laporan praktikum ekstraksi minyak dan lemak

33
LAPORAN PRAKTIKUM EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK NAMA : FIRA AFRIALTY NIM : H311 11008 KELOMPOK : I (SATU) HARI/TGL PERC. : KAMIS/14 MARET 2013 ASISTEN : ASMAN KUMIK

Upload: firaafrialty

Post on 08-Dec-2014

668 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

laporan praktikum ekstraksi minyak dan lemak

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK

NAMA : FIRA AFRIALTYNIM : H311 11008KELOMPOK : I (SATU)HARI/TGL PERC. : KAMIS/14 MARET 2013ASISTEN : ASMAN KUMIK

LABORATORIUM BIOKIMIAJURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2011

Page 2: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi,

berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh.

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari

makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak

sebagai cadangan energi.

Lemak adalah gabungan asam lemak dan gliserol. Dibedakan atas tiga

golongan: lemak, lilin, dan lemak gabungan. Lemak membina rangka membran

sel dan membran banyak organel dalam sel. Karena itu, lemak adalah bahan

pembangun dasar jaringan tubuh makhluk. Fungsi lemak adalah sebagai sumber

energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial,

alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan

kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Lemak yang populer

ialah tributirin, tristearin, dan tripalmitin.

Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, dan baru

bisa dalam pelarut lemak seperti eter, klorofrom dan benzen. Seperti halnya

karbohidrat, bahan ini dibina atas tiga unsur: C (karbon, zat arang), H (hidrogen,

zat air), dan O (oksigen, zat asam). Karena sifat dari lemak yang nonpolar dan

hanya dapat larut dalam pelarut organik yang bersifat nonpolar pula (LIKE

DISSOLVES LIKE), maka dilakukanlah percobaan ini untuk lebih mengetahui dan

menentukan pelarut yang baik digunakan untuk ekstraksi minyak dan lemak.

Page 3: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami

kelarutan minyak dan lemak dalam beberapa pelarut serta metode ekstraksi

minyak dan lemak.

1.2.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kelarutan minyak dan lemak dengan menggunakan berbagai

macam pelarut.

2. Menentukan dan mengetahui jenis pelarut yang baik dalam ekstraksi minyak

dan lemak

1.3 Prinsip Percobaan

1.3.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

Prinsip dari percobaan ini adalah melarutkan minyak/lemak dalam pelarut

akuades, etanol, n-heksan, kloroform dan menghitung diameter noda pada

penetesan di atas kertas saring yang dikeringkan.

1.3.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

Prinsip dari percobaan ini adalah menambahkan n-heksan dan kloroform

pada campuran air dan minyak beberapa kali dan memisahkan larutan yang

terbentuk yang kemudian dihitung diameter noda yang terbentuk pada kertas

saring yang dikeringkan.

Page 4: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lemak atau minyak secara kimiawi adalah trigliserida yang merupakan

bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil

kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.Secara umum,

lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam

keadaan padat.Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang

berbentuk cair (Sudarmaji, dkk, 1996).

Lemak dan minyak termasuk dalam kelompok senyawa yang disebut

lipida, yang pada umumnya mempunyai sifat sama yaitu tidak larut dalam air.

Pada umumnya untuk pengertian sehari-hari lemak merupakan bahan padat pada

suhu kamar, sedang minyak dalam bentuk cair dalam suhu kamar, tetapi keduanya

terdiri dari molekul-molekul trigliserida. Lemak merupakan bahan padat pada

suhu kamar, diantaranya disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak

jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai

titik lebur yang lebih tinggi. Minyak merupakan bahan cair diantaranya

disebabkan karena rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya

kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan

rangkap di antara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang

rendah.Lemak banyak digunakan dalam pembuatan roti atau kue dengan tujuan

membantu mengempukkan produk akhir.Lemak yang bersifat demikian dikenal

dengan istilah shortening. Disebut demikian karena dengan adanya lemak yang

Page 5: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

tidak larut dalam air itu, maka terbentuknya massa serabut-serabut gluten dari

gandum yang padat dapat dihalangi (Winarno, 2004).

Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak,

terutama yang berasal dari hewan.Lemak dalam jaringan hewan terdapat pada

jaringan adiposa. Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol

dengan tiga molekul asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi

karbohidrat dalam proses respirasi. Proses pembentukan lemak dalam tanaman

dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu pembentukan gliserol, pembentukan

molekul asam lemak dan kemudian kondensasi asam lemak dengan gliserol

membentuk lemak (Winarno, 2004).

Lipid (dari kata Yunani lipos, lemak) merupakan penyusun tumbuhan atau

hewan yang dicirikan sifat kelarutannya.Lipid dapat diekstraksi dari sel dan

jaringan dengan pelarut organik. Sifat kelarutan ini membedakan lipid dari tiga

golongan utama lain dari produk alam lainnya, yaitu karbohidrat, protein, dan

asam nukleat, yang pada umumnya tidak larut dalam pelarut organik (Hartdkk.,

2003).

Lemak adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah

suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Jadi, tiap atom karbon

mempunyai gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga

molekul asam lemak dalam bentuk ester, yaitu disebut monogliserida, digliserida

atau triglierida. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam

lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida R1-COOH, R2-COOH dan

R3-COOH ialah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol (Poedjadi, 1994).

Page 6: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Dalam sphingolipidskelompok amino yang melekat padaasam lemak dan

terminalalkohol untukphosphocholine.Glikolipid dari kelas kongjugat lipid

dimana gula bagian adalah bagian integral dari molekul.Glikolipid atau yang

sering kita sebut serebrosid tidak hanya mengandung fosfor namun juga

mengandung gula terhidrolisis diantaranya heksosa yang mengandung nitrogen

dan asam lemak (Bennett, 1966).

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan

pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali

campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar

sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah

dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat

erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia

dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam.itu, seringkali

ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin

paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan

dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji

kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-

komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar

atau digiling (Rahayu, 2009).

Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode

pemisahan yang paling baik dan populer diantara berbagai jenis metode

pemisahan lainnya.Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan

baik dalam tingkat makro ataupun mikro.Prinsip metode ini didasarkan pada

Page 7: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak

saling campur, seperti benzen, karbon tetraklorida, atau kloroform.Batasannya

adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase

pelarut.Teknik ini dapat digunakan untuk kegunaan preparatif, pemurnian,

memperkaya, pemisahan serta analisa pada semua skala kerja.Mula-mula metode

ini dikenal dalam bidang kimia analitik, kemudian berkembang menjadi metoda

yang baik, sederhana, cepat, dan dapat digunakan untuk ion-ion logam yang

bertindak sebagai tracer (pengotor) dan ion-ion logam dalam jumlah makrologam

(Khopkar, 1990).

Lemak yang lazim meliputi mentega, lemak hewan, dan bagian berlemak

dari daging.Minyak terutama berasal dari tumbuhan, termasuk jagung, biji kapas,

zaitun, kacang, dan minyak kedelai. Meskipun lemak berwujud padat dan minyak

berwujud cair, keduanya memiliki struktur organik dasar yang sama. Lemak (fat)

dan minyak (oil) ialah triester dari gliserol dan disebut trigliserida (Hart, dkk.,

2003).

Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan,

sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair.Lemak yang

mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak

cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh

(Poedjiadi, 1994).

Kadar air yang tinggi dalam bahan menyebabkan lipida sukar diekstraksi

dengan pelarut nonpolar (eter) karena bahan pelarut sukar masuk ke dalam

jaringan yang basah dan menyebabkan bahan pelarut menjadi jenuh dengan air

sehingga kurang efisien untuk ekstraksi. Pemanasan bahan yang terlalu tinggi

Page 8: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

(misalnya untuk menghilangkan bagian air yang ada dalam bahan) juga tidak baik

untuk proses ekstraksi lipida karena sebagian lipida akan terikat dengan protein

dan karbohidrat yang ada dalam bahan sehingga menjadi sukar untuk diekstraksi

(Sudarmadji, 1986).

Umumnya lemak atau minyak tertentu bukanlah trigliserida tunggal,

melainkan campuran rumit dari trigliserida.Dengan alasan inilah, komposisi

lemak atau minyak biasanya dinyatakan dengan presentase berbagai asam yang

diperoleh dari penyabunannya.Beberapa lemak dan minyak terutama

menghasilkan satu atau dua asam, dengan sedikit saja asam lainnya.Contohnya

minyak zaitun menghasilkan 83% asam oleat. Minyak sawit menghasilkan 43%

asam palmitat dan 43% asam oleat, dengan sedikit asam stearat dan asam linoeat.

Sebaliknya, lemak mentega menghasilkan sedikitnya 14 jenis asam sebagai hasil

hidrolisis dan yang agak luar biasa ialah bahwa sekitar 9% dari asam ini

mempunyai kurang dari 10 atom karbon (Hart, dkk., 2003).

Trigliserida terdapat dalam berbagai jenis, tergantung pada identitas dan

letak ketiga komponen asam lemak yang terikat dengan ikatan ester oleh

gliserol.Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga posisi

disebut trigliserida sederhana; golongan ini dinamakan menurut asam lemak yang

terkandung.Contohnya adalah tristeroil gliserol, tripalmitolgliserol, dan

trioleigliserol, yang mengandung asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat,

berturut-turut.Trigliserida yang mengandung dua atau lebih asam lemak yang

berbeda disebut trigliserida campuran.Kebanyakan lemak alami seperti minyak

olive, mentega dan lemak makanan lainnya merupakan campuran dari trigliserida

Page 9: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

sederhana dan campuran yang mengandung berbagai jenis asam lemak yang

berbeda dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan (Lehninger, 1995).

Page 10: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalahmentega, minyak

kelapa,minyak wijen, gliserol, etanol, kloform, n-heksan, kertas saring, korek api,

akuades, tissu rol, sabun cair, dan kertas label.

3.2 Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak

tabung reaksi, pipet tetes, oven, mistar, pensil, dan sikat tabung.

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

Tabung reaksi yang bersih dan kering disiapkan sebanyak 4 buah,masing-

masing diisi dengan 2 mL sampel minyak dan lemak.Tabung reaksi pertama

ditambahkan masing-masing 2 mL akuades, tabung reaksi kedua dengan etanol,

tabung reaksi ketiga dengan kloroform, dan tabung reaksi keempat dengan n-

heksan.Tiap-tiap tabung reaksi tersebut kemudian dikocok, dipipet dan diteteskan

pada kertas saring.Kertas saring yang ditetesi masing-masing larutan kemudian

dikeringkan dalam oven lalu diukur diameter masing-masing noda yang ada.

3.3.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

Diambil2 tabung reaksi yang berisi campuran air dan minyak/lemak,

selanjutnya ditambahkan masing-masing 1 mL kloroform dan n-heksana.

Page 11: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Dikocokhingga tampak dua lapisan. Dipindahkan lapisan yang satu ke tabung

reaksi yang lain.Lapisan air pada tabung ditambahkan lagi 1 mL.Lapisan organik

digabungkan. Dikocok dan dipipet masing-masing 1 tetes larutan dalam tabung

tersebut di atas kertas saring. Dikeringkan kertas saring di dalam oven.Diukur

masing-masing diameter noda yang ada dan dicatat.

Page 12: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

4.1.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat

terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).Kelarutan dinyatakan

dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada

kesetimbangan.Besarnya kelarutan suatu zat dalam pelarut organik maupun dalam

air bergantung pada jenis zat tersebut. Zat-zat yang bersifat polar akan larut dalam

pelarut polar (seperti air) dan zat-zat yang nonpolar akan larut dalam pelarut-

pelarut nonpolar (umumnya pelarut-pelarut organik) (Khopkar, 1990).

Kelarutan minyak dan lemak pada percobaan ini diuji dengan beberapa

pelarut untuk ekstraksi minyak yaitu air, n – heksana, etanol dan kloroform.

Data pengamatan diameter noda yang dihasilkan oleh minyak dengan

berbagai pelarut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Data pengamatan diameter noda

PelarutDiameter Noda (cm)

Kopra Wijen MargarinMinyak wijen

VCO

Air 0,4 0,9 0,5 0,4 1 Etanol 1,15 0,9 - 0,85 2

n-heksana 2,4 2,5 2,75 2,3 2,3Kloroform 2,4 1,9 1,25 1,4 2,1

Page 13: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan yang paling baik bagi

minyak dan lemak dimana pelarutnya adalah akuades, etanol, n-heksana, dan

klororform,dengan cara melihat dan mengukur diameter noda yang dihasilkan

setelah ditetesi pada kertas saring dimana kertas saring itu telah dikeringkan.

Fungsi dari pengeringan kertas saring adalah untuk memudahkan dilakukannya

pengukuran dan untuk mendapatkan hasil noda yang lebih baik karena pada saat

kertas saring telah kering,noda yang terbentuk akan lebih mudah untuk diamati.

Dalam percobaan penentuan kelarutan minyak dan lemak, sampel minyak

dan lemak dilarutkan dalam beberapa pelarut seperti air, etanol, kloroform, dan n-

heksan untuk melihat kelarutannya. Dalam percobaan diatas terlihat bahwa

minyak kelapa tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan karena perbedaan sifat

kepolarannya dimana sampel diatas tersebut bersifat non polar sedangkan pelarut

yang digunakan bersifat polar, selain itusampel tersebut umumnya berbentuk

trigliserida berantai panjang sehingga sangat sulit untuk larut dalam air.

Selanjutnya minyak kelapa sedikit larut dengan membentuk 2 fasa dengan pelarut

etanol hal ini disebabkan karena etanol adalah pelarut yang bersifat semi polar dan

rantai karbonnya tidak terlalu panjang sehingga jika di campurkan dengan

keempat sampel tersebut akan membentuk kelarutan yang sedikit dimana fasa

diatas adalah sampel dan fase bawah adalah fase etanol karena momen dipol

etanol dan bobot molekulnya lebih besar dibandingakan keempat sampel tersebut.

Kemudian minyak kelapa dilarutkan dengan pelarut kloroform dimana minyak

kelapa larut dengan kloroform hal ini disebabkan karena kloroform pada

strukturnya ada satu atom H yang terikat Cl, sehingga ada sedikit perbedaan

momen dipol yang menyebabkan kloroform tidak terlalu polar sehingga dapat

Page 14: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

larut pada sampel yang bersifat non polar. Namun, dalam kloroform, terbentuk

larutan yang keruh karena pengaruh momen dipolnya.

Dilihat dari noda yang dihasilkan, hubungan kelarutan dengan diameter

noda pelarut pada kertas saring yaitu semakin besar diameter noda, semakin besar

pula kelarutan minyak dan lemak dalam pelarut tersebut. Hal ini disebabkan

karena semakin larut minyak dan lemak dalam suatu pelarut, maka partikel-

partikel minyak dan lemak tersebut akan semakin terdistribusi secara merata

dalam pelarut, sehingga apabila pelarut diteteskan pada suatu kertas saring dan

kemudian kertas saring tersebut dipanaskan hingga pelarutnnya menguap, akan

tersisa noda minyak atau lemak yang diameternya besar. Berbeda jika minyak dan

lemak tersebut tidak larut.Jika minyak dan lemak tidak larut, maka dalam pelarut

tersebut tidak ada partikel-partikel lemak atau minyak, sehingga apabila pelarut

diteteskan pada kertas saring dan kemudian dipanaskan hingga pelarut tersebut

menguap, maka tidak ada noda minyak atau lemak pada kertas saring.

Berdasarkan percobaan ini, gliserol tidak menimbulkan noda pada kertas

saring, berbeda halnya dengan dua sampel lain yaitu mentega dan minyak kelapa.

Dari data pengamatan, terlihat bahwa pelarut yang baik digunakan adalah n-

heksana, dengan diameter noda sebesar 2,8 cm pada sampel mentega dan 3,2 cm

pada sampel minyak kelapa. Dari data kelarutan, pada sampel mentega dan

minyak kelapa yang ditambahkan pe;arut air, tampak meninggalkan noda pada

kertas saring, secara teori seharusnya tidak meninggalkan noda. Kesalahan yang

terjadi mungkin disebabkan adanya kontaminasi pada saat melakukan percobaan

ini.

Page 15: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

4.1.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan

pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali

campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar

sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah

dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat

erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia

dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam.itu, seringkali

ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin

paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan

dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji

kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-

komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar

atau digiling (Rahayu, 2009).

Data pengamatan hasil ekstraksi sampel-sampel minyak dan lemak dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Data Pengamatan Hasil Ekstraksi

PelarutDiameter Noda (cm)

Kopra Wijen MargarinMinyak Wijen

VCO

Air - - 1,4 - -n-heksana 2,4 2,6 - 2,5 -Kloroform - - 2,8 - 2,5

Page 16: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Suatu hal yang penting dalam ekstraksi pelarut adalah perbandingan

distribusi yang didefinisikan sebagai perbandingan antara konsentrasi zat dalam

pelarut organik dengan konsentrasi zat tersebut dalam pelarut air.Sehingga, dalam

melakukan ekstraksi yang paling penting adalah bagaimana kita memilih pelarut

yang paling tepat.Semakin larut minyak dan lemak dalam suatu pelarut, maka

semakin baik pelarut tersebut digunakan dalam ekstraksi. Hal ini disebabkan

karena akan semakin besar nilai koefisien distribusinya, dimana semakin besar

nilai koefisien distribusi, maka pelarut akan semakin baik untuk digunakan.

Dalam percobaan ekstraksi minyak dan lemak ini, digunakan pelarut

kloroform dan n-heksana.Dari pelarut ini, dapat dibuktikan bahwa minyak dan

lemak cukup larut dalam kloroform dan n-heksana yang dapat dilihat dari

diameter noda yang dihasilkan.Saat kloroform dan air dicampurkan, larutan

kloroform di bawah dan air di atas karena berat jenis air lebih kecil dari pada

kloroform. Kemudian saat larutan n-heksna dicampurkan dalam air, larutan n-

heksana baerada pada lapisan atas dan air berada pada lapisan bawah hal ini

terjadi karena berat jenis n-heksana lebih kecil dari pada air

Pada ekstraksi minyak dan lemak untuk pelarut organik (kloroform dan n-

heksana) ketika diteteskan sebanyak dua tetes diatas kertas saring lalu dikeringkan

menghasilkan noda dengan diameter yang berbeda untuk klorofom menghasilkan

noda dengan diameternya 2,7 cm sedangkan n-heksan 3,5 cm hal ini dapat

dikatakan bahwa n-heksana dan kloroform pelarut organik yang baik untuk

minyak dan lemak sementara untuk air yang sebelumnya telah dibahas tidak

menghasilkan noda karena saat kaertas saring dikeringkan dalam oven noda

Page 17: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

tersebut menguap sehingga dapat dikatakan air bakan pelarut yang baik untuk

minyak dan lemak.

4.2 Reaksi

4.3.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

a. Minyak dan air

+ H2O

b. Minyak dengan etanol

+ 3 C2H5OH

C2H5OH

Page 18: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

c. Minyak dengan n-heksana

+ 3CH3(CH2)4CH3

CH3(CH2)4CH3

d. Minyak dengan kloroform

+ 3 CHCl3

CHCl3

Page 19: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

CH2 O C R1

CH

O

O C R2

CH2 O C R3

O

O

4.3.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

a. Minyak/lemak dengan air

OCH2 – O – C

R1

O CH – O – C + H2O

R2

OCH2 – O – C

R3

b. Minyak/lemak dengan kloroform

O

CH2 – O – C

R1

O

CH – O – C + CHCl3

R2

O CHCl3

CH2 – O – C

R3

c. Minyak/lemak dengan n-heksana

+ 3CH3(CH2)4CH3

CH3(CH2)4CH3

Page 20: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak
Page 21: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pelarut yang paling baik untuk melarutkan minyak dan lemak adalah n-heksan.

Urutan kelarutannya adalah n-heksan > kloroform > air>etanol

2. n-heksana merupakan pelarut yang cukup bagus untuk digunakan dalam

ekstraksi minyak dan lemak.

5.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium yakni sebaiknya

persediaan bahan-bahan untuk semua percobaan diperbanyak dan kebersihan

laboratorium lebih dijaga lagi, terlebih lagi untuk laboratorium biokimia.

Page 22: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, T. P., Friede, Earl., 1966, Modern Topic In Biochemistry : Structure And Function Of Biological Molecules, Macmillan Publishing Co, United States of America.

Hart, H., Craine, L.E., dan Hart, D.J., 2003, Kimia Organik: Edisi Sebelas, diterjemahkan oleh : Suminar Setiati Achmadi, Erlangga, Jakarta.

Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.

Lehninger, A. L., 1995, Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, diterjemahkan oleh Maggy Thenawidjaja, Erlangga, Jakarta

Poedjiadi, A., 1994, Dasar-Dasar Biokimiaedisi revisi, UI-Press, jakarta.

Rahayu, S. S., 2009, Ekstraksi, (online), (http://bcrec.ac.i)d, diakses 17 Maret 2013, pukul 17.25 WITA).

Sudarmadji, S., 1986, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty, Yogyakarta, Yogyakarta.

Winarno, F. G., 2004, Kimia Pangan dan Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 23: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 18 Maret 2013

Asisten Praktikan

ASMAN KUMIK FIRA AFRIALTY

Page 24: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Lampiran I

Bagan Kerja Kelarutan Minyak dan Lemak

- Dimasukkan dalam 4 buah tabung reaksi

- Diberikan tanda untuk masing-masing

tabung

- Tabung 1 ditambahkan dengan air

- Tabung 2 ditambahkan dengan etanol

- Tabung 3 ditambahkan dengan kloroform

- Tabung 4 ditambahkan dengan n-heksana

- Dikocok dan dipipet

- Diteteskan 1 tetes pada kertas saring yang

diberi tanda

- Dikeringkan dalam oven

- Diukur diameter noda

Data

2 mL sampel

Noda

Page 25: Laporan Praktikum Ekstraksi Minyak Dan Lemak

Lampiran 2

Bagan Kerja Ekstraksi Minyak dan Lemak

- Ditambahkan masing-masing 1 mL

kloroform dan n-heksana

- Dikocok

- Kedua lapisan dipisahkan

- Dikocok dan dipipet 1-2 tetes ke kertas

saring

- Dikeringkan dalam oven

- Diukur diameter noda yang dihasilkanHasil

Larutan dengan dua lapisan

Campuran air dan minyak

Lapisan organikLapisan air