laporan bengkel semester 6 sipp

45
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana yang telah diketahui oleh mahasiswa dan yang telah dijelaskan oleh dosen pengajar dari awal semester bahwa setelah melakukan teori mahasiswa akan dihadapkan pada sebuah praktek pada masing-masing mata kuliah. pada awal kegiatan semester VI ini mahasiswa diberikan praktek terakhir di Jurusan Elektro Program Studi Teknik Listrik khususnya untuk mata kuliah Instalasi Listrik Tegangan Rendah yang mana pada praktek kerja bengkel listrik ini akan mengenal suatu system kontrol air melimpah dari rangkaian dan bagaimana cara memperbaiki apabila terjadi kerusakan, hal ini sangat berguna bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan suatu pendidikan di politeknik yang akan terjun langsung dalam masyarakat. 1.2 Manfaat dan Tujuan Adapun manfaat dari praktik ini khususnya bagi kami yaitu pengetahuan kami menjadi banyak wawasan kami semakin luas serta kami dapat merangkai peralatan kontrol listrik. Laporan Bengkel 1

Upload: redho-akbar-rineldy

Post on 09-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sebagaimana yang telah diketahui oleh mahasiswa dan yang telah dijelaskan oleh dosen pengajar dari awal semester bahwa setelah melakukan teori mahasiswa akan dihadapkan pada sebuah praktek pada masing-masing mata kuliah. pada awal kegiatan semester VI ini mahasiswa diberikan praktek terakhir di Jurusan Elektro Program Studi Teknik Listrik khususnya untuk mata kuliah Instalasi Listrik Tegangan Rendah yang mana pada praktek kerja bengkel listrik ini akan mengenal suatu system kontrol air melimpah dari rangkaian dan bagaimana cara memperbaiki apabila terjadi kerusakan, hal ini sangat berguna bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan suatu pendidikan di politeknik yang akan terjun langsung dalam masyarakat.

1.2 Manfaat dan Tujuan

Adapun manfaat dari praktik ini khususnya bagi kami yaitu pengetahuan kami menjadi banyak wawasan kami semakin luas serta kami dapat merangkai peralatan kontrol listrik.

Dalam penyusunan laporan bengkel ini yang membahas pembuatan simulator kontrol air melimpah ini bertujuan:

a. Mengenal dan memahami semua bahan dan peralatan yang digunakan dalam kontrol mesin pompa air melimpah.

b. Mengetahui cara pemasangan dari semua bahan serta alat yang digunakan dalam pembuatan simulator ini.

c. Mengetahui bagaimana langkah-langkah pengoperasian kontrol pompa air melimpah.1.3 Permasalahan

Adapun pembatasan masalah dalam laporan ini adalah permasalahan pada perawatan motor induksi 1 pada simulator kontrol mesin pompa pencegah air melimpah. Jadi untuk perbaikan dan perawatan dikhususkan pada kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sistem yang disebabkan oleh karakteristiknya bukan pada sistem mekanisnya.

Adapun masalah yang akan diuraikan dalam kontrol pompa pencegah air melimpah ini adalah:

1. Rancang bangun dalam kontrol pompa pencegah air melimpah.

2. Kurangnya pemahaman penulis membaca rangkaian

3. Keterbatasannya alat yang mendukung praktek instalasi listrik tegangan rendah

4. Banyaknya alat yang rusak

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan diuraikan dalam kontrol pompa pencegah air melimpah ini adalah:

1. Rancang bangun dalam kontrol pompa pencegah air melimpah

2. Motor yang digunakan dalam kontrol mesin pompa pencegah air melimpah dan cara perawatan motor satu fasa tersebut

3. Penentuan batas level air pada tengki

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan bengkel listrik semester ini adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang dan tujuan dari latihan praktek bengkel listrik semester 6 dalam bab ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: Umum, Tujuan, Pembatasan Masalah dan Sistematika Penulisan.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Terdiri dari teori dasar mengenai motor 1 fasa, berbagai macam peralatan listrik beserta penjelasannya dan lain-lain.

Bab III: Daftar Peralatan dan Bahan

Menjelaskan mengenai alat-alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktek bengkel listrik semester VI.Bab IV: Pembahasan

Membahas secara keseluruhan mengenai cara atau prinsip kerja dari sistem kontrol mesin pompa pencegah air melimpah, baik secara manual maupun otomatis.

Bab V: Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran pada praktek bengkel listrik semester VI.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UmumPompa air adalah suatu alat pemindah air dari suatu tempat ke tempat yang lain.untuk menggerakan pompa air ini dibutuhkan motor yang sesuai dengan yang akan digerakkan dengan motor.untuk menggerakan pompa dibutuhkan kontrol motor baik motor AC mupun motor DC untuk mengatur kecepatan dari motor tersebut.

2.2 Motor Satu FasaDalam motor induksi 1, kumparan fasa terpisah sejauh 90 listrik Pada permukaan stator. Jika kumparan ini dieksitasi dengan tegangan 2 , yaitu

Tegangan yang berbeda dalam fasa waktunya sebesar 90, setiap arus menghasilkan medan bolak balik atau berdenyut, tetapi gabungan dari medan ini menghasilkan medan putar tunggal seperti dalam motor 3 .

Jika tegangan 1 dikenakan pada lilitan stator motor induksi 1, arus bolak-balik akan mengalir dalam lilitan tersebut.arus stator ini membangkitkan medan yang serupa dengan yang ditunjukan dalam gambar 2.1. selama setengah siklus man arus stator sedang mengalir seperti arah yang ditunjukkan ,kutub selatan terbentuk pada permukaan stator A dan kutub utara C ,selama setengah siklus berikutnya dan berikutnya dan polartasnya dibalik secara periodik, aksinya selalu disepanjang garis AC .Jadi medan ini tidak berputar tetapi merupakan medan statisioner.

Gambar 2.1 Medan stator berdenyut sepenjang garis AC tidak ada kopel yang dihasilkanSeperti halnya dalam transformator, tegangan diinduksikan dalam rangkaian sekunder yang dalam hal ini rotor, karena rotor motor induksi 1 adalah type sangkar tupai yang serupa dengan motor fasa banyak, arus rotornya mengalir seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1. arus motor membentuk kutub pada permukaan rotor tetapi karena kutub ini selalu dalam garis lurus (sepanjang garis AC) dengan kutub stator ,tidak ada kopel yang dibangkitkan dalam kedua arah tersebut .Oleh sebab itu motor induksi 1 tidak start sendiri (self-starting) tetapi memerlukan beberapa cara penstartan khusus.Akan tetapi jika lilitan stator 1 dalam gambar 2.1 dieksitasi dan motor diputar dengan alat bantu. Konduktor rotor memotong medan stator dan menyebabkan gaya gerak listrik dalam motor tersebut. Hal ini dijelaskan pada gambar 2.2 yang menunjukan rotor yang berputar searah jarum jam.

Gambar 2.2 GGL yang dibangkitkan dalam konduktor rotor dalam arah yang ditunjukan oleh titik dan silang

Jika fluksi stator arahnya keatas, maka arah ggl yang dibangkitkan seperti yang ditentukan oleh aturan tangan kanan fleming, akan keluar pada seperti yang ditunjukan dengan tanda titik dan silang .setelah siklus kemudian arah ggl yang dibangkitkan akan dibalik. Ggl rotor yang dibangkitkan berubah fasanya terhadap arus staor dan fluksi. Akan tetapi karena tahanan rotor yang rendah dan induktansi yang tinggi ,maka arus rotor yang dihasilkan tertinggal dari ggl rotor yang dibangkitkan hampir 90 .Gambar 2.3 menunjukan hubungan fase dari arus stator dan fluksi, ggl rotor dan arua rotor dan fluksi.

Arus dan fluksi stator

90 derajatGambar 2.3 Hubungan phasa dari stator dan fluksi, ggl rotor yang dibangkitkan

Dari arus rotor dan fluksi. Fluksi rotor terhadap fluksi stator sebesar 900 Nilai maksimum medan yang dihasilkan oleh arus rotor seperti yang ditunjukan dalam gambar 2.4 hampir siklus setelah ggl rotor yang dibangkitkan telah mencapai nilai maksimumnya.

Gambar 2.4 medan silang yang dihasilkan oleh arus stator priode

Lebih lambat dari pada medan stator .

Karena medan rotor tegak lurus terhadap medan stator ,sehingga dikatakan medan silang (cross field) karena rotor mengalir akibat ggl balik,medan yang dihasilkan dari arus ini juga bolak-balik dan aksinya selalu disepanjang DB,gambar 2.4.medan silang ini santa serupa dengan medan yang dihasilkan oleh kumparan lain yang ditempatkan pada stator dalam ruang diA dan C dalam gambar 2.4 dan dieksitasi oleh tegangan 90 dibelakang tempat tegangan yang dikenakan pada kumparan seperti dalam motor 2.

Karena medan silang bekerja tegak lurus terhadap medan stator dan juga ketinggalan dari medan stator sebesar 90dalam fasa waktu ,kedua medan bergabung membentuk suatu medan putar resultan yang berputar pada kepesatan sinkron. Tetapi harus diingat bahwa medan silang dihasilkan oleh aksi generator dan oleh sebab itu hanya ada jika rotor berputar.ternyata juga bahwa kekuatan medan silang harus sebanding dengan kepesatan sinkron medan silang mempunyai kekuatan hampir sama dengan medan stator.Tetapi karena motor induksi harus beroperasi pada suatu kesempatan yang lebih rendah daripada kepesaan singkron,majka medan silang sedikit lebih lemah daripada medan stator pada kepsatan operasi yang sebenarnya ini berati medan putar dalam motor induksi 1tidak beraturan dan kekuatanya tidak konstanta seperti medan dari motor fase banyak .oleh sebab itu ,kopelyang dihasilkan oleh motor induksi 1 tidak beraturan atau berdenyut .inilah alasannya mengapa banyak motor 1 dipasang pada bantalan karet atau pegas dan kebisingan yang sudah merupakan bawaan motor yang demikian.

2.3 Peralatan listrik

2.3.1 Alat UkurPeralatan listrik ini memakai sumber tegangan DC atau baterai dan pada praktek ini peralatan elektris yang digunakan adalah sebagai berikut:2.3.1.1 Multimeter

Alat ukur ini berfungsi sebagai alat pengukuran tegangan, arus dan tahanan. Untuk mengetahui terminal-terminal terhubung atau tidak. Kita dapat mengeceknya dengan menggunakan multimeter pada posisi ohmmeter pada posisi yang benar.

2.3.1.2 BusherBusher berfungsi untuk mengecek hubungan terminal dengan terminal lainnya. Disamping itu juga dapat untuk mengecek phasa netral. Busher ini akan berbunyi apabila terhubung dan untuk mengecek hubungan yang terhubung atau tidak busbar akan berbunyi. Selain dari pada itu busher ini sangat sensitive karena sejauh apapun bunyinya akan ada asalkan terhubung.

2.3.2 Peralatan Bantu

Peralatan bantu ini mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan terutama pada saat pengecekan, pemasangan dan lain-lain, yang antara lain :

Tespen adalah alat praktis yang berfungsi untuk mengetahui apakah penghantar dan terminal bertegangan atau tidak, dan juga dapat berfungsi sebagai obeng (-).

Mesin bor berfungsi untuk membuat lubang, baik pada dinding tembok atau pada panel. Besar kecilnya lubang tergantung pada bor yang digunakan.2.3.3 Peralatan ElektrisAdapun peralatan elektris yang dipakai yaitu sebagai berikut:

2.3.3.1 Miniature Circuit Breaker (MCB)

MCB adalah miniature circuit breaker yang merupakan alat pengaman otomatis apabila terjadi beban lebih. Pada setiap penambahan arus akan menimbulkan panas yang sangat besar sehingga arus akan naik. Karena itu untuk mengurangi atau melindungi rangkaian ini dari panas yang berlebihan maka dipakailah pengaman berupa MCB.Adapun prinsip kerja dari MCB hampir sama dengan sekring, apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih maka MCB akan bekerja secara otomatis memutuskan arus listrik tersebut.

Adapun karakteristik dari MCB adalah sebagai berikut :

MCB merupakan pengaman beban lebih dan gangguan arus hubung singkat. Fungsi MCB sebagai pengaman beban lebih dimana alat ini bekerja dengan system pemanasan logam bimetal, jadi apabila beban yang terpasang pada rangkaian melebihi kemampuan peralatan maka bimetal pada MCB akan panas dan pada saat itulah logam ini akan melengkung yang akhirnya akan menyebabkan putusnya rangkaian. Selanjutnya setelah bimetal ini dingin maka logam ini akan kembali kebentuk semula dan akhirnya rangkaian akan dapat terhubung kembali.Sedang untuk gangguan arus hubung singkat, MCB menggunakan kumparan elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus yang terlalu besar melewati kumparan elektromagnetik ini yang akan menimbulkan panas sehingga akan memutuskan anak kontak ke koil.

2.3.3.2 Penghantar (Kabel)

Penghantar merupakan media yang dapat menghantarkan arus listrik jadi yang dimaksud dengan penghantar disini adalah kabel listrik. Kabel ini adalah semua jenis hantaran yang digunakan untuk hantaran arua listrik pada suatu rangkaian atau instalasi. Bahan yang digunakan sebagai penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.

Diantara jenis penghantar yang baik adal tembaga dan aluminium. Penghantar tembaga banyak digunakan di Indonesia, bahannya mempunyai tahanan jenis yang kecil yaitu 0,01724 mm2, tahan terhadap korosi memiliki tegangan tarik yang sangat tinggi serta mudah diperoleh.

Pemakaian aliminium adalah sebagai bahan hantar karena sifatnya yang tahan terhadap korosi, daya hantar baik.

2.3.3.3 NTC

Thermistor NTC merupakan resistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Thermistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi besi misalnya (FE203, NiO, Co0 dan lain-lain).

Oksida-oksida ini mempunyai resistivitas yang sangat tinggi dalam zat murni, tetapi bisa ditransformasikan kedalam semikonduktor dengan jalan menambahkan sedikit ion-ion lain yang valensinya berbeda.

Harga nominal biasanya ditentukan pada temperatur 250C. Perubahan resistansinya yang didapatkan oleh non linieritasnya ditunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan temperatur.

Kode warna

U

Gambar 2.5 Simbol dan konstruksi NTC

2.3.3.4 SaklarSaklar adalah suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Oleh karena itu saklar teresebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain :

Mempunyai tahanan kontak yang kecil sekali, waktu saklar ini menghubungkan rangkaian. Mempunyai tahanan yang besar sekali waktu kontak tersebut harus membuka dan memutuskan rangkaian.

Mampu mengalirkan arus beban pada waktu saklar tersebut terhubung maka arus pada beban mengalir pada saklar itu, bila tahanan kontak dari saklar itu besar maka akan timbul panasMacam-macam saklar, yaitu:a. Saklar Tunggal

Saklar tunggal adalah saklar yang memiliki dua terminal, satu untuk penghantar pasa dan satu keluaran untuk penghantar keluaran saklar. Yang mana saklar ini digunakan untuk saklar pengatur penerangan pada suatu ruangan dari satu arah. Beberapa beban dari beberapa tempat dapat dilayani saklar tunggal yang mengoperasikan dari satu tempat.

a. b.

Gambar2.6

a. Dagram lokasib. Pengawatan saklar tunggal

b. Saklar ImpulsSaklar impuls adalah saklar yang bekerja dipengaruhi oleh magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls yang diberikan. Lama pengoperasian dari tombol tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar impuls mempunyai dua buah posisi kontak yaitu ON pada impuls pertama dan OFF pada impuls kedua. Pada saklar impuls ini terdapat terminal 1 dan terminal 2 sebagai terminal dari kontak bantu ON dan terminal a dan b sebagai terminal kumparan.

Terminal 1 langsung mendapat arus dari terminal netral, sedangkan terminal dihubungkan ke beban sebagai penghubung line dari kontak bantu. Terminal b dihubungkan kesalah satu saklar tekan ON sehingga kumparan bekerja menarik kontak bantu dengan menggunakan hantaran terminal 1 dan 2 yang akan terhubung sehingga beban akan langsung bekerja.

A

BGambar 2.7

a. Diagram lokasi

b. pengawatan saklar impuls

c. Saklar Putar/SelektorSelektor atau saklar putar adalah suatu saklar yang cara pengoperasiannya dengan cara diputar. Didalam selektor ini terdapat poros yang dapat diputar dengan satu atau lebih diperingan. Pada masing-masing piringan ini terdapat liku-liku pada porosnya yang dipasang sesuai dengan pelayanannya.

Saklar ini memiliki dua buah poros, yaitu :

tombol dari fasa; dan

tombol ke beban beberapa buah

d. Saklar Pelampung ( Flow Switch )Saklar apung ini pada dasarnya bekerja berdasarkan batas level dari permukaan air. Apabila pelampung berada dalam keadaan tergantung berarti saklar pada posisi NC dan apabila pelampung berada pada posisi terapung berarti berarti saklar berada pada keadaan NO.Fungsi dari saklar ini pada kontrol mesin pompa air adalah untuk menghidupkan dan mematikan kontaktor:

Saklar

Tali

Pelampung

Pully

Gambar 2.8(a) Konstruksi saklar pelampung

(b) Kontak NO dan NC pada saklar pelampung

e. Saklar tekan batas ( limit switch )

Saklar tekan batas pada dasarnya juga merupakan saklar yang bekerja bila mendapat tekanan, badanya dengan tombol tekan adalah hanya pada pelayanan dari saklar tersebut. Pemakaiannya adalah sebagai alat bantu kontrol dari pengontrol mesin-mesin yang memerlukan saklar yang aktif dengan mesin tersebut. Saklar ini juga mempunyai kontak normal NO ( normally open ) dan NC (normally closeed ).

2.3.3.5 Lampu Tanda Lampu tanda atau indikator digunakan pada peralatan kontrol untuk menandai bekerja atau tidaknya suatu peralatan / rangkaian. Jika lampu tanda dipergunakan untuk menandai suatu peralatan sedang bekerja, maka lampu tanda dipasang seri kontak NO, sedangkan apabila lampu tanda dipergunakan untuk menandai tidak bekerjanya suatu peralatan, maka lampu tanda dipasang paralel dengan kontak NC pada rangkaian yang mengontrol peralatan tersebut.2.3.3.6 KontaktorKontaktor adalah sebuah peralatan listrik yang dipergunakan untuk mengoperasikan beban dengan menggunakan magnet sebagai penggeraknya.

Penggerak magnet adalah sebuah kumparan yang bekerja apabila mendapat sumber tegangan yang akan menimbulkan magnet untuk menarik tuas dari anak kontak. Sebuah kontaktor dari kumparan magnet dapat dirancang untuk arus bolak balik atau arus seara. Kontaktor magnet akan bekerja normal bila tegangan mencapai 85% dari tegangan kerjanya. Bila tegangan kerja turun maka kontaktor akan bergerak.

Kontaktor ini mempunyai dua jenis anak kontak yaitu NO dan NC pada saat kontaktor mulai bekerja, anak kontak NO akan terhubung dan anak kontak NC akan terbuka secara konstruksinya kontaktor mempunyai dua dua bagian anak kontak yaitu kontak utama dan kontak bantu.Fungsi masing-masing anak kontak :a. Kontak utama digunakan untuk mengoperasikan beban besar. Kemampuan hantar arus besar karena mempunyai penampangi yang besar. Anak kontaknya hanya terdapat kontak NO (normally open) saja.b. Kontak bantu, mempunyai penampang yang lebih kecil karena hanya digunakan untuk beban sistem pengontrolan yang arusnya relatif kecil. Pada anak kontaknya terdapat kontak NO dan NC. Penandaan pada terminal-terminal kontaktor menurut standar UEC adalah sbb:

1, 3, 5 : Terminal suply masukan (kontak utama yang dihubungkan ke sumber )

2, 4, 6 Terminal suply keluaran ( kontak utama yang dihubungkan ke beban )

3,14 : Kontak bantu NO (normally open)

2,22 : Kontak bantu NC (normally closed)

a,b : Terminal kumparan magnet

Kontaktor dapat dioperasikan dengan pengontrolan menggunaka sebuah saklar magnet (a,b) diatur oleh bekerjanya saklar, bila saklar pada posisi ON kontaktor akan bekerja sebaliknya pada posisi OFF kontaktor akan terlepas.

Untuk pengaturan kontaktor dengan sistem sentuh bias digunakan saklar tombol tekan. Hanya dengan sekali menekan tombol dari tombol tekan (push button) kontaktor akan bekerja terus menerus dan bekerja atau mematikan setelah sumber terputus. Sebagai tombol ON digunakan tombol NO dari tombol tekan dan untuk tombol OFF digunakan NC. Agar kontaktor dapat bekerja terus menerus harus ada penguncinya yaitu anak kontak bantu NO dari dari kontaktor yang dioperasikan, yang dihubungkan paralel dengan kontak NC dari tombol tekan.

Gambar 2.5 anak kontak dari kontaktor2.3.3.7 Relay

Relay adalah sebuah alat yang bekerja dengan secara otomatis mengatur atau memasukan suatu rangkaian listrik rangkaian trip/alarm akan masuk apabila tekanan dalam ruangannya mencapai nilai tertentu akibat adanya perubahan dari rangkaian hidrolik. Fungsi dari suatu relay adalah untuk mengamankan peralatan dari kemungkinan yang terjadi.Adapun macam-macam dari relei yaitu:

a. Relay beban lebih

Pemasangan rele beban lebih ini bertujuan untuk mengamankan atau memberikan perlindungan terhadap motor dari kerusakan atau memberikan pencegahan terhadap terjadinya kerusakan akibat dari pembebannan lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih dari motor , antara lain :

Terlalu besarnya beban mekanik dari motor

Star yang terlalu besar atau motor berhenti mendadak

Terjadinya arus hubung singkat

Terbukanya salah satu fasa dari motor

Arus yang terlalu besar yang timbul pada belitan motor akan menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari maka dipasanglah alat perlindungan ( protection relay ) pada alat pengontrol.b. Relay Termal Beban LebihRelay termal banyak sekali diigunakan untuk melindungi motor arus searah atu arus bolak-balik dari ukuran kecil sampai menengah. Relay ini bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan, ketika bimetal akan melakukan penggerakan kontak mekanis pemutus rangkaian listrik.

Adapun fungsi dari reset mekanis adalah untuk mengembalikan kontak keposisi semula serta pengaturan arus trip bila terjadi beban lebih sedang arus setting berfungsi sebagai arus pemanasnya.

2.3.3.8 Dioda Dioda adalah suatu komponen yang mempunyai 2 kutub dan secara normal menghantar ke satu arah yaitu dari anoda ke katoda. Hal ini bukan berarti tidak ada jenis dioda yang bekerja pada kondisi yang berlawanan.

Gambar 2.9(a) Simbol dioda

(b) Karakteristik DiodaJika anoda lebih positif dari katoda, anoda berfungsi sebagai switch penutup dan pada kondisi ini dioda disebut dalam keadaan forward biased. Jika A lebih negatif dari katoda, dioda berfungsi sebagai switch terbuka dan pada keadaan ini dioda dikatakan dalam keadaan reverse biased.BAB III

PHB(Panel Hubung Bagi) Kontrol Listrik Pompa Air Melimpah

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Tabel 3.1 Daftar Alat

NoNama PeralatanJumlah SatuanKeterangan

1Tang Potong 1Buah

2Tang buaya1Buah

3Obeng plus 1Buah

4Obeng minus1Buah

5multitester1Buah

3.2.1 Bahan

Tabel 3.2 Daftar Bahan Pompa air melimpahNoMaterial Jumlah Satuan Keterangan

1Kontaktor 2Buah

2Timer 3Buah

3Tombol tekan 3Buah

4Dioda 7Buah

5Relay 9Buah

6Lampu tanda 7Buah

7Terminal 36Buah

8Profil C22 s 12mm alu100mm

9Profil untuk terminal 150mm

10Profil dudukan relay200mm

11Mur, baut dan skrup18-

12NTC2Buah

13Saklar tunggal5Buah

14Terminal Pin1Buah

15Kabel NYM 3x1,5mm2M

16Fitting lampu2Buah

17 Lampu pijar 75w2Buah

18Wiring chanel200M

19Implus 1Buah

20MCB2Buah

21Kabel Merah30M

22Kabel Hitam20M

23Kabel biru5M

3.2 Gambar Rangkaian Praktek lab. Mekanik semester VI Gambar terlampir3.3 Jurnal HarianNoHari / TanggalJamKegiatan

1Senin , 23 Februari 2015

07.00 07.15

07.15 09.30

09.30 10.00

Apel, Doa dan absen masuk. Pembagian material.Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

2Selasa , 24 Februari 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.0012.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Penjelasan dari Dosen Pembimbing.Istirahat

Pembongkaran material

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

3Rabu , 25 Februari 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.0012.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Melakukan pengecekan pada relay

Istirahat

Melakukan pengecekan pada Kontaktor

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

4Kamis , 26 Februari 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.0012.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Melakukan pemasangan kontaktor, impuls dan relay, lampu tanda, lampu pijar dan tombol tekan pada panel

Istirahat

Pemasangan netral pada relayBreak (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

5Jumat , 27 Februari 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Menukar alat dan memasang kabel pada MCBIstirahat

Pemasangan kabel pada 2 kontaktor dan dihubungkan pada MCB

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

6Senin , 2 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Menukar alat dan menghubungkan kabel dari overload ke line up terminal

Istirahat

melakukan pemasangan kabel dari line up terminal ke lampu Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

7Selasa , 3 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Menukar alat dan melakukan pemasangan kabel dari saklar ke relay

Istirahat

melakukan pemasangan kabel dari saklar ke relayBreak (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

8Rabu , 4 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan kabel ke relay IstirahatPemasangan kabel ke relay

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

9Kamis , 5 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan kabel dari line up terminal ke NTCIstirahatPemasangan kabel dari line up terminal ke dioda

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

10Jumat , 6 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan kabel dari line up terminal ke diodaIstirahatPemasangan kabel dari relay ke lampu tanda

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

13Senin , 9 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan kabel dari line up terminal ke diodaIstirahatPemasangan kabel dari line up terminal ke lampu tandaBreak (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

14Selasa , 10 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan kabel dari relay ke line up terminalIstirahatPemasangan kabel dari line up terminal ke saklar

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

15Rabu , 11 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Pemasangan netral pada lampu tanda dan lampu pijar IstirahatMenghubungkan sumber ke terminal pin

Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

16Kamis , 12 Maret 201507.00 07.1507.15 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30

Apel, Doa dan absen masuk. Pengambilan alat dan bahan Melakukan pengetesan pada rangkaian yang telah dirangkaiIstirahatMelakukan perbaikan pada rangkaian Break (bersih-bersih) dan kegiatan selesai

17Jumat , 13 Maret 201507.00 07.15

07.15 07.30

07.30 09.3009.30 11.00

11.00 11.30

Apel, Doa dan absen masuk.

Pengecekan ulang rangkaian kontrol pompa air melimpahMelakukan pengetesan rangkaian yang dinilai oleh dosen pembimbing Pembersihan dan mengembalikan peralatan pada teknisi

Apel, Doa dan absen pulang.

BAB IVPEMBAHASAN4.1 Analisa Kerja

4.1.1 Pengoprasian Secara OtomatisPada rangkaian kontrol listrik pompa air melimpah ini dapat di operasikan secara otomatis, untuk menghidupkan pompa satu dan pompa dua sambungan fasa ke terminal, maka pompa satu akan bekerja dan berhenti secara otomatis sesuai dengan waktu penyetelan pada timer relay kemudian untuk menghidupakan pompa 2 sambungan fasa terminal 5 maka pompa 2 akan bekerja dan berhenti secara otomatis juga pengoprasian secara manual dapat di lakukan dengan cara menekan tombol tekan B10, maka pompa1 akan bekerja apa bila di tekan 1 kali lagi maka pompa 1 akan mati kemudian apabila di tekan B15 maka pompa2 akan bekerja dan apabila di tekan satu kali lagi pompa akan mati untuk menandai air penuh maka lampu tanda akan hidup dan lampu tanda akan bis di matikan dengan menekan tombol B38

Pada rangkaian control pencegah air melimpah sakelar yang mendeteksi air naik adalah sakelar B11 dan B16 atau floating switch yang diletakan pada permukaan air yang harus di pindakan, kedua saklar ini digerakan oleh pully. tata letak pully sedemikan rupa sehingga setiap kali air naik mencapai level 2 hanya satu sakelar yang menutup yaitu saklar B11 pada level ini hanya satu buah pompa yang dapat bekerja. apabila air naik pully terangkat keatas menggerakan sakelar B11 untuk menutup, dengan menutupnya B11 pompa 1 bekerja memindahkan air sehingga ar turun pada batas pully maka kembali sakelar B11 membuka dan off.

Pada kondisi air naik sakelar B11 menutup menggerakkan pompa2 sehingga pada level 2 pompa dapat bekerja bergantian pada saat pompa 2 bekerja, dimana batas air mencapai level 3. Ini berarti bahwa air masukan lebih besar dari pada pembuangan maka pully akan menutup kontak B10 sehingga motor bekerja bersamaan. Tindakan pengaman air yang terus meningkat maka pada level 4 diletakkan sebuah floating switch yang berfungsi untuk menghidupkan tanda bahaya seperti sirene atau alarm saklar adalah saklar B 37 .

Kontrol pompa air melimpah berfungsi untuk memompakan air dari tengki A ke tangki B,dan apabila dalam keadan air berlebihan atau melimpah rangkaian ini akan secara otomatis bekerja sehingga tidak ada air yang terbuang percuma ,kelebihan dari rangkaian ini bisa dilakukan seacara automatis ataupun manual, Pompa akan bekerja jika Tengki A berisi air yang ditandai dengan B11 On dan air dalam tangki B berada di bawah level 4 atau tengki B kosong. Akan tetapi, sebelum kontrol pompa air melimpah dioperasikan maka langkah pertama yang harus dilakukan operator adalah melakukan pengecekan apakah kedua motor dalam keadaan baik dan sudah siap untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan dengan memutar selector switch B10 dan B15 pada posisi Jmp. Apabila motor 1 dan motor 2 selesai diperiksa maka sistem kontrol sudah siap untuk dioperasikan. Secara normal, urutan kerja kontrol pompa air melimpah adalah sebagai berikut :

1. Jika air pada tangki A berada diatas level 1 yang terisi air sehingga terpenuhi terus menerus sehingga mencapai level 2 dan sampai akhirnya menyentuh main switch B11 menjadi ON dan pompa M1 akan bekerja untuk mengisi tangki B.

4.1.2 Pengoperasian Secara ManualPada saat mengoprasikan pompa air melimpah secara manual untuk menghidupkan pompa 1 dan pompa 2,dengan cara menyambung kabel keluar relay d15 dengan anak relay di sambung dengan terminal 1 maka pompa 1 akan hidup apabila di tekan tombol B11,B11 di tekan maka pompa 1 akan bekerja dan apabila ditekan satu kali lagi pompa 1 akan bekerja secara bersamaan apabila menekan tombol b16 pompa2 akan bekerja dan apabila di tekan satu kali lagi pompa 2 akan mati.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan1. Rangkaian ini bisa dilakukan seacara automatis ataupun manual, Pompa akan bekerja jika Tengki A berisi air yang ditandai dengan B11 On dan air dalam tangki B berada di bawah level 4 atau tengki B kosong. Akan tetapi, sebelum kontrol pompa air melimpah dioperasikan maka langkah pertama yang harus dilakukan operator adalah melakukan pengecekan apakah kedua motor dalam keadaan baik dan sudah siap untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan dengan memutar selector switch B10 dan B15 pada posisi Jmp. Apabila motor 1 dan motor 2 selesai diperiksa maka sistem kontrol sudah siap untuk dioperasikan. Secara normal, urutan kerja kontrol pompa air melimpah adalah sebagai berikut : Jika air pada tangki A berada diatas level 1 yang terisi air sehingga terpenuhi terus menerus sehingga mencapai level 2 dan sampai akhirnya menyentuh main switch B11 menjadi ON dan pompa M1 akan bekerja untuk mengisi tangki B.

5.2 Saran

Dalam membuat sistem control pompa air melimpah terlebih dahulu kita harus bisa membaca single line diagram agar mudah dalam penyambungan peralatan kontrolnya. Kita juga harus tahu fungsi dari peralatan-peralatan pada panel control serta cara kerja dari sistem control pompa air melimpah tersebut.

Laporan Bengkel

30