laporan ekwan kelompok 5_sensus populasi serangga

25
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN SENSUS POPULASI SERANGGA DENGAN METODE CAPTURE RECAPTURE Disusun oleh : JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILM PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2010

Upload: sugeng-lisaheni

Post on 01-Jul-2015

1.798 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

SENSUS POPULASI SERANGGA

DENGAN METODE CAPTURE RECAPTURE

Disusun oleh :

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILM PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2010

Page 2: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Serangga (disebut pula insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas

(Arthropoda) yang berkaki enam. Karena itulah mereka disebut pula Hexapoda. Serangga

ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di lautan. Kajian mengenai peri kehidupan

serangga disebut entomologi. Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat

5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera),

170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan

kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa

kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).

Populasi serangga terdiri atas kelompok serangga yang terdapat pada satu ruang di

suatu waktu. Serangga ini berperan penting dalam menggerakkan energi melalui rantai dan

jaring makanan. Populasi serangga dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu serangga

berguna dan serangga hama. Dalam menghadapi serangga, manusia dituntut untuk bersikap

bijaksana sehingga kehidupan menjadi lestari. Oleh karena itu, maka dilakukan praktikum

ekologi hewan dengan teknik pitfall trap mengingat peranan penting serangga dalam

ekosistem.

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.

Serangga mempunyai warna tubuh yang menarik dan bervariasi atau tidak menarik sama

sekali. Mereka merupakan hewan berdarah dingin. Beberapa serangga dapat bertahan hidup

dengan periode pendek dengan suhu beku. Tetapi ada yang dapat bertahan hidup dalam

periode panjang.

Perhitungan populasi serangga digunakan untuk mengetahui penyebarannya,

kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, serta pengaruh lingkungan terhadap

populasinya. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui populasi serangga dapat melalui

berbagai cara, yaitu pit fall trap, capture re-capture, dan pengambilan sampel tanah.

1.2 Identifikasi masalah

Bagaimana keadaan ekosistem di tiga plot pengamatan

Page 3: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud :

Mengetahui populasi jenis serangga tanah di suatu area dan menginventarisasi

jenis-jenis serangga tanah.

1.3.2 Tujuan :

Mengetahui jumlah populasi, kelimpahan, keanekaan dan distribusi jenis-

jenis serangga permukaan tanah dan di suatu daerah.

Page 4: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan

beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula

Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"). Serangga merupakan hewan

beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama

kali sukses berkolonisasi di bumi. Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut

entomologi (Campbell, 2003). Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia)

yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya

kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya

kupu-kupu dan ngengat). Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat

5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera),

170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan

kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa

kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera) (Borror,

2005).

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.

Serangga mempunyai warna tubuh yang menarik dan bervariasi atau tidak menarik sama

sekali. Mereka merupakan hewan berdarah dingin. Beberapa serangga dapat bertahan hidup

dengan periode pendek dengan suhu beku. Tetapi ada yang dapat bertahan hidup dalam

periode panjang (Odum,1993).

Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, thoraks dan abdomen.

Kutikula dibangun oleh lapisan epikutikula, eksokutila dan endokutikula. Kepala dibangun

oleh cranium di mana terletak mulut; antena, dan mata. Thoraks terdiri dari tiga segmen

prothoraks; mesothoraks, dan metathoraks. Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada

bagian abdomen. Serta Untuk mendukung proses kehidupannya, serangga memerlukan

kesetimbangan dalam makan dan pencernaan, pernafasan, peredaran, ekskresi, syaraf dan

reproduksi. Saluran makanan serangga terdiri dari foregut, midgut dan hindgut.

Zat makanan yang diperlukan serangga adalah karbohidrat, asam amino, lemak,

vitamin, kolestrol, air dan mineral. Organ ekskresi serangga yang penting adalah tubulus

Page 5: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Malpighi dan rektum. Serangga mempunyai sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir,

dalam homosol. Untuk berespirasi, serangga menggunakan sistem trakea yang berhubungan

dengan spirakel. Obat serangga dibagi menjadi tiga kategori yaitu visceral, segmental dan

apendage. Yang termasuk gerakan serangga adalah berjalan, merangkak dan terbang

(Anonim2,2008).

Gambar 1. Morfologi Serangga

Prinsip-Prinsip Populasi Serangga

Populasi adalah sekelompok individu dari satu spesies yang sama berada pada tempat

dan waktu tertentu (Jarvis, 2000). Odum (1998) mendefisikan populasi sebagai kelompok

kolektif organisme-organisme dari sepesies yang sama (atau kelompok-kelompok lain

dimana individu-individu dapat bertukar informasi genetiknya) yang menduduki ruang atau

tempat tertentu, memiliki atau sifat yang merupakan milik kelompok dan bukan merupakan

sifat milik individu didalam kelompok itu.

Smith (2006) menyatakan bahwa definisi populasi mempunyai dua ciri yang spesifik.

Pertama, populasi merupakan kumpulan individu-individu yang sama. Definisi tersebut

menunjukkan kemampuan untuk melakukan perkawinan antara anggota populasi, kedua,

populasi adalah suatu konsep ruang, sehingga memerlukan batas wilayah. Jarvis (2000)

menambahkan bahwa perlu dipertimbangkan wilayah tersebut, mungkin luas atau sempitdan

jelas atau tidak jelas untuk didefinisikan. Batas populasi lebih mudah didefinisikan

dibandingkan kenyataannya di lapangan dan pada spesies yangberpindah-indah, sangat sulit

untuk menentukan batas wilayah yang spesifik (Surheyanto, 2008)

Page 6: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Sekumpulan dari populasi lokal yang berinteraksi dalam wilayah yang luasakan

membentuk metapopulasi (Smith dan Smith, 2006). Menurut Jarvis (2000), metapopulasi

adalah kelompok populasi dari suatu populasi, yang akan terbentuk pada saat ada banyak

atau sedikit. Populasi terpisah, tetapi masih mempunyaitingkat penyebaran dan perkawinan

yang sama. Populais mempunyai karakteristikbiologi dan karakteristik kelompok.

Karakteristik biologi merupakan sifat yang dimiliki oleh individu-individu menyusunpopulasi

tersebut.

Karakteristik biologi yang terdapat di populasi adalah pertahanan diri (kemampuan

keturunan yang ditinggalkan untuk bertahan dalam jangka waktu lama), struktur organisasi

(adanya pembagian kerja dan stratifikasi kasta) dan sejarah hidup (tumbuh dan berkembang).

Karakteristik kelompok timbul sebagaiakibat dari aktifitas kelompok, yang termasuk

karakteristik kelompok adalah densitas (kepadatan), natalitas (laju kelahiran), mortalitas

(laju kematian) dan dispersi.

Populasi memliki dua atribut, yaitu atribut biologik dan atribut kelompok.Yang

termasuk atribut biologik ialah sejarah hidup, bertumbuh, berdiferensiasi,mempertahankan

dirinya dan memiliki organisasi tertentu. Atribut-atribut ini jugadimiliki oleh individu dari

populasi itu. Atribut-atribut kelompok adalah

kepadatan, pertumbuhan dan daya dukung, natalitas (angka kelahiran),mortalitas (angka

kematian), sebaran umur, potensi biotik dan dispersi danbentuk pertumbuhan, atribut-atribut

kelompok ini tidak dimiliki oleh individu-individunya (Oka, 2005

Yang lebih penting untuk diketahui dari kepadatn atribut kelompok ialahapakah suatu

populasi bertambah atau berkurang jumlahnya, jadi kepadatannyaberubah, dalam saat- saat

tertentu. Perubahan kepadatan suatu populasi dapatterjadi karena ada angka kelahiran

(individu-individunya beranak), angkakematian (sejumlah individu tua atau sakit, dimangsa

musuhnya dan lain-lain),atau terjadi suatu imigrasi (sejumlah populasi dari lain tempat

bergabung denganpopulasi tersebut), atau dan sejumlah individu yang berimigrasi ke lain

tempat.

Densitas

Densitas atau kepadatan adalah besarnya populasi dalam suatu unit area(permeter

persegi, per hektar) atau habitat (per induvidu, per rumpun) atau volume(per liter, per meter

kubik) atau berat media tempat hidup (per gram tanah, perkilo gram beras). Kepadatan

Page 7: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

populasi tidak harus dinyatakan dalam jumlahinduvidu. Apabila ukuran induvidu dari spesies

yang diselidiki bervariasi, tingkatkepadatan populasi itu dapat dinyatakan sebagai kepadatan

biomassa. Kepadatandibedakan atas kepadatan absolut dan kepadatan relatif.

a. Kepadatan abolut (absolute density)

Kepadatan absolut adalah jumlah seluruh induvidu dalam suatu unit area

ataupermukaan. Dari kepadatan ini dapat diketahui jumlah anggota

populasisebenarnya. Contoh: 25 ekor semut/m2, 10 ekor belalang/tanaman apel.

b. Kepadatan relatif (relative denssity)

Kepadatan relatif adalah jumlah induvidu yang berhubungan dengan jumlahlain pada

ruang dan waktu. Kepadatan ini sangat berkaitan dengan metode yangdigunakan pada

pengambilan sampel, sehingga hanya dapat digunakan untukperbandingan. Contoh:

100 ekor wereng coklat/10 ayunan jaring serangga.

Odum (1998) membagi kepadatan menjadi kepadatan kotor (crude density),yaitu

jumlah (biomassa) per satuan areal seluruhnya dan kepadatan ekologi(ecological density)

atau kepadatan ekonomi (economic density) atau kepadatanjenis (specific density), yaitu

jumlah (biomasa) per satuan ruangan habitat (ruangatau tempat atau volume yang tersedia

yang benar-benar dapat diduduki olehpopulasi).

Ada beberapa kemungkinan yang dapat berpotensi menyebabkan kesalahan dalam

menafsirkan kepadatan populasi , yaitu :

1. Pada saat kepadatan jumlah, anggota populasi mengalami peningkatan.

2. Pengamatan berada diluar wilayah populasi.

3. Perubahan perilaku serangga (terutama pergerakan) yang dapat mengakibatkan

perubahan pola penyebaran. Kepadatan populasi dapat berubah-ubah seiring

dengan perubahan waktu, halini disebabkan oleh adanya natlaitas, mortalitas dan

migrasi (imigrasi atau emigrasi).

Teknik pengumpulan data untuk menghitung populasi serangga permukaan tanah antara lain :

1. Sistem Banjir

Teknik ini digunakan untuk serangga permukaan tanah atau serangga permukaan

tanah. Terknik ini relatif lebih mudah dan cepat yaitu dengan membasahi suatu area

Page 8: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

yang ditentukan dengan air. Beberapa saat kemudian, serangga – serangga yang

berada di dalam tanah keluar, kemudian dapat dihitung jumlahnya.

2. Pitfall Trap

Teknik ini digunakan untuk serangga tanah pada daerah vegetasi rendahatau di lahan

kosong, dimana serangga – serangga tersebut merupakan serangga aktif.

3. Capture re – capture

Teknik ini digunakan untuk serangga permukaan tanah yang terbang diatas 1 – 2 m.

Serangga ditangkap dengan menggunakan insect net. Serangga yang tertangkap

kemudian di tandai dan dilepaskan kembali, dilakukan dengan pengulangan

penangkapan serangga.

4. Light Trap

Teknik ini digunakan untuk serangga malam, dengan menggunakan suatu layar atau

suatu wadah yang telah berisi air, sabun, dan formalin, diamkan dibawah cahaya

lampu. Serangga tertarik terhadap cahaya lampu yang kemudian akan terjatuh ke

dalam wadah tersebut.

Indeks Keanekaragaman.

Indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan

species dalam komunitas. Kenakeragaman terdiri dari 2 komponen, yaitu :

1. Jumlah total spesies.

2. Kesamaan spesies. Kesamaan menunjukkan bagaimana kelimpahan spesies itu.

(yaitu jumlah individu, biomass, penutup tanah, dan sebagainya) .

Contohnya : pada suatu komunitas terdiri dari 10 species, jika 90% adalah 1 spesies dan 10%

adalah jenis yang tersebar, kesamaan disebut rendah. Sebaliknya jika masing-masing spesies

jumlahnya 10%, kesamaannya maksimum. Beberap tahun kemusian muncul penggolongan

indeks atas indeks kesamaan. Setelah itu digabungkan menjadi Indeks Keanekaragaman

dengan variabel yang menggolongkan struktur komunitas : (Anonim, 2010)

1) Jumlah species

2) Kelimpahan relatif species (kesamaan)

3) Homogenitas dan ukuran dari area sample

Page 9: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Indeks Kekayaan

Indeks kekayaan species (S), yaitu jumlah total species dalam satu komunitas. S

tergatung dari ukuran sampel (dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya), ini dibatasi

sebagai indeks komperatif. Karena itu, sejumlah indeks diusulkan untuk menghitung

kekayaan spesies yang tergantung pada ukuran sampel. Ini disebabkan karena hubungan

antara S dan jumlah total individu yang diobservasi n, yang meningkat dengan meningkatkan

ukuran sampel.

1. Indeks Margalef (1958) R1 = S - 1

In (n)

2. Indeks Menhirick (1964) R2 = S

n

Indeks Diversitas/Keanekaragaman

Kekayaan species dan kesamaannya dalam suatu nilai tunggal digambarkan dengan

Indeks Deversitas. Indeks diversitas mungkin hasil dari kombinasi kekayaan dan kesamaan

species .Ada nilai indeks diversitas yang sama didapat dari komunitas dengan kekayaan yang

rendah dan tinggi kesamaan jika suatu komunitas yang sama didapat dari komunitas dengan

kekayaan tinggi dan kesamaan rendah . Jika hanya memberikan nilai indeks diversitas, tidak

mungkin untuk mengatakan apa pentingnya relatif kekayaan dan kesamaan species .

Diversitas dipresentasikan oleh Hill (1973 b) dengan lebih mudah secara ekologi.

NA = (Pi) 1/(1-A)

Dimana Pi = ukuran individu (atau biomas, dll) yang dimiliki oleh satu species. Hill

menunjukkan bahwa urutan 0, 1, dan 2 dari jumlah diversitas. Jumlah Diversitas Hill adalah:

1. Jumlah 0 : N0 = S dimana S adalah jumlah total species

2. Jumlah 1 : N1 = e H’ dimana H adalah indeks Shanon

3. Jumlah 2 : N2 = 1/dimana adalah indeks Simpson.

Jumlah diversitas ini dalam unit-unit , jumlah species dihitung disebut oleh Hill

sebagai jumlah species efektif yang ada dalam sampel. Jumlah species efektif ini adalah suatu

hitungan untuk kelimpahan sebanding yang didistribusikan diantara species. Lebih jelasnya ,

N0 adalah jumlah semua species dalam sampel (tanpa memperhatikan kelimpahannya) , N2

Page 10: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

adalah jumlah species yang paling melimpah dan N1 adalah jumlah species yang melimpah

(N1 selalu diantara N0 dan N2). Dengan kata lain , jumlah species efektif adalah suatu

hitungan dari jumlah species dalam sampel dimana tiap species dipengaruhi oleh

kelimpahannya. Ada 2 indeks yang diperlukan untuk melengkapi diversitas Hill yaitu:

1. Indeks Simpson

= Pi2

Dimana: Pi adalah kelimpahan proporsial tiap species dengan Pi = ni, i = 1, 2, 3, . . . .

5 dimana ni adalah jumlah individu pada species itu.

N adalah jumlah total individu yang diketahui untuk semua S species. Dalam populasi

itu nilai indeks ini dari 0 – 1 menunjukkan kemungkinan bahwa 2 individu yang

diambil secara random dari suatu populasi untuk species yang sama. Jika

kemungkinan itu tinggi bahwa ke-2 individu mempunyai species yang sama , maka

diversitas komunitas sampel itu rendah. Rumus di atas hanya digunakan untuk

komunitas yang terbatas dimana semua anggota dapat dihitung. Untuk komunitas

yang tidak terbatas dibuat pembiasannya:

= ni(ni-1)

i=1 n(n-1)

2. Indeks Shannon

Indeks ini didasarkan pada teori informasi dan merupakan suatu hitungan rata-

rata yang tidak pasti dalam memprediksi individu species apa yang dipilih secara

random dari koleksi S species dan individual N akan dimiliki . Rata-rata ini naik

dengan naiknya jumlah species dan distribusi individu antara species-species menjadi

sama/merata . Ada 2 hal yang dimiliki oleh indeks Shanon yaitu ;

1. H’=0 jika dan hanya jika ada satu species dalam sampel.

Page 11: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

2. H’ adalah maksimum hanya ketika semua species S diwakili oleh jumlah

individu yang sama, ini adalah distribusi kelimpahan yang merata secara

sempurna.

H’ = -(Pi LnPi) dimana H’ adalah rata-rata.

i=1

Tidak pasti species dalam komunitas yang tidak terbatas membuat S* spesies

yang kelimpahan proporsional P1, P2, P3, . . . PS*. S* adan Pi’S adalah

parameter populasi dan dalam praktek H’ diduga dari suatu sampel sebagai :

H’ = [ ( ni ) Ln ( ni ) ]

i=1 n n

Dimana ni adalah jumlah individu tiap S species dalam sampel dan n adalah

jumlah total individu dalam dalam sampel. Jika n lebih besar, biasanya akan

menjadi lebih kecil.

Indeks Kesamaan

Jika semua spesies dalam suatu sampel kelimpahannya sama, itu menunjukkan bahwa

indeks kesamaan maksimum dan akan menurun menuju nol sebagai kelimpahan relatif suatu

spesies yang tidak sama (Anonim, 2010).

BAB III

METODELOGI

Page 12: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama Spesies FamilyPlot

FM KMFR (%)

KR (%)

PiPi Ln

Pi1 2 3

1Kupu-kupu Coklat

Pieridae 7 8 0 0.6 0.0025 3.92 7.5 0.08 -0,20

Page 13: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

2Kupu-kupu Hitam

Pieridae 2 0 0 0.3 0.0003 1.96 0.89 0.01 -0,046

3Kupu-kupu kuning

Pieridae 2 1 0 0.6 0.0005 3.92 1.5 0.015 -0,06

4 Kupu-kupu Putih Pieridae 14 4 0 0.6 0.003  3.92  8.9  0.09  -0,22

5 Tawon Vespidae 0 1 0 0.3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

6 Nyamuk Biasa Culicidae 50 2 0 0.6 0.009  3.92  26.8  0.26  -0,35

7 Nyamuk Hutan Culicidae 6 0 1 0.6 0.001  3.92  2.9 0.035  -0,12

8Belalang Runcing

Tehigoniidae 0 6 0 0.3 0.001 1.96 2.9 0.03 -0,1

9 Belalang Coklat Acrididae 8 2 7 1 0.003  6.54  8.9 0.085  -0,21

10 Ngengat Putih Noctuidae 1 0 0 0.3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

11 Ngengat Coklat Noctuidae 8 1 1 1 0.002  6.54  5.9  0.05  -0,15

12 Capung Coklat Ligellulidae 1 1 0 0,6 0.0003  3.92  0.89  0.01  -0,046

13 Belalang Putih Acrididae 2 0 0 0.3 0.0003  1.96  0.89  0.01  -0,046

14 Belalang Hitam Acrididae 1 0 0 0.3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

15Belalang Hijau Kuning

Acrididae 3 2 0 0.6 0.0008 3.92 2.4 0.025 -0,09

16 Jangkring Gryllidae 5 1 1 1 0.001  6.54  2.9 0.035  -0,12

17 Walang sangit Alydidae 6 1 0 0,6 0.001  3.92  2.9 0.035  -0,12

18 Kumbang Hitam Buprestidae 1 0 1 0,6 0.0003  3.92  0.89 0.01  -0,046

19 Srg.abdomen.pjg Pelecinidae 1 0 0 0,3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0.03

20 Capung Raksasa Aeshnidae 0 0 6 0,3 0.001  1.96  2.9  0.03  -0,1

21 Ladybugs Coccinellidae 0 0 9 0,3 0.0015  1.96  4.5 0.045  -0,14

22 Capung peluncur Libellulidae 0 0 1 0,3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

23 Belalang sembah Mantidae 0 0 2 0,3 0.0003 1.96  0.89  0.01  -0,046

24 Belalang daun Tettigoniidae 0 0 3 0,3 0.0005  1.96  1.5 0.015  -0,062

25Kupu layang-layang

Papilionidae 0 0 1 0,3 0.0002 1.96 0.59 0.005 -0,03

26 Kupu-Kupu Heliconidae 0 0 1 0,3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

27 Kupu-kupu Satyridae 0 0 3 0,3 0.0005  1.96  1.5 0.015  -0,062

28 Kupu-kupu Danaidae 0 0 3 0,3 0.0005  1.96  1.5 0.015  -0,062

29 Lalat buah Tephritidae 0 0 3 0,3 0.0005  1.96  1.5 0.015  -0,062

30 Blister beetles Maloidae 0 0 1 0,3 0.0002 1,96  0.59 0.005  -0,03

31 Kupu-kupu Nymphalidae 0 0 1 0,3 0.0002  1.96  0.59  0.00  -0,03

Page 14: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

5

32Lembah Pinggang ramping

Sphecidae 0 0 2 0,3 0.0003 1.96 0.89 0.01 -0,046

33 Lalat parasit Tachinidae 0 0 1 0,3 0.0002  1.96  0.59 0.005  -0,03

34 Lebah laba-laba Pompilidae 0 0 1 0,3 0.0002  1.96   0.59 0.005  -0,03

35Kumbang sungut panjang

Cerambicidae 0 0 1 0,3 0.0002 1.96 0.59 0.005 -0,03

Fm = 15.3 Km = 0.0335 N = 198 H’ = 2.404 D = 0,102

RID = 1- 0,102 = 0,898

Keterangan :

Plot 1 : Blok Tanaman Langka Arboretum UNPAD

Plot 2 : Blok Tanaman Jeruk Arboretum UNPAD

Plot 3 : Blok Kebun Singkong Arboretum UNPAD

IDENTIFIKASI

Page 15: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo LepidopteraFamily Pieridae

Gambar Spesies Klasifikasi

Ngengat

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo LepidopteraFamily Noctuidae

Kupu-kupu Coklat

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo LepidopteraFamily Pieridae

Kupu-kupu Kuning

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo LepidopteraFamily Pieridae

Kupu-kupu Putih

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo LepidopteraFamily Pieridae

Page 16: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Kupu-kupu Coklat

Belalang Coklat

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo OrthopteraFamily Acrididae

Belalang Runcing

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo OrthopteraFamily Tehigoniidae

Belalang Hijau Kuning

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo OrthopteraFamily Acrididae

Kingdom Animalia

Page 17: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

Capung Coklat

Phyllum ArthropodaClass InsectaOrdo OdonataFamily Ligellulidae

Walang sangit

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo OdonataFamily Alydidae

Tawon

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo HomopteraFamily Vespidae

Nyamuk

Kingdom AnimaliaPhyllum ArthropodaClass InsectaOrdo DipteraFamily Culicidae

4.2 Pembahasan

Page 18: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA
Page 19: LAPORAN EKWAN KELOMPOK 5_SENSUS POPULASI SERANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A,J.B. Reece, dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. ISBN : 979-688-469-0. Jakarta: Erlangga.

Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.