laporan penyuluhan industri kecil menengah bab 1

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang memberikan pencerahan kepada para pihak yang perlu untuk disuluh, dimana didalamnya terdapat penelaahan suatu masalah dengan pencarian solusi agar terwujud suatu sasaran perubahan yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Terutama penyuluhan yang dilakukan kepada para IKM. Menurut Van Den Ban dan Hawkins (1999:21) penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar. 1 Peran IKM dalam sebagai pengggerak perekonomian Nasional cukup strategis yaitu 1 ? Van Den Ban dan Hawkins merupakan penggagas Revolusi Hijau yang diangkat menjadi Pejabat Orde Orange-Nassau untuk prestasi ilmiah yang luar biasa di Eropa. 1

Upload: ravi-janerine

Post on 17-Sep-2015

118 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

21

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang memberikan pencerahan kepada para pihak yang perlu untuk disuluh, dimana didalamnya terdapat penelaahan suatu masalah dengan pencarian solusi agar terwujud suatu sasaran perubahan yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Terutama penyuluhan yang dilakukan kepada para IKM. Menurut Van Den Ban dan Hawkins (1999:21) penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar.

Peran IKM dalam sebagai pengggerak perekonomian Nasional cukup strategis yaitu pemanfaatan potensi sumber daya lokal dan dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Perkembangan IKM yang perlahan tapi pasti mampu menunjukkan eksistensi dalam perkembangan usaha yang dijalankan. Berdasarkan data yang bersumber dari Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa kontribusi IKM sebesar 3,16% dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5,78%. Dari data tersebut dapat diketahui IKM mempunyai potensi untuk dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemajuan sebuah IKM tidak lepas dari komitmen segala aspek yang mendukung seperti pengusaha terkait, pihak swasta atau kemitraan dan pemerintah dalam suatu daerah. Salah satu pihak yaitu pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian RI juga telah mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat membantu memberikan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan serta jasa konsultasi guna membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi IKM secara keseluruhan dalam upaya pengembangan usaha. Hal ini sejalan dengan adanya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2007 tentang penyelenggaraan program beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah (TPL-IKM), Kementerian Perindustrian menyelenggarakan program beasiswa bagi tenaga-tenaga muda lulusan Sekolah Menengah Atas, yang direkrut untuk mengikuti program pendidikan setingkat D3 pada unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian. Yang mana kemudian, akan dikembalikan ke daerah asal untuk mengabdi selama 2 tahun sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan Kementerian Perindustrian yang bertugas melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada pelaku IKM.

Sumber: Wikipedia, 2014Gambar 1Peta Lokasi Provinsi Kepulauan RiauProvinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung denganVietnamdanKambojadi sebelah utara,Malaysiadan provinsiKalimantan Baratdi timur, provinsiKepulauan Bangka BelitungdanJambidi selatan, serta Negara Singapura,Malaysiadan provinsiRiaudi sebelah barat. Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten, dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km, dengan 96 persen luas wilayahnya merupakan perairan. Dari 4 kabupaten yang ada, Kabupaten Bintan merupakan yang termaju dengan laju pertumbuhan ekonomi yang hampir setara dengan Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.Ibukota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang yang hanya berjarak 20 km dari Kabupaten Bintan. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut, dan udara yang strategis, dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar yang sangat menjanjikan. Pada potensi sumber daya alamnya provinsi Kepulauan Riau memiliki sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar serta bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa.Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan, dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (6,69%).

Infrastruktur di Provinsi Kepulauan Riau juga sangat mendukung. Hal ini terlihat pada tersedianya berbagai alat transportasi baik di laut, darat maupun udara.

1. Transportasi laut

a. Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland).

b. Kapalferry(MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga).c. Speed Boat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam Batam.d. KM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna.

e. Pelni, merupakan salah satu transpotasi masyarakatBintandanBatamf. ASDPatau Kapal RoRo, merupakan salah satu transportasi laut utama bagi masyarakatTanjungpinang,Bintan,Batam,Karimun, dan Lingga.

2. Transportasi darat.

a. Taxi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan).b. Angkutan kota (angkot).c. Bus, untuk Kota Batam, bus sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya: Damri, dan bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec. Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.d. Becak motor, di kawasan pesisir (hinterland) seperti kawasan Kecamatan Belakang Padang danpulau Penyengat Becak Motor menjadi transportasi yang umum digunakan.e. Ojek.

f. Pembangunanmonoraildi Kota Batam.

3. Transportasi Udara

Provinsi ini memiliki 5 bandara udara, yakni:

a. Bandara Internasional Hang Nadim (Batam),Bandara Raja Haji Fisabilillah(Tanjungpinang), Bandara Ranai di Natuna, Bandara Dabo di Dabo Singkep (Lingga) dan Bandara Matak di Matak (Kepulauan Anambas).b. Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini memiliki landasan yang terpanjang di Asia Tenggara.c. Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Kabupaten Bintan. Bandara baru ini dinamakanBandara Busungyang akan menempati luas area sampai 170 ha. Bandara baru juga akan dibangun di Kecamatan Tambelan yang terletak Kabupaten Bintan dan Kecamatan Letung di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Perkembangan transportasi sangat mendukung kemajuan suatu daerah. Dengan infrastruktur yang memadai, maka akan mendukung kegiatan ekonomi. Fakta ini didukung pula dengan keadaan infrastruktur yang memadai pada Kabupaten Bintan menjadikannya sebuah kabupaten yang berkembang dengan pesat. Letak Kabupaten Bintan yang berdekatan dengan Ibukota provinsi juga menjadi salah satu keunggulan dari segi informasi, pemasaran, infrastruktur, dan lain-lain. Hal inilah yang menjadikan informasi letak suatu wilayah menjadi penting. Selain untuk mengetahui batas-batas wilayah, gambaran mengenai letak geografis juga dapat memberikan informasi mengenai sumber bahan baku, target pemasaran, dan tenaga kerja. Sumber: BPS, Kabupaten Bintan Dalam Angka 2014Gambar 2Peta Lokasi Kabupaten Bintan

Pengembangan potensi IKM di Kabupaten Bintan harus sejalan dengan prospek potensi daerah. Seperti dijelaskan pada Gambar 2, Kabupaten Bintan merupakan Kabupaten yang terletak berdekatan dengan Negara tetangga. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Natuna di utara, Kabupaten Lingga di selatan, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang di Barat, serta Provinsi Kalimantan Barat di Timur. Daerah ini berada pada 0617 Lintang Utara 13452 Lintang Utara dan 1041247 Bujur timur di sebelah barat 108227 Bujur Timur di sebelah timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 88.038,54 km2, dengan luas daratan 1.946,13 km2 (2,2%) dan luas perairan 86.074,41 km2 (97,8%). Pada umumnya daerah Kabupaten Bintan beriklim tropis dengan temperatur rata-rata terendah 22,4 derajat celcius dan tertinggi rata-rata 33,7 derajat celcius dengan kelembaban udara sekitar 85 persen. Wilayah administrasi dan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bintan Tahun 2013NoKecamatanLaki-lakiPerempuanJumlah

1.Bintan Utara11.09411.08622.180

2.Teluk Sebong9.1428.09317.235

3.Teluk Bintan4.8264.2769.102

4.Gunung Kijang7.0225.84912.871

5.Tambelan21.10119.56640.667

6.Bintan Timur4.5163.7498.265

7.Toapaya5.9805.15511.135

8.Bintan Pesisir2.6002.4565.056

9.Mantang2.2341.8724.106

10.Seri Kuala Lobam8.38810.11518.503

201376.90372.217149.120

Sumber: BPS, Kabupaten Bintan Dalam Angka 2014

Kabupaten Bintan terdiri dari 10 Kecamatan, yang terdiri dari 15 kelurahan dan 36 desa dengan jumlah penduduk 149.120 jiwa dengan kepadatan 78 jiwa per km2. Dari data tersebut jumlah penduduk laki-laki sebanyak 76.903 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 72.217 jiwa. Kabupaten Bintan terdiri dari 240 buah pulau besar dan kecil. Dimana hanya 39 buah diantaranya yang sudah dihuni, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Pada beberapa sektor, Kabupaten Bintan memiliki sejumlah peluang di bidang pariwisata, industri, perikanan, pertambangan dan Peternakan. Dibidang pariwisata, seperti Lagoi memiliki pemandangan laut dan pantai yang telah menarik minat lebih dari 40.000 wisatawan mancanegara. Dilahan seluas 23.000 ha terdapat 7 hotel bertaraf internasional, 2 Resort dan 2 lapangan golf bertaraf internasional dengan 36 hole. Untuk menarik minat investor, pemerintah setempat telah mengalokasikan lahan seluas 500 ha di Kijang dan 100 ha di Bintan Barat sebagai areal hutan industri dan pengembangan pantai. Pengembangan pariwisata dilakukan dengan bekerja sama dengan Singapura untuk membangun Bintan Utara. Pada sektor industri, Kabupaten ini mempunyai kawasan industri diLobamsebagai salah satu hasil dari kerjasama ekonomi antaraSingapura,Malaysia, danIndonesia. Terdapat 4000 ha lahan yang dipakai oleh 18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain.Dilihat dari sisi ekonomi, pencapaian daya beli masyarakat Kabupaten Bintan yang diukur dengan konsumsi per kapita/tahun menunjukkan adanya kenaikan. Pada tahun 2010 pendapatan riil perkapita masyarakat Bintan sebesar Rp. 646.570 dengan indeks daya beli 66,23 poin, tahun 2011 pendapatan riil Rp. 650.000 dengan indeks daya beli 67,02 poin, tahun 2012 pendapatan riil Rp. 653.530 dengan indeks daya beli 67,86 poin, dan pada tahun 2013 pendapatan rill masyarakat meningkat menjadi Rp. 657.080 dan memiliki indeks daya beli sebesar 68,65 poin.

Sektor industri diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan dan dapat memperluas lapangan pekerjaan. PDRB atas dasar harga konstan tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa kontribusi sektor industri pengolahan mengalami kenaikan dari 1.723,30 (Juta Rupiah) pada tahun 2011, 1.831,34 (Juta Rupiah) pada tahun 2012 dan 1.943,14 (Juta Rupiah) pada tahun 2013. Tabel 1.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2013 *)NoSektorTahun 2011

(Milyar Rupiah)Tahun 2012

(Milyar Rupiah)Tahun 2013

(Milyar Rupiah)

1Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 189,48201,54214,52

2Pertambangan dan Penggalian 346,03362,22380,93

3Industri Pengolahan 1.723,301.831,341.943,14

4Listrik, Gas & Air Bersih 8,969,419,96

5Bangunan 121,77136,42147,31

6Perdagangan, Hotel & Restoran 660,76700,49748,23

7Pengangkutan & Komunikasi 119,42126,72135,35

8Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 51,8554,2957,29

9Jasa - Jasa 99,60103,33109,01

Produk Domestik Regional Bruto3.321,173.525,753.745,75

Sumber: BPS, Kabupaten Bintan Dalam Angka 2014Sektor industri kini merupakan sektor utama dalam perekonomian Kabupaten Bintan. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bintan selama lima tahun terakhir. Sebagai gambaran pada tahun 2013 peran industri pengolahan diperkirakan mencapai lebih dari setengah (51,13%) komponen pembentukan PDRB.Dengan kondisi prospek pengembangan potensi IKM sebagaimana diurai diatas, penulis sebagai mahasiswa calon TPL-IKM Kebupaten Bintan tentunya harus memiliki kesiapan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai TPL-IKM. Oleh sebab itu adanya Kerja Praktik Penyuluhan (KPP) pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan merupakan kesempatan pula sebagai media pembelajaran dan pembekalan sebelum menjalani kontrak kerja di daerah. Hal ini pula yang menjadi indikator dalam mengukur kemampuan TPL-IKM dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan menjalin hubungan yang harmonis baik dengan pelaku usaha IKM, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan, maupun pihak-pihak terkait.1.2. Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktik Penyuluhan (KPP) yang dilaksanakan pada IKM Kabupaten Bintan, antara lain:

1. Sebagai sarana pelatihan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) sebagai seorang TPL-IKM.2. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara pihak IKM maupun Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan.3. Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan IKM secara spesifik di Kabupaten Bintan.4. Mengenal lingkungan dan budaya kerja IKM di Kabupaten Bintan dengan mengidentifikasi potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Penunjang lainnya yang ada di Kabupaten Bintan.5. Sebagai media pembelajaran dalam mendiagnosis masalah yang dihadapi IKM dan membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut bagi calon TPL-IKM.6. Sebagai kesempatan untuk mengenal program pengembangan IKM oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan.7. Mengidentifikasi peluang usaha sebagai bahan dalam penyusunan rencana usaha.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup merupakan batasan proses pelaksanaan Kerja Praktik Penyuluhan (KPP) yang telah ditentukan sebelumnya. Ruang Lingkup pelaksanaan KPP meliputi:1. Tahap Perkenalan Tahap ini merupakan proses perkenalan dan pendekataan dengan para IKM yang memungkinkan antar kedua belah pihak menciptakan suatu hubungan. Pada tahap ini pula dilakukan identifikasi dengan menggunakan metode wawancara tatap muka pada beberapa sentra untuk mengetahui kondisi di lapangan yang sebenarnya. Hal ini menjadi landasan penting tidaknya dilakukan suatu penyuluhan.

2. Tahap Memulai

Pada tahap ini, Penyuluh Perindustrian melakukan komunikasi kepada pelaku IKM guna menyepakati peranan masing-masing pihak, ekspektasi yang diharapkan oleh pelaku IKM, serta masalah yang dihadapi dan penanganannya. Pada tahapan ini pula, setelah informasi didapatkan penyuluh mulai menyelaraskan diri dengan kondisi di lapangan.3. Tahap Diagnosa

Berdasarkan informasi yang telah disapat pada tahap sebelumnya, mengenai kondisi awal IKM serta didukung dengan daftar pertanyaan mengenai masalah yang sedang dihadapi, menjadi acuan dalam mendiagnosa masalah IKM. Atas dasar tersebut, masalah akan teridentifikasi dan solusi dari masalah yang dihadapi para pelaku IKM akan terpecahkan.4. Tahap Merencanakan

Dalam merencanakan suatu strategi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah apa yang menjadi prioritas pelaku IKM, masalah apa yang dihadapi, tujuan pelaku IKM, dan kesepakatan atas masalah yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Setelah itu, Penyuluh Perindustrian dan pelaku IKM bersama-sama menetapkan masalah apa yang akan ditangani terlebih dahulu.

5. Tahap Melaksanakan

Pada tahap ini, ditentukan metode dalam pelaksanaan penyelesaian masalah yang telah direncanakan sebelumya. Selain itu Penyuluh Perindustrian juga memberikan informasi, serta motivasi kepada para pelaku IKM guna mendukung kemajuan pelaku IKM dalam menjalankan usahanya. Pada tahapan ini, Penyuluh Perindustrian secara berangsur harus mulai mengundurkan diri secara perlahan.

6. Tahap Evaluasi

Dalam tahap ini dilakukan pengukuran keberhasilan kegiatan dengan membandingkan antara sasaran yang harus dicapai dengan mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan serta apa yang telah dipelajari dan diberikan penilaian terhadap seberapa jauh hasil yang telah dicapai berdasarkan prosedur dan pengendalian yang telah dilakukan.7. Tahap MengakhiriDalam mengadakan penyuluhan kepada para pelaku IKM, Penyuluh Perindustrian wajib menghentikan hubungan yang bersifat sementara dengan para pelaku IKM. Hal ini dilakukan secara perlahan dan membutukan waktu, karena adanya rasa ketergantungan yang timbul antara pelaku IKM dan Penyuluh Perindustrian.

1.3.1Bentuk Metode Penyuluhan

Penyuluhan IKM akan berdaya guna dan berhasil apabila didukung dengan petunjuk teknis yang disesuaikan sifat dan karakteristik bidang usaha. Pedoman penyuluhan, disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan penyuluhan dan berikutnya dapat diketahui bentuk metode apa yang tepat dalam kegiatan penyuluhan.

Berdasarkan hasil identifikasi penyuluhan pada KPP di Kabupaten Bintan, bentuk metode penyuluhan dilaksanakan secara diskusi dan secara ceramah dengan uraian sebagai berikut:A. Metode Penyuluhan Secara Diskusi

Metode penyuluhan secara diskusi adalah bentuk metode penyuluhan yang dilakukan dengan tatap muka/dialog dengan pihak yang disuluh. Pada bentuk metode ini, bukti foto dapat dilihat pada Lampiran 5 sebagaimana dengan uraian sebagai berikut:1. IKM Olahan Keripik Tempe UKKT Mawar Merah Penyuluhan dilakukan mengambil topik/materi penyuluhan:

a. Penguatan pasar dan peningkatan nilai tambah produk dengan label dan kemasan yang menarik.

b. Pengajuan bantuan mesin dan peralatan tepat guna bagi IKM.c. Sosialisasi dan pendaftaran bantuan kebutuhan spanduk.Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Olahan Keripik Tempe UKKT Mawar Merah dapat meningkatkan kemajuan usaha dengan aspek tiga materi tersebut di atas.2. IKM Makanan Olahan Keripik Ubi Jalar Pedas MJRPenyuluhan dilakukan mengambil topik/materi penyuluhan:

a. Penguatan pasar dan peningkatan nilai tambah produk dengan label dan kemasan yang menarik.b. Pengajuan bantuan mesin dan peralatan tepat guna bagi IKMc. Sosialisasi dan pendaftaran bantuan kebutuhan spanduk.

Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Makanan Olahan Keripik Ubi Jalar Pedas MJR dapat meningkatkan kemajuan usaha dengan aspek tiga materi tersebut di atas.3. IKM Makanan Olahan Dodol dan Aneka Keripik Kurniadi DjayaPenyuluhan dilakukan mengambil topik/materi penyuluhan:

a. Penguatan pasar dan peningkatan nilai tambah produk dengan label dan kemasan yang menarik.b. Pengajuan bantuan mesin dan peralatan tepat guna bagi IKM.

c. Sosialisasi dan pendaftaran bantuan kebutuhan spanduk.

d. Pendaftaran kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan guna memperoleh sertifikasi Halal dan P-IRT.Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Makanan Olahan Dodol dan Aneka Keripik Kurniadi Djaya dapat meningkatkan kemajuan usaha dengan aspek empat materi tersebut di atas.4. IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath RizqiPenyuluhan dilakukan mengambil topik/materi penyuluhan:

a. Pentingnya penerapan budaya 5R pada IKM.b. Sosialisasi dan pendaftaran bantuan kebutuhan spanduk.c. Pendaftaran kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan guna memperoleh sertifikasi Halal dan P-IRT.Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath Rizqi dapat meningkatkan kemajuan usaha dengan aspek tiga materi tersebut di atas.5. IKM Konveksi Garuda Innovation T-ShirtPenyuluhan dilakukan dengan mengambil topik/materi dengan diskusi langsung mengenai pentingnya manajemen dalam usaha. Serta diskusi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh IKM yang diselaraskan dengan program-program bantuan Pemerintah seperti spanduk, mesin dan peralatan tept guna bagi IKM. Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Konveksi Garuda Innovation T-Shirt dapat meningkatkan produktivitas dengan penerapan manejemen usaha yang baik.6. KUBE Makanan Olahan Jamur NilaPenyuluhan dilakukan dengan mengambil topik/materi dengan diskusi langsung mengenai Mesin Penunjang Produkstivitas IKM. Konsep inti sasaran penyuluhan adalah KUBE Makanan Olahan Jamur Nila dapat meningkatkan produktivitas dengan adanya teknologi/mesin penunjang.7. IKM Makanan Olahan Pempek "Kak Eli"Penyuluhan dilakukan mengambil topik/materi penyuluhan:a. Penguatan pasar dan peningkatan nilai tambah produk dengan kemasan yang menarik.b. Sosialisasi dan pendaftaran bantuan kebutuhan spanduk.c. Pendaftaran kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan guna memperoleh sertifikasi Halal dan P-IRT.Konsep inti sasaran penyuluhan adalah IKM Makanan Olahan Pempek "Kak Eli" dapat meningkatkan kemajuan usaha dengan aspek tiga materi tersebut di atas.B. Bentuk Metode Penyuluhan Secara CeramahBentuk metodologi penyuluhan secara ceramah adalah metode penyuluhan yang dilakukan dengan menyuluh suatu kelompok dan satu arah. Penyuluhan diberikan kepada calon wirausaha berbasis generasi muda. Penyuluhan ini diadakan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Teluk Sebong, Kecamatan Teluk Bintan dan Kecamatan Bintan Utara dengan target penyuluhan berjumlah 30 70 orang. Pada bentuk metode ini, bukti foto dapat dilihat pada Lampiran 6, sebagaimana dengan uraian sebagai berikut:

1. Calon Wirausaha di Kecamatan Teluk SebongPenyuluhan dilakukan dengan mengambil topik/materi penyuluhan Motivasi Wirausaha Menuju MEA 2015. Konsep inti sasaran penyuluhan yaitu agar dapat Menumbuhkan minat berwirausaha pada kaum muda di Kab. Bintan terlebih dalam menghadapi era MEA pada akhir tahun mendatang.2. Calon Wirausaha di Kecamatan Teluk BintanPenyuluhan dilakukan dengan mengambil topik/materi penyuluhan Motivasi Wirausaha Menuju MEA 2015. Konsep inti sasaran penyuluhan yaitu agar dapat Menumbuhkan minat berwirausaha pada kaum muda di Kab. Bintan terlebih dalam menghadapi era MEA pada akhir tahun mendatang.3. Calon Wirausaha di Kecamatan Bintan Utara Penyuluhan dilakukan dengan mengambil topik/materi penyuluhan Motivasi Wirausaha Menuju MEA 2015. Konsep inti sasaran penyuluhan yaitu agar dapat Menumbuhkan minat berwirausaha pada kaum muda di Kab. Bintan terlebih dalam menghadapi era MEA pada akhir tahun mendatang.1.4.Waktu dan Tempat Penyuluhan

Kerja Praktik Penyuluhan (KPP) dilaksanakan pada tangal 09 Maret 2015 - 09 April 2015. Jadwal Kegiatan Penyuluhan diuraikan pada tabel dibawah ini:Tabel 1.3. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

NoTanggalLokasi Agenda KPPKegiatan

1.Pekan 1

Tanggal

9,10,11,12 Maret Diskoperindag Kabupaten Bintan- Perkenalan.- Bimbingan Penyuluhan.

IKM Olahan Keripik Tempe UKKT Mawar Merah di Kel. Tg. Uban Selatan, Kec. Binut .

IKM Makanan Olahan Keripik Ubi Jalar Pedas MJR di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Bintan Utara.

IKM Makanan Olahan Dodol dan Aneka Keripik Kurniadi Djaya di Desa Sei Jeram, Kec. Binut.

- Identifikasi Masalah.- Penyuluhan dengan metodologi diskusi langsung.

2.Pekan 2

Tanggal

16,17,18dan 19 Maret Diskoperindag Kabupaten Bintan.- Bimbingan Penyuluhan.

IKM Olahan Keripik Tempe UKKT Mawar Merah di Kel. Tg. Uban Selatan, Kec. Binut .

IKM Makanan Olahan Keripik Ubi Jalar Pedas MJR di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut.

SMA N 5 BINTAN di Kec. Binut

IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath Rizqi di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut- Penyuluhan dengan metodologi diskusi langsung.- Pengurusan perizinan penyuluhan

- Identifikasi Masalah.

3.Pekan 3

Tanggal

24, 25, 26 dan 28 Maret Diskoperindag Kabupaten Bintan.

Disperindag Provinsi.

Klinik Kemasan Disperindag Provinsi.- Bimbingan Penyuluhan.

- Mencari informasi terkait industri

IKM Makanan Olahan Dodol dan Aneka Keripik Kurniadi Djaya di desa Sei Jeram, Kec. Binut.

IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath Rizqi di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Kec. Binut.

IKM Konveksi Garuda Innovation T-Shirt di Kel. Tg. Permai, Kec. Seri Kuala Lobam.

SMA N 4 BINTAN di Kec. Teluk Sebong.

SMA N 3 BINTAN di Kec. Teluk Bintan. SMA N 5 BINAN di Kec. Bintan Utara.

Kel. Tg. Uban Kota, Kec Binut.- Penyuluhan dengan metodologi diskusi langsung.

- Identifikasi Masalah.

- Penyuluhan Klasikal.- Pembuatan Proposal Pengajuan Mesin dan Peralatan.

4.Pekan 4

Tanggal

30, 31, 1, 2 dan 3 Maret Diskoperindag Kabupaten Bintan.- Bimbingan Penyuluhan.

KUBE Makanan Olahan Jamur Nila di Kel. Tg. Uban Utara, Kec. Binut

IKM Pempek "Kak Eli" di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut. Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut. IKM Makanan Olahan Keripik Ubi Jalar Pedas MJR di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut. IKM Olahan Keripik Tempe UKKT Mawar Merah di Kel. Tg. Uban Selatan, Kec. Binut. IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath Rizqi di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut. IKM Makanan Olahan Dodol dan Aneka Keripik Kurniadi Djaya di Desa Sei Jeram, Kec. Binut.

Konveksi Garuda Innovation T-Shirt di Kel. Tg. Permai, Kec. Seri Kuala Lobam.- Penyuluhan dengan metodologi diskusi langsung.

- Identifikasi Masalah.

- Pendataan Peserta Penyuluhan Keamanan Pangan.

- Pendataan dan Pengisian Formulir Bantuan Spanduk.

5.Pekan 4

Tanggal

6, 7, 8 dan 9 April. Diskoperindag Kabupaten Bintan.

Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Bintan..

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan.

Klinik Kemasan Disperindag Provinsi

Disperindag Provinsi- Bimbingan Penyuluhan dan Rencana Usaha.

- Mencari informasi terkait industri

- Pengumpulan Data Rencana Usaha

IKM Pempek "Kak Eli" di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut

Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut

IKM Makanan Olahan Bakso Ikan Al-Fath Rizqi di Kel. Tg. Uban Kota, Kec. Binut- Penyuluhan dengan metodologi diskusi langsung.

- Pembagian bantuan spanduk kepada IKM.

Sumber: Hasil Penyuluhan KPP, 20151.5.Sistematika Penyajian

Dalam menyusun Laporan Kerja Praktik Penyuluhan (KPP) di Kabupaten Bintan terdiri dari 5 (lima) bab. Hasil kerja praktik penyuluhan dibahas pada Laporan ini dengan diuraikan sebagai berikut:BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencakup uraian tentang Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Waktu dan Tempat Pelaksanaan serta Sistematika Penulisan.BAB II: KONDISI UMUM IKM DI KABUPATEN BINTANBab ini menguraikan tentang karakteristik IKM di Kabupaten Bintan, permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh IKM, dan program pengembangan IKM di Kabupaten Bintan.

BAB III : RENCANA KERJA SIMULASI PENYULUHAN IKM

DI KABUPATEN BINTANBab ini menjelakan mengenai rencana kerja simulasi penyuluhan IKM, pelaksanaan simulasi penyuluhan IKM, beserta evaluasi simulasi penyuluhan IKM.

BAB IV: RENCANA PENGEMBANGAN IKM DI KABUPATEN

BINTANBab ini menjelaskan analisis internal, analisis eksternal, strategi pengembangan serta pemilihan komoditi untuk penyusunan rencana usaha atau Business Plan.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran, penulis menarik kesmpulan dan saran berdasarkan analisa kegiatan KPP di Kabupaten Bintan. Van Den Ban dan Hawkins merupakan penggagas Revolusi Hijau yang diangkat menjadi Pejabat Orde Orange-Nassau untuk prestasi ilmiah yang luar biasa di Eropa.

1