kwn bagian inti
DESCRIPTION
KWNTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum
sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan
diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai pranata
sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga
ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi
salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan
hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu
adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh
dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai
asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan
aspirasi rakyat.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan
dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan
sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam
merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan
bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun
dari dalam.
1
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam,
Negara Indonesia memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya
akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan
dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh
interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional
maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-
prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara.
Pengetahuan dan wawasan kefarmasian merupakan salah satu bentuk
wawasan yang dapat digunakan sebagai upaya dalam rangka mempertahankan
kesatuan nasional. Farmasi sebagai SDM dibagi menjadi 2 bagian, yaitu farmasi
yang produktif dan non-produktif. Farmasi yang produktif berperan aktif dalam
meningkatkan ketahanan nasional yaitu dengan menjaga dan meningkatkan
kesehatan masyarakat indonesia. Mahasiswa farmasi merupakan farmasis
produktif, dimana berperan sebagai kaum muda yang terus belajar untuk
meningkatkan kompetensi dengan cara terus menimba ilmu dengan diimbangi
denga skill.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan geopolitik dan geostrategi Indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan geopolitik Indonesia ?
3. Apa saja faktor dan unsur yang mempengaruhi geopolitik Indonesia ?
4. Apa asas-asas geostrategi (ketahanan nasional) Indonesia?
5. Apa unsur-unsur geostrategi (ketahanan nasional) Indonesia ?
2
6. Apa peranan dan fungsi wawasan kefarmasian dalam geopolitik dan
geostrategi Indonesia
1.3 Tujuan.
1. Dapat memahami definisi geopolitik dan geostrategi Indonesia
2. Dapat memahami kedudukan geopolitik Indonesia.
3. Dapat memahami faktor dan unsur yang mempengaruhi geopolitik
Indonesia.
4. Dapat memahami asas-asas geostrategi (ketahanan nasional)
Indonesia.
5. Dapat memahami unsur-unsur geostrategi (ketahanan nasional)
Indonesia.
6. Dapat memahami peranan dan fungsi wawasan kefarmasian dalam
geopolitik dan geostrategi Indonesia.
3
BAB II
Landasan Teori
2.1 Pengertian Geopolitik Indonesia
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan
politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan.
Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik
diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada
system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara
langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan.
Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai
situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap
relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
Geographical Politic atau gopolitik diartikan sebagai
pertimbangan-pertimbangan dalam menetukan alternatif kebijakan dasar
nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Dalam pelaksanaanya
geopolitik ini yaitu kebijakan pelaksanaan dalam mentukan tujuan, sarana-
sarana serta cara penggunaan sarana tersebut guna mencapai tujuan
nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis suatu negara dengan
menggunakan Geostrategi. Setiap bangsa jika ingin tetap eksis harus dapat
memanfaatkan konstelasi geografisnya secara optimal untul mencapai
kepentingan nasionalnya dalam rangka pencapaian tujuan nasional.Oleh
karena itu konstelasi geografis harus dijadikan salah satu pertimbangan
4
yang penting untuk menyusun politik nasional dan strategi suatu bangsa
dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
2.2. Pengertian Geostrategi (Ketahanan Nasional) Indonesia
Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan
pengertian yang baku dalam upayanya menghadapi dinamika
perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian itu menjadi keharusan
karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak
implemetasi/penerapan di dalam hidup dan kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara.
Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah
kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk
menjamin identitas , integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh
segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social
kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk dan
Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh
segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra
(social) danTri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan
untuk memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan
Keamanan.
Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan
kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara
5
terus-menerus serta sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan
terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu
didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
konstelasi yang ada disekitar Indonesia.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan
terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan
pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kedudukan Geopolitik Indonesia
Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara
pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan
berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang
berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara
hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah
UUD 1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.
Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa
wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara mencakup:
1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
7
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.
Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa
dengan negara tetangga.
3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi serta unsur-unsur Geopolitik
Indonesia
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara antara lain sebagai
berikut :
1. Wilayah.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.
Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara meliputi :
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan.
Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh
perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut
terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia antara 2 samudra, yaitu
pasifik dan samudera hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak
8
geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional
Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik,
ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya
oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahannya menganut
sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan
hanya kekuasaan.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi :
- Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
- Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
Satu kesatuan politik.
Satu kesatuan sosial budaya.
Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Satu kesatuan kebijakan nasional.
2. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi
a. Tata laku batinia
Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk
sikap mental.
b. Tata laku lahiriah
9
Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi :
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.
3.3 Asas-asas Geostrategi (Ketahanan Nasional) Indonesia
Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai
yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang
terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik
sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan
merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik
yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat
dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak
mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak
boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada,
berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu
parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara
utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional
mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh
dan terpadu (komprehensif integral).
10
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan
bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul
berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan
sikap mawas ke dalam dan ke luar.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan,
gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan
yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.
3.4 Unsur-unsur Geostrategi (Ketahanan Nasional) Indonesia
1. Gatra dalam Ketahanan nasional
Unsur, elemen atau factor yang mempengaruhi ketahanan nasional suatu Negara
terdiri atas beberapa aspek, diantaranya:
1. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou
a. Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber alam.
b. Factor berubah (dynamic factors) terdiri atas kemampuan industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi.
2. Unsur kekuatan nasu\ional menurut James Lee Ray
a. Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industri, dan militer
b. Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas
kepemimpinan.
3. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins
Terdiri atas tanah, sumber daya, penduduk, teknologi, ideology, moral, dan
kepemimpinan.
11
4. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra
a. alamiah terdiri atas geografi, sumber daya, dan penduduk
b. social terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moral
lainya.
c. Lain-lain: ide, inteligensi dan diplomasi.
5. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan
6. Unsur kekuatan nasional menurut Cline
Unsur-unsur kekuatan terdiri atas sinergi antara potensi temografi dan geografi,
kemampuan ekonomi, militer, starategi nasional.
7. Unsur kekuatan nasional model Indonesia
Pemikiran tentang Gatra dalam ketahanan nasional dirumuskan dan
dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal
dengan nama Astagrata yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
a. Trigatra adalah aspek alamiah (tangiable) yang terdiri atas penduduk, sumber
daya alam, dan wilayah.
b. Pancagatra adalah aspek social (intangiable) yang terdiri atas ideology,
politik, ekonomi, social budaya dab pertahanan keamanan
2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional
a. Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk suatu Negara menetukan kekuatan atau ketahanan nasional Negara
yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengn penduduk Negara meliputi dua
hal:
1) Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
2) Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah Negara.
b. Unsur atau Gatra wilayah
Wilayah turut menentukan kekuatan nasional Negara. Meliputi:
1) Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara kepulauan atau
12
Negara continental
2) Luas wilayah Negara
3) Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara.
4) Daya dukung wilayah Negara, ada wilayah yang habitable, dan ada yang
unhabitable.
c. Unsur atau Gatra sumber daya alam
Meliputi:
1) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
2) Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam
3) Pemanfaatan sumber daya dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.
4) Kontrol atas sumber daya alam
d. Unsur atau Gatra dibidang Ideologi
Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat tentang
kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus dicapai dan
cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu.
Fungi pokok Ideologi dalam mendukung ketahanan nasional:
1. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan.
2. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.
e. Unsur atau Gatra di bidang Politik
Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
1. Sistem politik yang dipakai yaitu apakah system demokrasi atau non
demokrasi.
2. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah system presidensil atau
parlementer.
3. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republic atau kerajaan.
4. Susunan Negara yang dibentuk apakah sebagai Negara kesatuan atau Negara
13
serikat.
f. Unsur atau Gatra dibidang Ekonomi
Suatu Negara dapat pula mengembangkan sisitem ekonomi yang dianggap sebagai
cerminan dari nilai dan ideology bangsa yang bersangkutan.
g. Unsur atau Gatra dibidang social budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu Negara.
Hal-hal yang dialami sebuah bangsa homogen tentu saja akan berbeda dengan
yang dihadapi bangsa yang heterogen dari segi social budaya masyarakatnya.
h. Unsur atau Gatra di bidang Pertahanan Keamanan
Ketahanan nasional Indonesia dikelola berdasarkan unsure Astagrata yang
meliputi unsure-unsur :
1. Geografi
2. Kekayaan alam
3. Kependudukan
4. Ideologi
5. Politik
6. Ekonomi
7. Sosial Budaya
8. Pertahanan Keamanan
3.5 Peranan dan Fungsi Wawasan Kefarmasian dalam Geopolitik dan
Geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional adalah segala macam upaya yang dilakukan untuk
melindungi negara dan bangsa terhadap segala tantangan dan gangguan dari luar
maupun dari dalam negara. Dari segi kesehatan ketahanan nasional berperan
untuk menjaga kesehatan tiap masyarakat agar selalu siap setiap saat untuk
menghalang tantangan dari luar.
14
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional:
Faktor eksternal mngenai faktor dari luar.
Faktor internal mengenai komponen bangsa, termasuk di dalamnya adalah
sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya baik itu di darat
maupun di laut. Sumber daya ini akan menjadi sia-sia jika tidak diolah. Yang
mengolah kekayaan alam ini tentulah masyarakat indonesia sendiri, oleh karena
itu diperlukan SDM yang baik dan memenuhi kompetensi. Dimana SDM yang
memiliki kompetensi harus mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
baik. Dengan demikian SDM yang berkualitas adalah yang mampu
mengembangkan ptensi dalam dirinya untuk menjadi manusia yang berkualitas
sehingga dapat memanfaatkan SDA yang ada. Inilah yang harus di terapkan oleh
farmasi agar bisa menjadi farmasis yang berkualias dan siap bersaing.
Farmasi sebagai SDM dibagi menjadi 2 bagian, yaitu farmasi yang produktif
dan non-produktif. Farmasi yang produktif berperan aktif dalam meningkatkan
ketahanan nasional yaitu dengan menjaga dan meningkatkan kesehatan
masyarakat indonesia. Mahasiswa farmasi merupakan farmasis produktif, dimana
berperan sebagai kaum muda yang terus belajar untuk meningkatkan kompetensi
dengan cara terus menimba ilmu dengan diimbangi denga skill.
Lingkup kerja farmasi tertera dalam UU RI No. 23 tahun 92 mengenai
kesehatn dan PP No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan farmasi yang
menyebutkankan bahwa tugas seorang farmasi adalah dalam pembuatan obat,
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta engembagan , bahan obat, dan obat tradisional.
Bidang pembelajaran farmasi terbagi atas farmasi sains dan industri yang lebih
menitik beratkan pada pembuatan dan pengembangan obat dan bahan obat, dan
farmasi klinis dan komunitas yang lebih menitik beratkan pada pengobatan,
perdagagan obat, dan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi). Peran farmasis dalam
15
KIE misalnya, salah satu faktor yang meningkatkan penggunaan NAPZA adalah
kurangnya edukasi dan informasi yang diberikan kepada masyarakat. Disinilah
peran farmasis untuk meningkatkan informasi dan edukasi penggunaan obat
kepada masyarakat agar penggunaan NAPZA tidak bertambah.
Secara ringkas peran utama seorang farmasis dalam ketahanan nasional adalah
melindungi masyarakatdari bahaya penyalahgunaan obat, NAPZA dan bahan-
bahan berbahaya lainnya; melindungi masyarakat dari penggunaan sediaan
farmasi, makanan, alat-alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan
kemanan; menjamin ketersediaan, jangkauan obat bermutu dalam masyarakat;
meningkatkan poensi daya saing industri farmasi dengan basis SDA dalam negeri;
menghasilkan produk yang berkualitas; memberikan informasi yang berkualitas
dan administrasi yag baik; serta penggunaan teknologi yang baik.
Dengan menggunakan produk dalam negeri yang berkualitas maka
pertumbuhan ekonomi negara akan meningkat yang berarti mengurangi angka
kemiskinan Indonesia. Investas kesehatan akan meningkat dengan pesat sehingga
terwujud masyarakat dengan mental dan fisik yang sehat. Masyarakat dengan
mental dan fisik yang sehat akan menghasilkan lebih banyak SDM yang
berkualitas. SDM yang berkuaitas akan meningkatkan produktivitas dalam negeri
dan akhitnya akan meningkatkan ketahanan nasional.
Adanya AEC memberikan dampak positif bagi Negara Indonesia, yaitu
Indonesia dapat mengembangkan seluruh sektor atau bidang yang ada seperti
industry, teknologi, pangan, kesehatan, dan lainnya ke tingkat yang lebih luas.
Salah satu sektor atau bidang yang juga terpengaruh terhadap adanya AEC adalah
bidang kesehatan khususnya sektor kefarmasian.
Sejatinya, Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki keanakearagaman
sumber daya alam yang berlimpah, yang tentunya anugerah tersebut memiliki
manfaat luar biasa bagi bangsa Indonesia di bidang kesehatan.Satu contoh
sederhana yaitu temulawak. Temulawak merupakan tanaman obat asli Indonesia
yang memiliki banyak khasiat antara lain adalah untuk mengobati diare, maag,
kembung, dan pegal-pegal. Bukan hanya temulawak saja, tapi masih banyak lagi
16
tanaman obat asli Indonesia yang memiliki khasiat yang berlimpah terhadap
kesehatan. Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dari keanekaragaman
sumber daya alam di Indonesia terhadap bidang kesehatan, akan banyak orang
asing yang masuk ke Indonesia yang tertarik untuk melakukan pengobatan di
Indonesia sehingga akan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas
dan mutu pelayanan kesehatan dan kefarmasian di Indonesia baik pada fasilitas
kesehatan maupun tenaga kerja. Selain itu, dibidang industri obat, adanya AEC
akan mempermudah kerjasama antara tenaga kefarmasian Indonesia dan tenaga
kesehehatan asing. Kerjasama ini akan berdampak dalam peningkatan pemahaman
industri teknologi khususnya di bidang pembuatan obat, pertukaran pikiran dan
wawasan antar sesama tenaga kerja kefarmasian dapat menciptakan suatu inovasi
atau terobosan baru dibidang kesehatan.
Dalam bidang kesehatan, khususnya farmasi, hendaknya tenaga kefarmasian
terus meningkatkan kualitas dan mutunya, agar dapat mencapai kesejahteraan
bangsa Indonesia dan ikut andil dalam tercapainya tujuan AEC. Dalam konteks
ini, mahasiswalah yang berperan besar, karena mahasiswa adalah kaum intelek
yang memiliki banyak ide dan semangat juang yang tinggi yang akan melanjutkan
peranan para ahli, senior, serta pimpinan bangsa. Oleh karena itu mahasiswa
dituntut untuk tidak hanya berprestasi tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan
yang kuat. Sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus dapat menjaga
eksistensinya dalam Negara sendiri, menjadi tuan dalam Negara sendiri, dan dapat
menjadi pelopor di kawasan ASEAN bahkan di mata dunia. Mahasiswa farmasi
sebagai salah satu ujung tombak pengobatan di Indonesia dituntut untuk selalu
berusaha memperbaiki diri, meningkatkan prestasi, serta melatih jiwa
kepemimpinan, yang akan mengelola dan memajukan bidang farmasi nantinya.
Untuk mewujudkan tenaga farmasi yang berkualitas, prestasi tidaklah cukup,
butuh jiwa kepemimpinan yang terlatih.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu wadah
yang dapat menampung permasalahan yang ada dan meningkatkan jiwa
kepemimpinan mahasiswa yaitu organisasi.
17
Peranan dan Fungsi Lembaga Kefarmasian :
Dalam bidang farmasi salah satu organisasi yang dapat mewujudkan hal
keterampilan dalam kepemimpinan adalah ISMAFARSI yaitu Ikatan Senat
Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia. ISMAFARSI merupakan suatu organisasi
yang didalamnya menghimpun seluruh mahasiswa farmasi seluruh Indonesia agar
menjadi aktif dan memiliki jiwa kepemimpinan selain memiliki prestasi dengan
cara menjadi wadah berpendapat dan pembentukan karakter. ISMAFARSI secara
tidak langsung ikut berperan dalam menghadapi AEC dengan menciptakan calon
tenaga kerja farmasi yang berkualitas, bermutu dan berjiwa pemimpin, serta dapat
mengambil manfaat AEC secara maksimal dan menghadapi dampak negatif
adanya AEC.
Prestasi dan ilmu mungkin bisa didapatkan di bangku kuliah, namun untuk
mendapatkan dan melatih jiwa kepemimpinan hal tersebut sulit didapatkan di
bangku kuliah saja. Tentunya ISMAFARSI sebagai organisasi yang bersifat
menghimpun akan menempa dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa
farmasi agar dapat menjadi pemimpin di negeri ini nantinya, karena tiadalah guna
suatu ilmu apabila tidak dapat digunakan bagi orang banyak dan memimpin
negeri ini dan apalah arti sumber daya alam Indonesia yang bermanfaat apabila
tidak ada yang mengelolanya dengan baik. Tumbuhnya jiwa kepemimpinan ini
adalah salah satu wujud dalam menghadapi dampak AEC dalam eksistensi tenaga
kerja farmasi dalam mempertahankan eksistensinya dan dapat memimpin bidang
kefarmasian di masyarakat, di Negara Indonesia, di regional ASEAN, dan di mata
dunia.
Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa tentunya akan bertemu satu sama
lainnya, hal ini merupakan titik pembiasaan pelatihan dalam beradaptasi,
bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Yang mana setiap individu
memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda sehinnga diperlukan adaptasi,
sosialisasi, dan komunikasi yang baik. Bertemu dengan orang-orang baru nantinya
akan menjadi hal yang lumrah setelah berjalannya AEC. Dengan mengenal
karakter dan sifat orang lain, kita dapat lebih membuka wawasan kita dan sudut
pandang kita sebagai mahasiswa bahwa jalan pikir dan pendapat setiap orang
18
adalah berbeda-beda, hal ini dapat diimplementasikan dalam pemecahan suatu
masalah yaitu dengan membuka pikiran kita bahwa masalah dapat dipecahkan dan
diselesaikan dengan berbagai macam cara. Selain itu pula bertemu dan mengenal
orang lain dapat menimbulkan sifat professional dan saling menghargai satu sama
lainnya. Pada implementasi AEC kedua sifat ini sangat dibutuhkan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, sehingga terwujudnya kerjasama yang
efektif dan efisien dalam menciptakan suatu inovasi dan ide-ide baru. Pada bidang
farmasi, seperti yang telah disebutkan, yaitu dengan menciptakan kerjasama,
pertukaran pikiran, dan wawasan antar sesama tenaga kerja kefarmasian baik dari
Indonesia dan Negara ASEAN lainnya untuk dapat menciptakan suatu metode
pengobatan, produk obat, dan pelayanan pengobatan yang bermanfaat bagi Negara
Indonesia dan Negara ASEAN lainnya.
ISMAFARSI sebagai wadah pendapat dan aspirasi mahasiswa farmasi juga
memiliki tanggung jawab dalam kemajuan dalam bidang farmasi bersama dengan
pemerintah. Masa depan kefarmasian ada di tangan mahasiswa farmasi sebagai
generasi penerus, oleh karena itu mahasiswa dapat berpendapat dan menyalurkan
aspirasinya di bidang farmasi terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah dan
terhadap isu-isu kesehatan di masyarakat agar pelayanan kesehatan khususnya di
bidang farmasi dapat berjalan maksimal dan tidak merugikan salah satu pihak. Hal
ini akan memberikan dampak positif yaitu terciptanya kesatuan harmonis antara
pemerintah, masyarakat, dan tenaga kerja kefarmasaian sehingga dapat
meningkatkan mutu kefarmasian dan kesehatan yang diharapkan dan dapat
menjadi suatu modal dalam menghadapi AEC nantinya. Selain itu ISMAFARSI
juga sebagai tempat pembentukan karakter mahasiswa yang menjunjung tinggi
kebudayaan bangsa Indonesia yang berbudi pekerti luhur dan menghimpun
mahasiswa farmasi untuk dapat mengambil segala hal yang positif dan membuang
hal yang negatif akibat adanya arus budaya sebagai salah satu dampak
penyamaran batas geografis wilayah oleh AEC.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Geopolitik dan geostrategi Indonesia merupakan aspek yang sangat
penting dalam mempertahankan kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Geopolitik dan geostrategi memiliki fungsi dan
peranan yang sinergis dalam memperkuat ketahanan terhadap segala bentuk
ancaman baik yang datangnya dari internal maupun eksternal. Wawasan
kefarmasian memiliki andil yang penting dalam mendukung berjalannya
geopolitik dan geostrategi Indonesia dalam upaya mempertahankan kesatuan dan
kedaulatan bangsa. Bentuk andil wawasan kefarmasian dapat berupa tingkat
keilmuan farmasi dalam meningkatkan sektor kesehatan, sosial, keuangan, dan
kesejahteraan. Lembaga kefarmasian dan mahasiswa farmasi juga memiliki andil
besar yang dilakukan sesuai dengan peranan dan fungsinya masing-masing.
4.2. Saran.
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan mengenai peranan
wawasan kefarmasian dalam geopolitik dan geostrategi ini, semoga kita
semua benar-benar memahami upaya untuk mempertahankan kesatuan
negara melalui geopolitik dan geostrategi Indonesia. Sehingga setiap
warga negara khususnya yang yang bergera pada bidang farmasi dapat
memaksimalkan tingkat keilmuan dan keahliannya dalam upaya
memaksimalkan aspek geopolitik dan geostrategi Indonesia.
20
Daftar Pustaka
Martiana, Anna, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : UPT
Bidang Studi Universitas Padjajaran.
Malian, S. dan S. Marjuki (editor). 2003. Pendidikan Kewarganegaraan.
Yogyakarta : UII Press.
Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2008. Etika Berwarga Negara. Jakarta:
Salemba Empat.
21
22