laporan cooling tower
DESCRIPTION
laporan teknik perawatanTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada unit pendingin yang berkapasitas besar, biasanya menggunakan kondensor dengan
pendingin air. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomis. Untuk itu diperlukan alat bantu
sirkulasi air yang disebut menara pendingin (cooling tower). Alat ini berfungsi untuk
mendinginkan air panas yang berasal dari kondensor dan mensirkulasikannya kembali ke menara
pendingin. Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan
suhu aliran air dengan cara menyerap panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara
pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak
dan kemudian di buang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara
signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan – peralatan
perpindahan panas yang lain yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti
radiator dalam mobil dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien.
1.2 Tujuan
1) Mengerti cara kerja dari sistem menara pendingin (cooling tower).
2) Mengerti cara kerja masing – masing komponen menara pendingin.
3) Melakukan perawatan dan perbaikan ringan
4) Mengetahui kondisi/ kinerja cooling tower dengan mengukur variabel – variabel
operasi untuk mengetahui penyimpangan dari kondisi normal.
5) Mampu memberikan solusi perawatan dan perbaikan.
Perawatan Cooling Tower
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Cooling Tower (Menara Pendingin)
Ada dua metode analisa terhadap kondisi termal menara pendingin, yaitu analisa
perpindahan panas dan massa serta analisa kesetimbangan energi (kalor). Dengan melakukan dua
hal tersebut akan didapatkan nilai karakteristik menara pendingin, yaitu acuan dasar dalam
merencanakan bagian – bagian menara pendingin, seperti luas permukaan untuk perpindahan
panas, packing, dan drift eliminator. Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai karakteristik
menara pendingin antara lain suhu air bola masuk dan suhu air keluar, suhu bola basah (wet bulb
temperature) dan laju alir volume air. Perhitungan pressure drop terhadap bagian menara
pendingin tersebut akan menentukan daya dan diameter fan yang digunakan. Dari perhitungan
terhadap kerugian air (losses water), karena penguapan, panasnya drift eliminator dan blow
down akan menentukan besarnya make up water yang dibutuhkan menara pendingin.
2.1.2 Komponen – Komponen Cooling TowerKomponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan casing, bahan pengisi,
kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel, dan fan. Kesemuanya
dijelaskan di bawah ini :
Rangka dan CasingHampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar (casing),
motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil seperti unit fiber glass,
wadahnya dapat menjadi rangka.
Bahan PengisiHampir seluruh menara pendingin menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau
kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air.
Terdapat dua jenis bahan pengisi :
Perawatan Cooling Tower
3
a. Bahan pengisi berbentuk percikan/ splash fill : air jatuh di atas lapisan yang berurut dari
batang pemercik horizontal, secara terus – menerus pecah menjadi tetesan yang lebih
kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik
memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari
kayu.
Gambar 1.percikan/splash fill
b. Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang
berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis
dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar,
bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan
member perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan
pengisi jenis splash.
Gambar 2. Bahan Pengisi Berbentuk Film
Kolom Air DinginKolom air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin
yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang
atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada
di bagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada
forced draft, air di bagian bawah bahan persegi disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang
berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu – sudu fan dipasang dibawah bahan pengisi untuk
Perawatan Cooling Tower
4
meniup udara naik melalui menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya,
memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.
Drift EliminatorsAlat ini menangkap tetes – tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang
ke atmosfir.
Gambar 3. Drift Eliminator
Saluran Udara MasukIni merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa berada pada
seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada di bagian bawah menara (desain aliran
berlawanan arah).
LouversPada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers. Kegunaan
louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam menara.
Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver.
Gambar 4.Louver
NoselAlat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam
pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari
seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola bundar
Perawatan Cooling Tower
5
atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara
dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
Gambar 5 Nosel
FanFan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara.
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan baik
fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft. Tergantung pada
ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-
rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat
digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran
udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara
otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
Gambar 6.fan aksial
2.3 Material Untuk MenaraPada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah,
louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton.
Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-
bahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut
mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai
Perawatan Cooling Tower
6
kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara,
juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen.
Rangka dan Casing.Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa komponen dibuat dari
bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar rangka kayu, saluran masuk udara
louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan kolam air dingin dari baja. Banyak menara
(wadah dan kolam) nya terbuat dari baja yang digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif,
menara dan/atau dasarnya dibuat dari stainless steel. Menara yang lebih besar kadangkala terbuat
dari beton. Fiber glass juga banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara pendingin, sebab
dapat memperpanjang umur menara pendingin dan memberi perlindungan terhadap bahan kimia
yang berbahaya.
Bahan Pengisi. Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC, polypropylene,
dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan splash fill, splash fill kayu yang
sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan. Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih
besar, bahan pengisi film dipilih untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang
dapat menghalangi lintasan bahan pengisi.
Nosel. Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC, ABS,
polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.
Perawatan Cooling Tower
7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Susunan Alat Cooling Tower3.1.1 Peralatan yang digunakan pada praktikum cooling tower adalah sebagai berikut :
Gambar 7. Diagram skematik system menara pendingin(laboratorium Nasiona Pacific Northwest,2001)
3.2 Bahan dan Alat Bantu yang digunakan dalam praktikum cooling tower adalah sebagai berikut :No. Bahan1. Bahan kimia untuk treatment
2. Amplas/sikat
3. Kunci pipa
4. Kunci pas/shock
5. Beaker glass/ plastik
Perawatan Cooling Tower
8
6. Termometer
7. Stopwatch
3.3 Prosedur Percobaan
Pemeriksaan air pendingin.
Pembersihan saluran pipa air pendingin dengan chemical treatment
Pembersihan kolam air.
Pemeriksaan komponen menara pendingin : saluran udara, nozel, fan
3.3.1 Pemeriksaan Air Pendingin
1. Ukur suhu air pendingin masuk dan keluar
2. Ukur laju alir air pendingin
.
3.3.2 Pembersihan Saluran Pipa Air Pendingin
1. Buat larutan kimia dengan konsentrasi yang sudah d tentukan
2. Masukkan dalam kolam air pendingin
3. Sirkulasikan air pendingin sampai kekeruhannya tetap.
3.3.3 Pembersihan Kolam Air
1. Kosongkan ai pendingin di dalam kolam air
2. Ambil amplas/sikat
3. Bersihkan kotoran dlam kolam air dengan amplas/sikat
4. Bilas kolam air dengan air bersih dan kosongkan kembali
3.3.4 Pembersihan Komponen Menara Pendingin :Saluran Udara,Nozel,Fan
1. Periksa saluran udara,apakah normal sesuai dengan spesifikasinya atau tidak 2. Kalau tidak normal bersihkan (ikuti pembersihan yang di rekomendasikan pihak
pembuat mesin disekitar menara pendingin dan relokasikan atau modifikasikan struktur yang mengganggu udara masuk atau keluar).
3. Periksa nozel,dalam kondisi normal sesuai dengan spesifikasinya atau tidak.4. Kalau tidak normal bersihkan
Perawatan Cooling Tower
9
5. Periksa fan apakah bantalan, impeller,poros,motor dalam kondisi normal atau tidak (Optimalkan sudut blade fan menaraa pendingin dengan dasar musim dan/atau beban).
6. Kalau tidak normal perbaiki atau ganti(perbaiki pembersihan ujung blade yang tidak rata dan/ berlebihan dan keseimbangan fan yang buruk)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Gambar Sketsa Komponen dalam Cooling Tower
KomponenNama
KomponenGambar Sketsa
Nozel
Bahan
Pengisi
Fan
Perawatan Cooling Tower
10
Casing
Kolam
Penampung
Air
Perawatan Cooling Tower
11
Pipa
Blowdown
Pipa
Overflow
Perawatan Cooling Tower
12
Pipa Air
Hangat (inlet
cooling
tower)
Pipa Air
dingin
(Outlet
cooling
tower)
Pompa
Tangki
penampung
Perawatan Cooling Tower
13
air dingin
4.1.2 Fungsi Komponen Cooling Tower
KomponenNama
KomponenKeterangan
Nozel
Berfungsi untuk menyemprotkan
air sehingga akan mengalir
melalui bahan pengisi
Bahan
Pengisi
Media yang digunakan untuk
memperluas kontak antara air
dengan udara, sehingga
perpindahan panasnya akan lebih
baik
Fan
Berfungsi untuk mensirkulasikan
udara yang ada pada cooling
tower
Perawatan Cooling Tower
14
Casing
Rangka berstruktur yang
menunjang tutup luar (wadah /
casing), motor, fan, dan
komponen lainnya
Kolam
Penampung
Air
Berfungsi untuk menampung air
yang menetes dari bagian bahan
pengisi yang telah kontak dengan
udara
Perawatan Cooling Tower
15
Pipa
Blowdown
Pipa ini digunakan untuk
mengeluarkan air yang ada di
dalam cooling tower atau untuk
menguras cooling tower
Pipa
Overflow
Pipa ini berfungsi untuk
mencegah kelebihan air yang ada
pada bak penampung air cooling
tower
Perawatan Cooling Tower
16
Pipa Air
Hangat (inlet
cooling
tower)
Pipa ini mengalirkan air dari hasil
proses pertukaran panas
diperalatan proses. Air inilah yang
akan didinginkan pada cooling
tower.
Pipa Air
dingin
(Outlet
cooling
tower)
Pipa ini mengalirkan air yang
telah didinginkan di cooling
tower, dan siap untuk
disirkulasikan kembali menuju
peralatan penukar panas yang ada
di proses.
Pompa
Berfungsi untuk mensirkulasikan
air yang ada pada sistem
perpipaan cooling tower
Tangki
penampung
Tangki ini berfungsi untuk
menampung air yang telah
Perawatan Cooling Tower
17
air dingin diproses di cooling tower.
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Cara Perawatan Komponen dalam Cooling Tower
KomponenNama
KomponenCara Perawatan
Nozel
Pastikan Nozel dapat berputar
dengan baik. Karena fungsinya
sebagai penyemprot air ke dalam
bahan pengisi. Sehingga pastika
air yang disemprotka terdistribusi
merata pada bahan pengisi.
Cara perawatan :
1. Apabila nozel tidak dapat
berputar dengan baik,
perbaiki sambungan alat
dengan bautnya
2. Pastikan tidak ada benda
asing di dalam bulatan
penyemprot air. Bersihkan
bulatan pada nozel dai
benda asing
Bahan
Pengisi
Bahan pengisi terdiri dari dua
lapisan plastic yang sangat tipis
dan rapuh. Perawatan bahan
pengisi dilakukan dengan
menyingkirkan benda asing
seperti dedaunan. Teteapi
Perawatan Cooling Tower
18
perawatan bahan pengisi harus
dilakukan dengan hati-hati
mengingat rapuhnya plastic dalam
bahan pengisi.
Fan
Fan harus dalam kondisi dapat
berputar dengan baik. Oleh karena
itu pastikan sambungan-
sambungan pada fan terpasang
dengan baik.
Casing
Casing sebagai komponen terluar
harus dipastikan dalam kondisi
yang bersih. Perawatan casing
dilakukan dengan mengelap
casing dengan air sabun lalu
membilasnya hingga bersih.
Kolam
Penampung
Air
Kolam penampung air harus
dalam keadaan bersih dari benda
asing. Oleh karena itu
perawatannya dengan mengambil
Perawatan Cooling Tower
19
benda asing seperti dedaunan dan
serpihan bahan pengisi. Dilakukan
juga pengurasan kolam
penmapung air, agar terbebas dari
motoran-kotoran.
Pipa
Blowdown
Pastikan pipa tidak ada yang
bocor. Perawatan cukup dengan
melakukan membersihkan pipa
dari lumut. Pencegahan korosi
jugaa perlu dilakukan misalnya
dengan melapisi pipa dengan
bahan anti korosi
Pipa
Overflow
Pastikan pipa tidak ada yang
bocor. Perawatan cukup dengan
melakukan membersihkan pipa
dari lumut. Pencegahan korosi
jugaa perlu dilakukan misalnya
dengan melapisi pipa dengan
bahan anti korosi
Perawatan Cooling Tower
20
Pipa Air
Hangat (inlet
cooling
tower)
Pastikan pipa tidak ada yang
bocor. Perawatan cukup dengan
melakukan membersihkan pipa
dari lumut. Pencegahan korosi
jugaa perlu dilakukan misalnya
dengan melapisi pipa dengan
bahan anti korosi.
Pipa Air
dingin
(Outlet
cooling
tower)
Pastikan pipa tidak ada yang
bocor. Perawatan cukup dengan
melakukan membersihkan pipa
dari lumut.
Pompa
Karena pompa terbuat dari logam,
pencegahan dari korosi perlu
dilakukan mislnya degan coating
pompa dengan bahan anti korosi
Tangki
penampung
Perawatn tangki dapat dilakukan
dengan membersihkan bagian luar
Perawatan Cooling Tower
21
air dingin tangki dari lumut.
4.3 Pembahasan
Cooling tower adalah alat yang berfungsi untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan
cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas untuk
selanjutnya disrkulasikan lagi ke menara pendingin. Pada praktikum dilakukan perawatna
cooling tower yang bertujuan memperpanjang umur dari cooling tower dan komponen-
komponennya.
Masalah yang sering muncul pada menara pendingin adalah munculnya kerak, korosi,
dan lumpur. Pada cooling tower yang dilakukan perawatan di TKA masalah yang muncul adalah
adanya lumut, kerak, dan korosi pipa air panas. Masalah tersebut muncul karena beberapa
faktor. Lumut dalam casing dan bagian bawah kolam (basin) terjadi karena lembabnya
permukaan Karena terhalang dari sinar matahari. Sedangkan korosi pada pipa air panas terjadi
karena okosidasi ion Fe dengan oksigen di dalam air. Kerak yang muncul dapat terjadi karena
atingkat kesadahan air yan digunakan tinggi.
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai dari
kolam penampung air dingin, perpipaan, casing sampai pada cooling point ( pendingin alat
produksi ). Perwatan yang dilalukan cukup dengan membersihkan komponen-komonen dari
lumut. Kerak dan korosi pada perpipaan tidak dilakukan perawatan pada praktikum ini karena
tidak disediakan chemical agent yang dapat mencegah kerak dan korosi.
Apabila dilakukan perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek
keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan atau
mencegah terbentuknya korosi. Penentuan dosis chemical didasar pada total volume sistem,
make up air yang dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa
air yang dipakai. Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi
solid dalam air yang terlalu tinggi. Bila pembentukan lumut dan lumpur terbentuk pada sistem
terbuka pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan
lumpur yang mengendap secara manual.
Perawatan Cooling Tower
22
Oleh karena itu perawatan cooling tower harus dilakukan secara berkala dan rutin. Hal ini
dilakukan agar kerusakan komponen alat dapat dipantau dan komponen-komponennya tidak
cepat aus. Pembersihan dari lumut adalah hal yang harus rutin dilakukan. Korosi dan kerak yang
melanda komponen darlam cooling tower dapat dilakukan coating secara berkala. Perlu
diperhatikan juga air yang digunakan harus memiliki kesadahan yang rendah dan memiliki
kadaar Fe terlarut yang sedikit. Karena berdasarkan pengamatan korosi dan kerak terjadi pada
perpipaan, casing, dan bagian-bagian lain yang langsung memliki kontak dengan air yang
digunakan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanSimpulan yang didapat dari perawatan cooling tower adalah, sebagai berikut :
Komponen dalam cooling tower yang memiliki masalah dengan adanya lumut adalah
casing, bagaian bawah dari kolam pendingin, bagian bawah tangki
Komponen yang memiliki masalah timbulnya kerak dan korosi adalah perpipaan dan
casing
Perawatan Cooling Tower
23
Komponen yang harus dilakukan perawatan secara rutin adalah casing, kolam
penampung air dingin, nozel dan bahan pengisi
Komponen yang harus dilakukan perawatan secara berkala dari korosi dan kerak
adalah perpipaan dan pompa
5.2 Saran
Saran agar perawatan cooling tower dapat efektif adalah, sebagai berikut :
Sebaiknya perawatan bukan hanya dilakukan dengan menguras, mencuci, ataupun
menyikat saja (perawatan secara fisik), tapi perlu dilakukan juga perawatan untuk
mencegah kerak dan korosi pada perpipaan dan casing dengan penambahan chemical
agent
DAFTAR PUSTAKA
Subiyanto, Gatot. 2006. Job sheet Praktikum Pilot Plant “Cooling Tower”. Bandung : Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Perry, R. H., Chilton, C. H., 1982, “Perry’s Chemical Engineers Handbook”, 5th Ed p.p 12 – 17.
Mc Graw – Hill Co, New York.
Pacific Northwest National Laboratory, Photo Library. 2001. www.pnl.gov,
www.cce.iastate.edu/ courses/ ce525/ Cooling % 20 Towers.doc
Perawatan Cooling Tower