laporan praktek kayu 1 politeknik negeri malang

22
BENGKEL KONSTRUKSI KAYU JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789 Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1- 3 Halaman : 1/22 BAB VI Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji ( Job Sheet I) 6.1 Dasar Teori Mengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang dilakukan untuk melicinkan / menghaluskan, menyikukan serta meratakan atau membentuk potongan kayu. Pada job kali ini akan digunakan ketam kayu yang digunakan agar permukaan kayu itu menjadi lurus dan rata. Ketam kayu ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam bersudut 45 o terhadap bidang dasar rumah ketam. Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam, yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata ketam yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25 o s/d 30 o . Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang dilakukan untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis gergajinya dalam ukuran dan bentuk yang kita kehendaki. Proses penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-pahat kecil. Serpih / tatal gergaji akan dibuang dengan

Upload: jimie-jaecksoe

Post on 27-Oct-2015

1.792 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

BAB VILatihan Dasar Mengetam dan Menggergaji( Job Sheet I)6.1 Dasar TeoriMengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang dilakukan untuk melicinkan / menghaluskan, menyikukan serta meratakan atau membentuk potongan kayu. Pada job kali ini akan digunakan ketam kayu yang digunakan agar permukaan kayu itu menjadi lurus dan rata. Ketam kayu ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam bersudut 45o terhadap bidang dasar rumah ketam. Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam, yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata ketam yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25o s/d 30o. Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang dilakukan untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis gergajinya dalam ukuran dan bentuk yang kita kehendaki. Proses penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-pahat kecil. Serpih / tatal gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah dorongan gergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji. Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa bentuk potong yang dikehendaki.Ada bermacam-macam jenis gergaji :• Gergaji Tangan PemotongDigunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak lurus terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut 45o dari permukaan kayu.• Gergaji Tangan PembelahDigunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah dengan arah urat kayu dan posisi sudut 60o terhadap permukaan kayu.• Gergaji Tangan PunggungDigunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan gigi gergaji yang tajam. 6.2 Tujuan1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual yang digunakan untuk mengetam dan menggergaji.2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam mengetam dan menggergaji.3. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara mengetam yang baik, sehingga mendapatkan kesikuan, kerataan dan kelurusan yang baik.4. Mahasiswa dapat melakukan penggambaran pada benda kerja sebelum dilakukan penggergajian.5. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara menggergaji, baik menggunakan gergaji potong maupun gergaji belah.6. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan bahan dalam kerja kayu. 6.3 Alat-alat dan BahanPada praktik kayu (Job Sheet 1) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja. Adapun alat-alat tersebut adalah :1. Bangku kerja2. Ragum / Penjepit3. Gergaji tangan ( belah dan potong )4. Gergaji punggung5. Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus6. Meteran7. Obeng8. Pensil9. Perusut10. Palu besi11. Obeng12. Rol meter13. Kikir untuk gergaji14. Penggaris SikuBahan :Kayu kamfer, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 51,7 cm = 1 potong. 6.4. Langkah KerjaCara menyetel ketam (Mengatur ketam) :Biasanya baik ketam pendek maupun ketam panjang, diatas mata ketamnya dilengkapi dengan lidah ketam (pematah tata sisi ketam). Lidah ketam ini gunanya untuk memutuskan urat-urat kayu pengetaman sehingga bidang kayu yang diketam itu halus dan licin (tidak kasar). Lidah ini dipasang di atas meja ketam dengan sebuah sekrup, sehingga letaknya lidah ketam tetap pada tempatnya. Lidah ketam itu dipasang (distel) terhadap sisi pemotong dan mata ketam kira-kira :0,8 mm – 1,6 mm untuk metam kasar 0,4 mm – 0,8 mm untuk metam halus Supaya letaknya mata ketam itu tetap dan teguh pada letaknya, maka mata ketam itu diperkuat dengan baji. Untuk mendapatkan pengetaman (supaya ketam itu bekerja) maka ketam harus distel, sehingga keluar sedikit dari telapaknya. Bila mata ketam itu keluarnya sama rata dengan telapaknya, maka ketam itu tidak akan bekerja sedikitpun.Langkah-langkah menyetel ketam :1. Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal) sehingga pemotong bebas dari s

TRANSCRIPT

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

BAB VI

Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

( Job Sheet I)

6.1 Dasar Teori

Mengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang dilakukan

untuk melicinkan / menghaluskan, menyikukan serta meratakan atau

membentuk potongan kayu. Pada job kali ini akan digunakan ketam kayu

yang digunakan agar permukaan kayu itu menjadi lurus dan rata. Ketam

kayu ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu.

Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari

kayu, lubang mata ketam bersudut 45o terhadap bidang dasar rumah ketam.

Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah

ketam, yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata

ketam yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut

penajaman 25o s/d 30o.

Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang

dilakukan untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis

gergajinya dalam ukuran dan bentuk yang kita kehendaki. Proses

penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan

dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-pahat kecil. Serpih / tatal

gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah dorongan gergaji oleh

takikan gigi-gigi gergaji. Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalam

beberapa bentuk potong yang dikehendaki.

Ada bermacam-macam jenis gergaji :

• Gergaji Tangan Pemotong

Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak lurus

terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut 45o dari permukaan kayu.

• Gergaji Tangan Pembelah

Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah dengan arah

urat kayu dan posisi sudut 60o terhadap permukaan kayu.

• Gergaji Tangan Punggung

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan gigi

gergaji yang tajam.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

6.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual

yang digunakan untuk mengetam dan menggergaji.

2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam

mengetam dan menggergaji.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara

mengetam yang baik, sehingga mendapatkan kesikuan, kerataan dan kelurusan yang

baik.

4. Mahasiswa dapat melakukan penggambaran pada benda kerja

sebelum dilakukan penggergajian.

5. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara

menggergaji, baik menggunakan gergaji potong maupun gergaji belah.

6. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan bahan

dalam kerja kayu.

6.3 Alat-alat dan Bahan

Pada praktik kayu (Job Sheet 1) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja.

Adapun alat-alat tersebut adalah :

1. Bangku kerja

2. Ragum / Penjepit

3. Gergaji tangan ( belah dan potong )

4. Gergaji punggung

5. Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus

6. Meteran

7. Obeng

8. Pensil

9. Perusut

10. Palu besi

11. Obeng

12. Rol meter

13. Kikir untuk gergaji

14. Penggaris Siku

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

Bahan :Kayu kamfer, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 51,7 cm = 1

potong.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

6.4. Langkah Kerja

Cara menyetel ketam (Mengatur ketam) :

Biasanya baik ketam pendek maupun ketam panjang, diatas mata ketamnya dilengkapi

dengan lidah ketam (pematah tata sisi ketam). Lidah ketam ini gunanya untuk

memutuskan urat-urat kayu pengetaman sehingga bidang kayu yang diketam itu halus

dan licin (tidak kasar). Lidah ini dipasang di atas meja ketam dengan sebuah sekrup,

sehingga letaknya lidah ketam tetap pada tempatnya. Lidah ketam itu dipasang (distel)

terhadap sisi pemotong dan mata ketam kira-kira :

0,8 mm – 1,6 mm untuk metam kasar

0,4 mm – 0,8 mm untuk metam halus

Supaya letaknya mata ketam itu tetap dan teguh pada letaknya, maka mata ketam itu

diperkuat dengan baji. Untuk mendapatkan pengetaman (supaya ketam itu bekerja)

maka ketam harus distel, sehingga keluar sedikit dari telapaknya. Bila mata ketam itu

keluarnya sama rata dengan telapaknya, maka ketam itu tidak akan bekerja sedikitpun.

Langkah-langkah menyetel ketam :

1. Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal) sehingga

pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.

2. Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8 mm – 1,6 mm

untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam halus, dan baut mur kencangkan

sedikit agar lidah ketam tetap kedudukanya.

3. Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia, sehingga mata

ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut alur dan teguh (tetap stabil).

Ambilah obeng tangan dan kencangkan skrup mur itu hingga cukup kencang.

4. Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam berikut

bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada kedudukannya.

5. Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam, dan dilihat

apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.

6. Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit dengan palu

setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam.

7. Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-rumah ketam kita

pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke atas.

8. Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumah-rumah

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

ketam.

10. Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu bekas) apakah

hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak terlalu kasar) apabila masih belum

sempurna aturlah seperti langkah-langkah di atas.

Pengetaman :

1 Telitilah kayu yang akan diketam, apakah bebas dari paku, pasir atau kotoran lainnya

yang dapat merusak mata ketam.

2 Jepitlah kayu yang akan dikerjakan pada ragum horizontal pada bangku kerja dengan

muka lebar diatasnya.

3 Pengetaman pertama kali dikerjakan pada permukaan yang paling lebar (bidang 1),

dengan posisi kuda-kuda agar tenaga cukup tercurahkan pada pekerjaan dimana

ketam dipegang diatasnya

4 Pengetaman dilakukan dengan cara : pegangan ketam yang depan dipegang oleh

tangan kiri, sedangkan pegangan yang berada dibelakang dipegang oleh tangan kanan.

5 Ketamlah berulang kali, agar mendapatkan permukaan yang rata, lurus dan licin.

6 Perhatikan dan periksa hasil ketaman dengan menggunakan siku-siku dan berilah

tanda bila sudah baik..

7 Jepitlah kayu yang akan diketam pada ragum, dengan muka yang tebal (bidang 2)

diatasnya dan ketamlah sisi tebalnya hingga rata, lurus dan siku terhadap bidang 1

dan beri tanda.

8 Tarik garis perusut untuk menentukan lebar yang diinginkan.

9 Ketam sisi tebalnya (bidang 4), yang telah ditandai oleh perusut sampai lurus, rata dan

siku pada bidang 2

10 Tarik garis perusut untuk menentukan tebal kayu.

11 Ketam muka lebar (bidang 3), hingga rata, lurus dan siku terhadap bidang 2 dan

bidang 4.

Pemeriksaan Hasil Pengetaman :

Untuk memeriksa hasil pengetaman, apakah kayu yang kita ketam sudah rata,

lurus, licin, dan siku, maka harus diperhatikan hal-hal berikut :

Kayu yang sudah rata dan lurus dibidik dengan cara membidiknya pada sepanjang

pinggiran pekerjaan kayu.

Untuk mengetahui apakah kayu dalam arah melintang sudah rata pada kayu yang

lebar. Ini dilakukan dengan meletakkan satu dari bagian siku-siku yang tegak lurus

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 3/21

pada kayu tersebut, dengan cara melihat arah datangnya cahaya maka akan terlihat

apakah permukaan kayu sudah rata, lurus dan siku.

Pemeriksaan kerataan dengan siku-siku dapat dilakukan dalam 3 arah, yaitu :

Arah serat ( memanjang )

Arah tegak lurus serat ( lebar )

Arah diagonal

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

Penggergajian :

12 Siapkan kayu yang telah diketam sebelumnya

13 Lukislah bagian kayu yang akan digergaji dengan menggunakan pensil dan penggaris

siku sesuai dengan gambar rencana.

14 Jepit benda kerja pada ragum horizontal atau vertikal sesuai dengan bagian yang akan

digergaji.

15 penggergajian harus dilakukan sesuai dengan fungsinya, yaitu memotong dan membelah.

Karena hasilnya akan lain jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya.

16 Posisi benda kerja harus stabil dan pada penggergajian diusahakan gergaji akan terus

mengikuti garis yang telah dilukis sebelumnya.

17 Untuk membelah kayu, sudut penggergajian yang tepat adalah + 600 terhadap benda

kerja. Sedangkan untuk memotong kayu, posisi penggergajian yang baik adalah

membentuk sudut penggergajian +450.

6.5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Pengetaman dilakukan agar benda kerja yang kita inginkan dapat lurus, rata dan siku

serta hendaknya kita setiap mengetam benda kerja selalu diperhatikan atau dikoreksi

kerataan serta kesikuannya. Pada penggergajian, diusahakan garis gergaji bisa lurus

mengikuti batas-batas gergaji yang kita inginkan sesuai dengan gambar rencana.

Saran :

1). Pada permulaan mengetam jangan dipasang mata ketamnya terlalu banyak keluar,

sebab memukul mata ketamnya lebih masuk, adalah lebih mudah dari pada menariknya

kembali.

2). Menarik ketam kembali (mengatur lebih halus) boleh dilakukan dengan jalan memukul

rumah ketam itu pada bagian belakangnya (tumiting) dengan sebuah palu besi, sambil

memegang rumah ketam dan bajinya dengan tangan kiri. Bajinya jangan dipasang terlalu

kuat, karena dengan pukulan yang keras rahang dari balok ketam (rumah ketam) mudah

akar pecah.

3). Jagalah supaya bagian sebelah belakang dari mata ketamnya bagus letaknya dalam

rumah-rumah, terutama bagian atas dan bawahnya untuk menjaga agar mata ketam tidak

akan bergetar waktu dipakai (diadakan pengetaman) dan ini akan terletak pada permukaan

hasil pengetaman sebagai ombak-ombak kecil.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

4). Jika waktu mengetam mata ketamnya tersumbat, janganlah dicoba mengeluarkan sisa

pengetaman (tatal) dengan benda dari besi, seperti dengan paku, sebab dapat merusak mata

ketam.

5). Baji atau pengunci mata ketam harus dibentuk sehingga tidak menahan sisa pengetaman.

6). Hati-hati pada waktu membuka atau memasang skup lidah ketam, jangan sampai

terpeleset karena sisa mata ketam itu sangat tajam.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

BAB VII

Sambungan Bibir Miring Berkait

( Job Sheet II)

7.1 Dasar Teori

Pada job 2 Sambungan Bibir Miring Berkait, kita harus mengetahui kegunaannya.

Sambungan bibir miring berkait adalah untuk mempermudah perpanjangan kayu pada

penggunaan-penggunaan kayu yang ukurannya lebih panjang. Sambungan ini

dipergunakan jika pada suatu balok menerus yang terletak pada 3 tumpuan atau lebih

akan disambung. Sambungan ini misalnya digunakan pada penyambungan dalam

konstruksi kuda-kuda balok bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan lain-

lainnya.

7.2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menggunakan perkakas tangan

2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan bibir miring

berkait

3. Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan pemahatan dengan baik

4. Mahasiswa mampu mendesain bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan bibir miring

berkait

5. Mahasiswa mampu membuat bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan

bibir miring berkait

6. Mahasiswa mampu menerapkan dalam konstruksi kuda-kuda, balok bubungan/nok, balok gording,

balok lantai dan lain sebagainya;

7. Mahasiswa mampu membuat gambar kerja (bestek) berbagai jenis sambungan kayu, terutama

sambungan bibir miring berkait

8. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan sesuai dengan perencanaan

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

7.3 Alat-alat dan Bahan

Pada praktik kayu (Job Sheet 2) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja.

Adapun alat-alat tersebut adalah :

1. Bangku kerja

2. Ragum / Penjepit

3. Gergaji tangan ( belah dan potong )

4. Gergaji punggung

5. Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus

6. Pahat tusuk ukuran ¾” dan 1 “

7. Patar

8. Meteran

9. Obeng

10. Pensil

11. Perusut

12. Palu kayu

13. Palu besi

14. Obeng

15. Rol meter

16. Penggaris Siku

17. Kikir untuk gergaji

18. Amplas

Bahan :

Kayu kamfer, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 50 cm = 1 potong.

7.4. Langkah Kerja

1. Kayu/ benda kerja disiapkan dengan ukuran matang 4x6x50 dengan menggunakan ketam

denan hasil lurus, rata dan siku seperti langkah kerja pada job sheet 1.

2. Setelah itu potong menjadi 2 bagian sama panjang yaitu masing-masing 25 cm

• 4. Lukis benda kerja sesuai gambar kerja, dengan panjang sambungan 2 – 3 (t)

tebal kayu.

• Melukis : - Menentukan panjang sambungan sesuai gambar

- Membagi 5 bagian dari lebar kayu tersebut

- Kita buat garis miring sesuai gambar

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

Tentukan ketebalan dada sambungan dengan ketentuan 1/5 tebal kayu

Kita buat tanda silang kayu yang ingin kita gergaji atau dibuang

3. Periksa dan cek hasil lukisan kepada Instruktur

4. Setelah lukisan benar, Klem kayu menggunakan ragum pada meja kerja disesuaikan

dengan arah serat kayu

5. Buat bagian 1 dulu dengan gunakan gergaji untuk membuat dada sambungan dan

bersihkan hasil pekerjaan dengan menggunakan pahat.

6. Bagian 2 dibuat sama seperti bagian 1 dan bersihkan hasil pekerjaan.

7. Periksa dan ukur hasil semua pekerjaan dengan siku.

8. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.

9.Bila terjadi kurang sempurnanya penyambungan, periksalah kembali, kemudian

sambungkan lagi dan lakukan berulang kali, sampai sambungan tersebut berhasil baik.

10. Terakhir periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur dan minta penilaian atas

hasil pekerjaan.

7.5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Pembuatan sambungan bibir miring berkait memerlukan skill yang baik dalam

menggunakan peralatan tangan khususnya pada saat menggunakan pahat. Dalam

pemahatan sangat diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi, kemudian bila pahat

terasa sulit digunakan ada kemungkinan ketajaman pahat sudah berkurang. Jadi

setiap saat perlu penajaman pahat supaya hasil bisa maksimal. Pada hasil pekerjaan

di usahakan sambungan bisa menempel dan mengait dengan baik, antar sambungan

bisa rata, lurus, kokoh dan rapat.

Saran :

1. Selalu periksalah ketajaman pahat pada sebelum digunakan. Bila dirasa kurang tajam

maka asahlah terlebih dahulu menggunakan batu asah.

2. Pada saat praktek pergunakanlah alat sesuai fungsinya.

3. Konsultasi pada pembimbing pada setiap tahapan pekerjaan agar tidak terjadi

kesalahan dalam pekerjaan.

4. Tidak diperkenankan mengeruk permukaan kayu dengan pahat.

5. Pada waktu bekerja tidak boleh bergurau.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 3/21

6. Jangan memukul dengan benda kerja yang ada.

7. Akibat tidak memperhatikan keselamatan kerja tangan bisa terluka.

8. Selalu periksa dan cek serta bersihkan alat sebelum dikembalikan.

9. Bersihkan lingkungan tempat kerja sebelum waktu praktek selesai.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

BAB VIII

Sambungan Ibu Pintu (Kusen)

( Job Sheet III)

8.1 Dasar Teori

Kosen pintu terdiri dari balok tegak dan datar, yang tegak dinamakan tiang dan yang

datar dinamakan ambang. Ukuran kayu yang di gunakan sesuai yang diperkirakan

dengan tebal tembok dan lebar pintu. Pada praktek kayu Job Sheet 3 ini, di gunakan

ukuran kayu 4/6. Untuk pemasangan pintu diperlukan sponing dalamnya sama dengan

tebal pintu. Untuk mencegah agar tidak bercelah dan agar kedudukan kusen tidak

bergeser di buatlah kupingan kusen supaya dapat mengunci dengan spesi dinding.

8.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual yang digunakan untuk membuat sambungan pen dan lubang.

2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam membuat sambungan pen dan lubang.

3. Mahasiswa Mampu mendesain bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan sambungan pen dan lubang;

4. Mahasiswa Mampu membuat bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan pen dan lubang;

5. Mahasiswa mengetahui fungsi dari sambungan pen dan lubang6. Mahasiswa mampu dan terampil dalam melaksanakan pekerjaan

pemahatan,pengeboran dan melubangi kayu.7. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip hubungan dan bentuk ibu pintu, serta bagian

– bagian hubungannya.

8.3 Alat-alat dan Bahan

Pada praktik kayu (Job Sheet 3) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja.

Adapun alat-alat tersebut adalah :

1. Bangku kerja

2. Ragum / Penjepit

3. Gergaji tangan ( belah dan potong )

4. Gergaji punggung

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 2/21

5. Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus

6. Pahat tusuk ukuran ¼”. ½”, ¾” dan 1 “

7. Pahat lubang

8. Patar

9. Meteran

10. Obeng

11. Pensil

12. Perusut

13. Palu kayu

14. Palu besi

15. Obeng

16. Rol meter

17. Penggaris Siku

18. Kikir untuk gergaji

19. Amplas

Bahan :

Kayu kamfer, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 50 cm = 1 potong.

8.4. Langkah Kerja

1. Kayu/ benda kerja disiapkan dengan ukuran matang 4x6x50 dengan menggunakan

ketam dengan hasil lurus, rata dan siku seperti langkah kerja pada job sheet 1.

2. Setelah itu potong menjadi 2 bagian sama panjang yaitu masing-masing 25 cm

3. Kita lukis tiang dan ambang sesuai gambar kerja. Pada saat melukis bagian yang akan

di buat sponing pakailah perusut agar hasil benar-benar lurus.

4. setalah pelukisan benda kerja selesai langkah selanjutnya kerjakan bagian ambang

kusen terlebih dahulu sampai selesai, dalam pekerjaan ini bisa menggunakan bantuan

gergaji terlebih dahulu baru di sempurnakan menggunakan pahat tusuk dan patar.

Sedangkan untuk pembuatan lubangnya gunakan pahat lubang, setelah itu

sempurnakan lagi dengan pahat tusuk.

5. setelah ambang selesai barulah mengerjakan bagian tiangnya, disini kita di tuntut

untuk bisa membuat pen dengan baik. Dalam pembuatannya bisa menggunakan

bantuan gergaji terlebih dahulu kemudian di sempurnakan menggunakan pahat dan

patar.

6. dalam proses penyempurnaan pertemuan sambungan, selalu periksa terus menerus

supaya pertemuan sambungan antara tiang dengan ambang bisa rapat dan siku.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 3/21

7. Setelah bagian tiang dan ambang selesai dengan baik. Langkah selanjutnya membuat

alur kapur, telinga, dan sponing sesuia gambar kerja. Dalam praktek kali ini tidak di

gunakan ketam sponing, melainkan masih menggunakan pahat dalam pembuatan

sponingnya.

BENGKEL KONSTRUKSI KAYU

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Veteran No. 8 PO. BOX 04 Malang Telp. 0341 – 551341 Fax. 0341- 5517083789

Subjek : Laporan Praktek Kerja Kayu I No. Job : 1-3Halaman : 1/21

8.5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Dari praktek kerja kayu job sheet 3 yang perlu kita ketahui adalah kemampuan serta

ketelitian dan juga ketekunan mahasiswa dalam mengerjakan dan menyelesaikan

dengan baik pembuatan bentuk sambungan pen dan lubang. Perlu di tekankan

bahwa sambungan pen dan lubang pada kusen cukup rumit di bandingkan dengan

job – job sebelumnya, sehingga mahasiswa di tuntut untuk benar – benar bisa

menggunakann peralatan tangan dengan baik.

Saran :

1). Gunakan selalu pahat tusuk dalam keadaan tajam.

2). Penyimpanan pahat pada bak bangku kerja hendaknya diletakkan dengan mata pahat

ke bawah, untuk menghindarkan kerusakan mata pahat.

3). Pahat tusuk tidak boleh digunakan untuk pahat lubang. Demikian pula bila dipukul-

pukul tangkainya akan mudah pecah.

4). Dalam pekerjan membuat lubang tembus pekerjaan dilakukan pada dua bidang

permukaan atas dan bawah, supaya tidak pecah permukaan kayu.

5). Bila menggunakan pahat lubang tipis hendaklah menggunakan pahat lubang tipis yang

ukurannya lebih kecil sedikit dari ukuran dan penyelesaiannya dilakukan dengan pahat

tusuk.

6) Selalu periksa hasil kerja saat penyetelan antara tiang dan ambang, supaya di hasilkan

sambungan pen dan lubang dengan hasil yang siku, hasil presisi tidak terlalu longgar atau

pun terlalu rapat.