laporan akhir pemantauan kegiatan penguatan …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi...

123
LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN-LDPM 2015 Pusat Distribusi Dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 2015

Upload: hoangmien

Post on 03-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN-LDPM

2015

Pusat Distribusi Dan Cadangan Pangan

Badan Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian

2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

i

Laporan Akhir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM 2015

KATA PENGANTAR

Kegiatan koordinasi, sinkronisasi, pengembangan, pemantapan dan

pemantauan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas Bidang

Distribusi Pangan, sesuai tugas dan fungsinya untuk mendukung Pusat

Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Pertanian dalam rangka penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantauan

dan evaluasi kelembagaan pangan.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan pemantauan dan

pengumpulan data; pembinaan dan pengendalian serta sinkronisasi dan

konsolidasi salah satu kegiatan strategis Badan Ketahanan Pangan, yaitu

mengimplementasikan kegiatan Penguatan-Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (P-LDPM) sejak tahun 2009 sampai 2015 gapoktan yang telah

dibina sejumlah 1.582 yang tersebar di 28 provinsi sentra produksi

padi/jagung. Konsep kegiatan P-LDPM adalah memberikan bantuan sosial

(bansos) untuk penguatan modal Gapoktan P-LDPM. Kegiatan P-LDPM

dirancang dalam 3 tahap, yaitu (1) Tahap penumbuhan diberikan dana bansos

untuk penguatan modal dan pendampingan; (2) Tahap pengembangan

diberikan dana bansos untuk penguatan modal dan pendampingan, dan (3)

Tahap kemandirian diberikan pendampingan.

Laporan akhir kegiatan P-LDPM tahun 2015 ini disusun sebagai salah satu

bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pemantauan, pembinaan,

koordinasi dan sinkronisasi kegiatan P-LDPM untuk memberikan gambaran

tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan P-LDPM dilapangan dan

permasalahan serta tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan bansos

sebagai penguatan modal pengembangan usaha distribusi/pemasaran dan

pengelolaan cadangan pangan serta penguatan posisi kelembagaan gapoktan

dalam upaya stabilisasi harga minimal di tingkat petani anggotanya.

Keterbatasan dan kekurangan dalam tulisan laporan ini akan dijadikan acuan

pada masa datang.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan

Dr. Benny Rachman

Page 3: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

iii

Laporan Akhir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM 2014

DAFTAR ISI

Halaman

TIM PENYUSUN ...................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................... iii

DAFTAR TABEL ..................................................................... iV

DAFTAR GAMBAR ................................................................... V

DAFTAR GRAFIK .................................................................... Vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A.LATAR BELAKANG ............................................................. 1

B.TUJUAN ......................................................................... 2

C.RUANG LINGKUP PEMANTAUAN ............................................. 3

BAB II METODE PEMANTAUAN .................................................... 4

A.KERANGKA PIKIR PEMANTAUAN ............................................. 4

B.METODE PENGUMPULAN DATA ............................................... 4

C.METODE PENGOLAHAN DATA ................................................ 5

BAB III KONSEP PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT

................................................................................... 6

A.KERANGKA PIKIR KEGIATAN LDPM ........................................... 6

B.STRATEGI KEBERLANJUTAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGUATAN-LDPM

.................................................................................. 9

BAB IV HASIL PEMANTAUAN KEGIATAN P-LDPM .............................. 12

A.PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA PEMBELIAN GABAH DAN JAGUNG

OLEH GAPOKTAN PENGUATAN-LDPM ....................................... 12

B.PERKEMBANGAN PEMANFAATAN DANA BANSOS KEGIATAN PENGUATAN-

LDPM ............................................................................ 17

B.1.PERKEMBANGAN PEMANFAATAN DANA BANSOS PENGUATAN –LDPM

.................................................................................. 17

B.2.PERKEMBANGAN PEMANFAATAN DANA BANSOS PENGUATAN –LDPM

PERPROVINSI ................................................................... 21-90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 91

LAMPIRAN ............................................................................ 95

Page 4: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

iv

Laporan Akhir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM 2014

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1. HARGA RATA-RATA PEMBELIAN JAGUNG OLEH GAPOKTAN

LDPM TAHUN 2014 ..................................................... 16

TABEL 2.REALISASI PENYALURAN DANA BANSOS PENGUATAN-LDPM

TAHUN 2014 ............................................................ 18

TABEL 3.GAPOKTAN P-LDPM KABUPATEN KARAWANG, JABAR ............. 26

TABEL4.DAFTAR NAMA GAPOKTAN PELAKSANA KEGIATAN PENGUATAN

P– LDPM DI KABUPATEN TASIKMALAYA ............................... 26

TABEL 5.MODAL USAHA GAPOKTAN SUBUR TANI ............................. 38

TABEL6.ASET GAPOKTAN SUBUR TANI DESA BUDUR BERUPA

ALSINTAN, MODAL USAHA DAN MODAL TETAP ...................... 40

TABEL7.HASIL VERIFIKASI GAPOKTAN TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN

2014 ...................................................................... 60

TABEL8.GAPOKTAN PENGUATAN-LDPM PROVINSI DIY TAHUN 2014 ........ 69

TABEL9.RINCIAN TOTAL ALOKASI DANA BANSOS P-LDPM PROVINSI

JAWA TIMUR ............................................................. 87

TABEL10.LAPORAN PERKEMBANGAN DANA BANSOS GAPOKTAN

SEJAHTERA ............................................................. 90

Page 5: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

v

Laporan Akhir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM 2014

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.KERANGKA PIKIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN

LDPM ................................................................... 4

GAMBAR 2.KERANGKA PIKIR KEGIATAN PENGUATAN LDPM ................. 6

GAMBAR 3.PERKEMBANGAN JUMLAH LDPM TAHUN 2009-2014 ............. 10

Page 6: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

vi

Laporan Akhir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM 2014

DAFTAR GRAFIK

Halaman

GRAFIK 1. HARGA PEMBELIAN RATA-RATA GKP OLEH GAPOKTAN LDPM

TAHUN 2014 ......................................................... 13

GRAFIK 2. HARGA PEMBELIAN RATA-RATA GKG OLEH GAPOKTAN

LDPM TAHUN 2014 .................................................. 14

GRAFIK 3. HARGA PEMBELIAN RATA-RATA BERAS OLEH GAPOKTAN

LDPM TAHUN 2014 .................................................. 15

Page 7: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan petani, Poktan,

dan/atau Gapoktan terhadap jatuhnya harga gabah, beras,

dan/atau jagung di saat panen raya dan masalah aksesbilitas

pangan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian c.q. Badan

Ketahanan Pangan, sejak tahun 2009 telah melaksanakan

kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

(Penguatan-LDPM). Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan

stabilisasi harga pangan di tingkat petani dan ketahanan pangan

di tingkat rumah tangga petani melalui: (i) pengembangan unit-

unit usaha (unit usaha distribusi atau pemasaran atau

pengolahan dan pengelolaan cadangan pangan); dan (ii)

pembangunan sarana penyimpanan milik Gapoktan agar dapat

meningkatkan posisi tawar petani, meningkatkan nilai tambah

produksi petani dan mendekatkan akses masyarakat terhadap

sumber pangan. Dana belanja bansos yang disalurkan ke

Gapoktan pada: (i) Tahap Penumbuhan wajib digunakan untuk

pembangunan atau renovasi sarana penyimpanan (gudang);

pengadaan gabah, beras dan/atau pangan lokal spesifik lainnya;

dan pembelian gabah, dan/atau beras terutama dari hasil

produksi petani anggotanya, (ii) Tahap Pengembangan wajib

digunakan untuk pengadaan gabah, beras dan/atau pangan lokal

spesifik lainnya jika dibutuhkan; dan pembelian gabah, beras

dan/atau jagung terutama dari hasil produksi petani anggotanya.

Bagi provinsi/kabupaten/kota yang sudah mengalokasikan dana

dari APBD untuk pembangunan gudang, maka dana belanja

bansos tersebut dapat digunakan untuk penguatan modal usaha

penjualan-pembelian gabah, beras dan/atau jagung dan/atau

untuk pengadaan cadangan pangan. Gapoktan Tahap

Kemandirian tidak lagi menerima dana belanja bansos tetapi

Page 8: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 2

wajib mengelola dana yang sudah diterimanya secara

berkelanjutan untuk terus digunakan dalam pembelian gabah,

beras dan/atau jagung sehingga terjadi pemupukan modal dari

kegiatan pembelian dan penjualan pangan. Pada tahun 2015

kegiatan Penguatan-LDPM dialokasikan kepada 203 Gapoktan

tahap penumbuhan, 38 Gapoktan tahap pengembangan, dan 117

Gapoktan tahap kemandirian. Agar pelaksanaan kegiatan

Penguatan LDPM tahap pengembangan dan tahap kemandirian

dapat berjalan sesuai ketentuan, perlu dilaksanakan

pemantauan, pembinaan, koordinasi, dan konsolidasi terhadap

seluruh stake holder yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

tersebut.

Kegiatan pemantauan dalam laporan ini merupakan gambar

kegiatan yang mencakup pemantauan, pembinaan, koordinasi,

dan konsolidasi LDPM diharapkan dapat memberikan gambaran

hasil perkembangan pencairan dan pemanfaatan dana bansos

Gapoktan dan pelaksanaan kegiatan bansos Penguatan-LDPM,

serta terbinanya Gapoktan tahap penumbuhan, pengembangan,

kemandirian dan pasca kemandirian.

B. Tujuan

Tujuan Kegiatan Pemantauan Penguatan - LDPM adalah :

1. Menyusun informasi gambaran pelaksanaan pemberdayaan

Gapoktan dalam organisasi Gapoktan pelaksana kegiatan

Penguatan-LDPM dalam mengembangkan unit usaha

distribusi/pemasaran pangan dan unit pengelola penyediaan

cadangan pangan.

2. Memantau perkembangan Gapoktan dalam memanfaatkan dana

bansos sebagai penguatan modal usaha pada tahap penumbuhan

dan tahap pengembangan.

Page 9: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 3

3. Memantau perkembangan stabilisasi harga gabah dan jagung yang

dilakukan oleh Gapoktan Penguatan-LDPM

4. Menyampaikan hasil pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi

perkembangan kegiatan Penguatan-LDPM tahap penumbuhan,

pengembangan dan kemandirian bagi aparat, pendamping dan

pendampingan Gapoktan

C. Ruang Lingkup Pemantauan

1. Lokasi Pemantauan

Lokasi Pemantauan kegiatan dilaksankan di 15 (lima belas)

Provinsi yang terdiri dari : Banten, Jawa Barat, Sulawesi

Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur,

Lampung, Bengkulu, Riau, Kalsel, Sulawesi Selatan, Gorontalo,

Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah,Sumatera Barat.

2. Sasaran Pemantauan

Pemantauan dilaksanakan pada Gapoktan pelaksana kegiatan

Penguatan-LDPM tahun 2015 yang terdiri dari Gapoktan tahap

penumbuhan tahun 2015, Gapoktan tahap pengembangan yang

ditumbuhkan tahun 2015 dan Gapoktan tahap kemandirian yang

ditumbuhkan tahun 2013.

Page 10: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 4

BAB II

Metode Pemantauan

A. Kerangka Pikir Pemantauan

Yang dimaksud dengan kegiatan pemantauan dalam laporan

ini adalah kegiatan meliputi kegiatan pemantauan, koordinasi

dan sinkronisasi serta pembinaan kegiatan Penguatan-LDPM

tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan tahap

kemandirian tahun 2015. Kegiatan pemantauan, pembinaan

dan pengumpulan data P-LDPM dilakukan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan kegiatan oleh Gapoktan (Tahap

Penumbuhan, Tahap pengembangan dan Tahap Kemandirian)

dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan usaha

distribusi/pemasaran/ pengolahan pangan dan pengelola

cadangan pangan ditinjau dari 3 aspek yaitu : kelembagaan,

unit usaha distribus/pemasaran/pengolahan dan unit

cadangan pangan. (Gambar 1)

Gambar 1. Kerangka Pikir Pemantauan Kegiatan Penguatan-LDPM

Tahap

Penumbuhan

201

Tahap

Pengembangan

Tahap

Kemandirian

Kelembagaan

Unit

Distribusi/Pengolahan

Unit Cadangan Pangan

Manfaat

Pemanfaatan Bansos sebagai

Penguatan modal untuk:

Penguatan-LDPM Th. 2015

Page 11: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 5

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pemantauan dilaksanakan melalui pengumpulan data

dan tatap muka. Pengumpulan data dengan menggunakan

Kuesioner (kuesioner terlampir) dengan sasaran pemantauan

adalah Gapoktan pelaksana Penguatan-LDPM tahap

penumbuhan, pengembangan dan tahap kemandirian tahun

2015.

Sumber data dan informasi dikumpulkan dengan melakukan

wawancara dengan aparat provinsi selaku Tim Pembina,

aparat kabupaten selaku Tim Teknis, pendamping dan

pengurus Gapoktan pelaksanaan Penguatan-LDPM. Materi

pemantauan antara lain meliputi pemanfaatan dana bansos

sebagai penguatan modal usaha sesuai dalam pedoman dan

manfaat yang diperoleh bagi anggota dan pengurus Gapoktan

Penguatan-LDPM serta berkembangnya membangun jejaring

kemitraan. Selain itu dalam laporan pemantauan ini juga

disampaikan hasil dari laporan Gapoktan Penguatan-LDPM

melalui SMS center.

C. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi tabulasi data dan pengolahan data

yang berasal dari SMS center dan pengumpulan data hasil

pemantauan di lapangan dengan menggunakan kuesioner.

Data dari sms center dianalisis untuk melihat perkembangan

harga rata-rata pembelian Gapoktan Penguatan-LDPM dalam

pemanfaatan bansos sebagai bantuan penguatan modal.

Sedangkan data dari kuesioner pemantauan langsung di

lapangan untuk melihat : (1) perkembangan pemanfaatan

dana bansos yang dilaksanakan oleh Gapoktan Penguatan-

LDPM untuk kegiatan pembangunan/renovasi gudang,

pengembangan unit usaha distribusi/pemasaran pangan dan

pengelolaan cadangan pangan, (2) perkembangan

Page 12: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 6

kelembagaan Gapoktan dalam kiprahnya membanguan

organisasi Gapoktan melalui pemberdayaan, (3) manfaat

dana bansos bagi Gapoktan penguatan-LDPM, dan (4)

permasalahan yang dihadapi dan prospek pengembangannya.

Page 13: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 7

BAB III

KONSEP PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN

MASYARAKAT

A. Kerangka Pikir Kegiatan LDPM

Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian

Pertanian dalam pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM

merupakan untuk mewujudkan stabilisasi harga pangan di

tingkat petani dan Ketahanan Pangan di tingkat rumah tangga

petani melalui: a) pengembangan unit-unit usaha (unit usaha

distribusi atau pemasaran atau pengolahan dan pengelolaan

cadangan pangan); dan b) pembangunan sarana penyimpanan

milik Gapoktan agar dapat meningkatkan posisi tawar petani,

meningkatkan nilai tambah produksi petani dan mendekatkan

akses masyarakat terhadap sumber pangan (Gambar 1).

Unit Pengelolaan

Cadangan

Pangan

Terwujudnya stabilitas harga pangan wilayah

Terwujudnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga petani

Unit Usaha Pengolahan

B A N S O S + Pendampingan

Akses pangan

meningkat

Rendahnya posisi tawar petani pada saat panen raya

Rendahnya nilai tambah produk pertanian

Terbatasnya modal usaha Gapoktan

Terbatasnya akses pangan (beras) pada saat masa paceklik

Permasalahan

Modal usaha dan

manajemen meningkat

Gapoktan

Unit Usaha

Distribusi/Pemasaran/

Pengolahan

Nilai tambah produk meningkat

Posisi

tawar

meningkat

Harga di

petani baik

A.Gambar 1 Kerangka Pikir Kegiatan Penguatan LDPM.

Page 14: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 8

Kebijakan tersebut diarahkan untuk: a) mendukung upaya petani

memperoleh harga yang lebih baik pada saat panen raya; b)

meningkatkan kemampuan petani memperoleh nilai tambah

produk pangan dan usahanya melalui kegiatan

pengolahan/pengepakan/pemasaran sehingga terjadi perbaikan

pendapatan di tingkat petani anggotanya; dan c)

memperkuat kemampuan Gapoktan dalam pengelolaan cadangan

pangan sehingga mampu mendekatkan akses pangan anggotanya

saat menghadapi paceklik atau tidak ada panen.

Dana Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan ke Gapoktan pada:

a) Tahap Penumbuhan wajib digunakan untuk pembangunan atau

renovasi sarana penyimpanan (gudang); pengadaan gabah, beras

dan/atau pangan lokal spesifik lainnya; dan pembelian gabah,

dan/atau beras terutama dari hasil produksi petani anggotanya;

b) Tahap Pengembangan wajib digunakan untuk pengadaan

gabah, beras dan/atau pangan lokal spesifik lainnya jika

dibutuhkan; dan pembelian gabah, beras dan/atau jagung

terutama dari hasil produksi petani anggotanya. Bagi

provinsi/kabupaten/kota yang sudah mengalokasikan dana dari

APBD untuk pembangunan gudang, maka dana Belanja Bantuan

Sosial tersebut dapat digunakan untuk penguatan modal usaha

penjualan-pembelian gabah, beras dan/atau jagung dan/atau

untuk pengadaan cadangan pangan.

Gapoktan Tahap Kemandirian tidak lagi menerima dana Belanja

Bantuan Sosial tetapi wajib mengelola dana yang sudah

diterimanya secara berkelanjutan untuk terus digunakan dalam

pembelian gabah, beras dan/atau jagung sehingga terjadi

pemupukan modal dari kegiatan pembelian dan penjualan

pangan.

Page 15: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 9

Dukungan pemerintah dalam rangka pemberdayaan Gapoktan di

daerah sentra produksi, dengan meningkatnya kegiatan

pembelian-penjualan diharapkan mampu meminimalkan tingkat

fluktuasi harga di wilayah pada saat panen raya sehingga

terwujud stabilisasi harga di tingkat petani. Dengan

terkendalinya tingkat harga pangan di wilayah tersebut

diharapkan mampu mengatasi inflasi, dan memotivasi

bekerjanya mekanisme pasar secara efektif dan efisien.

Sejalan dengan proses pemberdayaan, maka kegiatan

Penguatan-LDPM Tahun 2015 dilakukan melalui beberapa

tahapan yaitu: Penumbuhan, Pengembangan dan Kemandirian.

Dukungan dana Belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari

APBN untuk kegiatan Penguatan-LDPM hanya diberikan ke

Gapoktan Tahap Penumbuhan dan Pengembangan, yaitu pada

tahun pertama dan tahun kedua. Sementara itu pada tahun

ketiga, Gapoktan hanya menerima pembinaan dari pendamping,

Tim Teknis maupun Tim Pembina

Pada Tahap Penumbuhan dan Tahap Pengembangan, Tim

Pembina provinsi dan Tim Teknis kabupaten/kota melakukan

verifikasi, identifikasi bagi calon Gapoktan yang akan

ditumbuhkan dan siap atau layak menerima tambahan Dana

Belanja Bantuan Sosial tahun 2015 sebesar Rp 150.000.000,00

(seratus lima puluh juta rupiah) serta melakukan evaluasi dan

seleksi terhadap Gapoktan yang sudah ditumbuhkan tahun 2015

untuk dinilai apakah siap atau layak untuk menerima tambahan

Dana Belanja Bantuan Sosial tahun 2015 sebesar Rp

75.000.000,00 ( tujuh puluh lima juta rupiah) sebagai tambahan

modal usaha.

Bagi Gapoktan yang sudah masuk Tahap Penumbuhan pada tahun

pertama tetapi belum juga memenuhi persyaratan masuk ke

Page 16: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 10

Tahap Pengembangan, maka provinsi dan kabupaten/kota wajib

melakukan pembinaan teknis dan administrasi sehingga

Gapoktan dinyatakan layak masuk ke Tahap Pengembangan.

Selama masih dalam proses pembinaan, Dana Belanja Bantuan

Sosial sebesar Rp 75.000.000,00 (Tujuh puluh lima juta rupiah)

belum dapat dicairkan. Apabila sampai dengan akhir tahun

pelaksanaan, Gapoktan belum juga layak untuk dapat masuk ke

Tahap Pengembangan maka provinsi segera mengembalikan Dana

tersebut ke Kas Negara. Pada tahun berikutnya, Gapoktan tidak

akan lagi mendapat Dana Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp.

50.000.000 (lima puluh juta rupiah), namun daerah tetap harus

melakukan pembinaan lanjutan terhadap Gapoktan agar aset

yang telah diberikan oleh pemerintah masih dapat terus

berkembang.

Pada Tahap Kemandirian, pendamping, Tim Teknis

kabupaten/kota, dan Tim Pembina provinsi melanjutkan

pembinaan teknis dan administrasi terhadap Gapoktan Tahap

Kemandirian agar mereka dapat terus mengembangkan unit

usahanya sehingga akumulasi Dana Belanja Bantuan Sosial yang

dikelolanya akan terus meningkat melakukan kegiatan usaha

jual-beli gabah,beras dan/atau jagung.

Kegiatan Penguatan-LDPM dilaksanakan melalui pendekatan

pemberdayaan. Gapoktan dibina dan dibimbing agar melalui unit

usaha yang dikelolanya mampu mengatasi permasalahan petani

anggotanya, khususnya masalah ketidakmampuan anggotanya

dalam mengakses pangan di saat paceklik, masalah harga

pangan yang jatuh saat panen raya, dan masalah

pembiayaan/modal usaha.

B. Strategi Keberlanjutan Pelaksanaan Kegiatan Penguatan-

LDPM

Page 17: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 11

Gapoktan yang telah dibina oleh Badan Ketahanan Pangan,

Kementerian Pertanian melalui kegiatan penguatan-LDPM sejak

tahun 2009 sampai tahun 2015 berjumlah 1.582 Gapoktan di 270

kabupaten 29 provinsi. (Daftar rekapitulasi Gapoktan Tahun

2009 sd 2015 terlampir).

Page 18: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 12

BAB IV

HASIL PEMANTAUAN KEGIATAN P-LDPM

A. Perkembangan Harga Rata-rata Pembelian Gabah dan Jagung

oleh Gapoktan Penguatan-LDPM.

1. Perkembangan Harga Rata-rata Pembelian Gabah Kering

Panen (GKP) Nasional

Perkembangan harga rata-rata pembelian gabah kering panen

(GKP) yang dilakukan oleh Gapoktan penerima dana bansos

penguatan-LDPM tergambar dalam Grafik 1 berikut ini.

Gapoktan penerima dana bansos penguatan-LDPM di 29

provinsi secara umum membeli GKP diatas harga pembelian

pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen yaitu Rp. 3700

per kg di tingkat petani. Harga pembelian tertinggi untuk

gabah kering panen yang dilakukan oleh Gapoktan LDPM

adalah Rp. 5.733 per kg yang dilakukan oleh Gapoktan LDPM

di Kalimantan Selatan. Sedangkan harga pembelian di bawah

HPP terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Gorontalo,

Sulawesi Tengah, Riau dan Banten. Pembelian di bawah HPP

di beberapa provinsi tidak terlalu rendah karena harganya

mendekati HPP, dan pembelian dengan harga tersebut dapat

disebabkan oleh kualitas gabah kering panen yang dibeli oleh

Gapoktan LDPM di luar kualitas. Harga pembelian gabah

diluar kualitas mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 27/Permentan /PP.200/4/2012. Provinsi Kalimantan

Tengah, Maluku, NTB, Kepri, Papua, Kalimantan Timur,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, tidak melaporkan.

Page 19: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 13

Grafik 1 Harga Pembelian Rata-rata GKP oleh Gapoktan LDPM Tahun

2015

2. Perkembangan Harga Rata-rata Pembelian Gabah Kering

Giling (GKG) Nasional

Perkembangan harga rata-rata pembelian gabah kering giling

(GKG) yang dilakukan oleh Gapoktan penerima dana bansos

penguatan-LDPM tergambar dalam Grafik 2 berikut ini.

Gapoktan penerima dana bansos penguatan-LDPM di 29

provinsi secara umum membeli GKG di atas harga pembelian

pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling yaitu Rp. 4600

perkg di tingkat penggilingan. Harga pembelian tertinggi

untuk gabah kering giling yang dilakukan oleh Gapoktan LDPM

adalah Rp. 6705 per kg yang dilakukan oleh Gapoktan LDPM

di Kalimantan Tengah. Sedangkan harga pembelian dibawah

HPP terjadi di Provinsi Maluku, Sulawesi Tengah, Gorontalo,

Jambi, Nusa Tenggara Timur. Pembelian di bawah HPP di

beberapa provinsi tidak terlalu rendah karena mendekati

HPP, dan pembelian tersebut dan pembelian dengan harga

tersebut dapat disebabkan oleh kualitas gabah kering panen

Page 20: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 14

yang dibeli oleh Gapoktan LDPM di luar kualitas. Harga

pembelian gabah diluar kualitas mengacu pada Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 27/Permentan /PP.200/4/2012.

Provinsi Aceh, Bali, Kepri, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,

Sulawesi Tenggara, Papua tidak melaporkan.

Grafik 2 Harga Pembelian Rata-rata GKG oleh Gapoktan

LDPM Tahun 2015

3. Perkembangan Harga Rata-rata Pembelian Beras Nasional

Perkembangan harga rata-rata pembelian beras yang

dilakukan oleh Gapoktan penerima dana bansos penguatan-

LDPM tergambar dalam Grafik 3 berikut ini. Gapoktan

penerima dana bansos penguatan-LDPM di 29 provinsi secara

umum membeli beras di atas harga pembelian pemerintah

(HPP) untuk beras yaitu Rp. 7300 per kg di gudang bulog.

Semua pembelian adalah diatas HPP Pemerintah dan Harga

pembelian tertinggi untuk beras yang dilakukan oleh

Gapoktan LDPM adalah Rp. 13158 per kg yang dilakukan oleh

Page 21: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 15

Gapoktan LDPM di Kalimantan Tengah. Sedangkan ada

beberapa provinsi yang tidak melaporkan yaitu : Provinsi

Sulawesi Tenggara,Kepri, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat

dan Papua .

Grafik 3. Harga Pembelian Rata-rata Beras oleh Gapoktan

LDPM Tahun 2015

4. Harga Rata-rata Pembelian Jagung Gapoktan Penguatan-LDPM

Tahun 2015 .

Dari 29 provinsi pelaksana Penguatan-LDPM, 13 provinsi

melaksanakan usaha jual beli jagung sebagai berikut:

No Provinsi Jagung Jagung

Tongkol Pipilan

Page 22: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 16

1 Sumut NA NA

2 Lampung 1967 2343

3 DIY 1967 2343

4 Jabar 1362 3010

5 Jateng 645 2419

6 Jatim NA NA

7 N T T 645 1031

8 Kalbar NA NA

9 Kalsel NA NA

10 Sulsel 334 2419

11 Sulteng 5354 NA

12 Sulut 1297 NA

13 Gorontalo NA 3282

Tabel 2. Harga Rata-rata pembelian Jagung oleh Gapoktan

LDPM Tahun 2015

Sampai dengan Desember 2015 sesuai dengan pelaporan yang

bersumber dari sms center Penguatan-LDPM provinsi yang

tidak mengirimkan laporan untuk harga rata-rata jagung baik

itu JGP atau JGT adalah provinsi Sumatera Utara, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, untuk provinsi

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara tidak mengirimkan data

Page 23: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 17

harga rata-rata untuk JGP, sedangkan untuk Gorontalo tidak

mengirimkan laporan untuk harga rata-rata jagung JGT.

Harga Rata-rata Pembelian tertinggi untuk JGT adalah

provinsi Sulawesi Tengah yaitu : Rp. 5354, sedangkan harga

rata-rata pembelian terendah untuk JGT adalah Sulawesi

Selatan yaitu : Rp. 334. Harga Rata-rata Pembelian tertinggi

untuk JGP adalah provinsi Gorontalo yaitu : Rp. 3282,

sedangkan harga rata-rata pembelian terendah untuk JGP

adalah Rp. 1031 untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur. Harga

komoditas jagung ditentukan berdasarkan harga perkiraan di

daerah dikarenakan untuk komoditas jagung memang belum

ada HPP yang pasti dari pemerintah .

B. Perkembangan Pemanfaatan Dana Bansos Kegiatan Penguatan-

LDPM

Dalam laporan pemantauan perkembangan pemanfaatan dana

bansos oleh Gapoktan Penguatan-LDPM ini disampaikan

berdasarkan perkembangan pemanfaatan dana bansos secara

nasional dan perkembangan per provinsi.

Mengacu kepada dokumen Perjanjian Kinerja Pusat Distribusi

dan Cadangan Pangan Tahun 2015 (revisi), target

kelembagaan distribusi pangan masyarakat yang

diberdayakan (tahap penumbuhan, pengembangan dan

kemandirian) pada Tahun 2015 adalah sebanyak 358

Gapoktan. Jumlah tersebut terdiri dari 203 Gapoktan Tahap

Penumbuhan, 38 Gapoktan Tahap Pengembangan dan 117

Gapoktan Tahap Kemandirian. Meskipun untuk Gapoktan

Tahap Kemandirian sudah tidak menerima bantuan dana

bansos, tetapi masih dilakukan pembinaan yang didanai

APBN.

Realisasi pemberdayaan Gapoktan selaku lembaga distribusi

pangan pada tahun 2015 adalah 341 Gapoktan atau mencapai

Page 24: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 18

99,4% dari target 343 Gapoktan. Jika ditinjau per tahapnya,

realisasi penumbuhan Gapoktan adalah 203 Gapoktan atau

100% dari target, realisasi pemberdayaan untuk tahap

pengembangan adalah 36 atau 94,7% dari target 38 Gapoktan

dan untuk tahap kemandirian terealisasi 102 Gapoktan atau

87.2% dari target 117 Gapoktan.

Gapoktan yang ditumbuhkan pada tahun 2015 atau Tahap

Penumbuhan, seluruhnya sudah mencairkan dana Bansos yang

dialokasikan senilai Rp 150 juta. Sesuai pedoman kegiatan,

dana bansos tersebut digunakan untuk

pembangunan/rehabilitasi gudang, modal pembelian

gabah/jagung bagi kegiatan distribusi pangan dan penyediaan

cadangan pangan. Realisasi dana bansos Penguatan LDPM

Tahap Penumbuhan mencapai 100% (tersalur kepada 203

Gapoktan dari target 203 Gapoktan).

Gapoktan Tahap Pengembangan yang ditargetkan sejumlah

38 Gapoktan. Realisasi pencairan dana Bansos untuk tahap

pengembangan yang ditargetkan tersalur pada 38 Gapoktan

tersalur sebanyak 36 Gapoktan atau mencapai 94,7%.

Provinsi yang tidak mencapai 100% dalam pencairan dana

bansos Penguatan LDPM Tahap Pengembangan adalah

Sumatera Barat ada 2 Gapoktan.

Pembinaan terhadap Gapoktan Tahap Kemandirian pada

Tahun 2015 yang ditargetkan terlaksana bagi 117 Gapoktan,

dikarenakan ada 15 Gapoktan pada tahun 2015 yang

seharusnya masuk pada tahap pengembangan tidak

memenuhi persayaratan pencairan LDPM maka pada tahun

2015 tidak masuk dalam tahap kemandirian, sehingga jumlah

Gapoktan tahap kemandirian pada tahun 2015 hanya

terealisasi sebanyak 102 Gapoktan.

Berdasarkan Pedoman Kegiatan Penguatan LDPM 2015, setiap

Gapoktan pelaksana kegiatan Penguatan LDPM pada tahun

Page 25: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 19

kedua akan dinilai kelayakan dan kesiapannya oleh Tim

Pembina Provinsi untuk melaksanakan Tahap Pengembangan

dan menerima dana bansos tahap pengembangan. 2

Gapoktan tahap pengembangan di Sumatera Barat yang tidak

terealisasi pencairan dana bansosnya tersebut dinilai belum

memenuhi seluruh kriteria yang dipersyaratkan, yaitu:

1. Gapoktan belum memenuhi 2 kali putaran modal hingga

verifikasi dilaksanakan. Perputaran modal ini antara lain

sebagai tolak ukur kinerja Gapoktan dalam menyerap

gabah dan beras yang diproduksi anggotanya.

2. Kinerja Gapoktan tidak maksimal dalam menjalankan

pengembangan usaha dan dalam mencari peluang

kemitraan pemasaran sehingga menghadapi hambatan

untuk meningkatkan volume pemasaran berasnya. Dua

Gapoktan tersebut selanjutnya dibina kembali oleh Tim

Pembina Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten sehingga

pada tahun selanjutnya dapat kembali dinilai

kelayakannya dan dipertimbangkan kembali untuk

mendapatkan dana bansos Tahap Pengembangan.

Sebaran Gapoktan dan jumlah Bansos yang dialokasikan dan

pencairan dana Bansos untuk kegiatan Penguatan-LDPM

Tahun 2015 dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah

ini.

Tabel 1. Realisasi Penyaluran Dana Bansos Penguatan-LDPM

Tahap Penumbuhan dan PengembanganTahun 2015

No Provinsi

Penumbuhan Pengembangan

Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

1 Aceh 7 7 100 0 0 -

2 Sumut 7 7 100 0 0 -

Page 26: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 20

3 Sumbar 8 8 100 4 2 100

4 Riau 4 4 100 0 0 -

5 Kepri 2 2 100 0 0 -

6 Jambi 3 3 100 0 0 -

7 Bengkulu 3 3 100 0 0 -

8 Sumsel 12 12 100 5 5 100

9 Lampung 11 11 100 6 6 100

10 Jabar 23 23 100 0 0 -

11 Banten 8 8 100 3 3 100

12 Jateng 23 23 100 0 0 -

13 DIY 6 6 100 4 4 100

14 Jatim 19 19 100 6 6 100

15 NTB 7 7 100 0 0 -

16 NTT 6 6 100 0 0 -

17 Kalbar 8 8 100 5 5 100

18 Kalsel 7 7 100 0 0 -

19 Sulsel 17 17 100 8 8 100

20 Sulteng 6 6 100 2 2 100

21 Sulbar 2 2 100 0 0 -

22 Sultra 3 3 100 0 0 -

23 Sulut 5 5 100 0 0 -

24 Gorontalo 4 4 100 0 0 -

Page 27: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 21

Tabel 10. Perkembangan Sasaran Penguatan LDPM Tahun 2015

Sumber : Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan

C. Perkembangan Pemanfaatan Dana Bansos Kegiatan Penguatan-

LDPM Per Provinsi

a) Propinsi Jawa Barat

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Jawa Barat telah

mempunyai 161 Gapoktan LDPM terdiri dari 49 LDPM pasca

kemandirian 2009, 33 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 21

LDPM tahap pasca kemandirian 2011 , 27 LDPM tahap pasca

kemandirian 2012, 8 LDPM tahap Kemandirian 2013, serta 23

LDPM tahap penumbuhan 2015 . Tahun 2015 Provinsi Jawa Barat

tidak memiliki alokasi penumbuhan dikarenakan adanya

pemotongan anggaran. Berikut ulasan mengenai beberapa

Gapoktan LDPM Provinsi Jawa Barat yang telah dipantau

tepatnya di kabupaten Garut, Jabar.

Kegiatan Penguatan-LDPM di Kabupaten Garut sudah mulai

dilaksanakan sejak tahun 2009. Hingga tahun 2015, jumlah

Gapoktan yang telah mendapatkan dukungan dana dan

pembinaan melalui kegiatan Penguatan-LDPM mencapai 12

Gapoktan yang berlokasi di kabupaten Garut diantaranya adalah

: 2 Gapoktan tahap pasca kemandirian tahun 2009, 3 Gapoktan

tahap pasca kemandirian tahun 2010, 2 Gapoktan tahap pasca

kemandirian tahun 2011, 2 Gapoktan tahap pasca kemandirian

203 203 100% 38 36 94,7%

Page 28: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 22

tahun 2012, 1 Gapoktan tahap kemandirian tahun 2013 . 2

Gapoktan tahap penumbuhan 2015

J.Tabel 10. Daftar Gapoktan Kegiatan Penguatan LDPM

Kabupaten Garut , Provinsi Jawa Barat

No. Nama Gapoktan Th.

Penumbuhan Alamat

1 HARAPAN MUKTI JAYA 2010 Ds. Jagabaya - Mekarmukti

2 Mekarsari 2009 Ds,Mekarsari,Cibalong,Garut

3 Karya Mukti Tani* 2011 Cinta Damai,Sukaresmi,Garut

4 Muda Tani 2013 samarang samarang garut

5 Mekar Sari*** 2012 Cangkuang,Leles,Garut

6 Kancana Tani 2009 Ds. DUNGUSIKU

7 TANI MUKTI 2010 Ds. Karang Anyar - Leuwigoong

8 CIGAWIR 2010 Ds. Cigawir - Selaawi

9 Sukahurip*** 2012 Cikarag,Malangbong,Garut

10 Binangkit* 2011 Ds.Sakawayana,Malangbong,Garut

11 Agrimukti 2015 Kp.Kb.Kalapa,BungbulangGarut

12 Sukamaju 2015 Ds.Babakan,Kondang,Karang Tengah,Garut

Berikut ulasan hasil pemantauan yang dilakukan di kabupaten Garut:

1. Gapoktan Tahap Penumbuhan

1.1 Gapoktan Suka Maju yang beralamat di Kp. Babakan

Kondang RT. 001/05 Ds. Sindanggalis, Kec. Karang Tengah

merupakan Gapoktan Penumbuhan tahun 2015.

Kepengurusan Gapoktan terdiri dari Ketua : Piat Supriatna

No. HP 085321734742, Sekretaris : Sopandi, Bendahara : Dedi

Mulyadi.

Page 29: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 23

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek

organisasi/kepengurusan Gapoktan sudah baik dan sudah

terbentuk pada 24 Juli 2007, dan Jumlah anggota Gapoktan

350 orang dari 8 Kelompoktani dengan luas lahan sawah 499.

Jika dilihat dari aspek administrasi, pendamping sudah

mempunyai bekal materi pada saat acara apresiasi

pendamping yang dilaksanakan tgl 11 sd 13 Maret 2015 untuk

pembukuan. Buku yang wajib dimiliki oleh Gapoktan

sebanyak 5 buku. Sedangkan buku pelengkap yang lain

seperti buku tamu sudah dimiliki oleh Gapoktan.

Bukti kepemilikan lahan untuk gudang berupa surat Akte Jual

Beli No 4253/Kep.3211/V/2010 tanggal 07 Mei 2010. Dari

alokasi dana bansos telah di alokasikan untuk pembuatan

gudang sebesar Rp. 35.000.000,-, untuk unit usaha

distribusi/pemasaran Rp. 90.000.000,- dan untuk Unit usaha

cadangan pangan Rp 20.000.000,-.

Rincian RUG yang dimiliki oleh Gapoktan Suka Maju adalah

sbb:

- Unit Usaha Distribusi/Pemasaran Rp. 90.000.000,- untuk

pembelian beras 8 Kelompoktani kurang lebih 10 ton

- Unit Cadangan Pangan Rp. 25.000.000,- untuk pembelian

beras 8 Kelompoktani sebanyak kurang lebih 1,5 ton

- Untuk Pembangunan Gudang Rp.35.000.000,-

Perkembangan harga pada saat pemantauan untuk komoditas

beras Rp 9.000,-/kg, GKP Rp 3.700,-/kg dan GKG Rp 4.700,-

/kg.

1.2 Gapoktan Muda Tani (Gapoktan Tahap Kemandirian

Tahun 2015)

Gapoktan Muda Tani beralamat di Kp. Lengkong Kaler RT.

002/02 Desa Samarang, Kec. Samarang, Kab. Garut, Provinsi

Jawa Barat. Dengan Pengurus sbb : Ketua : Sulaeman (No HP

Page 30: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 24

: 085222916646), Sekertaris : Sungkana, Bendahara : Dindin

Kusnidar.

Apabila dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan

sampai dengan tahap kemandirian masih dipegang oleh

pengurus yang sama, permasalahan yang muncul dapat

diatasi secara bersama-sama dengan mengadakan rapat

pengurus Gapoktan serta tugas masing-masing pengurus

dapat dilaksanakan dengan baik.

Aspek administrasi, Pembukuan, Gapoktan Muda Tani sudah

memiliki buku sesuai pedoman yaitu : Buku Bank, Buku Kas

Umum, Buku Kas Pembantu unit distribusi, Buku pembelian,

Buku Penjualan, Buku kas pembantu cadangan pangan, buku

penyaluran dan buku penerimaan. Hanya saja buku

inventaris Gapoktan serta anggota belum ada. Pada unit

distribusi/ pemasaran/pengolahan terlihat bahwa adanya

kegiatan pembelian GKG sebanyak 4.335 kg dan beras

sebanyak 2.000 kg sebesar Rp. 38.344.250,-. Pada unit

Cadangan Pangan stock digudang ada 500 kg.

Bila dilihat dari kepengurusan Gapoktan, Gapoktan Muda Tani

memiliki dinamika kelompok yang cukup baik, jika dilihat sisi

kaderisasi, tetapi rencana ke arah sana sudah

ada.Perkembangan Dana Bansos Gapoktan sebagai berikut :

perputaran bansos di unit distribusi sudah ada 10 kali putaran

( Posisi April 2015 ). Saldo di rekening Bank ada Rp

2.700.000,- dan di Buku Kas ada Rp 30.000.00,-. Sisa Barang

di unit usaha distribusi : Beras 1.215 kg, dan GKG 18.520 kg.

Jumlah cadangan pangan yang dipinjam : Beras 750 kg,

Perkembangan harga beras pada saat pemantauan sebesar Rp

8.700/kg dan GKG Rp 4.800,-/ kg.

Dalam pengadaan dan pemasaran Gapoktan belum

mengadakan kontrak tertulis/belum ada kemitraan.

Page 31: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 25

Pendampingan Gapoktan yang dilakukan oleh pendamping

dilakukan secara rutin minimal 1 kali sebulan, materi yang

diberikan mengenai seputar pembukuan dan pelaporan serta

pengembangan usaha. Bimbingan teknis juga telah dilakukan

oleh Tim Teknis Kabupaten sebanyak 3 bulan sekali. Saran

dari Gapoktan adalah untuk lebih diintensifkan pembinaan

dari Tim Tekhnis maupun Tim Pembina dan juga mohon

didukung untuk menjebatani dengan instansi lain untuk

memberikan dukungan bantuan.

1.3 Kesimpulan dan Saran :

Pengurus dan Pendamping Gapoktan sangat

menentukan keberhasilan Gapoktan. Karena itu sangat

ditentukan oleh kerjasma Tim Pembina, Tim Teknis,

Pendamping dan Pengurus Gapoktan.

Tim Tekhnis harus melakukan pembinaan langsung ke

Gapoktan secara rutin agar bila terjadi kesalahan

pelaksanaan yang menyimpang dari pedoman dapat

langsung bisa diatasi.

b) Provinsi Jawa Tengah

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Jawa Tengah telah

mempunyai 166 Gapoktan LDPM terdiri dari 54 LDPM pasca

kemandirian 2009, 24 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 26

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 27 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, 8 LDPM tahap kemandirian 2013, 23 LDPM

tahap penumbuhan 2015. Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah tidak

memiliki alokasi penumbuhan dikarenakan adanya pemotongan

anggaran. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM

Provinsi Jawa Tengah yang telah dipantau :

Page 32: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 26

Pelaksanaan program kegiatan bansos Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan LDPM) pada TA. 20015

Propinsi Jawa Tengah mendapat alokasi bansos LDPM tahap

penumbuhan sebanyak 23 Gapoktan dan dialokasikan ke 20

kabupaten, tetapi tidak alokasi bansos LDPM untuk tahap

pengembangan. Sampai dengan bulan September 2015 sudah

terealisasi 100%, karena masih ada satu Gapoktan yang

terlambat cair pada bulan September2015, dan rata-rata masih

dalam proses pembangunan gudang cadangan pangan dengan

tanah hibah dengan dasar legalitas dari notaries. Pemantuan dan

pengumpulan data penguatan LDPM dilaksanakan ke Kabupaten

Semarang (Gapoktan Al Barokah/Penumbuhan 2015) dan

Kabupaten Grobogan (Gapoktan Sidodadi/penumbuhan 2015),

dengan hasil sebagai berikut:

1. Gapoktan Al Barokah

Gapoktan Al Barokah di Desa Ketapang Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Berdiri pada tahu 2002 dan dikukuhkan

pada tahun 2004, dengan jumlah anggota kelompok sebanyak

16 kelompok 500 orang. Sebelum menerima bansos LDPM

Gapoktan AL Barokah sudah bergerak dibidang pemasaran

beras organik dan bahan olahan kue-kue kering, dengan

tambahan bansos LDPM dapat menambah permodalan dalam

pemasaran beras organik, dan cadangan pangan untuk

membantu anggota Gapoktan saat paceklik. Gapoktan Al

Barokah menerima bansos LDPM tahap penumbuhan sebesar

Rp.150 juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp. 30 Jt,

unit distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan Rp. 20

jt. Telah dilaksanakan pembangunan gudang cadangan

pangan, dan telah dilaksanakan aktifitas pembelian dan

penjual beras, dan cadangan pangan. Aktifitas usaha unit

distribusi dalam pembelian dan penjualan beras pada beras

organik yang merupakan kebutuhan sehari-hari diwilayah

Page 33: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 27

Gapoktan dan telah dipasarkan ke wilayah kabupaten

Semarang, dan telah melakukan kerjasama dengan Koperasi-

koperasi instansi pemerintah di wilayah kabupaten, dengan

PT. Indosepirit di Kebun Jeruk Jakarta, dan menjual ke luar

propinsi ke Makasar. Gabah yang dibeli rata-rata varietas

Metik susu dengan harga Rp. 5.300,- s.d Rp. 5.600,- per kg

GKP, Rp. 7.000,- per Kg GKG, dan membeli gabah beras

merah/beras hitam dengan harga Rp. 9.000,- per kg. Dijual

dalam bentuk beras Rp. 14.000 per kg s.d Rp. 17.000 per kg

dalam bentuk kemasan 5 kg dan 10 kg dengan merek

Gapoktan al barokah. Seluruh anggota Gapoktan dan rata-

rata petani di wilayahnya menanam padi organik, dan

merupakan kebutuhan konsumsi buat petani dan masyarakat

sehingga usaha pemasaran unit distribusi melakukan

pembelian dan penjualan beras organik.

Dengan sistem pemasaran yang melakukan kemitraan

walaupun belum dengan sistem kontrak secara legal,

Gapoktan Al Barokah dapat memberikan pasokan beras

kepada mitra sesuai dengan permintaan, sehingga perputaran

dalam pemanfaatan dana LDPM dapat lebih dari dua putaran

sebagai persyaratan LDPM penembangan untuk tahun

berikutnya.

Telah melakukan pembukuan dengan baik sesuai dengan

pedoman dan panduan LDPM, walaupun masih perlu untuk

dilakukan pendampingan, pengawalan dan pembinaan dari

aparat propinsi maupun kabupaten, untuk lebih meningkatan

ketertiban administrasi, dan pengembangan usaha kemitraan.

Aset yang dimiliki; gudang, lantai jemur, RMU, alat kemasan,

sekretariat.

2. Gapoktan Sidodadi

Gapoktan Sidodadi di Desa Kropak Kecamatan Wirosari

Kabupaten Grobogan berdiri pada tahu 2008 dan dikukuhkan

Page 34: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 28

pada tahun 20010, menerima bantuan sosial Penguatan LDPM

Tahun 2015. Usaha dilakukan sebelum menerima bansos

LDPM, telah melakukan pembelian dan penjualan beras,

bawang merah, dan jagung, aktifitas pembelian dan

penjualan masih di wilayahnya sendiri. Sampai dengan saat

ini masih dalam proses pemabangunan gudang cadangan

pangan, sudah 90 persen hampir selesai, dan status tanah

adalah tanah hibah yang dinyatakan oleh camat dan lurah,

dan masih dalam proses legalitas ke notaris.Gapoktan

Sidodadi menerima bansos LDPM tahap penumbuhan sebesar

Rp.150 juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp. 30 Jt,

unit distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan Rp. 20

jt. Dana LDPM yang diterima untuk kegiatan unit distrbusi

belum dimanfaatkan untuk pembelian dan penjualan

gabah/beras dan jagung karena belum musim panen,

sehingga belum ada perputaran dana LDPM, diharapkan untuk

segera memanfaatkan untuk pembelian dan penjualan baik

diwilayah sendiri pada anggota Gapoktan maupun keluar

wilayah untuk optimalisasi pemanfaatan dan perputaran

dananya. Kelengkapan administrasi masih belum lengkap

untuk masing-masing penangungjawab unit usaha masing-

masing, disarankan pendamping dan aparat kabupaten untuk

mendampingi dan mengawal pelaksanaan pemanfaatan dana

LDPM dan sekaligus penertiiban administrasi pembukuannya.

Belum adanya aktifitas pembelian dan penjualan maka belum

ada laporan SMS senter yang dilaporkan, dan disampaikan

bahwa laporan tetap disampaikan walaupun dalam posisi nol

atau tidak ada aktifitas pembelian dan penjualan.Aset yang

dimiliki; gudang, belum memiliki lantai jemur/RMU.

3. Kesimpulan dan saran;

Gapoktan LDPM tahap penumbuhan dan pengembangan

masih diperlukan pengawalan dan pendampingan

Page 35: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 29

dalam pengembangan pemanfaatan dana LDPM, baik

dalam pengembangan usahanya maupun dalam

pelaksanaan administarsi pembukuannya dari masing

masing penanggungjawab unit usahanya.

Pembangunan gudang cadangan pangan belum selesai

masih dalam proses pembangunan, namun demikian

diharapkan pemanfaatan dana cadangan pangan

maupun unit distribusi untuk segera dimafaatkan untuk

jual beli gabah/beras/jagung, sehingga akan dapat

mengoptimalkan perputaran dananya sebagai

persyaratan pada tahap pengembangan pada tahun

berikutnya.

Pendamping perlu untuk lebih fokus dan konsentrasi

dalam pendamping Gapoktan sehingga Gapoktan dapat

lebih meningkatkan pelaksanaan pemanfaatan dana

LDPM sesuai dengan pedoman umum LDPM.

Diperlukan adanya apresiasi pelatihan Gapoktan pada

administrasi pembukuan, dan pola usaha kemitraan.

Pembinaan oleh tingkap propinsi dan kabupaten masih

sangat diperlukan, dan dierlukan adannya temu usaha

oleh Gapoktan sehingga dapat pengembangan wawasan

usaha oleh gapokta.

c) Provinsi Kalimantan Barat

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Kalimantan Barat telah

mempunyai 46 Gapoktan LDPM terdiri dari 8 LDPM pasca

kemandirian 2009, 7 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 6

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 7 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, 5 LDPM tahap kemandirian 2013, 5 LDPM

tahap pengembangan 2015, dan 8 LDPM tahap penumbuhan

2015. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi

Kalimantan Barat yang telah dipantau:

Page 36: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 30

1. Gapoktan Meteor ( Gapoktan calon Penumbuhan Th 2015

yang sudah lulus verifikasi Kabupaten dan Provinsi)

Beralamat di Desa Gelik, Kecamatan Selakuau Timur,

Kabupaten Sambas. Ketua Gapoktan : Muslimun Hadran ( No

hp : 085350722628 ), Sekertaris : Pauji Toin ( No. hp:

082351007529 ), Bendahara : Pendi Mastur ( No. hp:

082149870250 ), Ketua Unit Distribusi/Pengolahan hasil:

Husni, Ketua Unit Cadangan Pangan : Fauzi .S.

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek

organisasi/kepengurusan Gapoktan merupakan bukan

bentukan baru karena Gapoktan berdiri 22 Desember 2006.

Dengan jumlah 18 Poktan dan beranggotakan 500 orang,

jumlah lahan yang dimiliki oleh Gapoktan sekitar 725 Ha.

Gapoktan sudah mempunyai unit usaha seperti unit distribusi

, unit cadangan pangan yang masing – masing sudah memiliki

pengurusnya. Gapoktan rutin melakukan pertemuan sekitar 8

kali dalam 1 musim/ 4 bulan. (2)

Jika dilihat dari aspek administrasi, pendamping sudah

mempunyai bekal materi pada saat acara apresiasi

pendamping yang dilaksanakan tgl 11 sd 13 Maret 2015 untuk

pembukuan. Buku yang wajib dimiliki oleh Gapoktan

sebanyak 5 buku. Sedangkan buku pelengkap yang lain

seperti buku tamu sudah dimiliki oleh Gapoktan. Gapoktan

juga sudah mempersiapkan rekening atas nama Gapoktan

namun pada pelaksanaan nya nanti untuk Rekening bansos

LDPM disarankan agar Gapoktan membuka Rekening baru atas

nama Gapoktan P-LDPM. Bukti kepemilikan lahan yang

dimiliki oleh Gapoktan untuk gudangnya sudah ada di

pendamping berupa surat Hibah. Sesuai RUG sudah di

alokasikan dari dana bansos P-LDPM sebesar Rp. 30.000.000,-

( untuk pembelian material saja ) sedangkan untuk ongkos

sepenuhnya ditanggung oleh Gapoktan secara swadaya.

Page 37: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 31

Rencana gudang seukuran 6 x 8 dengan kapasitas 30 Ton.

Kesiapan Unit Usaha Distribusi/Pengolahan Hasil: Ketua Unit

Bapak Husni dan mengenai pembukuan sudah dipersiapkan

oleh Gapoktan berdasarkan arahan pendamping Gapoktan.

Sesuai RUG yang disusun oleh Gapoktan untuk unit

distribusi/pengolahan sebesar Rp. 100.000.000,-. Untuk

pembelian gabah 18 Poktan. Kesiapan Unit Usaha Cadangan

Pangan: Ketua Unit Usaha Cadangan Pangan Bapak Fauzi .

Sesuai RUG yang disusun oleh Gapoktan untuk cadangan

pangan sebesar 20 juta untuk membeli gabah 18 Poktan.

Berikut rincian RUG yang dimiliki oleh Gapoktan Meteor:

1).Unit Usaha Distribusi/Pengolahan hasil Rp.

100.000.000,- untuk pembelian Gabah 18 Poktan

sebesar kurang lebih 25 ton

2).Unit Cadangan Pangan Rp. 20.000.000,- untuk

pembelian Gabah 18 poktan sebesar 5 – 4 ton

3). Pembangunan Renovasi Gudang Rp.30.000.000,-

4).Biaya Lain-lain yang dikeluarkan oleh Gapoktan

Swadaya Rp. 16.921.500,-

Perkembangan harga pembelian yang terjadi di wilayah

Gapoktan : a). Harga beras Rp. 8000,- ; Harga GKS Rp. 4000,-

; Harga GKG Rp. 4000,- sd 4200,- ; Harga GKP Rp. 3800,-.

dengan Rata-rata panen 2 – 3 kali dalam setahun, mengenai

kemitraan yang terjadi di Gapoktan , Gapoktan sudah

memiliki mitra yang cukup banyak, Bantuan pemerintahpun

sudah sempat masuk ke Gapoktan berupa 1 unit mobil RMU,

power tresser dan traktor dari kementarian desa tertinggal (

pada saat itu Desa Gelik termasuk dalam wilayah desa yang

dipandang tertinggal, akses ke jalan utama sangat jauh dan

saran dan prasarana umumnya masih sangat minim dengan

jalan yang belum diaspal ) karena itu Gapoktan membeli

Page 38: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 32

gabah dan menjual beras, sedangkan utk komoditas pangan

lokal strategis lain yang bisa dikembangkan di Desa Gelik

adalah daging ayam. Ketua Unit Usaha Cadangan Pangan

yaitu Bapak Fauzi pernah mendapat penghargaan presiden

sebagai petani teladan dan Pendamping Gapoktan Bapak

Hanafi pernah juga mendapatkan penghargaan penyuluh

swadaya tahun 2013. di tingkat provinsi. Permasalahan dan

kendala Gapoktan saat ini adalah kurangnya

fasilitas/prasarana yang diberikan pemerintah untuk wilayah

Gapoktan padahal desa Gelik termasuk wilayah yang surplus

akan Gabah dan Gapoktan juga telah memiliki kemitraan

yang baik. Saran dari Gapoktan yang diberikan untuk Tim

Pembina dan Tim Teknis maupun Pusat adalah harapannya

dana Bansos P-LDPM Tahun 2015 untuk Alokasi Penumbuhan

bisa segera dicairkan pada kisaran Bulan Juli-Agustus 2015

mengingat karena Gapoktan sudah mulai bulan April 2015.

2. Gapoktan Mekar Bersatu ( Gapoktan Tahap Kemandirian

Tahun 2015)

Beralamat di Dusun Mawar Desa Tebas Sungai Rt. 36/ Rw. 18

Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan

Barat. Dengan ketua : Bapak Muslimin ( No HP :

081345724190 ), Sekertaris : Bapak Suyadi ( No. HP :

085245406517 ), Bendahara : Ibu Anita ( No. HP:

085288100257 ). Pendamping Pak Ibnu.

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek

organisasi/kepengurusan Gapoktan sampai dengan tahap

kemandirian untuk kepengurusan Gapoktan masih dipegang

oleh pengurus yang sama, permasalahan yang selalu muncul

bisa diatasi dengan baik karena peran kuat dari ketua

Gapoktan serta tugas masing-masing penurus yang

dilaksanakan dengan baik. (2) Jika dilihat dari aspek

Page 39: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 33

administrasi, Pembukuan , Gapoktan Mekar Bersatu sudah

memiliki buku sesuai pedoman yaitu : Buku Bank, Buku Kas

Umum, Buku Kas Pembantu unit distribusi, Buku pembelian,

Buku Penjualan, Buku kas pembantu cadangan pangan, buku

penyaluran dan buku penerimaan. Hanya saja untuk buku

harga , buku inventaris Gapoktan serta anggota belum ada.

Permasalahan yang ada pada saat mengisi pembukuan adalah

ada beberapa transaksi yang terlewat sehingga tidak time

series dan ada beberapa transaksi yang belum sempat

dicatat. Pada unit distribusi/pemasaran/pengolahan terlihat

bahwa adanya kegiatan pembelian sebesar Rp. 98.816.250,-

yaitu: berupa beras 2000 kg dan sisanya GKG. Pada unit

Cadangan Pangan stock digudang sementara kosong karena

semua sedang dipinjamkan hal ini dikarenakan sempat ada

puso 2 kali pada tahun 2015 ( terjadi di kabupaten sambas

sampai dengan kubu raya ) karenanya sempat pada saat th

2015 tepatnya Gapoktan pada saat mendapatkan dana

pengembangan sebagian dana Rp. 75 juta yang seharusnya

masuk ke unit distribusi terpaksa di masukkan Rp. 15 juta

untuk mengisi kekosongan Gudang, mengenai kebijakan ini

sudah mendapat persetujuan dari Tim Pembina karenanya

tahun ini setelah semua kembali normal kembali disarankan

dana 15 juta dikembalikan ke unit

distribusi/pemasaran/pengolahan. (pada tahun ini tepatnya

di Bulan Maret akan ada panen dan april akan mulai semai

benih).(3) Jika dilihat dari kepengurusan Gapoktan, Gapoktan

mekar bersatu memiliki dinamika kelompok yang cukup baik ,

jika dilihat sisi kaderisasi , kaderisasi belum dapat dilihat

karena belum ada pergantian pengurus dan sampai dengan

saat ini Gapoktan masih belum berbadan hukum ( masih

pengukuhan Bupati/Walikota saja).

(4). Perkembangan Dana Bansos Gapoktan sebagai berikut :

perputaran bansos di unit distribusi sudah ada 10 kali putaran

Page 40: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 34

( Posisi Maret 2015 ) . Saldo yang ada di rekening bank adalah

sebesar : Rp. 66.879.856,71; Saldo uang di buku kas Rp.

2.381.650,00; Sisa Barang di unit usaha distribusi/pengolahan

: Beras 2000 kg, GKG 794,792; Jumlah cadangan pangan yang

dipinjam : Beras 87 kg, GKG 6161 kg dengan kesepakatan

pengembalian ke Gudang sebesar 2 %. Perkembangan harga

pada saat pemantauan yaitu utk beras : 10000/ kg ; GKG :

4500/ kg ; GKS : 3600 / kg ; GKP : Rp. 3000 / kg. (5)

Kemitraan Gapoktan sudah terjalin walaupun belum dalam

bentuk kontrak tertulis dengan penggilingan dan sedang

dalam rintisan yaitu memasukkan beras ke dinas – dinas

kabupaten sambas. (6) Pendampingan Gapoktan yang

dilakukan oleh pendamping dilakukan secara rutin minimal 1

kali sebulan, materi yang diberikan mengenai seputar

pembukuan dan pelaporan serta pengembangan usaha.

Bimbingan tekhnis juga telah dilakukan oleh Tim Pembina

Provinsi pada Gapoktan tahun 2013 – 2015. Kendala yang

dihadapi oleh Gapoktan dalam pelaporan mingguan melalui

sms adalah walaupun mereka telah mengirim akan tetapi

banyak yang kosong absensi smsnya. Saran dari Gapoktan

adalah untuk lebih diintensifkan pembinaan dari Tim Tekhnis

maupun Tim Pembina dan juga mohon didukung untuk

menjebatani dengan instansi lain untuk memberikan

dukungan bantuan. Agenda tahun ini Gapoktan akan bekerja

sama dengan kegiatan Resi Gudang.

3. Gapoktan Serasi ( Gapoktan Tahap Penumbuhan Tahun 2015)

Beralamat di Dusun Permai, Rt. 01 Rw. 01 Desa Sepadu,

Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan

Barat. Dengan ketua : Bapak Arifin Fauzi, Sekertaris :Bapak

Taryanto, Bendahara : Bapak Jayadi. Pendamping Pak Kasdi.

Pengukuhan Gapoktan oleh Kepala Desa/BPP dilakukan pada

Page 41: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 35

bulan September 2006 , terdiri dari 15 kelompok tani ( 375

orang anggota ) dengan luas areal : 375 Ha.

Kesiapan Gapoktan dalam menghadapi tahap pengembangan :

Gapoktan Serasi belum mencapai dua kali putaran untuk dana

yang ada di unit distribusi/pengolahan/pemasaran. Dari dana

bansos untuk unit cadangan pangan ada sisa yang belum

digunakan sekitar Rp. 50 Juta dari alokasi awal sebesar Rp.

100 Juta. Bahkan sempat ada uang cash di bendahara sebesar

Rp. 26.860.000,- atas hal tersebut kami sudah sarankan untuk

tidak dilakukan karena jika terjadi hal yang tidak diinginkan

pertanggung jawabannya akan sulit. Pada saat awal

pencairan dana bansos penumbuhan pada Bulan Oktober 2015

tercatat Gapoktan baru 1 kali melakukan transaksi di bulan

November 2015 dan setelah itu di Bulan Desember 2015 di

wilayah Kabupaten Sambas terjadi Puso karena kemarau

panjang, dan pada awal tahun 2015 kegiatan baru dimulai

kembali. Pembukuan yang ada di Gapoktan serasi, ada

beberapa buku yang belum dibuat seperti buku harga, dan

ada beberapa pengisian di buku yang kurang tepat.

Perkembangan dana bansos sampai dengan saat kami

memantau Gapoktan sebagai berikut : (1) Unit

Distribusi/Pengolahan/Pemasaran : Penjualan Rp.

25.097.400,- ; Keuntungan : Rp. 1.960.350,- ; Pembelian Rp.

28.371.500,- .(2) Unit Pengelola Cadangan Pangan : alokasi

awal cadangan pangan di gudang ada 3700 ton yang berupa

GKG dan sampai dengan saat pemantaun sudah terpinjam

oleh 6 anggota dan sisa di gudang ada sekitar 1.550.5 kg .

mekanisme peminjaman adalah pada saat kembali ada

kelebihan sekitar 2% untuk 1 musim atau kurang lebih 4

bulan. Gapoktan sudah memiliki produk packing “ cap kujang

“ beras 5 kg, 10 kg Pembelian GKP : Rp. 4200/kg, Beras Rp.

8400/kg- Rp. 10.500/kg dan Gapoktan sudah ada perjanjian

tertulis dengan penguasaha di luar kabupaten. Kendala yang

Page 42: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 36

di hadapi oleh Gapoktan pada saat ini adalah kerusakan

mesin RMU yang berakibat produksi beras Gapoktan mandek,

sehingga rencananya Gapoktan akan mengejar ketertinggalan

dalam putaran pembelian/penjualan di unit distribusi dengan

beli gabah jual gabah. Dari sisi pendampingan Gapoktan

kurang cukup mendapatkan bimbingan dikarenakan faktor

kesehatan pendamping.

4. Kinerja Tim Pembina dan Tim Teknis

Tim Pembina

Berdasarkan data dan informasi yang ditemui di

lapangan, keterlibatan Tim Pembina dalam

mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Penguatan

LDPM di Provinsi Kalimantan Barat sudah terkoordinasi

dengan baik , dalam perencanaan, penentuan

Gapoktan penerima Bansos , memasuki bulan ke 3

tahun 2015 verifikasi Gapoktan sudah rampung

dilakukan oleh Tim Pembina dan hanya tinggal

menunggu pencairan yang diperkirakan untuk nomer

Pedoman kegiatan dari pusat sekitar awal bulan April

2015.

Penetapan SK Gubernur mengenai Tim Pembina untuk

pelaksanaan P-LDPM Tahun 2015 sedang dalam proses

dikarenakan draf sudah dikirim per tanggal 3 Maret

2015. Pembinaan dan pemantauan dilakukan oleh tim

pembina sesuai jadwal yaitu 1 kali dalam 1 bulan.

Mengingat di kalbar jarak antara kabupaten dan

provinsi cukup memakan waktu yang lama mengingat

sebaran kabupaten yg ada alokasi kegiatan P- LDPM

ada sekitar 5 kabupaten dan dalam 1 kabupaten ada

sekitar 1 atau 2 lokasi Gapoktan P-LDPM yang harus di

pantau. Seperti halnya salah satu kabupaten yang

Page 43: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 37

sempat kami lakukan pembinaan dan pemantauan

yaitu kabupaten sambas, di kabupaten sambas ada 2

Gapoktan yang mendapat alokasi dana kegiatan P-

LDPM tahap penumbuhan dan sudah lulus tahap

verifikasi baik dari tim tekhnis maupun tim pembina,

salah satunya Gapoktan meteor, Gapoktan yang

berdiri dari tahun 2006 dan dikukuhkan oleh kepala

desa pada tanggal 22 desember 2006 dengan

pendamping bapak Hanafiah, Ketua Bapak Fauzi S,

Sekertaris Bapak Fauzi T, Pengurus unit cadangan

pangan Bapak Husni. Gapoktan terdiri dari 18 Poktan

anggotanya sekitar 500 orang dengan luas lahan 725

Ha. Sesuai RUG yang di sepakati dana P-LDPM tahap

penumbuhan sebesar Rp. 150 Jt dialokasikan sebagai

berikut : (1). Sekitar 30 Juta untuk gudang dan

penggunannya adalah untuk membeli material

pembanguna saja dan untuk upah bangunnya swadaya

dari Gapoktan. (2). Sekitar 100 juta untuk unit

distribusi/pengolahan/pemasaran hasil. (3). Sekitar

20 Juta untuk unit cadangan pangan.

Penyusunan Juklak kegiatan P-LDPM Tahun 2015

untuk tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan

tahap kemandirian yang sesuai dengan Pedoman dan

panduan pelaksanaan kegiatan P-LDPM tahun 2015

sudah dilakukan draf nya sembari menunggu pedoman

pusat di tanda tangani oleh Mentan, di rencanakan

sekitar april 2015 akan di tanda tangani dan

dikeluarkan nomernya. Pada tahun 2015 sekitar Bulan

Mei 2015 juklak sudah dicetak, target untuk tahun ini

juga diperkirakan Bulan Mei 2015 sudah cetak juklak.

Verifikasi Gapoktan dilakukan sekitar tgl 23 februari

sampai dengan 7 maret 2015. Gapoktan yang terpilih

adalah Gapoktan yang sudah sesuai kriteria yang ada

Page 44: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 38

di pedoman P-LDPM mereka sudah memiliki SK

pengukuhan bupati/kepala desa, memiliki RUG, dan

memiliki akta hibah tanah utk gudang . Namun untuk

pencairan dana akan tetap dilakukan setelah mereka

mendapatkan nomor pedoman dari pusat, yang

diperkirakan sekitar bulan april 2015.

Pelaporan yang dilakukan oleh Tim Pembina ke pusat

untuk laporan 2 bulanan sampai dengan saat ini selalu

dilakukan di akhir waktu pelaksanaan atau mendekati

evaluasi hal ini dikarenakan keterlambatan pelaporan

dari kabupaten yang juga pengaruh keterlambatan

oleh Gapoktan.

Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Teknis kabupaten melakukan penjadwalan untuk

pembinaan dan pemantauan ke 9 Gapoktan yang

merupakan alokasi di kabupaten sambas, 2

diantaranya masih dalam proses menunggu untuk

pencairan. Salah satu Gapoktan yang kami kunjungi

adalah Gapoktan Meteor dimana terlihat dari hasil

kunjungan kami ke Gapoktan , bahwa tim teknis

dalam melakukan pencalonan dan akhirnya verifikasi

dilakukan sesuai dengan pedoman .

Juknis belum selesai disusun oleh tim teknis dan

masih dalam proses draf sambil menunggu dari

pedoman pusat di tanda tangani oleh Mentan dan

keluar nomornya.

Proses verifikasi untuk tahap penumbuhan dilakukan

bulan februari sd maret beriringan dengan verifikasi

yang dilakukan oleh tim pembina provinsi. Sedangkan

untuk tahap pengembangan akan dilakukan

rencananya sekitar Bulan Juni 2015.

Page 45: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 39

Beberapa Kendala yang ditemui oleh tim teknis adalah

persepsi masyarakat khususnya di kabupaten sambas

bahwa dana bansos adalah dana bantuan yang dibagi

habis, namun untuk P-LDPM ada perkecualian

dikarenakan dana bansos ini dituntut untuk

keberlanjutannya sesuai dengan pedoman bansosnya.

Gapoktan tahap pengembangan di kabupaten sambas

yang kami kunjungi di pegang oleh pengurus yang

sebelumnya adalah pembisnis handal di bidang

agrobisnis gabah/beras sehingga terkadang ada

kendala dalam hal penentuan kebijakan pelaksanaan

hal ini terlihat pada Gapoktan tahap pengembangan ,

karena ketua diposisi terlalu kuat sebagai pembisnis

karenanya peran pendamping seolah-olah tidak ada

apalagi dikarenakan kondisi pendamping yang sudah

sering sakit, padahal dalam kegiatan ini peran

pendamping adalah sebagai tali pengikat dan

penghubung mengenai segala informasi sesuai

pedoman. Gapoktan banyak mendapatkan bantuan

dari instansi terkait yang lain mulai dari RMU sampai

dengan alat packing oleh perindag. Permasalahan

perkembangan perputaran dana oleh Gapoktan sedikit

ada permasalahan dikarenakan efek panen puso di

tahun 2015 sekitar bulan september sd desember,

dana yang ada di unit distribusi bar dimanfaatkan

setengahnya dan itu pun ada seperempat di tangan

bendahara Gapoktan berbentuk uang cash. Kendala

yang dihadapi oleh Gapoktan penumbuhan th 2015

itupun terkait dengan rusaknya mesin penggiling padi.

Sehingga hal tersebut akan ditanggulangi dengan cara

Gapoktan membeli gabah dan menjual gabah,

mengingat untuk masalah kemitraan Gapoktan tidak

diragukan lagi, harapannya supaya pada saat verifikasi

Page 46: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 40

sekitar bulan juni 2015 perputaran Gapoktan sudah

bisa 2 kali putaran minimal.

Proses melakukan evaluasi pendamping didapat 2

pendamping untuk masing Gapoktan di Kabupaten

Sambas yaitu : (1). Bapak M. Hanafiah, Amd (untuk

Gapoktan Meteor) (2). Bapak Saptino (untuk Gapoktan

Candra Kirana) .Tidak ada kendala yang dihadapi

pada saat melakukan evaluasi pendamping.

Pelaporan bulanan oleh tim teknis ke provinsi sering

mengalami keterlambatan dikarenakan keterlambatan

Gapoktan dalam mengirimkan ke kabupaten setiap

bulannya .

Pada tahun lalu 2015 setelah Gapoktan penumbuhan

tahun 2013 dan penumbuhan tahun 2015 mencairkan

dana sekitar bulan september di kabupaten sambas

terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan panen

merata di kabupaten itu mengalami puso, dikarenakan

hal tersebut sempat membuat alur perputaran dana di

unit distribusi terganggu dikarenakan tdk ada gabah

yang bisa dibeli oleh petani dan bahkan jika mencari

ke daerah lainpun sama masalahnya. Permasalahan di

Gapoktan penumbuhan tahun 2013 sempat karena

kejadian tersebut cadangan pangan yang dipinjamkan

tidak bisa dikembalikan akibatnya gudang kosong,

sehingga karena hal tersebut tim pembina sempat

menyarankan dana 75 juta yang harusnya menjadi

dana untuk distribusi dimasukkan sementara ke

cadangan pangan untuk menanggulangi paceklik

tersebut krn gagal panen, panen tahun 2015 ini dirasa

cukup bagus sehingga dana 15 juta yang terpakai

tersebut bisa dan harus langsung di kembalikan ke

unit distribusi, sambil menunggu panen agar cadangan

Page 47: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 41

pangan kembali dan terakumulasi sesuai kesepakatan

untuk pengembalian.

5. Kesimpulan dan Saran :

SDM ( Pengurus dan Pendamping ) di Gapoktan sangat

menentukan kemajuan Gapoktan. Karenanya seleksi

penentual awal calon Gapoktan dan juga penentuan

pendamping harus di seleksi secara ketat pada tahap

awal.

Tim Pembina dan Tim Tekhnis harus saling

berkoordinasi secara rutin untuk melakukan

pembinaan langsung ke Gapoktan agar jika terjadi

kesalahan pelaksanaan yang melenceng dari pedoman

akan langsung bisa diatasi.

Peran kuat dari Pendamping sebagai tali pengikat

dalam Gapoktan harus dipertegas dengan cara

memberikan pendampingan secara maksimal terhadap

Gapoktan karenanya proses verifikasi calon

pendamping harus dilakukan secara benar sesuai

pedoman karena sangat terlihat permasalahan yang

terjadi di Kabupaten sambas adalah ketika

pendamping terkendala untuk melakukan

pendampingan karena faktor kesehatan tidak ada

penanganan lebih lanjut untuk mengatasi hal tersebut

terlebih lagi sempat ada gagal panen di akhir tahun

2015.

Tugas Tim Pembina dan Tim Tekhnis dalam mengawal

dan membina kegiatan Penguata-LDPM sangatlah

mempengaruhi kemajuan Gapoktan, begitu juga dalam

proses penentuan pemilihan Gapoktan dan proses

verifikasinya harus dilakukan sesuai pedoman.

Kualitas dari SDM Gapoktan ( Pengurus Gapoktan) juga

menjadi faktor yang sangat penting mempengaruhi

kemajuan Gapoktan.

Page 48: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 42

Kegiatan Penguatan-LDPM di Kalbar khususnya di

Kabupaten Sambas telah berhasil menciptakan

stabilitas harga di kabupaten tersebut dengan bukti

nyata bahwa pada musim panen harga beli dari petani

tidak pernah kurang dari HPP dan juga fungsi unit

cadangan pangan sangat bisa dirasakan ketika terjadi

puso di akhir tahun 2015.

d) Provinsi Banten

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Banten telah mempunyai 39

Gapoktan LDPM terdiri dari 3 LDPM pasca kemandirian 2009, 7

LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 7 LDPM tahap pasca

kemandirian 2011, 8 LDPM tahap pasca Kemandirian 2012, 3

LDPM tahap Kemandirian 2013, 3 LDPM tahap Pengembangan

2015. 8 LDPM Untuk tahap penumbuhan 2015. Berikut ulasan

mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi Banten yang telah

dipantau:

1. Gapoktan Mitra Tani (Tahap Kemandirian)

No Aspek Uraian

1 Identitas Gapoktan Mitra Tani adalah Gapoktan yang berlokasi

di Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten

Pandeglang.

Gapoktan dibentuk melalui SK Kepala Desa.

Gapoktan Mitra Tani adalah Gapoktan Tahap

Kemandirian yang menerima dana bansos Tahap

Penumbuhan pada tahun 2013.

2 Kepengurusan Gapoktan ini diketuai oleh H. Masriyah dengan

Sekretaris Maman, dan Bendahara Sajum.

Melalui pengamatan di lapangan, melalui aspek

kepengurusan, pengurus Gapoktan ini cukup baik

Page 49: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 43

No Aspek Uraian

dalam melakukan perannya masing-masing. Ketua

terlalu mendominasi di dalam Gapoktan, sehingga

ketika ketua tidak ada, ada beberapa hal yang kurang

berjalan dengan baik. Kaderisasi Gapoktan kurang

berjalan dengan baik karena sulit mencari personil

yang berminat untuk menjadi pengurus Gapoktan.

3 Administrasi

Pembukuan

Pembukuan yang dilaksanakan oleh Gapoktan cukup

lengkap yaitu Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Unit

Distribusi/Pemasaran/Pengolahan, Buku Kas Pembantu

Unit Cadangan Pangan, Buku Pembelian, Buku

Penjualan. Buku Sisa Barang, Buku Harga, Buku

Penerimaan Cadangan Pangan, dan Buku Penyaluran

Cadangan Pangan. Pengisian yang dilaksanakan pun

cukup baik hanya saja Gapoktan tidak pernah menutup

buku setiap bulannya.

4 Perkembangan

dana bansos

Penguatan-

LDPM di

Gapoktan Mitra

Tani:

Saldo uang di rekening: Rp. 435.309, 00

Stok cadangan pangan di gudang 6350 kg GKG

Cadangan pangan yang dipinjamkan 2900 kg GKG,

kesepakatan anggota bahwa pengembalian cadangan

pangan adalah pinjaman + 2 % dari pinjaman

Keuntungan

Sisa di distribusi

5 Perkembangan

harga saat

pemantauan

Harga Beras : Rp/Kg 8000 – 8200

Harga GKG : Rp/Kg 4900

Harga GKP : Rp/Kg 4200

6 Kemitraan Produk yang dijual beras

Gapoktan telah menjual produknya ke daerah Merak

Page 50: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 44

No Aspek Uraian

Gapoktan

7 Pendampingan Pendamping yang mendampingi Gapoktan adalah

pendamping yang baru bertugas tahun 2015 karena

pendamping sebelumnya tidak dapat bertugas sebagai

pendamping

Pendamping mengunjungi Gapoktan se

8 Pelaporan Pelaporan yang dilaksanakan Gapoktan cukup baik

Pelaporan terakhir adalah pelaporan sampai dengan

bulan Februari Tahun 2015

9 Permasalahan Pembukuan yang dilaksanakan Gapoktan ada yang

belum sesuai dengan aturan

Peran ketua terlalu mendominasi sehingga ketika

ketua tidak dapat bertugas ada beberapa perkerjaan

yang kurang berjalan dengan baik (pelaporan tidak

dikerjakan)

10 Saran Pembukuan perlu diperbaiki

Kaderisasi mulai direncanakan untuk kelanjutan

pengembangan Gapoktan

2. Gapoktan Karya Bakti (Tahap Penumbuhan)

No Aspek Uraian

1 Identitas Gapoktan Karya Bakti yang berlokasi di Kampung

Gunungputri RT/RW 001/001, Desa Gunungputri,

Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten

Banten.

Gapoktan didirikan pada tanggal 1 Mei 2007 dan

dikukuhkan ulang tanggal 20 Januari 2015 oleh Kepala

Desa.

Gapoktan Karya Bakti merupakan Gapoktan calon

penerima dana bansos Tahap Penumbuhan Tahun 2015.

Page 51: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 45

No Aspek Uraian

Terdiri dari 5 poktan dengan anggota sebanyak 366 orang

Gapoktan ini diketuai oleh Ahmad Dani, dengan sekretaris

Sukrani dan Bendahara Indrik

2 Kesiapan

Gapoktan

Organisasi ini dinilai cukup siap untuk menerima dana

bansos karena unit cadangan pangan dan unit distribusi

telah terbentuk, RUG sudah dipersiapkan, dan format

pelaporan mingguan pun sudah dipersiapkan dengan baik.

Gapoktan Karya Bakti berencana akan mengalokasikan

dana bansos untuk renovasi gudang yang telah ada.

Gudang tersebut milik ketua dan akan dihibahkan kepada

Gapoktan (Surat hibah sedang diproses dan diperkirakan

satu minggu akan selesai)

3 Kesiapan Unit

Distribusi/Pem

asaran/

Pengolahan

Gapoktan telah memiliki unit Usaha Distribusi/Pemasaran

yang diketuai oleh Sukanda Herdiana dan Unit Usaha

Penggilingan/Pengolahan yang diketuai oleh Udin Mac

Gapoktan telah memiliki perencanaan pembelian

gabah/beras (Rencana Usaha Gapoktan) pada panen

pertama akan membeli gabah dari anggotanya sebesar 6

ton dengan nilai pembelian sebesar Rp. 27.000.000

4 Kesiapan Unit

Cadangan

Pangan

Gapoktan telah memiliki unit pengelola cadangan pangan

yang diketuai oleh Ridwan

Gudang yang akan direnovasi berukuran 4 x 13 m2

RUG untuk renovasi gudang cadangan pangan adalah

sebesar Rp. 41.000.000 dengan Rp. 33.000.000 dari dana

bansos dan Rp. 8.000.000 dari swadaya Gapoktan.

Gapoktan telah memiliki perencanaan pembelian

gabah/beras (Rencana Usaha Gapoktan) untuk pengisian

gudang sebesar 6 ton dengan nilai pembelian sebesar Rp.

27.000.000

Perencanaan pengadaaan cadangan pangan belum melalui

perhitungan jumlah penduduk yang kira-kira memerlukan

Page 52: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 46

No Aspek Uraian

3. Gapoktan Muara Tani (Tahap Pengembangan)

No Aspek Uraian

1 Identitas Gapoktan Muara Tani adalah Gapoktan yang

berlokasi di Desa Ciinjuk, RT 02 RW 04,

Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

Gapoktan didirikan pada tanggal 11 Desember

2006

Gapoktan Muara Tani merupakan Gapoktan yang

akan memasuki Tahap pengembangan bila lolos

seleksi pada tahun 2015.

Aset RMU pemberian pemerintah (2 poles) dari

Dinas Pertanian

2 Kepengurusan Gapoktan Muara Tani diketuai oleh Tb. M. Yusuf

dengan sekretaris Supian, Bendahara Iim Ibrohim

Sekretaris meninggal belum ada gantinya

Pertemuan Gapoktan satu bulan satu kali

3 Administrasi

Pembukuan

Administrasi yang dilakukan cukup baik yaitu Buku

Kas Umum, Buku Kas Pembantu Unit

Distribusi/Pemasaran/Pengolahan, Buku Kas

Pembantu Unit Cadangan Pangan, Buku Pembelian,

Buku Penjualan. Buku Sisa Barang, Buku Harga,

Buku Penerimaan Cadangan Pangan, dan Buku

Penyaluran Cadangan Pangan. Akan tetapi peran

pendamping terlalu dominan sehingga pembukuan

masih didominasi oleh pendamping

Page 53: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 47

No Aspek Uraian

4 Perkembangan

dana bansos

Penguatan-

LDPM di

Gapoktan Mitra

Tani:

Unit Distribusi/Pemasaran/Pengolahan

Bentuk uang cash : Rp.87.310.000

Sisa Barang di Gudang : 4000 kg GKG, beras 1000

kg

Keuntungan: RP. 16.910.000

Perputaran: 3,59 kali

Saldo di rekening Rp. 20 Juta

5 Perkembangan

harga saat

pemantauan

GKG Rp. 4800/kg

GKP Rp. 4000/kg

6 Kemitraan

Gapoktan

Produk yang dijual dalam bentuk beras dengan

kemasan Tani Jaya

Penjualan beras menggunakan system nota

Dijual ke daerah Cadasari (Toko, Koperasi,

Pengecer) dan Serang, Petir, Baros

7 Pendampingan Pendampingan yang dilaksanakan oleh pendamping

di Gapoktan Muara Tani cukup baik akan tetapi

peran

8 Pelaporan Pelaporan yang dilaksanakan sudah dilaksanakan

dengan rutin

9 Kendala Lantai Jemur terbatas sehingga tidak dapat

membeli gabah terlalu banyak

Anggota menjual gabah keluar tidak ke Gapoktan

karena harga kurang bersaing

Anggota Gapoktan sulit mengembalikan

cadangan pangan karena ada musibah gagal

panen

10 Cadangan

Pangan

Peminjaman cadangan pangan pengembaliannya

2,5-10 persen

Stok cadangan pangan di gudang 1000 kg GKG

Yang dipinjamkan 3000 kg GKG

Page 54: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 48

No Aspek Uraian

2000 kg kemungkinan kembali dan 1000 kg

kemungkinan tidak kembali

10 x 10 m2

4. Gapoktan Artha Jaya (Tahap Pengembangan)

No Aspek Uraian

1 Identitas Gapoktan Artha Jaya adalah Gapoktan yang

berlokasi Desa Rancabango, Kecamatan Rajeg,

Kabupaten Tanggerang.

Gapoktan diketuai oleh H. Hayatudin

2 Kepengurusan Belum ada kepengurusan LDPM

Sedang mengurus pembentukan koperasi ke

Dinas Koperasi

3 Administrasi

Pembukuan

Pembukuan baik, akan tetapi ada yang tidak

tercata. Ada yang dikeluarkan dari rekening tapi

tidak dibukukan di kas umum langsung masuk ke

kas distribusi

Penjualan pembelian Gapoktan yang menulis,

kas umum ditulis pendamping sehingga kurang

baik untuk perkembangan Gapoktan, karena

tidak selamanya tergantung pada pendamping

4 Perkembangan

dana bansos

Penguatan-

LDPM di

Gapoktan Mitra

Tani:

Modal : Rp 113 850 000 distribusi, Rp.

14.850.000 pengadaan CP, Rp. 21.300 renovasi

gudang

RAT 30 Desember 2015 ada keuntungan kotor

Rp. 21.700.000

Stok cadangan pangan 3500 kg GKG

Posisi rekening RP. 5.794.814

Sisa di unit ditribusi 6-7 ton

Kesepakatan peminjaman cadangan pangan 10 %

Tapi tidak ada cadangan pangan yang dipinjam

Perputaran 3,5 kali

Page 55: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 49

No Aspek Uraian

5 Perkembangan

harga saat

pemantauan

GKP Rp. 4200

GKG Rp. 4500-4700

Beras Rp. 8200-8400

6 Kemitraan

Gapoktan

Produk beras

Penjualan ke pengecer yang dating ke Gapoktan

Sindang Jaya Pasar Kemis Maung

Gabahnya ambil dari Pandeglang Panimbang

karena harganya lebih rendah, kecuali pada

musim panen ambil dari wilayah sendiri

Gabah dari luar kurang bening

Tidak menggunakan kontrak tertulis karena

trauma menggunakan kontrak dengan

perusahaan dan banyak yang tidak terbayar

Pernah bekerjasama dengan restoran

Dengan yang ada saja sudah tidak memenuhi

order yang cukup banyak (tidak kesulitasn

pemasaran)

7 Pendampingan 2 minggu sekali

8 Kendala Sulit mendapatkan pasokan gabah

5. Gapoktan Subur Makmur

No Aspek Uraian

1 Identitas Gapoktan Subur Makmur adalah Gapoktan yang

berlokasi Desa Mauk Barat, Kecamatan

Tanggerang

Gapoktan ini diketuai oleh Misna

Page 56: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 50

Gapoktan Subur Makmur merupakan Gapoktan

Tahap Kemandirian yang menerima dana bansos

tahap penumbuhan

2 Administrasi

Pembukuan

Pembukuan kurang baik

Buku penyaluran dan penerimaan cadangan

pangan belum ada (ada dalam catatan kecil)

3 Perkembangan

dana bansos

Penguatan-

LDPM di

Gapoktan Mitra

Tani:

RUG untuk gudang 50 juta (bangun)

Isi gudang cadangan pangan 20 juta (4 ton) + 20

Tahap 2

Modal distribusi 80 juta + 55 Tahap 2

Sisa di gudang untuk unit distribusi 6 ton GKG

2 ton cadangan pangan stok

2475 kg disalurkan kepada anggota

Uang di kas distribusi sebanyak 15.725.000

72.250.000 untuk DP gabah

Tahun 2015 sudah 4 kali putaran 550.000.000

Tahun 2013 telah melakukan pembelian

sebanyak Rp. 568 000 000

4 Perkembangan

harga saat

pemantauan

Beras di pengecer Rp 9500/kg di pasar Rp

8500/liter

GKP Rp 3800-4800

GKG Rp 5500

5 Kemitraan

Gapoktan

Produk beras dijual ke pasar Mauk

Rencana MoU dengan koperasi

Sudah memiliki kemasan 5 kg

Penjualan ke pengecer sekitar kecamatan

kemeri

Tahun kemarin sempat kirim ke indramyu

(gabah)

Varietas Mekonga dan Ciherang

6 Pendampingan Pendampingan dilakukan dengan baik dan rutin

setiap satu bulan sekali

7 Kendala Pengeluaran uang tidak menggunakan kuitansi

pengeluaran uang

Pembukuan belum ditutup setiap bulannya

Page 57: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 51

Bila ada kesalahan penulisan dicoret dan diparaf

10 Unit Cadangan

Pangan

Kesepakatan pengembalian disesuaikan dengan

harga (Misal pinjam 100 kg akan dinilai konversi

harga dan akan dikembalikan senilai itu di saat

panen raya sehingga volume beras akan

meningkat)

e) Provinsi Sulawesi Tengah

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Sulawesi Tengah telah

mempunyai 38 Gapoktan LDPM terdiri dari 10 LDPM pasca

kemandirian 2009, 5 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 6

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 7 LDPM tahap kemandirian

2012, 2 LDPM tahap kemandirian 2013, 2 LDPM Untuk tahap

pengembangn 2015, serta 6 LDPM tahap penumbuhan 2015.

Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi

Sulteng yang telah dipantau:

1. Gapoktan Maroso Singgani Desa Karawana, Kabuaten Sigi

Gapoktan Penguatan-LDPM Maroso Singgani Desa Karawana

Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, adalah Gapoktan pelakasana

kegiatan P-LDPM tahap penumbuhan tahun 2015 yang

merupakan wilayah binaan Karawana dengan Ketua Daeng

Marotja dan sebagai pendamping adalah penyuluh pertanian

DediSetiawan, SP,MSi. Gapoktan Maroso Singgani ini dibentuk

pada 28 Februari 2007 oleh Wakil Bupati Sigi.

Anggota Gapoktan Maroso Singgani berjumlah 310 orang

dalam 10 kelompok tani dan 2 kelompok wanita. Luas lahan

yang dimiliki adalah 245 ha berupa sawah dan 15 ha berupa

lahan kering. Dari hasil wawancara dengan Ketua, Sekretaris,

Bendahara dan beberapa anggota serta PPL Pendampingnya

dapat disimpulkan bahwa Gapoktan tersebut mempunyai

Page 58: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 52

minat dan menunjukkan komitmen yang cukup tinggi untuk

melaksanakan kegiatan P-LDPM.

Dalam rangka pembinaan dan pengendalian tersebut, kami

menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan P-LDPM

harus dilakukan secara social partisipatif dan pemberdayaan

pengurus dan anggota Gapoktan dalam kelembagaan

Gapoktan Maroso Singgani ini. Pelaksanaan P-LDPM harus

mengikuti pedoman dan pedoman teknisnya, juga harus

berhati-hati dalam pemanfaatan bansos. Pada prinsipnya

bansos dimanfaatkan untuk : (1) membangun/renovasi

gudang; (2) pengembangan unit usaha distribusi/

pemasaran/pengolahan pangan; dan (3) pegelolaan unit

cadangan pangan

Gapoktan Maroso Singgani sebagai Gapoktan pelaksana

kegiatan P-LDPM tahap penumbuhan tahun 2015 sudah siap

melaksanakan. Lahan untuk membangun gudang dapat hibah

dari Kepala Desa Karawana seluas 300 m2. Beberapa

kelengkapan persyaratan sebagai Gapoktan pelaksana P-

LDPM, sudah dipenuhi, antara lain Rencana Usaha Gapoktan

(RUG) pemanfaatan dana bansos akan digunakan untuk : (1)

pembangunan gudang sebesar Rp 40 juta; (2) Unit usaha

distribusi/pemasaran pangan sebesar Rp 100 juta dan (3) unit

pengelolaan cadangan pangan sebesar Rp 10 juta. Berikut

adalah kesiapan kelengkapan nya.

1. Gapoktan Tahap Penumbuhan.

a) Gapoktan Maroso Singgani yang beralamat di Desa

Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Provinsi

Sulawesi Tengah adalah 1 dari 6 Gapoktan

Penumbuhan tahun 2015. Kepengurusan Gapoktan

terdiri dari Ketua : Daeng Marotja No. HP

081242097280, Sekretaris : Akram No HP.

Page 59: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 53

082193779339, Bendahara : Pagadji No. HP

081341228289. Kesiapan Gapoktan secara umum : (1)

jika dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan

Gapoktan sudah baik dan bentuk baru, Gapoktan

berdiri 28 Februari 2007. Jumlah anggota Gapoktan

310 orang dari 10 Kelompoktani dan 2 Kelompok

Wanita Tani dengan luas lahan sawah 245 Ha dan lahan

kering 15 Ha. Jika dilihat dari aspek administrasi,

pendamping sudah mempunyai bekal materi pada saat

acara apresiasi pendamping yang dilaksanakan tgl 11

sd 13 Maret 2015 untuk pembukuan. Buku yang wajib

dimiliki oleh Gapoktan sebanyak 5 buku. Sedangkan

buku pelengkap yang lain seperti buku tamu sudah

dimiliki oleh Gapoktan. Bukti kepemilikan lahan yang

dimiliki oleh Gapoktan untuk gudang berupa surat

hibah dari Kepala Desa Karawanan. Dari alokasi dana

bansos telah di alokasikan untuk pembuatan gudang

sebesar Rp. 40.000.000,-, untuk unit usaha

distribusi/pemasaran Rp. 100.000.000,- dan untuk

Unit usaha cadangan pangan Rp 10.000.000,-. Rincian

RUG yang dimiliki oleh Gapoktan Moroso Singgani

adalah sbb:

Unit Usaha Distribusi/Pemasaran Rp.

100.000.000,- untuk pembelian beras 10

Kelompoktani kurang lebih 15 ton

Unit Cadangan Pangan Rp. 20.000.000,- untuk

pembelian beras 10 Kelompoktani sebanyak

1,5 ton

Untuk Pembangunan Gudang Rp.40.000.000,-

Biaya Lain-lain yang dikeluarkan oleh

Gapoktan secara Swadaya Rp. 1.500.000,-

Page 60: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 54

Sampai dengan bulan 2015 sudah 4 kali dilaksanakan

pembinaan oleh tim teknis kabupaten, namun

petunjuk teknis belum dibuat karena masih menunggu

Pedoman Umum Penguatan LDPM Tahun 2015.

Kendala yang dihadapi adalah pengurus Gapoktan

belum melaksanakan tugas sesuai tupoksinya, untuk

itu dilakukan pertemuan bersama pendamping untuk

memotivasi pengurus agar melaksanakan tugas sesuai

tupoksi masing-masing.

2. Gapoktan Tahap Pengembangan

a) Gapoktan Sausu Peore beralamat di Desa Sausu Piore,

Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi

Sulawesi Tengah. dengan susunan pengurus ketua : I

Ketut Suparta, SH, Sekertaris : I Made Gede Sukarta,

Bendahara : I Wayan Arthayasa. Seksi Distribusi : I

Made Martawan dan I Made Sunadi, Seksi Cadangan

Pangan : I Nyoman Ariyasa dan I Ketut Budiarta

Gapoktan Sausu Peoro dalam menghadapi tahap

pengembangan sudah mencapai dua kali putaran dari

alokasi awal sebesar Rp. 100.000.000,- tetapi masih

harus diverifikasi oleh Tim Pembina Provinsi. Dalam

hal kepengurusan Gapoktan Sausu Piore sangat solid ini

terbukti dengan lengkapnya pembukuan Gapoktan

Sausu Peore belum berbadan hukum.

Perputaran dana bansos di unit distribusi telah

mencapai 2 kali lebih, sisa barang di unit distribusi ada

700 kg beras, di unit cadangan pangan 1.300 kg beras

dan cadangan pangan yang dipinjamkan 500 kg beras

serta uang Rp 102 juta ada di Bendahara, sedangkan

harga beras berkisar antara Rp 9.500,- - Rp 9.800,-

pada saat pemantauan. Pendamping rutin mendatangi

Page 61: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 55

Gapoktan sebulan sekali dengan memberikan materi

tentang, budidaya, distribusi, pembukuan sehingga

Gapoktan tidak ada kendala dalam membuat laporan

baik laporan melalui SMS, Laporan bulan dan 2 bulanan

dan pengurus Gapoktan menyarankan mohon sering

ada evaluasi agar Gapoktan lebih maju.

3. Gapoktan Tahap Kemandirian

Gapoktan Mamminasae beralamat di Desa Kampung Baru

Kel. Sibayu, Kec. Balaesang, Kab. Donggala, Provinsi

Sulawesi Tengah. Dengan Pengurus sbb : Ketua : Bapak

Muslimin ( No HP : 081345724190 ), Sekertaris : Bapak

Suyadi ( No. HP : 085245406517 ), Bendahara : Ibu Anita (

No. HP: 085288100257 ). Pendamping Pak Ibnu.

Apabila dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan

Gapoktan sampai dengan tahap kemandirian masih

dipegang oleh pengurus yang sama, permasalahan yang

muncul dapat diatasi secara bersama-sama dengan

mengadakan rapat pengurus Gapoktan serta tugas masing-

masing pengurus yang dilaksanakan dengan baik.

Aspek administrasi, Pembukuan , Gapoktan Mamminasae

sudah memiliki buku sesuai pedoman yaitu : Buku Bank,

Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu unit distribusi, Buku

pembelian, Buku Penjualan, Buku kas pembantu cadangan

pangan, buku penyaluran dan buku penerimaan. Hanya

saja buku inventaris Gapoktan serta anggota belum ada.

Dalam pengisian buku tidak ada masalah yang menjadi

masalah adalah dalam pengiriman SMS karena sering tidak

sinyal. Pada unit distribusi/pemasaran/ pengolahan

terlihat bahwa adanya kegiatan pembelian sebesar Rp.

98.816.250,- yaitu: berupa beras 2000 kg dan sisanya

GKG. Pada unit Cadangan Pangan stock digudang

sementara kosong karena semua sedang dipinjamkan hal

ini dikarenakan sempat ada puso 2 kali pada tahun 2015 (

Page 62: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 56

terjadi di kabupaten sambas sampai dengan kubu raya )

karenanya sempat pada saat th 2015 tepatnya Gapoktan

pada saat mendapatkan dana pengembangan sebagian

dana Rp. 75 juta yang seharusnya masuk ke unit distribusi

terpaksa di masukkan Rp. 15 juta untuk mengisi

kekosongan Gudang, mengenai kebijakan ini sudah

mendapat persetujuan dari Tim Pembina karenanya tahun

ini setelah semua kembali normal kembali disarankan

dana 15 juta dikembalikan ke unit

distribusi/pemasaran/pengolahan akan ada panen dan

april akan mulai semai benih).

Bila dilihat dari kepengurusan Gapoktan, Gapoktan

Mamminasae memiliki dinamika kelompok yang cukup

baik, jika dilihat sisi kaderisasi, kaderisasi belum dapat

dilihat karena belum ada pergantian pengurus dan sampai

dengan saat ini Gapoktan masih belum berbadan hukum.

Perkembangan Dana Bansos Gapoktan sebagai berikut :

perputaran bansos di unit distribusi sudah ada 10 kali

putaran ( Posisi Februari 2015 ). Sisa Barang di unit usaha

distribusi/pengolahan : Beras 1.500 kg, Jumlah cadangan

pangan yang dipinjam : Beras 750 kg, Perkembangan

harga beras pada saat pemantauan antara Rp 8.200 – Rp

8.400/kg.

Dalam pengadaan dan pemasaran Gapoktan belum

mengadakan kontrak tertulis/belum ada kemitraan.

Pendampingan Gapoktan yang dilakukan oleh pendamping

dilakukan secara rutin minimal 1 kali sebulan, materi yang

diberikan mengenai seputar pembukuan dan pelaporan

serta pengembangan usaha. Bimbingan teknis juga telah

dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten sebanyak 3 bulan

sekali. Kendala yang dihadapi oleh Gapoktan dalam

Page 63: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 57

pelaporan mingguan melalui sms adalah sulitnya jaringan

sehingga sms mereka banyak yang tidak masuk. Saran dari

Gapoktan adalah untuk lebih diintensifkan pembinaan dari

Tim Tekhnis maupun Tim Pembina dan juga mohon

didukung untuk menjebatani dengan instansi lain untuk

memberikan dukungan bantuan.

Beberapa hal yang disampaikan pada pembinaan

Gapoktan P-LDPM tahap penumbuhan, pengembangan dan

kemandirian serta Aparat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Kegiatan P-LDPM di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015

berjumlah 10 Gapoktan terdiri atas 6 Gapoktan tahap

penumbuhan, 2 Gapoktan tahap penumbuhan dan 2

Gapoktan kemandirian.

Disampaikan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam

pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM merupakan untuk

mewujudkan stabilisasi harga pangan di tingkat petani

dan Ketahanan Pangan di tingkat rumah tangga petani

melalui: a) pengembangan unit-unit usaha (unit usaha

distribusi atau pemasaran atau pengolahan dan

pengelolaan cadangan pangan); dan b) pembangunan

sarana penyimpanan milik Gapoktan agar dapat

meningkatkan posisi tawar petani, meningkatkan nilai

tambah produksi petani dan mendekatkan akses

masyarakat terhadap sumber pangan.

Kebijakan tersebut diarahkan untuk: a) mendukung upaya

petani memperoleh harga yang lebih baik pada saat panen

raya; b) meningkatkan kemampuan petani memperoleh

nilai tambah produk pangan dan usahanya melalui

kegiatan pengolahan/pengepakan/ pemasaran sehingga

terjadi perbaikan pendapatan di tingkat petani

anggotanya; dan c) memperkuat kemampuan Gapoktan

Page 64: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 58

dalam pengelolaan cadangan pangan sehingga mampu

mendekatkan akses pangan anggotanya saat menghadapi

paceklik atau tidak ada panen.

Dana Belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari APBN

untuk kegiatan Penguatan-LDPM hanya diberikan ke

Gapoktan Tahap Penumbuhan dan Pengembangan, yaitu

pada tahun pertama dan tahun kedua. Sementara itu pada

tahun ketiga, Gapoktan hanya menerima pembinaan dari

pendamping, Tim Teknis maupun Tim Pembina.

Dana Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan ke Gapoktan

pada: a) Tahap Penumbuhan sebesar Rp 150 juta langsung

masuk rekening Gapoktan wajib digunakan untuk

pembangunan atau renovasi sarana penyimpanan

(gudang); pengadaan gabah/beras; dan pembelian gabah,

dan/atau beras dan/atau jagung terutama dari hasil

produksi petani anggotanya dan pangan strategis lainnya

di luar masa panen gabah/beras/jagung; b) Tahap

Pengembangan sebesar Rp 75 juta sebagai tambahan

penguatan modal wajib digunakan untuk pengadaan

gabah, beras jika dibutuhkan; dan pembelian gabah,

beras dan/atau jagung terutama dari hasil produksi petani

anggotanya dan pangan strategis lainnya di luar masa

panen gabah/beras/jagung. Bagi provinsi/kabupaten/kota

yang sudah mengalokasikan dana dari APBD untuk

pembangunan gudang, maka dana Belanja Bantuan Sosial

tersebut dapat digunakan untuk penguatan modal usaha

penjualan-pembelian gabah, beras dan/atau jagung dan

pangan strategis lainnya di luar masa panen

gabah/beras/jagung.

Page 65: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 59

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pertanggungjawaban bagi Gapoktan apabila bagi daerah

yang memiliki Gapoktan bermasalah atau melanggar

perjanjian kerja sama yang telah disepakati sebagaimana

dicantumkan pada Pasal 7 Surat Perjanjian Kerja Sama

dengan Gapoktan, pihak pertama berhak secara sepihak

mencabut seluruh dana yang telah diterima dan

mengembalikan ke Kantor Kas Negara. Pengembalian dana

Belanja Bantuan Sosial periode 2009-2015 dapat

menggunakan form pengembalian (form SSBP) yang ada di

masing-masing KPPN atau form yang ada di Bank

persepsinya dengan menggunakan AKUN No. 423957 (non

temuan) dan AKUN No. 423921 (temuan) ditulis dengan

“Pengembalian Belanja Bansos spasi nama kegiatan spasi

tahun dana Belanja Bantuan Sosial yang akan

dikembalikan” dan untuk pengembalian di tahun berjalan

(2015) akun yang digunakan sama dengan yang ada di MAK

dan POK dengan menggunakan form pengembalian (Form

SSPB).

Penyaluran dana Bansos dan pemberian pendampingan

dan pembinaan secara berjenjang diharap dapat

memberikan dampak antara lain terwujudnya stabilisasi

harga pangan terutama di tingkat petani anggota

Gapoktan dan terwujudnya ketahanan pangan di tingkat

rumah tangga petani melalui peningkatan pendapatan dan

peningkatan akses pangan anggota Gapoktan.

Tim Pembina provinsi maupun Tim Teknis kabupaten/kota

tetap diberikan kesempatan untuk melakukan pembinaan

baik teknis maupun administrasi. Tim Teknis Kabupaten

dan Tim Pembina provinsi bertanggung jawab terhadap

Gapoktan P-LDPM tahap penumbuhan dan tahap

pengembangan yang sudah dievaluasi dan dinyatakan

Page 66: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 60

layak untuk masuk ke Tahap Pengembangan. Selain itu

terhadap Gapoktan tahap kemandirain tetap dilakukan

pembinaan dan mulai dibantu membangun jejaring

pengembangan usaha distribusi/pemasaran pangan dan

tetap membangun mekanisme pengelolaan cadangan

pangan agar berkelanjutan.

f) Provinsi Lampung

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Lampung telah mempunyai

106 Gapoktan LDPM terdiri dari 25 LDPM pasca kemandirian

2009, 20 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 17 LDPM tahap

pasca kemandirian 2011, 21 LDPM tahap pasca Kemandirian

2012, 6 LDPM tahap kemandirian 2013, 6 LDPM tahap

pengembangan tahun 2015, serta 11 LDPM tahap penumbuhan

2015. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi

Lampung yang telah dipantau:

Pelaksanaan kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (Penguatan-LDPM), untuk mewujudkan stabilisasi

harga pangan di tingkat petani dan ketahanan pangan di tingkat

rumah tangga petani melalui: pengembangan unit-unit usaha

(unit usaha distribusi atau pemasaran atau pengolahan dan

pengelolaan cadangan pangan); dan pembangunan gudang

sarana penyimpanan milik Gapoktan agar dapat meningkatkan

posisi tawar petani, meningkatkan nilai tambah produksi petani

dan mendekatkan akses masyarakat terhadap sumber pangan.

Dana belanja bansos yang disalurkan ke Gapoktan pada: Tahap

Penumbuhan wajib digunakan untuk pembangunan atau renovasi

sarana penyimpanan (gudang); pengadaan gabah, beras

dan/atau pangan lokal spesifik lainnya; dan pembelian gabah,

dan/atau beras terutama dari hasil produksi petani anggotanya;

Page 67: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 61

Tahap Pengembangan wajib digunakan untuk pengadaan gabah,

beras dan/atau pangan lokal spesifik lainnya jika dibutuhkan;

dan pembelian gabah, beras dan/atau jagung terutama dari hasil

produksi petani anggotanya.

Pada tahun 2015 Propinsi Lampung dalam pelaksanaan kegiatan

Penguatan-LDPM dialokasikan 11 Gapoktan tahap penumbuhan, 6

Gapoktan tahap pengembangan.

Untuk dapat melihat gambaran pelaksanaan kegiatan bansos

penguatan LDPM oleh Gapoktan penerima LDPM maka

dilaksanakan pemantauan dan pengumpulan data pada Gapoktan

khusunya pada tahap penumbuhan dan pengembangan dengan

harapan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan ketentuan.

Pemantuan dan pengumpulan data penguatan LDPM dilaksanakan

ke Kabupaten Lampung Timur ke Gapoktan Mitra

Tani/Penumbuhan 2015 dan Gapoktan Karya

Mandiri/pengembangan 2015), dengan hasil sebagai berikut:

1. Gapoktan Mitra Tani

Gapoktan Mitra Tani di desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung

Lampung Timur berdiri pada tahun 2002 dan dikukuhkan pada

tahun 2004, dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 16

kelompok 500 orang.

Sebelum menerima bansos LDPM Gapoktan AL Barokah sudah

bergerak dibidang pemasaran beras organik dan bahan olahan kue-

kue kering, dengan tambahan bansos LDPM dapat menambah

permodalan dalam pemasaran beras organik, dan cadangan

pangan untuk membantu anggota Gapoktan saat paceklik.

2. Gapoktan Al Barokah

menerima bansos LDPM tahap penumbuhan sebesar Rp.150

juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp. 30 Jt, unit

distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan Rp. 20 jt.

Telah dilaksanakan pembangunan gudang cadangan pangan,

Page 68: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 62

dan telah dilaksanakan aktifitas pembelian dan penjual beras,

dan cadangan pangan.

Aktifitas usaha unit distribusi dalam pembelian dan penjualan

beras pada beras organik yang merupakan kebutuhan sehari-

hari diwilayah Gapoktan dan telah dipasarkan ke wilayah

kabupaten Semarang, dan telah melakukan kerjasama dengan

Koperasi-koperasi instansi pemerintah di wilayah kabupaten,

dengan PT. Indosepirit di Kebun Jeruk Jakarta, dan menjual ke

luar propinsi ke Makasar.

Gabah yang dibeli rata-rata varietas Metik susu dengan harga

Rp. 5.300,- s.d Rp. 5.600,- per kg GKP, Rp. 7.000,- per Kg GKG,

dan membeli gabah beras merah/beras hitam dengan harga Rp.

9.000,- per kg. Dijual dalam bentuk beras Rp. 14.000 per kg s.d

Rp. 17.000 per kg dalam bentuk kemasan 5 kg dan 10 kg

dengan merek Gapoktan al barokah.

Seluruh anggota Gapoktan dan rata-rata petani di wilayahnya

menanam padi organik, dan merupakan kebutuhan konsumsi

buat petani dan masyarakat sehingga usaha pemasaran unit

distribusi melakukan pembelian dan penjualan beras organik.

Dengan sistem pemasaran yang melakukan kemitraan walaupun

belum dengan sistem kontrak secara legal, Gapoktan Al

Barokah dapat memberikan pasokan beras kepada mitra sesuai

dengan permintaan, sehingga perputaran dalam pemanfaatan

dana LDPM dapat lebih dari dua putaran sebagai persyaratan

LDPM penembangan untuk tahun berikutnya.

Telah melakukan pembukuan dengan baik sesuai dengan

pedoman dan panduan LDPM, walaupun masih perlu untuk

dilakukan pendampingan, pengawalan dan pembinaan dari

aparat propinsi maupun kabupaten, untuk lebih meningkatan

ketertiban administrasi, dan pengembangan usaha kemitraan.

Aset yang dimiliki; gudang, lantai jemur, RMU, alat kemasan,

sekretariat.

Page 69: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 63

3. Gapoktan Sidodadi

Gapoktan Sidodadi di Desa Kropak Kecamatan Wirosari

Kabupaten Grobogan berdiri pada tahu 2008 dan dikukuhkan

pada tahun 20010, menerima bantuan sosial Penguatan LDPM

Tahun 2015.

Usaha dilakukan sebelum menerima bansos LDPM, telah

melakukan pembelian dan penjualan beras, bawang merah,

dan jagung, aktifitas pembelian dan penjualan masih di

wilayahnya sendiri.

Sampai dengan saat ini masih dalam proses pemabangunan

gudang cadangan pangan, sudah 90 persen hampir selesai, dan

status tanah adalah tanah hibah yang dinyatakan oleh camat

dan lurah, dan masih dalam proses legalitas ke notaris.

Gapoktan Sidodadi menerima bansos LDPM tahap penumbuhan

sebesar Rp.150 juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp.

30 Jt, unit distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan

Rp. 20 jt.

Dana LDPM yang diterima untuk kegiatan unit distrbusi belum

dimanfaatkan untuk pembelian dan penjualan gabah/beras dan

jagung karena belum musim panen, sehingga belum ada

perputaran dana LDPM, diharapkan untuk segera

memanfaatkan untuk pembelian dan penjualan baik diwilayah

sendiri pada anggota Gapoktan maupun keluar wilayah untuk

optimalisasi pemanfaatan dan perputaran dananya.

Kelengkapan administrasi masih belum lengkap untuk masing-

masing penangungjawab unit usaha masing-masing, disarankan

pendamping dan aparat kabupaten untuk mendampingi dan

mengawal pelaksanaan pemanfaatan dana LDPM dan sekaligus

penertiiban administrasi pembukuannya.

Belum adanya aktifitas pembelian dan penjualan maka belum

ada laporan SMS senter yang dilaporkan, dan disampaikan

bahwa laporan tetap disampaikan walaupun dalam posisi nol

atau tidak ada aktifitas pembelian dan penjualan.

Page 70: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 64

Aset yang dimiliki; gudang, belum memiliki lantai jemur/RMU.

4. Kesimpulan dan saran;

Dari hasil sampel pada Gapoktan penumbuhan belum

semua Gapoktan memanfaatkan dana LDPM khususnya

pada unit distribusi untuk pembelian dan penjualan

gabah/beras dan jagung.

Pembangunan gudang cadangan pangan belum selesai

masih dalam proses pembangunan, namun demikian

diharapkan pemanfaatan dana cadangan pangan maupun

unit distribusi untuk segera dimafaatkan untuk jual beli

gabah/beras/jagung, sehingga akan dapat

mengoptimalkan perputaran dananya sebagai

persyaratan pada tahap pengembangan pada tahun

berikutnya.

Pendamping perlu untuk lebih fokus dan konsentrasi

dalam pendamping Gapoktan sehingga Gapoktan dapat

lebih meningkatkan pelaksanaan pemanfaatan dana

LDPM sesuai dengan pedoman umum LDPM.

Diperlukan adanya apresiasi pelatihan Gapoktan pada

administrasi pembukuan, dan pola usaha kemitraan.

Pembinaan oleh tingkap propinsi dan kabupaten masih

sangat diperlukan, dan dierlukan adannya temu usaha

oleh Gapoktan sehingga dapat pengembangan wawasan

usaha oleh gapokta.

g) Provinsi Sumatera Barat

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Sumatera Barat telah

mempunyai 86 Gapoktan LDPM terdiri dari 41 LDPM pasca

kemandirian 2009, 8 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 12

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 13 LDPM tahap pasca

Page 71: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 65

Kemandirian 2012, LDPM tahap kemandirian 2013 tidak ada

lokasi dikarenakan pemotongan anggaran, 4 LDPM tahap

pengembangan tahun 2015, serta 8 LDPM tahap penumbuhan

2015. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi

Sumbar yang telah dipantau:

1. Gapoktan Maju Bersama

Gapoktan Maju Bersama didirikan pada tahun 2007 dengan

ketua Mardi dan beranggotakan 26 Poktan. Gapoktan Maju

Bersama ini adalah Gapoktan pelaksana kegiatan P-LDPM

tahap penumbuhan tahun 2009 dan dana bansos sudah

digunakan untuk membangun gudang dan pengadaan

cadangan pangannya serta melakukan jual beli gabah. Pada

tahap penumbuhan ini Gapoktan Maju Bersama menunjukkan

perkembangan usaha distribusi dan pengelolaan cadangan

pangan yang baik dan dirasakan manfaatnya bagi anggota,

sehingga tahun ke-2 masuk dalam tahap pengembangan juga

masih menunjukkan kinerjanya yang baik.

Pada tahap pasca mandiri ini Gapoktan Maju Bersama

mendapatkan bantuan dana PUAP sebesar Rp 100 juta yang

dipinjamkan kepada anggota. Dana PUAP ini dikelola oleh

Unit Lembaga Keuangan Mikro Anggota (LKMA) merupakan

salah satu unit dalam kelembagaan Gapoktan Maju Bersama.

Sedangkan untuk kegiatan P-LDPM dikelola oleh dua unit

lainnya, yaitu Unit Usaha Distribusi/pemasaran/penolahan

pangan dan Unit Cadanggan Pangan.

Pada akhir tahun 2011 Ketua jatuh sakit yang

berkepanjangan, mengakibatkan kegiatan Gapoktan terhenti

dan menghadapi berbagai masalah, yaitu : (1) dana PUAP

sebesar Rp 100 juta yang dipinjam oleh anggota tidak

kembali sampai sekarang, hal ini tidak dapat ditindaklanjuti

Page 72: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 66

oleh kepengurusan yang mengambil alih sementara karena

tidak ada bukti kwitansi peminjaman yang ada hanya daftar

catatan pinjaman oleh bendahara; (2) kegiatan P-LDPM unit

usaha distribusi/pemasaran/ pengolahan dan unit cadangan

pangan dibekukan aktivitasnya dan semua uang sebesar Rp

185 juta dimasukkan kedalam rekening Gapoktan yang sampai

saat ini tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut.

Kejadian ini terjadi sampai saat ini masih belum

terselesaikan, walaupun sudah berkali-kali dibahas hasilnya

bahwa kegiatan Gapoktan tetap tidak dijalankan selama uang

pinjaman dari dana PUAP belum kembali.

Dari hasil kami bertemu dengan Walinagari Rafles dan Ketua

sementara yang baru ditetapkan pada 4 Februari 2015 ini dan

sekaligus mengecek kondisi gudang cadangan pangan yang

masih baik dan masih layak untuk dibangun kegiatan kembali.

Disarankan bahwa :

Walinagari segera melakukan koordinasi dengan Tim

Teknis Kabupaten dan aparat Pembina provinsi untuk

membangun kembali Gapoktan Maju Bersama;

Kepengurusan Gapoktan harus tetap dibentuk mulai

dari ketua dan pengurus masing-masing yang

bertanggungjawab terhadap unit kerjanya, yaitu

minimal 3 unit atau lebih Unit LKMA, Unit usaha

Distribusi/pemasaran/pengolahan dan Unit Pengelola

Cadangan Pangan;

Ketua segera ditetap secara difinitif agar ada yang

bertanggungjawab terhadap keberlangsungan

Gapoktan dan sekaligus menjalankan kelembagaan

Gapoktan, dengan harapan kelembagaan Gapoktan

menjadi kuat

Page 73: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 67

Kegiatan jual beli gabah/beras/jagung dapat segera

dilaksanakan dan gudang dapat dibersihkan kembali

untuk dimanfaatkan kembali.

2. Kesimpulan dan Saran

Untuk perkembangan Gapoktan, pemerintah setempat

diharapkan dapat dibantu agar dapat mempunyai akses

ke berbagai sumber permodalan untuk menambah

modal usahanya baik dari sumber dana pemerintah

daerah, lembaga swasta, dan lain-lain agar kegiatan

usaha pembelian dan penjualan meningkat.

Pada tahap Kemandirian diharapkan agar fungsi

Pemerintah Daerah semakin menguat dengan

memberikan dukungan alokasi dana APBD Provinsi

maupun Kabupaten/Kota untuk dapat mendukung

kegiatan pembinaan, pemantauan dan penguatan

kapasitas SDM pengurus Gapoktan. Begitu juga

Gapoktan didorong agar menjadi mandiri dalam

mengembangkan usahanya dan mengelola cadangan

pangan yang diperlukan bagi anggotanya dan umumnya

bagi masyarakat di wilayahnya.

Dalam rangka pemberdayaan Gapoktan tersebut, tentu

saja tidak hanya pendekatan teknis yang dilakukan,

tetapi juga pendekatan sosial budaya, yang dapat

merangsang perubahan sikap, perilaku dan pola kerja,

yaitu melalui pelatihan, pendampingan dan

pembinaan.

h) Provinsi Sumatera Utara

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Sumatera Utara telah

mempunyai 91 Gapoktan LDPM terdiri dari 41 LDPM pasca

kemandirian 2009, 10 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 13

Page 74: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 68

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 15 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, 5 LDPM tahap kemandirian 2013, untuk tahun

2015 tidak ada alokasi LDPM tahap penumbuhan tahun 2015

dikarenakan pemotongan anggaran .

Pelaksanaan kegiatan penguatan LDPM di Propinsi Sumatera

Utara;Gapoktan penerima bansos LDPM tahun 2013 sebanyak 5

(lima) Gapoktan;

1) Gapoktan Karya Tani, Desa Langau Seprang Kecamatan

Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang;

2) Gapoktan Berkat Rukun, Desa Tandam Hilir-Hilir Kecamatan

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang;

3) Gapoktan Maju, Desa Tandam Hilir-Hilir Kecamatan

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang;

4) Gapoktan Sehati, Desa Sekail Rakyat Kecamatan Sei Rampah

Kabupaten Serdang Bedagai;

5) Gapoktan Tani Jaya, Desa Emplasmen Kecamatan Sei Bingei

Kabupaten Langkat

Dari 5 (lima) Gapoktan penerima bansos tahun 2013 yang masuk

pada tahap pengembangan tahun 2015 hanya 3 (tiga) Gapoktan

(Gapoktan Karya Tani, Gapoktan Berkat Rukun, Gapoktan Sehati)

dan pada tahun 2015 telah masuk pada tahap kemandirian,

sedangkan 2 (dua) Gapoktan (Gapoktan Maju, dan Gapoktan Tani

Jaya) masih dilakukan pembinaan untuk dapat memenuhi

peryaratan masuk tahap pengembangan.

Hasil evaluasi dari 3 (tiga) Gapoktan yang masuk pada tahap

kemandirian;

1) Telah dilaksanakan RAT tahun 2015 dan telah dibuat laporan

hasil RAT sesuai kesepakatan dengan anggota Gapoktan.

2) Pembukuan telah dibuat sesuai dengan pedoman, dan telah

melakukan pembukuan dengan baik.

3) Pengurus Gapoktan dan masing-masing unit usaha telah

melaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya

masing-masing.

Page 75: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 69

4) Menyampaikan laporan SMS senter ke Pusat dan laporan 2

(dua) bulanan ke kabupaten telah dilaksanakan dengan lancer.

5) Aset yang dimiliki rata-rata antara lain; gudang, lantai jemur,

power threser, RMU.

6) Jual/beli gabah/beras masih dilaksanakan dilingkup kecamatan

dan kabupaten, belum melaksanakan kemitraan dengan

kerjasama atau kontrak dengan pihak ketiga.

7) Sistem penjualan gabah/beras rata-rata dengan system

konsinyasi atau dengan pembayaran tempo (setelah 2 s.d 3

minggu baru dilakukan pembayaran pelunasan oleh

pembeli/pedagang), dalam hal ini sangat diperlukan bukti

penjualan dan pembayaran yang syah.

1. Pelaksanaan Gapoktan tahap penumbuhan tahun 2015;

Gapoktan tahap penumbuhan tahun 2015 di Propinsi Sumatera

Utara dialokasikan sebanyak 7 Gapoktan, dan telah dilakukan

verifikasi dan usulan Gapoktan penerima bansos LDPM tahun

2015 dari tingkat kabupaten.

Pada bulan Maret 2015 telah ditetapkan Gapoktan

penumbuhan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan

Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara TA. 2015;

Gapoktan Sinar Tani, Desa Kota Rantang Kecamatan Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang.

Gapoktan Tiga Serangkai, Desa Lengau Seprang Kecamatan

Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

Gapoktan Karya Baru, Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban

Kabupaten Serdang Bedagai.

Gapoktan Mekar Tani, Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei

Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.

Gapoktan Bersatu Maju, Desa Panombean Marjanji Kecamatan

Tanah Jawa Kabupaten Serdang Bedagai.

Gapoktan Bina Karya, Desa Rawang Pasar IV Kecamatan Panca

Arga Kabupaten Asahan.

Page 76: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 70

Gapoktan Karya Kharisma, Desa Rao-Rao Lombang Kecamatan

Tambangan Kabupaten Mandailing Natal.

Dalam rangka kelengkapan dokumen administrasi untuk

penyelesaian proses kontrak dan pencairan dana bansos LDPM,

Gapoktan-Gapoktan penerima bansos tahap penumbuhan masih

dalam proses melengkapi dokumen yang masih kurang diantaranya

kelengkapan surat tanah oleh PPAT, RUG, dan dokumen lainnya.

Diharapkan Proses kontrak dan pencairan bansos LDPM oleh

Gapoktan direncanakan sekitar bulan Juni 2015.

Permasalahan dan upaya tindak lanjut:

Sering terjadinya rotasi aparat ditingkat propinsi maupun

kabupaten kota berdampak pada pergantian aparat

penanggungjawab pelaksanaan program kegiatan Penguatan-

LDPM, sehingga bagi aparat yang baru belum memahami dan harus

diperlukan adanya pembekalan dan pemahaman/pelatihan

kembali program penguatan LDPM.

Rotasi juga terjadi pada penyuluh pendamping Gapoktan LDPM,

yang berdampak pada kurangnya pendampingan dan pemahaman

pendamping baru dalam teknis pelaksanaan LDPM.

Sesuai dengan surat Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat

tentang tindak lanjut pembinaan Gapoktan pasca mandiri yang

diserahkan kepada APBD I, dan dengan adanya kelemahan-

kelemahan dalam pelaksanaan program kegiatan bansos

Penguatan LDPM oleh Gapoktan, maka masih diperlukan pelatihan

Gapoktan dalam adminstrasi pembukuan, polaporan,

pengembangan usaha, dan pemantapan dalam kelembagaan

Gapoktan.

2. Kinerja Tim Pembina dan Tim Tekhnis

2.1 Tim Pembina Provinsi

Page 77: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 71

Perkembangan penetapan dan pencairan

Saat ini Provinsi Sumatera Utara belum menetapkan tim

pembina provinsi pelaksanaan Penguatan-LDPM Tahun

2015, hal ini disebabkan belum keluarnya Permentan

tentang pedoman pelaksanaan Penguatan-LDPM Tahun

2015 sebagai dasar hukum, namun sampai ini telah disusun

draft tim pembina provinsi dan petunjuk pelaksanaan

(juklak).

Frekuensi pembinaan

Tim pembina provinsi dalam melaksanakan pembinaan

dan pemantauan kepada kabupaten/kota pelaksanaan

Penguatan-LDPM dilakukan tiga sampai empat kali per

tahun atau sesuai kebutuhan.

Penyusunan Juklak

Juklak kegiatan Penguatan-LDPM Tahun 2015 belum

disusun, hal ini dikarenakan disebabkan belum keluarnya

Permentan tentang pedoman pelaksanaan Penguatan-LDPM

Tahun 2015 dan panduan pelaksanaan Penguatan-LDPM

yang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan Kementan.

Pelaksanaan Verifikasi

Gapoktan yang dialokasikan tahun 2015 sebagai Gapoktan

tahap penumbuhan telah diverifikasi dan telah ditetapkan

oleh kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera

Utara melalui SK. No.521/692/DAP/III/2015 tanggal 6

Maret 2015. Jumlah Gapoktan yang ditetapkan sebanyak 7

Gapoktan yaitu (1) Kabupaten Deli Serdang: Gapoktan

Sinar Tani, Tiga Serangkai; (2) Kabupaten Serdang Bedagai:

Gapoktan Mekar Tani, Karya Baru; (3) Kabupaten Asahan:

Bina Karya, (4) Kabupaten Simalungun: Gapoktan Bersatu

Maju, dan (5) Kabupaten Mandailing Natal: Gapoktan Karya

Karisma.

Tahap pengembangan tahun 2015 untuk Provinsi Sumatera

Utara tidak ada, dikarenakan tahun 2015 Provinsi Sumatera

Page 78: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 72

Utara tidak memiliki alokasi dana bansos kegiatan

Penguatan-LDPM.

Pelaksanaan Pelaporan

Dalam pembuatan laporan yang dikirim oleh tim pembina

provinsi kepada BKP Kementan yaitu Laporan 2 (dua)

bulanan agak tersendat dan sering terlambat, hal ini

dikarenakan terlambatnya kiriman laporan dari tim teknis

kabupaten yang seharusnya sebulan sekali di kirim kepada

tim pembina provinsi.

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh tim pembina provinsi

salah satunya sulit memantau Gapoktan P-LDPM tahap

Pasca Kemandirian, hal ini dikarenakan pendamping sudah

tidak aktif lagi dalam membina Gapoktan Tahap

Kemandirian dengan alasan tidak ada honornya lagi,

sementara kabupaten pelaksana kurang mendukung

melalui APBD II masing-masing Kabupaten, walaupun

provinsi telah menyurati Kabupaten pelaksana untuk

melanjutkan pembinaan Gapoktan Penguatan-LDPM tahap

pasca kemandirian melalui dukungan APBD masing-masing,

namun kurang berhasil.

2.2 Tim Teknis Kabupaten

Pengajuan/pengisian usulan Gapoktan

Tim teknis kabupaten telah mengusulkan kepada provinsi

sebanyak 7 Gapoktan dari lima kabupaten, untuk

Kabupaten Deli Serdang sebanyak 2 Gapoktan yaitu

Gapoktan Sinar Tani dan Tiga Serangkai. Gapoktan

tersebut telah ditetapkan ditetapkan oleh Kepala Badan

Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara melalui SK.

No.521/692/DAP/III/2015 tanggal 6 Maret 2015.

Pembinaan kepada pendamping

Page 79: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 73

Tim teknis kabupaten saat ini sulit untuk membina

pendamping Tahap Kemandirian dan Tahap Pasca

Kemandirian, hal ini dikarenakan pendamping sudah tidak

aktif lagi dalam membina Gapoktan Tahap Kemandirian

dan Gapoktan Tahap Pasca Kemandirian dengan alasan

tidak ada honornya lagi.

Penyusunan juknis

Petunjuk Teknis (Juknis) kegiatan Penguatan-LDPM Tahun

2015 di Kabupaten belum disusun, hal ini dikarenakan

disebabkan belum keluarnya Juklak dari provinsi dan

permentan tentang pedoman pelaksanaan Penguatan-LDPM

Tahun 2015 dan panduan pelaksanaan Penguatan-LDPM

yang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan Kementan.

Pelaksanaan verifikasi

Tim teknis kabupaten Deli Serdang telah melaksanakan

verifikasi kepada Gapoktan Tahap Penumbuhan tahun 2015

yaitu Pada :

- Tanggal 03 Februari 2015 ke Desa Karang Gading

Kecamatan Labuhan Deli;

- Tanggal 26 Februari 2015 ke Desa Bangun Sari

Kecamatan Tanjung Morawa;

- Tanggal 03 Maret 2015 ke Desa Tandem Hulu II

Kecamatan Hamparan Perak.

Pelaksanaan pelaporan

Pelaporan dikirim secara rutin laporan ke Badan Ketahanan

Pangan Propinsi Sumatera Utara sekali dalam dua bulan.

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh tim teknis kabupaten

salah satunya sulit untuk membina pendamping Tahap

Kemandirian dan Tahap Pasca Kemandirian dan

mengembangkan pemasaran Gapoktan Penguatan-LDPM

belum dapat dilakukan dikarenakan sarana RMU belum

Page 80: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 74

dimiliki oleh Gapoktan serta dan minimnya kehadiran

Gapoktan yang lokasinya jauh untuk mengahdiri pertemuan

di tingkat Kabupaten sehingga pertemuan dilaksanakan di

tingkat Kecamatan secara bergilir.

3. Kesimpulan dan Saran

Penetapan Gapoktan Tahap Penumbuhan Tahun 2015

telah ditetapkan oleh Kepala Badan Ketahanan

Pangan Provinsi Sumatera Utara melalui SK.

No.521/692/DAP/III/2015 tanggal 6 Maret 2015.

Tim pembina provinsi dan Tim teknis kabupaten

sampai saat ini menunggu penerbitan Permentan

tentang Pedoman Pelaksanaan Penguatan-LDPM

Tahun 2015 dan panduan pelaksanaan Penguatan-

LDPM yang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan

Kementan, hal ini berimbas kepada belum terbitnya

juklak dan juknis, namun provinsi dan kabupaten

telah menyusun draft juklak dan juknis tersebut.

Perlu ditampung anggaran untuk honor tenaga

pendamping untuk tahap kemandirian dan dan tahap

pasca kemandirian.

Perlu dukungan untuk bantuan RMU untuk Gapoktan

Penguatan-LDPM Tahap Kemandirian dan Tahap

Pasca Kemandirian

i) Provinsi Kalimantan Selatan

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Kalimantan Selatan telah

mempunyai 55 Gapoktan LDPM terdiri dari 18 LDPM pasca

kemandirian 2009, 6 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 12

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 13 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, 6 LDPM tahap kemandirian 2013, untuk tahun

2015 tidak ada alokasi LDPM tahap penumbuhan tahun 2015

Page 81: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 75

dikarenakan pemotongan anggaran, serta 62 LDPM tahap

penumbuhan 2015. Berikut hasil pemantauan yang dilakukan di

Provinsi Kalimantan Selatan

Gapoktan yang dikunjungi adalah 2 Gapoktan Tahap pasca

mandiri yang berada di satu kabupaten yaitu tanah laut. Dua

Gapoktan tersebut merupakan Gapoktan yang menekuni

komoditas Jagung, dan tercatat di kabupaten tanah laut sebagai

daerah penghasil jagung terbesar.

1. Gapoktan Putra Membangun ( Gapoktan Pasca Mandiri

tahun 2009)

Beralamat di Desa Bajuin, Kecamatan Gunung Tanjung,

Kabupaten Tanah Laut. Ketua Gapoktan :M. Amin Isnin ( No

hp : 081349708944 ), Sekertaris : Pak Untung, Bendahara :

Pak Karso. Ketua Gapoktan merupakan pemenang

penghargaan APN dari presiden sebagai penggerak.

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari

aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan merupakan

bukan bentukan baru karena Gapoktan berdiri tahun 2007

dikukuhkan oleh kepala desa, dengan jumlah 15 Poktan.

Jika dilihat dari aspek kelembagaan Gapoktan, pengurus

Gapoktan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015

pernah mengajukan pengembalian dana bansos ke provinsi

dikarenakan adanya Gapoktan tahun 2009 yang juga di

periksa oleh polisi dikarenakan penyalah gunaan dana oleh

Ketua Gapoktan hal tersebut membuat semua Gapoktan

LDPM di Provinsi Kalimantan Selatan di periksa oleh polisi.

Terakhir sampai dengan tahun 2015 dana yang ada di

rekening Gapoktan berjumlah 200 juta. Untuk aset lain

Gapoktan yaitu gudang sampai dengan saat ini ada dan

sebenarnya keberadannya sedikit diusik oleh kepala desa

yang beranggapan bahwa dana banos adalah dana yang bisa

dibagikan oleh karena persoalan tersebut juga ketua

Gapoktan terpaksa menyimpan uang tunai sebesar 200 juta

Page 82: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 76

di bank di rekening Gapoktan untuk diamankan. Sembari

menunggu pergantian kepala desa yang akan dilakukan

beberapa bulan lagi, arahan dari tim pembina adalah

supaya tetap akan dilajutkan kegiatan Gapoktan secara

normal menggunakan dana bansos 200 juta yang sampai

sekarang ada di rekening Gapoktan mengingat potensi

Gapoktan khususnya pada komoditas jagung sangat bagus.

2. Gapoktan Sido Makmur

Beralamat di Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar,

Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.Ketua

Gapoktan : Pak Haryanto

Desa Gunung Melati termasuk dalam wilayah Kecamatan

Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan

Selatan, dimana jarak dengan ibukota

Km yang semuanya ditempuh dengan jalan darat. Wilayah

Desa Gunung Melati yang menjadi potensi sumberdaya

alam seluruhnya seluas 596,5 hektar, dari luas wilayah

tersebut lebih dari dua pertiganya dipergunakan untuk

usaha pertanian, perkebunan dan perikanan sedangkan

sebagian lagi dipergunakan untuk pekarangan dan

perumahan serta sarana umum lainnya. Adapun luas sawah

sekitar 180 Ha dan luas lahan jagung 140 Ha dan semakin

meningkat seiring membaiknya harga dan meningkatnya

produksi. Sarana dan prasarana Desa Gunung Melati sudah

tersedia, tetapi sarana tansportasi jalan jalan beraspal

yang menghubungkan kantor Kecamatan dan Kabupaten

kondisinya rusak.

Program P-LDPM yang telah dilaksanakan oleh Gapoktan

Sido Rukun dimulai sejak bulan Agustus tahun 2010.

Dengan dana awal yang diberikan sebesar Rp.

150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) yang

Page 83: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 77

dialokasikan untuk kegiatan Cadangan Pangan sebesar Rp.

40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah) berupa

pembuatan Gudang Penyimpanan Cadangan Pangan dan

pembelian Gabah sebanyak 2,86 ton yang menjadi

cadangan pangan untuk Desa Gunung Melati jika sewaktu-

waktu diperlukan oleh masyarakat petani apabila terjadi

musim paceklik, selebihnya Rp. 110.000.000,- (Seratus

Sepuluh Juta Rupiah) digunakan untuk usaha jual beli

jagung dalam rangka membantu petani jagung dalam

menstabilkan harga jagung yang semakin hari semakin

tinggi angka produksinya.

Cadangan Pangan sebagai salah satu program P-LDPM yang

dilaksanakan oleh Gapoktan Sido Rukun Desa Gunung

Melati sejak awal keberadaannya mempunyai banyak

manfaat yang sangat dirasakan oleh para petani. Cadangan

pangan ini telah menjadi alternatif solusi bagi petani yang

mengalami kekurangan cadagan pangan khususnya bagi

keluarganya.

Sebanyak 22 KK miskin yang menjadi acuan dasar dalam

menetapkan jumlah cadangan pangan yang harus tersedia

di gudang lumbung Gapoktan. Dengan dasar ini diharapkan

bahwa dampak kerawanan pangan yang mungkin sewaktu-

waktu akan timbul dapat diantisipasi sejak dini.

Dalam perkembangannya cadangan pangan P-LDPM ini

mempunyai mafaat yang cukup besar bagi keberlangsungan

ketersediaan pangan (gabah/beras) di masyarakat Desa Gunung

Melati.

3. Kesimpulan dan Saran :

SDM ( Pengurus dan Pendamping ) di Gapoktan

sangat menentukan kemajuan Gapoktan. Karenanya

seleksi penentual awal calon Gapoktan dan juga

Page 84: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 78

penentuan pendamping harus di seleksi secara ketat

pada tahap awal.

Tim Pembina dan Tim Tekhnis harus saling

berkoordinasi secara rutin untuk melakukan

pembinaan langsung ke Gapoktan agar jika terjadi

kesalahan pelaksanaan yang melenceng dari

pedoman akan langsung bisa diatasi.

Manfat LDPM salah satunya menstabilnkan harga

jagung di wilayah potensi jagung seperti kabupaten

tanah laut khususnya dimusim panen raya dimana

produksi jagung sangat berlimpah.

Kegiatan LDPM Meningkatkan minat masyarakat

khususnya di kabupaten tanah laut untuk menanam

jagung karena hasil yang baik sehingga lahan-lahan

tidur yang tadinya tidak dimanfaatkan sekrang

sudah tidak ada lagi.

Tersedianya cadangan pangan bagi masyarakat yang

membutuhkan

Gabah/beras disaat musim paceklik, atau bagi KK

miskin yang memerlukan bantuan dengan cara

pinjam bayar.

Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat petani

akan pentingnya lembaga semacam Gapoktan yang

dapat menjembatani mereka dengan pihak luar.

Semakin berkembanganya ekonomi pedesaan

sebagai sebuah lembaga ekonomi kecil pedesaan

j) Provinsi Sulawesi Selatan

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Sulawesi Selatan telah

mempunyai 110 Gapoktan LDPM terdiri dari 26 LDPM pasca

kemandirian 2009, 14 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 18

Page 85: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 79

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 21 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, 6 LDPM tahap kemandirian 2013, 8 LDPM

tahap pengembangan tahun 2015, serta 17 LDPM tahap

penumbuhan tahun 2015 Berikut ulasan Gapoktan yang dipantau

:

Sampel pengamatan Gapoktan tahap penumbuhan dilaksanakan

pada Gapoktan Samaturu di Kabupaten Pangkep Kecamatan

Ma’arang Desa alesipitto dan Gapoktan Bina Jaya di Kabupaten

Maros Kecamatan Tompobulu Desa Tompobulu. Gapoktan yang

telah memasuki tahap pengembangan, tahap kemandirian dan

tahap pasca kemandirian, perkembangan dana bansos harus

sudah berkembang sehingga usaha Gapoktannya pun harus ikut

berkembang, oleh karena itu pemeriksaan pembukuan khususnya

kas umum harus diteliti dengan seksama.

1. Perkembangan Gapoktan Samaturu

Gapoktan Samaturu berdiri sejak tanggal 20 Juni 2007 dan

dikukuhkan oleh Bupati Pangkep No. 71 Tahun 2010 terletak

di Kabupaten Pangkep Kecamatan Ma’arang Desa alesipitto.

Jumlah kelompok tani yang bergabung dengan Gapoktan ini

sebanyak 11 kelompok tani sehingga seluruh jumlah

anggotanya sebnayak 275 orang. Potensi lahan yang dikelola

Gapoktan terdiri dari lahan sawah 249,35 ha dan lahan kering

117,36 ha. Selain pengurus inti yang terdiri dari ketua,

sekretaris dan bendahara, Gapoktan samaturu memiliki unit-

unit usaha yaitu unit usaha pengolahan/ penggilingan,

Distribusi/pemasaran, sarana produksi, cadangan pangan,

alsintan dan LKM. Setelah mendapatkan dana bansos

Penguatan-LDPM Gapoktan Samaturu telah melakukan

beberapa persiapan yaitu terdiri dari :

Kesiapan Gapoktan secara umum

Aspek organisasi/kepengurusan

Page 86: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 80

Struktur organisasi Gapoktan Samaturu telah lengkap dari

pengurus inti dengan unit-unit usahanya

- Aspek Administrasi

Pembukuan untuk pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM

telah disiapkan buku-buku yang telah disarankan di dalam

pedoman.

- Kelengkapan kepemilikan lahan untuk gudang

Gapoktan

Lahan yang digunakan untuk gudang cadangan pangan berasal

dari hibah yang telah resmi miliki Gapoktan sehingga

kepemilikan lahan tersebut tidak bermasalah secara hukum

dan telah dibangun gudang secara swadaya. Biaya

pembangunan gudang menelan anggaran sebesar Rp. 40 juta

an.

Kesiapan Unit Usaha Distribusi/Pengolahan hasil

- Aspek kepengurusan

Unit usaha distribusi/pengolahan hasil telah disiapkan

untuk bertanggungjawab dalam pelaksanaan jual- beli

gabah dan pencatatan keuangannya.

- Aspek Administrasi/pembukuan

Buku-buku telah dimiliki oleh unit

distribusi/pengolahan hasil berupa buku pembantu

keuangan dan buku kegiatan pelaksanaan unit

distribusi/pengolahan hasil.

- Rencana pembelian gabah dilakukan di wilayah dan di

luar wilayah Gapoktan yang akan di jual rencana ke

Bulog dan pedagang besar di wilayah kabupaten

berupa beras.

Kesiapan Unit Usaha Pengelolaan Cadangan Pangan

- Aspek kepengurusan

Page 87: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 81

Unit usaha cadangan pangan telah disiapkan untuk

bertanggungjawab dalam pelaksanaan keluar masuk

gabah dari gudang dan pencatatan keuangannya.

- Aspek Administrasi/pembukuan

Buku-buku telah dimiliki oleh unit cadangan pangan

hasil berupa buku pembantu keuangan dan buku

kegiatan pelaksanaan unit cadangan pangan.

- Rencana pengadaan cadangan pangan (sebutka dasar

kebutuhan gabah/beras/jagung tersebut)

Pengadaan gabah sebagai cadangan pangan

diperoleh/dibeli dari anggota kelompok tani yang telah

bergabung dengan Gapoktan. Penyaluran cadangan

pangan biasanya untuk memenuhi kebutuhan anggota

pada saat musim paceklik pada bulan Desember-

Januari sesuai kebutuhan anggota Gapoktan kurang

lebih 5 kg/anggota.

Rincian Rencana Usaha Gapoktan (RUG) yang dimiliki

Gapoktan Samaturu telah direvisi karena beberapa alasan

diantaranya kenaikan bahan bangunan dan fluktuasi harga

gabah.

Unit Usaha Distribusi/Pengolahan yang semula Rp.115. juta

menjadi hasil sebesar Rp. 100 juta setara dengan Volume

GKG 28.571 kg.

Unit Usaha Pengelolaan Cadangan Pangan yang semula Rp. 35

juta menjadi Rp. 50 juta terdiri dari :

a. Pembelian gabah untuk cadangan pangan sebesar

Rp. 10 juta atau setara dengan volume GKG 2.857

kg ;

b. Pembangunan gudang sebesar Rp. 40 juta

Perkembangan harga pembelian di pasaran wilayah tersebut

saat pemantauan harga GKP Rp. 4.800/kg.

Page 88: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 82

Permasalahan dan kendala Gapoktan saat ini terjadi fluktuasi

harga gabah yang tinggi sehingga menyulitkan dalam

pemasaran beras.

2. Perkembangan Gapoktan Bina Jaya

Gapoktan Bina Jaya berdiri sejak tanggal 6 Desember 2007

dan dikukuhkan oleh Kepala Badan Penyuluhan Pertanian

Kehutanan kabupaten Maros terletak di Kecamatan

Tompobulu Desa Tompo Bulu Dusun Baddo Ujung. Jumlah

kelompok tani yang bergabung dengan Gapoktan saat ini

sebanyak 20 kelompok tani sehingga seluruh jumlah

anggotanya sebanyak 793 orang. Potensi lahan yang dikelola

Gapoktan terdiri dari lahan sawah 637,75 ha dan lahan kering

567,30 ha. Selain pengurus inti yang terdiri dari ketua,

sekretaris dan bendahara, Gapoktan Bina Jaya memiliki unit-

unit usaha yaitu unit usaha penggilingan/pengolahan,

distribus/pemasaran dan cadangan pangan. Setelah

mendapatkan dana bansos Penguatan-LDPM Gapoktan Bina

Jaya telah melakukan beberapa persiapan yaitu terdiri dari :

Kesiapan Gapoktan secara umum

- Aspek organisasi/kepengurusan

Struktur organisasi Gapoktan Bina Jaya telah lengkap

dari pengurus inti dengan unit-unit usahanya.

- Aspek Administrasi

Pembukuan untuk pelaksanaan kegiatan Penguatan-

LDPM telah disiapkan buku-buku yang telah disarankan

di dalam pedoman.

- Kelengkapan kepemilikan lahan untuk gudang

Gapoktan

Lahan yang digunakan untuk gudang cadangan pangan

berasal dari hibah yang telah resmi miliki Gapoktan

sehingga kepemilikan lahan tersebut tidak bermasalah

secara hukum dan telah membangun gudang secara

Page 89: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 83

swadaya. Biaya meronovasi gudang menelan anggaran

sebesar Rp. 10 juta.

Kesiapan Unit Usaha Distribusi/Pengolahan hasil

- Aspek kepengurusan

Unit usaha distribusi/pengolahan hasil telah disiapkan

untuk bertanggungjawab dalam pelaksanaan jual-beli

gabah dan pencatatan keuangannya.

- Aspek Administrasi/pembukuan

Buku-buku telah dimiliki oleh unit

distribusi/pengolahan hasil berupa buku pembantu

keuangan dan buku kegiatan pelaksanaan unit

distribusi/ pengolahan hasil. Namun ada kesalahan

dalam pencatatan keuangan secara teknis sehingga

perlu bimbingan teknis dan pembinaan dari

pendamping maupun tim teknis kabupaten.

- Rencana pembelian gabah dilakukan di wilayah

Kabupaten Maros yang akan di jual rencana ke

pedagang besar di wilayah kabupaten Maros dan Kota

Makssar berupa beras.

Kesiapan Unit Usaha Pengelolaan Cadangan Pangan

- Aspek kepengurusan

Unit usaha cadangan pangan telah disiapkan untuk

bertanggungjawab dalam pelaksanaan keluar masuk

gabah dari gudang dan pencatatan keuangannya.

- Aspek Administrasi/pembukuan

Buku-buku telah dimiliki oleh unit cadangan pangan

hasil berupa buku pembantu keuangan dan buku

kegiatan pelaksanaan unit cadangan pangan.

- Rencana pengadaan cadangan pangan (sebutka dasar

kebutuhan gabah/beras/jagung tersebut)

Pengadaan gabah sebagai cadangan pangan

diperoleh/dibeli dari anggota kelompok tani yang telah

bergabung dengan Gapoktan. Penyaluran cadangan

Page 90: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 84

pangan biasanya untuk memenuhi kebutuhan anggota

pada saat musim paceklik.

Rincian Rencana Usaha Gapoktan (RUG) yang dimiliki

Gapoktan Bina Jaya telah sesuai dengan pelaksanaan.

Unit Usaha penggilingan/Pengolahan sebesar

Rp.95.728.200 untuk pembelian gabah dan beras yaitu

dengan Volume GKG 10.201 kg dengan nilai Rp.

42.844.200 dan volume pembelian beras sebesar 7.346

kg beras dengan nilai 52.884.000.

Unit Usaha Distribusi/Pemasaran sebesar Rp.

18.027.000 untuk pembelian jagung yaitu dengan

Volume 5.425 kg.

Unit Usaha Pengelolaan Cadangan Pangan (Rp.

26.244.600) terdiri dari :

a. Pembelian gabah untuk cadangan pangan

sebesar Rp. 7.236.600 atau setara dengan

volume GKS 1.723 kg dan pembelian beras

sebesar Rp. 19.008.000 setara dengan volume

beras 2.640 kg.

b. Pembangunan/Renovasi Gudang sebesar Rp. 10

juta

c. Perkembangan harga pembelian di pasaran

wilayah tersebut saat pemantauan harga GKP

Rp. 4.6000/kg dan beras Rp.8.100/kg.

d. Permasalahan dan kendala Gapoktan saat ini

kurang SDM yang menguasai pembukuan

sehingga ketua Gapoktan yang menangani

pembukuan sehingga ketua Gapoktan yang sibuk

dan memegang uang yang seharusnya dilakukan

oleh bendahara.

Page 91: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 85

k) Provinsi Jatim

Sejak tahun 2009 hingga 2015, kegiatan Penguatan-LDPM di

provinsi Jawa Timur telah menumbuhkan 173 Gapoktan,

diantaranya 54 LDPM tahap pasca kemandirian tahun 2009, 34

Gapoktan tahap pasca kemandirian tahun 2010, 24 LDPM tahap

pasca kemandirian tahun 2011, 29 LDPM tahap pasca

kemandirian tahun 2012, 7 LDPM tahap kemandirian tahun 2013,

6 LDPM tahap pengembangan tahun 2015, serta 19 LDPM tahap

penumbuhan tahun 2015. yang tersebar pada 27 Kabupaten

sentra produksi pagi/jagung di provinsi Jatim, berikut ulasan

laporan pemantauan yang dilakukan di provinsi Jatim :

Gapoktan Penguatan-LDPM Pojokkulon dibentuk tahun 2007 dan

pada tahun 2011 telah disahkan oleh SK Bupati. Gapoktan

Pojokkulon berada di Dusun Sambigelar Desa Pojokkulon

Kecamatan Kesambi Kabupaten Jombang pada tahun 2012

ditetapkan sebagai tahap penumbuhan Gapoktan Penguatan-

LDPM. Pembentukan Gapoktan ini berawal dari musyawarah

kelompok tani yang membahas persoalan dan kebutuhan yang

dihadapi oleh petani, khususnya permasalah kekurangan air

irigasi, kesulitan pupuk dan pada saat panen kesulitan untuk

menjual dan membeli dengan harga wajar kemudian disepakati

untuk membentuk sebuah organisasi yang disebut Gapoktan yang

independen, karena dengan para kelompok tani bergabung

menjadi Gapoktan dimungkinkan dapat mewujudkan misi petani

yang mandiri.

1. Gapoktan Pojokkulon ini beranggotakan 451 orang dari 4

(empat) kelompok tani (Poktan), yaitu :

Poktan Kampungturi, Dusun Menjangankuning,

beranggotakan 142 orang dengan luas sawah 50 ha,

tegal 6 ha, dan perkebunan seluas 7 ha.

Page 92: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 86

Poktan Pojokkulon, Dusun Pojokkulon, beranggotakan

87 orang dengan luas sawah 45 ha, dan perkebunan 16

ha;

Poktan Sambigelar, Dusun Sambigelar beranggotakan

170 orang, dengan luas sawah 170 ha dan tegal 77 ha;

Poktan Menjangan Kuning, Desa Menjangankuning

beranggotakan 52 orang dengan luas sawah 35 ha.

Gapoktan Pojokkulon mempunyai dan mengelola luas lahan

sawah 141 ha, lahan tegal 83 ha dan lahan perkebunan 23 ha.

Fasilitas ekonomi yang ada mampu memberikan kontribusi yang

baik kepada masyarakat petani pojok kulon.

Dalam kiprahnya Gapoktan Pojokkulon sejak dibentuk tahun

2007, mulai tampak perkembangnanya pada tahun 2012 yaitu

pada saat setelah mendapatkan dana bansos kegiatan P-LDPM

tahap penumbuhan tahun 2012. Dari penerimaan dana bansos

tersebut Gapoktan Pojokkulon lebih percaya diri dan

menambah kepercayaan dari anggota dan petani pojokkulon,

akan eksistensinya.

Sejak itu Gapoktan Pojokkulon, mulai mengaktifkan kembali

dan melakukan refresing kepengurusan Gapoktan dengan

menempatkan pengurus yang mempunyai komitmen dan

tanggungjawab terhadap kegiatan bersama Gapoktan. Kegiatan

yang dilakukan dengan mengaktifkan kembali kegiatan

sebelumnya pemupukan modal dalam pengembangan usaha

untuk kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat

pojokkulon pada umum, dan melakukan pemberdayaan anggota

dengan mengaktifkan kegiatan di masing-masing unit

Gapoktan, antara lain pada (1) Unit Lembaga Keuangan Mikro

mengelola dana KUR, KKPE dan bantuan PUAP, diperuntukkan

untuk kegiatan simpan pinjam bagi anggota terutama untuk

kepentingan pembelian sarana produksi pada saat akan

Page 93: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 87

melakukan tanam; dan pinjaman untuk kepentingan sekolah

anak anggota Gapoktan, (2) Unit Usaha Distribusi Pangan

difokuskan pada pengembangan jual beli gabah dan

melaukukan system tunda jual yang didukung oleh kegiatan

CSR dari BI, dan (3) Unit Cadangan Pangan diprioritaskan pada

anggota yang membutuhkan pangan saat mengalami masalah

panen dengan cara meminjamkan bahan pangan kepada

anggota yang membutuhkan jasa sesuai dengan kesepakatan

anggota sehingga tidak memberatkan anggota.

Dalam perkembanganya sampai saat ini fasilitas yang dimiliki

Gapoktan Pojokkulon adalah gudang kapasitas 100 ton,

timbangan elektrik, lantai jemur, dryer, RMU, mesin pemanen

dan alat ukur kadar air. Kegiatan lumbung pangan berkembang

dengan baik dan pengelolaannya bersifat social. Lumbung

dibentuk dengan cara menyisihkan sebagian hasil panen padi

untuk dikumpulkan di lumbung padi yang disimpan dan akan

dikeluarkan manakala ada anggota yang membutuhkan untuk

mengatasi permasalahan social yang menimpa anggota,

diantaranya untuk dana kematian, dana kesusahan dan

pendidikan dll.

Kegiatan kemitraan pemasaran/jual beli gabah/beras

dilakukan dengan Perum Bulog. Kemitraan dilaksanakan sejak

musim panen MP tahun 2012, dalam bentuk kontrak pembelian

gabah anggota dan pembelian gabah sampai wilayah sekitar

dan luar daerah Pojokkulon. Keuntungan yang diperoleh dari

kemitraan tersebut adalah adanya kepastian pasar, kepastian

harga dan kepastian system pembayaran.

Kinerja pengembangan usaha kegiatan Gapoktan, dapat

dikatakan berhasil. Contohnya untuk pengembangan bansos

kegiatan PUAP yang diterima Gapoktan Pojokkulon pada tahun

Page 94: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 88

2010 sebesar Rp 100 juta, sampai tahun 2015 ini mendapatkan

keuntungan sebesar Rp 30 juta dari kegiatan simpann pinjam

anggota, sedangkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan

pengembangan usahadistribusi kegiatan P-LDPM sejak tahun

2012 pada tahap pertama penerima bansos sebesar Rp 150 juta

(untuk pemangunan gudang sebesar Rp 40 juta) dan tahap

pengembangan menerima bansos sebesar Rp 75 juta, telah

memdapatkan keuntungan sebesar Rp 15 juta dan

pengembangan stock cadangan pangan sebesar 42,1 ton gabah.

Dalam kegiatan pemberdayaan, Gapoktan secara rutin setiap

bulan melakukan pertemuan untuk membahas masalah

Gapoktan dan pertemuan secara insidentil segera dilakukan,

antara lain pada saat perjadi serangan hama secara mendadak.

Untuk pelaksanaan RAT dilakukan setiap tahun sebagai bentuk

pertanggungjawaban pengurus kepada anggota dengan harapan

agar terbangun rasa memiliki keberadaan dan perkembangan

Gapoktan.

Untuk mendapatkan nilai tambah/peningkatan pendapatan anggota,

Gapoktan melakukan kegiatan pengolahan gabah menjadi beras,

pengemasan beras per 2,5 kg, 5 kg, 10 kg dan 50 kg; memanfaatkan

dedak untuk pakan ternak dan penepungan menir.

l) Provinsi Bengkulu

Sejak tahun 2009 hingga 2015, kegiatan Penguatan P-LDPM di

Provinsi Bengkulu telah menumbuhkan 10 Gapoktan, diantaranya

: 3 LDPM tahap pasca mandiri tahun 2009, untuk tahun 2010

tidak mendapatkan alokasi LDPM penumbuhan, 2 LDPM tahap

pasca kemandirian tahun 2011, 2 LDPM tahap pasca kemandirian

tahun 2012, untuk tahun 2013 dan tahun 2015 tidak

Page 95: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 89

mendapatkan alokasi LDPM penumbuhan, serta 3 LDPM tahap

penumbuhan tahun 2015. Berikut ulasan laporan yang dilakukan

di Provinsi Bengkulu.

Perkembangan pencairan dana Bansos Penguatan-LDPM tahap

penumbuhan 2015 untuk provinsi Bengkulu masih pada tahap

penandatanganan MOu pada tanggal 1 july 2015 setelah lebaran

sehingga baru memulai pembangunan gudang di bulan agustus

2015 ,.Gapoktan juga mendapat bantuan PUAP, sudah ada

dukungan dari pemerintah setempat baik provisi dalam hal ini

dinas Pertanian dan perkebunan juga Badan Ketahanan Pangan

serta pihak kabupaten memberikan bantuan kepada Gapoktan

berupa alat timbang . Pada unit usaha pengolahan dan

pemasaran Gapoktan sedikit mengalami kesulitan dikarenakan

saat ini lagi gagal panen selama 2(dua) musim menyebabkan

panen tidak serempak, untuk pengairan sudah ada irigasi tapi

tergantung hujan.

Rencana Bimbingan tekhnis yang akan dilakukan kepada

Gapoktan di bulan Agustus 2015 adalah bimbingan/pelatihan

administrasi dan keuangan Gapoktan dengan mengundang

pemateri dari pusat, sementara Pelaporan bulanan pada

Gapoktan belum dikirim karena aktivitas Gapoktan belum

berjalan sementara program sms centre masih uji coba di

pusat..

Kegiatan Pemantauan dan pengumpulan data Penguatan-PLDPM

adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang

Distribusi dan Cadangan Pangan Tahun 2015 pada kesempatan ini

mengunjungi Gapoktan tahap penumbuhan 2015 sebagai berikut:

1. Gapoktan Bukit Barisan

Alamat : Desa Suka Rami, Kecamatan air nipis ,Kabupaten

Bengkulu Selatan. Struktur Pengurus Gapoktan :

Ketua : Sahwan Joyo; Wakil : Aniah; Sekretaris : Syahran;

Bendahara : Ruhinah; Humas & Penyuluhan : Pariati; Saprodi

Page 96: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 90

: Muhirman; Prasarana/alat pertanian : Tarjo; Peng.&

Pemasaran Hasil : Desma; Permodalan Kredit : Harma tuti.

Jumlah Poktan : 11. Aset : Hand traktor 8,5 PK Quik cubota

(dari dinas Pertanian prov), hand traktor 5,5 PK cubota (dari

dinas pertanian kab.), gunting pangkas 37 buah (dari dinas

perkebunan), teng semprot hand splayer 5 bh (dari dinas

perkebunan),1 RMU,timbangan 100 kg,timbangan duduk (dari

dinas pertanian),gudang gabah,lantai jemur (BKP),power

theaser 1 unit (dari dinas pertanian prov), kendaraan angkut

gabah (distan prov.) Rencana Usaha Kelompok terdiri dari :

Pembeliaan gabah Rp.65.000.000, Pembelian Beras

Rp.46.000.000, pembelian jagung Rp.9.000.000, pembuatan

gudang Rp.30.000.000. Rapat anggota dan pengurus di

adakan 3 bulan sekali.

2. Gapoktan Kempas Makmur

Alamat : Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten

seluma, Struktur organisasi :Ketua : Sporman joyo; Sekretaris

: Linda Puspita; Bendahara : Septi Triyani; Unit Usaha

Distribusi Pemasaran / Pengelolaan : Bastian, Wardan

Hartono dan Syahril; Unit Usaha Cadangan Pangan : Iksan,

Rudy Siswanto, Syaipul Azwan. Jumlah poktan :6. Kegiatan

yang telah dilaksanakan : Bercocok tanam padi dan Palawija,

mensosialisasikan keuntungan tanaman pangan terkhusus

tanaman padi, melakukan jual beli gabah, roismaling,

menyiapkan saprodi kepada seluruh anggota, beternak

sebagai bahan untuk memanfaatkan kotoran sebagai pupuk

kandang. Mempunyai luas lahan tanaman pangan 200 Ha

terdiri dari : irigasi teknis 100 Ha, Irigasi non tekhnis 50 Ha,

Tanah hujan 25 Ha, dan rawah 25 Ha. Rapat di adakan 3

bulan sekali. Rencana Usaha Kelompok terdiri dari : biaya

Pengembangan gudang Rp.40.000.000, Unit Pengelola

cadangan pangan (beras) dengan volume 4.000 kg dengan

Page 97: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 91

biaya Rp.30.000.000, Unit Usaha Distribusi / pemasaran/

pengelolahan Rp.80.000.000.

3. Gapoktan Tanjung Harapan

Alamat : Desa/Kelurahan Tanjung Putus, Kecamatan Kerkap,

Kabupaten Bengkulu, Struktur organisasi : Ketua : Kusinda;

Sekretaris : Anzori; Bendahara : Amir Hamzah; Pengurusan

Unit cadangan pangan : Asri Kandi, Nanang, Rawan ; Unit

usaha distribusi/pemasaran/pengelolaan :Aita Wati, Romi

Narti, Waijem, Jumlah Poktan :4. Rencana Usaha Kelompok

terdiri dari : Pembeliaan gabah dengan volume 15.000 kg

dengan biaya Rp75.000.000, Pembelian Beras dengan volume

4.450 kg dengan biaya Rp.46.000.000, pembuatan gudang

Rp.30.000.000.

Adanya pergantian usulan Gapoktan yang disebabkan karena

terjadinya kisruh antar anggota Gapoktan mengenai

pembagian dana bansos dan hibah tanah. Adapun nama

Gapoktan yang diganti, yaitu : Gapoktan Mitra Tani di ganti

dengan Gapoktan Tanjung Harapan

Dalam waktu dekat di monitoring kembali hal-hal yang belum

dilaksanakan oleh Gapoktan

4. Kinerja Tim Pembina dan Tim Tekhnis

- Perkembangan penetapan dan pencairan

Saat ini Provinsi Bengkulu sudah menetapkan tim

pembina provinsi pelaksanaan Penguatan-LDPM Tahun

2015, dan sampai ini telah disusun tim pembina

provinsi dan petunjuk pelaksanaan (juklak).

- Frekuensi pembinaan

Tim pembina provinsi dalam melaksanakan pembinaan

dan pemantauan kepada kabupaten/kota pelaksanaan

Penguatan-LDPM dilakukan tiga sampai empat kali per

tahun atau sesuai kebutuhan.

Page 98: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 92

- Pelaksanaan Verifikasi

Gapoktan yang dialokasikan tahun 2015 sebagai

Gapoktan tahap penumbuhan telah membangun

gudang pada bulan Agustus 2015. Jumlah Gapoktan

yang ditetapkan sebanyak 3 Gapoktan yaitu (1)

Kabupaten Bengkulu Utara: Gapoktan Tanjung

Harapan; (2) Kabupaten Selatan: Gapoktan Bukit

Barisan; dan (3) Kabupaten Seluma: Kempas Makmur.

Tahap pengembangan dan tahap Kemandirian tahun

2015 untuk Provinsi Bengkulu tidak ada, dikarenakan

tahun 2015 dan tahun 2013 Provinsi Bengkulu tidak

memiliki alokasi dana bansos kegiatan Penguatan-

LDPM.

- Pelaksanaan Pelaporan

Dalam pembuatan laporan yang dikirim oleh tim

pembina provinsi kepada BKP Kementan yaitu Laporan

2 (dua) bulanan agak tersendat dan sering terlambat,

hal ini dikarenakan terlambatnya kiriman laporan dari

tim teknis kabupaten yang seharusnya sebulan sekali di

kirim kepada tim pembina provinsi, hal ini juga

disebabkan Gapoktan terlambat mengirim laporan ke

tim teknis kabupaten yang seharusnya setiap bulan

dikirimkannya.

- Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh tim pembina provinsi

salah satunya sulit memantau Gapoktan P-LDPM tahap

Pasca Kemandirian, hal ini dikarenakan pendamping

sudah tidak aktif lagi dalam membina Gapoktan yang

seharusnya adanya dukungan melalui APBD II masing-

masing Kabupaten dan APBD I dari provinsi untuk

melanjutkan pembinaan Gapoktan Penguatan-LDPM

tahap pasca kemandirian melalui dukungan APBD

masing-masing.

Page 99: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 93

m) Provinsi Riau

Sejak tahun 2009 hingga 2015, kegiatan penguatan-LDPM di

Provinsi Riau telah menumbuhkan 13 Gapoktan, diantaranya : 3

LDPM tahap pasca kemandirian tahun 2009, untuk tahun 2010

tidak mendapatkan alokasi LDPM penumbuhan , 3 LDPM tahap

pasca kemandirian tahun 2011, 3 LDPM tahap pasca kemandirian

tahun 2012, untuk tahun 2013 tidak mendapatkan alokasi LDPM

penumbuhan, untuk tahun 2015 tidak mendapatkan alokasi LDPM

penumbuhan, serta 4 LDPM tahap penumbuhan tahun 2015.

Berikut ulasan laporan yang dilakukan di Provinsi Riau.

Bersama ini disampaikan laporan hasil kegiatan yang kami

laksanakan, dalam rangka pembinaan di Provinsi Riau kepada 4

Gapoktan kegiatan P-LDPM yang sudah diverifkasi dan tetapkan

sebagai Gapoktan P-LDPM Tahap Penumbuhan Tahun 2015 di

wilayah Riau, sebagai berikut :

1. Gapoktan Mekar Sari

Gapoktan Mekar Sari, Desa Pematang Sikek Kecamatan Rimba

Melintang, Kabupaten Rokan Hilir dengan pendirian Gapoktan

pada tangggal 8 Juni 2009 oleh Kepala Cabang Dinas

Pertanian dan Peternakan Rimba Melintang-Bangko Pusako.

Gapoktan Mekar Sari dikepalai oleh bapak Karna, dengan

Sekretaris M. Sanusi dan Bendahara : Supian. Jumlah anggota

Gapoktan 321 orang yang tergabung dalam 10 kelompok tani

dengan luas lahan sawah : 304 ha dan luas lahan hortikultura

: 2 ha. Pendamping bernama Tomiri sebagai Penyuluh

Petugas Lapangan Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian

dan Peternakan Kabupaten Rokan Hilir.

Gapoktan Mekar Sari siap untuk melaksanakan kegiatan P-

LDPM, sampai saat ini persyaratan bansos sudah dilengkapi

Page 100: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 94

dan dikirimkan ke KPPN, diharapkan paling lambat bulan Juli

2015 bansos sudah cair dan masuk ke rekening Gapoktan No

5404-01-000322-50-8 BRI Unit 5404 Bagansiapiapi.

Rencana Usaha Gapoktan Mekar Sari dalam pemanfaatan

bansos sebesar Rp 150 juta untuk : (1) Rehab gudang seluas

(7 x 8) m = 56 m2 dengan kapasitas 40-50 ton beras/gabah,

biaya sebesar Rp 30 juta; (2) cadangan pangan sebesar Rp 20

juta, dan (3) usaha distribusi/pemasaran sebesar Rp 100 juta

terdiri atas pembelian gabah kering giling (GKG) Rp 70 juta

dan pembelian beras Rp 30 juta.

2. Gapoktan Harapan Maju

Gapoktan Harapan Maju, Desa Belading, Kecamatan Sabak

Auh, Kabupaten Siak dengan pendirian Gapoktan pada

tangggal 3 Juni 2009 oleh Kepala Cabang Dinas Pertanian

Kabupaten Siak.

Gapoktan Harapan Maju diketua oleh bapak Saemun, dengan

Sekretaris M. Yemi dan Bendahara : Tumari. Jumlah anggota

Gapoktan 505 orang yang tergabung dalam 15 kelompok tani

(Poktan) dengan luas lahan sawah : 415 ha dan luas lahan

kering : 625 ha. Pendamping Penyuluh Petugas Lapangan,

Dinas Pertanian Kabupaten Siak.

Gapoktan harapan Maju siap untuk melaksanakan kegiatan P-

LDPM, sampai saat ini persyaratan bansos sudah dilengkapi

dan dikirimkan ke KPPN, diharapkan paling lambat bulan Juli

2015 bansos sudah cair dan SP2D sudah keluar.

Rencana Usaha Gapoktan Harapan Maju dalam pemanfaatan

bansos sebesar Rp 150 juta untuk : (1) Rehab gudang seluas

dengan kapasitas 50-60 ton beras/gabah, biaya sebesar Rp 40

juta; (2) cadangan pangan sebesar Rp 10 juta, dan (3) usaha

distribusi/pemasaran sebesar Rp 100 juta terdiri atas

Page 101: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 95

pembelian gabah kering giling (GKG) Rp 70 juta dan

pembelian beras Rp 30 juta.

3. Gapoktan Sumber Rejeki

Gapoktan Sumber Rejeki, Desa Bungaraya Kecamatan

Bungaraya, Kabupaten Siak dengan pendirian Gapoktan pada

tangggal 26 Juli 2007 oleh Kepala Cabang Dinas Pertanian

Kabupaten Siak.

Gapoktan Sumber Rejeki diketuai oleh Sukarn, dengan

Sekretaris Syaifuddin dan Bendahara : Haryadi. Jumlah

anggota Gapoktan 412 orang yang tergabung dalam 12

kelompok tani dengan luas lahan sawah : 448 ha dan luas

lahan kering : 22 ha. Pendamping bernama Nasir Rasidi

sebagai Penyuluh Petugas Lapangan Badan Pelaksana

Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak.

Gapoktan Sumber Rejeki siap untuk melaksanakan kegiatan

P-LDPM, sampai saat ini persyaratan bansos sudah dilengkapi

dan dikirimkan ke KPPN, diharapkan paling lambat bulan Juli

2015 bansos sudah cair.

Rencana Usaha Gapoktan Sumber Rejeki dalam pemanfaatan

bansos sebesar Rp 150 juta untuk : (1) Rehab gudang seluas

dengan kapasitas 50-60 ton beras/gabah, biaya sebesar Rp 40

juta; (2) cadangan pangan sebesar Rp 10 juta, dan (3) usaha

distribusi/pemasaran sebesar Rp 100 juta terdiri atas

pembelian gabah kering giling (GKG) Rp 70 juta dan

pembelian beras Rp 30 juta.

4. Gapoktan Muara Baru

Gapoktan Muara Baru, Desa Bungaraya Kecamatan Bungaraya,

Kabupaten Siak dengan pendirian Gapoktan pada tangggal 6

Juli 2007 oleh Kepala Badan Petanian Penyuluhan dan

Page 102: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 96

Indragiri Ilirdan Cabang Dinas Pertanian Kabupaten Indragiri

Hilir.

Gapoktan Muara Baru, bneranggotak Gapoktan 401 orang

yang tergabung dalam 10 kelompok tani dengan luas lahan

sawah : 448 ha dan luas lahan kering : 22 ha. Pendamping

bernama Indra A.Med sebagai Penyuluh Petugas Lapangan

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Indragiri Hilir.

Gapoktan Muara Barui siap untuk melaksanakan kegiatan P-

LDPM, sampai saat ini persyaratan bansos sudah dilengkapi

dan dikirimkan ke KPPN, diharapkan paling lambat bulan Juli

2015 bansos sudah cair.

Rencana Usaha Gapoktan Sumber Rejeki dalam pemanfaatan

bansos sebesar Rp 150 juta untuk : (1) Rehab gudang seluas

dengan kapasitas 50-60 ton beras/gabah, biaya sebesar Rp 30

juta; (2) cadangan pangan sebesar Rp 20 juta, dan (3) usaha

distribusi/pemasaran sebesar Rp 100 juta terdiri atas

pembelian gabah kering giling (GKG) Rp 70 juta dan

pembelian beras Rp 30 juta.

n) Provinsi Gorontalo

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Gorontalo telah mempunyai

42 Gapoktan LDPM terdiri dari 30 LDPM pasca kemandirian 2009,

untuk tahun 2010 tidak ada alokasi penumbuhan tahun 2010, 4

LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 4 LDPM tahap pasca

Kemandirian 2012, untuk tahun 2013 tidak ada alokasi

penumbuhan tahun 2013, untuk tahun 2015 tidak ada alokasi

penumbuhan tahun 2015, serta 4 LDPM tahap penumbuhan tahun

2015. Berikut ulasan laporan hasil pemantauan yang dilakukan di

provinsi Gorontalo.

Page 103: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 97

1. Gapoktan Harapan Tani

Merupakan Gapoktan Tahap Pasca Kemandirian (

penumbuhan tahun 2012) yang beralamat di desa Molowahu,

Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi

Gorontalo.

Gapoktan Harapan Tani adalah Gapoktan yang sebelum

mendapatkan bantuan Bansos LDPM sudah pernah juga

mendapatkan Dana PUAP,Melihat dari RUG awaal Gapoktan ,

Gapoktan mengalokasikan Rp.45.000.000,- untuk gudang,

unti distribusi Rp.95.004.000,- dan cadangan pangan Rp.

9.996.000. posisi yang ada diunit distribusi per april 2015

adalah Rp. 100.828.180,- , sedangkan untuk cadangan pangan

masih ada di pengurus lama untuk wujud fisiknya dan ada

beberapa pinjaman juga dianggota yang belum dikembalikan.

Rapat anggota tahunan sudah dilaksanakan pada bulan

November 2015. Tercatat bahwa keuntungan yang didapat

adalah Rp. 34.632.015 per 30 September 2015.

Permasalahan yang dihadapi oleh Gapoktan adalah setelah

terjadi pergantian kepengurusan Gapoktan ada permasalahan

keterlambatan penyerahan aset Gapoktan (periode November

2015 sd April 2015) Posisi terakhir sd pemantauan yang

dilakukan tercatat Gapoktan sudah melakukan pembelian

dari April sd September Rp. 132.075.000,- , penjualan Rp.

101.500.000,- serta sisa barang yang ada di Gudang Gapoktan

sebesar 3, 65 ton .

Gapoktan sudah memiliki kemitraan dengan pihak lain akan

tetapi terbentur dengan adanya kesanggupan kontinyuitas

pasokan dari Gapoktan ke mitra. Oleh karena itu jalan

keluarnya yang akan dibuat adalah dengan membuat asosiasi

Gapoktan se Gorontalo. Keterlibatan pendamping sampai

dengan saat ini masih aktif setiap 2 minggu pendamping rutin

mendampingi Gapoktan dan tim tekhnis dan tim pembina

Page 104: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 98

rutin melakukan pembinaan. Laporan adalah salah satu

kendala Gapoktan khususnya utk laporan mingguan via SMS.

2. Gapoktan Huluya ( Gapoktan Penumbuhan 2015)

Merupakan Gapoktan tahap penumbuhan 2015 yang

beralamat di : Desa Molomahu, Kecamatan Tulubala,

Kabupaten Gorontalo. Ketua Gapoktan Bapak Nurdin Hasan,

Sekertaris Bapak Haris Hasan, Sekertaris Bu Mastin saa bani,

Ketua unit distribusi bapak Dixon Husain, Ketua unit

cadangan pangan Bapak Yunus Patilima. Gapoktan huluya

juga sebelumnya sudah pernah menerima bantuan sosial

PUAP, Gapoktan berdiri tahun 2008 dengan pengukuhan

kepala desa dana bansos penumbuhan sebesar Rp.

150.000.000,- juta masuk ke rekening Gapoktan tanggal 22

mei 2015. RUG yang dibuat oleh Gapoktan untuk gudang Rp.

45.000.000,- Juta, unit distribusi Rp. 89.320.000,- unit

cadangan pangan Rp. 33.800.000,-.

Posisi per tanggal 4 November 2015 stok yang ada digudang

cadangan pangan adalah 2 ton dan di stok di unit distribusi

adalah 28.127 ton. Keuntungan yang di dapatkan Gapoktan sd

4 November 2015 adalah sekitar kurang lebih Rp.

20.000.000,-

3. Gapoktan Tunas Indah ( Gapoktan tahap penumbuhan tahun

2015)

Merupakan Gapoktan tahap penumbuhan tahun 2015 yang

beralamat di Desa Molopatodo, Kecamatan Bongomeme,

Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Ketua Bapak

Sofwan Edi, Sekertaris : Ripon Koba, Bendahara: Anice Supu,

Unit Distribusi ketua Anice Supu, Unit Distribusi bendahara

Sumitro Zakaria, Unit cadangan pangan ketua Hendrik Adam,

Unit cadangan pangan bendahara Arso Musa . Sesuai Rug yang

Page 105: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 99

disusun oleh Gapoktan untuk gudang Rp. 45.000.000, untuk

unit distribusi Rp.87.750.000,- , untuk unit cadangan pangan

Rp. 17.250.000,- . jika dilihat dari aspek administrasi

pembukuan ada 5 buku yang dimiliki oleh Gapoktan , untuk

status kepemilikan lahan untuk gudang adalah hibah dan

sampai dengan saat ini sedang proses untuk di akta

notariskan. Sesuai kesepakatan didapat untuk pengembalian

cadangan pangan yaitu 3 % dari peminjaman. Keuntungan

yang didapat Gapoktan sd waktu pemantauan yang kami

lakukan sebesar Rp. 5.056.650,- .

4. Gapoktan Tani Sejahtera ( Gapoktan tahap penumbuhan

tahun 2015)

Merupakan Gapoktan tahap penumbuhan tahun 2015 yang

beralamat di Desa Dotohe Barat, Kecamatan Kabila,

Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Ketua : Ahmad

Mananaiya. Dana bansos P-LDPM sudah cair pada tanggal 22

Mei . Sesuai RUG yang telah disusun oleh Gapoktan untuk

gudang sebesar Rp. 50.000.000,-, untuk unit distribusi

sebesar Rp. 80.000.000,-, untuk unit cadangan pangan

sebesar Rp. 20 juta. Untuk status kepemilikan Tanah atau

akta hibah sudah tidak ada permasalahan. Untuk alokasi unit

cadangan pangan sudah ada pembelian yaitu sebesar Rp.

19.760.000,- setara 2 ton 600 kg untuk gabah, konversi yang

disepakti untuk peminjaman adalah sebesar 10 %. Untuk unit

distribusi pembelian yang sudah dilakukan sebesar Rp.

45.000.000,- setara 9 ton 600 kg.

5. Gapoktan Damai Sejahtera ( Gapoktan tahap penumbuhan

2015)

Merupakan Gapoktan tahap Penumbuhan tahun 2015, yang

berlamat di Desa Helumo, Kecamatan Mootilango, Kabupaten

Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Ketua Gapoktan : Sartun

Page 106: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 100

Datau. Berdasarkan RUG yang telah disusun oleh Gapoktan

Alokasi Dana Bansos P-LDPM tahap Penumbuhan adalah

sebagai berikut : Rp. 50.000.000,- untuk gudang (Swadaya) ,

Unit distribusi Rp. 131.250.000,- dan cadangan pangan Rp.

18.750.000,- setara gabah sebesar 2 ton, 568 kg. keuntungan

yang didapatkan Gapoktan Rp. 4.860.000,-

6. Kesimpulan dan Saran :

Pelaksanaan Kegiatan P-LDPM khususnya di Provinsi

Gorontalo sudah dilaksanakan sejak tahun 2009

dengan bimbingan yang baik dari Tim Pembina

provinsi dan Tim Tekhnis Kabupaten sehingga

pelaksanaanya terkendali

Kualitas SDM yang dimiliki oleh Gapoktan

berpengaruh terhadap keberhasilan Gapoktan

kedepannya.

Pembukuan dan Pelaporan yang dilakukan oleh

Gapoktan penumbuhan tahun 2015 pada dasarnya

sudah benar formatnya akan tetapi masih perlu

adanya sedikit koreksi dari Pendamping, Tim

Pembina atau tim Tekhnis, oleh karena itu Provinsi

selaku Tim Tekhnis sepakat untuk melakukan

pertemuan khusus membahas mengenai Pembukuan

dan pelaporan.

Pembukaan Komoditas yang dilakukan untuk mengisi

waktu sebelum adanya panen disambut baik oleh

Gapoktan untuk mengembangkan usaha jual belinya

pada sektor pangan pokok lokal strategis lainnya

yang sudah ditentukan sesuai pedoman kegiatan P-

LDPM tahun 2015.

Untuk Gapoktan Penumbuhan hal mengenai Status

Gudang Gapoktan diharapkan jelas sebelum

Page 107: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 101

Gapoktan mendapatkan persetujuan pemberian dana

bansos yang langsung di kirim ke rekening Gapoktan.

Gapoktan harus melakukan RAT atau Stock Opname 1

tahun sekali

o) Provinsi Sulawesi Tenggara

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Sulawesi Tenggara telah

mempunyai 25 Gapoktan LDPM terdiri dari 14 LDPM pasca

kemandirian 2009, 2 LDPM tahap pasca kemandirian tahun 2010,

3 LDPM tahap pasca kemandirian tahun 2011, 3 LDPM tahap

pasca kemandirian 2012, untuk tahun 2013 tidak ada alokasi

penumbuhan tahun 2013, untuk tahun 2015 tidak ada alokasi

penumbuhan tahun 2015, serta 3 LDPM tahap penumbuhan tahun

2015. Berikut ulasan laporan hasil pemantauan yang dilakukan di

provinsi Sulawesi Tenggara.

1. Gapoktan Laloondibu, Konawe

Gapoktan Laloondibu merupakan Gapoktan yang diketahui

oleh Sawaludin berlokasi di Desa Lamokuni, Kecamatan

Wonggeduku Barat. Gapoktan yang berdiri tahun 2015

merupakan Gapoktan baru pecahan dari Gapoktan induk.

Karena adanya pemekaran desa, maka Gapoktan juga

dibentuk baru. Gapoktan induk dibentuk tahun 2007.

Gapoktan Laloondibu memiliki 5 poktan dan memiliki jumlah

anggota sebanyak 134 orang. Berikut ini perkembangan

Gapoktan hingga kini:

Aspek kelembagaan Gapoktan

Gapoktan Laloondibu dibentuk pada tanggal 1

September 2015 dengan pengukuhan Camat

Wonggeduku Barat. Gapoktan ini masih sangat baru

dan butuh pendampingan agar setiap unit distribusi

maupun cadangan pangan dapat berfungsi dengan

baik, khususnya dalam pencatatan. Kepengurusan

Page 108: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 102

telah dibentuk yang terdiri dari ketua, bendahara,

sekretaris, pengelola unit distribusi dan unit cadangan

pangan. Pembukuan telah dilakukan dengan baik. Buku

yang dimiliki lengkap, sesuai dengan yang ditetapkan,

namun masih perlu perbaikan dalam pencatatan

administrasinya.

Aspek unit distribusi pangan

Pelaksanaan kegiatan distribusi pangan dilakukan oleh

pengelola unit distribusi. Rencana kegiatan yang

disusun dalam RUG dalam pembelian

gabah/beras/jagung merencanakan pembelian beras

sebanyak 13,25 ton atau senilai 119.250.000, 12 ton

GKP senilai 51.600.000. Pencatatan pembukuan mulai

dicatat secara rapi. Hal tersebut atas arahan dan

bimbingan pendamping. Harga pembelian beras

adalah 8.200, GKG 4.500 dan GKP 4.300. hal tersebut

sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan pemerintah.

Aspek unit cadangan pangan

Untuk unit cadangan pangan, Gapoktan telah

membangun gudang yang cukup memadai.

Pembangunan telah selesai di bangun pada bulan

Agustus, dengan biaya senilai 43.300.000 yang berasal

dari dana bansos LDPM sebesar 35.000.000 dan sisanya

dari swadaya anggota Gapoktan. Dalam RUG, rencana

pengadaan cadangan pangan sebanyak 5,5 ton beras

senilai 49.500.000. Saat ini terdapat 2 ton beras dan 3

ton GKG di gudang. Pencatatan telah dilakukan dengan

baik dan perlu ditingkatkan lagi.

2. Gapoktan Sejahtera, Kabupaten Konawe

Aspek manajerial Gapoktan

Gapoktan Sejahtera dibentuk pada tanggal 20 Januari

2008 diketuai oleh Muharam yang terletak di desa

Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe.

Page 109: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 103

Anggota saat ini berjumlah 172 orang yang tergabung

dalam 8 poktan. Kepengurusan Gapoktan yang terdiri

dari ketua, bendahara, sekretaris, unit distribusi dan

cadangan pangan.

Aspek unit distribusi pangan

Kepengurusan unit distribusi pangan dibentuk baru-

baru ini untuk melaksanakan kegiatan jual beli

gabah/beras/jagung dalam kegiatan distribusi pangan.

Dalam RUG, direncanakan akan membeli GKG

sebanyak 6 ton senilai 24 juta dan sudah mulai

melaksanakan kegiatan jual beli gabah/beras/jagung.

Disaat daerah lain gagal panen, Gapoktan Sejahtera

mendapatkan hasil panen yang melimpah karena

sawah garapan mendapatkan aliran air dari irigasi

tersier. Pencatatan yang dilakukan oleh Gapoktan

cukup baik, namun masih perlu adanya perbaikan,

khususnya dalam tutup buku pencatatan setiap bulan.

Pada waktu pemantauan, terdapat 50 juta rupiah yang

berada dalam kas distribusi. Hal tersebut sangat

beresiko, karena rawan penyalah gunaan maupun

kriminal.

Aspek unit cadangan pangan

Pelaksanaan unit cadangan pangan diawali dengan

pembangunan gudang yang berada dekat dengan

tempat tinggal ketua. Dalam peminjaman cadangan

pangan, setiap peminjaman 50 kg mengembalikan 75

kg, sehingga terkendala pengembalian anggota ke

Gapoktan. Untuk mengatasinya, pengurus jemput bola

untuk mengambil hasil peminjaman anggota. Saat ini

terdapat 800 kg stok beras di gudang.

3. Kesimpulan dan Saran

Pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM di Kabupaten

Konawe relatif berjalan dengan baik, khususnya

Page 110: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 104

kegiatan unit distribusi pangan. Pencatatan telah

dilakukan dengan baik, namun masih perlu perbaikan.

Masih ditemukan dana tunai di kas unit distribusi. Hal

tersebut sangat beresiko dalam penyelewengan

maupun tindak kejahatan, seperti pencurian, dsb.

Disarankan untuk memasukan ke dalam rekening

Gapoktan karena masa panen juga masih lama untuk

menghindari penyalah gunaan dana.

Page 111: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 105

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. pada Tahun 2015 adalah sebanyak 358 Gapoktan. Jumlah tersebut

terdiri dari 203 Gapoktan Tahap Penumbuhan, 38 Gapoktan Tahap

Pengembangan dan 117 Gapoktan Tahap Kemandirian. Meskipun untuk

Gapoktan Tahap Kemandirian sudah tidak menerima bantuan dana

bansos, tetapi masih dilakukan pembinaan yang didanai APBN.

2. Realisasi pemberdayaan Gapoktan selaku lembaga distribusi pangan pada

tahun 2015 adalah 341 Gapoktan atau mencapai 99,4% dari target 343

Gapoktan. Jika ditinjau per tahapnya, realisasi penumbuhan Gapoktan

adalah 203 Gapoktan atau 100% dari target, realisasi pemberdayaan

untuk tahap pengembangan adalah 36 atau 94,7% dari target 38

Gapoktan dan untuk tahap kemandirian terealisasi 102 Gapoktan atau

87.2% dari target 117 Gapoktan.

3. Gapoktan yang ditumbuhkan pada tahun 2015 atau Tahap Penumbuhan,

seluruhnya sudah mencairkan dana Bansos yang dialokasikan senilai Rp

150 juta. Sesuai pedoman kegiatan, dana bansos tersebut digunakan

untuk pembangunan/rehabilitasi gudang, modal pembelian gabah/jagung

bagi kegiatan distribusi pangan dan penyediaan cadangan pangan.

Realisasi dana bansos Penguatan LDPM Tahap Penumbuhan mencapai

100% (tersalur kepada 203 Gapoktan dari target 203 Gapoktan).

4. Gapoktan Tahap Pengembangan yang ditargetkan sejumlah 38 Gapoktan.

Realisasi pencairan dana Bansos untuk tahap pengembangan yang

ditargetkan tersalur pada 38 Gapoktan tersalur sebanyak 36 Gapoktan

atau mencapai 94,7%. Provinsi yang tidak mencapai 100% dalam

pencairan dana bansos Penguatan LDPM Tahap Pengembangan adalah

Sumatera Barat ada 2 Gapoktan.

5. Pembinaan terhadap Gapoktan Tahap Kemandirian pada Tahun 2015 yang

ditargetkan terlaksana bagi 117 Gapoktan, dikarenakan ada 15 Gapoktan

pada tahun 2015 yang seharusnya masuk pada tahap pengembangan tidak

memenuhi persayaratan pencairan LDPM maka pada tahun 2015 tidak

Page 112: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 106

masuk dalam tahap kemandirian, sehingga jumlah Gapoktan tahap

kemandirian pada tahun 2015 hanya terealisasi sebanyak 102 Gapoktan.

6. Pelaksana kegiatan Penguatan-LDPM Tahap Kemandirian (tahun ketiga) di

26 (dua puluh enam) provinsi untuk memberdayakan 36 (tiga puluh

enam) Gapoktan (tahap penumbuhan tahun 2013). Pada tahap

kemandirian tersebut gapoktan sudah tidak menerima dana bansos lagi

tetapi masih mendapatkan pendampingan dan pembinaan. Sampai

dengan tahap kemandirian, rata-rata perkembangan dana bansos

Gapoktan lebih besar dari alokasi yang diterimanya, rata-rata meningkat

sebesar 5 – 10 %, meskipun ada yang mencapai lebih dari 30 % namun

jumlahnya sangat kecil. Untuk keberlanjutan pengembangan usaha

gapoktan, maka pembinaan gapoktan Penguatan-LDPM tahap pasca

kemandirian akan diserahkan kepada provinsi.

7. Gapoktan penerima P-LDPM Tahap pengembangan menunjukkan kinerja

yang cukup baik dalam memanfaatkan dana bansos yang sudah diterima

sebesar Rp 150 juta, yaitu dalam pembuatan gudang Gapoktan dengan

alokasi dana 35 – 40 juta kualitas gudang yang dibuat hasilnya cukup

baik. Rata-rata tahap pengembangan sudah lebih dua (2) kali perputaran

terkecuali utk 2 Gapoktan tahap pengembangan di sumbar yang tidak

bisa mencairkan dana pengembangan dikarenakan tidak memenuhi

kriteria pedoman

8. Tim Pembina Kabupaten dan Tim Teknis Kabupaten menunjukkan

komitmen yang sangat baik dengan adanya pemantauan secara berkala

dan pengawalan kegiatan P-LDPM di Lapangan dengan adanya pertemuan

rutin pendamping setiap bulan dan Petunjuk Teknis yang dibuat sebagai

rambu-rambu pembinaan pendamping kepada Gapoktan P-LDPM. Namun

hasil evaluasi kondisi Gapoktan berbanding lurus dengan tingkat

komitmen aparat kabupaten/provinsi, artinya bahwa Gapoktan akan

menunjukkan kinerja yang baik apabila didukung oleh pembinaan yang

intensip dari provinsi, kabupaten, dan pendamping secara otomatis akan

mengikuti.

9. Gapoktan penerima P-LDPM semuanya sudah dicatatkan ke Notaris

sehingga sudah mempunyai legal formal sebagai lembaga Gapoktan.

Page 113: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 107

10. Gapoktan penerima P-LDPM Tahap penumbuhan menunjukkan kinerja

yang cukup baik dalam memanfaatkan dana bansos yang sudah diterima

sebesar Rp 150 juta, yaitu dalam pembuatan gudang Gapoktan dengan

alokasi dana 30 juta kualitas gudang yang dibuat hasilnya bernilai 2 kali

dana bansos. Sedangkan untuk tahap pengembangan rata-rata sudah

lebih dua (2) kali perputaran sehingga dari hasil verifikasi diperkirakan

dari 12 calon penerima bansos tahap pengembangan, hanya 10

gapoktanyang dapat menerima karena saat pemantauan proses tutup

buku masih berlangsung (tanggal 12 September 2015).

11. Gapoktan penerima P-LDPM semuanya sudah dicatatkan ke Notaris

sehingga sudah mempunyai legal formal sebagai lembaga Gapoktan.

B. Saran

1. Bahwa keberhasilan Gapoktan berbanding lurus dengan tingkat

pembinaan dan pengawalan Tim Provinsi dan Kabupaten, maka dalam

dinamika pembinaan pengembangan usaha yang terjadi di gapoktan perlu

adanya pelatihan kepada pengurus gapoktan dalam hal manajemen

pemasaran dan pengelolaan cadangan pangan oleh Tim Pembina

Provinsi/Tim Teknis Kabupaten sehingga pengurus Gapoktan dapat

terampil dalam manajemen pemasaran, pengelolaan cadangan pangan,

hingga pelaporan baik dalam pembukuan maupun melalui sms center

2. Mengingat pada gapoktan Penguatan-LDPM tahap kemandirian tidak lagi

mendapatkan bansos sebagai tambahan modal, maka perlu pembinaan

secara intensif kepada Gapoktan pada tahap penumbuhan dan

pengembangan agar dapat berkembang dalam memasuki tahap mandiri,

ke depan diharapkan dapat menjadi cikal bakal lembaga keuangan

pedesaan yang bermitra dengan perbankan/lembaga keuangan lainnya

dalam mengakses modal.

3. Permasalahan yang dihadapi dalam memfasilitasi Gapoktan oleh

Pendamping adalah jumlah pembukuan yang dirasakan terlalu banyak,

serta pengisian buku keuangan yang dirasakaan sulit oleh pengurus

Gapoktan, oleh sebab itu perlu penyederhanaan pembukuan.

Page 114: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 108

4. Pengirman laporan melalui SMS center masih dirasakan sulit bagi

gapoktan, terutama belum adanya jawaban laporan sms yang dikirimkan

apakah sudah diterima dan benar atau sebaliknya. Dengan demikian

untuk laporan melalui sms center perlu penyederanaan cara

memasukkan/entry laporan yang dikirimkan dan sekaligus pengirim

mendapat jawaban bahwa sms yang sudah dikirim benar atau salah.

Page 115: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

1 NAD 12 32 33 11 4 3 5 3 0 7 33

2 Sumut 14 76 91 41 10 13 15 5 0 7 91

3 Sumbar 14 64 84 41 8 12 13 0 4 8 86

4 Riau 5 11 13 3 0 3 3 0 0 4 13

5 Kepri 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2

6 Jambi 8 28 33 20 2 4 4 0 0 3 33

7 Bengkulu 4 10 10 3 0 2 2 0 0 3 10

8 Sumsel 10 29 61 3 10 16 16 5 0 12 62

9 Lampung 9 59 106 25 20 17 21 6 6 11 106

10 Banten 4 34 38 3 7 7 8 3 3 8 39

11 D I Y 4 39 53 20 3 6 11 4 4 6 54

12 Jabar 20 147 161 49 33 21 27 8 0 23 161

13 Jateng 29 137 166 54 24 26 31 8 0 23 166

14 Jatim 27 166 173 54 34 24 29 8 6 19 174

15 Bali 4 19 38 26 3 3 4 0 0 2 38

16 N T B 8 43 55 20 5 8 9 6 0 7 55

17 N T T 12 33 39 14 5 7 7 0 0 6 39

18 Kalbar 9 41 46 8 7 6 7 5 5 8 46

19 Kalsel 12 50 62 18 6 12 13 6 0 7 62

20 Kalteng 5 7 9 3 0 3 3 0 0 0 9

21 Kaltim 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2

22 Sulsel 19 87 110 26 14 18 21 6 8 17 110

23 Sulbar 4 10 10 5 0 0 3 0 0 2 10

24 Sulteng 8 30 38 10 5 6 7 2 2 6 38

25 Sultra 5 20 25 14 2 3 3 0 0 3 25

26 Sulut 9 48 67 40 0 9 13 0 0 5 67

27 Gorontalo 5 27 42 30 0 4 4 0 0 4 42

28 Papua 1 3 3 3 0 0 0 0 0 0 3

29 Maluku 5 6 6 0 2 2 2 0 0 0 6

270 1260 1576 546 204 235 281 75 38 203 1582

TOTAL GAPOKTAN 2009-2015

Rekapitulasi Database Gapoktan

Kegiatan Penguatan-LDPM Tahun 2009-2015

No. Provinsi

Jumlah

Kabupaten/Kota

Tahun 2009-2015

Jumlah

Kecamatan

Jumlah Gapoktan Tahap PenumbuhanJumlah

Desa

JUMLAH

GAPOKTAN PER

PROVINSI

TOTAL

1582

Tahun 2011 Tahun 2012Tahun 2010Tahun 2009 Tahun 2014Tahun 2013 Tahun 2015

Page 116: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

1

KUESIONER UNTUK GAPOKTAN

1. Pengelolaan Pembukuan Gapoktan

Gapoktan Pengembangan

a. Buku apa saja yang sudah dimiliki

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..………………………..

b. Sejauh mana pengisian buku yang ada di gapoktan tersebut, gali

permasalahan/ kendala yang dihadapi

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

c. Bagaimana kesiapan unit usaha distribusi dan unit usaha cadangan

pangan dari aspek struktur organisasi maupun SDMnya.

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

d. Cek pengisian pembukuan di unit distribusi dan unit cadangan pangan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

e. Berapa kali perputaran dana bansos di unit distribusi

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

f. Gali permasalahan yang ada

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

g. Cek dana di kas dan di buku bank

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

2. Gapoktan Kemandirian

a. Cek pengisian pembukuan di unit distribusi dan unit cadangan pangan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Page 117: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

2

b. Berapa kali perputaran dana bansos di unit distribusi

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

c. Gali permasalahan yang ada

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

d. Cek dana di kas dan di buku bank

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

3. Cadangan Pangan (Tahap Penumbuhan, Pengembangan dan Kemandirian)

Apakah Gudang sesuai dengan RUG

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Apakah di Gudang tersedia cadangan pangan, jika ia Berapa jumlah

cadangan yang ada di gudang

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Jika tidak Berapa jumlah cadangan pangan yang dipinjam

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Berapa persen kenaikan jumlah cadangan pangan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Kendala apa yang dijumpai dalam mengembangkan cadangan pangan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Apa saran untuk mengatasi kendala tersebut

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

4. Kemitraan (diutamakan tahap Pengembangan dan Kemandirian)

Apakah gapoktan sudah mempunyai kerjasama dengan pihak lain

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Bila sudah ada sebutkan bentuk kerjasamanya

……………………………………………………………………………………….

Page 118: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

3

……………………………………………………………..……..

Kendala apa yang dijumpai dalam mengembangkan kemitraan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Saran yang diberikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi

gapoktan dalam mengembangkan kemitraan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

5. Pelaporan (melalui SMS, laporan bulanan, dan 2 bulanan)

Kendala apa yang dihadapi

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

Saran perbaikan

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………..……..

6. Minta profil Gapoktan th 2012-2014 minimal 2 Gapoktan yang akan menjadi

unggulan daerah isinya

a. Keberhasilan Gapoktan yang dapat dicontoh oleh Gapoktan lainnya

b. Kemitraan yang telah dilakukan (sebutkan)

c. Jenis-jenis usaha yang telah dikembangkan oleh gapoktan

(pengolahan,packing dll)

7. Membawa laporan perkembangan SMS untuk masing-masing provinsi

8. Minta laporan 2 bulanan

Page 119: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

KUESIONER

KOORDINASI DAN KONSOLIDASI KEGIATAN

PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT

PENGANTAR

1. Kuesioner ini ditujukan kepada Tim Teknis Kabupaten/Kota penerima dana bansos Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM) bagi Gapoktan pada Tahap Penumbuhan (2015), Tahap Pengembangan (2014), dan Tahap Kemandirian (2013).

2. Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penilaian dalam rangka Koordinasi dan Konsolidasi kegiatan Penguatan-LDPM di daerah.

3. Pengisian kuesioner ini murni dilakukan dalam rangka tugas kedinasan bukan untuk maksud dan tujuan lain yang dirasakan akan merugikan oleh Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sebagai Tim Teknis Kabupaten/Kota.

4. Guna memperlancar kegiatan ini, kami mohon kesediaan waktu Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dan bantuannya untuk menjawab seluruh pertanyaan yang tersedia pada kuesioner ini.

5. Jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Sdr/Sdri tidak ada yang salah. Jawaban yang diberikan adalah benar semua karena kami hanya ingin mengetahui respon dari Bapak/Ibu/Sdr/Sdri terkait dengan pertanyaan yang diajukan.

6. Jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sangat berguna bagi bahan evaluasi kegiatan Penguatan-LDPM.

7. Atas partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri, diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

I. IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama :

2 Instansi :

3 Alamat Instansi :

4 Telp/Faks :

5 Jabatan :

6 Nomor HP :

II. PERTANYAAN KUESIONER

A. PERSIAPAN 1. Apakah Tim Teknis Kabupaten/Kota hadir pada apresiasi aparat Kegiatan Penguatan-LDPM tahun

2015 yang diadakan oleh pusat di Bandung pada awal tahun?

Page 120: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

a) jika ya, siapa yang hadir dan apakah materi yang diberikan pada acara tersebut dapat dipahami dengan baik? Bila tidak apa alasannya?

b) jika tidak hadir, apa kendalanya dan upaya apa yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan materi dari acara tersebut?

2. Apakah Tim Teknis pendapat pengarahan dan sosialisasi dari provinsi dalam pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM tahun 2015?

3. Apakah Tim Teknis Kabupaten/Kota telah menyusun Petunjuk Teknis Kegiatan Penguatan-LDPM Tahun 2015 untuk Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan, dan Tahap Kemandirian yang sesuai dengan Pedoman Umum dan Pedoman Teknis Kegiatan Penguatan-LDPM Tahun 2015?

a) jika sudah, lampirkan Juknis kegiatan Penguatan-LDPM

b) jika belum, kemukakan alasan dan kendala

4. Kapan Juknis Kegiatan Penguatan-LDPM tahun 2015 selesai dibuat?

5. Apakah Juknis Kegiatan Penguatan-LDPM tahun 2015 sudah disosialisasikan kepada Pendamping dan Gapoktan?

6. Bagaimana cara saudara mensosialisasikan Kegiatan Penguatan-LDPM ke Gapoktan/masyarakat?

7. Kendala-kendala apa yang ditemui dalam mensosialisasikan kegiatan kepada Gapoktan Tahap

Penumbuhan, dan/atau Tahap Pengembangan, dan/atau Tahap Kemandirian serta bagaimana mengatasinya?

B. PENCAIRAN TAHAP PENUMBUHAN (bagi daerah yang memiliki tahap penumbuhan)

1. Bagaimana cara menseleksi Gapoktan Tahap Penumbuhan Kegiatan Penguatan-LDPM? (Lampirkan

form seleksi Gapoktan)

2. Kendala-kendala apa yang ditemui dalam menseleksi Gapoktan Tahap Penumbuhan Kegiatan Penguatan-LDPM dan bagaimana mengatasinya?

Page 121: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

3. Bagaimana proses pengusulan Gapoktan Tahap Penumbuhan Kegiatan Penguatan-LDPM untuk dilakukan verifikasi oleh provinsi? Apakah jumlah yang diusulkan lebih dari target yang dialokasikan? jika kurang dengan target alokasi jelaskan?

4. Kendala-kendala apa yang ditemui dalam pengusulan Gapoktan Tahap Penumbuhan Kegiatan Penguatan-LDPM ke provinsi dan bagaimana mengatasinya?

5. Bagaimana proses penyeleksian pendamping Tahap Penumbuhan? (Lampirkan skema/proses seleksi awal hingga akhir dan hasil seleksi untuk diajukan ke Tim Pembina Provinsi)

6. Kendala apa yang dihadapi dalam penyeleksian pendamping Tahap Penumbuhan dan bagaimana mengatasinya?

7. Apakah pencairan dana bansos Tahap Penumbuhan telah dilaksanakan? Apabila sudah dilakukan pencairan, kapan tepatnya waktu pencairan?

8. Apakah pencairan dana bansos Tahap Penumbuhan dirasakan cepat atau lambat? dan kendala apa saja yang dihadapi dalam pencairan dana bansos tersebut?

C. PENCAIRAN TAHAP PENGEMBANGAN (bagi daerah yang memiliki tahap pengembangan)

1. Bagaimana cara saudara melakukan evaluasi Gapoktan Tahap Pengembangan Kegiatan Penguatan-LDPM? (Lampirkan form evaluasi Gapoktan)

2. Kendala-kendala apa yang ditemui dalam melakukan evaluasi Gapoktan Tahap Pengembangan Kegiatan Penguatan-LDPM dan bagaimana mengatasinya?

3. Bagaimana proses pengusulan Gapoktan Tahap Pengembangan Kegiatan Penguatan-LDPM ke provinsi?

Page 122: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

4. Kendala-kendala apa yang ditemui dalam pengusulan Gapoktan Tahap Pengembangan Kegiatan Penguatan-LDPM ke provinsi dan bagaimana mengatasinya?

5. Bagaimana proses melakukan evaluasi kinerja pendamping Tahap Pengembangan? (Lampirkan form evaluasi kinerja pendampingnya)

6. Kendala apa yang dihadapi dalam melakukan evaluasi pendamping Tahap Pengembangan dan bagaimana mengatasinya?

7. Apakah pencairan dana bansos Tahap Pengembangan telah dilaksanakan? Apabila sudah dilakukan pencairan, kapan tepatnya waktu pencairan?

8. Apakah pencairan dana bansos Tahap Pengembangan dirasakan cepat atau lambat? dan kendala apa saja yang dihadapi dalam pencairan dana?

D. PEMANFAATAN DANA 1. Lampirkan rencana usaha Gapoktan tahun 2015

2. Untuk Gapoktan 2009, hingga saat ini sudah mengalami berapa kali putaran dari modal awal yang

diterima? Berpa total pembelian dan penjualannya? Serta berapa total pemuoukan cadangan pangannya?

(Lampirkan pelaporannya dalam bentuk tabel)

3. Untuk Gapoktan 2010, hingga saat ini sudah mengalami berapa kali putaran dari modal awal yang diterima? Berpa total pembelian dan penjualannya? Serta berapa total pemuoukan cadangan pangannya?

(Lampirkan pelaporannya dalam bentuk tabel)

4. Untuk Gapoktan 2013, hingga saat ini sudah mengalami berapa kali putaran dari modal awal yang diterima? Berpa total pembelian dan penjualannya? Serta berapa total pemuoukan cadangan pangannya?

(Lampirkan pelaporannya dalam bentuk tabel)

Page 123: LAPORAN AKHIR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGUATAN …bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Berkala... · Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan-Kementerian

5. Untuk Gapoktan 2014, hingga saat ini sudah mengalami berapa kali putaran dari modal awal yang diterima? Berpa total pembelian dan penjualannya? Serta berapa total pemuoukan cadangan pangannya?

(Lampirkan pelaporannya dalam bentuk tabel)

6. Untuk Gapoktan 2015, hingga saat ini sudah mengalami berapa kali putaran dari modal awal yang diterima? Berpa total pembelian dan penjualannya? Serta berapa total pemuoukan cadangan pangannya?

(Lampirkan pelaporannya dalam bentuk tabel)

E. PEMANTAUAN, PEMBINAAN, DAN PELAPORAN

1. Apakah ada pertemuan rutin dengan Gapoktan?jika ada setiap berapa kali sekali?

2. Bimbingan teknis apa saja yang telah dilakukan kepada Gapoktan? (lampirkan laporannya)

3. Bimbingan teknis apa saja yang telah dilakukan kepada pendamping? (lampirkan laporannya)

4. Bagaimana pelaporan bulanan Gapoktan selama ini?

5. Apakah penyampaian laporan bulanan gapoktan ke Tim Teknis Kabupaten/Kota tepat waktu ?jika tidak

tepat waktu kenapa?

6. Kendala apa saja yang dihadapi oleh Gapoktan dalam membuat laporan dan bagaimana

mengatasinya?

7. Upaya apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja Gapoktan dan pendamping yang akan dan

telah masuk Tahap Kemandirian?

Terima kasih atas kesediaan waktunya

untuk menjawab pertanyaan