laporan ortho
TRANSCRIPT
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 1/23
REKAM MEDIK PERAWATAN ORTODONTIK
No. RM
No. Model :
2310P24/03042011
Drg/Operator : Volanda
Kusumaningsari
Nama : Rizky Angga PerdanaAlamat : Tegalwangi
Telp/HP : 081377567559
DATA PASIEN
1. Tempat/tanggal lahir : Bima, 05 September 1990
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pekerjaan : Mahasiswa
4. Agama : Islam
5. Suku : Bima
6. Nama Ayah : Abdul Kadir ,S.H Suku: Bima Usia: 62 tahun
7. Nama Ibu : drg. Siti Aisyah Suku: Bima Usia: 61 tahun
8. Pekerjaan Orang Tua : PNS
9. Alamat Orang Tua : Jln. Soekarno Hatta No.48A Telp : (0374) 646910
Tanggal Pendaftaran : 3 April 2011
Tanggal Pencetakan : 3 April 2011
DATA MEDIK UMUM
1. Golongan Darah : A
2. Penyakit Jantung : tidak ada
3. Diabetes : tidak ada
4. Haemophilia : tidak ada
0 0 2 3 1 0
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 2/23
5. Hepatitis : tidak ada
6. Penyakit lainnya : tidak ada
7. Alergi terhadap obat : tidak ada
8. Alergi terhadap makanan : tidak ada
ANAMNESIS
• Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan gigi depannya yang dirasa kurang rapi.
• Riwayat Perjalanan Penyakit:
Pasien merasa giginya kurang rapisejak 3 tahun yang lalu
• Riwayat Kesehatan Oral:
Pasien pernah ke dokter gigi sekitar 1tahun yang lalu untuk melakukan preparasi
saluran akar akan tetapi sampai saat ini belum diteruskan dan pernah melakukan
penambalan pada geraham kiri bawah .OHI-S baik.
• Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi:
a. Gigi Decidui
Pasien tidak mengalami rampan karies, tetapi pasien mempunyai beberapa
gigi desidui yang mengalami karies, tidak ada premature loss dan tidak ada
gigi persistensi.
b. Gigi Bercampur
Pasien mencabutkan sebagian gigi susunya ke dokter gigi gigi 12, 21 dan m1
decidui. Tidak ada penambalan gigi. Ada gigi berlubang yaitu pada gigi molar
1 desidui.
c. Gigi Permanen
Gigi geraham pertama kanan bawah berlubang dalam dan dan ada beberapa
gigi yang malposisi.
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 3/23
• Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien:
Jenis Kebiasaan Durasi Frekuensi Intenitas KeteranganMenggigit
pensil
Dari SD sampai
SMP
Kadang-kadang Sedang,
sampai
menimbulkan
bercak pada
pensil
Gigitan dari
region kanan
dan kiri gigi
anterior.
Kebiasaan
sudah
berhenti
• Riwayat Kesehatan Keluarga:
Ayah : memiliki riwayat penyakit hipertensi, susunan gigi rapi.
Ibu : memiliki riwayat penyakit hipotensi susunan gigi agak
sedikit berjejal.
Kakak pertama : tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, susunan gigi rapi
• Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial:
Pasien adalah seorang mahasisiwi Kedokteran Gigi semester 8 di UMY. Tinggal
di kost karena orang tua berada di Bima dan memiliki kehidupan social yang
baik.
• Riwayat Kesehatan Umum:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, pernah dirawat di rumah sakit
karena malaria ketika SD. Minum obat malaria dan obat herbal dari daun
papaya.
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 4/23
PEMERIKSAAN FISIK
• Vital Sign
Tekanan Darah : 130/90 mmHg (normal)
Nadi : 64 x/menit
Pernapasan : 15 x/menit
Suhu : 360
C
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 166 cm
• Pemeriksaan Ekstra Oral:
(Kepala/muka, kulit, mata, hidung, bibir, telinga, muskulus skeletal, sistem
pengunyahan, kelenjar ludah dan limfe)
Kepala :
Indeks Kepala = Lebar Kepala x 100 = 1 6,5 x 100 = 94,3
Panjang Kepala 17,5
Bentuk Kepala : Brakisefali
Muka:
Indeks Muka = Jarak N - Gn x 100 = 108,3x 100 = 80,2
Lebar Bizygomatik 13,5
Bentuk Muka : Euriprosop
• Profil Muka: Cembung/Konvex
• Garis Simon (Bidang Orbital): Posisi rahang terhadap bidang orbital/garis simon
Rahang atas: 1/2 C kanan dan kiri
Rahang bawah : 1/3 mesial P1 kanan dan 1/3 mesial P1 kiri
• Sendi Temporomandibular (TMJ) : abnormal pada condil kiri
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 5/23
• Tonus Otot Mastikasi : Normal
• Tonus Otot Bibir : Normal
• Bibir Posisi Istirahat : Normal, tertutup
• Free Way Space : 44 mm – 40 mm = 4 mm
Deskripsi lesi/kelainan yang ditemukan:
(berikan ciri-ciri dan letak lesi, serta deferensial diagnosisnya)
T.A.K
Keterangan: Tidak Ada Kelainan
Fasial Neuromuscular K. Ludah K. Limfe Tl.Rahang TMJ
Deformita
sTAK TAK TAK TAK TAK TAK
Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK
GangguanFungsi
TAK TAK TAK TAK TAK TAK
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 6/23
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Rongga Mulut (Intra Oral)
PETA MUKOSA DAN JARINGAN LUNAK:
(Mukosa bibir, pipi, dasar mulut, lidah, gingiva, palatum, orofaring)
Diskripsi lesi / kelainan yang ditemukan:
(Berikan ciri-ciri dan letak lesi serta Diferensial Diagnosisnya)
T.A.K
Keterangan: Tidak Ada Kelainan
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 7/23
ODONTOGRAM
Malposisi Gigi Individual :
18: Un Eruption | 28: Un Eruption
17: Normal | 27: Normal
16: Normal | 26: Normal
15[55] : Normal | 25[65] : Normal
14[54] : Normal | 24[64] : Normal
13[53] : Normal | 23[63] : Normal12[52] : Normal | 22[62] : Normal
11[51] : Normal | 21[61] : Distolabiotorsiversi
41[81] : Mesiolinguotorsiversi | 31[71] : Mesiolabiotorsiversi
42[82] : Agenesis | 32[72] : Normal
43[83] : Distolabiotorsiversi | 33[73] : Normal
44[84] : Mesiolinguotorsiversi | 34[74] : Distobucotorsiversi
45[85] : Linguoversi | 35[75] : Normal
PE
UEUE
PE
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 8/23
46: Normal, Tumpatan Klas 2 RK | 36 : Normal
47 : Normal | 37 : Normal
48 : Partial Eruption | 38 : Partial Eruption
Torus palatinus : tidak ada
Torus mandibularis : tidak ada
Palatum : sedang
Supernumerary teeth : tidak ada
Diastema : tidak ada
Gigi anomali : tidak ada
Gigi Tiruan : tidak ada
Oral Hygiene : baik (skor :1,8)
Relasi Gigi-Gigi pada Oklusi Sentrik:
ANTERIOR : Overjet : 1,6 mm pada gigi 21,31 Overbite : 1,3 mm
pada gigi 21,31
Palatal bite : Tidak ada
Deep bite : Tidak ada
Open bite : pada gigi 21,22 terhadap gigi 31,32 dan pada gigi 12,13
terhadap gigi 43,44
Edge to edge bite : pada gigi 22,32,dan 33
Cross bite : Tidak ada
POSTERIOR
Cross bite : Tidak ada
Open bite : Tidak ada
Scissor bite : Tidak ada
Cup to Cup bite : Tidak ada
Relasi Molar Pertama Kanan : Klas III Angle
Relasi Molar Pertama Kiri : Klas III Angle
Relasi Kaninus Kanan : Klas III Angle
Relasi Kaninus Kiri : Klas III Angle
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 9/23
Garis Tengah rahang bawah terhadap rahang atas : Tepat di median line
Garis Interinsisivi sentral terhadap garis tengah wajah: Segaris
ANALISIS FOTO MUKA
Tampak Depan Bentuk Muka : Euriprosop
Tampak Samping : Profil Muka Cembung/Convex
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 10/23
Tampak Depan : Tersenyum
Tampak Depan : Gigi dalam Relasi Oklusi Sentris
Tampak Kanan : Gigi dalam Relasi Oklusi Sentris, Dilihat Relasi Molar Pertama
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 11/23
Tampak Kiri : Gigi dalam Relasi Oklusi Sentris, Dilihat Relasi Molar Pertama
SKEMA GIGI-GIGI DARI OKLUSAL
Rahang Atas Rahang Bawah
ANALISIS MODEL STUDI
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 12/23
• Bentuk Lengkung Gigi: Rahang Atas : Parabola
Rahang Bawah: Parabola• Lebar Mesiodistal Gigi-gigi (mm)
Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Ket. Gigi Kanan Kiri Normal Ket.
1 8.8 8.9 7.40 – 9.75 Normal 1 5.6 5.6 4.97 – 6.60 Normal
2 7.6 7.3 6.05 – 8.10 Normal 2 6.3 6.3 5.45 – 6.85 Normal
3 8.2 8.0 7.05 – 9.32 Normal 3 7.1 7.0 6.15 – 8.15 Normal
4 7.5 7.4 6.75 – 9.00 Normal 4 7.1 7.5 6.35 – 8.75 Normal
5 7.0 6.6 6.00 – 8.10 Normal 5 7.1 7.0 6.80 – 9.55 Normal
6 10.8 10.4
9.95 –
12.10 Normal 6 11.9 12.0 10.62 – 13.05 Normal
7 10.1 10.68.75 –
10.87 Normal 7 10.5 11.7 8.90 – 11.37 normal
Kesimpulan :
1. Lebar mesiodistal gigi-gigi rahang atas berukuran normal.
2. Lebar mesiodistal rata-rata gigi-gigi rahang bawah berukuran normal.
3. M3 kiri dan kanan rahang bawah partial erupted.
4. M3 rahang atas kanan dan kiri unerupted.
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
• Metode Pont
Jumlah lebar Mesiodistal 2 1 1 2 : 32,6 mm
Jarak P1-P1 pengukuran : 38,6 mm
Jarak P1-P1 perhitungan : Σ I x 100 = 40,7 mm
80Diskrepansi: -2,1 mm
Jarak M1-M1 pengukuran : 50,9 mm
Jarak M1-M1 perhitungan : Σ I x 100 = 50,1 mm
64
Diskrepansi: -0,8 mm
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 13/23
Keterangan:
- Jarak P1-P1 pengukuran (38,6 mm) lebih kecil dari jarak P1-P1 perhitungan
(40,7 mm) sehingga terdapat selisih 2,1mm dimana terjadi kontraksi rahang
ringan di regio P1-P1.
- Jarak M1-M1 pengukuran (50,9 mm) lebih kecil dari jarak M1-M1
perhitungan (50,1 mm) sehingga terdapat selisih 0,8mm dimana terjadi
kontraksi rahang ringan di regio M1-M1.
- Melihat hasil diatas maka bias saja merupakan indikasi ekspansi.
• Metode Korkhaus
Tabel Korkhaus : 18,84 mm
Jarak I – (P1 - P1) pengukuran : 17,6 mm Diskrepansi: -1,24 mm
Keterangan: Karena I (P1-P1) lebih kecil dari table Korkhous (17,6<18,84)
maka pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anterioposterior
kurang sebesar -1,24mm atau mengalami retraksi.
• Metode Howes
Jarak lebar mesiodistal M1- M1 : 98,5 mm
Jarak P1- P1 (tonjol): 42,6 mm Indeks P: Jarak P1 – P1 x 100 %
md M1 – M1
= 42,6 x 100 %
98,5
= 43,2 %
Lengkung gigi tidak cukup untuk menampung gigi-gigi ke dalam lengkung ideal
karena indeks P<43%
Jarak interfossa canina : 50,5 mm Indeks FC: Jarak FC x 100 %
md M1 – M1
= 50,5 x 100 %
98,5
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 14/23
= 51,2 %
Keterangan:
Karena indeks fossa canina > indeks premolar, maka bias jadi merupakan
indikasi ekspansi.
• Metode Moyers
Jumlah lebar Mesiodistal 2 1 1 2 Rahang bawah : ......... mm
Tabel RA Lebar 345 : ......... mm
Ruang yang ada pada sisi kanan : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm => cukup/kurang/lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm => cukup/kurang/lebih
Tabel RB Lebar 345 : ......... mm
Ruang yang ada pada sisi kanan : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm => cukup/kurang/lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm =>cukup/kurang/lebih
Keterangan : ................................................................................................
.....................
• Metode Nance
Ro Foto RA Lebar 345 kanan : ......... mm
Ruang yang ada pada sisi kanan : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm => cukup/kurang/lebih
Ro Foto RA Lebar 345 kiri : ......... mm
Ruang yang ada pada sisi kiri : ......... mm
Diskrepansi : ......... mm => cukup/kurang/lebih
• Determinasi Lengkung Gigi:
Hasil penapakan
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 15/23
RA: Lengkung anterior di protraksi sebesar 1,5 mm dan posterior tetap, dan gigi-
gigi diatur dalam lengkung ideal, maka terdapat kelebihan/kekurangan ruang:
Kanan: + 3,3 mm Kiri: +5 mm
RB: Lengkung anterior di protraksi sebesar 1 mm dan posterior tetap, dan gigi-
gigi diatur dalam lengkung ideal, maka terdapat kelebihan/kekurangan ruang:
Kanan: +5,5 mm Kiri: +4,3 mm
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK/LABORATORIUM
(Tuliskan rencana dan hasil pemeriksaan penunjang, penunjang diagnostik yang
akan dilakukan)
• Gambaran Radiograf OPG
• Tidak terdapat benih gigi permanen 42
• Terdapat benih gigi permanen 18 dan 28, gigi unerupted
• Gigi 38 dan 48 partial erupted
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 16/23
DIAGNOSIS
Kasus maloklusi menyangkut masalah estetik dengan malposisi gigi individual
Solusi masalah:
Rahang atas : Koreksi malposisi gigi anterior
Rahang bawah : Koreksi malposisi gigi anterior
Maloklusi Angle klas III subdivisi tipe dental
Rahang atas
21 : Distolabiotorsiversi
Rahang bawah
31 : Mesiolinguotorsiversi
34 : Distobukotorsiversi
41 : Mesiolinguotorsiversi
43 : Distolabiotorsiversi
44 : Mesiolinguotorsiversi
45 : linguoversi
Overjet : 2,2 mm
Overbite : 3,6 mm
ANALISIS ETIOLOGI MALPOSISI DAN MALOKLUSI
a. Menentukan etiologi maloklusi yang dinyatakan dengan klasifikasi
Angle klas III subdivisi dental terjadi karena :
- Berdasarkan pengamatan model study tonjol mesiobukal gigi M1
kanan atas berada pada 1/3 distal M1 kanan bawah. Sedangkan
tonjol mesiobukal gigi molar M1 kiri atas terletak pada bukal groove
gigi M1 kiri bawah.
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 17/23
- Hasil analisis garis simon pada profil pasien didapatkan bahwa
rahang atas sebelah kanan dan kiri normal karena posisi garis simon
terletak pada 1/3 distal gigi P1 kiri sedangkan, garis simon rahang
bawah juga normal karena garis simon sebelah kanan terletak pada
mesial P2.
b. Menentukan etiologi malrelasi
Tidak terdapat malrelasi pada rahang atas maupuun rahang bawah
pasien.
c. Menentukan etiologi malposisi gigi individual
Rahang atas :
21 : Distolabiotorsiversi, dikarenakan pada saat erupsi gigi 21 pasien
memiliki kebiasaan untuk mendorong gigi ke arah depan
menggunakan lidah.
Rahang bawah
31 : Mesiolinguotorsiversi, kemungkinan dikarenakan adanya
desakan dari gigi 42
34 : Distobukotorsiversi, kemungkinan dikarenakan adanya
desakan dari gigi 35
41 : Mesiolinguotorsiversi, kemungkinan dikarenakan
menyesuaikan sisa ruang karena adanya agenesis gigi 42
dan ditambah desakan dari gigi 43.
43 : Distolabiotorsiversi, kemungkinan menyesuaikan sisa ruang
yang ada karena adanya agenesis gigi 42.
44 : Mesiolinguotorsiversi, kemungkinan adanya desakan dari
gigi 43.
45 : Linguoversi, kemungkinan menyesuaikan ruang yang ada.
RENCANA PERAWATAN
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 18/23
1. Dental Health Education (DHE) mengenai cara menjaga kebersihan mulut dan
memeriksakan keadaan rongga mulutnya ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
2. Mencari ruang
a. Untuk Rahang Atas
• Berdasarkan metode Pont, pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi ke arah lateral pada regio P1 – P1 mengalami kontraksi ringan
sebesar 1,8 mm dan regio M1 - M1 mengalami distraksi ringan sebesar
2,2 mm.
• Berdasarkan metode Korkhaus, pertumbuhan dan perkembangan
lengkung gigi ke arah anterior posterior mengalami retraksi ringan
sebesar 2,28 mm.
• Berdasarkan metode Howes, indeks premolar = 41,9% dan indeks fossa
canina = 43,9% maka lengkung gigi dan lengkung basal tidak cukup
untuk menampung gigi – gigi ke dalam lengkung ideal dan stabil,
karena pada indeks premolar dibutuhkan minimal 43 % ruangan dan
indeks molar dibutuhkan minimal 44 % ruangan.
Perhitungan determinasi lengkung, rahang atas sebelah kanan
ruangannya mengalami kelebihan ruang sebesar 3,3 mm dan pada rahang
atas sebelah kiri mengalami kelebihan ruang sebesar 5 mm. Pada rahang
bawah sebelah kanan mengalami kelebihan ruang sebesar 4,5 mm dan pada
rahang bawah sebelah kiri mengalami kelebihan ruang sebesar 4,3 mm.
Berdasarkan hal di atas tersebut, untuk memperbaiki kondisi gigi geligi
yang mengalami malposisi, baik pada rahang atas dan rahang bawah maka
perawatan yang dianjurkan adalah pemakaian plat aktif alat orthodontik
lepasan yang disertai dengan labial arch dan adam klamer untuk mengkoreksi
gigi – gigi malposisi.
3. Koreksi malposisi gigi individual
Rahang Atas:
Plat aktif yang dilengkapi:
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 19/23
• Labial arch dengan U loop pada gigi 14 dan 24 dengan stailess wire ∅ 0,7
mm.• Adam klamer diletakkan pada gigi 16 dan 26 dengan stainless wire ∅ 0,7
mm
Rahang Bawah:
Plat aktif yang dilengkapi:
• Labial arch dengan U loop pada gigi 34 dan 44 dengan stailess wire ∅ 0,7
mm.• Adam klamer diletakkan pada gigi 36 dan 46 dengan stainless wire ∅ 0,7
mm
Jalannya perawatan:
Rahang atas:
• Pengaktifan labial arch dengan cara mengecilkan U loop pada labial arch
untuk koreksi malposisi individual (gigi 22 dan 23).
• Pengurangan verkeilung selektif dan selektif grinding.
Rahang bawah:
• Pengaktifan labial arch dengan cara mengecilkan U loop pada labial arch
untuk koreksi malposisi individual
• Pengurangan verkeilung selektif dan selektif grinding
4. Penyesuaian oklusiSisa ruang pada rahang atas sebelah kanan dan rahang bawah sebelah
kanan digunakan sebagai ruang untuk erupsi gigi molar ketiga yang masih partial
erupsi maupun yang belum erupsi.
5. Penyesuaian oklusi
Pengaturan malposisi gigi akan mengubah keseimbangan oklusi, sehingga
dapat menyebabkan traumatik oklusi. Maka dari itu, diperlukan penyesuaian
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 20/23
oklusi. Penyesuaian oklusi dilakukan setelah pengaturan gigi-gigi individual dan
lengkung gigi dan bertujuan untuk menghilangkan traumatik oklusi dan
meningkatkan estetika.
Penyesuaian oklusi dilakukan dengan cara:
• Pasien menggigit kertas artikulasi (articulating paper ) pada posisi sentrik
dalam keadaan berfungsi atau mengunyah.
• Cek tonjol oklusal dan incisal gigi yang berwarna (warna dari articulating
paper ), bagian tersebut menandakan terjadi traumatik oklusi.
•Bagian tersebut digrinding dengan finishing bur dan dicek berulang-ulangsampai warna seimbang pada semua tonjol oklusal dan tepi incisal gigi.
• Dilakukan polishing menggunakan enhance.
6. Topikal Aplikasi Flour
Topikal aplikasi Flour dilakukan pada gigi-gigi sudah yang dilakukan
penggrindingan supaya mencegah terjadinya karies.
7. Pemasangan Retainer
Pemakaian retainer bertujuan untuk mempertahankan gigi-gigi dan lengkung
gigi yang telah dikoreksi dan menunggu terjadinya proses aposisi tulang alveolar
di sekitar gigi, sehingga gigi menjadi kokoh kembali dan perawatan tidak relaps.
Untuk mempertahankan posisi gigi-gigi setelah dirawat ortodontik, digunakan
Hawley retainer yang terdiri dari:
• Plat dasar dengan verkeilung pada semua gigi
• Klamer adam menggunakan stainless wire ∅ 0,7 mm
• Labial arch menggunakan stailess wire ∅ 0,7 mm dipasang dalam keadaan
pasif
Instruksi yang diberikan pada pemakaian retainer adalah:
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 21/23
•Retainer dipakai siang dan malam (waktu tidur dipakai, hanya dilepas pada
saat sikat gigi) selama tiga bulan pertama. Kontrol tiap bulan sekali untuk mengetahui derajat mobilitas atau kegoyahan gigi yang telah dikoreksi.
• Jika selama tiga bulan pertama masih terdapat kegoyahan gigi, maka
pemakaian dengan cara yang sama diperpanjang tiga bulan lagi. Di cek
apakah setiap pemakaian kembali alat terasa sesak atau tidak. Kontrol
dilakukan setiap bulan sekali.
• Jika setelah tiga bulan kedua alat masih terasa sesak jika dipakai kembali,
maka pemakaian diteruskanselama tiga bulan ketiga dengan
kontrol tiap bulan sekali. Jika alat
sudah tidak sesak saat dipakai, alat
dipakai pada malam hari dan
selalu dicek oleh pasien apakah
selama pemakaian kembali terasa
sesak atau tidak, kontrol dilakukan
tiap bulan sekali.
• Jika bulan ketiga alat sudah tidak sesak pada saat digunakan, maka retainer
dihentikan, kontrol tiga bulan berikutnya untuk pemeriksaan terakhir. Jika
masih dicurigai ada kemungkinan relaps, sebaiknya retainer tetap dipakai
pada malam hari selama tiga bulan dengan kontrol tiap bulan sekali.
GAMBAR ALAT
Rahang Atas
Plat aktif RA dilengkapi dengan:
1. Labial arch dengan stainless wire ∅ 0,7 mm
2. Adam klamer dengan stainless wire ∅ 0,7 mm
3. Plat Akrilik
5/17/2018 Laporan Ortho - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ortho 22/23
Rahang Bawah
Plat aktif RB dilengkapi dengan:
1. Labialarch dengan
stainless wire ∅ 0,7 mm
2. Adam klamer dengan
stainless wire ∅ 0,7mm
3. Plat Akrilik
PROGNOSIS
Hasil perawatan diharapkan baik mengingat motivasi pasien yang besar untuk
dirawat giginya, jaringan pendukung yang baik dan sehat, usia pasien masih muda,
kooperatif dan komunikatif, serta keadaan sosial dan ekonomi pasien yang
mendukung.
Yogyakarta, Mei 2011
Mengetahui,
Operator
Pembimbing