kosmetologilogam berat “arsen”

34
MAKALAH KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN” DISUSUN OLEH : Kelompok : I (Satu) 1. Abdullah Halim 2. Andera Meka Susu 3. Andrean Revinaldy 4. Andri Rinaldi 5. Annisa Gustina 6. Bagus Suneko 7. Bambang Kelas : S-1 Reg Far A SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFI) BHAKTI PERTIWI

Upload: niza-aditya

Post on 17-Aug-2015

155 views

Category:

Health & Medicine


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

MAKALAH

KOSMETOLOGI

LOGAM BERAT “ARSEN”

DISUSUN OLEH :

Kelompok : I (Satu)

1. Abdullah Halim

2. Andera Meka Susu

3. Andrean Revinaldy

4. Andri Rinaldi

5. Annisa Gustina

6. Bagus Suneko

7. Bambang

Kelas : S-1 Reg Far A

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFI)

BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

Page 2: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penampilan menarik dan cantik selalu diingikan oleh semua

masyarakat terutama untuk pada perempuan, apapun yang terlihat

cantik, terlihat menarik, dan terlihat mencolok serta unik pasti ingin

dimiliki terutama dalam bidang kecantikan. Jadi setiap kosmetik yang

ada di pasaran pasti akan diminati sesuai dengan fungsi dan manfaat

dari hasil yang ngin dicapai oleh pemakainya. Walaupun dengan harga

yang relatif mahal, namun bagi yang benar-benar menginginkan

kecantikan tersebut hal ini bukanlah menjadi masalah. Karena cantik

telah menjadi obsesi untuk tampil menarik pada setiap yang

melihatnya.

Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit

diperlukan jenis kosmetik tertentu, bukan hanya obat. Selama kosmetik

tersebut tidak mengandung bahan berbahaya secara farmakologis aktif

mempengaruhi kulit, penggunaan kosmetik jenis ini menguntungkan

dan bermanfaat untuk kulit itu sendiri.

Sayangnya, banyak perempuan yang tidak sadar ada bahaya

yang mengintip di antara produk-produk kecantikan yang mereka

pakai. Bahaya itu adalah logam berat, yang ternyata terkandung dalam

sejumlah merek kosmetik.

Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya

merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan

kosmetik. Pada dasarnya logam berat dapat ditemukan di alam seperti

di dalam tanah, air, dan batuan. Bahan-bahan alam tersebut digunakan

sebagai bahan dasar atau pigmen dalam industri kosmetik. Kandungan

logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik, baik yang

ditambahkan dengan sengaja atau pun tidak sengaja, sangat tidak

dibenarkan karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit

Page 3: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

secara berulang. Apabila terabsorbsi, logam berat akan masuk ke

dalam darah dan menyerang organ-organ tubuh sehingga menimbulkan

gangguan kesehatan. Adanya risiko logam berat ini tertelan

(kontaminasi dari tangan) atau terhirup memungkinkan timbulnya

gangguan kesehatan lainnya.

Page 4: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOSMETIK

Pengertian Kosmetik

JELLINEX mengemukakan bahwa kosmetologi adalah ilmu yang

mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang

pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.

Kosmetika sudah dikenal manusia sejak beradab-adab yang lalu, dan

baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan

juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta

industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 dan kosmetik

menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik

begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical)

atau dikenal dengan dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).

Kosmetik berasal dari kata Yunani kata yaitu ‘kosmetikos’ yang

mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Definisi kosmetik

dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MenKes/Permenkes/1998

adalah sebagai berikut.

“Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada

bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin

bagian luar) gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya

tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan

baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati

atau menyembuhkan suatu penyakit.”

Dalam definisi kosmetik tersebut, terdapat kalimat “tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”,

Page 5: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa penggunaan kosmetika

tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi struktur dan faal kulit. Pada tahun

1955, Lubowe menciptakan istilah “cosmedics” sebagai gabungan dari

kosmetik dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif

tetapi bukan obat dan menyusul pada tahun 1982, Faust mengemukakan istilah

medicate cosmetics, yakni semacam kosmetik yang juga bermanfaat untuk

memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit, seperti preparat anti

ketombe, deodorant, preparat antiperspirant, preparat untuk mempengaruhi

warna kulit dan preparat anti jerawat.

Tujuan Penggunaan Kosmetika

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah

untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up,

meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan

rambut dari kerusakan sinar ultraviolet, polusi dan factor lingkungan yang lain,

mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati

dan menghargai hidup.

Penggolongan Kosmetika

Dewasa ini terdapat ribuan kosmetika di pasar bebas. Kosmetika

tersebut adalah produk pabrik kosmetika didalam dan diluar negeri yang

jumlahnya telah mencapai angka ribuan. Jumlah yang sedimikian banyak

memerlukan usaha penyederhanaan kosmetika,baik untuk tujuan pengaturan

maupun pemakaian. Usaha tersebut berupa penggolongan kosmetika.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor

045/C/SK/1977 tanggal 22 Januari 1977, menurut kegunaannya kosmetika

dikelompokkan dalam 13 golongan yaitu :

Sediaan untuk bayi

Page 6: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Sediaan untuk mandi

Sediaan untuk make-up mata

Sediaan wangi-wangian

Sediaan rambut (bukan cat rambut)

Sediaan pewarna rambut (cat rambut)

Sediaan make-up (bukan untuk mata)

Sediaan untuk kebersihan mulut

Sediaan kuku

Sediaan untuk kebersihan badan

Sediaan cukur

Sediaan perawatan kulit

Sediaan suntan dan sunscreen, yaitu lotion atau krim yang digunakan

dengan maksud merubah kulit yang putih menjadi berwarna coklat tanpa

kulit terbakar oleh sinar matahari.

Keracunan Kosmetika

Sediaan kosmetika sendiri bukanlah racun. Akan tetapi, karena

dibuat dari bahan-bahan kimia, terutama bagi kulit orang-orang tertentu dapat

menyebabkan timbul reaksi yang tidak dikehendaki seperti reaksi alergi dan

fotosensitasi selain yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaannya.

Karena bermacam-macam reaksi kulit yang dapat terjadi pada

penggunaan kosmetika, telah dilakukan usaha untuk membuat sediaan

kosmetika yang disebut “kosmetika hipoalergi”. Kosmetika jenis ini tidak lagi

menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkanbermaca-maca reaksi

kulit, seperti senyawa arsen, aluminium sulfat, aluminium klorida, balsam peru,

fenol, formaldehid, lanolin, senyawa merkuri, senyawa bismuth, minyak

bergamot, minyak lavender, asam salisilat, heksaklorofen. Khusus untuk zat

warna, dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 239/Men.Kes/Per/V/1985

tanggal 1 Mei 1985, telah ditetapkan zat warna tertentu yang dinyatakan

sebagai bahan berbahaya dan dilarang digunakan dalam obat, makanan, dan

kosmetika.

Page 7: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Logam Berat

Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan

digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban

manusia. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria

yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang

dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk kedalam organisme

hidup.

Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia dimuka bumi ini.

Logam berat dibagi kedalam dua jenis yaitu :

1. Logam berat esensial, yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat

dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut

menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain

sebagainya

2. Logam berat tidak esensial, yakni logam yang keberadaanya dalam tubuh

masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti As, Hg,

Cd, Pb, Cr dll

Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap

kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat

tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan.

Senyawa Arsen

Pengertian Arsen

Arsen, arsenik atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel

periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33 . Biasanya arsen

berwarna abu-abu dengan penampakan seperti logam (steel-gray). Selain abu-

abu dapat juga berwarna kuning, coklat, dan hitam. Pada saat arsen dipanaskan,

maka arsen akan menyublim menjadi gas (arsin) secara langsung.

Arsen termasuk elemen transisional (intermediet) antara logam dan

non logam, namun secara klasik digolongkan sebagai logam berat. Arsen tidak

Page 8: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

berbau dan tidak berasa. Bentuknya seperti bubuk giling dan tidak larutdalam

air. Senyawa arsen yang biasa kita temukan di alam ada 3 bentuk yakni

Arsentrichlorida (AsCl3) berupa cairan berminyak, Arsen trioksida (As2O3,

arsen putih) berupa kristal putih dan berupa gas arsine (AsH3).

Secara garis besar arsen terdiri dari dua bentuk, yakni organik dan

inorganik. Bentuk inorganik merupakan kombinasi dengan elemen seperti

oksigen, chlorine, dan sulfur. Sedangkan bentuk organik merupakan kombinasi

dengan elemen karbon dan hidrogen. Bentuk inorganik memiliki sifat lebih

toksik dibandingkan bentuk organik.

Sejarah Arsen

Menurut bahasa Latin, arsen berasal dari kata arsenicum,

sedangkan dalam bahasa Yunani, adalah arsenikon (identik dengan

kata arenikos) yang berarti lelaki, menurut kepercayaan bangsa Yunani

bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda.

Sedangkan menurut bahasa Arab adalah Az-zernikh yang berarti

“orpiment kuning” dari Persia zerni-zar, yang artinya emas, atau zarnig artinya

kuning.

Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat

lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan

gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes

kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan

oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya

bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja,

dan Raja dari semua racun.

Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan dalam pembuatan

perunggu, dengan penambahan senyawa arsenic membuat campuran tersebut

lebih keras.

Page 9: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Warangan, sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris,

mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor

keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga

meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.

Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan

bagaimana mengisolasi unsur arsen ini pada tahun 1250. Pada tahun 1649

Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.

Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan

dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk

meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih

untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga

digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit

mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.

Sifat – Sifat Arsen

Sifat fisika

Fase solid

Page 10: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Massa

jenis(mendekati suhu

kamar)

5.727 g·cm−3

Massa jenis cairan

pada t.l.

5.22 g·cm−3

Titik sublimasi 1137 °F 615 °C, 887 K,

Titik tripel 1090 K (817°C), 3628[1] kPa

Titik kritis 1673 K, Mpa

Kalor peleburan (grey) 24.44 kJ·mol−1

Kalor penguapan  34.76 kJ·mol−1

Kapasitas kalor 24.64 J·mol−1·K−1

Sifat Kimia Arsenik

1. Reaksi arsenik dengan air

Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.

2. Reaksi arsenik dengan udara

Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen

pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.

4As (s) + 5O2 (g) As4O10 (s)

4As (s) + 3O2 (g) As4O6 (s)

3. Reaksi arsenik dengan halogen

Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V)

fluoride

Page 11: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)

Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen

fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.

2As (s) + 3F2 (g) 2AsF3 (l)

2As (s) + 3Cl2 (g) 2AsCl3 (l)

2As (s) + 3Br2 (g) 2AsBr3 (l)

2As (s) + 3I2 (g) 2AsI3 (l)

Klasifikasi Arsen

Arsen di alam berada dalam bentuk Inorganik dan organik. Penjelasannya

sebagai berikut:

1. Arsen Inorganik

Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar

yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau

berbentuk gas dan dapat terpapar pada manusia. Menurut National Institute

for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik dapat

menyebabkan berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.

Senyawa Arsen dengan oksigen, klorin atau belerang dikenal

sebagai arsen inorganik. Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan

arsenat/arsenit merupakan bentuk arsen inorganik berbahaya bagi kesehatan

manusia. Pada suhu di atas 1.073°C senyawa arsen trioksida dapat

dihasilkan dari hasil samping produksi tembaga dan pembakaran batubara.

Arsen trioksida mempunyai titik didih 465°C dan akan menyublim pada

suhu lebih rendah. Kelarutan arsen trioksida dalam air rendah, kira-kira 2%

pada suhu 25°C dan 8,2% pada suhu 98°C. Sedikit larut dalam asam

membentuk asam arsenide (H3As03). Arsen trioksida sangat cepat larut

dalam asam khlorida dan alkalis.

Page 12: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

2. Arsen Organik

Senyawa dengan karbon dan Hidrogen dikenal sebagai Arsen

Organik. Arsen bentuk organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang-

kerangan, yaitu arsenobetaine dan arsenokolin mempunyai sifat nontoksik.

Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen

organik. Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan karbon-

arsen sangat stabil pada kondisi pH Iingkungan dan berpotensi teroksidasi.

Di dalam air senyawa ini bisa teroksidasi menjadi methylarsenic acid.

Senyawa arsen organik lainnya seperti : arsenobetaime dan arsenocho/ine

bisa ditemukan pada kehidupan laut dan sangat tahan terhadap degradasi

secara kimiawi.

Berbagai macam senyawa arsen adalah sebagai berikut:

Nama Rumus Kimia Sifat fisik –

kimia

Arsen trioksida As2O3 atau

As4O6

Larut dalam air

dingin,

hangat, basa

dan HCL.

Page 13: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Arsen Pentoksida As2O5 Sanagat mudah

larut dalam

air, basa dan

asam.

Arsen trisulfida As2S3 Sulit larut dalam

air, mudah

larut dalam

asam dan

basa.

Gallium arsenida GaAs Sedeikit larut

dalam air,

larut dalam

buffer fosfat

Ph7.

Arsine atau

hidrogen

arsenida

AsH3 Gas yang tidak

berwarna,

tidak

flamable,

berbau

seperti

bawang putih

(garlic

odour).

Arsenium

selenida

As2Se

Karakteristik Arsen

Arsenik adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol As dan nomor atom 33 yang terletak pada golongan VA, yang secara

kimiawi memiliki karakteristik yang mirip dengan fosfor (P). Umumnya logam

ini berwarna abu-abu, sangat rapuh, berbentuk kristal, merupakan konduktor

yang buruk, berubah warna dalam udara dan ketika dipanaskan akan teroksida

Page 14: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

dengan cepat menjadi arsen oksida yang berbau seperti bawang putih. Ia adalah

bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik;

kuning, hitam dan abu-abu. Disebut alotropi adalah karena ketiga “sama” zat

tersebut memiliki sifat yang berbeda, yakni mereka adalah atom yang sama

tetapi berbeda struktur molekulnya.

Arsenik kuning memiliki struktur seperti piramida dengan dasar

segitiga, seperti gas terbentuk pada temperature tinggi. Arsenik abu-abu

membentuk cincin yang dimana masing-masing cincin terdiri dari tiga atom,

sedangkan untuk arsenik hitam terstruktur juga namun terdiri dari enam atom.

Arsenik abu-abu merupakan metalloid penghantar panas yang buruk,

sedangkan arsenik kuning dan hitam adalah non-logam yang sama sekali tidak

menghantarkan panas.

Ketika arsenik abu-abu dipanaskan melebihi 615ºC, ia akan

menyublim menjadi gas kekuningan yang terdiri dari molekul As¬4, jika panas

tersebut diturunkan sampai 200ºF dan dibiarkan mengembun maka akan

terbentuk gas kuning arsenik yang sifatnya tidak stabil, yang pada suhu 180ºC

akan kembali ke bentuk arsenic abu-abu. Jika gas tersebut mengembun pada

suhu 100-200ºC maka akan membentuk arsenik hitam yang juga tidak stabil

dan akan kembali ke arsenik abu-abu pada suhu 360ºC. Arsenik abu-abu dan

kuning mulai terbakar pada 400ºC dan harus dipanaskan tanpa oksigen. Jika

arsenik di udara kering pada suhu kamar adalah zat yang sangat stabil tapi jika

ditambahkan air, sebuah oksida yang menjadi berwarna perunggu dan

kemudian ditransfer ke hitam.

Manfaat Senyawa Arsen

Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk

mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi

kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik

kalsium, tembaga dan pestisida . Komponen arsenik seringkali pula dipakai

pula untuk memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas,

sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun

sebagai herbisida.

Page 15: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet

kayu. Bahan arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan

tambahan makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali

digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide.

Senyawa Arsen Pada Kosmetik

Arsen merupakan logam yang secara alami terdapat di kerak bumi

dan secara alami dapat masuk ke dalam sumber air tanah. Di industri, arsen

digunakan dalam berbagai produk seperti tekstil, pengawet, pigmen warna,

pestisida. Selain itu, arsen juga terkandung pada produk kosmetik sehingga

memungkinkan terjadinya penyerapan logam berat tersebut melalui kulit. Di

dalam darah, arsen akan didistribusikan ke seluruh tubuh dan dapat ditemukan

di hati, ginjal, paru-paru, dan limpa.

Arsen cenderung terakumulasi dalam rambut, kuku, dan kulit. Badan

Internasional untuk Riset Kanker/International Agency for Research on Cancer

(IARC) menyatakan bahwa arsen termasuk kedalam senyawa karsinogenik.

Paparan jangka panjang arsen dapat menimbulkan dampak yang berbahaya

sebagai berikut :

a. Pada kulit

Sediaan kosmetik yang mengandung logam berat seperti arsen apabila

digunakan pada kulit dan penggunaannya dalam jangka waktu yang lama

dapat menyebabkan terjadinya melanosis, yaitu adanya bintik-bintik gelap

pada wajah, pada telapak kaki dan tangan terjadi penebalan kulit

(hyperkeratosis), perubahan warna kulit, timbul seperti bubul (clavus),

infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker

(karsinogenik).

Page 16: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

gambar. Dampak senyawa arsen pada kulit

b. Pada organ lain

Mata

Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi

mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual

fields) mata.

Darah

Efeknya menyebabkan kegagalan fungsi sungsum tulang dan terjadinya

pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer).

Liver

Paparan arsen yang cukup lama (paparan kronis) pada liver akan

menyebabkan efek yang signifikan, berupa meningkatnya aktifitas enzim

pada liver (enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit

kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jaringan ikat dan

ascites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut).

Ginjal

Arsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa renal damage (terjadi

ichemia dan kerusakan jaringan).

Saluran pernapasan

Paparan arsen pada saluran pernafasan akan menyebabkan timbulnya

laryngitis (infeksi laryng), bronchitis (infeksi bronchus) dan dapat pula

menyebabkan kanker paru.

Pembuluh darah

Logam berat Arsen dapat menganggu fungsi pembuluh darah, sehingga

dapat mengakibatkan penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh

darah), portal hypertention (hipertensi oleh karena faktor pembuluh

darah potal), udema paru dan penyakit pembuluh darah perifer (varises,

penyakit bu rger).

Sistem Reproduksi

Efek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal dan dapat pula berupa

cacat bayi waktu dilahirkan, lazim disebut effek malformasi.

Page 17: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Sistem Immunologi

Efek pada sistem immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh/

penurunan kekebalan, akibatnya peka terhadap bahan karsinogen

(pencetus kanker) dan infeksi virus.

Dinas kesehatan Kanada mengatakan bahwa logam berat dalam

produk kosmetik adalah hal yang tidak dapat dihindari. Badan ini mengatakan

bahwa konsentrasi logam berat dalam produk kosmetik dianggap berbahaya

jika melampaui batas sebagai berikut Timbal: 10 ppm, Arsenik: 3 ppm,

Cadmium: 3 ppm, Merkuri: 3 ppm, dan Antimony: 5 ppm.

Beberapa contoh produk kosmetik yang mengandung logam berat

yaitu :

Clinique Stay True Makeup foundation (Stay Ivory) — arsenik, kadmium,

berilium, timah, nikel, talium.

Sephora Sculpting Powder Trio eye shadow (Brown and Pink) —

berilium, timah, nikel, talium

MAC Sheerton Shimmer Blush (Springsheen) — berilium, timah, nikel,

talium.

L'Oreal Bare Naturale maskara(Black/Brown) — arsenik, berilium,

kadmium, timah, nikel, talium

Cover Girl Perfect Point Plus eyeliner (Black Onyx) — berilium,

kadmium, timah, nikel

Almay Intense i-color Trio eye color (Trio for Blues, Brown and Dark

Grey) — berilium, kadmium, timah, nikel, selenium

Benefit Benetint Pocket Pal (Red Tint and Clear Gloss) — arsenik,

berilium, kadmium, timah, nickel, selenium, talium

Toksisitas Arsen

Bentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3, alias arsen trioksida atau

warangan.Warangan ini bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut

dalam air. Bentuk lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar

As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik

Page 18: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga beracun

adalah arsin (As2H3)

Arsenik mampu menghambat produksi ATP, sumber energi bagi sel-

sel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat

enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan

malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida(H2O2). Hidrogen peroksida

ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel

hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis

dan kematian dengan segera.

Keracunan arsenik dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu akut dan kronik.

Akut berarti arsenik diberikan dalam satu dosis tunggal yang sangat besar dan

langsung mematikan. Dosis ini kira-kira sebesar 120-200 mg pada orang

dewasa atau 2 mg/kgBB pada orang dengan berat badan kurang dari 60 kg.

Gejala keracunan akut terdiri atas mual muntah hebat yang disertai sakit perut.

Napas berbau seperti bawang putih. Kadang langsung kejang-kejang dan koma.

Tekanan darah turun dan tampak seperti dehidrasi berat.

Sedangkan gejala keracunan kronik mula-mula mengalami gejala

keracunan seperti keracunan akut, tapi lama-kelamaan datang gejala

tambahannya. Penderita akan mengalami perubahan warna kulit menjadi

kelabu atau kehitaman, gangguan fungsi hati, fungsi jantung, fungsi paru-paru,

dan fungsi ginjal. Fungsi saraf tepi juga terganggu secara simetris. Tapi yang

paling jelas adalah kukunya, di mana terlihat garis-garis horizontal bersusun-

susun.Garis ini disebut Mees’ lines.

Pendeteksian Arsenik

Dalam bentuk unsur, arsenik sebenarnya tidak

berbahaya.Akan tetapi, jika dalam bentuk senyawa oksidanya, arsen

dioksida (As2O3), unsur ini bersifat racun. Senyawa arsen oksida

berbentuk serbuk putih yang larut dalam air, tidak berasa, dan sukar

dideteksi jika telah lama digunakan.

Keracunan arsenik dapat dideteksi dengan cara sebagai

berikut :

Page 19: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Uji Mars

Pada tahun 1832, James Marsh menemukan cara mendeteksi adanya

arsenik dalam suatu sampel. Sejak itu, penipuan merebut harta warisan

menggunakan racun arsenik sulit dilakukan. Untuk menghargai jasa James

Marsh, uji deteksi arsenik ini dinamakan Uji Marsh.

Dalam Uji Marsh ini diperlukan larutan asam sulfat (H2SO4) dan

padatan seng (Zn). Campuran antara larutan asam sulfat dan padatan logam

seng akan menghasilkan gas hidrogen (H2). Jika arsen oksida terdapat dalam

sampel, arsen oksida akan bereaksi dengan gas hidrogen membentuk suatu gas

beracun yang bernama gas arsin (AsH3). Ketika dipanaskan, gas arsin akan

terurai menjadi uap arsenik dan gas hidrogen. Ketika uap arsenik menyentuh

“cincin logam” pada daerah dingin di tabung, akan timbul kilauan cahaya khas

logam arsenik. Kilauan khas tersebut dikenal dengan cermin arsenik (arsenic

mirror).

Neutron Activation Analysis (NAA)

NAA ditemukan pada tahun 1936 ketika Hevesy dan Levi

menemukan bahwa sampel yang mengandung unsur tanah jarang menjadi

sangat radioaktif setelah terkena sinar neutron.NAA mengukur karakter sinar

gamma yang dipancarkan oleh isotop pada sampel melalui iradiasi

termal.Setelah iradiasi dan peluruhan radioaktif, spektrum sinar gamma

dideteksi. Setiap unsur mempunyai spektrum sinar gamma yang khas sehingga

dapat diketahui jenis unsur dalam sample beserta kadarnya.

Upaya Pencegahan Timbulnya Efek Merugikan Akibat Penggunaan

Kosmetik

a. Cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan

Konsumen lebih rasional dan selektif dalam memilih kosmetik dan

tidak mudah terbujuk iklan atau promosi yang berlebihan.

Pilihlah kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya

Pertimbangkan untung-rugi dalam memilih kosmetik

b. Cermat dalam menggunakan kosmetik

Page 20: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Konsumen memperhatikan dengan baik kegunaan dan cara

penggunaan produk

Jika konsumen sedang hamil, konsultasikan pemilihan kosmetik yang

aman ke dokter kandungan atau dokter kulit

Sebelum menggunakan kosmetik, sebaiknya lakukan dahulu uji

kepekaan kosmetik yang akan dipakai dengan cara sebagai berikut :

Tempatkan beberapa tetes produk ke plester, lalu pasang

plester pada kulit lengan bawah bagian dalam

Biarkan plester selama 24jam, kemudian lepaskan dan periksa

apakah terjadi reaksi. Selama periode tersebut, jaga jangan

sampai plester tersebut menjadi basah

Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh, atau nyeri pada bagian

kulit yang ditutupi plester, maka kemungkinan pengguna

produk sensitif atau alergi terhadap produk atau beberapa

komponen dalam produk tersebut

Jika tidak terjadi reaksi, maka produk tesebut aman untuk

digunakan

Jika kemerahan, gatal, melepuh, nyeri atau gejala lain yang

terjadi tidak hilang atau memburuk setelah mencuci bagian

yang diuji, segera konsultasikan dengan dokter

Jangan gunakan kosmetik milik orang lain, yang belum tentu cocok

dengan jenis kulit kita

Simpan kosmetik dengan baik

Bila timbul iritasi atau efek samping lainnya segera hentikan

penggunaan kosmetik

Konsultasikan kedokter kulit bila efek samping yang terjadi semakin

parah

c. Cermat membaca informasi yang tercantum pada label/kemasan kosmetik

Page 21: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

Konsumen memperhatikan informasi yang tersedia pada label seperti

cara penggunaan, kegunaan, komposisi, tanggal kadaluarsa atau

peringatan lain (bila ada)

Dianjurkan pula untuk mencari informasi lengkap mengenai produk

kosmetika tersebut

Untuk produk kosmetika yang teregistrasi diwajibkan mencantumkan

nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi pencantuman

nomor notifikasi tidak diwajibkan, namun nama dan alamat produsen

harus tercantum dengan jelas pada label

BAB III

Page 22: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Arsen adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol

As dan nomor atom 33 . Biasanya arsen berwarna abu-abu dengan

penampakan seperti logam (steel-gray). Selain abu-abu dapat juga

berwarna kuning, coklat, dan hitam.

Arsen yang terkandung pada produk kosmetik memungkinkan terjadinya

penyerapan logam berat tersebut melalui kulit.

Apabila kosmetik yang mengandung senyawa arsen digunakan dalam

jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya melanosis, yaitu

adanya bintik-bintik gelap pada wajah, pada telapak kaki dan tangan

terjadi penebalan kulit (hyperkeratosis), perubahan warna kulit, timbul

seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek

pencetus kanker (karsinogenik).

Keracunan arsenik dapat dideteksi dengan uji mars dan Neutron

Activation Analysis (NAA)

3.2 Saran

Konsumen hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik

cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan

sebelum membeli produk kosmetik hendaknya dibaca informasi mengenai

kosmetik seperti komposisi, tanggal kadaluarsa, petunjuk penggunaan agar

terhindar dari zat-zat yang dapat membahayakan konsumen

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”

BPOM, “ Public warning tentang Kosmetika yang Mengandung Bahan

Berbahaya dan zat warna yang dilarang” No: KH.00.01.3352, tanggal.

7 Sept. 2006,

http://www.pom.go.id

DARMONO, “Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup”,

Cetakan Pertama, UI

Press, Jakarta 1995.

Fatma Latifah, Trenggono Retno (2007). “Buku Pegangan Ilmu

Pengetahuan Kosmetik”. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Heavy Metal Hazard, The Health Risk of Hidden Heavy Metals in

Face Make Up (May 2011), Enviromental Defence Canada

(http://www.greenbiz.com/sites/default/files/

HeavyMetalHazard_May16_0.pdf)

Mardjono Mahar, “Farmakologi dan Terapi”, Cetakan Kelima, FKUI,

Jakarta 2011