konstruksi sosial
TRANSCRIPT
LOGO
TEORI KONSTRUKSI SOSIAL
TEORI KONSTRUKSI SOSIAL
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Inter-nalisasi
SymbolicReality
Konstruktivisme
Ekster-nalisasi
ObjectiveReality
Obyektivasi
SubjectiveReality
ENTRY CONCEPT
TEORI KONSTRUKSI SOSIALTEORI KONSTRUKSI SOSIAL
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
PETER L BERGER;Sosiolog dari New School for Social Reserach, New York
TOKOHTEORI
THOMAS LUCKMANN; Sosiolog dari University of Frankfurt.
Sosiology of KnowledgeSosiology of Knowledge
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
DEFINISI DEFINISI KONSTRUKSI SOSIALKONSTRUKSI SOSIAL
Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Pengetahuan adalah sebuah hipotesis dari struktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki.
Hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran kita. Bentuk itu tidak selalu representasi dunia nyata.
Mengambil semua konsekuensi konstruktivism & memahami pengetahuan sebagai gambaran realitas itu
Radikal RealismeHipotesis
BIASA
TYPOLOGI TYPOLOGI KONSTRUKTIVISMEKONSTRUKTIVISME
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Konstruktivisme dengan demikian dilihat sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau orang di dekitarnya.
SUBSTANSI SUBSTANSI KONSTRUKTIVISMEKONSTRUKTIVISME
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
ASUMSI1
ASUMSI2
ASUMSI3
ASUMSI4
Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif
pemikiran Manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul, bersifat berkembang & dilembagakan
Kehidupan masyarakat Itu dikonstruksi Secara terus menerus
Membedakan antara Realitasdengan pengetahuan.
ASUMSI DASARASUMSI DASAR
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
OBJECTIVE REALITYOBJECTIVE REALITY
Merupakan suatu kompleksitas definisi realitas (termasuk ideologi dan keyakinan ) serta rutinitas tindakan dan tingkah laku yang telah mapan terpola, yang kesemuanya dihayati oleh individu secara umum sebagai fakta.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
SYMBOLIC REALITYSYMBOLIC REALITY
Merupakan semua ekspresi simbolik dari apa yang dihayati sebagai “objective reality” misalnya teks produk industri media, seperti berita di media cetak atau elektronika, begitu pun yang ada di film-film
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Subjective RealitySubjective Reality
Merupakan konstruksi definisi realitas yang dimiliki individu dan dikonstruksi melalui proses internalisasi. Realitas subjektif yang dimiliki masing-masing individu merupakan basis untuk melibatkan diri dalam proses eksternalisasi, atau proses interaksi sosial dengan individu lain dalam sebuah struktur sosial. Melalui proses eksternalisasi itulah individu secara kolektif berpotensi melakukan objectivikasi, memunculkan sebuah konstruksi objektive reality yang baru
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
OBYEKTIVASI
INTERNALISASI
EKTERNALISASI
KONSEP DIALEKTISKONSEP DIALEKTIS
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
PENJELASANPENJELASANEksternalisasi ialah penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. “Society is a human product”
Objektivasi ialah interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami institusionalisasi. “Society is an objective reality”
Internalisasi ialah individu mengidentifikasi diri di tengah lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial di mana individu tersebut menjadi anggotanya. “Man is a social product”
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
DIMENSI OBYEKTIFDIMENSI OBYEKTIFKONSTRUKTIVISMEKONSTRUKTIVISME
Pelembagaan dalam perspektif Berger terjadi mulanya ketika semua kegiatan manusia mengalami proses pembiasaan (habitualisasi). Artinya tiap tindakan yang sering diulangi pada akhirnya akan menjadi suatu pola yang kemudian bisa direproduksiSementara legitimasi menghasilkan makna-makna baru yang berfungsi untuk mengintegrasikan makna-makna yang sudah diberikan kepada proses-proses kelembagaan yang berlainan. Fungsi legitimasi adalah untuk membuat obyektivasi yang sudah dilembagakan menjadi tersedia secara obyektif dan masuk akal secara subyektif.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
DIMENSI SUBYEKTIFDIMENSI SUBYEKTIF
Inernalisasi merupakan dimensi subyektinya. Analisis Berger menyatakan, bahwa individu dilahirkan dengan suatu pradisposisi ke arah sosialitas dan ia menjadi anggota masyarakat. Titik awal dari proses ini adalah internalisasi, yaitu suatu pemahaman atau penafsiran yang langsung dari peristiwa objektif sebagai suatu pengungkapan makna. Kesadaran diri individu selama internalisasi menandai berlangsungnya proses sosialisasi.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Objektivasi
Internalisasi
P r o s e s S o s i a l S i m u l t a n
M E D I A
M A S S A
Eksternalisasi
Source Message Channel Receiver Effect
- Objektif- Subjetif- Iner Subjektif
Realitas Terkonstruksi:
- Lebih Cepat- Lebih Luas- Sebaran Merata- Membentuk Opini Massa- Massa Cenderung
Terkonstruksi- Opini Massa Cenderung Apriori- Opini Massa Cenderung Sinis
PROSES KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
TAHAPAN KONSTRUKSITAHAPAN KONSTRUKSI
Tahap menyiapkan materi konstruksi Tahap sebaran konstruksi Tahap pembentukan konstruksi realitas Tahap Konfirmasi
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
KONSTRUKSI MEDIA/ FRAMINGKONSTRUKSI MEDIA/ FRAMING
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Media dan berita dalam Media dan berita dalam Paradigma Paradigma Konstruksionis Konstruksionis
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
FramingFraming
Konsep framing atau frame berasal dari ilmu kognitif (psikologis).
Dalam prakteknya, analisis framing juga memungkinkan disertakannya konsep-konsep sosiologis, politik dan kultural untuk menganalisis fenomena-fenomena komunikasi.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
FramingFraming
Konsep framing sering digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media.
Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi–informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
FramingFraming
framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.
Cara pandang itu menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan dan hendak dibawa kemana berita tersebut
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Definisi FramingDefinisi Framing
Menurut Gamson dan Modigliani, frame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana.
Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah dikenal
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Dimensi Psikologi Dimensi Psikologi
Pendekatan psikologi terutama melihat bagaimana pengaruh kognisi seseorang dalam membentuk skema tentang diri, sesuatu, atau gagasan tertentu.
Teori framing banyak berhubungan dengan teori mengenai skema kognitif: bagaimana seseorang memahami dan melihat realitas dengan skema tertentu
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Dimensi SosiologisDimensi Sosiologis
Pendekatan sosiologi, terutama dari Alfred Schutz, Erving Goffman hingga Peter L. Berger.
Menempatkan media sebagai organisasi yang kompleks yang menyertakan di dalamnya praktik profesional.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Framing dalam Level IndividuFraming dalam Level Individu
Individu selalu bertindak atau mengambil keputusan secara sadar, rasional dan intensional.
Individu selalu menyertakan pengalaman hidup, wawasan sosial, dan kecenderungan psikologisnya dalam menginterpretasi pesan yang ia terima.
Pengalaman dan pengetahuan individu pada akhirnya mengendap dan mengkristal sehingga terbentuk schemata of interpretation.
Schemata memberikan kemampuan pada individu untuk memetakan, menerima, mengidentifikasikan dan memberikan label pada peristiwa atau informasi yang diterimanya.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Framing dalam Level KulturalFraming dalam Level Kultural
Frame dimaknai sebagai batasan-batasan wacana serta elemen-elemen konstitutif yang tersebar dalam konstruksi wacana.
Frame memberikan petunjuk elemen-elemen isu mana yang relevan untuk diwacanakan, problem-problem apa yang memerlukan tindakan-tindakan politis, solusi yang pantas diambil, serta pihak mana yang legitimate dalam wacana yang terbentuk.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Tokok-tokoh FramingTokok-tokoh Framing
Robert N. EntmanWilliam A. GamsonTodd GitlinDavid E. Show and Robert
BenfortAmy BinderZhondang Pan and Gerald M.
Kosicki
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Perangkat Framing Model R.N. Perangkat Framing Model R.N. EntmanEntman
Seleksi isu. Berhubungan dengan pemilihan fakta
Penonjolan aspek tertentu dari isu. Berhubungan dengan penulisan fakta.Berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan.
LOGO
YOUR SITE HEREYOUR SITE HERE
Konsepsi EntmanKonsepsi Entman
Define problems (Pendefinisian masalah)
Bagaimana suatu peristiwa/isu dilihat? Sebagai apa? Atau masalah apa?
Diagnose causes (Memperkirakan masalah atau sumber masalah)
Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab masalah?
Make moral judgement (Membuat keputusan moral)
Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan?
Treatment recommendation (Menekankan penyelesaian)
Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah/isu? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah?
LOGO
TERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIH