kumplan sinopsis

52
KUMPULAN SINOPSIS DAN RESENSI NOVEL PERPUSTAKAAN

Upload: zaenul-wafa

Post on 06-Dec-2015

423 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kumpulan sinopsi

TRANSCRIPT

KUMPULAN SINOPSIS DAN RESENSI NOVEL

PERPUSTAKAAN MTs. YASIS AT-TAQWA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................2

AYAH.....................................................................................................................................................3

MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH.........................................................................................................6

PERAHU KERTAS....................................................................................................................................8

NEGERI 5 MENARA................................................................................................................................9

3600 Detik...........................................................................................................................................15

SANG PEMIMPI...................................................................................................................................18

LASKAR PELANGI.................................................................................................................................23

MA’RIFAT CINTA.................................................................................................................................26

LET GO.................................................................................................................................................31

AKU TERLAHIR 500 GRAM DAN BUTA................................................................................................35

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 2

AYAH

Judul : AyahPenulis : Andrea HirataGenre : Novel RomanJumlah halaman : 396 halaman utamaPenerbit : Bentang PustakaTahun terbit : Cetakan I, Mei 2015

Ayah – Karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka akhir Mei 2015 ini merupakan novel Fiksi Indonesia. Namun semua cerita yang ditulis adalah kisah yang nyata yang diceritakan seorang sahabat Andrea kepadanya. Novel yang menceritakan sosok ayah dalam suatu keluarga. Cerita yang masih berlatar belakang di Belitung.

Kalau kau dapat melihat ke dalam jiwakuKau akan melihat sungai mengalir

Anak-anak sungai itu berhilir di matakuDan bermuara di hatiku

(Zorro, kelas 4 SD, dalam kerinduannya kepada ayahnya, Sabari.)

SINOPSIS

Novel ini mengisahkan sebuah cerita cinta yang tidak biasa. Kisah cinta Sabari kepada Marlena, teman satu sekolahnya ketika SMA, yang merupakan anak kampung tetangga. Sabari yang sebelumnya tidak terlalu tertarik dengan kisah cinta dan wanita, mendadak berubah 180 derajat soal cinta, sejak Marlena memberikan sebatang pensil kepadanya sebagai hadiah setelah Marlena merebut paksa kertas jawaban Bahasa Indonesia Sabari pada saat ujian masuk SMA. Berikutnya, Sabari yang lugu dan pandai berpuisi -yang diwarisi dari ayahnya- selalu membuatkan puisi cinta untuk pujaan hatinya, Lena. Sebanyak dia membuatkan puisi cinta, sebanyak itu pula Lena menolaknya, bahkan menghinanya. Namun toh penolakan Lena tak membuat Sabari berkecil hati. Sabari melakukan apa saja yang menurut Zuraida, temannya Lena, disukai oleh Lena.

Kesetiaan Sabari yang demikian tulus tak lantas membuat Marlena luluh hatinya. Sabari sama sekali buka tipe pria idaman Lena. Jauh. Apa yang diinginkan oleh Marlena tidak ada sedikitpun pada diri Sabari. Sekeras-kerasnya Lena menolak dan menjauh, sekeras itu pula usaha Sabari mendekati Marlena. Hal itu yang membuat Sabari memutuskan untuk bekerja di perusahaan batako ayahnya Lena. Demi satu hal : mendekati Lena. Usaha yang keras itu tampak tak membuahkan hasil sama sekali. Yang ada Sabari semakin mengetahui bahwa Lena sering bergonta-ganti pasangan, sering bertengkar dengan ayahnya, sering pulang larut malam, dan masih banyak hal yang diketahuinya soal Marlena.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 3

Tapi rupanya, cinta Sabari kepada Lena adalah cinta yang tak pada umumnya. Seburuk apapun citra Lena di masyarakat, Sabari tetap merindukan kehadiran Marlena. Suatu hari, didengarnya pertengkaran hebat antara Marlena dan ayahnya, Markoni. Konon, pertengkaran tersebut disebabkan karena terjadi ‘hal yang tak diinginkan’ dalam pergaulan Lena yang berganti-ganti pasangan itu. Dianggap sebagai penabur abu di wajah ayahnya, ayahnya berang. Sabari yang mengetahui hal tersebut kemudian mengorbankan dirinya dengan menikahi Marlena. Ayah Marlena setuju, mengingat Sabari adalah karyawan terbaik dua tahun berturut-turut di perusahaan batako miliknya.

Zorro, adalah Amiru, adalah anak Lena dengan entah siapa, yang sejak Lena menikah dengan Sabari menjadi anak laki-laki sabari yang amat sangat dicintai oleh Sabari. Tindakan Lena yang tetap jarang pulang setelah menikah dengan Sabari, membuat Sabari seorang diri membesarkan Zorro. Zorro berparas tampan, mewarisi wajah ibunya yang rupawan. Zorro dibesarkan oleh Sabari dengan puisi dan cerita-cerita. Suatu hari, ketika Zorro yang belum genap berusia 3 tahun, sedang bermain bersama Sabari di taman kota, dia diambil paksa oleh ibunya sebagai konsekuensi atas keputusan sidang cerai yang diajukan Lena kepada Sabari. Sejak saat itu, Sabari mulai -sedikit demi sedikit- kehilangan semangatnya. Kecintaannya pada Zorro membuatnya tidak siap menghadapi kehilangan yang begitu tiba-tiba.

Setelah bercerai dengan Sabari, Marlena menikah dengan setidaknya laki-laki secara berturut-turut. Hal itu tidak terlalu sulit dilakukan oleh Marlena, mengingat dirinya memang memiliki paras yang cantik dan dia termasuk orang yang akan melakukan apa yang dia inginkan. Selama Marlena berpindah-pindah dan menikah dengan beberapa laki-laki, selama itu pula Zorro, anak pintar yang rupawan itu, menemani ibundanya, termasuk merasakan memiliki ayah berganti ganti dan saudara tiri berganti-ganti. Namun rupanya, kelembutan hati dan kebesaran jiwa Sabari menurun kepada Zorro. Anak itu menguatkan ibundanya ketika ibundanya merasa sedih, dan tetap berbuat sedemikian baik kepada bapak tirinya, salah satunya Amirza.

Sepeninggal Lena dan Zorro dar rumahnya membuat Sabari kehilangan banyak hal: istrinya, anaknya, semangatnya, hartanya, dan pelan-pelan kesadarannya. Saking putusasanya, Sabari pernah menyangkutkan sebuah pesan di kaki penyu, yang kemudian penyu tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di Australia, 7 tahun kemudian. Atau terkadang, Sabari sengaja mengambil layang-layang yang putus dan menyambung talinya, lalu menerbangkannya dengan sebuah pesan, lalu memutus talinya, dengan harapan, seseorang akan membaca pesannya, dan akan mengembalikan Zorro jika dia menemukannya. Atau yang terakhir, Sabari sudah ditemukan di pasar dengan pakaian kumal dan sulit dikenali. Dia tertawa kalau orang lain sedih, atau sebaliknya, menangis saat orang sedang tertawa menonton pertunjukan srimulat. Hal tersebut membuat dua sahabatnya rela melemparkan diri mereka ke tempat baru, Sumatera, demi mencari apa yang membuat Sabari sangat merasa kehilangan : Zorro dan Lena.

Setelah hampir mengaduk-aduk Pulau Sumatera, dua sahabat Sabari, Tamat dan Ukun, berhasil membawa Lena dan Zorro kepada Sabari. Bukan main senangnya Sabari.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 4

Anaknya yang dulu diambil paksa oleh ibunya, saat usianya belum genap 3 tahun, kini kembali kepadanya setelah terpisah 8 tahun 20 hari.

UNSUR INTRINSIK

Tema : Percintaan

Novel ini mengangkat kisah cinta antara laki-laki kepada perempuan, dan sekaligus menitikberatkan kepada kisah cinta ayah kepada anaknya, juga sebaliknya.

Alur : Campuran

Andrea membuat kisah ini sangat mengalir penuh kejutan. Banyak hal yang tak terduga muncul dari aliran-aliran ceritanya.

Setting : Kisah ini mengambil latar di tanah Belitong, tanah lahir Andrea, dan beberapa tempat lainya seperti Sumatera, dan sedikit di Australia. Andrea mengambil latar waktu untuk kisah ini adalah sejak tahun 1970an hingga awal 2013.

Penokohan : (1) Sabari, tokoh utama. (2) Marlena, kekasih Sabari. (3) Zorro, alias Amiru, anak Sabari dan Marlena. (4) Markoni, ayah Marlena. (5) Insyafi, ayah Sabari. (6) Tamat, Ukun, Tahurun, sahabat Sabari. (7) Zuraida, sahabat Marlena. (8) Izmi, yang diam-diam terinspirasi oleh Sabari. (9) Manikam, Jon, Amirza, para mantan suami Marlena. (10) Bu Norma, Guru Bahasa Indonesia Sabari dkk. Dan masih ada lagi.

Amanat : (1) Mencintai itu bukan soal menang atau kalah. Mancintai saja cukup sudah. - terinspirasi dari perasaan cinta Sabari ke Marlena dan Zorro. (2) Jangan sepelekan niat baik yang mungkin tidak terlihat oleh manusia. Ingat, malaikat akan turun mencatat setiap niat-niat baik -terinspirasi dari Insyafi, ayah Sabari yang selalu menasihati Sabari dengan puisi. (3) Setia pada cinta yang searah mungkin sebuah kebodohan, tetapi lihatlah, setiap benih niat baik akan berbuah manis. -lagi-lagi terinspirasi dari kisah cintanya Sabari ke Marlena. (4) Yang namanya sahabat tidak akan meninggalkan kita saat kita sedang di bawah, jatuh tertimpa tangga dan bahkan hampir gila. -ini terinspirasi dari si konyol Tamat dan Ukun, sahabatnya Sabari. (5) Berbahasa Indonesia lah dengan baik dan benar, integritas seseorang dapat dilihat dari caranya berbahasa. Dan lagi, dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kau akan temui banyak kawan. -ini terisnpirasi dari Bu Norma, Guru Bahasa Indonesia yang membekali Tamat dan Ukun dengan sebuah Kamus Bahasa Indonesia sebelum mereka merantau ke Sumatera.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 5

MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH

Judul : Moga Bunda Disayang AllahPenulis : Tere LiyePenerbit : RepublikaCetakan : XV, November 2012Tebal : vi, 306 Halaman

Baginya hidup hanya gelap, hitam, tanpa warna. Baginya hidup hanya senyap, kosong, tanpa suara. Adalah Melati, putri tunggal pasangan Bunda HK dan Tuan HK, keluarga terkaya dan tersohor di kotanya. Melati, siapapun yang belum mengenalnya pastilah akan menatapnya gemas, ingin sekali mencubit pipi tembamnya, tapi tidak ketika tahu bagaimana perangai Melati sejak peristiwa tiga tahun lalu itu. Melati sempurna terputus dengan dunia, tidak bisa melihat indahnya dunia apalagi mendengar sekitarnya, semua terasa gelap dan tak bersuara. Bahkan Melati suka marah-marah dan sulit dikendalikan.Kebahagiaan keluarga HK seketika musnah sudah.

Tetapi Bunda tidak pantang menyerah, selalu bersimpuh di sepertiga malam di mana janji-janji itu ia percaya akan benar-benar jadi kenyataan. Suatu saat Janji-Mu pasti akan tiba. Bukankah Engkau sendiri yang menggurat kalimat itu dalam kitab suci? Sungguh! Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. (h. 38) Entah karena firasat apa, Bunda gigih sekali ingin Karang menjadi guru bagi buah hatinya, Melati. Tapi getaran itu benar-benar ada, percaya bahwa Karang mampu mewujudkan semua mimpi-mimpi bahagia itu.

Karang, pria yang sejak tiga tahun lalu bebas tadi tuduhan pembunuh. Bukan perkara tuduhan tersebut, terlebih siapapun tahu bahwa Karang tidak pernah bersalah akan meninggalnya 18 anak yang dibawanya bermain menaiki perahu ke tengah laut. Sungguh, Karang adalah pria yang tangannya lembut akan kasih sayang, pendiri belasan taman bacaan dan sangat mencintai anak-anak, terlebih anak-anak jalanan yang tak lagi memiliki orangtua. Mungkin karena begitulah nasibnya dahulu sebelum diasuh oleh ayah dan ibunya sekarang.Tuan HK, melihat perangai Karang yang tak memiliki sopan santun, tidak memiliki tata krama yang baik, seketika tidak mengizinkan Karang untuk menjadi guru bagi Melati. Namun lagi-lagi karena firasat dan keyakinan Bunda pada Karang yang membuat Bunda tetap bertahan, terus memohon pada Tuan HK agar mengizinkannya tinggal beberapa minggu untuk menjadi guru bagi Melati.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 6

Di dalam novel Tere Liye kali ini, banyak sekali teka-teki yang harus dipecahkan sendiri oleh para pembacanya. Sedari awal, pembaca tidak akan menemukan apa hubungan Karang dengan keluarga HK, kenapa pula Bunda bersikeras agar Karang menjadi guru bagi Melati? Hanya dengan kurun waktu 21 hari, apakah Melati akan bisa melakukan banyak hal setelah Karang mengajarinya ini itu? Sama halnya dengan judul novel ini “Moga Bunda Disayang Allah” Kalau di novel-novel lain kita bisa menebak jalan cerita lewat judulnya, maka jangan harap pada novel ini, kesesuaian judul dalam novel ini hanya akan ditemukan di akhir cerita. Namun itu tidak menjadi masalah, perjalanan Melati mengenal dunia-nya lah yang telah membuat novel ini mendapat gelar Best Seller dan diangkat ke layar kaca. Haru, geram sekaligus terhanyut.

Ada Kinasih, dokter muda yang memendam rasa pada Karang. Saling mengenal di taman bacaan yang mereka rintis sedari awal. Sejak Karang menghilang, kemudian dipertemukan takdir dengan keterbatasan yang ditakdirkan pada Melati. Bagaimana akhir kisah Karang dan Kinasih? Tentunya berakhir sesuai janji-janji itu, seperti janji-janji yang dipercaya Bunda, Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Lambat laun janji-janji itu benar-benar dirasakan oleh Karang, masa lalu yang membuatnya terpuruk bertahun-tahun, janji-janji itu benar-benar terwujud pada mereka yang mempercayainya.

Percaya soal keajaiban, buku ini membuat seluruh manusia semakin percaya bahwa Tuhan tidak pernah tidur, tidak pernah menelantarkan umatnya, tidak pernah memberikan cobaan dari batas kemampuan umatnya. Sesulit apapun masa-masa sulit, kita tetap punya Tuhan, dan Tuhan tidak pernah mengingkari janji-janjinya. Tetaplah optimis akan semua keterbatasan yang kita miliki, karena Melati saja yang tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar, akhirnya bisa merasakan indahnya dunia lewat semangat dan dukungan orang-orang sekitarnya.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 7

PERAHU KERTAS

Judul : PERAHU KERTASPenulis : Dee (Dewi Lestari)Penerbit : Bentang Pustaka, Trudee Pustaka SejatiTahun Terbit : Februari, 2010Jumlah Halaman : 444 halaman

Kugy dan Keenan. Dua manusia yang dapat diibaratkan seperti bumi dan langit. Kugy memiliki penampilan berantakan namun ia memiliki imaginasi yang tinggi. Sedangkan Keenan, merupakan sosok yang cerdas dan pelukis hebat nan artistik. Saat keduanya bertemu, keduanya menjadi semakin dekat. Namun, apa daya? Kugy telah memiliki seorang cowok yang tidak mudah ia tinggalkan. Dalam hati Keenan, terbersit rasa cinta itu namun ia juga berusaha untuk menampiknya. Wanda dan Keenan seperti sosok yang senasib. Keduanya berbakat menjadi pelukis namun kedua orang tua mereka jugalah yang tidak setuju karena orang tua mereka berpendapat bahwa lukisan tidak bisa menghasilkan uang untuk hidup.

Karena merasa senasib, hubungan keduanya semakin dekta. Namun, saat Kugy melihat hal itu, ia seperti cemburu namun ia juga berusaha untuk menampiknya. Toh, dia juga sudah punya cowok. Entah apa yang ada dibenak Wanda hingga ia mau melakukan apa saja demi menunjukkan rasa cintanya pada Keenan. Ia memang berhasil! Ia memang berhasil membuat Keenan menjadi kekasihnya sekarang. Saat mendengar bahwa Wanda dan Keenan sudah menjadi sepasang kekasih, Kugy seakan ditombak peluru tepat pada dadanya. Kugy tak tahu apa yang ia rasakan. Kugy bingung dengan perasaannya sendiri. Disatu sisi, ia memiliki Ojos kekasihnya, namun disatu sisi ia merasa ada special feeling buat Keenan. Ojos mulai merasakan perubahan sikap pada Kugy. Ia merasa Kugy sudah tak peduli lagi padanya.

Hingga akhirnya, hubungan mereka kandas. Sementara itu, hubungan Wanda dan Keenan juga jauh dari kata harmonis. Wanda berfikir, Keenan tak sepenuhnya mencintainya hingga mereka berdua menghadapi konflik besar dan akhirnya mereka kandas juga. Saat dua pasang kekasih itu tak lagi menjalin cinta. Kugy memutuskan untuk mengambil mata kuliah sebanyak-banyaknya guna menyibukkan diri. Alhasil, ia bisa lulus lebig cepat tapi tetap dengan nilai yang memuaskan A+. Sedangkan Keenan, malah memutuskan untuk

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 8

hidup sendiri jauh dari keluarganya yakni di Ubud, Bali. Ia mengambil keputusan besar untuk hidup sendiri dan dengan uang hasil keringatnya sendiri melalui melukis. Awal pahit sempat ia kecap namun tak lama karena kurang lebih satu tahun kemudian, ia bisa dibilang telah sukses menjalankan usaha melukisnya. Setelah lulus, Kugy langsung mendapatkan pekerjaan dan parahnya lagi ia juga mendapatkan pacar baru, yakni atasannya dia sendiri “Pak Remi” namanya. Sedangkan, Keenan juga tak mau kalah! Ia menemukan pengganti Wanda, “Luhde”.

Saat usaha lukis Keenan semakin sukses serta hubungan cintanya dengan Luhde sedang manis-manisnya. Keenan terpaksa harus kembali ke Jakarta karena mendapat kabar bahwa ayahnya terkena stroke. Sedangkan, Kugy yang telah mendapatkan pekerjaan yang nyaman memilih untuk mengundurkan diri karena ia merasa pekerjaan yang dilakukannya bukan jiwanya. Walaupun Keenan melakukan “long-distance” dengan Luhde dan Kugy tidak bisa selalu bertemu tiap hari dengan Remi, hubungan cinta mereka baik-baik saja. Mereka merasa telah menemukan cinta masing-masing. Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Luhde merasa hati Keenan tak sepenuhnya untuk dirinya dan Remi-pun juga merasa seperti itu. Daan pada akhirnya lukisan dan dongeng itu bersatu serta hati dan impian mereka bertemu. Keenan dan Kugy

NEGERI 5 MENARA

Judul Buku : Negeri 5 MenaraNama Pengarang : Ahmad FuadiTahun Terbit : 2009Nama Penerbit : PT. Gramedia Pustaka UtamaTempat Terbit : JakartaTebal Buku : 423 Halaman

Alif Fikri berasal dari Maninjau, Bukittinggi, Sumatra barat, adalah seorang anak laki-laki desa yang sangat pintar. Ia dan teman baiknya Randai memiliki mimpi yang sama yaitu masuk ke SMA terbaik di Bukittinggi dan melanjutkan studi di ITB, universitas yang bergengsi itu. Selama ini Alif bersekolah di madrasah atau sekolah agama Islam. Alif merasa sudah cukup menerima ajaran Islam dan ingin menikmati

Masa remajanya seperti anak-anak remaja lainnya di SMA. Dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus membuatnya merasa akan terbuka kesempatan untuk Amak (ibu) memperbolehkannya untuk masuk sekolah umum. Namun mimpinya seakan sirna, musnah

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 9

tak berbekas, karena Amak tidak mengijinkan. Beliau menginginkan anaknya mewarisi keulamaan Buya Hamka, ulama yang terkenal di tanah kelahiran Alif. Dengan keputusan setengah hati Alif menuruti keinginan Amak. Namun Alif ingin bersekolah di Pondok Madani yang di Jawa Timur sesuai saran yang di tuliskan melalui surat oleh pamannya Pak Etek Gondo yang sedang berkuliah di Kairo. Dengan keterpaksaan kedua orang tuanya memperbolehkan Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Madani, Gontor, Jawa Timur.

Besok pagi Alif di antar ayahnya ke Jawa dengan menaiki bus. Sebelum meninggalkan rumah, Alif mencium tangan Amak sambil meminta doa dan minta ampun atas kesalahannya. Selama tiga hari dalam perjalanan ke Jawa akhirnya sampai juga di terminal Ponorogo. Di terminal tersebut mereka telah disambut oleh panitia penerimaan siswa baru di Pondok Madani. Kemudian mereka langsung diajak menaiki bus untuk berangkat ke Pondok Madani yang tidak jauh dari terminal tersebut. Sampainya di pondok, Alif mengisi folmulir sebagai calon siswa. Setelah seluruh calon siswa mengisi folmulir, mereka diajak oleh panitia untuk berkeliling di Pondok Madani. Di hari H Alif dan calon siswa lainnya melaksanakan ujian tulis. Hanya satu hari setelah ujian, tepat tengah malam, sepuluh papan pengumuman hasil ujian berjejer di kantor panitia. Alif dan ayahnya merasa sangat senang karena Alif lulus ujian tulis di Pondok Madani.

“Man Jadda Wajada”. Pada hari pertama di Pondok Madani, ustad Salman sebagai wali kelas Alif meneriakkan sebuah kalimat mutiara sederhana dan kuat yakni “Siapa yang bersungguh-sungguh akan behasil”. Di kelas 1 A Alif bersahabat akrab dengan Atang berasal dari Bandung, Raja berasal dari Medan, Dulmajid berasal dari Madura, Said berasal dari Surabaya, dan Baso berasal dari Sulawesi. “Sahibul Menara” sebuah sebutan penghuni Pondok Madani terhadap Alif dan kelima sahabatnya yang selalu berkumpul di bawah menara tertinggi di Pondok Madani saat menunggu shalat magrib berjama’ah atau hanya menghabiskan waktu senggangnya untuk belajar bersama-sama, mendiskusikan tentang impian mereka, mengagumi kisah-kisah islami, semuanya dilakukan di tempat yang sama yaitu menara. Suatu ketika Sahibul Menara menunggu maghrib sambil menatap awan berarak pulang ke ufuk. Di mata mereka awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah “Jangan pernah meremehkan impian walau setinggi langit. Sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar”.

Sehabis isya, siswa-siswa berbondong-bondong memenuhi aula. Untuk menghadiri “Pekan Perkenalan Siswa Pondok Madani. Kiai Rais selaku pemimpin Pondok Madani memberikan sambutan dan semangat kepada siswa baru di Pondok Madani. Setelah itu, acara tersebut ditutupnya dengan doa.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 10

Al-Barq nama asrama dimana tempat Alif beristirahat. Sebelum tidur Kak Is membacakan Qanun (aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar). Bila aturan dilanggar ganjarannya tidak main-main. Bila tidak digunduli, sekurang-kurangnya dapat jeweran berantai. Bahkan, bila pelanggarannya berat santri bisa dipulangkan. Pagi harinya Sahibul Menara bersama-sama belanja kebutuhan siswa baru di Pondok Madani. Saat jam menunjukkan 16.50, mereka masih bingung memilih lemari. Lonceng waktu ke mesjid sudah berbunyi mereka kebingungan mencari cara supaya cepat membawa lemari mereka di asrama. Tiba-tiba datang seorang dari bagian keamanan yang menghentikan langkah mereka. Sahibul Menara terkena hukuman jewer berantai karena terlambat lima menit ke mesjid untuk melaksanakan shalat maghrib berjama’ah. Setelah melakukan shalat maghrib Kak Sofyan mengumumkan siswa yang mendapatkan wesel (kiriman dari keluarga atau orang yang dikenalnya)l dan siswa yang harus menghadap ke mahkamah keamanan (orang yang melakukan kesalahan dan dihukum sesuai kesalahannya). Said merupakan siswa yang beruntung mendapatkan wesel pada hari itu. Namun, Alif dan Sahibul menara lainnya termasuk Said juga mendapatkan panggilan untuk menghadap ke mahkamah keamanan karena kesalahan tadi sore.

Setiap Sahibul Menara mendapat hukuman menjadi jasus (mata-mata) dan diberikannya 1 kartujasus untuk 2 kesalahan siswa. Dalam waktu 24 jam di mulai saat itu mereka harus mencari siswa lain yang melanggar aturan di Pondok madani serta mencatat namanya (semua siswa di PM memakai identitas diri mereka masing-masing sesuai ketentuan). Apabila mereka tidak mendapatkan siswa yang melanggar aturan dalam waktu 24 jam ke depan maka akan ditambahkan 2 kartu jasus kepada mereka. Waktu tersisa 3 jam, kartu jasus Sahibul Menara terisi semua dan mereka terbebas dari hukuman tersebut.

Surat dari seberang pulau, Alif menerima surat dari Randai yang menceritakan masa-masa perkenalan di SMA bukittinggi. Kedatangan surat dari Randai itu membuat Alif jadi bersedih dan malas bicara. Alif membayangkan keindahan masa-masa berseragam putih abu-abu. Said dan Raja Mencoba menghibur Alif tapi tidak ada hasilnya. Malam harinya ada tambahan kelas malam. “Malam ini kita akan menghabiskan waktu keliling dunia” kata ustad Salman saat masuk di dalam kelas 1 A. Beliau membacakan potongan mutiara dari tokoh-tokoh ini, “BJ Habibie, Mutiara dari Timur” , “Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan”, “Marthin Luther King, Jr: Stride Toward Freedom”, dan “Mohammed, The Man of Allah” yang membuat Alif cukup terhibur.

Pelajaran wajib yang selalu ada setiap hari, enam kali dalam seminggu adalah lughah Arabiah (bahasa Arab) yang diajarkan oleh ustad Salman. Alif dan teman yang lain, pelajaran yang paling ditunggu adalah taarikh (sejarah dunia) yang diajarkan oleh ustad Surur. Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits juga dibawakan amat menarik oleh ustad Faris.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 11

Alif sangat menyukai pelajaran Khatul Arabi (kaligrafi Arab) yang diajarkan oleh ustad Jamil. Pelajaran yang Alif suka tapi selalu berkeringat dingin saat menghadapinya adalah Mahfuzhat yang diajarkan oleh ustad Badil. Tapi dari semua pelajaran, bahasa Inggris adalah favorit Alif yang diajarkan oleh ustad Karim. Selain kelas pagi sampai jam 6, mereka juga mengikuti tambahan kelas sore untuk mendalami pelajaran pokok, khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris. Tambahan kelas malam yang dibimbing oleh wali kelas. Sementara kamis sore tidak ada pelajaran, tapi diisi dengan pelatihan pramuka. Tapi dari semua hari, hari yang paling mulia bagi kami dalah hari jum’at. Sebab, hari mulia ini adalah hari libur mingguan kami di Pondok Madani. Jum’at artinya bebas melakukan berbagai aktivitas yang tidak menyalahi aturan. Hari jum’at juga mereka boleh keluar dari Pondok Madani asal bisa kembali pada hari itu juga.

Hari jum’at ini, Said mengajak Sahibul Menara ke Ponorogo. Dengan berbagai macam alasan satu-persatu dari Sahibul Menara mendapatkan izin dari ustad Torik yang sedang piket saat itu. Mereka menyewa sepeda ontel dari rumah penduduk. Setelah keluar dari Pondok Madani, pertama yang mereka lakukan yaitu ingin memperbaiki gizi dan makan sate di warung Cak Tohir, membeli berbagai kebutuhan sekolah di pasar Ponorogo. Kedua, ingin melewati Ar-Rasyidah pesantren khusus putri yang terkenal. Yang ketiga agak beresiko, melewati bioskop. Said ingin melihat spanduk film yang di perankan oleh idolanya Arnold Schwarzenegger. Hujan turun sangat lebat, membuat Sahibul Menara terlambat 5 menit dari waktu yang ditentukan yakni jam 17.00. Karena keadaan tersebut mereka terbebas dari hukuman.

Begitu pula siasat Dulmajid yang memengaruhi ustad Torik agar boleh izin nonton bareng pertandingan final bulu tangkis di lingkungan Pondok Madani, padahal qanun (aturan pondok) menegaskan santri Pondok Madani di larang menonton TV. “Ustad, lob antum itu mirip sekali dengan Icuk dan smash atum mirip Liem Swie King. Kalau nggak percaya, kita nonton siaran langsung besok malam.” Kata Dulmajid. Ustad Torik langsung takhluk dan terjadilah peristiwa bersejarah itu : TV masuk Pondok Madani.

Dalam waktu 3 bulan, siswa tahun pertama Pondok Madani masih boleh menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah mereka sendiri. Namun setelah itu mereka harus menguasai bahasa resmi di Pondok Madani yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. Itu merupakan tantangan terbesar buat mereka. Setiap selesai shalat subuh seorang kakak penggerak bahasa masuk ke setiap kamar dengan membawa papan tulis kecil. Mereka diminta mengulangi bersama-sama dan satu persatu apa yang kakak tersebut katakan. Setelah itu diberikan sebuah kalimat sempurna dengan menggunakan kosa kata yang telah mereka ucapkan bersama-sama tadi. Lalu, giliran mereka membuat kalimat lain dengan menggunakan kosa kata ini.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 12

Sebelum di tutup, mereka disuruh meneriakkan kembali kosa kata tadi bersama-sama. Dan mereka diberikan tugas untuk menyalin kosa kata tadi dan membuat 3 contoh penggunaanya dalam kalimat. Itu semua dilakukan setiap hari, 7 kali seminggu. Sebuah metode sederhana yang sangat kuat dan mampu melekatkan bahasa baru ke dalam alam bawah sadar untuk tidak lepas lagi selamanya.

Sementara 2 kali seminggu, setelah shalat subuh, mereka membuat 2 barisan panjang di lapangan dan melakukan percakapan dengan teman yang ada di depannya menggunakan suara yang keras. Kakak para penggerak bahasa akan mondar-mandir mendengar, mengoreksi, memberi kalimat yang baik. Mereka diajarkan untuk berani mencoba dan tidak takut salah. Sampai pada suatu jum’at, jam 4 subuh. Kak Is menggelitik ujung-ujung sajadah ke hidung Alif, tapi yang keluar dari mulut Alif secara otomatis ucapan : “Maaziltu an’as kak, ayyatu saa’atin haaza?”(masih ngantuk banget kak, jam berapa sih?). Ajaib, dalam posisi setengah sadar Alif menggunakan kalimat lengkap berbahasa Arab. Sejak saat itu Alif dan kawan-kawannya yang lain merasakan perubahan yang sama. Pesan Kiai Rais “Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sanatullah-hukum Tuhan”.

Sudah beberapa bulan Alif sengaja tidak menghubungi Amak sebagai protes tidak boleh masuk SMA. Cerita Kiai Rais berputar di kepalanya tentang susahnya menjadi seorang ibu. Karena Alif tidak mau menjadi seperti Malin Kundang maka Alif memohon ampun kepada Allah SWT. Malam itu juga, Alif menuliskan surat untuk mengabari keadaannya di Pondok Madani kedapa Amak. Sejak itulah Alif teratur menulis surat ke Amak. Satu sampai dua kali sebulan.Berbagai macam aktivitas dilakukan oleh Alif dan Sahibul Menara lainnya, Sampailah saatnya mereka melaksanakan ujian. Bertempelan dimana-mana spanduk yang bertuliskan “Ma’an najah” (Semoga sukses dalam ujian). Pembukaan ujian oleh Kiai Rais seakan-akan ujian adalah sebuah hari besar keramat ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Dan dari kejauhan, bunyi lonceng besar berdentang keras. Menandakan 15 hari ujian berakhir.

Alhamdulillah. . . . . . Tiga tahun kemudian, hari pertama imtihan nihai datang juga. Warga Pondok Madani Menyebutnya “ujian di atas ujian”. Berbeda dengan ujian selama ini, untuk ujian kelas enam kami harus berpakaian rapi layaknya seorang penguji. Di awali dengan ujian lisan selama sepuluh hari, kemudian siswa diberikan waktu istirahat beberapa hari untuk mempersiapkan diri untuk ujian tulis. Selang beberapa hari kemudian, mereka masuk ke babak akhir perjuangan thalabul ilmi mereka di Pondok Madani : ujian tulis. Malam hari, mereka berkumpul di aula. Kebiasaan di Pondok Madani, sebuah ujian dibuka dan ditutup dengan pertemuan yang dipimpin oleh Kiai Rais. Inilah Malam Syukuran Ujian Akhir.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 13

Sudah dua minggu berlalu sejak mereka merayakan selesainya ujian. Tiba saatnya, “Pengumuman kelulusan kita sudah ada, bisa di lihat di aula” seru Said sebagai ketua angkatan mereka berteriak-teriak setelah subuh.Alhamdulillah, Alif serta Sahibul Menara dan teman lainnya LULUS. Menurut pengumuman, hanya kurang dari sepuluh orang yang tidak lulus dan mereka dapat kesempatan untuk mengulang setahun lagi. Malamnya, diadakan yudisium dan khutbatul wada’ (Khutbah perpisahan) yang dipimpin oleh Kiai Rais. Kemudian siswa kelas enam berjabat tangan dengan Kiai Rais dan para guru. Selanjutnya, giliran adik kelas mereka memberikan selamat dan jabat tangan. Esok paginya, para alumni sudah siap dengan koper masing-masing. Beberapa bus dengan tujuan masing-masing sudah menunggu di depan aula. Ditengah kabut yang tipis, mereka sekali lagi bersalaman dan berangkulan dan berjanji akan saling berkirim surat. Entah kapan Alif akan melihat Sahibul Menara lainnya sebagai kawan-kawan terbaiknya lagi.

Setelah 15 tahun masa-masa sulit di Pondok Madani berlalu. Alif (Washington DC), Atang (Kairo), dan Raja (London) dipertemukan kembali di London setelan 11 tahun dipisahkan. Keberadaan Sahibul Menara yang lain yakni : Said meneruskan bisnis batik keluarga Jufri d Pasar Ampel, Surabaya. Sesuai cita-cita mereka dulu, Said dan Dulmajid mendirikan sebuah pondok dengan Semangat PM di Surabaya. Baso yang brilian ini kuliah di Mekkah dengan modal hapal luar kepala segenap isi Al-Qur’an, dia mendapat beasiswa penuh dari pemerintah Arab Saudi. Sedangkan, Atang telah delapan tahun menuntut ilmu di Kairo dan sekarang menjadi mahasiswa program doktoral untuk ilmu hadits di Universitas Al-Azhar. Sementara Raja telah 1 tahun tinggal di London, setelah menyelesaikan hukum Islam dengan gelar License di Madinah. Dia akan berada di London selama 2 tahun memenuhi undangan komunitas Muslim Indonesia di kota ini untuk menjadi pembina agama. Alif sebagai wartawan di Independence Avenue.

Dulu mereka melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Mereka tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga mereka tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah mereka mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukkan masing-masing. Mereka berenam teral berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian mereka. Jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Man Jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 14

3600 Detik

Judul : 3600 DetikPenulis : CharonDesain dan Ilustrasi sampul : Yustisea SatyalimPenerbit : Gramedia Pustaka UtamaCetakan Pertama : Mei 2008Tebal : 208 halamanKategori : Romance

Latar Belakang PengarangCharon, pernah menempuh pendidikan di Jurusan Sistem informasi di Universitas

Bina Nusantara, angkatan 2002. Sekarang tinggal di Sukabumi bersama orang tuanya.Selain novel 3600 detik ini, Charon juga menulis novel lain yaitu 7 hari menembus waktu. Tapi sekarang belum berniat untuk menulis novel lagi karena kesibukan bekerjanya yang sangat menyita waktu.

Sinopsis

Sandra yang hidupnya sangat berantakan akibat perceraian kedua orang tuanya. Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan agar ia tinggal bersama ibunya, yang selama ini tidak pernah dekat dengannya. Itulah yang membuat hidupnya berantakan. Ia menjadi remaja yang bandel, urakan, dan tidak sopan. Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya, berulang kali pula ia pindah sekolah.

Walau dengan sikap dingin yang ditunjukkan pada ibunya, sang ibu tetap sayang padanya. Ibunya memutuskan untuk pindah kota. Menurut ibunya, mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru, Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Sandra beranggapan semua ini ia lakukan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua orang tuanya. Ia bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Ternyata perkiraannya meleset. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginannya.

Di sekolah barunya itu, Sandra bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Leon. Dia tetap saja bersifat sinis kepada siapapun. Seringkali Sandra berbuat ulah di sekolahnya seperti, merokok yang dapat menyebabkan ruang olahraga terbakar, membuat contekan, mencuri serta mencaci maki gurunya namun Leonlah yang menasehati Sandra. Tapi Sandra tetap tidak mau berteman dengan Leon. Leon seringkali pingsan di sekolahnya. Itu yang membuat Sandra bertanya-tanya ada apa dengan Leon. Dan ternyata Leon menceritakan semuanya kepada Sandra karena ia menganggap Sandralah pembangkit semangat hidupnya. Leon terkena penyakit jantung stadium akhir dan ia telah divonis dokter beberapa bulan lagi. Leon juga sering keluar masuk rumah sakit. Mendengar cerita Leon, Sandra

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 15

semakin tersentuh hatinya. Mungkin ia merasa ada seseorang yang hidupnya lebih kelam dari dirinya.

Entah kenapa Sandra berhasil bertahan lebih dari sebulan di sekolah barunya itu. Lambat laun sifatnya pun berubah. Orang tua maupun gurunya heran. Ternyata perubahan Sandra dikarenakan adanya Leon di sekolah itu. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun, pianis, dan berhasil merubah sikap Sandra. Walau Leon dan Sandra berbeda seratus delapan puluh derajat, mereka berteman sangat akrab.

Tidak hanya hidup Sandra yang berubah, Leon pun turut berubah semenjak mengenal Sandra. Hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran Sandra yang berbeda dari lainnya. Leon yang menderita penyakit jantung merasa hidupnya kembali normal ketika berada di dekat Sandra.

Di malam kesenian di sekolahnya, Leon mengajak Sandra untuk melihat dirinya bermain piano yang mengiringi suatu adegan drama. Saat pertunjukan dimulai, lagi-lagi Leon pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Sandra ikut membawa Leon ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Sandra mendapati sebuah nama di papan daftar pasien. Dan disana tertulis “Ny Widia”. Ya Widia adalah ibu kandung Sandra yang selama ini sering ia sakiti. Pikiran Sandra tak karuan. Akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk ibunya di kamar pasien. Ibunya pun senang dan tersenyum karena Sandra menyempatkan waktu untuk menjenguk ibunya.

Namun, Sandra tetap berlaku kasar kepada ibunya. Ia bilang kalau ia kesini hanya untuk mengantarkan temannya yang sedang sakit, bukan untuk menjenguk ibunya. Dug….hati ibunya merasa disakiti lagi. Lalu Sandra meninggalkan kamar tersebut dan bertabrakan dengan seorang suster yang membawa tas ibunya. Isi tas tersebut berantakan. Sandra tidak sengaja melihat banyak fotonya di dompet ibunya yang sedang terbuka. Air mata Sandra pun mulai menetes. Tiba-tiba Leon yang dari tadi pingsan, menghampiri Sandra di kamar ibunya. Leon memberi pengertian terhadap Sandra bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini yang tega membenci anaknya. Akhirnya Sandra berbalik badan dan berpelukan dengan ibunya. Ibu dan anak itu berlinangan air mata.

Keesokan harinya, Sandra akan mengantar Leon ke rumah sakit untuk operasi. Namun, Sandra bukanlah dibawa Leon ke rumah sakit, melainkan dibawa ke taman rekreasi. Sandra pun semakin bingung terhadap sikap Leon. Leon mengutarakan keinginannya, yaitu ingin hidup normal seperti Sandra. Akhirnya Sandra memberi kesempatan untuk merasakan kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini. Disana mereka bersenang-senang dan berfoto-foto. Tak lama kemudian, Leon mendesah kesakitan. Sandra pun menggenggam tangan Leon.

Lalu Sandra membawanya ke rumah sakit untuk menemani Leon menjalankan operasi. Setiba di rumah sakit, Leon langsung dibawa ke ruang operasi.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 16

Tidak sampai lima menit, dokter pun menyatakan bahwa Leon sudah tiada. Sandra tidak percaya Leon sudah tiada padahal 3600 detik yang lalu, mereka bersenang-senang di taman rekreasi layaknya tanpa beban apapun.

Tiga hari kemudian, Sandra menghadiri upacara pemakaman leon. Ia juga diberi selembar surat dari papa Leon yang berisi :

Sandra, temanku yang paling baikSaat ini aku sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kau

masuk dengan rambut merahmu itu, aku tahu bahwa hidupku tidak akan lama lagi. Banyak sekali hal yang aku alami bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu. Dansa pertama yang payah di hari ulang tahunku. Menjadi tertawaan orang-orang ketika aku mengenakan jaket merahmu yang konyol. Aku menyukai setiap detiknya. Dan aku juga menyadari satu hal lagi. Bukan perjalanan ke taman rekreasi ini yang membuat hidupku menjadi normal, tetapi kaulah yang membuat diriku menjadi orang normal. Aku bisa tertawa bersamamu setiap waktu. Terima kasih Sandra, karena telah menjadi temanku dan telah menyediakan 3600detik waktumu ini untukku. Aku tidak akan melupakannya seumur hidupku. Berjanjilah kau akan selalu kuat walaupun aku tidak berada di sampingmu lagi. Kali ini aku minta agar kau percaya padaku bahwa apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di sampingmu.

Leon.Seusai membaca surat itu, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Ia pun berpelukan

dengan ibunya di pemakaman Leon

Setahun kemudian, Sandra mengunjungi makam Leon. Ia mau membuktikan bahwa dirinya sudah berubah. Sandra kembali mengecat rambutnya menjadi hitam. Ia mulai bercerita bahwa dirinya sekarang sudah resmi menjadi mahasiswi kedokteran. Bayangkan saja, Sandra yang sangat bodoh, bandel dan sering tidak lulus ujian bisa menjadi mahasiswi kedokteran di universitas ternama di Indonesia.

Analisis Unsur IntrinsikTema : PercintaanLatar : Sekolah, tempat main billiard, Rumah sakit, Pasar Malam.Alur : MajuTokoh : Sandra, Leon, Pak Donny, IbuPerwatakan : Sandra orang yang urakan, kasar, cepat marah.

Leon orang yang baik, sabar, pengertian.Pak Donny orang yang baik, sabar, dan pengertian.Ibu orang yang sibuk, jarang ada untuk Sandra.

Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Ketiga SerbatahuAmanat : Jangan membenci seseorang hingga terlalu benci. Hal itu tidak baik

untuk di lakukan.

Analisis Unsur EkstrinsikNilai Moral : menjadi diri sendiri akan lebih baik dan tidak menjadikan kita menjadi orang yang berkelakuan buruk. kita tidak boleh terlarut-larut dalam kesedihan

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 17

Nilai Sosial : Semua teman itu sama, jangan menjauhi teman karena dia nakal, yang harus di lakukan adalah membuatnya baik. menghargai keluarga, memendam rasa kecewa, marah, dan sakit hati.

SANG PEMIMPI

Judul : Sang PemimpiPenulis : Andrea HirataPenerbit : PT Bentang PustakaHalaman : x + 292 HalamanCetakan : ke-14, januari 2008

Novel ini menceritakan tiga orang pemimpi yang setelah tamat SMP melanjutkan ke SMA Bukan Main. Disinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota laskar pelangi, Arai saudara sepupu ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal dirumah Ikal, sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh ayah dan ibu Ikal dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta yang diangkat karena yatim piatu sejak kecil. Namun pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan kepada Jimbron, ia malah mengantarkan jimbron menjadi muslim yang taat.

Arai dan Ikal begitu pintar disekolahnya, sedangkan Jimbron sang penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki peringkat 78 dari 160 siswa. Sedangkan Arai dan Ikal selalu berada diurutan terdepan. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Arai dan ikal mempunyai mimpi yang tinggi yaitu mereka ingin melanjutkan study ke Sarbonne, Perancis. Mereka terpukau dengan cerita pak Belia, guru seninya yang selalu menyebut-nyebut keindahan kota itu. Kerja keras menjadi kuli mulai pukul 2 sampai pukul 7 pagi dan dilanjutkan dengan menuntut ilmu di SMA bukan main. Itulah perjuangan ketiga sang pemimpi itu. Ketiganya mati-matian menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Meskipun kalau dipikir dengan logika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk mencapai kesana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terpatahkan serta kerja kerasnya yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Setelah selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini, kepada Ikal dan Arai.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 18

Dia yakin bahwa Arai dan Ikal akan sampai ke Perancis, maka jiwa Jimbron akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan Arai dan Ikal luntang-lantung di Bogor mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Akhirnya setelah banyak pekerjaan yang tidak menerimanya, Ikal diterima menjadi tukang sortir ( tukang pos ) dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal berhasil kuliah di fakultas ekonomi UI, dan setelah lulus ia mengikuti seleksi beasiswa S2 ke Eropa dan beribu-ribu pesaing lainnya berhasil ia singkirkan, dan akhirnya sampai pada tahap seleksi 15 besar.

Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor penguji begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan oleh Ikal. Meskipun hanya berlatar belakang sarjana ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, proposalnya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang sangka Ikal pun mengikuti dan berhasil masuk 15 besar dalam memperebutkan beasiswa S2 ke Eropa. Bertahun-tahun tanpa kabar, akhirnya mereka berdua dipertemukan kembali dalam suatu forum yang begitu hebat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanakannya bertahun-tahun. Ternyata Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu hebat, dan membuat sang penguji terkejut karena menghasilkan teori baru.

Sambil menunggu surat keputusan beasiswa itu, mereka pulang ke kampungnya di Belitong. Dan setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya surat hasil keputusan beasiswa itu pun tiba, mereka berdebar-debar membuka isi surat tersebut. Tetapi Arai juga merasa sedih karena dia sangat merindukan orang tuanya. Ia sangat ingin membuka surat itu bersama kedua orang tuanya. Kegelisahan dimulai, akhirnya surat itu menyatakan bahwa Arai dan Ikal berhasil lulus mendapatkan apa yang dicita-citakan yaitu beasiswa ke Eropa tepatnya dikota impian mereka, Sarbonne. Ternyata inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka selama ini. Kedua sang pemimpi ini di terima di universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segala mimpi-mimpi mereka. Disinilah perjuangan dari mimpi-mimpi mereka itu dimulai.

1) Unsur Intrinsik TemaTema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini adalah “persahabatan dan

perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi

atau pengharapan”. Tokoh Utama

1. Ikal adalah anak kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah sprinter di SMAnya, ia menampilkan kebolehannya ketika ia dikejar oleh Pak Mustar dkk.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 19

2. Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.

3. Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik (pendeta) bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya, dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD , dulu ayahnya sekarat di depan matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama, sampai di puskesmas ayahnya meninggal di depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang di sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat ia selalu berfikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.

Tokoh Lain1. Pendeta Geovanny, ia adalah seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas

kepergian kedua orangtua Jimbron. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak memaksakan Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak pernah terlambat mengantar Jimbron pergi ke mesjid untuk mengaji. Meski disebut Pendeta, Geovanny yang berdarah Italia ini adalah seorang Pastor.

2. Pak Mustar M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri Manggar. Ia adalah wakil kepala sekolah SMA Negeri Manggar, seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA tersebut karena NEMnya kurang 0,25 dari batas minimal. Terkenal dengan aturan-aturannya yang disiplin dan hukuman yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi yang sangat baik dan patut dicontoh.

3. Pak Drs. Julian Ichsan Balia; Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar. Laki-laki muda, tampan, lulusan IKIP Bandung yang masih memegang teguh idealisme. Ia mengajar di bidang seni.

4. Nurmala; Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum,gadis pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis yang pandai, selalu menyandang ranking 1. Ia juga penggemar Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan lagunya When I Fall in Love.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 20

5. Laksmi; gadis pujaan Jimbron. Telah kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda putih milik Capo.

6. Capo Lam Nyet Pho; Seorang yang menjadikankan berbagai hal sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah terancam kolaps, ia melakukan ide untuk membuka peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas Melayu.

7. Taikong Hamim; Guru mengaji di masjid di kampung Gantung. Dikenal sebagai sosok nonkompromis dan sering memberlakukan hukuman fisik kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.

8. Bang Zaitun; Seniman musik pemimpin sebuah kelompok Orkes Melayu. Dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5 istri. Sebenarnya kunci keberhasilannya dalam percintaan adalah sebuah gitar. Ia pun mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang mabuk cinta dengan Nurmala.

9. A Kiun; Gadis Hokian penjaga loket bioskop.10. Nurmi; Berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari kakeknya yang

ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi adalah tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis yang sangat mencintai biola.

11. Pak Cik Basman; Seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.12. A Siong; Pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih tentang

penggunaaan uang tabungan13. Deborah Wong; Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong

yang tambun dan berkulit putih.14. Mei Mei; Gadis kecil anak Deborah Wong.

LatarDalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong, los pasar dan

dermaga pelabuhan, di gedung bioskop,di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja yang diselimuti impian-impian.

AlurDalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur maju

ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 21

AmanatAmanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti

bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap sub bab-nya. Karena sesungguhnya manusia memiliki kemampuan untuk menggapai mimpinya itu,namun terhalang oleh keterbataasan. Akan tetapi selagi kita memiliki kemauan dan semangat untuk menggapai mimpi itu maka Allah SWT juga akan memberikan titik terang (jalan) untuk mencapainya. Selain itu, dijelaskan mengenai toleransi dalam hal kepercayaan (agama) yang digambarkan oleh Jimron (muslim) dan ayah angkatnya yang beragama Katolik.

Sudut PandangSudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (aku). Dimana penulis memposisikan

dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.

2) Unsur Ekstrinsik Nilai MoralNilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar menunjukkan rasa kemanusiaan yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan dan mempunyai perangai yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.

Nilai SosialDitinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka.

Nilai Adat istiadatNilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah.

Nilai AgamaNilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Serta nilai toleransi juga dijelaskan dalam novel ini, yang digambarkan oleh tokoh Jimbron dan Ayah angkatnya.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 22

LASKAR PELANGI

Judul : Laskar PelangiPenulis : Andrea HirataPenerbit : Benteng, YogyakartaTahun Terbit : 2008Tebal : XVIII + 534 Halaman

Ini adalah kisah heroic (perjuangan gagah berani), kenangan 11 anak Belitong yang tergabung dalam "Laskar Pelangi": Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita – Ikal. Andrea Hirata, yang tak lain adalah Ikal, dengan cerdas mengajak pembaca mengikuti tamasya nostalgia masa kanak-kanak di pedalaman Belitong yang berada dalam kehidupan kontras: kaya dengan tambang timah, tapi rakyatnya tetap miskin dalam kesehariannya.

Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak kampung Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah, yang harus mereka dapat dengan terengah-engah. Sebagian besar orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang, atau bekerja menjadi buruh kasar di PN Timah, daripada sekolah yang tak jelas masa depannya.

Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung miskin itu terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang. kesebelas anak itulah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup digilas ekonomi.

Kesebalas anak itu memiliki keunikan masing-masing. Diantara 11 anak Laskar Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol. Lintang jenius dalam bidang eksakta, Mahar ahli di bidang seni budaya. Mereka seolah mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat juang yang tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan kereta angin sejauh 80 km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu pegetahuan. Saking semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari sepatunya yang aus digerus pedal sepeda. Jika ada aral melintang di jalan dan terlambat sampai sekolah, tiada masalah baginya, asal dapat menyanyikan lagu "Padamu Negeri" pada akhir jam pelajaran.

Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak samudra dari penulisnya yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya, dan humaniora. Kita akan dibuat tersenyum geli dari humor kecil yang dilontarkannya, terharu dan bahkan menangis ketika membaca kisah heroik kesebelas anak Laskar Pelangi.

Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan Laskar Pelangi. Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu menjadi markas setiap pertemuan mereka: membicarakan soal-soal di sekolah, merancang karya untuk festival 17 Agustus, atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika. Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 23

Ikal pada gadis manis keturunan cina, anak pemillik toko Sinar Harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.

Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan mimpi masing-masing untuk hari esok. Tapi siapa yang sanggup melawan sang nasib? Dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan nasib teman-temannya yang sungguh diluar dugaan. Sang nasib sungguh menjadi sebuah misteri yang maha gelap. Anak-anak Laskar Pelangi itu boleh punya cita-cita setinggi langit, tapi nasib jualah yang menentukan episode kehidupan mereka selanjutnya. Sang nasib bisa jadi adalah ketiadaan kepedulian pemerintah akan bibit-bibit unggul mutiara anak bangsa yang harus terhempas oleh himpitan ekonomi. Mereka adalah anak-anak harapan bangsa yang terpaksa harus tunduk oleh gilasan nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.

Lintang, sang jenius itu misalnya kini harus terpuruk jadi sopir tronton karena harus menjadi tulang punggung keluarga, menjadi pengganti ayahnya. Tapi Lintang punya jawaban, " jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan…." Bagi Ikal, kata-kata itu semakin menghancurkan hatinya, ia marah, kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Ia mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan.

Tokoh-tokoh yang muncul dalam Laskar Pelangi: Laskar Pelangi

1) Ikal : Tokoh ‘aku’ dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.

2) Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita- citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.

3) Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.

4) Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 24

petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.

5) A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.

6) Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirna dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin… Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.

7) Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.

8) Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.

9) Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita- cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.

10) Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.

Tokoh-tokoh Lain

1) Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Musimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 25

2) Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.

3) Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.

4) A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.

MA’RIFAT CINTA

Judul : Makrifat Cinta Penulis : Taufiqurrahman al-azizy Penerbit : Diva Press Tanggal terbit : Oktober - 2009 Kategori : Romance

Setelah genap 3 tahun Iqbal Maulana meninggalkan Pondok Tegal Jadin, dia kemudiannya telah kembali ke pusat pengajian tersebut sebagaimana yang telah dijanjikannya dengan Kiai Sepoh sewaktu dia diarahkan untuk keluar dari pondok tersebut 3 tahun lalu.

Iqbal yang diiringi bersama kumpulan Ashabul Kahfi, penyanyi jalanan yang telah mendapat hidayah Allah s.w.t ditemani oleh Tuan Burhan, Puan Lela, makcik Jamilah, Fatiman, Firman dan Indri meninggalkan Banjarnegara demi memenuhi janji Iqbal serta menyatukan jiwa diatas nama cinta Tuhan.

Ketibaan Iqbal ke pondok Tegal Jadin bersama rombongannya telah memberikan kejutan kepada Kiai Subadar, Kiai Sepoh dan seluruh isi pondok tersebut. Namun Iqbal juga turut menerima kejutan apabila diberitahu oleh Ihsan bahawa Rakhmat menderita sakit yang tidak diketahui sebabnya semenjak Iqbal meninggalkan pondok tersebut 3 tahun yang lalu.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 26

Ihsan memberitahu, Rahkmat menderita sakit akibat penyesalan terhadap perbuatannya kepada Iqbal 3 tahun dulu yang menyebabkan Iqbal diarah meninggalkan pusat pengajian tersebut. Iqbal turut bersedih melihat keadaan Rahkmat, seorang yang dihormati suatu ketika dahulu kini terlantar kurus dipembaringan. Namun begitu Rakhmat sempat mendengar sendiri perkataan maaf dari Iqbal sebagai membuktikan Iqbal telah memaafkannya. Rakhmat kemudiannya menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan Iqbal sambil mendengar bacaan ayat-ayat suci dari Iqbal.

Bukan sekadar pemergian Rakhmat yang mendukacitakan Iqbal, namun wasiatnya supaya Iqbal menjaga A'isyah puteri Kiai Subadar juga turut membebankan fikirannya. Sebelum ini Kiai Sepoh telah menyarankan supaya Iqbal mengahwini tiga orang gadis serentak iaitu Zaenab, Priscilla dan Khaura. Wasiat Rakhmat itu menjadi salah satu penyebab pernikahan Iqbal dengan ketiga-tiga gadis itu tertangguh kerana mencari jalan penyelesaian terhadap wasiat tersebut. Sehinggalah perbincangannya dengan Irsyad, pemuda yang bertanggungjawab membimbingnya ke jalan mencari Tuhan yang telah lama ditinggalkannya. Bagi Irsyad, menjaga A'isyah sebagaimana wasiat Rahkmat tidak bererti menikahinya tapi ia juga membawa maksud menjaga imannya dan akhlaknya. Bagi Irsyad, mencari lelaki untuk menggantikan Rahkmat sebagai cinta hati A'isyah juga termasuk dalam menjaga A'isyah.

Setelah mendapat jawapan tersebut, perasaan Iqbal menjadi sedikit tenang kerana satu dari masalahnya telah selesai. Namun begitu, timbul masalah lain pula iaitu mengenai siapakah lelaki yang layak menggantikan Rahkmat di hati A'isyah. Tapi persoalan itu tidak lama menghantui fikirannya bila tiba-tiba dia teringatkan Ihsan, satu-satunya pemuda yang bersimpati dengannya dalam kejadian 3 tahun yang lalu. Baginya, Ihsan hampir-hampir menyamai sifat dan sikap yang ada pada Rahkmat dan dia memang layak untuk mendiami hati A'isyah.

Jiwa dan perasaan Iqbal terus menjadi nanar untuk membuat pilihan diantara ketiga-tiga gadis tersebut. Mestikah dia menikahi ketiga-tiga gadis itu serentak ataupun memilih salah seorang dari mereka itu? Sehinggalah dia menyerahkan urusan tersebut kepada Kiai Sepoh untuk memilih calon isteri dari kalangan ketiga-tiga gadis tersebut. Manakala Kiai Sepoh telah memberikan tempoh selama dua hari kepada Iqbal untuk mencari mahar bagi pernikahannya nanti.

Akhirnya setelah mendapat restu, Iqbal telah selamat dinikahkan dengan Fatimah Priscilla Zahra dengan mahar kahwinnya surah ar-Rahman bersaksikan semua pelajar Pondok Tegal Jadin.

SEBELAS PATRIOT

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 27

Judul Buku : Sebelas PatriotPengarang : Andrea HirataPenerbit : Bentang Pustaka,YogyakartaTahun : 2011,Cetakan PertamaJumlah Halaman : 112 halaman

Di kepulauan Belitong tinggal keluarga sederhana. Seorang anak laki-laki yang bernama Ikal menemukan sebuah foto album di bawah tumpukan pakaian bekas di rumahnya. Tetapi ibunya melarang dan melontarkan peringatan yang membuat Ikal semakin ingin melihat foto album itu. Ia mencari-cari album yang disembunyikan ibunya dan menemukannya kembali di atas sebuah almari. Dan dalam album terdapat seseorang yang sedang memegang sesuatu, dalam hati Ikal bertanya-tanya tentang seseorang itu. Karena foto itu sudah bertahun-tahun maka seseorang dalam foto itu tidak bisa dikenalinya karena pada foto bagian wajahnya tak jelas. Ia pun semakin bingung kenapa pula ibunya melarangnya untuk menyentuh album tersebut. Akhirnya ia pergi menemui Pemburu Tua yaitu Pak Cik yang merupakan teman orang tuanya. Pak Cik pun terkejut ketika melihat foto itu, ia mengatakan pada Ikal bahwa seseorang itu adalah Ayah Ikal. Pemburu Tua pun menceritakan kisah lama tentang Ayah Ikal dengan mata berkaca-kaca.

Pemburu pun mengawali ceritanya, dengan menceritakan tiga bersaudara yang masing-masing berusia 13, 15, dan 16 tahun yang dipaksa kerja rodi menggantikan ayah mereka untuk bekerja di Parit Tambang waktu penjajahan Belanda. Tetapi di tengah Olahraga yang telah dipolitisi dan tekanan batin Olahragawan Lokal, tiga saudara itu berhasil mengangkat pamor unit tambang dalam bidang Distric Beheerdeer. Mereka hebat dan lihai bermain sepak bola. Padahal unit Parit Tambang adalah unit yang paling terhinakan dalam segala seginya. Unit itu merupakan tempat buangan bagi orang yang tak terpakai di unit-unit lain pada masa penjajahan Belanda. Tak ada yang dimanfaatkan dari mereka selain tenaganya. Mereka diperlakukan penjajah bak kuda beban. Tak ada rasa hormat kemanusiaan dan penghargaan harkat manusia disana. Kuli Parit Tambang adalah pekerja kasta terendah.

Kabar soal kehebatan tiga bersaudara itu pun akhirnya sampai ketelinga Van Holden (pemimpin Distric Beheerder) yang membawahi wilayah ekonomi pulau Bangka dan Belitong. Ia lebih kejam dari tentara-tentara Belanda itu sendiri. Dalam peringatan hari ulang tahun Ratu Belanda tahun berikutnya, Van Holden sengaja datang ke lapangan sepak bola untuk menyaksikan anak-anak muda itu bermain. Van Holden terpanah. Si sulung bertindak selaku gelandang. Adik tengahnya melesat di posisi kanan luar, dan si bungsu yang

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 28

berusia 14 tahun amat gemilang sebagai pemain sayap kiri. Dengan pelatih Amin sebagai pelatih tiga saudara itu yang juga merupakan kuli Parit Tambang. Tiga saudara itu amat kompak bahu-membahu membentuk segitiga serangan maut dilapangan hijau. Van Holden bergidik. Tiga saudara yang simpatik, baik penampilan maupun sportivitasnya, dan kisah hidupnya yang memilukan telah menjadi buah bibir. Mereka adalah hiburan, kekuatan, dan inspirasi bagi rakyat jelata untuk menahankan derita penjajahan yang tak berkesudahan.

Van Holden menyaksikan sendiri bahwa anak-anak muda itu melesat bak bintang kejora dimata rakyat dan segera dirasakannya sebagai ancaman yang tidak main-main. Van Holden bukanlah sekadar utusan VOC, namun politisi utusan Ratu Belanda. Baginya, setiap aspek termasuk sepak bola adalah politik dan dia akan menggunakannya untuk satu tujuan yaitu melanggengkan pendudukan Belanda. Lebih dari itu, tim sepak bola gabungan Belanda tak pernah dapat dikalahkan tim mana pun. Maka tiga saudara itu telah mengancamnya dari dua penjuru, yaitu simpati pada mereka perlahan-lahan berkembang menjadi lambang pemberontakan dan anak-anak muda itu terang-terangan mengancam kejayaan tim sepak bola Belanda.

Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, tiga saudara dilarang tampil dalam setiap pertandingan. Posisi tim Parit yang telah berada di ambang kemenangan kompetisi menjadi kritis. Tetapi dalam sebuah pertandingan, mereka nekat tampil. Mereka tak menghiraukan bahaya yang bahkan dapat mengancam jiwa. Karena mereka tahu bahwa sepak bola sangat berarti bagi rakyat jelata yang mendukung mereka. Lapangan bola adalah medan pertempuran untuk melawan penjajah.

Esoknya, pelatih Amin dan tiga saudara keluar dari tangsi dalam keadaan babak belur. Sejak itu pelatih Amin dilarang terlibat dalam sepak bola. Karena dianggap bertanggungjawab pada adik-adiknya, si sulung dibuang kerja paksa kesebuah pulau untuk membangun dermaga bersama si saudara tengah yang telah mencetak gol dalam pertandingan. Si bungsu, dia kembali bekerja rodi di Parit Tambang. Lalu terdengar kabar bahwa si bungsu dipanggil Van Holden untuk memperkuat tim Belanda dalam sebuah pertandingan persahabatan sesama orang Belanda. Tetapi pada hari yang telah ditentukan si bungsu tidak hadir dan menolak bergabung dengan tim penjajah kaumnya. Dengan membangkangnya si bungsu itu mengakibatkan dia di angkut ke tangsi. Beberapa hari kemudian tentara mencampakkannya keluar gerbang tangsi dalam keadaan luka parah. Lalu seperti kedua abangnya, dia dibuang bersama para narapidana kesebuah pulau di barat Belitong untuk membangun mercusuar.

“Rakyat putus harapan. Sulit mengharapkan tiga saudara itu kembali kekampung dalam keadaan hidup. Si bungsu yang diseret ke Parit Tambang sejak berusia 13 tahun, seorang pemain sepak bola sayap kiri berbakat alam luar biasa, yang berlari sederas menjangan, yang mampu melewati tiga pemain belakang lalu menendang bola sekuat kanon dengan kaki kirinya, yang dibuang Belanda bersama narapidana kepulau terpencil karena membangkang, yang menolak untuk takluk, adalah ayahmu”, kata si pemburu kepada Alkil.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 29

Pemburu mengusap-usap foto itu sambil bersedih dan tercenung. Ia pun berkata, “Pelatih Amin, Ayahmu, dan abang-abangnya, mereka dikurung selama seminggu. Ayahmu pulang dengan tempurung kaki kiri yang hancur. Dia takkan pernah bisa bermain sepak bola lagi”. Alkil tertegun dengan tangan yang bergetar memegang foto ayahnya itu. Ia pun mengerti dan paham mengapa ibunya melarangnya untuk menyentuh foto album itu, dan mengapa ayahnya mempunyai banyak luka di punggungnya serta kenapa ayahnya kalau berjalan terpincang-pincang. Alkil bergegas pulang untuk menemui ayahnya. Sesampai dirumahnya, ia melihat ayahnya berada di pekarangan sedang membenahi sepeda. Alkil berlari memeluk erat ayahnya dari belakang. Ia menangis tanpa penjelasan lebih kepada ayahnya. Dirinya mengerti mengapa ayahnya juga sering mengajaknya menonton sepak bola terutama kalau PSSI sedang bertanding. Waktu menonton, sepanjang pertandingan ayahnya tak berkedip disertai dengan kaki kiri yang bergerak-gerak. Dalam hati, Alkil ingin menggantikan ayahnya, dia ingin menjadi pemain junior PSSI.

Pada musim penerimaan pemain baru di kampungnya, Alkil mendaftarkan diri menjadi pemain junior yang dibina oleh pelatih Toharun. Dalam sebuah pertandingan, ia berhasil mencetak gol setelah beberapa kali klubnya terkalahkan dan hampir tersingkir dari kompetisi. Gol itu ia persembahkan kepada ayah tercintanya selain untuk klubnya. Dua langkah lagi untuknya bisa menjadi pemain junior PSSI. Akhirnya ia berhasil menjadi pemain junior Provinsi Sumatera Selatan. Dia sangat senang. Tetapi ia gagal dalam seleksi selanjutnya, dia tidak bisa menjadi pemain junior PSSI. Ia patah semangat tetapi ayahnya selalu membangkitkan semangatnya kembali walau dirinya harus absen dulu dalam bermain sepak bola.

Alkil kian dewasa dan ayahnya kian tua. Usai SMA Alkil merantau dan terakhir ia berada dalam sebuah kelas di Universitas Sarbonne, Prancis. Musim panas, ia dan sepupunya akan menghabiskan waktunya di Eropa dan Afrika dengan tujuan utama adalah Madrid karena ia ingin membelikan ayahnya sebuah kaos bertuliskan Luis Figo klub kegemaran ayahnya yang kedua setelah PSSI yaitu Real Madrid. Karena uang yang tidak mencukupi, ia harus bekerja keras dengan menjadi pengamen, menjadi tukang cat, tukang angkat-angkat furniture, dan menjadi pemungut bola sampai akhirnya ia bisa membeli kaus untuk ayahnya. Alkil mengirimnya serta mengirim surat untuk ayah tercinta yang sangat ia rindukan.

LET GO

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 30

Judul Novel : Let GoPengarang : Windhy PuspitadewiJumlah Halaman : 242 halaman.Penerbit : Gagas Media

Caraka merupakan anak yang kelas X yang dipanggil dengan nama Raka, selama 4 bulan menjadi siswa SMA dia sudah berkelahi selama 2 kali. Raka merupakan anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit. Dia tinggal bersama ibunya. Dahulu saat ayahnya hidup Ibunya Raka hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi setelah setelah ayahnya meninggal, Ibunya Raka kemballi bekerja sampai larut malam. Setiap hari Raka selalu menyiapkan makan malam untuk dia dan ibunya. Suatu hari Bu Ratna wali kelas Raka mengetahui bahwa Raka kembali berkelahi sehingga membuat teman – temannya babak belur. Bu Ratna sudah cape untuk menghukum Raka dengan memberikan skorsing, untuk perkelahiannya yang ke-2, Raka dihukum untuk masuk redaksi sekolah Veritas. Sebenarnya dia tidak suka tapi karena hukuman yang harus dijalankan akhirnya dia megikutinya.Redaksi sekolah veritas itu beranggotakan Sarah sebagai ketuanya, Nadya, Nathan dan Bu Ratna sebagai pembinannya. Anggota veritas memiliki karakter yang berbeda – beda. Sarah yang sangat penakut dan pendiam, Nathan yang penuh teka – teki dalam hidupnya, dan Nadya orang yang paling sibuk yang pernah ditemui Raka. Sebenarnya Nathan dan Nadya bukanlah anggota Veritas, mereka menjadi anggota Veritas karena Nathan yang pintar dan Nadya yang aktif sedangkan Sarah ketiban sial yang menjadi ketua redaksi majalah sekolah akibat kakak – kakak seniornya yang tak acuh. Saat pulang sekolah Raka melihat Nathan sedang dikerumuni banyak senior laki –laki, Nathan yang kurus kering membuat Raka membantunya dan senior itu merasa ketekutan melihat Raka karena terkenal dengan kekuatannya yang bias mengalahkan lima orang sekligus dan akhirnya mereka pergi. Setelah senior itu pergi, Nathan tidak mengucapkan terima kasih tapi malah berbicara sinis terhhadap Raka dan Raka sanngat jengkel terhadap Nathan. Sebenarnya Nathan sangan jago dalam berkelahi, olahraga tapi selama dia sekolah dia tidak menunjukan hal itu. Nathan anak yang sangat pintar, dia selalu juara dikelasnya tetapi dia sangat sinis. Raka juga sering melihat Nathan membuat perempuan nangis karena Nathan menolak cinta para perempuan itu dan hal itu membuat Raka merasa penasaran. Beberapa hari menjadi anggota Veritas, Raka semakin bosan dengan suasana veritas yang sibuk dengan kegiatan masing – masing. Nathan yang selalu bicara seperlunya dan sinis, Sarah yang pendiam, penakut dan tulisannya yang bagus seedangkan Nadya yang sibuk dengan urusan OSIS dan organisasi lainnya.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 31

Saat dikelas Nadya mengumumkan bahwa dia lupa memberitahukan bahwa minggu lalu Pak Anung guru matematika memberikan tugas dan 3 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan sedangka soalnya 100 soal. Anak – anak kelas sangat jengkel padanya. Nadya meminta maaf karena dia lupa dan sibuk dengan urusan – urusannya. Nathan akhirnya berbicara kepadda Nadya “ Kalau sibuk jangan so jadi ketua kelas, kasihan kita – kita yang menjdai korban kesibukanmu.”. Nadya hanya terdiam tidak bisa membalas kata – kata dari Nathan. Jam pelajaran pun berlanjut, saatnya pelajaran Fisika. Pada saat pelajaran Fisika Bu Nunun mengumumkan bahwa tugasnya harus di dikerjakan secara kelompok dan Bu Nunun yang membagi kelompok. Raka berharap tidak sekelompok dengan Nathan yang penuh dengan misteri itu, tetapi dia sekelompok dengan Nathan untuk mengerjakan tugas itu. Hari ini sepulang sekolah Veritas diharuskan kumpul untuk membicarakan hal apa yang hrus ditampilkan di mading sekolah dan ulang tahun sekolah. Bel sekolah pun berbunyi saatnya anak sekolah pulang ke rumahanya masing – masing. Raka buru – buru keruangan redaksi tetapi dia hanya melihat sarah yang sedang duduk di mejanya sambil mengetik sesuatu. Raka menanyakan Nadya dan Nathan dengan pelan ke Sarah karena dia tahu bahwa Sarah sangat takut padanya. Sarah pun menjawabnya dan meberitahukan kepada Raka bahwa Nadya izin sebentar untuk menyelsaikan urusannnya di OSIS sedengkan Nathan izin keluar untuk menyelsaikan urusannya. Tiba – tiba Sarah dipanggil oleh Bu Ratna dan menemuinya dikantor. Sarah pun meninggalkan Raka sendirian diruangan. Raka merasa bosan dan dia membaca artikel yang di buat oleh Sarah tentang lingkungan dan Raka pun teringat tulisan Sarah yang dipangpang di Mading sekolah. Raka memmuji tulisan Sarah. Saatsarah kembali Raka berbicara pada Sarah bahwa tulisannya bagus dan menyuruhnya ikutan lomba dan menyuruhnya untuk menunjukan kepada Nathan atau Bu Ratna. Tapi Sarah tidak percaya diri dan takut kalah, Raka mengetahui karena Sarah seseorang yang penakut tapi Raka terus mendukung Sarah dan akhirnya Sarah mempertimbangkan pandapat Raka.Tak lama Nadya dan Nathan datang, mereka pun memulai pekerjaannya.Setelah selsai, Nathan berbicara pada Raka besok kerja kelompok di rumah Raka. Setelah mereka pun pulang dan Raka menemui teman – teman bolanya yaitu Dhihan, Toni, Virger, Leo, Pupung, dan Alfi. Mereka membicaran latihan band untuk acara ulang tahun sekolah dan besok latihan band jam 7 malam. Karena ada yang ketinggalan Raka kembali keruangan redaksi, Raka melihat Nadya masih diruagan itu sedang mengetik data – data yang setumpuk. Raka pun membatu Nadya walaupun pada awalnya Nadya menolak. Raka mengatakan kepada Nadya bahwa dia itu tidak hidup sendiri dan dia bisa meminta tolong kepada orang – orang dan dia tidak bisa mengerjakan semuanya sendirian.

Keesokan harinya Nadya meminta tolong kepadda Dhihan untuk mengkoordinator kelas dalam acara ulang tahun sekolah dan Raka pun tersenyum mengetahui hal tersebut. Sepulang sekolah Nathan dan Raka pergi ke rumah Raka untuk mengerjakan tugas tetapi di tengah jalan motor Raka mogok dan harus dibawa ke bengkel. Akhirnya Raka dan Nathan berjalan kaki, tetapi Natha terlihat kelelahan dan mukanya pucat sekali dan akhirnya Nathan

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 32

pingsan. Raka pun menggendongnya sampe ke rumah. Setibanya di rumah Nathan diistirahatkan di kamar Raka. Setelah sadar Nathan berbincang – bincang dan Raka menanyakan mengapa ia selalu berbuat sinis terhadap orang – orang terutama perempuan. Akhirnya Nathan mengungkapkan alasannya. Nathan mengidap penyakit kanker otak dan dia tidak bermaksud menyakiti hati para perempuan. Nathan takut lebih menyakiti hati para perrempuan. Jam menunjukan 19.00 seharusnya Raka layihan band bersama teman – temannya tapi hal itu tidak memungkinkan karena Nathan masih terlihat pucat. Mama Raka datang dan menyuruh Raka untuk membeli sate dan di tempat sate itu Raka bertemu dengan Nadya dan mereka berbincang – bincang dengan topik film.Sesampainya dirumah Nathan sudah d jemput dan akhirnya Nathan pulang. Raka sudah mengira teman – temannya marah kerena kemaren malam dia tidak ikut serta dalam latihan band. Semua teman – teman bandnya marah kepada Raka tetapi teman – temannya memberikan kesempatan lagi besok malam pukul 20.00 latihan di studio. Sepulang sekolah veritas mengadakan rapat, tetapi Nathan berbicara sinis kepada Sarah karena dia tidak jadi mengikuti lomba dan hal itu membuat Nathan dan Raka kecewa. Setalah diselidiki oleh Raka, akhirnya Raka mengethaui bahwa Sarah takut kepada senior karena senior melarangnya untuk mengikuti lomba. Raka pun menasehati Sarah untuk kembali mengikuti lomba itu dan akhirnya dia mengikuti lomba itu. Anak – anak kelas mengetahui hal tersebut akhirnya Raka menjadi bahan gossip dan Sarah memiliki rasa suka terhadap Raka. Keesokan harinya, Nathan tergeletak dan dibawa ke UKS dan dokter yang jaga UKS tidak ada, akhirnya Raka menunggunya sampe Nathan sadar, setelah sadar Nathan tetap berbicara sinis. Nathan membahas gossip yang sedang panas – panasnya dan menasehati Raka untuk tegas dalam bersikap. Raka hanya terdiam, dia menyadari itu dan dia sangat tidak enak terhadap Nadya karena Nadya perempuan yang dia sukai. Tiba – tiba Nadya datang dan mengingatkan bahwa tugas matematika harus dikumpulkan besok, sedangkan hari ini dia ada latihan band. Nathan mengetahui bahwa Raka ada latihan band sedangkan tugas matematika Raka belum mengerkajannya dan Nathan menawarinya untuk mengerjakan tugasnya karena Nathan merasa bersalah telah mengacakau jadwal latihan band Raka dengan mengerjakan tugas fisika tetapi Raka menolaknya, dia akan membuktikan bahwa dia juga bisa. Malam harinya Raka dan teman – temannya latihan sampe larut malam karena Alfi sangat marah tapi Raka hanya bisa menurut apa katanya karena itu kesalahannya. Malam harinya Raka mencoba menyelsaikan tugas Matematikanya hingga jam malam dan pagi harinya Raka sangat mengantuk. Saat pelajaran matematika Raka tertidur dan Pak Anung sangat marah dan menghina Raka karena Raka tidak pintar pelajaran eksak, bodoh dan percuma hanya pintar pelajaran sejarah. Nathan pun membela Raka dan akhirnya Raka dan Nathan dihukum mengerjakan 100 soal dan harus selsai hari itu juga. Nathan sudah selsai selsai sejak beberapa jam yang lalu sedangkan Raka baru menyelsaikan 5 nomor. Nathan menuungu Raka menyelsaikan

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 33

tugasnnya dan jam 9 malam dia baru selsai. Setelah selsai teman – teman band meminta maaf terhadap Raka karena gara – gara meraka Raka dihukum. Akhirnya Nathan membantu Raka untuk menjadi pintar dan membuktikan kepada Pak Anung bahwa Raka juga mampu. Teman – teman pun mengetahui hal itu dan mereka meminta diajarkan juga. Dan saat berrtemu dengan Sarah Raka mengatakan hal yang sebenarnya bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya. Ulang tahun sekolah pun tiba, disaat itulah Raka mengungkapkan persaannnya pada Nadya. Akhirnya mereka menjadi seorang pasangan kekasih. Di saat itu juga Raka mengetahui bahwa Nathan tidak mengikuti acara sekolah. Raka mencari tahu dan akhirnya Raka mengetahui bahwa Nathan ada di rumah sakit dan dia tidak mau di oprasi. Raka pun membujuk Nathan akhirnya Nathan mau untuk dioprasi walaupun awalnya Nathan menolak karean Nathan beranggapan bahwa percuma saja, ujung – ujjungnya mati. Setahun kemudian Nathan pun meninggal dunia dan Raka merasa kehilangan.

AKU TERLAHIR 500 GRAM DAN BUTA

Judul : Aku Terlahir 500 Gram dan ButaPenulis : Miyuki InoueJumlah : 183 halaman (5 bab)

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 34

Saat lahir ke dunia ini, sepertinya aku menggantikan ayah yang telah meninggal dunia , mendahuluiku. pada musim panas tahun 1984, ayah meninggal karena kecelakaan lalu lintas saat perjalanan ke Hiroshima. Ayah seorang pegawai di sebuah perusahaan besar. Dia sangat pintar dan luas pengetahuannya tentang sejarah tempat yang mereka kunjungi.

ayah adalah orang yang tenang dan teliti. Akan tetapi, keluarga ayah menentang hubungannya dengan ibu dan tidak ingin mereka menikah. Padahal aku sudah ada dalam kandungan ibu. Syok karena ditinggal ayah secara mendadak dan perasaan sedih karena tidak dapat menghadiri upacara pemakaman ternyata membuat tubuh ibu menjadi rentan.

Pada saat itu, ibu merasa perutnya sangat sakit tiba-tiba ibu merasa ada yang mengalir hangat di selangkangnya. Ternyata air ketuban ibu pecah dan ibu segera dilarikan ke rumah sakit Universitas Kurume. Tanggal 21 Agustus malam, aku lahir dalam keadaan koma. Aku sama sekali tidak menangis berat badanku hanya 500 gram, seperenam dari berat bayi pada umumnya. Ibu anak ini mungkin akan bertahan paling lama dua atau tiga hari saja. Ibu berkata tidak anakku tidak akan mati. Aku diberi nama Miyuki, supaya aku bisa hidup dengan bebas. Sekarang usiaku 15 tahun, diriku yang telah remaja. Namun tubuhku tidak sebesar remaja seusiaku. Tapi aku tidak patah semangat aku berjanji pada ibu untuk belajar lebih giat agar aku diterima masuk SMA. Saat itu aku belajar mati-matian agar aku bisa masuk SMA.

Rasanya setelah semua perjuanganku masuk SMA selesai, aku jadi malas belajar lagi dan aku lebih suka nonton televisi dan mendengarkan radio. Ibu sangat marah dengan tingkah lakuku yang tidak menepati janjiku, hari itu aku dan ibu bertengkar hebat sampai-sampai ibu menamparku dan menendangku, kemarahanku pun hampir sama dengan ibu. “Setan ! setan !” teriakku menghindari murka ibu. Saat itu, ingin rasanya aku kabur dari rumah. Tapi aku tidak mau keluar dengan cara seperti ini. Aku sadar bahwa aku tidak bisa hidup tanpa ibu, maafkan aku, maafkan aku, bu!. Aku tau bahwa semua yang ibu katakan itu benar, dan aku tahu karena aku cacat aku harus berusaha lebih keras daripada orang lain. Pada suatu hari di sekolahku diadakan lomba mengarang tingkat SMP. Aku sangat tertarik dan ingin ikut, lalu aku mengarang cerita tentang pengalaman hidupku bersama ibu. sungguh tak pernah kuduga, ternyata karyaku menjuarai lomba mengarang tingkat nasional. Aku sangat senang dan ibu juga sangat bangga padaku.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 35

Di sekolahku saat itu sedang diadakan latihan berjalan seorang diri. Kami harus latihan berjalan, naik bus, dan pulang sampai ke rumah sendiri. Tiba-tiba sakit lambungku kambuh dan aku terpaksa menghentikan latihan itu. Aku di larikan ke rumah sakit aku terdiam binggung, sampai kapan sakit ini berakhir. Aku tidak mau sakit lagi. Sakitku semangkin parah setelah pulang ke rumah. Ibu tidak ada di rumah bekerja. Aku sendirian di rumah menahan rasa sakit dan penderitaan yang menyarang. Aku harus minum tujuh obat, jika aku minum obat dengan teratur aku percaya sakitku bisa sembuh. Sakit lambungku menghilang ketika mengetahui bahwa Yuko meninggal. Pada saat yang sama, jumlah trombositku menjadi normal. Dokter Inadah memang benar waktu berkata kalau kesehatan kita tergantung keadaan mental kita saat itu. Sekarang aku ingin ibu bisa mengalirkan air mata bahagia, air mata bahagia yang terus mengalir tidak bisa berhenti. Akan tiba saatnya waktu impianku bisa tercapai dan impian ibu adalah melihatku berkeluarga dan bahagia. Sampai saat itu tiba ibu tidak akan berhenti bekerja sampaisaat itu tiba, kita berdua akan berjuang bersama-sama.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa 36