kp 1.6.14 problem pernapasan pada bbl

52
MASALAH PERNAPASAN PADA BAYI BARU LAHIR Dr.GUSTINA LUBIS Sp.A(K)

Upload: shintia-surya-putri

Post on 25-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

  • MASALAH PERNAPASAN PADA BAYI BARU LAHIR

    Dr.GUSTINA LUBIS Sp.A(K)

  • PernapasanFrekuensi napas normal adalah 40 60 kali per menit.Pemeriksaan frekuensi nafas dilakukan dengan melakukan observasi selama satu menit penuh.Untuk neonatus yang stabil, frekuensi napas diukur dengan melakukan penghitungan periodik setiap 3-4 jam.Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi pernafasan setiap jam.

  • Penilaian PernapasanPenilaian awal saat lahir merupakan evaluasi keberhasilan transisi bayi: Pernafasannya nyamanTidak ada takipneaTidak ada ngorokTidak ada retraksi pada dinding dadaTidak ada sianosis atau pucat

  • Penilaian Pernapasan

    ParameterKeteranganWarna kulitMerah muda, kebiruan, pucat, gelap, kutis marmorata, atau kuningPernapasanRingan, ngorok, cuping hidung kembang kempis, atau retraksi Suara napasJauh, dangkal, stridor, wheezing, atau melemah, seimbang atau tidak seimbangDinding dadaGerakannya simetris atau tidak simetris

  • Neonatus dgn depresi napasGejala: Bradikardia Tekanan darah rendah Gangguan usaha napas Tonus otot yang buruk

  • Sindroma Gawat Nafas Neonatus (SGNN)Dr.GUSTINA LUBIS Sp.A(K)

  • SGNN : Kumpulan gejala klinis bayi sulit bernapasGejala klinis:Napas cepat (Takipnu)Sianosis sentralRetraksi /Tarikan dinding dada yang kuatGrunting/ merintihDiagnosis SGN minimal 2 tanda klinisPendahuluan

  • Penyebab:

    Dalam paru-paruPenyakit membran hialin (PMH)Wet lung syndrome / Transien Tachypnoe Neonatus(TTN) / Transien RespiratoryDistress Neonatus (TRDN)Sindrom aspirasi mekonium (SAM)Pneumonia

  • Penyebab:Luar paru-paru:PneumotoraksGagal jantungHipotermiAsidosis metabolikAnemiaPolisitemia

  • Tanda-Tanda Bahaya SGNSianosis sentralApneu ber-ulang dan lama - komaStridor (suara napas ngorok )Upaya nafas megap 2(gasping)Retraksi /Tarikan dinding dada yg kuatPerfusi jaringan buruk - syok

  • Kondisi-Kondisi yang Berhubungan dengan Respiratory Distress

  • Learning Objective 1*PENILAIAN Respiratory Distress Skor Downe

    Learning Objective 1

  • Learning Objective 1*Evaluasi Respiratory Distress Skor DowneSkor < 4Tidak ada respiratory distress

    Skor 4 -7Respiratory distress

    Skor > 7 Ancaman gagal nafas (analisa gas darah harus dilakukan)

    Learning Objective 1

  • Pemeriksaan Penunjang

    Rontgen foto torakAnalisis gas darah arteriLab Darah : anemia, polisitemia, sepsisPemeriksaan glukosa darah -- hipoglikemiaKultur darah (sepsis, pneumonia)

  • Penanganan umumRawat dalam Inkubator, Minimal handlingPemberian cairan intravenaAntibiotika sampai terbukti tidak ada infeksi (kultur steril)Pemberian O2 untuk mengatasi sianosis sentral NasalHead boxCPAP Ventilator

  • penanganan umumObservasi ketat tiap jamLaju napasRetraksi/gruntingSianosis Konsentrasi O2 (jika memungkinkan)Laju jantungTemperatur kulit bayi dan temp inkubator

  • Learning Objective 3*Transient Tachypnea of the Neonate (TTN)

    Definisi

    Suatu penyakit ringan pada BBL yang mendekati cukup bulan atau BBL cukup bulan yang mengalami respiratory distress segera setelah lahir dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.

    Learning Objective 3

  • Learning Objective 3*1.Transient Tachypnea of the Neonate (TTN) (lanj.)

    Faktor Risiko

    Bedah sesar tanpa proses persalinanMakrosomiaJenis kelamin laki-lakiPartus lamaSedasi ibu berlebihanSkor Apgar rendah (1 menit: 7)

    Learning Objective 3

  • Learning Objective 3*Transient Tachypnea of the Neonate (TTN) (lanj.)Tanda-Tanda Klinis TTN

    BBL biasanya hampir cukup bulan atau cukup bulan dan segera setelah kelahiran mengalami takipnea (>80 pernafasan/menit). BBL mungkin juga mengorok, hidung mengembang, mengalami retraksi iga dan mengalami sianosis. Keadaan ini biasanya tidak berlangsung lebih dari 72 jam.

    Learning Objective 3

  • Learning Objective 3*Takipnea sementara pada BBL (TTN) (lanj.)Rontgen dada:Garis pada perihilar, kardiomegali ringan, peningkatan volume paru, cairan pada fissura minor, dan umumnya ditemukan cairan pada rongga pleural.

    Learning Objective 3

  • TRDN 1

  • TRDN 2

  • Learning Objective 3*PenatalaksanaanUmum:Pemberian oksigenPembatasan cairanPemberian asupan setelah takipnea membaik Konfirmasi diagnosis dengan menyisihkan penyebab-penyebab takipnea lain seperti pneumonia, penyakit jantung kongenital dan hiperventilasi serebral.

    Learning Objective 3

  • Learning Objective 3* Prognosis

    Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut. Gejala-gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini biasanya dikaitkan dengan diuresis.

    Learning Objective 3

  • Learning Objective 4*Hyaline Membrane Disease (HMD =Respiratory Distress Syndrome)

    DefinisiHyalin Membrane Disease (HMD) juga dikenal sebagai sindrom gawat pernapasan (RDS). Terjadi pada sekitar 25% BBL yang lahir pada usia kehamilan 32 minggu. Insidensi meningkat dengan semakin prematurnya BBL.

    Learning Objective 4

  • PENYAKIT MEMBRAN HIALIN (IRDS; RDS; HMD; PMH; SGN)Aterm surfaktan cukup mencegah kolaps alveolus saat akhir ekspirasi Prematur surfaktan kurang alveolus kolaps saat akhir ekspirasi bayi akan mengalami sesak napas Makin muda usia kehamilan makin tinggi risiko PMH

  • Learning Objective 4*Hyaline Membrane Disease (Respiratory Distress Syndrome) (lanj.)RISIKO TINGGI PADAPrematuritasJenis kelamin laki-lakiBBL dari ibu dengan diabetesRISIKO RENDAHStress intrauterus kronis Ketuban Pecah Dini dalam waktu lamaHipertensi ibuPemakaian narkotikRetardasi Pertumbuhan Intrauterus (RPIU) atau kecil untuk usia kehamilan (KMK)Kortikosteroid Prenatal

    Learning Objective 4

  • Kelainan paru-paru pada PMHKolaps alveolusCairan yang mengandung protein tinggi membran hialinPenyempitan arteri pulmonalisSemua keadaan di atas gagal napas

  • Perjalanan penyakitSesak napas saat atau beberapa saat setelah lahirKlinis memburuk selama 48 72 jamPerbaikan klinis terjadi setelah 48 72 jamOksigen dihentikan antara hari ke 5 - 10

  • DiagnosisAnamnesisBayi prematur atau cukup bulan dengan ibu diabetes melitus tidak terkontrolPemeriksaan fisisSesak napasBayi tampak lemah, edema periferPemeriksaan penunjangFoto toraks

  • Foto toraksStadium PMH (Giedion, 1973):Pola retikulogranular (PRG)PRG dan bronkogram udara (BGU)PRG + BGU + batas jantung kaburKolaps seluruh paru (white lung)

  • PencegahanPencegahan persalinan prematurPemberian betametason pada ibu (prematur < 34 minggu)Resusitasi adekuatMencegah hipotermi, hipoglikemia dan hipoksia

  • Tatalaksana Diagnosis diniRisiko tinggi timbulnya PMH Bayi dilahirkan di RS yang mempunyai NICUSurfaktan ISEC approachPenanganan suportif yang baikBila dapat hidup 72 jam setelah kelahiran sembuh sendiri

  • Learning Objective 4*Hyaline Membrane Disease (Respiratory Distress Syndrome) (lanj.)Penatalaksanaan HMD (RDS) Umum Pengaturan suhuCairan parenteralAntibiotikPemantauan berkesinambunganPerawatan SpesifikTerapi penggantian surfaktan

    Learning Objective 4

  • Komplikasi Keadaan yang berhubungan dengan prematuritas: ikterus, apneu, hipotermia, hipoglikemiaKerusakan otakPerdarahan periventrikularPneumotoraksDuktus arteriosus persisten Penyakit paru kronik

  • Learning Objective 5*SINDROM ASPIRASI MEKONIUM (SAM)Definisi

    Gawat pernafasan yang bersifat sekunder akibat aspirasi mekonium oleh fetus dalam uterus atau oleh BBL selama proses persalinan dan kelahiran.

    Learning Objective 5

  • SINDROM ASPIRASI MEKONIUM (SAM)Mekonium keluar & janin gasping

  • Learning Objective 5*Patogenesis:Mekonium mengandung enzim merusak epitel bronkus, bronkiolus dan alveolusMekonium menyumbat sal. napas secara total/parsial beberapa bagian paru kolaps, bagian paru lain hiperinflasiTerjadi: Sumbatan jalan nafas (ball and valve mechanism)Inflamasi parahHipertensi paruAktivasi platelet

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*Faktor. Risiko

    Kehamilan lewat bulanHipertensi maternalDenyut jantung janin abnormalPre-eklampsiaIbu penderita diabetes SGAKorioamnionitis

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*Munculan Klinis

    Bayi Cukup/lebih bulan, jarang sekali kurang bulanTercampurnya mekonium dalam cairan ketuban sebelum kelahiranMeconium staining pada BBL setelah lahir.Gagal pernafasan yang mengarah pada peningkatan diameter anteroposterior dadaFoto toraks : hiperinflasi paru disertai banyak daerah paru yang kolaps Persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN).

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*Pemeriksaan

    Pemeriksaan LaboratoriumAnalisis gas darahKultur darah dan CBC

    Pemeriksaan RadiologiRontgen dada: bercak-bercak infiltrat, garis-garis kasar pada kedua bidang paru, hiperinflasi anteroposterior dan pemipihan diafragma.

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*PenatalaksanaanPenatalaksanaan Prenatal:Identifikasi kehamilan berisiko tinggiMemantau denyut jantung janin selama persalinanAmnioinfusion (?)

    Penatalaksanaan di ruang bersalin (ketuban + mekonium)Obstetrik: pengisapan oropharynx oleh obgyn sebelum melahirkan bahuPediatrik: visualisasi pita suara dan pengisapan tracheal pada saat menggunakan ambu bag jika memungkinkan.

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*Penatalaksanaan (lanj.)

    Mengosongkan isi lambung untuk menghindari aspirasi lebih lanjut. Koreksi abnormalitas metabolik, misalnya hipoksia, acidosis, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipotermia. Pemantauan untuk melihat kerusakan organ akhir hipoksik/iskemik (otak, ginjal, jantung dan hati).

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 5*Prognosis (MAS)

    Angka kematian bisa tinggi mencapai 50%. Bayi yang bertahan hidup mungkin menderita displasia bronkopulmoner dan sekuele neurologis.

    Learning Objective 5

  • Learning Objective 6*Sindrom Kebocoran UdaraDefinisiSindrom kebocoran udara (pneumomediastinum, pneumothorax, pulmonary interstitial emphysema dan pneumopericardium) adalah spektrum penyakit dengan penyebab patofisiologi dasar yang sama. Distensi saccus alverolaris atau saluran nafas terminal yang berlebihan akan menyebabkan pada kerusakan integritas saluran nafas yang mengakibatkan penyebaran udara ke rongga di sekitarnya.

    Learning Objective 6

  • Learning Objective 6*Sindrom Kebocoran Udara (lanj.)Insiden

    Paling sering ditemui pada BBL dengan penyakit paru yang pernafasannya dibantu ventilator tapi bisa juga terjadi secara spontan. Semakin parah penyakit paru yang diderita, semakin sering kebocoran udara terjadi.

    Learning Objective 6

  • Learning Objective 6*Faktor Risiko Sindrom Kebocoran udara

    Spontan 0,5%Bantuan ventilator 15-20%CPAP 5% Pencampuran / aspirasi meconiumTerapi surfaktanUpaya keras resusitasi (ventilasi dengan kantung)Sindrom Kebocoran Udara (lanj.)

    Learning Objective 6

  • Learning Objective 6*Presentasi Klinis

    Gawat nafas atau kondisi klinis yang tiba-tiba memburuk dan disertai dengan perubahan tanda-tanda vital dan memburuknya gas darah.Ditemui thoraks asimetris pada kasus unilateral.

    Diagnosis definitif dibuat berdasarkan pemeriksaan radiografis oleh rontgen dada A-P dan lateral.

    Learning Objective 6

  • DiagnosisGejala klinis tidak khasDicurigai pneumotoraks:Perburukan klinis drastis dan tiba-tibaPeningkatan kebutuhan O2 dalam waktu singkatLemahnya suara napas, gerakan dada minimal pada salah satu hemotoraksHati lebih mudah terabaBunyi jantung lemah Konfirmasi diagnosis:Transiluminasi dadaFoto toraks

  • Learning Objective 6*Penatalaksanaan

    Sesak napas ringan & tidak sianosis dg O2 sungkup pengawasan ketatUmum Hindari penggunaan ventilatorGunakan ventilasi kantung manual dengan hati-hati SpesifikDekompresi kebocoran udara sesuai dengan jenisnya.Emergency dekompresi dengan jarumWSD

    Learning Objective 6

    ****************************************************