laporan pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja … filemultilateral indonesia dengan negara-negara...

20
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU LUAR NEGERI KE REPUBLIK EKUADOR DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN DIPLOMASI DPR RI Tanggal 11 s/d 17 Maret 2018 PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. NOMOR ANGGOTA A 001 / FRAKSI NASDEM DPR RI

Upload: dangquynh

Post on 17-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU LUAR NEGERI

KE REPUBLIK EKUADOR

DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN DIPLOMASI DPR RI

Tanggal 11 s/d 17 Maret 2018

PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A.

NOMOR ANGGOTA A – 001 / FRAKSI NASDEM DPR RI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. ii

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1

A. Dasar Pelaksanaan ……………………………………………………. 1

B. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja Individu ……………………………. 2

C. Misi ……………………………………………………………………. 2

D. Persiapan Kunjungan Kerja ……………………………………………. 3

E. Kilasan tentang Republik Ekuador ……………………………………. 3

F. Hubungan Bilateral Republik Indonesia dan Republik Ekuador ……….…… 5

II. PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA ……………………………………. 6

A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………. 6

B. Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………………. 7

C. Kesimpulan dan Saran ……………………………………………………. 8

III. PENUTUP ……………………………………………………………………. 9

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur yang mendalam kita panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha

Esa, atas Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita, seingga bisa menjalankan tugas dan kewajiban

sebagai Anggota DPR dengan baik dan amanah.

Sesuai dengan Tata Tertib DPR RI Pasal 12, Anggota Dewan mempunyai kewajiban

dan keharusan melaporkan kinerjanya kepada public, sebagai bentuk transparansi. Oleh karena itu

dengan ini kami menyusun laporan Kunjungan Kerja Individu ke Luar Negeri ( Republik Ekuador

) yang telah kami laksanakan pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 2018 yang masuk pada masa

sidang IV DPR RI tahun sidang 2017-2018.

Laporan ini berisikan secara umum kegiatan kami selama berada di Republik Ekuador,

beserta rekomendasi hasil kunjungan. Semoga itu dapat menjadi bahan informasi dan rujukan bagi

para pengambil keputusan di tanah air dalam membuat kebijakan. Selain itu melalui kunjungan ini

kami juga ingin meningkatkan hubungan dan kerjasama antar kedua negara dan kerjasama di

bidang politik, ekonomi, pertanian dan perdagangan, sosial budaya, pariwisata dan olah raga.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut

serta membantu terlaksananya kegiatan ini dengan baik. Pimpinan DPR RI, Pimpinan Fraksi

Partai NASDEM DPR RI, Sekretaris Jenderal DPR RI, BKSAP DPR RI, Dubes RI untuk Republik

Ekuador, dan Pemerintahan Republik Ekuador.

Jakarta, 20 Maret 2018

PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A.

A – 001 FRAKSI NASDEM DPR RI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU LUAR NEGERI KE REPUBLIK EKUADOR

DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN DIPLOMASI DPR RI

11 Maret s/d 17 Maret 2018

PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A.

NO. ANGGOTA A - 001/ FNASDEM DPR RI

I. PENDAHULUAN

B. Dasar Pelaksanaan

Tiga fungsi utama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

menurut konstitusi meliputi fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Kunjungan kerja

DPR RI merupakan sebuah proses yang harus dijalankan oleh setiap anggota DPR RI.

Indonesia sebagai negara berkembang dan dalam rangka komparasi program-program

pembangunan yang dimiliki oleh Indonesia untuk meningkatkan pembangunan di

Indonesia dalam segala bidang dengan negara lain. Atas dasar inilah, kunjungan kerja

anggota DPR RI sesuai dengan fungsi utama yang dimilikinya dapat diterima oleh

masyarakat dan menjadi masukan bagi pemerintah khususnya untuk membuat Indonesia

menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan idealnya, dengan adanya

transfer informasi dan pengetahuan dari negara tujuan, para anggota dewan memiliki

wawasan yang baik dalam menjalankan pelaksanaan peran dan kinerja anggota DPR RI.

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nomor 1 Tahun

2014 setelah direvisi dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016

menegaskan untuk meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap

anggota DPR harus melaksanakan kegiatan dan aktifitas penunjang yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. salah satunya dengan melakukan kunjungan

kerja baik ke daerah pemilihan maupun kunjungan kerja keluar negeri.

Pelaksanaan kunjungan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 210 ayat (2)

dilakukan untuk menyerap aspirasi, transparansi, pelaksanaan fungsi dan

pertanggungjawaban kerja DPR kepada masyarakat di daerah pemilihan anggota. Sebagai

wujud pelaksanaan peningkatan peran dan kinerja anggota DPR RI dalam menjalankan

fungsi utamanya dibutuhkan perbandingan dengan negara lain.

Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri adalah merupakan suatu langkah diplomasi

yang dapat dilakukan termasuk oleh anggota DPR RI. Tugas diplomasi yang selama ini

hanya dilaksanakan oleh Pemerintah melalui para diplomat di Kementerian Luar Negeri

tentunya akan semakin mudah dan produktif, oleh karena itu hasilnya dapat dirasakan dan

di laksanakan sesuai dengan tuntutan rakyat. Hal ini tentunya akan dapat langsung

dirasakan oleh rakyat yaitu dengan semakin membaiknya hubungan bilateral dan

multilateral Indonesia dengan negara-negara sahabat dalam bentuk peningkatan investasi

dan kerja sama di berbagai bidang.

Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 2/PIMP/IV/2015-2016

Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam

Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi. Surat Tugas Nomor : 20/D/ST-PD.LN/BKSAP-

MINLUNA/2017, menugaskan kepada PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. Nomor

Anggota A- 001 untuk melakukan perjalanan dinas Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri

ke Quito, Ibukota Republik Ekuador.

B. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja Individu

Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke negara Republik Ekuador ini adalah :

a. Membangun jalinan kerjasama bilateral dua negara, yaitu Indonesia dan Republik

Ekuador, baik dalam kerjasama dibidang politik, ekonomi, pertanian dan perdagangan,

sosial budaya dan pariwisata, perdagangan dan olah raga.

b. Menjalin komunikasi dengan stakeholder strategis yang terkait dengan kepentingan

Indonesia. Masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia

dalam kaitan hubungan diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dan

pemerintah Republik Ekuador.

C. Misi

Misi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ini adalah :

a. Perjuangan diplomasi Indonesia menghadapi tantangan yang berat, kondisi global

mengalami perubahan besar dan mendasar sehingga menuntut setiap negara di dunia

merumuskan kembali arah kebijakan politik luar negeri.

b. Capaian yang maksimal sesuai dengan kepentingan nasional melalui perundingan

yang telah disepakati bersama.

c. Diplomasi bagian dari negosiasi dalam melaksanakan kebijakan politik negara

termasuk bagian dari suatu strategi politik dalam menghadapi hubungan antar bangsa.

d. Diplomasi merupakan cara untuk memperjuangkan kepentingan nasional ditingkat

internasional.

e. Upaya memperbaiki citra bangsa di panggung dunia melalui politik dan diplomasi

internasional.

D. Persiapan Kunjungan Kerja

a. Merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-pihak yang akan

ditemui selama berada di Republik Ekuador, Quito.

b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar Negeri RI dan

Kedutaan Besar RI untuk Republik Ekuador, di Quito untuk memperoleh masukan dan

informasi terkini tentang negara tujuan.

E. Kilasan tentang Republik Ekuador

Ekuador memperoleh kemerdekaan dari Spanyol dan sekaligus melepaskan diri

dari Konfederasi Gran Colombia pada tanggal 10 Agustus 1830 dengan presiden pertama

Juan Jose Flores. Sebelumnya sejak tahun 1821 Ekuador tergabung dalam Konfederasi

Gran Colombia bersama Venezuela, Kolombia dan Panama. Sejak kemerdekaannya

hingga tahun 1948, kondisi politik Ekuador senantiasa diwarnai oleh ketidakstabilan, yang

bermuara dari pertentangan kepentingan antara para pemilik tanah di daerah pegunungan

dengan mereka yang tinggal di daerah pantai. Periode 1948-1960 stabilitas politik

dalam negeri Ekuador dapat tercapai karena adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

yang dipicu oleh booming ekspor pisang Ekuador. Namun, pengaruh Revolusi Kuba

kembali membuat stabilitas politik negeri Ekuador terguncang. Hal ini memaksa

pemerintahan militer saat itu (1963-1966) mengambil sikap anti-komunis secara ketat.

Sejak saat itu peran negara (militer) di bidang ekonomi semakin besar, termasuk dalam

eksploitasi cadangan minyak negara. Pemerintahan militer praktis baru berakhir pada

tahun 1979 setelah diadakannya referendum konstitusional pada tahun 1978.

Politik Ekuador terbagi atas sistem presiden dan demokrasi perwakilan. Presiden

Ekuador menjabat kepala negara republik dan kepala pemerintahan dimana sistem

multipartai diamalkan. Kekuasaan eksekutif bertindak sebagai pemerintah.

Kekuasaan yudikatif dibentuk oleh pemerintah dan Kongres Nasional Ekuador.

Presidennya sekarang adalah Lenin Moreno. Barisan Kabinet teridiri dari 10 menteri dan

7 sekretaris yang dilantik oleh presiden. Pemilu dilaksanakan Presiden dan Wakil Presiden

dipilih berdasarkan tiket yang sama, universal dan undi popular melalui pemilu 4 tahun

sekali.

Konstitusi Ekuador menetapkan bahwa Ekuador merupakan Negara kesatuan dan

mengadopsi sistem demokrasi langsung untuk memilih anggota legislatif, eksekutif dan

yudikatif. Masa jabatan Presiden, Wakil Presiden dan anggota Kongres adalah 4 tahun.

Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat dipilih kembali secara langsung. Anggota

Kongres merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Ekuador (2 anggota setiap

provinsi) dan 1 anggota untuk mewakili setiap 150.000 atau lebih penduduk.

Ekuador merupakan anggota PBB, Kelompok Rio, Sistem Ekonomi Amerika

Latin, Persatuan Integrasi Amerika Latin dan Pakta Andes. Ekuador sangat dekat dengan

Amerika Serikat. Tapi pada tahun 2006, perusahaan Occidental yaitu penghasil minyak

bumi Utara Amerika telah menyebabkan hubungan tegang antara Ekuador-Amerika.

Pemerintah Ekuador menyatakan perjanjian pengeluaran minyak selama ini tidak sah dan

Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) tidak dapat dilaksanakan. Perjanjian

Atpdea mungkin dapat mengurangkan pergantungan kepada Amerika.

Ekuador terbagi atas wilayah Lautan Pasifik. La Costa, di sepanjang pantai. La

Sierra di mana Sierra berarti gergaji, merupakan kawasan pegunungan termasuk

Pegunungan Andes. El Oriente (berarti timur) meliputi Hutan Hujan Amazon di timur,

mempunyai 5% penduduk Ekuador. Kepulauan Galapagos seluas 1000 kilometer persegi

terletak di barat, dalam Lautan Pasifik. Ibukota Ekuador Quito terletak di wilayah Sierra.

Kota terbesar ialah Guayaquil yang terletak di Guayas dalam pantai Cotopaxi. Ecuador

terbagi atas 22 negara bagian/provinsi yang masing-masing memiliki ibukota.

F. Hubungan Bilateral Republik Indonesia dan Republik Ekuador

1. Politik

Hubungan diplomatik antara Indonesia-Ekuador dibuka pada 29 April 1980. Sejak itu

kedua negara telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kerjasama

bilateral. Sejak bulan Mei 1985 Ekuador dirangkap dari KBRI Caracas, sementara dan

Indonesia dirangkap oleh Kedutaan Besar Ekuador Tokyo. Namun sejak bulan Agustus

2005 Perwakilan RI untuk Ekuador dirangkap dari KBRI Lima, Peru. Hubungan

bilateral kedua negara sejak 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan.

Kedutan Besar Ecuador untuk Indonesia sebelumnya dirangkap di Tokyo, Pemerintah

Ekuador sejak bulan November 2004 telah membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta

dan menunjuk YM. Alfonso Lopez-Araujo sebagai Duta Besar hingga Mei 2007. Yang

kemudian digantikan oleh Dr. Rodrigo Yepes-Enriquez hingga 2009. Sebagai

pengganti Duta Besar Rodrigo Yepes-Enriquez, Pemerintah Ekuador telah menunjuk

YM. Eduardo Alberto Calderon sebagai Duta Besar LBBP Republik Ekuador.

Pada tanggal 1 Juni 2011, secara resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia dibuka di

Ecuador. Pada hari kamis tanggal 15 Maret 2012 pukul 11.30 bertempat di Istana

Presiden Ecuador (Palacio de Carondelet), Bapak Saut M.T. Gultom telah

menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (Letters of Credence) sebagai Duta Besar

LBBP-RI kepada Wakil Presiden Republik Ecuador, H.E. Mr. Lenin Moreno. Dengan

telah diserahkannya Surat-surat Kepercayaan tersebut Bapak Saut M.T. Gultom secara

resmi merupakan Duta Besar LBBP Republik Indonesia Pertama untuk Republik

Ecuador.

Hubungan baik antara Indonesia dan Ekuador juga diwujudkan dalam bentuk saling

dukung dalam pencalonan keanggotaan pada badan-badan internasional seperti UN-

ECOSOC dan International Law Commission (ILC).

Kedua negara juga telah melakukan Forum Konsultasi Bilateral dan Sidang Komisi

Bersama sebanyak 2 (dua) kali secara back to back pada tanggal 5-6 April 2010 di

Quito, Ekuador dan tanggal 6 Oktober 2011 di Jakarta. Pada kedua pertemuan

dimaksud, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang

perdagangan, minyak dan energi terbarukan, telekomunikasi, kebudayaan, sosial,

penanganan bencana alam, dan pendidikan.

2. Ekonomi

Hingga saat ini hubungan ekonomi kedua negara masih dalam tingkat moderat dan

didominasi oleh kegiatan ekspor-impor yang dilakukan melalui negara ketiga.

3. Beberapa Persetujuan antara kedua negara:

Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI – Ekuador (Jakarta, 9 November 2005)

Exchange of Notes Pembentukan Komisi Bersama, di bawah Pers. KSET (Jakarta, 14

Juli 2006)

MoU Kerjasama Pusdiklat dengan Lembaga Diplomatik Ekuador (Jakarta, 14

Juli 2006)

MoU Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (Jakarta, 14 Juli 2006)

MoU Kerjasama di bidang Energi dan Pertambangan (Jakarta, 14 Juli 2006)

MoU kerjasama di bidang Telekomunikasi (Jakarta, 14 Juli 2006)

Persetujuan Bebas Visa Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (Jakarta, 14 Juli 2006)

MoU kerjasama kebudayaan RI – Ekuador (Jakarta, 26 November 2007)

Exchange of Note Pemberian Bebas Visa bagi Pemegang paspor Biasa (2008)

MoU Kerjasama Perdagangan dan Investasi (2012)

II. PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA

D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Kunjungan Kerja Individu ke Republik Ekuador dilakukan secara pribadi sebagai

anggota DPR RI dan Tenaga Ahli Anggota sebagai pendamping.

1. PROF. DR. BACHTIAR ALY, MA. Anggota DPR RI A-001 FNASDEM

2. Herry Hermawan, S.Pi TA A-001 FNASDEM

Kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Republik Ekuador

dilaksanakan pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 2018

E. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pertemuan Dengan Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Ekuador di

Quito.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa 13 Maret 2018, pukul 18.00,

bertempat di Wisma Duta Embajada Dela Republika de Indonesia Republik Ekuador

yang diterima dan dihadiri oleh Dubes Republik Indonesia untuk Republik Ekuador,

Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono, Pejabat Diplomatik KBRI, dan pegawai KBRI.

Hasil pertemuan makan malam tersebut dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia

untuk Republik Ekuador adalah sebagai berikut :

Pandangan kedepan bahwa potensi kerja sama Indonesia- Republik Ekuador masih

perlu ditingkatkan, baik dalam bidang ekonomi, pertanian, perdagangan dan investasi,

seni budaya dan pariwisata yang tentunya dapat hal ini dapat diterapkan di Indonesia

mengingat bahwa Indonesia adalah negara besar yang perlu perlakuan dan pengaturan

khusus

2. Pertemuan dan kunjungan Dengan Direksi Grupo de Comercio, Republik

Ekuador di Quito

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 15 Maret 2018 pukul 10.00

beralamat di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado.Quito.Pichincha.Equador. Dari

pembicaraan tersebut ada beberapa hal yaitu : Sistem komunikasi Pemerintah, belum

mempunyai strategi sistem komunikasi untuk memberdayakan masyarakat.

Seharusnya ada sistem komunikasi terpadu, sehingga dapatlah dibicarakan subsistem

media cetak dan siaran. Pemerintah harus membekali para wartawan agar berita-berita

yang ditampilkan dapat menggambarkan situasi demokrasi yang faktual dan mengajak

masyarakat untuk ikut serta dalam membangun sistem politik negara yang lebih baik.

Media massa diharapkan juga dapat mendidik masyarakat agar lebih memahami

ilmu politik praktis dan perkembangan situasi politik negara yang sebenarnya, dan

media massa harus mampu menampilkan pemberitaan secara adil (fairness) dan faktual

(factual/accurate) walaupun menganut azas kebebasan pers. Sistem dan dinamika

media massa di suatu negara pun dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai sistem

demokrasi yang dianut oleh negara tersebut.

Oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat me-manage seluruh media massa sebagai

alat untuk pembangunan politik, sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Jadi berita

yang ditampilkan tidak selalu memojokkan pemerintahan yang berkuasa dan

cenderung sekadar menjatuhkan, tetapi seharusnya menjadi sarana kritik yang

konstruktif dan objektif bagi kelangsungan pembangunan yang demokratis.

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Republik Ekuador secara

umum berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal. Serangkaian

kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkuat lagi hubungan

kedua negara. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan

dengan Republik Ekuador.

Kesepahaman antara kedua belah pihak baik dalam kontek isu-isu global seperti

pertanian, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, politik, perdagangan, olah

raga dan pengelolaan lingkungan khususnya dalam hal ini bidang teknologi

water treatment dan bio teknologi yang tentu saja dibutuhkan tindak lanjut

secara lebih formal.

Diperlukan usaha bersama yang sistematis dan komprehensif untuk bekerja

sama dalam penanganan masalah global seperti kemiskinan dan terorisme .

2. Saran

Agar laporan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ekuador ini

dapat segera ditindaklanjuti terkait isu-isu tersebut diatas secara formal melalui

instansi terkait dan khususnya melalui komisi komisi anggota DPR RI

diparlemen dalam rapat dengan pemerintah.

Kerja sama kedua negara lebih ditingkatkan lagi juga melalui hubungan

diplomasi perlemen sebagai second diplomacy kepada pemerintah Republik

Ekuador.

III. PENUTUP

Dengan telah dilaksanakannya Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ekuador,

maka izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dan mendukung kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ini sehingga dapat

terlaksana dengan baik dan dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.

1. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ekuador, di Quito.

2. Kedutaan Besar Republik Ekuador untuk Indonesia.

3. Pimpinan Redaksi Grupo El Comercio Republik Ekuador, di Quito.

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik

Ekuador ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 20 Maret 2018

PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A.

No. Anggota A-001/FNASDEM

Herry Hermawan, S.Pi

Tenaga Ahli A-001/FNASDEM

Dokumentasi :

Kunjungan ke GRUPO EL COMERCIO di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado. Quito. Pichincha.

Equador bersama Duta Besar Indonesia untuk Republik Ekuador Ibu Diennaryati

Tjokrosuprohatomo di dampingi Direksi.

Kunjungan ke Grupo el Comercio ini melihat tahapan atau proses produksi dari awal hingga akhir.

Proses pembuatan dan editing berita hingga proses menjadi Koran.

Keliling pabrik untuk melihat alat-alat yang dulu pernah digunakan dalam proses pencetakan

Koran di Grupo El Comercio

Jamuan makan malam di Wisma Duta bersama Duta Besar Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono dan

staff kedutaan di Quito