kti perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum

50
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lat ar Be lak ang Masa lah Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi, salah satu penyebab utamanya adalah tetanus neonatorum. Penyakit tetanus neonatorum masih banyak terdap at di Indon esia dan negara-negara lain yang sedan g berke mban g. Peny akit ini men ye rang bay i dan bia san ya ditularkan mel alu i tali pus at ya itu kar ena  pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril, selain itu infeksi dapat juga melalui pemakaian obat, bubuk, daun-daunan, jamu, ataupun abu dapur yang digunakan dalam perawatan tali pusat dengan demikian luka tali pusat menjadi tidak bersih sehingga menyebabkan kuman clostridium tetani masuk (Dep es !I, "##$ % "&. 'o rta li tas pe ny akit ini cuku p ti ng gi karena bi asanya baru me nd ap at  pertolongan bila bayi sudah gawat penanganan yang sempurna memegang  peranan penting dalam menurunkan 'ortalitas. Angka kematian tetanus neonatorum di !umah akit besar di Indonesia dapat mencapai )*+. ingginya angka kematian ini sangat berariasi dan sangat tergantung pada saat pengobatan dimulai serta pada fasilitas dan tenaga perawatan yang ada di !umah akit (ikn josastro, /anifa, 0**0 % 1$2&. edangkan proy eksi An gka ematian 3ayi (A3& dan Angka /arapan /idup (A//& sebagai berikut 4 " "

Upload: arik-kristiawan

Post on 26-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 1/50

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi, salah satu penyebab

utamanya adalah tetanus neonatorum. Penyakit tetanus neonatorum masih banyak 

terdapat di Indonesia dan negara-negara lain yang sedang berkembang. Penyakit

ini menyerang bayi dan biasanya ditularkan melalui tali pusat yaitu karena

 pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril, selain itu infeksi dapat juga

melalui pemakaian obat, bubuk, daun-daunan, jamu, ataupun abu dapur yang

digunakan dalam perawatan tali pusat dengan demikian luka tali pusat menjadi

tidak bersih sehingga menyebabkan kuman clostridium tetani masuk (Dep es !I,

"##$ % "&.

'ortalitas penyakit ini cukup tinggi karena biasanya baru mendapat

 pertolongan bila bayi sudah gawat penanganan yang sempurna memegang

 peranan penting dalam menurunkan 'ortalitas. Angka kematian tetanus

neonatorum di !umah akit besar di Indonesia dapat mencapai )*+. ingginya

angka kematian ini sangat berariasi dan sangat tergantung pada saat pengobatandimulai serta pada fasilitas dan tenaga perawatan yang ada di !umah akit

(iknjosastro, /anifa, 0**0 % 1$2&. edangkan proyeksi Angka ematian 3ayi

(A3& dan Angka /arapan /idup (A//& sebagai berikut 4

"

"

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 2/50

abel "." Proyeksi Angka ematian 3ayi (A3& dan Angka /arapan /idup(A//&.

Periode A3 (+& A// (ahun&"#)5 6 "##*

"##* 6 "##5

"##5 6 0***

0*** 6 0**0

1*,*

5#,#

5","

$7,$

2*,"2

20,$"

2$,$1

22,71

8ntuk angka kejadian tetanus neonatorum di Indonesia menurut data-data

umum kesehatan masyarakat pada tahun "##7 sebesar "*+ dan pada tahun 0***

meningkat menjadi 07+ ('anuaba, Ida 3agus 9de, "##)% ")&.

'enurut data dari Puskesmas di 3abat abupaten :amongan angka kejadian

tetanus neonatorum pada tahun "##7 mencapai ""+ sedangkan mulai tahun "##5

angka kejadian tetanus neonatorum menurun menjadi 5+ dari seluruh angka

kejadian penyakit di Puskesmas 3abat dan dapat dikatakan tidak pernah terjadi.

ebab pada saat itu telah dilakukan pencegahan melalui pertolongan persalinan

;73<, perawatan tali pusat yang bersih dan Imunisasi tetanus to=oid (&.

Pencegahan etanus >eonatorum melalui pemotongan dan perawatan tali

 pusat yang bersih harus digunakan bahan-bahan atau alat-alat yang steril, serta

 pemberian aksinasi tetanus toksoid (& pada ibu hamil yang diberikan dua kali

dalam triwulan terakhir yang dapat memberikan proteksi pada bayi (iknjosastro,

/anifa, 0**0 % 1$)&.

alah satu pencegahan dari penyakit tetanus neonatorum yang telah

disebutkan di atas yaitu melalui perawatan tali pusat yang bersih, di mana

 perawatan tali pusat harus ini harus dilakukan sampai tali pusat puput setelah 1 6 

"* hari pasca kelahiran, kadang-kadang lebih lama ('eillyana, /uliana, 0**7 %

)$&.

0

0

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 3/50

'elihat betapa pentingnya masalah ini pemerintah bertekat untuk 

memperkecil kematian akibat tetanus neonatorum dengan jalan memberi dua kali

aksinasi etanus oksoid (& selama hamil dan diharapkan bidan dapat

membantu menurunkan angka mortalitas bayi karena tetanus neonatorum sampai

akhir tahun 0*** menjadi kurang dari "+. Dikemukakan bahwa angka kematian

 bayi karena tetanus neonatorum dapat dijadikan bagaimana pelayanan kesehatan

yang diberikan dalam satu daerah dan secara umum pada negara terutama tentang

omunikasi Informasi ?dukasi (I?& pada dukun beranak terutama tentang

 perawaan tali pusat agar menggunakan alat-alat yang steril dalam perawatan yang

 bersih ('anuaba, Ida 3agus 9de, "##) % 705&.

3erdasarkan masalah tersebut di atas peneliti tertarik untuk lebih

mengetahui hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum. ehingga

 peran perawat sebagai pelaksana pelayanan perawatan diperlukan dalam upaya

menurunkan angka kematian akibat penyakit tetanus neonatorum.

1.2 Rumusan Masalah

3erdasarkan data dalam latar belakang maka rumusan pertanyaan masalah

sebagai berikut 4". 3agaimana perawatan tali pusat @

0. 3erapa besar angka kejadian tetanus neonatorum @

7. Adakah hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum @

1.3 Tujuan Penelitian

7

7

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 4/50

1.3.1 Tujuan Umum

8ntuk mengetahui hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

1.3.2 Tujuan husus

". 'engidentifikasi cara perawatan tali pusat.

0. 'engidentifikasi angka kejadian tetanus neonatorum.

7. 'enganalisa hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

1.! Man"aat Penelitian

1.!.1 Bagi #$u %an Ba&i

8ntuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan tali pusat yang

 bersih sehingga dapat mencegah penyakit tetanus neonatorum yang dapat

mengakibatkan kematian bayi.

1.!.2 Bagi Peneliti

8ntuk menetapkan ilmu dan sebagai pengalaman dalam menerapkan ilmu

keperawatan yang diperoleh di bangku kuliah dan untuk mengetahui seberapa

 besar hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

1.!.3 Bagi Pela&anan esehatan

/asil penelitian ini diharapkan dapat lebih mengaktifkan para kader dalammemberi omunikasi Informasi ?dukasi (I?& pada ibu tentang perawatan tali

 pusat.

$

$

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 5/50

1.!.! Bagi Aka%emi

8ntuk mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam melakukan

 penelitian yang berhubungan dengan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

1.' Rele(ansi

Perawatan tali pusat yang bersih memegang peranan penting dalam

mencegah tetanus neonatorum selain itu melalui faktor lain misalnya 4 melalui

aksinasi tetanus toksoid sebanyak dua kali sehingga ibu dan bayi kebal terhadap

kuman tetanus dan pemotongan tali pusat dengan alat-alat yang steril.

Pengetahuan tentang perawatan tali pusat yang baik diperlukan bagi para ibu

dalam melakukan perawatan tali pusat di mana sumber pengetahuan tersebut

diperoleh dengan membaca buku, melalui penyuluhan dari bidan, perawat dan

 para kader pelayanan kesehatan yang memberikan omunikasi Informasi ?dukasi

(I?& atau di dapat dari tradisi yang sudah ada di masyarakat. etapi dengan

adanya tradisi yang salah misalnya dengan menambahkan daun-daunan atau

ramuan, abu dapur dan lain-lain dalam perawatan tali pusat yang akan berdampak 

negatif atau dapat mengancam kematian bayi jika tidak segera ditangani.

3erdasarkan masalah tersebut di atas maka program atau kegiatan dari pelayanan kesehatan di desa-desa untuk memotiasi atau memberi penyuluhan

tentang bagaimana cara merawat tali pusat yang benar, antiseptik apa yang harus

digunakan, sampai kapan perawatan tali pusat dilakukan dan dampak jika selama

 perawatan tali pusat kurang bersih, harus tetap dilaksanakan kepada ibu hamil dan

ibu post partus.

5

5

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 6/50

BAB 2

T#N)AUAN PU*TAA

Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar pemotongan tali pusat,

 perawatan tali pusat, tetanus neonatorum dan pencegahannya, ibu nifas serta

neonatus. Pertama konsep dasar pemotongan tali pusat, kedua perawatan tali pusat

yang bersih meliputi pemotongan tali pusat yang baik dan cara merawat luka tali

 pusat yang baik. etiga tentang tetanus neonatorum yang meliputi pengertian,

etiologi, gambaran klinik, diagnosis, tingkat berat penyakit, pengobatan dan cara

 pencegahannya. eempat mengenai ibu nifas dan yang terakhir tentang neonatus.

2.1 Pem+t+ngan Tali Pusat

Pemotongan dan pengikatan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik 

terakhir antara ibu dan bayi. aktu pemotongan tali pusat tergantung dari

 pengalaman seorang ahli kebidanan. Pemotongan sampai denyut nadi tali pusat

 berhenti dapat dilakukan pada bayi normal, sedangkan pada bayi gawat (high risk 

baby& perlu dilakukan pemotongan tali pusat secepat mungkin, agar dapat

dilakukan resusitasi sebaik-baiknya. ali pusat dijepit dengan kocher kira-kira 5

cm dan sekali lagi kira-kira 0,5 cm dari pusat. Pemotongan dilakukan di antara

kedua tali penjepit tersebut, kemudian bayi diletakkan di atas kain bersih atau

steril yang hangat dan di tempatkan di tempat tidurnya. etelah itu dilakukan

 pengikatan tali pusat dengan beberapa cara seperti di bawah ini 4

". Alat penjepit plastik, yang khusus dibuat untuk tali pusat dan dapat dibuang

kemudian (disposable&, dipasang " cm di bawah alat penjepit yang sudah di

 pasang lebih dahulu. Alat penjepit plastik ini tetap memberi tekanan pada tali

2

2

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 7/50

 pusat Selei Wharton  (Wharton’s Jely& mengkerut kemudian dibuang

 bersamaan dengan lepasnya tali pusat.

0. Pita dari bahan nilon yang sangat kuat dan yang disimpan dalam bungkus

 plastik steril, diikatkan rangkap pada tali pusat seerat-eratnya sehingga tidak 

mudah lepas dan terus menekan tali pusat, walaupun Selei Wharton  sudah

kering, pita ini dibuang bersama dengan lepasnya tali pusat.

7. 3enang diikat kuat dengan ikatan rangkap pada tali pusat pengikatan dengan

 benang katun steril ini tidak menjamin penekanan yang terus-menerus pada

tali pusat. alaupun pada permulaan ikatannya sudah baik, tetapi karena tali

 pusat mengkerut ikatan bisa menjadi longgar sehingga memungkinkan

terjadinya perdarahan. 8ntuk mencegah hal yang tidak diinginkan ini haruslah

dilakukan obserasi yang berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu selama

0$ jam. Perdarahan tidak mungkin terjadi pada pemakaian alat penjepit plastik 

dan pita dari nilon oleh karena terjadinya penekanan yang terus-menerus pada

tali pusat (iknjosastro, /anifa, 0**0 % 05*&.

ehnik Pemotongan ali Pusat 4

". Pemotongan tali pusat dapat dilakukan

a. etelah bayi menangis dengan nyaring artinya paru-paru telah

 berkembang dengan sempurna.

 b. etelah tali pusat berdenyut lagi dilakukan pada bayi aterm (cukup bulan&

sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 5* cc.

c. Pada bayi prematur, pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga

darah yang masuk ke sirkulasi darah bayi, tidak terlalu besar untu

mengurangi terjadinya ikterus hemolitik yaitu icterus karena hemolisis

1

1

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 8/50

yang berlebih dan kernikterus yaitu icterus yang ditandai dengan

 peningkatan bilirubin tidak langsung yang amat tinggi, sehingga

menyebabkan kerusakan pusat-pusat saraf di dasar otak dan menimbulkan

gejala neurologis.

('anuaba, Ida 3agus 9de, "##) % "11&.

0. ara memotong tali pusat yang baik 

a. etelah bayi lahir tali pusat dipotong dengan gunting steril dan diikat

dengan benang steril pada jarak 7 jari dari ikatan pertama.

 b. elanjutnya dibuat ikatan kedua pada tali pusat sejauh 7 jari dari ikatan

 pertama.

c. Pemotongan tali pusat dilakukan di antara 0 ikatan tersebut.

d. emudian luka tali pusat diolesi yodium atau betadin.

e. ali pusat yang telah diolesi yodium atau betadin dilipat, kemudian diikat

dua kali dan dibungkus dengan kain kasa bersih yang dibasahi dengan

alkohol 1*+.

(Dep es !I, "##$ % 2&.

7. Alat pemotong tali pusat yang tidak menimbulkan tetanus neonatorum 4

a. 9unting harus steril (bebas kuman&, bersih tidak berkarat. b. 9unting dan benang harus direbus dalam air mendidih selama kurang

lebih "5 menit.

c. etelah "5 menit mendidih, air perebus dibuang, gunting dan dan benang

tetap di tempat perebusan sampai digunakan untuk memotong tali pusat.

(Dep es !I, "##$ % 5&.

)

)

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 9/50

2.2 Pera,atan Luka Tali Pusat

ujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit

tetanus pada bayi baru lahir.

ara perawatan tali pusat yang bersih 4

". 3ersihkan luka tali pusat setiap hari dengan menggunakan air matang.

0. elalu tutup luka dengan kain kasa bersih dan kering yang sudah dibubuhi

alkohol 1*+.

7. 3ersihkan luka tali pusat sampai puput.

$. Baga agar tali pusat selalu terbungkus kain kasa bersih dan kering.

(Dinas esehatan Propinsi Batim, 0*** % "$&.

Pada minggu-minggu pertama anda harus membersihkan tali pusat dari

 pangkal sampai ujung (tidak perlu takut tali pusat putus& dan daerah sekitarnya

dengan alkohol swab (kapas beralkohol 1*+& atau kasa beralkohol 1*+, lakukan

5 6 2 kali sehari, biarkan tali pusat terbuka tetapi tetap menjaga kebersihannya.

ali pusat akan puput setelah 1 6 "* hari, kadang-kadang lebih lama, jangan

sekali-kali menarik tali pusat yang hampir puput seperti seutas benang. 3iarkan

lepas sendiri untuk menghindari perdarahan. etelah puput bersihkan selalu bekas

tali pusat saat mandi dan keringkan dengan baik lalu bersihkan kembali denganalkohol 1*+ sampai pusat menjadi kering. 8sahakan tali pusat tidak terkena air 

seni karena akan menjadi basah dan mudah terkena infeksi (/uliana, 'ellyna,

0**7 % )$&.

3erikut beberapa hal penting dalam perawatan tali pusat 4

#

#

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 10/50

". ebelum tali pusat terlepas, jangan memandikan bayi dengan merendamnya

dan jangan membasuh tali pusat sekalipun dengan lap basah.

0. uci tangan bersih-bersih.

7. Ambil kapas bulat yang diolesi alkohol 1*+, bersihkan sisa tali pusat

terutama pangkalnya (yang menempel pada perut&, lakukan dengan hati-hati

apalagi jika pusat masih berwarna merah.

$. Bika anda memiliki jepitan khusus dari plasik untuk ;memegang< ujung tali

 pusat, membersihkan dan melilitkan perban lebih mudah.

5. !endam perban atau kasa steril dalam alkohol 1*+, lalu bungkus sisa tali

 pusat. 8sahakan seluruh permukaan hingga pangkalnya tertutup perban.

2. :ilitkan perban atau kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas.

Pastikan tidak terlalu ketat agar bayi tidak kesakitan.

1. Bika ada boleh dililitkan ufratule sebelum melilitkan perban agar benang

kasa tidak menempel pada luka.

). enakan gurita bayi untuk menahan agar bungkusan perban tetap pada

tempatnya.

#. Bika area ini bernanah dan berwana merah segera hubungi dokter.

(Danuatmaja, 3onny, 0**7 % 07&.Pada saat melakukan perawatan tali pusat harus diperhatikan apakah tali

 pusat basah, berbau, dan menunjukkan tanda-tanda radang yang memungkinkan

terjadinya infeksi (iknjosastro, /anifa, 0**0 % 05)&.

2.3 Tetanus ne+nat+rum

"*

"*

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 11/50

2.3.1 De"inisi

etanus neonatorum adalah penyakit pada bayi baru lahir yang disebabkan

oleh masuknya kuman tetanus melalui luka tali pusat akibat pemotongan tali pusat

dengan alat tidak steril atau bersih dan luka tali pusat yang tidak bersih atau

ditaburi ramuan atau abu dapur (Dep es !I, "##$ % "&.

etanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus

(bayi kurang dari " bulan& yang disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman

yang mengeluarkan toxin (racun& dan menyerang sistem saraf pusat. pora kuman

tersebut masuk ke dalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya, yaitu tali

 pusat yang dapat terjadi pada saat pemotongan tali pusat ketika bayi lahir maupun

 pada saat perawatannya sebelum puput (terlepasnya tali pusat& (Abdul 3ari

aefuddin, 0*** % 7))&.

etanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang diderita oleh bayi baru

lahir (neonatus& (Dep es !I, "##7 % )$&.

etanus neonatorum adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena

masuknya kuman tetanus melalui tali pusat. uman masuk bila luka tali pusat

tidak bersih atau karena ditaburi ramu-ramuan (Din es Propinsi Batim, 0**0 %

"$&.2.3.2 Eti+l+gi

Penyebab penyakit ini adalah Clostridium tetani, kuman ini bersifat

anaerobik dan mengeluarkan eksotoksin yang neurotropik (iknjosastro, /anifa,

0**0 % 1$2&. Clostridium tetani  bersifat anaerob yaitu berkembang-biak tanpa

oksigen. uman ini terdapat di tanah, saluran pencernaan manusia dan hewan dan

""

""

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 12/50

dapat membuat pora yang tahan lama dan berkembang biak dalam luka kotor 

atau jaringan nekrotik yang tidak ada oksigen (Ilyas, Bumiarni, "##$ % )1&.

Infeksi clostridium tetani biasanya terjadi melalui luka tali pusat. Ini dapat

terjadi karena pemotongan tali pusat tidak menggunakan alat-alat yang steril

hanya memakai alat sederhana seperti bilah bambu atau pisau atau gunting yang

tidak disterilkan terlebih dahulu. Dapat juga karena perawatan tali pusat yang

tidak bersih menggunakan obat tradisional seperti abu dan kapur sirih, daun-

daunan dan sebagainya. ebanyakan tetanus neonatorum terdapat pada bayi yang

lahir dengan dukun peraji yang belum mengikuti penataran dari Departemen

esehatan. Dermatol yang dulu dipakai sebagai obat pusar sekarang tidak 

dibenarkan lagi untuk dipakai karena ternyata dermatol dihinggapi pora

clostridium tetani (>gastiyah, "##1 % 0"1&.

2.3.3 Pat+l+gi

elainan Patologi biasanya terdapat pada otak, sumsum tulang belakang,

dan terutama pada nukleus motorik. ematian disebabkan oleh asfiksia akibat

spasmus laring pada kejang yang lama. elain itu kematian dapat disebabkan oleh

 pengaruh langsung pada pusat pernafasan dan peredaran darah. ebab kematian

lainnya ialah pneumonia aspirasi atau sepsis. edua sebab terakhir inimemungkinkan sekali merupakan sebab utama kematian tetanus neonatorum di

Indonesia (iknjosastro, /anifa, 0**0 % 1$2&.

2.3.! -am$aran linik 

'asa inkubasi biasanya 7 sampai "* hari. 9ejala permulaan ialah kesulitan

minum karena terjadinya trismus yaitu kejang otot-otot kunyah dengan kerusakan

"0

"0

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 13/50

membuka mulut. 'ulut mencucu seperti ikan (karpermouth&, sehingga bayi tidak 

dapat minum dengan baik, kemudian dapat terjadi spasmus otot yang luas dan

kejang umum. :eher menjadi kaku, mengeras dan kalau terdapat kejang otot

 pernafasan dapat terjadi sianosis, suhu tubuh meningkat, naiknya suhu tubuh ini

mempunyai prognosis yang tidak baik (iknjosastro, /anifa, 0**0 % 1$2&.

Pada tetanus neonatorum perjalanan penyakit lebih cepat dan berat.

Anamnesis sangat spesifik yaitu 4

". 3ayi tiba-tiba panas dan tidak mau minum (karena tidak dapat menghisap&.

0. 'ulut mencucu seperti mulut ikan.

7. 'udah terangsang dan sering kejang disertai sianosis.

$. aku kuduk sampai opistotonus yaitu hiperekstensi kepala dan batang badan

sehingga keseluruhannya melengkung ke belakang.

5. Dinding abdomen kaku, mengeras dan kadang-kadang terjadi kejang.

2. uhu tubuh meningkat.

1. Dahi mengerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke bawah, muka

rhisus sardonikus yaitu sikap mulut menyeringai akibat kejang otot wajah.

). ?kstremitas biasanya terulur dan kaku.

#. iba-tiba bayi sensitif terhadap rangsangan, gelisah dan kadang-kadangmenangis.

(Dep es !I, "##7 % )$&.

2.3.' Diagn+sis

Diagnosis tetanus neonatorum tidak susah, trismus (kejang otot-otot kunyah

dengan kesukaran membuka mulut&, kejang umum dan kakunya otot-otot

"7

"7

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 14/50

merupakan gejala utama tetanus neonatorum, kejang-kejang dan mengkakunya

otot-otot dapat pula ditemukan misalnya pada krenicterus, hipokasemia,

meningitis, trauma lahir dan lain-lain. 9ejala trismus biasanya hanya terdapat

 pada tetanus (iknjosastro, /anifa, 0**0 % 1$&.

2.3. ingkat 3erat Penyakit etanus neonatorum

". !ingan

/anya trismus dan tanda kejang lokal.

0. edang

'ulai terdapat kejang spontan yang makin sering, trismus tampak nyata,

opistotonus dan kekakuan otot yang menyeluruh.

Perlu dipertimbangkan faktor-faktor prognostik seperti faktor lama, waktu

dan periode of onset  yang pendek (!8D dr. oetomo urabaya, "##)&.

'enurut Abdul 3ari aifudin (0*** % 7#*&. etanus neonatorum dibagi

menjadi dua yaitu 4

". etanus neonatorum sedang.

a. 8mur bayi lebih dari 1 hari.

 b. Crekuensi kejang kadang-kadang.

c. 'ulut mencucu, trismus kadang-kadang, kejang rangsang.

d. pistotonus kadang-kadang.

e. 3ayi masih sadar.

f. ali pusat kotor.

g. :ubang telinga bersih atau kotor.

0. etanus neonatorum berat.

a. 8mur bayi * 6 1 hari.

"$

"$

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 15/50

 b. Crekuensi kejang sering.

c. 'ulut mencucu, trismus terus-menerus, kejang rangsang.

d. elalu Opistotonus.

e. 3ayi masih sadar.

f. ali pusat kotor.

g. :ubang telinga bersih atau kotor.

2.3./ Peng+$atan

Pengobatan terutama untuk memperbaiki keadaan umum, menghilangkan

kejang, mengikat toksin yang masih beredar dan pemberian antibiotik terhadap

infeksi.

". Perawatan

a. 3ayi sebaiknya dirawat oleh yang cakap atau ahli dan berpengalaman,

sebaiknya disediakan satu perawat untuk seorang bayi. 3ayi harus dirawat

di tempat yang tenang dengan penerangan dikurangi agar rangsangan bagi

timbulnya kejang berkurang.

 b. aluran pernafasan dijaga supaya selalu bersih.

c. /arus tersisa Eat asam. Fat asam diberikan kalau terdapat sianosis atau

serangan apnea dan pada waktu ada kejang.

d. Pemberian makanan harus hati-hati dengan memakai pipa yang terbuat

dari polietilin atau karet.

e. alau pemberian makanan peroral tidak mungkin, maka diberikan

makanan atau cairan intraena dengan larutan glukosa 5+ dan >al

fisiologis dalam perbandingan $ 4 " selama $) 6 10 jam, selanjutnya  Intra

Vena Fluid rop (IGCD& hanya untuk memasukkan obat. Bika pasien telah

"5

"5

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 16/50

dirawat lebih dari 0$ jam atau pasien sering kejang atau apnea, diberikan

larutan glukosa "*+ dan >atrium 3ikarbonat ",5+ dalam perbandingan $

4 " (Bika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah lebih dahulu&.

3ila setelah 10 jam bayi belum mungkin diberikan minum peroral atau

sonde melalui infus diberikan tambahan protein dan kalium (>gastiyah,

"##1 % 0")&.

(iknjosastro, /anifa, 0**0 % 1$&.

0. 'engatasi kejang

ejang dapat diatasi dengan mengurangi atau pemberian obat anti kejang.

bat yang dipakai atas kombinasi fenobarbital dan largaktil. Cenobarbital

dapat diberikan mula-mula 7* 6 2* mg parenteral, kemudian dilanjutkan

 peroral dengan dosis maksimal "* mg perhari, largaktil dapat diberikan

 bersama luminal, mula-mula 1,5 mg parenteral kemudian diteruskan dengan

dosis 2 = 0,5 mg setiap hari. ombinasi lain ialah luminal dan dan diaEepam

dengan dosis H mgg 3erat 3adan. bat anti kejang yang lain adalah

kloralhidrat yang diberikan lewat rectum (iknjosastro, /anifa, 0**0% 1$1&.

7. Pemberian antitoksin

8ntuk mengikat toksin yang masih bebas dapat diberikan Anti enatus erum

(A& dengan dosis "*.*** satuan setiap hari selama 0 hari berturut-turut

melalui intra muskuler, perinfus diberikan 0*.*** unit sekaligus (>gastiyah,

"##1% 0")&.

$. Pemberian antibiotik 

8ntuk mengatasi infeksi dapat digunakan penissilin 0**.*** satuan setiap hari

dan diteruskan sampai tiga hari sesudah panas turun. (iknjosastro, /anifa,

"2

"2

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 17/50

0**0 % 1$)&. Atau ampisilin "**mgg 3erat 3adan perhari dibagi dalam $

dosis, 3ila pasien menjadi  sepsis  pengobatan seperti pasien sepsis biasa

lainnya. 3ila pungsi lumbal tidak dapat dilakukan pengobatan seperti yang

diberikan pada pasien meningitis bakterialis (>gastiyah, "##1 % 0")&.

5. Pencegahan

a. Ibu pada waktu hamil mendapat imunisasi etanus oksoid (&

sebanyak dua kali, sehingga bayi kebal terhadap kuman tetanus, imunisasi

ini diberikan dua kali karena imunisasi satu kali belum memberikan

kekebalan pada bayi baru lahir terhadap penyakit tetanus sehingga bayi

umur kurang dari satu bulan bisa terkena tetanus melalui luka tali pusat

(Dep es !I, "##$ % 1&.

 b. Pemotongan tali pusat dengan alat yang steril (direbus& (Din es Propinsi

Batim, 0**0 % "$&..

c. Perawatan tali pusat yang bersih sampai puput (Din es Propinsi Batim,

0**0 % "$&.

2.! #$u Ni"as

'asa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alatkandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. 'asa nifas berlangsung

selama 2 minggu.

2.!.1 Peru$ahan0eru$ahan "isi+l+gis &ang terja%i a%a masa ni"as

". Perubahan fisik.

0. Inolusi uterus dan pengeluaran lochea.

"1

"1

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 18/50

7. :aktasi atau pengeluaran air susu ibu.

$. Perubahan sistem tubuh yang lainnya.

5. Perubahan psikis.

2.!.2 Tujuan asuhan keera,atan

". 'enjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis.

0. 'elaksanakan  skrining   yang komprehensif , mendeteksi masalah, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

7. 'emberi pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

eluarga 3erencana (3&, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya

dan perawatan bayi sehat.

$. 'emberi pelayanan eluarga 3erencana (3&.

(Abdul 3ari aefuddin, 0*** % "00&.

2.' Ne+natus

 >eonatus yaitu bayi berusia * 6 0) hari. Pada periode ini bayi dalam proses

adaptasi dengan dunia luar yang jauh berbeda dari keadaan di dalam rahim.

Perubahan yang paling besar dan paling dirasakan oleh bayi adalah perubahan

suhu lingkungan. 8ntuk frekuensi nadi, pernafasan dan suhu tubuh dikatakandalam batas normal bila nadi "0*-"$* =menit, pernafasan 7*-2* =menit, dan

suhu tubuh 72,5*-71*.

Disamping itu, dia sudah dituntut melakukan metabolisme dan

melaksanakan segala sistem tubuhnya sendiri, seperti 4 bernafas, mencerna,

eliminasi, dan lain-lain, yang semula hanya bergantung pada ibunya. Dalam hal

")

")

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 19/50

ini memerlukan proses yang bertahap dan teliti. Periode ini juga mengandung

resiko yaitu terjadinya infeksi terutama pada tali pusat yang merupakan luka yang

 basah dan dapat menjadi pintu masuknya kuman termasuk kuman tetanus yang

sangat sering menjadi penyebab kematian bayi baru lahir (Ilyas, Bumiarni, "##$ %

07&.

2. Hi+tesis

/ipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dalil

sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut

(>otoatmodjo, 0**0 % 10&.

/ipotesis dalam penelitian ini adalah 4

/"  4 Ada hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

/ 4 idak ada hubungan perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum.

2./ erangka +nsetual

"#

"#

Ibu nifas

 >eonatus 

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 20/50

-am$ar 2.1 erangka +nsetual

eterangan 4

4 Diteliti

4 idak diteliti

eorang ibu yang telah melahirkan dan dalam melakukan perawatan pada

 bayinya rentang sekali terhadap terjadi atau tidaknya penyakit tetanus

neonatorum. api penyakit tetanus neonatorum dapat dicegah melalui 4

". Imunisasi 0 kali selama ibu hamil.

0. Pemotongan tali pusat dengan alat-alat yang steril.

7. Perawatan tali pusat yang bersih sampai puput.

Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan

 perawatan tali pusat dan tetanus neonatorum karena perawatan tali pusat

memerlukan waktu yang relatif lama dan perlu dijaga kebersihannya.

BAB 3

METDL-# PENEL#T#AN

0*

0*

ara pencegahan tetanusneonatorum melalui 4

". Imunisasi 0 kaliselama ibu hamil.

0. Pemotongan tali pusat dengan alat-alatyang steril.

7. Perawatan tali pusatyang bersih sampai

 puput.

erjadi tetanus

neonatorum

idak terjaditetanusneonatorum

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 21/50

Pada bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, kerangka kerja,

 populasi, sampel, sampling, identifikasi ariabel dan Definisi operasional, teknik 

 pengumpulan data dan analisa data, keterbatasan penelitian dan masalah etik.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil (>ursalam, 0**7 % 1#&.

Benis penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan

menggunakan rancangan-rancangan penelitian obserasional yang dilakukan

secara cohort  yaitu jenis penelitian ini merupakan penelitian epidemologik non

eksperimental   yang mengkaji antara ariabel independent (faktor resiko& dan

ariabel dependent (efek atau kejadian penyakit&. Pendekatan yang digunakan

 pada rancangan penelitian cohort   adalah pendekatan waktu secara longitudinal 

atau time periode approach sehingga jenis penelitian ini disebut juga penelitian

 prospektif . Peneliti mengobserasi ariabel independent terlebih dahulu (faktor 

resiko&, kemudian subyek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya

 pengaruh pada ariabel dependent (efek atau penyakit yang diteliti& (>ursalam,0**7 % )2&.

0"

0"

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 22/50

3.2 erangka erja atau Frame Work 

9ambar 7." erangka erja.

3.3 P+ulasi samel %an samling

3.3.1 P+ulasi

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya 4 manusia atau

 pasien& yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (>ursalam, 0**7 % #7&.

Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu post partus dan bayi di Desa 3anaran

ecamatan 3abat kabupaten :amongan.

3.3.2 *amel

ampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (>ursalam, 0**" % 2$&. ampel

dalam penelitian ini yaitu ibu post partus dan bayi yang berumur kurang dari "$hari di Desa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan.

riteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

 populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (>ursalam, 0**7 % #2&,

00

00

Ibu Post Partus

 >eonatusumur J "$ hari

Perawatan tali pusat

erjadi tetanusneonatorum

idak terjadi tetanusneonatorum

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 23/50

kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah 4

". 3ayi berumur 7-"$ hari.

0. Ibu post partus yang sewaktu hamil telah mendapat imunisasi  tetanus

toksoid (& sebanyak 0 kali.

7. aat pemotongan tali pusat menggunakan alat-alat steril.

$. Ibu harus bersedia diteliti dan menandatangani informent concent .

5. Ibu mampu membaca dan menulis.

riteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari pelbagai sebab (>ursalam, 0**7 % #1&.

riteria eksklusi dalam penelitian ini 4

". Ibu yang menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

0. Ibu yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap sehingga sulit

dilakukan obserasi atau untuk ditindak lanjuti.

3esar sampel yang didapat selama waktu penelitian sebesar 70 responden.

3.3.3 *amling

ampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk 

dapat mewakili populasi (>ursalam, 0**0 % 22&. ampling yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah total sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhansetelah memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

07

07

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 24/50

3.! L+kasi %an 4aktu Penelitian

3.!.1 empat penelitian

Di Desa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan.

". 3elum pernah dilakukan penelitian serupa ditempat tersebut.

0. Angka kejadian tetanus neonatorum yang semula tinggi pada tahun

"##7 sebesar ""+ kemudian mengalami penurunan pada tahun "##5

mencapai 5+.

7. empat penelitian mudah dijangkau.

3.!.2 aktu peneltian

Dimulai pada bulan Banuari 0**$ sampai dengan bulan April 0**$.

3.' #%enti"ikasi 5aria$el %an De"inisi erasi+nal

3.'.1 #%enti"ikasi 5aria$el

Gariabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain& (oeparto, aat Putra, dan

/ariyanto, 0*** % 5$&.

". Gariabel Independent

Gariabel independent adalah suatu stimulasi aktiitas yang

dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada

dependent ariabel (>ursalam, 0**0 % $"&. Gariabel independent pada

 penelitian ini adalah perawatan tali pusat.

0$

0$

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 25/50

0. Gariabel Dependent

Gariabel dependent adalah ariabel respon atau out put  sebagai ariasi

respon berarti ariabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

suatu ariabel independent (>ursalam, 0**0 % $0&. Gariabel dependent

dalam penelitian ini adalah tetanus neonatorum.

3.'.2 De"inisi erasi+nal

abel 7." Definisi perasional

5aria$el De"inisi Parameter AlatUkur

*kala *6+re

1 2 3 ! '

Gariabel

independent 4

Perawatan tali

 pusat.

egiatan yang

dilakukan

dalam upaya

 penyembuhan,

 pemulihan serta

 pemeliharaan

kebersihan tali

 pusat.

Perawatan tali pusat

yang bersih 4

". 'encuci tangansebelum dan

sesudah melakukan

 perawatan tali pusat.

0. 3ersihkan luka tali

 pusat setiap hari

dengan air matang.

7. elalu menutup luka

dengan kain kasa

 bersih dan kering

yang sudah

dibubuhi alkohol1*+, sebelumnya

tali pusat telah

dibubuhi betadin

"*+,. 'erkurokrom

0+ jika tidak

ditutup dengan kasa

maka luka tali pusat

dibesihkan selama

5-2 =Ihari dengan

kapas atau kasa

yang dibasahi

bserasi rdinal " 4 bila

 perawatan tali

 pusat tidak

 bersih (salah&

0 4 bila

 perawatan tali

 pusat kurang

 bersih

7 4 bila

 perawatan tali

 pusat bersih

05

05

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 26/50

5aria$el De"inisi ParameterAlat

Ukur*kala *6+re

1 2 3 ! ' alkohol 1*+.

$. 'embersihkan luka

sampai puput.

5. 'enjaga agar tali

 pusat selalu

terbungkus kain

kasa bersih dan

kering.

1 2 3 ! ' .

Perawatan tali pusat

yang kurang bersih 4

". idak mencuci

tangan sebelum dan

sesudah perawatan.

0. 'embersihkan luka

tali pusat dengan air 

yang tidak matang.

7. idak atau kurang

menjaga agar tali

 pusat terbungkus

kain kasa bersih dan

kering.

Perawatan tali pusat

yang tidak bersih

(salah& 4

". Pada saat merawat

tali pusat dibubuhi

ramuan, daun-

02

02

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 27/50

5aria$el De"inisi ParameterAlat

Ukur*kala *6+re

1 2 3 ! ' daunan, abu dapur.

Gariabel

dependent 4

tetanus

neonatorum

Penyakit pada

 bayi baru lahir 

yang

disebabkan oleh

9ejala pasti 4

". 3ayi tiba-tiba panas

dan tidak mau

minum (karena

bserasi rdinal 7 4 tidak

terdapat gejala

!etanus

 "eonatorum

1 2 3 ! ' .

masuknya

kuman tetanus

melalui luka tali

 pusat akibat

 pemotongan tali

 pusat yang

kenggunakan

alat tidak steril

dan perawatan

tali pusat yang

tidak bersih.

tidak dapat

menghisap&.

0. 'ulut mencucu

seperti mulut ikan.

7. Dahi mengkerut,

alis mata terangkat,

sudut mulut tertarik

ke bawah, muka

rhisus sardonikus.

$. iba-tiba bayi

sensitie terhadap

rangsangan, gelisah

dan kadang-kadang

menangis.

9ejala tidak pasti 4

". 'udah terangsang

dan sering kejang

disertai sianosis.

0 4 erdapat

gejala tidak

 pasti.

" 4 terdapat

gejala pasti.

01

01

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 28/50

5aria$el De"inisi ParameterAlat

Ukur*kala *6+re

1 2 3 ! ' 0. aku kuduk sampai

pistotonus.

7. Dinding abdomen

kaku, mengeras dan

kadang-kadang

1 2 3 ! ' .

terjadi kejang.

$. uhu tubuh

meningkat.

5. ?kstremitas

 biasanya terulur dan

kaku.

3. Teknik Pengumulan Data %an Tehnik Analisa Data

3..1 eknik Pengumpulan data

eknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

obserasi. bserasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

 perhatian untuk menyadari adanya ransangan yang meliputi melihat dan mencatat

 jumlah dan taraf aktiitas yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti.

Pengumpulan data pada ariabel independent (perawatan tali pusat&

dilakukan oleh peneliti sedangkan pada ariabel dependent (tetanus neonatorum&

dilakukan oleh responden dengan mengisi lembar obserasi yang telah disediakan

dengan memberi tanda (√& pada jawaban ;Ka< atau ;idak< yang telah disediakan.

0)

0)

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 29/50

3..2 Teknik Analisa Data

eknik pengolahan dan analisa data pada penelitian ini adalah data yang

sudah terkumpul selanjutnya dilakukan pengkodean, ditabulasi dalam tabel

distribusi frekuensi kemudian dianalisa dengan menggunakan metode korelasi dan

dicari kuatnya hubungan dengan koefisien korelasi dari Pearson (r&.

orelasi adalah metode statistik yang dipakai untuk mengukur asosiasi

atau hubungan antara dua atau lebih ariabel kuantitatif, sedangkan untuk 

mengukur asosiasi antara dua atau lebih ariabel kuantitatif dipakai tes L kuadrat,

hubungan antara dua ariabel dinyatakan pada sumbu L dan K yang membentuk 

suatu garis linier dan koefisien korelasi (r& yang menyatakan derajat hubungan

antara dua ariabel tersebut. Bika korelasi L dan K mempunyai hubungan yang

erat, maka nilai nilai koefisien korelasi (r& mendekati nilai -" atau M", dan bila

tidak ada hubungan akan mendekati nilai * (3udiman handra, "##5 % #1&.

!umus 4

r N

eterangan 4L 4 ariabel L

K 4 ariabel K

O 4 sigma (penjumlahan&

n 4 jumlah pasangan data

α 4 batas kesalahantingkat signifikan 4 5+ (*,*5&

0#

0#

n ( OLK& 6 ( O L& ( O K&

Q n ( OL0& 6 ( OL&0 R Q n ( OK0& - (OK&0 R

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 30/50

Bika nilai ρ (ig 0-tailed& ≤ α *,*5 maka /* ditolak /" diterima

3./ eter$atasan 7 Limitasi 8

 #imitasi  adalah keterbatasan dalam suatu penelitian dan mungkin

mengurangi kesimpulan secara umum (>ursalam, 0**7 % $5&. eterbatasan yang

dihadapi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 4

". emampuan penulis masih kurang dalam melakukan penelitian karena

kurang memahami petunjuk penulisan karya tulis ilmiah.

0. Bumlah sampel yang digunakan sangat minim sehingga hasilnya

kurang representatif .

3.9 Masalah Etika

Dalam melakukan penelitian peneliti mendapat rekomendasi dari Akademi

Perawatan !ajekwesi 3ojonegoro dan mengajukan ijin kepada bagian Pendidikan

Akademi Perawatan !ajekwesi 3ojonegoro dan lahan yang akan diteliti untuk 

mendapat persetujuan, kemudian lembar obserasi diberikan kepada subjek yang

diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi 4

3.9.1 :embar Persetujuan Penelitian

:embar persetujuan diberikan pada responden, tujuannya adalah subjek 

mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama

 pengumpulan data. Bika responden tidak bersedia diteliti, peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati haknya.

3.9.2  $nonimity (tanpa nama&

7*

7*

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 31/50

8ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden, pada lembar 

 pengumpulan data (obserasi& yang diisi adalah responden atau hanya nama

inisialnya saja dan lembar tersebut hanya diberi kode.

3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan&

erahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin oleh

 peneliti, data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan kepada yang

 berhubungan dengan penelitian ini.

7"

7"

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 32/50

BAB !

HA*#L PENEL#T#AN DAN PEMBAHA*AN

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan pengumpulan data

tentang ;/ubungan perawatan tali pusat dan etanus >eonatorum< di Desa

3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan mulai bulan Banuari sampai

April 0**$. /asil penelitian tersebut meliputi data umum dan data khusus. Data

umum berupa karakteristik responden yang meliputi pendidikan, umur, dan jenis pekerjaan. Data khusus yang berisi hasil obserasi perawatan tali pusat dan hasil

obserasi pemeriksaan fisik neonatus mulai umur 7 hari sampai umur "$ hari

terhadap terjadinya gejala etanus >eonatorum % dan hasil tabulasi silang

hubungan perawatan tali pusat dan etanus >eonatorum. erta hasil analisa data

dengan menggunakan metode korelasi (pearson&.

!.1 Hasil Penelitian

!.1.1 Data Umum

Data umum terdiri atas karakteristik responden berdasarkan pendidikan,

 pekerjaan, dan umur.

". Pendidikan

abel $." arakteristik responden berdasarkan pendidikan pada ibu postpartus di Desa 3anaran ecamatan 3abat abupaten:amongan pada bulan Banuari - April 0**$.

N+. Pen%i%ikan :rekuensi Persentase

". D # 0),"05 +0. :P ) 05 +7. :A "* 7",05 +$. Akademi P " 0 5 "5,205 +

Bumlah 70 "** + 

70

70

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 33/50

Dari 70 responden yang diteliti didapat bahwa yang berpendidikan

:A keatas sebanyak "5 orang ($),)15 +&.

0. Pekerjaan

abel $.0 arakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada ibu postpartusdi Desa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan pada

 bulan Banuari 6 April 0**$.

N+. Pekerjaan :rekuensi Persentase

". Petaniburuh $ "0,5 +0. P> 2 "),15 +7. iraswasta 1 0",)15 +$. Ibu rumah tangga "5 $2,)15 +

Bumlah 70 "** +

Dari 70 responden yang diteliti yang tidak bekerja atau sebagai ibu

rumah tangga sejumlah "5 orang ($2,)15 +&.

7. 8mur  

abel $.7 arakteristik responden berdasarkan umur pada ibu postpartus diDesa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan pada bulanBanuari 6 April 0**$.

N+. Umur :rekuensi Persentase

". "5 - 0* th 0 2,05 +0. 0" 6 05 th "0 71,5 +7. 02 6 75 th "1 57,"05 +$. S 75 th " 7,"05 +

Bumlah 70 "** +

Dari 70 responden yang diteliti responden yang berumur 0" 6 75 th

sebanyak 0# orang (#*,205 +& dan termasuk pada usia dewasa muda.

!.1.2 Data husus

". Perawatan tali pusat

abel $.$ /asil obserasi perawatan tali pusat di Desa 3anaran ecamatan3abat abupaten :amongan pada bulan Banuari 6 April 0**$.

77

77

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 34/50

N+. Pera,atan tali usat :rekuensi Persentase

". Perawatan bersih 02 )","5 +0. Perawatan kurang bersih 2 "),15 +7. Perawatan tidak bersih * * +

Bumlah 70 "** +

abel $.$ menunjukkan bahwa rata-rata perawatan tali pusat yang

dilakukan ibu terhadap bayinya adalah bersih sejumlah 02 responden

()","5+&.

0. etanus >eonatorum

abel $.5 /asil obserasi pemeriksaan fisik neonatus mulai umur 7 harisampai umur "$ hari terhadap terjadinya gejala etanus

 >eonatorum di Desa 3anaran ecamatan 3abat kabupaten:amongan pada bulan Banuari 6 April 0**$.

N+. Tetanus Ne+nat+rum :rekuensi Persentase

". idak terdapat tanda gejala 0) )1,5 +0. erdapat gejala tidak pasti $ "0,5 +

7 erdapat gejala pasti * *+Bumlah 70 "**+

Dari tabel $.5 menunjukkan bahwa sebagian besar neonatus yang diteliti

tidak terdapat tanda atau gejala etanus >eonatorum  yaitu sebanyak 0)

neonatus ()1,5 +&.

abel $.2 /asil obserasi pemeriksaan fisik neonatus yang terdapat gejala pasti terhadap tingkat berat etanus >eonatorum di Desa 3anaranecamatan 3abat abupaten :amongan pada bulan Banuari 6 April0**$.

N+. Tetanus Ne+nat+rum :rekuensi Persentase

". 3erat * *+0. edang * *+7. !ingan * *+

7$

7$

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 35/50

Bumlah * *+

Dari tabel $.2 diatas menunjukkan bahwa tidak ada neonatus yang

terserang etanus >eonatorum.

7. /ubungan perawatan tali pusat dan etanus >eonatorum

abel $.1 abulasi silang perawatan tali pusat dan etanus >eonatorum diDesa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan pada bulanBanuari 6 April 0**$.

-ejala Tetanus

Ne+nat+rum

Pera,atan

tali 1usat

Ti%ak 

ter%a1at

gejala

Ter%a1at

gejala ti%ak 

1asti

Ter%a1at

gejala 1asti

)umlah

Perawatan bersih 05 " * 02 ()",05 +&

Perawatan kurang bersih 7 7 * 2 ("),15 +&

Perawatan tidak bersih * * * * +

Bumlah 0)()1,5+& $ ("0,5 +& * (*+& 70 ("** +&

3erdasarkan tabel $.1 dapat dilakukan penganalisaan data dengan

menggunakan uji korelasi ( pearson correlation& hasilnya yaitu ig 0 6 tailed

*,*07 dengan tingkat probablitas (α& N *,*5 berarti /* ditolak dan /"

diterima (/" N ada hubungan antara perawatan tali pusat dan etanus

 >eonatorum dan nilai &earson correlation  (rs& *,$** yang menunjukkan ada

hubungan yang bermakna (erat&.

!.2 Pem$ahasan

Dari data umum hasil penelitian yang telah dilakukan karakteristik 

responden berdasarkan pendidikan yang terbanyak dari 70 responden yaitu yang

 berpendidikan :A sebanyak "* orang (7",05 +&. emakin tinggi tingkat

75

75

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 36/50

 pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut menerima informasi sehingga

semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. ebaliknya yang kurang

 pengetahuan akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang

diperkenalkan (oencoroningrat, "##1&.

Caktor pengetahuan seorang ibu dapat menentukan bagaimana ia melakukan

 perawatan tali pusat bayinya agar tetap terjaga kebersihannya sehingga dapat

mencegah terjadinya infeksi terutama etanus >eonatorum. ebagian besar ibu

telah mendapat pengarahan atau penyuluhan dari bidan, dukun bayi, dan petugas

 puskesmas tentang perawatan tali pusat yang bersih, dan dengan pengetahuan ibu

yang tinggi seorang ibu akan lebih mudah mendapat informasi tersebut.

elain faktor pendidikan karakteristik responden menurut pekerjaan sesuai

dengan tabel $.0 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja,

hanya sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah "5 orang ($2,)15 +&. Ibu yang

tidak bekerja akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk merawat bayinya

dibanding dengan ibu yang bekerja diluar rumah. erutama pada perawatan tali

 pusat yang memerlukan perhatian khusus dalam waktu yang cukup lama 1 6 "*

hari pasca kelahiran (sampai puput& kadang lebih lama sehingga dapat mencegah

terjadinya infeksi (/uliana, 'ellyana, 0**7% )$&Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. 3ekerja

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu 6 ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (>ursalam, 0**"% "77&.

72

72

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 37/50

arakteristik responden dari tabel $.7 dapat diketahui bahwa mayoritas

responden berusia 0" 6 75 tahun dan tergolong usia dewasa muda yaitu sebanyak 

0# orang (#*,205 +&. emakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih mudah dipercaya dari orang

yang belum cukup tinggi kedewasaannya. /al ini sebagai akibat dari pengalaman

dan kematangan jiwanya (>ursalam, 0**"% "7$&.

edangkan data khusus yang telah kami susun dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut 4

!.2.1 Pera,atan tali usat

Pada tabel $.$ dapat diketahui bahwa perawatan tali pusat responden di Desa

3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan pada bulan Banuari 6 April 0**$

sebagian besar telah melakukan perawatan tali pusat bersih dengan jumlah 0)

responden ()1,5 +&.

Perawatan tali pusat memegang peranan yang penting dalam upaya

 pencegahan penyakit etanus >eonatorum. Dalam perawatan tali pusat harus

 bersih dengan tidak menaburi luka tali pusat dengan ramuan atau abu dapur 

sehingga tali pusat tetap terjaga kebersihannya (Dep. es. !I, "##$% 5&.ebagian besar ibu sudah dapat melakukan perawatan tali pusat dengan

 bersih sesuai dengan syarat kesehatan yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan perawatan tali pusat, membersihkan luka tali pusat dengan air matang,

selalu menutup luka tali pusat dengan kain kasa bersih dan kering yang sudah

dibubuhi alkohol 1* +, membersihkan luka tali pusat sampai puput, menjaga agar 

71

71

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 38/50

tali pusat selalu terbungkus kain kasa bersih dan kering, dan menghindari

 pemberian ramuan - ramuan, daun 6 daunan, abu dapur saat merawat tali pusat.

ebagian kecil dengan jumlah responden sebanyak 5 orang melakukan perawatan

tali pusat kurang bersih yang paling sering tidak diperhatikan adalah ibu kurang

menjaga agar tali pusat selalu terbungkus kain kasa bersih dan kering dan ada "

responden yang membersihkan tali pusat tidak setiap hari.

Perawatan tali pusat yang kurang bersih akan memudahkan kuman masuk 

dan berkembang biak selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya infeksi yang

selanjutnya dapat menyebabkan kematian neonatus, infeksi tersebut pada

umumnya adalah etanus >eonatorum. 'asalah ini dapat dicegah dengan

melakukan teknik aseptik dan antiseptik yang benar (Bumiarni, "##$% )&. 3aik 

 pada saat melakukan perawatan tali pusat atau pada waktu mengganti popok 

sampai tali pusat tersebut lepas dan luka pada umbilikus sembuh (farrer, /elen,

"###% ")1&.

!.2.1 Tetanus Ne+nat+rum

Pada tabel $.5 dapat dilihat bahwa mayoritas neonatus setelah dilakukan

 pemeriksaan fisik mulai umur 7 hari sampai umur "$ hari terhadap gejala etanus

 >eonatorum adalah sejumlah 0) neonatus ()1,5 +& tidak terdapat gejala etanus >eonatorum yang berarti bayi tersebut sehat, $ neonatus terdapat gejala tidak pasti

etanus >eonatorum tanda yang sering terjadi yaitu peningkatan suhu tubuh.

Diagnosis etanus >eonatorum tidak susah, trismus atau kejang otot 6 otot

kunyah dengan kesukaran membuka mulut. ejang umum dan kakunyan otot 6 

otot merupakan gejala utama, dan gejala trismus biasanya hanya terdapat pada

7)

7)

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 39/50

tetanus (/anifah, iknjosastro, 0**0% 1$&. 8ntuk menentukan tingkat beratnya

 perlu dipertimbangkan faktor 6 faktor prognostik  seperti lama, waktu, dan periode

of onset   yang pendek (!8D dr oetomo urabaya, "##)% "#5&. ehingga "

neonatus diatas terserang etanus >eonatorum pada tingkat yang ringan.

etanus >eonatorum  merupakan penyebab kejang yang sering dijumpai

 pada bayi baru lahir yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi

disebabkan karena infeksi selama neonatus yang antara lain terjadi sebagai akibat

 pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak aseptik (Bumiarni, "##$ % )1&.

!.2.2 Hu$ungan era,atan tali usat %an Tetanus Ne+nat+rum

etelah dilakukan pengumpulan data, pengkodean, mentabulasi data dengan

menggunakan tabulasi silang sebagian besar responden melakukan perawatan tali

 pusat bersih dan tidak terdapat gejala etanus >eonatorum  yaitu 05 responden

(1",)15+& dan menganalisa dengan menggunakan metode korelasi ( &earson

Correlation& didapat nilai sig 0-tailed *,*07 kurang dari *,*5 jadi /* ditolak dan

/" diterima yaitu bahwa terdapat hubungan antara perawatan tali pusat dan

etanus >eonatorum. Dan nilai koefisien korelasi (rs& *,$** mendekati nilai M "

yang menunjukkkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (erat&.

Perawatan tali pusat memegang peranan yang penting untuk menjaga agar tali pusat dalam keadaan yang bersih karena jika keadaan luka tali pusat tidak 

 bersih akan mengakibatkan infeksi terutama clostridium tetani yang merupakan

 penyebab terjadinya etanus >eonatorum. Infeksi kuman ini masuk melalui media

satu 6satunya yaitu luka tali pusat yang tidak bersih.infeksinya biasanya terjadi

melalui luka tali pusat. Ini dapat terjadi karena pemotongan tali pusat dengan alat

7#

7#

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 40/50

yang tidak steril atau melalui tali pusat yang tidak dirawat dengan baik dan bersih,

dapat juga melalui pemakaian obat-obatan tradisional (bubuk, daun-daunan dan

lain-lain& dalam perawatan tali pusat (Bumiarni, "##$% )1&.etapi Infeksi tersebut

dapat dicegah melalui 4

". Pertolongan persalinan ;73<

a. ebelum menolong persalinan, tangan penolong disikat dan dicuci dengan

sabun sampai bersih. otoran dibawah kuku dibersihkan dengan sikat dan

sabun ;3?!I/ A>9A><.

 b. Alas tempat ibu berbaring harus bersih ;3?!I/ A:A<.

c. 9unting dan benang pengikat tali pusat harus steril (bebas kuman&, bersih,

tidak berkarat, supaya steril gunting dan benang direbus dalam air 

mendidih selama paling sedikit "5 menit pada saat akan dipakai

;3?!I/ A:A<.

0. 'elalui perawatan luka tali pusat yang bersih

a. :uka tali pusat tidak boleh kotor, harus bersih dan diolesi atau dibubuhi

 betadin atau poidin yodium dan tidak boleh dibubuhi ramuan, daun-

daunan ataupun abu dapur.

 b. 'emberi kekebalan kepda bayi baru lahir melalui imunisasi tetanusto=oid (& dua kali kepada ibu hamil juga kepada calon pengantin

(Dep es !I, "##$% "&.

Dalam penelitian ini ditekankan pada perawatan tali pusat karena

memerlukan waktu yang lama dan perlu diperhatikan kebersihannya. Dengan

 pemilihan sample ibu yang telah mendapat imunisasi tetanus to=oid ( ' dua kali

$*

$*

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 41/50

selama hamil dan dengan melalui pertolongan persalinan 73 agar hasil penelitian

lebih signifikan dan berfokus pada perawatan tali pusat saja.

/asil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan perawatan yang bersih

dapat mencegah terjadinya etanus >eonatorum, yang biasanya berdampak buruk 

 pada neonatus bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak mendapat

 pertolongan dengan cepat dan tepat.

$"

$"

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 42/50

BAB '

E*#MPULAN DAN *ARAN

'.1 esimulan

Dari hasil penelitian yang berjudul /ubungan Perawatan ali Pusat dan

etanus >eonatorum di Desa 3anaran ecamatan 3abat kabupaten lamongan.

Kang dilakukan pada bulan Banuari sampai dengan April 0**$, penulis mendapat

kesimpulan bahwa 4

". ara perawatan tali pusat yang dilakukan sebagian besar ibu sudah memenuhi

syarat kesehatan yaitu bersih ()","5 +& meskipun ada beberapa ibu ada yang

melakukan kurang bersih ("),15 +&.

0. Pada saat dilakukan penelitian tidak ada neonatus yang terserang etanus

 >eonatorum.

7. etelah dilakukan analisa data dengan menggunakan metode korelasi pearson

dapat ditunjukkan bahwa nilai sig 0-tailed *,*07 kurang dari *,*5 dan nilai

koefisien korelasi (rs& *,$** yang berarti bahwa ada hubungan antara

 perawatan tali pusat dan etanus >eonatorum. Dan dengan perawatan tali

 pusat yang bersih dapat mencegah terjadinya etanus >eonatorum

'.2 *aran

'.2.1 Bagi #$u P+st Partus

Ibu hendaknya melakukan perawatan tali pusat yang bersih sesuai dengan

syarat kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya etanus >eonatorum(

$0

$0

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 43/50

'.2.2 Bagi Tim esehatan

im kesehatan perlu mengadakan penyuluhan secara berkala kepada ibu

hamil dan pada ibu post partus tentang cara perawatan tali pusat yang bersih dan

dampak jika tidak dilakukan perawatan yang bersih.

'.2.3 Bagi Aka%emi

Peneliti mengharapkan penelitian selanjutnya menambah jangka waktu

 penelitian menjadi 2 bulan sehingga hesil penelitian dapat memberikan hasil yang

lebih representatif .

$7

$7

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 44/50

DA:TAR PU*TAA

Abdul 3ari aefuddin, 0***.  )uku $cuan "asional &elayanan *esehatan

 +aternal dan "eonata% ,disi -% Cetakan *edua( Bakarta 4 Kayasan 3inaPustaka arwono Prawirohardjo.

handra, 3udiman, "##5. &engantar Statistik *esehatan( Bakarta 4 ?9.

Danuatmaja, 3onny, 0**7. ./ 0ari &asca &ersalinan% Cetakan I , Bakarta 4 Puspawara.

Departemen esehatan !I, "##7.  $suhan *ebidanan &ada Ibu engan1angguan Sistem 2eproduksi( Bakarta 4 Departemen esehatan !I.

Departemen esehatan !I, "##$.  +odul !etanus neonatorum dan )ayi )erat 

 #ahir 2endah( Bakarta 4 Departemen esehatan !I.

Dinas esehatan Propinsi Bawa imur, "##1.  )uku *esehatan Ibu dan $nak(

Bakarta 4 Departemen esehatan dan BIA (Bapan Internationalooperation Agency&.

Carrer, /elen, "###. &era3atan +aternitas% ,disi 4( Bakarta 4 ?9.

/uliana, 'ellyna, 0**7. &era3atan Ibu &asca +elahirkan% Cetakan I , Bakarta 4Puspa wara.

Ilyas, Bumiarni, "##$. $suhan *epera3atan &erinatal( Bakarta 4 ?9.

'anuaba, Ida 3agus, Ida 3agus 9de, "##). Ilmu *ebidanan &enyakit *andungan

dan *eluarga )erencana 5ntuk &endidikan )idan( Bakarta 4 ?9.

 >ursalam, 0**". &endekatan &arktis +etode 2iset &enelitian *esehatan% Cetakan

 &ertama, Bakarta 4 !inneka ipta. >ursalam, 0**7.  *onsep &enerapan +etodologi &enelitian 5mum *esehatan 6

 &edoman Skripsi% !esis an Instrumen &enelitian *epera3atan( Bakarta 4alemba 'edika.

 >otoatmodjo, oekidjo, 0**0.  +etode &enelitian *esehatan(  Bakarta 4 !innekaipta.

!8D Dr. oetomo,  "##$.  &edoman iagnosa dan !erapi #$&75&F Ilmu

 *esehatan $nak%  ,disi 4( urabaya.

$$

$$

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 45/50

!amali, Ahmad, 0***.  *amus *edokteran $rti dan Istilah% Cetakan 4., Bakarta 4Djambatan.

iknjosastro, /anifah, 0**0.  Ilmu *ebidanan% ,disi 8% Cetakan 9 , Bakarta 4Kayasan 3ina Pustaka arwono Prawirohardjo.

$5

$5

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 46/50

LEMBAR PERM#NTAAN

MEN)AD# RE*PNDEN

epada,

Kth. 3apakIbu !esponden

di Desa 3anaran ecamatan 3abat

abupaten :amongan

di -

  e m p a t

8ntuk memenuhi syarat menyelesaikan tahap akhir Program D 6 III

eperawatan Akademi esehatan !ajekwesi 3ojonegoro, maka saya.

 >ama 4

 > I ' 4

Akan melakukan penelitian ;/ubungan Perawatan ali Pusat dan etanus

neonatorum Di Desa 3anaran ecamatan 3abat abupaten :amongan.

'anfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perawatan tali pusat

dan tetanus neonatorum.

8ntuk melakukan kepentingan tersebut, saya mohon kesedian 3apak atau Ibu

mengisi kuesioner yang disediakan dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya.

 >ama 3apak atau Ibu tidak akan dicantumkan pada lembar kuesioner.

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan banyak terima kasih.

3ojonegoro, Banuari 0**)

Peneliti

78

$2

$2

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 47/50

LEMBAR PER*ETU)UAN

MEN-#UT# PENEL#T#AN

HUBUN-AN PERA4ATAN TAL# PU*AT DAN TETANU*

NENATRUM D# DE*A BANARAN E;. BABAT

AB. LAMN-AN

Kang bertanda tangan di bawah ini 4

 >o. ode !esponden 4 TTTTTTTTTTT.8mur 4 TTTTTTTTTTT.

Pekerjaaan 4 TTTTTTTTTTT.

Alamat 4 TTTTTTTTTTT.

Dengan ini menyatakan bersedia mengikuti penelitian.

:amongan, TTTTTTTTTT..

uamisaudaraorang tua

( TTTTTTTT. &

lien

( TTTTTTTT. &

 

$1

$1

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 48/50

LEMBAR B*ER5A*#

HUBUN-AN PERA4ATAN TAL# PU*AT DAN TETANU*NENATRUM D# DE*A BANARAN E;. BABAT

AB. LAMN-AN

I. ID?>ICIAI

". >o. uesioner 4 (diisi oleh peneliti&

0. >ama 4 (inisialnya saja&

7. 8mur 4

$. Pendidikan 4

5. Pekerjaan 4

2. Alamat 4

II. GA!IA3?: I>D?P?>D?>

Perawatan tali pusat

(diisi oleh peneliti&

N+ ;ara Pera,atan Tali PusatBeri tan%a 7

 

8+%e

<a Ti%ak 

"

0

7

$

5

'encuci tangan sebelum dan sesudah melakukan

 perawatan tali pusat

'embersihkan luka tali pusat setiap hari.

'embersihkan luka tali pusat dengan air matang.

elalu menutup luka tali pusat dengan kain kasa

 bersih dan kering yang sudah dibubuhi alkohol 1*+

atau antiseptik lain, misal 4 larutan *,5+ hibitane

dalam spiritus 1*+, mercurocrom 0+.

Bika tidak ditutup dengan kasa apakah tali pusat

dibersihkan 5 6 2 kali sehari dengan kapas yang

dibasahi alkohol 1*+.

$)

$)

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 49/50

N+ ;ara Pera,atan Tali PusatBeri tan%a 7 8

+%e<a Ti%ak 

21

)

'embersihkan luka tali pusat sampai puput.'enjaga agar tali pusat selalu terbungkus kain kasa

 bersih dan kering.

'enghindari pemberian ramu-ramuan, daun-

daunan, abu dapur saat merawat tali pusat.

Penilaian 4

kor 7 4 Perawatan tali pusat yang bersih, jika responden menjawab ;Ka< pada

 pertanyaan nomer 4 " 6 ).

kor 0 4 Perawatan tali pusat yang kurang bersih, jika responden menjawab

;idak< pada pertanyaan nomer 4 ", 0, 7, 1.

kor " 4 Perawatan tali pusat tidak bersih (salah&, jika responden

menjawab<idak< pada pertanyaan nomer ).

$#

$#

7/25/2019 KTI Perawatan Tali Pusat Dan Tetanus Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/kti-perawatan-tali-pusat-dan-tetanus-neonatorum 50/50

i. GA!IA3?:D?P?>D?>

etanus neonatorum (diisi oleh responden&PETUN)U PEN-#*#AN

3erilah tanda (& pada jawaban ;Ka< atau ;idak< pada kolom yangtersedia.

 >oPemeriksaan Cisik8mur 7 hr8mur $ hr8mur 5 hr8mur 2 hr8mur 1 hr8mur ) hr8mur # hr8mur "* hr8mur "" hr8mur "0 hr8mur "7 hr8mur "$ hr odeKa ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak Ka ,idak 9ejala pasti 4"3ayi tiba-tiba panas dan tidak mau minum (karena tidak dapat menghisap&0'ulut mencucu sepertimulut ikan7Dahi mengkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke bawah.$iba-tiba bayi sensitif terhadap rangsangan, gelisah dan kadang-kadang menangis.

9ejala tidak pasti 4"'udah terangsang dan sering kejang disertai pucat.0aku pada daerah leher sampai leher tertarik ke belakang.7Dinding perutkaku, mengeras dan kadang-kadang terjadi kejang.$uhu tubuh meningkat (panas badan&5angan dan kaki biasanya terulur dan kaku.eterangan 4Ka 4 "idak 4 *

Penilaian 4" 4 erdapat gejala pasti.0 4 erdapat gejala tidak pasti.7 4 idak terdapat gejala.

5*