lapkas appendisitis rika
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
1/48
BAB I
PENDAHULUAN
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiksvermikularis.
Apendiks merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang
berada di perut kanan bawah, organ ini mensekresikan IgA namun seringkali
menimbulkan masalah bagi kesehatan. Peradangan akut apendiks menyebabkan
komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah.
Apendisitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering
ditemukan. Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum
pada anak sebelum usia sekolah. Hampir 1/3 anak dengan apendisitisakut mengalami
perorasi setelah dilakukan operasi. !eskipun telah dilakukan peningkatan pemberian
resusitasi "airan dan antibiotik yang lebih baik, apendisitis pada anak#anak, terutama
pada anak usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signiikan.
$iagnosis apendisitisakut pada anak kadang#kadang sulit. Hanya %'&( kasus yang
bisa didiagnosis dengan tepat pada saat penilaian awal. Angka apendiktomi negati
pada pasien anak berkisar 1%&(. )iwayat perjalanan penyakit pasien dan
pemeriksaan isik merupakan hal yang paling penting dalam mendiagnosis
apendisitis.*
+emua kasus apendisitis memerlukan tindakan pengangkatan dari apendi yang
terinlamasi, baik dengan laparotomi maupun dengan laparoskopi. Apabila tidak
dilakukan tindakan pengobatan, maka angka kematian akan tinggi, terutama
disebabkan karena peritonitis dan syok.3
1
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
2/48
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI & FISIOLOGI APPENDIX
Apendiks merupakan derivat bagian dari midgut yang terdapat di antara Ileum
dan -olon asendens. ae"um terlihat pada minggu ke#% kehamilan dan apendiks
terlihat pada minggu ke# kehamilan sebagai suatu tonjolan pada ae"um. Awalnya
apendiks berada pada apeks ae"um, tetapi kemudian berotasi dan terletak lebih
medial dekat dengan Pli"a ileo"ae"alis. $alam proses perkembangannya, usus
mengalami rotasi. ae"um berakhir pada kuadran kanan bawah perut. Apendiks
selalu berhubungan dengan 0aenia "ae"alis. leh karena itu, lokasi akhir Apendiks
ditentukan oleh lokasi ae"um.1,*,3
2ambar 1. Appendi vermi"ularis4
5askularisasiapendiks berasal dari per"abangan A. ileo"oli"a.2ambaran
histologis Apendiks menunjukkan adanya sejumlah olikel limoid pada
submukosanya. Pada usia 1% tahun didapatkan sekitar *&& atau lebih nodul limoid.6umen apendiks biasanya mengalami obliterasi pada orang dewasa.1,3
*
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
3/48
2ambar *. Potongan transversa apendiks%
Panjang apendiks pada orang dewasa bervariasi antara *#** "m, dengan rata#
rata panjang 7#8 "m. !eskipun dasar apendiksberhubungan dengan 0aenia "ae"alis
pada dasar ae"um, ujung apendiks memiliki variasi lokasi seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini. 5ariasi lokasi ini yang akan mempengaruhi lokasi nyeri perut
yang terjadi apabila apendiks mengalami peradangan.1,*
2ambar 3. 5ariasi lokasi apendiks vermikularis1
3
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
4/48
Awalnya, apendiks dianggap tidak memiliki ungsi. 9amun akhir#akhir ini,
apendiks dikatakan sebagai organ imunologi yang se"ara akti mensekresikan
Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A :IgA4. ;alaupun apendiks merupakan
komponen integral dari sistem Gut Associated Lymphoid Tissue :2A604, ungsinya
tidak penting dan apendiktomi tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau
penyakit imunodeisiensi lainnya.*
INSIDENSI
Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur. 9amun jarang pada anak
kurang dari satu tahun. )asio pria < wanita = 1,*#1,3 < 1. *
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
a. Obstruksi
bstruksi lumen adalah penyebab utama pada apendisitis akut. >e"alith
merupakan penyebab umum obstruksi apendiks, yaitu sekitar *&( pada anak dengan
apendisitis akut dan 3&( pada anak dengan perorasi apendiks.Penyebab yang
lebih jarang adalah hiperplasiajaringan limoid di sub mukosa apendiks, barium yang
mengering pada pemeriksaan x-ray, batu empedu, "a"ing usus terutama yuris
vermi"ularis. )eaksi jaringan limatik, baik lokal maupun generalisata, dapat
disebabkan oleh ineksi ?ersinia, +almonella, dan [email protected] atau akibat invasi parasit
seperti ntamoeba, +trongyloides, nterobius vermi"ularis, +"histosoma, atau
As"aris. Apendisitis juga dapat diakibatkan oleh ineksi virus enterik atau sistemik,
seperti measles, "hi"ken po, dan "ytomegalovirus.
Insidensi apendisitis juga meningkat pada pasien dengan ibrosis kistik. Hal
tersebut terjadi karena perubahan pada kelenjar yang mensekresi mukus. bstruksi
apendiks juga dapat terjadi akibat tumor "ar"inoid, khususnya jika tumor berlokasi di
1/3 proksimal. >aktor lain yang mempengaruhi terjadinya apendisitis adalah trauma,
stress psikologis, dan herediter.7
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
5/48
>rekuensi obstruksi meningkat sejalan dengan keparahan proses inlamasi.
>e"alith ditemukan pada &( kasus apendisitis akut sederhana, sekitar 7%( pada
kasus apendisitis gangrenosa tanpa perorasi, dan 8&( pada kasus apendisitisakut
gangrenosa dengan perorasi.1,*,7,'4
2ambar 3.1.Apendisitis :dengan e"alith4 4
bstruksi lumen akibat adanya sumbatan pada bagian proksimal dan sekresi
normal mukosa apendiks segera menyebabkan distensi.-apasitas lumen pada
apendiks normal adalah &,1 m6. +ekresi sekitar &,% m6 pada distal sumbatan
meningkatkan tekanan intraluminal sekitar 7&"mH*. $istensi merangsang akhiran
serabut sara aeren nyeri viseral yang mengakibatkan nyeri yang samar#samar, nyeri
dius pada perut tengah atau di bawah epigastrium. *
$istensi berlanjut tidak hanya dari sekresi mukosa, tetapi juga dari
pertumbuhan bakteri yang "epat di apendiks. +ejalan dengan peningkatan tekanan
organ melebihi tekanan vena, aliran kapiler dan vena terhambat menyebabkan
kongesti vaskular. Akan tetapi aliran arteriol tidak terhambat. $istensi biasanya
menimbulkan releks mual, muntah, dan nyeri yang lebih nyata. Proses inlamasi
segera melibatkan serosa apendiks dan peritoneum parietal pada regio ini,
mengakibatkan perpindahan nyeri yang khas ke abdomen kanan bawah . *,7,'
!ukosa gastrointestinal termasuk apendiks, sangat rentan terhadap
kekurangan suplai darah. $engan bertambahnya distensi yang melampaui tekanan
%
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
6/48
arteriol, daerah dengan suplai darah yang paling sedikit akan mengalami kerusakan
paling parah. $engan adanya distensi, invasi bakteri, gangguan vaskuler, inark
jaringan, terjadi perorasi biasanya pada salah satu daerah inark di batas
antemesenterik. 1,*,7,'
$i awal proses peradangan apendiks, pasien akan mengalami gejala gangguan
gastrointestinal ringan seperti berkurangnya nasu makan, perubahan kebiasaan BAB,
dan kesalahan pen"ernaan. Anoreksia berperan penting pada diagnosis apendisitis
khususnya pada anak#anak.7
$istensi apendiks menyebabkan perangsangan serabut sara viseral yang
dipersepsikan sebagai nyeri di daerah periumbilikalis. 9yeri awal ini bersiat nyeri
tumpul di dermatom 0h 1&. $istensi yang semakin bertambah menyebabkan mual
dan muntah dalam beberapa jam setelah timbul nyeri perut. Cika mual muntah timbul
mendahului nyeri perut, dapat dipikirkan diagnosis lain.7
Apendiks yang mengalami obstruksi merupakan tempat yang baik bagi
perkembangbiakan bakteri. +eiring dengan peningkatan tekanan intraluminal, terjadi
gangguan aliran limatik sehingga terjadi edema yang lebih hebat. Hal#hal tersebut
semakin meningkatan tekanan intraluminal apendiks. Peningkatan tekanan ini
menyebabkan gangguan aliran sistem vaskularisasi apendiks yang menyebabkan
iskemia jaringan intraluminal apendiks, inark, dan gangren. +etelah itu, bakteri
melakukan invasi ke dinding [email protected] diikuti demam, takikardia, dan leukositosis
akibat pelepasan mediator inlamasi karena iskemia jaringan. -etika eksudat
inlamasi yang berasal dari dinding apendiks berhubungan dengan peritoneum
parietale, serabut sara somatik akan teraktivasi dan nyeri akan dirasakan lokal pada
lokasi apendiks, khususnya di titik !" BurneyDs. Carang terjadi nyeri somatik pada
kuadran kanan bawah tanpa didahului nyeri viseral sebelumnya. Pada apendiks yang
berlokasi di retro"ae"al atau di pelvis, nyeri somatik biasanya tertunda karena eksudat
inlamasi tidak mengenai peritoneum parietale sebelum terjadi perorasi apendiks dan
7
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
7/48
penyebaran ineksi. 9yeri pada apendiks yang berlokasi di retro"ae"al dapat timbul di
punggung atau pinggang.
Apendiks yang berlokasi di pelvis, yang terletak dekat ureter atau pembuluhdarah testis dapat menyebabkan peningkatan rekuensi BA-, nyeri pada testis, atau
keduanya. Inlamasi ureter atau vesika urinaria akibat penyebaran ineksi apendiks
dapat menyebabkan nyeri saat berkemih, atau nyeri seperti terjadi retensi urin.
Perorasi apendiksakan menyebabkan terjadinya abses lokal atau peritonitis
dius. Proses ini tergantung pada ke"epatan progresivitas ke arah perorasi dan
kemampuan tubuh pasien berespon terhadap perorasi tersebut. 0anda perorasi
apendiks men"akup peningkatan suhu melebihi 3.%o", leukositosis E1.&&&, dan
gejala peritonitis pada pemeriksaan isik. Pasien dapat tidak bergejala sebelum terjadi
perorasi, dan gejala dapat menetap hingga E jam tanpa perorasi. Peritonitis dius
lebih sering dijumpai pada bayi karena bayi tidak memiliki jaringan lemak omentum,
sehingga tidak ada jaringan yang melokalisir penyebaran ineksi akibat perorasi.
Perorasi yang terjadi pada anak yang lebih tua atau remaja, lebih memungkinkan
untuk terjadi abs"ess. Abs"ess tersebut dapat diketahui dari adanya massa pada
palpasi abdomen pada saat pemeriksaan isik.7
-onstipasi jarang dijumpai. 0enesmus ad ani sering dijumpai. $iare sering
dijumpai pada anak#anak, yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek, akibat iritasi
Ileum terminalis atau "ae"um. Adanya diare dapat mengindikasikan adanya abs"ess
pelvis.7
b. Bakteri!"i
>lora pada apendiks yang meradang berbeda dengan lora apendiks normal.
+ekitar 7&( "airan aspirasi yang didapatkan dari apendisitis didapatkan bakteri jenis
anaerob, dibandingkan yang didapatkan dari *%( "airan aspirasi apendiks yang
normal. $iduga lumen merupakan sumber organisme yang menginvasi mukosa ketika
'
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
8/48
pertahanan mukosa terganggu oleh peningkatan tekanan lumen dan iskemik dinding
lumen. >lora normal kolon memainkan peranan penting pada perubahan apendisitis
akut ke apendisitis gangrenosa dan apendisitis perorata.1,*,'
Apendisitis merupakan ineksi polimikroba, dengan beberapa kasus
didapatkan lebih dari 1 jenis bakteri yang berbeda dikultur pada pasien yang
mengalami perorasi. *>lora normal pada apendiks sama dengan bakteri pada kolon
normal. >lora pada apendiks akan tetap konstan seumur hidup ke"uali Porphyomonas
gingivalis. Bakteri ini hanya terlihat pada orang dewasa.
Bakteri yang umumnya terdapat di apendiks, apendisitis akut dan apendisitis
perorasi adalah Eschericia coli dan Bacteriodes fragilis. 9amun berbagai variasi dan
bakteri akultati dan anaerob dan !y"oba"teria dapat ditemukan.
1,*,'
0abel 1. rganisme yang ditemukan pada Appendi"itis a"uta*
Bakteri Aerb #a$ Faku!tati% Bakteri A$aerb
Batang 2ram :#4
Eschericia coli
Pseudomonas aeruginosa
-lebsiella sp.
o""us 2r :F4
Streptococcus anginosus
+trepto"o""us sp.
nteo"o""us sp.
Batang 2ram :#4
Bacteroides fragilis
Ba"teroides sp.
>usoba"terium sp.
Batang 2ram :#4
lostridium sp.
o""us 2ram :F4
Peptostrepto"o""us sp.
-ultur intraperitonal rutin yang dilakukan pada pasien apendisitis perorata
dan nonperorata masih dipertanyakan kegunaannya. +aat hasil kultur selesai,
seringkali pasien telah mengalami perbaikan. rganisme yang dikultur dan
kemampuan laboratorium untuk mengkultur organisme anaerob se"ara spesiik pun
sangat bervariasi. -ultur peritoneal harus dilakukan pada pasien dengan keadaan
imunosupresi, sebagai akibat dari obat#obatan atau penyakit lain, dan pasien yang
mengalami abses setelah terapi apendisitis. Perlindungan antibiotik terbatas sekitar
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
9/48
*# jam pada kasus apendisitis nonperorata. Pada apendisitis perorata, antibiotik
diberikan '#1& hari se"ara intravena hingga leukosit normal atau pasien tidak demam
dalam * jam. *,7
. Pera$a$ !i$"ku$"a$' #iet #a$ (i"ie$e '
$i awal tahun 18'&an, Burkitt mengemukakan bahwa diet orang Barat dengan
kandungan serat rendah, lebih banyak lemak, dan gula buatan berhubungan dengan
kondisi tertentu pada pen"ernaan. Apendisitis, penyakit $ivertikel, karsinoma
kolorektal lebih sering pada orang dengan diet seperti di atas dan lebih jarang diantaraorang yang memakan makanan dengan kandungan serta lebih tinggi. Burkitt
mengemukakan bahwa diet rendah serat berperan pada perubahan motilitas, lora
normal, dan keadaan lumen yang mempunyai ke"enderungan untuk timbul e"alith.
KLASIFIKASI
-lasiikasi apendisitis menurut klinikopatologis<
• Apendisitis akut
Apendisitis akut adalah keadaan akut abdomen yang memerlukan
pembedahan segera untuk men"egah komplikasi yang lebih buruk jika telah terjadi
perorasi, maka komplikasi dapat terjadi seperti peritonitis umum, terjadinya abses,
dan komplikasi pas"a operasi seperti istula dan ineksi luka operasi :Cae G Berger,
*&&%4.
Apendisitis akut sering tampil dengan gejala khas yang didasari oleh radang
mendadak umbai "a"ing yang memberikan tanda setempat, disertai maupun tidak
disertai rangsangan peritoneum lokal. 2ejala klasik apendisitis ialah nyeri samar#
samar dan tumpul yang merupakan nyeri vis"eral di daerah epigastrium di sekitar
umbili"us. $alam beberapa jam nyeri akan berpindah ke kanan bawah ke titik
!"Burney :Burkit et al, 188*4. $i sini nyeri dirasakan lebih tajam dan lebih jelas
letaknya sehingga merupakan nyeri somatik setempat. -adang tidak ada nyeri
8
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
10/48
epigastrium, tetapi terdapat konstipasi sehingga penderita seperti memerlukan obat
pen"ahar.Bila dilakukan penekanan kemudian dilepaskan pada titik !"Burney maka
pasien apendisitis akut akan merasa sangat nyeri. Penekanan juga dapat dilakukan di
abdomen kiri bawah, dikatakan apendisitis bila merasa nyeri pada abdomen kanan
bawah.
-eluhan ini sering disertai mual dan kadang ada muntah. mumnya nasu
makan menurun. -lasiikasi apendisitis akut<
14 Apendisitis akut simple< peradangan baru terjadi di mukosa dan sub mukosa.
2ejala diawali dengan rasa nyeri di daerah umbili"us, mual, muntah,
anoreksia, malaise, dan demam ringan. Apendisitis hiperemia dan tidak ada
eksudat serosa.*4 Apendisitis supurati< $itandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti,
nyeri tekan tekan, nyeri lepas di titik ! Burney, deans muskuler, dan nyeri
pada gerak akti dan pasi
34 Apendisitis akut gangrenosa< didapatkan tanda#tanda supurati, apendiks
mengalami gangren pada bagian tertentu. $inding apendiks berwarna ungu,
hijau keabuan atau merah kehitaman.
• Apendisitis iniltrat
Apendisitis iniltrat adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapatdibatasi oleh omentum, usus halus, sekum, kolon dan peritoneum sehingga
membentuk gumpalan massa legmon yang melekat erat satu dengan yang lainnya
• Apendisitis abses
Apendisitis abses terjadi bila massa lo"al yang terbentuk berisi
nanah.Biasanya di ossa iliaka kanan, lateral dari sekum, retrocaecal su!caecal
dan pelvic.
• Apendisitis perorasi
Apendisitis perorasi adalah pe"ahnya apendiks yang sudah gangren yang
menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis
umum. Pada dinding appendiks tampak daerah perorasi dikelilingi oleh jaringan
nekrotik.
• Apendisitis kronik
1&
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
11/48
Apendisitis kronik adalah nyeri perut kanan bawah lebih dari * minggu atau
terjadi se"ara menahun. Apendisitis kroniksangat jarang terjadi. Prevalensi hanya
1#%(.
$iagnosis apendisitis kronik sulit ditegakkan. 0erdapat riwayat nyeri perutkanan bawah yang biasa terjadi se"ara berulang :Pieter, *&&%4. Pemeriksaan isik
hampir sama dengan apendisitis akut. ;alaupun ada beberapa kriteria yg berbeda.
Pada pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi terkadang
menggambarkan hasil yang normal. +etelah dilakukan apendektomi, gejala akan
menghilang pada *#83( pasien.
Patologi anatomi digunakkan untuk menegakkan apendisitis kronik karena
diagnosis sebelum operasi sangat sulit ditetapkan. iri apendisitis kronikadalah
ibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau total lumen
apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, dan iniltrasi sel
inlamasi kronik
GEJALA KLINIS
2ejala umumnya timbul kurang dari 37 jam, dimulai dengan nyeri perut yang
didahului anoreksia.1*,13 2ejala utama apendisitisakutadalahnyeri perut. Awalnya,
nyeri dirasakan dius terpusat di epigastrium, lalu menetap, kadang disertai kram
yang hilang timbul. $urasi nyeri berkisar antara 1#1* jam, dengan rata#rata #7 jam.
9yeri yang menetap ini umumnya terlokalisasi di abdomen kuadran kanan bawah.
5ariasi dari lokasi anatomi apendiks berpengaruh terhadap lokasi nyeri, sebagai
"[email protected] apendiks yang panjang dengan inlamasi di abdomen kuadran kiri bawah
menyebabkan nyeri di daerah tersebut, apendiks di daerah pelvis menyebabkan nyeri
suprapubis, retroileal apendiks dapat menyebabkan nyeri testikular.
mumnya, pasien mengalami demam saat terjadi inlamasi apendiks,
biasanya suhu naik hingga 3o. Pada keadaan perorasi, suhu tubuh meningkat
hinggaE 38o. Anoreksia hampir selalu menyertai apendisitis. Pada '%( pasien
dijumpaimuntah yang umumnya hanya terjadi satu atau dua kali saja. !untah
disebabkan oleh stimulasi sara dan ileus. mumnya, urutan mun"ulnya gejala
apendisitis adalah anoreksia, diikuti nyeri perut dan muntah. Bila muntah mendahului
11
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
12/48
nyeri perut, maka diagnosis apendisitis diragukan. *, !untah yang timbul sebelum
nyeri abdomen mengarah pada diagnosis gastroenteritis.
+ebagian besar pasien mengalami obstipasi pada awal nyeri perut dan banyak
pasien yang merasa nyeri berkurang setelah buang air besar. $iare timbul pada
beberapa pasien terutama anak#anak. *,3, $iare dapat timbul setelah terjadinya
perorasi apendiks.1*,13
0abel *. 2ejala apendisitis8
2ejala >rekuensi :(4
9yeri perut 1&&
Anoreksia 1&&
!ual 8&
!untah '%
9yeri berpindah %&
2ejala sisa klasik :nyeri periumbilikal kemudian anoreia/ mual/
muntah kemudian nyeri berpindah ke abdomen kuadran kanan
bawah kemudian demam yang tidak terlalu tinggi4
%&
## nset gejala khas terdapat dalam * # 37 jam
Skr A!)ara#
+emua penderita dengan suspek apendisitis akut dibuat skor Alvarado dan
diklasiikasikan menjadi * kelompok [email protected] skor J7 dan skor E7. +elanjutnya
ditentukan apakah akan dilakukan apendiktomi. +etelah apendiktomi, dilakukan
pemeriksaan PA terhadap jaringan apendiks dan hasil PA diklasiikasikan menjadi *
kelompok yaitu inlamasi akut dan noninlamasi akut.114
0abel 3. Alvarado s"ale untuk membantu menegakkan diagnosis.*
1*
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
13/48
Ge*a!a K!i$ik +a!ue
Ge*a!a Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
!ual/muntah 1
Ta$#a 9yeri abdomen kuadran kanan bawah * 9yeri lepas 1
>ebris 1
Lab 6eukositosis *
+hit to the let 1
Tta! ,i$ 1&
Bila skor %#7 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor E7 maka
tindakan bedah sebaiknya dilakukan.*
2ejala apendisitis yang terjadi pada anak dapat bervariasi, mulai dari yang
menunjukkan kesan sakit ringan hingga anak yang tampak lesu, dehidrasi, nyeri lokal
pada perut kanan bawah, bayi yang tampak sepsis.Pasien dengan peritonitis dius
biasanya bernaas mengorok.Pada beberapa kasus yang meragukan, pasien dapat
diobservasi dulu selama 7 jam.Pada penderita apendisitis biasanya menunjukkan
peningkatan nyeri dan tanda inlamasi yang khas.1*,13
Pada pemeriksaan isik, perubahan suara bising usus berhubungan dengan
tingkat inlamasi pada apendiks. Hampir semua pasien merasa nyeri pada nyeri lokal
di titik !" BurneyDs. 0etapi pasien dengan apendiks retro"ae"al menunjukkan gejala
lokal yang minimal. Adanya psoas sign, obturator sign, dan )ovsingDs sign bersiat
konirmasi dibanding diagnostik. Pemeriksaan re"tal tou"her juga bersiat konirmasi
dibanding diagnostik, khususnya pada pasien dengan pelvis abs"ess karena ruptur
apendiks.1*
$iagnosis apendisitis sulit dilakukan pada pasien yang terlalu muda atau
terlalu tua. Pada kedua kelompok tersebut, diagnosis biasanya sering terlambat
sehingga apendisitis sudah mengalami perorasi. Pada awal perjalanan penyakit pada bayi, hanya dijumpai gejala letargi, iritabilitas, dan anoreksia. +elanjutnya, mun"ul
gejala muntah, demam, dan nyeri.13
Anak#anak dengan apendisitis biasanya lebih tenang jika berbaring dengan
gerakan yang minimal. Anak yang menggeliat dan berteriak#teriak, pada akhirnya
13
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
14/48
jarang didiagnosis sebagai apendisitis, ke"uali pada anak dengan apendisitis letak
retro"ae"al. Pada apendisitis letak retro"ae"al, terjadi perangsangan ureter sehingga
nyeri yang timbul menyerupai nyeri pada kolik renal.7
Penderita apendisitis umumnya lebih menyukai sikap jongkok pada paha
kanan, karena pada sikap itu ae"um tertekansehingga isi ae"um berkurang. Hal
tersebut akan mengurangi tekanan ke arah Appendi sehingga nyeri perut berkurang.
7
2ambar 1. Posisi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri perut1&
Apendiks umumnya terletak di sekitar !"Burney. 9amun perlu diingat bahwa
letak anatomis apendiks sebenarnya dapat pada semua titik, 37&o mengelilingi
pangkal ae"um.Apendisitis letak retro"ae"al dapat diketahui dari adanya nyeri di
antara "ostae 1* dan spina iliaka posterior superior. Apendisitis letak pelvis dapat
menyebabkan nyeri rektal.7
+e"ara teori, peradangan akut apendiks dapat di"urigai dengan adanya nyeri
pada pemeriksaan rektum : "ectal toucher 4.9amun, pemeriksaan ini tidak spesiik
untuk apendisitis. Cika tanda#tanda apendisitis lain telah positi, maka pemeriksaan
re"tal tou"her tidak diperlukan lagi.7
+e"ara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
15/48
Cika abdomen kiri bawa ditekan, maka terasa nyeri di abdomen kanan bawah. Hal
ini menggambarkan iritasi peritoneum. +ering positi pada Appendi"itis namun
tidak spesiik.
2ambar *. Pemeriksaan "ovsing#s sign
• Psoas sign
Pasien berbaring pada sisi kiri, tangan kanan pemeriksa memegang lutut
pasien dan tangan kiri menstabilkan panggulnya. -emudian tungkai kanan pasien
digerakkan dalam arah anteroposterior. 9yeri pada manuver ini menggambarkan
kekakuan mus"ulus psoas kanan akibat releks atau iritasi langsung yang berasal
dari peradangan apendiks. !anuver ini tidak bermanaat bila telah terjadi rigiditasabdomen.
Ada * "ara memeriksa<
Akti% < pasien telentang, tungkai kanan lurus di tahan pemeriksa, pasien
memleksikan arti"ulatio "oae kanan maka akan terasa nyeri perut kanan bawah.
1%
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
16/48
2ambar 3. Pemeriksaan Psoas sign
Pasi% < pasien miring ke kiri, paha kanan di hiperekstensikan pemeriksa akan
terasa nyeri perut kanan bawah.
2ambar . $asar anatomis terjadinya Psoas sign1&
• $!turator sign
Pasien terlentang, tangan kanan pemeriksa berpegangan pada telapak kaki
kanan pasien sedangkan tangan kiri di sendi lututnya.-emudian pemeriksa
memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi leksi dan arti"ulatio "oae dalam
posisi endorotasi kemudian eksorotasi.0es ini positi jika pasien merasa nyeri dihipogastrium saat eksorotasi.9yeri pada manuver ini menunjukkan adanya
perorasi apendiks, abses lokal, iritasi !. bturatorius oleh apendisitis letak
retro"ae"al, atau adanya hernia obturatoria.
2ambar %. Pemeriksaan $!turator sign
17
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
17/48
2ambar 7. $asar anatomis terjadinya $!turator sign
• Blum!erg#s sign :nyeri lepas kontralateral4
Pemeriksa menekan di abdomen kiri bawah kemudian melepaskannya.
!anuver ini dikatakan positi bila pada saat dilepaskan, pasien merasakan nyeri
di abdomen kanan bawah.
• %ahl#s sign
!anuver ini dikatakan positi bila pasien merasakan nyeri pada saat dilakukan
perkusi di abdomen kanan bawah, dan terdapat penurunan peristaltik di segitiga
+"herren pada auskultasi.
• Bald&in#s test
!anuver ini dikatakan positi bila pasien merasakan nyeri di lank saat
tungkai kanannya ditekuk.
•$eans muskular
$eans muskular bersiat lokal sesuai letak apendiks.
• 9yeri pada daerah "avum $ouglasi
9yeri pada daerah "avum $ouglasi terjadi bila sudah ada abses di "avum
$ouglasi atau apendisitis letak pelvis.
1'
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
18/48
• 9yeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral
• 'unphy#s sign :nyeri ketika batuk4
PEME-IKSAAN PENUNJANG
Labratriu*,3,7,'
6eukositosis ringan berkisar antara 1&.&&.&&&/ mm3, biasanya didapatkan
pada keadaan akut, apendisitis tanpa komplikasi dan sering disertai predominan P!9
sedang. Cika hitung jenis sel darah putih normal tidak ditemukan shift to the left
pergeseran ke kiri, diagnosis apendisitis akut harus dipertimbangkan. Carang hitung
jenis sel darah putih lebih dari 1.&&&/ mm3 pada apendisitis tanpa komplikasi.
Hitung jenis sel darah putih di atas jumlah tersebut meningkatkan kemungkinan
terjadinya perorasi apendiks dengan atau tanpa abses.
)P :#)ea"tive Protein4 adalah suatu reaktan ase akut yang disintesis oleh
hati sebagai respon terhadap ineksi bakteri. Cumlah dalam serum mulai meningkat
antara 7#1* jam inlamasi jaringan.
-ombinasi 3 tes yaitu adanya peningkatan )P K m"g/m6, hitung leukosit
K 11&&&, dan persentase neutroil K '%( memiliki sensitivitas 7(, dan spesiisitas
8&(.Pemeriksaan urin bermanaat untuk menyingkirkan diagnosis ineksi dari
saluran kemih. ;alaupun dapat ditemukan beberapa leukosit atau eritrosit dari iritasi
uretra atau vesika urinaria seperti yang diakibatkan oleh inlamasi apendiks, pada
apendisitis akut dalam sample urinkateter tidak akan ditemukan bakteriuria.
U!tras$"ra%i1,*,7,'
+2 "ukup bermanaat dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Apendiks
diidentiikasi/ dikenal sebagai suatu akhiran yang kabur, bagian usus yang
nonperistaltik yang berasal dari "ae"um. $engan penekanan yang maksimal, apendiks
diukur dalam diameter anterior#posterior. Penilaian dikatakan positi bila tanpa
1
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
19/48
kompresi ukuran anterior#posterior apendiks 7 mm atau lebih. $itemukannya
appendicolith akan mendukung diagnosis.
2ambaran +2 dari apendiks normal, yang dengan tekanan ringan merupakan
struktur akhiran tubuler yang kabur berukuran % mm atau kurang, akan
menyingkirkan diagnosis apendisitis. Penilaian dikatakan negati bila apendiks tidak
terlihat dan tidak tampak adanya "airan atau massa peri"ae"al. +ewaktu diagnosis
apendisitis akuttersingkir dengan +2, pengamatan singkat dari organ lain dalam
rongga abdomen harus dilakukan untuk men"ari diagnosis lain. Pada wanita#wanita
usia reprodukti, organ#organ panggul harus dilihat baik dengan pemeriksaan
transabdominal maupun endovagina agar dapat menyingkirkan penyakit ginekologi
yang mungkin menyebabkan nyeri akut abdomen. $iagnosis apendisitis akut dengan+2 telah dilaporkan sensitiitasnya sebesar '(#87( dan spesiitasnya sebesar
%(#8(. +2 sama eektinya pada anak#anak dan wanita hamil, walaupun
penerapannya terbatas pada kehamilan lanjut.
+2 memiliki batasan#batasan tertentu dan hasilnya tergantung pada
pemakai. Penilaian positi palsu dapat terjadi dengan ditemukannya periappendi"itis
dari peradangan sekitarnya, dilatasituba allopi, benda asing :inspissated stool 4 yang
dapat menyerupai appendi"olith, dan pasien obesitas apendiks mungkin tidak tertekan
karena proses inlamasi apendiks yang akut melainkan karena terlalu banyak lemak.
+2 negati palsu dapat terjadi bila apendisitis terbatas hanya pada ujung apendiks,
letak retro"ae"al, apendiks dinilai membesar dan dikelirukan oleh usus ke"il, atau bila
apendiks mengalami perorasi oleh karena tekanan.
18
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
20/48
2ambar '. +2 pada potongan longitudinal apendisitis1&
Peeriksaa$ ra#i!"i1,*,7,'
>oto polos abdomen jarang membantu diagnosis apendisitisakut, tetapi dapat
sangat bermanaat untuk menyingkirkan diagnosis banding. Pada pasien
apendisitisakut, kadang dapat terlihat gambaran abnormal udara dalam usus, hal ini
merupakan temuan yang tidak spesiik. Adanya e"alith jarang terlihat pada oto
polos, tapi bila ditemukan sangat mendukung diagnosis. >oto thora kadang
disarankan untuk menyingkirkan adanya nyeri alih dari proses pneumoni lobus kanan
bawah.
0eknik radiograi tambahan meliputi 0 s"an, barium enema, dan radioisotop
leukosit. !eskipun 0 s"an telah dilaporkan sama atau lebih akurat daripada +2,
tapi jauh lebih mahal. -arena alasan biaya dan eek radiasinya, 0 s"an diperiksa
terutama saat di"urigai adanya abses apendiks untuk melakukan
percutaneousdrainage se"ara tepat.
$iagnosis berdasarkan pemeriksaan barium enema :Apppendi"ogram4
tergantung pada penemuan yang tidak spesiik akibat dari masa ekstrinsik pada
ae"um dan apendiks yang kosong dan dihubungkan dengan ketepatan yang berkisar
antara % (. Pemeriksaan radiograi dari pasien suspek apendisitis harus
dipersiapkan untuk pasien yang diagnosisnya diragukan dan tidak boleh ditunda atau
diganti, memerlukan operasi segera saat ada indikasi klinis.
*&
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
21/48
2ambar 3.. 2ambaran 0 +"an
abdomen< apendisitis perorata dengan
abses dan kumpulan "airan di pelvis1
2ambar 3.8. 2ambaran 0 +"an
abdomen< Penebalan apendik :panah4dengan appendi"olith1
*1
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
22/48
0abel . Perbandingan +2 dan 0 +"an Appendi pada Appendi"itis1
USG /T Sa$ A,,e$#i0
+ensitivitas %( 8&&(
+pesiitas 8*( 8%#8'(
Penggunaan valuasi pasien pada pasien apendisitis
valuasi pasien pada pasien apendisitis
-euntungan
Aman)elati murah
$apat menyingkirkan
penyakit pelvis pada
wanita6ebih baik pada anak#anak
6ebih akurat6ebih baik dalam
mengidentiikasi apendiks
normal dan abses
-erugian
0ergantung operator +e"ara teknik tidak
adekuat dalam menilai gas
9yeri
!ahal
)adiasi ionisasi-ontras
DIAGNOSIS
)iwayat klasik Appendi"itis akut, yang diikuti dengan adanya massa yang nyeri di
region iliaka kanan dan disertai demam, mengarahkan diagnosis ke massa atau abs"ess
apendikuler. Penegakan diagnosis didukung dengan pemeriksaan isik maupun
penunjang. -adang keadaan ini sulit dibedakan dengan karsinoma ae"um, penyakit
rohn, amuboma dan 6ymphoma maligna intra abdomen. Perlu juga disingkirkan
kemungkinan aktinomikosis intestinal, enteritis tuberkulosa, dan kelainan ginekolog
seperti -ehamilan ktopik 0erganggu :-041 Adneitis dan -ista varium terpuntir .
-un"i diagnosis biasanya terletak pada anamnesis yang khas.1
0umor ae"um, biasanya terjadi pada orang tua dengan tanda keadaan umum
jelek, anemia dan turunnya berat badan. Hal ini perlu dipastikan dengan "olon in loop dan
benLidin test. Pada anak#anak tumor ae"um yang sering adalah sar"oma dari kelenjar
mesenterium. Pada Appendi"itis tuberkulosa, klinisnya antara lain keluhan nyeri yang
tidak begitu hebat disebelah kanan perut, dengan atau tanpa muntah dan waktu serangan
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
23/48
dapat timbul panas badan, leukositosis sedang, biasanya terdapat nyeri tekan dan rigiditas
pada kuadran lateral bawah kanan, kadang#kadang teraba massa.1'
!assa Appendi dengan proses radang yang masih akti ditandai dengan<
1. keadaan umum pasien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih [email protected]
*. pemeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan bawah masih jelas
terdapat tanda#tanda [email protected]
3. laboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis terdapat
pergeseran ke kiri.
!assa Appendi dengan proses radang yang telah mereda dengan ditandai dengan<
1. keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu tubuh tidak tinggi
*. pemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak terdapat tanda#tanda peritonitis dan
hanya teraba massa dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan
3. laboratorium hitung lekosit dan hitung jenis normal.1
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pasien apendisitis yaitu 1,*,3,7,'
1. Pemasangan inus dan pemberian kristaloid untuk pasien dengan gejala klinis
dehidrasi atau septikemia.*. Puasakan pasien, jangan berikan apapun per oral
3. Pemberian obat#obatan analgetika harus dengan konsultasi ahli bedah.
. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalani laparotomi.
%. Pertimbangkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita usia subur dan
didapatkan beta#h2 positi se"ara kualitati.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
24/48
Bila dilakukan pembedahan, terapi pada pembedahan [email protected] antibiotika
proilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai pada kasus akut, digunakan single
dose dipilih antibiotika yang bisa melawan bakteri anaerob.
Cika penderita ditemui lewat sekitar jam, ahli bedah akan mengoperasi untuk
membuang apendiks yang mungkin gangren, dari dalam massa perlekatan ringan yang
longgar dan sangat berbahaya, dan karena massa ini telah menjadi lebih teriksasi,
sehingga membuat operasi berbahaya maka harus menunggu pembentukan abses yang
dapat mudah didrainase.'
!assa apendiks terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperorasi ditutupi
atau dibungkus oleh omentum dan atau lekuk usus halus. Pada massa periappendikular
yang pendindingannya belum sempurna, dapat terjadi penyebaran pus keseluruh rongga
peritoneum jika perorasi diikuti peritonitis purulenta generalisata. Pada anak,
dipersiapkan untuk operasi dalam waktu *#3 hari saja. Pasien dewasa dengan massa
periappendikular yang terpan"ang dengan pendindingan sempurna, dianjurkan untuk
dirawat dahulu dan diberi antibiotik sambil diawasi suhu tubuh, ukuran massa, serta
luasnya peritonitis. Bila sudah tidak ada demam, massa periapendikular hilang, dan
leukosit normal, penderita boleh pulang dan apendiktomi elekti dapat dikerjakan *#3
bulan kemudian agar perdarahan akibat perlengketan dapat ditekan seke"il mungkin. Bila
terjadi perorasi, akan terbentuk abses apendiks. Hal ini ditandai dengan kenaikan suhu
dan rekuensi nadi, bertambahnya nyeri, dan teraba pembengkakan massa, serta
bertambahnya angka leukosit. '
0atalaksana apendikular iniltrat pada anak#anak sampai sekarang masih
kontroversial. $ari hasil penelitian kasus terapi apendikular iniltrat pada anak#anak,
kebanyakan adalah konservati yaitu dengan observasi ketat dan antibiotik, dengan "airan
intravena, dan pemasangan 920 bila diperlukan. -onservati berlangsung selama M 7
hari di rumah sakit, lalu diren"anakan untuk dilakukan apendiktomi elekti setelah #7
minggu kemudian untuk men"egah kemungkinan risiko rekurensi dan perorasi yang
lebih luas. $ari hasil penelitian komplikasi setelah operasi dengan penanganan
konservati terlebih dahulu lebih sedikit bila dibandingkan dengan terapi pembedahan
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
25/48
segera seperti "edera pada ileum :Ileal injury4, abses intrabdominal, ineksi karena luka
saat operasi. +ehingga terapi non#operati pada appendi"ular iniltrat yang diikuti dengan
apendiktomi elekti merupakan metode yang aman dan eekti. 0erapi tersebut sama
dengan pada orang dewasa yaitu dengan konservati terlebih dahulu yang diikuti dengan
apendiktomi elekti. Hal ini dikarenakan untuk men"egah komplikasi post operasi dan
risiko dari prosedur pembedahan yang besar :etensive4.*&
Pada anak#anak, jika se"ara konservati tidak membaik atau berkembang menjadi
abses, dianjurkan untuk operasi se"epatnya. Pada penderita dewasa,
apendiktomidiren"anakan pada apendikular iniltrat tanpa pus yang telah ditenangkan.
+ebelumnya pasien diberikan antibiotik kombinasi yang akti terhadap kuman aerob dan
anaerob. Baru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar 7# minggu kemudian dilakukan
apendiktomi.*&
Akhir#akhir ini terdapat manajemen terapi yang terbaru yaitu dengan P6$
:Primary 6aparos"opi" $rainage4 yang dapat diikuti dengan 6A :6aparos"opi"
Appende"tomy4. P6$ ini rata#rata memakan waktu operasi sekitar && menit,
makanan oral dapat diberikan *#3 hari setelah P6$, penurunan panas badan pasien
menjadi aebril pada #' hari setelah P6$, antibiotik intravena dapat dilepas #% hari
setelahnya, perawatan di rumah sakit antara '#1% hari. P6$ ini tidak terbukti terdapat
komplikasi selama intra maupun post operasi, sedangkan bila dilanjutkan dengan 6A,
komplikasi yang dapat terjadi adalah adhesi obstruksi usus.*&
Bila sudah terjadi abses, dianjurkan untuk drainase saja dan apendiktomi
dikerjakan setelah 7# minggu kemudian. Cika ternyata tidak ditemukan keluhan atau
gejala apapun, dan pemeriksaan isik dan laboratorium tidak menunjukkan tanda radang
atau abses, dapat dipertimbangkan membatalkan tindakan bedah.*&
Ada 3 "ara yang dipakai untuk appendiktomi, yaitu<
1. Insisi menurut !" Burney : grid incision atau splitting incision4
+ayatan dilakukan pada garis tegak lurus pada garis yang menghubungkan +IA+
dengan umbilikus.+ayatan ini mengenai kutis, subkutis, dan asia.tot#otot dinding perut
dibelah se"ara tumpul.0eknik ini paling banyak dikerjakan karena keuntungannya tidak
terjadi benjolan dan tidak mungkin terjadi herniasi, dan masa penyembuhan lebih "epat.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
26/48
*. Insisi menurut )ou :muscle cutting incision(
6okasi dan sayatan sama dengan !" Burney, hanya sayatannya langsung
menembus otot dinding perut tanpa mempedulikan arah serabut sampai tampak
peritoneum. -euntungannya adalah lapangan operasi lebih luas, mudah diperluas,
sederhana dan mudah
3. Insisi pararektal
$ilakukan sayatan pada garis batas lateral !. )e"tus abdominis dekstra se"ara
vertikal dari kranial ke kaudal sepanjang 1& "m. +etelah peritoneum dibukan dengan
retraktor, maka basis appendiks dapat di"ari pada pertemuan tiga taenia "oli.
Tek$ik ,erasi a,e$#ikti1,*,7,4<
a. pen Appende"tomy
1. $ilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
*. $ibuat sayatan kulit<
HoriLontal bliNue
3. $ibuat sayatan otot, ada dua "ara<
a. Parare"tal/ Paramedian
+ayatan/ in"isi pada vaginae tendinae !. re"tus abdominis lalu otot disisihkan
ke medial.>as"ia diklem sampai saat penutupan vagina !. re"tus abdominis
karena as"ianya ada * agar tidak tertinggal pada waktu penjahitan.Bila yang
terjahit hanya satu lapis as"ia saja, dapat terjadi hernia "i"atri"alis.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
27/48
2 lapis
b. !" Burney/ ;e"hsels"hnitt/ muscle splitting
+ayatan berubah#ubah sesuai serabut otot.
14 In"isi apponeurosis !. bliNuus abdominis eternus dari lateral atas ke
medial bawah.
-eterangan gambar<
+atu in"isi kulit yang rapi dibuat dengan perut mata pisau. In"isi kedua
mengenai jaringan subkutan sampai ke as"ia !. bliNuus abdominis
eternus.
*4 +plitting !. bliNuus abdominis internus dari medial atas ke lateral
bawah.
-eterangan gambar<
!.re"tus abd.
ditarik ke medial
!.re"tus abd.
sayatan
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
28/48
$ari tepi sarung rektus, as"ia tipis !. obliNuus internus diin"isi searah
dengan seratnya ke arah lateral.
34 +plitting !. transversus abdominis arah horiLontal.
-eterangan gambar<Pada saat menarik !. obliNuus internus hendaklah berhati#hati agar tak
terjadi trauma jaringan. $apat ditambahkan, bahwa 9.iliohipogastri"us
dan pembuluh yang memperdarahinya terletak di sebelah lateral di antara
!. obliNuus eternus dan internus. 0arikan yang terlalu keras akan
merobek pembuluh dan membahayakan sara.
. Peritoneum dibuka.
-eterangan gambar<
-asa 6aparatomi dipasang pada semua jaringan subkutan yang
terpapar.Peritoneum sering nampak meradang, menggambarkan proses yang ada
di bawahnya. +e"uil peritoneum angkat dengan pinset.?ang nampak di sini ialah
pinset jaringan $e Bakey. Asisten juga mengangkat dengan "ara yang sama pada
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
29/48
sisi di sebelah dokter bedah. $okter bedah melepaskan pinset, memasang lagi
sampai dia yakin bahwa hanya peritoneum yang diangkat.
%. ae"um di"ari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri untuk
men"ari apendiks. +etelahapendiks ditemukan, apendiks diklem dengan klem
Bab"o"k dengan arah selalu ke atas :untuk men"egah kontaminasi ke jaringan
sekitarnya4.
Appendi dibebaskan dari mesoappendi dengan "ara<
!esoappenddi ditembus dengan sonde ko"her dan pada kedua sisinya, diklem,
kemudian dipotong di antara * ikatan.
-eterangan gambar<
Appendi dengan hati#hati diangkat agar mesenteriumnya teregang.-lem
Bab"o"k melingkari appenddi dan satu klem dimasukkan lewat mesenterium
seperti pada gambar.ara lainnya ialah dengan mengklem ujung bebas
mesenterium di bawah ujung appenddi.Appendi tak boleh terlalu banyak diraba
dan dipegang agar tidak menyebarkan kontaminasi.
7. Appendi di klem pada basis :supaya terbentuk alur sehingga ikatan jadi lebih
kuat karena mukosa terputus sambil membuang e"alith ke arah ae"um4. -lem
dipindahkan sedikit ke distal, lalu bekas klem yang pertama diikat dengan benang
yang diabsorbsi :supaya bisa lepas sehingga tidak terbentuk rongga dan bila
terbentuk pus akan masuk ke dalam ae"um4.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
30/48
'. Appendi dipotong di antara ikatan dan klem, puntung diberi betadine.
. Perawatan puntung Appendi dapat dilakukan dengan "ara<
a. $ibuat jahitan tabak sak pada ae"um, puntung Appendi diinversikan ke
dalam ae"um. 0abak sak dapat ditambah dengan jahitan O.
b. Puntung dijahit saja dengan benang yang tidak diabsorbsi. )esiko
kontaminasi dan adhesi.
". Bila prosedur aFb tidak dapat dilaksanakan, misalnya bila puntung rapuh,
dapat dilakukan penjahitan * lapis seperti pada perorasi usus.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
31/48
8. Bila no.' tidak dapat dilakukan, maka Appendi dipotong dulu, baru dilepaskan
dan mesenteriolumnya :retrograde4.
1&. $inding abdomen dijahit lapis demi lapis.
b. 6aparos"opi" Appende"tomy
Laparoscopy dapat dipakai sebagai sarana diagnosis dan terapeutik untuk pasien
dengan nyeri akut abdomen dan suspek Appendi"itis a"uta. Laparoscopysangat berguna
untuk pemeriksaan wanita dengan keluhan abdomen bagian bawah.$engan menggunakan
laparoscopeakan mudah membedakan penyakit akut ginekologi dari Appendi"itis a"uta.14
2ambar 3.1&. Posisi operasi 6aparos"opi" Appende"tomy1
DIAGNOSIS BANDING
$iagnosis banding dari apendisitisakut pada dasarnya adalah diagnosis dari akut
abdomen. Hal ini karena maniestasi klinik yang tidak spesiik untuk suatu penyakit
tetapi spesiik untuk suatu gangguan isiologi atau gangguan ungsi. Cadi pada dasarnya
gambaran klinis yang identik dapat diperoleh dari berbagai proses akut di dalam atau di
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
32/48
sekitar kavum peritoneum yang mengakibatkan perubahan yang sama seperti
apendisitisakut. *,74
Ada beberapa keadaan yang merupakan kontraindikasi operasi, namun pada
umumnya proses#proses penyakit yang diagnosisnya sering dika"aukan oleh apendisitis
sebagian besar juga merupakan masalah pembedahan atau tidak akan menjadi lebih buruk
dengan pembedahan. *,74
$iagnosis banding apendisitis tergantung dari 3 aktor utama< lokasi anatomi dari
inlamasi apendiks, tingkatan dari proses dari yang sederhana sampai yang perorasi,
serta usia dan jenis kelamin pasien. *,74
1. Adenitis !esenterika Akut
$iagnosis penyakit ini seringkali dika"aukan oleh apendisitispada anak#anak.
Hampir selalu ditemukan ineksi saluran pernaasan atas, tetapi sekarang ini telah
menurun. 9yeri biasanya kurang atau bisa lebih dius dan rasa sakit tidak dapat
ditentukan lokasinya se"ara tepat seperti pada apendisitis. bservasi selama beberapa
jam bila ada kemungkinan diagnosis Adenitis mesenteri"a, karena Adenitis
mesenteri"a adalah penyakit yang self limited . 9amun jika meragukan, satu#satunya
jalan adalah operasi segera.
*. 2astroenteritis akut
Penyakit ini sangat umum pada anak#anak tapi biasanya mudah dibedakan dengan
apendisitis. 2astroentritis karena virus merupakan salah satu ineksi akut self limited
dari berbagai ma"am sebab, yang ditandai dengan adanya diare, mual, dan muntah.
9yeri hiperperistaltik abdomen mendahului terjadinya diare. Hasil pemeriksaan
laboratorium biasanya normal.
3. Penyakit urogenital pada laki#laki.
Penyakit urogenital pada laki#laki harus dipertimbangkan sebagai diagnosis
banding apendisitis, termasuk diantaranya torsio testis, epididimitis akut, karena nyeri
epigastrik dapat mun"ul sebagai gejala lokal pada awal penyakit ini, 5esikulitis
seminalis dapat juga menyerupai apendisitis namun dapat dibedakan dengan adanya
pembesaran dan nyeri vesikula seminalis pada waktu pemeriksaan rectal toucher .
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
33/48
. $iverti"ulitis !e"kel
Penyakit ini menimbulkan gambaran klinis yang sangat mirip apendisitisakut.
Perbedaan preoperati hanyalah se"ara teoritis dan tidak penting karena diverti"ulitis
me"kel dihubungkan dengan komplikasi yang sama seperti apendisitis dan
memerlukan terapi yang sama yaitu operasi segera.
%. Intususepsi
+angat penting untuk membedakanintususepsi dari apendisitis karena terapinya
sangat berbeda. mur pasien sangat penting, apendisitis sangat jarang dibawah umur
* tahun, sedangkan intususepsi idiopatik hampir semuanya terjadi di bawah umur *
tahun. Pasien biasanya mengeluarkan tinja yang berdarah dan berlendir. !assa
berbentuk sosis dapat teraba di abdomen kanan bawah. 0erapi yang dipilih pada
intususepsi bila tidak ada tanda#tanda peritonitis adalah barium enema, sedangkan
terapi pemberian barium enema pada pasien apendisitis a"uta sangat berbahaya.
7. hronDs enteritis
!aniestasi enteritis regional berupa demam, nyeri abdomen kanan bawah, perih,
dan leukositosis sering dikelirukan sebagai apendisitis. +elain itu, terdapat diare dan
anoreia. !ual dan muntah yang jarang, dapat mengarahkan diagnosis kepada
enteritis namun tidak menyingkirkan diagnosis apendisitis.
'. Perorasi ulkus peptikum
2ejala perorasi ulkus peptikum menyerupai apendisitis jika "airan
gastroduodenal mengalir ke bawah di daerah "ae"al. Cika perorasi se"ara spontan
. Ineksi saluran ken"ing
Pieloneritis akut, terutama yang terletak di sisi kanan dapat menyerupai
apendisitis letak retroileal. )asa dingin, nyeri "ostovertebrae kanan, dan terutama
pemeriksaan urin biasanya "ukup untuk membedakan keduanya.
8. Batu uretra
Bila "al"ulus tersangkut dekat apendiks dapat dikelirukan dengan apendisitis
retro"ae"al. 9yeri alih ke daerah labia, s"rotum atau penis, hematuria, dan atau tanpa
demam atau leukositosis mendukung adanya batu. Pielograi dapat memperkuat
diagnosis.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
34/48
1&. Peritonitis Primer
Peritonitis primer jarang menyerupaiapendisitis akutsimpleks namun dapat
ditemukan gambaran yang sangat mirip dengan peritonitis dius sekunder yang
disebabkan oleh ruptur apendiks. $iagnosis ditegakkan dengan aspirasi peritoneal.
Bila ditemukan bakteri "o""us pada pewarnaan 2ram, peritonitis tersebut adalah
peritonitis primer dan terapinya adalah obatobatan. Bila ditemukan berma"am
ma"am bakteri,peritonitis tersebut adalah peritonitis sekunder.
11. ?ersiniosis
Ineksi ?ersinia menyebabkan berbagai ma"am gejala klinik, termasuk adenitis
mesenteri"a, ileitis, "olitis dan apendisitis. mumnya ineksinya ringan dan self
limited , namun pada beberapa dapat terjadi sepsis sistemik yang umumnnya sangat
atal bila tidak diobati. -e"urigaan pada diagnosis preoperati tidak boleh menunda
operasi, karena se"ara klinis apendisitis yang disebabkan oleh ?ersinia tidak dapat
dibedakan dengan apendisitis oleh sebab lainnya. +ekitar %( dari kasus
apendisitisakut disebabkan oleh ineksi ?ersinia.
1*. -elainankelainan ginekologi
mumnya kesalahan diagnosis apendisitisakut tertinggi pada wanita dewasa
muda disebabkan olehkelainankelainan ginekologi. Angka rata#rata apendiktomi
yang dilakukan pada apendiks normal yang pernah dilaporkan adalah 3*(%( pada
wanita usia 1%% tahun. Penyakitpenyakit organ reproduksi pada wanita sering
dikelirukan sebagai apendisitis, dengan urutan yang tersering adalah PI$, ruptur
olikel de 2raa, kista atau tumor ovarium, endometriosis dan ruptur kehamilan
ektopik. 6aparoskopi mempunyai peranan penting dalam menentukan diagnosis.
• Pelvi" Inlammatory $isease :PI$4
Ineksi ini biasanya bilateral tapi bila yang terkena adalah tuba sebelah kanan
dapat menyerupai apendisitis. !ual dan muntah hampir selalu terjadi pada pasien
apendisitis. Pada pasien PI$ hanya sekitar separuhnya.
• )uptur >olikel de 2raa
vulasi sering mengakibatkan keluarnya darah dan "airan olikuler serta nyeri
yang ringan pada abdomen bagian bawah. Bila "airan sangat banyak dan berasal dari
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
35/48
ovarium kanan, dapat dikelirukan dengan apendisitis. 9yeri dan nyeri tekan agak
dius. 6eukositosis dan demam minimal atau tidak ada.
KOMPLIKASI
• A,e$#iku!ar i$%i!trat
Adalah iniltrat/massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perorasi dari
apendiks yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus
besar.mumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke# sejak peradangan mulai
apabila tidak terjadi peritonitis umum. !assa apendiks lebih sering dijumpai pada
pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang
dengan baik dan omentum telah "ukup panjang dan tebal untuk membungkus proses
radang.17
Appendisitis iniltrat didahului oleh keluhan apendisitis akut yang kemudian
disertai adanya massa periapendikular. 2ejala klasik apendisitis akut biasanya
bermula dari nyeri di daerah umbilikus atau periumbilikus yang berhubungan dengan
muntah. $alam *#1* jam nyeri beralih kekuadran kanan, yang akan menetap dan
diperberat bila berjalan atau batuk. 0erdapat juga keluhan anoreksia, malaise, dan
demam yang tidak terlalu tinggi. Biasanya juga terdapat konstipasi tetapi kadang#
kadang terjadi diare, mual dan muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit belum
ada keluhan abdomen yang menetap. 9amun dalam beberapa jam nyeri abdomen
kanan bawah akan semakin progresi.1'
tiologi dan patoisiologi Appendi"ular iniltrat diawali oleh adanya
Appendi"itisa"uta. $imulai dari a"ute o"al Appendi"itis a"ute suppurative
Appendi"itis gangrenous Appendi"itis :tahap pertama dari Appendi"itis yang
mengalami komplikasi4
dapat terjadi 3 kemungkinan<
o Perorated Appendi"itis, terjadi penyebaran kontaminasi didalam ruang
atau rongga peritoneum akan menimbulkan peritonitis generalisata.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
36/48
o 0erjadi Appendi"ular iniltrat jika pertahanan tubuh baik :massa lama
kelamaan akan menge"il dan menghilang4
o Apendisitis kronis, merupakan serangan ulang Appendi"itis yang telah
sembuh.
KOMPLIKASI POST OPE-ASI1
-omplikasi terjadi akibat keterlambatan penanganan appendi"itis.>aktor
keterlambatan dapat berasal dari penderita dan tenaga medis.>aktor penderita meliputi
pengetahuan dan biaya, sedangkan tenaga medis meliputi kesalahan diagnosa, menunda
diagnosa, terlambat merujuk ke rumah sakit, dan terlambat melakukan
penanggulangan.-ondisi ini menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan
mortalitas.Proporsi komplikasi appendi"itis 1*(, paling sering pada anak ke"il dan
orang tua.-omplikasi 83( terjadi pada anak#anak di bawah * tahun dan '%( pada
orang tua.>) komplikasi *#%(, 1%( terjadi pada anak#anak dan orang tua.Anak#
anak memiliki dinding appendiks yang masih tipis, omentum lebih pendek dan belum
berkembang sempurna memudahkan terjadinya perorasi, sedangkan pada orang tua
terjadi gangguan pembuluh darah. Adapun jenis komplikasi diantaranya<
a Abses
Abses merupakan peradangan appendiks yang berisi pus. 0eraba massa lunak
di kuadran kanan bawah atau daerah pelvis. !assa ini mula#mula berupa legmon dan
berkembang menjadi rongga yang mengandung pus.Hal ini terjadi bila appendi"itis
gangren atau mikroperorasi ditutupi oleh omentum.
b Per%rasi
Perorasi adalah pe"ahnya appendiks yang berisi pus sehingga bakteri
menyebar ke rongga perut.Perorasi jarang terjadi dalam 1* jam pertama sejak awal
sakit, tetapi meningkat tajam sesudah * jam. Perorasi dapat diketahui praoperati
pada '&( kasus dengan gambaran klinis yang timbul lebih dari 37 jam sejak sakit,
panas lebih dari 3,%&, tampak toksik, nyeri tekan seluruh perut, dan leukositosis
terutama polymorphonuclear :P!94. Perorasi, baik berupa perorasi bebas maupun
mikroperorasi dapat menyebabkan peritonitis.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
37/48
Perit$itis
Peritonitis adalah peradangan peritoneum, merupakan komplikasi berbahaya
yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis.Bila ineksi tersebar luas pada
permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya peritonitis umum.Aktivitas
peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus meregang, dan hilangnya
"airan elektrolit mengakibatkan dehidrasi, syok, gangguan sirkulasi, dan
oligouria.Peritonitis disertai rasa sakit perut yang semakin hebat, muntah, nyeri
abdomen, demam, dan leukositosis.
P-OGNOSIS*
!ortalitas dari apendisitis di +A menurun terus dari 8,8( per 1&&.&&& pada tahun
1838 sampai &,*( per 1&&.&&& pada tahun 187. >aktor# aktor yang menyebabkan
penurunan se"ara signiikan insidensi Appendi"itis adalah sarana diagnosis dan terapi,
antibiotika, "airan i.v., yang semakin baik, ketersediaan darah dan plasma, serta
meningkatnya persentase pasien yang mendapat terapi tepat sebelum terjadi perorasi.
PEN/EGAHAN
a Diet ti$""i serat
Berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan
insidens timbulnya berbagai ma"am penyakit. Hasil penelitian membuktikan bahwa
diet tinggi serat mempunyai eek proteksi untuk kejadian penyakit saluran
pen"ernaan.& +erat dalam makanan mempunyai kemampuan mengikat air, selulosa,
dan pektin yang membantu memper"epat sisi#sisa makanan untuk diekskresikan
keluar sehingga tidak terjadi konstipasi yang mengakibatkan penekanan pada dinding
kolon.
b De%ekasi 2a$" teratur
!akanan adalah aktor utama yang mempengaruhi pengeluaran
e"es.!akanan yang mengandung serat penting untuk memperbesar volume e"es dan
makan yang teratur mempengaruhi deekasi. Individu yang makan pada waktu yang
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
38/48
sama setiap hari mempunyai suatu keteraturan waktu, respon isiologi pada
pemasukan makanan dan keteraturan pola aktivitas peristaltik di kolon.>rekuensi deekasi yang jarang akan mempengaruhi konsistensi e"es yang
lebih padat sehingga terjadi konstipasi. -onstipasi menaikkan tekanan intra"ae"al
sehingga terjadi sumbatan ungsional appendiks dan meningkatnya pertumbuhan lora
normal kolon. Pengerasan e"es memungkinkan adanya bagian yang terselip masuk
ke saluran appendiks dan menjadi media kuman/bakteri berkembang biak sebagai
ineksi yang menimbulkan peradangan pada appendiks.
BAB III
LAPO-AN KASUS
3.4 I#e$titas Pasie$
9ama < 0n. A
mur < 17 tahun
Cenis -elamin < 6aki#laki
Alamat < 0rienggadeng, Pidie Caya
Agama < Islam
)uangan < Ceumpa
9o. ! < 1&'*37
0anggal !asuk < 1' April *&17
0anggal Pemeriksaan < 1' April *&17
3.3 A$a$esis
a. -eluhan tama < 9yeri perut
b. -eluhan 0ambahan < mual, muntah, nyeri ulu hati, demam, nasu makan
menurun, susah BAB
". )iwayat Penyakit +ekarang <
Pasien merupakan rujukan )+$ 0gk hik di 0iro +igli datang dengan
keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu. Awalnya pasien hanya merasakan nyeri
pada ulu hati, kemudian nyerinya tersebut berpindah ke perut kanan bawah sejak
1 minggu yang lalu dan memberat dalam 3 hari terakhir. 9yerinya terasa tajam,
terus menerus dan intensitasnya terus bertambah. 9yeri perut lebih terasa ketika
pasien berubah posisi, bergerak dan setelah beraktivitas. -eluhan disertai adanya
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
39/48
demam, mual, muntah sebanyak 1& kali, penurunan nasu makan, dan susah BAB
namun masih dapat buang angin. Buang air ke"il tidak ada keluhan.d. )iwayat Penyakit $ahulu
Pasien tidak memiliki riwayat trauma pada perut, riwayat operasi, ken"ing
berdarah/ keluar batu/ berpasir. Pasien tidak pernah mengeluhkan hal yang samasebelumnya.
e. )iwayat Penyakit -eluarga
0idak ada anggota keluarga yang memilik riwayat penyakit yang sama.
. )iwayat Pemakaian bat
Pasien pernah mendapatkan pengobatan selama 7 hari di )+$ 0gk hik
di 0iro +igli, namun pasien dan anggota keluarganya tidak mengetahui nama obat#
obatan yang digunakan.
g. )iwayat -ebiasaan +osial
Pasien adalah seorang pelajar yang tinggal bersama orang tua. Pasien
jarang mengkonsumsi sayur#sayuran atau buah dan sering mengkonsumsi
makanan pedas.
3.5 Peeriksaa$ Uu
a. 0anda tanda vital
-eadaan umum < 0ampak sakit sedang
-esadaran < ompos mentis0anda 5ital<
# 0ekanan darah < 13& / '& mmHg
# >rekuensi nadi < 7 kali /menit
# >rekuensi napas < * kali /menit# +uhu tubuh < 37,' Q
b. +tatus 2eneralis
-epala < 0idak dijumpai adanya kelainan
-ulit < +awo matang, sianosis :#4, ikterus :#4, pu"at :#4, turgor kulit J *R.
!ata < Bentuk t idak ada kelainan, kedudukan kedua bola mata simetris,
pupil kanandan kiri bulat simetris, releks "ahaya langsung :F/F4,
releks "ahaya tak langsung :F/F4, konjungtiva anemis :#/#4, sklera
ikterik:#/#4.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
40/48
0elinga < Bentuk normal, serumen :#4.
Hidung < Bentuk tidak ada kelainan, septum deviasi :#4, sekret :#4!ulut < !ukosa bibir pu"at :#4, kering :#4, sianosis :#4
6eher < Bentuk tidak ada kelainan, -2B tidak teraba membesar,
05C ) M * "mH*
0horaksParu <
Inspeksi < Bentuk normal, simetris dalam keadaan statisdan dinamis,
retraksi sela iga :#4
Palpasi < 5okal remitus simetris kanan dan kiri
Perkusi < +onor di kedua lapang paru
Auskultasi < +uara naas vesikuler, rhonki :#/#4, wheeLing:#/#4Cantung <
Inspeksi < 0ampak pulsasi i"tus "ordis
Palpasi < Pulsasi i"tus "ordis teraba di I+ 5 linea mid"lavi"ula sinistra
Perkusi < Batas jantung atas di I+ II linea mid"lavi"ula sinistraBatas jantung kanan di I+ 5 linea parasternal dekstra
Batas jantung kiri di I+ 5, 1 "m lateral linea mid"lavi"ula
sinistra
Auskultasi < BC I#II normal, regular, bising :#4
Abdomen <
Inspeksi < $istensi :F4, dinding perut sejajar dengan dinding dada, jejas/ tanda
peradangan :#4
Auskultasi < Peristaltik usus :#4
Palpasi < 9yeri tekan di semua region abdomen :F4, nyeri lepas :F4 pada
regio iliaka detra di titik !" Burney. )ouvsing sign :F4,
blumberg sign :F4, psoas sign :F4, obturator sign :F4. $eans
muskuler setempat di titik !" Burney :F4.
Perkusi < 0impani :F4
2enitalia eksterna < 0idak dilakukan pemeriksaan
Anus < )e"tal tou"hS <
# +ingter ani ketat# Ampula re"ti kolaps
# !ukosa li"in
# Hands"oon< eses :F4, darah :#4, lendir :#4
kstremitas < $eormitas :#4, akral hangat
+uperior Inerior
-anan -iri -anan -iri
dema # # # #
Pu"at # # # #
+ianosis # # # #
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
41/48
+tatus lokalis a/r )ight 6ower Tuadrant :)6T4 Abdomen
Inspeksi
$atar
0idak tampak kemerahan/ luka/ bekas operasi/ jejas/ tanda peradangan
Auskultasi
Peristaltik usus :#4
Palpasi
!assa :#4
9yeri tekan :F4 dan nyeri lepas :F4 di !" Burney
)ovsingDs sign :[email protected] psoas sign :[email protected] obturator sign :F4
Perkusi
0impani :F4
3.6Peeriksaa$ Pe$u$*a$"
a. Labratriu
Je$is Ta$""a!
Peeriksaa$ 478968394:
Hemoglobin 1,3 g/d6
Hematokrit * (
ritrosit %,3 1&⁶/mmU
6eukosit 13, 1&U/mmU
0rombosit *3& 1&U/mmU
osinoil & (
Basoil & (
9etroil batang & (
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
42/48
9etroil segmen ' (
6imosit (
!onosit 1 (
0 '
B0 *
9atrium :9a4 131 mmol/6
-alium :-4 ,% mmol/6
-lorida :l4 ' mmol/6
reum 8 mg/d6
-reatinin &,'7 mg/d6
2$+ 88 mg/d6
b. Ft T(ra0 :17 april *&174
0hora AP <
Airway "lear, trakea berada di tengah
[email protected] tidak ditemukan adanya raktur 0idak ada pembesaran jantung, tidak ada dilatasi aorta, "orakan bronkovaskuler
hingga ke lateral paru
sudut kostorenikus kanan tajam, sudut kostorenikus kiri tumpul, diaragma kiri
mendatar
-esan< 0idak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru
. Ft ,!s ab#e$
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
43/48
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
44/48
-esan< [email protected] ileus [email protected] tampak adanya tanda perorasi.
3.; Dia"$sa Ker*a
1. Peritonitis dius e" appendi"itis perorasi
3.: Pe$ata!aksa$aa$
a. 9on !edikamentosa < $iet "air
b. !edikamentosa
• I5>$ )6 1&& ""/* jam
• Inj. etriaone 1 gr/1* jam
• Inj. Antrain && mg/ jam
• Inj. !eto"lopramide mg/ jam
• !etronidaLole drip %&&mg/ jam
". perati
• 6aparotomi eksplorasi appende"tomy emergensi
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
45/48
3.7 Pr"$sis
Tuo ad vitam < dubia ad bonam
Tuo ad sana"tionam < dubia ad bonam
Tuo ad un"tionam < dubia ad bonam
BAB I+
PEMBAHASAN
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis apendisitis perorasi karena didapatkan dari
anamnesa< nyeri perut pada ulu hati yang beralih ke perut kanan bawah dan kemudian
menetap. +akit/nyeri ini disebabkan terangsangnya serat nyeri vis"eral aeren yang
terdapat pada apendik yang masuk ke medulla spinalis setinggi vertebra thorakal V.
-arena yang terangsang serat nyeri vis"eral, maka karakteristik nyerinya adalah tumpul
dan tak dapat dilokalisasi dengan baik oleh pasien. Cika tekanan intralumen terus
meningkat, hal ini akan menyebabkan terjadinya obstruksi vena, edema bertambah, dan
bakteri akan menembus dinding apendiks. Peradangan yang timbul pun semakin meluas
dan mengenai peritoneum setempat, sehingga menimbulkan nyeri di daerah perut kanan
bawah. $i titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri
somatik setempat. 9yeri tersebut semakin bertambah dengan adanya pergerakan:berjalan, perubahan posisi dari berbaring ke duduk4. 2ejala nyeri abdomen ini disertai
demam, mual, dan susah BAB.
9yeri pada abdomen kanan bawah pada pasien ini dapat juga disebabkan oleh
adanya batu ureter kanan, peradangan kolon, dan perorasi ulkus duodenum yang mana
hal ini telah disingkirkan dengan tidak adanya riwayat ken"ing keluar batu/berpasir, nyeri
timbul tiba#tiba, BA- normal.Pada pasien ini jarang makan sayuran atau buah#buahan sehingga kebiasaan
tersebut dapat menyebabkan konstipasi. Adanya konstipasi menyebabkan obstruksi
e"alith pada appendi. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penyebab
obstruksi yang terbanyak adalah e"alith.
Pada pemeriksaan isik ditemukan
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
46/48
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi <
distensi :F4 yang menunjukkan adanya obstruksi dari gastrointestinal tract
s"ar :#4 yang menyingkirkan adanya adhesive akibat tindakan operasi
Auskultasi <
bising usus :#4 yang menunjukkan adanya obstruksi dari gastrointestinal tract
Palpasi<
9yeri tekan di seluruh region abdomen :F4, nyeri lepas :F4 pada regio iliaka detra di
titik !" Burney. )ouvsing sign :F4, psoas sign :F4, obturator sign :F4. $eans muskuler
setempat di titik !" Burney :F4. +emua hal ini merupakan tanda perorasi apendisitis
yang menyebabkan peritonitis.
)e"tal 0ou"her< 9yeri tekan di anterior arah jam 8 G 1* :#4.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan <
6eukosit < 13.&&/u6 merupakan suatu tanda proses ineksi yang terjadi.
$ari a$a$esis1 ,eeriksaa$ %isik1 #a$ ,eeriksaa$ ,e$u$*a$" dapat di
rangkum dalam Alvarado score <
Feature Points M igration of pain from central area to "L) 1
Anorexia or Acetonuria 1
N ausea &ith vomiting 1
T enderness in "L) *
Re!ound tenderness 1
E levated temperature * +,+ 1
Leu/ocytosis 0123.3334mm+ ( *
S hifted %B count 01,56 neutrophils( #
Total possible points <
Cika Alvarado skor ' 1& maka penanganannya adalah operasi segera mungkin.
Pada pasien ini penanganannya sudah tepat dengan dilakukan nya laparatomi.$itemukan appendi yang meradang, oedema, hiperemia, dan perorasi, tidak
terdapat perlengketan. 0emuan ini mendukung dengan proses ineksi yang terjadi se"ara
akut. $imana pada anamnesis didapatkan nyeri yang timbul tiba#tiba dan pasien tidak
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
47/48
pernah merasakan nyeri sebelumnya. Hal ini juga didukung dengan adanya peningkatan
jumlah leukosit yaitu 13.&&/u6.
BAB +
KESIMPULAN
1. Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiormis.
*. Appendisitis disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen appendiks, sehingga
terjadi kongesti vaskuler, iskemik, nekrosis dan akibatnya terjadi ineksi.3. 2ejala awal yang merupakan gejala klasik appendisitis adalah nyeri samar#samar dan
tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus.
. $iagnosis klinis dapat ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan isik
:inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi4. Bila diperlukan dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, >oto polos abdomen,
+2 ataupun 0#+"an.
%. Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah apendektomi dan
merupakan satu#satunya pilihan yang terbaik. Penundaan apendektomi sambil
memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau perorasi.
-
8/18/2019 Lapkas Appendisitis Rika
48/48
DAFTA- PUSTAKA
1. +jamsuhidajat, ) dan de Cong, ;im. *&&. Bu/u A7ar 8lmu Bedah. Cakarta< 2
*. Heller, Ca"ob 6. *&&. Appendectomy - series9 :ormal anatomy. )etrieved !ay**,
*&1&, rom !edline Plus<
httpamily Physi"ians.<
http