lapkas ggkk
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di belakang
rongga abdomen, satu di setiap sisi kolumna vertebralis sedikit di atas garis
pinggang. Ginjal mengolah plasma yang mengalir masuk ke dalamnya untuk
menghasilkan urin, menahan bahan bahan tertentu dan mengeliminasi bahan
bahan yang tidak diperlukan ke dalam urin. Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu
juta satuan fungsional berukuran mikroskopik yang dikenal sebagai nefron, yang
disatukan satu sama lain oleh jaringan ikat. Setiap nefron terdiri dari komponen
vaskuler dan komponen tubulus, yang keduanya secara struktural dan fungsional
berkaitan erat.
Bagian dominan pada komponen vaskuler adalah glomerulus, suatu berkas
kapiler berbentuk bola tempat filtrasi sebagian air dan zat terlarut dari darah yang
melewatinya. Sedangkan komponen tubulus dari setiap nefron adalah suatu saluran
berongga berisi cairan yang terbentuk oleh satu lapisan sel epitel. airan yang
sudah terfiltrasi di glomerulus, yang komposisinya nyaris identik dengan plasma,
kemudian mengalir ke komponen tubulus nefron, tempat cairan tersebut
dimodifikasi oleh berbagai sistem transportasi yang mengubahnya menjadi urin.
!eadaan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh yang berlangsung progresif, lambat, samar dan
bersifat irreversible "biasanya berlangsung beberapa tahun# di sebut dengan gagal
ginjal kronik. Gagal ginjal kronik bersifat samar karena hampir $%& jaringan
ginjal dapat dihancurkan sebelum gangguan fungsi ginjal terdeteksi. !arena
1
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
2/52
besarnya cadangan fungsi ginjal, '%& dari jaringan ginjal sudah cukup untuk
menjalankan semua fungsi regulatorik dan eksretorik ginjal. (amun dengan kurang
dari '%& jaringan fungsional ginjal yang tersisa, insufisiensi ginjal akan tampak.
1.2Tujuan Pembahasan
a. )ujuan *mum
*ntuk melengkapi persyaratan tugas kepaniteraan klinik stase +lmu enyakit
-alam umah Sakit *mum -aerah dr. /. !umpulan ane )ebing )inggi
tentang gagal ginjal kronik .b. )ujuan !husus
0emberikan penjelasan tentang definisi sampai penanganan gagal ginjal
kronik.
1.3 Met!e !an Tekhn"k
-alam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode dan teknik
secara deskriptif dimana mencari sumber data dan menganalisisnya sehingga
diperoleh informasi tentang masalah setelah itu berbagai referensi yang
didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulkan sesuai dengan judul
makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah ini.
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
3/52
2.1 DE&INI$I
enyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan
etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal
ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. -an ditandai
dengan adanya uremia " retensi urea dan sampah nitrogen lainnya dalam
darah#. "'#
A %'ITE'IA "'#
!riteria enyakit Ginjal !ronik "(!12!-34+, '55'#
6 !erusakan ginjal yang terjadi lebih dari 7 bulan, berupa kelainan
struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus "81G#, dengan manifestasi9- !elainan patologis- )erdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi
darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan "imaging test#
' 8aju filtrasi glomerulus kurang dari :5 ml;menit;6,$7m' selama 7 bulan,
dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
2.2 %LA$I&I%A$I "'#
!lasifikasi enyakit Ginjal !ronik atas -asar -erajat enyakit
-eraja
t
enjelasan 81G "ml;mn;6,$7m'#
3
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
4/52
6 !erusakan ginjal dengan 81G normal
atau
< =5
' !erusakan ginjal dengan 81G ringan :5 >=
7 !erusakan ginjal dengan 81G sedang 75 %=
? !erusakan ginjal dengan 81G berat 6% '=
% Gagal ginjal @ 6% atau dialisis
!lasifikasi atas dasar penyakit, dibuat atas dasar 81G, yang dihitung dengan
mempergunakan rumus !ockcroft Gault sebagai berikut 9
L&( )ml*mnt*1+,3m2- A "6?5 umur# berat badan C#$' kreatinin plasma "mg;dl#
C# pada perempuan dikalikan 5,>%
!lasifikasi enyakit Ginjal !ronik atas -asar -iagnosis
Dtiologi
enyakit )ipe mayor " contoh #
enyakit ginjal
diabetes
-iabetes tipe 6 dan '
enyakit ginjalnon diabetes
enyakit glomerular "penyakit autoimun,infeksi sistemik, obat, neoplasma#
enyakit vaskular " penyakit pembuluh
darah besar, hipertensi, mikroangiopati#
enyakit tubulointerstitial "pielonefritis
kronik, batu, obstruksi, keracunan obat#
enyakit kistik "ginjal polikistik#
enyakit pada
transplantasi
ejeksi kronik
!eracunan obat "siklosporin ; takrolimus#
enyakit recurrent "glomerular#
4
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
5/52
)ransplant glomerulopathy
2.3 ETIL(I "7#
-ua penyebab utama penyakit gagal ginjal kronis adalah diabetes
melitus tipe 6 dan tipe ' "?? dan hipertensi "'$. -iabetes melitus
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah
sehingga menyebabkan kerusakan pada organ2organ vital tubuh seperti
ginjal dan jantung serta pembuluh darah, saraf dan mata. Sedangkan
hipertensi merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
yang jika tidak terkontrol akan menyebabkan serangan jantung, stroke, danpenyakit ginjal kronik. Gagal ginjal kronik juga dapat menyebabkan
hipertensi. !ondisi lain yang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal
antara lain 9
- enyakit peradangan seperti glomerulonefritis "65, dapat
menyebabkan inflamasi dan kerusakan pada unit filtrasi ginjal.
0erupakan penyakit ketiga tersering penyebab gagal ginjal kronik- enyakit keturunan seperti penyakit ginjal polikistik "7
menyebabkan pembesaran kista di ginjal dan merusak jaringan sekitar,
dan asidosis tubulus.- 0alformasi yang didapatkan oleh bayi pada saat berada di dalam
rahim si ibu. ontohnya, penyempitan aliran urin normal sehingga
terjadi aliran balik urin ke ginjal. /al ini menyebabkan infeksi dan
kerusakan pada ginjal.- 8upus dan penyakit lain yang memiliki efek pada sistem imun "'- enyakit ginjal obstruktif seperti batu saluran kemih, tumor,
pembesaran glandula prostat pada pria dan refluks ureter.- +nfeksi traktus urinarius berulang kali seperti pielonefritis kronik.
5
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
6/52
- enggunaan analgesik seperti acetaminophen ")ylenol# dan ibuprofen
"0otrin, Edvil# untuk waktu yang lama dapat menyebabkan neuropati
analgesik sehingga berakibat pada kerusakan ginjal.-
enyakit vaskuler hipertensi misalnya nefrosklerosis dan stenosisarteri renalis.
- enyebab lainnya adalah infeksi /+F, penyakit sickle cell,
penyalahgunaan heroin, amyloidosis, gout, hiperparatiroidisme dan
kanker.2./ &A%T' 'E$I%
1aktor resiko gagal ginjal kronik diantara lain 9 pasien dengan
diabetes melitus atau hipertensi, obesitas atau perokok, berusia lebih dari %5
tahun, individu dengan riwayat diabetes melitus, hipertensi dan penyakit
ginjal dalam keluarga serta kumpulan populasi yang memiliki angka tinggi
diabetes atau hipertensi seperti Efrican Emericans, /ispanic Emericans,
Esian, acific +slanders, dan Emerican +ndians. "?#
2.0 EPIDEMIL(I "'#
-i Emerika Serikat, data tahun 6==% 6=== menyatakan insiden
penyakit ginjal kronik diperkirakan 655 kasus perjuta penduduk pertahun,
dan angka ini meningkat sekitar >& setiap tahunnya. -i 0alaysia, dengan
populasi 6> juta, diperkirakan terdapat 6>55 kasus baru gagal ginjal
pertahunnya. -i negara negara berkembang lainnya, insiden ini
diperkirakan sekitar ?5 :5 kasus perjuta penduduk pertahun.
2. ANATMI (IN#AL"6#
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di
belakang rongga abdomen, satu di setiap sisi kolumna vertebralis sedikit
diatas garis pinggang.Setiap ginjal diperdarahi oleh arteri renalis dan vena
6
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
7/52
renalis, yang masing masing masuk dan keluar ginjal dilekukan medial
yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti buncis.Ginjal mengolah
plasma yang mengalir masuk ke dalamnya untuk menghasilkan urin yang
kemudian mengalir ke sebuah rongga pengumpul sentral "pelvis renalis#
yang terletak pada bagian dalam sisi medial di pusat "inti# kedua ginjal.8alu
dari situ urin disalurkan ke dalam ureter, sebuah duktus berdinding otot
polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal "bagian
proksimal# arteri dan vena renalis.)erdapat dua ureter, yang menyalurkan
urin dari setiap ginjal ke sebuah kandung kemih. !andung kemih " buli
buli# yang menyimpan urin secara temporer, adalah sebuah kantung
berongga yang dapat diregangkan dan volumenya disesuaikan dengan
mengubah ubah status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala,
urin dikosongkan dari kandung kemih keluar tubuh melalui sebuah saluran,
uretra. Bagian bagian sistem kemih diluar ginjal memiliki fungsi hanya
sebagai saluran untuk memindahkan urin keluar tubuh. Setelah terbentuk di
ginjal, komposisi dan volume urin tidak berubah pada saat urin mengalir ke
hilir melintasi sisi sistem kemih.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta satuan fungsional berukuran
mikroskopik yang dikenal sebagai nefron, yang disatukan satu sama lain
oleh jaringan ikat. Susunan nefron di dalam ginjal membentuk dua daerah
khusus 9 daerah sebelah luar yang tampak granuler " korteks ginjal# dan
daerah bagian dalam yang berupa segitiga segitiga bergaris garis,
piramida ginjal, yang secara kolektif disebut medula ginjal. Setiap nefron
terdiri dari komponen vaskuler dan komponen tubulus, yang keduanya
secara struktural dan fungsional berkaitan erat.
!omponen vaskuler dari nefron diantara lain 9
7
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
8/52
- Erteriol aferen
merupakan bagian dari arteri renalis yang sudah terbagi bagi
menjadi pembuluh pembuluh halus dan berfungsi menyalurkan
darah ke kapiler glomerulus
- Glomerulus
suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat filtrasi sebagian air dan zat
terlarut dari darah yang melewatinya
- Erteriol eferen
)empat keluarnya darah yang tidak difiltrasi ke dalam komponen
tubulus meninggalkan glomerulus dan merupakan satu satunyaarteriol di dalam tubuh yang mendapat darah dari kapiler
- !apiler peritubulus
0erupakan arteriol eferen yang terbagi bagi menjadi serangkaian
kapiler yang kemudian membentuk jalinan mengelilingi sistem
tubulus untuk memperdarahi jaringan ginjal dan berperan dalam
pertukaran cairan di lumen tubulus.!apiler kapiler peritubulus
menyatu membentuk venula yang akhirnya mengalir ke vena renalis,
tempat darah meninggalkan ginjal.
!omponen tubulus dari setiap nefron adalah saluran berongga berisi
cairan yang terbentuk oleh satu lapisan sel epitel, di antara lain 9
- !apsula Bowman
Suatu invaginasi berdinding rapat yang melingkupi glomerulus untuk
mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerulus
- )ubulus proksimal
8
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
9/52
Seluruhnya terletak di dalam korteks dan sangat bergelung "berliku
liku# atau berbelit si sepanjang perjalanannya. )ubulus proksimal
menerima cairan yang difiltrasi dari kapsula bowman
- 8engkung henle
8engkung tajam atau berbentuk * atau yang terbenam ke dalam
medula.ars desendens lengkung henle terbenam dari korteks ke
dalam medula, pars asendens berjalan kembali ke atas ke dalam
korteks.ars asendens kembali ke daerah glomerulus dari nefronnya
sendiri, tempat saluran tersebut melewati garpu yang dibentuk oleh
arteriol aferen dan arteriol eferen.-ititk ini sel sel tubulus dan sel sel vaskuler mengalami spesialisasi membentuk aparatus
jukstaglomerulus yang merupakan suatu struktur yang berperan
penting dalam mengatur fungsi ginjal.
- )ubulus distal
Seluruhnya terletak di korteks. )ubulus distal menerima cairan dari
lengkung henle dan mengalirkan ke dalam duktus atau tubulus
pengumpul
- -uktus atau tubulus pengumpul
Suatu duktus pengumpul yang menerima cairan dari beberapa nefron
yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula
untuk mengosongkan cairan yang kini telah berubah menjadi urin ke
dalam pelvis ginjal.
)erdapat ' jenis nefron yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula
yang dibedakan berdasarkan lokasi dan panjang sebagian strukturnya.(efron
9
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
10/52
korteks merupakan jenis nefron yang paling banyak dijumpai dan lengkung
tajam dari nefron korteks hanya sedikit terbenam ke dalam
medula.Sebaliknya, nefron jukstamedula terletak di lapisan dalam korteks di
dekat medula dan lengkungnya terbenam jauh ke dalam medula.Selain itu,
kapiler peritubulus nefron jukstamedula membentuk lengkung vaskuler
tajam yang dikenal sebagai vasa rekta, yang berjalan berdampingan erat
dengan lengkung henle.Susuna paralel dan karakteristik permeabilitas dan
transportasi lengkung henle dan vasa rekta berperan penting dalam
kemampuan ginjal menghasilkan urin dalam berbagai konsentrasi tergantung
kebutuhan tubuh.
2., &I$IL(I (IN#AL"6#
10
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
11/52
Ginjal melaksanakan tiga proses dasar dalam menjalankan fungsi
regulatorik dan ekskretorik yaitu 9
6 filtrasi glomerulus
)erjadi filtrasi plasma bebas protein menembus kapiler glomerulus ke
dalam kapsula Bowman melalui tiga lapisan yang membentuk membran
glomerulus yaitu dinding kapiler glomerulus, lapisan gelatinosa aseluler
yang dikenal sebagai membran basal dan lapisan dalam kapsula bowman.
-inding kapiler glomerulus, yang terdiri dari selapis sel endotel
gepeng, memiliki lubang lubang dengan banyak pori pori besar atau
fenestra, yang membuatnya seratus kali lebih permeabel terhadap /'3
dan zat terlarut dibandingkan kapiler di tempat lain.
0embran basal terdiri dari glikoprotein dan kolagen dan terselip di
antara glomerulus dan kapsula bowman.!olagen menghasilkan kekuatan
struktural, sedangkan glikoprotein menghambat filtrasi protein plasma
kecil. alaupun protein plasma yang lebih besar tidak dapat difiltrasi
karena tidak dapat melewati pori pori diatas, pori pori tersebut
sebenarnya cukup besar untuk melewatkan albumin dan protein plasma
terkecil. (amun, glikoprotein karena bermuatan sangat negatif akan
menolak albumin dan pritein plasma lain, karena yang terakhir juga
bermuatan negatif. -engan demikian, protein plasma hampir seluruhnya
tidak dapat di filtrasi dan kurang dari 6& molekul albumin yang berhasil
lolos untuk masuk ke kapsula bowman.
8apisan dalam kapsula bowman terdiri dari podosit, sel mirip gurita
yang mengelilingi berkas glomerulus.Setiap podosit memiliki banyak
tonjolan memanjang seperti kaki yang saling menjalin dengan tonjolan
podosit di dekatnya.elah sempit antara tonjolan yang berdekatan
11
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
12/52
dikenal sebagai celah filtrasi, membentuk jalan bagi cairan untuk keluar
dari kapiler glomerulus dan masuk ke dalam lumen kapsula bowman.
)ekanan yang berperan dalam proses laju filtrasi glomerulus adalah
tekanan darah kapiler glomerulus, tekanan onkotik koloid plasma, dan
tekanan hidrostatik kapsula bowman. )ekanan kapiler glomerulus adalah
tekanan cairan yang ditimbulkan oleh darah di dalam kapiler glomerulus.
)ekana darah glomerulus yang meningkat ini mendorong cairan keluar
dari glomerulus untuk masuk ke kapsula bowman di sepanjang kapiler
glomerulus dan merupakan gaya utama yang menghasilkan filtrasi
glomerulus.
G1 dapat dipengaruhi oleh jumlah tekanan hidrostatik osmotik
koloid yang melintasi membran glomerulus.)ekanan onkotik plasma
melawan filtrasi, penurunan konsentrasi protein plasma, sehingga
menyebabkan peningkatan G1.Sedangkan tekanan hidrostatik dapat
meningkat secara tidak terkontrol dan dapat mengurangi laju
filtrasi.*ntuk mempertahankan G1 tetap konstan, maka dapat dikontrol
oleh otoregulasi dan kontrol simpatis ekstrinsik.
0ekanisme otoregulasi ini berhubungan dengan tekanan darah arteri,
karena tekanan tersebut adalah gaya yang mendorong darah ke dalam
kapiler glomerulus. Hika tekanan darah arteri meningkat, maka akan
diikuti oleh peningkatan G1. *ntuk menyesuaikan aliran darah
glomerulus agar tetap konstan, maka ginjal melakukannya dengan
mengubah kaliber arterial aferen, sehingga resistensi terhadap aliran
darah dapat disesuaikan. Epabila G1 meningkat akibat peningkatan
tekanan darah arteri, maka G1 akan kembali menjadi normal oleh
konstriksi arteriol aferen yang akan menurunkan aliran darah ke dalam
glomerulus.
12
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
13/52
Selain mekanisme otoregulasi, untuk menjaga G1 agar tetap konstan
adalah dengan kontrol simpatis ekstrinsik G1.-iperantarai oleh
masukan sistem saraf simpatis ke arteriol aferen untuk mengatur tekanan
darah arteri sehingga terjadi perubahan G1 akibat refleks baroreseptor
terhadap perubahan tekanan darah.
-alam keadaan normal, sekitar '5& plasma yang masuk ke
glomerulus difiltrasi dengan tekanan filtrasi 65 mm/g dan menghasilkan
6>5 8 filtrat glomerulus setiap hari untuk G1 rata rata 6'% ml;menit
pada pria dan 6:5 liter filtrat per hari dengan G1 66% ml;menit untuk
wanita.
' reabsorpsi tubulus
0erupakan proses perpindahan selektif zat zat dari bagian dalam
tubulus "lumen tubulus# ke kapiler peritubulus agar dapat diangkut ke
sistem vena kemudian ke jantung untuk kembali diedarkan. roses ini
meupakan transport aktif dan pasif karena sel sel tubulus yang
berdekatan dihubungkan oleh tight junction. Glukosa dan asam amino
dereabsorpsi seluruhnya disepanjang tubulus proksimal melalui transport
aktif. !alium dan asam urat hampir seluruhnya direabsorpsi secara aktif
dan di sekresi ke dalam tubulus distal. eabsorpsi natrium terjadi secara
aktif di sepanjang tubulus kecuali pada ansa henle pars descendens. / '3,
l2, dan urea direabsorpsi ke dalam tubulus proksimal melalui transpor
pasif. Berikut ini merupakan zat zat yang direabsorpsi di ginjal 9
a eabsorpsi Glukosa
Glukosa direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal.
roses reabsorpsi glukosa ini bergantung pada pompa (a E)2
13
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
14/52
ase, karena molekul (a tersebut berfungsi untuk mengangkut
glukosa menembus membran kapiler tubulus dengan
menggunakan energi.
b eabsorpsi (atrium
(atrium yang difiltrasi seluruhnya di glomerulus, => ==&
akan direabsorpsi secara aktif ditubulus. Sebagian natrium :$&
direabsorpsi di tubulus proksimal, '%& dereabsorpsi di
lengkung henle dan >& di tubulus distal dan tubulus
pengumpul. (atrium yang direabsorpsi sebagian ada yang
kembali ke sirkulasi kapiler dan dapat juga berperan penting
untuk reabsorpsi glukosa, asam amino, air dan urea.
c eabsorpsi Eir
Eir secara pasif direabsorpsi melalui osmosis di sepanjang
tubulus. -ari /'3 yang difiltrasi, >5& akan direabsorpsi di
tubulus proksimal dan ansa henle. !emudian sisa /'3 sebanyak
'5& akan direabsorpsi di tubulus distal dan duktus pengumpul
dengan kontrol vasopressin.
d eabsorpsi !lorida
+on klorida yang bermuatan negatif akan direabsorpsi secara
pasif mengikuti penurunan gradien reabsorpsi aktif dan natrium
yang bermuatan positif. Humlah !lorida yang direabsorpsikan
ditentukan oleh kecepatan reabsorpsi (a
e eabsorpsi !alium
!alium difiltrasi seluruhnya di glomerulus, kemudian akan
direabsorpsi secara difusi pasif di tubulus proksimal sebanyak
14
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
15/52
%5&, ?5& kalium akan dirabsorpsi di ansa henle pars assendens
tebal, dan sisanya direabsorpsi di duktus pengumpul
f eabsorpsi *rea
*rea merupakan produk akhir dari metabolisme protein. *reum
akan difiltrasi seluruhnya di glomerulus, kemudian akan
direabsorpsi sebagian di kapiler peritubulus, dan urea tidak
mengalami proses sekresi. Sebagian ureum akan direabsorpsi di
ujung tubulus proksimal karena tubulus kontortus proksimal
tidak permeabel terhadap urea. Saat mencapai duktus
pengumpul urea akan mulai direabsorpsi kembali.
g eabsorpsi 1osfat dan !alsium
Ginjal secara langsung berperan mengatur kadar kedua ion
fosfat dan kalsium dalam plasma. !alsium difiltrasi seluruhnya
di glomerulus, ?5& direabsorpsi di tubulus kontortus proksimal
dan %5& direabsorpsi di ansa henle pars assendens. -alam
reabsorpsi kalsium dikendalikan oleh homon paratiroid. +on
fosfat ayng difiltrasi, akan direabsorpsi sebanyak >5& di
tubulus kontortus proksimal kemudian sisanya akan
dieksresikan ke dalam urin.
7 sekresi tubulus
roses perpindahan selektif zat zat dari darah kapiler peritubulus ke
dalam lumen tubulus. roses sekresi terpenting adalah sekresi /I, !Idan
ion ion organik. roses sekresi ini melibatkan transportasi transepitel.
-i sepanjang tubulus, ion /Iakan disekresi ke dalam cairan tubulus
sehingga dapat tercapai keseimbangan asam basa. Esam urat dan !I
disekresi ke dalam tubulus distal. Sekitar %& dari kalium yang terfiltrasi
akan dieksresikan ke dalam urin dan kontrol sekresi ion !Itersebut diatur
15
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
16/52
oleh hormon antidiuretik. !emudian hasil dari ketiga proses tersebut
adalah terjadinya eksresi urin, dimana semua konstituen plasma yang
mencapai tubulus, yaitu yang difiltrasi atau disekresi tetapi tidak
direabsorpsi, akan tetap berada di dalam tubulus dan mengalir ke pelvis
ginjal untuk eksresikan sebagai urin.
1ungsi spesifik yang dilakukan oleh ginjal, yang sebagian besar
ditujukan untuk mempertahankan kestabilan lingkungan cairan eksternal 9
6 0empertahankan keseimbangan /'3 dalam tubuh' 0engatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion DS termasuk (aI,
l2, !I, /372, aII, 0gII, S3?
A, 3?Adan /I
7 0emelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam
pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri. 1ungsi ini dilaksanakan
melalui peran ginjal sebagai pengatur keseimbangan garam dan /'3
? 0embantu memelihara keseimbangan asam basa tubuh, dengan
menyesuaikan pengeluaran /Idan /372melalui urin
% 0emelihara osmolaritas "konsentrasi zat terlarut# berbagai cairan tubuh,
terutama melalui pengaturan keseimbangan /'3
16
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
17/52
: 0engeksresikan "eliminasi# produk produk sisa "buangan# dari
metabolisme tubuh. 0isalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Hika
dibiarkan menumpuk, zat zat sisa tersebut bersifat toksik, terutama bagi
otak
$ 0engeksresikan banyak senyawa asing. 0isalnya obat, zat penambah
pada makanan, pestisida, dan bahan bahan eksogen non2nutrisi lainnya
yang berhasil masuk ke dalam tubuh
> 0ensekresikan eritropoietin, suatu hormon yang dapat merangsang
pembentukan sel darah merah
= 0ensekresikan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu reaksi
berantai yang penting dalam proses konservasi garam oleh ginjal
65 0engubah vitamin - menjadi bentuk aktifnya
2. PAT&I$IL(I
atofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada
penyakit yang mendasari, tetapi dalam perkembangan selanjutnya proses
yang terjadi kurang lebih sama. ada gagal ginjal kronik terjadi pengurangan
massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang
masih tersisa. /al ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti
oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. roses
adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi
berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. roses ini akhirnya diikuti
dengan penurunan fungsi nefron yang progresif. erubahan fungsi neuron
yang tersisa setelah kerusakan ginjal menyebabkan pembentukan jaringan
ikat, sedangkan nefron yang masih utuh akan mengalami peningkatan beban
17
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
18/52
eksresi sehingga terjadi lingkaran setan hiperfiltrasi dan peningkatan aliran
darah glomerulus. -emikian seterusnya, keadaan ini berlanjut menyerupai
suatu siklus yang berakhir dengan Gagal Ginjal )erminal "GG)# atau Dnd
Stage enal -isease "DS-#.Edanya peningkatan aktivitas aksis renin2
angiotensin2aldosteron intrarenal, hipertensi sistemik, nefrotoksin dan
hipoperfusi ginjal, proteinuria, hiperlipidemia ikut memberikan kontribusi
terhadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis, dan progresifitas tersebut."'#
-engan adanya penurunan 81G maka akan terjadi 9"%#
- Enemia
Gangguan pembentukan eritropoietin di ginjal menyebabkanpenurunan produksi eritropoietin sehingga tidak terjadi proses
pembentukan eritrosit menimbulkan anemia ditandai dengan
penurunan jumlah eritrosit, penurunan kadar /b dan diikuti dengan
penurunan kadar hematokrit darah. Selain itu GG! dapat
menyebabkan gangguan mukosa lambung "gastripati uremikum# yang
sering menyebabkan perdarahan saluran cerna. Edanya toksik uremik
pada GG! akan mempengaruhi masa paruh dari sel darah merah
menjadi pendek, pada keadaan normal 6'5 hari menjadi $5 >5 hari
dan toksik uremik ini dapat mempunya efek inhibisi eritropoiesis
- Sesak nafas!arena ada kerusakan pada unit filtrasi ginjal sehingga menyebabkan
penurunan perfusi ginjal akhirnya menjadi iskemik ginjal. /al
tersebut menyebabkan terjadinya pelepasan renin yang terdapat diaparatus juJtaglomerulus sehingga mengubah angiotensinogen
menjadi angitensin +. 8alu oleh converting enzyme, angiotensin +
diubah menjadi angiotensin ++. Engiotensin ++ merangsang pelepasan
aldosteron dan E-/ sehingga menyebabkan retensi (al dan air
18
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
19/52
volume ekstrasel meningkat "hipervolemia# volume cairan
berlebihan ventrikel kiri gagal memompa darah ke perifer 8F/
peningkatan tekanan atrium kiri peningkatan tekanan vena
pulmonalis peningkatan tekanan di kapiler paru edema paru
sesak nafas.
- Esidosis
ada gagal ginjal kronik, asidosis metabolik dapat terjadi akibat
penurunan kemampuan ginjal untuk mengeksresikan ion /I disertai
dengan penurunan kadar bikarbonat "/37# dan p/ plasma.
atogenesis asidosis metabolik pada gagal ginjal kronik meliputi
penurunan eksresi amonia karena kehilangan sejumlah nefron,
penurunan eksresi fosfat karena kehilangan sejumlah bikarbonat
melalui urin.-erajat asidosis ditentukan oleh penurunan p/ darah.
Epabila penurunan p/ darah kurang dari $,7% dapat dikatakan
asidosis metabolik.
- /ipertensi-isebabkan karena ada kerusakan pada unit filtrasi ginjal sehingga
menyebabkan penurunan perfusi ginjal akhirnya menjadi iskemik
ginjal. /al tersebut menyebabkan terjadinya pelepasan renin yang
terdapat di aparatus juJtaglomerulus sehingga mengubah
angiotensinogen menjadi angitensin +. 8alu oleh converting enzyme,
angiotensin + diubah menjadi angiotensin ++. Engiotensin ++ memiliki
efek vasokonstriksi kuat sehingga meningkatkan tekanan darah.
- /iperlipidemia
enurunan G1 menyebabkan penurunan pemecahan asam lemak
bebas oleh ginjal sehingga menyebabkan hiperlipidemia.
19
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
20/52
- /iperurikemia
)erjadi gangguan eksresi ginjal sehingga asam urat terakumulasi di
dalam darah "hiperurikemia#. !adar asam urat yang tinggi akan
menyebabkan pengendapan kristal urat dalam sendi, sehingga sendi
akan terlihat membengkak, meradang dan nyeri
- /iponatremia
eningkatan eksresi natrium dapat disebabkan oleh pengeluaran
hormon peptida natriuretik yang dapat menghambat reabsorpsi
natrium pada tubulus ginjal. Bila fungsi ginjal terus memburuk
disertai dengan penurunan jumlah nefron, natriuresis akan meningkat./iponatremia yang disertai dengan retensi air yang berlebihan akan
menyebabkan dilusi natrium di cairan ekstraseluler. !eadaan
hiponetremia ditandai dengan gangguan saluran pencernaan berupa
kram, diare dan muntah.
- /iperfosfatemia
enurunan fungsi ginjal mengakibatkan penurunan eksresi fosfat
sehingga fosfat banyak yang berada dalam sirkulasi darah. Hika
kelarutannya terlampaui, fosfat akan bergabung deng a'I untuk
membentuk kalsium fosfat yang sukar larut. !alsium fosfat yang
terpresipitasi akan mengendap di sendi dan kulit " berturut2turut
menyebabkan nyeri sendi dan pruritus#
- /ipokalsemia
-isebabkan karena a'I membentuk kompleks dengan
fosfat.!eadaan hipokalsemia merangsang pelepasan )/ dari
kelenjar paratiroid sehingga memobilisasi kalsium fosfat dari
tulang.Ekibatnya terjadi demineralisasi tulang
"osteomalasia#.Biasanya )/ mampu membuat konsentrasi fosfat di
20
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
21/52
dalam plasma tetap rendah dengan menghambat reabsorbsinya
diginjal.Hadi meskipun terjadi mobilisasi kalsium fosfat dari tulang,
produksinya di plasma tidak berlebihan dan konsentrasi a'I dapat
meningkat.(amun pada insufisiensi ginjal, eksresinya melalui ginjal
tidak dapat ditingkatkan sehingga konsentrasi fosfat di plasma
meningkat.Selanjutnya konsentrasi a/3? terpresipitasi dan
konsentrasi a'Idi plasma tetap rendah.3leh karena itu, rangsangan
untuk pelepasan )/ tetap berlangsung.-alam keadaan perangsangan
yang terus2menerus ini, kelenjar paratiroid mengalami hipertrofi
bahkan semakin melepaskan lebih banyak )/.!elaina yang
berkaitan dengan hipokalsemia adalah hiperfosfatemia, osteodistrofi
renal dan hiperparatiroidisme sekunder. !arena reseptor )/ selain
terdapat di ginjal dan tulang, juga terdapat di banyak organ lain
" sistem saraf, lambung, sel darah dan gonad#, diduga )/ berperan
dalam terjadinya berbagai kelainan di organ tersebut.
embentukan kalsitriol berkurang pada gagal ginjal juga
berperan dalam menyebabkan gangguan metabolisme
mineral.Biasanya hormon ini merangsang absorpsi kalsium dan fosfat
di usus. (amun karena terjadi penurunan kalsitriol, maka
menyebabkan menurunnya absorpsi fosfat di usus, hal ini
memperberat keadaan hipokalsemia
- /iperkalemia
ada keadaan asidosis metabolik dimana konsentrasi ion /I
plasma meningkat, maka ion hidrogen tersebut akan berdifusi ke
dalam sel sel ginjal sehingga mengakibatkan kebocoran ion !I ke
dalam plasma. eningkatan konsentrasi ion /Idalam sel ginjal akan
menyebabkan peningkatan sekresi hidrogen, sedangkan sekresi
21
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
22/52
kalium di ginjal akan berkurang sehingga menyebabkan hiperkalemia.
Gambaran klinis dari kelainan kalium ini berkaitan dengan sistem
saraf dan otot jantung, rangka dan polos sehingga dapat menyebabkan
kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon dalam, gangguan
motilitas saluran cerna dan kelainan mental.
- roteinuria
roteinuria merupakan penanda untuk mengetahui penyebab
dari kerusakan ginjal pada GG! seperti -0, glomerulonefritis dan
hipertensi.roteinuria glomerular berkaitan dengan sejumlah penyakit
ginjal yang melibatkan glomerulus.Beberapa mekanismemenyebabkan kenaikan permeabilitas glomerulus dan memicu
terjadinya glomerulosklerosis. Sehingga molekul protein berukuran
besar seperti albumin dan immunoglobulin akan bebas melewati
membran filtrasi. ada keadaan proteinuria berat akan terjadi
pengeluaran 7,% g protein atau lebih yang disebut dengan sindrom
nefrotik.
- *remia
!adar urea yang tinggi dalam darah disebut uremia.enyebab
dari uremia pada GG! adalah akibat gangguan fungsi filtrasi pada
ginjal sehingga dapat terjadi akumulasi ureum dalam darah.*rea
dalam urin dapat berdifusi ke aliran darah dan menyebabkan toksisitas
yang mempengaruhi glomerulus dan mikrovaskularisasi ginjal atau
tubulus ginjal.Bila filtrasi glomerulus kurang dari 65& dari normal,
maka gejala klinis uremia mulai terlihat. asien akan menunjukkan
gejala iritasi traktus gastrointestinal, gangguan neurologis, nafas
seperti amonia "fetor uremikum#, perikarditis uremia dan pneumonitis
22
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
23/52
uremik. Gangguan pada serebral adapat terjadi pada keadaan ureum
yang sangat tinggi dan menyebabkan koma uremikum.
2. DIA(N$I$
(E#ALA %LINI$
ada gagal ginjal kronik, gejala gejalanya berkembang secara perlahan.
ada awalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya
dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Sejalan denganberkembangnya penyakit, maka lama kelamaan akan terjadi peningkatan
kadar ureum darah semakin tinggi "uremia#. ada stadium ini, penderita
menunjukkan gejala gejala fisik yang melibatkan kelainan berbagai organ
seperti 9
- !elainan saluran cerna 9 nafsu makan menurun, mual, muntah dan
fetor uremik
- !elainan kulit 9 urea frost dan gatal di kulit
- !elainan neuromuskular 9 tungkai lemah, parastesi, kram otot, daya
konsentrasi menurun, insomnia, gelisah
- !elainan kardiovaskular 9 hipertensi, sesak nafas, nyeri dada, edema
- Gangguan kelamin 9 libido menurun, nokturia, oligouria
ada stadium yang paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan
daya cadang ginjal, pada keadaan mana basal 81G masih normal atau malah
meningkat. !emudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan
fungsi nefron yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea
dan kreatinin serum. Sampai pada 81G sebesar :5 & pasien masih belum
23
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
24/52
merasakan keluhan "asimptomatik#, tapi sudah terjadi peningkatan kadar
urea dan kreatinin serum. Sampai pada 81G sebesar 75 & mulai terjadi
keluhan pada seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan
penurunan berat badan. Sampai pada 81G kurang 75 & pasien
memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti anemia,
peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium,
pruritus, mual, muntah dan lain sebagainya. asien juga mudah terkena
infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas, maupun infeksi
saluran cerna. Huga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti hipo atau
hipervolumia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan
kalium. ada 81G di bawah 6% & akan terjadi gejala dan komplikasi yang
lebih serius dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal "renal
replacement therapy# antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. ada
keadaan ini pasien dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal."'#
(AMBA'AN LAB'AT'IUM"'#
Gambaran laboratorium penyakit ginjal kronik meliputi 9
a Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya
b enurunan fungsi ginjal berupa peningakatan kadar ureum dan kreatinin
serum, dan penurunan 81G
c !elainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin,
peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper
atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik
d !elainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast,
isostenuria
(AMBA'AN 'ADIL(I$"'#
24
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
25/52
emeriksaan radiologis penyakit ginjal kronik meliputi 9
a 1oto polos abdomen, bisa tampak batu radio opak
b ielografi intravena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa
melewati filter glomerulus, disamping kekhawatiran terjadinya pengaruh
toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan
c ielografi antegrad atau retrograd sesuai indikasi
d *ltrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil,
korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa,
kalsifikasi
e emeriksaan pemindaian ginjal atau renografi bila ada indikasi
BIP$I DAN PEME'I%$AAN HI$TPATL(I (IN#AL"'#
-ilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih mendekati normal,
dimana diagnosis secara noninvasif tidak bisa ditegakkan dan bertujuan
untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis dan
mengev:laluasi hasil terapi yang sudah diberikan.!ontraindikasi pada
ukuran ginjal yang mengecil, ginjal polikistik, hipertensi yang tidak
terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal nafas, dan
obesitas.
2.14 %MPLI%A$I
Gagal ginjal kronik dapat menyebabkan berbagai komplikasi sebagai berikut
9
- /iperkalemia
- Esidosis metabolik
- !omplikasi kardiovaskuler " hipertensi dan /1 #
25
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
26/52
- !elainan hematologi "anemia#
- 3steodistrofi renal
- Gangguan neurologi " neuropati perifer dan ensefalopati#
- )anpa pengobatan akan terjadi koma uremik
2.11 PENATALA%$ANAAN"'#
enatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi 9
6 )erapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
aktu yang tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum
terjadinya penurunan 81G.Bila 81G sudah menurun sampai '5275&
dari normal, terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyakbermanfaat.
' encegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
enting sekali untuk mengikuti dan mencatat kecepatan penurunan
81G untuk mngetahui kondisi komorbid yang dapat memperburuk
keadaan pasien.
7 0emperlambat perburukan fungsi ginjal
1aktor utama penyebab perburukan fungsi ginjal adalah terjadinya
hiperfiltrasi glomerulus. ara untuk mengurangi hiperfiltrasi
glomerulus adalah 9
o embatasan asupan protein
!arena kelebihan protein tidak dapat disimpan didalam tubuh
tetapi di pecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain, yang
terutama dieksresikan melalui ginjal selain itu makanan tinggi
protein yang mengandung ion hydrogen, posfat, sulfat, dan ion
anorganik lainnya juga dieksresikan melalui ginjal. 3leh karena
itu, pemberian diet tinggi protein pada penderita gagal ginjal
kronik akan mengakibatkan penimbunan substansi nitrogen dan
26
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
27/52
ion anorganik lainnya dan mengakibatkan sindrom uremia.
embatasan asupan protein juga berkaitan dengan pembatasan
asupan fosfat, karena protein dan fosfat selalu berasal dari
sumber yang sama dan untuk mencegah terjadinya
hiperfosfatemia.
embatasan Esupan rotein dan 1osfat pada enyakit Ginjal
!ronik
8G1 ml;menit Esupan protein
g;kg;hari
1osfat g;kg;hari
K:5 )idak dianjurkan )idak dibatasi
'% :5 5,: 5,>;kg;hari,
termasuk K 5,7%
gr;kg;hr nilai biologi
tinggi
@ 65 g
% 2'% 5,: 5,>;kg;hari,
termasuk K 5,7%
gr;kg;hr protein nilai
biologi tinggi atau
tambahan 5,7 g asam
amino esensial atau
asam keton
@ 65 g
@:5"sind.nefroti
k#
5,>;kg;hari "I6 gr
protein; g proteinuria
atau 5,7 g;kg
tambahan asam amino
esensial atau asam
@ = g
27
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
28/52
keton
o )erapi farmakologi
*ntuk mengurangi hipertensi intraglomerulus. emakaian obatantihipertensi "ED inhibitor# disamping bermanfaat untuk
memperkecil resiko kardiovaskular juga sangat penting untuk
memperlambat perburukan kerusakan nefron dengan
mengurangi hipertensi intraglomerular dan hipertrofi
glomerulus
? encegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular
-engan cara pengendalian -0, pengendalian hipertensi, pengedalian
dislipidemia, pengedalian anemia, pengedalian hiperfosfatemia dan
terapi terhadap kelebihan cairan dan gangguan keseimbangan
elektrolit.
% encegahan dan terapi terhadap penyakit komplikasi
- Enemia
Dvaluasi terhadap anemia dimulai saaat kadar hemoglobin @ 65
g& atau hematokrit @ 75& meliputi evaluasi terhadap status
besi " kadar besi serum;serum iron, kapasitas ikat besi total;
total iron binding capacity, feritin serum#, mencari sumber
perdarahan morfologi eritrosit, kemungkinan adanya
hemolisis,dll. emberian eritropoitin "D3# merupakan halyang dianjurkan.Sasaran hemoglobin adalah 66 6' g;dl.
- 3steodistrofi renal
enatalaksaan osteodistrofi renal dapat dilakukan melalui 9
i 0engatasi hiperfosfatemia
28
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
29/52
embatasan asupan fosfat :55 >55 mg;hari
emberian pengikat fosfat, seperti garam, kalsium,
alluminium hidroksida, garam magnesium. -iberikan
secara oral untuk menghambat absorpsi fosfat yang
berasal dari makanan. Garam kalsium yang banyak
dipakai adalah kalsium karbonat "a37# dan calcium
acetate
emberian bahan kalsium memetik, yang dapat
menghambta reseptor a pada kelenjar paratiroid, dengan
nama sevelamer hidrokhlorida.
ii emberian kalsitriol
emakaian dibatasi pada pasien dengan kadar fosfat
darah normal dan kadar hormon paratiroid ")/# K ',%
kali normal karena dapat meningkatkan absorpsi fosfat
dan kaliun di saluran cerna sehingga mengakibatkan
penumpukan garam calcium carbonate di jaringan yang
disebut kalsifikasi metastatik, disamping itu juga dapat
mengakibatkan penekanan yang berlebihan terhadap
kelenjar paratiroid.
iii embatasan cairan dan elektrolit
embatasan asupan cairan untuk mencegah terjadinya
edema dan kompikasi kardiovaskular sangat perlu
dilakukan.0aka air yang masuk dianjurkan %55 >55 ml
ditambah jumlah urin.Dlektrolit yang harus diawasi
asuapannya adalah kalium dan natrium.embatasan
kalium dilakukan karena hiperkalemia dapat
29
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
30/52
mengakibatkan aritmia jantung yang fatal.3leh karena
itu, pemberian obat obat yang mengandung kalium dan
makanan yang tinggi kalium "seperti buah dan sayuran#
harus dibatasi. !adar kalium darah dianjurkan 7,% %,%
mDL;lt. embatasan natrium dimaksudkan untuk
mengendalikan hipertensi dan edema. Humlah garam
natrium yang diberikan, disesuaikan dengan tingginya
tekanan darah dan derajat edema yang terjadi.
: )erapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal
-ilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium %, yaitu pada 81G @
6% ml;mnt.Berupa hemodialisis, peritoneal dialisis atau transplantasi
ginjal.
2.12 P'(N$I$
enyakit GG! tidak dapat disembuhkan sehingga prognosis jangka
panjangnya buruk, kecuali dilakukan transplantasi ginjal.enatalaksanaan
yang dilakukan sekarang ini, bertujuan hanya untuk mencegah progresifitas
dari GG! itu sendiri.Selain itu, biasanya GG! sering terjadi tanpa disadari
sampai mencapai tingkat lanjut dan menimbulkan gejala sehingga
penanganannya seringkali terlambat."7#
30
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
31/52
BAB III
LAP'AN %A$U$
3.1ANAMNE$A P'IBADI
(ama 9 0awar
*mur 9 ?% )ahunHenis !elamin 9 erempuan
Egama 9 +slam
Status erkawinan 9 !awinElamat 9 -usun F Smp Gambus 8ima uluh Batu Bara
ekerjaan 9 +)
3.2ANAMNE$A PEN5A%IT
Keluhan utama 9 nyeri perut kanan bawah
Telaah 9 asien datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah . !eluhan ini sudah dialami pasien sejak 6 minggu sebelum os
masuk rumah sakit,nyeri perut kanan bawah biasanya muncul ketika
pasien saat buang air kecil dan hilang saat os sudah buag iar kecil.
asien juga mengeluhkan dirinya lemas beberapa minggu terakhir,
asien juga mengeluh adanya rasa pusing serta tidak ada selera
makan, asien juga mengeluhkan buang air kecil kesannya banyak,
keluhan ini dialami pasien kurang lebih ? hari ini, Eir kencing
berwarna kuning dan pasien os merasakan rasa nyeri saat buang air
31
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
32/52
kecil, BEB "2#sudah ? hari. )idak ada sesak dan riwayat sesak,
-emam "2#.
iwayat penyakit terdahulu 9 -0 dan /ipertensiiwayat penyakit keluarga 9 tidak jelas
iwayat pemakaian obat 9 3E-
3.3$TATU$ P'E$ENT
Keadaan umum
o Sensorium 9 ompos 0entis
o )ekanan darah 9 '55;6:5 mm/g
o (adi 9 655 J;i reguler
o ernafasan 9 '? J;i reguler
o )emperatur 9 7$ M
Keadaan penyakit
o Enemia 9 "2#
o +kterus 9 "2#
o Sianosis 9 "2#
o -ipsnoe 9 "2#
o Ddema 9 "I#
o urpura 9 "2#
o )urgor 9 kembali cepat
o ancaran wajah 9 8elah
o Sikap tidur paksa 9 "2#
Keadaan gizi
o )B 9 6:' cmo BB 9 :% kg
o B 9BB
TB100100
65
162100100=108
" (ormoweight#
32
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
33/52
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
o ertumbuhan rambut 9 Baik
o (yeri tekan 9 "2#o erubahan lokal 9 "2#
a. 0uka Sembab 9 "I#
ucat 9 "I#
!uning 9 "2#
arese 9 "2#
Gangguan lokal9 "2#
b. 0ata Stand mata 9 -B(
Gerakan 9 -B(, ke segala arah
Dksoftalmus 9 "2#kanan;"2#kiri
tosis 9 "2#kanan;"2#kiri
+kterus 9 "2#kanan;"2#kiri
Enemia 9 "2#kanan;"2#kiri
eaksi pupil 9 "I#kanan;"I#kiri, isokor dengan diameter 7
mm Gangguan lokal9 "2#kanan;"2#kiri
c. )elinga Bentuk 9 -B(
Sekret 9 "2#
adang 9 "2#
d. /idung Bentuk 9 -B(
Sekret 9 "2#
adang 9 "2#e. Bibir
Sianosis 9 "2#
ucat 9 "I#
!ering 9 "I#
adang 9 "2#
33
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
34/52
f. Gigi !aries 9 "I#
ertumbuhan 9 -B(
g. 8idah
!ering 9 "2# ucat 9 "2#
Beslag 9 "I#
)remor 9 "2#
h. )onsil 0erah 9 "2#
Bengkak 9 "2#
2. Leher
a. +nspeksi
o
Struma 9 )idak ada pembesarano !elenjar bengkak 9 "2#
o ulsasi vena 9 "2#
o Fenektasi 9 "2#
b. alpasio osisi trachea 9 0edial dalam batas normal
o Sakit; nyeri tekan 9 "2#
o )ekanan vena jugularis9 2'cm/'5
3. Thorax depan
a. +nspeksi Bentuk 9 fusiformis
Simetris;asimetris 9 simetris
Bendungan vena 9 "2#
!etinggalan bernafas 9 "2#
Fenektasi 9 "2# embengkakan 9 "2#
0ammae 9 -alam batas normal
+ctus cordis 9 tidak terlihat
b. alpasi
(yeri tekan 9 "2#
1remitus suara 9
34
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
35/52
o 8apangan paru atas 9 kiri A kanan
o 8apangan paru tengah 9 kiri A kanan
o 8apangan paru bawah 9 kiri A kanan
+ktus 9 teraba
o 8okalisasi 9 8inea midclavicularis anterior Sinistrao !uat angkat 9 "2#
c. erkusi Suara perkusi paru
o 8apangan paru atas 9 sonor kanan A kiri
o 8apangan paru tengah 9 sonor kananA kiri
o 8apangan paru bawah 9 sonor kananA kiri
Batas paru hati
o elatif 9 + F, linea midclavicula deJtra
o Ebsolut 9 + F+, linea midclavicula deJtrao eranjakan /ati 9 6 jari dari batas paru hepar absolut
Batas jantung
o Etas 9 + +++
o !anan 9 8inea parasternalis deJtra
o !iri 9 + F 8inea midclavicularis anterior
Sinistra
d. Euskultasi aru2 paru
o Suara pernafasan
8apangan paru atas 9 vesikuler ka A ki
8apangan paru tengah9 vesikuler ka A ki
8apangan paru bawah 9 vesikuler ka A ki
o Suara tambahan
onchi basah 9 "2#
onchi kering 9 "2#
!repitasi 9 "2# Gesekan pleura 9 "2#
or
o /eart rate 9 >> J;menit, reguler, intensitas normal.
o Suara katup 9 06 K 0'N E' KE6N 'K6N E'@'
o Suara tambahan 9 "2#
35
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
36/52
-esah jantung fungsional;organis 9 "2#
Gesek pericardial;pleurocardial 9 "2#
4. Thorak belakang
a. +nspeksi Bentuk 9 fusiformis
Simetris;asimetris 9 simetris
Benjolan2 benjolan 9 "2#
Scapulae alta 9 "2#
!etinggalan bernafas 9 "2#
Fenektasi 9 "2#
b. alpasi
(yeri tekan 9 "2#
1remitus suara 8apangan paru atas 9 ka A ki
8apangan paru tengah9 ka A ki
8apangan paru bawah 9 ka A ki
enonjolan2 penonjolan 9 "2#
c. erkusi
Suara perkusi paru
8apangan paru atas 9 sonor ka A ki
8apangan paru tengah9 sonor ka A ki
8apangan paru bawah 9 sonor ka A ki
Batas bawah paru
!anan 9 vertebra )horacal
!iri 9 vertebra )horacal +
d. Euskultasi
Suara pernafasan
8apangan paru atas 9 vesikuler ka A ki
8apangan paru tengah9 vesikuler ka A ki
8apangan paru bawah 9 vesikuler ka A ki Suara tambahan 9
onki basah 9 " 2 #
5. Abdomen
a. +nspeksi
0embesar 9 "I#
36
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
37/52
Fenektasi 9 "2#
Sirkulasi kolateral 9 "2#
ulsasi 9 "2#
b. alpasi -efens muscular 9 "2#
(yeri tekan 9 "2#
8ien 9 tidak teraba
en 9 tidak teraba
/epar 9 tidak teraba
*ndulasi 9 "2#
c. erkusi
ekak hati 9 "2#
Shufting -ulness 9 "I#
Suara abdomen 9 timpani
d. Euskultasi
eristaltik usus 9 "I#, -B(
6. kstremitas
a. Etas
Bengkak 9 "2#
0erah 9 "2#
Stand abnormal 9 "2# Gangguan fungsi 9 "2#
umple lead test 9 "2#
efleks
o Biceps 9 kaAki
o )riceps 9 kaAki
b. Bawah
Bengkak 9 "2#;"2#
0erah 9 "2#;"2#
3dema 9 "I#;"I# ucat 9 "2#;"2#
Gangguan fungsi 9 "2#;"2#
Farises 9 "2#;"2#
efleks
o ! 9 kaAki
37
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
38/52
o E 9 kaAki
3./PEME'I%$AAN LAB'AT'IUM 'UTIN
Darah rutin (29-05-2016
hite Blood ell 9 6%.7 J 65= ;8
8ymphO 9 ',7 J 65
=
;80idO 9 6,$ J 65= ;8
GranO 9 66,7 J 65= ;88ymph& 9 6%,6&
0id& 9 65,=&
Gran& 9 $?,5&/aemoglobin 9 =,% g;d8
ed Blood ell 9 7,%% P 656';8/) 9 '>,%&
0F 9 >5,7 f8
0/ 9 ':,$ pg0/ 9 77,7 g;d8
-2F 9 67,&
-2S- 9 7=,: f8latelet 9 7=? J 65=;8
0F 9 >,6 f8
- 9 6%,?) 9 5,76=&
!rin rutin (29-01-2016
arna 9 !uning 0udaBerat jenis 9 6,55%
p/ 9 :,5
!ejernihan 9 Hernihrotein 9 "I#7 positif
Glukosa 9 (egatif Bilirubin 9 (egatif
*robilinogen 9 7,' D*;dl
Driyrosit 9 '2? ;lpb8eukosit 9 :2> ul
Sel epitel 9 positif ylinder 9 positif !ristal 9 negatif
3.0 'E$UME
38
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
39/52
"namnesa
Keluhan utama 9 nyeri perut kanan bawahTelaa h 9 asien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah.
!eluhan ini sudah dialami pasien sejak 6minggu yang lalu hari
sebelum masuk rumah sakit. (yeri perut biasanya muncul ketika
pasien saat buang air kecil. asien juga mengeluhkan dirinya lemas
beberapa minggu terakhir. asien juga mengeluh adanya rasa pusing
serta tidak ada selera makan. asien juga mengeluhkan buang air kecil
kesannya banyak. !eluhan ini dialami pasien kurang lebih 6 minggu
inii. Eir kencing berwarna kuning dan pasien merasakan rasa nyeri
saat buang air kecil. BEB "2# ? hari. )idak ada sesak dan riwayat
sesak. )idak ada demam.iwayat penyakit terdahulu 9 -0 dan /ipertensi
iwayat penyakit keluarga 9 tidak jelas
iwayat pemakaian obat 9 3E-
!tatus present 9 !urang baiko Sensorium 9 compos mentis
o )ekanan darah 9 '55;655 mm/g
o (adi 9 655 J;+ reguler
o ernafasan 9 '?J;+ reguler
o )emperatur 9 7$ M
Keadaan pen"akit 9o ancaran wajah 9 )ampak 8elah
o 3edem 9 "I#
o Enemia 9 "2#
#emeriksaan fisik 9ajah 9 )ampak sembab
39
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
40/52
8eher 9 dalam batas normal
)horaJ 9 dalam batas normalEbdomen 9 membesar
DJtremitas 9 atas 9 dalam batas normalbawah 9 3edem pretibial
3. DIA(N$A BANDIN(
6. Gagal Ginjal !ronik Grade F I -iabetes 0ilitus tipe ++I /ipertensi'. Gagal Ginjal Ekut I -iabetes 0ilitus tipe ++ I /ipertensi
7. Glomerulonefritis !ronis I-iabetes 0ilitus tipe ++ I /ipertensi
3., DIA(N$A $EMENTA'A
Gagal Ginjal !ronik Grade F I -iabetes 0ilitus tipe ++I /ipertensi
3. TE'API
$on%farmakologi &
-iet Ginjal endah Garam, endah rotein
Batasi airanBed est
'armakologi
o +F1- !aen 6B 65 gtt;i
o +F1- Das rimer 6 fls;h
o +njeksi eftriaJone 6gr ; 6' jam
o +njeksi novorapid :2:2: uio +njeksi furosemid 6 amp;hari
o +njeksi anitidine 6 amp ; 6' jam
o +njeksi !eterolac 6amp; k;p
o aptopril '% mg 7 J 6
3. AN#U'AN
#!$%&' %'$")*reum 9 '6: mg;dl
reatinine 9 66,6 mg;dl
#!$%&' *"T'
Bilirubin )otal 9 5,?5 mg;dl
Bilirubin -irect 9 5,'6 mg;dlSG3) 9 6$ u;8
40
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
41/52
SG) 9 = u;8
Elkali hospatase "E# 9 '76 u;8
K"D"+ %!)" D"+"*
Glukosa uasa 9 6$$ mg;dlGlukosa ' jam 9 '5? mg;dl
rl 9(140Umur )x BB
72xCrCl X0,85
A(14045 )x 65
72x 11.1X0,85
A5248
799,2X0,85
A :,%: & " !- Grade F #
41
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
42/52
&LL6 UP
'=2562'56:
Sens 9 compos mentis
)- 9 6:5;655 mm/g
/ 9 655J;i
9 6> J;i
)emp 9 7:,' 5
!* 9
Enemis " 2 #
0ual " I #
0untah " 2 #
using " I #
8emas " I #
(afsu 0akan " 2 #
Susah tidur "I#
erut membesar "I#
3edema pre tibial "I#
BEB " 2 #
BE! " I #
)herapy 9
o -iet Ginjal 0++ G
o +F1- !aen +B 65 gtt;i
o
+F1- Das primer +fls;/o +nj. eftriaJone 6 gr;6' j
o +nj. anitidine 6 amp; 6'j
o +nj. furosemide 6 amp; /
o +nj. (ovorapid :2:2: ui
o +nj. !eterolac 6amp "k;p#
o aptopril '% mg 7 J 6
o Elprazolam 5,'% mg 6J6
o 8aJadin syr 7J+
(K) *& +)
752562'56:
Sens 9 compos mentis
)- 9 6:5;=5 mm/g
/ 9 >5 J;i
9 '5 J;i
!* 9
Enemis " 2 #
0ual " I #
0untah " I #
Batuk " I #
)herapy 9
o -iet Ginjal G
o +F1- !aen 6B 65 gtt;i
o +F1- Das rimer 6 fls;h
o +nj. eftriaJone 6 gr;6' j
o +nj. anitidine 6 amp; 6'j
o +nj. furosemide 6 amp; >j
42
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
43/52
)emp 9 7:,?5 using " I #
8emas " I #
(afsu 0akan " 2 #
Susah tidur "I#
erut membesar "I#
3edema pre tibial "I#
BEB " 2 #
BE! " I #
o +nj. (ovorapid :2:2: ui
o +nj. !eterolac 6amp "k;p#
o +nj. ondansetron 6 amp; >j
o aptopril '% mg 7 J 6
o Elprazolam 5,'% mg 6 J 6
o 8aJadin syr 7 J +
762562'56:
Sens 9 compos mentis
)- 9 6>5;655 mm/g
/ 9 $: J;i
9 6> J;i
)emp 9 7:,?5
!* 9
Enemis " 2#
0ual " 2 #
0untah " 2 #
Batuk " I #
using " 2 #
8emas " 2 #
(afsu 0akan " I #
Susah tidur "I#
erut membesar "2#
3edema pre tibial "I#
BEB " I #
BE! " I #
)herapy 9
o -iet Ginjal G
o +F1- !aen 6B 65 gtt;i
o +F1- Das rimer 6 fls;h
o +nj. eftriaJone 6 gr;6' j
o +nj. anitidine 6 amp; 6'j
o +nj. furosemide 6 amp; >j
o +nj. (ovorapid :2:2: ui
o +nj. !eterolac 6amp "k;p#
o +nj. ondansetron 6 amp; >j
o aptopril '% mg 7 J 6
o Elprazolam 5,'% mg 6 J 6
o 8aJadin syr 7 J +
!8+S0E
43
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
44/52
625'2'56:
Sens 9 compos mentis
)- 9 6>5;655 mm/g
/ 9 >? J;i
9 6> J;i
)emp 9 7:,: 5
!*9
Enemis " 2 #
0ual " I #
0untah " 2 #
Batuk " I #
using " 2I#
8emas " I #
(afsu 0akan " I #
)idak bisa tidur " I #
erut membesar "2#
3edema pre tibial "I#
BEB " 2 #
BE! " I #
)herapy 9
o -iet Ginjal G
o +F1- !aen 6B 65 gtt;i
o +F1- Das rimer 6 fls;h
o +nj. eftriaJone 6 gr;6'jo +nj. anitidine 6 amp; 6'j
o +nj. furosemide 6 amp; >j
o +nj. (ovorapid :2:2: ui
o +nj. !eterolac 6amp "k;p#
o +nj. ondansetron 6 amp; >j
o aptopril '% mg 7 J 6
o Elprazolam 5,'% mg 6 J 6
o 8aJadin syr 7 J +
o efadroJil 'J%55 mg
o
1urosemide 7J6o !etosteril 7J'
Pada tanggal 1FEBRUARIi 2016 ( 11.00 WIB !
"# $%$inta &'lang dan diiin)an *l%+ d*)t%, 'nt') &'lang
%,*at alan.
44
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
45/52
BAB I7
DI$%U$I
(E#ALA %LINI$
ada gagal ginjal kronik, gejala gejalanya berkembang secara perlahan.
ada awalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya
dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Sejalan dengan
berkembangnya penyakit, maka lama kelamaan akan terjadi peningkatan
kadar ureum darah semakin tinggi "uremia#. ada stadium ini, penderita
menunjukkan gejala gejala fisik yang melibatkan kelainan berbagai organ.
ada pasien ini kami menemukan gejala2gejala berupa9
2 Gangguan Gastrointestinal9
nafsu makan menurun, mual, muntah.
2 Gangguan (euromuskular 9
tungkai lemah, insomnia
2 Gangguan !ardiovaskular 9
hipertensi, edema
2 Gangguan Dndokrin-iabetes 0ilitus
2Gangguan /ematologi
anemia
45
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
46/52
ada stadium yang paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan
daya cadang ginjal, pada keadaan mana basal 81G masih normal atau malah
meningkat. !emudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan
fungsi nefron yang progresif, yang ditandai denganpeningkatan kadar urea
dan kreatinin serum.
(AMBA'AN LAB'AT'IUM
Gambaran laboratorium penyakit ginjal kronik meliputi 9
a#Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya
b#enurunan fungsi ginjal berupa peningakatan kadar ureum dan kreatinin
serum, dan penurunan 81G
c#!elainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin,
peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper
atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik
d#!elainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast,
isostenuria
(AMBA'AN 'ADIL(I$ "tidak dilakukan#
emeriksaan radiologis penyakit ginjal kronik meliputi 9
a#1oto polos abdomen, bisa tampak batu radio opak
b#ielografi intravena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa
melewati filter glomerulus, disamping kekhawatiran terjadinya pengaruh
toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan
c#ielografi antegrad atau retrograd sesuai indikasi
46
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
47/52
d#*ltrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil,
korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa,
kalsifikasi
e#emeriksaan pemindaian ginjal atau renografi bila ada indikasi
BIP$I DAN PEME'I%$AAN HI$TPATL(I (IN#AL )t"!ak
!"lakukan-
-ilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih mendekati normal,
dimana diagnosis secara noninvasif tidak bisa ditegakkan dan bertujuan
untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis dan mengevaluasi
hasil terapi yang sudah diberikan. !ontraindikasi pada ukuran ginjal yang
mengecil, ginjal polikistik, hipertensi yang tidak terkendali, infeksi
perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal nafas, dan obesitas.
Penatalaksanaan 8a!a ((%
enatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi terapi spesifik terhadap penyakit
dasarnya, pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid, memperlambat
perburukan fungsi ginjal, pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular,
pencegahan dan terapi terhadap penyakit komplikasi, terapi pengganti ginjal
berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
)erapi !onservatif 9
!ontrol -iet 9
Beri diet ginjal dengan rendah garam pada faktor resiko /ipertensi dan pengaturan
jumlah kalori untuk pasien yang memiliki faktor resiko -iabetes 0ellitus.
0emperlama progresivitas atau memperlama gangguan GG! sampai
terjadinya indikasi /- 9
Etasi uremic sindrom
47
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
48/52
emberian +nj. anitidin, +nj. Dthiferan, ulsafat syrup efektif untuk
mengurangi keluhan mual dan muntahpada pasien.
emberian )ransfusipada Enemia
Bila terjadi infeksi, beri antibiotik tetapi yang tidak nefrotoksis contoh 9 +nj.
eftriaJone
eriksa *reum reatinin per tiga hari
enanganan terhadap faktor penyebab
/ipertensi 9 captopril '% mg 7 J 6
-iabetes 0ellitus 9 novorapid :2:2: ui
0etformin
(ovorapid :2:2: ui
)erapi pengganti ginjal
2-ialisis 9 /emodialisis dan peritoneal dialisis
2 )ransplantasi ginjal
48
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
49/52
%E$IMPULAN
Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi
ginjal. -an ditandai dengan adanya uremia " retensi urea dan sampah nitrogen
lainnya dalam darah#.
-ua penyebab utama penyakit gagal ginjal kronis adalah diabetes melitus
tipe 6 dan tipe ' "?? dan hipertensi "'$. !ondisi lain yang dapat
menyebabkan gangguan pada ginjal antara lain penyakit peradangan seperti
glomerulonefritis "65 merupakan penyakit ketiga tersering penyebab gagal
ginjal kronik.
ada gagal ginjal kronik, gejala gejalanya berkembang secara perlahan.
ada awalnya tidak ada gejala sama sekali.!elainan fungsi ginjal hanya dapat
diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Sejalan dengan berkembangnya penyakit,
maka lama kelamaan akan terjadi peningkatan kadar ureum darah semakin tinggi
49
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
50/52
"uremia#. ada stadium ini, penderita menunjukkan gejala gejala fisik yang
melibatkan kelainan berbagai organ seperti kelainan saluran cerna "nafsu makan
menurun, mual, muntah dan fetor uremik#, kelainan kulit "urea frost dan gatal di
kulit#, kelainan neuromuskular "tungkai lemah, parastesi, kram otot, daya
konsentrasi menurun, insomnia, gelisah#, kelainan kardiovaskular "hipertensi,
sesak nafas, nyeri dada, edema#, kangguan kelamin "libido menurun, nokturia,
oligouria#.
-iagnosis gagal ginjal kronik dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis
yang diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan radiologis, serta pemeriksaan biopsi dan histopatologi
ginjal.enatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi terapi spesifik terhadap
penyakit dasarnya, pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid,
memperlambat perburukan fungsi ginjal, pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular, pencegahan dan terapi terhadap penyakit komplikasi, terapi
pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
50
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
51/52
DA&TA' PU$TA%A
6.Suwitra, !. '55:. enyakit Ginjal !ronik. Buku Ejar +lmu enyakit
-alam Hilid + Ddisi +F.Hakarta 9 usat enerbitan -epartemen +lmu
enyakit -alam 1!*+. /lm %>62%>?.
'.Brenner, B.0., 8azarus, H.0. '555. Gagal Ginjal !ronik.rinsip2rinsip
+lmu enyakit -alam Folume 7 Ddisi 67.Hakarta 9 DG. /lm 6?7%26??7.
7.0ansjoer, E., )riyanti, !., Savitri,., et al. '55'. Gagal ginjal !ronik.
!apita Selekta !edokteran Hilid ++ Ddisi 7. Hakarta 9 0edia Eesculapius
1!*+. /lm %762%7?.
?.Suhardjono, 8ydia, E., !apojos, D.H., et al. '556. Gagal Ginjal
!ronik.Buku Ejar +lmu enyakit -alam Hilid ++ Ddisi 7.Hakarta 9 1!*+.
/lm ?'$2?7?.
51
-
7/26/2019 LAPKAS GGKK
52/52
%.)ierney 80, et al. '557. Gagal Ginjal !ronik.-iagnosis dan )erapi
!edokteran enyakit -alam Buku 6. Hakarta9 Salemba 0edika.