laporan fisiologi hewan - darah

21
HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan unit II dengan judul “Darah” disusun oleh : Nama : Syarif Hidayat A. Nim : 071 404 092 Kelas/Kelompok : B/VII setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, November 2008 Koordinator asisten Asisten Sitti Zainab Sitti Zainab Nim: 051404083 Nim: 051404083 Mengetahui Dosen Penanggung Jawab

Upload: syarif-hidayat-amrullah

Post on 04-Aug-2015

1.037 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan unit II dengan judul “Darah”

disusun oleh :

Nama : Syarif Hidayat A.

Nim : 071 404 092

Kelas/Kelompok : B/VII

setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima.

Makassar, November 2008

Koordinator asisten Asisten

Sitti Zainab Sitti Zainab Nim: 051404083 Nim: 051404083

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

Drs. Adnan, M.SNIP: 131 722 271

Page 2: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup memiliki fungsi tertentu yang dimiliki oleh setiap organ

tubuhnya. Ilmu fisiologi yang merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi adalah

ilmu yang membahas tentang fungsi dari alat-alat atau organ tubuh. Termasuk ke

dalamnya fungsi sel, molekul, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya sehingga

dapat mempengaruhi kerja suatu individu. Terkait dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka ilmu fisiologi ini tidak dapat dipisahkan

dari cabang-cabang ilmu lainnya seperti morfologi, anatomi da sebagainya. Hal ini

disebaban ilmu fisiologi juga memegang peranan yang sangat penting dalam

kehidupan.

Untuk mengetahui fungsi dari suatu alat atau organ tubuh, harus diketahui

terlebih dahulu tentang segala macam proses yang terjadi dalam organ tubuh tersebut.

Fisiologi dari sebuah organ misalnya jantung dapat diketahui jika sebelumnya kita

mengetahui bahwa jantung merupakan organ yang fungsinya memompakan darh ke

seluruh bagian tubuh organisme. Proses yang terjadi dalam tubuh merupakan proses

kimia dan fisika yang sangat kompleks. Karena itu diperlukan juga adanya

keseimbangan antara prinsip ilmu kimia, fisika dan biologi yang masing-masing

bergerak dalam bidang science. Jika salah satu dari prinsip ilmu ini tidak diketahui,

maka prinsip dari ilmu fisiologi itu pun akan tergannggu.

Darah mengalir di dalam pembuluh darah menuju jantung melalui pembuluh

vena dan meninggalkan jantung melalui pembuluh arteri. Di dalam arteri darah

mengalir dengan cepat. Jumlah darah dapat dihitung dengan menggunakan

hemasitometer. Berdasarkan pada uraian di atas makan kami akan melakukan

praktikum. Pada praktikum ini akan di amati tentang darah yang mengalir dalam

pembuluh darah dan menjadi media transport dalam tubuh hewan.

Page 3: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari aliran darah pada kecebong dan

selaput renang pada kaki belakang katak sawah (Rana cancarivora).

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa

akan lebih memahami tentang fisiologi hewan khususnya pada fungsi dan struktur

darah sebagai media transport dalam tubuh.

Page 4: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang

berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,

mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali

dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti

darah. Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat

dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea

berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh.

Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa

metabolisme (Anonim I, 2009).

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir

dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung

menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan

menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke

jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh

saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui

pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena

cava superior dan vena cava inferior (AnonimII, 2009).

Darah membawa hasil produk akhir dari pencernaan ke seluruh sel tubuh dan

membawa O2 dan CO2 dari sel ke sel-sel jaringan. Pada hewan multiseluler system

sirkulasi ini selalu dijumpai, kecuali pada hewan bersel satu. Pada insecta dan

mollusca, dijumpai adanya system sirkulasi terbuka. Pada system ini, jantung dan

arteri langsung membawa darah (dalam hal ini disebut hemolymph) yang

memebawatenaga ke seluruh tubuh. Pada cacing tanah dan vertebrata lain di jumpai

Page 5: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

jantung/pembuluh yang berdenyut, arteri, kapiler dan vena yang merupakan system

sirkulasi tertutup (Gadjahnata, 1989).

Kegiatan pemompaan jantung menggerakkan aliran darah ke seluruh tubuh.

Beberapa sel bahan-bahan keluar dari aliran darah, di beberapa tempat lewat melalui

ruang antara sel pembuluh darah kecil. Bahan-bahan itu untuk sementara mengambil

tempat di dalam cairan interstitial dan bergerak di dalam saluran system limpa.

Kemudian bahan-bahan itu dikembalikan ke dalam aliran darah. Komponen yang lain

terus mengalir melalui pembuluh system sirkulasi. Dengan ini bahan-bahan diangkut

dengan pada tempatnya di permulaan ke sel tempat mereka masuk (Nangsari, 1988).

Menurut Widjajakusuma (1986), dikenal ada 3 macam sel-sel darah, yaitu:

1. Sel darah merah (erythrocytes),

2. Sel darah putih (leucocytes), dan

3. Platelet (thrombocytes).

Leucocytes selanjutnya data dibagi menjadi (i) Leucocytes granular, terdiri atas:

neutrophil, eosinophil dan basophil, (ii) Leucocytes Non-granular (Agranular), terdiri

atas: lymphocytes dan monocytes.

Jumlah sel darah merah dan sel darah putih dapat diketahui apabila besarnya

pengenceran diketahui, demikian pula volume darah di daerah perhitungan. Bentuk

dan ukuran sel darah merah bergantung pada jenis hewan. Pada mamalia sel darah

merahnya tidak berinti, bentuknya bulat dan bikonkaf. Pada umumnya sel darah

merah yang tidak berinti mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan

sel darah merah yang berinti. Sel darah merah yang ukurannya paling besar terdapat

pada hewan amphibian (Adnan, 2009).

Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan-peranan sebagai berikut:

(1) Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi, yaitu (a) substansi yang

mempunyai sangkut paut dengan respirasi yaitu O2 diangkut dari

paru-paru/insang, (b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan nutrisi

yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus ke seluruh

jaringan tubuh, (c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu

Page 6: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

zat-zat ampas seperti urea, asam urat, kreatinin dan lain-lain di angkut ke organ

ekskresi, (d) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu

hormon diangkut dari sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya.

(2) Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan jaringan.

(3) Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah.

(4) Mencegah pendarahan.

(5) Merupakan alat pertahanan tubuh.

(6) Mengatur suhu tubuh.

Page 7: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Selasa / 24 Maret 2009

Waktu : Pukul 07.30 s/d 09.10 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lantai III Timur.

B. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Cawan petri

2. Botol pembius

3. Mikroskop

b. Bahan

1. Katak sawah (Rana cancarivora)

2. Kecebong

3. Kapas

4. Kloroform

5. Larutan uretan 2% dan 0,2%

C. Prisedur Kerja

1. Membius katak yang telah disiapkan dengan menggunakan kloroform yang di

usapkan pada kapas.

2. Mengambil cawan petri yang berisi larutan uretan 2% untuk katak dan 0,2%

untuk kecebong.

3. Pada pengamatan katak, selaput renang pada katak dibuka, lalu kemudian

menagamati aliran darah pada selaput renang kaki belakang pada katak

tersebut dengan mikroskop.

4. Pada pengamatan kecebong, kecebong di letakkan pada kaca objek dan

ekornya diamati di bawah mikroskop.

Page 8: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1) Pengamatan sirkulasi darah pada selaput renang kaki belakang katak

Keterangan:

1. Arteriola

2. Kapiler darah

3. Venula

Page 9: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

2) Pengamatan sirkulasi darah pada ekor kecebong

Keterangan:

1. Arteriola

2. Venula

3. Kapiler darah

Page 10: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

B. Pembahasan

Pengamatan sirkulasi darah ini dilakukan pada selaput renang kaki belakang

pada katak sawah (Rana cancarivora) dan ekor pada kecebong. Setelah dilakukan

pengamatan di bawah mikroskop, maka dilihat dengan jelas adanya aliran darah yang

mengalir ke segala arah menyerupai aliran air di sungai. Tapi setelah diperhatikan

dengan seksama, terlihat bahwa terdapat aliran darah yang arah sirkulasinya

berlawanan dengan aliran darah yang berada di sebelahnya. Hal ini adalah hal yang

wajar, mengingat bahwa dari jantung ke seluruh tubuh, darah mengalir melalui

pembulur arteri dan setelah itu akan kembali ke jantung dengan melewati pembuluh

darah yang dinamakan vena. Terdapat keseuaian dengan teori dalam Adnan (2009),

yang menyatakan bahwa “Darah mengalir dalam pembuluh darah menuju jantung

melalui pembuluh vena dan meninggalkan jantung dengan melalui pembuluh arteri”.

Selain aliran darah yang tampak, kami juga menemukan adanya perbedaan

warna dan kecepatan aliran darah dalam pembuluh darah dari selaput renang kaki

belakang katak dan ekor kecebong. Tampak darah yang mengalir dengan cepat pada

pembuluh darah yang menuju keseluruh tubuh dengan warna merah muda.

Sedangkan pada pembuluh darah yang menuju ke jantung alirannya lebih lambat dan

berwarna lebih pekat dari darah yang menuju ke seluruh tubuh. Dengan kata lain

warnanya merah tua. Hal ini sesuai dengan teori yang terdapat dalam Wulangi

(1993), yang menyatakan bahwa “Darah yang terdapat di dalam pembuluh arteri

warnanya merah muda, sedangkan darah yang terdapat di dalam pembuluh vena

warnanya merah tua”. Sedangkan hal kecepatan aliran darah dalam pembuluh darah,

terdapat kesamaan dengan teori dalam Adnan (2009), bahwa di dalam arteri, darah

mengalir dengan cepat. Dengan adanya kesesuaian antara hasil pengamatan dengan

teori yang terdapat dalam buku-buku referensi, maka dapat dikatakan bahwa

percobaan ini berhasil, walaupun masih terdapat beberapa kendala teknis maupun non

teknis dalam pelaksanaannya.

Page 11: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum, maka dapat kami simpulkan bahwa terdapat

aliran sirkulasi darah dalam selaput renang kaki belakang Rana cancarivora dan ekor

kecebong. Alirannya dua arah yakni ada pembuluh darah yang menuju ke seluruh

tubuh (pembuluh arteri) dan yang menuju ke jantung (pembuluh vena). Darah pada

pembuluh arteri warnanya merah muda, sedangkan pada pembuluh vena warnanya

merah tua. Aliran darah pada pembuluh arteri lebih cepat jika dibandingkan dengan

aliran darah pada pembuluh vena.

B. Saran

Diharapkan kepada para praktikan agar lebih teliti dalam memperhatikan

aliran darah agar tidak terjadi salah penafsiran antara pembuluh arteri dan pembuluh

vena.

Page 12: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim I. 2009. Darah. http://www.wikipedia-Indonesia .co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2009.

Anonim II. 2009. Darah Manusia. http://www.wikipedia-Indonesia .co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2009.

Adnan. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Gadjahnata, K.H.O. 1989. Biologi Kedokteran I. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nangsari, Nyanyu S. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Widjajakusuma, Reviany dan Sikar S.H.S. 1986. Fisiologi Hewan Jilid I. Bogor: Jurusan Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Kependidikan Proyek Pembinaan.

Page 13: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

DarahDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

Page 14: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

Darah manusiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

KomposisiDarah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Page 15: Laporan Fisiologi Hewan - Darah

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-albumin , bahan pembeku darah , immunoglobin (antibodi) , hormon , berbagai jenis protein , berbagai jenis garam.