum terdapat adanya POSTROUTING.

15. Selanjutnya, mengetikkan iptables –t nat –A POSTROUTING –s

192.168.2.0/24 –j MASQUERADE untuk menambahkan POSTROUTING-

nya.

16. Lalu dicek lagi dengan perintah iptables –t nat –nvL.

17. Setelah itu, mengetikkan route –n untuk melihat routing sudah

terpasang atau belum.

18. Sebelum menjalankan Ubuntu Desktop, cek terlebih dahulu pada

setting network untuk Ubuntu Desktop pada VirtualBox. Pada

bagian Attached to pilih Host-Only Adapter. Setelah itu

jalankan Ubuntu Desktop.

19. Buka terminal dengan cara “CTRL + ALT + T”, lalu masuk ke

dalam root dengan cara mengetikkan sudo su, lalu ketikkan

password-nya.

20. Lalu edit IP address ethernet dengan perintah nano

/etc/network/interfaces. Lalu ketikkan saja IP address untuk

eth0 sesuai yang diinginkan user.

Pada gambar diatas, pada bagian eth0 address menunjukkan IP

address untuk eth0, sedangkan gateway menunjukkan IP address

untuk router yang dituju.

21. Apabila sudah selesai mengedit IP address-nya, maka dapat

mengetikkan "CTRL + X" lalu tekan "Y" lalu ENTER untuk Exit dan

Save.


me-restart konfigurasi IP address dari ethernet agar bisa

diubah ke yang baru. Jika tidak bisa menggunakan perintah


23. Setelah itu cek IP address ethernet dengan menggunakan perintah

ifconfig.

24. Sekarang dicoba melakukan PING dari Ubuntu Server ke Ubuntu

Desktop dan sebaliknya. Apabila berhasil melakukan PING maka

konfigurasi Router telah benar.

• Konfigurasi Ubuntu Server sebagai DHCP Server

1. Melanjutkan dari percobaan sebelumnya, lakukan penginstalan

DHCP server pada Ubuntu Server dengan mengetikkan perintah

apt-get install isc-dhcp-server.

2. Untuk file konfigurasi dhcp-server berada pada

/etc/dhcp/dhpcd.conf, maka selanjutnya mengetikkan perintah

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf. Lalu cari tulisan berikut ini:

# A slightly different configuration for an internal subnet.

#subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {

# range 192.168.10.100 192.168.10.200;

# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;

# option domain-name "internal.example.org";

# option routers 192.168.10.1;

# option broadcast-address 192.168.10.255;

# default-lease-time 600;

# max-lease-time 7200;

#}

Jika sudah ditemukan, maka hilangkan tanda pagar tersebut dari

baris kedua hingga kurung tutup kurawal ( } ), seperti berikut

ini:

# A slightly different configuration for an internal subnet.

subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.10.100 192.168.10.200;

option domain-name-servers ns1.internal.example.org;

option domain-name "internal.example.org";

option routers 192.168.10.1;

option broadcast-address 192.168.10.255;

default-lease-time 600;

max-lease-time 7200;

}

Lalu, lakukan edit untuk subnet, range, dan lain-lain hingga

max-lease-time seperti berikut ini.

Simpan perubahan dengan menekan CTRL + X, dan tekan Y, lalu

tekan enter.

3. Kemudian restart layanan dari DHCP server dengan mengetikkan

perintah service isc- dhcp-server restart.

4. Beralih ke Ubuntu Desktop, lakukan edit IP address dengan

mengetikkan perintah nano /etc/network/interfaces.

Ubah pengaturan IP address diatas menjadi seperti dibawah ini.

Simpan perubahan dengan menekan CTRL + X, dan tekan Y, lalu

tekan enter.


me-restart konfigurasi IP address dari ethernet agar bisa

diubah ke yang baru. Jika tidak bisa menggunakan perintah


6. Setelah itu cek IP address ethernet dengan menggunakan perintah

ifconfig.

7. Dapat dilihat pada komputer client Ubuntu Desktop mendapatkan

IP address 192.168.56.101 dan pada Ubuntu Server memiliki range

IP address 192.168.56.100 sampai dengan 192.168.56.200. Sampai

saat ini berarti telah berhasil meng-install dan mengonfigurasi

DHCP Server dengan baik.

E. KESIMPULAN

Dari pembahasan, analisa, dan eksperimen di atas dapat

disimpulkan bahwa untuk dapat mengoneksikan suatu Host ke Host yang

lain dengan menggunakan router dan layanan DHCP server, maka

konfigurasi router harus dilakukan dengan teliti dan benar. Pemberian

alamat IP, subnet mask, default gateway, dan IP routing harus

dilakukan dengan teliti.

F. DAFTAR PUSTAKA

http://zky-esemka.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-pc-router-di-

ubuntu-server.html

http://krisnawanto777.blogspot.com/2014/02/instalasi-dhcp-

server.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24101/4/Chapter%20II

.pdf

http://fitri.lecturer.pens.ac.id/pjj%20admin%20jaringan/4_DHCP_Serve

r.pdf

http://www.unixmen.com/setup-dhcp-server-ubuntu-14-04-lts-server/

http://iulloo.blogspot.com/2013/07/laporan-tugas-besar-jaringan-

komunikasi.html

http://zky-esemka.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-pc-router-di-ubuntu-server.html

http://zky-esemka.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-pc-router-di-ubuntu-server.html

http://krisnawanto777.blogspot.com/2014/02/instalasi-dhcp-server.html

http://krisnawanto777.blogspot.com/2014/02/instalasi-dhcp-server.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24101/4/Chapter%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24101/4/Chapter%20II.pdf

http://fitri.lecturer.pens.ac.id/pjj%20admin%20jaringan/4_DHCP_Server.pdf

http://fitri.lecturer.pens.ac.id/pjj%20admin%20jaringan/4_DHCP_Server.pdf

http://www.unixmen.com/setup-dhcp-server-ubuntu-14-04-lts-server/

http://iulloo.blogspot.com/2013/07/laporan-tugas-besar-jaringan-komunikasi.html

http://iulloo.blogspot.com/2013/07/laporan-tugas-besar-jaringan-komunikasi.html

laporan praktikum jaringan komputer

Education