konjungtivitis purulenta 1

Upload: rendyaprianpriatama

Post on 06-Jul-2018

272 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    1/23

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva atau radang selaput

    lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis purulenta

    adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan sekret purulen seperti nanah,

    terkadang disertai adanya pseudomembran sebagai massa putih di konjungtiva

    tarsal.1

    Konjungtivitis purulenta ditemukan pada orang dewasa atau pada anak-

    anak dan bayi. Tersering pada bayi baru lahir pervaginam yang ibunya menderita

     penyakit gonore atau klamidia.

    Resiko terjadinya konjungtivitis purulenta pada bayi baru lahir (oftalmia

    neonatorum dari ibu yang tidak mendapat pengobatan gonore adalah sekitar !"#

     berdasarkan laporan dari suatu studi di $merika. %revalensi terjadinya

    konjungtivitis purulenta pada dewasa, baik laki-laki ataupun perempuan adalah

    sama.

    Konjungtivitis dibedakan bentuk akut dan kronis.1  %embagian

    konjungtivitis berdasarkan kausanya yaitu & konjungtivitis bakteri, konjungtivitis

    virus, konjungtivitis klamidia, konjungtivitis alergi.',!  Konjungtivitis juga bisa

    disebabkan oleh iritasi yang disebabkan oleh debu, asap dan polusi udara lainnya,

     pemakaian lensa kontak terutama dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan

    konjungtivitis .

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    2/23

    )ejala umum pada konjungtivitis adalah mata merah dan pedes seperti

    kelilipan, gejala lainnya adalah mata berair, mata terasa nyeri, mata terasa gatal,

     pandangan kabur, peka terhadap *ahaya, terbentuk keropeng pada kelopak mata

    ketika bangun pada pagi hari. )ejala khusus pada kelainan konjungtiva adalah

    terbentuknya sekret. +ekret merupakan produk kelenjar yang pada konjungtiva

     bulbi dikeluarkan oleh sel goblet. +ekret konjungtiva bulbi pada konjungtivitis

    dapat bersifat &

    • $ir, kemungkinan disebabkan infeksi virus atau alergi

    • %urulen, oleh bakteri atau chlamydia

    • engket, oleh alergi atau vernal, dan

    • +erous, oleh adenovirus.1

    )ejala pada konjungtivitis purulenta pada umumnya sama seperti konjungtivitis

    yang lain, hanya sekret yang terjadi adalah purulen.

    %enatalaksanaan konjungtivitis purulenta yang disebabkan oleh  Neisseria

     gonorrhoeae atau Chlamydia trachomatis adalah dengan antibiotik.

    %rognosis konjungtivitis purulenta yang disebabkan oleh Chlamydia

    trachomatis lebih baik daripada yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    3/23

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Struktur Anatomi dari Konjungtiva

    Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis yang membatasi

     permukaan dalam dari kelopak mata dan melipat ke belakang membungkus

     permukaan depan dari bola mata, ke*uali bagian jernih di tengah-tengah mata

    (kornea. embran ini berisi banyak pembuluh darah dan berubah merah saat

    terjadi inflamasi. Konjungtiva terdiri dari tiga bagian&

    1 Konjungtiva a!"#ra!i$ % menutupi permukaan posterior dari

     palpebra dan dapat dibagi menjadi marginal, tarsal, dan orbital

    konjungtiva. 

    a arginal konjungtiva memanjang dari tepi kelopak mata

    sampai sekitar 'mm di belakang kelopak mata menuju

    lengkung dangkal, sulkus subtarsalis. +esungguhnya

    merupakan /ona transisi antara kulit dan konjungtiva

    sesungguhnya.

     b Tarsal konjungtiva bersifat tipis, transparan, dan sangat

    vaskuler. enempel ketat pada seluruh tarsal plate  pada

    kelopak mata atas. %ada kelopak mata bawah, hanya menempel

    setengah lebar tarsus. Kelenjar tarsal terlihat lewat struktur ini

    sebagai garis kuning.

    * 0rbital konjungtiva berada diantara tarsal plate dan forniks.

    ' Konjungtiva #u!#ari$ % menutupi sebagian permukaan anterior bola

    mata. Terpisah dari sklera anterior oleh jaringan episklera dan kapsula

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    4/23

    Tenon. Tepian sepanjang !mm dari konjungtiva bulbar disekitar kornea

    disebut dengan konjungtiva limbal. %ada area limbus, konjungtiva,

    kapsula Tenon, dan jaringan episklera bergabung menjadi jaringan

     padat yang terikat se*ara kuat pada pertemuan korneosklera di

     bawahnya. %ada limbus, epitel konjungtiva menjadi berlanjut seperti

    yang ada pada kornea.   konjungtiva bulbar sangat tipis. Konjungtiva

     bulbar juga bersifat dapat digerakkan, mudah melipat ke belakang dan

    ke depan. %embuluh darah dengan mudah dapat dilihat di bawahnya.

    i dalam konjungtiva bulbar terdapat sel goblet yang mensekresi

    musin, suatu komponen penting lapisan air mata pre-kornea yang

    memproteksi dan memberi nutrisi bagi kornea.

    ! &ornik$ % bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian

     posterior palpebra dan bola mata. 2orniks konjungtiva berganbung

    dengan konjungtiva bulbar dan konjungtiva palpebra. apat dibagi

    menjasi forniks superior, inferior, lateral, dan medial forniks. 

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    5/23

    )ambar '. +truktur anatomi dari *onjungtiva

    ikutip dari Khurana $K. isease of The 3onjun*tiva. alam& 3omprehensive

    0phthalmology. th edition. 4ew elhi& 4ew $ge 5nternational(% imited6 '""7

    2.2.  Struktur Hi$to!ogi$ dari konjungtiva

    ' Lai$an "it"! konjungtiva terdiri dari&

    a. arginal konjungtiva mempunyai epitel tipe stratified skuamous lapis 8.

     b. Tarsal konjungtiva mempunyai ' lapis epitelium& lapisan superfisial dari

    sel silindris dan lapisan dalam dari sel pipih.

    *. 2orniks dan bulbar konjungtiva mempunyai ! lais epitelium& lapisan

    superfisial sel silindris, lapisan tengan polihedral sel dan lapisan dalam sel

    kuboid.

    d. imbal konjungtiva sekali lagi mempunyai banyak lapisan (8- lapis

    epitelium stratified  skuamous

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    6/23

    ' Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfi*ial dan satu

    lapisan fibrosa (profundus.

    a.  Lapisan adenoid  disebut dengan lapisan limfoid dan terdiri dari jaringan ikat

    retikulum yang terkait satu sama lain dan terdapat limfosit diantaranya. apisan

    ini paling berkembang di forniks. Tidak terdapat mulai dari lahir tetapu

     berkembang setelah !- bulan pertama kehidupan. 9ntuk alasan ini, inflamasi

    konjungtiva pada bayi baru lahir tidak memperlihatkan reaksi folikuler. 

     b. Lapisan fibrosaTerdiri dari jaringan fiber elastik dan kolagen. ebih tebal

    daripada lapisan adenoid, ke*uali di regio konjungtiva tarsal dimana pada tempat

    tersebut struktur ini sangat tipis. apisan ini mengandung pembuluh darah dan

    saraf konjungtiva. :ergabung dengan kapsula tenon pada regio konjungtiva

     bulbar. 

    ' Konjungtiva m"mun(ai dua ma)am k"!"njar* (aitu%

    1 K"!"njar $"kr"tori mu$in.  ereka adalah sel goblet(kelenjar 

    uniseluler yang terletak di dalam epitelium, kripta dari ;enle(ada

    apda tarsal konjungtiva dan kelenjar an/(pada konjungtiva limbal.

    Kelenjar-kelenjar ini menseksresi mukus yang mana penting untuk 

    membasahi kornea dan konjungtiva. 

    ' K"!"njar !akrima!i$ ak$"$oriu$, mereka adalah& 

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    7/23

    a Kelenjar dari Krause(terletak pada jaringan ikat konjungtiva di

    forniks, sekitar 'mm pada forniks atas dan

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    8/23

    d. pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka panjang.

    2.. K!a$i,ika$i Konjungtiviti$

    1. :erdasarkan waktu&

    • $kut

    • kronis

    '.

    :erdasarkan penyebabnya&1

     Konjungtivitis akut bacterial 

    • Konjungtivitis blenore

    • Konjungtivitis gonore

    • Konjungtivitis difteri

    • Konjungtivitis folikuler 

    • Konjungtivitis angular 

    • Konjungtivitis mukokataral

    • :lefarokonjungivitis

     Konjungtivitis akut viral 

      Keratokonjungtivitis epidemika

     

    emam faringokonjungtiva

     

    Keratokonjungtivitis herpetik 

     

    Keratokonjungtivitis 4ew 3astle

     

    Konjungtivitis hemoragik akut

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    9/23

     Konjungtivitis akut jamur 

     Konjungtivitis akut alergik 

    • Konjungtivitis vernal

    • Konjungtivitis flikten

    /am#ar 2. 0a*# konjungtiviti$#akt"ri* konjungtiviti$ vira!

    /am#ar +. 0a*# konjungtiviti$a!"rgi* 0)*d konjungtiviti$Jamur

    Diagno$a Banding Konjungtiviti$

    Tanda Konjungtiviti$ Iriti$ K"ratiti$

    a   b

    c

    ba

    c d

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    10/23

    Tajam penglihatan 4ormal Turun nyata Turun nyata

    +ilau Tidak ada 4yata 4yata

    +akit %edes, rasa kelilipan +akit +akitata merah 5njeksi konjungtival 5njeksi siliar 5njeksi siliar  

    +ekret +erous, mukos,purulen Tidak ada Tidak ada

    engket kelopak Terutama pagi hari Tidak ada Tidak ada

    %upil 4ormal enge*il enge*il (!

    Tensi 4ormal, tidak terkena

    :iasanya normal atau

    rendah (pegal

    normal

    iagnosa :anding Tipe Konjungtivitis yang la/im

    K!inik3$ito!ogi 4ira! Bakt"ri K!amidiaAtoik 

    0a!"rgi

    )atal inim inim inim ;ebat

    ;iperemia %rofuse +edang +edang +edang

    ?ksudasi inim engun*ur engun*ur inim

    $denopati

     preurikular a/im @arang

    a/im hanya

    konjungtivitis

    inklusi

    Tidak ada

    %ewarnaan

    kerokan A eksudatonosit :akteri, %4 %4, %lasma sel ?osinofil

    +akit tenggorokan Kadang Kadang Tidak pernah Tak pernah(!

    2.5. Konjungtiviti$ Puru!"nta

      5nfeksi kuman  Neisseria gonorrhoeae (gonokok atau meningokokatau

    Chlamydia trachomatis (klamidia okulogenitalharus dipikirkan ketika sekret

    yang ada adalah purulen.8

    i klinik kita akan melihat penyakit ini dalam bentuk oftalmia neonatorum

    (bayi berusia 1-! hari, konjungtivitis gonore infantum (usia lebih dari 1" hari

    dan konjungtivitis gonore adultorum. )ambaran klinis konjungtivitis purulen

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    11/23

    adalah berupa sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 1' jam hingga 8

    hari, disertai perdarahan subkonjungtiva dan konjungtiva kemotik.1

    Konjungtivitis dapat menyebar melalui kontak dengan tangan ketika

    menggosok mata atau menyentuh kontak lens setelah menyentuh alat kelamin

    yang terinfeksi.

    +ekret pada konjungtivitis yang disebabkan baik oleh kuman  Neisseria

     gonorrhoeae  ataupun Chlamydia trachomatis, adalah purulen seperti nanah.

    9ntuk membedakan kuman penyebabnya adalah dengan memeriksakan sekretnya.

    2.6. Konjungtiviti$ /onor"

    A. D",ini$i

    Konjungtivitis )onore ()0 adalah radang selaput mata luar, hiperakut

    dengan sekret purulen (kuning kental seperti nanah yang disebabkan oleh

    kuman  Neisseria gonorrhoeae.7 Neisseria gonorrhoeae  yang merupakan

     bakteri gram-negatif, intraselular, dan aerobik diplokokus. )onorrhoeae paling

    sering ditransmisikan melalui hubungan seksual, selain itu dapat juga

    ditransmisikan dari ibu ke neonatus saat proses kelahiran, neonatus terinfeksi

    karena melewati traktus genitalia ibu yang telah terinfeksi 4eisseria

    gonorrhoeae, sehingga menyebabkan ophthalmia neonatrum dan infeksi

    neonatal sistemik.

    B. Eid"mio!ogi

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    12/23

    Risiko terjadinya oftalmia gonokokal pada bayi baru lahir dari ibu yang

    tidak mendapat terapi gonore adalah sekitar !"#.1",11

    )ambar oftalmia gonokokal neonatorum

    7. /am#aran K!ini$

    )onokok merupakan kuman yang sangat patogen, virulen dan bersifat

    invasif sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat. %ada neonatus

    infeksi konjungtiva terjadi pada saat berada pada jalan kelahiran, sedang pada

     bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang menderita penyakit tersebut.

    %ada orang dewasa penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit kelamin

    sendiri.

    )ejala yang mun*ul adalah mata merah hiperakut berdurasi kurang dari

    minggu dengan sensasi benda asing. ata terasa seperti di BlemB, sehingga

    susah untuk dibuka, terutama saat pagi hari bangun dari tidur, dengan disertai

    sekret yang purulen. %eriode inkubasi konjungtivitis ' sampai 7 hari. %apil

    konjungtiva, punktat keratitis superfi*ial, dan kemosis juga sering didapati.

    +elain itu terkadang dapat ditetemukan perdarahan subkonjungtiva

    (sub*onjun*tival hemorrhage, pseudomembranCtrue membrane, dan nodus

     preaurikular. %ada keadaan kronis atau berat dapat terjadi ulserasi marginal

    dengan uveitis anterior yang disebabkan oleh infiltrasi subepitel *ornea perifer 

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    13/23

    8,ta!mia /onokoka! N"onatorum

    %ada periode perinatal, manifestasi klinis gonore yang paling sering adalah

    oftalmia gonokokal neonatorum. )ambaran klinis yang terlihat jelas berupa,

    konjungtivitis purulen yang terjadi ' sampai 8 hari setelah kelahiran melalui

    kanal vagina ibu yang terinfeksi kuman Neisseria gonorrhoeae. @ika oftalmia

    gonokokal neonatorum tidak diobati, dapat berlanjut se*ara *epat menjadi

    ulkus kornea, perforasi bola mata, dan kebutaan. Konjungtivitis gonokokal

    kronis ringan yang terjadi selama ! bulan telah dilaporkan pada seorang bayi

    usia bulan.<

    Konjungtiviti$ /onor" ada 8rang D"9a$a

    %ada orang dewasa terdapat ! stadium penyakit yaitu infiltratif, supuratif 

    dan penyembuhan.

    %ada stadium infiltratif ditemukan kelopak dan konjungtiva yang kaku

    disertai rasa sakit pada perabaan. Kelopak mata membengkak dan kaku

    sehingga sukar dibuka. Terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    14/23

    superior sedang konjungtiva bulbi merah, kemotik dan menebal. %ada

    umumnya menyerang satu mata terlebih dahulu dan biasanya kelainan ini pada

    laki-laki didahului pada mata kanannya.

    %ada stadium supuratif terdapat sekret. %ada orang dewasa sekret tidak 

    kental sama sekali, berbeda dengan oftalmia neonatorum yang biasanya

    mengenai kedua mata dengan sekret kuning kental yang kemudian menjadi

     purulen.

    )ambar Konjungtivitis gonore pada dewasa

    +tadium penyembuhan, pada orang dewasa penyakit ini berlangsung

    selama minggu dan tidak jarang ditemukan pembesaran disertai rasa sakit

    kelenjar preaurikel.1

    D. Pato,i$io!ogi

     4eisseria gonorrhoeaemenempelpadamukosaselhos, dalamwaktu '-<

     jam, penetrasi melalui dan melewati sel menuju spatium sub epitelial.

    Respondari host adalah invasi neutofil, kemudian diikuti pengelupasan epitel,

     pembentukan mikro abses sub mukosa, dan se*ret purulen. @ika tidak 

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    15/23

    diberikan terapi, maka neutrofil akan digantikan dengan infiltrasi makrofag

    dan limfosit.

    i klinik penyakit ini dijumpai dalam bentuk ophthalmia neonatrum

    (bayiberusia 1-! hari, konjungtivitis gonore infantum (usialebihdari 1" hari,

    dan konjungtivitis gonorea dultorum.

    %ada orang dewasa penyakit ini memiliki tiga stadium, yaitu stadium

    infiltrative, stadium supuratif, dan stadium penyembuhan.

    %ada stadium infiltrative kelopak mata dan konjungtiva kaku, disertai rasa

    sakit saat perabaan. Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar 

    dibuka.Terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior,

    konjungtiva bulbi memerah, kemotik, dan menebal .%ada orang dewasa

    terdapat perasaan sakit pada mata dan gejala infeksiumum.%ada umumnya

    menyerang satu mata terlebih dahulu.

    +tadium supuratif, pada stadium initer dapat se*ret kental.%ada bayi

    mengenai kedua mata dengan sekretku ningkental.:ila masih dini se*ret

    dapat serous yang kemudian akan menjadi kental dan purulen. %ada orang

    dewasa se*ret tidak terlalu kental

     

    E. Diagno$i$

    iagnosis pasti penyakit ini adalah dengan pemeriksaan sekret dengan

     pewarnaan metilen biru atau pewarnaan gram, dimana akan terlihat diplokok 

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    16/23

    intraselular atau ekstraselular leukosit. +ifat  Neisseria gonorrhoeae adalah

    gram negatif. 0rangtua juga diperiksa duh tubuh di genitalia eksterna.

    &. T"rai

    %engobatan segera dimulai bila pada pewarnaan gram terdapat diplokok 

     batang intraselular gram negatif dan sangat di*urigai konjungtivitis gonore.

    :erhubung seringnya timbul penyulit dan sangat menular, maka

     penderitasebaiknya dirawat dan di isolasi serta sekret dibersihkan dengan

    kapas yang dibasahi air bersih (direbus atau dengan garam fisiologik setiap D

     jam. Kemudian diberikan salep mata )entamisin setiap !" menit pada jam

     pertama, setelah itu diberikan setiap 1 jam selama ! hari. $ntibiotik sistemik 

    diberikan sesuai dengan pengobatan gonokokus.

    +aat ini pemberian konjungtivitis gonore diberi topikal dan sistemik.

    %emberian topikal dengan pemberian salep Tetra*y*line ;3 1 # atau

    3iprofloEa*in ",! # yang diberikan minimal kali sehari pada neonatus dan

    diberikan tiap ' jam sekali pada penderita dewasa, dilanjutkan sampai 8 kali

    sampai terjadi resolusi. +ebelum diberikan salepCtetes mata, sekret harus

    dibersihkan terlebih dahulu. %emberian sistemik pada orang dewasa diberikan

     peni*ilin ) ,< juta 59 intramuskular dalam dosis tunggal ditambah dengan

    %robene*id 1 gram peroral, atau ampi*ilin dosis tunggal !,8 gram peroral.

    %ada neonatus dan anak-anak injeksi peni*ilin diberikan dengan dosis 8"."""-

    1"".""" 59Ckg::. :ila penderita tidak tahan atau resisten dengan obat-obat

    derivat peni*ilin bisa diberi Thiamfenikol !,8 gram dosis tunggal atau

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    17/23

    tetra*y*line 1,8 gram dosis intial dilanjutkan dengan kali 8""mgChari atau

    dapat diberikan *efriaksone (Ro*ephin atau $/ithromy*in (FithromaE dosis

    tinggi.

    %ada stadium penyembuhan semua gejala sangat berkurang. %engobatan

    diberhentikan bila pemeriksaan mikroskopik yang dibuat setiap hari

    menghasilkan ! kali berturut-turut negatif (tidak ada diplokok dengan

     pewarnaan metilen biru atau pewarnaan gram.

    Konjuntivitis gonore dengan penyulit pada kornea, topikal dapat diberikan

    *iprofloksasin ",!# dengan *ara pemberian ;ari 5, 1-' tetes setiap 18 menit

    selama jam6 ;ari 55, ' tetes tiap 1 jam6 ;ari 555-G5H, ' tetes tiap jam.

    0bat-obat topikal yang lain dapat diberikan ba*itra*in, Han*omy*in,

    3ephaloridin, 3epha/olin, )entamy*in, Tobramy*i, 3arbeni*ilin, dan

    %olymyEin :. %engobatan sistemik diberikan tanpa penyulit selain obat-obat

    spesifik 4eisseria )onorea dapat diberikan siklopegik (+*opolamin",'8# '-!

    kali setiap hari untuk menghilangkan nyri karena spasme siliar dan men*egah

    sinekia. an apabila ada bahaya mengan*am atau perforasi dapat dilakukakn

    operasi flap konjungtiva Ipartial *onjungtival bridge flapB.

    %en*egahan se*ara klasik $g4o! 1 # pada setiap bayi yang baru lahir.

    engan *ara ini dapat terjadi penyulit akibat terteteskan $g40!

     berkonsentrasi lebih yang terendap pada larutannya sehingga mengakibatkan

    kerusakan atau luka bakar kimia pada kornea. 3ara yang lebih aman adalah

    membersihkan mata bayi segera setelah lahir dengan larutan borisi dan

    memberikan salep kloramfenikol. Konjungtivitis purulen pada bayi sebaiknya

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    18/23

    dibedakan dengan oftalmia neonatarum lainnya seperti klamidia

    konjungtivitis, infeksi bakteri lainnya, virus dan jamur.

    /. Progno$i$

    Konjungtivitis gonore adalah satu-satunya peradangan selaput mata luar 

    yang dapat menyebabkan kebutaan, yang dimulai dengan keratitis, tukak 

    kornea sampai terjadi perforasi kornea dan peradangan bola mata sehingga

    menimbulkan kebutaan tanpa didahului oleh trauma. ;al ini disebabkan

    kuman  Neisseria gonorrhoeae  mengandung en/im proteolitik yang dapat

    merusakCmeluluhkan kornea, sehingga prognosisnya kurang baik.',,>

    H. P"n)"ga:an

    9ntuk men*egah konjungtivitis, kepada bayi baru lahir se*ara rutin

    diberikan tetes mata )entamisin. Kepada bayi yang orangtuanya menderita

    gonore diberikan suntikan antibiotik 3efotaEim.1" 3ara yang lebih aman ialah

    dengan membersihkan mata bayi segera setelah lahir dengan larutan borisi dan

    memberikan tetes mata )entamisin.1

    2.;. Konjungtiviti$ Ink!u$i

    A. D",ini$i

    Konjungtivitis inklusi merupakan penyakit okulogenital yang disebabkan

    oleh kuman Chlamydia trachomatis serotip sampai K, yang merupakan

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    19/23

     penyakit kelamin (uretra, prostat, serviks dan epitel rektum, dengan masa

    inkubasi 8-1" hari.

    B. Eid"mio!ogi

    0ftalmia neonatorum infeksi dengan Chlamydia dapat men*apai 18-'"#.

    +ekitar setengah dari bayi yang lahir dengan ibu yang terinfeksi yang tidak 

    diobati akan menderita penyakit ini.11,1'

    7. /am#aran K!ini$

    Konjungtivitis inklusi, juga dikenal sebagai konjungtivitis inklusi neonatal

     pada bayi yang baru lahir. %ada dewasa juga disebut sebagai blennorrhea

    inklusi, konjungtivitis klamidia, atau swimming pool conjungtivitis.

    Konjungtivitis okulogenital pada bayi timbul !-8 hari setelah lahir. %ada

     bayi dapat memberikan gambaran konjungtivitis purulen.

    %ada orang dewasa dapat dalam beberapa bentuk, yaitu konjungtiva

    hiperemik, kemotik, pseudomembran, folikel yang nyata terutama pada

    kelopak bawah, dan tidak jarang memberikan gambaran seperti hipertrofi

     papil disertai pembesaran kelenjar preaurikel.1,1!

     an biasanya juga disertai

    dengan riwayat mata merah beberapa minggu sampai beberapa bulan, mata

    merah yang lengket, dan berair. +eringkali gejalanya hanya terdapat pada satu

    mata saja.1'

    D. Diagno$i$

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    20/23

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    21/23

    5nfeksi pada neonatus dapat di*egah dengan pemberian tetes mata

    )entamisin pada konjungtiva *ul-de-sa* saat lahir.11

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    22/23

    BAB III

    KESI

  • 8/16/2019 Konjungtivitis purulenta 1

    23/23

    DA&TA= PUSTAKA

    1. 5lyas, ;.+. 5lmu %enyakit ata. ?disi !. :alai %enerbit 2akultas

    Kedokteran 9niversitas 5ndonesia. @akarta. '"".

    '. 5lyas, ;.+. 5lmu %enyakit ata 9ntuk okter 9mum dan ahasiswa

    Kedokteran. ?disi '. +agung +eto. @akarta. '""'.

    !.  http&CCwww.4etoktor.*o.ukC3onjun*tivitis (inflammation of the eye.htm

    . http&CCwww.indonesiaindonesia.*omCfC1!'"1-konjungtivitisC

    8.  http&CCwww.$meri*an $*ademi of 2amily physi*ianC*onjun*tivitis.htm

    *lini*C*onjun*tivitis.htm

    .  http&CCwww.rsmyap.*omC*ontentCviewC1!C'>C

    7.  http&CCwww.deEa mediaCinfeksi gonore pada anak.htm

    AidobatMA95M'""7"71

    1". http&CCwww.lifesteps.*omCgmC$to/Cen*yCin*lusion*onjun*tivitispr.jsp

    11. http&CCwww.*hlamydiae.*omCrestri*tedCdo*sCinfe*tionsCadult*onjun*tivitis

    .asp

    1'.  http&CCwww.histopathology-india.netCin*lusion*onjun*tivitis.htm

    1!. Houghan, aniel ), $sbury, Taylor. Riordan-?va, %aul. Oftalmologi

    Umum !eneral Ophthalmology". ?d. 1. =idya edika, @akarta & '""".

    http://www.netdoktor.co.uk/Conjunctivitis%20(inflammationhttp://www.indonesiaindonesia.com/f/13201-konjungtivitis/http://www.american/http://www.rsmyap.com/content/view/13/29/http://www.dexa/http://www.cleveland/http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=402&idktg=19&idobat=&UID=20070718143134125.161.2.9http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=402&idktg=19&idobat=&UID=20070718143134125.161.2.9http://www.lifesteps.com/gm/Atoz/ency/inclusion_conjunctivitis_pr.jsphttp://www.chlamydiae.com/restricted/docs/infections/adult_conjunctivitis.asphttp://www.chlamydiae.com/restricted/docs/infections/adult_conjunctivitis.asphttp://www.histopathology-india.net/inclusion_conjunctivitis.htmhttp://www.indonesiaindonesia.com/f/13201-konjungtivitis/http://www.american/http://www.rsmyap.com/content/view/13/29/http://www.dexa/http://www.cleveland/http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=402&idktg=19&idobat=&UID=20070718143134125.161.2.9http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=402&idktg=19&idobat=&UID=20070718143134125.161.2.9http://www.lifesteps.com/gm/Atoz/ency/inclusion_conjunctivitis_pr.jsphttp://www.chlamydiae.com/restricted/docs/infections/adult_conjunctivitis.asphttp://www.chlamydiae.com/restricted/docs/infections/adult_conjunctivitis.asphttp://www.histopathology-india.net/inclusion_conjunctivitis.htmhttp://www.netdoktor.co.uk/Conjunctivitis%20(inflammation