laporan akk deska baru

108
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI. (MHD.Arifin Siregar:2004) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan : “ ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seoarang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang

Upload: nabila-sindami-alwi

Post on 18-Feb-2015

150 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asi eksklusif

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan AKK Deska Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini

mungkin yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting

dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian

ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan

persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang

peningkatan penggunaan ASI. (MHD.Arifin Siregar:2004)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan : “ ASI adalah suatu cara yang

tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan

dan perkembangan seoarang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukan

bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara

yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. “ Oleh karena pemebrian ASI

eksklusif dapat memberikan pertumbuhan bayi yang optimal.(WHO:2004)

Pemerintah Indonesia khususnya Departemen kesehatan telah mengadopsi

pemberian ASI eksklusif seperti rekomendasi dari WHO dan UNICEF. Sebagai salah

satu program perbaikan gizi bayi atau anak balita. Sasaran program yang ingin dicapai

dalam Indonesia sehat 2010 adalah sekurang-kurangnya 80% ibu menyusui memberikan

ASI eksklusif. Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan Kepmenkes RI

1

Page 2: Laporan AKK Deska Baru

No.450/MENKES/IV/2004 tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada

bayi Indonesia (Arimurti:2008)

Sangat disayangkan karena tingkat pemberian ASI eksklusif masih rendah dan

jauh dari target yang diharapkan. Berdasarkan data WHO, cakupan ASI eksklusif masih

rendah untuk negara berkembang dan negara miskin. Seperti cakupan ASI eksklusif

dibeberapa negara berkembang dan miskin pada tahun 2004 berikut ini: Cakupan ASI

Eksklusif di Sub Sahara Afrika sebesar 32%. Asia utara sebesar 47%. Afrika Tengah

38% dan Afrika Barat 22%. Hal ini menunjukan hanya 36% kelahiran bayi di dunia

yang mendapat ASI Eksklusif di tahun 2004 (WHO 2008).

Cakupan ASI eksklusif di Indonesia juga belum mencapai angka diharapkan

yaitu sebesar 80%. Menurut hasil survei Demografi dan kesehatan Indonesia(SDKI)

tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia

dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Peresentase tersebut menurun

seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14%

pada bayi usia 4-5%.

Sementara itu, hasil SDKI 2007 menunjukan penurunan jumlah bayi yang

mendapatkan mendapatkan ASI eksklusif hingga 7,2%. Pada saat yang sama, jumlah

bayi dibawah enam bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada 2002

menjadi 27,9% pada 2007(Media Indonesia).

Data dari Dinas Kesehatan (DINKES) Sumatera Selatan tahun 2009 tentang

cakupan pemberian ASI Eksklusif di OKU mencapai 46,94%, OKI mencapai 73,39%,

Muara Enim mencapai 19,05%, Lahat mencapai 15,51%, Musi Rawas mencapai

Page 3: Laporan AKK Deska Baru

49,26%, Musi mencapai 48,97%, OKU Selatan mencapai 12,29%, OKU Timur

mencapai 6,44%, Ogan Ilir mencapai 77,63%, Empat Lawang mencapai 11,4%,

Palembang mencapai 31,26%, Prabumuli mencapai 11,83%, Pagar Alam mencapai

74,19%, Lubuk Linggau mencapai 19,22% (Dinas Kesehatan Sumatera Selatan tahun

2009).

Sementara itu, data yang diperoleh dari Puskesmas  Gandus Palembang cakupan

pemberian ASI eksklusif pada tahun 2009 pencapaiannya yaitu 60,7%, tahun 2010

pencapaiannya yaitu 77,2%, pada tahun 2011 pencapaiannya menurun yaitu 54,2% dan

dengan target pencapain yaitu 80%. (Sumber: Penilaian Kinerja Puskesmas Gandus

tahun 2009-2011).

1.2 Rumusan Masalah

Masih rendahnya cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di program

promosi kesehatan Puskesmas Gandus Palembang tahun 2009-2011.

1.3 Pertanyaan

1. Bagaimana mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada program Promosi

Kesehatan di Puskesmas gandus Palembang?

2. Bagaimana mengetahui prioritas masalah pada program Promosi Kesehatan di

Puskesmas gandus Palembang?

3. Bagaiamana merumuskan tujuan dan prioritas masalah yang ada pada program

Promosi Kesehatan di Puskesmas gandus Palembang?

4. Bagaimana mengidentifikasi penyebab masalah pada program Promosi

Kesehatan di Puskesmas gandus Palembang?

Page 4: Laporan AKK Deska Baru

5. Bagaimana mengidentifikasi masalah terpilih pada program Promosi Kesehatan

di Puskesmas gandus Palembang?

6. Diketahui alternatif pemecahan masalah terpilih pada program Promosi

Kesehatan di Puskesmas gandus Palembang?

7. Bagaimana menyusun rencana operasional serta pelaksanaan dan jadwal waktu

pada program Promosi Kesehatan di Puskesmas gandus Palembang?

8. Bagaimana menyusun kerangka acuan/Term Of Reference (TOR)?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Diperolehnya informasi rencana kegiatan operasional pemecahan masalah di

program mPromosi Kesehatan Puskesmas Gandus Palembang.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Teridentifikasi masalah-masalah yang ada pada unit Promosi Kesehatan di

Puskesmas Gandus Palembang.

2 Diketahuinya prioritas masalah pada program promosi kesehatan di Puskesmas

Gandus Palembang.

3 Dirumuskannnya tujuan atas prioritas masalah yang ada pada unit Promosi

Kesehatan Puskesmas Gandus Palembang.

4 Teridentifikasinya penyebab masalah yang ada di unit Promosi Kesehatan

Puskesmas Gandus Palembang.

Page 5: Laporan AKK Deska Baru

5 Teridentifikasinya penyebab masalah terpilih pada program Promosi Kesehatan

Puskesmas Gandus Palembang.

6 Diketahuinya alternatif pemecahan masalah terpilih pada Promosi Kesehatan

Puskesmas Gandus Palembang.

7 Tersusunnya rencana operasional (RO)

8 Tersusunnya Kerangka Acuan Term of Refrent (TOR).

1.5. Ruang Lingkup

1.5.1 Lingkup Lokasi

Lokasi Praktikum Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) yang dipilih

penulis adalah pada unit gizi lingkungan masyarakat khususnya program Promosi

Kesehatan Puskesmas Gandus Palembang.

1.5.2 Lingkup Materi

Materi yang akan dibahas pada laporan ini yaitu tentang organisasi dan

manajemen yang diharapkan dengan kenyataan yang ada serta analisa persamaan atau

perbedaannnya sehingga diperoleh pemecahan masalah pada unit Promosi Kesehatan di

Puskesmas Gandus Palembang.

Page 6: Laporan AKK Deska Baru

1.5.3 Lingkup Waktu

Praktikum Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) di unit Promosi

Kesehatan Puskesmas Gandus Palembang dilaksanakan selama 2 minggu yaitu dimulai

pada tanggal 26 November sampai dengan 8 Desember 2012.

1.6 Manfaat

1.6.1 Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan pengalaman bekerja di bidang Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan (AKK).

2. Terpapar dengan kondisi dan pengalaman di institusi tempat praktikum.

3. Mendapatkan bahan untuk penulisan laporan dari institusi tempat praktikum.

1.6.2 Bagi Institusi Tempat Praktikum

1. Adanya masukan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan

program kerja puskesmas di Puskesmas Gandus Palembang.

2. Membangun kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara

institusi tempat praktikum dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina

Husada Palembang.

Page 7: Laporan AKK Deska Baru

1.6.3 Bagi Program Studi

1. Laporan praktikum dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.

2. Memperkenalkan Program Studi Kesehatan Masyarakat ke institusi-institusi

tempat praktikum.

3. Terbinanya hubungan kerjasama dengan institusi tempat praktikum dalam

pengembangan kesehatan masyarakat.

Page 8: Laporan AKK Deska Baru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kesehatan (DepKes RI (2004)).

2.1.2 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat

adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan

perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama, yakni:

a. Lingkungan sehat

b. Perilaku sehat

c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, serta

d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

8

Page 9: Laporan AKK Deska Baru

2.1.3 Misi Puskesmas

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan

yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat

yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang

kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju

kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan

Yang diselenggarakan puskesmas akan selalu berupaya

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan

memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan

serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh

seluruh anggota masyarakat.

Page 10: Laporan AKK Deska Baru

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan

kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan

menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya

pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula

aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

2.1.4 Kedudukan Puskesmas

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,

kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan

Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah :

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Ketahanan Nasional adalah sebagai sarana

pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masayarakat di wilayah

kerjanya.

Page 11: Laporan AKK Deska Baru

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai

unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di

wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintahan Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit

structural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat

kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan

strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek

dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan

masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan

kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas

terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya

masyarakat, seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan

puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan

bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

Page 12: Laporan AKK Deska Baru

2.1.5 Fungsi Puskesmas

Puskesmas mempunyai fungsi pengembangan upaya kesehatan, pembinaan peran

serta masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan dan mendukung pembangunan kesehatan. Disamping

itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan

kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta

ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan

memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.

Page 13: Laporan AKK Deska Baru

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :

a) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat

pribadi (private good) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan

pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan

dan pencegahan penyakit.

b) Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public

goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi

kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,

peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat

serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.1.6 Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah Kerja Puskesmas bisa satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.

Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur

lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Page 14: Laporan AKK Deska Baru

Variasi lingkungan lokasi wilayah kerja puskesmas perlu mendapat perhatian dalam

upaya menjangkau dan memenuhi kebutuhan wilayah penduduk wilayah kerjanya.

2.1.7 Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Gandus memenuhi

kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6 upaya kesehatan wajib beserta 3 Program

upaya kesehatan pengembangan yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan

kesehatan masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Upaya

kesehatan yang dilakukan ini meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat.

6 (Enam) Program Pokok Puskesmas tersebut adalah :

1. Promosi Kesehatan (Promkes)

2. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)

3. KIA/KB

4. Gizi

5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

6. Pengobatan

Terdapat tiga (3) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Gandus

adalah :

1. Klinik Gilingan Mas

2. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE)

Page 15: Laporan AKK Deska Baru

3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan adanya

ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu

ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanannya (Rencana

Strategis Puskesmas Gandus Palembang 2011-2015)

2.2 Organisasi

2.2.1 Pengertian Organisasi

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-

orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama (Stoner). Sedangkan

menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan, organisasi ialah suatu sistem

perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama

dalam mencapai tujuan tertentu. Dan menurut Paul Preston dan Thomas Zimmerer

organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok,

yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Page 16: Laporan AKK Deska Baru

2.2.2 Jenis Organisasi

Organisasi dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam, yaitu :

1. Organisasi Garis

Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Ciri-ciri bentuk organisasi ini adalah

organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan saling mengenal serta

spesialisasi kerja belum tinggi.

2. Organisasi Garis dan staf

Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang

beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang

ahli dalam bidang tertentu, tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada

pejabat pimpinan di dalam organisasi.

3. Organisasi fungsional

Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan organisasi ini dipakai

pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

4. Organisasi Panitia

Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka

selesailah organisasi tersebut.

5. Organisasi Lini dan Staf

Staf tugasnya memberi layanan dan nasihat kepada manager dalam pelaksanaan suatu

kegiatan. Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu

organisasi atau perusahaan.

Page 17: Laporan AKK Deska Baru

2.2.3 Unsur Organisasi

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama,

dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan

tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang

utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :

1. Man

Man (orang ), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan

istilah pegawai atau personel.

2.Kerjasama

Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang

dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua

anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi

administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan

kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

3. Tujuan Bersama

Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa

yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang

harus dikerjakan.

Page 18: Laporan AKK Deska Baru

2.2.4 Organisasi Puskesmas

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-

masing puskesmas. Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 3 tahun 2009,

tanggal 15 Januari 2009, tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), struktur organisasi Puskesmas Gandus

Palembang adalah sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

c. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari :

1) Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :

a) Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan

b) Petugas Pelayanan Kesehatan Lingkungan

c) Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

dan Penyakit tidak Menular

d) Petugas Pelayanan KIA dan KB

e) Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat

2) Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :

a) Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan

b) Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah

c) Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga

d) Petugas Pelayanan Kesehatan Tradiosional

e) Petugas Pelayanan Kesehatan Kerja

Page 19: Laporan AKK Deska Baru

f) Petugas Pelayanan Kesehatan Usia lanjut

d. Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari :

1) Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :

a) Petugas Pelayanan KIA dan KB

b) Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat

c) Petugas Pelayanan Pengobatan

d) Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

dan Penyakit tidak Menular

2) Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :

a) Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan

b) Petugas Pelayanan Kesehatan Mata

c) Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

d) Petugas Pelayanan Kesehatan Jiwa

e) Petugas pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

e. Puskesmas Pembantu

2.2.5 Tatakerja Puskesmas

1) Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan

melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi

tersebut mencakup perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber

Page 20: Laporan AKK Deska Baru

daya masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup

pula kegiatan fasilitasi.

2) Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah ubit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan

demikian secara teknis dan administratif, Puskesmas bertanggung jawab kepada

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis

kepada Puskesmas.

3) Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola lembaga

masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan

rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina

upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan

teknis, memberdayaan dan rujukan sesuai dengan kebutuhan.

4) Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan

kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti

rumah sakit, dan berbagai balai kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk upaya

kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana

pelayanan kesehatan rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai

Page 21: Laporan AKK Deska Baru

Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai

kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui konsep rujukan

yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5) Dengan Lintas Sektor

Tangggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraaan

pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai

lintas sector terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan satu pihak,

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat

dukungan dari berbagai sector terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang

diselenggarakan oleh sector lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap

kesehatan.

6) Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek

dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui

pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun berbagai

potensi di masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi

kemasyarakatan serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas

dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan. (Rencana Strategi Puskesmas

Gandus 2011-2015)

Page 22: Laporan AKK Deska Baru

2.3 Manajemen

2.3.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya

yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

sebelumnya (James A.F. Stoner). Sedangkan menurut Mary Parker Follet, manajemen

adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain

dibutuhkan keterampilan khusus.

2.3.2 Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat

dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan

manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi

manajemen:

1.  George R. Terry

Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.

Page 23: Laporan AKK Deska Baru

2.  Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel

Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.

3.  Henry Fayol

Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan

controlling 

Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas

kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan

yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam

rangka    melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat

keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan

terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan

itu mencakup hal-hal berikut:

1. Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.

2. Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang

ingin   dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.

3. Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.

Page 24: Laporan AKK Deska Baru

4. Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan

untuk mencapai sasaran.

5. Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus

dilakukan.

6. Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan

yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:

a.  Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.

b.  Memusatkan perhatian pada sasaran.

c.  Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif

d.  Memudahkan pengawasan.

e.  Mendorong orang memberikan prestasi.

b. Pelaksanaan (Actuating)

Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau

implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.

Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi

nyata yang mengakibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 25: Laporan AKK Deska Baru

Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja

dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan

kepemimpinan (Leadership).

Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar

mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan

dapat tercapai.

c. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya,

karena didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan

untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan

pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai

dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses,

yaitu:

o Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.

o Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar

yang telah ditetapkan sebelumnya.

o Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan

efesiensi kerja.

Page 26: Laporan AKK Deska Baru

2.3.3 Ciri-ciri Manajemen

1. Manajemen digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dimana selalu berhubungan

dengan usaha orang-orang dalam suatu kelompok

2. Pimpinan tidak melakukan sendiri dalam bidang usahanya akan tetapi melalui

kegiatan bantuan dari orang lain.

3. Manajemen merupakan suatu bentuk kerja 2 orang untuk mencapai tujuan.

2.3.4 Rencana Kegiatan

Setelah diagnosis masyarakat ditegakkan, maka sebagai tindak lanjut dalam

rangka mengatasi masalah yang ditemukan di dalam wilayah kerjanya, dilakukan

perencanaan tingkat Puskesmas yang terdiri dari rencana usulan kegiatan dan setelah

anggaran turun disusun rencana pelaksanaan kegiatan.

Perencanaan kesehatan merupakan usaha untuk merinci kegiatan-kegiatan upaya

kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah yang ada dan menetapkan alokasi sumber

daya seefisien mungkin dalam rangka mencapai status kesehatan masyarakat yang

dikehendaki, dalam periode tertentu pada masa yang akan datang.

2.3.5 Perencanaan Tingkat Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dapat diartikan sebagai suatu proses

kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Puskesmaas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan

Page 27: Laporan AKK Deska Baru

mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya menggatasi masalah-

masalah kesehatan setempat.

2.3.6 Mini Lokakarya Puskesmas

Mini Lokakarya Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas

Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk

meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina

peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas.

Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan

Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Mini Lokakarya

Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksana (P2).

2.4. Evaluasi Kegiatan

2.4.1 Pengertian

Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai

sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Evaluasi

adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan

suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan. Secara rinci dapat

disampaikan (Oleh Wakhinuddin S).

Page 28: Laporan AKK Deska Baru

2.4.2 Jenis Evaluasi

1. Evaluasi Awal : Di lakukan sebelum pengajaran diberikan, Fungsinya ialah

untuk mengetahui kemampua awal peserta didik tentang pelajaran yang akan

diberikan.

2. Evaluasi Antara : Dilakukan pada setiap unit bahan yang diberikan dalam suatu

mata pelajaran. Dapat berbentuk tes dan bentuk-bentuk evaluasi yang lain

tentang unit yang bersangkutan.

3. Evaluasi Akhir : Dilaukan setelah pengajaran diberikan. Fungsinya ialah untuk

memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai pesrta didik pada akhir

program (http://zhizhachu.wordpress.com).

2.5. Standar Pelayanan Minimal

Standar pelayanan berbentuk suatu dokumen rincian dari sebuah pelayanan yang

mencakup pernyataan visi dan misi pelayanan, prosedur pelayanan, denah alur

pelanggan, ketentuan tarif, prasyarat pelayanan, klasifikasi pelanggan, jenis layanan,

jaminan mutu dan janji pelayanan.

Standar pelayanan minimal bidang kesehatan tercantum pada pasal 2, yaitu:

(1). Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan

Minimal.

(2). Standar Pelayanan Minimal sebagaimana di maksud pada ayat (1) berkaitan dengan

pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan

target tahun 2010, diantaranya:

a. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi :

Page 29: Laporan AKK Deska Baru

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%.

2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 90%.

3. Ibu hamil resiko tinggi yang di rujuk 100%

4. Cakupan kunjungan neonatus 90%

5. Cakupan kunjungan

6. Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah / BBLR yang di tangani 100%

b. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah:

1. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah 90%

2. Cakupan pemerikasaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan

atau tenaga terlatih / guru UKS / Dokter kecil 100%

3. Cakupan pelayanan kesehatan remaja 80%

c. Pelayanan Keluarga Berencana: Cakupan peserta KB aktif 70%

d. Pelayanan Imunisasi: Desa / Kelurahan Universal Child Imumunization (UCI)

e. Pelayanan pengobatan / perawatan :

1. Cakupan rawat jalan 15%

2. Cakupan rawat inap 15%

f. Pelayanan kesehatan jiwa: pelyanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan

umum 15%

g. Pemantauan pertumbuhan balita:

1. Balita yang naik berat badannya 80%

2. Balita Bawah Garis Merah ( BGM ) < 15%

Page 30: Laporan AKK Deska Baru

h. Pelayanan Gizi:

1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun 90%

2. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 90%

3. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga

miskin 100%

4. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100%

i. Pelayanan Obsetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komperhensif:

1. Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani

rujukan ibu hamil dan neonatus 80%

2. Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi yang di tangani 80%

3. Neonatal resiko tinggi / komplikasi yang di tangani 80%

j. Pelayanan Gawat Darurat: Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat

darurat yang dapat di akses masyarakat 90%

k. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penaggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB ) dan Gizi Buruk:

1. Desa / Kelurahan mengalami KLB yang di tangani < 24 jam 100%

2. Kecamatan bebas rawan gizi 80%

l. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio: Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per

100.000 penduduk < 15 tahun ( > 1 )

m. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit TB Paru: kesembuhan penderita TBC BTA

positif ( > 85% )

Page 31: Laporan AKK Deska Baru

n. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA:Cakupan Bliata denagn Pneumonia

yang di tangani 100%

o. Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS 100%

p. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang di

tangani 80%

q. Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare: balita dengan diare yang di tangani

100%

r. Pelayanan Kesehatan Lingkungan: Insstitusi yang dibina 70%

s. Pelayanan Pengendalian Vektor: rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes > 95%

t. Pelayanan Hiegiene sanitasi ditempat umum : tempat umum yang meemnuhi syarat

80%

u. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat:

a. Rumah tangga sehat 65%

b. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 80%

c. Desa dengan garam beryodium baik 90%

d. Posyandu Purnama 40%

v. Penyuluhan Pencegahan dan Penaggulangan Penyalahgunaan Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif ( P3 NAPZA ) bebasis masyarakat: upaya

penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan 15%

w. Pelayanan penyediaan obat dan pembekalan kesehatan :

a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90%

b. Pengadaan obat esensial 100%

Page 32: Laporan AKK Deska Baru

c. Pengadaan obat generic 100%

x. Pelyanan penggunaan obat generic: penulisan obat generic 90%

y. Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan: Cakupan

jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga pra bayar 80%

z. Penyelengaraan pembiayaan untuk keluarga miskin dan masyarakat

rentan:Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan

masyarakat rentan 100%

Diluar jenis pelyanan yang tersebut pada ayat 2, kabupaten / kota tertentu wajib

menyelenggarakan jenis pelayanan sesuai dengan kebutuhan antara lain:

i. Pelayanan kesehatan kerja : cakupan pelayanan kerja pada pekerja

formal 80%

ii. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut : cakupan pelayanan keshatan pra

lanjut dan usia lanjut 70%

iii. Pelayanan Gizi : cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul

yodium 80%

iv. Pencegahan dan pemberntasan penyakit HIV-AIDS : darah donor

diskrining terhadap HIV-AIDS 100%

v. Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria : penderta malaria

yang diobati 100%

vi. Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta : penderita kusta yang

selesai berobat ( RFT rate ) >90%

Page 33: Laporan AKK Deska Baru

vii. Pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis : kasus filariasis

yang di tangani > 90%

2.6 Teori Tentang ASI Eksklusif

2.6.1 Pengertian ASI Eksklusif

ASI Eksklusif merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta

mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang

dibuat manusia ataupun susu hewan seprti susu sapi, susu kerbau dan lain-lain.

2.6.2 Komposisi ASI

a. Kolostrum

Air susu ibu yang keluar pada saat setelah melahirkan yang berwarna kekuning-

kuningan, kental, dan agak lengket. Air susu ini disebut kolostrum dan ini

diproduksi dalam masa kira-kira seminggu pertama kemudian air susu itu

berubah menjadi berwarna putih. Adapun kandungan gizi yang terkandung

didalam kolostrum adalah :

- Lebih banyak protein

- Lebih banyak immunoglobulin A dan Laktoferrin dan juga sel-sel darah

putih yang berperan penting dalam mencegah timbulnya infeksi penyakit.

- Lebih sedikit dalam hal lemak dan laktose

- Lebih banyak vitamin A, natrium dan seng.

Page 34: Laporan AKK Deska Baru

b. Perbandingan ASI dengan Air susu sapi

Kandungan zat gizi dari kedua macam air susu berbeda dalam beberapa hal

yaitu:

- Protein

Kandungan susu protein sekitar tiga kali ASI. Hampir semua protein dari

susu sapi berupa kasein dan hanya sedikit berupa “ soluble whey protein

“. Porsi kasein yang besar ini membentuk gumpalan liat dalam perut bayi.

Air susu ibu mengandung total protein lebih rendah tetapi lebih banyak “

soluble whey protein “. Komposisi inilah yang membentuk gumpalan

lebih lunak yang lebih mudah dicernakan dan diserap.

- Lemak

Sekitar separuh dari energi air susu ibu berasal dari lemak yang mudah

diserap dibandingkan dengan susu sapi. Hal ini karena adanya enzim

lipase dalam ASI.

- Laktose

Zat gizi merupakan komponen utama karbohidrat dalam ASI.

Dibandingkan dengan susu sapi, kandungan lactose dalam ASI jauh lebih

banyak. Disamping merupakan sumber energi yang mudah dicerna,

beberapa laktose diubah menjadi asam laktat. Asam ini membantu

mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan mungkin

membantu dalam penyerapan kalsium dan mineral lainnya.

- Mineral

Page 35: Laporan AKK Deska Baru

ASI mengandung sedikit kalsium dibandingkan dengan susu sapi, tetapi

karena kalsium ASI mudah diserap maka kalsium ASI cukup dapat

memenuhi kebutan bayi.

2.6.3 Manfaat ASI Eksklusif dan Menyusui

Bagi Bayi

Memenuhi seluruh kebutuhan untuk pertumbuhan sampai anak 6 bulan

Meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan alergi

ASI membuat berat badan bayi ideal

Perkembangan motorik dan kognitif / kecerdasan bayi lebih cepat

Pemberian asi meningkatkan jalinan kasih sayang yang diarasakan oleh bayi

Bagi Ibu

Mengurangi resiko kanker payudara dan kanker indung telur

Menundan kesuburan sehingga kehamilan menjadi tertunda

Ibu akan mendapatkan kembali berat badan sperti sebelum hamil

Lebih ekonomis, praktis, higienis dan hemat waktu

Bagi keluarga

Praktis dalam ekonomis dibandinkan susu formula. Bayi yang mendapat ASI

lebih sehat dan tidak mudah sakit sehingga biaya pengobatan rendah.

Page 36: Laporan AKK Deska Baru

2.6.4 Alasan Mengapa Harus Memberi ASI Eksklusif

ASI bersih. Memang ASI tidak pernah steril karena puting buah dada dapat

terkontaminasi setiap waktu namun bakteri yang mungkin mencemarinya tidak

lagi sempat berkembang biak sebab ASI segera diminum bayi.

ASI mengandung immunoglobulin terutama Ig A, antibody ini terdapat banyak

dalam kolostrum dan lebih rendah didalam air susu berikutnya.Ig A tidak

diserap tetapi bekerja diusus dalam menahan bakteri tertentu,(misalnya E.coli)

dan virus.

ASI mengandung lactoferin. Zat ini adalah protein yang dapat mengikat besi

menjadi bakteri yang berbahaya yang terdapat dalam usus tidak memperoeh

mineral ini untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu suplementasi besi melalui

mulut tidak boleh diberikan kepada bayi yang disusui karena akan berpengaruh

terhadap peranan lactoferin, dalam proteksi tubuh.

ASI mengandung lsozim yaitu suatu enzim yang terdapat cukup banyak,

(beberapa ribu kali) lebih tinggi dibnadingkan dengan susu sapi. Zat ini

menghancurkan sejumlah bakteri berbahaya da berbgai virus.

ASI mengandung sel-sel darah putih. Selama dua minggu pertama, ASI

mengandung sampai 4000 sel/ml. Sel-sel ini mengeluarkan Ig A, laktoferin,

lisozim dan interferon. Interferon adalah suatu substansi yang dapat menghambat

aktivitas virus-virus tertentu.

ASI mengandung faktor bifidus. Zat ini adalah karbohidrat yang mengandung

nitrogen yang diperlukan untu pertumbuhan bakteri laktobasilus bifidus. Pada

Page 37: Laporan AKK Deska Baru

bayi yang diberi ASI, bakteri ini didalam usus menghasilkan asam laktat dari

beberapa laktose usus. Asam ini menghambat pertumbuhan bakteri dan parasit

yang berbahaya,serta membuat feses menjadi asam, Adanya factor bifidus ini

merupakan salah satu alasan mengapa fese bayi yang diberi ASI berbeda dari

bayi yang diberi susu botol.

Page 38: Laporan AKK Deska Baru

BAB III

GAMBARAN INSTANSI TEMPAT PRAKTIKUM

3.1 Gambaran Umum Puskesmas

3.1.1 Lokasi

Puskesmas Gandus terletak di jalan TP. H. Sopjan Kenawasan Kelurahan

Gandus, Kecamatan Gandus Kota Palembang yang lokasinya cukup strategis dan mudah

dijangkau oleh masyarakat karena berada di tepi jalan raya dan dilalui angkutan umum.

Kondisi alam wilayah kerja puskesmas Gandus beragam terdiri dari sungai besar

dan anak sungai, rawa, perbukitan, yang mana masing-masing daerah memiliki

karakteristik tertentu. Sebagian dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan

sebagian lagi hanya dapat dilalui dengan kendaraan sungai dan jalan kaki.

3.1.2 Pembangunan Puskesmas

Puskesmas ini dibangun tahun 1980 diatas tanah seluas 1.254 m2 dengan panjang

57m dan lebar 22m luas bangunan seluruhnya 518 m2. Pada tahun SCHS untuk merehab

kondisi gedung puskesmas yang lama dengan luas bangunan 196m2 sehingga puskesmas

gandus mempunyai gedung utama.

Puskesmas Gandus terdiri dari 4 unit puskesmas pembantu, 1 unit klinik terapung, 1 unit

poskeskel yaitu sebagai berikut:

I. Puskesmas pembantu :

1. Puskesmas Pembantu Air Itam Pulokerto

38

Page 39: Laporan AKK Deska Baru

2. Puskesmas Pembantu Suak Bujang

3. Puskesmas Pembantu Karang Anyar

II. 1 unit klinik terapung Pulokerto

III. 1 unit poskeskel karang jaya

3.1.3 Staf / Tenaga

Ketenagaan di puskesmas Gandus termaksuk 4 pustu, klinik terapung, 1 unit

poskeskel sampai dengan 1 Februari 2011 dengan perincian:

Tabel. 1

Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas Gandus Tahun 2011

No Jabatan Pegawai Jumlah Keterangan1 Dokter Umum 3 orang2 Dokter Spesialis

Peny.Dalam-

3 Dokter spesialis Kebidanan

1 orang

4 Dokter Gigi 1 orang5 Sarjana Kesehatan

Masyarakat5 orang

6 Sarjana Keperawatan, Ns 2 orang 1 Honda7 Perawat Diploma III 5 orang 2 orang honda8 Perawat SPK 2 orang9 Perawat Gigi 2 orang10 Bidan Diploma III 6 orang11 Bidan Diploma I -12 Sanitarian Diploma I 1 orang13 Analis Kesehatan 1 orang14 Asisten Apoteker 2 orang15 Petugas gizi Diploma III 1 orang16 Petugas Gizi Diploma I -16 Tata Usaha 5 orang 3 orang loket17 Administrator Kesehatan

S I1 orang

Total 38 orang (Sumber: Profil Puskesmas Gandus 2012)

Page 40: Laporan AKK Deska Baru

3.1.4 Keadaan Geografis Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas Gandus seluas 7570 hektar yaitu Kecamatan Gandus

terdiri dari lima kelurahan yaitu, Kelurahan Pulokerto, Kelurahan Gandus, Kelurahan

karang Jaya, Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan 36 ilir.

Batas-batas wilayah Puskesmas Gandus yaitu:

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan IB I dan IB II

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin,

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim

4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Keramasan.

3.1.5 Keadaan Demografi

Kondisi alam wilayah kerja Puskesmas Gandus beragam terdiri dari sungai besar

dan anak sungai, rawa, perbukitan yang masing – masing daerah memiliki karakteristik

tertentu. Sebagian dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan sebagian lagi hanya

dapat dilalui kendaraan roda dua bahkan juga daerah yang hanya dapat dicapai dengan

kendaraan sungai dan jalan kaki

Page 41: Laporan AKK Deska Baru

Tabel. 2 Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang

sampai akhir tahun 2010

No Data Jumlah Keterangan1 Jumlah Penduduk 56449 Jiwa2 Penduduk Laki-laki 27787 Jiwa3 Penduduk Perempuan 28662 Jiwa4 Bayi (0-1 tahun) 1411 Jiwa5 Batita (1-3 tahun) 3057 Jiwa6 Balita (3-5 tahun) 2459 Jiwa7 PUS 9313 Jiwa8 Bumil 1467 Jiwa9 Bulin 1411 Jiwa10 Usila Laki-laki (>60 tahun) 2368 Jiwa11 Usila Perempuan (>60 tahun) 2825 Jiwa12 KK 13116 KK13 Sasaran Gakin 4128 KK14 RT 160 RT15 RW 40 RW16 Posyandu 40 Unit17 Kader Kesehatan 205 Orang

(Sumber: Profil Puskesmas Gandus 2012)

3.1.6 Mini Loka Karya

Mini loka karya di puskesmas Gandus diadakan setiap bulan yaitu pada

hari selasa minggu keempat. Mini loka karya ini bertujuan untuk membahas

pencapaian dan kendala pada setiap program, maslah-maslah yang ada di

puskesmas Gandus dan hasil dari penataan pimpinan dan seluruh staf puskesmas.

Page 42: Laporan AKK Deska Baru

3.2 Gambaran Khusus Puskesmas

3.2.1 Visi dan Misi Puskesmas Gandus

1. Visi Puskesmas Gandus

Tercapainya Masyarakat Kecamatan Gandus Sehat yang bertempu pada

pelayanan Kesehatan Bermutu dan Peran Serta Masyarakat.

2. Misi Puskesmas Gandus

a. Meningkatkan kemampuan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan

pelayanaan kesehatan masyarakat.

b. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas, pustu, poskeskel, posyandu

Kecamatan Gandus

c. Menggerakan pembangunan masyarakat berwawasan kesehatan di wilayah

Kecamatan Gandus

d. Meningkatkan saran dan prasarana kesehatan yang bermutu

3. Nilai Puskesmas Gandus

Taqwa, ikhlas, Jujur, disiplin dan tanggung jawab

4. Motto Puskesmas gandus

Anda sehat kami bahagia.

Page 43: Laporan AKK Deska Baru

3.2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Gandus

Terlampir.

3.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas

3.2.3.1 Tugas Pokok Puskesmas

Melakukan sebagian kegiatan tekhnis operasional Dinas Kesehatan di bidang

pelayanan, pembinaan dan pembangunan upaya kesehatan secara paripurna kepada

masyarakat di wilayah kerjanya.

3.2.3.2 Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan dan mendukung pembangunan kesehatan. Disamping

itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan

kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta

Page 44: Laporan AKK Deska Baru

ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan

memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :

c) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang

bersifat pribadi (private good) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit

dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit.

d) Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public

(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan

kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai

program kesehatan masyarakat lainnya.

Page 45: Laporan AKK Deska Baru

3.2.4 Sumber Daya Puskesmas Gandus

Man (Manusia)

Tenaga yang ada di Puskesmas Gandus Palembang.

Tabel. 3

Tenaga yang ada di Puskesmas Gandus Palembang tahun 2011

No Jabatan Pegawai Jumlah1 Dokter Umum 3 orang2 Dokter Spesialis

Peny.Dalam-

3 Dokter spesialis Kebidanan

1 orang

4 Dokter Gigi 1 orang5 Sarjana Kesehatan

Masyarakat5 orang

6 Sarjana Keperawatan, Ns 2 orang7 Perawat Diploma III 5 orang8 Perawat SPK 2 orang9 Perawat Gigi 2 orang10 Bidan Diploma III 6 orang11 Bidan Diploma I -12 Sanitarian Diploma I 1 orang13 Analis Kesehatan 1 orang14 Asisten Apoteker 2 orang15 Petugas gizi Diploma III 1 orang16 Petugas Gizi Diploma I -16 Tata Usaha 5 orang17 Administrator Kesehatan

S I1 orang

Total 38 orang

(Sumber: Profil Puskesmas Gandus 2012)

Page 46: Laporan AKK Deska Baru

Money (Dana)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Unit Penggerak Pembangunan

Berwawasan Kesehatan Puskesmas Gandus, sumber pendanaan untuk setiap kegiatan

berasal dari APBN, dan berasal dari APBD Kota Palembang yang tercermin dalam

Retribusi Puskesmas, Jasa Sarana dari PT. ASKES, Jamkesmas, Jamsoskes, dan

BOK.

Material (Sarana)

Seluruh wilayah kerja Puskesmas gandus ini cukup mudah dicapai dengan

kendaraan roda dua serta kendaraan roda empat, ada Empat unit ,fasilitas komunikasi

(telephon).

a. Pelaksanaan kegiatan untuk melaksanakan seluruh kegiatan program didalam

gedung maupun diluar gedung dan untuk mencapai keberhasilan dari

pelaksanaan pada tahun seluruh kegiatan Program Puskesmas Gandus dalam

kegiatan berpedoman pada protap-protap yang telah dibakukan.

Method (Metode)

Metode yang dilakukan mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Puskesmas

Gandus Palembang.

Market (Pasar)

Masyarakat / pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan

masyarakat/pasien yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Gandus Palembang.

Page 47: Laporan AKK Deska Baru

3.2.5 Upaya Kesehatan Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni

Puskesmas Gandus ditahun 2011 memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk

menolong dirinya dalam bidang kesehatan serta membudayakan Hidup Sehat dan Norma

Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya Kesehatan Masyarakat, yang

keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama.

Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu:

1. Upaya kesehatan wajib

Merupakan upaya kesehatan yang wajib diselenggarakan oleh setiap Puskesmas

yang ada di wilayah Indonesia.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

2. Upaya kesehatan pengembangan

Merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

ditemukan di masyarakat serta disesuaikkan dengan kemampuan masyarakat.

Page 48: Laporan AKK Deska Baru

a. Klinik Kesehatan Reproduksi

b. Klinik Gilingan Mas

c.Klinik Gawat Darurat

3.2.6 Gambaran Sepuluh Penyakit Terbesar Puskesmas

Gambaran 10 Penyakit terbanyak di Puskesmas Gandus pada tahun 2009-2011

Tabel.4

Gambaran sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Gandus tahun 2009

No Nama Penyakit Jumlah Penderita

1 Penyakit ISPA 15192 Diare 4103 Gastritis 2774 Kulit infeksi 5495 Kulit alergi 5386 Scabies 1847 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2528 Gingivitis 1849 Karies gigi 15410 Penyakit mata lainnya 138

(Sumber: Perencanaan Tingkat Puskesmas tahun 2009)

Page 49: Laporan AKK Deska Baru

Tabel.5

Gambaran sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Gandus tahun 2010

No Nama Penyakit Jumlah Penderita

1 Penyakit ISPA 15192 Diare 4103 Gastritis 2774 Kulit infeksi 5495 Kulit alergi 5386 Scabies 1847 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2528 Gingivitis 1849 Karies gigi 15410 Penyakit mata lainnya 138

(Sumber: Perencanaan Tingkat Puskesmas tahun 2010)

Tabel.6

Gambaran sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Gandus tahun 2011

No Nama Penyakit Jumlah Penderita

1 Penyakit Ispa 123312 Gastritis 32513 Penyakit otot dan jaringan pengikat 30724 Kulit infeksi 30545 Diare 30526 Hipertensi 28937 Kulit alergi 26648 Asma 19199 Obs Febris 164010 Kulit karena jamur 1441

(Sumber: Perencanaan Tingkat Puskesmas tahun 2013)

Page 50: Laporan AKK Deska Baru

3.3 Gambaran Khusus Program

3.3.1. Input

1. Man (Manusia)

Program Promosi kesehaan dikelolah oleh 1 orang koordinator tamatan

Kesehatan Masyarakat dan dibantu oleh 4 orang anggota Lainnya yang

memegang program masing-masing.

2. Money (Dana)

Sumber pendanaan untuk setiap kegiatan berasal dari APBN, dan berasal dari

APBD Kota Palembang yang tercermin dalam Retribusi Puskesmas, Jasa Sarana

dari PT. ASKES, Jamkesmas, Jamsoskes, dan BOK.

3. Material (Sarana)

Ruang program promosi kesehatann bergabung menjadi satu ruangan dengan

program gizi , yang memiliki fasilitas sebagai berikut :

Buku panduan penyuluhan

Beberapa contoh pamflet dan booklet tentang kesehatan

Lemari 1 buah

Kursi 6 buah

Meja 4 buah

Komputer 1 buah

Printer 1 buah

Page 51: Laporan AKK Deska Baru

4. Method (Metode)

Adapun metoda yang digunakan dalam kegiatan program promosi kesehatan

sesuai dengan protap yang telah ditetapkan.

5. Market(Pasar)

Pasien Promosi Kesehatan merupakan pasien yang tinggal didalam wilayah kerja

Puskesmas Gandus Palembang.

3.3.2 Proses

Fungsi Manajemen (POACE)

1. Planning (Perencanaan).

Perencanaan kegiatan Promosi Kesehatan disusun dalam bentuk format jadwal

kegiatan selama satu tahun.

2. Organizing (Pengorganisasian).

Program Promosi Kesehatan merupakan bagian dari unit Promosi Kesehatan yang

di koordinir oleh petugas Promosi Kesehatan dibawah pimpinan Puskesmas.

3. Actuating dan Controlling(Pelaksanaan dan Pengawasan)

Hasil kerja dari kegiatan program yang telah dilaksanakan dicatat pada laporan

perbulan kemudian akan dilaporkan pada Dinas Kesehatan Kota Palembang.

4. Evaluation(Evaluasi)

Evaluasi dilakukan melalui mini lokakarya sebulan sekali.

Page 52: Laporan AKK Deska Baru

3.3.3 Output (Hasil Kegiatan Program Puskesmas)

Tabel. 7

Penilaian Kinerja Program Promosi Kesehatan Puskesmas Gandus Tahun

2009-2011

No Upaya Kesehatan TargetPencapaian

2009 2010 20111

2.

3.

4.

Penyuluhan PHBSa. Rumah Tanggab. Institusi

pendidikan c. Institusi sarana

kesehatand. Institusi TTUe. Institusi tempat

kerjaf. Warung Makan

Bayi mendaapat ASI eksklusif

Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat.a. Posyandu Pratama

(Baru)b. Posyandu madyac. Posyandu Purnama d. Posyandu Mandiri

Penyuluhan NAPZA

100%100%

100%

80%80%

80%

80%

100%

100%100%100%

50%

83,3%80%

80%

82,0%88,9%

81,3%

60,7%

100%

100%100%100%

80%

24,9%74,3%

80%

76,8%57,1%

76,9%

77,2%

100%

100%100%100%

80%

82%85,7%

100%

80%77,8%

81,3%

54,2%

100%

100%100%100%

80%

(Sumber : Penilaian Kinerja Puskesmas, Puskesmas Gandus Tahun 2009-2011)

Page 53: Laporan AKK Deska Baru

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

4.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data yang diperoleh dari profil puskesmas dan data penilaian kinerja

puskesmas khususnya program promosi kesehatan di puskesmas Gandus Pelembang

tahun 2009-2011, diketahui beberapa masalah:

A : Belum tercapainya cakupan penyuluhan PHBS pada Institusi tempat kerja

pada tahun 2010 yaitu 57,1 % dan pada tahun 2011 yaitu 77,8% dengan

target pencapaian cakupan 80%.

B : Belum tercapainya cakupan penyuluhan PHBS pada rumah tangga tahun

2009 yaitu sekitar 83,3%, tahun 2010 yaitu sekitar 24,9%, dan tahun 2011

yaitu sekitar 82% dengan target cakupan pencapaian yaitu sebesar 90%.

C : Belum tercapainya target penyuluhan PHBS Pada Institusi Pendidikan

yaitu 80%, pada tahun 2009 pencapaiannya yaitu 80%, tahun 2010 yaitu

74,3% dan tahun 2011 yaitu 85,7%.

D : Belum tercapainya cakupan upaya kesehatan bayi yang mendapat ASI

eksklusif pada tahun 2009-2011 dengan pencapaian yaitu sekitar 60,7%,

77,2%, 54,2% dengan target pencapaian 80%.

E : Belum tercapainya cakupan upaya kesehatan di institusi sarana kesehatan

pada tahun 2009 dan 2010 dengan pencapaian yaitu 80% dan 80% dengan

target pencapaian 100%.

53

Page 54: Laporan AKK Deska Baru

F : Belum tercapainya cakupan upaya kesehatan di TTU pada tahun 2010

dengan pencapaian yaitu 76,8% dengan target pencapaian 80%.

G : Belum tercapainya cakupan upaya kesehatan di warung makan pada

tahun 2010 dengan pencapaian yaitu 76,9% dengan target pencapaian

80%.

4.2 Prioritas Masalah

Dari hasil identifikasi masalah, kemudian dicari prioritas masalah dalam bentuk

tabel di bawah ini, dengan menggunakan metode Pair Comparasion dan metode Skoring

(PAHO).

Tabel. 8

Metode Pair Comparision

ASPEK URGENCY ASPEK SERIOUNESS ASPEK GROWTH

A : B = BA : C = AA : D =AA : E = EA : F = FA : G = AB : C = CB : D = BB : E = EB : F = FB: G = GC : D = DC : E = CC : F = FC : G = GD : E = ED : F = FD : G = G

A : B = BA : C = CA : D =DA : E =AA : F =AA : G = AB : C =CB : D =DB : E = BB : F =BB: G =BC : D =DC : E = CC : F =CC : G =CD : E =DD : F =DD : G =D

A : B = BA : C = CA : D =DA : E =EA : F =AA : G =AB : C =CB : D =BB : E =EB : F =BB: G =BC : D =DC : E =EC : F =CC : G =CD : E =DD : F =DD : G =D

Page 55: Laporan AKK Deska Baru

E : F = EE : G = GF : G = F

E : F =EE : G =GF : G =F

E : F =EE : G =GF : G =F

TotalA = 3B = 2C = 2D = 1E = 4F = 5G = 4

TotalA = 3B = 4C = 5D = 6E = 1F = 1G = 1

TotalA = 2B = 4C = 4D = 5E = 4F = 1G = 1

Tabel.9

Rekap Metode Pair Comparision

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Tingkat

A 3 3 2 8 VB 2 4 4 10 IIIC 2 5 4 11 IID 1 6 5 12 IE 4 2 4 10 IVF 5 1 1 7 VIG 4 1 1 6 VII

Keterangan :

- Urgency : Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah/ besarnya

masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.

- Seriousness : Seberapa besar pengaruh negatif sebuah masalah / derajat kefatalan

masalah-masalah yang diyakini paling besar bepengaruh negatif.

- Growth : Komplekbilitas sebuah masalah/ trend pertumbuhan (masalah yaang paling

komplek).

Page 56: Laporan AKK Deska Baru

Tabel.10

Metode Skoring (PAHO)

Masalah M S V CC PC Skor TKA 1 1 3 2 1 8 VB 2 2 2 2 1 9 IIIC 2 2 2 2 2 10 IID 3 3 1 2 2 11 IE 2 2 2 1 2 9 IVF 2 2 2 1 1 8 VIG 1 1 3 1 1 7 VII

Keterangan :

Keterangan:

M : Magnitude ( besarnya masalah)

S : Seriousness ( tingkat kefatalan masalah )

V : Vulnerability ( kemudahan mengatasi masalah )

CC : Community concern (persepsi masyarakat terhadap masalah)

PC : Political commitment ( komitmen politis)

1: Nilai rendah

2: Nilai sedang

3: Nilai tinggi

Dari hasil perhitungan dengan metode pair comparision dan skoring (PAHO),

maka prioritas masalah yang dipilih adalah cakupan upaya kesehatan bayi mendapat ASI

Eksklusif yang belum mencapai target dengan peringkat tertinggi yaitu tingkat I.

Page 57: Laporan AKK Deska Baru

4.3 Perumusan Tujuan

4.3.1 Tujuan Umum

Meningkatnya cakupan pencapaian jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di

puskesmas Gandus Palembang tahun 2013

4.3.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan Pengetahuan masyarakat terutama tentang ASI eksklusif

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan ibu

penyuluhan tentang ASI eksklusif

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program pemberian ASI eksklusif

pada bayi

4. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka penyuluhan

tentang ASI eksklusif

Page 58: Laporan AKK Deska Baru

4.4. Identifikasi Penyebab Masalah

Proses identifikasi penyebab masalah dpat dilihat dari diagram sebab akibat Fishbone (Tulang Ikan) brikut ini:

Diagram Fishbone (Tulang Ikan)

Gambar.1 Diagram Fishbone Identifikasi Penyebab Masalah

Rendahnya cakupan pemberikan ASI eksklusif

MarketMaterialMachine

MethodMan Pengetahuan masyarakat

dan ibu hamil masih rendah

Alat-alat peraga untuk penyuluhan masih kurang

Kurangnya pemberdayaan sarana dan prasarana kesehatan

Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat Pelaksanaan

kegiatan penyuluhan belum optimal

Money

Tenaga kesehatan masih kurang

Kurangnya kerjasama dengan toko masyarakt dan toko agama

Dana yang tersedia terbatas

Kurangnya pemberdayaan masyarakat Kurangnya Kesabaran

ibu saat menyusui

Kurangnya perawatan payudara saat hamil

Kurangnya kerja sama dengan lintas sektoral

Page 59: Laporan AKK Deska Baru

Masih rendahnya bayi yang mendapat ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Gandus Palembang tahun 2009-2011

Dari masalah yang ada, dipilih beberapa yang berperan dominan dan melatar belakangi

terjadinya masalah tersebut:

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang manfaat ASI

eksklusif

2. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat ASI eksklusif

3. Ketersediaan tenaga masih kurang dan kurangnya pemberdayaan sarana dan

prasarana.

4.5. Alternatif Penyebab Masalah

Tabel.11 Alternatif Penyebab Masalah

Rumusan Masalah

Penyebab MasalahPendekatan Pemecahan

Masalah

Rendahnya jumlah cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gandus Pelembang tahun 2009-2011

a. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat

b. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan belum optimal

c. Kurangnya pemberdayaan masyarakat

d. Kurangnya perawatan payudara saat hamil

e. Kurangnya Kesabaran ibu saat menyusui

f. Pengetahuan masyarakat dan ibu hamil masih rendah

g. Tenaga kesehatan masih

a. Meningkatkan Penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif

b. Pengoptimalan kegiatan penyuluhan

c. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakt

d. Lebih meningkatkan pemahaman tentang perawatan payudara

e. Penambahan tenaga

Page 60: Laporan AKK Deska Baru

kurangh. Alat-alat peraga untuk

penyuluhan masih kurangi. Kurangnya

pemberdayaan sarana dan prasarana kesehatan

j. Kurangnya kerja sama dengan lintas sektoral

k. Kurangnya kerjasama dengan toko masyarakat dan toko agama

l. Dana yang tersedia terbatas

kesehatanf. Mengusulkan

pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan promosi kesehatan.

g. Meningktkan kerja sama dengan pihak terkait.

4.6. Pemecahan Masalah Terpilih

Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang telah diidentifikasi, selanjutnya

dilakukan pemilihan prioritas pemecahan masalah dengan menggunakan metode Scoring.

Adapun kriteria matrik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas

M (Magnitude) : Besarnya masalah yang dapat diselesaikan

I (importency) : Pentingnya cara penyelesaian masalah

V (vunerability) : Sensitifitas cara penyelesaian

2. Efisiensi

Page 61: Laporan AKK Deska Baru

Tabel .12

Penentuan Prioritas Masalah dengan Kriteria Matrik

No. Pemecahan Masalah

Efektifitas Efisiensi Jumlah

M I V CM x I x V

C

1 Meningkatkan Penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif

3 3 2 2 4

2 Pengoptimalan kegiatan penyuluhan 3 2 1 2 3

3 Meningkatkan pendekatan kepada masyarakt

2 2 2 2 3

4 Lebih meningktakan pemahaman tentang perawatan payudara 2 1 3 3 2

5 Penambahan tenaga kesehatan2 2 1 2 2,5

6 Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan promosi kesehatan

2 1 1 2 2

7 Meningktkan kerja sama dengan pihak terkait

1 1 1 2 1,5

Dari penentuan prioritas pemecahan masalah,maka pemecahan masalah terpilih

adalah “meningkatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif

Page 62: Laporan AKK Deska Baru

4.7.Penyusunan Rencana Operasional

4.7.1. Rencana Kegiatan Operasional

Tabel.13Rencana Operasional

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya Tempat dan waktu

P. jawab Rencana evaluasi

1 Persiapana. Rapat

pembentukan panitia penyuluhan

a. Pembagian tugas

a. Karyawan dan Staf Puskesmas

Rp.100.000 Puskesmas, 1 Desember 2012

Pimpinan Puskesmas

a. Susunan panitiab. Daftar Hadirc. Notulen

b. Penentuan jadwal dan menentukan lokasi

b. Meyusun kegiatan dan memilih lokasi yang strategis

b. Karyawan dan Staf Puskesmas

Rp.50.000 Puskesmas, 3-4 Desember 2012

Karyawan dan Staf Puskesmas

Survei tempat lokasi

c. Penentuan nara sumber

c. Pemilihan Materi yang mudah dipahami

c. Karyawan dan Staf Puskesmas

Rp.150.000 Puskesmas, 5-6 Desember 2012

Karyawan dan Staf Puskesmas

d. Pembuatan leaflet tentang ASI Eksklusif

d. Pembagian leaflet pada peserta penyuluhan

d. Karyawan dan Staf Puskesmas

Rp.100.000 Puskesmas, 7-10 Desember 2012

Karyawan dan Staf Puskesmas

Page 63: Laporan AKK Deska Baru

2 Pelaksanaana. Pembukaanb. Penyuluhan

tentang ASI eksklusif

c. Pembagian leaflet

d. Konsumsi

a. Membuka acara

b. Memberikan dan mengingatkan pengetahuan masyarakat tentang

c.Meningkatkanbahaya napza pengetahuan masyarakat tentang tempat sampah yang memenuhi syarat

d.Menyediakan konsumsi panitia dan peserta

Kelurahan TOMA, RW, RT dan masyarakat

Rp.300.000 Puskesmas, 14 Desember 2012

Pimpinan PKM

a. catatan pertanyaanb. absensi peserta penyuluhanc. SPJ yang telah ditanda tangani oleh Lurah

Evaluasia. Pembuatan

laporan

b. Pembubaran Panitia

a. Untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan yang telah dilakukan

b. Menutup kegiatan

Hasil kegiatan penyuluhan

b.Panitia yang terlibat

Rp.100.000

Rp.200.000

Puskesmas, 17 Desember 2012

Puskesmas, 24 Desember 2012

Karyawan dan Staf Puskesmas

Karyawan dan Staf Puskesmas

a. Absensib. Hasil Penyuluhan

Page 64: Laporan AKK Deska Baru

4.7.2 Rencana Waktu Kegiatan

Tabel.14 Rencana Waktu Kegiatan

No KegiatanDesember 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1. Persiapan:Rapat pembentukan panitia penyuluhan

1.Penentuan jadwal dan menentukan lokasiPersiapan materi dan Penentuan narasumberPembuatan leaflet tentang ASI Eksklusif

2 Pelaksanaan:Pembukaan

Page 65: Laporan AKK Deska Baru

Penyuluhan secara langsungPembagian leaflet tentang ASI EksklusifKonsumsi

3 Evaluasi:Pembuatan laporanPembubaran panitia penyuluhan

Page 66: Laporan AKK Deska Baru

4.8 Kerangka Acuan Kegiatan / Term of Reference (TOR)

4.8.1 Latar Belakang

Di era globalisai, dimana para wanita tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi

para wanita juga meniti karir dibidang perkantoran dan bidang laiinya. Hal ini

memberiakn dampak bahwa wanita mempunyai bayi tidak bisa memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya, sehingga banyak bayi yang diberi susu formula dengan alasan

praktis, namun dari segi ekonomi susu formula lebih memerlukan banyak biaya

dibandingkan dengan ASI.

Paradigma ibu-ibu bahwa susu formula lebih baik dibandingkan dengan ASI

adalah paradigma yangb salah, karena ASI dari segi apapun lebih baik dibandingkan

dengan susu formula. Karena dalam ASI terdapat zat-zat yang dapat membantu daya

tahan tubuh bayi, sehingga para petugas kesehatan harus lebih menggalakan penyuluhan

tentang ASI eksklusif.

4.8.2 Tujuan

Kegiatan penyuluhan pemahaman masyarakat tentang Asi eksklusif

1. Adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang ASI

eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Gandus Palembanag

2. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif

4.8.3 Sasaran

Sasaran pada kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat terutama ibu-ibu

yang berada di wilayah kerja Gandus Palembang.

Page 67: Laporan AKK Deska Baru

4.8.4 Metode dan Alat

a. Metode yang diapakai dalam pelatihan ini adalah ceramah, tanya jawab, dan

diskusi.

b. Sedangkan alat bantu yang digunakan pada waktu pelatihan ini adalah leaflet,

brosur dan alat peraga.

4.8.5 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini berupa penyuluhan tentang manfaat ASI

Eksklusif bagi masyarakat terutama ibu-ibu yang berada diwilayah kerja Puskesmas

Gandus Palembang

4.8.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pada tanggal 14 Desember 2012 di Posyandu Gandus.

4.8.7 Dana

Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana

operasional Puskesmas Gandus, sebesar Rp.1.000.000

4.8.8 Alat Ukur Keberhasilan

Laporan bulan / Triwulan Promosi Kesehatan

Page 68: Laporan AKK Deska Baru

4.8.9 Penutup

Demikianlah Kerangka Acuan kegiatan penyuluhan promosi kesehatan kepada

masyarakat di Puskesamas Gandus Palembang tahun 2012, semoga dapat dijadikan

acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.

Page 69: Laporan AKK Deska Baru

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Rendahnya Jumlah Bayi yang Mendapat ASI eksklusif di Puskesmas

Gandus

Hasil yang diperoleh dari data Puskesmas Gandus palembang

tahun 2009-2011 ada beberapa masalah yang ditemukan diantaranya:

a. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat dan Pelaksanaan kegiatan

penyuluhan belum optimal.

b. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan belum optimal

c. Pengetahuan masyarakat dan ibu hamil masih rendah.

d. Kurangnya pemberdayaan masyarakat dan kurangya Tenaga kesehatan .

e. Kurangnya Kesabaran ibu saat menyusui dan kurangya perawatan

payudara saat hamil .

f. Alat-alat peraga untuk penyuluhan masih kurang.

g. Kurangnya pemberdayaan sarana dan prasarana kesehatan.

h. Kurangnya kerja sama dengan lintas sektoral, toko masyarakat, dan toko

agama.

i. Dan dananya terbatas.

Penulis menjadikan promosi kesehatan merupakan salah satu

prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini

bertanggung jawab terhadap pengenalan/promosi kesehatan di

69

Page 70: Laporan AKK Deska Baru

masyarakat. Program dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Kebijakan

kesehatan merupakan pedoman bagi puskesmas untuk menjalankan

program kesehatan di Puskesmas. Fungsi dukungan Dinkes ke Puskesmas

dalam kegiatan program dapat berupa pengadaan sumber daya manusia

dan sumber daya lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program

pengobatan. Dukungan Dinkes dalam proses pelaksanaan seperti kegiatan

pembinaan, pengarahan dan pengendalian program juga dibutuhkan oleh

puskesmas.

Mengingat masih rendahnya jumlah bayi yang mendapat ASI

eksklusif diwilayah kerja puskesmas Gandus Palembang, dimana dari

data yang didapatkan dari penilaian kinerja tahun 2009, didapatkan

capaian sebesar 60,7%, tahun 2010 yaitu 77,2%, tahun 2011 yaitu 54,2

denga target pencapaian yaitu 80%, maka perlu di tingkatkan

penyuluhan tentang manfaat ASI eksklusif bagi bayi.

Page 71: Laporan AKK Deska Baru

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Masalah-masalah pada program promosi kesehatan adalah rendahnya

pencapaian cakupan upaya kesehatan bayi yang mendapat ASI eksklusif pada

tahun 2009-2011 dengan pencapaian yaitu sekitar 60,7%, 77,2%, 54,2%

dengan target pencapaian 80%.

2. Prioritas masalah yang ada pada program promosi kesehatan adalah dapat

diketahui bahwa dari hasil perhitungan dengan metode pair comparision dan

skoring (PAHO), maka prioritas masalah yang dipilih adalah rendahnya bayi

yang mendapat ASI eksklusif dengan peringkat tertinggi yaitu tingkat I.

3. Tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatnya jumlah bayi yang mendapat

ASI eksklusif

4. Identifikasi penyebab masalah rendahnya cakupan bayi yang mendapat ASI

eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang.

a. Belum optimalnya penyuluhan kepada masyarakat

b. Pengetahuan masyarakat dan ibu hamil masih rendah

c. Pemberdayaan masyarakat masih kurang

d. Tenaga kesehatan masih terbatas

Page 72: Laporan AKK Deska Baru

e. Kurangnya Kesabaran ibu saat menyusui dan kurangya perawatan payudara

saat hamil

f. Alat-alat peraga untuk penyuluhan belum lengkap

g. Pemberdayaan sarana dan prasarana kesehatan belum optimal

h. Kurangnya kerja sama dengan lintas sektoral, toko masyarakat, dan toko

agama

i. Dan terbatasnya dana.

5.Alternatif Pemecahan masalah rendahnya cakupan bayi yang mendapat ASI

eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang yaitu :

a. Meningkatkan Penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif

b. Pengoptimalan kegiatan penyuluhan

c. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakt

d. Lebih meningktakan pemahaman tentang perawatan payudara

e. Penambahan tenaga kesehatan

f. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan promosi

kesehatan.

g. Meningktkan kerja sama dengan pihak terkait.

6. Pemecahan masalah terpilih dari rendahnya cakupan bayi yang mendapat ASI

eksklusif menggunakan metode scoring .

Page 73: Laporan AKK Deska Baru

7. Tersusunnya Rencana Operasional (RO) dari pelaksanaan penyuluhan

mengenai progarm promosi kesehatan terutama cakupan bayi yang mendapat

ASI Eksklusif di pemukiman nilai kerja Puskesmas Gandus Palembang.

8. Tersusunnya Kerangka Acuan/Term of Reference (TOR) dari pelaksanaan

penyuluhan program promosi kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Gandus

terutama masalah penyuluhan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Gandus.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah :

1. Agar diberikan reaward kepada petugas dengan kinerja yang

memuaskan guna meningkatkan motivasi kerja.

2. Memberikan penyuluhan secara rutin kepada masayarakat

tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dengan menggunakan bahasa

yang dimengerti oleh masyarakat.

3. Membuat rancangan penyuluhan tentang ASI eksklusi semenarik mungkin.

4. Memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada dan memberikan pelatihan-

pelatihan teknis kepada tenaga kesehatan.

5. Mengusulkan dana untuk penyuluhan tentang ASI eksklusif

yang melibatkan pihak terkait.