bptpnewsbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · kujang melakukan pengkajian...

10
BPTPNEWS 16 AGUSTUS 2019 Kunjungan Ibu Negara (Iriana Joko Widodo) bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) di Batam Provinsi Kepulauan Riau (7/8//2019) adalah salah satu implementasi program yang mengintegrasikan seluruh kegiatan bidang-bidang dalam OASE-KK. Adapun 5 bidang tersebut antara lain Pendidikan Karakter, Kesehatan Keluarga, Sosial dan Budaya, Lingkungan Bersih, dan Lingkungan Hijau. Secara khusus, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa kementerian terkait, turut mendukung program kegiatan Bidang-5 (Lingkungan Hijau). Kegiatan di Batam bertepatan dengan Hari Konservasi Nasional, dan pelaksanaannya digabungkan dengan Penanaman Mangrove Tahap-III serentak di 12 provinsi (sebelumnya di Banten dan Manado) di Pancur Pelabuhan Kecamatan Sei Beduk, kunjungan dan edukasi di Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Pembina II Batam bersama 145 anak murid, serta edukasi anti narkoba untuk murid SD dan SMP di GOR Indoor Tumenggung. Seperti halnya di lokasi lain di setiap kunjungan Ibu Negara dan OASE-KK, Kementerian Pertanian turut mendukung program kegiatan Bidang-5 (Lingkungan Hijau) melalui implementasi percontohan optimalisasi lahan pekarangan di TKN Pembina III, penyerahan bantuan sekitar 2000 bibit dan benih tanaman sayuran, 500 bungkus produk olahan pasca panen perkebunan (kopi dan coklat), 500 benih/biji dalam sachet berbagai jenis tanaman sayuran, publikasi (komik, poster, leaflet, dan booklet) tentang menanam sayuran di pekarangan dan penganekaragaman pangan. Berbagai bantuan tersebut merupakan dukungan dari berbagai Eselon I terkait lingkup Kementan, termasuk Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan). Balitbangtan melalui BBP2TP (Ir. Maesti Mardiharini, MS) dan BPTP Kepri (Dr. Mizu Istianto) turut serta dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan dimaksud. Para siswa sekolah ini diajarkan sejak dini untuk mengenal cara budidaya sayuran, serta menyukai makan sayur dan produk olahan pangan lokal (mie singkong). Apresiasi yang tinggi dari Ibu Negara pada kementerian terkait yang telah mendukung program OASE-KK, melalui sinergi kegiatan di daerah. Kepulauan Riau merupakan provinsi kunjungan IBN dan OASE-KK ke-7 sejak awal tahun 2019, sebelumnya telah dilakukan kunjungan ke Provinsi: Aceh, Jatim, Jabar, Banten, Maluku, dan Sulawesi Utara (Maesti) EDISI: 20 16 AGUSTUS 2019 BALITBANGTAN SIAPKAN PERCONTOHAN OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN SAAT KUNJUNGAN IBU NEGARA DI BATAM BBP2TP www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 10

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

BPTPNEWS16 AGUSTUS 2019

Kunjungan Ibu Negara (Iriana Joko Widodo) bersama Organisasi Aksi SolidaritasEra Kabinet Kerja (OASE-KK) di Batam Provinsi Kepulauan Riau (7/8//2019) adalahsalah satu implementasi program yang mengintegrasikan seluruh kegiatanbidang-bidang dalam OASE-KK. Adapun 5 bidang tersebut antara lain PendidikanKarakter, Kesehatan Keluarga, Sosial dan Budaya, Lingkungan Bersih, danLingkungan Hijau. Secara khusus, Kementerian Pertanian, KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa kementerian terkait, turutmendukung program kegiatan Bidang-5 (Lingkungan Hijau).

Kegiatan di Batam bertepatan dengan Hari Konservasi Nasional, danpelaksanaannya digabungkan dengan Penanaman Mangrove Tahap-III serentakdi 12 provinsi (sebelumnya di Banten dan Manado) di Pancur PelabuhanKecamatan Sei Beduk, kunjungan dan edukasi di Taman Kanak-Kanak (TK) NegeriPembina II Batam bersama 145 anak murid, serta edukasi anti narkoba untukmurid SD dan SMP di GOR Indoor Tumenggung.

Seperti halnya di lokasi lain di setiap kunjungan Ibu Negara dan OASE-KK, Kementerian Pertanian turut mendukung program kegiatan Bidang-5(Lingkungan Hijau) melalui implementasi percontohan optimalisasi lahan pekarangan di TKN Pembina III, penyerahan bantuan sekitar 2000 bibit danbenih tanaman sayuran, 500 bungkus produk olahan pasca panen perkebunan (kopi dan coklat), 500 benih/biji dalam sachet berbagai jenis tanamansayuran, publikasi (komik, poster, leaflet, dan booklet) tentang menanam sayuran di pekarangan dan penganekaragaman pangan. Berbagai bantuantersebut merupakan dukungan dari berbagai Eselon I terkait lingkup Kementan, termasuk Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan). Balitbangtan melaluiBBP2TP (Ir. Maesti Mardiharini, MS) dan BPTP Kepri (Dr. Mizu Istianto) turut serta dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Para siswa sekolah ini diajarkan sejak dini untuk mengenal cara budidaya sayuran, serta menyukai makan sayur dan produk olahan pangan lokal (miesingkong). Apresiasi yang tinggi dari Ibu Negara pada kementerian terkait yang telah mendukung program OASE-KK, melalui sinergi kegiatan di daerah.Kepulauan Riau merupakan provinsi kunjungan IBN dan OASE-KK ke-7 sejak awal tahun 2019, sebelumnya telah dilakukan kunjungan ke Provinsi:Aceh, Jatim, Jabar, Banten, Maluku, dan Sulawesi Utara (Maesti)

EDISI:

20

16 AGUSTUS 2019

BALITBANGTAN SIAPKAN PERCONTOHAN OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN SAATKUNJUNGAN IBU NEGARA DI BATAM

BBP2TP

BALITBANGTAN BPTP SULTRA, LAKUKAN FGD KELEMBAGAAN PENYULUH PERTANIAN

www.bptpnews.id

HALAMAN 1 DARI 10

Page 2: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Konsel-Balitbangtan BPTP Sultra melaksanakan Focus Group Discussion(FGD) tentang Kinerja Kelembagaan Penyuluh Pertanian PascaBerlakunya UU No. 23 Th 2014 dan PP No. 18 Th 2016 di Kabupaten Konawe Selatan Prov. Sultra. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala DinasTanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten KonaweSelatan, Kepala Balitbangtan Sultra yang diwakili Penanggung JawabKegiatan serta 40 orang peserta yang terdiri dari penyuluh lapangan,koordinator penyuluh/kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Koordinator Jabatan Fungsional, dan pejabat struktural lingkup Dinasyang membawahi Penyuluh. (Jumat, 9/8/2019)

Dalam sambutannya Kepala Balitbangtan BPTP Sultra yang diwakili olehIr. Entis Sutisna, MSi menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini ditujukanuntuk memotret, mendiskusikan, sekaligus membahas, sejauhmanaperubahan yang terjadi dalam kelembagaan penyuluh termasuk kinerjapenyuluh pertanian pasca diberlakukannya UU No.23 thn 2014 dan PP No 18 thn 2016 tentang daerah dan perangkat daerah.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Konawe Selatan Nana Sudarna, STP. MS menyambut baik kegiatanFGD yang dimotori oleh Balitbangtan BPTP Sultra. Tahun 2017 sumber daya manusia Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapelluh) di lebur dibeberapainstansi antara lain dinas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, ada juga di dinas peternakan, bahkan penyuluh kehutanan dan perikananpindah ke provinsi dan bahkan ada yang bergabung dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan

“Pada perinsipnya penyuluh masih menginginkan kelembagaan yang berdiri sendiri sehingga penyuluh dapat bekerja bersama-sama untuk menanganiberbagai masalah yang terkait dengan tupoksinya. Dengan adanya kegiatan FGD dapat memberikan informasi sesuai apa yang dirasakan di lapangan,”ujar Nana

Rapat Koordinasi (Rakor) Luas Tambah Tanam dan #Serasi 2019 Propinsi Sumseldiselenggarakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 15 Agustus 2019. Rakordipimpin langsung oleh Direktur Serealia (Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng, Sc)selaku Penanggung jawab Upsus Sumsel, dan dihadiri oleh seluruh Penanggungjawab Upsus Kabupaten/Kota serta perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kotase-Sumsel.

Koordinator Upsus BPTP Balitbangtan Sumsel (Ir. Hanger Hutapea, M.Si),Penanggung jawab #SERASI (Budi Raharjo, STP., MSi), serta LO (Yeni Eliza, STP.,M.Si dan Ketut Warken Edi, SP) juga mengikuti rakor yang membahas pencapaiantarget LTT (Luas Tambah Tanam) Bulan Agustus dan September 2019. Selain itujuga ditetapkan Target Luas Tanam Bulan Agustus, yaitu seluas 47.068 ha.

Percepatan target LTT di Sumsel diarahkan melalui percepatan tanam di BulanAgustus dan September 2019 di lahan kering. Selain itu percepatan LTT jugadilakukan dengan menggunakan berbagai varietas unggul spesifik lokasi, sertaperlu adanya pertemuan dengan mantri, petugas data, BPS dan BPN. (YE, MDS)

BALITBANGTAN BPTP SULTRA, LAKUKAN FGD KELEMBAGAAN PENYULUH PERTANIANSulawesi Tenggara

RAKOR LUAS TAMBAH TANAM DAN SERASI 2019Sumatera Selatan

www.bptpnews.id

HALAMAN 2 DARI 10

Page 3: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Dalam rangka diseminasi inovasi teknologi, BPTP Jawa Barat bersama PT.Pupuk Kujang mengadakan acara temu lapang kegiatan Demplot PupukNPK Berbasis Nitrat pada Tanaman Bawang Merah yang dilaksanakan dilahan petani (Bapak Ahmad Lani), Desa Pabuaran Lor, Kec. Pabuaran,Kab. Cirebon. Temu lapang tersebut dihadiri oleh tim dari BPTP JawaBarat, PT. Pupuk Kujang, perwakilan dari Dinas Pertanian Kab. Cirebon,aparat desa Pabuaran Lor, dan para petani dari tiga wilayah kerja BPP(BPP Waled, BPP Pabedilan, dan BPP Gebang). Keragaan per tanamanbawang merah pada saat dilaksanakannya temu lapang yaitu berumur 44HST (memasuki masa pembesaran).Acara temu lapang terdiri dari kunjungan lapang, sambutan, dan tanyajawab/diskusi. Pada saat kunjungan lapang dilakukan sekaligus pengisiankuesioner tentang penilaian terhadap keragaan tanaman bawang merah(tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, keseragaman, warna daun,serta serangan hama dan penyakit) pada berbagai perlakuan pupuk NPKnitroku dan cara petani.

Dalam sambutannya, BPTP Jawa Barat yang diwakili oleh peneliti Drs.Agus Nurawan, MP menyampaikan bahwa pemupukan merupakan salahsatu tahapan penting dalam budidaya tanaman bawang merah. Nitrokusebagai pupuk baru merupakan salah satu pupuk jenis NPK yang memiliki kandungan Nitrogen, Posfor, dan Kalium yang dibutuhkan untukpertumbuhan dan perkembangan tanaman khususnya tanaman bawang merah. Oleh karena itu BPTP Jawa Barat bekerjasama dengan PT. PupukKujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat untuk penggunaan pupuktersebut di lapangan serta dibandingkan dengan cara petani.

Disisi lain pihak PT. Pupuk Kujang di dalam sambutannya menyampaikan beberapa keunggulan dari pupuk NPK Nitroku tersebut diantaranyakandungan N di dalam pupuk tersebut berupa Nitrat serta memiliki kelarutan yang tinggi. Selanjutnya testimoni dari petani diwakili oleh petanikooperator yaitu Bapak Ahmad Lani.

BPTP Balitbangtan NTB pada Rabu 14 Agustus 2019 telah menyelenggarakanTemu Lapang Pengkajian Sistem Perbenihan Bawang Putih di dataran tinggi danmedium di Sembalum, Kabupaten Lombok Timur. Varietas lokal seperti SanggaSembalun, dll. Hasil ubinan menunjukkan produksi segar mencapai 30 t/ha.

TEMU LAPANG DEMPLOT PENGUJIAN PUPUK NPK BERBASIS NITRAT PADA TANAMANBAWANG MERAH

Jawa Barat

TEMU LAPANG DAN PANEN BAWANG PUTIH DI SEMBALUNNusa Tenggara Barat

www.bptpnews.id

HALAMAN 3 DARI 10

Page 4: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Semarak kemelitik suara kedelai yang pecah dari polongnya saat dijemurmenjadi nyanyian indah bagi petani yang memetik harapan dariladangnya.

Demikian yang tergambar saat Tim BPTP Banten mengunjungi lokasikajian Teknologi Budidaya Kedelai tahan Naungan (Budena) di DesaCitalahab, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang pada lahan seluas 3hektar.

Adalah Pak Haji Iing, Ketua Kelompok Tani Karya Tani yang sekaliguspetani kooperator kegiatan Kajian Budena BPTP Banten merasa senangdan optimis bahwa lahan marginal yang ternaungi dapat dimanfaatkanuntuk bertanam kedelai dengan hasil yang baik melalui komponenteknologi yang diperkenalkan oleh BPTP.

Sebelumnya, petani pernah menanam kedelai namun tidak mendapatkanhasil alias gagal panen akibat mutu biji yang jelek.

BPTP Banten memulai kajian Budena di lokasi Kelompok Tani Karya Tani sejak bulan April 2019. Pada kajian tersebut, dibandingkan antara :

A. Teknologi eksisting petani;B. Teknologi dari Balitkabi, danC. Rakitan teknologi BPTP Banten.

Komponen teknologi yang diperbaiki dari teknologi eksisting petani yaitu :

1). Penggunaan varietas kedelai yang sebelumnya adalah Anjasmoro menjadi Dena 1 yang merpakan varietas kedelai yang memiliki toleransi baikterhadap kondisi naungan;2). Jarak tanam 20 cm x 20 cm menjadi baris ganda (35 x 25) x 45 cm atau baris tunggal 40 x 20 cm;3). Dosis, cara dan waktu pemupukan;4). Pengendalian OPT dilakukan berdasarkan hasil monitoring/pengamatan rutin 1 minggu sekali

Hasil rakitan teknologi BPTP memperoleh produktivitas kedelai lebih tinggi yaitu 1,774 t/ha meningkat 20,68% dibandingkan dengan teknologi eksistingpetani yaitu sebesar 1,470 t/ha. Produktivitas paket teknologi dari Balitkabi mencapai 1,661 t/ha. Selain diperolehnya hasil panen yang tinggi, jugakualitas dari biji kedelai juga baik. Hal ini terlihat dari bulir kedelai yang bernas, ukuran biji besar sesuai dengan karakteristik varietasnya, warna bijibersih tidak tampak serangan jamur dan biji rusak akibat serangan hama sangat sedikit.

Hasil panen yang tinggi dengan kualitas biji yang baik menarik minat Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang untuk menjadikan benih pada programbudidaya kedelai di Kabupaten Pandeglang.

Potensi menjadi benih tersebut sangat dimungkinkan karena kedelai yang diproduksi telah memenuhi persyaratan-persyaratan teknis maupunadministrasi. Pada awal pengkajian, BPTP Banten bersama kelompok tani telah mendaftarkan kedelai yang ditanam sebagai benih sumber dan padaproses pertanamannya pun telah dilakukan roguing dan pengawalan hingga panen dan pasca panen (prosessing calon benih). Potensi benih yangdihasilkan sekitar 3 ton dari seluruh hasil produksi di lahan kajian BPTP.

Senyum Pak Haji Iing bersama anggota semakin merekah dengan adanya permintaan benih ini karena margin/keuntungan yang akan diperolehpunakan semakin tinggi. BPTP Banten terus memberikan semangat bertanam kedelai untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Maluku Barat Daya (MBD) merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Malukuyang dikenal dengan beberapa sumberdaya Genetik seperti Kerbau Moa,Kambing Lakor dan Komunitas Pertanian Lokal seperti Bawang Merah Lakor. DiPulau Lakor tidak ditemukan tanah sebagai media tanam. Untuk melakukanbudidaya, masyarakat setempat memperoleh tanah dari hutan yangkemungkinan merupakan hasil pelapukan daun yang menjadi kompos. Tanahtesebut dibawa ke desa untuk bercocok tanam sebab wilayah lakor lebihdidominasi bebatuan karang.

Budidaya bawang merah di Pulau Lakor telah dilakukan puluhan tahun olehmasyarakat setempat. Budidaya yang dilakukan berdasarkan pengalaman petaniyang belum tersentuh oleh teknologi budidaya seperti manajemen penggunaan

MENUAI ASA MEMETIK HARAPAN KEDELAI DI LAHAN MARGINAL YANG TERNAUNGIBanten

PENARAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGEMBANGAN BAWANG MERAH DI KABUPATENMALUKU BARAT DAYA (LAKOR).

Maluku

www.bptpnews.id

HALAMAN 4 DARI 10

Page 5: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

yang belum tersentuh oleh teknologi budidaya seperti manajemen penggunaanpupuk dan pengendalian hama penyakit secara rutin. Kebiasaan petanimelakukan budidaya bawang merah yaitu dengan membakar tanah kemudiandibolak – balikkan sebelum dilakukan penanaman. Tanah yang diperoleh darihutan diletakkan diatas wadah tanam (batu yang diratakan). Kebiasaan lainnyaadalah penggunaan pupuk kandang ( kotoran kambing) tanpa fermentasi. Namunsebagian menggunakan kotoran kuda yang diambil dalam kondisi kering. Selain

masalah budidaya, petani bawang merah melakukan penanaman 1 kali musim tanam dalam satu tahun ( bulan Juli – September).

Atas inisiatif Badan Litbang Daerah kabupaten MBD bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, petani bawang merah di PulauLakor mulai dikenalkan dengan pemanfaatan kompos dari daun busuk dan penggunaan pupuk kandang yang baik ( telah terfermentasi ) sertapengendalian hama penyakit menggunakan bahan – bahan nabati dan alat – alat sederhana seperti : penggunaan perangkap, dan pesitisida daritumbuhan ( buah maja, daun babadotan, mengkudu dll).

Dengan adanya kerjasama antara Balitbangda Kab. MBD dengan BPTP Maluku, dilakukan budidaya bawang merah diluar musim (off season) denganbeberapa perlakuan dosis pemupukan pupuk kandang dan penerapan jarak tanam. Hal ini dilakukan agar musim tanam bawang merah di pulau lakordapat dilakukan 2 kali dalam satu tahun.

Hasil dari kegiatan budidaya bawang merah off season menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan bawang merah yang cukup baik dan jumlahanakan yang cukup banyak dibanding dengan hasil petani. Hasil dari kegiatan budidaya bawang merah off season pada musim hujan dan iklim yangcukup ekstrim, budidaya bawang merah masih dapat dilakukan. Selain itu, hasil berupa jumlah anakan antara 4 – 12 per rumpun. Sementara secaraeksisting jumlah anakan hanya 4 -6 per rumpun.

KOTA JAMBI - Komunikasi dan sosialisasi dengan publik di Provinsi Jambimelalui siaran radio tetap dipilih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian(BPTP) Jambi untuk memberikan berbagai informasi teknologi. Kali ini,tim Humas bersama peneliti Ir. Julistia Bobihoe dan Dr. Desi Hernitarekaman acara Kiprah Desa tentang teknologi Budidaya Largo Super dilahan kering dan Perbenihan Bawang Putih di Provinsi Jambi, berlokasi distudio RRI Pro 1 Jambi, Selasa (13/8).

Ketergantungan produksi padi di lahan sawah dalam meningkatkanswasembada beras akan cukup berat jika tidak diimbangi dengankontribusi produksi padi pada lahan kering. Indonesia berpotensi besaruntuk mengembangkan lahan keringnya, melalui penambahan inputproduksi agar diperoleh hasil maksimal demi mendukung programketahanan pangan nasional.

Largo Super sendiri merupakan akronim inovasi baru Badan Litbang Pertanian dalam meningkatkan produksi padi di lahan kering, yaitu teknologiLarikan Padi Gogo atau Larikan Padi Gogo Super. "Budidaya Padi Largo Super merupakan cara tanam larikan legowo dengan menggunakan varietasInpago, pemupukan an-organik dan organik menggunakan Biodekomposer M-Dec dan pupuk hayati Agrimeth" ujar Julistia Bobihoe dalam rekamannya.

Lebih jauh, khusus dataran tinggi dalam Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci berpotensi untuk pengembangan Bawang putih. Bawang putih lokal didaerah ini memiliki ciri khas aroma yang tajam, dengan diameter lebih kurang 5cm. Sementara itu, produksi yang cukup tinggi mencapai 8-9 ton/hamembuat Bawang putih lokal layak untuk dikembangkan.

"Harapannya, Bawang putih lokal sebagai salah satu komoditi alternatif bagi petani dataran tinggi untuk dikembangkan karena komoditi ini lebih tahanterhadap hama penyakit dan sudah tentu dapat meningkatkan pendapatan petani dengan harga yang bersaing" ungkap Desi Hernita. Varietas lokalJangkiriah Adro, Tawangmangu Baru dan Sangga Sembalun telah dikembangkan oleh BPTP Jambi sejak tahun 2017 dari 1 kecamatan saat iniberkembang menjadi 9 kecamatan. Diharapkan peran BPTP Jambi dalam pengembangan komoditas ini dapat dilanjutkan Dinas teknis terkaitpelestarian Bawang putih lokal, produktivitas dan jaminan ketersediaan benih, tambahnya sembari menutup siaran rekaman.

Untuk informasi lebih lanjut, siaran rekaman ini dapat diakses pada kanal 88,5 FM RRI Pro 1 Jambi setiap hari Kamis, Sabtu dan Senin malam dimanaterdapat pula berbagai informasi teknologi lainnya dari BPTP Jambi. Selamat mendengarkan.

BPTP JAMBI SOSIALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA LARGO SUPER DI LAHAN KERINGDAN PERBENIHAN BAWANG PUTIH DENGAN PENDENGAR RRI JAMBI

Jambi

www.bptpnews.id

HALAMAN 5 DARI 10

Page 6: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Sebagai salah satu komoditi pertanian unggulan Negeri Serumpun Sebalaiyangjuga telah memiliki branded "Muntok White Pepper", tentunya diperlukan upaya-upaya yang mampu meningkatkan daya saing produk. Terlebih lada putih BangkaBelitung yang sejak tahun 2010 telah memiliki sertifikasi Indikasi Geografis (IG),tentunya tidak hanya memiliki keunggulan komparatif namun juga kompetitif.

Untuk itu Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Baratmenyelenggarakan temu pelaku usaha terkait dengan peningkatan daya saingkomoditas perkebunan khususnya lada, dengan salah satu nara sumber dariBPTP Bangka Belitung. Acara yang dibuka oleh Bupati Bangka Barat, Markus, SHselain diikuti oleh pelaku usaha dari 6 kecamatan juga dihadiri oleh Kepala DinasPertanian, Kabid Perkebunan, Kasi P2HP dan juga perwakilan gapoktan.

Upaya peningkatan daya saing produk pertanian dapat dilakukan dari dua sisibaik di hulu maupun di hilir. Pada bagian hulu dapat dilakukan melalui penerapan GAP dan kombinasi tumpang sari tanaman maupun melalui efisiensibiaya produksi. Pada bagian hilir dapat dilakukan melalui penerapan GHP dan GMP, melalui peningkatan kualitas mutu sesuai SNI maupun diversifikasiproduk yang dapat meningkatkan nilai tambah.

Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Hasil Eksplorasi terusdilaksanakan oleh BPTP Balitbangtan Bengkulu di UPTD Balai BenihHortikultura dan Aneka Tanaman di Kurotidur, Kabupaten BengkuluUtara yang bertujuan untuk melakukan perbanyakan benih Durianvarietas lokal M4RI (asal Padang Jaya).

Pada hari Jumat (9/8/2019) Tim bersama petugas melakukan pengamatanterhadap pertumbuhan hasil okulasi tanaman durian. Tanaman denganpertumbuhan baik dicirikan berwarna hijau. Jika penyatuan mata tempeldengan batang bawah tidak berhasil dicirikan dengan tanaman berwarnacoklat atau hitam.

Saat ini, hasil okulasi tanaman durian berumur 32 hari dengan persentasetumbuh sebesar 64%. Pengukuran pertumbuhan seperti tinggisambungan, jumlah daun dan ukuran daun belum bisa dilakukan karenatunas hasil okulasi masil terlalu kecil.

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yakni pengambilan mataentres untuk mengganti tanaman durian yang sudah mati, kemudiandilakukan penempelan ulang sehingga target perbanyakan benih duriansebanyak 500 batang dapat tercapai.

TINGKATKAN DAYA SAING MELALUI DIVERSIFIKASI HULU-HILIRKep. Bangka Belitung

KEGIATAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK HASIL EKSPLORASIBengkulu

PENYERAHAN ANAK AYAM KUB KE MASYARAKAT DI KAB. BATANG

www.bptpnews.id

HALAMAN 6 DARI 10

Page 7: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Pada Rabu pagi 14 Agustus 2019 bertempat di depan kantor Balai Desa SojomertoKec.Reban Batang suasana meriah dan wajah ceria mewarnai kegiatan distribusiayam KUB dari Balitbangtan (BPTP Yogyakarta dan BB.Pasca Panen) untukmasyarakat desa Sojomerto Batang. Pengiriman perdana anak ayam KUBproduksi BPTP Yogyakarta untuk Kab.Batang sejumlah 3000 ekor untuk 60 RTMdengan cadangan sejumlah 86 ekor.Untuk pengiriman kali ini kematian ada 14ekor dan kurang sehat 11 ekor. Serah terima simbolis oleh Ka.BPTP Yogyakartakepada salah seorang warga disaksikan Tim pendamping dari BB.Pasca Panendan masyarakat sekitar. Pada kesempatan yg sama juga didistribusikan DOCayam KUB dari PT.SUI sejumlah 9.850 ekor (197 RTM) di desa Sojomerto, 4000ekor (80 RTM) untuk desa Semampir dan 2.150 ekor (43 RTM) untuk desa KumesuKec.Terban oleh Tim dari BB.Pasca Panen dari total distribusi ayam pada hari iniuntuk 380 RTM. Sukses program #BEKERJA Kementan Semoga bermanfaat untukmasyarakat (JP-14/08/19).

Sebanyak 40 orang peserta pelatihan yg terdiri Penyuluh Pertanian sekota Sawahlunto diberi pelatihan dalam melakukan identifikasi danferifikasi sumberdaya air dan lahan tadah hujan kota Sawahlunto dengannarasumber Ir. Ismon L, MSi dan Hanif Gusrianto, SST. Pelatihan inidilaksanakan di Aula Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan PerkananKota Sawhlunto pada tanggal 13 Agustus 2019. Kegiatan PemetaanSumberdaya Air dan Lahan Tadah Hujan ini didanai dari APBD KotaSawahlunto Th. 2019 bekerjasama dengan Balitangtan melalui BPTPSumbar. Dalam melakukan pemetaan diperlukan adanya identifikasi danferifikasi sumberdaya air dan lahan sawah tadah hujan langsung dilapangan. Kegiatan identifikasi dan ferifiksi ini dilakukan denganmenggunakan Peta Digital dan software Avenza Map. Menurut Ismon,Peta Digital Lahan Sawah kota Sawahlunto dibuat oleh TIM BPTP Sumbardari Peta Citra. Selanjutnya dilakukan digitasi menggunakan SoftwareArGis 10.4 untuk menentukan penyebaran lahan sawah kota sawahlunto.Peta Digital Lahan Sawah ini merupakan peta resolusi tinggi yg dapat terkoneksi dengan satelit sehingga keberadaan titik koordinat akan terpantaulewat satelit sehingga dapat operasikan melalui Software Avenza Map menggunakan Android. Software Avenza Map dapat didownload melalui aplikasiPly Store. Operasinal Software ini dapat dilakukan dengan fitur GPS yg tersedia pada antroid dengan mengaktifkan fitur map dan tidak membutuhkanjaringan internet sehingga dapat dioperasionalkan pada lokasi yang tidak tersedia jaringan selular sehingga tidak membutuhkan paket data selular. Berdasarkan data BPS 2018, lahan tadah hujan kota sawahlunto seluas 918 ha yang yg tersebar di 4 kecamatan yaitu Talawi (637 ha), Berangin (234 ha), Lembah Segar (21 ha) dan Silungkang (26 ha). Keberadaan lahan ini harus dapat dipetakan dan didisain infrastruktur panen air sesuai dengan potensisumberdaya air kota Sawahlunto seperti: embung, kincir air, pompanisasi, miniwaduk, dam parit dan sumur dangkal.

Ferifikasi dengan sofware Avenza Map akan menggambarkan kondisi ril di lapangan sehingga perencanaan pembangunan sarana irigasi akan lebihtepat sasaran, efektif dan efisien.

Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh Penyuluh Pertanian karena aplikasinya canggih, akurat, dan mudah dioperasikan di lapangan. KadisKetahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Hilmet SPt. MM, menyampaikan terima kasih atas adanya kerjasama dengan BPTPSumbar. Peta digital yang dihasilkan dari kerjasama ini kedepan akan dikembangkan untuk melakukan pemetaan komoditas sekaligus akan dijadikansebagai software untuk memantau kegiatan dinas yang ada di lapangan. Untuk itu Kadis berharap kerjasama dan bimbingan dari Peneliti dan Penyuluh Balitbangtan. Kadis juga berharap para Penyuluh dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja di lapangan pada masa yang akan datang.Namun yang paling utama agar para Penyuluh harus dapat membantu kegiatan Pemetaan Sumberdaya Air dan Lahan Tadah Hujan. Selesaipenyampaian materi dilanjutkan dengan praktek dihamparan Poktan Saiyo Desa Kolok Mudik Kecamatan Berangin (IL).

PENYERAHAN ANAK AYAM KUB KE MASYARAKAT DI KAB. BATANGDI Yogyakarta

BPTP SUMBAR BERIKAN PELATIHAN SURVEYDAN PEMETAAN SUMBERDAYA AIR DAN LAHAN TADAH HUJAN KOTA SAWAHLUNTO.

Sumatera Barat

MONITORING PERKEMBANGAN PERTANAMAN PADI DAN PEMUPUKAN JAGUNG PADA

www.bptpnews.id

HALAMAN 7 DARI 10

Page 8: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Sesuai Permentan 19 tahun 2017, Badan Litbang Pertanian telah menetapkansuatu kegiatan peningkatan kapasitas, salah satu kegiatannya dilakukan melaluikaji terap.

Perkembangan tanaman kaji terap padi yang saat ini berumur 76 Hst di DesaMangga Kec. Stabat Kab. Langkat menujukkan pertumbuhan dan menghasilkanbulir-bulir yang cukup baik.

Varietas Inpari 33 yang digunakan ditanam melalui tiga cara sistem tanam, yaitutanam benih langsung (tabela), jarwo 2: 1 dan cara petani. Varietas Inpari 33. Kajiterap padi dilaksanakan di Desa Mangga Kec. Stabat Kab. Langkat denganmelibatkan 2 poktan, Poktan Rahmat I dan Poktan Rahmat III.

Dari hasil pengamatan jumlah anakan berbeda pada setiap sistem tanam, dari 6orang petani yang melakukan sistem tabela rata-rata jumlah anakan produktif 25 per rumpun, dari 4 orang petani yang melakukan sistem tanam jarwo2:1 menghasilkan anakan produktif 28 per rumpun dan dari 4 orang petani yang melakukan tanam cara petani menghasilkan anakan produktif 24 perrumpun.

Kegiatan dianjutkan dengan pemupukan kedua tanaman kaji terap jagung di Desa Purwobinangun Kec. Sei Bingai Kab. Langkat, jagung Nasa 29 saat iniberumur 25 hst, pemupukan dilakukan berdasarkan analisis pemupukan PUJS, terdapat 3 perlakuan jarak tanam pada jagung, dari jarak tanam 75x20cm 1 biji perlubang menghasilkan tinggi tanaman 55 cm sedangkan dari jarak tanam 75x 40 cm 2 biji per lubang menghasilkan tinggi tanaman 63,5 cmdan cara tanam petani menghasilkan tinggi tanaman 69 cm.

Jakarta – Ada yang spesial di Hari Pramuka tahun ini. Pada hari yangsama, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) ProvinsiDKI Jakarta menggelar Festival Pangan Jakarta 2019. Kegiatan yangdilaksanakan pada 14-16 Agustus 2019 di Pasaraya Blok M, dimeriahkanpula oleh 500 pelajar sekolah dasar berseragam pramuka dari DKI Jakartauntuk mengikuti Kampanye Gerakan Minum Susu dalam pembukaanfestival.

Festival Pangan ini diikuti sebanyak 60 stan yang terdiri dari para pelakuusaha pangan yang tergabung program Pengembangan KewirausahaanTerpadu. Peserta festival terdiri dari instansi pemerintah pusat dandaerah, BUMN dan BUMD di bidang pangan, perusahaan-perusahaanswasta, perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan, sertamasyarakat kelompok binaan dan PKK.

Kepala Dinas KPKP Prov. DKI Jakarta Darjamuni mengatakan FestivalPangan Jakarta 2019 merupakan kegiatan yang pertama dilaksanakanPemprov DKI Jakarta dengan tema 'Pangan Aman, Kite Nyaman’. Salahsatu tujuannya adalah menyebarluaskan informasi kepada masyarakattentang potensi pengembangan pangan di Jakarta.

Pada acara pembukaan, diserahkan Sertifikat Keamanan Pangan sebagai bentuk apresiasi dari Dinas KPKP Prov. DKI Jakarta terhadap pelaku yang telahkonsisten menjaga keamanan produk pangan. Penerima Sertifikat Keamanan Pangan adalah Perum Pasar Jaya, PT. Food Station, PT. Lotte Mart, PT.Trans Retail Carrefour, PT. Giant, PT. Lulu Hypermart, PT. Lion Superindo, PT. Matahari Putra Prima, Dinas Koperasi, UMKM serta Perdagangan Prov.DKI Jakarta.

Stan Pertanian Perkotaan khas BPTP Jakarta selalu menarik peminat pengunjung. Animo masyarakat untuk melakukan pertanian perkotaan terlihatdari antusiasme dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Mulai dari cara berbudidaya, tempat memperoleh bibit, hingga mengolah produkpangan. Profesi pengunjung stan BPTP Jakarta sangat beragam, mulai dari pelajar sekolah dasar hingga pekerja professional. Beberapa teknologipertanian perkotaan yang dikenalkan pada stan BPTP Jakarta adalah hidroponik sederhana, budidaya tanaman sistem vertikultur, budidaya microgreen,teknologi olahan pangan seperti smoothie sayuran, olahan kelor, pasta bawang merah, bawang merah bubuk, dan minuman fungsional Roseja (roselladan jahe).

Keamanan pangan dapat dimulai dari keluarga. Jadi, yuk kita mulai menyediakan produk pangan yang sehat hasil dari pekarangan sendiri melaluiteknologi pertanian perkotaan.

MONITORING PERKEMBANGAN PERTANAMAN PADI DAN PEMUPUKAN JAGUNG PADAKEGIATAN KAJI TERAP

Sumatera Utara

FESTIVAL PANGAN JAKARTA: PANGAN AMAN, KITE NYAMANDKI Jakarta

PELATIHAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING IKAN SEDERHANA MENGGUNAKAN

www.bptpnews.id

HALAMAN 8 DARI 10

Page 9: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

(Desa Tubuhan, 5-7 Agustus 2019) Dilakukan kegiatan Pelatihan dan PembuatanAlat Pengering Ikan Sederhana Menggunakan Plastik UV dan Hidroponik diikutioleh warga Desa Tubuhan, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara.Pelatihan dibuka oleh Kepala Desa Tubuhan selaku penanggungjawab dan timpendamping dana desa dalam hal pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG),dengan narasumber Saut Edo Riko Manurung, M.Sc., dan Karsadi A.Md. Pesertapelatihan adalah warga Desa Tubuhan dan Mahasiswa KKN UNMUL.

Melihat kebutuhan warga Desa Tubuhan yang mayoritas bekerja sebagai nelayan,maka Kepala Desa Tubuhan berinisiatif menyelenggarakan pelatihan pembuatanalat pengering ikan dengan memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumberenergi. Dengan ketersediaan alat pengering ikan sederhana tersebut, diharapkandapat menghasilkan produk ikan kering (ikan asin) yang higienis, bersih dan

dapat dikeringkan dalam waktu yang lebih cepat. Hal ini juga dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian nelayan yang selama ini hasiltangkapan langsung dibeli oleh pengepul ikan.

Kondisi alam Desa Tubuhan yang merupakan lahan rawa dan sangat terbatas untuk dapat dimanfaatkan, maka dilakukan pengenalan hidroponikkepada warga Desa Tubuhan agar dapat menanam tanaman, terutama tanaman sayur-sayuran sebagai salah satu cara mencukupi kebutuhan sayur-sayuran rumah tangga atau desa.

Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian(Kementan) melalui program Serasi (Selamatkan Rawa SejahterakanPetani) telah melakukan berbagai langkah strategis untuk pengembanganpertanian di lahan rawa. Salah satunya melalui kegiatan Demfarm(Demonstrasi farming) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (1/8/2019) yangmelibatkan petugas pendamping di lapangan.

Data Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun2018 menyebutkan bahwa lahan rawa di Indonesia tersebar di tiga pulaubesar, yaitu di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua). Luas lahanrawa Indonesia ± 33,4 juta hektare (ha), yang terdiri atas lahan rawapasang surut sekitar 20 juta ha dan lahan lebak 13,4 juta ha.

Salah satu upaya untuk mendorong keberhasilan program Serasi adalahmelakukan penyusunan petunjuk teknis (juknis) yang berfungsi sebagaipanduan bagi para petugas lapang. “Sosialisasi Petunjuk Teknis Penelitian dan Pengembangan Demonstrasi Farm Program #Serasi di KalimantanSelatan” telah diselenggarakan di Aula Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut dirangkaidengan kunjungan lapang ke lokasi denfarm Jejangkit Muara, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Kepala BBSDLP, Dr. Husnain, MSc., dalam arahannya menyampaikan penghargraan kepada Pemda Kalsel dan Sumsel yang selama ini telah mendukungsepenuhnya pelaksanaan program ini. Husnain menuturkan, Program Serasi merupakan ujung tombak dan menempati prioritas yang tinggi padaprogram Kementan. “Serasi merupakan ujung tombak dan menempati prioritas yang tinggi program Kementan,” paparnya.

Fokus dan keseriusan Kementerian Pertanian pada program Serasi diwujudkan menurunkan 27 orang tenaga pendamping lapang di Kabupaten BaritoKuala, Kalimantan Selatan, dan 23 orang ditempatkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin, dan Banyuasin, Provinsi SumateraSelatan.

Terhadap petugas pendamping lapang secara khusus Husnain berpesan bahwa peran dan keberadaan petugas pendamping sangatlah penting,karenanya penugasan tersebut hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Penugasan yang diberikan hendaknya dijadikan sebagai mediapembelajaran dan ajang menggali ilmu dan pengalaman lapang sebaik-baiknya,” tandas Husnain.

Dalam pembingkaiannya Prof. Irsal Las menuturkan, bila Kementan berhasil dalam pengembangan rawa khususnya di Kalimantan, maka targetlumbung pangan dunia 2045 akan dapat dicapai. Menurut Irsal keberhasilan sebuah demfarm dicirikan oleh kelompok tani yang mencontoh teknologipada denfarm dengan cara “learning by doing and learning by seeing ” (belajar melalui bekerja dan belajar dengan melihat”), pemberdayaan petanimelalui penerapan langsung teknologi rekomendasi.

PELATIHAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING IKAN SEDERHANA MENGGUNAKANPLASTIK UV DAN HIDROPONIK BERITA

Kalimantan Timur

MELALUI PROGRAM SERASI, KEMENTAN FOKUS KEMBANGKAN PERTANIAN LAHANRAWA

Kalimantan Selatan

www.bptpnews.id

HALAMAN 9 DARI 10

Page 10: BPTPNEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1565935964.pdf · Kujang melakukan pengkajian terhadap pupuk tersebut agar diketahui berapa dosis dan waktu pemberian yang tepat

Irsal menekankan, upaya fasilitasi pembelajaran bagi kelompok tani melalui penerapan teknologi yang sudah teruji agar mereka mampu menggunakanpotensi yang dimilikinya dalam meningkatkan produksi dan produktivitas produk pertanian.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi (BPTP) Kalsel, Dr. M. Yasin, dalam arahannya menyampaikan bahwa penempatan setiap petugas lapang merupakanpenugasan yang diberikan oleh negara melalui Kementan, khususnya Balitbangtan. Karena itu, setiap pegawai hendaknya selalu siap menerimapenugasan yang diberikan oleh negara.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Balittra, Ir. Hendri Sosiawan, CESA mengungkapkan lahan yang dijadikan lokasi demfarm saat ini seluas 68 ha yangberada di kecamatan Jejangkit, Kab. Barito Kuala. Hendri menuturkan, mulai Agustus 2019 para petugas akan dipusatkan di lokasi denfarm Jejangkit.

Pada acara sosialisi ini disampaikan masing-masing materi Juknis secara ringkas yakni: Budidaya Padi Lahan Rawa Menggunakan Paket TeknologiRAISA oleh Nurwulan Agustiani, S.P., M.Agr. dari BB Padi; Pengelolaan Lahan dan Air Menurut Karakteristik Hidrologis Rawa Pasang Surut diKalimantan Selatan oleh Dr. Setiono Adi dari Balitklimat; Budidaya Hortikultura di Lahan Rawa Kalimantan Selatan oleh Prof. Yusdar dariPuslitbanghorti; dan Pengembangan Budidaya Itik di Lahan Rawa Kalimantan Selatan oleh Dr. Maijon Purba dari Balitnak.

Materi juknis lainnya yaitu Penguatan Kelembagaan Petani dan Pengembangan Pertanian Korporasi di Lahan Rawa Kalimantan Selatan oleh Dr.Hermanto dari PSEKP; Pengembangan Model Budidaya Ikan Ramah Lingkungan di Lahan Rawa oleh Ir. Retna Qomariah, M.Si dari Balittra; danBimbingan Teknis Pengembangan Pertanian Lahan Rawa mendukung Program #Serasi oleh Saefoel Bachri, S. Kom, MSi.

Penyusunan Juknis sangat penting sebagai upaya untuk mendorong percepatan dan keberhasilan pengembangan lahan rawa yang saat ini difokuskandi Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke lokasi denfarm Jejangkit yang melibatkansemua petugas lapang dan nara sumber. Inilah salah satu upaya menserasikan Program #Serasi. (Balitbangtan/Saefoel Bachri dan Likco Desvian H)

Kopi merupakan komoditas ekspor, penyumbang devisa negara, dan sumberpendapatan petani Tercatat Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar ke tiga didunia, dengan jumlah produksi tahun 2018 sebesar 722.461 ton, denganproduktivitas rata-rata 782 kg/ha.

Provinsi Bali sendiri komoditas kopi memiliki prospek yang bagus untuk lebihdikembangkan dan ditingkatkan produktivitas maupun kualitasnya.

Menurut Kepala BPTP Bali, Dr. I Made Rai Yasa dengan pengelolaan yang baik dansentuhan Inovasi kopi di Bali akan memiliki produktivitas dan nilai ekonomisyang tinggi. "dengan demikian pendapatan petani kopi pun akan meningkat lagi"jelasnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut Kepala BPTP Bali bertekad untuk memperluasinovasi teknologi kopi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian di Bali. HariSelasa 30 Juli 2019, dirinya menugaskan seorang Penyuluh Pertanian di BPTP Baliuntuk mengikuti, bimbingan teknis Teknologi Budidaya Kopi yangdiselenggarakan oleh Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, BadanLitbang Pertanian. Harapannya Penyuluh yang ditugaskan selesai bimtek mampu

mediseminasikan Inovasi teknologi Balitbangtan kepada petani kopi di Bali.

Tidak hanya pada komoditas Kopi selanjutnya menurut kepala BPTP Bali akan ditugaskan Penyuluh, Peneliti maupun Litkayasa yang lain untukmengikuti bimtek di Balai maupun Pusat Penelitian.

Sementara itu menurut Putu Sweken (Penyuluh Pertanian) yang telah mengikuti Bimtek Budidaya Kopi mengakui bahwa bimtek yang diikuti sangatbermanfaat bagi dirinya sebagai seorang Penyuluh pertanian yang bertugas mendampingi petani dalam menerapkan inovasi teknologi. "Materi bimtekyang diberikan sangat menarik, mulai dari teknologi perbanyakan kopi, pemeliharaan sampai pasca panen, semua diajarkan oleh Narasumber yangkompeten dari Balitri" jelasnya.

Ditanya rencana ke depan Sweken mengatakan siap mendiseminasikan semua materi bimtek yang didapatkan kepada petani kopi di Bali.

BPTP BALI SIAPKAN SDM UNTUK DISEMINASIKAN TEKNOLOGI KOPIBali

www.bptpnews.id

HALAMAN 10 DARI 10