laporan genetika pindah silang

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang lain. Peristiwa pindah silang ini memungkinkan untuk terjadinya semakin banyak variasi antar individu. Dengan adanya pindah silang maka terbentuk genotip tipe parental dan tipe rekombinan dan didapatkan nilai pindah silang. Untuk mengetahui terjadinya pindah silang dan persentasenya maka dilakukan imitasi yang menggambarkan peristiwa pindah silang. 1.2 Permasalahan Permasalahan dalam praktikum ini adalah bagaimana menirukan secara imitasi terjadinya pindah silang dan bagaimana mengetahui persentase rekombinasi yang terbentuk akibat peristiwa pindah silang. 1.3 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menirukan secara imitasi terjadinya pindah silang dan bagaimana mengetahui

Upload: adhwa-el-moey

Post on 02-Jul-2015

4.832 views

Category:

Documents


75 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Genetika Pindah Silang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang lain.

Peristiwa pindah silang ini memungkinkan untuk terjadinya semakin banyak variasi antar individu. Dengan adanya pindah silang maka terbentuk genotip tipe parental dan tipe rekombinan dan didapatkan nilai pindah silang. Untuk mengetahui terjadinya pindah silang dan persentasenya maka dilakukan imitasi yang menggambarkan peristiwa pindah silang.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam praktikum ini adalah bagaimana menirukan secara imitasi terjadinya pindah silang dan bagaimana mengetahui persentase rekombinasi yang terbentuk akibat peristiwa pindah silang.

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menirukan secara imitasi terjadinya pindah silang dan bagaimana mengetahui persentase rekombinasi yang terbentuk akibat peristiwa pindah silang.

Page 2: Laporan Genetika Pindah Silang

Sister chromatids

Non Sister chromatids

A B

KiasmaA b

baa B

AB (tipe parental)

Ab (tipe rekombinasi)

aB (tipe rekombinasi)

ab (tipe parental)

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pindah Silang

Berangkai (linkage) adalah suatu peristiwa terdapatnya dua atau lebih gen dalam ebuah kromosom. Berangkai ada 2 macam yaitu berangkai sempurna dan berangkai tidak sempurna. Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah silang antara gen-gen pada satu kromosom, sedangkan berangkai tidak sempurna terjadi bila ada pindah silang (crossing over) antara gen-gen dalam satu kromosom ( Suryo, 2008).

Gen-gen yang terangkai pada satu kromosom biasanya letaknya tidak berdekatan satu dengan lainnya, sehingga gen-gen itu dapat mengalami perubahan letak yang disebabkan karena adanya penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. Peristiwa ini sering disebut dengan pindah silang (crossing over) ( Suryo, 2008).

A B Meiosis I A B

a b

a b

Sepasang kromosom homolog dalam zigot Terbentuk 4 kromatid

Terjadi pindah silang Terbentuk 4 macam gamet

Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis pada kebanyakan makhluk, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Pindah silang terjadi ketika meiosis I (akhir profase I atau awal metaphase I), yaitu pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid ( Suryo, 2008).

Page 3: Laporan Genetika Pindah Silang

ABAB semua gamet ab tipe parentalab

AB 2 gamet tipe parentalAb aB 2 gamet tipe rekombinasiab

AB 2 gamet tipe parentalAb ab 2 gamet tipe rekombinasiaB

Ab Ab semua gametaB tipe rekombinasiaB

Pada waktu kromosom-kromosom hendak memisah (yaitu pada anaphase I), kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan putus di bagian kiasma, kemudian tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara timbale balik. Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak di bagian yang pindah itu akan berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelah ( Suryo, 2008).

2.1.1 Pindah Silang Tunggal

Merupakan pindah silang yang terjadi pada satu tempat. Dengan terjadinya pindah silang itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen induk (parental), maka dinamakan gamet-gamet tipe parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet-gamet baru yang terjadi sebagai akibat adanya pindah silang. Gamet-gamet ini dinamakan gamet tipe rekombinasi. Gamet-gamet tipe parental dibentuk jauh lebih banyak daripada tipe rekombinasi ( Suryo, 2008).

2.1.2 Pindah Silang Ganda

Merupakan pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jiak pindah silang ganda ( double crossing over ) berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai, maka pindah silang ganda itu tidak akan Nampak pada fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tepi parental dan tipe rekombinasi akibat pindah silang tunggal ( Suryo, 2008 ).

Page 4: Laporan Genetika Pindah Silang

(tipe rekombinasi)

(tipe rekombinasi)

A C B

a c b

Meiosis IA C B

a c b

A C B

A c B

a c b

a C b

A C B

A c B

a C b

a c b

(tipe parental)

(tipe parental)

Akan tetapi jika di antara gen A dan gen B masih ada gen ketiga misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara gen A dan gen B akan Nampak (Suryo, 2008)

Kromosom homolog 4 kromatid

Pindah silang ganda Terbentuk gamet-gamet

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pindah Silang

Kemungkinan terjadinya pindah silang ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :

1. Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang.

2. Umur, semakin tua individu semakin kurang merngalami pindah silang.3. Zat kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.4. Penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkianan pindah silang.5. Jarak antar gen-gen yang terangkai, semakin jauh letak satu gen dengan gen

lainnya, semakin besar kemungkinan terjadinya pindah silang.

Page 5: Laporan Genetika Pindah Silang

NPS =Jumlah tipeparental

X100%Jumlah tipe rekombinasi

6. Jenis kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai pada individu betina maupun jantan. Namun ada perkecualian, yaitu pada ulat sutra yang betina tidak pernah terjadi pindah silang, demikian pula pada lalat Drosophila yang jantan ( Suryo, 2008).

2.1.4 Nilai Persentase Pindah Silang

Dari pengertian pindah silang tersebut kita dapat menyederhanakan batasan tentang gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi. Di atas telah dikatakan bahwa gamet tipe parental adalah gamet dengan susunan gen yang sama dengan susunan gen pada individu, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet yang susunan gennya merupakan rekombinasi susunan gen pada individu. Sekarang dengan lebih mudah dapat kita katakan bahwa gamet tipe parental adalah gamet bukan hasil pindah silang, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet hasil pindah silang.

Peristiwa pindah silang, bersama-sama dengan pemilihan bebas (hukum Mendel II), merupakan mekanisme pembentukan keanekaragaman genetik karena kedua akan menghasilkan kombinasi baru di antara gen-gen yang terdapat pada individu sebelumnya. Selanjutnya, seleksi alam akan bekerja untuk mempertahankan genotipe-genotipe dengan kombinasi gen yang adaptif saja. Oleh karena itulah, banyak ilmuwan yang menganggap bahwa pindah silang dan pemilihan bebas sangat penting bagi berlangsungnya proses evolusi.

Nilai pindah silang (prosentase rekombinasi) adalah angka yang menunjukkan besarnya prosentase kombinasi baru yang dihasilkan oleh pindah silang. Rumusnya adalah sebagai berikut:

( Suryo, 2008).

2.2 Peta Kromosom

Yang dimaksud peta kromosom ialah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus di mana diperlihatka lokus setiap gen yang terletak pada kromosom itu. Sentromer dari kromosom biasanya dianggap sebagai pangkal, maka diberi tanda 0. Pada lokus gen dibubuhkan angka yang merupakan jarak antar gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan yang lain. Jarak itu diberi ukuran unit dan 1dan dan 1dan 1 unit = 1% pindah silang ( Suryo, 2008 )

Page 6: Laporan Genetika Pindah Silang

KK =Jumlah pindah silang ganda yang sesungguhnya

Jumlah pindah silang ganda yang diharapkan

dan 1 unit = 1% pindah silang ( Suryo, 2008 ).

Misalnya pada lokus gen P tertuilis angka 6,2. Ini berarti bahwa jarak antara sentromer ke gen ialah 6,2 unit. Pada lokus gen q tertulis angka 10, berarti bahwa jarak antara sentromer dengan gen q ialah 10 unit. Dengan sendirnya dapat diketahui jarak antara gen P dan gen q ialah 10 - 6,2 = 3,8 unit. Jarak antara gen P dan gen q disebut jarak peta. Peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer dinamakan peta relatif ( Suryo, 2008 ).

0 P q

6,2 10

2.3 Koinsidens dan Interferensi

Terjadinya pindah silang antara segmen-segmen dari kromosom tertentu kebayakan merupakan fenomena yang kebetulan saja, tetapi distribusinya tidak acak-acakan. Berdasarkan hukum kemungkinan, maka terjadinya pindah silang secara simultan sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkianan untuk tiap pindah silang yang berlangsung secara terpisah di dua tempat itu. H. J. Muller membuktikan bahwa pindah silang ganda yang sebenarnya adalah kurang frekuensinya dibandingkan dengan yang diharapkan berdasarkan perhitungan distribusi acak-acakan. Muller menegaskan bahwa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang dinamakan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya koefisien koinsidens( KK ) dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan. Singkatnya

2.4 DNA dan Kromosom

Karunia hereditas keseluruhan berisi DNA yang dimilki oleh suatu sel disebut genom dari sel tersebut. Walaupun genom prokariotik sering berupa molekul DNA yang panjang dan tunggal, genom eukariotik umumnya terdiri atas beberapa molekul seperti itu. Panjang keseluruhan DNA dalam sel eukariotik sangat panjang. Sel

Page 7: Laporan Genetika Pindah Silang

manusia, misalnya, memiliki DNA yang panjnagnya sekitar 3 meter, kira-kira 300000 kali lebih besar darpada diameter sel tersebut. Namun sebelum sel dapat membelah, semua DNA ini harus disalin dan kemudian dibagi rata sehinga tiap sel anak memiliki genom lengkap.

Gambar. 1 DNA, Gen dan Kromosom

Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies eukarotik memiliki jumlah kromosom yang khas dalam setiap nukleus. Misalnya, sel somatik manusia ( semua sel tubuh kecuali sel reproduktif ) mengandung 46 kromosom. Sel reproduktif atau gamet memiliki setengah dari jumlah kromosom sel somatik, atau 23 kromosom pada manusia ( Campbell, 2000 ).

Didalam setiap kromosom eukarotik terdapat satu molekul DNA linear yang sangat panjang, yang mewakili ribuan gen, unit yang menentukan sifat yang diwarisi oleh suatu organisme. DNA ini berkaitan dengan berbagai protein yang mempertahankan struktur kromosom dan membantu mengontrol aktivitas gen. Kompleks protein-DNA, yang disebut kromatin diorganisasi menjadi serat yang tipis dan panjang. Setelah sel menduplikasi genomnya dalam persiapan pembelahan, kromatin ini memadat danterbentuk kromosom yang tebal yang dapat kita amati dengan mikroskop cahaya ( Campbell, 2000 ).

Page 8: Laporan Genetika Pindah Silang

Setiap kromosom terduplikasi terdiri dari dua kromatid saudara. Kedua kromatid yang mengandung salinan molekul DNA kromosom yang identik, mula-mula saling berdekatan satu sama lain. Dalam bentuk padat dan punya sentromer. Pada proses pembelahan sel selanjutnya, kromatid saudara dan semua kromosom ditarik saling menjauh dan dikemas kembali sebagai kumpulan kromosom lengkap dalam dua nukleus baru, masing-masing satu pada setiap ujung sel ( Campbell, 2000 )

Page 9: Laporan Genetika Pindah Silang

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Pada praktikum pindah silang ini alat dan abahan yang diperlukan antara lain lillin lembek ( malam ) dengan 4 macam warna yang berbeda, pensil, dan kertas.

3.2 Cara Kerja

Pada praktikum pindah silang ini pertama dibuat epat strand kromosom dari lilin lembek. Masing-masing dibuat dua strand dari satu warna lilin lembek. Keadaan ini diumpamakan menyerup[ai keadaan tekrad kromatid pada kromosom homolog. Lilin yang telah dibuat kromosom diberi tanda sengan lilin lembek yang dibentuk bulatan lokasi sentromer dan gen-gen. Dibuat konfigurasi terjadinya pindah silang dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pindah silang tunggal ( 2 – 3 )

b. Pindah silang tunggal ( 1 – 4 )

c. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 2 – 3 )

d. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 2 – 4 )

e. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 1 – 4 )

f. Pindah silang ganda ( 1 – 3 ; 2 – 4 ; 2 – 3 )

Kemudian dihitung persen tipe terkombinan yang terjadi akibat pindah silang yang telah dilakukan secara imitasi.

Page 10: Laporan Genetika Pindah Silang

1234

ABCD (tipe parental)ABcd (tipe rekombinan)abCD (tipe rekombinan)abcd (tipe parental)

1234

1234

1234

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perlakuan dan Pengamatan

Perlakuan Pengamatan1. Dibuat 4 strand kromatid dari

lilin dan diberi bulatan tempat lokus gen

2. Pindah silang tunggal ( 2 – 3 )

3. Pindah silang tunggal ( 1 – 4 )

4. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 2 – 3 )

Terbentuk 4 strand kromatid dengan 4 titik lokus gen tiap kromatid

NPS = 2/4 x 100% = 50%

NPS = 2/4 x 100% = 50%

NPS = 2/4 x 100% = 50%

Page 11: Laporan Genetika Pindah Silang

ABCD (tipe parental)Abcd (tipe rekombinan)aBCd (tipe rekombinan)abcD (tipe rekombinan)

1234

1234

1234

1234

5. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 2 – 4 )

6. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 2 – 4 )

7. Pindah silang ganda ( 2 – 3 ; 1 – 4 )

8. Pindah silang ganda ( 1 – 3 ; 2 – 4 ; 2 – 3 )

NPS = 3/4 x 100% = 75%

NPS = 2/4 x 100% = 50%

NPS = 4/4 x 100% = 100%

NPS = 4/4 x 100% = 100%

4.2 Pembahasan

4.2.1 Fungsi Perlakuan

4.2.2 Pidah Silang

Pindah silang merupakan konsekuensi dari pemilahan kromosom secara independen selama metosis, kita masing-masing menghasilkan gamet-gamet yang kombinasi mromosomnya berbeda sekali dengan kromosom yang kita warisi dari kedua orag tua kita. Kromosom tersebut terdiri dari DNA yang berasal dari ibu atau bapak kita, tetapi bukan dari keduanya. Dalam kenyataannya, hal ini bukan suatu masalah. Suatu proses yang dinamakan pindah silang ( crossing over ) menghasilkan

Page 12: Laporan Genetika Pindah Silang

kromosom individual yang menggabungkan gen-gen yang diwarisi dari kedua orang tua kita.

Pindah silang terjadi selama profase meiosis I. Ketika kromosom homolog pertama kali muncul bersama sebagai pasangan selama profase I, suatu perlengkapan protein yang dinamakan kompleks sinaptonemal menggabungkan kromosom sehingga terikat kuat satu dengan yang lain. Pasangan berlangsung secara cermat, penataan yang homolog satu sama lain gen demi gen. Pindah silang terjadi ketika porsi homolog duakromatid bukan saudara tempat. Lokasi pertukaran genetik ini tampak pada mikroskop cahaya sebagai kiasmata. Pindah silang dengan mengkombinasikan DNA yang diwarisi dari kedua orang tua menjadi sebuah kromosom tunggal, merupakan sumber genetik yang penting dalam siklus hidup seksual.

4.2.3 Pindah Silang Tunggal

Peristiwa pindah silang tunggal terjadi dengan adanya pertukaran segmen 2 strand kromatid yang bukan saudara, membentuk 1 kiasma. Pindah silang tunggal ini menghasilkan 2 genotip tipe parental dan 2 genotip tipe rekombinan sehingga nilai pindah silang yang didapatkan adalah 50%. Pindah silang tunggal misalnya terjadi antara 2 strand kromatid yaitu strand 2 - , strabd 1 – 4, strand 1 – 3, atau strand 2 – 4.

Misalnya pindah silang yangterjadi antara strand 2 – 3. Pindah silang ini akan membentuk 4 genotip, yaitu ABCD, Abcd, abcD, dan abcd. Genotipe ABCD dan abcd merupakan genotip tipe parental sedangkan genotip abcD dan Abcd merupakan genotip tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah silangnya sebesar 50%.

Contoh lain yaitu pindah silang yangterjadi antara stand 1 - 4. Pindah silang ini akan membentuk 4 genotip yaitu ABcd pada strand 1, ABCD pada strand 2, abcd pada strand 3, dan abCD pada strand 4. Genotip ABCD pada strand 2 dan abcd pada strand 3 merupakan genotip tipe parental, sedangkan genotip Abcd pada strand 1 dan abCD pada strand 4 merupakan genotip rekombinan. Dengan demikian nilai pinda silangnya sebesar 50%.

4.2.4 Pindah Silang Ganda

Peristiwa pindah silang ganda terjadi dengan adanya pertukaran segmen antara 2 kromatid atau lebih dan membentuk lebih dari 1 kiasma. Pindah silang ganda ini menghasilkan 2 genotip tipe rekombinan, 3 genotip tipe rekombinan, atau 4 genotip tipe rekombinan sehingga nilai pindah silang yang didapatkan bisa sebesar 50%, 75% atau 100%.

Page 13: Laporan Genetika Pindah Silang

Contoh pertama pindah silang ganda yaitu pertukaran segmen antara strand kromatid 2 dengan 3 dan strand 2 dengan 3 untuk kedua kalinya. Pindah silang ini akan membentuk genotip ABCD pada strand 1, AbcD pada strand 2, aBCd pada strand 3 dan abcd pada strand 4. Genotip ABCD pada strand 1 dan abcd pada strand 4 merupakan tipe parental sedangkan genotip AbcD pada strand 2 dan aBCd pada strand 3 merupakan genotip tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah silangnya sebesar 50%.

Contoh kedua yaitu pindah silang antara kromatid strand 2 dengan 3, dan kromatid standr 2 dengan 4. Pindah silang ini membentuk genotip ABCD pada strand 1 yangmerupakan genotip tipe parental, Abcd pada strand 2, aBCd pada strand 3 dan abcD pada strand 4 yanngketiganya merupakan genotip tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah silangnya sebesar 75%. Pindah silang tpe ini juga beisa menghasilkan nilai pindah silang sebesar 50%. Genotip yang terbentuk yaitu ABCD pada strand 1 yang merupakan tipe parental, Abcd pada strand 2, aBCd pada strand 3, keduamya merupakan tipe rekombinan, dan abcd pada strand 4 yang merupakan tipe parental. Pada pindah silang ganda tipe ini kiasma yang terbentuk sebanyak 2.

Contoh ketiga yaitu pindah silang antara kromatid strand 2 dengan 3 dan strand 1 dengan 4. Pada pindah silang ini terbentuk 2 kiasma. Genotip yang terbentuk yaitu Abcd pada strand 1, Abcd pada strand 2, aBCD pada strand 3, dan abCD pada strand 4. Semua genotip yang terbentuk merupakan tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah silannya sebesar 100%.

Contoh keempat yaitu pindah silang antara kromatid strand 1 dengan 3, strand 2 dengan 4, dan strand 2 dengan 3. Pada pndah silang ini terbentuk 3 kiasma. Genotip yang terbentuk yaitu AbcD pada strand 1, Abcd pada strand 2, aBCD pada strand 3, dan abCd pada strand 4. Semua genotip yang terbentuk merupakan tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah silangnya sebesar 100%.

4.2.5 Peta Kromosom

Peta kromosom ialah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus di mana diperlihatka lokus setiap gen yang terletak pada kromosom itu. Peta kromosom dapat dibuat dengan mengetahui jumlah inidividu pada tiap genotip yang terbentuk. Misalnya, pada tanaman jagung ( Zea mays ) dikenal gen-gen terangkai, misalnya :

+ ( atau BM ) : gen yang menyebabkan tulang daun berwarna hijau ( normal )bm: gen yang menyebabkan tulang daun berwarna coklat ( terdapat antosianin )+ ( atau Pr ) : gen yang menyebabkan biji berwarna kuning ( normal )pr : gen yang menyebabkan biji berwarna merah+ ( atau V ) : gen yang menyebabkan daun berwarna hijau ( normal )

Page 14: Laporan Genetika Pindah Silang

v : gen yang menyebabkan daun berwarna hijau pucatuji silang dari tanaman trihibrid menghasilkan keturunan sebagai berkut :+ pr v : 57 tanaman bm + v : 2 tanamanbm pr v : 434 tanaman + + v : 1 tanamanbm + + : 60 tanaman + pr + : 3 tanaman+ + + : 441 tanaman bm pr + : 2 tanaman

Untuk menggambarkan peta kromosomnya, dientukan tipe parental dan tipe rekombinanny lebih dahulu. Karena parentalnya tidak diketahui, maka dua individu yang jumlahnya paling banyak merupakan tipeparental yaitu ( bm pr v ) dan ( + + + ). Tipe rekombinasi hasil adanya pindah silang ganda adalah individu yang jumlahnya paling sedikit, yaitu ( + + v ) dan ( bm pr + ). Jadi singkatnya :

Tipe parental : ( bm pr v ) dan ( + + + )Tipe rekombinasi : ( + + v ) dan ( bm pr + )Apabila tipe rekombinasi dibandingkan dengan tipe parental, maka nampak

bahwa ada perbedaan mengenai letak satu gen v. Berhubung dengan itu, gen v seharusnya terletak di tengah, sehingga urutan letak gen yang benar ialah ( bm v pr ) atau ( pr v bm ). Jadi tipe parental dengan memperhatikan urutan letak gen yang benar ialah ( bm v pr ) atau ( pr v bm ) dan ( + + + ).

Jika kita menggunakan sususnan tipe parental yang pertama maka :- Jarak antara gen bm-v = ( bm + + ) + ( + v pr ) + ( bm + pr ) + ( + v + )

Jumlah keturunan uji silang= 60 + 57 + 2 + 1 = 0,12 = 12%

1000- Jarak antara gen v- pr = ( bm v + ) + ( + + pr ) + ( bm + pr ) + ( + v + )

Jumlah keturunan uji silang= 2 + 3 + 2 + 1 = 0,008 = 0,8%

1000Jadi jarak gen bm-v = 12 unit dan jarak gen v-pr = 0,8 unitGambar peta kromosom relatif adalah sebagai berikut : Bm 12 v 0,8 pr

Genotip tanaman trihibridnya adalah + + +/bm v pr. Karena itu genotip tanaman parental ialah + + +/+ + + dan bm v pr/bm v pr.

Pindah silang ganda yang sesungguhnya = 2+1 = 0,003 1000

Pindah silang ganda yang diharapkan = 0,12 x 0,008 = 0,00096Koefisien koinsidens = 0,003 =3,125

0,00096Koefisien interferensi = 1 – 3,125 = -2,125

Page 15: Laporan Genetika Pindah Silang

BAB VKESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa pindah silang dapat terjadi selama pembentukan gamet yang bertujuan untuk variaso genetik antar individu. Pada pindah silang tunggal, nilai pindah silang yang didapatkan sebesar 50% karena terbentuk 2 genotip tipe parental dan 2 genotip tipe rekombinan. Pada pindah silang ganda, nilai pindah silang yang didapatkan sebesar 50% sampai 100%. Nilai pindah silang 50% saat terbentuk 2 genotip tipe parental dan 2 genotip tipe rekombinan. Nilai pindah silang yang didapatkan sebesar 75% saat terbentuk 1 genotip tipe parental dan 3 genotip tipe rekombinan. Nilai pindah silang yang didapatkan sebesar 100% saat terbentuk 4 genotip tipe rekombinan.

Page 16: Laporan Genetika Pindah Silang

DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 2008. Genetika Strata 1. UGM Press. Yogyakarta

Campbell, Neil A. Et al. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta

Page 17: Laporan Genetika Pindah Silang

Lampiran

Soal 10-13

Pada tanaman tomat solanum lycopersicum gen-gen berikut ini terdapat pada kromosm no.2

+ = tanaman tinggi

+ = daun hijau rata

+ = buah licin

d = tanaman pendek

m = daun hijau bernoda

p = buah berbulu halus

uji silang pada tanaman trihibrid menghasilkan keturunan misalnya sebagai berikut:

1. tanaman tinggi, daun hijau bernoda, buah berbulu ... 4702. tanaman tinggi, daun hijau rata, buah berbulu... 143. tanaman pendek, daun hijau rata, buah berbulu... 04. tanaman pendek, daun hijau bernoda, buah licin.. 195. tanaman tinggi, daun hijau bernoda, buah licin... 16. tanaman tinggi, daun hijau rata, buah licin... 257. tanaman pendek, daun hujau rata, buah licin ...4418. tanaman pendek, daun hijau bernoda, buah berbulu... 30

Pertanyaan

a) bagaimanakah urutan letak gen yang sebenarnyab) buatlah gambar beserta peta kromosom relatip di mana terdapat gen-gen tersebutc) adakah interferensid) tulislah gentipe dari tanaman prental ynag menghasilkan tanaman trihibrid tersebut

jawaban

oleh karena parental tidak diketahui maka dua individu yang jumlahnya paling banyak, merupakan tipe parental, yaitu( +mp) ... 470 dan (d++) ...441, tipe-tipe rekombinansi hasil dan adanya pindah silang ganda atau disingkat PSG adalah individu yang jumlahnya paling sedikit, yaitu

d+p... 0 +m+... 1

Adalah salah jika yang diambil (++p)... 14 sebab gen + menempati tempat yang sama dengan gen + dari (+m+)

Jadi singkatnya:

Page 18: Laporan Genetika Pindah Silang

Tipe parental

( +mp) ... 470

(d++) ...441,

Tipe rekombinan

d+p... 0

+m+... 1

dan berikut adalah genotip dari data yang diketahui

1. +mp ... 4702. ++p... 143. d+p... 04. dm+.. 195. +m+... 16. +++... 257. d++ ...4418. dmp... 30

a. Urutan letak gen yan g sebenarnya adalah d p m

apabila tipe-tipe rekombinansi dibandingkan dengan tipe-tipe parental, maka nampak bahwa

ada perbedaan mengenai susunan masing-masing gen, akan tetapi terdapat persamaan dalam

susunan letak gennya

Tipe parental

( +mp) ... 470

(d++) ...441,

Tipe rekombinan

(d+p )... 0

(+m+)... 1

Page 19: Laporan Genetika Pindah Silang

Maka perhitungan PS,

PS antara d-p = (+++)... 25 + (dmp)... 30 + (+m+)... 1 + (d+p)... 0

= 56/1000

= 0,056

= 0,056 x 100 %

= 5,6 %

PS antara p-m = (dm+).. 19+ (++p)... 14+ (+m+)... 1 + (d+p)... 0

= 34/1000

= 0,034

= 0,034 x 100 %

= 3,4 %

Peta kromosom:

d p m

PSG Yang Sesungguhnya = 0 + 1 /1000

= 0,001

PSG Yang diharapkan = 0,056 x 0,034

= 19,04

KK = 0,001/19,04

= 0,00052521

5,6 3,4

Page 20: Laporan Genetika Pindah Silang

KI =1 - 0,00052521

= 0,99947479

Terdapat interferensi karena KK≠1

d. Genotip tanaman parental:

+ p m & d + +

+ p m d + +