laporan fisio blok 5

10
LAPORAN PRAKTIKUM -1 FISIOLOGI BLOK 5 KELELAHAN OTOT-SARAF PADA ORANG Kelompok E5 Nama NIM Melda Erivhani (KETUA) 102012081 Theodora Abdiel Purwa Dolorosa 102011066 Ryan Calvin Leleury 102011306 Merissa Arviana Haryanto 102012133 Frans Firman Sahala DS 102012188 Imelda Gunawan 102012205 Putri Aprilia R 102012272 Elizabeth Angelina 102012354 Jenar R 102012427 Alat dan Bahan: 1. Kimograf + kertas + perekat 2. Manset sfigmomanometer 3. Ergograf 4. Metronome (frekuensi1 detik) I. KERJA STEADY - STATE Tujuan : Untuk mengetahui kemampuan kerja otot dalam berbagai kondisi Cara kerja :

Upload: theodoradolorosa

Post on 07-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

muskulo

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM -1 FISIOLOGI BLOK 5KELELAHAN OTOT-SARAF PADA ORANGKelompok E5NamaNIM

Melda Erivhani (KETUA)102012081

Theodora Abdiel Purwa Dolorosa102011066

Ryan Calvin Leleury102011306

Merissa Arviana Haryanto102012133

Frans Firman Sahala DS102012188

Imelda Gunawan 102012205

Putri Aprilia R102012272

Elizabeth Angelina102012354

Jenar R102012427

Alat dan Bahan:1. Kimograf + kertas + perekat2. Manset sfigmomanometer3. Ergograf4. Metronome (frekuensi1 detik)

I. KERJA STEADY - STATETujuan : Untuk mengetahui kemampuan kerja otot dalam berbagai kondisiCara kerja :1. Pasang semua alat sesuai dengan gambar.2. Sambil catat lakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama alat yang diperdengarkan di ruang praktikum sampai putaran tromol. Setiap kali setelah melakukan tarikan, lepaskan segera jari saudara dari pelatuk sehingga kembali ke tempat semula.

Hasil percobaan :Setelah 12 kali tarikan belum terlihat adanya tanda-tanda kelelahan dari OP.Pembahasan :Otot rangka atau otot skelet, juga di biasanya disebut otot bergaris atau otot lurik, adalah organ somatik, yang fungsinya dipengaruhi oleh kemauan, oleh karena inervasinya dilakukan oleh saraf motorik somatik tipe A. Fungsi utama otot rangka adalah berkontraksi dalam rangka menggerakkan anggota tubuh dan fungsi yang lain adalah menghasilkan panas tubuh, memberi bentuk tubuh serta melindungi organ yang lebih dalam. Otot dapat berkontraksi dan berelaksasi karena tersedianya energi dari sistem energi. Melalui kontraksi otot, tubuh manusia mampu melakukan kerja seperti mesin. Dengan kata lain, otot merupakan mesin pengubah energi kimia menjadi energi mekanik, yang terwujud dalam suatu kerja atau aktivitas fisik. Otot rangka/skelet tersusun oleh kumpulan serabut (sel) otot bergaris (muscle fiber/skeletal myocyte), mempunyai banyak inti yang terletak di tepi. Dinding atau membran sel disebut sarkolemma mempunyai kemampuan menghantarkan impuls (potensial aksi) kesemua arah temasuk melanjutkan penghantaran sepanjang dinding tubulus transversalis (transvere tubule/Ttub). Sitoplasma serabut otot atau sarkoplasma mengandung struktur kontraktil (suatu cytoskeleton) yang berperanan terhadap fungsi utama otot rangka yaitu fungsi kontraksi. Jumlah massa otot mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Otot rangka/skelet tersusun oleh sekumpulan serabut otot bergaris (muscle fibers : skeletal myocyte) yang merupakan sel fungsional untuk berkontraksi. Panjang : 1 40 mm, : 10 80 m, multinucleated : 100 inti. Selain itu diantara muscle fibersterdapat muscle spindle yang berfungsi sebagai reseptor regang, ikut mengendalikan tones otot serta memperhalus kontraksi otot. Muscle fibers dilayani oleh saraf motorik A yang berasal dari motorneuron medulla spinalis maupun brain stem (batang otak), muscle spindle dilayani oleh saraf motorik A. Fungsi utama otot rangka adalah kontraksi, sehingga terjadi perubahan posisi atau gerakan kerangka satu terhadap yang lainnya atau disebut gerakan anggota tubuh (motor movement). Agar otot rangka dapat berkontraksi, diperlukan pelayanan/inervasi sistem saraf motorik somatik.1. Mekanisme Kontraksi OtotStruktur kontraktil didalam serabut otot rangka adalah miofibril terdiri dari 2 filamen yaitu actin filament (filament tipis) dan Myosin filament (filamen tebal). Pada gambaran mikroskopis terlihat garis-garis gelap dan terang, yaitu I band, A band, Hzone dan Z line. Antara dua Z lines disebut Sarcomere. Pada dasarnya garis gelap akibat adanya filament tebal dan tipis, gambaran terang oleh karena hanya ada filamen tipis. Actin filament tersusun oleh kumpulan molekul actin yang membentuk pilinan (helix) ganda, kumpulan molekul tropomyosin juga membentuk pilinan ganda dan troponin molekul. Troponin mempunyai 3 bagian yaitu T,I dan C.Myosin filament merupakan kumpulan molekul myosin tipe II. Myosin II adalah dobel trimer yang membentuk helix/pilinan, tiap molekul myosin II terdiri rod/batang, hinge/leher, dan head/kepala. Pada bagian head terdapat 2 sisi yaitu, regulatory light chain yang mengandung myosin-ATPase dan alkali light chain yang berperanan terhadap stabilisasi posisi head terhadap hinge/rod. Pada saat relaksasi head myosin tidak terikat, sedangkan pada saat kontraksi head myosin terikat atau menempel pada bagian aktif dari filamen actin (binding site of actin). Keadaan menempelnya head myosin pada actin disebut kontraksi atau sliding antara actin dan myosin. Kontraksi otot rangka oleh karena terjadinya interaksi antara filamen actin dan myosin (Sliding filamen actin dengan myosin ). Agar terjadi kontraksi diperlukan ion Ca2+, oleh karena ion Ca2+ didalam sitosol sangat rendah maka diperlukan ion Ca2+ yang berasal dari sarkoplasmic reticulum (SR). Depo ion Ca2+ pada proses kontraksi otot rangka terdapat didalam cisternae SR, oleh karena kadar didalam cisterna jauh lebih tinggi dibanding didalam sarkoplasmic retikulum (SR) jauh lebih tinggi ([Ca2+]0 : 10 -3 M ) dibanding sitosol ([Ca2+]i : 10 -7 M), padahal ion Ca2+ sangat diperlukan untuk proses kontraktil miofibril yang ada didalam otot. Agar miofibril mulai dapat kontraksi diperlukan [Ca2+]i paling sedikit 10 -6 M. Agar ion Ca2+ dapat keluar dari cisterna maka diperlukan adanya potensial aksi yang mencapai triad. Potensial aksi/impuls yang dihantarkan sepanjang sarkolemma, juga dihantarkan sepanjang membran T tubules, akibatnya DHP (Dihydropyridine) reseptor yang terdapat dimembran T tub akan terbuka. Dengan terbukanya reseptor DHP maka merangsang terbukanya RyR (Ryanodine reseptor) di membrane Cisterna SR. Ion Ca2+ yang masuk kedalam sitosol sangat banyak yang selanjutnya merangsang terjadinya kontraksi/sliding antara actin dan myosin.2. Kelelahan OtotKelelahan otot membatasi kinerja otot. Kelelahan otot dapat bersifat lokal maupun menyeluruh. Dapat menyertai olahraga endurans maupun olahraga yang berintensitas tinggi yang berlangsung singkat.Kelelahan Otot Yang Bersifat LokalKelelahan otot lokal (local muscular fatigue) mengikuti latihan fisik berintensitas tinggi dan berlansung singkat disebabkan oleh akumulasi produksi asam laktat di dalam otot dan darah. Hal ini berhubungan dengan mekanisme resintesa energi (ATP) selama proses kontraksikontraksi otot di dalam serabut otot FT (fast-twitch) yang lebih banyak berperan pada aktivitas fisik atau olahraga yang berintensitas tinggi. Sebagaimana kita telah ketahui bahwa serabut otot FT lebih cepat mengalami kelelahan dibandingkan dengan serabut otot ST (slow-twitch) karena serabut otot FT mempunyai kemampuan sistem anaerobik yang tinggi dengan sistem aerobik yang rendah, sehingga cepat terbentuk asam laktat. Hal ini akan menyebabkan kelelahan otot lebih cepat terjadi.Kelelahan Yang Menyertai Olahraga EnduransKelelahan yang mengikuti olahraga atau latihan endurans (endurance exercise) tidak disebabkan oleh karena akumulasi produksi asam laktat. Kelelahan ini disebabkan selain oleh karena terjadinya kelelahan pada otot (komponen lokal), juga karena faktor diluar otot (komponen tubuh lainnya). Kelelahan karena faktor komponen lokal, disebabkan terkurasnya cadangan glikogen otot baik pada serabut otot FT maupun ST, sedangkan kelelahan karena komponen tubuh lainnya, mungkin disebabkan oleh: (1) hipoglikemia; (2)

Referensi: Kesimpulan :

II. PENGARUH GANGGUAN PEREDARAN DARAHTujuan : Untuk mengetahui pentingnya suplai darah pada jaringan tubuhCara Kerja:1. Pasang sfigmomanometer pada lengan atas kanan OP yang sama.2. Sebagai latihan lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atas dengan jalan memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi a. Radialis tak teraba lagi.3. Dengan manset tetap terpasang tetapi tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikan dengan frekuensi satu tarikan tiap 4 detik sambil dicatat pada kimograf.4. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke -13, mulailah memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi a. Radialis tak teraba lagi. Selama pemompaan OP tetap melakukan latihan.5. Berilah tanda pada kurve pada saat denyut nadi a. Radialis tidak teraba lagi.6. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan didalam manset sehingga peredaran darah pulih kembali.7. Dengan frekuensi yang sama teruskan tarikan dan pencatatan sehingga pengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi.

Hasil Pengamatan :

Pembahasan :Sistem Peredaran DarahSistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menjaga stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).Ada tiga jenis sistem peredaran darah:1. Tanpa sistem peredaran darah2. Sistem peredaran darah terbuka3. Sistem peredaran darah tertutupSistem peredaran darah yang juga merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar) juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Referensi : Kesimpulan :

III . PENGARUH ISTIRAHAT DAN MASSAGETujuan : Untuk mengetahui pentingnya suplai darah pada jaringan tubuhCara kerja :1. Latihan ini dilakukan oleh OP lain.2. Besarkan beban ergograf sampai hampir maksimal.3. Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 1 detik sampai terjadi kelelahan otot, kemudian hentikan tromol.4. Berilah istirahat selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap dibiarkan diatas meja.5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang 2cm, jalankan kimograf dan lakukan kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yang sama sampai terjadi kelelahan total, kemudian hentikan tromol.6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini lakukanlah massage pada lengan OP. Massage dengan cara mengurut dengan tekanan kuat ke arah perifer, kemudian dengan tekanan ringan ke arah jantung. Massage dilakukan dari fossa cubiti hingga ujung jari.7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang 2cm, jalankan kimograf dan lakukan kembali tarikan seperti ad.5.8. Bandingkan ke 3 ergogram yang saudara peroleh dan berusahalah menganalisanya.

Hasil Percobaan :

Pembahasan :

Kesimpulan :

Refrensi :

IV. RASA NYERI, PERUBAHAN WARNA DAN SUHU KULIT AKIBAT ISKEMIA

Tujuan :

Cara kerja :1. Latihan ini dilakukan pada OP lain tanpa pencatatan ergogram.2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan OP dan berikan pembebanan yang cukup berat sehingga penarikan hanya akan memperlihatkan penyimpangan ujung pencatat yang kecil saja.3. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan OP.4. Lakukan satu tarikan tiap satu detik sambil diadakan oklusi sehingga terjadi kelelahan total atau sampai terjadi rasa sakit yang tak tertahan.5. Hentikan tindakan oklusi segera setelah OP merasa nyeri yang hebat sekali. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan OP.

Hasil Percobaan :

Pembahasan :

Kesimpulan :

Refrensi :