laporan kimia fisika - viskositas.pdf

Upload: dika-virga-saputra

Post on 17-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan Kimia Fisika - Viskositas.pdf

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

    VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

    Oleh :

    Nama : I Gede Dika Virga Saputra

    NIM : 1108105034

    Kelompok : IV.B

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2013

  • Laporan Praktikum Kimia Fisika 1

    Viskositas Cairan Berbagai Larutan

    Oleh :

    I Gede Dika Virga Saputra (1108105034)

    Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

    2013

    Abstrak

    Tujuan dari percobaan ini untuk untuk menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald,

    mengetahui hubungan antara viskositas dengan fluiditas waktu alir dari cairan atau berbagai larutan dan mengetahui hubungan antara koefisien viskositas, massa jenis, dan waktu antara suatu cairan

    tertentu dengan cairan pembandingnya. Penentuan nilai viskositas dilakukan dengan mengukur aquades sebagai standar pengukuran dengan menggunakan viskometer Ostwald. Setelah diketahui besar viskositas aquades kemudian dilakukan pengukuran pada larutan etanol, aseton, dan CCl4.

    Kemudian penentuan densitas dengan menggunakan piknometer. Hasil dari pengamatan dan pengukuran menunjukkan viskositas dan fluiditas yang berbeda-beda. Adapun urutan viskositas dari

    yang memiliki nilai viskositas tertinggi yaitu etanol > aquades > aseton > CCl4 sedangkan urutan fluiditas dari yang memiliki nilai fluiditas terbesar yaitu CCl4 > aseton > aquades > etanol. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, gaya tarik antar molekul, konsentrasi dan

    tekanan.

    Kata kunci : metode ostwald, viskositas ostwald, viskositas, fluiditas,, faktor pengaruh.

    Pendahuluan

    Setiap zat cair mempunyai karakteristik

    yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair

    yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh

    zat cair dapat kita lihat lebih kental daripada

    minyak kelapa. Kekentalan atau viskositas

    dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

    antara satu bagian dan bagian yang lain dalam

    fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu

    gaya untuk menggeser satu bagian fluida

    terhadap yang lain.

    Kekentalan suatu sifat cairan yang

    berhubungan erat dengan hambatan untuk

    mengalir, dimana makin tinggi kekentalan

    maka makin besar hambatannya. Kekentalan

    didefenisikan sebagai gaya yang diperlukan

    untuk menggerakkan secara

    berkesinambungan suatu permukaan datar

    melewati permukaan datar lain dalam kondisi

    mapan tertentu bila ruang diantara permukaan

    tersebut diisi dengan cairan yang akan

    ditentukan kekentalannya

    Viskositas merupakan pengukuran dari

    ketahanan fluida yang diubah baik dengan

    tekanan maupun tegangan. Pada masalah

    sehari-hari (hanya untuk fluida), viskositas

    adalah ketebalan atau pergesekan internal.

    Oleh karena itu, air memiliki viskositas lebih

    rendah, sedangkan madu atau minyak

    memiliki viskositas yang lebih tinggi.

    Sederhananya, semakin rendah viskositas

    suatu fluida, semakin besar juga pergerakan

    dari fluida tersebut.

    Viskositas menentukan kemudahan

    suatu moleku bergerak karena adanya gesekan

  • antar lapisan material. Karenanya viskositas

    menunjukan tingkat ketahanan suatu cairan

    untuk mengalir. semakin besar viskositas

    maka aliran akan semakin lambat. Besarnya

    viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor

    seperti suhu, gaya tarik antar molekul,

    konsentrasi dan tekanan. Suhu dan viskositas

    umumnya berbanding terbalik, semakin tinggi

    suhu maka viskositasnya semakin rendah.

    Fluida, baik cair maupun gas yang jenisnya

    berbeda memiliki tingkat kekentalan yang

    berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan

    karena adanya gaya kohesi atau gaya tarik

    menarik antara molekul sejenis. Sedangkan

    pada zat gas, viskositas disebabkan oleh

    tumbukan antara molekul.

    Fluida yang lebih cair biasanya lebih

    mudah mengalir contohnya air. Sebaliknya

    fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir

    contohnya minyak goreng, oli, madu dll.

    Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan

    koefisien viskositas (). Kebalikan dari

    viskositas disebut fluiditas yang merupakan

    ukuran kemudahan mengalir suatu fluida.

    Viskometer adalah suatu cara untuk

    menyatakan berapa daya tahan dari aliran

    yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan

    viskometer mengukur kecepatan dari suatu

    cairan mengalir melalui pipa kapiler, bila

    cairan itu mengalir cepat maka viskositas

    cairan itu rendah misalnya air dan bila cairan

    itu mengalir lambat maka dikatakan

    viskositasnya tinggi misalnya madu.

    Viskositas dapat diukur dengan mengukur

    laju aliran cairan yang melalui tabung

    berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu

    cara yang paling mudah dan dapat digunakan

    baik untuk cairan maupun gas

    Ada beberapa viskometer yang sering

    digunakan untuk menentukan viskositas suatu

    larutan, yaitu Viskositas Ostwald untuk

    menentukan laju aliran kuat kapiler,

    Viskositas Hoppler : laju bola dalam cairan

    dan Viskositas VT-03E/VT-04E : gaya yang

    diperlukan untuk memutar silinder yang

    konsentris pada kecepatan sudut tertentu.

    Pada viskositas ostwald yang diukur

    adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah

    cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa

    kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh

    berat cairan itu sendiri.

    Bahan dan Metode Percobaan

    Pada percobaan kali ini menggunakan

    metode viskositas oswald untuk menentukan

    laju aliran kuat kapiler degan menggunakan

    alat-alat diantaranya Viskometer Oswald,

    termostat, stopwatch, pipet ukur 25 mL, gelas

    beaker, pompa karet, piknometer dan neraca

    digital. Bahan-bahan yang digunakan seperti

    aquades (air suling), CCl4, aseton dan etanol.

    a. Cara Pengerjaan

    Percobaan ini dilakukan dengan

    meletakkan viskometer dalam thermostat

    pada posisi vertical kemudian 5 ml cairan

    dimasukkan ke dalam reservoir A sehingga

    kalau cairan ini dibawa ke reservoir B dan

    permukaannya melewati garis m, reservoir A

    kira-kira masih terisi setengahnya. Lalu

    dengan pengisap atau meniup bawa cairan B

    sampai sedikit diatas garis m. Kemudian

    cairan tersebut dibiarkan mengalir secara

    bebas. Waktu yang diperlukan cairan untuk

  • mengalir dari m ke n dicatat. Pengerjaan ini

    dilakukan sebanyak 3 kali. Rapat massa cairan

    pada suhu cairan ditentukan dengan

    piknometer. Viskometer yang digunakan

    sama dengan viskometer sebelumnya yang

    telah digunakan.

    Data Pengamatan

    Pengukuran Viskositas

    Percobaan

    Waktu (s)

    I II III

    Aquades 22,60 25,45 25,65

    CCl4 17,02 19,28 17,25

    Aseton 18,72 19,18 17,21

    Etanol 51,39 51,70 49,87

    V cairan = 5 mL

    Pengukuran Densitas dengan

    Piknometer

    Percobaan Berat (gram)

    I II III

    Aquades 22,50 22,50 22,50

    CCl4 28,03 28,03 28,03

    Aseton 20,32 20,32 20,32

    Etanol 22,42 22,42 22,42

    Berat kosong piknometer 10 mL = 12,59 g

    Hasil Perhitungan

    Standar = Aquades (Air Suling)

    Massa Air = (m piknometer+air) m

    piknometer kosong

    = 22,50 12,59

    = 9,91 gram

    Volume air = 10 mL

    = 9,91

    10= 0,991

    = 1

    air = 1,005 cp

    air = 22 ,60+25,45+25,65

    3= 24,57

    Etanol

    Aseton

    CCl4

    t etanol(s) etanol (g/ml) air (cp) etanol (cp)

    51,39 0,992 1,005 2,0852

    51,70 0,992 1,005 2,0977

    49,87 0,992 1,005 2,0235

    etanol = 2,0688 cp

    t aseton(s) aseton air (cp) aseton

    18,72 0,780 1,005 0,5972

    19,18 0,780 1,005 0,6119

    17,21 0,780 1,005 0,5491

    aseton = 0,5861 cp

    t CCl4 (s) CCl4 (g/ml) air (cp) CCl4 (cp)

    17,02 1,558 1,005 1,0846

    19,28 1,558 1,005 1,2286

    17,25 1,558 1,005 1,0993

    CCl4 = 1,1375 cp

  • Hasil dan Pembahasan

    Dalam percobaan yang berjudul

    Viskositas cairan berbagai larutan bertujuan

    untuk menentukan viskositas cairan dengan

    metode Ostwald, mengetahui hubungan

    antara viskositas dengan fluiditas waktu alir

    dari cairan atau berbagai larutan dan

    mengetahui hubungan antara koefisien

    viskositas, massa jenis, dan waktu antara

    suatu cairan tertentu dengan cairan

    pembandingnya. Viskositas merupakan

    kekentalan zat cair, dapat didefinisikan

    sebagai sifat dari zat cair untuk melawan

    tegangan geser (t) pada waktu bergerak atau

    mengalir dan disebabkan juga oleh kohesi

    antar partikelnya. Pada percobaan kali ini

    metode yang digunakan yaitu metode Oswald

    dengan Viskometer Oswald. Prinsip kerja

    dengan menggunakan viskometer Oswald

    yaitu pertama tama cairan yang akan

    dimasukkan ke dalam reservoir A di ambil 5

    mL. Kemudian viskometer diletakkan dalam

    termostat pada posisi vertikal, kemudian

    dimasukkan cairan melewati garis m dan

    reservoir A masih terisi setengahnya. Dengan

    penghisap, cairan B dibawa sampai sedikit

    melewati garis m dan dibiarkan mengalir

    secara bebas ke n. Waktu yang diperlukan

    cairan untuk mengalir dari garis m ke garis n

    diukur dengan menggunakan stopwatch lalu

    dicatat dalam data pengamatan. Percobaan

    diulangi sebanyak dua kali lagi untuk tiap

    tiap cairan. Dalam percoban ini, tidak hanya

    nilai viskositas yang diukur, melainkan nilai

    dari fluiditas juga diukur. Fluiditas merupakan

    kebalikan dari koefisien viskositas, selain itu

    fluiditas juga merupakan ukuran kemudahan

    mengalir suatu fluida. Fluida, baik zat cair

    maupun zat gas yang jenisnya berbeda

    memiliki tingkat kekentalan yang berbeda.

    Semakin kecil fluiditas suatu cairan maka

    semakin lama waktu yang diperlukan cairan

    untuk mengalir. Dan sebaliknya, semakin

    besar fluiditasnya maka semakin sedikit

    waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir.

    Pada percobaan kali ini cairan yang

    ditentukan viskositasnya yaitu aquades (air

    suling), aseton, etanol dan CCl4. Setiap cairan

    ini, memiliki viskositas yang berbeda-beda

    Dari hasil pengamatan, didapatkan

    bahwa masing-masing cairan mempunyai

    waktu yang berbeda untuk mengalir dalam

    viskometer, untuk etanol dibutuhkan waktu

    (51,39 ; 51,70 ; 49,87) detik, aseton

    membutuhkan waktu (19,72 ; 19,18 ; 17,21)

    detik dan CCl4 membutuhkan waktu (17,02 ;

    19,18 ; 17,25) detik. Dari data tersebut dapat

    dilihat bahwa cairan yang memerlukan waktu

    paling banyak untuk mengalir dalam

    viskometer adalah etanol dan yang

    memerlukan waktu paling sedikit adalah

    CCl4, sedangkan air suling yang digunakan

    sebagai cairan pembanding memerlukan

    waktu yang lebih banyak dari aseton dan CCl4

    yaitu (22,60 ; 25,45 ; 25,65) detik. Hal ini

    menunjukkan bahwa tingkat kekentalan CCl4

    lebih kecil daripada tingkat kekentalan larutan

    lainnya, sedangkan etanol memiliki

    kekentalan yang lebih besar dibandingkan

    aseton, CCl4 dan aquades. Besarnya viskositas

    dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu,

    gaya tarik antar molekul, konsentrasi dan

    tekanan.

    Hasil ini sesuai dengan teori yang ada

    dimana makin kental suatu cairan, maka besar

    gaya yang dibutuhkan untuk mengalir dari

    garis m ke n sehingga memerlukan waktu

    yang cukup lama. Nilai viskositas dapat

    dilihat dari waktu yang diperlukan cairan

    untuk mengalir. Etanol memiliki nilai

    viskositas paling besar karena adanya ikatan

    OH pada strukturnya dan bekerjanya dua

    macam gaya, salah satunya adalah gaya dipol-

    dipol yang dapat mempertahankan ikatan

    antar molekul tetap kuat.

    Dalam percobaan ini, menunjukkan

    bahwa etanol memiliki viskositas yang tinggi

  • dibandingkan dengan aquades, aseton, dan

    CCl4. Adapun urutan viskositas dari yang

    memiliki nilai viskositas tertinggi yaitu etanol

    > aquades > aseton > CCl4. Viskositas yang

    diukur dengan menggunakan viskometer

    Oswald maka viskositas cairan dapat

    ditentukan dengan membandingkan hasil

    pengukuran waktu. Jika waktu yang

    diperlukan sedikit, maka viskositas larutan

    tersebut tinggi, demikian pula sebaliknya jika

    waktu yang diperlukan oleh suatu larutan

    untuk mengalir dari garis m ke n maka larutan

    tersebut memiliki nilai viskositas yang

    rendah. Sedangkan etanol memiliki nilai

    fluiditas (ukuran kemudahan mengalir suatu

    fluida) yang paling kecil, sementara CCl4

    memiliki nilai fluiditas paling besar. Adapun

    urutan fluiditas dari yang memiliki nilai

    fluiditas terbesar yaitu CCl4 > aseton >

    aquades > etanol.

    Untuk mengetahui kebenaran praktikum

    yang dilakukan maka dilakukan ralat untuk

    perhitungan. Berdasarkan ralat keraguan

    dimana nilai kebenaran praktikum yang

    diperoleh sebagian besar mendekati 100 %.

    Untuk pengukuran viskositas aseton,

    kebenaran praktikum yang diperoleh sebesar

    96,219%, untuk etanol diperoleh sebesar

    98,907 %, dan untuk CCl4 diperoleh sebesar

    95,977%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

    melakukan percobaan cukup teliti, namun

    terjadi sedikit kesalahan yang dilakukan

    praktikan pada saat percobaan seperti pada

    saat pengukuran yang tidak teliti sehingga

    mempengaruhi nilai kebenaran praktikum

    yang tidak mencapai angka 100%.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan yang telah

    dilakukan dapat disimpulkan viskositas atau

    derajat kekentalan merupakan tahanan yang

    dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap

    suatu lapisan lainnya. Metode yang

    dipergunakan dalam percobaan ini yaitu

    metode Oswald dengan menggunakan

    Viskometer Oswald, yang memiliki prinsip

    dasar yaitu aliran cairan dan pipa kapiler.

    Viskositas suatu cairan dapat ditentukan

    dengan membandingkan hasil pengukuran

    waktu. Semakin besar viskositas suatu cairan,

    maka semakin lama waktu yang diperlukan

    cairan untuk mengalir dari garis m ke n.

    Demikian pula sebaliknya, semakin kecil

    viskositas suatu cairan, maka semakin cepat

    waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir

    dari garis m ke n. Besarnya viskositas

    dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu,

    gaya tarik antar molekul, konsentrasi dan

    tekanan. Adapun urutan viskositas dari yang

    memiliki nilai viskositas tertinggi yaitu etanol

    > aquades > aseton > CCl4 sedangkan urutan

    fluiditas dari yang memiliki nilai fluiditas

    terbesar yaitu CCl4 > aseton > aquades >

    etanol.

    Daftar Pustaka

    Arto. 2009. Fluida dan viskositas. Dapat

    diakses di http://arto-

    maryanto.blogspot/2009/11/fluida-dan-

    viskositas.html. Diakses pada tanggal 1

    mei 2013.

    Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-

    konsep Inti. Erlangga : Jakarta

    Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk

    Universitas. Alih Bahasa: Kwee Ie Tjen.

    Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

    Dogra,S.K.1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal.

    UI-Press : Jakarta

    Nindia. 2010. Viskositas. Jurusan Fisika,

    Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran

    Reid, C. Rober, dkk. 1991.Sifat Gas dan Zat

    Cair, Edisi Ketiga. PT Gramedia

    Pustaka : Jakarta.

    Tim Laboratorium Kimia Fisika. Penuntun

    Praktikum Kimia Fisika II. 2013.

    Jurusan Kimia, Fakultas MIPA,

    Universitas Udayana : Bukit Jimbaran

  • LAMPIRAN

    Jawaban Pertanyaan

    1. Bilangan Reynold adalah rasio antara gaya inersia (vs) terhadap gaya viskos (/L) yang

    mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu.

    Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar

    dan turbulen. Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling

    penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi

    lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Untuk memberikan

    kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara

    geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai

    bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.

    Bilangan Reynold (Re) merupakan bilangan tak berdimensi yang dipakai untuk menentukan

    distribusi kecepatan suatu aliran sehingga dapat menentukan sifat suatu aliran ( Re 2100 : Turbulen ). Dimana nilai bilangan reynold dapat ditentukan dengan

    persamaan :

    Keterangan :

    D = diameter

    v = laju alir

    = densitas

    = viskositas

    2. Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan adalah dengan metode

    bola jatuh. Metode ini menyangkut gaya gravitasi yang seimbang dengan gerak alirannya

    pekat. Dimana benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang semakin besar, namun juga

    diimbangi dengan besarnya gaya gesek, saat setimbang kecepatan benda jatuh tetap.

    = gv

    gddhrb )(2 2

    dimana : b adalah bola jatuh

    g adalah gaya gravitasi

    v adalah volumen

    adalah viskositas

    dengan perbandingan digunakan rumus :

    2

    1

    =

    22

    11

    )(

    )(

    tdab

    tdab

    Dv..Re

  • LAMPIRAN

    Perhitungan Data

    A. Perhitungan Massa Jenis dan Viskositas

    Air (Aquadest)

    Standar = Air Suling

    Massa Air = ( massa Piknometer + Air ) Massa Piknometer kosong

    = 22,50 12,59

    = 9,91 gram

    Volume air = 10 mL

    = 9,91

    10= 0,991

    = 1

    air = 1,005 cp

    air = 22,60+25,45+25,65

    3= 24,57

    Etanol

    Diketahui :

    Massa piknometer kosong = 12,59 g

    Massa piknometer + etanol = 22,42 g

    Massa etanol = 9,83 g

    air = 1 g/mL

    Massa air = 9,91 g

    air t = 24,57 s

    Ditanya : a. etanol . ?

    b. etanol . ?

    Jawab :

    =

    = 9,83

    9,91 1 g/mL

    = 0,992 /

    etanol =

    air

    = 0,992 /

    1 /

    51,39

    24,57 1,005

    = 2,0852 cp

  • Dengan cara yang sama didapat perhitungan untuk 2x pengulangan berikutnya:

    t etanol

    (detik)

    t air

    (detik)

    air

    (g/ml)

    etanol

    (g/ml)

    air

    (cp)

    etanol

    (cp)

    51,70 24,57 1 0,992 1,005 2,0977

    49,87 24,57 1 0,992 1,005 2,0235

    etanol = 2,0688 cp

    Aseton

    Diketahui :

    Massa piknometer kosong = 12,59 g

    Massa piknometer + Aseton = 20,32 g

    Massa Aseton = 7,73 g

    air = 1 g/ml

    Massa air = 9,91 g

    air t = 24,57 dtk

    Ditanya : a. aseton . ?

    b. aseton . ?

    Jawab :

    =

    = 7,73

    9,91 1 g/mL

    = 0,780 /

    aseton =

    air

    = 0,780 /

    1 /

    18,72

    24,57 1,005

    = 0,5972 cp

    Dengan cara yang sama didapat perhitungan untuk 2x pengulangan berikutnya:

  • t aseton

    (detik)

    t air

    (detik)

    air

    (g/ml)

    aseton

    (g/ml)

    air

    (cp)

    aseton

    (cp)

    19,18 24,57 1 0,780 1,005 0,6119

    17,21 24,57 1 0,780 1,005 0,5491

    aseton = 0,5861 cp

    CCl4

    Diketahui :

    Massa piknometer kosong = 12,59 g

    Massa piknometer + CCl4 = 28,03 g

    Massa CCl4 = 15,44 g

    air = 1 g/ml

    Massa air = 9,91 g

    air t = 24,57 dtk

    Ditanya : a. CCl4 . ?

    b. CCl4

    Jawab :

    CCl4 = CCl4

    = 15,44

    9,91 1 g/mL

    = 1,558 /

    CCl4 = CCl4

    CCl4

    air

    = 1,558 /

    1 /

    17,02

    24,57 1,005

    = 1,0846 cp

    Dengan cara yang sama didapat perhitungan untuk 2x pengulangan berikutnya:

  • t CCl4

    (detik)

    t air

    (detik)

    air

    (g/ml)

    CCl4

    (g/ml)

    air

    (cp)

    CCl4

    (cp)

    19,28 24,57 1 1,558 1,005 1,2286

    17,25 24,57 1 1,558 1,005 1,0993

    CCl4 = 1,1375 cp

    B. Perhitungan Fluiditas

    Fluiditas CCl4

    cp0846,1 CCl 41

    0,9219 CCl

    cp 1,0846

    1 CCl

    CCl

    1 CCl

    4

    4

    41

    4

    Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

    Percobaan CCl4 4CCl

    I 1,0846 0,9219

    II 1,2286 0,8139

    III 1,0993 0,9097

    4CCl = 0,8818

    Fluiditas Etanol

    1 Etanol = 2,0852 cp

    0,4796 Etanol

    2,0852cp

    1 Etanol

    Etanol

    1 Etanol

    1

    Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

  • Percobaan Etanol Etanol

    I 2,0852 0,4796

    II 2,0977 0,4767

    III 2,0235 0,4942

    Etanol = 0,4835

    Fluiditas Aseton

    Aseton 1

    1,6745 Aseton

    cp 0,5972

    1 Aseton

    Aseton

    1 Aseton

    1

    Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

    Percobaan Aseton Aseton

    I 0,5972 1,6745

    II 0,6119 1,6342

    III 0,5491 1,8212

    Aseton = 1,7099

    I. RALAT KERAGUAN

    ETANOL

    Viskositas etanol

    Percobaan (cP) (cP) )( (cP) 2)( (cP)

    1. 2,0852

    2,0688

    0,0134 1,7956 x 10-4

    2. 2,0977 0,0289 8,3521 x 10-4

    3. 2,0235 -0,0453 20,5209 x 10-4

    2)( 30,6686 x 10-4

  • %907,98%093,1%100

    %093,1%1000688,2

    102608,2%100

    )102608,20688,2()(

    102608,2)13(3

    10 x 30,6686

    )1(

    )(

    2

    2

    24-2

    Kebenaran

    xx

    xnisbiRalat

    cPx

    cPnn

    ASETON

    Viskositas aseton

    Percobaan (cP) (cP) )( (cP) 2)( (cP)

    1. 0,5972

    0,5861

    0,0111 1,2321 x 10-4

    2. 0,6119 0,0258 6,6564 x 10-4

    3. 0,5491 -0,037 13,6900 x 10-4

    2)( 29,467 x 10-4

    %219,96%781,3%100

    %781,3%1005861,0

    102161,2%100

    )102161,25861,0()(

    10 x 2161,2)13(3

    10467,29

    )1(

    )(

    2

    2

    242

    Kebenaran

    xxnisbiRalat

    cP

    cPx

    nn

    CCl4

    Viskositas CCl4

    Percobaan (cP) (cP) )( (cP) 2)( (cP)

    1. 1,0846

    1,1375

    -0,0529 27,9841 x 10-4

    2. 1,2286 0,0911 82,9921 x 10-4

    3. 1,0993 -0,0382 14,5924 x 10-4

    2)( 125,5686 x 10-4

  • %977,95%023,4%100

    %023,4%1001375,1

    105747,4%100

    )105747,41375,1()(

    105747,4)13(3

    105686,125

    )1(

    )(

    2

    2

    242

    Kebenaran

    xxnisbiRalat

    cP

    cPnn