lampiran i pertanyaan dan jawaban saat …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0112036_bab5.pdf ·...

13
165 LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT WAWANCARA 1. Apa yang menjadi inspirasi bapak dalam menulis cerbung Mburu Pusaka tersebut pak? Sing dadine inspirasine niku yaiku fenomena sakniki, sakniki kathah sing pados simbol kanggo menenangkan diri kadang butuh simbol-simbol tambahan contohnipun nggih pusaka niku. Lha saat enten ngonteniku kan nggih otomatis dimanfaatkan orang sing mboten golek lha liane dingge kejahatan, nggih mung niku tok. Namung sederhana niku mawon.” Terjemahan “Apa yang menjadi inspirasai saya adalah fenomena sekarang, sekarang niki banyak yang membutuhkan simbol untuk menenangkan diri kadang butuh simbol-simbol tambahan contohnya ya pusaka itu. Saat ada seperti itu kan otomatis dimanfaatkan oleh orang yang tidak mencari. Lha lainnya dipakai untuk kejahatan, ya hanya itu saja. Hanya sederhana itu saja.” 2. Mengapa alasan bapak lebih suka mengunakan bahasa Jawa dalam menyampaikan inspirasinya? lalu bagaimana cara untuk menarik pembaca dari inspirasi itu? Dulune kula, nanging tekan saiki isih, kula nulis nganggo bahasa Indonesia, nanging ternyata setelah kula slidiki niku bahasa Jawa niku malah ghadah pembaca sing milidtan, dadi nek enten pelangane niku ta, semua majalahe niku dibaca habis dari judul sampai titik terakhir niku sampai habis mboten enten sing diliwati. Dadi mereka niku baca-baca bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis bahasa Jawa sing genah-genah diwaca ingkang tenanan daripada sing nulis bahasa Indonesia sing diwaca sing uwong-uwong sing sempat maca, karep kula ngonteniku lheh, mbak. Nggih ngonten niku mbak.” Terjemahan “Dulunya saya, namun masih sampai sekarang masih. Saya menulis menggunakan bahasa Indonesia, namun ternyata setelah saya slidiki itu bahasa Jawa itu malah mempunyai pembaca yang tetap. Jadi jika ada pelanggan itu ya, semua majalah itu dibaca habis dari judul sampai titik akhir itu sampai habis tidak ada yang dilompati. Jadi mereka itu mebaca-

Upload: duongdung

Post on 06-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

165

LAMPIRAN I

PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT WAWANCARA

1. Apa yang menjadi inspirasi bapak dalam menulis cerbung Mburu Pusaka

tersebut pak?

“Sing dadine inspirasine niku yaiku fenomena sakniki, sakniki kathah sing

pados simbol kanggo menenangkan diri kadang butuh simbol-simbol

tambahan contohnipun nggih pusaka niku. Lha saat enten ngonteniku kan

nggih otomatis dimanfaatkan orang sing mboten golek lha liane dingge

kejahatan, nggih mung niku tok. Namung sederhana niku mawon.”

Terjemahan

“Apa yang menjadi inspirasai saya adalah fenomena sekarang, sekarang

niki banyak yang membutuhkan simbol untuk menenangkan diri kadang

butuh simbol-simbol tambahan contohnya ya pusaka itu. Saat ada seperti

itu kan otomatis dimanfaatkan oleh orang yang tidak mencari. Lha lainnya

dipakai untuk kejahatan, ya hanya itu saja. Hanya sederhana itu saja.”

2. Mengapa alasan bapak lebih suka mengunakan bahasa Jawa dalam

menyampaikan inspirasinya? lalu bagaimana cara untuk menarik pembaca

dari inspirasi itu?

“Dulune kula, nanging tekan saiki isih, kula nulis nganggo bahasa

Indonesia, nanging ternyata setelah kula slidiki niku bahasa Jawa niku

malah ghadah pembaca sing milidtan, dadi nek enten pelangane niku ta,

semua majalahe niku dibaca habis dari judul sampai titik terakhir niku

sampai habis mboten enten sing diliwati. Dadi mereka niku baca-baca

bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis bahasa Jawa sing

genah-genah diwaca ingkang tenanan daripada sing nulis bahasa

Indonesia sing diwaca sing uwong-uwong sing sempat maca, karep kula

ngonteniku lheh, mbak. Nggih ngonten niku mbak.”

Terjemahan

“Dulunya saya, namun masih sampai sekarang masih. Saya menulis

menggunakan bahasa Indonesia, namun ternyata setelah saya slidiki itu

bahasa Jawa itu malah mempunyai pembaca yang tetap. Jadi jika ada

pelanggan itu ya, semua majalah itu dibaca habis dari judul sampai titik

akhir itu sampai habis tidak ada yang dilompati. Jadi mereka itu mebaca-

Page 2: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

166

baca bahasa Jawa itu otomatis tetap lebih baik menulis bahasa Jawa yang

benar-benasr dibaca yang benar-benar daripada yang menulis bahasa

Indonesia yang dibaca yang orang-orang yang sempat baca, maunya saya

begitu loh, mbak. Iya seperti itu mbak.

3. Bagaimana pendapat cara bapak untuk menarik pembaca agar tertarik

untuk membaca pak?

“Ya, kula nyiptake konflik niku ingkang sing berkesinambungan, walaupun

niku semacam imajinasi nangingkan harus ada konflik ning crita

walaupun crita kita lempeng nanging mesti ana konflik menika walaupun

tipis banget nanging tetep ana. Tetap kudu nyiptaken konflik ingkang

berkesinambunga, nggih umpama maca sepisan maca seri pertama

mengko arep rampungki otomatis mengko harus ada rasa sing kudu iki

mengko terus kepiye ya? Terus gitu terus menarik untuk melihat yang

berikutnya. Ngonten niku, mbak.”

Terjemahan

“Ya, saya menciptakan konflik itu yang berkelanjutan, walaupun itu

semacam imajinasi namunkan harus ada konflik di cerita walaupun cerita

kita datar namun tetap menciptakan konflik yang itu walaupun sedikit

sekali namun tetap ada. Tetap harus menciptakan konflik yang

berkelanjutan, iya seumpama membaca pertama kali, membaca seri

pertama pasti nanti sampai akhir otomatis nanti harus ada rasa yang harus

ini nanti gimana ya? Terus gitu terus menarik untuk dilihat yang

berikutnya, sepeti itu, mbak.”

4. Bagaimana pendapat bapak dari dunia sastra Jawa saat ini pak, apakah

semakin maju atau bagaimana gitu, pak?

“Nak diarani maju ya majune merga milidtan niku wau mbak, contohne

nek secara umum niku nggih stagnan niku, mboten mati nggih mboten urip

nggih ngonten niku kajaba orang Jawa mau membaca kula kira sastra

Jawa tetap hidup. Sekarang kan agak lebih berbeda penyampaiannya

sekarang kan pengarang lebih ke membuat buku sendiri nyetak buku dewe

ora enek sing ngragati nanging nyetak sing ngarang. Intinya stagnan

nanging berkembangnya itu berubah menjadi buku.”

Terjemahan

“Jika dikatakan maju majunya itu karena tetap itu tadi, contohnya jika

secara umum itu tadi ya stagnan tadi, tidak mati ya tidak hidup ya seperti

itu namun jika orang Jawa itu mau membaca saya kira sastra Jawa tetap

hidup. Sekarang kan agak lebih berbeda penyampaiannya sekarangkah

pengarang lebih membuat buku sendiri mencetak sendiri tidak ada yang

Page 3: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

167

membiayai namun mencetak yang dikarang. Intinya stagnan namun

berkembangnya itu berubah menjadi buku.”

5. Apakah ada hubungan antara cerbung Mburu Pusaka ini dengan kenyataan

hidup yang bapak alami?

“Nak secara pribadi, mboten. Mboten wonten, namung imajinnasi kalih

nonton lingkungan serta kondisi sosial saat niki.”

Terjemahan

“Jika secara pribadi, tidak. Tidak ada. Namun imajinasi dengan melihat

lingkungan serta secara kondisi kondisi sosial saat ini.”

6. Persoalan apa yang sebenarnya ingin bapak sampaikan melalui cerbung

Mburu Pusaka ini?

“Nggih, hal niku wau, pokoke uwong aja gampang tertarik ning hal-hal

sing sifate ghaib, supranatural secara hal-hal kasebut sing angel

dipahami walaupun ada, intine niku jangan terlalu percaya, namung

entene kekuatan menika nggih namung saking Tuhan tok mboten saking

pusaka-pusaka wau, pusaka nggih namung lambang lan simbol kalawau.”

Terjemahan

“Ya, hal itu tadi, penting orang jangan gampang tertarik kepada hal-hal

yang sifatnya ghaib, supranatural secara hal-hal tersebut yang susah

dipahami walaupun ada, intinya itu jangan terlalu percaya, namun adanya

kekuatan itu hanya dari Tuhan saja tidak dari pusaka-pusaka tadi. Pusaka

itu hanya lambang dan simbol tadi.”

7. Apakah ada salah satu tokoh yang merupakan cerminan dari jiwa bapak

ataukah bapak pernah merasakan pengalaman seperti itu?

“Nanging kula saged menempatkan diri kula pada tokoh sopir wau niku

tokoh Nurcahya, ingkang berusaha menempatkan pada pihak kula, jalan

pikiran kula, pemikiran-pemikiran kula, pada tokoh Nurcahya kalawau.

Terjemahan

“Kalau saya menempatkan diri saya pada tokoh supir itu tokoh Nurcahya,

yang berusaha saya tempatkan pada pihak saya, jalan pikiran saya,

pemikiran-pemikiran saya. Pada tokoh Nurcahya tadi.”

Page 4: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

168

8. Pesan apa yang ingin bapak sampaikan kepada masyarakat pembaca dari

cerbung Mburu Pusaka?

“Nggih niku wau, wonteng ingkang pembahasan wau, nggih percaya

angsal namung ampun banget-banget mengkeh malah dados kliru.”

Terjemahan

“Ya itu tadi, berada pada pembahasan yang itu tadi, ya percaya boleh

namun jangan terlalu beitu sangat nanti malah jadi kliru.”

9. Bagaimanakah pandangan bapak pada tokoh Nurcahya, Gunar Sudigdo

dan Dirga Swandaru yang menjadi tokoh sentral atau tokoh utama dalam

cerbung Mburu Pusaka?

“Menawi Nurcahya nggih ingkang sing mewakili jalan pikiran kula,

ingkang wonten ing kebenaran-kebenaran wau. Kalau Gunar Sudigdo

mewakili uwong-wong kang seneng karo benda pusaka wau ingkang

ngarah pada arah kliru namung niku baru berjalan, namung Gunar

Sudigdo juga duweni argumentasi-argumentasi khusus, terus Dirga

Swandaru niku nggih uwong ingkang manfaataken situasi-situasi kalawau,

duweni pemikiran licik pada uwong-wong kang seneng pusaka ya di

manfaatke wae. Gitu mbak.”

Terjemahan

“Jika Nurcahya ya yang mewakili jalan pikiran saya, yang berada di

kebenaran-kebenaran tadi. Kalau Gunar Sudigdo mewakili orang-orang

yang senang pada benda pusaka-pusaka tersebut yang akan mengarah pada

kesalahan namun itu baru berjalan, namun Gunar Sudigdo juga

mempunyai pembelaan-pembelaan khusus, terus Dirga Swandaru itu orang

yang memanfaatkan situasi-situasi tadi. Mempunyai pemikiran yang licik

pada orang-orang yang senang pusaka tadi dimanfaatkan saja. Gitu mbak.”

10. Mengapa tokoh Nurcahya mengalami pergejolakan batin, atau gejala

kejiwaan lebih pada emosi diri untuk menerima kebenaran perbuatan

Dirga Swandaru sebelum terbongkarnya kejahatannya, apakah memang

dibuat sedemikian rupa, atau ada maksud tertentu pak?

“Ya memang kula buat nggih ngonten niku mbak, memang kula buat

jalanne alur seperti itu. Mboten semerta-merta terus Nurcahya menolak

ngono wae niku mboten ya tetep berpikir Dirga Swandaru ki piye kok

Page 5: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

169

ngunu, Gunar Sudigdo ki piye kok ngunu? Aku kedewe piye kok ngunu gitu

loh berbagi sudut melu dipandang sebijak mungkin gitu.

Terjemahan

“Ya memang saya buat ya seperti itu mbak, memang saya buat jalannya

alur seperti itu. Tidak semena-mena terus Nurcahya menolak gitu saja itu

tidak. Ya tetap berpikir Dirga Swandaru kok bisa seperti itu, Gunar

Sudigdo juga kok seperti itu? Saya sendiri juga kok ya begitu namun

dilihat dari sudut pandang sebijak mungkin gitu.

11. Terkadang dalam karya sastra itu ada sebuah tema yang ditonjolkan,

dalam cerbung Mburu Pusaka ini apakah ada yang ingin bapak tonjolkan

dalam cerita itu, agar tema tersebut dapat tersampaikan oleh pembaca?

“Nggih ada. Namung Hati-hati mawon. Hati-hati menghadapi hal-hal

seperti itu. Seperti itu maksudipun nggih niku wau terhadap pusaka, kudu

berpikir kanthi logika gitu.”

Terjemahan

“Ya ada. Namun hati-hati saja. Hati-hati menghadapi hal-hal yang seperti

itu. Seperti itu maksudnya ya itu tadi terhadap pusaka, harus berpikir

dengan mengunakan logika gitu.”

Page 6: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

170

LAMPIRAN II

BIODATA PENGARANG

Nama : Alfonsus Aris Purnomo / Al Aris Purnomo

Samaran/Singlon : (Aris P) (Toya Wening) (Apolos Arif

Surmonus) (Purna Pralampita Lungid) (Bhre Saptabumi)

(Arya Sanggabumi)

(Mbah Gendut) (Putra Sriwirata) (Rafael Parameswara)

(Tulus Pamuji) (Pradnya Iswari) ( Arya Rukmara) (Mikhael

Gandhung) (Putri Prawesrini) (Purnomo Sanggit Wasista)

(Wulan Ayu) (Aji Pambudi) (Atin Prihatin) (Bayu

Anggara) (Anis Pratiwi) (Putri Tamtama) (Murti Susatyo)

(Kang Nomo) (Kang Pur) (Stefanus Pur) (Adi Putranto)

(Mas Pur) (Sang Nareswari) (Rafael Naratayuda) (Adi

Palgunadi) (Arin Pinasti) (Aning Pangastuti) (Arif

Priyanto) dll

TTL : Wonogiri, 16 Januari 1974

Alamat : Karanglor RT.02/01, Manyaran, Wonogiri 57662

Telpon (0273) 531228

HP : 081329153602

Email : [email protected]

Page 7: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

171

Pendidikan : Tamat SMA tahun 1992

Pekerjaan : Penulis Sastra Jawa

(geguritan, cerkak, cerbung, crita wayang, artikel, wacan

bocah dan crita rakyat)

Perincian Tulisan :

Geguritan :

1. Aku Iki Sapa ( Jaya Baya no. 32, tahun 2012)

2. Daktulis Asmamu ( Jaya Baya no. 31, tahun 2012)

3. Ing Tapel Wates ( Jaya Baya no. 31, tahun 2012)

4. Gurit Iki Prasaja Kandha ( Djaka Lodang no. 19, tahun 2011)

5. Gurit Kalanggengan ( Panjebar Semangat 2010)

6. Sawise Awan ( Jaya Baya no.10, 2012)

7. Sawijining Awan (Jaya Baya no.10, 2012)

8. Kelangan (Jaya Baya no.15, 2012)

9. Trubus Sareh (Jaya Baya no. 16, 2012)

10. Pangandel (Djaka Lodang, Januari 2013)

11. Tlaga Tresnamu (Jagad Jawa, 23 Januari 2014)

12. Ndhudhah Wewarah ( Jaya Baya, Minggu I Februari 2014)

13. Biyen Kae (Jaya Baya, no. 07, 2015)

14. Angen Lawas (Jaya Baya, no. 07, 2015)

15. Lumut (Jaya Baya, no. 24, 2016)

16. dan masih banyak lagi (lebih dari 150 geguritan)

Crita Cekak :

Page 8: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

172

1. Manuk (Jagad Jawa Solopos, 5 Mei 2011 lan 12 Mei 2011)

2. Tembang Biru ing Taman Pangrangu ( Jaya Baya no.20, Minggu II Januari

2007)

3. Angin Isih Sumilir (Jaya Baya no.45, Minggu II Juli 2007)

4. Lelakon Ireng (Jagad Jawa Solopos, 3 Pebruari 2009)

5. Tembang Ireng (Praba, 8 April 2006)

6. Nandur Wesi (Djaka Lodang No. 8, taun 2012)

7. Sketsa Wektu (Djaka Lodang No. 15, taun 2011)

8. Kedhupak Tungkak (Djaka Lodang no. 28 taun 2012)

9. Layang Kang Nyalawadi (Panjebar Semangat no.40, taun 2011)

10. Sedulur Tunggal Susu (Jaya Baya no.37, taun 2012)

11. Digeret Sapi (Jaya Baya no.45, taun 2012)

12. Critane Boneka Asu (Panjebar Semangat no.2, taun 2012)

13. Jarene Aku Edan (Panjebar Semangat no.22, taun 2011)

14. Wulan Ratri (Djaka Lodang no.22 taun 2012)

15. Manik-manik Ireng Njanges (Praba, Nopember II, 2011)

16. Sempalan Pangarep-arep (Praba, Januari I 2014)

17. Lik Wiro (Jaya Baya no 46, 2015)

18. Sang Mantu (Jaya Baya no. 34, 2015)

19. Ziarah (Praba Februari 1, 2016)

20. Kelangan (Jaya Baya no 23, 2016)

21. dan lain-lain (100 cerkak lebih)

Artikel :

1. Basa Jawa Isih Urip Apa Sekarat? ( Jagad Jawa Solopos, 29 Juli 2010)

Page 9: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

173

2. Budaya Jawa Apa Tinarbuka? ( Jagad Jawa Solopos, 7 April 2011)

3. Nalika Nampa Bebendu (Jagad jawa Solopos, 3 Maret 2011)

4. Basa Jawa Ing Pawiyatan (Jagad jawa Solopos, 24 Juni 2010)

5. Apa Paedahe Crita Rakyat ( Djaka Lodang, 2011)

6. Saperangan Falsafah Urip Wong Jawa (Djaka Lodang. no. 36 tahun 2012)

7. Swara Saka Swarga (Djaka Lodang 2012)

8. Waras Tanpa Obat (Djaka Lodang 2012)

9. Boyong Wukir (Djaka Lodang 2013)

10. Wong Jawa Kuwi Sapa (Djaka Lodang 2013)

11. dan lain-lain, (diambil hanya 5 tahun terakhir).

Wacan Bocah :

1. Kembang Suket ( Panjebar Semangat No.26 - 26 Juni 2010)

2. Sepatu Paseduluran ( Jagad Jawa Solopos, 12 Agustus 2010)

3. Ali-ali ( Jagad Jawa Solopos, 2 September 2010)

4. Tatag lan Sabar ( Jagad Jawa Solopos, 16 September 2010)

5. Arga Golek Dhuwit ( Jaya Baya No.32 Minggu II April 2011)

6. Mancing (Djaka Lodang, 2012)

7. Tiba Cilaka (Djaka Lodang, 2012)

8. Gedhang Rajadiraja (Jaya Baya 2013)

9. Kupu, Uler lan Kembang (Djaka Lodang 2013)

10. Boneka Bruwang Kutub (Jaya Baya 2014)

11. Kepengin Dadi Penari (Jaya Baya 08, 2015)

12. Kawicaksanane si Ragil (Jaya Baya no 25, 2016)

13. dan lain-lain, (diambil hanya 5 tahun terakhir).

Page 10: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

174

Crita Rakyat :

1. Reretu Ing Kutai (Panjebar Semangat No. 8 sampai No. 11, taun 2011 –

<4 seri>)

2. Murca Lelana ( Jaya Baya No.31 Sampai No.52 taun 2011- <22 seri>)

3. Putra Majapahit ( Djaka Lodang No. 2 sampai No. 7 taun 2011- <6 seri>)

4. Alaskato lan Jalukura (Panjebar Semangat, taun 2012 <8 seri>)

5. Reretu Ing Kalingga ( Djaka Lodang 2013) <12 seri>

6. Putri Pinilih (Jaya Baya, 2013/2014)<25 seri)

7. Sayembarane Dewi Murwikandhi (Jaya Baya, no. 02 - .... 2015/2016)

Cerbung :

1. Polahe Rasa (Djaka Lodang no.22 sampai no. 35, taun 2011/2012- <14

seri>)

2. Umbul Sungsang (Jaya Baya no.07 sampai no. 27, taun 2012/2013- <21

seri>)

3. Ngoyak Lintang (Panjebar Semangat, 2013) <23 Seri>

4. Mburu Pusaka (Jaya Baya, 2014)

5. Pepadhang Ing Karangkidul (Djaka Lodang, 2014)

Cerita Wayang :

1. Wahyu Makutha Rama (Jaya Baya 2014)

2. Sengkuni Mantu (Panjebar Semangat, 2014)

3. Wahyu Purbasejati (Jaya Baya, 2014/2015)

4. Sudarsana Kethok (Jaya Baya, 2015)

Page 11: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

175

5. Udang Agung (Jaya Baya, 2015)

6. Sang Jarasandha (Jaya Baya, 2016)

Buku :

1. Antologi bersama : cerkak dan geguritan “Pasewakan” Kongres Sastra

Jawa III tahun 2011.

2. Antologi bersama : crita misteri bhs Jawa “Sing Neror Jebule....” tahun

2012.

3. Antologi bersama ; crita misteri bhs Jawa “Syetan Kuburan” tahun 2012.

4. Antologi bersama : Kumpulan Geguritan „Simbok‟ tahun 2016

5. Antologi bersama : Kumpulan Cerkak „Dalan Mujur Ngetan‟ tahun 2016

Bebana/Penghargaan :

1. Juara I nulis geguritan (Isih Ana Kumlebate Tresna) HUT ke-85 Yayasan

Karmel Malang, taun 2011.

2. Juara III nulis Crita Cekak (Aspal) HUT ke-87 Yayasan Karmel Malang,

taun 2013.

3. Juara harapan I nulis geguritan (Gregorian) HUT ke-85 Yayasan Karmel

Malang, taun 2011.

4. Juara harapan II nulis geguritan (Sketsa Ing Kutha) HUT ke-85 Yayasan

Karmel Malang, taun 2011.

5. Juara Harapan II nulis geguritan (Sketsa Wektu) Hut ke-89 Yayasan

Karmel Malang taun 2015.

6. Juara I nulis Cerkak (Lampu Prapatan) HUT Sanggar Triwida

Tulungagung, 2015.

Page 12: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

176

LAMPIRAN III

FOTO

Foto yang diambil saat penulis mewawancarai pengarang bapak Al Aris Purnomo

yang berada ditempat tinggalnya. (Foto 01, 19 Mei 2016)

Foto yang diambil saat bapak Al Aris Purnomo mendatangani surat pernyataan

yang telah diwawancarai oleh penulis. (Foto 02, 19 Mei 2016)

Page 13: LAMPIRAN I PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112036_bab5.pdf · bahasa Jawa nipun otomatis milidtan lebih baik menulis ... cerbung, crita wayang,

177

Foto bersama yang dilakukan oleh penulis dengan bapak Al Aris Purnomo selaku

pengarang cerbung Mburu Pusaka. (Foto 03, 19 Mei 2016)