laporan mekflu
Post on 05-Oct-2015
32 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
MODUL 1PENGUKURAN LAJU ALIRAN VOLUMETRIK1.1MAKSUD:Mengetahui penggunaan alat Hydraulics Bench1.2 TUJUAN:1. Dapat menggunakan alat Hydraulics Bench2. Dapat mengukur debit menggunakan Hydraulics Bench1.3 ALAT DAN BAHAN:1. Hydraulics Bench dan kelengkapannya2. Stop watch3. Air
Hydraulic Bench
1.4 DASAR TEORI:Laju bolume aliran dapat dihitung dengan persamaan:
Dimana: Q = laju volume aliran/debit (m3/detik)= perubahan volume (m3)= selang waktu pengukuran (det)
1.5PROSEDUR PELAKSANAAN:1. Isi tangki air dengan ledeng hingga permukaan air berada di 10 cm di bawah pinggir tangki2. Hubungkan konektor power supply3. Tutup penutup pipa pada ujung pipa inlet4. Nyalakan power5. Nyalakan pompa6. Buka klep/kran aliran dengan hati-hati7. Tutup klep pengeluaran8. Isi tangki sampai dengan alat ukur menunjukkan volume tangki sebesar 10 liter9. Hitung waktu yang diperlukan dengan menggunakan stopwatch untuk menaikkan muka air mulai dari 10 liter ke 20 liter dan seterusnya dengan selisih kenaikan 10 liter10. Lakukan percobaan ini kembali untuk bukaanj kran/klep berbeda.1.6 DATA DAN ANALISA DATABukaan ke 1PengukuranV1V2V (liter)ttQ
110201020,9620,960,000477099
220301042,2721,310,000469263
33040101:03:0720,80,000480769
44050101:24:4421,370,000467946
55060101:4622,410,000446229
t21,370,000468261
Bukaan ke 2
PengukuranV1V2VttQ
11020108,218,210,001218027
220301017,699,480,001054852
330401027,089,390,001064963
440501036,929,840,00101626
550601046,479,550,00104712
t9,2940,001075963
Bukaan ke 3
PengukuranV1V2VTtQ
11020105,065,060,001976285
220301011,156,090,001642036
330401017,746,590,001517451
440501024,246,50,001538462
550601030,616,370,001569859
t6,1220,001633453
Bukaan ke 4
PengukuranV1V2VTtQ
11020102,952,950,003389831
22030105,792,840,003521127
33040109,94,110,00243309
440501014,915,010,001996008
550601019,194,280,002336449
t3,8380,002605524
Bukaan ke 5
PengukuranV1V2VTtQ
11020101,731,730,005780347
22030103,812,080,004807692
33040106,452,640,003787879
44050108,952,50,004
550601011,312,360,004237288
t2,2620,004420866
ANALISA :V= V2 V1t= takhir tawalQ=Keterangan :V = Volume (m3)V = Selisih volume awaldan volume akhir (m3)T = waktu (s)t = Selisihwaktuawaldanwaktuakhir (m3)Q = Debit (m3/s)
1.7 PERHITUNGAN Diketahui data sebagai berikut (bukaan ke 1, pengukuran 1): V1= 10 liter = 10 x 10-3 m3 V2 = 20 liter = 20 x 10-3 m3 t2 = 20.96 t1 = 0Q = = = 4,77x 10-3 m3/s1.8 KESIMPULAN: Debit diperoleh dengan cara membagi selisih volume dengan selisih waktu yang diperlukan Besarnya nilai debit tergantung dari besarnya volume dan lamanya waktu yang diperlukan Semakin cepat waktunya maka jumlah debitnya semakin besar
MODUL 2Kalibrasi Alat Ukur Tekanan
2.1Maksud:Mengkalibrasi satuan tekanan (Bar) ke massa (Kg)
2.2Tujuan:Mahasiswa dituntut untuk dapat mengkalibrasi dengan menggunakan Dead Weight Piston Gauge
2.3 Alat dan Bahan1 set Dead Weight Pison Gauge
2.4Dasar TeoriTekanan diaplikasikan pada pemberat yang ditempatkan di atas suatu pen penahan berat atau beban. Pen tersebut terhubung ke piston berisi minyak di dalam sistem pipa, sedemikian hingg manometer akan menunjukan tekanan tertentu.
2.5Prosedur Pelaksanaan:1. Buka kran overflow2. Buka penutup3. Jika perlu, tambahkan minyak ke dalamnya4. Atur manometer hingga menunjukan angka nol dengan memutar Counterbalance Cylinder5. Masukan piston6. Putar counterbalance Cylinder hingga angka di manometer menunjukan angka sesuai dengan tekanan piston7. Tambahkan tekanan sesuai dengan petunjuk asisten atau pengawas8. Ukur atau baca manometer pada setiap penambahan tekanan
2.6Data dan Analisa Data:Tekanan Aktual (N/m2 )TEKANAN MANOMETER (bar)Gaya F Akual (N)Gaya F Manometer (N)M Aktual (kg)Mmanometer (kg)M Timbang (kg)KR %KR%
0,344X1050,33437,77 X10-137,77 X 10-13,85X10-10,380,57300
0,5X1050,4956,55 X 10-10,245X10-15,77X10-10,560,5731,750,377
1,0X1050,974113,1 X10-1110,1X10-111,54X10-11,11,1444,340,594
1,5X1051169,95 X10-1113,1X10-111,12X10-11,61,17151,170,873
2X1051,96226,2 X10 -1221,6X10-12,22,282,170,824
2,5X1052,46282,7X 10-1278,4X10-128,84X10-12,82,8571,730,833
2.7Rumus yang Digunakan: Gaya AktualF= Paktual x A
Gaya ManometerF= Pmanometer x A
M aktualF=
M manometerF=2.8Kesimpukan:Terdapat perbedaan pada nilai Kr1 dan Kr2 dikarenakan kesalahpemahaman saat pembacaan manometer dan kekurang telitian para pembaca.
Modul 4Tinggi Metacentrum Benda Apung4.1Maksud : Untuk mengetahui cara kerja alat Metacentric Height Apparatus Mengetahui cara menghitung metacentic4.2Tujuan : Mahasiswa mengerti tentang tinggi metacentric Mahasiswa dapat menghitung tinggi metacentric4.3Alat dan Bahan : Satu set alat Metacentric Height Apparatus4.4Dasar Teori : Stabilitas Benda Terapung1. Stabil jika 2. Tidak stabil jika Persamaan-Persamaan yang digunakan :
4.5Prosedur Pelaksanaan :1. Isi bak dengan air sesuai dengan kebutuhan2. Siapkan benda apung3. Tentukan nilai x4. Tentukan nilai z sesuai petunjuk asisten5. Masukan benda apung ke dalam bak, amati yang terjadi6. Ukur sudut derajat kemiringan benda ampung7. Lakukan prosedur ini dengan nilai 0.5 cm hingga 4 cm
4.6Data dan Analisa Data :Pengukuran 1X = 1.5 cm = 0.0825ZKondisiPerhitunganKondisi Pengamatan
35.831.5790.027StabilStabil
66.31.1790.020StabilStabil
96.7680.9420.016StabilStabil
127.2360.467StabilStabil
157.7040.226StabilStabil
188.1720.155StabilStabil
198.3280.1372.661 10-3StabilStabil
Grafik Hubungan antara dengan :
Pengukuran 2X = 3 cm = 0.165ZKondisiPerhitunganKondisi Pengamatan
35.8321.5690.027StabilStabil
66.31.1740.070StabilStabil
96.7680.9350.016StabilStabil
127.2360.6150.011StabilStabil
157.7040.3880.007StabilStabil
188.1720.2880.005StabilStabil
Grafik Hubungan antara dengan :
Pengukuran 3X = 4.5 cm = 0.247ZKondisiPerhitunganKondisi Pengamatan
35.8322.0110.035StabilStabil
66.31.5590.027StabilStabil
96.761.0690.019StabilStabil
127.230.7170.013StabilStabil
157.540.5060.0095StabilStabil
167.700.4640.0088StabilStabil
178.0160.4110.0079StabilStabil
Grafik Hubungan antara dengan :
Pengukuran 4X = 6 cm = 0.33ZKondisiPerhitunganKondisi Pengamatan
35.8322.0830.036StabilStabil
66.31.6970.03StabilStabil
96.671.2310.022StabilStabil
127.230.8160.015StabilStabil
147.540.6760.012StabilStabil
157.700.6200.011StabilStabil
Grafik Hubungan antara dengan :
Pengukuran 5X = 7.5 cm = 0.4125ZKondisiPerhitunganKondisi Pengamatan
35.8322.1220.037StabilStabil
66.31.7640.029StabilStabil
96.761.1970.021StabilStabil
127.230.8940.016StabilStabil
147.540.8090.014StabilStabil
157.700.7140.013StabilStabil
Grafik Hubungan antara dengan :
4.7PerhitunganDiketahui: - data pengukuran pertama x = 1.5 cm z = 3 cm = 3
= 5.364 + 0.156.z = 5.364 + 0.156 (3) = 5.832
= . cot = 0.0825 cot3 = 1.574
= 0.055.x => 0.055 1.5 = 0.0825
= =
Zm > 0, sehingga benda dikatakan stabil4.8Kesimpulan
MODUL 5Dimensi Pipa
5.1Maksud:Untuk mengetahui penggunaan alat ukur jangka sorong dan mengetahui dimensi pipa.5.2Tujuan:Mahasiswa dapat mengetahui cara dan penerapan pengukuran pipa5.3Alat dan Bahan1. Pita ukur (menhitung panjang pipa yang diamati)2. Jangka sorong5.4Prosedur Pelaksanaan:1. Persiapkan alat-alat yang digunakan2. Ukur pipa menggunakan jangka sorong, diameter dalam dan luar pipa3. Ukur jarak tiap segmen dengan menggunakan pita ukur, yaitu jarak bak hulu dan bak hilir, bak dan ambang ukur Thompson, sambungan pipa pada piezometer5.5Data dan Analisa Data: SEGMENPANJANG (m)D LUAR (m)D DALAM (m)A(m2)PR
HULU0,060,5080,0002020,00015950,0126
30,060,5080,0002020,00015950,0126
E0,060,5080,0002020,00015950,0126
D0,3220,5240,0005060,00000970,006348
C0,3220,5240,0005060,00000970,006348
B0,0210,019050,0002850,00005910,0004765
A0,0210,019050,0002850,00005910,0004765
5.6Kesimpulan:Diperlukannya ketelitian para peserta praktikum dalam membaca ukuran yang terbaca oleh jangka sorong, dikarenakan kesalahan sedikitpun akan mempengaruhi pada proses praktikum selanjutnya.
Modul 7Garis Energi
7.1Maksud Untuk mengetahui besarnya garis energi serta besarnya kehilangan energi yang terjadi pada sistem perpipaan7.2Tujuan Mahasiswa mengerti tentang garis energi Mahasiswa dapat menghitung persamaan garis energi Mahasiswa dapat menghitung kehilangan energi pada sistem perpipaan
7.3 Alat dan Bahan
1. Piezometer2. Data-data yang ada3. Hasil perhitungan7.4Dasar TeoriGaris EnergiGaris energi adalah pernyataan grafis dari energi tiap bagian total terhadap suatu data yang dipilih sebagai suatu harga linier dalam meter fluida, dapat digambarkan pada tiap bagian yang mewakilinya dan garis yang diperoleh dengan cara tersebut akan miring dalam arah aliran.Hukum BernoulliHukum ini merupakan penerapan prinsip kekekalan energi. Dimana energi tidak dapat diciptakan ataupun dihilangkan, melainkan dapat dirubah kebentuk lain. Didalam hukum Bernoulli ini selalu ada kehilangan energi. Persamaan yang digunakan :
Dimana :P = Tekanan ait = Kerapatan air ()
H= Kehilangan energi (m)V= Kecepatan aliran ()g= Percepatan gravitasi () = tinggi tekan = Tinggi kecepatanz= Tinggi tempat (m)
Persamaan ChezyPersamaan