laporan biokimia ph.pptx
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

LAPORAN BIOKIMIA
Kelompok 1
PENGARUH pH PADA REAKSI ENZIMATIK

DASAR TEORI
• pH
Ketika aktivitas enzim diukur pada berbagai pH, aktivitas optimal secara khas terlihat diantara nilai pH 5-9.
Meskipun demikian terdapat beberapa enzim seperti, pepsin bekerja aktif pada nilai pH yang berada diluar kisaran ini.

Lanjutan. . .
• Bentuk kurva aktivitas pH ditentukan oleh :
Denatirasi enzim pada pH yang tinggi atau rendah
Perubahan pada status muatan enzim dan/atau substrat.

Lanjutan. . .
• Untuk enzim, pH dapat mempengaruhui aktivitas dengan mengubah struktur atau dengan mengubah muatan residu fungsional pada peningkatan substrat atau katalis.
• Pada pH yang rendah, enzim mengalami protonasi dan kehilangan muatan negatifnya.
• Pada pH yang tinggi, substrat mengalami ionisasi dan kehilangan muatan positifnya. (Murray, 2003)

Lanjutan. . .
o
o t
pH I
pH II
pH III
pH IV
ΔS
• pH optimum suatu enzim ialah pH yg memberikan aktivitas enzim yg paling tinggi pH I
• Pada pH optimum harga ΔS /t selalu lebih besar dibanding pH lainya.
• ΔS = kadar substrat yg dicerna

Lanjutan. . .A
ktiv
itas
E (
%)
100
pH < pH opt pH>
EH-SH+
Pengaruh pH pada muatan enzim ataupun substrat, •misalnya E- dan SH+
ESH•Bila pH > maka SH+ S
+ H+
• S tak dapat berikatan dengan E- •Bila pH < maka E- bereaksi
dengan H+ EH •EH tak dapat berikatan
dengan SH+

PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM
• Tiap kelompok mengerjakan satu pH• Percobaan yang dilakukan sama hanya pH
nya yang berbeda Ada 4 kelompok pH:
1. pH 5,92. pH 73. pH 74. pH 8

PRINSIP REAKSI BIOKIMIA
• Pati secara alami terdapat pada tumbuhan dan berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk polimer glukosa.
• Pada kondisi asam ataupun dengan bantuan enzim, pati dapat terhidrolisis menjadi dextrin, maltose, dan D-glukosa.
• Keberadaan pati dalam makanan dapat dideteksi dengan larutan I2 dimana lar. Tersebut akan berubah warna menjadi biru-hitam.
• Reaksi : pati + I2 Warna biru-hitam

ALAT DAN BAHAN ALAT• Bejana Erlenmeyer•Tabung Reaksi sebanyak 5• Stopwatch
BAHAN• Larutan Enzim ‘E” (dibuat dengan mengencerkan
saliva 1 ml dalam 10 ml aquadest)• Larutan NaCl 0,9%• Larutan Dapar (buffer) pH 5,9, 7, 7, 8• Larutan Substart “S” (Larutan Amilum Solani)• Larutan KI-I2• Larutan HCl 0,05N

SKEMA KERJA
. Isi erlenmeyer
15 ml larutan penyangga pH tertentu
6 ml larutan NaCl 0.9%
10 ml larutan substrat
Digoyangkan memutar bbrp waktu
Dilakukan pada suhu kamar
1
. Isi tabung reaksi 1 s/d masing-masing 10 ml HCl 0,05 N 2
4 . Masukkan 1 ml larutan enzim pada erlenmeyer dan catat waktunya
. Masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 2 dst tiap 5 menit5
1 2 3 4 5
0’ 5’ 10’ 15’ 20’
3 . 1 ml
6 .1 ml larutan KI-I2 campur ad 5’ 620 nm

PROSEDUR PRAKTIKUM
Langkah 1Isi erlenmeyer• 15 ml larutan penyangga pH 5,9• 6 ml larutan NaCl 0.9%• 10 ml larutan substrat
Digoyangkan memutar bbrp waktuLetakkan pada suhu kamar
Langkah 2Isi tabung reaksi 1 s/d 5 masing-masing 10 ml HCl 0,05 N

Langkah 3
Masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 0’ (nol
menit)
Langkah 4
Masukkan 1 ml larutan enzim pada erlenmeyer ,
campur cepat dan catat waktunya
PROSEDUR PRAKTIKUM

PROSEDUR PRAKTIKUM
Langkah 5
Masukkan 1 ml dari erlenmeyer ke tabung 2 dst tiap 5
menit (tepat waktunya)
Langkah 6
Masukkan 1 ml larutan KI-KIO3 ke masing-masing
tabung campur tunggu 10’-15’ baca pada
spektrofotometer 620 nm

PERHITUNGAN
•Baca absorbance substrat yang ada pada panjang
gelombang 620 nm
•Presentase substrat yang dicerna pada menit t =
100% - ( ATt / ATo ) x 100%

GRAFIK % TERCERNA VS t WAKTU
5' 10' 15' 20'
pH 5,9 (1) 0.9655 1.0083 1.007 1.0152
pH 7 (2) 0.9862 1.0066 1.0117 1.0102
pH 7 (3) 1.0327 1.0307 1.0256 1.0225
pH 8 (4) 0.9002 0.925 0.9267 0.9313
82.50%
87.50%
92.50%
97.50%
102.50%
PR
ES
EN
TA
SE
TE
RC
ER
NA
%

HASIL PENGAMATAN

PEMBAHASAN
Setiap enzim ditandai dengan pH optimum, diamana pada pH optimum kerja enzim berada pada laju reaksi yang maksimal. Bila nilai pH menjadi sangat tinggi atau sangat rendah maka struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Akibatnya sisi aktif enzim gagal untu mengikat substrat.

Lanjutan. . .
Enzim dapat mengalami kerusakan atau denaturasi bila pH yang digunakan terlalu tinggi, sedangkan enzim dapat menjadi tidak aktif bila pH yang digunakan terlalu rendah. Sebagian besar enzim memperlihatkan aktivitas optimal pada pH 5 - 9

Lanjutan. . .
Pada praktikum ini digunakan pH 5,9 , 7, 7, 8 dan digunakan pula enzim saliva yakni enzim yang terdapat pada rongga mulut yang berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa. Enzim saliva bekerja secara optimal pada pH sekitar 7.

Lanjutan. . .
Oleh karena itu diketahui melalui percobaan dengan pH berbeda” menunjukan % tercerna yang baik yakni pada pH 7, karena enzim saliva bekerja optimal. Sedangkan pada pH 5,9 enzim kurang dapat bekerja dengan optimal karena pH terlalu rendah dan pada pH 8 enzim mengalami denaturasi karena pH terlalu tinggi.

KESIMPULAN
• Pada pH 5,9 lama kelamaan enzim menjadi inaktif sehingga aktivitas yang terjadi kurang optimal.
• pH optimum kadar amilum yang terkandung lebih banyak pada pH 7. sehingga amilum dengan bantuan enzim dapat terhidrolisis dengan baik dibandingkan pada pH 5,9 dan 8.

TERIMA KASIH