laporan kasus ppt

30
SAIDATUN NISA G1A212116 RAHAJENG P. G1A212117 ANGGA ASWI Y. G1A212123 LAPORAN KASUS

Upload: cheeca1

Post on 21-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS ppt

SAIDATUN NISA G1A212116RAHAJENG P. G1A212117ANGGA ASWI Y. G1A212123

LAPORAN KASUS

Page 2: LAPORAN KASUS ppt

BAB I. Pendahuluan

Di Indonesia, persentase orang yang berumur di atas 50 tahun adalah 9,64 % dari jumlah penduduk

Dalam suatu penelitian di Amerika pada tahun 1977 diduga setelah usia 70 tahun, mortalitas akibat tindakan bedah menjadi 3 kali lipat (dibandingkan dengan usia 18 – 40 tahun) dan 2% dari mortalitas ini disebabkan oleh anestesi

Penilaian pasien lansia pre op harus dilakukan dengan seksama dan keadaan pasien harus dioptimumkan, bila perlu dengan menunda pembedahan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas

Adanya pemantauan di ruang pemulihan dinilai penting untuk dapat segera mengatasi bila terjadi kesulitan post op

Page 3: LAPORAN KASUS ppt

BAB II. Laporan kasus

Identitas PasienNama : Tn. MJUmur : 86 tahunBerat badan : 65 kgTinggi badan : 165 cmJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : PurwokertoNo. CM : 950997

Page 4: LAPORAN KASUS ppt

Primary SurveyA : clear, gipong (+), gisu(-), MP(2)B : Spontan, RR: 24x/menit, Suara dasar

vesikuler, Wheezing (-), Ronkhi (-)C : TD 100/60 mmHg, Tegangan dan isi

cukup, HR: 80 x/menit, S1>S2, Gallop (-),

Murmur (-)

D : GCS: 15, BB: 65 kg, S: 36,2 °C

Page 5: LAPORAN KASUS ppt

Pemeriksaan Umum Anamnesis

Keluhan Utama : benjolan pada selangkanganKeluhan Tambahan : sulit duduk, anggota gerak tangan sulit digerakkan, dan sulit BABRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSMS pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 14.00 dengan keluhan terdapat benjolan pada selangkangan. Keluhan ini juga disertai kelemahan anggota gerak kanan terutama kaki, pasien mengeluh sulit BAB selama 5 hari terakhir. Pasien dijadwalkan tanggal 18 Maret 2013 untuk operasi, namun dibatalkan karena adanya kelemahan anggota gerak kanan

Riwayat Penyakit Dahulu :•Riwayat penyakit darah tinggi : +•Riwayat penyakit kencing manis : disangkal•Riwayat penyakit alergi : + (seafood)•Riwayat penyakit asma : disangkal•Riwayat operasi sebelumnya : disangkal

Page 6: LAPORAN KASUS ppt

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat diabetes mellitus : disangkalRiwayat penyakit alergi : disangkalRiwayat penyakit asma : disangkalRiwayat penyakit yang sama : disangkal

Riwayat Sosial EkonomiMerokok : +Alkohol : disangkalObat-obat : disangkal

Page 7: LAPORAN KASUS ppt

Pemeriksaan FisikStatus Generalis Keadaan Umum : sedang Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign : Tekanan darah = 100/60 mmHg Respirasi : 24 kali/menit Nadi : 80 kali /menit, isi dan tekanan cukup Suhu : 36,2°C Kepala : Mesochepal, simestris, tumor (-) Mata: Konjungtiva anemis -/-, Sklera tidak ikterik,

Reflek cahaya +/+, Pupil isokor, (/) 3 mm Hidung : Discharge (-) epistaksis (-), deviasi septum (-) Mulut : Lidah Kotor (-) bibir kering (-), hiperemis (-),

Pembesaran tonsil (-), mallampati (2)

Page 8: LAPORAN KASUS ppt

Gigi : Gigi palsu (-), gigi ompong (+) Telinga : Discharge (-) tidak ada kelainan bentuk Leher : Simestris, trakea ditengah, pembesaran tiroid dan

kelenjar getah bening (-)

Thorax : Pulmo : Simetris kanan -kiri, tdak ada retraksi, SD: vesikuler

(+/+) normal, ST : Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-) Cor : reguler, S1>S2, , bising (-) Abdomen : Datar, supel, jejas (-), nyeri tekan (-), bising usus (+)

normal, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal tidak teraba.

Extremitas : Superior : luka (-/-), edema (-/-), sianosis (-/-) Inferior : Status lokalis Turgor kulit : Cukup Akral : Hangat Vertebrae : Tidak ada kelainan

Page 9: LAPORAN KASUS ppt

Status LokalisRegio Scrotum DextraInpeksi : kemerahan, luka (-), massa (+),

oedem (-)Palpasi : nyeri tekan (-)

Page 10: LAPORAN KASUS ppt

Pemeriksaan Laboratorium (16-03-2013) Pemeriksaan Darah Lengkap :

Hb : 14,1 Leukosit : 13380 Ht : 41 Eritrosit : 4,6 Trombosit : 177.000 PT : 13,0 APTT : 28,7 Natrium : 138 Kalium : 4,7 Klorida : 99

MRI Thoraco LumbalGambaran HNP pada diskus intraventrikular L4-L5 dan L5-S1, diskus mendesak sakus thorakalis.

Page 11: LAPORAN KASUS ppt

Diagnosis KlinisDiagnosis prabedah : Hernia Inguinalis

Lateralis DextraTindakan : Non tention

herniorraphy

Kesimpulan PemeriksaanASA II

Page 12: LAPORAN KASUS ppt

BAB III. Pembahasan

Menurut WHO, pada klasifikasi usia disebut usia tua adalah > 65 tahun

Semua perubahan fisiologis yang terjadi pada geriatri membuat kita perlu berhati-hati dalam pemberian obat anestesi ASA II

Eliminasi obat anestesi pada usia tua lambat dan adanya resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi post operasi

Page 13: LAPORAN KASUS ppt

Banyak sekali persamaan antara pasien tua dan pasien pediatrik, yaitu :a. Menurunannya kemampuan untuk

meningkatkan HR dalam merespon terjadinya hipovolemi, hipotensi atau hipoksia

b. Menurunnya komplain paruc. Menurunnya tekanan oksigen di arterid. Kemampuan batuk terganggue. Menurunnya fungsi tubular ginjalf. Meningkatnya kelemahan terhadap hipotermi

Page 14: LAPORAN KASUS ppt

Berkurangnya kompensasi fisiologis jantung pada beberapa pasien tua dapat bermanifestasi dengan penurunan tekanan darah yang berlebihan selama induksi pada anestesi umum.

Memanjangnya waktu sirkulasi pada pasien

tua memperlambat onset dari obat IV, namun mempercepat induksi dengan obat inhalasi.

Page 15: LAPORAN KASUS ppt

Penurunan elastisitas pada jaringan paru terjadi overdistensi dari alveoli dan kolapsnya saluran napas kecil

Gangguan terhadap pemeliharaan natrium, kemampuan untuk mengkonsentrasi dan kapasitas dilusi, mempengaruhi terjadinya dehidrasi atau kelebihan cairan (Fluid Overload) karena penurunan fungsí ginjal menurunnya kemampuan untuk mengeksresi obat-obatan

Penurunan fungsí hati sesuai dengan penurunan masa dari hati tersebut

Page 16: LAPORAN KASUS ppt

Dosis yang diperlukan oleh geriatri diturunkan untuk anestesi lokal (Minimum Anesthetic Concentration) dan anestesi General (Minimum Alveolar Concentration)

Page 17: LAPORAN KASUS ppt

Beberapa pasien tua mengalami bermacam-macam derajat dari delirium, konfusi post operasi, dan gangguan kognitif setelah pembedahan

Anestesi spinal lebih dapat ditoleransi pada geriatri daripada anestesi umum karena dapat menurunkan resiko delirium dan konfusi post operasi.

Ruang arakhnoid dan epidural menjadi lebih sempit dengan bertambahnya umur membuat penyebaran obat analgetik lokal menjadi lebih besar atau luas, sehingga level analgesi lebih tinggi dengan dosis sama dan tinggi badan yang sama

Page 18: LAPORAN KASUS ppt

Penyebab dari disfungsi kognitif postoperatif (POCD = Post Operative Cognitive Dysfungsion) adalah multifaktor dan termasuk efek obat, nyeri, demensia, hipotermia dan gangguan metabolik

Rendahnya kadar neurotransmiter utama, seperti asetilkolin, dapat juga memberikan kontribusi.

Page 19: LAPORAN KASUS ppt

Teknik anestesi pada pasien awalnya adalah teknik anestesi spinal, namun karena adanya kelemahan ekstremitas yang dialami pasien, operasi ditunda.

Kelemahan ekstremitas pada kasus ini dapat disebabkan oleh gangguan neuromuskular; lower motor neuron, atau upper motor neuron.

Page 20: LAPORAN KASUS ppt

Anestesi Spinal

INDIKASIPembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang

T4 ke bawah (daerah papila mammae ke bawah), hampri semua operasi abdomen bagian bawah, perineum, dan kaki.

KONTRAINDIKASIAbsolut ( penolakan pasien, infeksi pada lokasi

suntik, hipovolemia, penyakit neurologis yang tidak diketahui, koagulopati, dan peningkatan tekanan intra kranial

Relatif (sepsis pada lokasi suntik dan lama operasi yang tidak diketahui)

Page 21: LAPORAN KASUS ppt

Stroke

Sindrom hemiparesis atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa bangkit dalam beberapa detik sampai hari, bergantung pada kausa nya

Daerah otak tidak berfungsi karena tidak menerima pasokan darah arteri yang memperdarahi daerah tersebut putus atau tersumbat

Page 22: LAPORAN KASUS ppt

Etiologi :a. Hipertensib. Penyakit vaskular utama ; aterosklerosis

dan arteriosklerosisc. Pecahnya cabang arteri serebrald. Penyakit vaskular oklusif lainnya ;

endarteritis reumatik dan sifilik, periarteritis nodosa, dan lupus eritematosus diseminata

Page 23: LAPORAN KASUS ppt

Berdasarkan patofisiologinya, stroke terbagi menjadi :

Page 24: LAPORAN KASUS ppt

stroke iskemik ( stroke non hemoragik)

EmboliSumber emboli berasal dari arteri karotis atau

vertebralis, juga dapat berasal dari jantung dan system vaskular sistemik.

 TrombusMerupakan penyebab stroke yang paling sering. Biasanya

ada kaitannya dengan kerusakan total dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis.

Berkurangnya suplai darah dan oksigen di suatu daerah di otak

penyakit gagal jantung jantung sudah tidak mampu memompakan darahnya secara maksimal masuk ke dalam otak hipoksi nekrosis dan terjadi infark.

Page 25: LAPORAN KASUS ppt

Stroke hemoragikPerdarahan intraserebral SpontanPerdarahan serebral terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak di dalam parenkim otak, disebabkan kerusakan dinding akibat arteriosklerosis, peradangan, trauma, atau kelainan kongenital ( malformasi )

Perdarahan subaracnoidPerdarahan terutama pada sirkulasi Wilisi dan berasal dari aneurisma kongenital yang pecah

Page 26: LAPORAN KASUS ppt

Gambaran klinis umumKeluhan umum pada stroke antara lain :

Berupa keluhan yang berlangsung mendadak Adanya kekakuan , rasa berat, atau rasa kebas pada salah

satu sisi tubuh atau pada muka dan tangan. Muka merot pada salah satu sisi Bicara pelo atau sukar di mengerti Buta atau penglihatannya kabur pada satu sisi atau kedua

mata Sulit menelan, bila minum dan makan sering keselek Tidak mampu memahami bicara orang lain, tidak mampu

menulis dan membaca, tidak mampu memahami tulisan. Jalan sempoyongan dan tidak seimbang Pendengaran berkurang Banyak tidur, gerakan tidak terkoordinasi, penurunan

kesadaran Sakit kepala hebat

Page 27: LAPORAN KASUS ppt

Gejala fokal neurologis dan okulara. Gejala motorik

HemiparesisParaparesis/ tetraparesisDisfagia Ataksia

b. Gangguan bicara atau bahasa• Disfasia• Disleksia• Disgrafia• Diskalkulia• Disartria

Gejala sensorisSomatosensoris, gangguan hemisensoris Visual, hemianopia, kebutaan bilateral, diplopia

Gejala vestibularvertigo

Gejala kognitif dan tingkah laku Kesulitan berpakaian, menyisir rambut, disorientasi tempat,

amnesia

Page 28: LAPORAN KASUS ppt

Faktor resiko strokeA.Tidak dapat dimodifikasi

• Usia diatas dekade 4 dan 5.• Jenis kelamin laki- laki > perempuan.• Herediter• Ras/ etnik orang yang berasal dari daerah yang

mempunyai kebiasaan menggunakan santan dan senang makanan asin dan senang makan jeroan.

Page 29: LAPORAN KASUS ppt

B. Dapat dimodifikasi Hipertensi Diebetes mellitus Kelainan jantung Aterosklerosis

Page 30: LAPORAN KASUS ppt

Sekian dan terimakasih