konserling (autosaved)

19
Teknik Lingkungan

Upload: iiq-srie-febria

Post on 24-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: konserling (Autosaved)

Teknik Lingkungan

Page 2: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,

terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang

menempati daerah yang cukup luas. Hutan sebagai suatu

ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu,

tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil

manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian

pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan

dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen,

tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang

lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai

fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu

kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah

tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.

Salah satu contohnya adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan

Syarif Kasim yang ada di Riau. Tahura adalah kawasan pelestarian

alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami

atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang

dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

Keberadaan hutan sangat berkaitan dengan siklus hidrologi. Karena

seperti yang kita ketahui, hutan merupakan tempat cadangan air.

Dengan terjaganya hutan, maka terjaga jugalah siklus hidrologi di

alam ini. Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa fungsi

hutan masih berjalan adalah dengan tetap adanya aliran air baik itu

sungai ataupun danau. Pada makalah ini akan dibahas mengenai

Sri, Wulan 2

Page 3: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

fungsi hutan sebagai penyedia sumber air khususnya di Tahura

sultan syarif kasim.

BAB II

PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Sri, Wulan 3

Page 4: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

2.1 Pengamatan

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu

yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman

tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri

dari :

Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) berupa Cagar Alam (CA)

dan Suaka Margasatwa (SM);

Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) berupa Taman

Nasional (TN), Taman Hutan Raya (TAHURA) dan Taman

Wisata Alam (TWA); dan

Taman Buru (TB).

Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) adalah hutan dengan ciri khas

tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan

pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem

penyangga kehidupan.

Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) adalah hutan dengan ciri

khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem

penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber

daya alam hayati dan ekosistemnya

Masing-masing bagian dari KSA dan KPA dijelaskan lebih lanjut

sebagai berikut :

CAGAR ALAM (CA) adalah kawasan suaka alam yang

mempunyai ciri kekhasan tumbuhan, satwa dan

ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi

Sri, Wulan 4

Page 5: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan

perkembangannya berlangsung secara alami.

SUAKA MARGASATWA (SM) adalah kawasan suaka alam

yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dn atau

keunikan jenis satwa bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan

dan kebanggaan nasional yang untuk kelangsungan hidupnya

dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

TAMAN NASIONAL (TN) adalah kawasan pelestarian alam

yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem

zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu

pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan

dan atau satwa, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan

Kawasan Taman Nasional dilakukan oleh Pemerintah.

TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) adalah kawasan

pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau

satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan

jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian,

ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya

tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya dilakukan oleh

Pemerintah.

TAMAN WISATA ALAM (TWA) adalah kawasan pelestarian

alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi

kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Pengelolaan

Kawasan Taman Wisaha Alam dilakukan oleh Pemerintah.

TAMAN BURU (TB) adalah kawasan hutan yang di tetapkan

sebagai tempat wisata berburu.

Kawasan Taman Hutan Raya (tahura) adalah kawasan pelestarian

alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami

atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang

Sri, Wulan 5

Page 6: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

Suatu kawasan ditetapkan sebagai Kawasan Taman Hutan Raya,

apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. memiliki keindahan alam dan/atau gejala alam;

2. mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk

pengembangan koleksi tumbuhan dan/atau satwa;

3. merupakan wilayah dengan ciri khas baik asli maupun

buatan, pada wilayah yang ekosistemnya masih utuh

ataupun wilayah yang ekosistemnya sudah berubah.

TAHURA Sultan Syarif Kasim ditunjuk oleh Gubernur KDH Tk. I

Propinsi Riau berdasarkan SK No. 367/IV/1985 tanggal 24 April

1985 tentang Penunjukan Kelompok Hutan Sungai Takula Minas Km

20 sebagai kawasan hutan dengan fungsi hutan wisata seluas

1.000 Ha. Secara geografis TAHURA Sultan Syarif Kasim secara

administratif termasuk Kecamatan Rumbai, Kotamadya Pekan Baru;

Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Dati II Kampar; dan Kecamatan

Mandau, Kabupaten Dati II Bengkalis, Propinsi Riau.

Topografi Tahura Sultan Syarif Kasim Kondisi bervariasi dari datar,

bergelombang ringan sampai sedang, dengan kemiringan 0 sampai

45%. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson TAHURA Sultan

Syarif Kasim termasuk ke dalam klasifikasi type A dengan curah

hujan rata-rata pertahun 100 s/d 300 mm. Suhu udara minimum

21°C, maksimum 32,9°C dengan kelembaban rata-rata 83%.

Potensi Sumberdaya Alam

Flora yang terdapat di tahura SSK ini adalah vegetasi tipe hutan

hujan tropis dengan didominasi oleh tumbuhan jenis pohon antara

lain Kompas (Koompasia maccensis), Kelat (Eugenia spp.), Kulim

Sri, Wulan 6

Page 7: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

(Scorodocarpu bernensis), Medang (Alseodaphne sp. ), Cengal

(Hopea sp.), Balam (Palaqium sp) dan lain sebagainya. Sedangkan

fauna/ jenis satwa yang dapat dijumpai antara lain Rusa (Cervus

sp.), Babi hutan (Sus scrafa), Gajah (Elephas maximus

sumatrensis), Ungko (Hilobaatidae), Trenggiling (Manis javanica)

dan berbagai jenis burung seperti Rangkong (Beuceratidae), Punai

dan lain sebagainya.

Di samping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai

tempat wisata juga terdapat beberapa obyek yang dapat dinikmati,

antara lain : sumber air, panorama alam hutan.Beberapa Kegiatan

wisata yang dapat dilakukan antara lain : lintas alam, dan

berkemah. Sarana kemudahan yang ada antara lain pendopo, jalan

masuk, jalan setapak dari semen, jalan utama, tempat parkir, pintu

gerbang, MCK, jembatan dan camping ground. TAHURA Sultan

Syarif Kasim terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan

kota Pekan Baru - Minas - Duri - Dumai, dapat dicapai dengan

kendaraan darat 1,5 jam dari kota Pekan Baru.

Dari pengamatan yang dilakukan pada kunjungan tanggal 10 juni

2012 lalu, kondisi hutan memang sangat luas sekitar ±6 ha. Selain

terdapat berbagai jenis pohon, di dalam hutan tersebut juga

terdapat aliran Anak Sungai Takuana Sungsang dan taman bermain

untuk anak-anak. Ada juga fasilitas umum seperti mushalla,

pendopo dan WC. Disamping itu, juga terdapat tempat pembibitan

untuk beberapa jenis pohon. Dokumentasi kondisi eksisting Tahura

SSK dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sri, Wulan 7

Page 8: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Gambar 2.1 Keterangan mengenai Tahura SSK

Sri, Wulan 8

Page 9: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sri, Wulan 9

Page 10: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Gambar 2.2 Kondisi hutan dan fasilitas yang ada didalam

Tahura SSK

Sri, Wulan 10

Page 11: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Gambar 2.3 Lokasi pembibitan

Sri, Wulan 11

Page 12: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Gambar 2.4 Beberapa tanda (warning) yang ada di dalam

hutan

Sri, Wulan 12

Page 13: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

2.2 Pembahasan

Fokus kepada fungsi hutan sebagai penyedia air, Tahura SSK masih

memenuhi fungsinya. Di dalam Tahura terdapat aliran Anak Sungai

Takuana Sungsang yang masih mengalir. Namun, air anak sungai

tersebut keruh. Hal tersebut bisa dikarenakan faktor tanah

setempat yang pada waktu hujan air di anak sungai tersebut

menjadi keruh. Kondisi eksisting anak sungai takuana sungsang

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Kondisi hutan taman raya masih sejuk dan asri yang mana kondisi

pohon masih terjaga akan pepohonan serta sumber air yang ada

dihutan masih ada, tetapi air yang terdapat sangat keruh karena

foktor tanahnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumya.

Sri, Wulan 13

Page 14: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sri, Wulan 14

Page 15: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Sumber: Dokumentasi Pengamatan

Gambar 2.5 Kondisi eksisting anak sungai

Sri, Wulan 15

Page 16: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil kunjungan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif

Kasim, Pekanbaru kita dapat mengetahui kondisi hutan yang

sebenarnya.

Mengetahui keadaan hutan yang masih terjaga akan sumber air

dan pepohonannya, karena hutan taman raya ini melakukan

pembibitan pohon. Apabila melakukan penebangan, petugas

melakukan penanaman pohon kembali (reboisasi).

3.2 Saran

Sebaiknya penjagaan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif

Kasim harus lebih ketat karena masih adanya penebangan liar

yang terjadi (ilegal loging).

Pengunjung yang datang atau bermain di kawasan Taman

Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim sebaiknya dilakukan

pengawasan karena selain kondisi hutan yang luas dan juga

didalam hutan masih terdapat binatang buas, maka dari itu

harus selalu waspada.

Karena Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim ini

merupakan hutan wisata dan rekreasi, maka kebersihan harus

tetap dijaga agar pengunjung yang datang tetap nyaman.

Sri, Wulan 16

Page 17: konserling (Autosaved)

Teknik lingkungan

Konservasi Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dephut.go.id/informasi/statistik/Stat2002/

PHKA/PHKA.htm

http://blogmhariyanto.blogspot.com/2010/02/hutan-

konservasi.html

Sri, Wulan 17