laporan kasus limfoma

33
LIMFOMA MALIGNA Zarvia Utami Sucipto Rasikun C 111 07 042

Upload: wam-dr-agon

Post on 02-Dec-2015

402 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS LIMFOMA

LIMFOMA MALIGNAZarvia Utami Sucipto RasikunC 111 07 042

Page 2: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Identitas Pasien

• Nama : Tuan P

• Umur : 80 tahun

• Jenis Kelamin : Laki-laki

• Ruangan : Lontara 1, Lantai 1, Interna Belakang/ 7 kls 2

• MRS : 15/11/11

• No RM : 474700

• Nama RS : Dr. Wahidin Sudirohusodo

Page 3: LAPORAN KASUS LIMFOMA

ANAMNESISKU: Benjolan di leher kanan

AT: Dialami sejak kurang lebih 15 bulan sebelum masuk RS,

awalnya benjolan hanya 1 buah di leher, kecil lalu membesar

namun tidak diketahui waktunya, kemudian bertambah menjadi

dua dan juga timbul benjolan di perut. Benjolan terasa nyeri, ada

perubahan suara sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu. Pasien

juga mengeluhkan nyeri dan sulit untuk menelan. Pasien juga

mengatakan mulai muncul benjolan kecil pada paha sebelah

kanan. Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-). Demam(-) riwayat

demam (-). Batuk (+) kadang-kadang, lender (+) warna putih,

darah (-), nyeri dada (-), sesak (-). Nafsu makan menurun, riwayat

penurunan berat badan (+) tidak diketahui berapa kg.

Page 4: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• BAK : Lancar, warna kuning

• BAB: Biasa, warna kuning

• Riwayat penyakit sebelumnya:

▫Riwayat hipertensi tidak ada.

▫Riwayat DM tidak ada.

▫Riwayat merokok (+) sejak lama (pasien lupa)

▫Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)

Page 5: LAPORAN KASUS LIMFOMA

PEMERIKSAAN FISIS• Status Present : SS/ GK /CM

• Berat Badan: 43kg

• Tinggi Badan : 165 cm

• IMT : 15.7 kg/m2

• Tanda Vital :

• Tekanan Darah :130/70 mmHg

• Nadi : 84x/menit,irama regular

• Pernafasan : 20x/menit

• Suhu: 36.8°C (axilla)

Page 6: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Kepala :

• Konjungtiva : anemis (-)

• Sklera: ikterus(-)

• Bibir : sianosis (-)

• Gusi : pendarahan (-)

• Leher :

• Kel.Getah bening : tidak terdapat pembesaran

• DVS : R-2cm H20

• Massa Tumor : (+), regio colli dextra, ukuran kurang lebih 3x3 cm

• Nyeri Tekan : (+), konsistensi keras permukaan rata batas tegas

immobile.

• Massa Tumor : (+), region colli dextra, ukuran kurang lebih 1x1 cm,

• konsistensi keras permukaan rata batas tegas immobile

Page 7: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Thoraks :

• Inspeksi : Simetris kiri kanan.

• Palpasi : tidak ada massa tumor,tidak ada nyeri

tekan.

• Perkusi : Sonor,batas paru hepar ICS VI kanan depan

• Auskultasi : BP: Vesikuler, BT: rhonki -/-, wheezing

-/-

Jantung :

• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak

• Palpasi : Iktus cordis teraba

• Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal

• Auskultasi : Bj I/II murni regular, bising (-)

Page 8: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Abdomen:

• Inspeksi : datar, ikut gerak napas

• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal H/L tidak

teraba

• Palpasi : MT (+), regio lumbalis sinistra,

ukuran 1,5x1,5 cm, eritema (+), NT (+)

• Perkusi : Tymphanii.

Ekstremitas :

• Edema : pretibial (-)/(-), dorsum pedis (-)/(-)

Page 9: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• WBC : 8,98 x 103/μL

• RBC : 5,00 x 106/μL

• HGB : 14,6 g/dL

• HCT : 42,4%

• MCV : 84,8 μm3

• MCHC : 34,4 g/dL

• MCH : 29,2 pg

• PLT : 246 x 103/mm3

• NEUTH : 79,5%

• LYMPH : 13,1%

• MONO : 7,3%

Page 10: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• EO : 0,0%

• BASO : 0,1%

• HbsAg : (-)

• Na : 137

• K : 3,7

• Cl : 108

• CT : 6’00”

• BT : 2’00”

• PT : 8,9 kontrol 11,7

• APTT : 24,0 kontrol 25,5

• GDS : 156

Page 11: LAPORAN KASUS LIMFOMA

•Ur/Cr : 74/0,9

•GOT/GPT : 34/33

•Prot. Total : 7,0

•Alb : 4,3

•Globulin : 2,7

•As. Urat : 5,9

Page 12: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Hasil PA :

• Klinik :

Benjolan dileher/ Lymfoma Maligna.

• Mikroskopik :

Sediaan hapusan terdiri dari hiperseluler sel-sel

inti bulat, besar-besar, sitoplasma sedikit, inti sel bulat

besar, pleomorfik, kromatin kasar, ada inkluasi dalam inti,

sel tersebar diffuse dan padat dengan latar belakang

bersih, tidak ada massa nekrotik, tidak ada bentukan

papiler.

• Kesimpulan/Pendapat :

SUSPEK LARGE CELL LYMPHOMA MALIGNA

Page 13: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• DIAGNOSIS SEMENTARA

Suspek Limfoma Maligna Non Hodgkin

• PENATALAKSANAAN AWAL

Non-farmakologis :

• Istirahat

• Diet TKTP

Farmakologis :

• Pasang Connecta

• As. Mefenamat 500 mg (k/p)

 

• RENCANA PEMERIKSAAN :

• EKG

• Foto Thoraks

• Echocardiografi

Page 14: LAPORAN KASUS LIMFOMA

FOLLOW UPTANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER

16 Nov 2011

T: 130/70mmHg

N: 80x/m

P: 20x/m

S: 36,80C

Perawatan Hari I

S: - Nyeri pada benjolan di leher kanan

- Nyeri bila menelan

- Nyeri pada benjolan di perut kanan

- Nyeri perut kiri (+)

O: Kepala : Anemis (-), Ikterus (-)

Leher : MT (+) reg.colli D, mobile (+), NT (+)

Thorax: BP: vesikuler, Rh-/-. Wh-/-.

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: datar, NT(+), hiperemis (+), MT (+) reg. lumbal D

Ext : edema -/-

BAK : Lancar

BAB : Biasa, warna kuning

A: Limfoma Maligna non Hodgkin

R/:

Lapor subdiv HOMAs.Mefenamat 500 mg (k/p)R. Pemeriksaan:

EKG Foto Thoraks Echocardiografi

Page 15: LAPORAN KASUS LIMFOMA

17 Nov 2011

T: 120/70mmHg

N: 80x/m

P: 26x/m

S: 36,50C

Perawatan Hari II

S: - Nyeri pada benjolan di perut

- Nyeri bila menelan

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Leher : MT (+) reg.colli D, mobile (+), NT (+)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh-/-.

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: MT (+) reg. lumbal D ukuran ± 2x2 cm

NT (+), hiperemis (+)

Ext : edema -/-.

BAK : Lancar

BAB : Biasa, warna kuning

A: Limfoma Maligna non Hodgkin

(Large cell lymphoma)

R/:

PCT 3x500 (k/p)

R.Pemeriksaan

- Foto Thoraks

- Echocardiografi

- Pro Kemoterapi CHOP siklus I

Page 16: LAPORAN KASUS LIMFOMA

18 Nov 2011

T: 120/80mmHg

N: 68x/m

P: 24x/m

S: 36,70C

Perawatan Hari III

S: Nyeri pada benjolan di perut.

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Leher : MT (+) reg.colli D, NT (+), mobile (+)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh-/-.

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: MT (+) reg. lumbal D ukuran ± 2x2 cm.

NT (+), hiperemis (+)

Ext : Edema -/-.

BAK : Lancar

BAB : Biasa warna kuning

A: Limfoma Maligna

(Large cell lymphoma)

R/:

Pasang connectaInj.novalgin1 amp/12j/iv (k/p)Pro kemoterapi CHOP siklus I R. Pemeriksaan- Foto Thoraks

- Kemoterapi

Page 17: LAPORAN KASUS LIMFOMA

19 Nov 2011

T: 130/70mmHg

N: 100x/m

P: 24x/m

S: 36,40C

LP: 97cm

BB 55 kg

Perawatan Hari IV

S: Nyeri pada benjolan di perut

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Leher : MT (+) reg.colli D, NT (+), mobile (+)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh-/-.

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: Peristaltik (+) kesan Normal, MT (+) ukuran ± 2x2 cm, NT (+)

Ext : Edema -/-.

A: Limfoma Maligna

(Large cell lymphoma)

R/:

Diet biasaInj. Novalgin 1 amp/12j /iv Pro kemoterapi CHOP siklus IPemeriksaan:

-Rencana foto thoraks.

- KemoterapiRegimen kemoterapi :-Cychlopropramide = 700 mg/m2 : 1050 mg-Hidroksidoxorubion = 50 mg/m2 = 70 mg-Oncovin/vinuristin = 1,4 mg/m2 = 1,96 = 2 mg-Prednison 40 mg/m2 = 56 mg

Page 18: LAPORAN KASUS LIMFOMA

20 Nov 2011

T: 140/90mmHg

N: 62x/m

P: 20x/m

S: 36,70C

Perawatan Hari V

S: Nyeri pada benjolan di perut, Nuh (+)

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh+/+

Leher : MT (+) reg.colli D, mobile (+), NT (+)

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: Peristaltik (+) kesan Normal, MT (+) ukuran ± 2x2 cm, NT (+)

Ext : Edema -/-

A: Limfoma Maligna

(Large cell lymphoma)

ECHO :

Disfungsi Diastolik

LUH (+)

ER 69%

R/:

Diet biasaInj.Novalgin 1 amp/12j/iv Ranitidin inj 1amp/12j/ ivPemeriksaan:

-Tunggu hasil foto thoraks

-Rencana Kemoterapi

Page 19: LAPORAN KASUS LIMFOMA

22 Nov 2011

T: 130/70mmHg

N: 80x/m

P: 20x/m

S: 36,70C

Perawatan Hari VI

S: Nyeri pada benjolan di perut kanan (+), Mual (+)

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh+/+

Leher : MT (+) reg.colli D, mobile (+), NT (+)

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: Peristaltik (+) kesan Normal, MT (+) ukuran ± 2x2 cm, NT (+)

Ext : Edema -/-

A: Limfoma Maligna

(Large cell lymphoma)

R/Diet biasaInj.Novalgin 1amp/12j/iv Ranitidin 1amp/12j/ivPro kemoterapiPemeriksaan :- Tunggu hasil CXR

- Cek obat kemoterapi.

Page 20: LAPORAN KASUS LIMFOMA

23 Nov 2011

T: 130/70mmHg

N: 80x/m

P: 20x/m

S: 36,70C

Perawatan Hari VII

S: Nyeri pada benjolan di perut kanan (+), Mual (+)

O: Kepala : Anemia (-), ikterus(-)

Thorax : BP: vesikuler, Rh-/-. Wh+/+

Leher : MT (+) reg.colli D, mobile (+), NT (+)

Cor : Bj I/II murni reguler

Abd: Peristaltik (+) kesan Normal, MT (+) ukuran ± 2x2 cm, NT (+)

Ext : Edema -/-

A: Limfoma Maligna

(Large cell lymphoma)

R/:

Diet BiasaInj.Novalgin 1amp/12j/ivRanitidin 1amp/12j/ivPro kemoterapiPemeriksaan :

- Cek hasil CXR

- Obat kemoterapi sudah ada.

Page 21: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Kemoterapi CHOP siklus I

Premedikasi

Dexamethason 1amp (iv)

Delladryl 1cc (im)

Ondasetron 8 mg (iv)

Guyur Nacl 0,9% 250 cc

Cycloprosprimide 800

mg dalam Nacl 0,9% 500

cc habis 4 jam

Guyur Nacl 0,9% 250 cc

Viniristin 2 mg dalam

Nacl 0,9% 100 cc habis 2

jam

Guyur Nacl 0,9% 250 cc

Doxorubion 70 mg

dalam Nacl 0,9% 100 cc

habis 2 jam

Guyur Nacl 0,9% 250 cc

lanjut maintenance 14

tpm.

Page 22: LAPORAN KASUS LIMFOMA

RESUME

Seorang laki-laki umur 80 tahun masuk rumah sakit

dengan keluhan benjolan di leher kanan. Dialami sejak

kurang lebih 15 bulan sebelum masuk RS, awalnya

benjolan hanya 1 buah di leher, kecil lalu membesar

namun tidak diketahui waktunya, kemudian bertambah

menjadi dua dan juga timbul benjolan di perut. Benjolan

terasa nyeri, ada perubahan suara sejak kurang lebih 7

bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri dan sulit

untuk menelan. Pasien juga mengatakan mulai muncul

benjolan kecil pada paha sebelah kanan

Page 23: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-). Demam(-) riwayat

demam (-). Batuk (+) kadang-kadang, lender (+) warna

putih, darah (-), nyeri dada (-), sesak (-). Nafsu makan

menurun, riwayat penurunan berat badan (+) tidak

diketahui berapa kg.

BAK : Lancar, warna kuning.

BAB: Biasa, warna kuning. Riwayat penyakit sebelumnya

hipertensi tidak ada, DM tidak ada, merokok (+) sejak

lama.

Page 24: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan status present SS/

GK /CM dengan BB : 43kg, TB : 165 cm dan IMT : 15.7

kg/m2 . Dengan tanda vital yaitu tekanan darah :130/70

mmHg, nadi : 84x/menit,irama regular, pernafasan :

20x/menit, suhu: 36.8°C (axilla). Dari pemeriksaan kepala

tidak ditemukan kelainan. Pada leher ditemukan massa

tumor regio colli dextra, ukuran kurang lebih 3x3 cm dan

ukuran kurang lebih 1x1 cm konsistensi keras

permukaan rata batas tegas immobile. Ditemukan pula

nyeri tekan dengan konsistensi keras permukaan rata

batas tegas immobile. Pada pemeriksaan thoraks dan

jantung tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan

abdomen ditemukan massa tumor di regio lumbalis

sinistra, ukuran 1,5x1,5 cm, eritema, dan nyeri tekan.

Pada ekstremitas tidak ditemukan kelainan.

Page 25: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC 8,98 x

103/μL, RBC 5,00 x 106/μL, HGB 14,6 g/dL, HCT 42,4%,

MCV 84,8 μm3, MCHC 34,4 g/dL, MCH 29,2 pg, PLT 246 x

103/mm3, NEUTH 79,5%, LYMPH 13,1%, MONO 7,3%, EO

0,0%, BASO 0,1%, HbsAg(-),Na 137, K 3,7,Cl 108, CT

6’00”,BT 2’00”, PT 8,9, APTT 24,0, GDS156, Ur/Cr 74/0,9,

GOT/GPT 34/33, Prot. Total 7,0, Alb 4,3, Globulin 2,7, As.

Urat 5,9. Dari pemeriksaan patologi anatomi (PA)

ditemukan secara mikroskopik yaitu sediaan hapusan

terdiri dari hiperseluler sel-sel inti bulat, besar-besar,

sitoplasma sedikit, inti sel bulat besar, pleomorfik,

kromatin kasar, ada inkluasi dalam inti, sel tersebar

diffuse dan padat dengan latar belakang bersih, tidak ada

massa nekrotik, tidak ada bentukan papiler. Dengan

kesimpulan SUSPEK LARGE CELL LYMPHOMA MALIGNA.

Page 26: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksan

penunjang lainnya maka pasien ini didiagnosis Suspek

Limfoma Maligna Non Hodgkin.

Page 27: LAPORAN KASUS LIMFOMA

DISKUSI

• Untuk menegakkan diagnosis limfoma maligna

terdapat gejala klinik yang berupa limfadenopati,

kelainan limpa, kelainan hati, kelainan skeletal,

destruksi kulit, kelainan system neural dan gejala

sistemik. Dalam kasus ini dikatakan limfoma maligna

karena ditemukan adanya massa di leher dan

abdomen, beberapa gejala sistemik misalnya demam

yang mungkin terkait dengan masuknya sel ganas ke

dalam sirkulasi dan penurunan BB. Dan dari hasil

penunjang yang lain. Sehingga memenuhi diagnosis

limfoma maligna.

Page 28: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Pada tahun 2002, tercatat 62.000 kasus LH di seluruh

dunia. Di negara-negara berkembang ada dua tipe

limfoma hodgkin yang paling sering terjadi, yaitu mixed

cellularity dan limphocyte depletion, sedangkan di

negara-negara yang sudah maju lebih banyak limfoma

hodgkin tipe nodular sclerosis. Limfoma hodgkin lebih

sering terjadi pada pria daripada wanita, dengan

distribusi usia antara 15-34 tahun dan di atas 55 tahun.

• Berbeda dengan LH, LNH lima kali lipat lebih sering

terjadi dan menempati urutan ke-7 dari seluruh kasus

penyakit kanker di seluruh dunia. Secara keseluruhan,

LNH sedikit lebih banyak terjadi pada pria daripada

wanita. Rata-rata untuk semua tipe LNH terjadi pada usia

di atas 50 tahun.

Page 29: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Di Indonesia sendiri, LNH bersama-sama dengan LH

dan leukemia menduduki urutan keenam tersering.

Sampai saat ini belum diketahui sepenuhnya mengapa

angka kejadian penyakit ini terus meningkat. Adanya

hubungan yang erat antara penyakit AIDS dan penyakit

ini memperkuat dugaan adanya hubungan antara

kejadian limfoma dengan kejadian infeksi sebelumnya.

• Ada empat kelompok gen yang menjadi sasaran

kerusakan genetik pada sel-sel tubuh manusia,

termasuk sel-sel limfoid, yang dapat menginduksi

terjadinya keganasan. Gen-gen tersebut adalah proto-

onkogen, gen supresor tumor, gen yang mengatur

apoptosis, gen yang berperan dalam perbaikan DNA.

Page 30: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Berdasarkan gambaran histopatologisnya, limfoma

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

• Limfoma Hodgkin (LH)

• Limfoma Non-Hodgkin (LNH)

• Perbedaan antara LH dengan LNH ditandai dengan

adanya sel Reed-Sternberg yang bercampur dengan

infiltrat sel radang yang bervariasi.

Page 31: LAPORAN KASUS LIMFOMA

Terapi pada limfoma Hodgkin

• Stadium I – II

- Terapi standar: radiasi lapangan mantel dan radiasi

kelenjar paraaorta dan limpa; kadang-kadang hanya

lapangan mantel saja

- Jika ada faktor resiko, kemoterapi dilanjutkan dengan

radioterapi

- Dalam penelitian, kemoterapi terbatas dengan

“involved field radiation”

• Stadium IIIA

Kemoterapi ditambah dengan radioterapi

• Stadium IIIB – IV

Kemoterapi, ditambah dengan radioterapi

Page 32: LAPORAN KASUS LIMFOMA

• Terapi limfoma non-Hodgkin (NHL) adalah

kemoterapi, terutama terhadap tingkat

keganasan sedang dan tinggi.

• Tujuan pengobatan pada pasien limfoma

maligna untuk membantu meningkatkan

rasio kesembuhan pada limfoma.

Page 33: LAPORAN KASUS LIMFOMA

TERIMA KASIH