lapkas tonsil
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
1/40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri
dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya, bagian
organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok.
Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil
lingual yang membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Semuanya mempunyai
struktur dasar yang sama massa limfoid ditunjang kerangka retinakulum jaringan
penyambung. 1,
!denoid (tonsilla faringeal) mempunyai struktur limfoidnya tersusun dalam
lipatan, sedangkan tonsilla palatina mempunyai susunan limfoidnya sekitar pembentukan
seperti kripta. Sistem kripta yang kompleks dalam tonsilla palatina mungkin bertanggung
ja"ab pada kenyataan bah"a tonsilla palatina lebih sering terkena penyakit daripada
komponen cincin limfoid lainnya.1
Tonsilla lingualis mempunyai kripta#kripta kecil yang tidak terlalu berlekuk#lekuk
atau bercabang dibandingkan dengan tonsilla palatina. $re%alensi penyakit tonsillitis akut
lebih sering terkena pada anak#anak, sedangkan tonsillitis lingualis lebih sering terkena
pada orang de"asa.1,
Tonsillitis merupakan salah satu dari penyakit T&T yang sering dikeluhkan pasien
ketika berobat ke dokter. 'anyak aspek yang harus diperhatikan dalam penanganan
tonsillitis ini. ari sisi penyakitnya, terapinya, tindakannya, akibat akibat yangditimbulkan baik dari penyakitnya sendiri maupun dari terapi atau tindakan yang
dilakukakan.
B. Tujuan
1
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
2/40
Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk lebih mendalami dan
memahami kasus kasus tentang tonsillitis. Tujuan khususnya adalah sebagai
pemenuhan tugas laporan kasus kepaniteraan stase T&T.
BAB II
LAPORAN KASUS
2
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
3/40
A. Identitas Pasien
*ama + *y. cu Sugiarti-enis kelamin + $erempuan
mur + 3 tahun!lamat + p. 'ojong /enteng 0T0W 22, esa /enteng Sari*o. 0/ + 24 345
Tanggal berobat + 16 /aret 216
B. Anamnesis
. Kelu!an utama"
*yeri tenggorokan
#. Ri$a%at &en%akit sekarang"
$asien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 4 bulan sebelum masuk rumah sakit.
$asien merasa nyeri saat menelan makanan. $asien merasa ada yang mengganjal pada
tenggorokan. !pabila tenggorokan sedang terasa nyeri, telinga kanan juga terasa nyeri
dan badan terasa demam. 3 minggu belakangan pasien merasa dada terasa sesak. Terdapat
batuk, tidak ada pilek, nafsu makan menurun.
'. Ri$a%at &en%akit da!ulu"
$asien pernah mengalami hal yang sama sejak tahun sebelumnya dan keluhan
tersebut dirasakan memberat 4 bulan terakhir, setiap bulan minimal 7 kambuh.
$asien memiliki ri"ayat gastritis.
0i"ayat &ipertensi dan iabetes mellitus disangkal.
3
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
4/40
(. Ri$a%at &en%akit keluarga"
Tidak ada keluhan yang sama di keluarga
). Ri$a%at alergi"
0i"ayat alergi makanan, debu, cuaca dan obat#obatan disangkal
*. Ri$a%at &eng+,atan"
$asien sudah berobat ke dokter namun tidak ada perubahan
-. Ri$a%at Psik+s+sial
$asien seorang ibu rumah tangga, sehari#hari pasien sering mengkonsumsi makanan yang
pedas dan berminyak. $asien juga sering mengkonsumsi minuman dingin seperti es.
$asien tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.
. Pemeriksaan /isik
1. eadaan umum + 'aik
2. esadaran + Compos Mentis
3. 'erat badan + 4 g
4. Tanda 8ital
Tekanan darah + 192:2 mm&g
$enafasan + 2 7menit, teratur
*adi + : 7menit, teratur, kuat angkat
Suhu + 3.3;aringofaring
Laring+4aring 5Laring+sk+&i indirect6
@piglotis tidak dilakukan
$lika ariepiglotika tidak dilakukan
$lika %entrikularis tidak dilakukan
$lika %okalis tidak dilakukan
0ima glotis tidak dilakukan
9
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
10/40
(. Pemeriksaan 1aksil+4asial
Tabel 6. $emeriksaan /aksilofasial
De2tra Ner7us Sinistra
*ormosmia
I. Ol4akt+rius
$enciuman*ormosmia
(=)
(=)
II. O&tikus
aya penglihatan
0efleks pupil
(=)
(=)
(=)
(=)
(=)
(=)
(=)
III. Okul+m+t+rius
/embuka kelopak mata
Berakan bola mata ke superior
Berakan bola mata ke inferior
Berakan bola mata ke medial
Berakan bola mata ke
laterosuperior
(=)
(=)
(=)
(=)
(=)
(=)
I8. Tr+klearis
Berakan bola mata ke lateroinferior
(=)
(=)
(=)
(=)
8. Trigeminal
Tes sensoris
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
11/40
(=)
(=)
(=)
(=)
/engangkat alis
erutan dahi
/enunjukkan gigi
aya kecap lidah 3 anterior
(=)
(=)
(=)
(=)
*ormal
8III.Akustikus
Tes garpu tala
*ormal
(=)
(=)
I9. 0l+ss+4aringeal
0efleks muntah
aya kecap lidah 13 posterior
(=)(=)
(=)
(#)
Simetris
9. 8agus
0efleks muntah dan menelan
e%iasi u%ula
$ergerakan palatum
(=)
(#)Simetris
5:6
(=)
9I. Asses+rius
/emalingkan kepala
ekuatan bahu
5:6
(=)
(#)
(#)
9II. Hi&+gl+ssus
Tremor lidah
e%iasi lidah
(#)
(#)
). Le!er
Tabel . $emeriksaan elenjar Tiroid dan elenjar Betah 'ening (B')
De2tra Pemeriksaan Sinistra
$embesaran (#) Tiroid $embesaran (#)
$embesaran (#) elenjar submental $embesaran (#)
$embesaran (=) elenjar submandibula $embesaran (#)
11
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
12/40
$embesaran (#) elenjar jugularis superior $embesaran (#)
$embesaran (#) elenjar jugularis media $embesaran (#)
$embesaran (#) elenjar jugularis inferior $embesaran (#)
$embesaran (#) elenjar suprasternal $embesaran (#)
$embesaran (#) elenjar suprakla%ikularis $embesaran (#)
E. Resume
$erempuan berusia 3 tahun, datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 4 bulan
sebelum masuk rumah sakit. $asien merasa nyeri saat menelan makanan. $asien merasa ada
yang mengganjal pada tenggorokan. !pabila tenggorokan sedang terasa nyeri, telinga kanan
juga terasa nyeri dan badan terasa demam. 3 minggu belakangan pasien merasa dada terasa
sesak. 'atuk (=), pilek (#), nafsu makan menurun. $asien pernah mengalami hal yang sama
sejak tahun sebelumnya dan keluhan tersebut dirasakan memberat 4 bulan terakhir, setiap
bulan 7 kambuh. $asien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan berminyak serta
minuman dingin.
$ada pemeriksaan fisik status generalis dalam batas normal. Status T&T hasil
pemeriksaan telinga kanan tampak hiperemis pada membran timpani dan pemeriksaan
tenggorok menunjukkan tonsil tampak hiperemis, besar derajat tonsil kanan dan kiri T ?8T???,
kripta tampak melebar, detritus (=). Terdapat pembesaran B' submandibula dekstra.
/. Diagn+sis Banding
1. Tonsillitis kronik hipertrofi
. !bses peritonsiller dekstra
0. Diagn+sa Kerja
Tonsillitis kronik hipertrofi
H. Pemeriksaan Penunjang
&ematologi rutin" &emoglobin; leukosit, hematokrit, trombosit, masa
perdarahan, dan masa pembekuan
I. Penatalaksanaan
1. *onmedikamentosa
/enghindari minum es, makan makanan pedas, dan gorengan
/akan makanan 9 sehat 4 sempurna
/enjaga kebersihan mulut
12
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
13/40
. /edikamentosa
Coamoksiklavtablet 422 mg 7 1
$arasetamol tablet 422 mg 3 7 1
!mbroksol 32 mg 7 1
Cetirizine12 mg 1 7 1 (malam)
3. 0encana Tindakan Tonsillektomi diseksi
(?ndikasi relatif operasi)
BAB III
TIN
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
14/40
menyambung ke esofagus setinggi %ertebra ser%ikal ke#6. e atas, faring berhubungan
dengan rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui
ismus orofaring, sedangkan dengan laring di ba"ah berhubungan melalui aditus laring dan
ke ba"ah berhubungan dengan esofagus. $anjang dinding posterior faring pada orang
de"asa kurang lebih 19 cmE bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang.
inding faring dibentuk oleh (dari dalam ke luar) selaput lendir, fasia faringobasiler,
pembungkus otot, dan sebagian fasia bukofaringeal. Caring terbagi atas nasofaring,
orofaring, dan laringofaring (hipofaring). nsur#unsur faring meliputi mukosa, palut lendir
(mucous blanket) dan otot.1
1. /ukosa
'entuk mukosa faring ber%ariasi, tergantung pada letaknya. $ada nasofaring
karena fungsinya untuk saluran respirasi, maka mukosanya bersilia, sedamng epitelnya
torak berlapis yang mengandung sel goblet. i bagian ba"ahnya, yaitu orofaring dan
laringofaring, karena fungsinya untuk saluran cerna, epitelnya berlapis gepeng dan tidak
bersilia.1
i sepanjang faring dapat ditemukan banyak sel jaringan limfoid yang terletak
dalam rangkaian jaringan ikat yang termasuk dalam sistem retikuloendotelial. Dleh
karena itu faring dapat disebut juga daerah pertahanan tubuh terdepan.1
. $alut lendir (mucous blanket)
aerah nasofaring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap melalui hidung. i
bagian atas, nasofaring ditutupi oleh palut lendir yang terletak di atas silia dan bergerak
sesuai dengan arah gerak silia ke belakang. $alut lendir ini mengandung enFim lysoFyme
yang penting untuk proteksi.1
3. Dtot
Dtot#otot faring tersusun dalam lapisan melingkar (sirkular) dan memanjang
(longitudinal). Dtot#otot yang sirkular terdiri dari m. onstriktor faring superior, media,
dan inferior. Dtot#otot ini terletak di sebelah luar. Dtot#otot ini berbentuk kipas dengan
tiap bagian ba"ahnya menutup sebagian otot bagian atasnya dari belakang. i sebelah
depan, otot#otot ini bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu pada jaringan ikat
yang disebut Grafe faringH (raphe pharyngis). erja otot konstriktor untuk mengecilkan
lumen faring. Dtot#otot ini dipersarafai oleh n.8agus (n.I).1
14
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
15/40
Dtot#otot yang longitudinal adalah m.Stilofaring dan m. $alatofaring. >etak otot#
otot ini di sebelah dalam. /.Stilofaring gunanya untuk melebarkan faring dan menarik
laring, sedangkan m.palatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian
ba"ah faring dan laring. -adi kedua otot ini bekerja sebagai ele%ator. erja kedua otot itu
penting se"aktu menelan. /. Stilofaring dipersarafi oleh n.?I sedangkan m. $alatofaring
dipersarafi oleh n.I.1
$ada palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu dalam satu
sarung fasia dari mukosa yaitu m. >e%ator %eli palatini, m. Tensor %eli palatini, m.
$alatoglosus, m. $alatofaring, dan m. !Figos u%ula.1
a. /.>e%ator %eli palatini membentuk sebagian besar palatum mole dan kerjanya untuk
menyempitkan ismus faring dan memperlebar ostium tuba @ustachius. Dtot ini
dipersarafi oleh n. I.b. /.Tensor %eli palatini membentuk tenda palatum mole dan kerjanya untuk
mengencangkan bagian anterior palatum mole dan membuka tuba @ustachius. Dtot ini
dipersarafi oleh n. I.
c. /.$alatoglosus membentuk arkus anterior faring dan kerjanya menyempitkan ismus
faring. Dtot ini dipersarafi oleh n. I.
d. /.$alatofaring membentuk arkus posterior faring. Dtot ini dipersarafi oleh n. I.
e. /.!Figos u%ula merupakan otot yang kecil, kerjanya memperpendek dan menaikkan
u%ula ke belakang atas. Dtot ini dipersarafi oleh n. I.
Bambar . 0ongga mulut
15
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
16/40
Pendara!an
Caring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang#kadang tidak beraturan. Jang
utama berasal dari cabang a. arotis eksterna (cabang faring asendens dan cabang fasial) serta
dari cabang a. /aksila interna yakni cabang palatina superior.1
Persara4an
$ersarafan motorik dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus daring yang ekstensif.
$lesksus ini dibentuk oleh cabang faring dari n.8agus, cabang dari n. Blososfaring dan serabut
simpatis.
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
17/40
'erdasarkan letaknya faring dibagi atas+
1. *asofaring
'atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian ba"ah adalah
palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah %errtebra
ser%ikal.1
*asofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan dengan beberapa
struktur penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan
resesus faring yang disebut fosa 0osenmuller, kantong 0athke, yang merupakan
in%aginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus Tubarius, suatu refleksi mukosa
faring di atas penonjolan kartilago tuba @ustachius, koana, foramen -ugulare, yang dilalui
oleh n. Blosofaring, n.8agus, dan n.!sesorius spinal saraf kranial dan %.-ugularis interna,
bagian petrosus os.Temporalis dan foramen laserum, dan muara tuba @ustachius.1
. DrofaringDrofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atanya adalah palatum mole,
batas ba"ah adalah tepi atas epiglotis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke
belakang adalah %ertebra ser%ikal.1
Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterio faring, tonsil
palatina, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, u%ula, tonsil lingual, dan
foramen sekum.1
#inding posterior $aringSecara klinik dinding posterior faring penting karena ikut terlibat dalam radang
akut atau radang kronik faring, abses retrofaring, serta gangguan otot#otot di bagian
tersebut. Bangguan otot posterior faring bersama#sama dengan otot palatum mole
berhubungan dengan gangguan n. 8agus.1
%osa tonsil
Cosa tonsil dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior. 'atas lateralnya
adalah m.konstriktor faring superior. $ada batas atas yang disebut kutub atas (upper pole)
terdapat suatu ruang kecil yang dinamanakan fosa supratonsil. Cosa ini berisi jaringan
ikat jarang dan biasanya merupakan tempat nanah memecah ke luar bila terjadi abses.
Cosa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian dari fasia bukofaring, dan disebut
kapsul yang sebenarnya bukan merupakan kapsul yang sebenarnya. 1
17
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
18/40
&onsil
Bambar 9.
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
19/40
langsung atau dengan laringoskop pada pemeriksaan laring langsung, maka struktur
pertama yang tampak di ba"ah dasar lidah adalah %alekula. 'agian ini merupakan dua
buah cekungan yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum
glosoepiglotika lateral pada tiap sisi. 8alekula disebut juga Gkantong pilH (pillKs pocket),
sebab pada beberapa orang, kadang#kadang bila menelan pil akan tersangkut disitu. 1
i ba"ah %alekula terdapat epiglotis. $ada bayi epiglotis ini berbentuk omega dan
pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang#kadang bentuk infantil
(bentuk omega) ini tetap sampai de"asa. alam perkembangannya, epiglotis ini dapat
menjadi demikian lebar dan tipisnya sehingga pada pemeriksaan laringoskopi tidak
langsung tampak menutupi pita suara. @piglotis berfungsi juga untuk melindungi
(proteksi) glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut
menuju ke sinus piriformis dan ke esofagus.
1
*er%us >aring superior berjalan di ba"ah dasar sinus piriformis pada tiap sisi
laringofaring. &al ini penting untuk diketahui pada pemberian analgesia lokal di faring
dan laring pada tindakan laringoskopi langsung.1
B. /isi+l+gi /aring
Cungsi faring yang utama ialah untuk respirasi, pada "aktu menelan, resonansi
suara, dan untuk artikulasi.1,
. /ungsi menelan
Terdapat 3 fase dalam proses menelan yaitu fase oral, fase faringeal, dan
fase esofageal. Case oral (%oluntary), bolus makanan dari mulut menuju ke faring.
Case faringeal (in%oluntary) yaitu pada "aktu transpor bolus makanan melalui
faring. Case esofagal (in%oluntary) yaitu pada "aktu bolus makanan bergerak
secara peristaltik di esofagus menuju lambung.1
#. /ungsi 4aring dalam &r+ses ,i3ara
$ada saat berbicara dan menelan terjadi gerakan terpadu dari otot#otot
palatum dan faring. Berakan ini antara lain berupa pendekatan palatum mole ke
arah dinding belakang faring. Berakan penutupan ini terjadi sangat cepat dan
melibatkan mula#mula m. Salfingofaring dan m. $alatofaring, kemudian m.
>e%ator %eli palatini bersama#sama m. onstriktor faring superior. $ada gerakan
19
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
20/40
penutupan nasofaring m. >e%ator %eli palatini menarik palatum mole ke atas
belakang hampir mengenai dinding posterior faring. -arak yang tersisa ini diisi
oleh tonjolan $assa%ant pada dinding belakang faring yang terjadi akibat macam
mekanisme, yaitu pengangkatan faring sebagai hasil gerakan m. $alatofaring
(bersama m. Salfingofaring) dan oleh kontraksi aktif m.onstriktor faring
superior. /ungkin kedua gerakan ini bekerja tidak pada "aktu yang bersamaan. 1
!da yang berpendapat bah"a tonjolan $assa%ant ini menetap pada periode
fonasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan tonjolan ini timbul dan hilang
secara cepat bersamaan dengan gerakan palatum.1
. Anat+mi T+nsil
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri
dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya, bagian
organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok.
Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil lingual
yang membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil terletak dalam sinus
tonsilaris diantara kedua pilar fausium dan berasal dari in%aginasi hipoblas di tempat ini.
Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil saja terletak didalam fosa tonsil. 1
Cosa tonsil dibatasi oleh arkus faring anterior dan arkus faring posterior. !rkus
faring anterior dibentuk oleh muskulus $alatoglosus yang kerjanya menyempitkan ismus
faring, otot ini dipersarafi oleh ner%us 8agus (*.I). Sedangkan arkus faring posterior
dibentuk oleh muskulus palatofaring, otot ini juga dipersarafi oleh ner%us 8agus (*.I).
'atas lateral fosa tonsil adalah muskulus onstriktor faring superior. $ada batas atas
yang disebut kutub atas (upper pole) terdapat suatu ruang kecil yang dinamakan fosa
supra tonsil. Cosa ini berisi jaringan ikat jarang dan biasanya merupakan tempat nanah
memecah keluar bila terjadi abses. Cosa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian
dari fasia bukofaring, dan disebut kapsul yang sebenarnya bukan merupakan kapsul yang
sebenarnya. 1
20
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
21/40
Bambar 4.
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
22/40
= !. >ingualis dorsalis, cabang !. /aksilaris interna, memperdarahi daerah antero#
media
= !. Caringeal ascenden, cabang !. arotis eksterna, memperdarahi daerah postero#
superior
= !. $alatida descenden dan cabangnya, !. $alatina mayor dan !. $alatina minor,
memperdarahi daerah antero#superior
aerah %ena dialirkan melalui pleksus %enosus perikapsular ke 8. >ingualis dan
pleksus %enosus faringeal, yang kemudian bermuara ke 8. -ugularis interna. $embuluh
darah %ena tonsil berjalan dari palatum, menyilang bagian lateral kapsula dan selanjutnya
menembus dinding faring.1
0am,ar *. 8askularisasi tonsil
Tonsil tidak mempunyai sistem limfatik aferen. !liran limfe dari parenkim tonsil
ditampung pada ujung pembuluh limfe eferen yang terletak pada trabekula yang
kemudian membentuk pleksus pada permukaan luar tonsil dan berjalan menembus /.
konstrikstor faringeus superior, selanjutnya menembus fasia bukofaringeus dan akhirnya
menuju kelenjar ser%ikalis profunda yang terletak sepanjang pembuluh darah besar leher,
dibelakang dan di ba"ah arkus mandibula. emudian aliran limfe ini dilanjutkan ke
nodulus limfatikus daerah dada, untuk selanjutnya bermuara ke duktus toraksikus.1
22
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
23/40
0am,ar -. !liran limfe tonsil
?ner%asi tonsil terutama melalui *. $alatina mayor dan minor (cabang *. 8 ) dan
*. >ingualis (cabang *. ?I). *yeri pada tonsillitis sering menjalar ke telinga, hal ini
terjadi karena *. ?I juga mempersarafi membran timpani dan mukosa telinga tengah
melalui(acobson)s nerve.1
$eranan tonsil dalam mekanisme pertahanan tubuh masih diragukan meskipun
fungsinya memproduksi sel#sel limfosit. 'erdasarkan penelitian, ternyata tonsil
memegang peranan penting dalam fase#fase a"al kehidupan, terhadap infeksi mukosa
nasofaring dari udara pernafasan sebelum masuk kedalam saluran nafas bagian ba"ah. 1
&asil penelitian, mengenai kadar antibodi tonsil menunjukkan bah"a parenkim
tonsil memang mampu memproduksi antibodi. $enelitian terakhir menyatakan bah"a
tonsil memegang peranan dalam memproduksi ?g!, yang menyebabkan jaringan lokal
resisten terhadap organisme patogen.1
Se"aktu baru lahir tonsil secara histologis tidak mempunyai Lcentrum
germinati%umK, biasanya berbentuk kecil. Setelah antibodi ibu habis, barulah mulai
terjadi pembesaran tonsil dan adenoid, yang pada permulaan kehidupan masa kanak#
kanak dianggap normal dan dipakai sebagai indeks aktifitas sistem imun. $ada "aktu
23
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
24/40
pubertas atau sebelum masa pubertas, terjadi kemunduran fungsi tonsil yang disertai
proses in%olusi.1
Drganisme#organisme patogen yang terdapat pada flora normal tonsil dan faring
tidak menimbulkan peradangan, karena pada daerah ini terdapat mekanisme pertahanan
dan hubungan timbal balik antara berbagai jenis organisme. 1
D. T+nsillitis
Tonsillitis adalah inflamasi pada tonsila palatina yang disebabkan oleh infeksi
%irus atau bakteri. Saat bakteri dan %irus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau
mulut, tonsil berfungsi sebagai filterpenyaring menyelimuti organisme yang berbahaya
tersebut dengan sel#sel darah putih. &al ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk
membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil sudah tidak
dapat menahan infeksi dari bakteri atau %irus tersebut maka akan timbul tonsillitis. alam
beberapa kasus ditemukan 3 macam tonsillitis, yaitu tonsillitis akut, tonsillitis
membranosa, dan tonsillitis kronis.3
. T+nsilitis akut
a. Eti+l+gi
0adang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup ! Streptokokus M
hemolitikus, $neumokokus, Streptokokus %iridans, dan Streptokokus pyogenes.
&emophylus influenFae merupakan penyebab tonsillitis akut supuratif. 3
,. Pat+4isi+l+gi
$enularan penyakit ini terjadi melalui droplet. uman menginfiltrasi
lapisan epitel, kemudian bila kuman ini mengikis maka jaringan limfoid
superficial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. etritus ini merupakan kumpulan
leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang terlepas. Secara klinis detritus ini
mengisi kriptus tonsil dan tampak sebagai bercak kuning.,3
24
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
25/40
'entuk tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut t+nsillitis
4+likularis. 'ila bercak#bercak detritus ini menjadi satu, membentuk alur#alur
maka akan terjadi t+nsillitis lakunaris. 'ercak detritus ini dapat melebar
sehingga terbentuk membran semu (pseudomembrane) yang menutupi tonsil. ,3
Bambar 5. Tonsillitis akut
3. 1ani4estasi klinik
Bejala dan tanda#tanda yang ditemukan dalam tonsillitis akut ini meliputi
demam dengan suhu tubuh yang tinggi, nyeri tenggorok dan nyeri se"aktu
menelan, nafas yang berbau, rasa lesu, rasa nyeri di persendian, tidak nafsu
makan, dan rasa nyeri di telinga (otalgia). 0asa nyeri ditelinga ini karena nyeri
alih (referred pain) melalui saraf n.Blosofaringius (n.?I). 3
$ada pemeriksaan juga akan nampak tonsil membengkak, hiperemis, dan
terdapat detritus berbentuk folikel, lacuna atau tertutup oleh membrane semu.
elenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan. 3
d. K+m&likasi
Dtitis media akut (pada anak#anak), abses peritonsil, abses parafaring,
toksemia, septicemia, bronchitis, nefritis akut, miokarditis, dan arthritis.3
e. Pemeriksaan1) Tes >aboratorium
Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri yang ada
dalam tubuh pasien merupakan bakteri grup !, karena grup ini disertai dengan
demam reumatik, glomerulonefritis.3
) $emeriksaan penunjang25
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
26/40
ultur dan uji resistensi bila diperlukan.3
4. Pera$atan
$era"atan yang dilakukan pada penderita tonsillitis biasanya dengan
pera"atan sendiri dan dengan menggunakan antibiotic.Tindakan operasi hanya
dilakukan jika sudah mencapai tonsillitis yang tidak dapat ditangani sendiri. 3
1) $era"atan sendiri
!pabila penderita tonsillitis diserang karena %irus sebaiknya biarkan %irus itu
hilang dengan sendirinya. Selama satu atau dua minggu sebaiknya penderita
banyak istirahat, minum minuman hangat.
) !ntibiotik
-ika tonsillitis disebabkan oleh bakteri maka antibiotic yang akan berperan
dalam proses penyembuhan. !ntibiotik oral perlu dimakan selama setidaknya
12 hari.
3) Tindakan operasi
Tonsillektomi biasanya dilakukan jika pasien mengalami tonsillitis selama
tujuh kali atau lebih dalam setahun, pasien mengalami tonsillitis lima kali atau
lebih dalam dua tahun, tonsil membengkak dan berakibat sulit bernafas,
adanya abses.
26
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
27/40
#. T+nsilitis 1em,ran+sa
Tonsillitis membranosa adalah radang akut tonsil disertai pembentukan selaput atau
membrane pada permukaan tonsil yang dapat meluas kesekitarnya. 'ila eksudat yang
menutupi permukaan tonsil yang bengkak menyerupai membran. /embran ini biasanya
mudah diangkat atau dibuang dan ber"arna putih kekuning#kuningan. 3
a. T+nsillitis di4teri
Crekuensi penyakit ini sudah menurun berkat keberhasilan imunisasi pada bayi dan
anak. $enyebab tonsillitis difteri ialah kuman Cor'ne bacterium diphteriae*kuman yang
termasuk dalam gram positif dan hidung disaluran nafas bagian atas yaitu hidung, faring,
dan laring.3
Tonsillitis difteri sering ditemukan pada anak berusia kurang dari 12 tahun dan
frekuensinya tertinggi pada usia 4 tahun "alaupun pada orang de"asa masih mungkin
menderita penyakit ini.3
0ejala dan Tanda
ibagi kedalam tiga golongan+3
a. Bejala umum, sama seperti dengan gejala infeksi lainnya sepertiE kenaikan suhu, tidak
nafsu makan, badan lemah, nyeri kepala, nyeri menelan, dan nadi melambat.b. Bejala >okal, tampak tonsil membengkak ditutupi oleh bercak putih kotor yang semakin
lama semakin meluas dan membentuk membrane semu, kemudian meluas hingga
palatume mole, u%ula, nasofaring, laring, trakea, dan bronkus yang dapat menghambat
saluran nafas. 'ila penyakit ini berkembang terus kelenjar limfe leher akan membengkak
dan disebut dengan bull neck( leher sapi ).c. Bejala akibat eksotoksin, yang dikeluarkan oleh kuman yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh seperti jantung menjadi miokarditis sampai dekompensasi
kordis, kemudian mengenai safar cranial yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot
palatum dan otot#otot pernafasan dan ginjal menimbulkan albuminuria.
Diagn+sis
27
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
28/40
iagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan pemerikasaan refarat
kuman yang diambil dari permukaan membrane semu dan didapatkan kuman
Cor'nebacterium diptheriae.3
Bambar :. Tonsillitis difteri
Tera&i 3
# !ntibiotik $enisilin @ritromisin 4 42 mg kg'' dalam 3 dosis selama 19 hari
# ortikosteroid 1, mgkg'' per hari
# !nti difteri serum (!S) diberikan tanpa menunggu hasil kultur dengan dosis 2.222
sampai dengan 122.222 ribu unit, tergantung dari umur dan berat penyakit
K+m&likasi
apat terjadi laryngitis difteri dengan cepat, membrane semu menjalar ke laring
dan menyebabkan sumbatan. /akin muda usia pasien makin cepat timbul komplikasi.
elumpuhan otot palatum mole, otot mata akomodasi , otot faring serta otot laring.
!lbuminemia sebagai akibat komplikasi ke ginjal.3
28
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
29/40
,. T+nsilitis Se&tik
$enyebab tonsillitis septik adalah !treptococcus hemoliticusyang terdapat dalam
susu sapi sehingga dapat timbul epidemic. Dleh karena di ?ndonesia susu sapi dimasak
dulu dengan cara pasteurisasi sebelum diminum. Bejalanya antara lain demam tinggi,
sakit sendi, malaise, nyeri kepala, mual dan muntah. Tanda klinis yaitu mukosa faring dan
tonsil hiperemis, bercak putih, edema sampai u%ula, mulut bau. Terapi yaitu pemeberian
antibiotic dan terapi simptomatik.3
Bambar 12. Tonsillitis septik
3. Angina Plaut Vincent 5 St+matitis Ulser+ 1em,ran+sa 6
$enyebabnya adalah bakteri spinochaeta atau triponema yang didapatkan pada
penderita dengan hygiene mulut yang kurang dan defisiensi %itamin
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
30/40
/ukosa mulut dan faring hiperemis, tampak membrane putih keabuan diatas
tonsil, u%ula, dinding faring, gusi serta prosesus al%eoluris, mulut berbau dan kelenjar sub
mandibula membesar.3
Bambar 11.+ngina plaut vincent
Tera&i
!ntibiotika spectrum luas selama 1 minggu. /emperbaiki hygiene mulut. 8itamin
< dan %itamin ' kompleks. 3
d. Pen%akit Kelaianan Dara!
Tidak jarang tanda pertama leukemia akut, angina agranulositosis dan infeksi
mononucleosis timbul difaring atau di tonsil yang tertutup membrane semu. adang
kadang terdapat perdarahan di selaput lender dan mulut dan faring serta pembesaran
submandibula.3
Leukemia Akut
Bejala pertama berupa epistaksis, perdarahan di mukosa mulut, gusi dan di ba"ah
kulit sehingga bercak kebiruan. Tonsil bengkak ditutupi membrane semu tetapi tidak
hiperemis dan rasa nyeri yang hebat di tenggorok.3
30
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
31/40
Angina Agranulositosis
$enyebabnya adalah akibat keracunan obat dari golongan amidopirin, sulfa dan
asren. $ada pemeriksaan tampak ulkus di mukosa mulut dan faring serta di sekitar ulkus
tampak gejala radang. lkus ini juga dapat ditemukan di genitalia dan saluran cerna.3
Bambar 1.+ngina agranulositosis
In4eksi 1+n+nukle+sis
$ada penyakit ini terjadi tonsilo faringitis ulsero membranosa bilateral. /embransemu yang menutupi ulkus mudah diangkat tanpa timbul perdarahan. Terdapat
pembesaran kelenjar limfa leher, ketiak dan regioinguinal. Bambaran darah khas yaitu
terdapat leukosit mononukleus dalam jumlah besar. Tanda khas lain adalah kesanggupan
serum pasien untuk beraglutinasi terdapat sel darah merah domba ( reaksi $aul 'unnel ). 3
31
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
32/40
Bambar 13. ?nfeksi mononukleosis
'. T+nsilitis kr+nis
a. Eti+l+gi
'akteri penyebab tonsillitis kronis sama halnya dengan tonsillitis akut ,
namun terkadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan Bram negatif.3
,. /akt+r &redis&+sisi
&igien mulut yang buruk, pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat,
rangsangan kronik karena rokok maupun makanan. 3
3. Pat+4isi+l+gi
arena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jarinagan limfoid
terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan
jaringan parut. -aringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok
melebar yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas hingga menembus kapsul
dan akhirnya timbul perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. 3
d. Pemeriksaan
1) Terapi
Terapi mulut (terapi lokal) ditujukan kepada higien mulut dengan
berkumur atau obat isap.3
32
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
33/40
Terapi radikal dengan tonsillektomi bila terjadi infeksi yang berulang atau
kronik, gejala sumbatan serta curiga neoplasma. 3
) Caktor penunjang
ultur dan uji resistensi kuman dari sedian apus tonsil.
Bambar 19. Tonsilitis kronik
e. K+m&likasi
Timbul rhinitis kronis, sinusitis atau otitis media secara perkontinuitatum,
endokarditis, arthritis, miositis, nefritis, u%eitis, iridosiklitus, dermatitis, pruritus,
urtikaria, dan furunkulosis.3
4. Indikasi T+nsillekt+mi
Tonsilektomi menurut+merican +cadem' o$ ,tolar'ngolog'(!!D) adalah+
3
6 Indikasi A,s+lut
a. $embengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia
berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner.
b. !bses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan
drainase.
c. Tonsillitis yang menimbulkan kejang demam.
d. Tonsillitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
#6 Indikasi Relati4
a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi
antibiotik adekuat.
b. &alitosis akibat tonsillitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian
terapi medis.
33
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
34/40
c. Tonsillitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak
membaik dengan pemberian antibiotik M#laktamase resisten
g. Teknik=Teknik T+nsillekt+mi
1. Guillotine
Tonsilektomi caraguillotinedikerjakan secara luas sejak akhir abad ke 1:,
dan dikenal sebagai teknik yang cepat dan praktis untuk mengangkat tonsil.
*amun tidak ada literatur yang menyebutkan kapan tepatnya metode ini mulai
dikerjakan. Tonsilotom modern atau guillotine dan berbagai modifikasinya
merupakan pengembangan dari sebuah alat yang dinamakan u%ulotome.
-vulotome merupakan alat yang dirancang untuk memotong u%ula yang
edematosa atau elongasi.4
epustakaan lama menyebutkan beberapa keuntungan teknik ini yaitu
cepat, komplikasi anestesi kecil, biaya kecil. 4
#. Diseksi
ebanyakan tonsilektomi saat ini dilakukan dengan metode diseksi. i
negara#negara 'arat, terutama sejak para pakar bedah mengenal anestesi
umum dengan endotrakeal pada posisi 0ose yang mempergunakan alat
pembuka mulut a%is, mereka lebih banyak mengerjakan tonsillektomi
dengan cara diseksi.
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
35/40
terfiksasi aman diantara lidah dan bilah.Mouth gagpaling baik ditempatkan
dengan cara membuka mulut menggunakan jempol dan jari pertama tangan
kiri, untuk mempertahankan pipa endotrakeal tetap di garis tengah lidah.
Mouth gagdiselipkan dan didorong ke inferior dengan hati#hati agar ujung
bilah tidak mengenai palatum superior sampai tonsil karena dapat
menyebabkan perdarahan. Saat bilah telah berada diposisinya dan pipa
endotrakeal dan lidah di tengah, wire bailuntuk gigi atas dikaitkan ke gigi dan
mouth gagdibuka.Tindakan ini harus dilakukan dengan %isualisasi langsung
untuk menghindarkan kerusakan mukosa orofaringeal akibat ujung bilah.
Setelah mouth gag dibuka dilakukan pemeriksaan secara hati#hati untuk
mengetahui apakah pipa endotrakeal terlindungi adekuat, bibir tidak terjepit,
sebagian besar dasar lidah ditutupi oleh bilah dan kutub superior dan inferior
tonsil terlihat. epala di ekstensikan dan mouth gag diele%asikan. Sebelum
memulai operasi, harus dilakukan inspeksi tonsil, fosa tonsilar dan palatum
durum dan molle.4,6
Mouth gag yang dipakai sebaiknya dengan bilah yang mempunyai alur
garis tengah untuk tempat pipa endotrakeal (ring blade). 'ilah mouth gag
tersedia dalam beberapa ukuran. !nak dan de"asa (khususnya "anita)
menggunakan bilah no. 3 dan laki#laki de"asa memerlukan bilah no. 9. 'ilah
no. jarang digunakan kecuali pada anak yang kecil.?ntubasi nasal trakea
lebih tepat dilakukan dan sering digunakan oleh banyak ahli bedah bila tidak
dilakukan adenoidektomi.4,6
'. Electrosurgery5Beda! listrik6
!"alnya, bedah listrik tidak bisa digunakan bersama anestesi umum,
karena mudah memicu terjadinya ledakan.*amun, dengan makin
berkembangnya Fat anestetik yang non$lammable dan perbaikan peralatan
operasi, maka penggunaan teknik bedah listrik makin meluas.4
$ada bedah listrik transfer energi berupa radiasi elektromagnetik (energi
radiofrekuensi) untuk menghasilkan efek pada jaringan. Crekuensi radio yang
digunakan dalam spektrum elektromagnetik berkisar pada 2.1 hingga 9 /&F.
$enggunaan gelombang pada frekuensi ini mencegah terjadinya gangguan
35
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
36/40
konduksi saraf atau jantung. $ada teknik ini elektroda tidak menjadi panas,
panas dalam jaringan terbentuk karena adanya aliran baru yang dibuat dari
teknik ini.Teknik ini menggunakan listrik arah (!
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
37/40
menggunakan suhu yang lebih rendah dibandingkan elektrokauter dan laser.
engan elektrokauter atau laser, pemotongan dan koagulasi terjadi bila
temperatur sel cukup tinggi untuk tekanan gas dapat memecah sel tersebut
(biasanya 142; < 922;
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
38/40
7. Intracapsular partial tonsillectomy
Intracapsular tonsillectom' merupakan tonsilektomi parsial yang
dilakukan dengan menggunakan mikrodebrider endoskopi. /eskipun
mikrodebrider endoskopi bukan merupakan peralatan ideal untuk tindakan
tonsillektomi, namun tidak ada alat lain yang dapat menyamai ketepatan dan
ketelitian alat ini dalam membersihkan jaringan tonsil tanpa melukai
kapsulnya. 4
$ada tonsillektomi intrakapsular, kapsul tonsil disisakan untuk
menghindari terlukanya otot#otot faring akibat tindakan operasi dan
memberikan lapisan Gpelindung biologisH bagi otot dari sekret. &al ini akan
mencegah terjadinya perlukaan jaringan dan mencegah terjadinya peradangan
lokal yang menimbulkan nyeri, sehingga mengurangi nyeri pasca operasi dan
mempercepat "aktu pemulihan. -aringan tonsil yang tersisa akan
meningkatkan insiden tonsillar regrowth. &onsillar regrowth dan tonsilitis
kronis merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus dalam teknik
tonsilektomi intrakapsuler.Tonsilitis kronis dikontraindikasikan untuk teknik
ini.4
euntungan teknik ini angka kejadian nyeri dan perdarahan pasca operasi
lebih rendah dibanding tonsilektomi standar.Tetapi masih diperlukan studi
dengan desain yang baik untuk menilai keuntungan teknik ini.4
BAB I8
PENUTUP
A. Kesim&ulan
Tonsillitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman !treptococcus
beta hemol'ticus, !treptococcus viridians, !treptococcus p'ogenes, neumococcus*
aemoph'lus in$luenzaedan !taph'lococcus, dapat juga disebabkan oleh %irus.Tonsillitis
kronik merupakan hasil dari serangan tonsillitis akut yang berulang.
38
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
39/40
uman#kuman penyebab menginfiltrasi lapisan epitel dan terjadi reaksi jaringan
limfoid superfisial. Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. $roses ini tampak sebagau detritus pada korpus tonsil. etritus
merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas, suatu tonsillitis akut
dengan detritus disebut tonsillitis folikularis, bila bercak detritus berdekatan menjadi satu
maka terjadi tonsillitis lakunaris.
/anifestasi klinik tonsillitis akut berupa sakit tenggorokan, sakit saat menelan,
muntah, tonsil bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan,
sakit kepala dan sakit pada telinga. $ada tonsillitis dapat mengakibatkan kekambuhan
sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil.
omplikasi dapat berupa abses peritonsil, otitis media akut, mastioditis,
laryngitis, sinusitis, rinitis, endokarditis bakterialis, arthritis reumatoid, B*!$S dan lain#
lain.
$enatalaksanaan tonsilitis akut dapat diberikan obat#obat simpotamatis dan
antibiotic. Sedangkan tonsilitis kronis dapat diberikan coamo7icla% dan antipiretik#
analgesik paracetamol.Terdapat dua indikasi tonsillektomi, yaitu indikasi yang bersifat relatif dan
absolut. Sedangkan terdapat 5 buah metode tonsilektomi.
B. Saran
Tonsillitis seringkali menyebabkan gangguan menelan, umumnya pada anak#
anak. Sebagai dokter, maka perlu diberikan penjelasan tentang penyakit, komplikasi,
serta pilihan terapi baik dengan obat maupun tindakan pembedahan. okter juga harus
memberikan informasi tentang hal#hal yang dapat menyebabkan kambuhnya penyakit ini.
39
-
7/26/2019 Lapkas Tonsil
40/40
DA/TAR PUSTAKA
1. 0usmarjono, 'ambang &ermani.N'eri &enggorok. alam+uku +ar Ilmu 5esehatan
&elinga idung &enggorok 5epala 6eher. @disi ketujuh. -akarta+ C?, 219. h. 1:2
1:9. Standar $elayanan /edis 12 $enyakit Terbanyak. 0S&S 'andung. 229. h. 65 6:
3. 0usmarjono, Soepardi @fiaty !. %aringitis &onsilitis*dan ipertro$i +denoid. alam+
uku +ar Ilmu 5esehatan &elinga idung &enggorok 5epala 6eher. @disi ketujuh.
-akarta+ C?, 219. h. 1:4 23
9. !dam, Boerge >.1::.en'akit0pen'akit Naso$aring dan ,ro$aring dalam7 oeis uku+ar en'akit && /disi 8. @B