laporan praktek industri
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
INSTALASI JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK
(WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI TELKOM SPEEDY
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Praktek Lapangan Industri FT UNP
Oleh:
EMRIZAL ANWAR
49952 / 2004
Prodi Pendd. Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektronika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010

EMRIZAL ANWAR
2
HALAMAN PENGESAHAN DARI INDUSTRI/PERUSAHAAN
CV. PRIMA COMPUTER
Laporan ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Penyelesaian Praktek Lapangan Industri FT-UNP
Semester Juli- Desember 2010
INSTALASI JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK
(WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI TELKOM SPEEDY
Disusun Oleh:
Nama : EMRIZAL ANWAR
NIM/BP : 49952/2004
Jurusan : Teknik Elektronika
Program Studi : Pendd. Teknik Elektronika

EMRIZAL ANWAR
3
Diketahui dan disetujui oleh:
Pimpinan
CV. PRIMA COMPUTER
Aprizul Hidayat
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Praktek Lapangan Industri
Semester Juli- Desember 2010
Diperiksa dan Disahkan Oleh:

EMRIZAL ANWAR
4
Dosen Pembimbing
Drs. Legiman Slamet, M.T
NIP: 19621231 198801 1 001
a.n Dekan FT. UNP
Kepala Unit Hub. Industri
Drs. Nelvi Erizon, M. Pd
NIP: 19620208 198903 1 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Lapangan Industri (PLI) pada CV. Prima Computer,

EMRIZAL ANWAR
5
sekaligus dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Praktek Lapangan Industri
(PLI) ini dengan judul: “Instalasi Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)
Dengan Menggunakan Koneksi Telkom Speedy”.
Dalam penulisan laporan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan
PLI yang telah penulis lakukan selama kurang lebih 1 Bulan mulai tanggal 1
Desember 2008 - 1 Januari 2009 di CV. Prima Computer, dan merupakan salah
satu persyaratan dari pengambilan mata kuliah PLI di Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
Selama pelaksanaan Praktek Lapangan Industri (PLI) tak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun spiritual,
sehingga penulisan laporan ini dapat selesai. Untuk itu melalui kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan semua rahmat dan karunia Nya yang
tak terhingga.
2. Kedua Orang Tua tercinta yang telah mendo’akan dan memberi semangat
dan dukungan
3. Bapak Drs. Nelvi Erizon, M.Pd selaku Kepala Unit Hubungan Industri FT
UNP.
4. Bapak Dr. Efrizon, M.T selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektronika FT-UNP.
5. Bapak Drs. Legiman Slamet, M.T selaku pembimbing PLI.

EMRIZAL ANWAR
6
6. Bapak Drs. Amril selaku koordinator PLI Jurusan Teknik Elektronika.
7. Bapak Aprizul Hidayat selaku pimpinan CV. Prima Computer
8. Buat teman-teman EK 2004, moga berhasil teman-teman.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih banyak kekurangan, dan penulis mengarapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Untuk itu penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Padang, Januari 2010
Penulis

EMRIZAL ANWAR
7
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata pengantar
Daftar Isi .................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................... vii
Daftar Gambar ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PLI ........................................................................... 1
1. Tujuan PLI.................................................................................. 2
2. Peserta PLI ................................................................................. 2
3. Tempat dan pelaksanaan PLI....................................................... 3
B. Gambaran umum CV.Prima Computer ............................................... 4
1. Sejarah Singkat CV. Prima Computer.......................................... 4
2. Management Waktu Perusahaan ................................................. 5
3. Pengelolaan dan Pelayanan Bengkel (Service Station) ................ 5
4. Misi dan Tujuan ......................................................................... 6
BAB II WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN)
A. Sistem Pengertian Wireless LAN ....................................................... 7
1. Lan berbasis radio ....................................................................... 7

EMRIZAL ANWAR
8
2. LAN Berbasis Sinar Infra Merah ................................................ 9
3. Protocol ..................................................................................... 10
4. Distributed Coordination Function .............................................. 11
5. Point Coordination Function (PCF) ............................................. 12
6. Preamble mencakup .................................................................... 12
7. PLCP Header .............................................................................. 13
8. MAC Data .................................................................................. 13
9. FREKUENSI .............................................................................. 15
10. TOPOLOGI ................................................................................ 16
11. ROAMING ................................................................................. 18
B. Perangkat-perangkat Wireless LAN .................................................. 20
1. Wireless Wide Area Networks (WWANs) ................................... 21
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs) ....................... 21
3. Wireless Local Area Networks (WLANs) ................................... 23
4. Wireless Personal Area Networks (WPANs) ............................... 24
C. Pengamanan Jaringan Wireless LAN ................................................ 25
1. Ancaman Keamanan ................................................................... 26
2. Tips Keamanan Wireless ............................................................. 26
D. Langkah – langkah Pemasangan Jaringan Wireless LAN ................... 29
1. Alat dan Bahan .......................................................................... 29
2. Gambar Kerja ............................................................................. 30
3. Proses Pengerjaan ....................................................................... 30
E. Hasil yang dicapai ............................................................................. 50

EMRIZAL ANWAR
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

EMRIZAL ANWAR
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTEK INDUSTRI
Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu lembaga
Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, mengemban tugas sebagaimana yang
telah dirumuskan oleh Garis-Garis Besar Haluan Negara yang berupaya untuk
mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia, yakni manusia
seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman
dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang (FT UNP) sebagai tempat untuk mencetak calon-calon teknorat
yang berkualitas dan trampil serta siap terjun ke dunia kerja.
Di Era Globalisasi saat sekarang perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi sangan pesat, maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
mengirimkan mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan ke Dunia Industri
untuk melaksanakan Praktek Lapangan Industri (PLI) agar dapat
memperdalam dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
Praktek Lapangan Industri dinyatakan dalam mata kuliah PLI yang
menjadi keharusan dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan kejuruan.
Perkembangan sebuah perusahaan industri tidak dapat terjadi begitu saja tanpa
dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia yang baik dan berkualitas, itu
diperlukan usaha yang maksimal.
1

EMRIZAL ANWAR
11
1. Tujuan PLI
Tujuan Umum, Tujuan umum pelaksanaan PLI adalah untuk
menambah pengetahuan dan keahlian mahasiswa, sehingga dapat
memperluas wawasan berfikir. Dengan adanya bimbingan dosen dari
fakultas dan pembimbing dari perusahaan, diharapkan mahasiswa dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menuangkan dalam
bentuk laporan yang berkaitan dengan tujuan khusus PLI.
Tujuan Khusus, Tujuan Khusus dari pelaksanaan PLI adalah untuk:
• Mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
• Mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dalam
perkuliahan.
• Belajar bertingkah laku dan berdisiplin sesuai dengan
peraturan yang berlaku di perusahaan yang bersangkutan.
2. Peserta PLI
Bagi mahasiswa program sarjana S1 di Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang, hal ini boleh diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam buku panduan Praktek Lapangan
Industri (PLI) Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, yaitu:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang
b. Telah mengikuti semua perkuliahan pada jenjang S1 di jurusan
masing-masing.

EMRIZAL ANWAR
12
c. Telah lulus semua mata kuliah bidang studi yang telah ditetapkan oleh
masing-masing jurusan sebagai mata kuliah persyaratan PLI.
d. Maksimum dua mata kuliah non persyaratan PLI yang belum lulus.
e. Telah mencapai IPK diatas 2.00 pada waktu PLI.
f. Tidak mengambil/mengikuti kuliah lain pada semester lain pada
semester berlangsungnya PLI kecuali KKN dan mata kuliah TU/ BL
yang bisa diselesaikan sesudah/ sebelum PLI.
g. Diusulkan oleh dosen Penasehat Akademis (PA) ke Ketua Jurusan
masing-masing untuk seterusnya diselesaikan dan didaftarkan ke
kantor PPL FT. UNP Padang.
h. Mengikuti semua kegiatan orientasi (coaching) yang diselenggarakan
oleh coordinator PPL pada semester mahasiswa mendaftar PLI.
3. Tempat dan Pelaksanaan PLI
Tempat pelaksanaan Praktek Lapangan Industri adalah perusahaan
atau industri yang beroperasi di bidang teknik dan kejuruan yang bergerak
di bidang jasa atau produksi. Unit praktek Lapangan Industri Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang telah menetapkan criteria yang khusus
yang harus dipenuhi oleh perusahaan tempat melaksanakan Praktek
Lapangan Industri. Adapun criterianya adalah:
1. Perusahaan atau industri harus mempunyai badan hokum yang sah
serta bergerak dalam bidang produksi dan jasa.
2. Industri atau perusahaan melakukan kegiatan atau operasi yang
memerlukan tenaga ahli yang bisa membimbing mahasiswa selama

EMRIZAL ANWAR
13
melaksanakan Praktek Lapangan Industri.
3. Industri atau perusahaan sedapat mungkin memiliki pusat
pendidikan dan latihan (PUSDIKLAT) yang bisa memberi
bimbingan kepada mahasiswa selama Praktek Lapangan Industri.
4. Pengiriman mahasiswa Praktek Lapangan Industri harus sesuai
dengan jurusan mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek
Lapangan Industri.
Adapun Praktek Industri ini dilaksanakan di CV. Prima Computer.
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang komputer, jaringan dan
telekomunikasi. CV. Prima Computer terletak di Kp. Tongah Rao,
Pasaman Timur. Pelaksanaan kerja praktek dilakukan selama satu bulan,
mulai tanggal 1 Desember 2008 – 1 Januari 2009.
B. GAMBARAN UMUM CV. PRIMA KOMPUTER
1. Sejarah Singkat CV. Prima Computer
Pada awal CV. Prima Computer berdirinya pada awal 2006, tapi
resmi menjadi CV. Prima Computer pada 14 Maret 2007 yang bertempat
di Kampung Tongah, Rao, Pasaman. CV. Prima Computer melayani
penjualan komputer, servis komputer, dan pemasangan jaringan warnet.
Lokasi cukup strategis, berdirinya bangunan berdekatan dengan sekolah
dan kantor-kantor. CV Prima Computer mengutamakan kepuasan
konsumen dan lebih melayani keluhan dari pada pujian, sebagian dari
Moto CV. Prima Computer untuk menarik pelanggan.

EMRIZAL ANWAR
14
2. Management Waktu Perusahaan
Jadwal pelaksanaan aturan jam kerja di CV Prima Computer yang
berlaku untuk semua karyawan, jam kerja di CV Prima Computer adalah
hari senin sampai hari sabtu, untuk hari senin sampai hari jum’at jam 08.30
– 16.30 WIB, sedangkan untuk hari sabtu jam 08.30 – 14.00 WIB. Untuk
jam istirahat dari hari senin sampai hari kamis adalah dari jam 12.30 –
13.30 WIB, dan untuk hari jum' at dari jam 12.00 – 14.00 WIB. Pada hari
libur nasional perusahaan meliburkan semua karyawan.
3. Pengelolaan dan Pelayanan Bengkel (Service Station)
Pada CV Prima Computer pengelolaan dan pelayanan bengkel
(service station) adalah sebagai berikut:
a. Setiap komputer yang akan di service harus melakukan pendaftaran
dan konsumen harus memberitahukan keluhan-keluhan atau kerusakan
komputer kepada kepala bengkel.
b. Komputer kemudian di bawa ke area bengkel (servis room) diserahkan
kepada mekanik untuk mengerjakannya.
c. Mekanik akan bekerja setelah mendapat WO (Work Order) dari service
advisor, WO ini berisi keluhan-keluhan atau kerusakan yang dialami
pada kompuer.
d. Apabila dalam pengerjaannya mekanik membutuhkan sparepart
komputer, maka mekanik langsung memintanya ke bagian sparepart dan
sparepart yang diambil dicatat langsung oleh bagian sparepart dan
langsung di tulis pada WO.

EMRIZAL ANWAR
15
e. Komputer yang telah di servis akan di cek oleh kepala bengkel, jika
keluhan atau kerusakan yang ada pada WO sudah teratasi maka
komputer dibawa keruang tunggu.
f. Terakhir konsumen membayar biaya service ke kasir berdasarkan
catatan WO.
4. Misi dan Tujuan
Misi dan tujuan CV. Prima Computer antara lain:
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan servis.
b. Memasyarakatkan komputer sehingga tidak ada lagi masyarakat yang
asing dengan komputer
c. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat
d. Membagi informasi kepada konsumen mana produk yang bermutu dan
mana yang tidak bermutu.

EMRIZAL ANWAR
16
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
WIRELESS WIRELESS WIRELESS WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (LOCAL AREA NETWORK (LOCAL AREA NETWORK (LOCAL AREA NETWORK (WLAN)WLAN)WLAN)WLAN)
A.A.A.A. Pengertian Wireless LANPengertian Wireless LANPengertian Wireless LANPengertian Wireless LAN
Suatu jaringan Wireless (Wireless Network) memungkinkan orang-
orang untuk berkomunikasi, mengakses aplikasi dan informasi tanpa
menggunakan kabel. Ini menyediakan kebebasan pergerakan dan
kemampuan untuk meluaskan aplikasi-aplikasi pada bagian-bagian
bangunan yang berbeda tempat, wilayah, kota bahkan Negara. Jaringan
Wireless mengizinkan orang-orang untuk saling berhubungan dengan
sharing informasi, sharing media.
Gambar 1.2 Basis Wireless LAN Cell
Teknologi jaringan Nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari

EMRIZAL ANWAR
17
komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan
pengguna untuk membangun koneksi Nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini
termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti
yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya
adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan
lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat
banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler
mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan
laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di Bandara,
Cafe, Kereta Api dan tempat Publik lainnya. Di Rumah, pengguna dapat
terhubung ke desktop mereka (melalui Bluetooth) untuk melakukan
sinkronisasi dengan PDA-nya.
Jaringan lokal Nirkabel (WLAN) adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya.
Link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah
koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat
berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung
jaringan biasanya menggunakan kabel, dengan satu atau lebih titik akses
jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan
frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya
titik akses yang merupakan dasar dari transeiver radio dua arah yang
tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz
(802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE

EMRIZAL ANWAR
18
802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level
keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Terdapat dua pilihan utama bagi WLAN ini yaitu sistem berdasarkan
radio dansistem berdasarkan sinar infra merah.
1.1.1.1. LAN Berbasis RadioLAN Berbasis RadioLAN Berbasis RadioLAN Berbasis Radio
LAN berbasis radio dapat dirancang untuk beroperasi pada
frekuensi tetap atau menggunakan teknik yang disebut spread spectrum.
Sistem frekuensi tetap memerlukan izin dari FCC. Sistem spread
spectrum beroperasi menggunakan salah satu dari dua teknologi CDMA,
yaitu frequency hopping atau direct sequence coding. Tujuan keduanya
adalah sama yaitu menyebar energi radio di atas spektrum frekuensi
yang luas.
Frekuensi ini terbagi ke dalam salah satu dari tiga gelombang berikut
ini:
� 902-928 MHz
� 2,4-2,4835 GHz
� 5,725-5,825 GHz
Operasi dalam gelombang ini tidak memerlukan ijin FCC selama
tenaga yang keluar tidak melebihi 1 watt.
Konsep spektrum tersebar frequency hopping relatif mudah dipahami
yaitu gelombang frekuensi yang dialokasikan dibagi menjadi potongan-
potongan frekuensi diskrit. Transmiter mengganti frekuensi dalam pola
acak selama pembagian setiap potongan. Setiap pemakai mengikuti

EMRIZAL ANWAR
19
urutan frequency hopping yang berbeda, dengan demikian kapabilitas
CDMA dicapai.
Konsep direct sequence coding agak sulit untuk dipahami. Pada
kenyataannya, urut acak dari derau bit-bit dikombinasikan dengan bit
data untuk menghasilkan sinyal resultan.
Urut acak derau berbeda bagi tiap pemakai, dengan demikian
dapat menyusun pradigma code division untuk tipe spektrum tersebar
ini. Beberapa vendor yang menjadi pemasok utama sistem ini adalah
Motorola (system frekuensi tetap), California Microwave, Proxim Inc.,
O'Neill Communications, Windata (sistem spread spectrum).
2.2.2.2. LAN Berbasis Sinar Infra MerahLAN Berbasis Sinar Infra MerahLAN Berbasis Sinar Infra MerahLAN Berbasis Sinar Infra Merah
Satu-satunya pemasok utama komputer IBM kompatibel bagi
LAN berbasis system infra merah adalah BICC Communications. LAN
buatan BICC disebut InfraLAN yang didasarkan pada protokol akses
token ring 802.5. Suatu unit basis InfraLAN nampaknya seperti token
ring MAU, kecuali bahwa ia mempunyai hanya 6 port yang seharusnya
ada 8. Keenam port tersebut mengakomodasikan hingga 6 PC terhubung
yang menggunakan kabel standar IBM tipe 1. Dua buah node optikal
menyambung ke unit basis. Node ini memberikan standar ring-in, fungsi
ring-out dengan unit-unit basis yang berdekatan. Suatu kabel token ring
dapat dihubungkan ke unit basis dengan mengkonfigurasikan port 1 atau
6 sebagai ring-in atau ring-out secara respektif.
Unit basis dapat dipisahkan hingga 80 kaki dalam lingkungan
kantor. Selama infra merah adalah sistem line of sight secara langsung,

EMRIZAL ANWAR
20
instalasi node optikal setinggi apapun layak direkomendasikan pada
lingkungan kantor. Sebaliknya, orang-orang yang bergerak di sekitar
kantor akan menyebabkan tembakan sinar terblokir dan terjadi
kehilangan data. InfraLAN beroperasi pada 4 Mbps
3.3.3.3. ProtokolProtokolProtokolProtokol
Pada tahun 1990, IEEE 802 Project membentuk 802.11 Working
Group untuk menetapkan standar bagi wireless LAN (protokol IEEE
802.11). Sebagaimana protokol 802.x yang lain, protokol 802.11 mencakup
pula MAC dan Physical Layer, Standard yang ada saat ini
mendefinisikan sebuah MAC yang berinteraksi dengan tiga buah PHY
(yang semuanya berjalan pada 1 dan 2Mbit/s), yaitu :
a) Frequency Hopping Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz
b) Direct Sequence Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz, dan
c) Infra Merah
Selain menjalankan fungsi sebagaimana yang biasa dilakukan
oleh MAC Layer, 802.11 MAC menjalankan fungsi lain yang umumnya
terkait dengan protokol layer tingkat atas, seperti Fragmentation, Packet
Retransmissions, dan Acknowledges. MAC layer mendefinisikan dua
metode akses yang berbeda, yaitu: Distributed Coordination Function dan
Point Coordination Function.

EMRIZAL ANWAR
21
4.4.4.4. Distributed Coordination FunctionDistributed Coordination FunctionDistributed Coordination FunctionDistributed Coordination Function
Distributed Coordination Function pada dasarnya merupakan
sebuah mekanisme Carrier Sense Multiple Access with Collision
Avoidance (CSMA/CA). Protokol CSMA merupakan protokol yang dikenal
dalam dunia industri. Protokol CSMA bekerja sebagai berikut : Suatu
stasiun yang ingin mentransmisi terlebih dulu memeriksa medium, jika
medium sibuk (misalnya pada saat stasiun lain sedang mentransmisikan
data) maka stasiun akan menunda transmisinya hingga medium bebas.
Protokol semacam ini sangat efektif bilamana medium tidak
bermuatan penuh, karena memungkinkan stasiun-stasiun
mentransmisikan dengan waktu tunda yang singkat, akan tetapi selalu
ada kemungkinan stasiun-stasiun mentransmisikan secara bersamaan
(collision), yang disebabkan stasiun mengira bahwa medium telah bebas
dan memutuskan untuk segera mentransmisi. Situasi tabrakan ini harus
diidentifikasi, sehingga MAC layer dapat meretransmisikan paket oleh
dirinya sendiri bukan oleh layer-layer yang lebih tinggi, yang akan
menyebabkan penundaan. Meskipun mekanisme Collision Detection ini
sangat baik pada Wired LAN, namun tidak dapat digunakan dalam
lingkungan wireless LAN, karena:
a) Mengimplementasikan sebuah mekanisme CD akan memerlukan
implementasi sebuah radio Full Duplex, yang mampu mentransmisi
dan menerima secara bersamaan, sebuah pendekatan yang akan
meningkatkan harga secara signifikan.

EMRIZAL ANWAR
22
b) Pada lingkungan wireless kita tidak dapat mengasumsikan bahwa
seluruh stasiunmendengar satu sama lain (yang merupakan asumsi
dasar pada skema CD), dan kenyataan bahwa suatu stasiun ingin
mentransmisi dan merasakan medium bebas, tidak berarti bahwa
medium sekitar area penerima bebas.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, 802.11
menggunakan mekanisme Collision Avoidance bersama dengan sebuah
skema Positive Acknowledge, sebagai berikut : Sebuah stasiun yang ingin
mentransmisi memeriksa medium, jika medium sibuk kemudian ia
menunda. Jika medium bebas/kosong untuk jangka waktu tertentu
(disebut DIFS, Distributed Inter Frame Space dalam standar) lalu
stasiun diijinkan mentransmisi, stasiun penerima akan memeriksa CRC
paket yang diterimanya dan mengirimkan sebuah paket
acknowledgement (ACK). Penerimaan ACK akan mengindikasikan
transmiter bahwa tidak ada collision yang muncul. Jika pengirim tidak
menerima ACK kemudian ia akan kembali mentransmisikan bagian
paket hingga ia menerima ACK atau berhenti mengirim setelah sejumlah
transmisi.
5.5.5.5. PointPointPointPoint Coordination Function (PCF)Coordination Function (PCF)Coordination Function (PCF)Coordination Function (PCF)
Selain Distributed Coordination Function dasar, terdapat pula
Point Coordination Function tambahan, yang mungkin digunakan untuk
mengimplementasikan pelayanan terikat waktu (time-bounded), seperti
transmisi suara atau video. PCF ini menggunakan prioritas yang lebih

EMRIZAL ANWAR
23
tinggi yang mungkin diperoleh Access Point dengan menggunakan Inter
Frame Space yang lebih kecil.
Dengan menggunakan akses prioritas lebih tinggi, Access Point
mengeluarkan permintaan polling ke stasiun-stasiun untuk transmisi
data, lalu mengendalikan akses medium. Agar memungkinkan stasiun-
stasiun regular memiliki kemampuan untuk tetap mengakses medium,
Access Point harus memberikan cukup waktu bagi Distributed Access di
antara PCF.
Dalam komunikasi data dikenal tiga macam frame, yaitu :
a) Data Frame, digunakan untuk transmisi data.
b) Control Frame, digunakan untuk akses kendali ke medium (misalnya
RTS, CTS, ACK)
c) Management Frame, yaitu frame yang ditransmisikan sebagaimana
halnya data frame untuk bertukar informasi manajemen, tetapi tidak
diforward ke layer-layer tingkat atas.
Seluruh frame 802.11 terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
6.6.6.6. Preamble mencakupPreamble mencakupPreamble mencakupPreamble mencakup
a) SynchSynchSynchSynch: sebuah rangkaian 80-bit terdiri dari 0 dan 1, yang digunakan
oleh sirkuit PHY untuk memilih antena yang sesuai (jika keragaman
digunakan), dan untuk mencapai steady-state frequency offset
correction dan synchronization dengan waktu paket yang diterima,
dan

EMRIZAL ANWAR
24
b) SFDSFDSFDSFD: Sebuah pembatas Start Frame yang terdiri dari 16-bit biner
berpola 0000 1100 1011 1101, yang digunakan untuk mendefinisikan
pewaktuan frame.
7.7.7.7. PLCP HeaderPLCP HeaderPLCP HeaderPLCP Header
PLCP Header selalu ditransmisikan pada kecepatan 1Mbit/s dan
mengandung informasi logik yang akan digunakan oleh PHY Layer
untuk mendekodekan frame, dan terdiri dari :
a) PLCP_PDU Length Word: yang mewakili jumlah byte yang ada dalam
paket, berguna bagi PHY untuk dapat mendeteksi akhir paket secara
benar.
b) PLCP Signaling Field: yang hanya mengandung the rate information,
dikodekan dalam peningkatan 0,5 MBps dari 1Mbit/s hingga 4,5
Mbit/s, dan
c) Header Error Check Field: merupakan sebuah field pendeteksi
kesalahan 16 bit CRC.
8.8.8.8. MAC DataMAC DataMAC DataMAC Data
Diagram berikut ini mendeskripsikan Frame Format MAC umum,
sebagian field hanya ditunjukkan oleh sebagian frame.

EMRIZAL ANWAR
25
Duration/ID
Field ini mempunyai dua buah arti tergantung pada jenis frame:
Pada pesan Power-Save Poll merupakan ID Stasiun, dan pada frame lain,
merupakan nilai durasi yang digunakan untuk perhitungan NAV.
Address Fields
Sebuah frame mampu memiliki empat buah alamat tergantung pada bit-
bit ToDS dan FromDS yang terdapat dalam Control Field. Keempat
alamat tersebut adalah sebagai berikut :
Address-1: Selalu merupakan alamat penerima, jika ToDS diset
merupakan alamat AP, jika ToDS tidak diset maka
merupakan alamat stasiun akhir.
Address-2: Selalu merupakan alamat Transmiter, jika FromDS diset
merupakan alamat AP, jika tidak diset maka merupakan
alamat stasiun.
Address-3: Dalam banyak kasus merupakan remaining, missing address
pada sebuah frame dengan FromDS diset 1, Address-3
merupakan alamat sumber awal, jika ToDS diset maka
Address 3 merupakan alamat tujuan.
Address-4: Digunakan pada hal khusus bilamana Wireless Distribution

EMRIZAL ANWAR
26
System digunakan, dan frame yang sedang ditransmisikan
dari satu Access Point ke yang lainnya, dalam hal ini kedua
bit ToDS dan FromDS diset, sehingga kedua alamat tujuan
dan sumber asli hilang.
Sequence Control
Sequence Control Field digunakan untuk merepresentasikan
urutan fragmen dalam satu frame, dan untuk mengenali duplikasi paket,
terdiri dari dua buah subfield yaitu Fragment Number dan Sequence
Number, yang mendefinisikan frame dan jumlah fragmen dalam frame.
9.9.9.9. FREKUENSIFREKUENSIFREKUENSIFREKUENSI
Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni
frekuensi yang tergolong pada ISM (Industrial, Scientific, dan Medial).
Dalam teknologi W LAN ada dua standar yang digunakan yakni :
1. 802.11 standar indoor yang terdiri dari :
a. 802.11 2,4 GHz 2 Mbps
b. 802.11a 5 GHz 54 Mbps
c. 802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
d. 802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
e. 802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
f. 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps

EMRIZAL ANWAR
27
2. 802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World
Interoperability for Microwave Access) yang sedang digodok
penggunaannya di Indonesia.
Frekuensi 2,4 Ghz mempunyai 14 kanal dalam lebar pita
frekuansi 84,5 Mhz seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Frekuensi ISM (Industrial, Scientific, dan Medial)

EMRIZAL ANWAR
28
Table 1.2 Frekuensi ISM (Industrial, Scientific, dan Medial)
Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus
mengunakan hannel yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor
channel saat melakukan instalasi.
10.10.10.10. TOPOLOGITOPOLOGITOPOLOGITOPOLOGI
Topologi LAN Kabel
LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang
juga menghubungkan ke file server, printer, dan perangkat jaringan
lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber optik sebagai media
transmisi.

EMRIZAL ANWAR
29
Gambar 3.2 Topologi LAN
Topologi Wireless LANTopologi Wireless LANTopologi Wireless LANTopologi Wireless LAN
Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi
dan mengakses jaringan dengan menggunakan propagasi radio sebagai
media transmisi. Wireless LAN bias menghubungkan LAN kabel yang
telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru.
W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk
lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti
menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit
dan Universitas.
Dasar dari blok Wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area
yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung
pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari
penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam
ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak
dengan bebas di dalam areal sell.

EMRIZAL ANWAR
30
Gambar 4.2 Wireless Sel
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic
management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang
mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan.
Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi
proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu
dengan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay.
AP juga dapat berfungsi sebagai brigde yakni penghubung antara
wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan cell wireless lainnya.

EMRIZAL ANWAR
31
Gambar 5.2 Wireless LAN Conectivity
11.11.11.11. ROAMINGROAMINGROAMINGROAMING
Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh
lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah melakukan overlap.
Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi terbaik
yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area Cakupan yang
Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting
Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming
antar overlapping sells.
Gambar 6.2 Roaming Melalui Overlaping Sel
Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable
station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping cells. Roaming
merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke
cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access
Poin. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami
overlap maka station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa

EMRIZAL ANWAR
32
menentukan koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya
mencari Access Poin yang terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk
meminimalisasi packet loss selama perpindahan, AP yang lama dan AP
yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.
Load BalancingLoad BalancingLoad BalancingLoad Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik yang padat
membutuhkan multi struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa AP
digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah arael cakupan
untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang berada di
dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri dengan AP
yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan AP
dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan
karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga
dikenal dengan Load Sharing.

EMRIZAL ANWAR
33
Gambar 7.2 Area Cakupan Multi Cell Structure
Dynamic Rate SwitchingDynamic Rate SwitchingDynamic Rate SwitchingDynamic Rate Switching
Rate data pada masing-masing station secara otomatis disesuaikan
berdasarkan kualitas signal yang diperoleh. Performance (throughput) akan
dimaksimalkan dengan menambah rate data dan mengurangi re transmisi. Hal
ini akab sangat penting untuk applikasi mobile dimana kualitas signal sangat
fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor dimana kualitas signal
stabil.
Media AccessMedia AccessMedia AccessMedia Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple
Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit
memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit
dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau
padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi.
Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di
implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware
dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Menghindari Tabrakan DataMenghindari Tabrakan DataMenghindari Tabrakan DataMenghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan
mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin mengirim balik
frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk
waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua

EMRIZAL ANWAR
34
station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan
selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun
media transmisinya terlihat kosong.
B.B.B.B. PerangkatPerangkatPerangkatPerangkat----perangkat Wireless LAN perangkat Wireless LAN perangkat Wireless LAN perangkat Wireless LAN
Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan
nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda
berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
1.1.1.1. Wireless Wide Area Networks (WWANs)Wireless Wide Area Networks (WWANs)Wireless Wide Area Networks (WWANs)Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun
koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini
dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau
negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit
yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya.
Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation).
Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile
Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga
Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan
untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan
segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global
juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar
global bagi teknologi 3G.
Sebagai alternatif bagi pembangunan infrastruktur publik dan

EMRIZAL ANWAR
35
jaringan privat, WWAN menghubungkan atau mengalirkan data
menggunakan frekuensi radio atau teknologi mikrowave. Sistem ini
menciptakan koneksi point-to-point antara dua lokasi atau
menghubungkan sirkuit-sirkuit T1. Wireless yang menjembatani
Ethernet antara berbagai lokasi adalah atraktif, oleh karena
penghematan biaya yang diperoleh melalui sebuah wireless bridge
dibandingkan biaya telco bulanan dan biaya pemasangan fiber.
Teknologi-teknologi WWAN baru membuka sejumlah
kemungkinan bagi pengembangan jaringan yang sebelumnya dibatasi
oleh kemampuan keuangan dan infrastruktur.
Implementasi WWAN umumnya menyediakan suatu koneksi yang
cepat antara kantor pusat dan lokasi terpencil atau melintasi kampus.
2.2.2.2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat
koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area
metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu
kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya
fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai
tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang
berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel
tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau
cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel
broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan
tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada

EMRIZAL ANWAR
36
beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint
distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services
(LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk
standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi
teknologi-teknologi tersebut.
Wireless MAN memperluas teknologi WLAN sehingga
memungkinkan konektivitas wireless satu kota, kampus, atau gedung ke
gedung. Solusi ini adalah point-tomultipoint, menawarkan 56K hingga T1
dan aliran keluaran yang lebih besar, implementasi yang lebih cepat,
keamanan tinggi.
Suatu WMAN, umumnya menghubungkan banyak pemakai atau
LAN dalam suatu area metropolitan (point-to-multipoint) meskipun
solusi point-to-point dapat juga dikonfigurasi untuk hardware ini. WMAN
yang sering disebut solusi "last mile" menghubungkan lokasi-lokasi yang
melintasi jalan atau terpisah hingga 20 mil. WMAN digunakan untuk
menghubungkan lokasi-lokasi terpencil yang terpencar satu sama
lainnya atau ke satu lokasi pusat secara reliable dan hemat biaya.
Beberapa aplikasi sistem WMAN yang mungkin adalah sebagai
berikut :
a) Low usage links. Bila ada sedikit pemakai yang ingin
mentransmisikan data kritis sporadis ke jarak tertentu (kurang dari
20 mil), alternatif wireless merupakan sesuatu yang efektif biaya dan
dapat dipasang secara cepat.

EMRIZAL ANWAR
37
b) Temporary transporable solutions. Untuk instalasi temporer yang
menginginkan transfer data kecepatan tinggi, seperti ATM pada
bank dan operasi pemulihan bencana yang menuntut akses jaringan
dan kecepatan implementasi, wireless merupakan solusi yang paling
menarik.
c) Right of way or geographic restrictions. Meskipun line-of-site
diperlukan, solusi wireless mampu memberikan cakupan melintasi
air, wilayah bergunung, dan wilayah yang sulit dijangkau.
d) End to end ownership. Sistem privat berarti tiada tarif atau variasi
biaya yang berasal dari lease-line bersama.
3.3.3.3. Wireless Local Area Networks (WLANs)Wireless Local Area Networks (WLANs)Wireless Local Area Networks (WLANs)Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun
jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya,
dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik,
seperti bandara atau cafe). WLAN dapat digunakan pada kantor
sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak
diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi
LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai
lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat
dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun
wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem)
terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara
stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam

EMRIZAL ANWAR
38
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa
pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat
membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point,
jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan. Pada
tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang
mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits
per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru
yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11
Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru
lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada
kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
4.4.4.4. Wireless Personal Area Networks (WPANs)Wireless Personal Area Networks (WPANs)Wireless Personal Area Networks (WPANs)Wireless Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun
suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA,
telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi
personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10
meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan
cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel
yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data
sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat
ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth
ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest

EMRIZAL ANWAR
39
Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0
pada tahun 1999. Cara alternative lainnya, untuk menghubungkan
peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa
menggunakan cahaya infra merah.
Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN,
IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok
kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi
Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk
mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas
dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.
Beberapa device yang diperlukan untuk membangun jaringan
Wireless LAN sebagai berikut :
a.a.a.a. Access PointAccess PointAccess PointAccess Point
Access Point merupakan sebuah device yang memiliki
kepintaran. Administrator Wireless LAN dapat mengkonfigurasi dan
mengelola device. Sesuai namanya, Access Point bertindak sebagai
penghubung agar client bergabung ke dalam sebuah sistem jaringan.
Access Point dapat menghubungkan client-client Wireless dengan
jaringan kabel dan Access Point lainnya.
b.b.b.b. Wireless LinkSysWireless LinkSysWireless LinkSysWireless LinkSys
Sebuah Wireless menyediakan konektifitas antara dua
jaringan kabel dan digunakan dalam bentuk konfigurasi Point to
Point alau Point to Multipoint. Dalam implementasinya, sebuah
Wireless dapat membentuk mode berikut :

EMRIZAL ANWAR
40
1. Mode Repeather
Dalam konfigurasi repeather, sebuah Wireless akan ditempatkan
diantara dua Wireless lainnya dengan tujuan memperpanjang
jangkauan Wireless.
2. Mode Access Point
Dengan menggunakan mode demikian, sebuah Wireless bertindak
sebagai Access Point.
3. Mode Root
Sebuah root Wireless hanya dapat berkomunikasi dengan non-root
Wireless dan device-device client lainnya serta tidak dapat
berasosiasi dengan root lainnya.
4. Mode Non-Root
Pada Wireless dalam Mode Non-Root ini terpasang secara
Wireless ke Wireless yang menampakkan Mode Root.
C.C.C.C. Pengamanan Jaringan WirPengamanan Jaringan WirPengamanan Jaringan WirPengamanan Jaringan Wireless LANeless LANeless LANeless LAN
Ada beberapa kategori ancaman yang berkisar dari kesalahan dan
penghilangan hingga ancaman privasi pribadi. Semuanya ini mewakili
potensi ancaman dalam jaringan Wireless juga. Tapi, perhatian utama pada
komunikasi Wireless adalah pencurian peralatan, hacker jahat dan
pencurian. Pencurian bisa terjadi pada peralatan wireless karena mudah
dibawa.
1.1.1.1. Ancaman KeamananAncaman KeamananAncaman KeamananAncaman Keamanan

EMRIZAL ANWAR
41
Serangan keamanan jaringan biasanya dibagi menjadi 2 yaitu serangan
pasif dan aktif. Dua kelas ini dibagi lagi menjadi beberapa tipe serangan
lain. Penjelasannya seperti di bawah ini:
a) Serangan pasif, sebuah serangan dimana pihak yang tidak berhak
mendapatkan akses ke suatu asset dan tidak merubah isinya.
b) Serangan aktif, Sebuah serangan dimana pihak yang tidak berhak
membuat perubahan pada sebuah pesan atau file.
2.2.2.2. Tips Tips Tips Tips KeamananKeamananKeamananKeamanan WirelessWirelessWirelessWireless
a. Ganti Password Administrator default (bila perlu ganti pula
usernamenya).
Jantung dari jaringan Wi-Fi di rumah Anda adalah access point
atau router. Untuk melakukan set up dari peralatan access point ini,
maka vendor dari access point device akan memberikan suatu interface
yang berbasis web, dimana untuk masuk ke dalam interface ini maka
Anda harus mengisikan username dan password. Sementara itu, pada
beberapa kasus, peralatan access point tersebut di set oleh vendor
dengan suatu username dan password tertentu yang mudah ditebak
oleh pengguna. Untuk itu Anda harus mengganti password default dari
access point Anda. Bahkan bila perlu Anda juga ubah username yang
ada.
b. Aktifkan enkripsi
Semua peralatan Wi-Fi pasti mendukung beberapa bentuk dari
keamanan data. Intinya enkripsi akan mengacak data yang dikirim
pada jaringan nirkabel sehingga tidak mudah dibaca oleh pihak lain.

EMRIZAL ANWAR
42
Peralatan Wi-Fi saat ini sudah menyediakan pilihan teknologi security
yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Pastikan semua
peralatan dalam jaringan nirkabel Anda juga menggunakan setting
security yang sama seperti yang digunakan pada access point.
c. Ganti SSID default
Access point atau router menggunakan suatu nama jaringan
yang disebut dengan SSID. Vendor biasanya memberi nama produk
access point mereka dengan suatu default SSID. Sebagai contoh, SSID
yang dirilis oleh Linksys biasanya adalah & ldquo; linksys”.
Kenyataannya memang apabila seseorang mengetahui sebuah SSID
maka ia belum tentu bisa membobol jaringan tersebut, tetapi paling
tidak ini adalah suatu awal baginya. Di mata seorang hacker, apabila
melihat suatu SSID yang masih default, maka itu indikasi bahwa
access point tersebut tidak dikonfigurasi dengan baik dan ada
kemungkinan untuk dibobol. Ganti SSID default Anda segera setelah
Anda menset-up access point.
d. Aktifkan MAC Address filtering
Setiap peralatan Wi-Fi pastilah memiliki suatu identifikasi
yang unik yang dinamakan “ physical address” atau
MAC address. Access point atau router akan mencatat setiap MAC
address dari peranti yang terhubung kepadanya. Anda bisa set bahwa
hanya peranti dengan MAC address tertentu saja yang boleh

EMRIZAL ANWAR
43
mengakses ke dalam jaringan nirkabel Anda. Misalnya PDA Anda
memiliki MAC address tertentu, kemudian Anda masukkan MAC
address PDA Anda ke dalam filter MAC address pada access point
Anda. Jadi yang bias terhubung ke jaringan sementara ini hanyalah
dari PDA Anda. Tapi Anda juga tetap hati-hati, karena hacker bisa saja
membuat MAC address tipuan untuk mengakali filtering ini.
e. Matikan broadcast dari SSID
Dalam jaringan Wi-Fi, maka access point atau router biasanya
akan membroadcast SSID secara reguler. Fitur ini memang sengaja
didesain bagi hotspot area yang mana klien Wi-Fi pada area tersebut
bisa saja datang dan pergi dengan cepat. Dalam kondisi di rumah Anda
yang mana SSID nya pasti sudah Anda ketahui sendiri, maka fitur ini
tidak perlu diaktifkan karena bisa mengundang tetangga sebelah
untuk mengetahui SSID Anda atau juga mencegah orang lain.
menumpang jaringan internet Anda dengan gratis. Anda bias
nonaktifkan fasilitas broadcast SSID ini demi keamanan jaringan
Anda.
f. Berikan alamat IP statis kepada peranti Wi-Fi
Saat ini cenderung orang memanfaatkan DHCP untuk
memberikan alamat IP secara otomatis kepada klien yang ingin
terhubung ke jaringan nirkabel. Ini memang cara yang cepat dan
mudah bagi jaringan Anda, tetapi ingat bahwa ini juga cara mudah
bagi hacker untuk mendapatkan alamat IP yang valid pada jaringan
nirkabel Anda. Anda bisa mematikan fitur DHCP pada acces point dan

EMRIZAL ANWAR
44
set suatu rentang alamat IP yang sudah fix dan set pula peranti Wi-Fi
Anda yang ingin terkoneksi ke access point dengan rentang alamat-
alamat IP yang fix tadi.
g. Pikirkan lokasi access point atau router yang aman
Sinyal Wi-Fi secara normal bisa menjangkau sampai keluar
rumah Anda. Sinyal yang bocor sampai keluar rumah sangat berisiko
tinggi untuk timbulnya eksplotasi terhadap jaringan nirkabel Anda.
Anda harus meletakkan peralatan access point Anda pada daerah
sekitar ruang tengah dari rumah Anda. Jangan sekali-kali meletakkan
access point atau router di dekat jendela, karena akan semakin
meningkatkan jangkauan sinyal Wi-Fi Anda ke luar rumah. Matikan
saja jaringan nirkabel jika sedang tidak digunakan Aturan keamanan
yang paling ampuh adalah dengan mematikan peralatan jaringan atau
access point ketika sedang tidak digunakan. Misalnya saja, jangan
sekali-kali meninggalkan rumah dengan Wi-Fi yang menyala,
walaupun itu untuk keperluan download data. Access point yang
menyala tanpa ada yang memantau sangat berisiko tinggi terhadap
eksploitasi.
D.D.D.D. Langkah Langkah Langkah Langkah –––– langkah Pemasangan Jaringan Wireless LANlangkah Pemasangan Jaringan Wireless LANlangkah Pemasangan Jaringan Wireless LANlangkah Pemasangan Jaringan Wireless LAN
1.1.1.1. Alat dan BahanAlat dan BahanAlat dan BahanAlat dan Bahan

EMRIZAL ANWAR
45
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membangun jaringan
Wireless LAN adalah sebagai berikut :
a. Bahan
Tabel 2.2 Bahan
b. Fasilitas/peralatan

EMRIZAL ANWAR
46
Tabel 3.2 Fasilitas/Peralatan
2.2.2.2. Gambar KerjaGambar KerjaGambar KerjaGambar Kerja
Gambar kerja yang diperoleh penulis untuk dengan cara meminta
izin kepada sekolah lain yaitu MTs Al Muttaqin Pekalongan untuk
dijadikan salah satu sketsa untuk laporan ujian Tugas Akhir tesebut.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

EMRIZAL ANWAR
47
Bagan 1.1 Alur dari Proses KerjaBagan 1.1 Alur dari Proses KerjaBagan 1.1 Alur dari Proses KerjaBagan 1.1 Alur dari Proses Kerja
3.3.3.3. Proses PengerjaanProses PengerjaanProses PengerjaanProses Pengerjaan
a. Proses Produksi (Sistematika Kerja)
1. Persiapan
a) Membuat Sketsa WLAN berdasarkan topologi jaringan.
b) Mempersiapkan alat dan bahan.
c) Pengecekan pada komponen-komponen yang dibutuhkan
d) Mengecek komponen software PC.
2. Pengkabelan (bisa dipersiapkan sebelumnya)
a) Menyiapkan kabel UTP, RJ45, Crimping Tool dan Network
cable tester.
b) Membuat sambungan kabel Straight dan Cross.
c) Pengetesan kabel.
3. Perakitan komponen WLAN
a) Menyiapkan PC, HUB, Wireless, Obeng + dan -, kabel UTP
dancard lan.
b) Melakukan perakitan.
c) Merapikan (finishing).
4. Pengenalan Wireless pada PC
a) Menghidupkan PC.

EMRIZAL ANWAR
48
b) Pengenalan Wireless pada PC melalui Internet Explorer.
c) Pensettingan IP pada wireless.
d) Penentuan Access Point dan AP Client.
e) Pengisian IP pada PC sesuai ketentuan.
f) Mengidentifikasi PC.
g) Merapikan (Finishing).
5. Pengujian koneksi WLAN
a) Mengenalkan IP Wireless.
b) Menentukan PC yang menjadi Access Point dan AP Client.
c) Mensetting IP pada PC sesuai IP Wireless.
d) Mengidentifikasi PC yang terhubung dengan WLAN.
6. Dokumentasi/Pelaporan
a) Sharing data, peripheral dan media installasi pada PC yang
b) Terhubung dengan WLAN.
c) Melaporkan semua proses kegiatan.
b. Persiapan Installasi
Persiapan installasi yang pertama dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pengecekan pada komponen-komponen yang dibutuhkan.
b. Pengecekan komponen-komponen ini sangat dibutuhkan karena
dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh.
c. Mengecek komponen PC.
d. Pengecekan komponen PC juga tidak kalah penting Karena suatu
jaringan tidak akan terbentuk dengan PC yang tidak berkualitas.

EMRIZAL ANWAR
49
e. Mencoba secara acak software aplikasi system operasi jaringan.
f. Software perlu juga dicoba Karena software merupakan hal
pendukung dalam jaringan Wireless LAN.
g. Menyiapkan PC, HUB, Wireless, obeng + dan -, kabel UTP dan
card lan.
h. Persiapan ini mutlak dilakukan dalam membangun Wireless
LAN, tanpa peralatan ini semua jaringan Wireless LAN tidak
dapat dibangun.
i. Menyiapkan kabel UTP, RJ 45, crimping tool dan network cable
tester.
j. Persiapan ini dilakukan sebelum melakukan pembuatan kabel
yang dibutuhkan dan pastikan semuanya tersedia ditempat.
k. Membuat sambungan kabel straight atau cross.
l. Pembuatan kabel sesuai kebutuhan dan berdasarkan
penghitungan jarak antara PC dan HUB atau PC dengan
Wireless.
Karena perangkat Wireless LAN telah menggunakan teknologi IP
base termasuk produk Wireless LAN dari LinkSys, maka untuk
melakukan kofigurasi hardware cukup dilakukan dengan menggunakan
aplikasi WEB browser standart yang umum digunakan, misalnya
Internet Explorer pada system operasi standar Microsoft Windows atau
Mozilla Firefox pada Linux.

EMRIZAL ANWAR
50
c. Installasi Wireless LAN
Installasi Wireless LAN meliputi installasi perangkat keras
(hardware) atau perakitan dan installasi perangkat software.
1.1.1.1. Installasi perangkat keras (hardware) atau PerakitanInstallasi perangkat keras (hardware) atau PerakitanInstallasi perangkat keras (hardware) atau PerakitanInstallasi perangkat keras (hardware) atau Perakitan
Pada bagian depan Wireless LinkSys terdapat lampu indicator
power, Act dan Link. Pada bagian belakang terdapat port untuk
power, kabel RJ 45 dan tombol reset. Tombol reset digunakan
untuk mengembalikan konfigurasi perangkat ini ke konfigurasi
perangkat awal (default).
Langkah –langkah pemasangan perangkat Wireless LAN pada PC
adalah :
a. Untuk memulai proses Dari wireless, siapkan semua alat dan
bahan dari wireless.
b. Yakinkan PC yang digunakan telah terpasang card lan.
c. Hubungkan perangkat Wireless LinkSys dengan PC
menggunakan kabel (UTP) RJ 45 yang telah dibuat dan
panjangnya sudah diukur sesuai dengan jarak antara wireless
dengan HUB atau computer.

EMRIZAL ANWAR
51
Gambar 8.2 Installasi Access Point
d. Hubungkan adapter Wireless LinkSys ke plug power sebagai
sumber tegangan.
e. Nyalakan PC yang telah tersambung dengan arus listrik.
f. Perhatikan perangkat Wireless LinkSys, Apabila perangkat
hardware tersebut telah terhubung dengan PC maka lampu
indicator power dan Act menyala.
Sedangkan lampu indicator Link akan menyala pada saat telah
terkoneksi seutuhnya.
2.2.2.2. Installasi perangkat lunak (software)Installasi perangkat lunak (software)Installasi perangkat lunak (software)Installasi perangkat lunak (software)
Pastikan semua installasi di atas normal sesuai yang diinginkan.
Dengan itu kita dapat langsung melakukan installasi software yang
pertama, yaitu :
1. Konfigurasi Access Point
Setting IP PC sesuai dengan Default Gateway pada Wireless, yaitu
double klik pada Shortcut network di sisi kanan bawah windows.
Gambar 9.2 Shortcut Network
Kemudian tampil layar Network Connection � Properties � Internet
Protocol (TCP/IP) � Properties � isikan IP sesuai ketentuan.

EMRIZAL ANWAR
52
Gambar 10.2 Mengganti IP PC Sesuai Default Wireless D-Link
Setelah IP disesuaikan, maka kita coba apakah Wireless terkoneksi
dengan PC atau tidak. Bisa dilakukan dengan klik menu Start � Run
lalu ketikkan ping 192.168.0.1 -t (IP Default Wireless).
Gambar 11.2 Ping ke IP Default Wireless D-Link
Maka akan tampil seperti berikut

EMRIZAL ANWAR
53
Gambar 12.2 Connect IP Default Wireless D-Link
Tulisan di atas menunjukkan bahwa Wireless D-Link dikenal oleh PC.
Setelah ping selesai dan wireless dikenal, maka kita lakukan tahap
installasi atau setting wireless. Langkah pertama klik menu Start �
Internet Explorer (IE).
Gambar 13.2 OS Windows XP
Non-aktifkan Proxy, yaitu pada Windows Explorer klik Tool � Internet
Options � Connections � LAN Setting kemudian proxy jangan
diaktifkan.

EMRIZAL ANWAR
54
Gambar 14.2 Non-aktifkan Proxy
Setelah Windows Explorer terbuka, ketikkan IP Default Wireless pada
Address Bar : 192.168.0.1
Gambar 15.2 Windows Internert Explorer
Kemudian akan tampil kotak dialog seperti berikut
User Name : admin
Password : dikosongkan

EMRIZAL ANWAR
55
Gambar 16.2 Login Wireless LinkSys
Maka akan masuk dalam kotak dialog Wireless D-Link.
Gambar 17.2 Kotak Dialog Wireless D-Link
Apabila ingin mengganti IP maka klik LAN.

EMRIZAL ANWAR
56
Gambar 18.2 Mengganti IP default Wireless D-Link
Setelah klik Apply maka akan tampil seperti di bawah ini, lalu klik
Gambar 19.2 Menyimpan IP Wireless D-Link
Kemudian setting SSID pada Wireless.

EMRIZAL ANWAR
57
Gambar 20.2 Setting SSID
Klik Apply.
Gambar 21.2 Penyimpanan SSID
Maka akan tampil seperti berikut
Gambar 22.2 Proses penyimpanan SSID
Klik untuk melanjutkan proses penyimpanan SSID.

EMRIZAL ANWAR
58
Ganti IP PC sesuai Default Wireless.
Gambar 23.2 Mengganti IP PC Sesuai Default Wireless LinkSys
Setelah IP disesuaikan, kemudian coba apakah Wireless terkoneksi
dengan PC atau tidak. Bisa dilakukan dengan klik menu Start _ Run lalu
ketikkan ping 192.168.1.245 -t (IP Default Wireless).
Gambar 24.2 Ping ke IP Default Wireless LinkSys
Maka akan tampil seperti berikut

EMRIZAL ANWAR
59
Gambar 25.2 Connect IP Default Wireless LinkSys
Non-aktifkan Proxy, yaitu pada Windows Explorer klik Tool � Internet
Options � Connections � LAN Setting kemudian proxy jangan
diaktifkan.
Gambar 24.2 Non-aktifkan Proxy
Masuk pada Windows Explorer kemudian ketik IP default Wireless
LinkSys (192.168.1.245) pada Address Bar.

EMRIZAL ANWAR
60
Gambar 25.2 Windows Internet Explorer
Akan tampil kotak dialog seperti berikut, lalu ketikkan:
User : tidak diisi
Password : admin

EMRIZAL ANWAR
61
Gambar 26.2 Login Wireless LinkSys
Maka akan tampil seperti berikut, kemudian ganti IP pada Wireless
seperti setting di atas.
Gambar 27.2 Kotak Dialog Wireless LinkSys
Kemudian klik lalu

EMRIZAL ANWAR
62
Gambar 28.2 Menyimpan IP Wireless LinkSys
Kemudian klik AP Mode �Lpilih AP Client �Lklik untuk mencari SSID.
Gambar 29.2 Mengubah Access Point ke Ap Client (Site Survey)
Tunggu beberapa saat.

EMRIZAL ANWAR
63
Gambar 30.2 Proses Site Survey
Maka tampil seperti berikut
Gambar 31.2 Tampilan Site Survey
Klik untuk menyimpan SSID.
Maka tampil kotak dialog seperti berikut

EMRIZAL ANWAR
64
Gambar 32.2 Proses Penyimpanan SSID
Klik untuk melanjutkan proses penyimpanan.
Maka tampil kotak dialog seperti berikut
Gambar 33.2 Kotak Dialog AP Client
Semua proses setting telah dilakukan dari Setting Wireless Access Point
sampai setting Wireless AP Client. Langkah selanjutnya yaitu melakukan

EMRIZAL ANWAR
setting IP dari PC yang terhubung dengan WLAN. Kemudian melakukan
pengecekan IP yang terhubung dengan WLAN yaitu
3.3.3.3. SettingSettingSettingSetting IPIPIPIP
Untuk setting IP pada client, yaitu menyesuaikan IP
sebelumnya pada IP wireless yaitu dengan kelas yang sama, langkah
langkahnya adalah sebagai berikut :
� Double klik pada Shortcut Network di sisi kanan bawah windows.
� Kemudian tampil layar Network Connection
Protocol (TCP/IP)
setting IP dari PC yang terhubung dengan WLAN. Kemudian melakukan
pengecekan IP yang terhubung dengan WLAN yaitu menggunakan Run.
IPIPIPIP
Untuk setting IP pada client, yaitu menyesuaikan IP
sebelumnya pada IP wireless yaitu dengan kelas yang sama, langkah
langkahnya adalah sebagai berikut :
Double klik pada Shortcut Network di sisi kanan bawah windows.
Gambar 34.2 Shortcut Network
Kemudian tampil layar Network Connection � properties �
Protocol (TCP/IP) � Properties � isikan IP sesuai ketentuan.
65
setting IP dari PC yang terhubung dengan WLAN. Kemudian melakukan
menggunakan Run.
Untuk setting IP pada client, yaitu menyesuaikan IP-IP
sebelumnya pada IP wireless yaitu dengan kelas yang sama, langkah-
Double klik pada Shortcut Network di sisi kanan bawah windows.
� Internet
isikan IP sesuai ketentuan.

EMRIZAL ANWAR
66
Gambar 35.2 Setting IP Client
Lakukan pada setiap PC yang terhubung dengan WLAN. Pengisian IP
dapat diurutkan sesuai ketentuan.
4.4.4.4. Pengujian Koneksi JaringanPengujian Koneksi JaringanPengujian Koneksi JaringanPengujian Koneksi Jaringan
1. Jika ingin mengetahui apakah PC terhubung dengan jaringan
atau tidak, yaitu menggunakan Run. Misal (ping 192.168.1.4 -
t).
Gambar 36.2 Pengujian IP

EMRIZAL ANWAR
Gambar
Tulisan tersebut menunjukan bahwa jaringan tersebut terkoneksi.
2. Untuk sharing data, maka ketikkan IP PC yang akan diambil
datanya, misal akan mengambil data di IP 192.168.1.10 maka
ketik \
Maka akan tampil data yang di sharing pada IP 192.168.1.10
Maka akan tampil seperti berikut
Gambar 37.2 Connect ke IP Client
Tulisan tersebut menunjukan bahwa jaringan tersebut terkoneksi.
Untuk sharing data, maka ketikkan IP PC yang akan diambil
datanya, misal akan mengambil data di IP 192.168.1.10 maka
\\192.168.1.10\
Gambar 38.2 Kotak Dialog RUN
Maka akan tampil data yang di sharing pada IP 192.168.1.10
67
Tulisan tersebut menunjukan bahwa jaringan tersebut terkoneksi.
Untuk sharing data, maka ketikkan IP PC yang akan diambil
datanya, misal akan mengambil data di IP 192.168.1.10 maka
Maka akan tampil data yang di sharing pada IP 192.168.1.10

EMRIZAL ANWAR
68
Gambar 39.2 Sharing Data
3. Sharing pheripheral yaitu menggunakan 1 buah printer.
Pastikan salah satu PC terhubung langsung dengan printer
dan semua software printer sudah terinstall, kemudian printer
tersebut disharing dengan cara klik kanan � Sharing and
Security. Kemudian setting printer pada PC Client.
5.5.5.5. LangkahLangkahLangkahLangkah----langkah langkah langkah langkah settingsettingsettingsetting Printer Network :Printer Network :Printer Network :Printer Network :
� Klik Start � Printer and Faxes

EMRIZAL ANWAR
69
Gambar 40.2 Add Printer
� Klik Add a Printers, maka tampil kotak dialog seperti berikut
Gambar 41.2 Add Printer Wizard
� Klik Next �A Network printer or a printer attached to another
computer.

EMRIZAL ANWAR
70
Gambar 42.2 Local or Network Printer
� Next maka akan tampil kotak dialog seperti berikut
Gambar 43.2 Add Printer Wizard
� Pilih Browse for a printer untuk mencari printer yang akan
digunakan.
� Kemudian klik Next maka akan tampil kotak dialog seperti
berikut

EMRIZAL ANWAR
71
Gambar 44.2 Browse for Printer
� Double klik pada printer yang akan digunakan, kemudian klik
Next maka akan tampil kotak dialog seperti berikut
Gambar 45.2 Connect to Printer
� Klik “Yes” untuk menyetujui bahwa printer tersebut yang akan
digunakan. Maka tampil kotak dialog seperti berikut

EMRIZAL ANWAR
72
Gambar 46.2 Default Printer
� Klik Next untuk menyetujui bahwa printer tersebut digunakan
sebagai default di PC tersebut. Maka tampil kotak dialog seperti
berikut
Gambar 47.2 Mengakhiri Proses Installasi Printer Network
� Klik Finish untuk mengakhiri proses installasi printer network.
E.E.E.E. Hasil yang dicapaiHasil yang dicapaiHasil yang dicapaiHasil yang dicapai
Semua proses pengerjaan sudah dilakukan mulai dari persiapan
perangkat WLAN, installasi hardware (perakitan) WLAN, installasi

EMRIZAL ANWAR
73
software (setting WLAN), setting IP Client, sampai pengujian koneksi
jaringan dan sharing peripheral. Maka dengan adanya koneksi WLAN ini
kita dapat saling sharing data, sharing peripheral ataupun sharing
sharing media-media lainnya dengan jarak yang cukup jauh tanpa
menggunakan kabel. Dengan demikian, semuanya dapat
memaksimalkan penggunaan peralatan-peralatan yang tersedia.

EMRIZAL ANWAR
74
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :
1. Praktek Kerja Lapangan (PLI) merupakan salah satu kegiatan
intrakulikuler dalam kelompok mata kuliah bidang studi yang wajib
diikuti oleh setiap mahasiswa pada setiap jurusan yang ada diFakultas
Teknik Universitas Negeri Padang.
2. Pelaksanaan Praktek Lapangan Industri ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di bidang
teknologi atau kejuruan melalui keterlibatanya secara lansung di dunia
industri.
3. CV. Prima Computer merupakan suatu perusahaan persero yang
bergerak di bidang penjualan komputer, sparepart, dan jasa atau
bengkel (service station.
Setelah melaksanakan praktek lapangan industri (PLI) di CV.
Prima Computer, selama kurang lebih satu bulan penulis dapat
menyimpulkan bahwa peralatan jaringan maupun software yang dipakai
pada CV. Prima Computer tidak jauh berbeda dengan yang ada di labor
kampus, sehingga tidak terlalu sulit untuk menggunakan peralatan
tersebut, walaupun ada beberapa peralatan yang ada lebih baik dari pada
yang di kampus.
51

EMRIZAL ANWAR
75
Pengalaman di lapangan yang penulis dapatkan sangat banyak
sekali dibandingkan di kampus, dan hal-hal yang dipelajari pada mata
kuliah berkaya (MKB) sangat banyak di temukan di lapangan.
Dalam teknologi servis hardware (printer, monitor, mainboard,
dll) CV. Prima Computer teknologinya telah sedikit maju
dibandingkan dengan yang lainnya karena CV. Prima Computer
menggunakan solder uap untuk menangani dan memperbaiki hardware
yang komponennya seperi chip dan ic yang perlu diganti. Dengan solder
uap proses meninggalkan ataupun memasang chip itu kembali sangat
efektif dibandingkan dengan solder biasa. Pemasangan jaringan pada CV.
Prima Computer menggunakan alat dan bahan yang terpercaya dan
dijamin kehandalannya, sehingga kualitas sambungan kabel sangat bagus.
B. SARAN
Beberapa saran yang penulis berikan antara lain:
a. Ada baiknya mahasiswa yang PLI sesuai dengan Prodi ataupun
Konsentrasinya agar tidak terlalu canggung di lapangan.
b. Banyak mahasiswa yang PLI tidak mengetahui apa yang akan
dilakukan, maka sebaiknya superviso memberikan pengarahan dan
bimbingan.
c. Sebelum melaksanakan praktek sebaiknya mahasiswa diberikan
pengarahan dan contoh.
d. Perlu adanya pengawasan dari supervisor.
e. Keamanan dan keselamatan kerja harus diperhatikan.

EMRIZAL ANWAR
76
f. Ketelitian sangat penting dalam menangani masalah software maupun
hardware

EMRIZAL ANWAR
77
DAFTAR PUSTAKA
FT UNP Padang (2000), Buku Panduan Praktek Lapangan Industri, Padang UPT
MRC FT UNP Padang.
Purbo, Onno W. 2000, Teknologi Warung Internet, Cetakan ke-4, PT. Elex Media
Computindo: Jakarta
J. Postel, “RFC 791: Internet Protocol (IP),” Internet Network Working Group,
September 1981
http://oasisnet.wordpress.com/2007/05/12/seting-jaringan-warnet-berbasis-
windows-xp -dan-adsl-modem-pada-speedy/. Diakses tanggal 12 Juni
2008 jam 8.53
http://speedyeagle.blogspot.com/2008/04/setting-modem-sanex.html. Diakses
tanggal 12 Juni 2008 jam 8.42
http://putra-ins04.blogspot.com/2007/06/instalasi-jaringan-warnet.html. Diakses
tanggal 12 Juni 2008 jam 9.45