konflik, kerjasama dan perdamaian

22
DISUSUN OLEH : 1. ANGGA HERMAWAN 2. BINTANG SYAHRONI PUTRI 3. YUDHI PRASETYO

Upload: baan-crow

Post on 11-Jul-2015

241 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

DISUSUN OLEH :1. ANGGA HERMAWAN

2. BINTANG SYAHRONI PUTRI3. YUDHI PRASETYO

Page 2: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

KONFLIK

Page 3: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Konflik berasal dari kata kerja Latin

configere yang berarti saling memukul.

Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai

suatu proses sosial antara dua orang atau

lebih (bisa juga kelompok) dimana salah

satu pihak berusaha menyingkirkan pihak

lain dengan menghancurkannya atau

membuatnya tidak berdaya.

Page 4: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Page 5: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.

3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

4. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.

Page 6: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Ada 3 teori konflik yang menonjol dalam ilmu sosial :1. Teori Konflik C. Greetz Tentang Primordialisme

a. Konflik politik di sebabkan oleh ikatan primordialisme yang mengalami percampur adukan antara ke setiaan politik dengan kesetiaan primordial.b. Solidaritas kelompok sangat mempengaruhi konflik politik dapat berkembang.c. Sumber solidaritas kelompok adalah ikatan-ikatan primordial yang menjadi perekat kelompok primordial bersangkutan.d. Ikatan primordial inilah yang melahirkan sentimen primordial dan kesetiaan primordial.

Page 7: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

2. Teori Konflik Karl Marx Tentang Pertentangan Kelasa. Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas”, sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.b. Kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja Internasional.c. Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk bernegara.d. Hasil dari pergerakan ini yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.

Page 8: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

3. Teori Konflik James Scott Tentang Patron

Klien

a. Sekelompok informal figur yang

berkuasa dan memiliki posisi memberikan

rasa aman, pengaruh atau keduanya.

Sebagai imbalan, pengikutnya

memberikan loyalitas dan bantuan pribadi

kepada patronnya.

Page 9: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

Page 10: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

Page 11: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.

Page 12: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :

Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

Konflik antar atau tidak antar agama Konflik antar politik. konflik individu dengan kelompok

Page 13: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut : meningkatkan solidaritas sesama anggota

kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.

keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. perubahan kepribadian pada individu, misalnya

timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa

manusia. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak

yang terlibat dalam konflik.

Page 14: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Kompetisi : suatu bentuk interaksi sosial yang berupa persaingan.

Kompetisi : Proses sosial di mana pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok bersaing untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

Contoh : Pertandingan bola, yang dipimpin oleh wasit yang tidak adil akan memunculkan konflik pada kedua club.

Page 15: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

ketidakadilan adalah dimana

seseorang maupun kelompok merasa

dirugikan salah satu atau keduanya.

Contoh : Pada saat pemilihan ketua RT, data

yang berada dipanitia pemilihan tidak

valid, karena salah satu kelompok berlaku

curang, dan kelompok yang lain otomatis

merasa dirugikan.

Page 16: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Page 17: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

• Kontak diperlukan untuk mendekatkan pihak-pihak yang sedang konflik.

• Kontak dapat menghasilkan 2 input yaitu : Interaksi yang positif Adanya kesetaraan status dari kedua belah pihak

Ditunjang oleh penguasa atau pengatur

Situasi tidak kompetitif

Interaksi yang negatif Tidak adanya kesetaraan atau diskriminasi untuk salah satu

pihak

Tidak ditunjang dengan penguasa yang dapat mengaturpihak yang terlibat dalam kontak tersebut

Situasi tidak kondusif

Page 18: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Pengertian Kerja sama adalah suatu

usaha bersama antara orang perorangan

atau kelompok untuk mencapai tujuan

bersama. Kerja sama merupakan interaksi

yang paling penting karena pada

hakikatnya manusia merupakan makhul

sosial

Page 19: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam

masyarakat adalah sebagai berikut:

• Bargaining perjanjian mengenai pertukaran barang-

barang dan jasa antarindividu maupun antar kelompok

• Kooptasi proses penerimaan unsu-unsur baru dalam

kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu

organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari

terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas

organisasi yang bersngkutan.

Page 20: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

• Koalisi gabungan atau kombinasi dua kelompok

atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha

untuk mencapai tujuan tersebut.

• Joint Venture bentuk kerja sama yang dilakukan

oleh dua orang/ perusahaan dalam melaksanakan

suatu pekerjaan/ proyek.

• Kerukunan bentuk kerja sama yang paling

sederhana dan mudah diwujudkan dalam kehidupan

bermasyarakat

Page 21: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

• Perdamaian adalah usaha manusia untuk meredakan

pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan

(Akomodasi)

• Akomodasi dapat ditempuh dengan berbagai cara, yaitu :

Gencatan senjata Penangguhan permusuhan untuk jangka

waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang

tidak boleh diganggu

Abitrasi suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh

pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta

ditaati oleh kedua belah pihak.

Page 22: Konflik, Kerjasama dan Perdamaian

Konsiliasi usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-

pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan

bersama.

Stalemate keadaan ketika kedua belah pihak yang

bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu

berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang.

Adjudication penyelesaian perkara atau sengketa di

pengadilan.

Mediasi penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi

tidak diberikan keputusan yang mengikat.