kuliah gratis digaji pula
DESCRIPTION
LIPIATRANSCRIPT
Disusun oleh:
Ahmad Zarkasih
Buklet Informatif Untuk Para Pencari Ilmu Yang Ingin
Kuliah Gratis di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam
dan Arab)
Imam Muhammad bin Saud Islamic University
ii | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
هم وما كان المؤمنون لي نفروا كافة ف لول ن فر من كل فرقة من ين ولي نذروا ق ومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم هوا ف الد طائفة ليت فق
يذرون
"tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".
(QS At-Taubah 122)
iii | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
DAFTAR ISI 1.CUMA DI LIPIA! ............................................................................... 1
A.Kuliah Gratis, Digaji Pula! Mau? .................................................. 1
B.Benar-Benar Gratis ...................................................................... 3
C.Mau Daftar? .................................................................................. 5
2.TENTANG LIPIA ............................................................................. 6
A.Sejarah Berdirinya LIPIA di Indonesia ........................................ 6
B.Tujuan ......................................................................................... 6
C.Bagian Akademis ......................................................................... 8
D.Unit-Unit Penunjang ................................................................... 9
E.Kurikulum .................................................................................. 12
3. .. PERPUSTAKAAN LIPIA = PERPUSTAKAAN TERBESAR SE-ASIA
TENGGARA ....................................................................................... 12
4.PENDAFTARAAN MAHASISWA BARU ......................................... 15
A.Jadwal Pendaftaran .................................................................... 15
B.Syarat-Syarat Pendaftaran .......................................................... 15
C. Teknis Pendaftaran .................................................................... 17
5.MULAI BELAJAR DI LIPIA ............................................................ 19
6.KENAPA HANYA ADA SATU LIPIA .............................................. 24
7.PESAN ........................................................................................... 26
Biodata penulis: ................................................................................ 30
1 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
1. CUMA DI LIPIA!
A. Kuliah Gratis, Digaji Pula! Mau? Kalau bicara soal Univeritas gratis di Indonesia, tentu
banyak sekali kampus-kampus di Indonesia ini yang
memberikan beasiswa kepada mahasiswanya, bahkan full
selama mahasiswa itu terdaftar sebagai peserta didik.
Tapi kalau Universitas gratis yang bertaraf
Internasional? Ada juga, namun jumlahnya sedikit di
Indonesia ini. Kalau universitas gratis yang bertaraf
internasioanal dan memberikan tunjangan uang (gaji) kepada
mahasiswanya?
Mungkin ada. Tapi jumlahnya amat sangat sedikit
sekali. Bisa dihitung dengan jari satu tangan saja. Artinya
Cuma dalam hitungan 5 kebawah, sangat sedikit sekali.
Nah kalau universitas gratis yang berkelas
internasional dan memberikan tunjangan uang kepada
mahasiswanya setiap bulan selama masa kuliah? Ada atau
tidak?
Rasanya (sepengetahuan saya) Cuma satu yang ada
seperti itu diIndonesia; di Jakarta tepatnya. Yaitu LIPIA yang
merupakan kepanjangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Islam dan Arab. Yang letak kampusnya ada di Pejaten Pasar
Minggu.
LIPIA ialah kampus cabang yang berpusat di Aran
saudi. Ya kampus ini memang bukan punya local; bukan
punya Indonesia. Kampus ini adalah resmi milik Kerajaan
Arab Saudi. Pusatnya di Riyadh Ibu Kota Negara tersebut.
Aslinya kampus ini bernama Jami'atul Imam
Muhammad bin Saud Al-Islamiyah. Kalau dalam istilah
ingrisnya ialah Imam Muhammad bin Saud Islamic University.
Yang ada di Jakarta ini ialah hanya satu Fakultas dari puluhan
2 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
fakultas yang ada di universitas tersebut; yaitu fakultas
syariah.
Jadi kalau kuliah di LIPIA sebenarnya sama saja kuliah
di Riyadh Arab saudi. Hanya tempatnya saja yang berbeda.
Kurikulum dan system yang digunakan semuanya mirip persis
dengan apa yang diterapkan di Riyadh sana.
Karena itu sebagaimana mahasiswa disana
mendapatkan tunjangan tiap bulannya, mahasiswa yang di
Jakarta pun demikian. Mereka yang dijakarta mendapat
tunjangan tiap bulannya sebesar 200 Real (1 Real antara Rp.
2000,- sampai Rp. 3000,-, tinggal hitung saja), itu untuk
mahasiswa S1.
Kalau mahasiswa yang masih dalam tingkatan
Persiapan bahasa (I'dady) dan Penyempurnaan bahasa
(Takmily), mereka mendapatkan setengah dari apa yang
didapatkan oleh mahasiswa S1 yaitu sebesar 100 Real saja.
Kurikulum, Kitab-Kitab yang diajarkan, system yang
dipakai itu semua sama dengan yang di Riyadh. Bahkan
sampai dosen-dosennya pun berkebangsaan bukan Indonesia,
alias orang Arab yang udah pasti berjenggot tebal. Mereka
berasal dari Mesir, Arab Saudi, Sudan, Syiria, dan Negara
Teluk lainnya.
Dosen-dosen Import ini bukan sebagai native speaker,
tapi memang sebagai dosen rutin yang tiap hari masuk kelas
mengajar mahasiswa. "Namanya juga kampus Arab" begitu
kata warga sekitar Pejaten dan Pasar Minggu.
Bukan hanya sekedar Arab, dosen-dosen yang
mengajar di LIPIA itu memang dosen yang ahli dibidangnya.
Mereka bukan lulusan S1 atau S2 di Arab sana. Tapi mereka
semua bergelar doktor dibidang masing-masing (untuk
pengajar Tingkat S1 Syari'ah).
Ada doktor syariah, doktor Ilmu Bahasa Arab, Doktor
ilmu Hadits, Doktor Adab dan lainnya yang lulus dari
3 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
unversitas berbeda di Timur Tengah. Semisal Al-Azhar Mesir,
Imam Muhammad Riyadh, Jami'ah Islamiyah Madinah dan
kampus masyhur yang lainnya.
Walaupun demikian, dosen Indonesia-nya pun ada tapi
dalam jumlah yang sedikit, sekitar 15% dari jumlah
keseluruhan pengajar. Dan mereka pun lulusan universitas-
universitas terkemuka di Timur tengah sana.
Kalau gitu, mereka semua mengajar dengan bahasa
Arab dong? Mahasiswanya juga harus bisa bahasa Arab?
Ya! Tentu saja. Di awal pendaftaranpun, dalam ujian
masuknya juga yang paling dinilai yaitu kemampuan bahasa
Arab. Walaupun tidak mahir, minimal calon mahasiswa itu
mengerti basic-basic bahasa Arab dan paham jika di ajak
berbicara denan bahsa Arab.
Dan sudah barang tentu pengajaran di Kampus ini
dilakukan memakai bahsa Arab yang Fushah (Baku), dan
bukan bahasa Arab pasaran yang keluar jauh dari kaidah
bahasa Arab yang benar.
Jadi kampus ini bukan sekedar arab saja, tapi
kualitasnya pun sangat bisa di andalkan. Dan yang paling
hebat ialah bahwa perpustakaan yang dimiliki kampus LIPIA
ini ialah Perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara untuk koleksi
buku ber-bahasa Arab.
B. Benar-Benar Gratis Mungkin kalau kita belum banyak tahu, kita akan
menyangka bahwa gratis yang dimaksud dalam kampus LIPIA
itu 'gratis' sama seperti kampus lainnya yang juga sama
menyediakan beasiswa.
Ya beasiswa, mahasiswa dibebaskan iuran smester, tapi
buku dan segala urusan kampus mahasiswa masih
dibebankan. Mulai dari urusan kelas, buku, biaya ujian, dan
lain-lain.
4 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Tapi gratis di LIPIA itu mempunyai makna yang
sebenar-benarnya gratis. Gratis segala hal, baik itu masalah
kitab, urusan kemahasiwaan bahkan sampai parker
motor/mobil pun taka da biayanya alias gratis.
Sejak kita diterima di LIPIA kita sudah resmi menjadi
mahasiswa universitas Imam Muhammad bin Saud. Artinya
nama kita terdaftar di Riyadh sana. Hebat bukan?!. Karena
terdaftar maka segala urusan yang berkaitan dengan kampus
semua di gratiskan.
Jadi kita masuk kekelas Cuma modal bensin ama niat
ikhlas belajar saja. Semua sudah disediakan.
Di hari pertama atau hari kedua kita masuk kelas, kita
sudah diberikan buku/kitab yang akan kita pakai sebagai
pedoman mata kuliah itu selama satu smester full. Dan tentu
kitabnya itu langsung di import dari saudi sana.
Yang kalau kita hitung-hitung, kalau kita beli kitab-
kitab tersebut pastilah kita sudah mengelengkan kepala karena
tidak kuat membayarnya. Di kampus ini, kita dapatkan itu
Cuma-Cuma.
Dan kalau memang buku yang menjadi mata kuliah itu
tidak ada, entah karena belum dikirim dari saudi atau memang
stok kitab di gudang habis. Kita tetap akan dapat buku itu
namun dalam versi fotocopy-an. Tapi tenang saja, mahasiswa
tidak akan dibebankan biaya satu rupiah pun. Gratis!
jadi gratis yang dimaksud disini memang benar-benar
gratis secara keseluruhan. Dari mulai kita masuk kampus di
hari pertama sampai nanti lulus mendapat gelar Lc.
C. Mau Daftar? Perlu diketahui lebih dahulu bahwa ketika seseorang
ingin menjadi mahasiswa di kampus itu, ia tidak bisa langsung
masuk menjadi mahasiswa S1. Tapi ada jenjang / tingkatan
masa belajar yang harus dilewati.
5 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Di LIPIA ada 3 tingkatan:
1. I'dady (Persiapan Bahasa) : 2 Tahun
2. Takmily (Penyempurnaan/setara dengan Diploma 1) : 1
Tahun
3. Syariah (S1) : 4 Tahun
Nah, mahsiswa LIPIA harus melewati ini semua, dari
mulai pertama ia masuk. Jadi tidak bisa ia masuk langsung
jenjang S1. Walaupun ada juga yang langsung daftar tingkat
syariah, tapi jumlahnya sangat sedikit, karena ujian-nya susah,
dan biasanya mereka yang langsung masuk Syariah itu adalah
mantan mahasiswa Takmily yang smester sebelumnya gagal di
ujian masuk.
Kalau masuk mengikuti jalur yang semsetinya
insyaAllah mudah. Artinya masuk mulai dari I'dad kemudian
naik ke tingkat Takmily dan akhirnya bisa masuk syariah
dengan mudah. Tapi yang penting ialah niat yang kuat dan
tentu basic bahasa Arab yang mumpuni juga.
Karena ujian masuk tidak hanya ujian tulis, tapi juga
ujian lisan yang langsung kita berdialog memakai bahasa Arab
dengan penguji dosen Arab asli itu.
Kalau sudah masuk waktu pendaftaran, ratusan
bahkan ribuan calon mahasiswa memenuhi kampus ini setiap
hari (biasanya masa pendaftaran hanya 5 hari) untuk
mengambil formulir yang nantikan diisi dan ditukarkan
dengan nomor peserta ujian masuk.
Jadi kita bersaing untuk memperubatkan kursi
mahasiswa LIPIA dengar ratusan orang yang sama-sama
berambisi bisa kulia gratis. Ini lebih baik bahkan jauh lebih
baik dibanding harus berebut kursi basah PNS.
Untuk teknis pendaftaran akan dijelaskan nanti di Bab
ketiga dalam catatan ini.
6 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
2. TENTANG LIPIA
A. Sejarah Berdirinya LIPIA di Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di
Indonesia didirikan pada bulan Jumadal Ula 1400 H,
berdasarkan persetujuan Dewan Kerajaan No. 5/N/26710,
tertanggal 21 Dzul Hijjah 1398 H.
Pembinaan dan Pengawasannya diserahkan kepada
Universitas Islam Imam Muhammad ibn Saud, Riyadh,
sebagaimana lembaga-lembaga lainnya yang lebih dahulu,
yang ada di Ra’sul Khaimah, Mauritania dan Amerika Serikat.
Lembaga ini sebelumnya bernama Lembaga
Pengajaran Bahasa Arab sampai tahun 1406 H = 1986 M,
kemudian berubah menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam
dan Arab (LIPIA).
B. Tujuan Adapun tujuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan
Arab (LIPIA), berdasarkan ketetapan Universitas Islam Imam Muhammad ibn Saud:
Menyebarluaskan bahasa Arab dan pengajarannya.
Mempersiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab, dan membekali mereka dengan ilmu pengetahuan agama Islam.
Mengembangkan kurikulum bahasa Arab di perguruan tinggi-perguruan tinggi Islam.
Memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dan sekolah-sekolah berupa text-book, kitab-kitab dan alat bantu/peraga.
Menyusun tulisan-tulisan ilmiah tentang bahasa praktis dalam bidang pengajaran bahasa Arab.
Menyelenggarakan penataran bagi para tenaga pengajar bahasa Arab.
7 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
C. Bagian Akademis 1. Bagian Pendidikan Tinggi (Qismul Jami’i) : a) Jurusan Syari’ah.
Jurusan ini mulai dibuka pada tahun 1407 H./1987 M. Bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk menjadi pakar di bidang Ilmu Syariah, bahasa arab, dan pendidikan agar kelak mampu menunaikan tugas sebagai pemberi fatwa, dakwah dan pendidikan di tengah masyarakat Indonesia.
Jurusan ini memberikan gelar sarjana Bachelor Ilmu Syariah. Lama pendidikan 8 level ditempuh selama empat tahun.
Jurusan Syariah juga mengadakan Halaqah Ilmiah untuk mahasiswa LIPIA, dengan tema-tema ilmiah berkenaan dengan spesialisasi mereka. b) Jurusan Pendidikan Guru (Diploma).
Jurusan ini mulai dibuka pada tahun 1405 H./1985 M, memberikan ijazah Diploma Umum di bidang Metodologi Pengajaran Bahasa Arab bagi Non Arab. Lama pendidikan 2 semester (1 tahun).
Namun jurusan ini sejak tahun 2010 kemarin sudah ditutup dan tidak dijalankan lagi. Entah apa lasannya, yang pasti sudah tidak ada lagi diploma di LIPIA.
Dan jurusan ini bukan langsung begitu saja tidak ada. Kampus mengganginya dengan pelatihan pengajaran bahasa Arab yang pesertanya itu dari beberapa kampus dan lembaga-lembaga pengajaran bahsa Arab.
Jadi para peserta tidak tercatat sebagai mahsiswa namun peserta didik tamu. Dan waktu pelatiahnnyapun tidak selama masa kuliah biasa.
Biasanya masa pelatiahn itu 1 sampai 2 bulan. Para peserta masuk layaknya mahasiswa da nada kelasnya juga
8 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
khusus kelas pelatihan pengajar bahasa Arab. Namun waktunya saja yang berbeda dengan jadwal waktu mahasiswa biasa.
Pesertanya itu biasanya diundang oleh pihak kampus. Atau ada juga yang mengajukan diri untuk mendapat undangan oleh LIPIA. 2. Bagian Pendidikan Persiapan (Qism I’dad & Takmiliy) : a) Program I’dad. Ditempuh dalam 4 semester selama 2 tahun. b) Program Takmili : Program ini mulai dibuka pada tahun 1404 H/1984 M. dalam rangka menyelenggarakan Pendidikan Pra Universitas yang ditempuh dalam 2 semester (1 tahun).
D. Unit-Unit Penunjang
1.Bagian Riset dan Penerjemahan Unit ini mulai dibuka pada tahun 1404 H/1988 M.
sebagai salah satu Unit Penunjuang di LIPIA. Aktivitasnya meliputi :
a) Membawahi riset-siset ilmiah di bidang Pengembangan Pengajaran Bahasa Arab.
b) Membina kerja sama eksternal, antara LIPIA dengan lembaga-lembaga pendidikan lain, baik negeri maupun swasta.
c) Mempererat hubungan antara LIPIA dengan para alumninya.
d) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penyebaran dan pengembangan Bahasa Arab, pusat-pusat Bahasa Arab di Indonesia, lembaga-lembaga pesantren, institusi-institusi keislaman dan sebagainya.
e) Memberikan supervisi bagi pelatihan-pelatihan ilmiah. f) Menerbitkan jurnal dan buletin: - Buletin Al-Arkhabiil. Buletin berita dan budaya yang
diterbitkan LIPIA Indonesia pada setiap akhir
9 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
semester. Edisi pertama terbit pada bulan Shafar 1417 H/ Juni 1996 M.
- Majalah Al-Muwajjih. Jurnal yang memuat tulisan-tulisan ilmiah spesifik dalam pengajaran Bahasa Arab untuk non Arab, petunjuk-petunjuk bagi para pengajar, dan tulisan-tulisan lain dalam ilmu agama.
g) Unit ini juga melakukan tugas-tugas penerjemahan, membawahi penataran-penataran dan seminar-seminar tentang metodologi penerjemahan dan membina hubungan kerjasama dengan para penerjemah.
h) Melakukan editing buku-buku yang sudah diterjemahkan, menyusun prospektus buku-buku terjemahan yang dinilai akurat dan memilih buku-buku berbahasa Arab yang layak diterjemahkan.
2. Bagian Ujian dan Komputer
Membawahi dan mengatur tugas-tugas ujian dan pendataan nilai dan penyiapan hasil akhir ujian Mahasiswa LIPIA. Selain itu, bagian ini juga membawahi dan melakukan pengembangan mengembangkan situs internet LIPIA pada : www.lipia.org
3.Bagian Kemahasiswaan
Bagian ini bertugas melakukan pendaftaran dan penerimaan mahasiswa, mengawasi absensi mahasisiwa, mendistribusikan buku-buku pelajaran dan buku paket kepada mahasiswa. 4.Bagian Layanan Kesehatan
Melakukan pemeriksaan medis dan memberikan pengobatan secara GRATIS untuk mahasiswa. Pada unit ini bertugas seorang petugas dokter dan seorang perawat. 5.Bagian Ekstra Kurikuler
Membawahi dari segi penyiapan, pengarahan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa.
10 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Kegiatan Ekstra Kurikuler mahasiswa meliputi: kegiatan-kegiatan ilmiah seperti caramah, seminar, halaqah, musabaqah, pelatihan dan lain-lain;
kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti wisata, kunjungan, dan penyambutan tamu; kegiatan-kegiatan seni seperti kaligrafi, drama, penjilidan buku; dan kegiatan olahraga.
Bagian Ekstra Kurikuler juga menerbitkan majalah Al-Multaqaa pada setiap akhir semester. 6.Asrama Mahasiswa LIPIA menyediakan asrama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jakarta. Asrama ini terdiri dari dua lantai dan mampu menampung 300 orang mahasiswa. Untuk mahasiswa yang tinggal di asrama, disiapkan juga berbagai kegiatan ilmiah maupun sosial. 7.Perpustakaan
Perpustakaan LIPIA dinilai sebagai perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku berbahasa arab yang terbesar di Asia tenggara.
Memiliki Ratusan Ribu judul buku dan referensi dalam bidang ilmu-ilmu keislaman (syariah), Bahasa Arab dan ilmu-ilmu sosial.
Perpustakan membuka pintu bagi para peneliti yang berasal dari para dosen dan pengajar pada universitas-universitas dan pusat-pusat studi Islam lainnya. 8. Laboratorium Bahasa Arab
LIPIA memiliki 4 unit Laboratorium Bahasa, untuk mahasiswa dan untuk mahasiswi. Setiap unit berkapasitas untuk 30 orang pelajar. Keempat laboratorium dilengkapi peralatan-peralatan pendidikan yang berteknologi canggih dan
11 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
materi-materi penting lain untuk pengembangan pengajaran Bahasa Arab.
Laboratorium LIPIA juga membuka pintu bagi para pengunjung dan beberapa untuk memanfaatkan.
E. Kurikulum 1.Tingkat Perguruan Tinggi (Qismul Jami’i) a) Jurusan Syari’ah : Mata kuliah pada program ini terdiri dari : Al-Quran, Tafsir, Tauhid, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Qawaid Fiqhiyyah, Faraidh, Nahwu & Sharf, Teks Sastra, Balaghah, Ushul Tarbiyah, Tarbiyah Islamiyah, Metodologi Mengajar, Ilmu Jiwa, Riset, dan Kultur Islam. 2.Tingkat Persiapan Bahasa & Pra Universitas (Qismul I’dad Lughawi & Takmiliy) a) Bagian Persiapan Bahasa Mata kuliah terdiri dari : Al-Quran, Tafsir, Hadits, Tauhid, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh Islam, Tsaqafah, Phonologi & Keterampilan Menyimak, Al-Qiroah, Language Drill, Imla & Khatt, Mengarang, Qawaidullughoh, Teks Pilihan, Sastra Arab, Balaghah, dan Keterampilan Berbicara. b) Bagian Pra Universitas Mata kuliah terdiri dari : Al-Quran, Tafsir, Hadits, Mushthalah hadits, Tauhid, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh Islam, Tsaqafah Islam, Insya, Qawaidullughoh, Sastra Arab, Balaghah, dan Keterampilan Berbicara.
12 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
3. PERPUSTAKAAN LIPIA =
PERPUSTAKAAN TERBESAR SE-ASIA
TENGGARA (tulisan dibawah ini mengenai perpustakaan LIPIA adalah tulisan penulis
sendiri yang telah dipublikasikan di situs kompasiana.com beberapa hari yang lalu.
Jadi agak tidak nyambung dengan catatan ini, karena ditulis bukan untuk buklet ini.)
Percayakah anda bahwa perpustakaan terbesar se-Asia
Tenggara ada di Jakarta? Ya memang ada. Namun lebih
tepatnya ialah Perpustakaan dengan Koleksi buku-buku ber-
Bahasa Arab.
Ya perpustakaan dengan koleksi buku ber-bahasa teluk
itu ada dijakarta. Tepatnya ada di Buncit Raya Jakarta Selatan,
pas depan mall Pejaten Village.
Perpustakaan ini adalah perpustakaan milik kampus
LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), yang
sebenarnya ialah cabang dari universitas Raja Saud Riyadh
(Imam Malik bin Saud University)
Kampus ini memang bukan institusi nasional, melainkan
intitusi internasional, terbukti bahwa kampus ini adalah
kampus resmi kejanaan Arab saudi. Kurikulum yang
diajarkannyapun persis sekali sama dengan kurikulum yang
diajarkan di Riyadh sana.
Bukan hanya itu, Dosen-dosennya pun langsung
diimport dari Timur tengah; Arab saudi, Syiria, Mesir, Sudan
dsb. Tapi bukan berarti mahasiswanya pun orang teluk sana.
Mahasiswa-nya tetap orang Indonesia asli, karena
memang kampus ini didirikan sebagai sarana orang non-Arab
belajar bahasa Arab dan tentunya Syariah Islam. hanya saja
luas kampus ini tidak se-luas nama dan pamornya.
Banyak orang yang tidak tahu tentang perpustakaan ini.
Padahal perpustakaan ini sudah berumur lebih dari 20 tahun.
Mungkin karena tempatnya yang sering berpindah.
13 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Tercatat bahwa kampus (beserta perpustakaannya) ini
telah berpindah sebanyak 3 kali. Pertama kali kampus ini
berdiri di Jl. Salemba Raya. Kemudian pindah lokasi ke
Matraman, tepat disamping gedung kementrian Sosial
sekarang.
Dan sekarang kampus itu berada di Jl. Buncit Raya No.
5A Jakarta selatan. Saling bertatap muka dengan mall Pejaten
Village.
Perpustakaan ini menyediakan ratusan ribu koleksi buku
dari berbagai macam disiplin ilmu. Mulai dari sejarah, filsafat,
bahasa, social, peradilan, Fiqih, ushul Fiqih, Adab, Hadits,
tafsir dan masih banyak yang lainnya.
Dan sudah barang tentu perpustakaan ini juga
menyediakan computer dan Listening Library. Ada kaset, cd
yang bisa anda lihat (baca:tonton) atau dengarkan disini
dengan alat yang sudah disediakan. Tentu isinya pun
berbahasa Arab. Dari mulai murottal, ceramah agama, syair-
syair Arab dan sebagainya.
Kalau anda menyangka bahwa software maktabah
syamilah1 itu sudah bagaikan perpustakaan yang cukup
sebagai referensi karena ribuan kitab berada disitu. Saya bisa
1 Maktabah syamilah ialah sebuah software yang berisikan ribuan kitab-
kitab berbahasa Arab. Semua bidang ilmu ada didalam software ini, sudah layaknya perpustakaan saja. Aqidah, tafsir, hadits, syuruh hadits, siroh, siyaru ulama, adab, bahasa, ma'ajim dan lainnya. Software ini banyk dicari oleh para pelajar syariah sebagai referensi. Khusunya para mereka yang sering melakukan penelitian/telaah kitab. Penggunaan yang mudah dan praktis menjadi daya tarik yang sangat memikat, sehingga kita tidak perlu berat-berat membawa kitab kesana-lemari. Cukup disimpan di laptop. Cukup mengetikkan keyword satu kalimat saja, akan keluar semua teks yang bertuliskan sama dari seluruh kitab yang ada di software import tersebut.
14 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
katakana bahwa Perpus LIPIA masih punya lebih banyak
koleksi dibanding apa yang ada di maktabah syamilah.
Bahasa kasarnya seperti ini "semua kitab yang ada di
maktabah syamilah itu pasti ada bisa temukan di Perpus
LIPIA. Tapi tidak semua kitab yang ada di Perpus LIPIA itu
ada di Maktabah syamilah."
Bagi saya ini sangat mengagumkan, walaupun buku-
buku berbahsa Arab tidak popular di Negara kita ini dan hanya
dikenal dan bisa dipahami oleh kalangan tertentu saja. Dan
bahasa Arab pun banyak dari kita yang tidak paham.
Tapi ini menunjukkan bahwa label 'Negara Islam
Terbesar Dunia' untuk Negara Indonesia ini masih layak.
Bagaimana tidak? Sumber ilmu syariah itu ada di Jakarta Ibu
Kota Indonesia.
Bagi anda yang berkepentingan dengan bahasa Arab,
atau ingin tahu lebih dalam dengan bahasa dan bangsa Arab,
silahkan kunjungi Perpustakaan ini. Perpus ini terbukan untuk
umum setiap senin-jumat dari pukul 07.30-17.00.
Namu karena ini kampus syariah dan semua regulasinya
itu langsung diadopsi dari negeri Ka'bah sana, hari kunjung
dibedakan untuk kaum laki dan kaum perempuan. Yaitu Kaum
Laki pada hari senin, rabu, dan Jum'at. Sedangkan kaum
perempuan pada hari selasa dan Kamis.
15 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
4. PENDAFTARAAN MAHASISWA BARU
A. Jadwal Pendaftaran Sama seperti kampus-kampus lainnya, LIPIA juga
membuka pendaftaran untuk mahasiswa barunya disetiap
smester. Jadi selama setahun ada dua kali dibukan
pendaftaran.
Biasanya pada bulan Februari untuk smester genap dan
untuk smester ganjilnya dibuka antara bulan juni, juli, atau
Agustus.
Sulit untuk mengatakan pastinya kapan pendaftaraan
LIPIA dibuka, karena jadwalnya selalu berubah-ubah.
Jangankan bagi mereka yang mau mendaftar, kami pun yang
sudah lama menjadi mahasiswa LIPIA, kami suka terkecoh
oleh jadwal kampus yang sering berubah-ubah. Hehe…
Yang pasti bulan-bulan yang telah disebutkan diatas itu
ialah jadwal biasanya. Agar tidak terlewat maka sering-serign
lah bertanya kepada teman atau kaka kelas anda yang juga
mahasiswa LIPIA.
Pokoknya ketika sudah mulai masuk masa akhir kuliah
sering-sering bertanya. Kan saying kalau pendaftaran ini
terlewatkan. Gratis loh!
B. Syarat-Syarat Pendaftaran
Syarat yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa :
1. Calon Mahasiswa sudah tamat aliyah atau yang sederajat
untuk bagian :
- I'dad lughawi : nilai rata-rata minimal 7 dan ijazah belum
lewat 3 tahun.
- Takmily : nilai rata-rata minimal 8 dan ijazah belum lewat 4
tahun.
- Syari'ah : nilai rata-rata minimal 8 dan ijazaha belum lewat 5
tahun. Lebih direkomendasikan mereka yang lulusan takmily)
16 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
2. Sehat jasmani & rohani
3. Berkelakuan baik
4. Mampu berbahasa arab dengan baik ( baca, tulis dan bicara
)
5. Hafal Al-Qur’an (Minimal 2 juz untuk Takmily, 3 juz untuk
Syari'ah).
6. Mengkhususkan diri sepenuhnya untuk belajar di LIPIA
7. Belum pernah diberhentikan dari LIPIA
8. Lulus tes tulis & tes lisan
Berkas yang diperlukan :
1. Foto Copy Ijazah yang sudah dilegalisir dengan membawa aslinya 2. Foto Copy Transkrip nilai / raport terakhir yang sudah dilegalisir 3. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku (asli) 4. Surat Keterangan Dokter yang masih berlaku (asli) 5. Foto copy KTP yang masih berlaku 6. Pas Foto terbaru : (4x6) 3 lembar, (3x4) 3 lembar, (2x3) 3 lembar 7. Rekomendasi dari Sekolah atau tokoh masyarakat
C. Teknis Pendaftaran Seperti yang telah disebutkan diatas tadi, Kalau sudah
masuk waktu pendaftaran, ratusan bahkan ribuan calon
mahasiswa memenuhi kampus ini.
Setiap hari (biasanya masa pendaftaran hanya 5 hari).
Mereka berbondong-bondong datang untuk mengambil
formulir yang nantikan diisi dan ditukarkan dengan nomor
peserta ujian masuk.
17 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Formulir Pendaftaran
Ya intinya pendaftaran di LIPIA itu yaaa formulir
pendaftaran itu. Jadi awal yang harus didapatkan untuk
menjadi mahasiswa LIPIA itu ialah formulir tersebut. Yang
selama masa pendaftaran diberikan kepada calon.
Kita harus bisa mendapatkan itu. Artinya kita harus
dari pagi buta datang ke LIPIA agar tidak ke-dulu-an orang
lain. Pagi-pagi gelap? Se-begituka? Ya! Memang begitu.
Karena yang mereka takutkan juga sama, yaitu tidak
kebagian formulir. Karena kalau formulir ini sudah tidak
didapatkan ya pupuslah harapan menjadi mahasiswa LIPIA.
Dimana formulir itu? Biasanya kalau masa pendaftaran
formulir itu kita ambil langsung di bagian kemahasiswaan
(Syu'un Thullab). Tapi kalau tidak ada disitu, pasti ada
pengumumamnya di pos Satpam dimana formulir itu bisa
diambil.
Dan harus dicamkan baik-baik! Formulir itu GRATIS,
tidak ada biaya satu rupiah pun untuk mendapatkan form itu.
Hanya butuh ongkos bensin dan juga kesigapan agar tidak
kehabisan.
Kalau sudah dapat formulir, lalu apa?
Formulir itu kemudian diisi dengan benar, selengkap-
lengkapnya dan sejujur-jujurnya tanpa ada yang ditutup-
tutupi.
Setelah diisi dengan benar, sertakan pada map formulir
berkas-berkar yang telah disebutkan diatas untuk diserahkan
kembali kepada pihak kampus. Diserahkannya pada hari itu
juga atau keesokaan harinya.
Baiknya agar tidak bolak-balik, ketika kita datang
mengambil formulir, bawa juga berkas-berkas yang
dibutuhkan. Agar langsung bisa kita serahkan kembali.
18 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Map yang berisi formulir dan berkas-berkas tadi itu
akan ditukarkan menjadi kartu peserta ujian masuk LIPIA.
Nah dari kartu itulah perjuangan dimulai…
Akan dijelaskan dalam kartu ujian masuk itu hari dan
tanggal ujian, beserta tempat dan jam masuk tempat ujian.
Tapi itu hanya ujian tulis.
Ujian Tulis dan Lisan
Setelah ujian tulis itu, dan hasilnya sudah ada di papan
pengumuman siapa saja yang lulus. Itu bukan beraati mereka
sudah jadi mahasiswa LIPIA. Yang lulus ujian tulis tadi itu
akan kembali masuk ujian lisan.
Artinya penyaringan kembali dilakukan lewat ujian
lisan setelah ujian tulis. Ujian lisannya cukup menegangkan.
Karena kita akan berhadapan dengan dosen-dosen Arab yang
mungkin saja kita belum pernah bertemu orang Arab dan
mengobrol langsung selama hidup kita.
Bukan Cuma satu dosen yang menguji para calon
mahasiswa itu, tapi 2 sampai 3 dosen yang akan menintrogasi.
Tak heran kalau banyak dari para calon mahasiswa itu yang
menghela napas dalam-dalam ketika keluar dari ruang
interview itu.
Sebenarnya situasinya tidak seram seseram yang
dibayangkan. Walaupun ini judunya ujian, tapi para dosen
tersebut sangat mengerti sekali siapa kita. Mereka tahu bahwa
kemampuan bahasa Arab kita "ngga bagus-bagus amat",
karena itu mereka pun sering membetulkan jawaban yang
salah kita jawab. Tidak membiarkannya begitu saja.
Nah hasil dari ujian lisan inilah yang akhirnya benar-
benar menjadi mahasiswa LIPIA.
19 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
5. MULAI BELAJAR DI LIPIA (Tulisan pada bab ini ditulis oleh Ust. Ahmad Sarwat yang mana beliau
adalah lulusan LIPIA tahun 2000. Dan juga beliau adalah pimpinan ditempat penulis
beraktifitas saat ini; Rumah Fiqih Indonesi)
Kuliah di LIPIA memang kuliah yang intensif. Jam
kuliah begitu padat, persis ketika kita sekolah di SMA dulu.
Jadi kalau niatnya cuma iseng-iseng, sebaiknya tidak usah
masuk LIPIA. Apalagi kalau mau sambil kerja atau kuliah di
tempat lain, tidak akan terkejar.
Apalagi buat para `ustadz` yang sudah terlanjur sibuk
ceramah kesana-kemari, kalau memang niat mau masuk
LIPIA, harus cuti jadi ustadz dulu barang 7 tahun. Ceramah
bisa dijadikan kegiatan sambilan, tapi kuliah harus nomor
satu.
Masuk jam 07.00 pagi dan pulang jam 12.00. Sehari 5
sessi, tiap sessi 50 menit. Jadi antara sesi satu dengan sessi
lain, diberi jeda hanya 5 menit saja, sekedar memberi
kesempatan para dosen berganti kelas.
Di kelas persiapan bahasa, materi kuliahnya memang
terkonsentrasi pada penguasaan 4 sisi kemahiran berbahasa,
yaitu membaca, menulis, berbicara dan mendengar. Salah satu
kelebihan program ini, yang mengajar memang orang Arab
semua, sehingga taste (dzauq) bahasa Arab benar-benar
terasa.
Banyak teman yang tadinya sudah merasa bisa bahasa
Arab, ternyata salah dalam ta`bir dan harus diperbaiki. Karena
sewaktu di pesantren dulu, guru mereka yang bukan orang
Arab itu mengajarkannya keliru. Yah, namanya saja bukan
orang Arab, tetap saja taste nya beda.
Satu yang menarik ketika kuliah di LIPIA, setiap
mahasiswa diberi uang saku setiap bulan. Kalau mahasiswa
program persiapan bahasa, uang sakunya hanya 100 real (kurs
20 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
1 real = Rp 2.500- Rp3.000). Tapi kalau program Persiapan
Universitas dan Program S-1, uang sakunya lumayan, karena
jumlahnya 2 kali lipat, yaitu 200 real.
Enak banget ya, sudah kuliah gratis, tanpa uang
pendaftaran, tidak ada uang gedung, juga tidak ada
sumbangan ini itu, dan kita sebagai mahasiswa malah dibayar.
Dan lebih dari semua itu, semua buku dan kitab juga
dibagikan gratis. Cuma makan saja yang tidak gratis. Pantas
saja peminatnya membludak. Dan seingat saya, seumur-umur
kuliah di LIPIA, belum pernah membayar uang kuliah walau
cuma seratus perak.
Ruang kelas ber-AC, perpustakaan luas, tiap hari
masuk `bioskop` alias laboratorium bahasa. Bahkan yang
asalnya dari daerah, disediakan asrama gratis, walau pun
terbatas.
Tapi disiplin yang ditegakkan juga ketat. Tiap ganti jam
pelajaran, dosen akan mengabsen ulang. Wah, kayak anak SD.
Tapi kalau dipikir-pikir, memang harus begitu menghadapi
kebiasan bangsa kita yang terkenal tidak disiplin. Jumlah
absen nanti akan mempengaruhi nilai.
Dan juga kalau melebihi 25% toleransi, bisa dihukum
tidak bisa ikut ujian akhir. Akhirnya bisa tinggal kelas, atau
malah DO sekalian.
Masuk Program Takmili
Lulus kuliah di persiapan bahasa (i`dad lughawi)
adalah syarat untuk mendaftar ke program persiapan
Universtias (takmili). Dan lulus dari program takmili adalah
syarat untuk bisa mendaftar di program S-1 Fakultas Syariah.
Untuk masuk ke takmili, `ritual` serupa harus
dilakukan kembali. Tidak ada jaminan bagi lulusan i`dad
lughawi untuk langsung diterima di takmili. Justru mereka
akan diseleksi ulang. Test lagi secara tertulis dan secara lisan.
21 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Kali ini titik tekannya adalah pada kekuatan sastra
bahasa Arab dan sebagian dasar dari ilmu-ilmu keIslaman. Di
zaman saya, syaratnya harus hafal dua juz Al-Quran, mahir
berbahasa Arab, menguasai dasar-dasar ilmu-ilmu syariah.
Entah kalau sekarang, mungkin bisa saja berubah.
Di program Takmili kita akan berkenalan dengan
sekian banyak sastra arab, termasuk syi`ir jahili seperti
Imru`ul Qais, hingga sastra Arab modern seperti Al-
Manfaluthi dan jajarannya.
Payahnya, semua harus dihafal luar kepala dan diurai
satu persatu. Dosen meminta kita maju ke depan untuk
membacakan syair-syair itu yang terkadang jumlahnya bisa
sampai 50 bait. Masih disuruh menjelaskan kata perkata, bait
per bait dan kekuatan bahasa dari masing-masing ungkapan
yang digunakan oleh penyair. Wah, tampang kami sudah mirip
penyair semua.
Awalnya kami bingung, mau belajar agama kok malah
disuruh menghafal syair, mending menghafal nasyid atau
sekalian Al-Quran. Ternyata kita dilatih untuk menguasai
bahasa Arab bukan hanya percakapan tapi juga kekuatan
bahasa dan sastra.
Konsiderannya, dua sumber agama Islam itu (Quran
dan Hadits) merupakan sastra yang indah dan level tinggi.
Percuma bicara Islam atau sok jadi tokoh Islam tapi tidak
mengerti kekuatan bahasa keduanya. Percuma kalau hanya
sekedar baca terjemahan.
Maka makin semangatlah kami belajar menghafal syair
jahili dan Islami sekaligus. Hingga lulus dan selesai selama 1
tahun penuh.
Masuk Fakultas Syariah
Setelah tiga tahun berturut-turut menyelam di
persiapan bahasa dan persiapan universitas, akhirnya sampai
22 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
juga di bagian yang paling susah. Bagian program S-1 yang
mensyaratkan hafal 3 juz Quran dan kemampuan pemahanan
ilmu syariah yang jauh lebih dalam.
Testnya tetap sama, yaitu test tulisan dulu baru
kemudian test lisan. Hasilnya, yang berguguran cukup banyak
yang masuk hanya beberapa orang saja satu kelas.
Di Fakultas Syariah, nyaris semua cabang ilmu
keIslaman diajarkan. Ada mata kuliah Fiqih yang berjumlah
40 SKS, sehingga setiap hari ada mata kuliah itu, sejak dari
semester 1 sampai semester 8. Kitab yang dipakai adalah kitab
fenomenal Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid karya
Ibnu Rusyd Al-qurthuby.
Ada mata kuliah Ushul Fiqih yang berjumlah 32 SKS
sehingga dalam seminggu ada 4 hari mata kuliah itu diajarkan.
Kitabnya cukup bikin mumet, yaitu Raudhatun Nadhir
karangan Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisy.
Ada juga mata kuliah Tafsir yang berjumlah20 SKS dan
tiga hari seminggu diajarkan. Kitabnya adalah Fathul Qadir
karya Asy-Syaukani.
Ada Hadits Ahkam jumlah SKS-nya sama Tafsir (20
SKS). Kitabnya adalah Subulus Salam karya Imam Ash-
Shan`ani. Kitab ini adalah syarah (penjelasan) dari kitab
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-'Asqolani.
Masih juga ada mata kuliah Nahwu yang berjumlah 24
SKS. Kitabnya Audhahul Masalik yang merupakan kitab
muqoddimah sebelum kita masuk mempelajari matan Alfiyah
Ibnu Malik.
Juga ada mata kuliah Al-Quran yang intinya tahsinut
tilawah dan tahfidz. SKS-nya 12, targetnya sampai lulus S-1,
kita menghafal 8 juz Al-Quran.
Selain itu juga ada mata kuliah Qawaid Fiqhiyyah4
SKS, Faraidh8 SKS, Teks Sastra 4 SKS, Balaghah 2 SKS, Ushul
Tarbiyah 2 SKS, Tarbiyah Islamiyah 2 SKS, Metodologi
23 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Mengajar 4, Ilmu Jiwa-Jiwa SKS, Riset 4 dan Kultur Islam 4
SKS.
Jadi totalnya 200 SKS. Lebih banyak dari umumya
kuliah S-1 di negeri kita yang umumnya hanya sekitar 150-an
SKS.
Lembaga pendidikan sebesar ini dan sebagus ini,
ternyata bukan milik pemerintah Indonesia, tetapi milik Saudi
Arabia. Hasil dari kesepakatan antara dua pemerintah.
Lulusan dari LIPIA ini sekarang banyak yang terjun di dunia
dakwah, mulai dari majelis taklim, pesantren, ma`had,
penerbitan pers, pegawai negeri, dosen sampai ke kursi DPR.
24 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
6. KENAPA HANYA ADA SATU LIPIA
Mengingat pentingnya lembaga pendidikan seperti
LIPIA, muncul banyak permintaan, kenapa cuma ada satu
LIPIA dengan jumlah kursi yang terbatas.
Jawabnya tentu kita kembalikan kepada pemerintah
Saudi Arabia. Karena yang punya LIPIA bukan negara kita.
Jadi terserah kepada mereka. Mungkin buat negara itu,
cukuplah LIPIA satu saja di Indonesia. Sebab negara lain
seperti Malaysia pun juga tidak ada LIPIA.
Konon hanya beberapa negara yang beruntung bisa ada
kerjasama dengan pemerintah Saudi Arabia. Salah satunya di
Jepang. Tapi ketika saya berkesempatan mengunjungi Tokyo,
ternyata tidak ada fakultas Syariahnya. Jadi LIPIA Jepang itu
hanya kursus bahasa Arab saja.
Departemen Agama Membangun LIPIA?
Semoga ke depan model lembaga pendidikan seperti ini
bukan hanya LIPIA milik pemerintah Kerajaan Saudi Arabia
saja, tapi juga bisa diklonning oleh Departemen Agama RI dari
segi kualitas dan integritas dan keseriusannya.
Mungkin ada yang bertanya, memangnya Departemen
Agama RI punya duit?
Lho, Departemen Agama RI sangat punya uang
berlebih untuk mendirikan lembaga seperti LIPIA. Bahkan
sepuluh buah pun bisa dibangunnya. Asalkan duitnya tidak
lari ke tempat-tempat yang tidak jelas, seperti yang selama ini
terjadi. Pukul kasar saja, bagaimana mungkin seorang mantan
Menteri Agama bisa mendekam di dalam hotel prodeo hingga
hari ini, kalau bukan karena duit-duit tidak jelas dalam jumlah
yang fantastis.
Lalu wajar dong kalau kita berpikir, Itu yang ketahuan,
lalu yang tidak ketahuan? Logikanya lebih banyak lagi kan.
Kalau semua itu dijalankan oleh orang jujur, kita bisa saja
25 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
mendirikan universtias yang jauh lebih hebat dan lebih
berkualitas dari LIPIA, bukan cuma gedungnya, tapi kualitas
kurukulum, kulitas dosen dan kualias lulusannya.
Tapi kalau mau yang lebih fantastis, ada juga
universitas yang swasta penuh, namun jauh lebih besar dan
lebih punya nama ketimbang LIPIA, yaitu Al-Azhar di Mesir,
kampus tempat si Fahri belajar. Suatu ketika nanti coba kita
bahas di forum ini tentang the Amazing Al-Azhar. Insya Allah.
26 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
7. PESAN
Terlepas dari bahwa anda para pembaca ini ingin
masuk LIPIA atau tidak ingin masuk LIPIA. Di bab terakhir
dari buklet ini, saya berpesan agar terus menuntut ilmu, dan
jangan hanya puas dengan apa yang didapat di
pondok/SMA/Pesantren sebelumnya.
Terus menuntut ilmu dan jaga ilmu yang sudah didapat
dengan terus memutholaah, mengulang, dan mengajarkan.
Saya punya guru yang selalu banyak memberikan
nasihat. Dari banyak nasihat yang beliau berikan, ada satu
yang sangat melekat dalam benak saya.
Walaupun nasehat itu diberikan dengan cara yang
bercanda dan bergurau, tapi setelah dipikir-pikir itu sangat
benar sekali.
Beliau mengatakan: "Jar! Ilmu itu kaya kopi". "loh!
Kaya kopi gimana stadz?". "iye bener kaya kopi! Ente tau kan
kopi yang udah jadi digelas tuh gimana?"
"tau stadz" saya menjawab cepat.
"ni resep kalo mao pinter biarpun udah lama kaga
sekolah lagi".
"gimana tuh stadz?" Tanya saya heran.
"iye, ilmu itu kaya kopi. Coba liat kopi tuh di gelas. Kalo
diaduk tu kopi ampasnya pasti naek ke atas! Tapi kalo kaga
diaduk kan diem aja dibawah". Jelasnya.
"o iye stadz. Itu juga saya tau! Lah hubungannya ama
ilmu gimana?"
"yah. Lu sekolah tinggi-tinggi kaga ngerti itu. Ilmu itu
kaya kopi digelas ntu tadi. Kalo diaduk tu kopi pasti naek
keatas.
Nah gitu juga ilmu. Tu ilmu yang udah kita punya kaga
bakal kita inget kalo kaga diaduk ama kita. Aduknya gimana?
Yaaa kita ngajarin ilmu yang udah kita dapet itu proses naduk
kopi.
27 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Itu kenapa ustadz-ustazd tu pada pinter. Soalnye dia
belajar trus dia langsung ngajar lagi ke murid-muridnya.
Kerna sering ngakar tu ustazd jadi pinter.
Bukan gara-gara tu ustadz jenius! Gitu.. paham lu"
terangnya sangat perinci.
Saya hanya mengangguk-ngangukkan kepala saja
merasa tersadarkan. Kenapa analogi yang sederhana itu tidak
pernah terbesit dalam pikiran saya?
Ya begitulah, terus belajar dan terus mengajar itu
bagian dari melekatkan ilmu yang sudah didapat agar tetap
terpelihara.
Yang lebih untukng lagi bahwa dengan cara ini kita
menjadi orang yang banyak pahalanya. Bagaimana tidak? Toh
satu huruf yang kita ajarkan kepada saydara muslim kita itu
diganjar sepuluh pahala oleh Allah swt sebagaimana sabda
Nabi Muhammad saw.
Mengajarkan ilmu kepada saudara muslim itu juga
bagian dari afdholnya sedekah disamping bersedekah dengan
materi atau uang.
Tentu mengajarkan ilmu yang sudah kita dapati. Dan
tidak perlu kita memasuki wilayah yang sama sekali kita tidak
ketahui agar jangan sampai kita mengajarkan ilmu yang salah.
Cukuplah kita mengatakan tidak tahu tentang apa yang
kita tidak ketahui. Karena yang seperti itu lebih selamat dan
begitulah sikap penuntut ilmu.
الكتيب متت كتابة هذا
مبش يئته ثعاىل
28 | K u l i a h G r a t i s d i L I P I A
Biodata penulis:
Nama: Ahmad Zarkasih
TTL: Jakarta, 14 februari 1989
Alamat: Jl. LIngkungan 3 Tegal Alur Kalideres Jak-Bar
Lulus UQI: '06 (Ank7 CAESAR QUEEN)
Kegiatan Sekarang: Mahasiswa LIPIA smester 5 Syari'ah & Aktif
di Rumah Fiqih Indonesia (Lembaga
Dakwah)
Zarkasih Ahmad
@zarkasih89
Zarkasih20.blogspot.com
Kompasiana.com/zarkasih
081399016907