lampiran i pertanyaan wawancara no pertanyaan inti untuk...
TRANSCRIPT
131
Lampiran I
Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai
1 Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
2 Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
3 Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
4 Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
5 Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
6 Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
7 Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
8 Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
9 Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
10 Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
11 Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
12 Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
13 Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
14 Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
15 Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
16 Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
17 Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
No Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan
1 Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
2 Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
132
3 Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
4 Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
5 Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
6 Bagaimana proses persiapan merger?
7 Bagaimana proses merger dijalankan?
8 Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
9 Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
No Pertanyaan Tambahan
1 Apa yang anda kuatirkan terhadap merger ini?
2 Apa harapan anda terhadap merger ini?
133
Lampiran II
Hasil Coding Data
Hasil coding data wawancara
Persoalan Penelitian 1
Informasi yang ingin diketahui
Masa depan karir
Kesempatan promosi
Keamanan kerja secara umum
Persoalan Penelitian 2
Informasi yang ingin diketahui
Dorongan mencapai tujuan
Semangat kerja
Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab
Persoalan Penelitian 3
Informasi yang ingin diketahui
Sikap dalam melayani
Sikap dalam melaksanakan pekerjaan
Sikap melakukan inisiatif kerja
Persoalan Penelitian 4
Informasi yang ingin diketahui
Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran
Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan
Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan
Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya
Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung
jawab.
134
Persoalan Penelitian 5
Informasi yang ingin diketahui
Kondisi Pendidikan dan pengajaran
Kondisi Penelitian dan pengembangan
Kondisi Pengabdian pada masyarakat
135
Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7)
Hari : Senin, 8 Juli 201
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
C : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau
melihat dari apa namanya, rencana merger ini,
saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya
karena saya kira merger ini kan memasukan
progdi sastra.
Tidak
berpengaruh
Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat
disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI
tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru
sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal
masalah karir saya kedepan saya masih tetap
tinggal di PBI.
Fokus
P : Apakah merasa peluangnya disana
nantinya akan lebih terbuka?
T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap
kalo menurut rencana fakultas, memang yang
berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan
nanti beberapa pengajar yang dulunya di
STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi
sastra dan beberapa dosen PBI yang memang
latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya
akan masuk progdi sastra.
Fokus
P : Ada kolaborasi nantinya?
T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya
sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan
dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya
tidak mengalami kendala disemester pertama
Tidak
berpengaruh
136
dalam menangani mahasiswa tahun petama,
dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat
disitu
P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir
pak C setelah merger ini?
T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya
masih belum ada bayangan, karena saya tetap
berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen
yang latar belakangngya sastra, nantinya
mereka akan masuk ke sastra
Belum ada
gambarkan
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Inikan masih belum satu semester ya, belum
ada promosi sama sekali. Saya masih tetap
seperti biasanaya karena dengan adanya progsi
baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun
nanti misalnya beberapa presentase atau pun
yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa
dipakai untuk meningkatkan promosi dalam
FBS itu.
Masih dalam
proses
P : Dalam beberapa hal mungkin ada
perampingan dan mungkin dalam beberapa hal
ada penambahan struktur?
T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang
menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya
kira saya nggak akan kompeten dalam
menangani jabatan struktural diprogdi yang
baru
Ditempatkan
sesuai bidang
P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K
melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti
akan ada peluang lebih besar untuk promosi
jabatan, atau sebaliknya?
T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya
hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak
tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari
struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya
Belum ada
gambaran
137
diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra
dan PBI, dan tatkala nanti orang yang
memegang itu sastra nantinya, itu aja
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9
tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif.
Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan
fakultas ini semakin melebar. Semakin
melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir
di PBI.
optimis
Nanti teman-teman yang baru masuk dari
STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu
tidak akan mempengaruhi posisi saya disini
Tidak
berpengaruh
Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah
saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat
apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan..
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
P : Kenyaman akan terganggu?
T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya
memandang itu seperti itu, akan ada progdi
baru, ada kolega baru mereka akan terus
membuka progdi baru, cuman jumlah dosen
dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang
megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen
hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah
paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi
yang lain, itu yang saya kurang tahu yang
seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen,
dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya
sama sekali tidak akan campur tangan dengan
sastra, karena saya bukan
Fokus pada
bidang sendiri
P: Berarti selama..kita anggap aja 1 tahun ya, Masih sama
138
dorongan dalam diri pak Kristian untuk
melakukan sesuatu, apa masih sama seperti
yang dulu, atau malahan ada perubahan ?
T : Masih sama..
P : Tidak merasa ada yang berbeda?
T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan
mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak
khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti
suasana sebelumnya, saya kira berkembang
P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat
pak Kristian?
T : Tidak
Optimis
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya
lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama
sesama dosen, karena dengan adanya meeting-
meeting di aras fakultas, kita bisa bertukar
pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak
yang lain
Semangat
meningkat
Contohnya ada event besar kita bisa meminta
tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat
saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan
tahun ini kita akan mengadakan event besar,
dan banyak personalnya, dan saya kira itu
membaut saya ingin lebih semangat untuk
bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada
yang bantu
Kerja sama
P : Itu dijadikan sebagai semangat?
T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya
kira itu sudah ada semangat dalam melakukan
kerja
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya,
hanya saya akan lebih..dan selama ini saya
Lebih fokus
139
masih aman, saya lebih fokus berkreasi di
pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar
berlatar belakang sastra, kan satu semester
membantu dan dulu saya mengajar di sastra,
jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar
jenis matakuliah yang tidak dibidang saya,
P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu
melampauhi kemampuanya, kalau sekarang?
T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih
bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata
kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak
kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya
kira kreatifitas lebih fokus
P : Inisiatifnya untuk bekerja?
T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap
mempertahankan
Sama saja
P : Tidak memberikan dorongan apapun pada
penggabungan ini?
T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan
pengabdian masyarakat, seminar internasional
Lebih produktif
P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga?
T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak
kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya
kira kita bisa dengan senang mengajak teman-
teman
P : Rasa tanggung jawabnya setelah
penggabungan ini?
T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru
bergabung semangat kerjanya masih tinggi,
karena mungkin mereka merasa perlu disini.
Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja
yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya
pada sibuk
Penyesuaian
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Kok saya agak merasa..memang ini Lebih terbuka
140
kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara
mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam
satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan
kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa
yang bisa saya lakukan ya akan kubantu
mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk
P : Tapi yang anda rasakan selama ini?
T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan
yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan
yang di stiba yang lama, karena disini sudah
penuh, tidak bisa terakomodasi.
Kecewa
Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa
kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang
tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa
membuat saya lebih semangat, oh ternyata
dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi
kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap
melayani mahasiswa dengan sangat fair
Kolaborasi
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Tetap semangat, terus terang saya tetap
fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi
baru atau hasil penggabungan itu tidak
membuat saya merasa dengki, tidak membuat
saya juga terancam tetap fokus terhadap apa
yang kami persiapkan
Tetap semangat
dan fokus
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tetap melakukan yang selama ini saya
lakukan dan sedikit senang dengan tambahan
membantu pekerjaan
Lebih senang
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada
penggabungan, jam ngantor saya sama jam
Tidak berubah
141
makan saya sama, jadi minimum
P : Kuantitasnya sama?
T : Sama
P : Kualitasnya?
T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar
yang di stiba bergabung disini mereka masih
banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sampai sekarang saya senang Senang
P : Senangnya apa ?
T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan
ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas,
ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya
tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih
padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang
nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya
dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi,
bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space
dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada
ruang yang memadai.
Kolaborasi
P : Perasaan yang membuat tidak senang?
T : Perasaan terlalu padat karena kan disini
akan ada banyak orang. Selama ini sih gak
masalah mereka belum ke kantor sama sekali
mereka hanya akan datang kesini ketika ada
kelas disini tapi mereka masih banyak yang
masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi
selama ini belum kelihatan.
Keterbatasan
fasilitas
P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak,
T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti
kalau terlalu padat ya bagaimana
Senang
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Itukan dari universitas, diukur dari pangkat Senang
142
golongan, saya senang dengan gaji saya
P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan
yang diterima dibandingkan dengan yang lalu
T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh
dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial
itu regulasi dari pusat
Tidak
berpengaruh
P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan?
T : Tidak ada
Tidak ada
kecemburuan
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya
hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar
masyrakat, melakukan penelitian
Biasa saja
P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang?
T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap
meningkatkan publikasi, harapan saya ya
menjadi pimpinan yang tertiggi
P : Jabatan apa sekarang yang dijalani?
T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya
tidak berminat.
Belum puas
P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih
baik gak,
T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik
optimis
P : Karena ada rekan baru?
T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih
fokus
Rekan baru
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Oh justru gak banyak menerima karena ada
banyak teman teman yang membantu jadi akan
ada tambahan orang untuk mengurusi bidang
bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus
pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya
akan senang karena akan ada lebih banyak
teman.tapi jabatan secra stuktural yang
Rekan baru
143
dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada
gambaran karna saya gak pengen tanggung
jawab seperti itu.
P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada
tambahan baru
T : iya,
Senang
P : Ada penolakan ?
T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada
tanggung jawab yang kondensinya sangat ke
progdi karena saya gak menguasai mungkin
saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke
tanggung jawab kepercayaan.
Fakus
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena
saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke
masyarakat.
Seperti biasa
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Penelitian emang kita harus fokus dan
selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk
kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang
sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk
informasi informasi atau undangan undangan
presentasi seminar itu ada pasti itu akan
mendukung latar belakang PBI dan sastra,
dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus
ke pengembangan material.
Lebih fokus
P : Yang sebelumnya masih campur aduk,
T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang
berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak
repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa
unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke
PBI.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
144
merger?
T : Karena lebih banyak koneksi dari teman
baru. dulu ada permintaan untuk melayni
masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya
teman teman yng baru mereka akan lebih
banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang
untuk melyani masyarakat jadi masih banyak
peluang, dulu saya diminta untuk membantu
melayani permintaan masyarakat, sekarang
lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini
mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang
untuk mengabdi.
Lebih banyak
koneksi
P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada
yang lain yang mau bapak sampaikan ?
T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini
belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada
beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri
sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan
mahasiswa masih seperti yang dulu, karena
StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang
disana, mereka kesini paling untuk mengajar
dan rapat.
Masih dalam
proses
penggabungan
P : Harapan kedepan ?
T : Saya harap universitas tetap membantu baik
dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya.
Univesitas
membantu
proses
penggabungan
145
Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8)
Hari : Kamis, 27 Juni 2013
Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
A : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu
ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat
seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai
dosen begini, pasti masing2 memiliki
kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang
baru misalnya dalam melakukan penelitian,
untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Semua memiliki
kesempatan yang
sama
Malah kami juga bekerja sama dengan mereka,
dengan hal misalanya dalam melakukan
pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak
Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin
antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba,
seperti itu.
Kerja sama
Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih,
kayaknya masih biasa, belum ada perubahan.
Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu
karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai
pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi
nanti kedepanya apakah akan tetap masih
seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan
FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya
Masih seperti
biasa
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
146
T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk
sementara ini belum terlalu terasa efeknya.
karena nanti itu kedalamnya secara internal
sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses.
Jadi hal2 seperti itu belum terasa.
Masih sama
Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah
formal, lebih resmi, saya belum bisa saya
bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya
bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs
sendiri. Bagaimana memberikan keadilan
kesemua pihak
Masih proses
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Masih sama. Seolah juga tidak ada
perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena
sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA
mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat
mengajar d fbs.
Masih sama
Apakah merasa terancam karena ada pendatang
baru?
Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih
layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai
1 keluarga.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya
lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan
pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger
atau tidak merger saya tetap kerja hari itu.
Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya
Masih sama
147
tidak seperti itu
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih
semangat.
Lebih semangat
Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?)
seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi
bekerjanya lebih bersemangat
Teman baru
T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.
Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak
merasakan dampak langsung. Sebenarnya,
seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg
sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15
Biasa saja
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu.
gini, saya tanggungjawab saya masih kan
mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak
berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau
mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2,
karena yg saya layani tetap mahasiswa saya
sebelumnya jadi tidak ada seperti apa...
Masih sama
Tapi kalau misalkan saya harus melayani
mahasiswa dari STIBA, saya akan
memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI.
Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak
seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan.
Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya
mahasiswa FBS.
Memberi
perlakuan yang
sama
148
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah
merger?
T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah. Masih sama
Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang
kami bekerjanya lebih keras. karena memang
posisi saya sebagai salah satu tim managemen,
harus tau kok ni mau apa.
Bekerja lebih
keras
Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa
namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan
kepada staf kepada flop. Jadi memang tim
manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini,
jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu
pimpinan mepunyai kewajiban untuk
menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras,
karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa
atau tidak.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada
yang minta training saya lakukan dengan baik
Masih sama
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan
berangkat sama dan pulang sama
Masih sama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi
mengajar bukan karena merger tapi karena misal
ada mahasiswa yang attitude jelek
Masih sama
149
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW,
jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan
UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya.
Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam.
Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada
karena sesuai aturan UKSW.
P : Deskripsi kerja sama?
T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya
kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena
merger.
Sesuai standar
UKSW
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi
progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan
mahasiswa
Masih sama
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger
dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya
ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan
karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya
melihatnya teman2 yang lain yang berusaha
menyesuaikan diri karena mereka yang masuk.
Tidak
terpengaruh
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Susah ditentukan, karena harus melakukan
penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan
Masih sama
150
mengobservasinya.
Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus
melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang,
setelah merger, dosen baru tidak serta merta
mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai
beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari
mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke
personal, tapi tidak bisa digeneralisasi.
P : Ada keluhan?
T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan.
Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama
saja.
P : Keluhan yang sering didapat?
T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya
membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya
disana dan kami juga punya budaya mungkin
belum pas.
Perbedaan
budaya
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Sama saja. Mungkin karena saya belum
menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun
mereka melakukan penelitianpun, belum bisa
diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa
memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara
administrasi sudah dosen FBS.
Masih sama
P : Kalau dari dalam diri sendiri ada
peningkatan?
T : Sama saja, kalau harus meneliti ya meneliti,
pengajuan ya pengajuan. Tidak ada
151
hubungannya dengan merger.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Harapan untuk merger?
T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya
semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama
dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang
mesuk PBI dan sastra.
Izin segera
keluar
Suasana kerjanya tetap, kekeluargaan,
komitmennya juga tetap, tidak berubah
Semangat kerja
terjaga
Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4)
Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 14.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
H : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap
merger.
Pesimis
Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW
mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya
membimbing menurut saya dan itu tidak
terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS
tidak tahu merger itu bagaiman.
Membutuhkan
pengarahan
dan
pendampingan
Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak
misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak
masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di
Banyak
masalah
152
FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya
saya sudah bilang dari awal harus jadi satu.
Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2
PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh
presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya
dikala saat ini dimana jurusan2 semakin
meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan
SDM dengan menerima 10 orang yang aku
tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman
karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan
mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi
yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya
kurang dari sistem SDM
Membandingk
an
P : Jadi bu H melihat karirnya setelah
penggabungan ini tidak yakin
T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita
mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya
seperti itu sih karena itu tadi, memberikan
sesuatu kepada orang yang tidak tahu
bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis
sih kalo saya
Pesimis
P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu
?
T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak
tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna?
Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi
ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak
Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1
orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini
masalah dengan teman2 mereka juga kurang
profesional, menurut saya. Dalam arti gini,
mereka banyak yang berteman dengan rekan
STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa
kita mengevaluasi teman sendiri
Pesimis
P : Kalau melihat sekarang ni apa ada
153
kemungkinan?
T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya
kondisinya tadi itu.
dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu,
Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah
pensiun. inikan kita harus berfikir
menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3
padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang
belum selesai, lama sekali. yang satu
barmaslah. itu satu,
Studi lanjut
Dosen
Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3
kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka
tau bagaimana? Karena sekarang ini yang
berkembang, setelah teman2 STIBA masuk
FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini
bermasalah juga karena brehubunga dengan
uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga
itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak
membuat teman-teman di STIBA untuk tidak
berpikir panjang,
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Secara fungsional saya sudah keluar dari
situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural
masalahnya mungkin kesempatan itu ada.
Masih
berharap
Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh,
karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu
tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat
menjadi dekan waktu itu saya sangat
optimistik.
Pesimis
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
T : Setelah saya ngomong dengan pak john
gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi
kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi.
saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan
turun dan sekarang merger inikan masih sangat
Kurang di
akomodasi
154
belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti
bilang kalau izin belum keluar universitas tidak
boleh menerima mahasiswa, kalo menerima
bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan
ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga
mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini.
Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan
akan turun dan sekarang merger inikan masih
sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya.
Takut
Dikti bilang kalau izin belum keluar,
universitas tidak boleh menerima mahasiswa.
kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan
sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan
orang tua juga mungkin gak tahu kalo
kondisinya seperti ini.
Tunggu izin
Dikti
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ya terus terang itu cukup berimbas
tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya
karena saya punya hal lain yang saya kerjakan.
Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini,
karena saya melihat ini tidak benar.
Cukup
berimbas
Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya
mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga
teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak
yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3
tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu,
lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus
menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini
agak minder seperti yang itu bilang tadi,
mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan
belum jelas.
Studi lanjut
dosen
Mereka masih bayar sendiri kalo seminar,
kaena mereka masih pakai nama STIBA
mereka masih harus bayar sendiri tapi ada
beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha
Terjadi
ketidakadilan
155
ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran
saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting
cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya
kurang tau saya
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Kalau sekarang lebih meningkat karena
lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat
struktural karna butuh pengorbanan.
Lebih
bersemangat
T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu
ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa
lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu
harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu
Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh
meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga
meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga
faktor dosen yang lemah ini sangat
melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau
ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya
sedikit ga sampai 50%.
Memberi
contoh kepada
bawahan
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba
tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan,
ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya
jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak
mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi
kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana
caranya justru itu meningkatkan kreatifitas
saya, dan menurut saya itu tidak begitu
berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti
publikasi, terus mengajar kumpul bahan,
justru kalau menurut saya yang saya tidak
punya itu fakultas karena mungkin pimpinan
berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah
diinformasikan.
Meningkatkan
daya jual diri
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
156
T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi
yang mereka lakukan sih tapi, terutama
mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya.
Cuman ada hal-hal yang meronta kayak
misalnya waktu buat brosur sastra tidak
dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah
merger,
Mengimbangi
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Di FBS ini terus terang saya merasa
minoriytas karena teman2 cukup majority gitu.
Terasingkan
T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan
yang datang dari ketua progdi dan segala
macam Cuma kalo saya membuat suatu
pekerjan maka saya harus didukung oleh
pimpinan FBS jangan samapai saya bilang
enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah
saya alami makanya saya lebih ke enggak saya
lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu
nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal.
Membutuhkan
dukungan
pimpinan
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
T : Karena saya memandang diri saya tidak
berkaitan dengan program Merger StiBA saya
berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja
dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap
mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya.
Tidak mau
terpengaruh
Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena
kondisi FBS yang seperti ini saya harus
memperkaya diri saya supaya daya jual saya
bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa
diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka
ngomong dengan teman-teman yang lain diluar
uksw
Meningkatkan
daya jual diri
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau
jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan
untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja
Masih sama
157
menurutku gak ada efeknya.
P : Dari sisi mengajarkan?
T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada.
Dengan teman2 STIBA juga oke,
Cuma masalahnya kan saya bukan dengan
teman STIBA personal tapi kan masalah
sistem.
Masalah
sistem
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho
yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus
terang, apalagi setelah saya tahu bahwa
menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada
monitor. Saya mencoba sekali memisahkan
perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi
pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya.
Terbebani
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen
menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada
hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada
jadi menurut saya apa itu ada hubungannya,
Tidak
kepikiran
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sekarang saya senang karena beban saya
turun. karena gini masalahnya.
Senang
Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg
tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya
dalam beberapa kasus ya.
Terjadi
masalah
kepemimpinan
Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang
bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya
berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan,
tapi kondisinya mereka memutuskan setuju
dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai
pimpinan gitu lho.
Komunikasi
tidak berjalan
dengan baik
Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena
waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya
Pertimbangan
ekonomi dan
158
melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman-
teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja.
Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di
belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena
saya juga orang penelitian jadi saya babat topik
ini baru saya ambil metodologi yang tepat
seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi
seperi itu.
Hukum belum
tuntas
Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang
atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu.
Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur
karena terus terang saya merasa ini
pertandingan yang tidak akan saya menangkan.
Lebih senang
Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa
pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu
udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa?
saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang
setuju di merger ini tanpa koma, karena saya
tidak bisa melangkah dengan keraguan saya.
waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda
sekali
Kepemimpinan
yg tidak
berjalan
dengan baik
Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam
banyak hal dalam merger ini yang harus
mendapat perhatian lebih. brand power belum
ada, gedung belum ada, izin merger belum ada,
kaya gitu, banyak hal sebetulnya.
Perencanaan
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Saya melakukan sistem yang namanya
selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal
yang aneh saya tidak datang di rapat terus
terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak
tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena
yang saya tahu MOU banyak kelemahannya,
Lebih selektif
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
159
T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya
tidak punya kapasitas untuk penilaian nah
kebetulan saya juga pernah mengajar waktu
saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya
pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya
suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan
saya suka dengan leadership sekarang ini
masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem
yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen
tidak berhak mengosongkan kelas hanya
dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau
ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi
terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin
karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen
STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan
mereka merasa nggak enak mengontrol orang
yang selevel dengan mereka,
Kurang
terkontrol
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut
saya.
Meningkat
Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke
kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita
sering ditolong oleh pemerintah.
Kualitas
ditingkatkan
Bagaimana kondisi pengabdian pada
masyarakat setelah merger?
T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat
tidak masalah.
Berjalan
dengan baik
Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini?
T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS
mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu
kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah
satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda
tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena
kalau saya melihat proses peluang kompetitor
kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor
Tingkat daya
saing
160
kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya
kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa
inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan
tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk
masyarakat.
Harapanya kedepan?
T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan
tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.
Pesimis
Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9)
Hari : Jum’at, 19 Juli 2013
Waktu : 09.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
T : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Lebih bagus Lebih bagus
P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ?
T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan
merger karena stiba tidak sehat secara keuangan.
Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami
dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa
dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak
mungkin kami biayai sendiri
Financial
STIBA kurang
sehat
Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai
semua. Itu yang paling praktis.
Financial lebih
baik
P : Pertimbangan lain ?
T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi
karir
Masalah
financial
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo
promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee,
Sesuai
peraturan
161
kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu
mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu
dengan aturan pemerintah
pemerintah
Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau
publikasi disini, kalo tidak ada uang. Itu
kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua
itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo
misalnya mau presentasilah atau publikasilah,
kan dibayarin
Publikasi
karya lebih
terjamin
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain
karena itukan subjective.
Nyaman
Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin
tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah
keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan
macam-macam kita kalo dari UKSW sudah
merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat
tunjangan tengah bulan dapat.
Dijamin dalam
peraturan
P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ?
T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang
lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah
bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan
hanya dosen tapi non dosen juga.
Tunjangan
kesehatan
lebih terjamin
P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat
kondisi teman2 yang lainya apakah mereka
merasakan hal yang sama atau ?
T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama,
kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja
baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya
sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi
saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo
mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya
kepada yang lain, inikan subjective
Sama, sudah
diatur dalam
perutaran
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
162
T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya
seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada
aturannya,
Sesuai aturan
Jadi saya lebih produktif setelah merger karena
dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di
UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini
tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa.
Lebih
produktif
P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan
keuangan?
T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti
keuangan paling utama,
Pertimbangan
financial
Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin
banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan
iskusi. Karena kita diskusi itu sudah
menyinggung tentang mau tulis artikel apa,
pendekatan terbaru tentang pembelajaran,
sekarang.
Teman baru
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Meningkat Lebih
semangat
P : Apa yang mendorong selain yang telah
diungkapkan tadi?
T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat
study, karena saya sudah dipercaya dijabatan
tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi
saya tidak bisa hanya duduk mengajar.
Mendapatkan
promosi
jabatan
P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat
jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar
lebih bersemnagat
T : Mungkin itu saja yaa.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif
tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat
orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap
bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca
Masih seperti
biasa
163
artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu
dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak
hanya setelah merger
P : Soal tanggung jawabnya?
T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru
saya terima kalau dalam hal mengajar, sama
Masih sama
P : Dalam hal Krativitas?
T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua
punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar
mengajar mungkin bertambah karena kita bisa
lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal
menulis artikel presentasi diluar itu, dll.
Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan
tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Kalo saya sama saja, tidak berubah. Masih sama
Dari dulu saya mengajar itu passionate
bersemangat mencoba hal baru materi
dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi
dari dulu saya tidak berubah. Ya senang,
semangat ga berubah saya, kurang lebih sama.
Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya
bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak
bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia
bisa.
P : Ok..lebih kreatif mutunya
T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti
memproduksi hal-hal baru
Produktif
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi
Lebih
semangat
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Sama saja Masih sama
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
164
kemangkiran setelah merger?
T : Biasa. Masih sama
Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya
diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal
misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada
batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas
kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai
terlambat semua mahasiswa jadi aneh
maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah
mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang
lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya
yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih
disiplin ya karena ada aturan, aturan kan
mambantu memang disini ada tapi..batas nilai
tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat
mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi
mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa
jadi aneh
Lebih displin
P : Emang kalu disini dulu nggak ada
punishment..
T : Teguran
P : Teguran... Tidak berpengaruh?
T : Masih ada dosen yang terlambat makanya
masih ada beberapa semester yang belum keluar
makanya jadi nilai A semua
P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang
perbedaan antara kedua lembaga perbedaan
antara
T: Dalam hal budaya akademik. karena disini
tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi
bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong
masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk
Perbedaan
budaya
akademik
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa
berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari
Senang dapat
berkarya lebih
165
segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat
saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang
memanfaatkan fasilitasnya.
P : Hal apa yang membuat anda senang dalam
proses merger ini?
T : Yaa terutama dalam menjalankan karir,
keuangan lebih bagus
Secara
financial lebih
menjanjikan
Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari
dulu saya sudah banyak berteman dari yang
diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya
sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas
dimana itu semua kan gelap,sekarang
resmi..Gelap maksdunya
Teman baru
P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam
proses merger ini?
T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari
salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim
yaa, mungkin lebih yang mengalami merger
adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu
Repot
P : Ada yang tidak senang nggak?
T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus
bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja
P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang?
T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya
telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang
kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi
kesini lagi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum-
sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada
aturanya kan menhacu pada aturan di uksw.
udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai
aturan
Lebih baik
P : Sesuai dengan jobdesc?
T : Ya.. Lebih.. Kalau mungkin kamu tanya
166
orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara
mereka merasa kurang, tapi kami kan yang
masih kurang ditambahin pasti pasti disana
P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi
sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang
T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua
keputusan semua pegawai STIBA dan merasa
tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari
kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2
kali gaji, disini kan tidak..haa begitu
Lebih adil
P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak
Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan?
T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada,
sama aja
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya
hanya dosen biasa
P : Dengan jabatan itu senang?
T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk
mengembangkan penelitan dan pengembangan
masyarakat dilingkungn FBS
Senang
P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang?
T : Nggak ada, senang
P : Tidak merasa repot, dirugikan?
T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang
dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama
saja
Biasa saja
P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan?
T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini
Tidak pernah
menolak
pekerjaan
P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti
tu?
Melakukan
yang bisa
dilakukan
167
T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa
tidak
P : Hal apa yang mendorong?
T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa
harus nolak
P : hanya karena pekerjaan saja?
T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks,
kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo
kita tolak itu melanggar aturan. Selama kita
tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun
beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa
15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah
banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang
sama, jadi pokoknya menurun
P : Gajinya
T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu
kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata
kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa
sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3,
4 orang kan sama saja mengajar 20 orang
Imbalan
meningkat
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini
ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi
jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya,
saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu
haru tanya kemahasiswa atau yang
mengevaluasi saya
Biasa saja
P : Kwantitas menurun, kwalitasnya?
T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini
kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu
logiknya begitu
P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang
dulu?
T : Ya, biasa aja
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
168
merger?
T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu
saya masih tidak ada motivasi.
Lebih baik
Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah
lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau
lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status
mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi
sekarang kan sudah jelas
Kuatir
P : Ada khwatiran ternyata, sebelum
penggabungan?
T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan
terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah
proses ternyata semua tidak ada yang dipecat
Sudah tidak
ada kekuatiran
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian
masyarakat, sekarang jadi banyak kan
Ada teman
baru
P : Lebih meningkat?
T : Iya, lebih meningkat
P : Sebelumnya tidak?
T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada
dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak
ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang
sendiri
Lebih
meningkat
Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini?
T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap
mahaiswa yang ada beberapa yang tidak suka.
Tapi sejauh ini tidak ada masalah beberapa yang
ngk suka
Penolakan
mahasiswa
P : Yang tidak suka dari pihak dosen atau
mahsiswa saja?
T : Saya tahu sebelumnya ada, tapi saya tidak
tahu kenapa, ada dose tidak suka, kalo pegawai
semua suka, dosen ada, tapi, saya tidak tahu
siapa, karena dulu ada kekhwatiran kalau
dimerger mereka akan kehilangan pekerjaan itu,
Penolakan dari
dosen
169
salah sat, tapi saya tidak
P : Sejauh ini sudah terbukti ya
T : Kan belum selesai ni prosesnya, sebenarnya
secara literal sudah Cuma tinggla legilitas
P : Dari diri pak toar sendiri yang di khwatirkan?
T : Beberapa dosen lebih terjamin karenakan
sekarang fasilitas sama tapi bayaranya lebih
murah, harusnya kan lebih bagus, nanti ijazahnya
uksw lebih praticius, tapi kan bayarnya kita
lebih murah dibandingkan mahsiswa asli uksw,
jadi mereka harusnya, tapi ada beberapa menolak
itu banyak lho, yang transferan dari FBS, nah itu
faktornya kali, mereka tidak mau kembali
karena dulu sudah pernah menyatakan diri
keluar, tapi itu hanya 3 atau 4 orang.
Penolakan dari
mahasiswa
transferan FBS
A : Yang lain yang dikhwatirkan pak Toar?
B : Nggak ada kekhawatiran, karena semuanya
berjalan dengan lancar, ngk ada
Tidak ada
B : Ya cepat selesai, supaya kita bisa, sekarang
kan masih gelap, karena pemerintah belum
menyetujui, tapi semuanya kita belum bisa total,
terutama mahasiswa yang masih disini di stiba,
tapi nanti paling lambat kan akir tahun ini sudah
selesai, kemarin sudah presentase ke surabaya
dan pemerintah sudah ok
Cepat selesai
P : Harapan pak Toar dari penggabungan ini
terhadap diri pak Toar?
T : Ya, saya harap bisa lebih berkembang, bagus
dari sebelumnya, kalo saya bisa butikan itu.
Sekarang kalo saya, dosen itu patokanya tidak
mengajar tapi publikasi, mengajar dari dulu
semua dosen gitu tapi yang membedakan
menjadikan dosen yang lebih tahu publikasi,
saya harapkan saya akan lebih banyak meneliti
dan publikasi, sudah 3x saya presents, dulu nol
Bisa lebih
berkembang
170
P : Sepertinya pak T lebih bersemangat
sekarang?
T : Ya, senang , terutama karena karir, dulukan
karir ngk ada, sejak 2001 saya soen disini sampai
200.. Cuma 1x saya publikasi, itupun skripsi
baru sejak 2012, saya sudah 2 artikel
terpublikasi, sudah 3x presentase international,
dan dulu ngk
Lebih
semangat, karir
lebih terjamin
P : Harapan pak T secara kelembagaan dalam
penggabungan?
T : Ya, saya harap fbs bisa lebih kuat, lebih
bervariasi, lebih terlihat FBS nya, karena
sekarang sudah ada 2 progdi, dulukan FBS
pendidikan, sekarang dari stiba masuk progdi
sastra, jadi lebih berwarna kan, kan lebih bagus
FBS lebih
kuat,
berfariasi,
lebih bagus
Hasil wawancara dengan Ibu D (Dosen STIBA/M10)
Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
D : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Maksudnya.. Masudnya kalau soal masa
depan karir saya kalo jatahnya itu masih banyak,
tergantung individu.
Tergantung
individu
Memang kalau individu saya sudah
merencanakan masa depan karir saya. Jadi tanpa
terpengaruh penggabungan ini. Kalo masalah
masa depan itu kan individu, jadi walaupun
bergabung atau tidak dan itu tetap dan sudah ada
plan-plan sendiri memang, jadi maksudnya.
Sudah
direncanakan
sendiri
171
P : Setelah penggabungan ini, bagaimana ibu
melihat, apakah akan ada perubahan lebih baik
kedepan atau sebaliknya?
T : Ohh mungkin kalau pengembangan profesi
secara pribadi ya.
Lebih baik
Tidak terkait merger atau tidak, jadi mungkin
maksudnya dengan adanya penggabungan ini
akan dibantu secara Fasilitas kali yaa, fasilitas
gembangan perbaiki. Saya melihat memang ada
fasilitas itu lebih baik, misalnya kalau mau pergi
seminarkan, proporsinya memang berbeda ya.
Jadi akan lebih banyak dan fasilitasnya itu akan
menunjang pengembangan profesi
Fasilitas yang
lebih baik
P : Dibanding dengan yang sebelumnya?
T : Yang sebelumnya memang tanpa disini
memang dikasih memang porsinya tidak
sebanding dengan yang disana. Cuman sekali
lagi saya juga tetap mengembangkan profesi
saya, misalnya pun pangkat saya disini sudah
rektor itu kan dengan penggabungan atau
penggabungan sama yaa... Saya secara pribadi
bisa, jadi mungkin dilihat dari penggabungan ini
dari intent fasilitasnya.
P : Berarti mendukung?
T : Untuk penggabungan, saya bisa menikmati
fasilitasnya, ya sedikit lebih baik dari
Sebelumnya
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Oo. Kalau saya untuk selama ini tidak
deh..dan memang belum kearah sana untuk saat
ini sih. Ya itu tadi kalau naik pangkat, naikkan
pangkat sebelumnya juga saya bisa tetap bisa,
tidak terpengaruh penggabungan ini. Cuman
kalau memang seminar keluar negeri itu juga
saya dapat fasilitas, maksdunya
Tidak ada
pengaruh
172
menunjang..penunjang
P : Dalam hal promosi bu Deby melihat setelah
penggabungan ini apakah lebih terbuka ke
depan atau?
T : Soalnya untuk saat ini saya belum kearah
sana, jadi saya tidak berpikir kesana untuk saat
ini, sayanya yang tidak kearah situ
Belum ada
gambaran
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Kalau keamanan, kalu misalnya saya pikir..
kan sama-sama dosen yayasan jadi Sama-sama
aman, amannya lho yaa, jadi sama-sama aman,
dan dosen-dosen tetap juga aman
Sudah terjamin
P : Tidak khwatir dengan penggabungan ini?
T : Tidak, soalnya kalu sudah dijaminnya,
katanya yayasan sudah tetap dosen tetap jadi
sama-sama aman
P : Berarti sudah ada jaminan
T : Ya, itu udah SK-nya yayasan
Sudah dosen
tetap
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Melakukan pekerjaan yahh tambah terdorong Lebih baik
P : Hal apa yang membuat bu D lebih terdorong?
T : Soalnya disana... Apa yaa ee mahasiswanya
juga lebih Banyak tanggungjawab dalam
mengajarnya, 40 anak setiap kelasnya
pekerjaanya lebih berat dan banyak dan dari itu
saya terdorong untuk memaksimalkan itu
menyelesaikanya,
Mahasiwa
lebih banyak
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Semangat.. Disini juga sangat semangat Sangat
semangat P : Tidak ada yang membuat berbeda?
T : Berbeda ya udah jelas, environmentnya
P : Yang membuat berbeda untuk semangat lagi
apa ibu?
T : Soalnya banyak dosenya, jadi kita melihat
Teman baru
173
dosenya apa misalnya ee koordinasi saya juga
senang. Soalnya mahasiswa juga banyak, tim-
timnya banyak, memang koordinasi jadikan
harus semangat, harus..kalau tidak gimana
ngeceknya
P : Lebih komplex koordinasinya, karena
bertambah ya?
T : Ee, soalnya banyak mahasiswa, kompleksnya
juga banyak dosenya juga, kalau disini kan
masih satu. Kalau disini tidak usah koordinasi
deh, kalu untuk cek ini tidak koordinasi setiap
minggu masih bisa. Kalau disana kan dosenya,
koordinasinya harus seminggu sekali, jadi
otomatis harus lebih semangat ya
Adanya saling
koordinasi
P : Tidak terlalu terbebani dengan dengan
keadaan seperti itu bu?
T : Soalnya sebelum disana saya sudah bekerja
keras jadi ya. Walaupun memang kaget karena
terlalu banyak, koreksianya banyak, tapi
sebenarnya saya sudah koreksinya. Jadi saya
minta tolong, sudah beberapa tahun kerja
Sudah terbiasa
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Saya tanggungjawab, komitment Tanggung
jawab dan
komitmen
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Harus bisa menyesuaikan, kan tadi saya
bilang ada rutinitas yang cukup berbeda menjaga
kerjanya agak cukup berbeda. Terlihat seperti
yang saya atakan tadi kalu disini koordinasi bisa
ngk seminggu. Kalau disana kan harus tiap
minggu karena banyak, jadi harus bisa
menyesuaikan, adaptasi
Adaptasi
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
174
T : Ya meningkatkan, karena itu masih banyak
kompleks kerjanya, jadi lebih bernisiatif, kalau
tidak tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa
Lebih
bernisiatif
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Memang kebanyakan disini, jadi kalau
kesana itu misalnya kalu rapat, misanya
koordinasidi kumpulkan
Masih seperti
biasa
P : Dibanding sebelumnya ibu merasa jumlah
kehadiran dan volumenya?
T : Soalnya belum resmi kesana semua sih,masih
disini
P : Maksudnya baik disini maupun disana, ketika
digabungkan jumlah kehadiran ibu dibanding
proses penggabungan ini?
T : Ya itu sulit, karena masih disini, jadi
tafsiranya hitunganya masih banyak disini.
Soalnya disana itu hanya rapat dan koordinasi,
cuman sedikit, soalnya masih banyak disini
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Senangnya.. Ya itu tadi semangat tambah,
motivasi tambah, karena contohnya ikut
seminar diluar dibayarin dari itu saya semangat
Tambah
semangat
Kalau yang kurang senangnya itu yang mungkin
masih penyesuain tadi ya..rutinitas sehari-hari,
jadi harus koordnasi setiap minggu jadi ngah-
ngah, ya jadi mungkin itu ya
Perlu adaptasi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Maksdunya 2 kali jadi objektif aja, 2 kali dari
gaji yang biasanya
Lebih baik
P : Ibu merasa adil disitu?
T : Iyalah, makanya udah digaji 2 kali
P : Ibu merasakan ketidakadilan dalam hal
peneriman imbalan?
Lebih adil
175
T : Ya kerjanya kan berat, kasih imbalan 2 kali,
karena kerjanya memang berat yaa harusnya
memang harus seperti itu.
P : Selama proses ini?
T : Sebelum proses merger ini masih cuman
kepentingan keuangan, udah terkoordinator
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Disin saya menduduki jabatan Puket I. Sibuk
P: Perasaanya dengan posisi ibu yang sekarang?
T : Dulu hanya waktu pertama-tama kali itu lo.
Seperti apa yag diperlukan untuk proses itu.
Sesudah terlewati bisa nyantai-nyantai, hampir
selesai jadi. Jadi tinggal sedikit untuk
menghubungkan yang disini dan FBS.
P : Oke, selama proses merger itu berjalan
perasaan ibu bagaimana?
T : Ya, kayaknya kok berat sekali gitu ya,
masalahnya kompleks. Maksudnya ini dimana,
maksudnya itu gimana, kekhawatiran2, lama-
lama jadi dikerjain sedikit-demi sedikit
Terasa berat
P : Terbiasaa??
T : Sudah ada gambaran.
P : Kan sebelum penggabungan ini, ibu memiliki
jabatan ya. Nah sekarang masih punya jabatan
dalam proses penggabungan ini?
T : Tidak punya..
P : Nah bagaimana perasaan ibu?
T : Saya malah senang karena saya masih punya
anak kecil jadi bisa sedikit konsentrasi sama
anak
Senang
P : Harapan ibu kedepan dengan posisi jabatan
setelah proses penggabungan ini??
T : Masih fokus pada penelitiann saya
Fokus
penelitian
P : Ibu melihat kedepan peluang itu ada atau
semakin susah?
Belum
tergambarkan
176
T : Tidak tahu juga ya sampai sekarang
P : Merasa senang?
T : Banyak mengurus anak, dan konsentrasi
penelitian
Sibuk urus
keluarga dan
penelitian
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab setelah merger?
T : Ya, mungkin selama pekejaan itu dalam
lingkungan saya maka saya terima, dan jika saya
ditawarakan contohnya mengajar IT, ya mungkin
saya menolak karena itu bukan lingkungan saya
untuk mengajar.
P : Sejauh bisa,
T : Ya memang kapasitasnya disitu
Melakukan
sesuai
kemampuan
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Proses pengajaranya aktif Aktif
P : Ibu terlibat dalam mengajar baik di STIBA
maupun UKSW
T : Yaa, karakteristiknya berbeda ya. Punya
kelebihanya sendiri, ada kelebihanya sendiri dan
ada kesulitanya sendiri
Berbeda
karakter
P : Kalau di STIBA sendiri kualitas pengajarnya
setelah penggabungan ini?
T : Kan dosenya disini sedikit, jadi lebih intensif
sedikit
Lebih intens
P : Dibanding ibu melihat keterlibatan di FBS?
T : Lain ya, lain, karakternya lain, kalau disana
banyak. Jadi disini kan intensif sedikit, kalau
disana banyak. Jadi pengajaranya harus, apa itu
jadi seperi yang saya bilang tadi harus koordinasi
tiap minggu. Terus tugas-tugas yang diberikan
lebih banyak. Ada masukanya supaya mereka,
tempaan pada the inforcement untuk
mahasiswanya itu kencang
Terkoordinasi
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
177
T : Saya dulu turun nggaknya bukan karena
penggabungan atau nggak, karena kondisi
pribadi, kemarin saya punya anak kecil
Tidak
berpengaruh
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
T : Pengabdian saya belum, masih sedikit, dan
juga ngk ada hubungna dengan penggabungan
atau tidaknya,karena memang saya masih fokus
pada penelitian. Jadi lebih banyak saya
meninggalkan anak-anak saya
Masih sedikit
Harapan ibu terhadap penggabungan ini gimana?
T : Baik, ya masing-masing bisa menyesuaikan
diri, dan kita semua enak, makssudnya sama-
sama simbiosis mutualisme
Saling
menguntungka
n
P : Yang ibu khawatirkan tehadap penggabungan
ini kedepan?
T : Dulu daya khwatir tentang izinya, sekarang
keihatanya sudah mau turun sepertinya
Perizinan
P : Secara internal?
T : Sulit untuk menyesuaikan diri dengan ritme
kerja, tapi untungnya saya sudah pernah
mengajar disana
Sulit
menyesuiakan
diri ritme kerja
178
Hasil wawancara dengan Ibu D (Pegawai FBS/M11)
Hari : Senin, 24 Juni 2013
Waktu : 14. 00WIB
Niko : Pewawancara (P)
D : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Karir, di UKSW,kalu saya ibu melihat tidak
bisa seperti di tempat lain ya. Karena dulu saya
pernah bekerja di perusahaan asing yang seperti
itu yang jenjang karirnya itu kelihatan. Tapi
selama saya bekerja di UKSW ini hasilnya tidak
terlihat gitu.
Membandingk
an
Jadi STiBA merger dengan FBS pun juga tidak
berpengaruh ya, terutama pegawai non akademik.
Tidak
berpengaruh
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Enggak ada juga tu, saya pikir eeem karena
selama ini pun saya bekerja tidak ada promosi
promosi itu.
Masih sama
Hanya dari keteraturan kepegawaian itukan ada
peraturan yang 4 tahun pertama akan ada ada
kenaikan secara otomatis, empat tahun lima tahun
itu aka ada kenaikan otomatis. Tapi untuk
promosi ya, selama ini belum ada sihh.
Sesuai
peraturan
kepegawaian
P : Jadi setelah penggabungan inipun sepertinya
nggak akan nada promosi ya?
T : Enggak,
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Eee kalo untuk pekerjaan, emm apa namanya Kurang
179
memang sih ada tapi secara struktur atau apa ya.
Karena selam ini, lingkungan kerjanya itu kurang
kondusif, karena ada hal-hal yag sedikit
perbedaan diantara kami begitu
kondusif
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Iya emm kalo saya mungkin berusaha bekerja
semaksimal mungkin, instropeksi, dulu sering
melaukan ini, yang penting lebih termotivasi
Lebih
termotivasi
P ; Jadi merger ini malahan yang menghadirkan
suatu tantangan?
T : Iya gitu, karena seperti itu pekerjaan ya yang
monopoli ya, itu membuat saya. Aku sih cuman
ini aja. Ya sekarang ketika ada merger ini jadi
pekerjaan selama ini jadi lebih berat buat saya
karena dulunya hanya satu progdi dan itu
dikerjakan oleh dua orang tetapi sekarang
mungkin menjadi dua progdi ini, pekerjaan yang
tadinya dua orang gitu jadi ke semua. Jadi seperti
itu, kemudian dari situ harus berpikir lagi kan, oke
saya harus bagaimana menyelesaikan pekerjaan
yang tadinya dibikin hanya dua orang menjadi
bagian saya semua itu bisa terlesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Lebih
tertantang
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Setalah kejadian ini membuat suasana kantor
menjadi kantor itu kurang kondusif kemudian
ada teman baru lagi yang saling bekerja sama
dengan baik gitu
Kurang
kondusif
P : Yang membuat kurang kondusif itu apa,
prosedur tadi dari bawah tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan pegawai, atau ada satu faktor
lain setelah digabung sehingga membuat kurang
kondusif?
Kurang
dilibatkan
180
T : Sebenarnya yang membuat itu sudah ada
wacana untuk penggabungan dari stiba ke FBS
dekan yang lama itu mengusulkan. Tapi
prosedurnya kami sebagai staff administrasi tidak
diberithukan, itu awal yang membuat keadaan
tidak kondusif. Kemudian waktu sidang ada yang
dibawa kesini satu oang itu yang membuat kami
lebih sediki bisa mencairkan suasana, bisa lebih
kondusif.
P : Proses awal saja yang menggusarkan tapi
setelah itu sudah ada perubahan, maksudnya
semakin kondusif apakah begitu ?
T : Perubahan mungkin,
Proses
perubahan
P : Masih proses ya.
T : Iya, karena sampai saat inipun memang belum
ya.
Karena kami waktu itu meminta pimpinan supaya
job discription diakui secara jelas. Tapi sampai
sekarng pun itu belum terlaksna. Lebih ke
personal masing-masng ya kita harus mengalah.
Penyesuaian
job discription
P : Sebelum merger sudah ada job discription atau
belum ?
T : Ada, ada.
P : Tapi sekarang yang diharapka setelah merger
ada perubahan job description gitu,
T : Iya karena tugas dan taggung jawab
administrasi fakultas itu menuntut pekerjaan
berbeda.
P : Karena ada perubahan struktur ya stelah Adanya
perubahan
181
merger,
T : Iya, dulu tidak ada sekretaris dan sekarang
sudah ada, karena bagian lain ada perubahan
maka dibutuhkan kejelasa gitu ya.
struktur
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab
anda setelah merger?
T : Setelah merger kami ini staff administrasi
kemudian dibagi menjadi 3, karena ditambah
administrasi sastra yang ada di STIBA. Setelah
dibagai gitu tanggung jawab saya sekaranga lebih
ke progdi. Jadi karena sudah ada yang lainnya
jadikan saya juga enteng. Saya hanya akan
memikirkan progdi dan tanggung jawab saya.
Lebih mudah
P : Kalau inisiatif dan kreatifitas kerjanya ?
T : Inisiatif dan kreatifitas ,,, mm... Lebih
berinisiatif sekarang ini, kalau dulu itu lebih apa
yang ada kita kerjakan saja. Tapi ya itu tadi
karena tugas dan tanggung jawab yang tadinya
dibebankan untuk 2 orang sekarang menjadi satu
orang jadi membuat saya lebih berinisiatif
bagaimana sih saya bisa bekerja lebih tepat dan
akurat.
Lebih
berinisiatif
P : Selain beban kerja apakah ada fakor karena
adanya tambahan tenaga baru sehingga ibu
merasa ada persaingan atau apalah ?
T : Bagi saya kalau bersaing tidak, tapi belajar
lebih banyak.
Belajar lebih
banyak
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Masih sama, karena kami kan disini
memberikan service dan saya berusaha
memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa
Masih sama
182
dan dosen-dosen.
P : Ga ada perubahan ya
T : Kalau untuk pelayanan tidak berubah,
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah
merger?
T : Ya sama aja ya, tidak ada yang berubah. Masih sama
P : Bagaimana menyikapi pekerjaan ?
T : Ya sama sih ya kalau sikap, ya karena itu
tanggung jawab saya ya harus dijaga.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : sekrang lebih berinisiatif ya, Lebih inisiatif
Apalagi dengan adanya teman baru itu yang
sebelum banyak tahu tentang pekerjaan yang ada
jadi mengajari teman itu. Ok, kamu harus
melakukan ini kamu harus seperti ini. Itu yang
harus kemudian membuat saya lebih berinisiatif
untuk mengajarkan hal-hal yang teman belum
tahu kalau saya mmpunyai ide atau apa. Ya saya
share bagaimana seperti ini, ya lebih ini ya. Kalau
ada itu yang tadinya ya sudahlah selesaikan apa
yang ada sekarang harus lebih banyak ohh harus
seperti ini.
mengajari
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Kehadiran kerja sama dari dulu, cuti, absen
sama aja sih, tetap seperti biasa
Masih sama
P : Kalau terlambatnya?
T : Kadang-kadang terlambat
P : Apa berbeda dibanding sebelumnya,
Kadang
terlambat
183
sebelumnya lebih on tme, sekarang?
T : Tidak juga kadang-kadang saya terlambat,
tetapi kalau saya terlambat itu mungkin saya
pulan gedung seperti biasa
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Senang atau tidak senang saya harus bekerja,
seperti itu, saya harus menyenangi seperti itu. Ya
itu tadi hal-hal yang membuat saya tidak senang
ya hal-hal itu tadi
Terpaksa
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Ya sekarang naik ini itu pasti tidak, gaji satya
wacana itu murah rendah. Tapi kembali
bagaimana mengatur keuangan saya. sehingga apa
yang saya dapatkan tidak memenuhi kebutuhan
saya.
Gaji di UKSW
rendah
Saya merasa seperti itu karena bukan pekerjaan
yang sama, yang satu ini mendapatkan apa
namanya.. Lebih, sekarang untuk saya sendiri
walapun sudah sudah mendapatkan gaji
Kurang adil
P : Kenapa hal itu bisa terjadi?
T : Saya paling lama bekerja disini. Ya mungkin
itu tadi. Ya ada sekretaris fakulta yang
pemilihatnya secara prosedural. Ya secara
strukturnya ini juga kan mendapatkan tunjangan
struktural seperti itu, yang tidak sesuai dengan job
description yang dilakukan dengan beban
pekerjaanya
P : Jadi ibu berharap sebenarnya?
Apresiasi lama
pengabdian
184
T : Iya
P : Apakah ibu lebih merasa suka dengan masa
jabatan sekarang, apakah tidak ada perasaan yang
muncul karena ada kekecewaan terhadap
pemilihan sekretaris?
T : Kalau pemilihan sekretaris itu. Bagi saya
siapapun yang menjadi sekretaris fakultas itu,
kalau saya pun akan diplih sebagai sekretaris
tetapi beban pekerjaan itu tadi harus sesuai
dengan jabatan dan finansial, reward seperti itu.
Ya jadi dibilang saya hanay iri atau apa, yang
membuat ketidaknyamanan itu. Ya itu tadi leih
kebeban pekerjaan .
Kesesuaian
reward dengan
beban kerja
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Ya kadang-kadang egois juga sih, sekarang itu
saya kadang-kadang lebih ke job description
Kadang egois
P : Dibanding sebelumnya?
T : Karena dulu saya lebih ketika saya diberikan
pekerjaan. Saya harus menyelesaikan itu
walaupun itu awalnya bukan pekerjaan saya.
Tetapi kalau saya bisa, maka saya kerjakan, tetapi
sekaran kadang-kadang lebih terpaku dengan
pekerjaan orang lain. Karena pekerjaan sekarang
saya itu lebih banyak, ketika itu bukan tanggung
jawab ya kemudian saya, lalu saya bilang gini
bukan pekerjaan saya. Kadang lebih egois juga
sih, mungkin kalau dibilang ya
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab setelah merger?
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
185
merger?
T : Saya kadang-kadang mendengar dengan teman
saya, pengajaran yang diberikan dari dosen stiba
dibawah.. Tetapi sepertinya semakin kesini itu
mereka sudah bisa menyeimbangkan dengn
kondisi di FBS
Mengalami
penuruan
P : Ibu juga melihat seperti itu?
T : Ada beberapa dosen yang baru pindah dari
STIBA, kalau saya lihat kurang bersemangat.
Kurang
bersemangat
P : Kurang greget
T : Tapi ya itu karena,
P : Faktor kualitas atau faktor penyesuaian diri.
T : Mungkin penyesuaian diri karena mereka
mengajar di FBS itu baru
Masih
penyesuaian
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Sekarang lebih meningkat ya karena kami
punya pusat penelitian dan sekarang lebih keliatan
geliatnya, banyak penelitian dan pengabdian
masyarakat. Pengabdian masyarakat itu kok
sekarang lebih.
Lebih baik
P : Lebih berkualitas atau bertambah?
T : Lebih terlihat, pengajar 2 Sekarang lebih
semangat. Saya tidak tahu apakah itu karena
penggabungan ini, atau karena dosen yang ikut
sertifikasi, itu haruss..
Mungkin
karena
sertifikasi
P : Berarti lagi bertepatan sama sertifikasi dosen,
T : Iya , nah saya kurang tahu itu karena
sertifikasi itu kan mereka dalam satu semester
harus terlibat lebih aktif.nah itu saya kurang tahu
apakah karena itu atau karena merger ini,
Bertepatan
dengan
sertifikasi
186
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
T : Pengabdian masyarakat sama, sekarng banyak
yang melakukan pengabdian masyarakat ke
sekolah2 terakhir ini ke jogja untuk membuat
materi untuk peneliti yang ada di indonesia,
seperti itu, itu meningkat.
Lebih baik
Sebelum kita tutup ada hal yang mau dsmpaikan ?
T : Kalau untuk fakultas itu senang dengan
adanya merger ini karena dengan demikian
akhirnya FBS punya satu program studi baru
karena selama ini belum. Saya bekerja disini dari
tahun 2000 atau 2001. Selama ini FBS hanya
seperti ini aja, sedangkan fakultas yang lain
mereka sudah bertambah. Dengan adanya merger
ini saya berharap FBS bisa lebih berkembang
seperti itu.
FBS bisa lebih
berkembang
P : Harapan apa yang ibu harapkan secara pribadi
ataupun lembaga?
T : Pimpinan harus lebih teliti dalam
pengembangan fakultas.
Ketelitian
pimpinan
Kalau ada hal2 sepertin ini, kami bagian
administrasi juga ada motivasi lebih dalam
pengembangan diri. Karena staff administrasi di
UKSw kok hanya di anggap sebagai pelengkap
aja. Yang tidak punya nilai lebih, itu sih yang
saya ingin sampaikan. Kami inikan juga paling
gak memberi report juga ke para pengajar.
Keterlibatan
staff
administrasi
187
Hasil wawancara dengan Ibu P (Pegawai STIBA/M12)
Hari : Kamis, 4 Juli 2013
Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
P : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Pertanyaan seperti itu bingung ya jawabnya,
STIBA itukan dibandingkan UKSW kan lebih
kecil. Kalau bicara jenjangnya ya, maksudnya,
karena saya dulu kan sekretaris pimpinan,
setelah stiba kesini gabung dengan FBS. Kalau
secara keuangan kan bisa saja lebih tinggi
UKSW dibandingkan dengan stiba, tapi kalau
peluangnya lebih besar disini
Peluang lebih
besar
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Sama saja sih Masih sama
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Disana saya senang, disini juga saya
diterima dengan baik
P : Tidak ada yang merasa terancam
pekerjaanya?
T : Kalau yang ngomong juga saya terancam
itu juga tidak ada. Kalau saya tidak ada
Diterima dengan
baik
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Apa pun pekerjaanya saya juga harus
memotivsi teman-teman juga kan. Mungkin
kalau disini kan hal-hal yang kita lalui juga
lebih banyak
Memotivsdi
teman kerja
188
P : Ada perbedaan dibanding sebelumnya?
T : Perbedaan ya sama saja ya, maksudnya
disini diselesaikan secara komputerisasi, kalau
disana kan lebih manual
Sudah
terkomputerisasi
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Tambah semangat, dosen-dosen di stiba
dengan di sini tidak ada bedanya sih
Tambah
semangat
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Disini memang harus disiplin ya Lebih disiplin
P : Rasa taggungjawabnya bagaimana ibu
setelah merger?
T : Apa yang ditugaskan ke saya, saya lakukan.
Proses mergernya kan belum selesai, kadang
kan STIBA kalau ada rapat, mencari berkas-
berkas untuk keperluan merger saya akan
kesana
Taat pada tugas
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan.
Melakukan yang terbaik saja..
Melakukan yang
terbaik
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Sama saja, dulu waktu saya kerja di STIBA
masuk on time pulang on time. Jadi pegawawi
kan ada peraturan, kalau peraturan
kepegawaian disini dengan di STIBA kan
hampir sama
Masih sama
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan. Masih sama
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
189
kemangkiran setelah merger?
T : Ya sama aja, saya disini bekerja dari hari
senin sampai hari jum’at, kecuali untuk
pegawai itu kan diberi hak untuk cuti,
maksimal 12 hari dalam satu tahun. Nah itu
kalau misalnya saya perlu ada keperluan
keluarga baru saya terpaksa ambil cuti, tapi
kalau tidak ya sya tetap hadir bekerja.
Masih sama
P : Waktu bekerjaannya mungkin, kalau dulu
on time, sekarang ?
T : Dulu on time sekarang juga masih tetap on
time
P : Dulu mungkin pulangnya sampai jam 6
T : Enggak sampa jam 6 sih tapi kalau jam
setengah lima itu kadang. Tapi nggak banyak,
tapi ada penambahan, karena dulukan ada
perbedaan juga. Sinikan kadang jam rapat
melampaui jam istirahat. Dulu kalau istirahat
ya istirahat tapi disini kalo istirahat masih ada
rapat, paling nambahnya itu.
Ada
penyesuaian
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Karena kan intinya sama, saya masih di
administrasi, disini juga administrasi jadi sama
aja.
Masih sama
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Karena disini lebih banyak dari STiBA ,
waktu di STIBA pun juga saya cukup. Jadi
sekarang juga istilah iri dengan yang lain gak
ada.
Lebih baik
P : Kalo di STIBA dikategorikan sudah adil
190
berarti disini lebih ada tambahan gitu ya,
T : Iya karena lebih tepat.
P : Apak itu salah satu alasan dosen STIBA
terdorong mendukung merger ini?
T : Gak juga sih, karena waktu itukan awalnya
dari STIBA itu karena dari segi keuangan
memang terbatas dari kami tidak bisa
melakukan hal-hal yang sama dibandingkan
dengan universitas. Kalo secara pribadi dari
dosen dan teman-teman saya tidak tahu.
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Apa ya, bidangnya masih sama sih. Kalau
saya disini cuman kaki tangan
Masih sama
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Menolak atau menerima suatu pekerjan ya
saya sesuaikan dengan kemampuan saya ya.
Saya merasa saya mampu, ya saya harus
bertanggung jawab pekerjaan itu sampai
terselesaikan. Kalau saya tidak mampu
menangani seperti itu saya tolak. Apabila saya
menerima dan saya tidak bisa mempertahankan
hasilnya, dan nanti hasilnya tidak baik sama
sekali, jadi saya kembalikan pada kemampuan
saya aja
Menerima
sesuai dengan
kompetensi
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
191
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Hasil wawancara dengan Ibu O (Pegawai STIBA/M13)
Hari : Senin, 22 Juli 2013
Waktu : 13.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
O : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Saya optimis orangnya diri dulu, jadi ketika
dulu waktu saya di STIBA saya optimis pasti
akan ada perubahan. Perubahan secara karir
saya, perubahan managerialnya gitu. Tapi karena
kebijakan pimpinan merger itu, saya tetap
optimis
Optimis
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Saya merasa disini diterima dengan baik,
apalagi dengan teman-teman dosen, pimpinan,
saya diterima baik. Apalagi dengan saya merasa
disini baik. Lebih nyaman yang pasti saya
senanglah, dan itu untuk menjalankan pekerjaan
jabatanya. Saya hanya bisa buktikan saya
bekerja dengan baik. Biarlah teman-teman disini
yang menilai
Diterima
dengan baik
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Menyenangkan, ya itu tadi kan masih dalama
proses belajar. Saya dituntut belajar untuk bidang
promosi. Belajar dalam hal surat menyurat
diminta belajar untuk menangani surat, terutama
lebih ke promosi untuk dibidang promosi.
Karena dulu kan di STIBA saya dibagian nilai,
walaupun pendidikan background saya
sekretaris, saya sama sekali tidak kepake. Jadi
disni saya ulangi lagilah
Menyenangkan
192
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Nggak pernah menyerah, pokoknya apa
pekerjaan yang baru. Tapi kalau saya benar-
benar ngk tau, saya juga tidak merasa malu
Pantang
menyerah
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Saya senang bekerja gitu lho, jadi penilaian
semangat kerjnya gimana gitu ya. Pokokya kita
mulai 7:30 kan disini, karena disini ada senam
pagi. Jadi sebisa mungkin saya ikut, trus jam 12
istirahat, jam 1 kerja lagi, jam 4 pulang, jadi gitu
Senang
P : Apa yang membuat Ibu lebih bersemangat?
T : Pertama karena saya diterima ditempat ini
dengan baik. Kedua saya dipercayai pimpinan
untuk hal baru diluar dan ketika pastinya senang,
makanya
Diterima
ditempat kerja
baru
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Inisiatif kerja ya selama itu dalam lingkup
saya, dari itu kewenangan saya bisa handle dan
itu persetujuan bersama pimpinan
Sejauh masih
dalam lingkup
kerja
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Ada dikoridor, yang pasti ya gitu, nggak takut
juga sih dalam melayani sesama
bekerja sesuai
aturan
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Ya seperti ni...Gimana ya emm.. Melakukan
pekerjaan sesuai dengan perintaan pimpinan
Bekerja sesuai
petunjuk
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Masih seperti biasa, saya lakukan sesuai
dengan tugas saya
Sesuai lingkup
kerja
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Saya tiap hari datang, tapi saya sempat izin
karena anak saya sakit, saya izin 3 hari waktu itu.
Izin sesuai
kebutuhan
P : Volume berangkatnya, pulangnya,
dibandingkan yang dulu bagaimana?
T : Sama aja, cuman disana Stiba dulu kan jam 8,
kalau disini 7:30 jam 12 istirahat, jam 1 kerja
Datang lebih
awal
193
lagi, jam 4 pulang, jadi tidak ada perbedaan
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Karena semangat saya pasti bisa, dan saya
terus bertahan
Optimis
P : Tidak senangnya?
T : Tidak senangnya itu, saya pribadi ya..kadang
saya sedang badmood. Tapi selama ini saya asih
bisa mengatasinya. Kalau lagi badmood, ya saya
tidak aka memperlihatkanya didepan teman-
teman.
Terkadang bad
mood
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Perasaanya gimana.. Karena terus terang saja
penghasilan waktu di STIBA sama sini kan lain,
lebih nyaman disinilah
Lebih nyaman
P : Jadi merasa sekarang lebih adil dibandingkan
dulu?
T : Bukan adil, tapi lebih kenyamananya, di
STIBA saya dulu juga adil sih, tapi kan bukan
masalah adil tapi kenyamananya, maksudnya
kenyamananya itu tidak terlambat pasti
P : Jumlah imbalanya dibandingkan dengan
stiba?
T : Sama sih, masalahnya cuman on time dan
tidak adanya sih
Lebih tepat
waktu
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Biasa aja sih, karena emang saya nggak
merasa ada perubahan apa, yang dulu saya juga
senang dengan jabatan yang saya dapat. Tapi kan
bukan masalah jabatanya tapi tanggungjawabnya
Biasa saja
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Jika saya mampu dan itu pekerjaan saya,
saya kerjakan
Optimis
Bagaimana perasaan ibu setelah pindah di fik
T : Perasaan saya. Eeeee banyak yang harus saya
pelajari terutama sosialisasi pekerjaan, karna
dulu kan di stiba lingkupnya kecil. Kalo disini
Belajar lebih
lagi
194
kan saya banyak belajar karena lingkupnya besar
walaupun walaupun per fakultas tapi
berhubunghan langsung ke kantor pekerja aktif,
gitu ya
P : Yang dikuatirkan kedepan?
T : Nggak ada saya ngk punya kekhawatiran
apapun, saya dari dulu optimis kok mas
Optimis
P : Harapanya kedepan?
T : Saya lebih baik dari kemarin dan hari ini ya
walapun saya terpisah tapi ya semoga teman-
teman yang di stiba tetap optimis
Hasil wawancara dengan Ibu S (Pimpinan FBS/M6)
Hari : Rabu, 3 Juli 2013
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
S : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Tidak tahu
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : Tidak tahu
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Tidak tahu
Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
195
T : Jadi FBS kan tahun akreditasi, disebutkan
bahwa FBS itu kan Fakultas Bahasa dan Sastra.
Kok progdinya hanya 1, yaitu pendidikan bahasa
inggris, tidak ada sastranya dan fakultas yang
hanya 1 progdi maka akreditasi selanjutnya yaitu
tahun 2016 tidak akan mendapat nilai A.
Tuntutan
akreditasi
Jadi harus segera dipikirkan membuka progdi
baru. Kami berpikir yang paling tepat adalah
membuka progdi baru yaitu sastra. Sebenarnya
ide untuk membuka progdi sastra sudah lama,
tahun 2004/2005 pada masa pak urip setiyono,
beliau sudah mengajukan wacana membuka
progdi sastra, tapi berjalan pelan. Artinya
persiapan2 dulu, animo mahasiswa, mata kuliah
apa. Satgas berjalan lambat. Sampai akhirnya tim
akreditor menyampaikan bahwa kalau tidak ada
progdi lagi tidak akan bisa akreditasi A lagi.
Kebutuhan
Progdi baru
P : Faktor lain?
T : Terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini,
mahasiswa pun sudah banyak. Tapi terlihat
bahwa mahasiswa lebih enjoy dengan kelas
sastra, tapi ketika mahasiswa harus PPL dan
sebagainya karena PBI, semangatnya kurang.
harus ambil tapi prestasi menurun.
Mahsiswa
nyaman
dengan kelas
Sastra
Jadi pada waktu itu tanya2 dengan alumni
kendalanya apa. Tapi anggota satgas banyak
yang pindah, keluar.
Pendapat
alumni
Tapi ide untuk membuka progdi sastra jelas ada
karena waktu itu dikirimlah 1 dosen untuk S2
untuk mengambil American. Pendapat Pak Urip
supaya kalau kita punya 1 dosen dengan
wawasan sastra, diharapkan bahwa dosen yang
Mempersipkan
dosen sastra
196
lain bisa belajar dari beliau. Walaupun belum
punya progdi sastra tapi sudah mengutus dosen
untuk belajar kuliah mengambil konsentrasi
america.
Tapi ternyata ketika pulang waktu itu pak urip
sudah bukan dekan dan masih tetap saja
konsentrasi dengan PBI saja karena merasa
sudah nyaman kemudian terpicu lagi karena
adanya team akreditasi hingga dibuat satgas
baru, kami sudah membuat daftar pertanyaan
(angket ) untuk dibagikan ke sekolah2 untuk
mengetahui ketertarikan siswa (tahun).
Dorongan tim
akreditasi
Baru membuat, belum jalan ke sekolah,
pimpinan fakultas dipanggil bahwa jika membuat
dari nol itu akan memakan waktu lama.
Sementara di STIBA ada progdi Sastra, kenapa
tidak merealisasikan rencana penggabungan
STIBA ke FBS.
Lamanya
waktu dalam
membut progdi
baru
Seperti gayung bersambut, dimana FBS
membutuhkan progdi baru, STIBA mengalami
penurunan mahasiswa setiap tahun, memang
dalam hal keuangan stabil, tidak kekurangan.
Tapi dengan mahasiswa yang semakin menurun
patut untuk dikhawatirkan.
FBS
membutuhkan
Progdi baru
STIBA
mengalami
penurunan
jumlah
mahasiswa
Sehingga dipertemukan toh dibawah yayasan
yang sama.
Satu yayasan
Memang ada pro kontra, kami tidak ada masalah
dengan dosen karena dosen STIBA ada yang
mengajar di FBS dan dosen FBS mengajar di
STIBA. Tapi bagaimana dengan mahasiswa,
akhirnya dilakukan diskusi dengan mahasiswa.
Pro - kontra
197
Mahasiswa tidak masalah asal mahasiswa
STIBA tetap mendapat hak yang seharusnya dan
tidak mengalami kesulitan. Kami juga berpikir
bahwa tidak akan merugikan kedua belah pihak.
Hak
mahasiswa
STIBA
dipenuhi
Ketika kami membuat satgas untuk membuka
sastra kami sadar bahwa harus ada tambahan
dosen bidang sastra yang harus S2, yang ada
hanya 2-3 sastra, sehingga harus merekrut 3
dosen baru,
Kebutuhan
dosen Sastra
Sementara kalau kami merangkul dosen STIBA
ada dosen yang bidang sastra.
Ketersediaan
dosen sastra di
STIBA
Bagaimana proses persiapan merger?
T : Segi keuangan, FBS termasuk unit kecil,
ketika STIBA bergabung dengan kami tentu
semua tunjangan juga bergabung.
Penggabungan
keuangan
PBI sudah terbiasa hidup sendiri, ketika ada
kelebihan maka akan dikembalikan ke
universitas dan diberikan ke unit yang
kekurangan.
Keuangan PBI
surplus
Sementara kita dikejar oleh akreditasi, harus
punya progdi. Kalau progdi ini mau langsung
dapat 100 mahasiswa itu tidak mungkin, tapi
kami akan buktikan bahwa dalam waktu 5 tahun
akan mempunyai mahasiswa yang normal. Tentu
saja kalau membuka progdi bahwa sama saja
dengan anak-anak yang harus disuapi.
Penerimaan
mahasiswa
baru
Tapi jangan lupa ketika kami bergabung dengan
STIBA kami sudah tau kemampuannya terutama
dalam bidang SDM dari pada kami mengambil
orang baru yang tidak tau sama sekali
Suplay SDM
dari STIBA
198
kemampuannya, fasilitas juga kami disini punya.
P : Apakah tidak akan menjadi ancaman untuk
FBS karena melihat keadaan STIBA?
T : Itulah yang menjadi pro-kontra, tapi pada
kenyataannya ketika digabungkan, secara lisan
kami manyatakan bahwa kalau tidak diterima di
PBI bisa masuk ke sastra dan 2 kali penerimaaan
pertama kali punya 18 sekarang punya 24.
Promosi lisan
Progdi Sastra
Mungkin nama FBS yang mengatrol, jadi brand
FBS yang mengatrol. Kami tidak memasang
spanduk dan brosur, tapi kami berpesan pada
biro promosi ketika ditanya di FBS ada progdi
apa saja dijawab ada 2, PBI dan sastra. Sampai
sekarang yang mendaftar 24. Jadi ini seperti
saling menguntungkan.
Pengaruh
brand FBS
Bagaimana proses merger dijalankan?
T : Dari sisi managemen dan administrasi bukan
masalah, Cuma harus sering mondar mandir, dari
segi teknis pelaksanaan tugas harian, tapi setelah
berjalan 2-3 bulan tidak ada masalah.
Persiapan
manajemen
dan
adminitrasi
Secara hukum kita masih berdiri karena itu
yayasan mengatakan bahwa pimpinan STIBA
harus ada, karena kalau ada kunjungan surat
resmi larinya kesana.
Secara hukum
masih pisah
Tapi kalau soal perijinan dan sebagainya, dekan
fakultas harus mengetahui.
Perijinan
sepengetahuan
Dekan FBS
Mengenai pembayaran ketua dan pembantu
ketua STIBA, yayasan yang menanggung
Yayasan
membaya
isentif ketua
dan pembantu
ketua STIBA
199
Kalau dari segi pegawai administrasi kami
kembalikan ke PR 2.
Admisitrasi
pegawai
dibawah PR2
Kalau untuk dosen-dosennya untuk antisipasi
kami selalu undang dan teman-teman STIBA
diundang, sehingga dengan rapat semua
informasi bisa diberikan.
Komunikasi
kepada dosen
dan pegawai
Memang attitude dari pimpinan harus yang
utama karena akan berpengaruh pada yang lain.
Seperti diketahui bahwa awalnya dekan FBS
tidak menyetujui tapi setelah berjalan beberapa
bulan ada itikat baik dari teman2 untuk
mendukung.
Sikap
pimpinan
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
T : Secara informal kami sering mengadakan
pertemuan informal, memberi perhatian seperti
menjenguk teman sakit.
Memberi
perhatian
Dengan menunjukkan empati seperti itu, kami
bangun komunikasi jadi ketika rapat kami
mempunyai kedekatan personal.
Membangun
kedekatan
personal
Tapi tidak hanya dari segi hubungan personal
tapi kami juga melakukan evaluasi. Jadi setelah
dilakukan proses mengajar kami melakukan
evaluasi, tapi kami berikan kepada yang
bersangkutan dulu. Ada evaluasi tertulis dan
kami mengundang perwakilan mahasiswa. Di
FBS sudah ada evaluasi sejak dulu, jadi bukan
karena ada teman-teman dari STIBA. Respon
dari teman-teman STIBA baik. Kami sudah
memberitahu dari awal bahwa akan ada evaluasi
Evaluasi
200
jadi teman-teman tidak kaget.
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
T : Mereka hanya ketakutan bahwa hal ini akan
membawa FBS pada jatuh, seperti pamornya
menurun. Setelah pada tahun pertama mendapat
mahasiswa 18, pemasukan FBS tidak menurun,
motivasi teman2 baik. Setelah melihat itu mereka
mendukung.
Mahasiswa
baru
Keuangan FBS
stabil
Kami akan atur secepatnya kalau surat dari Dikti
sudah oke, pemindahan sudah oke.
Menunggu
proses merger
selesai
Teman2 STIBA kan banyak yang lulus S2 sudah
lama, sudah saatnya S3, itu akan upload di data
online kami.
Rencana studi
lanjut dosen
STIBA
Kalau untuk mahasiswa PBI tidak masalah,
meskipun beberapa teman dari STIBA ikut
mengajar. Kami selalu terbuka, jadi mahasiswa
boleh melapor jika ada masalah. Jadi selama ini
tidak ada masalah. Justru untuk mahasiswa sastra
mengeluh kok kami disendirikan.
Terbuka
terhadap
mahasiswa
Tapi kegiatan kemahasiswaan kami sudah
gabungkan.
Kegiatan
kemahasiswaa
n digabung
Kami mengatasinya dengan memberi penjelasan
bahwa mahasiswa PBI banyak dan mereka
sedikit sehingga akan men dapat perhatian lebih
baik, jadi kenapa masih komplain.
Memberi
perhatian lebih
Keduanya menyesuaikan, misal mahasiswa PBI
tesisnya sudah layak untuk di uji maka akan
dibaca oleh second reader, mahasiswa PBI kaget
ketika diuji oleh dosen STIBA, karena bingung
dengan revisi yang banyak dan lebih detail. Jadi
Penyesuaian
201
yang diserahkan pada dosen STIBA itu yang
menulis sastra. Jadi dari sisi kualitas kami sudah
ada usaha untuk menjaganya. Di FBS dari
sebelum STIBA ikut selalu ada rapat koordinasi
untuk mengajar. Jadi diskusi untuk mengajar.
Bagaiman keadaan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat pasca merger?
T : Kalau pengabdian masyarakat, teman STIBA
ikut.
Digabung
Tapi untuk penelitian belum, karena teman2
STIBA belum bisa masuk universitas dan belum
ada ijin, kemudahan teman2 masih terganjal.
Masih pisah
Tapi bagusnya PR5 mau mengakui penelitian ini
untuk mendapat penghargaan, tapi untuk laporan
ke kopertis belum. Tapi sekarang teman-teman
STIBA juga jalan.
PR5 mengakui
Penelitian
dosen STIBA
Belum, karena saya melihat teman yang ikut
penelitian ini karena mau naik pangkat sendiri.
Untuk
keperluan
kenaikan
pangkat/golon
gan
Pengembangan keilmuan sementara kami
lakukan dengan TLO.
TLO
Tapi saya melihat bahwa teman2 STIBA itu
mempunyai beberapa kelebihan yang kami tidak
punya. Seperti contohnya networking dengan
penerbit dan percetakan. Selama ini kami di FBS
belum butuh.
Networking
pecetakan
Mereka mempunyai networking yang bagus
karena banyak mahasiswa yang praktek disana.
Jadi ini merupakan tambahan yang bagus.
Alumni
202
P : Harapanya kedepan?
T : Harapan saya, segera lolos, surat Dikti keluar
maka konsolidasi akan mudah.
SK DIKTI
segera keluar
Perbaikan ke depan tidak ada. Tapi memang
dosen, baik merger atau tidak membutuhkan
perbaikan. Yang penting dosen mau
mengembangkan dan memperbaiki diri.
Peningkatan
kualitas dosen
Untuk jumlah mahasiswa, saya pikir malah
khawatir dengan PBI, ada promosi besar-besaran
120, sastra tidak promosi ada 24 orang.
Mahasiswa
baru PBI
menurun
Mungkin karena adanya kurikulum baru 2013
dimana bahasa inggris terbatas dan banyak juga
guru yang kurang jamnya.
Kurikulum
baru
Mahasiswa memang PBI, tapi uang akan masuk
ke fakultas. Jadi nanti ketika sastra menjadi besar
dan PBI berkurang maka yang menanggung juga
sastra.
Share dana
Kami akan membuka progdi baru. Kurikulum
KBK dimana akan fokus pada mahasiswa
menjadi teaching dan kami akan fokuskan pada
hal tersebut dan sekarang sudah berjalan 1,5
tahun dan hampir jadi. Sehingga mahasiswa
mempunyai keputusan, tidak hanya lulus
kemudian asal mengajar. Sehingga ada
konsentrasi khusus yang diajar.
Pembukaan
Progdi baru
203
Hasil wawancara dengan Ibu R (Pimpinan STIBA/M5)
Hari : Selasa, 2 Juli 2013
Waktu : 10. 00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
R : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Berdirinya 1998, tapi isu merger itu
munculnya sekitar tahun 2009.
2009 isu
merger muncul
Karena pada waktu itu pimpinan yang lama
sudah tidak bisa dipilih lagi. lalu saya harus
mulai kerja.
Pergantian
pimpinan
STIBA
Lalu saya lihat gitu ya dari setiap macam-macam
itu kayaknya nggak selesai-selesai karena
sebelum tahun 2006 itu, kita kalau promsi
misalkan itu saya ke UKSW.
STIBA
promosi
melalui
UKSW
Tapi kan sejak itu kita tidak boleh, sehingga kita
tidak punya uang sendiri untuk pergi kemana-
mana.
Kesulitan
biaya promosi
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
T : Kalu kita ke sana kan kita menolak karena
FBS menolak. Tapi ketika FBS menerima, oke
semua
FBS menolak
merger dengan
STIBA
P : Keadaan finansial dan sebagainya ?
T : Itu justru issue yang betul sekali karena di
STIBA gaji 18 kali di FBS 24 kali.
Ada perbedaan
gaji
Tapi untuk saat ini ada kekuatiran, nanti kalau
merger mau di taro dimana?
Isu keamanan
kerja dosen
dan pegawai
204
Yang jelas sekarang dijadikan satulah, mereka
kan kuatir juga.
P : Ada faktor lain gitu?
T : Karena keuanganya pas- pasan. Tapi
semuanya kan terbatas rapat ngk beli makan
coba.. Mau pergi keman ngk puya uang selama
ini.
P : Berarti faktornya karena keuangan
T : Ya itu keuangan STIBA tidak mencukupkan
STIBA
mengalami
masalah
keuangan
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : FBS itu satu progdi nggak bisa donk. Dari
kami sih, ya kamu juga kalau diterima ya ok, kan
kita lebih ok kan
Kebutuhan
Progdi baru
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Saya ngomong sendiri, waktu itu rektor pak
Kris kalau kita merger gimana? Lalu pak Kris
ngomong ke dekan FBS waktu itu.
STIBA
mengusulkan
untuk merger
dengan UKSW
Tapi kitanya dibantuin, kita mau merger tapi
harus disini gitu, dosenya dicukupin, pegawainya
di cukupin, kan nggak manuasiawi saya pikir.
Upaya merger
tidak tercapai
Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?
T : Ya kami sudah sepakat, semuanya udah
lancar
P : Hal apa yang mendorng ibu dengan rektor
sehingga mencapai kata sepakat?
T : Kami memang dari semestinya sudah merger
dari dulu iya kan.. Begitu FBS mau, ya udah.
FBS sudah
mau merger
dengan STIBA
P : Nah dalam membuat progdi sangat mudah
sebenarnya?
T : Ah susah, membuat pogdi baru itu susah loh,
saya mengalami ini ya
Lebih susah
membuat
Progdi baru
205
P : Lebih gampang merger ?
T : Iya lebih gampang merger, mendirikan
progdi itu harus ada 6 orang S2 loh, memang
gitu susah, S2 sastra
P : Karena ini saling membutuhkan ini ya
T : Iya sekarang gitu
Merger lebih
mudah
Bagaimana proses persiapan merger?
T : Kita sekarang mencoba bagaimana membuka
STIBA itu terus yang terakhir, pak rektor ini
yang ingin merger.
Pembicaraan
merger dimulai
Rektor UKSW
Lalu saya bilang kalau kamu sudah pikirin FBS
mau menerima ya oke kalau memang logikanya
kan gitu. FBS bisa menerima, kalau sudah
menerima ya udah kita susun program ngomong
ke yayasan dulu.
STIBA
menyambut
baik Merger
dengan UKSW
Terus ke kita sudah presentase disurabaya itu dan
kita masih menunggu lagi. Mei kita tandatangani
2012 yang di tuntut kami tandatangani mou,
sampai sekarang itu tidak ada apa-apa selama ini
observasi ya selama ini
Langkah
persiapan
merger
Kami sudah mempersiapkan ini sejak dulu ya,
sekarang kan dibuka sastra inggris yang dari
STIBA. Kami kan disini, jadi kan mereka punya
ya disana, jadi orang-orang STIBA yan mengajar
di FBS. Orang FBS ada di STIBA, jadi sekarang
sih secara tidak resmi merger.
Share tenaga
dosen
Bagaimana proses merger dijalankan?
P : Merger sebenarnya belum secara hukum, tapi
dalam hal penggajian sudah merger sebenarnya?
T : Iya itu MOU nya kami menyatakan begitu
soalnya.
Berdasarkan
MOU
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
206
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
T : Kalo dampak baiknya sudah ya. Nah dampak
jeleknya kan semoga gak ada. Semoga semua
orang mendapat penempatan yang lebih baik,
dan semua kegiatan STIBA mereka ikut, kalo
STIBA rapat ya mereka mesti ikut.
Penempatan
yang lebih baik
P : Kalau ibu melihat motivasi pekerjaan mereka
yang dari STiBA ?
T : Kalau itu sih sama aja ya, motivasi kerja
sudah hebat lah gitu ya. Sudah oke sangat oke
sekali, saya tidak bilang apa-apa karena itu kan
dari dalam hati yaa,
Motivasi kerja
sudah baik
P : Hanya karena faktor SK yang belum dibuat
atau faktor lain,
T : Jadi merek itu gak ada kepastian gitu lho
arahnya mau kmana,
Belum ada
kepastian dari
pemerintah
P : Setelah satu tahun ini ibu melihat ada
kekuatiran mereka ?
T : Tadi yang ibu bilang, nanti mereka mau
ditaruh dimana kalo disini (FBS )
Penempatan
pegawai dan
dosen STIBA
P : Kalo dilihat dari semangat kerja mereka
sebelum dan setelah merger ini bagaimana ?
T : Kalo sekarang itu kan, kayaknya kita ini
pekerjanya kan kurang sekali.
Aktivitas
berkurang
Tidak ada mahasiswa baru lagi, pekerjaan sangat
sedikit. Jadi ya santai-santai banget gitu lho,
makanya saya juga ingin tahu nanti gimana habis
ini semangat motivasi mereka dan kinerjanya
gimana?
Lebih santai
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
T : Saya memberikan keterangan. ya itukan
kalo lihat, terlalu dipilih-pilih kan sekarang
sudah tidak dipilih-pilih.
Membangun
komunikasi
207
Hasil wawancara dengan Bapak J (Pimpinan UKSW/M2)
Hari : Selasa, 2 Juli 2013
Waktu : 12.00
Niko : Pewawancara (P)
J : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Waktu itu kan PBI berada di naungan FKIP.
Lalu progdi PBI dijadikan menjadi satu fakultas
yaitu FBS. Lalu progdi bahasa inggris itu jadi
dan itu kan hanya pengajaran bahasa inggris. lalu
ilmu sastra inggrisnya dimana? Harusnya ada
satu progdi yang mengelola sastra inggris, yang
kemudian dari yang sastra inggris itu yang
dipakai untuk proses mengajar. Lalu di FBS
progdi sastra inggris dia nggak punya,
keilmuanya? sedangkan untuk akreditasinya
butuh itu.
Karena kita porgdi bahasa inggris. Jadi kita harus
punya progdi kelimuan bahasa inggrisnya, itu
yang namanya sastra inggris!
Kebutuhan
progdi Sastra
Ini tuntutan, kalau dia di FKIP tidak apa, tapi
dijadikan jadi 1 fakultas bahasa, makanya harus
punya ilmu keilmuanya, sastra inggris! Progdi
sastra inggrisnya sudah ada di STIBA, kenapa
tidak disatukan aja
STIBA punya
progdi Sastra
P : Memang lebih mudah untuk digabungkan?
T : Lebih mudah mendirikn yang baru
Mendirikan
progdi baru
lebih mudah
dibanding
208
merger
P :Mendirikan progdi yang baru dibandingkan
merger, nah kenapa memilih merger, kalau
memang mendirikan progdi baru lebih mudah?
T : Itukan akan mati, dia pasti kalah dengan
UKSW. Orang lebih memilih ke uksw dari pada
ke stiba
STIBA akan
kalah bersaing
dengan UKSW
P : Kenapa juga dipikirkan STIBA saat itu,
kenapa pak Jhon memikirkan nasib STIBA
seterusnya?
T : Karena kan kita 1 yayasan!
UKSW dan
STIBA berada
dalam satu
yayasan
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
T : Baru, belum ada gedung! Tidak tahu, cuman
mereka pinjam uang ke uksw, sampai sekarang
belum dilunasi, waktu itu 2M
Masalah
keuangan
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : Bagaimana mulainya lagi setelah itu. Itu
mulainya dari lapangan basket dengan tim basket
kita, butuh lapangan basket untuk latihan.
Sekarang disini ada lapangan basket, diasrama
juga ada lapangan basket, dan kita tinggal
menuggu status. Nah kalau ada lapangan basket
ada disitu, nah STIBA tetap pake lapangan itu
dan kalau kita tidak mau. Alasanya mengganggu
perkuliahan karena dekat sekali dengan gedung
kuliah proses latihan itu berlangsung dari pagi
jam 5-6. STIBA mengatakan itu milik STIBA,
milik YPTKSW yang dikasikan untuk STIBA,
dan asal usulnya itu milik UKSW, semuanya itu
kan milik UKSW, milik YPTKSW. Yang untuk
tanah UKSW, hanya pada waktu itu YPTKSW
Konflik
lapangan
basket STIBA
209
dikhususkan untuk diserahkan untuk STIBA.
Lalu kita paksa, kenapa nggak boleh gitu loh,
apa salah gitu, apa menggangu? Mulanya begitu.
lalu kenapa harus rakus sekali, ini milik itu, ini
milik itu orang makai sepakbola disini juga.
Soalnya kita masih bisa tolerir, ini kok nggak
bisa, nggak mau tolerir. Fine buat apa dia bilang
aku ambil uang dari yayasan, yayasan ambil
uang dari UKSW. Begitu, kapan itu bisa dibayar
P : Nah yang memulai pembicaraan untuk
digabungkan, dari pak Jhon atau dari yayasan?
T : Itu dari dari kita, kenapa kita harus musuhi
itu, itu soal utang kalau kita berbicara kasar. Tapi
mereka juga mikir itu baik
UKSW ingin
merger STIBA
P : Artinya karena saling membutuhkan, pada
akhirnya ketemu kata sepakat
T : Bukan karena saling membutuhkan, tapi itu
karena mereka juga utang, tidak tahu bagaimana
membayar. Dengan bergabung kan situ masih
berutang. peminat sastra tuh gak banyak, yang
banyak diminati itu PBI,
STIBA
ngutang
UKSW
P : Lah kenapa mau diambil ?
T : Karena kebutuhan akademik,
P : Cuma alasan itu aja ?
T : Selama ini kan hancur sama sekali.
Kebutuhan
akademik
P : Kenapa ga rubah nama FBS saja supaya gak
ada Sastranya ?
T : Kan sudah di Pisahkan dari FKIP,
FBS sudah
pisah dari
FKIP
P : Kenapa dipisahkan ?
T : Jangan tanya saya, saya tidak tahu, tanya
rektor yang dulu kenapa kok dipishkan.
P : Gak ada pikiran untuk mengembalikan ?
T : PBI tidak mau, mereka adalah Progdi yang
paling banyak mahasiswanya paling kaya, punya
attitude dan disiplin yang berbeda dengan guru2
PBI tidak mau
kembali ke
FKIP
210
lain. Kalau di FKIP itu dosen apa ya,
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Tanya STIBA, mereka yg tau
Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?
Bagaimana proses persiapan merger?
T : Jadi kita tanya kepada kopertis dan kopertis
tidak keberatan karena STIBA tidak keberatan.
Sampai saat ini pemerintah tidak mengerti. Jadi
dia yang proses kita. Seolah-olah minta izin
pendirian, jadi kita dikelompokkan dengan
berbagai yayasan. Izin pendirian universitas itu
bahasa, tidak ada keberatan hanya ini mereka
bilang, ini yang melebur begini gitu, nah itu baru
jelas 3 minggu yang lalu. Kita diminta
menjelakan kepada Dikti, apa sebenarnya yang
kalian inginkan. itu kan sudah kita jalankan, pada
tanah 10 H, mendirikan universitas baru, kita
datang menjelakan ke UKSW sendiri, karena
tanah ini sebesar 10 H punya yayasan hanya
masalah yang terakhir adalah hanya ini kalau
digabung sendiri
Proses
perizinan Dikti
P : Emang tidak ada peraturan merger ditingkat
universitas, ditingkat perguruan tinggi?
T : Saya tidak tahu, kopertis yang bilang begitu,
memproses, memahaminya beda tinggal itu saja
dan secara hukum benar atau tidak, tinggal tiga
hal itu, ada yang membuktikan bahwa betul-betul
tanah ini punya yayaan, betul-betul badan
hukumnya sah. nah kita tinggal menunggu saja,
kapan mereka datang kita tidak tahu. sesudah
mereka datang, kapan keluarnya kita juga tidak
tahu
211
Bagaimana proses merger dijalankan?
T : Itu semua mulai tahun ajaran ini 2012/2013,
sudah di berlakukan sebagai bagian dari FBS.
Jadi semua pembayaran karyawn sudah di bayar
dengan standar UKSW, di STIBA kan, kita
menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15, di
STIBA kan tanggal 1 saja, ketika kita sudah
mrencanakan anggaran 2012 jadi STIBA juga
menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15.
Penggabungan
penggajian
Walaupun secara legal atau resmi masih ada
ketua StiBA, sehingga waktu harus laporan ke
kopertis ya saya tanda tangan dan sebelum ada
SK turun ijasah masih Atas nama StiBA setelah
SK ada baru atas nama UKSW. Itu sudah pasti.
Belum resmi
secara hukum
P : Secara administrasi?
T : Masih tetap berjalan tetap, kaprogdinya
disana, masih merencanakan perkuliahan
mahasiswa disana yang masih akan diselesaikan,
dan maih dengan kurikulum STIBA. Sampai
selesai.
Administrasi
terpisah
P : Secara struktur belum di gabung dengan FBS
?
T : Belum,
P : Bayang-bayang ?
T : Iya
Struktur
terpisah
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
T : Itu dibicarakan dalam rapat FBS, yang ketua
STIBA tidak ada masalah karena dia sudah
pensiun dari UKSW. Cuman karena disitu tidak
ada yang menggurui dia diangkat menjadi ketua
STIBA. jadi dia tidak lagi punya kepentingan,
Komunikasi
antar FBS dan
STIBA
212
kalau sekarang tidak melakukan tuga tetap
mendapat tunjangan, ketua StiBA.
P : Mengantisipasi situasi kerja yang berbeda,
T : Dari satu gaji jadi dua kali gaji semoga
situasinya tambah baik lah.
STIBA
diuntungkan
dengan standar
gaji
P : Bagaimana dari FBS nya sendiri?
T : Keuntungannya ya itu, gak harus lagi mikir
waktu.
Merger
memberi
kauntungan
dari sisi waktu
Mereka mungkin senang karena tambahan
tenaga, belum pernah ada yang protes, dosennya
cukup banyak,
Penambahan
SDM
P : Kebijakan dari atas/pimpinan, bagaimana
mereka membuat antisipasi ?
T : Mereka urus sendirilah, mereka juga pikir itu.
Karena ada juga dosen STIBA yang dipakai
mengajar di FBS,
Menyerahkan
kepada FBS
dan STIBA
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
T : kan mereka sudah setuju, gak ada kontra.
Tidak ada yg
kontra
P : Jadi dari awal ini proes ini gak ada yang
kontra?
T : Ada yang kontra, kalau kau tanya sama saya,
pengurus yang kontra.
Yayasan
kontra merger
P : Bagaimana cara menghadapinya ?
T : Ketika dosen-dosen setuju masak pengurus
gak setuju, dosen-dosen mau kok.
Pemahaman
Dibilang ada mahasiswa STIBA yang dulu tes
disini gagal atau di DO lalu pindah ke STIBA.
Ya mereka kuatir di kelola dengan standar disini
sakit hati atau apa, jadi dia ragu dengan merger
ini. Sebenarnya gak ada masalah Cuma pengurus
itu tadi.
Pertimbangan
mahasiswa
STIBA
P : Sebelumnya FBS sempat ada pergantian
Dekan.
Pergantian
dekan FBS
213
T : Gak tahu, sepanjang yang saya tahu sih ya.
Pergantian Dekan FBS itu tidak ada
hubungannya dengn StiBA. itu masalah dengan
dalam sendiri.
bukan karena
pembicaraan
merger
Apa harapan pak John ke depan?
T : Ya supaya FBS menjadi lebih baik, karena
orang mengharapkan FBS terutama PBInya
punya S2, itu sampai sekarang belum bisa.
Sekarang ini harus 6 doktor, dosen FBS tu gitu
tidak ada yang bertahan lama, pergi-pergi.
FBS menjadi
lebih baik
Hasil wawancara dengan Bapak Y (Pimpinan YPTKSW/M1)
Hari : Selasa, 9 Juli 2013
Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
Y : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Wah, saya nggak tahu itu malah
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
T : Wah, saya nggak tahu itu
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : Saya nggak tahu itu malah
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Saya nggak tahu itu malah
Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?
214
T : Telah ada kesepakatan tgl 1 juli 2012 STIBA
digabungkan dengan FBS. Baik dosen-dosenya
pegawainya maupun mahasiswanya.
Kesepakatan
tanggal 1 Juli
2012
Tapi sehubungan dengan itu, kan baru ajukan ke
DikBud maka keputusan finlnya menunggu
keputusan DepDikBud.
Keputusan
final di
DepDikBud
namun secara internal, sudah digabungkan. Secara internal
sudah gabung
Jadi secara external masih dianggap exist ketua
Stiba. walah, ketua 1, 2, 3 masih befungsi
terutama hubunganya dengan Departemen.
Kopertis dan pihak-pihak luar.
Secara
eksternal
masih pisah
P : Kenapa ada pertimbangan penggbungan ini
dengan uksw?
T : Yang digabungkan adalah terutama STIBA
kan harapkan dapat berkembang lebih baik.
Ternyata tidak dapat mengembangkan diri,
mahasiswa Cuma sedikit, defisit keuangan dan
tidak dapat sendiri selayaknya dari pada
ditutup.
STIBA tidak
berkembang
Padahal STIBA kan program sastra inggris,
sedangkan fakultas bahasa dan sastra ingin
membuka program sastra inggris, yang ada
sekarang adalah program pendidikan bahasa
inggris jadikan hanya progdi pendidikan bahasa
inggris dan STIBA kita putuskan untuk gabung
dengan FBS, sehingga memenuhi prasyaratan,
ada 2 progdi STIBA. STIBA tidak lagi sendiri,
karena digabung dengan FBS.
FBS
membutuhkan
Progdi Sastra
Inggris
P : STIBA kan defisit, apaka nanti tidak
membawa dampak negatif terhadap fbs?
B T : Gak, karena selama ini program D3 yang
selama ini masih berjalan, bahasa inggris
mahasiswanya dapat beasiswa dari yayasan jadi
kalo ada program D3 bahasa jepang, D3 bahasa
inggris lalu S1 sastra inggris. Lah itu
Mahasiswa D3
STIBA dibantu
beasiswa
Yayasan
215
digabungkan, FBS, mengharapkan bahwa sastra
inggris yang sudah diakdreditasi supaya
langsung bisa dibuka sastra inggris.
P : Jadi pertimbangan yayasan hanya dari segi
finansial?
B T : Bukan finansial saja, tapi keperluan FBS,
untuk buka progdi sastra, stiba mahassiswanya
nggak banyak, kenapa nggak digabung saja, jadi
demi eifiensi stibanya ada dibawah yayasan
FBS-STIBA
saling
membutuhkan
Bagaimana proses persiapan merger?
T : Proses penggabungan, ya dosen-dosen
STIBA dipindah ke FBS karena semua
memenuhi persyaratan, karyawan juga dipindah
ke FBS.
Penggabungan
dosen dan
pegawai FBS
dan STIBA
Namu beban itu harus mendapat ijin dari
MeNdik Bud, kita sudah mengajukan 1 tahun
tapi masih udah salah bahan dari Dikbud. Dikira
kita mau mendirikan baru, bukan
menggabungkan tapi mendirikan baru, tapi
setelah tahu bahwa STIBA dilebur dengan FBS
dan persyaratan-persyaratan sudah terpenuhi.
Kesalahpaham
an
KemenDikBud
Termasuk yayasan harus menandatangani
persetujuan kalau nanti FBS sampai defisit kami
harus berani merombak kalau pengabungan ini
menyebabkan defisit, tapi itu tidak akan terjadi.
Dukungan
yayasan
Bagaimana proses merger dijalankan?
T : Sudah diadakan antara fbs dan stiba, sudah
ada pembicaraan antara dosen mereka dan
pimpinan dan juga dengan tim penggabungan
sudah berjalan dengan baik
Pembetukan
tim
penggabungan
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
216
sikap kerja dan kepuasan kerja.
T : Mereka sudah mengadakan diskusi antara
mereka, kalau pun ada perubahan maka
antisipasinya sudah dibicarakan oeh kedua pihak
tersebut.
Komunikasi
antara FBS dan
STIBA
P : Kalau dilihat dari keamanan kerja mereka
pak? pasti ada kekuatiran antara kedua pihak
akan jabatan-jabatan yang mungkin akan
hilang?
T :Semua hal itu sudah diperundingkan, dan
semua bisa diterima, STIBA bersedia bergabung
asal semua dosen jug aditerima di FBS, dan FBS
menyatakan bia menerima karena memenuhi
persyaratan FBS.
P : Jadi semuanya diserahkan kepada kedua
belah pihak tanpa campur tangan dari yayasan?
T : Ya, ada, ada pembicaraan antara yayasan
dengan FBS maupun STIBA sendiri
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
T : Nggak ada pro dan kontra semuanya pro, jadi
kalau ada mungkin beberapa suara.
Tidak ada yang
kontra merger
Mahasiswa yang mungkin dulunya transfer dari
FBS, ke STIBA sekarang digabung lagi
Kekuatiran
mahasiswa
transferan dari
FBS
P : Tidak ada keluh kesah yang muncul
T : Sejauh ini belum ada keluh kesah
P : Bisa dibilang berjalan mulus?
T : Sementara ini berjalan mulus
Berjalan
dengan baik
harapan bapak untuk penggbungan ini?
T : Supaya cepat diresmikan supaya kami bisa
mempublikasikan pembukaan progdi sastra
Cepat
diresmikan
P : Harapan terhadapa stiba, kontribusi terhadap
fbs nantinya?
Cepat menyatu
217
T : Diharapkan menyatu dengan sastra inggris
yang sudah terakrditasi bisa langsung jadi
bagian dari FBS, semoga lancra dan baik-baik
saja.
Hasil wawancara dengan Bapak P (Mantan pimpinan
STIBA/M3)
Hari : Senin, 1 Juli 2013
Waktu : 10.00.WIB
Niko : Pewawancara (P)
T : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan
UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Saya tidak tahu alasan UKSW apa menjadikan
satu UKSW dengan StiBA. Mungkin saya duga
karena jurusan Bahasa Inggris kan dulu di FKIP,
lalu mereka keluar dari FKIP itu masa
kepemimpinan Joy lalu diberi nama Fakultas
Bahasa & Sastra. FBS itu dibawah UKSW ada satu
program studi, itu Pendidikan Bahasa Inggris, yang
pasti tidak cocok dengan nama itu karena namanya
Fakultas BAhasa &Sastra itu tidak hanya satu
jurusan tapi harus 2 Jurusan, jurusan Sastra dan
Bahasa, lalu kepemimpinan Joy diganti oleh
mungkin, Saya tidak tahu latar belakangnya. Tapi
waktu itu saya sudah mendapat kabar angin ada
keinginan Rektor untuk itu merger. Tetapi saya
berpendapat, saya ditugasi oleh yayasan sehingga
saya mempunyai kewenangan untuk merespon, tapi
saya kesampingkan. Karena saya masih dalam
FBS
kekurangan
Progdi
218
tugas memimpin STiBA juga gitu. Mungkin juga
karena poliklinik ada disitu, rector meminta supaya
lapangan yang dibelakang itu, milik STiBA
diminta. Kemudian saya berikan, karena saya pikir
akses untuk saat itu lebih mudah dari pada
disamping gitu, yang kendaraan lalu-lalang gitu.
Dengan harapan bahwa mahasiswa STiBA Satya
Wacana bisa menggabungkan diri dengan asuransi
kesehatan Mahasiswa UKSW yang sudah disetujui
oleh kepala Poliklinik tetapi tidak bisa disetujui
oleh pimpinan UKSW. Alasannya saya tidak tahu,
yang saya dengar adalah alasan yang sangat sangat
naïf yaitu, kan STiBA lain berbeda dengan UKSW,
itu sangat naïf. Apa yang diasuransi? jika
anggotanya lebih banyak makan akan lebih
menguntungkan, akhirnya tidak jadi, meskipun
saya sudah terlanjur memberikan akses kepada
poloklinik melalui akses yang disediankan Yayasan
melalui STiBA, gitu, lalu oleh karena saya
mendapat tugas dari yayasan untuk memimpin
STiBA ya saya lakukan.
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
T : Saya mendengar, ada unsure dari UKSW yang
sengaja membujuk kelas STiBA supaya digabung
gitu, yaitu pegawai asrama, pegawai STiBA bagian
cleaning gitu. Lalu dia pindah ke UKSW, hanya
karena di UKSW waktu itu dibayar gaji 2x sebulan,
tapi STiBA hanya mampu 1`x sebulan,
Perbedaan gaji
P : Sebenarnya keadaan STiBA saat itu bagaimana,
sehingga diadakan merger ?
T : Mahasiswa memang sedikit menurun tapi tidak
masalah karena masih bisa membiayai diri sendiri.
Mahasiswa
menurun
219
Semua gaji dari dosen sampai cleaning itu bisa
terbayar.
Keuangan
cukup kuat
Memang waktu itu yayasan membantu membayar
uang untuk membangun gedung, yang menurut
perkiraan saya 5 tahun selesai. Tapi sampai tahun
ketiga dilambat-lambat karena pembayaran
menunggu sampai uang masuk gitu, tahun ke 5
dibayar oleh yayasan. Yang itu adalah wajar karena
itu adalah asset yayasan sendiri, meskipun orang
bilang saya terlalu berani begini begitu tapi ini
bukan milik saya gitu, dan menurut menurut jumlah
siswa 5 tahun itu sudah bisa di bayar gitu karena
masuk pertama kali itu 97 orang. Yang saya
perkirakan constant gitu malah bahkan lebih
ternyata turun, dan sekarang kepemimpinannya
bukan dibawah saya atau pengganti saya. Ya kalau
mau merger ya silahkan itu untuk kebaikan masa
depan STiBA. Dan kebaikan UKSW yaitu untuk
menggenapi program Studi sastra.
Yayasan masih
membantu
keuangan
STIBA
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : Itu program studi, karena jurusan kependidikan
yang harusnya ada dibawah FKIP . saya kira itu
saja,
Progdi Sastra
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Tahun pertama sejak STiBA berdiri saya sudah
mengundang semua Sekolah Tinggi Bahasa Asing
disini salatiga. Saya kira begini, Sekolah Tinggi
Bahasa Asing itu bukan program sastra seperti yang
lain-lain tapi ini sekolah tinggi artinya sekolah
tinggi harus mempunyai kurikulum yang berbeda
dengan Fakultas Satra lalu mereka menerima
gagasan saya secara positif oleh semua STiBA
Pertimbangan
kurikulum
220
sehingga terjadilah perubahan kurikulum. Dan
sesudah itu lalu ditentang oleh teman-teman saya
STiBA sehingga saya kehilangan kendali. Saya
tidak tahu mengapa mereka melihat STiBA masih
kecil dan baru dengan yang lain yang sudah lama
dsb. itu salah satu alasan,
Yang kedua saya tidak mau kalau ada surat dari
yayasan seolah-olah merebut dagang orang lain, itu
sesuatu yang menurut saya tidak boleh terjadi. Toh
waktu saya usulkan 250 orang mahasiswa untuk
bergabung di poliklinik supaya mereka dapat
jaminan kesehatan itu, tidak disetujui oleh rector
lalu kenapa saya harus berpikir untuk bergabung.
Mahasiswa
STIBA tidak
difasilitasi di
Poliklinik.
Karena ada faktor-faktor itu tadi ya, menurut bapak
ada gak faktor2 politiknya?
Dari segi politik enggak kecuali keinginan untuk
mandiri, disamping itu, pribadi saya nggak tahu, ya
mungkin juga.
Keinginan
mandiri
P : Sekarang bapak kan di UKSW, bapak melihat
merger yang sekarang ini dalam posisi yang seperti
apa?
T : Semua di FBS itu teman saya, mereka melihat
saya sebagai senior. Ya karena program sastra saya
kembangkan sehingga sekarang mempunyai 2
progdi pendidikan dan non pendidikan, dan semua
dosen STiBA sekarang menjadi dosen FBS juga
dan katanya juga mereka bisa menerimanya
meskipun ada yang mengeluh tugasnya terlalu berat
dsb.
FBS
bertambah
Progdi
P : Ketika sekarang sudah bergabung ya, adakah
bapak melihat atau merasa, jangan-jangan
keputusan saya dulu menolak itu benar atau kurang
STIBA kurang
mampu
merekrut
221
tepat? Karena, sekarang kan dikategorikan
keuangan semakin krisis ya, itu salah satu alasan
yayasan.
T : Ya seperti tadi, ada baiknya sih digabung, dan
secara factual STiBA kurang bisa mencari
mahasiswa. Sehingga ya sudah, diserahkan kembali
pada yang berwenang. Dan dengan ketua yang baru
ya silahkan saja,
mahasiswa
P : Keuntungan yang didapatkan STIBA kedepan?
T : Ya yang paling gampang itu pada aspek belanja
karena nanti gaji bertambah dan saya ikut senang
nanti aspek ekonomi mereka lebih baik. Yang ke2
kepemiimpinan Stiba tidak lagi sendiri tapi
bergabung dengan FBS, yang kita lihat sudah ada.
Ada yang mundur ada yang keluar dsb,
Gaji yg lebih
baik
P : Apakah ada ancaman yang dirasakan dari sisi
kelompok STIBA yang akan digabung ke FBS?
T : Dari beberapa mahasiswa ada yang bertanya
bagaimana nasib saya, saya bilang jangan kuatir
masih diurus begitu. Itu mungkin karena belum ada
respon dari pemerintah untuk menyetujui
penggabungan ini surat belum keluar.
Kekuatiran
mahasiswa
Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?
Bagaimana proses persiapan merger?
Bagaimana proses merger dijalankan?
222
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap
kerja dan kepuasan kerja.
Harapan pak piar untuk merger ini apa ?
T : Saya kira dari segi kepemimpinan FBS dari segi
administrasi dari pemerintah segera beres sehingga
nama STiBA bisa dihapus oleh pemerintah dan
bergabung dengan FBS. Saya sebagai manusia
sedih, tapi itu diluar tanggungan tangan saya,
karena itu bukan milik saya, itu milik yayasan, saya
kan juga Cuma sebagai pegawai saja, karena jujur,
tanpa campur tangan saya, saya bukan sombong,
ada faktor sejarah yang membuat saya itu bekerja
di STIBA.
Izin
pemerintah
segera keluar
223
Hasil wawancara dengan Ibu H (Mantan Pimpinan FBS/M4)
Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 14.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
H : Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
T : Sebetulnya dimunculkan pertama kali waktu
pertama saya menajdi dekan. Kalau tidak salah,
september 2011
Isu merger
2011
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
T : Tidak tau
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
T : Nah waktu itu saya dipanggil oleh pak John,
dipanggali oleh pak john akan ada merger ini.
Waktu itu saya berpikir sebetulnya merger ini
sangat bagus buat FBS sendiri karena akreditasi
FBS terakhir.
Kebutuhan
akreditasi
Itu mengatakan bahwa FBS sebagai fakultas
secara hukum cukup untuk, dalam arti satu
fakultas harus mempunyai satu jurusan
pendidikan bahasa inggris. Dia bilang untuk
kedepanya supaya akreditasi FBS ini stabil,
harus mempunyai jurusan lain. Karena
kelemahan dari satu fakultas kejurusan itu. Visi
misinya fakultas juga sama, seharusnya kan
berbeda kan berbeda waktu itu memang dalam
rencana saya, saya akan menjadikan jurusan
menjadi dua, tapi waktu itu kendalanya karena
tidak ada dosen FBS untuk membuka, karena
butuh doktor.
Kebutuhan
Progdi baru
224
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
T : Tidak tau
Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
T : Sudah saya turun waktu itu, dan waktu itu
ada masalah,
P : Itu tahun berapa?
T : Itu kalau ngk salah april 2012 berarti pas
keluar MOU setalah itu kan. MOU nya tidak
tidak keluar.
MOU merger
tahun 2012
Nah waktu saya turun, itu kan ibu Victoria
memang diangkat menjadi dekan.
Pergantian
dekan FBS
Dia setuju dan pada saat itu saya tidak setuju,
dan bukan tidak setuju hanya if you do it
something do it right. Saya seperti itu saja.
Bukan saya tidak setuju, kalau memang kita
menganalisnya terlebih dahulu dan akhirnya
bagus ya ok-ok aja.
Perbedaan
pendapat
menyangkut
merger
Saya pikir kondisi FBS pada saat itu belum
stabil.
FBS belum
siap merger
Kita sudah punya punya 2 doktor, jadi kita
ketambahan fakultas yang tidak ada doktonya
dan dari sisi jabatan fungsional ya, makin turun
semua dan ini kan menjatuhkan FBS juga.
FBS tidak
diuntungkan
dari sisi SDM
Nah waktu itu kalau tidak salah setelah saya
turun, dan pak John bilang ibu Victoria ambil
alih.
Pergantian
dekan FBS
Trus waktu tu kok tiba-tiba MOU tiba-tiba
disetujui, Saya kurang tahu ya, trus saya melihat
diwebsite UKSW itu lho dan setelah tu tidak
terlalu ini karena tidak dibawa ke rapat staff.
Seperti itu.
Staf kurang
dilibatkan
dalam
pengambilan
keputusan
karena saya juga lihat literatur reviewing karena
saya pada waktu itu ngomong pada pak John lo
Perbedaan
kondisi
keuangan
225
ini kan soal merger ini lo. Yang dua lembaga
yang satu utang 1,7M yang satu putus, itu kan
statusnya tidak sama, itu satu.
Kedua kok saya tidak boleh tahu utangnya
berapa. yang dipunyai STIBA itu apa kualifikasi
dosenya apa dan saya tidak boleh tahu. Jadi
harus setuju dulu, baru setelah itu baru setelah itu
kita buka dan itu kan justru membuat saya
bingung.
Pimpinan
kurang
transparan
Bagaimana proses persiapan merger?
T : Nah waktu itu saya pikir pak John
menawarkan itu. Nah waktu itu saya berpikir
tidak untuk mengamankan posisi FBS dan PBI
juga pada saat itu kita punya fakultas itu.
Rektor
menawarkan
merger
Kita cuman waktu saat itu saya masih banyak
berpikir, karena saya lontarkan kepada beberapa
teman terutama pak Hendro sebagai dekan yang
sebelumnya dan pak Hendro bilang pas zaman
dia memang usulan ini pernah dilontarkan,
cuman pak hendro tidak setuju karena waktu itu
dia tidak bisa melihat kenapa harus merger.
Menurut dia PBI sudah kuat.
Konsultasi
pimpinan
sebelumnya
Nah keadaan berubah waktu saya, karena pak
John udah bilang seperti itu dan saya udah
sampaikan ke pak John dan waktu itu pak Jhon
bilang kalau nggak gini ini aja. Saya bersedia
diundang dan waktu itu pak John kita undang,
dan kita video waktu itu teman-teman yang tidak
bisa hadir karena maksud saya kalau memang
merger ini sudah terjadi.
Diskusi rektor
dengan FBS
Ingin dalam keinginan saya gitu dan gunanya
juga untuk apa, dan waktu itu pak John
mengatakan memang terus terang dan
kendalanya waktu itu memang kita tidak tahu
Kualitas
STIBA
dipertanyakan
226
kualitasnya dosen STIBA.
Kita tidak boleh meminta. Waktu itu saya minta,
boleh nggak saya tahu semua aset dan semua
SDM. Karena untuk saya memutuskan oke apa
nggak, saya perlu tahu yang mau saya beli ini
apa. Kalau saya tidak tahu pembeli kucing dalam
karung iya gimana gitu dan terus waktu itu pak
John bilang tidak bisa.
Informasi
STIBA
ditutupi
Pokonya harus setuju, saya juga agak kwatir.
Waktu itu pak John menawarkan bahwa FBS
boleh bisa memilih Staff. Jadi tidak semua staff
STIBA boleh diterima. Jadi tetap kita memilih
semua sesuai dengan standar. Karena kondisi
STIBA pada waktu itu berhutang 1.7 m. Seperti
itu dan akhirya Juga akan dan waktu itu pak
John dan tahun kalau tidak salah bulan oktober
kalau nggak salah 2011. Nah terus waktu itu, pak
John menawarkan kita boleh memilih itu.
FBS boleh
memilih staff
STIBA
Jadi setalah saya ngomong ke teman-teman
bahwa merger ini membawa keuntungan bagi
FBS karena kita akan ada satu jurusn lagi,
sampai PBI berikutnya yaitu 2016 yaitu program
s2 dan saat itu merupakan program unggulan.
Meyakinkan
dosen dan
pegawai FBS
Nah waktu itu saya ngomong dengan pak Hendro
dan pak Hendro tidak setuju karena STIBA.
Kalau memang rugi, kita memang tidak ada
ruginya, pak Hendro bilang gitu. Tapi kita nggak
ada ruginnya, dan entah kenapa waktu itu kita
juga pengen ngobrol-ngobrol dan kalau kita
merger kita akan mengambil dosen-dosen
STIBA. Jepang kita tidak mau ambil sebetulnya
karena kita mau digimanakan, karena terlalu
banyak program FBS. Saat itu ambil dosen-
dosenya sastra saja dan PBI.
Penolakan dari
dosen FBS
Nah entah apa yang terjadi pada pimpinan saat Rektor UKSW
merubah
227
itu, sehingga saya agak lupa detailnya, ketika
saya dipanggil kedua kali itu, itu lain pak John
ngomongnya. Pak John ngomongnya itu
bilangnya, kita harus ambil semua.
kebijakan
Nah waktu saat itu saya bilang saya tidak setuju,
dan waktu saat itu pak John tetap tidak mau
memberikan apa namanya, data tentang apa
yang misalnya apakah surat2 yang gak tahu,
bidang studinya apa, terus kayak2 gitu.
Dekan FBS
menolak
perubahan
kebijakan
Dan jadi waktu itu saya lontarkan lagi ke teman-
teman, dan saat itu teman-teman masih agak
bingung.
Diskusi
internal FBS
Tetapi kalau tidak salah akhirnya mereka
memutuskan ia.
Dosen dan
pegawai FBS
mendukung
kebijakan
rektor
Ketika kita memutuskan ia, terus terang saya
berkonsultasi dengan ayah saya. Nah saya tanya
dari sisi hukum itu sebetulnya dimana pada saat
merger waktu itu ayah saya bilang biasanya
kamu harus tahu. Kamu harus tahu sampai
utang-utangnya. Nah baru kamu bisa membuat
keputusan itu.
Konsultasi
hukum
Kan membuat saya kaget karena dari tidak
memfasilitasi seperti itu, cuman bilang kamu oke
dulu. Kalau kamu ok, baru kita beritahu yang
lain-lain. Nah saya mau tahu dulu sebelum saya
membuat keputusan itu. Nah waktu itu ada tanda
tanya besar. Sebetulnya itu, apa yang terjadi saat
itu.
Masalah
transparansi
informasi
STIBA
Dan waktu itu saya juga lupa ya udah bergulir
ada MOU, cuman MOU itu menurut saya
kurang fair karena tidak STIBA mau memiliki
ini, tidak memiliki itu. Bukanya juga FBS harus
menuntut STIBA atau kedua belah pihak
Membandingk
an FBS dengan
STIBA
228
menurut saya waktu itu posisi FBS dengan lebih
tinggi dari STIBA karena FBS tanpa utang.
STIBA utang pada saat itu, 1.7 m.
Nah waktu itu saya berkonsulatsi banyak kepada
papi saya sebagai ahli hukum, orang yang tahu
hukum.
Konsultasi
Hukum
Waktu itu dan papi bilang MOU nya ini banyak
masalah dan bisa menimbulkan suatu masalah.
Karena kalau FBS rugi, kan kita tidak punya hak
untuk ngomong ke pimipinan, nah itu yang
membuat buat bertemu dengan pak John.
Persoalan
MOU
Pak John pimpinan saat itu dan saya bilang
kalau saya menjadi dekan dan misalnya ada
masalah dengan dosen STIBA, karena ini kita
membawa masuk 10 orang dan jumlah dosen
FBS pada saat itu setengah dari jumlah dosen
dosen FBS. Nah saya berpikir kalau ada masalah,
ini saya harus bicara ke siapa.
Antisipasi
masalah pasca
merger
Karena ternyata merger itu kan bukan STIBA
merger dengan UKSW, tetapi STIBA merger
dengan FBS. Nah kalau misalnya terjadi
masalah yang berkaitan dengan SDM bisa nggak
saya kembalikan ke pak John sebagai pimpinan
UKSW.
Penanganan
masalah SDM
Itu satu dan kedua, saya bilang STIBA masuk
itu ada kan ada keuangan FBS yang
membengkak, kita menggaji setiap orang. Nah
itu kan merupakan marketing isu yang harus saya
pikirkan. Karena ada tim saat itu, pimpinan saat
itu karena kita harus mencari uang segala macam
supaya lebih banyak uang.
Beban
keauangan
FBS akan
bertambah
Pada saat itu pimpinan kurang mengakomodasi.
Jadi dia bilang pokoknya itu menjadi urusan
FBS. Terus pak Dany bilang sombong sekali
pertanyaan seperti itu, itu kan masa namanya
Pimpinan
universitas
kurang
mengakomoda
si
229
dosenya FBS semuanya yang kayak-kayak gitu.
Nah waktu itu saya malah berpikir kok saya
malah nggak dibantu. Saya mau menolong tapi
kok tidak dibantu dari pimpinan UKSW.
Nah waktu itu kalau tidak salah pak John
membuat MOU yang dibuat oleh STIBA.
MOU UKSW
dan STIBA
Waktu saya pengen tahu ini MOU ini melindungi
kami di FBS ya. Dan waktu saat itu, pada suatu
kita bawa ke rapat besar teman-teman udah pada
setuju.
Pegawai dan
dosen FBS
mendukung
merger
Karena waktu itu saya pikir ini ngeri juga kalau
setuju dengan MOU ini. Pada saat itu saya mau
memundurin proses merger ini, karena saya mau
mempelajari secara keseluruhan MOU ini.
Meragukan
MOU
Saya waktu itu ke fakultas ekonomi yang pengen
saya tanya karena waktu itu saya pernah
ngomong secara informal pak Harijono, dan
mereka berdua bilang saya harus hati-hati karena
mereka juga pernah mengalami waktu merger,
dan itu pak Har waktu itu banyak kendalanya,
itu memasukan 1 orang kesitu, itu mereka pake
apa membuat analisi kebutuhan dan segala
macam yang belum kita lakukan terus terang.
Nah dengan itu saya pikir ini nggak perlu main-
main ni.
Konsultasi
merger
Dan waktu itu teman-teman setuju dan kebetulan
waktu itu ada pak Toar dan saya tidak mau ambil
resiko dengan ini menurutku kok ini ada yang
belum lengkap. Apalagi tanpa diikuti dengan
analsis kebutuhan.
Kuatir resiko
merger
Jadinya saya mundur karena itu, karena saya
tidak mau tanda tangan saya disitu, karena
teman-teman tidak mau mundur 1 tahun itu, jadi
kita merger tanpa melakukan sesuatu yang
analisis yang seharusnya kita lakukan
Mundur dari
dekan FBS
230
Bagaimana proses merger dijalankan?
T : Saya terus terang tidak tahu, dalam arti gini.
Karena saya datanya tidak diinformasikan cuman
menurut saya ini merger atau tidak merger saya
terus terang juga heran.
Kurang tau
Karena cukup keras, dalam fakultas saya keras.
Dalam artian gini banyak keputusan dalam
fakultas yang saya tidak setuju. saya berbicara
keras di fakultas.
Sikap
Resistance
Tahun kemarin FBS sudah menerima murid dan
di STIBA menghentikan murid, itu menurut saya
suatu posisi yang salah.
Peneriamaan
mahasiswa
hanya
dilakukan FBS
Karena menurut saya kalau izin belum keluar,
kita menerima murid, itu menurut saya porsi
yang salah, itu menurut saya, karena menurut
saya izin belum keluar.
Izin merger
belum keluar
Kita menerima murid itu menurut saya
pembohongan publik dan menurut saya kita
lembaga kristen ya kita. Ya kita harus
menunjukkan kekristenan. Kita jangan
membohongi publik dengan cara mendapatkan
mahasiswa tapi izin belum keluar.
Legalitas
penerimaan
mahasiswa
baru sastra
FBS
Dan kita pada waktu itu mendapatkan 16 murid
tok, saya udah berbicara keras dengan bu
Victoria dan bu Suzan. bu Suzan pada saat
itupun saat itu dulu yang ketua sastra. Saya
bilang saat itu, apakah ini 16 orang ini dan orang
tua ini udah tahu kondisi ini, dalam arti kamu
keluar lulus dengan STIBA? seperti itu, mereka
hanya bilang nanti izinnya pasti keluar.
Status
mahasiswa
sastra FBS
Setelah itu saya sempat ngomong ke pak John
dan bertanya apakah ini mungkin? Pak John pada
saat itu bilang pak Ferdy sudah menanyakan,
231
mugkin. Itu yang saya ingat. Tapi waktu itu
cuman ngomong itu
Nah itu menurut saya kebohongan publik yang
tidak perlu dilakukan lembaga, dan karena
ternyata Suzan bilang merger itu ternyata sama
dengan pembukaan progdi baru berarti kan.
Kebohongan
publik
Itu satu, trus yang kedua saya juga tidak tahu
kenapa tidak jadi satu, apa kita sudah merger
tapi tidak menjadi satu, kan tetap sendiri-sendiri,
itu juga saya heran kenapa?
penggabungan
Karena sisi kontrol juga susah. Kontrol, supaya
orang kita merger itu kan dua dijadikan satu
yang perlu belajar budaya masing-masing dan itu
tidak bisa terjadi.
Karena masih sendiri-sendiri tempatnya. teman–
teman STIBA masih ditempat ini dan FBS masih
ditempat itu, yang kedua merger belum terjadi.
Fungsi kontrol
Tapi yang di STIBA udah menerima gaji yang
seperti di FBS, maksudnya mereka gajinya sama,
itu bagi saya juga aneh karena izin masih belum
keluar juga, trus yang ke empat, izin belum
keluar tapi ketua progdi kita udah ke stiba, nah
itu juga aneh menurut saya karena ketua divisi
ini kan jadinya tidak exist, karena merger itu
belum terjadi jadi menurut saya juga
Penggajian
sudah gabung
P : Bu heni melihat proses dijalankan
penggabungan ini, gimana?
T : Tidak ada sistem kalau saya lihat, maksudnya
adijalankanya bagaimana
Tidak
tersistem
P : Ketika dijalankan, MOU, secara internal kan
udah gabung. nah selama ini dijalankan seperti
apa?
T : Menurut saya cuman dari sistem orang
STIBA. Ikut rapat di FBS trus pimpinan STIBA
Share SDM
232
ikut rapim di FBS. orang STIBA ikut mengajar
di FBS, cuman itu sih kalau menurut saya, yang
saya lihat seperti itu, tapi dari sisi kantornya
sama
Terus terang waktu itu memang saya sengaja
karena waktu itu pak Hendro meminta saya
untuk memimpin proses merger ini. Cuman
waktu itu saya tidak mau. Karena menurut saya,
saya tidak bisa memimpin merger karena teman-
teman kelihatanya setuju. Saya banyak step yang
mesti saya lakukan sebagai pimpinan dan
memang waktu itu saya mengundurkan diri dan
masuk dekan bu victoria
P : Apakah ibu tidak mencoba menjelaskan pada
teman-teman bahwa ini tidak benar
T : Saya sudah melawan, dan waktu itu ada surat
waktu itu, surat waktu itu saua insist dengan pak
john, S1 jepang tidak mau, saya tidak mau
menerima, waktu itu pak john minta kita pindah
ke gedung stiba, fbs, saya waktu itu banyak
ngobrol dengan pak hendro, dan pak hendro
bilang jangan mau, kenapa pak, karena pak
hendro suka bisnis jadi gitu2 dia tau, karena
nanti kita disuruh bayar utang stiba,jadi sama
saja utangnya StiBA ke FBS kalau kita pindah
gedung, itu saya tidak mau, saya pengen di
gedung FBS saja, pokoknya kan. Ngeri juga saya
mninggalkan utang pada dekan selanjutnya kan
juga tidak mau gitu, waktu itu saya tanya pak
john dengan keras, kalau pak john tidak
menjawab ini saya anggap batal merger ini,
intinya untuk gedung dia tidak akan menuntut,
dan ini waktu victoria dan bu susan tidak tahu,
karena waktu rapat kemarin, di angkat lagi kita
mau pindah kesana, kalau saya sih intinya
terserah, tapi apakah sudah kita perhitungkan
233
biaya dan segala macam, dan saya denga-dengar
lo ya, jepang diambil lagi oleg fbs, seperti itu
P : Nah emm.. Apa kira-kira alasan teman-
teman, menurut keputusan ini jelas ada langkah-
langkah yang dilalui dalam proses penggabungan
ini
T : Saya tidak tahu ya kenapa dan tidak semua
teman teman setuju, ada yang beberapa
P : Kita bilang aja mayoritas ya pimpinan dekan.
Dekan setuju saya tidak tahu kenapa, saya terus
terang gini, waktu itu alasan yang dilontarkan
oleh pakk Jhon sangat persuasif, dan itu bukan
salah pak Jhon, kalau dia persuasif ya dia tidak
apa-apa, menurut saya ada dua belah pihak,
cuman waktu itu yang dibilang ialah kita sudah
melangkah terlalu jauh, kalau diundur tidak enak
sama teman-teman, itu satu dan kedua, teman
teman dari stiba waktu itu bilang sih ya tapi saya
tidak setuju menerim semua tu saya kurang
setuju, karna ada satu yang udah S2 gagal, sudah
7 tahun gagal, sekarang S2 lagi ditempat lain, ya
saya berpikir lah terus kita mau menerima kaya
gitu gimana, saya berpikir waktu saat itu, tapi
teman-teman bilang kita sudh maju tidak mau
mundur dan begitu juga temann-teman stiba, dan
waktu itu bu risty juga bilang stiba menawarkan
semua, dan apabila FBS tidak menerima semua
yaudah mending tidak usah, waktu itu saya pikir-
pikir ngk usah ya malah ngk apa-apa, karena
aktu itu saya juga berpikir begini kalo kita
kedtanga ke 10 orang ini berarti FBS idak bisa
rekruitmen dan waktu itu saya baru
mengembangkan suatu prosedur rekruitmen, nah
10 orang ini kan masuk, bukan melalui
rekruitment FBS berarti kulaitas FBS berarti
kedepan FBS tidak bisa rekruitmen lagi, ini kan
234
dari sisi kuaitas FBS harus difikirkan juga,
cuman lama-lama kok saya juga tidak tahu
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
T : Cuman menurut saya tidak tahu karena saya
dengan pimpinan susan dan victoria orang yang
berbeda, kalau saya suka jujur ini, ini masalah
saya, saya tidak suka seperti ini, itu saya pikir
kok saya punya banyak hal yang tidak saya tahu
terua terang, kayak misalnya bu susan dan pak
john presentase dengan pak john terus hasilnya
kapan keluar, terus kayak gitu seperti apa, saya
juga kurang tahu itu seperti apa gitu lho, masalah
monitor, yang memonitor dosen distiba sekarang
siapa coba, ngk ada kan, kan mereka sudah
punya satu natinya apunya progdi sendiri, juga
kita menerima sastra ini, juga belum ngomong
kan kalu misalnya izin belum keluar
P : Berarti sudah sebenarnya menggunakan nama
FBS ya, hanya secara formalnya ngk,
T : Nggak, betul. Nggak cuman dari mulut
kemulut karena terus terang saya punya teman
anaknya mau masuk sastra meminta rekomendasi
sastra, saya tidak berani merekomendasikan.
Karena saya bingung mau cerita bagaimana, dan
saya bukan tipe orang yang mau menipu,
maskudnya, kalau mereka tahu ini teman baik
saya , saya mau bilang jujur gimana, lembaga
sendiri, yaudah ke universitas dharma aja, ya
masuk aja, ya kondisinya seperti itu. Dan juga
235
keputusan ini saya juga ngomong, waktu itu
jangan di stiba aja yang menerima karena stiba
nantinya akan merger, tapi jarang seperti
sekarang ini karena juga kasihan teman2 STIBA,
mereka tidak bisa emakai nama FBS karena izin
belum keluar, kayak gitu, jadikan mesti seperti
itu, jadikan seperti yang mas Niko bilang formal,
mungkin defacto mungkin merger, itu aja meger
dalam tanda kutip kalo bagi saya, de jure nya
jelas tidak ada.