laporan alat reproduksi pada pisces

17
LAPORANPRAKTIKUM REPRODUKSI HEWAN ALAT REPRODUKSI PADA PISCES Kelompok 1 Disusun oleh Ahmad Nailur Rahman (1210702001) Teman kelompok Dea prahasti rahmi, Edfar riski apriandi, Hana hanifah BIOLOGI 4a

Upload: akbar-hakim-likecsx

Post on 02-Aug-2015

1.229 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

LAPORANPRAKTIKUM REPRODUKSI HEWAN

ALAT REPRODUKSI PADA PISCES

Kelompok 1

Disusun oleh

Ahmad Nailur Rahman (1210702001)

Teman kelompok

Dea prahasti rahmi, Edfar riski apriandi, Hana hanifah

BIOLOGI 4a

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2012

Page 2: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

ALAT REPRODUKSI PADA PISCES

Ikan mas (cyprinus carpio)

Tempat praktikum : di laboratorium UIN SGD bandung

Tanggal Praktikum : 26 september 2012

Tanggal Pengumpulan : 03 oktober 2012

I. PENDAHULUAN

I.a. Tujuan Praktikum

Membedakan organ reproduksi pada ikan mas (cyprinus carpio) jantan dan betina

Mengetahui fungsi dan cara kerja organ reproduksi pada ikan mas (cyprinus carpio)

I.b. Teori Dasar

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.

Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.

Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu saja akan

menganggu keseimbangan alam. Pada rantai makanan, bayangkan jika salah satu mata rantai

tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini. Yang akan menghancurkan sebuah

ekosistem,atau bahkan peradaban Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena

tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya

perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi

di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh

(fertilisasi interna). Bagi hewan yang melakukan fertilisasi interna dilengkapi dengan adanya

organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke

betina. Untuk lebih jelasnya bagaimana perbandingan anatomi system reproduksi hewan

vertebrata yang meliputi amphibi, aves, reptil, mamalia, dan pisces (Ardhiaya, dkk, 2010).

Ikan mas betina memiliki ovary, ovary pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan

memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan

jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki ukuran telur besar contohnya

ikan Nila dan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit disbanding dengan ikan

yang ukuran telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang

dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan banyak ditentukan oleh ukuran

Page 3: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan

hidup. Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga

abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe

ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah

sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-

fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus

yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung

dengan ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang.Teleostei tidak

memiliki kloaka (Hidayat, 2008).

Sedangkan pda ikan jantan melmiliki testis, testis adalah organ reproduksi jantan yang

terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan berbentuk seperti

kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik

(spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi

perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang urogenital.

Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium.

Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali

berlobus. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior

akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus

deferen. Bahian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini

akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran

dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah (taufiq, dkk, 2001).

II. METODOLOGI

II.a. Alat dan BahanAlat Bahan

Alat bedah Ikan mas (cyprinus carpio) jantan dan betina Baki bedah NaCL fisiologi Sarung tangan Kapas Masker MikroskopObjek glassCover glass Cawan petriLumping alu

Page 4: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

II.b. Cara Kerja

Disiapkan masing-masing satu ekor ikan mas jantan dan betina kemudian diamati bagian-bagian pada organ reproduksinya

Pda ikan jantan dilakukan pengambilan sperma dengan cara ditekan dibagian organ reproduksinya sampai keluar cairan berwarna putih

Cairan tersebut disimpan pada wadah dan di encerkan dengan NaCl fisiologis

Disimpan pada objek glass dan ditutp dengan cover glas dan diamati dibawah mikroskop

Dibedah pada bagian perutnya

Diamati organ reproduksi pada ikan mas jantan dan betina

Digambar lengkap dengan keterangan gambarnya, kemudian bandingkan dengan gambar literatur

Diambil testis pada ikan jantan, kemudian cacah hinga halus

Campurkan cacahan testis dengan NaCl fisiologis

Diambil campuran tersebut dan simpan pada di atas objek glass dan tutup dengan cover glass dan diamati dibawah mikroskop

Dicari fungsi dan mekanisme kerja organ tersebut

Page 5: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

III. HASIL

Hasil pengamatan Keterangan Hasil literature

Biofapet.wordpress.comIkan jantan dan betina alat reproduksi di bagian luar

Biofapet.wordpress.comTestis ikan mas jantan

(stiyono, 2009).

Jantan

Betina

Testis

Kepala

Sirip ventral

Sirip dorsal

Sirip anus

Sirip ekor

Page 6: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

Sperma ikan mas prbesaran 10 x 40 bentuk sperma ikan mas

(Hidayat, 2008)telur ikan mas Kantung telur ikan

(stiyono, 2009).

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yang di amati adalah system reproduksi ikan mas (cyprinus carpio)

yang mana bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulut

terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian anterior mulut terdapat dua

pasang sungut. Secara umum permukaan tubuh ikan mas tertutup oleh sisik. Sisik ikan mas

relatif besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid Ikan mas biasanya memiliki 7 sirip,

yaitu sepasang sirip (pectoral dan pelvis) dan sirip tunggal (dorsal, anal dan kaudal) yang

berfungsi untuk integritas dan keseimbangan dalam pergerakan ikan. Kulit pada beberapa spesies

ikan dapat berfungsi untuk respirasi. Sirip punggung (dorsal) berukuran relatif panjang dengan

bagian belakang berjari-jari keras, dan sirip terakhir yaitu sirip ketiga dan keempat bergerigi.

Kantung yang berisi

telur

Gelembung renang

Page 7: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

Letak permukaan sirip punggung berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral),

sedangkan sirip anus yang terakhir bergerigi. Linea lateralis (gurat sisi) terletak di pertengahan

tubuh, melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. Gigi kerongkongan

terdiri dari tiga baris yang berbentuk gigi geraham Pada bagian kepala pelajarilah organ-organ di

daerah rongga mulut (cavum oris), organon visus (mata) beserta bagian-bagiannya seperti

cornea, sclera, iris dan lain-lainnya, cekung hidung (fovea nasalis) dan tutup insang (apparatus

operculare) beserta bagian-bagiannya (operculum, membrana branchiostegalis, radii

branchiostegii, dan branchiae). Pada bagian truncus (badan) terdapat sisik (squama) dengan tipe-

tipe ctenoid, cycloid, ganoid dan sebagainya. Selain itu terdapat sirip (pinnae), yang terdiri dari

pinnae tunggal dan pinnae sepasang. Kemudian terdapat pula linea lateralis atau gurat sisi, yang

membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai ekor (Taufik, dkk, 2001).

Menurut Sannin (1984), ikan mas dapat diklasifikasikan ke dalam Kingdom Animalia,

Filum Chordata, Subfilum Pisces, Kelas Osteichtyes , Subkelas Teleostei, Ordo Ostariophysi,

Sub Ordo Cyprinoidea, Family Cyprinidae, Subfamili Cyprininae, Genus Cyprinus, dan Spesies

Cyprinus carpio Linn (Taufik, dkk, 2001).

Pada praktimum kali ini dilakukan pengamatan sperma dibawah mikroskop dengan dua

cara yaitu sperma diambil dari saluran sperma yang diluar tubuh dan melalui penyacahan testis

ikan jantan dan setelah itu dilakukan pengenceran dengan menggunakan larutan NaCl fisiologis

untuk mengencerkan dan juga membuat sperma bias hidup atau aktif agak lama, karena sperma

ikan hanya bertahan 2 menit setelah dikeluarkan dari tubuh ikan itu sendiri, sedangkan kadar

NaCl fisiologi yang digunakan untuk sperma ikan adalah NaCl fisiologis 9%. Dari hasil

pengamatan sperma di bawah mikroskop dengan perbesaran 16 x 40 terlihat bulatan-bulatan

kecil yang bergerak perlahan, akan tetapi terlihat juga yang melakukan prgerakan cepat,

kemungkinan bulatan-bulatan kecil tersebut merupakan sperma yang sudah melemah, sedangkan

yang melakukan pergerakan dengan cepat merupakan sperma yang masih belum lemah dan

bertahan dengan adanya NaCl fisiologis tersebut. Dalam literature disebutkan Spermatozoa ikan

tergolong ke dalam tipe flagelata, karena mempunyai ekor (flagella) yang panjang. Sperma yang

sudah matang terdiri dari kepala, leher, dan ekor. Inti spermatozoa terdapat pada bagian kepala,

sedangkan ekor berguna sebagai organ untuk berenang. Banyaknya sperma yang dapat

dikeluarkan dari satu ekor jantan bergantung kepada umur, ukuran, dan frekwensi pengeluaran

sperma (Kazakov, 1981). Clement dan Grant (1985) dalam Ginzburg (1972) menyebutkan

Page 8: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

bahwa volume sperma ikan mas yang dapat dikeluarkan per-ejakulasi adalah sebanyak 2.36 –

3.44 cc dengan rata-rata 2.90 cc. Jumlah spermatozoa per cc minimum 23.8 x 10 pangkat 9,

maksimum 25.6 x 10 pangkat 9 dengan rata-rata 24.7 x 10 pangkat 9. Viabilitas sperma

menunjukan proporsi sperma yang hidup, dapat diketahui dengan cara pewarnaan eosin.

Penilaian viabilitas sperma dapa dilakukan dengan pewarnaan eosin 0,5% (59/ liter eosin), di

dalam larutan NaCl 0,9%. Prinsipnya, sperma yang mati akan menyerap eosin sehingga

berwarna merah muda (Hidayat, 2008).

Dalam praktikum juga dilakukan pembedahan untuk melihat organ reproduksi pada ikan,

dari hasil pembedahan terlihat gelembung udara, ginjal, jantung gonad, usus, hati. Vesica

natatoria (gelembung renang), ada 2 bagian anterior dan posterior, warna putih mengkilap,

letaknya berdekatan dan sejajar dengan cavum vertebralis, berguna untuk timbul tenggelamnya

ikan. Saluran untuk memasukkan dan mengeluarkan udara yang terentang dari oesophagus

(batang tenggorok) ke vesica natatoria bagian posterior disebut ductus pneumaticus

(pneumatocysticus). Pelajari bentuk, letak dan ada tidak ductus tersebut. Mesonephros (ginjal –

ren), terletak antara 2 bagian gelembung renang atau menempel pada vertebrae. Pronephros

(ginjal – ren), di depan dari vesica natatoria. Cor (jantung) terletak di bagian ventral, perhatikan

bagian sinus venosus, atrium, ventrikel, bulbus arteriosus dan truncus arteriosus. Gonad, warna

kuning atau putih. Pada yang betina berisi telur, pada yang jantan berisi sperma. Letak gonad

biasanya di sebelah ventral dari pneumatocyst. Intestinum (usus), tampak berbelit-belit. Hepar

(hati – liver), warna kemerahan. Vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua terletak di

sebelah ventral dari lobus dekster hepar (Ardhiaya, dkk, 2010).

Dari hasil pembedahan diamati juga bagian testis, yaitu bentuknya besar lonjong, berwarna

putih dan memiliki sekat dalam beberapa bagian, yang mana testis ini merupakan sepasang organ

memanjang yang terletak pada dinding dorsal, pada ikan mas, testis berbentuk lonjong dan

berwarna putih susu. Testis sebagai gonad jantan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai penghasil

spermatogonia dan mensekresi hormon androgen. Pada testis muda biasanya terlihat hanya ada

sel spermatogonia dan sel sertoli pada tubulusnya. Tubulus biasanya belum mengandung rumen

dan terdapat jaringan ikat yang tebal di sekitar tubulus terdapat beberapa jaringan di dalam testis

Sel spermatozoa merupakan hasil perkembangan dari sel spermatogonia yang diproduksi oleh

tubul seminiferi dari testis pada epitel germinatif dengan 4 cara pembelahan. Hal ini terjadi

melalui proses spermatogensesis, secara sempurna setelah individu mencapai dewasa kelamin.

Page 9: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

Proses spermatogenesis dibagi menjadi empat tahap (Ownby, 1999) yaitu Tahap proliferasi,

yaitu dimulai sejak sebelum lahir sampai saat setelah lahir. Bakal sel kelamin yang ada pada

lapisan basal dari tubuli seminiferi melepaskan diri dan membelah secara mitosis sampai

dihasilkan banyak sel spermatogonia. Tahap tumbuh, yaitu spermatogonia membelah diri secara

mitosis sebanyak empat kali sehingga dihasilkan 16 sel spermatogonia. Tahap menjadi masak,

yaitu sel spermatogonia menjadi sel spermatosit. Pada tahap ini terjadi pembelahan meiosis

sehingga sel spermatosit primer berubah menjadi sel spermatosit sekunder. Kemudian sel

spermatosit sekunder akan berubah menjadi spermatid bersamaan dengan pengurangan jumlah

kromosom dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Tahap transformasi, yaitu terjadi proses

metamorfosa seluler dari sel spermatid sehingga terbentuk sel spermatozoa, sedangkan dalam

literature lain di sebutkan bahwa proses spermatogenesis dibagi menjadi dua tahap yaitu: 1).

Spermatositogenesis, adalah pertumbuhan jaringan spermatogenik dengan pembelahan mitosis

yang diikuti dengan pembelahan reduksi (meiosis). Pada fase ini spermatogonia mempunyai

kemampuan memperbaharui diri, sehingga menjadi dasar spermatogonial stem cell. Pada

pembelahan meiosis jumlah kromosom dibagi dua sama banyak yaitu dari diploid (2n) menjadi

haploid (n), sehingga pada saat yang bersamaan sel benih primordial juga berkembang menjadi

spermatogonia yang selanjutnya akan berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. Spermatosit

primer akan berkembang menjadi spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder melalui

pembelahan meiosis akan menghasilkan spermatid; 2). Spermiogenesis, yaitu sel spermatid akan

mengalami metamorfosa dan membentuk spermatozoa secara sempurna. Perubahan proses

metamorfosa ini meliputi pembentukan akrosom, kepala, badan, dan ekor dari spermatozoa

(Hidayat, 2008).

Induk ikan mas betina yang dapat dipijahkan berumur 1,5-3 tahun dengan bobot minimum

1,5 kg/ekor, sedangkan induk jantan berumur 6 bulan ke atas dengan bobot minimum 0,5

kg/ekor. Badan tidak cacat, termasuk sirip, dengan sisik yang besar dan letaknya teratur. Kepala

relatif kecil dibandingkan panjang badan. Tubuh relatif besar sehingga mampu menghasilkan

banyak telur. Pangkal ekor normal (pangkal ekor lebih panjang dibandingkan dengan tingginya),

lebar dan tebal. Induk betina yang dewasa kelamin ditandai dengan gerakan yang lamban, perut

membesar ke arah belakang, jika diraba terasa lunak, lubang anus agak membengkak atau

menonjol, dan bila perut diurut (striping) perlahan ke arah anus akan keluar cairan berwarna

kuning kemerahan. Induk jantan gerakannnya lincah, badannya langsing, dan jika perut diurut

Page 10: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

akan keluar cairan sperma berwarna putih seperti susu. Dalam persiapan pemijahan,

perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:1 (kg/m2), artinya untuk satu ekor induk betina

berbobot 2 kg/ekor maka jumlah induk jantan adalah 3 ekor dengan bobot 600-700 g/ekor

(taufiq, dkk, 2001).

Siklus reproduksi ikan mas dimulai di dalam gonad, yaitu ovarium pada ikan betina dan

testis pada ikan jantan. Dari ovarium dihasilkan telur dan dari testis akan di hasilkan

spermatozoa. Perkawinan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun karena tidak mengenal musim.

Biasanya perkawinan ikan mas terjadi pada malam hari sampai menjelang fajar. Telur ikan mas

akan menempel pada rumput, daun, atau material penutup kolam. Telur ikan mas berbentuk

bulat, bening, dan ukuran yang bervariasi menurut umur dan berat badan induk. Diameter telur

ikan mas antara 1,5-1,8 mm dan beratnya antara 0,17-0,20 mg. Embrio yang tumbuh dalam telur

yang sudah dibuahi akan menetas menjadi larva setelah 2-3 hari. Larva ikan mas biasanya

menempel dan bergerak vertikal. Ciri morfologinya antara lain berukuran panjang antara 0,5-0,6

mm dan beratnya antara 0,18-20,0mg. Larva ikan mas memerlukan pakan yang sesuai dengan

ukuran mulutnya, seperti plankton dan susupensi kuning telur ayam (pakan buatan). Larva

kemudian berkembang menjadi benih (2-3 cm) dan diberi pakan tepung pellet. Setelah 2-3

minggu, benih tumbuh menjadi burayak. Burayak ini memiliki ukuran 1-3 cm dan beratnya

sekitar 0,1-0,5 g. Dua sampai tiga minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan. Putihan

ini berukuran antara 3-5 cm dan beratnya antara 0,5-2,5 g. Putihan secara alami tumbuh terus dan

setelah tiga bulan menjadi gelondongan dan beratnya akan mencapai 100 gr per ekornya. Setelah

enam bulan ikan jantan dapat mencapai 0,5 kg dan dalam 15 bulan ikan betina dapat mencapai

1,5 kg (Vonti, 2008).

Page 11: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces

V. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dapat disimpulakn bahwa ikan jantan memiliki testis sebagai organ

reproduksi, testis pada ikan mas berbentuk lonjong dan berwarna putih susu. Testis sebagai

gonad jantan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai penghasil spermatogonia dan mensekresi

hormon androgen. Pada ikan mas betina memiliki ovary, ovary pada ikan mas terdiri dari banyak

telur yang berjumlah banyak dan berukuran kecil, dan fungsi ovary disini adalah sebagai

penampung telur.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ardinyah, Phyka., Hatijah., Fadil, Muhammad. 2010. Sistem Reproduksi Vertebrata. Jurusan

Biologi Fakultas MIPA Universitas Hasanudin.

Hidayat, Rahmat. 2008. Gambar Histologi Testis Muda Dan Deasa Pada Ikan Mas (Cyprinus

carpio L.). Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Taufiq, Akhmad., Rustidja., Sutiman, Bambang., Sumitro., Mohammad Sasmito. 2001.

Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Mahasiswa Program Pasca Sarjana

Universitas Brawijaya Malang Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Vol. 1.

No. 1

Vonti, Ornalla. 2008. Gambar Darah Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Strain Sinyonya Yang

Berasal Dari Daerah Ciampan Bogor. Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor.

Setyono, Budi.2009. PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI BAHAN PADA PENGENCER

SPERMA IKAN “ SKIM KUNING TELUR “ TERHADAP LAJU FERTILISASI, LAJU

PENETASAN DAN SINTASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO L.). Fakultas Pertanaian

dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

Page 12: Laporan Alat Reproduksi Pada Pisces