laporan praktikum biokimia kh 1

Download Laporan Praktikum Biokimia KH 1

If you can't read please download the document

Upload: raven-moarte

Post on 10-Aug-2015

183 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Biokimia Nama Percobaan Kelompok Golongan Nama Mahasiswa / NRP : KH 1 Penentuan Karbohidrat Secara Kualitatif :C :S : - Raymond Harris Mustafa (2443011185) - Petronela Stefania Rondo (2443011173) - Iranius Agung Astra Amijaya (2443011190) - Gratia Sintia (2443011172) - Ani Rombe Sarungngu (2443011177) I. Tujuan Percobaan Identifikasi secara kualitatif senyawa karbohidrat.Hari / Tanggal Percobaan : Kamis / 6 September 2012 / 13.00 15.00II. Dasar Teori a. Uji Molisch: aksi asam terhadap gula Asam kuat bereaksi terhadap monosakarida untuk menghasilkan derivat (turunan) furfural. Gula pentose dikonversi hampir secara kuantitatif menjadi furfural, dan karakteristik ini digunakan dalam perkiraan akan adanya pentosa. Reaksinya terjadi sebagai berikut :H C=O C H OH C H OH C H OH C H2 OH -3H2O HC O C HC CH H C=OPentosaFurfuralHeksosa menghasilkan hidroksi metilfurfural, yang terpecah menjadi asam levulinat dan produk lainnya. Karena furfural dan derivatnya membentuk senyawasenyawa berwarna dengan sejumlah pereaksi organik, terutama dengan x-naphtol dan dengan thymol, reaksi ini dapat digunakan sebagai uji umum untuk karbohidrat. Sebagai contoh, jika pereaksi Molisch. (larutan -naphtol dalam alkohol) ditambahkan kepada karbohidrat, dan campuran ini ditambah dengan asam sulfat pekat, sebuah cincin berwarna ungu kemerahan akan terbentuk.b. Uji Seliwanoff Fruktosa dapat dibedakan lebih lanjut dari glukosa melalui reaksi Seliwanoff. Dalam prosedur ini, beberapa tetes larutan gula encer dipanaskan dengan pereaksi Seliwanoff (resorsinol dalam HCL encer dengan perbandingan 1:2) pada kondisi yang terjaga, akan terbentuk hidroksimetil furfural yang bereaksi dengan resorsinol menghasilkan senyawa (berwarna) merah. Ketosa dan disakarida lain yang mengandung ketosa, seperti sukrosa, akan menunjukkan hasil ini. Dan gula lain juga (akan menunjukkan hasil ini) jika berada pada konsentrasi tinggi dan proses pemanasan dilanjutkan melebihi waktu yang dianjurkan. Reaksi akhir yang lebih penting adalah pembentukan fruktosa metilfenilorazon. Hasil ini spesifik untuk fluktosa dan dapat dilakukan (bahkan) dengan adanya glukosa atau sukrosa.c. Uji Iodine Pati terdapat pada banyak tumbuhan sebagai cadangan makanan. Pati dapat pula ditemukan pada daun dan batang seperti yang ditemukan pada akar, buah, dan biji. Dimana pati biasanya terdapat dalam konsentrasi lebih besar. Granul dan larutan koloidal pati bereaksi dengan iodine menghasilkan warna biru.d. Uji Benedict Kandungan L-xylulosa dalam urin dapat dideteksi, salah satunya melalui uji Benedict. L-xylulosa mampu mereduksi pereaksi kualitatif Benedict lebih cepat dibanding glukosa. Jika l mL urin dan 5 mL pereaksi Benedict dicampur dalam tabung reaksi dan ditempatkan dalam penangas pada 55C, endapan kuning akan muncul dalam 10 menit jika terdapat 0,1% / lebih pentosa. Fruktosa memberi hasil yang relatif sama karena fruktosa juga merupakan ketose. Fruktosa dan glukosa dapat+ C6H5NH2 (Aniline) + NH3 + H2Odibedakan satu sama lain karena fruktosa difermentasikan oleh ragi dan membentuk glukosa dengan fenilhidrazin.e. Uji Pembentukan Osason Semua gula yang mengandung gugus aldehid atau keton yang dapat bebas, akan membentuk osazon ketika dipanaskan dengan fenilhidrazin (C6H5NHNH2) berlebih. Osazon adalah senyawa kristal kuning yang memiliki bentuk dan titik leleh khusus dan menjadi kurang mampu larut dibanding gula asal mereka. Ini adalah reaksi penting. Reaksi ini merupakan alat untuk membedakan keberadaan laktosa dan glukosa dalam urin wanita menyusui. Reaksi untuk glukosa adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama, fenilhidrazin bereaksi dengan gugus karbonil untuk membentuk hidrazon. Hidrazon ini kemudian bereaksi dengan kelebihan fenilhidrazin untuk membentuk osazon.H C O + H2 NNHC6H5H C=NNHC6H5HC=NNHC6H5H C OHH C OHC NNHC6H5HO C HHO C H+ 2 C6H5NHNH2 HO C HH C OH H C OH CH2OH D-GlukosaH C OH H C OH CH2OH D-Glukosa Fenilhidrazon (dapat larut)H C OH H C OH CH2OH D-GlukosazonSebuah studi mengenai rumus D-glukosa, L-glukosa, D-mannosa, Dgalaktosa, dan D-fruktosa bahwa D-glukosa, D-mannosa, dan D-glukosa akan menghasilkan osazon yang sama, karena mereka memiliki konfigurasi identik pada karbon nomor 3,4,5, dan 6. Fenomena ini juga terjadi pada jenis gula lain dengan konfigurasi demikian.III. Alat dan Bahan a. Alat Tabung reaksi dan raknya Penangas air Mikroskop Api Bunsen Penangas air mendidih Pipet Pasteurb. Bahan Reagen Benedict Larutan Iodine Reagen Molisch Reagen Seliwanoff Larutan HCl 10% Larutan NaOH 10% Amylum 1% Glukosa 1% Galaktosa 1% Fruktosa 1% Sukrosa 1% Asam Asetat Glasial Natrium Asetat Larutan fenilhidrazinIV. Cara Kerja a. Uji Molischb. Uji Benedictc. Uji Seliwanoffd. Uji Hidrolisise. Uji Iodinef. Uji Pembentukan OsazonV. Hasil Pengamatan Uji Molischa. Uji Seliwanoffb. Uji IodineSetelah ditambahkan iodine - kalium iodide, larutan 1 berubah warna menjadi biru gelap, dan larutan 2 berubah menjadi orange.c. Uji BenedictSetelah ditambahkan pereaksi Benedict dan dipanaskan: i. Pada tabung A muncul endapan berwarna merah bata, warna larutan berubah menjadi biru. ii. Pada tabung B muncul endapan berwarna merah bata, warna larutan jernih kemerahan. iii. Pada tabung C tidak muncul adanya endapan, warna larutan berubah menjadi biru.d. Uji HidrolisisPada uji hidrolisis:i.Pada tabung A yang berisi larutan sukrosa 1% dan ditambahkan air suling, dipanaskan dan didinginkan, serta ditambahkan pereaksi Benedict, muncul endapan merah bata dan larutan berubah warna menjadi merah.ii.Pada tabung B yang berisi larutan sukrosa 1% dan ditambahkan HCl, dipanaskan, didinginkan, dinetralkan dengan NaOH,serta ditambahkan pereaksi Benedict, muncul endapan merah bata dan larutan berubah warna menjadi biru.Uji Pembentukan OsazonPada uji pembentukan osazon: i. Pada tabung A, terbentuk kristal osazon, yang tampak seperti berikut jika dilihat dengan menggunakan mikroskop:ii.Pada tabung B, terbentuk kristal osazon, yang tampak seperti berikut jika dilihat dengan menggunakan mikroskop:Pada tabung C, tidak muncul adanya kristal osazon.VI. Pembahasan Pembahasan Hasil Percobaan Dikaitkan dengan Teori dan Tujuan Praktikum a. Uji Molisch Hasil pengamatan sesuai dengan dasar teori, di mana campuran larutan glukosa 1% dan pereaksi Molisch akan membentuk suatu cincin berwarna merah keunguan jika ditetesi secar perlahan dengan menggunakan asam sulfat pekat. b. Uji Seliwanoff Hasil pengamatan memiliki kesesuaian dengan dasar teori, di mana tabung B yang berisi campuran larutan fruktosa 1% dengan pereaksi Seliwanoff akan menghasilkan warna merah jika dipanaskan di atas api bebas. Tabung A yang berisi larutan glukosa 1% dan pereaksi Seliwanoff seharusnya juga berubah warna menjadi merah jika dipanaskan di atas api bebas, walau membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan fruktosa. Namun pada pengamatan, tidak didapati perubahan warna pada tabung A. c. Uji Iodine Hasil pengamatan sesuai dengan dasar teori, di mana tabung A yang berisi campuran larutan amilum 1%, lugol, dan iodine, akan berubah warna menjadi biru gelap. Sedangkan tabung B yang berisi campuran larutan glukosa 1%, lugol dan iodine, akan berubah warna menjadi orange. d. Uji Benedict Hasil pengamatan memiliki kesesuaian dengan dasar teori, di mana tabung A yang berisi campuran larutan glukosa 1% dan pereaksi Benedict, akan membentuk endapan merah bata. Sedangkan tabung B yang berisi campuran larutan sukrosa 1% dan pereaksi Benedict, akan membentuk endapan merah bata dan larutan berwarna merah. Tabung C yang berisi campuran larutan sukrosa 1% dan pereaksi Benedict, tidak akan membentuk endapan dan larutan berubah warna menjadi biru. e. Uji Pembentukan Osazon Hasil pengamatan memiliki kesesuaian dengan dasar teori, dimana tabung A yang berisi larutan glukosa 1% akan membentuk kristal osazon, sedangkan tabung B yang berisi larutan fruktosa 1% juga akan membentuk kristal osazon, namun tabung C yang berisi larutan sukrosa 1% tidak membentuk kristal osazon. Apa yang terjadi pada tabung C tersebut dapat disebabkan oleh molekul sukrosa yang mungkin tidakterhidrolisis, sehingga kristal osazon tidak terbentuk. Jawaban dari Bahan Diskusi / Pembahasan 1. Jelaskan apa perbedaan antara glukosa dan fruktosa. Jawab: Glukosa merupakan sebuah aldosa, sedangkan fruktosa merupakan sebuah ketosa. 2. Jelaskan perbedaan antara homopolisakarida dan heterosakarida, serta berikan contohnya. Jawab: Homopolisakarida terbentuk oleh hanya satu jenis unit monosakarida, contoh: selulosa. Sedangkan heteropolisakarida terbentuk oleh beberapa jenis unit monosakarida, contoh: asam hialuronat. 3. Jelaskan prinsip reaksi yang digunakan untuk mempelajari struktur karbohidrat atau untuk tujuan identifikasi karbohidrat. Jawab: a. Uji Molisch: Asam kuat bereaksi terhadap monosakarida untuk menghasilkan derivat (turunan) furfural. b. Uji Seliwanoff: larutan gula encer dipanaskan dengan pereaksi Seliwanoff pada kondisi yang terjaga, akan terbentuk hidroksimetil furfural yang bereaksi dengan resorsinol menghasilkan senyawa (berwarna) merah. c. Uji Iodine: Granul dan larutan koloidal pati bereaksi dengan iodine menghasilkan warna biru. d. Uji Benedict: Jika l mL urin dan 5 mL pereaksi Benedict dicampur dalam tabung reaksi dan ditempatkan dalam penangas pada 55C, endapan kuning akan muncul dalam 10 menit jika terdapat 0,1% / lebih pentosa. e. Uji Pembentukan Osazon: Semua gula yang mengandung gugus aldehid atau keton yang dapat bebas, akan membentuk osazon ketika dipanaskan dengan fenilhidrazin (C6H5NHNH2) berlebih. 4. Jelaskan masing-masing reaksi yang terjadi pada masing-masing percobaan dan bahaslah hasil yang saudara peroleh. Jawab: a. Uji Molisch: CH2OHC=O OH C H H C OH H C OH C H2 OH D-Fruktosa -3H2O HC HCCH3OH C H C O Hidroksi metil furfural C=OFruktosa bereaksi dengan pereaksi Molisch (-naphtol dalam alkohol) serta ditambah H2SO4 pekat secara perlahan, akan muncul warna ungu kemerahan. b. Uji Seliwanoff Larutan fruktosa encer dipanaskan dengan pereaksi yang mengandung resorsinol dalam HCl encer (perbandingannya 1 : 2) dalam kondisi yang terjaga dengan seksama. Akan terbentuk hidroksi metil furfural, yang bereaksi dengan resorsinol menghasilkan senyawa yang berwarna merah. c. Uji Iodine Telah dijelaskan pada nomor 3. d. Uji Benedict Telah dijelaskan pada nomor 3. e. Uji Pembentukan Osazon Telah dijelaskan pada nomor 3.VII. Kesimpulan Senyawa karbohidrat dapat diidentifikasi berdasarkan sifat kimianya, yang disebabkan oleh perbedaan struktur monomer senyawa itu sendiri, dan reaksinya dengan senyawa lain untuk menghasilkan senyawa kompleks tertentu dengan warna tertentu. Senyawa karbohidrat dapat diidentifikasi melalui uji Molisch, uji Benedict, uji Seliwanoff, uji Hidrolisis, uji Iodin, dan uji pembentukan osazon.Surabaya, 12 September 2012 Praktikan,Raymond Harris Mustafa VII. Daftar Pustaka Kleiner and Orten: Biochemistry 7th edition. Saint Louis. 1966. The C. V. Mosby Company. Buku Petunjuk Praktikum Biokimia. 2012. Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.