laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan … filekurva j terbalik. inventarisasi kegiatan...

31
LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3 KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN) DEPT. PEMBINAAN HUTAN DAN LINGKUNGAN PT. WIJAYA SENTOSA CAMP SIMEI 2018

Upload: lamnga

Post on 19-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

LAPORAN KEGIATAN

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3

KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN)

DEPT. PEMBINAAN HUTAN DAN LINGKUNGAN

PT. WIJAYA SENTOSA

CAMP SIMEI

2018

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur
Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

LAPORAN KEGIATAN

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3

KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN) TAHUN 2018

I. DASAR/STANDART PELAKSANAAN

SOP No : WS-EKO-01 Identifikasi Flora Fauna Langka, Jarang dan Terancam Punah.

SOP No : WS-EKO-06 Prosedur Pembuatan dan Pengelolaan KPPN.

IK No : WS-IK-EKO-01.01 Identifikasi Spesies Flora Dan Fauna.

IK No : SW-EKO-06.01 Prosedur Pembuatan dan Pemantauan KPPN.

SPT No : 18/SPT-WS/LINGK/XI/2018

II. JENIS KEGIATAN

Pengelolaan dan Pemantauan NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3 Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah

(KPPN).

III. LOKASI/TEMPAT

KPPN Km 7

IV. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan pada 16 November – 23 November 2018

V. PELAKSANA KEGIATAN

No Nama Jabatan Keterangan

1 Abdullah Yusuf Ketua Regu Kegiatan pengelolaan dan pemantauan KPPN

2 Alex Simbuy R Anggota Kegiatan pengelolaan dan pemantauan KPPN

3 Paulus D Imburi Anggota Kegiatan pengelolaan dan pemantauan KPPN

4 Pirmansah Anggota Kegiatan pengelolaan dan pemantauan KPPN

5 Putra Nanang Anggota Kegiatan pengelolaan dan pemantauan KPPN

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

VI. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Alat yang digunakan dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan NKT 1.1, 1.3, 1.4,

2.3 Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) ini berupa peta areal kerja, GPS,

meteran, parang, label, tally sheet, alat tulis, dan Alat Pelindung Diri (APD).

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan NKT 1.1, 1.3,

1.4, 2.3 Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) ini meliputi tumbuhan berkayu

pada fase semai hingga fase pohon, sedangkan bahan dalam kegiatan Inventarisasi

Satwa Liar dan Tumbuhan Dilindungi meliputi setiap jenis satwa liar yang dititik

beratkan pada family burung dan mamalia, dan tumbuhan (bunga dan pohon) yang

memiliki status dilindungi.

VII. ANGGARAN

No URAIAN NOMINAL (Rp)

1 Anggaran Kegiatan Rp 2.328.000,-

Total Rp 2.328.000,-

VIII. PEMBAHASAN KEGIATAN

Bentuk komitmen dalam pengelolaan hutan alam produksi lestari salah satunya

adalah menjaga keberadaan dan ketahanan Kawasan Lindung dalam areal Unit

Perusahaan. Melalui unit konservasi Dept. Pembinaan Hutan dan Lingkungan, unit

perusaan berupaya melakukan kegiatan pengelolaan terhadap Kawasan Pelestarian

Plasma Nutfah. Laporan pelaksanaan pengelolaan kawasan pelestarian plasma nutfah ini

mencakup kegiatan pemantauan kondisi vegetasi hutan tebangan dan inventarisasi satwa

liar dan tumbuhan dilindungi yang secara berkesinambungan akan terus dikelola.

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Kawasan lindung ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian

lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah

serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Dalam upaya

menjaga kelestarian keberadaan kawasan lindung di dalam atau di sekitar unit

perusahaan, PT. Wijaya Sentosa berkewajiban dalam melakukan pemantauan dan

pengelolaan keberadaan kawasan lindung.

Kawasan hutan lindung merupakan kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu

memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur

tata air, pencegah banjir, dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Pada kegiatan ini,

Departemen Pembinaan Hutan dan Lingkungan melakukan pengelolaan dan pemantauan

pada Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN). Kegiatan pengelolaa dan pemantauan

Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) dengan melakukan inventarisasi tumbuhan

yang masuk petak ukur sesuai fase tumbuhnya (semai, sapihan, tiang dan pohon). Selain

itu dilakukan inventarisasi satwa liar dan tumbuhan yang dilindungi meliputi setiap jenis

satwa liar yang dititik beratkan pada family burung dan mamalia serta tumbuhan (bunga

dan pohon) yang memiliki status dilindungi.

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Gambar 1. Grafik Analisis Potensi Tegakan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

Semai

PancangTiang

Pohon

40,750

6,608

322

196

45,550

6,720

322 208

37,900

6448

334

205

Analisis Potensi Tegakan pada KPPN (N/Ha)

Kerapatan (N/Ha) Th 2016

Kerapatan (N/Ha) Th 2017

Kerapatan (N/Ha) Th 2018

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Dari data di atas (gambar 1) dapat dilihat bahwa kerapatan (N/Ha) yang paling

tinggi pada fase semai, kemudian fase pancang, fase tiang dan fase pohon. Hal ini sudah

sesuai dengan struktur tegakan pada hutan alam yaitu pola kurva De Lio Court atau

Kurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi

yang berfokus pada komposisi dan struktur tegakan jenis komersial dan jenis yang

dilindungi. Pada tahun 2016 (grafik warna biru) dapat dilihat bahwa kerapatan (N/Ha)

pada fase semai sebesar 40.750, fase pancang sebesar 6.608, fase tiang 322, dan fase

pohon 196, apabila dibandingkan dengan data tahun 2017 masing-masing fase

pertumbuhan mengalami peningkatan kerapatan (N/Ha) dan dapat dilihat pada gambar 1

(grafik warna merah). Pada tahun 2018 terjadi penurunan pada fase semai N/Ha menjadi

37.900, pancang 6.448 dan pohon sebesar 205, sedangkan pada fase tiang terjadi

peningkatan N/ha menjadi sebesar 334 (grafik warna hijau), analisis potensi tegakan

terdapat pada lampiran 2.

Keanekaragaman adalah keseluruhan variasi makhluk hidup, baik bentuk,

penampilan, jumlah dan sifat, dibedakan atas tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen,

keanekaragaman spesies dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman jenis

merupakan karakteristik tingkatan dalam komunitas berdasarkan organisasi bilogisnya,

yang dapat digunakan untuk menyatakan struktur komunitasnya. Untuk mengukur

keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas digunakan Indeks Shannon-Wiener, dengan

formula sebagai berikut: H’ = -∑

, dimana:

H’ : Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener

: Jumlah individu jenis ke-n

N : Total jumlah individu

Dengan kriteria nilai Indeks sebagai berikut:

H’ < 1 : Tingkat keanekaragaman rendah

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

1> H’ > 3 : Tingkat keanekaragaman sedang

H’ > 3 : Tingkat keanekaragaman tinggi

Berdasarkan penghitungan indeks diversitas pada tingkat pohon pada tahun 2016

diperoleh hasil sebesar 2.49, tahun 2017 sebesar 2.49, dan pada tahun 2018 sebesar 2.44.

Nilai tersebut termasuk dalam tingkat keragaman yang sedang. Suatu komunitas dikatakan

mempunyai keanekaragaman yang tinggi jika komunitas tersebut disusun oleh banyak spesies

dengan kelimpahan spesies sama dan hampir sama. Sebaliknya jka suatu komunitas disusun

oleh sedikit spesies dan jika hanya sedikit spesies yang dominan maka keanekaragaman

jenisnya rendah. Penghitungan indeks diversitas Shannon disajikan dalam lampiran 3.

Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk

(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk kepentingan deskripsi suatu

komunitas tumbuhan diperlukan minimal tiga macam parameter kuantitatif, yaitu kerapatan,

frekuensi, dan dominansi. Indeks Nilai Penting (INP) menjelaskan jenis-jenis yang dominan

dalam suatu komunitas tumbuhan. Jenis-jenis yang paling dominan adalah jenis-jenis yang

memiliki nilai INP paling tinggi. Semakin tinggi nilai INP suatu jenis, berarti jenis tersebut

semakin dominan dalam komunitas. INP pada vegetasi tingkat pohon, tiang, pancang

diperoleh dari penjumlahan Kerapatan Relatif, Dominansi Relatif, dan Frekuensi Relatif,

sedangkan pada vegetasi tingkat semai nilai INP diperoleh dari penjumlahan nilai Kerapatan

Relatif (KR) dan Frekensi Relatif (FR). Berikut merupakan perolehan INP yang didapatkan

pada analisis vegetasi pada fase pohon di Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) yang

dilakukan pada tahun 2016, tahun 2017 dan tahun 2018. Dari data Indeks Nilai Penting

(INP) pada ketiga tahun tidak ada perbedaaan yang signifikan untuk jenis-jenis yang dominan

dalam suatu komunitas tumbuhan.

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Gambar 2. Indeks Nilai penting Fase Pohon pada areal Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) Tahun 2016, 2017 dan 2018

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

INP (%) Th 2016

INP (%) Tahun 2017

INP (%) Tahun 2018

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

INVENTARISASI SATWA LIAR DAN TUMBUHAN DILINDUNGI

a. Pengamatan Mamalia

Pada waktu pengamatan dilakukan, tidak ada perjumpaan dengan satwa jenis mamalia

pada Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN), hanya ditemukan jejak kaki rusa dan jejak

kaki babi. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan mamalia sering menghindar dari manusia dan

beberapa mamalia lebih sering beraktivitas di malam hari. Sementara kegiatan pengamatan

mamalia di Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) dilakukan pada siang hari.

b. Pengamatan Burung

Inventarisasi satwa liar meliputi inventarisasi terhadap jenis burung. Kepadatan setiap

populasi digambarkan pada grafik berikut.

Gambar 3. Kepadatan Populasi Burung (N/Ha) pada areal Kawasan Pelestarian Plasma

Nutfah (KPPN).

Data yang diperoleh dari inventarisasi satwa liar di areal Kawasan Pelestarian Plasma

Nutfah (KPPN) pada tahun 2017 dan 2018 menggambarkan sebaran kuantitas satwa liar

dalam family burung. Metode yang digunakan dalam inventarisasi satwa liar jenis burung

menggunakan metode Point Counts, yaitu metode sensus burung yang dilakukan dengan cara

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

Kepadatan Populasi

(n/Ha) Th 2017

Kepadatan Populasi

(n/Ha) Th 2018

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

berdiri pada sebuah titik selama waktu tertentu. Dengan cara seperti ini, pengamat dapat

menghitung satwa yang terlihat langsung maupun hanya terdengar keberadaannya, semisal

kicauan burung. Secara teori, point counts merupakan konsep yang mirip dengan line

transect, hanya pada metode ini panjang transek yang digunakan adalah 0 meter dan

kecepatan jalan 0 meter/detik. Kepadatan populasi burung di Kawasan Pelestarian Plasma

Nutfah (KPPN) pada tahun 2017 yang paling tinggi adalah Julang Papua (Rhyticeros

plicatus) yaitu 6,40 (N/Ha), begitu pula pada tahun 2018 Julang Papua memiliki nilai paling

tinggi sebesar 4,95 (N/Ha). Julang Papua ditetapkan sebagai burung yang dilindungi

berdasarkan Peraturan Pemerintah No.P92 pada Agustus 2018 dengan status perlindungan D.

Sedangkan kepadatan populasi burung pada tahun 2017 yang paling kecil sebesar 0,07 (N/ha)

adalah jenis Raja Udang Kecil (Alcedo azurea) dan pada tahun 2018 yang paling kecil adalah

Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) sebesar 0.14 (N/ha). Hal ini bisa terjadi dikarenakan

pengamat yang kurang jeli, mobilitas burung yang dinamis, dan dipengaruhi oleh waktu dan

cuaca ketika dilakukan pengamatan. Hasil penghitungan keanekaragaman dengan Indeks

Diversitas Shannon-Wiener menunjukkan bahwa pada Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah

(KPPN) memiliki nilai 1,25 (tahun 2017) dan 2,21 (tahun 2018) menunjukkan tingkat

keanekaragaman sedang (Penghitungan disajikan dalam Lampiran 4).

c. Pengamatan Tumbuhan Dilindungi

Pada waktu pengamatan dilakukan, tidak ditemui jenis tumbuhan dilindungi di

sepanjang plot pengukuran Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN). Jenis vegetasi yang

terdapat dalam Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) selanjutnya akan dimonitoring

secara periodik untuk kelangsungan dan pemastian kebertahaan jenis nutfah setempat.

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Demikian laporan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, untuk menjadi bahan

informasi bagi perusahaan guna mencapai kebijakan pengelolaan hutan alam yang lestari

dan bertanggung jawab.

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Gambar 4. Jalur 5 pada KPPN

Gambar 5. Danau di jalur 2 KPPN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Gambar 6. Julang Papua (Rhyticeros plicatus)

Gambar 7. Kakatua Raja (Probosciger aterrimus)

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Lampiran 2. Analisis Potensi Tegakan

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Semai pada KPPN Tahun 2016

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.02 ha

Jenis Jumlah

Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 64 3,200 7.85 0.52 11.16

Bintangur 36 1,800 4.42 0.36 7.73

Bipa 43 2,150 5.28 0.26 5.58

Bugis 1 50 0.12 0.02 0.43

Dahu 3 150 0.37 0.02 0.43

Gaharu 1 50 0.12 0.02 0.43

Ganitri 1 50 0.12 0.02 0.43

Gayang 7 350 0.86 0.02 0.43

Jabon 4 200 0.49 0.02 0.43

Jambu Hutan 171 8,550 20.98 0.84 18.03

Kedondong 1 50 0.12 0.02 0.43

Kenari 7 350 0.86 0.08 1.72

Ketapang 64 3,200 7.85 0.28 6.01

Malas 103 5,150 12.64 0.58 12.45

Matoa 14 700 1.72 0.20 4.29

Merbau 11 550 1.35 0.10 2.15

Mersawa 107 5,350 13.13 0.28 6.01

Nani 8 400 0.98 0.10 2.15

Nyatoh 29 1,450 3.56 0.18 3.86

Pala Hutan 120 6,000 14.72 0.62 13.30

Pulai 2 100 0.25 0.04 0.86

Sukun 18 900 2.21 0.08 1.72

Jumlah 815 40,750 100.00 4.66 100.00

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Semai pada KPPN Tahun 2017

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0,02 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 87 4.350 9,55 0,52 10,20

Bintangur 33 1.650 3,62 0,36 7,06

Bipa 47 2.350 5,16 0,48 9,41

Bugis 2 100 0,22 0,04 0,78

Dahu 7 350 0,77 0,06 1,18

Gaharu 2 100 0,22 0,04 0,78

Ganitri 1 50 0,11 0,02 0,39

Gayang 6 300 0,66 0,02 0,39

Jabon 2 100 0,22 0,02 0,39

Jambu Hutan 201 10.050 22,06 0,84 16,47

Kedondong 1 50 0,11 0,02 0,39

Kenari 5 250 0,55 0,08 1,57

Ketapang 66 3.300 7,24 0,30 5,88

Malas 112 5.600 12,29 0,62 12,16

Mangga Hutan 2 100 0,22 0,02 0,39

Matoa 15 750 1,65 0,20 3,92

Merbau 13 650 1,43 0,10 1,96

Mersawa 115 5.750 12,62 0,30 5,88

Nani 7 350 0,77 0,10 1,96

Nyatoh 32 1.600 3,51 0,20 3,92

Pala Hutan 137 6.850 15,04 0,62 12,16

Pulai 3 150 0,33 0,04 0,78

Sukun 15 750 1,65 0,08 1,57

Terentang 2 100 0,22 0,02 0,39

Jumlah 913 45.550 100,00 5,10 100,00

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Semai pada KPPN Tahun 2018

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.02 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 70 3,500 9.23 0.54 9.85

Bintangur 34 1,700 4.49 0.36 6.57

Bipa 59 2,950 7.78 0.56 10.22

Bugis 3 150 0.40 0.06 1.09

Dahu 17 850 2.24 0.14 2.55

Gaharu 2 100 0.26 0.04 0.73

Ganitri 3 150 0.40 0.04 0.73

Gayang 4 200 0.53 0.02 0.36

Jambu Hutan 130 6,500 17.15 0.88 16.06

Kenari 5 250 0.66 0.06 1.09

Ketapang 44 2,200 5.80 0.24 4.38

Lulu 2 100 0.26 0.04 0.73

Malas 56 2,800 7.39 0.46 8.39

Mangga Hutan 3 150 0.40 0.04 0.73

Manggis Hutan 3 150 0.40 0.04 0.73

Matoa 27 1,350 3.56 0.32 5.84

Merbau 18 900 2.37 0.18 3.28

Mersawa 83 4,150 10.95 0.32 5.84

Nani 1 50 0.13 0.02 0.36

Nyatoh 31 1,550 4.09 0.20 3.65

Pala Hutan 139 6,950 18.34 0.66 12.04

Pulai 8 400 1.06 0.10 1.82

rengas 1 50 0.13 0.02 0.36

Sesendok 2 100 0.26 0.02 0.36

Sukun 10 500 1.32 0.10 1.82

Terentang 3 150 0.40 0.02 0.36

Jumlah 758 37,900 100.00 5.48 100.00

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pancang pada KPPN Tahun 2016

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.125 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 55 440 6.66 0.60 8.98

Bintangur 34 272 4.12 0.40 5.99

Bipa 57 456 6.90 0.72 10.78

Bugis 9 72 1.09 0.16 2.40

Dahu 10 80 1.21 0.14 2.10

Eboni 6 48 0.73 0.12 1.80

Gaharu 4 32 0.48 0.08 1.20

Ganemo 2 16 0.24 0.04 0.60

Ganitri 1 8 0.12 0.02 0.30

Gerok 2 16 0.24 0.02 0.30

Jabon 2 16 0.24 0.04 0.60

Jambu Hutan 257 2,056 31.11 0.98 14.67

Kedondong 5 40 0.61 0.06 0.90

Kenari 14 112 1.69 0.14 2.10

Ketapang 22 176 2.66 0.32 4.79

Libani 2 16 0.24 0.04 0.60

Malas 115 920 13.92 0.88 13.17

Mangga Hutan 1 8 0.12 0.02 0.30

Matoa 1 8 0.12 0.02 0.30

Medang 10 80 1.21 0.12 1.80

Mersawa 17 136 2.06 0.34 5.09

Nani 2 16 0.24 0.04 0.60

Nyatoh 18 144 2.18 0.26 3.89

Pala Hutan 162 1,296 19.61 0.86 12.87

Pulai 3 24 0.36 0.06 0.90

Resak 1 8 0.12 0.02 0.30

Sesendok 6 48 0.73 0.08 1.20

Terentang 8 64 0.97 0.10 1.50

Jumlah 826 6,608 100.00 6.68 100.00

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pancang pada KPPN Tahun 2017

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0,125 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi

Relatif (%)

Ara 56 448 6,67 0,62 8,91

Bintangur 34 272 4,05 0,40 5,75

Bipa 57 456 6,79 0,72 10,34

Bugis 10 80 1,19 0,18 2,59

Dahu 10 80 1,19 0,14 2,01

Eboni 6 48 0,71 0,12 1,72

Gaharu 4 32 0,48 0,08 1,15

Ganemo 3 24 0,36 0,06 0,86

Ganitri 1 8 0,12 0,02 0,29

Gerok 2 16 0,24 0,02 0,29

Jabon 2 16 0,24 0,04 0,57

Jambu Hutan 259 2.072 30,83 0,98 14,08

Kedondong 5 40 0,60 0,06 0,86

Kenari 14 112 1,67 0,14 2,01

Ketapang 22 176 2,62 0,32 4,60

Libani 3 24 0,36 0,06 0,86

Malas 117 936 13,93 0,88 12,64

Mangga Hutan 1 8 0,12 0,02 0,29

Manggis Hutan 1 8 0,12 0,04 0,57

Matoa 1 8 0,12 0,12 1,72

Medang 10 80 1,19 0,34 4,89

Mersawa 17 136 2,02 0,04 0,57

Nani 2 16 0,24 0,26 3,74

Nyatoh 18 144 2,14 0,86 12,36

Pala Hutan 166 1.328 19,76 0,06 0,86

Pulai 3 24 0,36 0,02 0,29

Resak 1 8 0,12 0,08 1,15

Sesendok 6 48 0,71 0,10 1,44

Tengkurung 1 8 0,12 0,02 0,29

Terentang 8 64 0,95 0,16 2,30

Jumlah 840 6.720 100,00 6,96 100,00

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pancang pada KPPN Tahun 2018

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.125 ha

Jenis Jumlah

Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi

Relatif (%)

Ara 56 448 6.95 0.60 9.09

Bintangur 33 264 4.09 0.38 5.76

Bipa 56 448 6.95 0.70 10.61

Bugis 10 80 1.24 0.18 2.73

Dahu 9 72 1.12 0.14 2.12

Eboni 6 48 0.74 0.12 1.82

Gaharu 4 32 0.50 0.08 1.21

Ganemo 3 24 0.37 0.06 0.91

Ganitri 1 8 0.12 0.02 0.30

Gerok 2 16 0.25 0.02 0.30

Jabon 2 16 0.25 0.04 0.61

Jambu Hutan 240 1,920 29.78 0.98 14.85

Kedondong 5 40 0.62 0.06 0.91

Kenari 13 104 1.61 0.14 2.12

Ketapang 22 176 2.73 0.32 4.85

Libani 3 24 0.37 0.06 0.91

Malas 110 880 13.65 0.88 13.33

Mangga Hutan 1 8 0.12 0.02 0.30

Manggis Hutan 1 8 0.12 0.02 0.30

Matoa 1 8 0.12 0.02 0.30

Medang 9 72 1.12 0.12 1.82

Mersawa 17 136 2.11 0.22 3.33

Nani 2 16 0.25 0.04 0.61

Nyatoh 18 144 2.23 0.26 3.94

Pala Hutan 164 1,312 20.35 0.86 13.03

Pulai 3 24 0.37 0.06 0.91

Resak 1 8 0.12 0.02 0.30

Sesendok 5 40 0.62 0.06 0.91

Tengkurung 1 8 0.12 0.02 0.30

Terentang 8 64 0.99 0.10 1.52

Jumlah 806 6,448 100.00 6.60 100.00

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Permudaan Tingkat Tiang pada KPPN Tahun 2016

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.5 ha

Jenis Jumlah

Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 11 22 6.83 0.20 9.52

Bintangur 3 6 1.86 0.04 1.90

Bipa 4 8 2.48 0.08 3.81

Bugis 3 6 1.86 0.02 0.95

Dahu 3 6 1.86 0.06 2.86

Ganemo 5 10 3.11 0.10 4.76

Jambu Hutan 67 134 41.61 0.64 30.48

Kedondong 5 10 3.11 0.08 3.81

Kelumpang 1 2 0.62 0.02 0.95

Kenari 2 4 1.24 0.04 1.90

Ketapang 18 36 11.18 0.26 12.38

Lancat 1 2 0.62 0.02 0.95

Malas 34 68 21.12 0.46 21.90

Mangga Hutan 1 2 0.62 0.02 0.95

Manggis Hutan 1 2 0.62 0.02 0.95

Matoa 2 4 1.24 0.04 1.90

Mersawa 3 6 1.86 0.06 2.86

Nani 6 12 3.73 0.10 4.76

Nyatoh 5 10 3.11 0.08 3.81

Pala Hutan 66 132 40.99 0.74 35.24

Pulai 2 4 1.24 0.04 1.90

Sesendok 1 2 0.62 0.02 0.95

Terentang 1 2 0.62 0.02 0.95

Jumlah 245 322 100.00 2.10 100.00

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Permudaan Tingkat Tiang pada KPPN Tahun 2017

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0,5 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 11 22 6,83 0,20 9,52

Bintangur 3 6 1,86 0,04 1,90

Bipa 4 8 2,48 0,08 3,81

Bugis 3 6 1,86 0,02 0,95

Dahu 3 6 1,86 0,06 2,86

Ganemo 5 10 3,11 0,10 4,76

Jambu Hutan 67 134 41,61 0,64 30,48

Kedondong 5 10 3,11 0,08 3,81

Kelumpang 1 2 0,62 0,02 0,95

Kenari 2 4 1,24 0,04 1,90

Ketapang 18 36 11,18 0,26 12,38

Lancat 1 2 0,62 0,02 0,95

Malas 34 68 21,12 0,46 21,90

Mangga Hutan 1 2 0,62 0,02 0,95

Manggis Hutan 1 2 0,62 0,02 0,95

Matoa 2 4 1,24 0,04 1,90

Mersawa 3 6 1,86 0,06 2,86

Nani 6 12 3,73 0,10 4,76

Nyatoh 5 10 3,11 0,08 3,81

Pala Hutan 66 132 40,99 0,74 35,24

Pulai 2 4 1,24 0,04 1,90

Sesendok 1 2 0,62 0,02 0,95

Terentang 1 2 0,62 0,02 0,95

Jumlah 245 322 100,00 2,10 100,00

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Permudaan Tingkat Tiang pada KPPN Tahun 2018

PT. Wijaya Sentosa

Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 0.5 ha

Jenis Jumlah Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Ara 10 20 5.99 0.20 9.01

Bintangur 3 6 1.80 0.04 1.80

Bipa 4 8 2.40 0.08 3.60

Bugis 3 6 1.80 0.02 0.90

Dahu 4 8 2.40 0.08 3.60

Ganemo 5 10 2.99 0.10 4.50

Jabon 4 8 2.40 0.08 3.60

Jambu Hutan 69 138 41.32 0.66 29.73

Kedondong 4 8 2.40 0.06 2.70

Kelumpang 1 2 0.60 0.02 0.90

Kenari 2 4 1.20 0.04 1.80

Ketapang 20 40 11.98 0.26 11.71

Lancat 1 2 0.60 0.02 0.90

Lulu 1 2 0.60 0.02 0.90

Malas 35 70 20.96 0.52 23.42

Mangga Hutan 1 2 0.60 0.02 0.90

Manggis Hutan 1 2 0.60 0.02 0.90

Matoa 2 4 1.20 0.04 1.80

Mersawa 4 8 2.40 0.08 3.60

Nani 6 12 3.59 0.10 4.50

Nyatoh 5 10 2.99 0.08 3.60

Pala Hutan 68 136 40.72 0.80 36.04

Pulai 2 4 1.20 0.04 1.80

Rengas 1 2 0.60 0.02 0.90

Sesendok 1 2 0.60 0.02 0.90

Terentang 1 2 0.60 0.02 0.90

Jumlah 258 334 100.00 2.22 100.00

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pohon pada KPPN Tahun 2016

PT. Wijaya Sentosa Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 2 ha

Jenis Jumlah LBDS (m²) Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Dominansi

(m²/Ha)

Dominansi Ratio

(%)

INP

(%)

SDR

(%)

Ara 25 0.10 13 6.38 0.36 7.38 0.05 2.68 16.44 5.48

Bintangur 6 0.12 3 1.53 0.10 2.05 0.06 3.34 6.92 2.31

Binuang 9 0.13 5 2.30 0.16 3.28 0.06 3.60 9.17 3.06

Bipa 20 0.17 10 5.10 0.28 5.74 0.08 4.74 15.58 5.19

Bugis 6 0.08 3 1.53 0.12 2.46 0.04 2.38 6.37 2.12

Dahu 3 0.13 2 0.77 0.06 1.23 0.07 3.68 5.67 1.89

Duabanga 3 0.11 2 0.77 0.04 0.82 0.05 3.06 4.64 1.55

Eboni 4 0.11 2 1.02 0.06 1.23 0.05 2.99 5.24 1.75

Ganemo 2 0.04 1 0.51 0.04 0.82 0.02 1.07 2.40 0.80

Gonadere 1 0.32 1 0.26 0.02 0.41 0.16 9.07 9.73 3.24

Hopea 1 0.11 1 0.26 0.02 0.41 0.06 3.11 3.78 1.26

Jambu Hutan 115 0.08 58 29.34 0.78 15.98 0.04 2.29 47.61 15.87

Kedondong 6 0.16 3 1.53 0.10 2.05 0.08 4.49 8.07 2.69

Kenanga 2 0.08 1 0.51 0.04 0.82 0.04 2.18 3.51 1.17

Ketapang 10 0.11 5 2.55 0.16 3.28 0.05 3.08 8.91 2.97

Lancat 1 0.13 1 0.26 0.02 0.41 0.06 3.54 4.21 1.40

Linggua 3 0.14 2 0.77 0.06 1.23 0.07 4.02 6.01 2.00

Malas 32 0.08 16 8.16 0.48 9.84 0.04 2.21 20.21 6.74

Matoa 38 0.22 19 9.69 0.50 10.25 0.11 6.11 26.05 8.68

Merbau 8 0.25 4 2.04 0.12 2.46 0.13 7.13 11.63 3.88

Nani 6 0.06 3 1.53 0.08 1.64 0.03 1.81 4.98 1.66

Nyatoh 20 0.10 10 5.10 0.32 6.56 0.05 2.73 14.39 4.80

Pala Hutan 58 0.06 29 14.80 0.72 14.75 0.03 1.68 31.23 10.41

Pulai 4 0.27 2 1.02 0.08 1.64 0.14 7.68 10.34 3.45

Resak 2 0.04 1 0.51 0.04 0.82 0.02 1.14 2.47 0.82

Sesendok 1 0.05 1 0.26 0.02 0.41 0.02 1.28 1.94 0.65

Sukun 2 0.27 1 0.51 0.04 0.82 0.14 7.62 8.95 2.98

Terentang 4 0.05 2 1.02 0.06 1.23 0.02 1.29 3.54 1.18

Jumlah 392 3.55 196 100.00 4.88 100.00 1.77 100.00 300.00 100.00

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pohon pada KPPN tahun 2017

PT. Wijaya Sentosa Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 2 ha

Jenis Jumlah LBDS (m²) Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan Relatif

(%) Frekuensi

Frekuensi Relatif

(%)

Dominansi

(m²/Ha)

Dominansi Ratio

(%) INP (%)

SDR

(%)

Ara 29 2,73 15 6,99 0,38 8,72 1,36 6,15 21,85 7,28

Bintangur 6 0,73 3 1,45 0,12 2,75 0,36 1,63 5,83 1,94

Binuang 9 1,20 5 2,17 0,14 3,21 0,60 2,70 8,08 2,69

Bipa 20 3,44 10 4,82 0,28 6,42 1,72 7,76 19,00 6,33

Bugis 7 0,56 4 1,69 0,14 3,21 0,28 1,26 6,15 2,05

Cempaka 1 0,17 1 0,24 0,02 0,46 0,09 0,39 1,09 0,36

Dahu 3 0,40 2 0,72 0,06 1,38 0,20 0,90 3,00 1,00

Duabanga 3 0,36 2 0,72 0,06 1,38 0,18 0,81 2,91 0,97

Eboni 4 0,43 2 0,96 0,06 1,38 0,21 0,96 3,30 1,10

Ganemo 2 0,08 1 0,48 0,04 0,92 0,04 0,18 1,58 0,53

Gonadere 1 0,32 1 0,24 0,02 0,46 0,16 0,73 1,43 0,48

Hopea 1 0,11 1 0,24 0,02 0,46 0,06 0,25 0,95 0,32

Jambu Hutan 121 9,78 61 29,16 0,02 0,46 4,89 22,03 51,65 17,22

Kedondong 7 0,97 4 1,69 0,12 2,75 0,49 2,19 6,63 2,21

Kenanga 2 0,17 1 0,48 0,04 0,92 0,09 0,38 1,78 0,59

Ketapang 11 1,22 6 2,65 0,18 4,13 0,61 2,74 9,52 3,17

Lancat 1 0,13 1 0,24 0,02 0,46 0,06 0,29 0,99 0,33

Linggua 3 0,44 2 0,72 0,06 1,38 0,22 0,99 3,09 1,03

Malas 32 2,67 16 7,71 0,48 11,01 1,33 6,01 24,73 8,24

Manggis Hutan 1 0,03 1 0,24 0,02 0,46 0,02 0,08 0,78 0,26

Matoa 38 7,88 19 9,16 0,50 11,47 3,94 17,75 38,37 12,79

Merbau 8 2,07 4 1,93 0,12 2,75 1,04 4,66 9,34 3,11

Mersawa 1 0,11 1 0,24 0,02 0,46 0,05 0,25 0,95 0,32

Nani 6 0,40 3 1,45 0,08 1,83 0,20 0,90 4,18 1,39

Nyatoh 20 1,97 10 4,82 0,32 7,34 0,99 4,45 16,61 5,54

Pala Hutan 61 3,79 31 14,70 0,72 16,51 1,90 8,54 39,75 13,25

Pulai 4 1,11 2 0,96 0,08 1,83 0,56 2,50 5,30 1,77

Resak 2 0,08 1 0,48 0,04 0,92 0,04 0,19 1,59 0,53

Sesendok 1 0,05 1 0,24 0,02 0,46 0,02 0,10 0,80 0,27

Sukun 2 0,55 1 0,48 0,04 0,92 0,27 1,23 2,63 0,88

Tengkurung 4 0,25 2 0,96 0,08 1,83 0,12 0,56 3,35 1,12

Terentang 4 0,20 2 0,96 0,06 1,38 0,10 0,44 2,78 0,93

Jumlah 415 44,40 208 100,00 4,36 100,00 22,20 100,00 300,00 100,00

Page 26: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Analisis Potensi Tegakan Tingkat Pohon pada KPPN Tahun 2018

PT. Wijaya Sentosa Jumlah plot: 50 plot

Luasan (ha): 2 ha

Jenis Jumlah LBDS (m²) Kerapatan

(N/Ha)

Kerapatan

Relatif (%) Frekuensi

Frekuensi

Relatif (%)

Dominansi

(m²/Ha)

Dominansi

Ratio (%) INP (%) SDR (%)

Ara 27 2.54 14 6.60 0.36 6.87 1.27 5.66 19.13 6.38

Bintangur 6 0.74 3 1.47 0.10 1.91 0.37 1.66 5.03 1.68

Binuang 9 1.24 5 2.20 0.16 3.05 0.62 2.76 8.02 2.67

Bipa 20 3.48 10 4.89 0.28 5.34 1.74 7.76 18.00 6.00

Bugis 7 0.57 4 1.71 0.14 2.67 0.28 1.27 5.65 1.88

Cempaka 1 0.18 1 0.24 0.02 0.38 0.09 0.39 1.02 0.34

Dahu 3 0.40 2 0.73 0.06 1.15 0.20 0.90 2.78 0.93

Duabanga 2 0.27 1 0.49 0.04 0.76 0.13 0.59 1.85 0.62

Eboni 4 0.44 2 0.98 0.06 1.15 0.22 0.98 3.10 1.03

Ganemo 2 0.08 1 0.49 0.04 0.76 0.04 0.18 1.43 0.48

Gonadere 1 0.33 1 0.24 0.02 0.38 0.16 0.73 1.36 0.45

Hopea 1 0.11 1 0.24 0.02 0.38 0.06 0.25 0.88 0.29

Jambu Hutan 118 10.00 59 28.85 0.76 14.50 5.00 22.32 65.67 21.89

Kedondong 6 0.79 3 1.47 0.10 1.91 0.40 1.76 5.14 1.71

Kenanga 2 0.17 1 0.49 0.04 0.76 0.09 0.38 1.64 0.55

Ketapang 11 1.23 6 2.69 0.18 3.44 0.61 2.74 8.86 2.95

Lancat 1 0.13 1 0.24 0.02 0.38 0.06 0.29 0.91 0.30

Linggua 3 0.45 2 0.73 0.06 1.15 0.22 0.99 2.87 0.96

Malas 34 2.83 17 8.31 0.50 9.54 1.41 6.30 24.16 8.05

Manggis Hutan 1 0.04 1 0.24 0.02 0.38 0.02 0.08 0.70 0.23

Matoa 37 8.15 19 9.05 0.50 9.54 4.08 18.19 36.77 12.26

Merbau 8 2.09 4 1.96 0.12 2.29 1.04 4.65 8.90 2.97

Mersawa 1 0.11 1 0.24 0.22 4.20 0.06 0.25 4.69 1.56

Nani 6 0.41 3 1.47 0.08 1.53 0.20 0.91 3.90 1.30

Nyatoh 20 2.03 10 4.89 0.32 6.11 1.01 4.52 15.52 5.17

Pala Hutan 61 3.77 31 14.91 0.70 13.36 1.88 8.40 36.68 12.23

Pulai 4 1.12 2 0.98 0.08 1.53 0.56 2.50 5.00 1.67

Resak 2 0.09 1 0.49 0.04 0.76 0.04 0.20 1.45 0.48

Sesendok 1 0.05 1 0.24 0.02 0.38 0.02 0.10 0.73 0.24

Sukun 2 0.55 1 0.49 0.04 0.76 0.28 1.23 2.48 0.83

Tengkurung 4 0.26 2 0.98 0.08 1.53 0.13 0.57 3.07 1.02

Terentang 4 0.22 2 0.98 0.06 1.15 0.11 0.48 2.61 0.87

Jumlah 409 44.82 205 100.00 5.24 100.00 22.41 100.00 300.00 100.00

Page 27: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Lampiran 3. Penghitungan Indeks Diversitas Shannon Tingkat Pohon pada KPPN

Penghitungan Indeks Diversitas Shannon Tingkat Pohon pada KPPN Tahun 2016

PT. Wijaya Sentosa

Jenis ni ni-1 ni(ni-1) ni/N Ln (ni/N) (n/N) Ln (ni/N)

Ara 25 24 600 0.064 -2.752 -0.176

Bintangur 6 5 30 0.015 -4.180 -0.064

Binuang 9 8 72 0.023 -3.774 -0.087

Bipa 20 19 380 0.051 -2.976 -0.152

Bugis 6 5 30 0.015 -4.180 -0.064

Dahu 3 2 6 0.008 -4.873 -0.037

Duabanga 3 2 6 0.008 -4.873 -0.037

Eboni 4 3 12 0.010 -4.585 -0.047

Ganemo 2 1 2 0.005 -5.278 -0.027

Gonadere 1 0 0 0.003 -5.971 -0.015

Hopea 1 0 0 0.003 -5.971 -0.015

Jambu Hutan 115 114 13110 0.293 -1.226 -0.360

Kedondong 6 5 30 0.015 -4.180 -0.064

Kenanga 2 1 2 0.005 -5.278 -0.027

Ketapang 10 9 90 0.026 -3.669 -0.094

Lancat 1 0 0 0.003 -5.971 -0.015

Linggua 3 2 6 0.008 -4.873 -0.037

Malas 32 31 992 0.082 -2.506 -0.205

Matoa 38 37 1406 0.097 -2.334 -0.226

Merbau 8 7 56 0.020 -3.892 -0.079

Nani 6 5 30 0.015 -4.180 -0.064

Nyatoh 20 19 380 0.051 -2.976 -0.152

Pala Hutan 58 57 3306 0.148 -1.911 -0.283

Pulai 4 3 12 0.010 -4.585 -0.047

Resak 2 1 2 0.005 -5.278 -0.027

Sesendok 1 0 0 0.003 -5.971 -0.015

Sukun 2 1 2 0.005 -5.278 -0.027

Terentang 4 3 12 0.010 -4.585 -0.047

-2.489

ID Shannon: 2.49 (Tingkat keragaman sedang)

Page 28: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Penghitungan Indeks Diversitas Shannon Tingkat Pohon pada KPPN tahun 2017

PT. Wijaya Sentosa

Jenis ni ni-1 ni(ni-1) ni/N Ln (ni/N) (n/N) Ln (ni/N)

Ara 29 28 812 0.070 -2.661 -0.186

Bintangur 6 5 30 0.014 -4.237 -0.061

Binuang 9 8 72 0.022 -3.831 -0.083

Bipa 20 19 380 0.048 -3.033 -0.146

Bugis 7 6 42 0.017 -4.082 -0.069

Cempaka 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Dahu 3 2 6 0.007 -4.930 -0.036

Duabanga 3 2 6 0.007 -4.930 -0.036

Eboni 4 3 12 0.010 -4.642 -0.045

Ganemo 2 1 2 0.005 -5.335 -0.026

Gonadere 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Hopea 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Jambu Hutan 121 120 14520 0.292 -1.232 -0.359

Kedondong 7 6 42 0.017 -4.082 -0.069

Kenanga 2 1 2 0.005 -5.335 -0.026

Ketapang 11 10 110 0.027 -3.630 -0.096

Lancat 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Linggua 3 2 6 0.007 -4.930 -0.036

Malas 32 31 992 0.077 -2.563 -0.198

Manggis Hutan 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Matoa 38 37 1406 0.092 -2.391 -0.219

Merbau 8 7 56 0.019 -3.949 -0.076

Mersawa 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Nani 6 5 30 0.014 -4.237 -0.061

Nyatoh 20 19 380 0.048 -3.033 -0.146

Pala Hutan 61 60 3660 0.147 -1.917 -0.282

Pulai 4 3 12 0.010 -4.642 -0.045

Resak 2 1 2 0.005 -5.335 -0.026

Sesendok 1 0 0 0.002 -6.028 -0.015

Sukun 2 1 2 0.005 -5.335 -0.026

Tengkurung 4 3 12 0.010 -4.642 -0.045

Terentang 4 3 12 0.010 -4.642 -0.045

-2.542

ID Shannon: 2.54 (Tingkat keragaman sedang)

Page 29: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Penghitungan Indeks Diversitas Shannon Tingkat Pohon pada KPPN

PT. Wijaya Sentosa

Jenis ni ni-1 ni(ni-1) ni/N Ln (ni/N) (n/N) Ln (ni/N)

Ara 27 26 702 0.066 -2.718 -0.179

Bintangur 6 5 30 0.015 -4.222 -0.062

Binuang 9 8 72 0.022 -3.816 -0.084

Bipa 20 19 380 0.049 -3.018 -0.148

Bugis 7 6 42 0.017 -4.068 -0.070

Cempaka 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Dahu 3 2 6 0.007 -4.915 -0.036

Duabanga 2 1 2 0.005 -5.321 -0.026

Eboni 4 3 12 0.010 -4.627 -0.045

Ganemo 2 1 2 0.005 -5.321 -0.026

Gonadere 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Hopea 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Jambu Hutan 118 117 13806 0.289 -1.243 -0.359

Kedondong 6 5 30 0.015 -4.222 -0.062

Kenanga 2 1 2 0.005 -5.321 -0.026

Ketapang 11 10 110 0.027 -3.616 -0.097

Lancat 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Linggua 3 2 6 0.007 -4.915 -0.036

Malas 34 33 1122 0.083 -2.487 -0.207

Manggis Hutan 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Matoa 37 36 1332 0.090 -2.403 -0.217

Merbau 8 7 56 0.020 -3.934 -0.077

Mersawa 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Nani 6 5 30 0.015 -4.222 -0.062

Nyatoh 20 19 380 0.049 -3.018 -0.148

Pala Hutan 61 60 3660 0.149 -1.903 -0.284

Pulai 4 3 12 0.010 -4.627 -0.045

Resak 2 1 2 0.005 -5.321 -0.026

Sesendok 1 0 0 0.002 0.000 0.000

Sukun 2 1 2 0.005 -5.321 -0.026

Tengkurung 4 3 12 0.010 -4.627 -0.045

Terentang 4 3 12 0.010 -4.627 -0.045

-2.438

ID Shannon: 2.44 (Tingkat keragaman Sedang)

Page 30: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

Lampiran 4. Penghitungan indeks Diversitas Shannon populasi burung Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah

PENGHITUNGAN INDEKS DIVERSITAS SHANNON POPULASI BURUNG

KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH TAHUN 2017

Nama Indonesia ni ni-1 ni(ni-1) ni/N Ln (ni/N) (n/N) Ln (ni/N)

Cendrawasih Kecil 8 7 56 0.073 -2.621 -0.19

Julang papua 33 32 1056 0.300 -1.204 -0.36

Kakatua Koki 17 16 272 0.155 -1.867 -0.29

Kakatua Raja 2 1 2 0.018 -4.007 -0.07

Kasturi Kepala Hitam 22 21 462 0.200 -1.609 -0.32

Mino Muka Kuning 1 0 0 0.009 -4.700 -0.04

Peregam Pinon 12 11 132 0.109 -2.216 -0.24

Raja Udang Kecil 1 0 0 0.009 -4.700 -0.04

Sri Gunting Lencana 10 9 90 0.091 -2.398 -0.22

Walik elok 4 3 12 0.036 -3.314 -0.12

Jumlah 110 100 2082 1.00 -28.64 -1.90

ID Shannon: 1.90 (Tingkat keragaman sedang)

Page 31: LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN … fileKurva J Terbalik. Inventarisasi kegiatan permudaan merupakan kegiatan analisis vegetasi yang berfokus pada komposisi dan struktur

PENGHITUNGAN INDEKS DIVERSITAS SHANNON POPULASI BURUNG

KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH TAHUN 2018

Nama Indonesia ni ni-1 ni(ni-1) ni/N Ln (ni/N) (n/N) Ln (ni/N)

Julang Papua 22 21 462 0.301 -1.199 -0.36

Kakatua Koki 6 5 30 0.082 -2.499 -0.21

Kakatua Raja 6 5 30 0.082 -2.499 -0.21

Kancilan Kepala Hitam 2 1 2 0.027 -3.597 -0.10

Kasturi Kepala Hitam 7 6 42 0.096 -2.345 -0.22

Kasuari Kerdil 3 2 6 0.041 -3.192 -0.13

Mambruk Selatan 5 4 20 0.068 -2.681 -0.18

Peregam Pinon 8 7 56 0.110 -2.211 -0.24

Srigunting Lencana 6 5 30 0.082 -2.499 -0.21

Uncal Paru Hitam 2 1 2 0.027 -3.597 -0.10

Walik Dada Putih 2 1 2 0.027 -3.597 -0.10

Walik Wompu 4 3 12 0.055 -2.904 -0.16

Jumlah 73 61 694 1.00 -32.82 -2.21

ID Shannon: 2.21 (Tingkat keragaman sedang)