laporan kuretase trisno

10
LAPORAN KASUS: KURETASE PEMBIMBING : drg. Rudhanton, Sp. Perio Operator : Rizki Widya Pratiwi 0910740054 Asisten Steril : Tiazani Solichah 115070400111024 Asisten Non Steril : Winda Galuh Pertiwi 115070401111010

Upload: winda-galuh-pertiwi

Post on 11-Feb-2016

99 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan kuretase

TRANSCRIPT

Page 1: laporan kuretase trisno

LAPORAN KASUS:

KURETASE

PEMBIMBING : drg. Rudhanton, Sp. Perio

Operator : Rizki Widya Pratiwi 0910740054

Asisten Steril : Tiazani Solichah 115070400111024

Asisten Non Steril : Winda Galuh Pertiwi 115070401111010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2015

Page 2: laporan kuretase trisno

LAPORAN KASUS KURETASE

Pengertian :

Kuretase dalam bidang periodontik berarti mengerok dinding dalam gingiva dari poket untuk menghilangkan penyakit pada jaringan lunak.

Tujuan :

1.mengurangi pengeluaran ensim dan fagosit

2. menghilangkan penetrasi bakteri

Indikasi perawatan kuretase yaitu pada poket absolute dengan kedalaman> 3 mm - < 6 mm atau poket relatif dengan keradangan terus menerus.

DATA DEMOGRAFIS PASIEN:Nama Pasien : Trisno Setio Hadi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : 7 September 1993/ 21 tahun

Alamat : Tanjung Putrayudha VI/57

Tlp : 081252604789

Pendidikan Terakhir : SLTA

Pekerjaan : Tukang Koran

RIWAYAT MEDISKonsulan dari : Pribadi

Keluhan utama : Gusi sering berdarah ketika menyikat gigi dan tampak besar

Anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan gusi sering berdarah ketika menyikat gigi sejak satu

tahun yang lalu dan tampak besar-besar. Pasien belum pernah melakukan pembersihan

karang gigi sebelumnya. Pasien mengaku menyikat gigi 2x sehari namun seringkali lupa

menyikat gigi pada malam hari.

Penyakit sisyemik : t.a.k

Kebiasaan buruk : t.a.k

Riwayat alergi : t.a.k

STATUS PRAESENSKeadaan Umum : Compos mentis

Ekstraoral : t.a.k

Page 3: laporan kuretase trisno

Intraoral : t.a.k

Oral Hygiene : Debris Indeks (DI) : 14/6

Calculus Indeks (CI) : 15/6

OHI-S : 29/6 = 4,8 (buruk)

STATUS LOKALIS

GAMBARAN KLINISTerdapat debris dan kalkulus pada seluruh regio (1, 2, 3, dan 4). Terdapat oedem hampir di

seluruh regio, tampak gusi membesar pada anterior RA dan RB).

GAMBARAN RADIOLOGISt.a.k

DIAGNOSISGingivitis marginalis generalisata

PROGNOSISGood karena memiliki dungan tulang penyangga yang adekuat, tidak memiliki penyakit

sistemik, dan pasien kooperatif

TAHAPAN KURETASE

Regio 1 Elemen gigi 16 dan 17

1. Menggunakan baju klinik, persiapan alat dan bahan

Page 4: laporan kuretase trisno

2. Mempersilakan pasien masuk, memberi salam, mempersiapkan duduk, anamnesis, pengisian informed concent, pemeriksaan tekanan darah (130/90 mmHg), pengaturan posisi kerja, pemakaian masker dan sarung tangan (harus pas tidak boleh kebesaran ataupun kekecilan).

3. Periksa kedalaman poket dengan periodontal probe. Poket 16 (m:3; d:2; b:1; p:1) dan 17 (m:3; d:1; b:1; p:1)

4. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase dan aplikasi antiseptik pada daerah operasi. EO dengan alkohol dan IO dengan betadine

5. Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah mucobuccal fold diantara gigi 16 dan 17 dengan menggunakan citoject

6. Melakukan skeling dan penghalusan akar dengan scaller ultrasonik7. Membuang jaringan nekrotik pada jaringan lunak dengan menggunakan kuret gracey

dengan tumpuan jari, jari tangan kiri digunakan untuk menahan jaringan lunak dari luar, sedangkan jari yang lain berada di luar mulut (pipi). Lakukan gerakan pull stroke pada daerah interdental dan horizontal pada sisi lainnya. Gunakan gracey 11-12 untuk mesial posterior dan 13-14 untuk distal posterior.

8. Prosedur kuretase dilakukan hingga terlihat adanya darah segar yang keluar, semua jaringan granulasi hilang, dinding jaringan lunak halus, tidak ada sisa kalkulus, tidak ada sisa dentin yang nekrotik (cek dengan sonde)

9. Irigasi dengan menggunakan larutan antiseptik dan normal saline10. Kontrol perdarahan dengan menggunakan kassa steril, tekan 10-15 menit, tunggu

hingga terjadi pembekuan darah11. Pemberian instruksi pasca kuretase kepada pasien dan pemberian resep bila perlu.

a. Intruksi Pasca KuretaseTetap menjaga kebersihan rongga mulut, sikat gigi 2x sehari pagi dan malam hari dan gunakan obat kumur, jangan memainkan daerah operasi dengan lidah ataupun dihisap-hisap, hindari penggunaan tusuk gigi, serta hindari makanan dan minuman yang terlalu panas.

b. Resep yang diberikanR:/ Asam Mefenamat 250 mg Tab I No. X ∫ 3dd prnR:/ Minocep garg Fl No.I ∫ 2dd uc

12. Penjadwalan kunjungan berikutnya, kontrol h+1, h+7, dan h+30

Dokumentasi Tindakan Kuretase

1. Persiapan alat dan bahan

Page 5: laporan kuretase trisno

2. Periksa kedalaman poket dengan periodontal probe. Poket 16 (m:3; d:2; b:1; p:1) dan 17 (m:3; d:1; b:1; p:1)

3. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase dan aplikasi antiseptik pada daerah operasi. EO dengan alkohol dan IO dengan betadine

4. Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah mucobuccal fold diantara gigi 16 dan 17 dengan menggunakan citoject

5. Melakukan skeling dan penghalusan akar dengan scaller ultrasonik

6. Membuang jaringan nekrotik pada jaringan lunak dengan menggunakan kuret gracey dengan tumpuan jari, jari tangan kiri digunakan untuk menahan jaringan lunak dari luar, sedangkan jari yang lain berada di luar mulut (pipi)

Page 6: laporan kuretase trisno

7. Prosedur kuretase dilakukan hingga terlihat adanya darah segar yang keluar, semua jaringan granulasi hilang, dinding jaringan lunak halus, tidak ada sisa kalkulus, tidak ada sisa dentin yang nekrotik (cek dengan sonde)

8. Irigasi dengan menggunakan larutan antiseptik dan normal saline

9. Kontrol perdarahan dengan menggunakan kassa steril, tekan 10-15 menit, tunggu hingga terjadi pembekuan darah

10. Foto setelah dilakukan kuretase

Page 7: laporan kuretase trisno

Evaluasi Post Kuretase

Kontrol h+1 (tidak dilakukan)

Kontrol h+7

S: pasien tidak terasa nyeri, obat antinyeri juga tidak dikonsumsi, gusi tidak berdarah, pasien merasa tidak ada keluhan apapun, pasien melakukan sikat gigi seperti biasa 2x sehari ditambah rutin menggunakan obat kumur pada pagi dan malam hari.O: debris (+), kalkulus (-), oedem (-)A: Post kuretase h+8P: KIE dan DHE, pembersihan debris, irigasi dengan larutan antiseptik dan normal saline, foto klinis

Kontrol h+30

S: pasien tidak terasa nyeri, obat antinyeri juga tidak dikonsumsi, gusi tidak berdarah, pasien merasa tidak ada keluhan apapun, pasien melakukan sikat gigi seperti biasa 2x sehari ditambah rutin menggunakan obat kumur setelah berbuka puasaO: debris (-), kalkulus (-), oedem (-)A: Post kuretase h+30P: KIE dan DHE, pembersihan debris, pemeriksaan poket, irigasi dengan larutan antiseptik dan normal saline, foto klinis

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Pasien datang ke RSP Universitas Brawijaya dengan keluhan gusi sering berdarah ketika menyikat gigi dan terdapat banyak karang gigi. Pasien belum pernah dilakukan perawatan pembersihan karang gigi sebelumnya. Pasien mengaku menyikat gigi 2x sehari namun sering kali terlupa saat menyikat gigi di malam hari. Oleh karena itu, dilakukan pembersihan karang gigi untuk mengatasi masalah pasien tersebut. Setelah dilakukan prosedur skeling dan root planning dilakukan kontrol 1 minggu setelahnya ternyata masih terdapat oedem dan BOP (+) hampir di seluruh regio gigi sehingga dilakukan kontrol ulang dan hasilnya tetap sama sehingga diputuskan untuk dilakukan kuretase.

Page 8: laporan kuretase trisno

Hasil pemeriksaan poket sebelum dan sesudah perawatan kuretase sebagai berikut:

Sebelum kuretase : poket 16 (m:3; d:2; b:1; p:1) dan 17 (m:3; d:1; b:1; p:1)

Setelah kuretase : poket 16 (m:1; d:1; b:0,5; p:0,5) dan 17 (m:1; d:1; b:1; p:0,5)

Setelah dilakukan kuretase terjadi reattachment yang merupakan hasil proses

mengembalikan sulkus gingiva normal pada level perlekatan yang sama dengan dasar poket

periodontal sebelumnya. Proses ini menghentikan kerusakan tulang namun tidak menambah

attachment gingiva atau ketinggian tulang. Repair mengembalikan periodontium yang rusak

menjadi sehat dengan regenerasi dan mobilisasi epitel dan jaringan ikat ke area yang rusak

dan meningkatkan kemampuan mitosis untuk menyediakan jumlah sel yang cukup sehingga

setelah kuretase terbentuk longjunctional epithelial attachment.

Kondisi akhir pasien dapat kembali normal atau semakin parah jika pasien tidak

mampu menjaga kebersihan rongga mulut. Pasien diinstruksikan untuk selalu menjaga

kebersihan rongga mulut dengan menggosok gigi dengan cara dan waktu yang tepat,

ditambah rutin menggunakan obat kumur

KESIMPULANSetelah kontrol h+30 kuretase ukuran, bentuk, dan kontur gingiva kembali normal.

Warna gingiva juga kembali normal yaitu, merah muda (coral pink) dan tidak tampak adanya

keradangan. Pada pasien ini ada kemungkinan terjadi pembentukan keradangan kembali

karena pasien sulit menjaga kebersihan mulutnya dengan baik (banyak debris pada giginya)

dan jika tidak dilakukan evaluasi gingiva secara berkala.