laporan pbl 8 cardio.docx

Upload: ayusarrah

Post on 13-Apr-2018

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    1/29

    Skenario :

    Seorang anak peremouan 10 tahun datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut kiri,

    demam,jantung terasa berdebar-debar. Hal ini dialami sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisis

    ditemukan :Sianosis -!,"adi : 1#0$%menit,reguler. &ekanan darah 1'0%(0 mmHg, suhu:3) derjat

    *el*ius +S normal. Pemeriksaan toraks: ktiitas entrikel kiri meningkat, &hrill teraba di ape$.

    /atas-batas jantung membesar / : 1 dan ' murni, intensitas normal. &erdengar bising sistol-diastol

    derajat '-3%(, p.m. di ape$ .emoralis teraba bounding, tidak terdapat jari tubuh. &erdapat tanda-

    tanda radang pada lutut kiri 2!.

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    2/29

    Kata Sulit

    1. Syanosis

    '. &hrill

    3. /ounding

    #. ari &abuh

    . /ising Sistol-diastol derajat '-3%( p.m

    (. +S

    Kata Kunci

    1. nak perempuan usia 10 tahun .

    '. 4eluhan nyeri dan bengkak pada lutut kiri, demam, jantung berdebar-debar.

    3. 5nset keluhan sejak 3 hari yang lalu.

    #. Pada pemeriksaan fisis ditemukan : sianosis -!,"adi 1#0 $%mnt, reguler,&+6 1'0%(0 mmHg,Suhu6

    3) derajat *el*ius,+S normal.

    . Pada pemeriksaan toraks ditemukan : ktiitas entrikel kiri meningkat, &hrill teraba di ape$,

    batas-batas jantung membesar, /6 1 dan ' murni,intensitas normal, &erdengar bunyi bising sistol-

    diastol derajat '-3%( p.m, di ape$.

    (. .emoralis teraba bounding

    7. &idak terdapat jari tabuh

    ).

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    3/29

    Soal

    1. jelaskan patofsiologi dari setiap gejala (demam, nyeri dan bengkak lutut kiri,

    janutng berdebar)?

    2. Apa makna dari hasil pemeriksaan toraks yang didapatkan ?

    3. Anamnesis apa yang harus ditambahkan untuk mendiagnosis kasus pada

    skenario ?

    4. emeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan untuk mendiagnosis kasus pada

    skenario ?

    !. "iagnosis "i#erential yang sangat berhubungan ( A$", %$","A dan "emam

    reumatik)?

    &. 'elaskan diagnosis pasti pada skenario ?

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    4/29

    1. jelaskan patofsiologi dari setiap gejala (demam, nyeri dan bengkak lutut kiri,

    janutng berdebar)?

    'AA *

    1. PATOFISIOLOGI DEMAM

    +emam terjadi karena adanya suatu 8at yang dikenal dengan nama pirogen. Pirogen adalah

    8at yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen

    yang berasal dari luar tubuh pasien. 9ontoh dari pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme

    seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah

    endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. enis lain dari pirogen

    adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. 9ontoh

    dari pirogen endogen antara lain ;-1, ;-(, &"-

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    5/29

    ditandai dengan asodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk

    menghilangkan panas sehingga tubuh akan ber=arna kemerahan +alal > @hukosky, '00(!

    ADAPUNPATOMEKANISMEDEMAM PADASKENARIO : "A4SB-S&CAP&59599?CDP

    &ACH+P &D/DH EA"?"+D4S PAE/A"&D4" PC5?A" F"? EAEPA"?CDH E5"5S&,

    ;E5S& /, E4C5?, +" SA; ;""F EA"?A;DC4" S&54" PC5?A" A"+5?A"

    F&D;-1, ;-', ;-(, &"-G, +"" F"?EA"?"+D4SPDS&PA"?&DC"&PCA&4

    +HP5&;EDS. HP5&;EDS/ACASP5"+A"?"PA;APS"EA+&5CPC5S&?;"+"

    A-' F"? EA"44" P&54" SDHD 4A ;AA; +AEE +" SA&A;H &D &D/DH 4"

    EAEPC5+D4SP"S+"&E/D;;H+AEE

    -

    Eonosit, limfosit /, Eakrofag

    rost landin /-2 0

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    6/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    7/29

    2. PATOFISIOLOGI JANTUNG BERDEBAR-DEBAR PALPITASI!

    4AS+C" 4" +A"FD& "&D"? ED"?4" EACDP4" 4A+""5CE;, &D

    EA"D"D44" +"F PA""?4&" 4C+4 5D&PD& &D S&C54A 5D&PD& P+ PSA"

    +A"?" 4A;"" "5" 4C+; ;&H", &C5&54S45SS, "AE, 4A9AES", +S/!.

    4A+" " +P& D? +SA//4" 4CA" /"5CE;&S "&D"? + E" +

    PA""?4&" S&C54A 5;DEA PA"F4& 4&DP CA?DC?&S, /C+4C+! &D SA/?

    E"AS&S +SC&E "&D"?. A"&C9D;C PCAE&DCA /A& +CS4" SA/?

    +A"FD& "&D"? &E/H" &D +A"FD& ;5"9&" S4PPA+ /A&!. &44C+

    SDPCA"&C4D;AC &D &44C+ A"&C4D;AC +CS4" SA/? P;P&S F"?

    9AP&, &AC&DC EDPD" &+4 &AC&DC, &D /AC+A/C +A/C, P+ /A/ACP PSA"

    4"?&+4&EP4&D&+4+CS4".

    P;P&S SAC"? EACDP4" E"AS&S +C 45"+S PS4&C4, F"? P;"?

    DEDE +;H +APCAS +" ?"??D" P"4. P;P&S +P& "&ACE&A" &D &ACDS

    EA"ACDS +" CA?D;C &D &+4 CA?D;C. PA"+AC& +&"F &A"&"? 5"SA&"F,

    +DCS, +" ?A; F"? /ACHD/D"?". 5"SA& F"? EA"++4 +" EA"?H;"?

    SA&A;H /A/ACP EA"& ED"?4" EACDP4" CA;A4 +C &4C&E A"&C4D;AC

    &D SDPCA"&C4D;AC. 5"SA& F"? ?C+D; +" EA"?H;"? SASD +A&4 "&D"?

    ;A/H45"SS&A"+A"?"S"DS&44C+.

    P+ 4A+" /S +A"FD& "&D"? F"? C&E4 &+4 &ACS 5;AH 5C"?

    SAH& F"? &A""? &D /H4" /AC&AEPACEA" C&-C&. P;P&S +P& +;E

    5;AH5C"?"5CE;F"?S/D4+;EDPFS4F"?/AC&&DF"?&E/D;SA9C

    AE5S5"; &D SA4SD;. P;P&S 4/& "&D"? ∾;D 4& D? ED"?4"

    &AC+P&P+4A+"P&5;5?4&AC&A"&D, ES;"F+AEE, "AE4D&%/AC&+"

    &C5&54S45SS. /; HA/& +" &AC&DC, P;P&S /S"F +SA//4" 5;AH S&C54A

    5;DEA F"? /AC&E/H /ASC. 4A+" P&5;5?4 SAPAC& CA?DC?&S 5C& &D

    4A+" HPAC4"A&4 "AE, S&D; C&AC5A"5S, &C5&54S45SS! HCDS

    +PAC&E/"?4". P;P&SD?+P&&AC+P+ /;54&5&;&DP+45"ACS

    +C/C;S&C;4AC&EAS"DS.

    REFERENSI:

    ADAPUN PATOFISIOLOGI PALPITASIPADASKENARRIO:

    4etika terjadi kelainan di jantung kiri menimbulkan penurunan *urah jantung sehingga suplai

    darah teroksigenasi ke jaringan tubuh juga menurun. kibatnya terjadinlah hipoksia jaringan.

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    8/29

    Sebagai kompensasinya, stroke olume dan denyut jantung ditingkatkan sehingga sirkulasi

    menjadi hiperdinamik dan terjadi palpitasi.

    R"#"$"n%i:

    - 45"SAP 4;"S PC5SAS-PC5SAS PA"F4&, 5;. 1 , SF;"+ACS5" PC9A, ;5CC"A E9

    9C&FI;S5", A+.( 4C&: A?9,'00 H;)#

    - D"ACS&S"SE;FS, '003,A COMPILATIONOFPATHOGENESISANDPATHOPHYSIOLOGY,

    DSE PCASS, E;FS. H;J'

    2. Apa makna dari hasil pemeriksaan toraks yang didapatkan ?

    JA&AB :

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    9/29

    makna dari pemeriksaan thorax(batas-batas jantung membesar) :

    A. AA$-AA$'A56A5//$A7$//7+A"A*1. A$" (A7+A $/A "/8/9)* "+$/A9A :/ 9//+A %/7+9/

    9AA6A5AAA9A/5A9+A9A+/77:8+"A"+AA$+%/7+9/9AA. '+9A/7'A"++/7/$+:A, A7A+A$A"AA/7A+9.

    A9+A6A /7A /7+"AA "A7A %/:$ 9/'A5 $//A 9+7+

    $/+55A /7'A"+ +:9$+A "A $+A:$+$. +/$+A$ +$+5 :A

    A7+;$+"A9/7A"A9/A"AA++.2. %$" (%/7+9A7$/A"/8/9)* A"AAA9-AA96A5/"/7+A%$",

    A7+9+7+A9A //A79A7/A/7'A"+6A/+59AA%/:$7/7

    "A7+ A7-A7. %/7+

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    10/29

    &DC/D;A"S;C"+CHF"?4AE/;EA;"&S4&D/E&C;&D&C4DS

    SA;E SS&5;4, ES;"F P+ CA?DC?&SE&C;, CA?DC?&S &C4DS,

    PC5;PS4&DPE&C;, +SD"?SEDS9D;DSPP;;CS.

    &DC/D;A"S;C"+CHEA;"&S4&DP5C&&DPD;E5";SA;ESA

    SS&5;4.

    +"FPC"&CA"&C4A;S&SS&5;4.

    +ntensitas derajat murmur*

    1. % : ;AEH&A&PED+H&AC+A"?C

    '. % : 4ACS&P&"P?A&C" &C;;!

    ising diastolik

    ada keadaan normal pada Base diastolik tidak ditemukan murmur, karena katup

    atrioentrikular terbuka lebar dan gradien tekanan yang ke>il tidak menimbulan

    turbulensi aliran darah.

    urmur aCal diastolik biasanya disebabkan oleh insifsuensi aorta atau

    pulmunal. urmur ini terdengar saat setelah $2. urmur mid-diastolik khas

    unutuk stenosis mitral atau trikuspid .

    (penyakit >ardioas>ular lily l.rilantono Bakultas kedokkteran uniersitas

    indonesia jakarta 2=13)

    ising terdengar paling keras di apeks karena yang mengalami stenosis atau

    hambatan aliran darah adalah katup mitral yaitu dari atrium kiri ke entrikel kiri

    yang se>ara anatomis berada di hemitoraks sinistra, sama dengan apeks >ordis

    yang dibangun oleh entrikel kiri.

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    11/29

    3. Anamnesis apa yang harus ditambahkan untuk mendiagnosis kasus pada

    skenario ?

    JA&AB :

    Ana'n"%i% ta'(a)an *an+ ,ita'(a)an *aitu:

    . pakah pernah menderita nyeri dan bengkak pada sendi lain yang berpindah-pindahL

    /. pakah sudah pernah menderita penyakit yang sama sebelumnyaL

    9. pakah beberapa minggu sebelumnya pernah mengalami demam dan radang tenggorokan

    faringitis!L

    +. pakah ada dirasakan gerakan-gerakan yang tidak terkendaliL

    A.pakah ada anggota keluarga lain yang pernah menderita penyakit yang samaL

    Cef : buku ajar diagnostik fisik, Eark h.s=arts, 1JJ, A?9, jakarta

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    12/29

    . P"'"$i%aan /"nun0an+ a/a *an+ ,i(utu)an untu '"n,ia+n%i% a%u% /a,a %"na$i

    I/ :

    . P"'"$i%aan P"nun0an+

    Pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis demam reumatik dengan

    biakan tenggorok, S&5, +"ase / dan uji H, ;A+, faktor rheumathoid, uji adanya antibodi anti

    nuklear, dan penentuan kadar komplemen, gamma globulin serum, elektrokardiogram dan

    rontgenogram dada.1

    A/u%an t"n++$

    /iasanya kultur Strepto*o**us ?rup S?! negatif pada fase akut. /ila positif

    inipun belum pasti membantu diagnosis sebab kemungkinan akibat kekambuhan dari kuman

    atau infeksi Streptococcusdengan strain yang lain.

    ASTO

    Strepto*o**us diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari '0 produk ekstraselM

    yang terpenting diantaranya ialah streptols! O, streptols! S, "#luro!$#se, strepto%!#se,

    $s&os&or$! !u%leot$#se, $eo%sr'o!u%le#sesertastreptococc#l er(t"ro)e!c to*!. Produk-

    produk tersebut merangsang timbulnya antibodi(. S&5 #!t streptols! O! merupakan

    antibodi yang paling dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi

    strepto*o**us. ;ebih kurang )0N penderita demam reumatik%penyakit jantung reumatik akut

    menunjukkan kenaikan titer S&5 iniM bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap

    Strepto*o**us, maka pada JN kasus demam reumatik%penyakit jantung reumatik didapatkan

    peninggian atau lebih antibodi terhadap Strepto*o**us.(

    ESR E$*t)$c*t" S",i'"ntatin Rat"!3LED La0u En,a/ Da$a)!

    &erjadi peningkatan ;A+ akibat adanya proses inflamasi. Sensitiitas tinggi, namun

    spesifitasnya rendah untuk demam rematik.

    4RP 4-R"acti5" P$t"in!

    &erjadi peningkatan 9CP akibat adanya proses inflamasi. Sama seperti tes ;A+, 9CP

    memiliki sensitiitas yang tinggi, namun spesifitas rendah untuk demam rematik.

    Ft T$a%

    Pada foto toraks, tampak adanya kardiomegali, kongesti paru, dan penemuan lain

    yang konsisten dengan gagal jantung. 4etika pasien ada demam dan respiratory distress, maka

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    13/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    14/29

    . +iagnosis +ifferential yang sangat berhubungan S+, S+,P+ dan +emam reumatik!L

    I/ :

    ATRIAL SEPTAL DEFECT / DEFEK SEPTUM ATRIUM

    $emua deBek@lubang yang ada pada septum atrium selain dari Boramen oale

    disebut atrial septal defet (A$"). "eBek septum atrium merupakan keadaan

    dimana terjadi deBek pada bagian septum antar atrium sehingga terjadi

    komunikasi langsung antara atrium kiri dan kanan, septum atrium yang

    sesungguhnya adalam dalam lingkaran Bosa oalis.

    enurut lokasi deBek "$A dikelompokkan menjadi *

    +AA4 SAP&DE &CDE +S! SA4D"+DE, +AA4 &AC+ P+ 5S 5;S,

    EAS4PD"SASD"??DH"F5S5;SEACDP4"SAP&DEPCEDE.

    +AA4 SAP&DE &CDE +A"?" +AA4 S"DS A"5SDS SDPAC5C, +AA4 &AC+

    +A4&EDCA"4SDPAC5C, SAH"??&AC+45"A4S/&C;.

    +AA4 SAP&DE &CDE PCEDE, EACDP4" /?" +C +AA4 SAP&DE

    &C5A"&C4D;C +" P+ /?" &S /AC/&S +A"?" 5S 5;S

    SA+"?4"/?"/IH+A"?"4&DP&C5A"&C4D;C.

    !trial "eptal #efet "ekundum

    Prevalensi

    Atrium septal deBe>t sekundum tanpa kelainan lain kekerapannya men>apai !-

    1=D dari seluruh penyakit jantung baCaan ('). 'adi, diperkirakan jumlah kasus

    A$" sekundum di +ndonesia setiap tahun bertambah sekitar 2===-4=== kasus,

    dengan perbandingan laki-laki dan perempuan sekitar 1*2

    Etiologi

    4A;"""&D"?/I" : S+, 9S+, 45C&S 5C&

    PA"FA// D&E SA9C PS& &+4 +4A&HD, 4" &A&P + /A/ACP

    4&5C PCA+SP5SS &AC+"F PA"F4& " F&D : P+ S& HE; /D

    EA"+AC& CD/A;;, /D HE; F"? ;45H5;4, DS /D S& HE; ;A/H

    +C#0 &HD"+"PA"+AC&++E.

    /C5"9H5P"AE5"

    /A/ACP ?A"& PA"FA// &AC+"F /C5"9H5P"AE5" F&D : PC5&5@5P"AE5"9C"!, /4&AC,;&DEDCP"AE5".

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    15/29

    Patosiologi

    ila lubang A$" besar, aliran pirau dari kiri ke kanan yang berlangsung lama

    akan menyebabkan beban olum pada jantung kanan, mengakibatkan dilatasi

    atrium kanan dan entrikel kanan. Annulus katup tri>uspid dan arteri pulmoner

    beserta annulus katupnya akan melebar, sehingga mengakibatkan regurgitasitri>uspid dan pulmonal, kadang disertai penebalan ringan daun katup.

    "ilatasi entrikel kanan akan mendorong septum entrikel kea rah entrikel kiri,

    sehingga Bungsinya terganggu. "eBormitas entrikel kiri juga dapat

    mengakibatkan prolaps katup mitral yang kadang disertai regurgitasi.

    9elebihan olume yang berlangsung lama ke sirkulasi pulmoner akan berakibat

    dilatasi jaringan as>ular pulmoner. $e>ara mikroskopis terlihat penebalan pada

    bagian medial mus>ular dari arteri dan ena pulmoner, terjadi juga muskularisasi

    dari arteriol. ada beberapa pasien A$" berkembang menjadi hipertensi

    pulmoner berat dan penyakit as>ular pulmoner yang ireersibel.

    Manifestasi klinis

    ayi dan anak dengan A$" biasanya asimptomatik. 9urang dari 1=D kasus A$"

    memperlihatkan gejala aliran darah pulmoner berlebih , seperti kesulitan

    menyusu, sering batuk panas, dan pertumbuhan badan kurang pada usia bayi.

    $esak napas dan rasa >apek paling sering merupakan keluhan aCal, demikian

    pula inBeksi napas yang berulang. asien dapat sesak pada saat aktiftas, dan

    berdebar-debar akibat takiaritmia atrium.

    Peeriksaan Fisik

    "itemukan pulsasi entrikel kanan pada daerah parasternal kanan, $ide %xed

    splitting bunyi jantung kedua Calaupun tidak selalu ada, bising sistolik tipe ejeksi

    pada daerah pulmonal pada garis sternal kiri atas, bising middiastolik pada

    daerah tri>uspid, dapat menyebar ke apeks. unyi jantung kedua mengeras di

    daerah pulmonal, oleh karena kenaikan tekanan pulmonal, dan perlu diingat

    bahCa bising-bising yang terjadi pada "$A merupakan bising Bungsional akibat

    adanya beban olume yang besar pada jantung kanan. $ianosis jarang

    ditemukan.

    Peeriksaan !en"n#ang

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    16/29

    &lektrokardiogra%

    5ambaran /95 yang tipikal untuk A$" adalah * deiasi sumbu E7$ ke kanan

    (right axis de'iation) F

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    17/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    18/29

    PA"D&DP"+A"?"9C "&+4EA""??;4"C"?"PCD&+"PSA"

    EAEAC;D4"PACI&"SAE;ES

    PSA"PAC;DE"DESPC")0E?%HCSEP( /D;"PS9PC5SA+DC"

    /ASC"FSHA&F"?+P4EAE/&SPA"??D"""FP+/F

    /AC/? A"S +A9A PA"D&DP 4" + + "+5"AS, +A"?" HC? F"?/ACCS

    A454C+5?C +PAC;D4" PS9 &"+4", D"&D4 EA"?A;DS +"F

    PCD CAS+D;, 5/S&CD4S A"-A" PD;E5"AC, S"DS 95C5"AC, A" 9,

    SAC&D"?S4&D-4&DPE&C;+"&C9DSP+

    .nter'ensi Bedah

    PAE/A+H" /S"F +;4D4" P+ DS '-# &HD", EA"?"?& +"F

    4AED"?4"" EA"D&DP SP5"&", +" PSA" DEDE"F S&/;. &A&P /;

    ??; "&D"? 45"?AS& &4 &AC&S +A"?" 5/&-5/&", 5PACS +P&+;4D4";A/H+".

    /AC/?&A4"4/A+H+?D"4", SASD+A"?" A"SS+. 4A/ACHS;"

    /A+H 9D4DP &"?? +A"?" 4AE&" 0.N, "?4 4AE&" EA""?4&

    /;PAE/A+H"+;4D4"P+/F+"S+ +SAC&CASS&A"SS9D;C

    PD;E5"ACF"?&"??.

    7eBerensi*

    7ilantono ily . enyakit 9ardioaskular (9%) ! 7ahasia. adan enerbit8akultas 9edokteran nieritas +ndonesia. 'akarta* 2=13

    $udoyo Aru . dkk. uku Ajar +lmu enyakit "alam. 'ilid ++. /disi %. +nterna

    ublishing. 'akarta* 2==

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    19/29

    7ENTRIKEL SEPTAL DEFE4T 3 DEFEK SEPTUM 7ENTRIKEL

    D"#ini%i ,an M$#l+i

    Eerupakan kelainan jantung dimana terjadi defek sekat antarentrikel pada berbagai lokasi.

    Eerupakan kelainan kongenital yang tersering sesudah kelainan aorta bikuspidalis, sekitar '0N.

    4lasifikasi defek septum entrikel ditentukan oleh lokasi defek relatif pada empat komponen lokasi

    septum.

    PACEAE/C"5DS, EACDP4" &PA F"? P;"? SAC"? )0N!

    ,EA"??E/C4"+ASA"S +CEAE/C"SAP&DE ;"?SD"?+/IH4&DP

    5C&. EDS4D;C, +E"+AA4+/&S5;AH+ACH5&5&.

    +5D/;A95EE&&A+SD/C∾A"&C9D;CSAP&;+AA9&, SA/?"+C

    /&S +AA4 +/A"&D4 5;AH &ACDS" C"?" 4& 4&DP 5C& +"

    PD;E5";.

    Fi%il+i

    Pada +S terjadi aliran darah dari entrikel kiri menuju entrikel kanan, terjadi per*ampuran darah

    arteri dan ena tanpa sianosis.

    Dkuran dan besarnya aliran melalui defek merupakan faktor yang penting dalam menentukan akibat

    fisiologis serta tambahan klasifikasi +S.

    Akokardiografi dapat dipakai untuk mengukur besarnya defek dan menghitung perbandingan besar

    defek terhadap ukuran annulus aorta.

    - P+ +S 4A9;,D4DC" +AA4 ;A/H 4A9; +C 1%3 ""D;DS 5C&, &AC+

    ?C+A"F"?S?"4""&CA"&C4A;4C+"4"". +AA4SAPAC&"

    +SA/D& CAS&C4&,+A"?" /AC/? CS ;C" +C 4C 4A

    4"",&A4""SS&5;A"&C4A;4""+"CASS&A"SPD;E5";"5CE;.

    - +AA4 SAP&DE A"&C4A; E5+AC& +A"?" CAS&C4S, ?C+A" /AC4SC 3(

    EEH?,/ASC+AA4SA4&CT ""D;DS5C&. I;"F+AC&;C"+C

    4C 4A 4"" /ACS& SA+"? /AC&. CASS&A"S S4D;AC PCD +P&

    EA""?4&,&A4"" SS&5;4 A"&C4A; 4"" +P& EA""?4& I;DPD"

    &+4EA;EPD&A4""SS&AE4. D4DC"&CDE+"A"&C4A;4C+P&

    EAE/ASC4/&/AC&E/H"F/A/"5;DEA.

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    20/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    21/29

    REFRENSI

    /uku jar Ulmu Penyakit +alamV jilid edisi halaman 17)3-17)

    PATENT DU4TUS ARTERIOSUM

    DEFINISI

    P&A"&+D9&DSC&AC5SDS P+ ! +;HPACSS&A"S+D4&DSC&AC5SDS&D&+4

    EA"D&DP"F +D4&DS C&AC5SDS SA&A;H DS 3 /D;". +E" +D4&DS C&AC5SDS

    ;HPAE/D;DH+CH"5CE;P+4AH+DP""", F"?EA"?HD/D"?4"C&AC

    PD;E5"AC 4C +A"?" 5C& +ASA"+A"S +S&; +C C&AC SD/4; 4C. /;

    C4DS 5C& + 4"", +D4&DS EA"?HD/D"?4" C&AC PD;E5"AC 4"" +A"?"

    5C&+ASA"+A"S+S&;+CC&ACSD/4;4"".

    A&5;5?

    +"F 4A;"" ?A"A&9, /"5CE;&S 4C5E5S5E 4A;"" CASAS P+

    4C5E5S5E1' &D4C5E5S5E1(

    "A4S &AC&5?A"4 SA;E &CEAS&AC PAC&E &ACD&E AEP& E"??D PAC&E

    ES;"F"A4SCD/A;;95"?A"&;!

    45"SDES ;95H5; /AC;A/H" +" PA"??D"" EPHA&E"A &D A"&5" 5;AH

    /DHE;

    /F;HCPCAE&DCA

    /F/AC&;HCCA"+H 4DC"?+C'00 ?CE!

    PC5S&?;"+"

    4A&"??"&AEP&

    CA"+H"F&A4""&E5SAC54S?A"+"HP54S

    ?A; 4;"S

    /;P+ 4A9;: PSA"SEP&5E&4

    /;P+ /ASC: SAS4"S, 4ASD;&"EA"FDSD, /AC&/+"SD;&"4, "A4S

    S;DC""S/IH/ACD;"?% &A;A4&S

    P&5S5;5?

    +D4&DSC&AC5DSDSP&A"SA;EH+DP"", S&CD4&DC"PA"&"?4CA"S"?&

    /ACPAC"+;EEA"?;C4"+CH4ASA;DCDH5C?"K 5C?""". +CE"??D

    4AA"E +" SA&ACDS"F 4AH+DP" "", +D9&DS C&AC5SDS /AC&??D"? I/

    D"&D4SA/?"/ASC+CHF"?4A;DC+CA"&C4A;4""+"EAE/AC4"

    45"&C/DS (0N +C 9DCH "&D"?. 4CA" PCD /A;DE /ACD"?S E4 H"F

    SA4&C -10N S F"? EA"?;C 4A SC4D;S PCD. +D4&DS C&AC5SDS &A&P

    &AC/D44CA"+"FPC5+D4S&ACDSK EA"ACDSPC5S&?;"+"A' P?A' ! 5;AH

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    22/29

    +D4&DS C&AC5SDS. PA"D&DP" +D9&DS C&AC5SDS SA/A;DE 4A;HC" +P&

    EA"FA//4" ??; "&D"? 4"" F"? /AC4HC +A"?" 4AE&" "".

    PC5S&?;"+" "&?5"SSAPAC&PA"??D""5/&"& ";ES "S+ ! P+

    /D+P&EA"FA//4"PA"D&DP"+D9&DSC&AC5SDS"".

    +D9&DSC&AC5SDSSA9CD"?S5";4"EA"D&DPSAHCSEP/A/ACPHC

    SA&A;H ;HC, /; &+4 EA"D&DP E4 &AC+"F A+AE PCD +" PA"DCD""

    95EP;"SPCD. 4A;A/H"5;DEF"?/AC;"?SD"?;E4ASC4D;SPD;E5"AC

    4" EA"?4/&4" +;&S S4D;AC PD;E5"AC. SA9C E4C5S45PS ∾H&

    PA"A/;" P+ /?" EA+ EDS9D;C +C C&AC +" A" PD;E5"AC, &AC+

    PD;EDS4D;CSS+CC&AC5;. P+/A/ACP4SDSP+ /AC4AE/"?EA"+

    HPAC&A"SPD;E5"AC/AC&+"PA"F4&S9D;CPD;E5/ACF"?CAACS/A;

    /AS"F ;C" +CH 4A SC4D;S PD;E5"AC EA;;D +D9&DS C&AC5SDS + !

    +&A"&D4"5;AH: +EA&AC "&AC"; /?" F"? P"? SAEP& +C +D9&DS C&AC5SDS,

    SAE4"SAEP&+EA&ACFE4SAE4"4A9;;C"PCDF"?&AC+

    P""? +C +D9&DS C&AC5SDS , SAE4" P""? +D9&DS C&AC5SDS

    SAE4"4A9;;C"PCDF"?&AC+

    HD/D"?" "&C CASS&A"S S9D;C PD;E5"AC +A"?" CASS&A"S

    PAE/D;DH +CH SS&AE4, 4 CASS&A"S PAE/D;DH +CH SS&AE4 &"??

    +"%&D CASS&A"S S4D;AC PD;E5"AC CA"+H E4 ;C" PCD F"?

    &AC+EA;;D+D9&DSC&AC5SDSEA""?4&

    PCD4C4A4""F"?/ASCEA;;DP&A"&+D9&DSC&AC5SDSEA"?HS;4"

    +;&SA"&C4A;4C +"&CDE4C. C&AC+"A"PD;E5"AC D? EA;A/C,

    /H4"5C&S9A"+A"SPD"+P&EA;A/CP+P&A"&+D9&DSC&AC5SDSF"?

    9D4DP/ASC.

    PAEAC4S"

    . PAEAC4S"S4

    &44C++"&4P"DA/;EA"?;E??;"&"?45"?AS&

    P+ P+ F"? /ASC, "+ PACAC EA"?HA"&4 /5D"+"? !, 4CA"

    &A4"" "+ F"? &"?? &A4"" SS&5;4 EA""?4& +" &A4""

    +S&5;9&DCD"!

    PCA45C+DEHPAC4&. &HC;;SS&5;4&AC/+&AP4CS&AC"DE&S

    45EP5"A"PD;E5"AC/D"F"&D"?4A+D P' ! /S"F"5CE;, 4A9D;

    P+HPAC&A"SPD;E5"ACF"?&AC+A"?C4ACS

    &AC+A"?C /S"? 45"&"FD E9H"ACF ! +AC& 1-#%( P;"? A;S +

    /IH 4;4D; 4C &D &AP 4C S&AC"DE &S. P+ "A5"&AS &D

    HPAC&A"S PD;E5"AC ED"?4" H"F &AC+A"?C /S"? SS&5;4 F"?

    4CASA"+5

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    23/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    24/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    25/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    26/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    27/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    28/29

  • 7/26/2019 laporan pbl 8 cardio.docx

    29/29