laporan bj dan penyerapan agregat.doc

24
LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji : Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 1/18 I. REFERENSI 1. SNI 1996:2008. Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar 2. SNI 1970:2008. Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus 3. SNI 15-2531-1991, Metode pengujian berat jenis semen portland 4. Spesifikasi umum Binamarga 2010 revisi 3 Divisi 6.3 TUJUAN 1. Dapat menyebutkan peralatan utama yang digunakan dalam uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler. 2. Dapat menggunakan peralatan uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar, filler sesuai dengan prosedur pengujian yang digunakan. 3. Dapat menjelaskanprosedur pengujian uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler. 4. Dapat menyimpulkan hasil berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler.

Upload: rinda-rusdiana

Post on 08-Jul-2016

392 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 1/18

I. REFERENSI

1. SNI 1996:2008. Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

2. SNI 1970:2008. Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus

3. SNI 15-2531-1991, Metode pengujian berat jenis semen portland

4. Spesifikasi umum Binamarga 2010 revisi 3 Divisi 6.3

TUJUAN

1. Dapat menyebutkan peralatan utama yang digunakan dalam uji berat jenis dan

penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler.

2. Dapat menggunakan peralatan uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar, filler sesuai dengan prosedur pengujian yang digunakan.

3. Dapat menjelaskanprosedur pengujian uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler.

4. Dapat menyimpulkan hasil berat jenis dan penyerapan air agregat halus, agregat kasar dan filler.

II. DASAR TEORI

Berat jenis suatu agregat adalah perbandingan berat dari suatu volume yang

sama pada temperatur tertentu. Perhitungan berat jenis diaplikasikan untuk

mengestimasi kebutuhan agregat pada saat pencampuran aspal beton.

Ada bebarapa macam berat jenis agregat, yaitu :

1. Berat jenis semu (apparent spesific gravity), adalah perbandingan antara

berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan kering pada suhu 25°C.

qbenk, 05/15/16,
Persingkat, maksimum dalam 2 kalimat . hanya menentukan mutu dari split, screen, abu batu dan semen portland

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 2/18

2. Berat jenis bulk (bulk spesific gravity), adalah perbandingan antara berat

agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam

keadaan jenuh pada suhu 25°C.

3. Berat jenis kering permukaan jenuh air (saturated surface dry),

adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air

suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C.

4. Berat jenis efektif (efektif spesific gravity), adalah perbandingan antara

berat agregat dalam keadaan kering dan volume agregat yang tidak dapat diresapi

oleh air ( jumlah berat kering oven dengan berat kering semu dibagi dua).

5. Penyerapan air, adalah perbandingan berat air yang dapat diserap

aggregat terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

Berat jenis dan penyerapan air dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut:

Agregat kasar (split, screen,)

1. Berat jenis kering oven (Bulk Specific Grafity):

2. Berat Jenis Jenuh Air Kering Permukaan (SSD):

3. Berat Jenis Apparent (Semu):

4. Penyerapan Air:

Dimana : Bj = Berat benda uji SSD (Gram)

Ba = Berat benda uji dalam air (Gram)

Bk = Berat benda uji kering oven (Gram)

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 3/18

Agregat halus (abu batu )

1. Berat jenis kering oven (Bulk Specific Grafity):

2. Berat Jenis Jenuh Air Kering Permukaan (SSD):

3. Berat Jenis Apparent (Semu):

4. Penyerapan Air:

Dimana : Bj = berat benda uji SSD (gr)

Bp = berat piknometer + tutup + air (gr)

Bpj = berat piknometer + tutup + air (gr) + benda uji (gr)

Bk = berat benda uji kering oven (gr)

Pemilihan macam berat jenis untuk suatu agregat yang digunakan dalam

rancangan campuran beraspal, dapat berpengaruh besar terhadap jumlah rongga udara

yang diperhitungkan. Bila digunakan berat jenis semu maka aspal dianggap dapat

terhisap oleh semua pori yang dapat menyerap air.

Berat jenis yang digunakan pada pencampuran aspal beton adalah berat jenis bulk

(kering oven). Bila digunakan berat jenis bulk dianggap tidak dapat dihisap oleh pori-

pori yang menyerap air. Konsep berat jenis efektif dianggap paling mendekati nilai

sebenarnya untuk menentukan besarnya rongga udara dalam campuran beraspal.

Pengaruh lain berat jenis terhadap beton aspal adalah density beton aspal dan

penyerapan aspal terhadap pori agregat.

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 4/18

Adapun berat jenis agregat kasar dan halus yang disyaratkan minimum 2,5 dan

perbedaannya tidak boleh lebih dari 0,2. Sedangkan untuk penyerapan air oleh agregat

maksimum 3 % (Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Puslitbangtrans

Balitbang PU, devisi 6). Agregat halus yang berasal dari hasil pemecahan batu harus

berasal dari batuan induk yang memenuhi persyaratan agregat kasar .

VI. PERALATAN DAN BAHAN

4.1 Peralatan

Agregat Kasar

No. Alat Gambar Keterangan dan Spesifikasi

11 Set alat

pengukur berat dalam air

Sesuai standard ASTM C.127-1996 Keranjang kawat ukuran minimal 2,36 mm, bak air dan

meja

2 Keranjang Kawat

Keranjang kawat ukuran minimal 2,36 mm, untuk

menyimpan agregat dalam bak air

3 Bak airUntuk mnampung air yang

digunakan pada alat pengukur berat dalam air

qbenk, 05/15/16,
Lihat Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 5/18

4 TimbanganTimbangan ini mempunyai kapasitas >5000 gr, dengan

ketelitian 0,01 gr.

5 Riffle sampler

Alat pembagi contoh, untuk pengambilan sample yang akan diuji sehingga didapat sample

yan mewakili seluruh benda uji

6 Oven

Alat yang digunakan untuk mengeringkan benda uji,

produksi Western Germany dengan panas maksimum

250o C.

7 Sendok semen Untuk mengambil sample agregat

8 Kain penyerapAlat yang digunakan untuk menyerap air dari agregat

kasar.

9 Saringan no.8 (2,36 mm)

Alat yang digunakan untuk mengayak benda uji dengan diameter ayakan 2,36 mm

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 6/18

10 Cawan Sebagai tempat penyimpanan agregat

Agregat Halus

No. Alat Gambar Keterangan dan Spesifikasi

1 Kerucut Abram

Kerucut terpancung dengan diameter 40 mm dan 90 mm

dan tebal 0,8 mm, terbuat dari logam

2 Batang Penumbuk

batang penumbuk dengan panjang 197 mm dan diameter

16,8 mm dan 25,4 mm

3 GelasUntuk perendaman benda uji

dalam mencari berat jenis

4 Pelat kacaTerbuat dari kaca dengan

ukuran 15 cm x 15 cm dan tebal ± 5 mm.

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 7/18

5 Gelas ukur Terbuat dari plastik dengan ukuran 600 ml.

6 TimbanganTimbangan ini mampu

menahan beban maksimum 30 kg, dengan ketelitian 0,01 gr.

7 Oven

Alat yang digunakan untuk mengeringkan benda uji,

produksi Western Germany dengan panas maksimum

250o C.

8 Kain penyerapAlat yang digunakan untuk menyerap air dari agregat

kasar.

9 Saringan no.8 (2,36 mm)

Alat yang digunakan untuk mengayak benda uji dengan diameter ayakan 4,75 mm

9 Cawan Sebagai tempat penyimpanan agregat

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 8/18

10 Kipas angin

Digunakan untuk mengeringkan abu batu yang

telah direndam, sampai mencapai kondisi SSD

4.2 Bahan

No. Nama Bahan Gambar Keterangan

1. Agregat lolos

ayakan no.8

(saringan 4,75

mm)

Diperoleh dari proses

sampling

2. Agregat

tertahan diatas

saringan 2,36

mm

Diperoleh dari proses

sampling

3. Air suling Air bersih / air murni

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 9/18

V. PROSEDUR PENGUJIAN

5.1 Pengujian Agregat Halus (lolos 4,75 mm)

1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan. Ayak benda uji

dengan ayakan 4,75 mm.

2. Benda uji dicuci untuk menghilangkan debu atau bahan – bahan lain

yang melekat pada permukaan agregat.

3. Setelah dicuci bersih kemudian rendam benda uji dalam air pada suhu

kamar selama ± 24 jam.

4. Keluarkan benda uji dari air, lalu pisahkan antara yang kasar (>2,36

mm) dan yang halus (<4,75 mm).

5. Hilangkan air dipermukaan agregat hingga mencapai kondisi SSD dengan

menggunakan kipas angin.

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 10/18

6. Masukan agregat halus ( < 4,75 mm) kedalam kerucut abram dalam tiga lapisan,

yang masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak delapan kali. Ditambah satu kali

tumbukan untuk bagian atasnya, jadi seluruhnya 25 kali penumbukan.

7. Angkat cetakan kerucut abram perlahan.

Periksa bentuk agregat hasil cetakan setelah kerucut

abram diangkat.

Bentuk pada umumnya ada dua, yang masing-masing menyatakan keadaan kandungan

dari agregat tersebut, yaitu:

- Jika keadaan agregat kering, maka agregat perlu ditambah air.

- Jika keadaan agregat basah, maka agregat perlu dikeringkan udara.

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 11/18

- Bentuk pasir dalam keadaan SSD

8. Timbang agregat SSD ( Saturated Surface Dry ).

9. Isi bejana gelas ( piknometer ) dengan air hingga penuh, lalu hilangkan

gelembung – gelembung udara yang terjebak dalam piknometer.

10. Tambahkan air hingga piknometer penuh, lalu tutup rapat dengan tutup

kaca, kemudian timbang berat piknometer + air + tutup kaca

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 12/18

11. Keluarkan air dari piknometer (± ½ isi piknometer), lalu masukan benda

uji yang sudah dalam keadaan SSD tersebut, lalu hilangkan gelembung –

gelembung udara yang terjebak.

12. Tambahkan kembali air hingga penuh, lalu tutup kembali dengan tutup

kaca secara perlahan (tanpa ada gelembung udara yang terjebak, kemudian timbang

berat piknometer + air + agregat + tutup kaca

13. Keluarkan benda uji dari piknometer secara perlahan dan tampung dalam

cawan, kemudian keringkan dalam oven sampai berat tetap.

14. Keluarkan benda uji dari oven, lalu timbang berat benda uji kering

tersebut

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 13/18

15. Hitung berat jenis SSD, kering oven, semu dan penyerapan air.

16. Bersihkan peralatan yang akan digunakan.

5.2 Pengujian Agregat Kasar

1. Siapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan.

2. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan lain yang melekat

pada permukaan agregat.

3. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama ± 24 jam.

4. Ambil benda uji dari air, lap dengan kain penyerap atau kain lap sampai air

pada permukaan agregat hilang ( agregat dalam keadaan SSD ).

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 14/18

5. Timbang benda uji dalam keadaan SSD tersebut

6. Masukan benda uji tersebut pada alat

pengukur berat benda uji dalam air kemudian

celupkan terlebih dahulu pada bak air supaya tidak

ada kotoran yang menempel pada benda uji.

Catat berat benda uji tersebut ketika dalam air

7. Masukan benda uji pada oven untuk mendapatkan berat kering oven selama

24 jam.

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 15/18

8. Timbang benda uji kering tersebut

9. Hitung berat jenis SSD, kering oven, semu dan penyerapan air.

10. Bandingkan dengan spesifikasi

11. Bersihkan peralatan yang akan digunakan.

VI. DATA DAN PERHITUNGAN

6.1 Data

Agregat halus (Abu Batu)

Nomor Contoh I IIBerat Benda Uji SSD(gram) Bj 383,8 377,6Berat gelas+tutup+air(gram) Bp 1099,9 1102,7Berat gelas+tutup+air+benda Uji(gram) Bpj 1332,4 1332,4Berat Benda Uji kering oven(gram) Bk 371,0 364,2

Berat jenis Bulk (SSD) 2,537 2,5532,545

Berat Jenis Bulk (Kering oven) 2,452 2,462

qbenk, 05/15/16,
Lihat pada formulir hasil pengujian 6.2. Perhitungan a. Split 1.BJ SSD rata-rata = 2. BJ Kering oven rata-rata = 3. BJ Semu rata-rata 4. Penyerapan rata –rata = Bandingkan dgn spek dan buat kesimpulan terhadap hasil yang diuji , apakah memenuhi syarat mutu Begitu juag dengan Screen, abu batu dan semen portland

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 16/18

2,457

Berat Jenis Apparent2,679 2,709

2,694

Penyerapan air (%)3,450 3,679

3,564

Agregat Sedang (Screen)

Nomor Contoh I IIBerat Benda Uji SSD (gram) Bj 1028,4 755,2

Berat benda Uji SSD di dalam air (gram) Ba 633,2 464,9

Berat Benda Uji Kering Oven (gram) Bk 1,000 735

Berat jenis Bulk (SSD)2,662 2,597

2,259

Berat Jenis Bulk (Kering oven)2,330 2,523

2,427

Berat Jenis Semu (Apparent)2,726 2,716

2,721

Penyerapan air (%)2,840 2,750

2,795

Agregat kasar (Split)

Nomor Contoh I IIBerat Benda Uji SSD (gram) Bj 2500,7 2501,5

Berat benda Uji SSD di dalam air (gram)

Ba 1539,7 1540,0

Berat Benda Uji Kering Oven (gram) Bk 2443,4 2433,0

qbenk, 05/15/16,
Form ini diletakan setelah butir kesimpulan

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 17/18

Berat jenis Bulk (SSD)2,602 2,602

2,602

Berat Jenis Bulk (Kering oven)2,543 2,530

2,537

Berat Jenis Semu (Apparent)2,704 2,725

2,715

Penyer Penyerapan air (%)2,345 2,815

2,580

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Agregat No. Uji :Materi : Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 18/18

VII. KESIMPULAN

Jenis pengujianJenis bahan

Split Screen Abu batuBJ BULK (SSD) 2,602 2,259 2,545BJ BULK (KERING OVEN) 2,537 2,427 2,427

BJ APPARENT (SEMU) 2,715 2,721 2,721

PENYERAPAN AIR (%) 2,580 2,795 3,564BJ Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat PENYERAPAN AIR Memenuhi syarat Memenuhi syarat Tidak memenuhi

Dari hasil pengujian Berat Jenis dan Penyerapan air agregat kasar dan halus,

didapat data sebagai berikut :

Berat jenis dari ketiga bahan memenuhi syarat. Sedangkan pada penyerapan air untuk

split dan screen memenuhi syarat dan untuk abu batu tidak memenuhi syarat karena

lebih besar dari 3%.

Pemeriksa,

Nursyafril, ST, SP1

Dikerjakan,

Kelompok 3 KS-2B NIP. 19591128 198503 1002

qbenk, 05/15/16,
? Apakah ada persyaratan BJ pada Spek Umum Bina Marga 2010 revisi 3 ?