konflik antara indonesia dan belanda bidang studi sejarah

19
SEJARAH KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 2 XI IPA 7 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Upload: anisa-istiqamah

Post on 29-May-2015

2.336 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

History Don't forget our history... Proud to share any ppt to you.

TRANSCRIPT

Page 1: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

SEJARAHKONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA PADA TAHUN

1945-1949

KELOMPOK 2XI IPA 7

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Page 2: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KELOMPOK 2

KELOMPOK 2

1. ANISA AL ISTIQAMAH (05)

2. ERIKA AINUN ZAKINAH IKHSAN (11)

3. AUDREY OCTAVIANY ()

4. EDDY RIPHANDY Y.A.()

5. SITI HAFSA BUSMAN ()

Page 3: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

PENDAHULUAN

Perjuangan heroik rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan sungguh tidak bisa diabaikan begitu saja, mereka bahu-membahu dengan segala golongan tanpa mengenal rasa lelah, takut serta kelaparan. Berjuang menghadapi desingan peluru dan gerombolan persenjataan modern milik para penjajah. Sungguh perjuangan yang sangat menguras tenaga dan air mata, mengorbankan segalanya baik nyawa ataupun harta. Beribu bahkan berjuta nyawa rakyat Indonesia melayang demi kemerdekaan bangsa ini, mereka rela menyerahkan nyawanya demi anak cucunya.

Namun saat setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, terdapat pihak-pihak yang berusaha untuk mengembalikan Indonesia sebagai jajahan Belanda. Hal ini dikarenakan pemerintah Belanda merasa masih mempunyai historiesch recht (hak sejarah) untuk meneruskan pemerintahan kolonialnya.

Page 4: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

Hal ini juga didasarkan dari perjanjian yang dilakukan Inggris dengan Belanda yang disebut Civil Affairs Aggreement pada tanggal 24 Agustus 1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepada NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Oleh sebab itu, Belanda dengan organisasi pemerintahannya, NICA, membonceng tentara Sekutu kembali ke Indonesia.

Maksud kedatangan Sekutu ke Indonesia adalah 1) Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang. 2) Membebaskan para tawanan perang dan inteniran Sekutu. 3) Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan. 4) Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil. 5) Menghimpun informasi dan menuntut penjahat perang. Oleh sebab itu, RI menerima kedatangan Sekutu dengan sambutan yang baik. Hanya saja tujuan mereka ternyata ujung-ujungnya ingin merebut kembali Indonesia sehingga menyebabkan terjadinya KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA yang diwarnai dengan aksi heroik dari rakyat Indonesia.

Page 5: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN

BELANDA PADA TAHUN 1945-1949

PERTEMPURAN SURABAYA

10 NOPEMBER 1945

BANDUNG LAUTAN

API

PERTEMPURAN

AMBARAWA

Page 6: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

PERTEMPURAN SURABAYA 10 NOPEMBER 1945

Pada tanggal 25 Oktober 1945 Brigade 29 dari Divisi India Kedua dibawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby mendarat di Surabaya. Pemerintah daerah melarang mereka masuk kota, namun setelah berjanji hanya akan melaksanakan tugas kemanusiaan, pemerintah daerah mengizinkan.

Akan tetapi dalam kenyataannya pasukan Sekutu langsung merebut bangunan-bangunan penting. Sementara itu tersebar pamflet yang berisi perintah kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang. Perintah itu dipandang oleh TKR dan rakyat Indonesia sebagai intervensi terhadap kedaulatan kemerdekaan karena berarti Indonesia tidak diperkenankan untuk melindungi diri sendiri. Apalagi ada gelagat Belanda ingin menggunakan perintah penyerahan senjata itu sebagai cara melemahkan pertahanan Indonesia demi keinginannya untuk kembali menjajah Indonesia. Pada malam hari, tanggal 27 Oktober 1945, pemuda Surabaya menyerang dan memporak-porandakan kekuatan Sekutu.

Pimpinan AFNEI Jakarta meminta bantuan Presiden Soekarno untuk memerintahkan penghentian serangan. Maka Presiden Soekarno, Moh. Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin terbang ke Surabaya. Kemudian diadakan perundingan yang menyepakati dibentuknya Kontak Biro, yang bertugas mencari penyelesaian insiden bersenjata.

Page 7: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

Biro mulai bekerja, pada tanggal 30 Oktober 1945 pecah Insiden Jembatan Merah. Brigadir Jendral Mallaby tewas dalam insiden tersebut. Oleh karena itu Mayor E.C. Mansergh, panglima AFNEI Jawa Timur mengeluarkan ultimatum yang isinya : “Para pemilik senjata harus menyerahkan senjatanya kepada Sekutu sampai dengan tanggal 10 Nopember 1945 pukul 06.00. WIB. Jika tidak dipatuhi, Surabaya akan digempur”.

Rakyat Surabaya bahkan Jawa Timur menolak ultimatum itu. Sehingga pukul 06.00 WIB, tanggal 10 Nopember 1945 Surabaya digempur dari laut dan udara yang disusul serbuan pasukan daratnya. "Arek-arek Suroboyo" dibawah komando Sungkono menyusun kekuatan dan melakukan perlawanan. Sedangkan Bung Tomo mengobarkan semangat perlawanan melalui siaran radio dengan slogan "Merdeka atau Mati”.

Dalam waktu 3 hari, tentara Inggris memang berhasil menguasai kota Surabaya, tetapi serangan-serangan dari TKR dan rakyat di Surabaya berlangsung selama sekitar 3 minggu. Tentara Inggris sangat kewalahan menghadapi pertempuran itu sampai harus mendatangkan bala bantuan dan memborbardir kota Surabaya dengan pesawat terbang dan kapal perangnya. 

Page 8: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

Walaupun akhirnya tentara Inggris berhasil menguasai kota Surabaya, namun pertempuran itu menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia sudah menjadi suatu negara yang berdaulat dan rakyat Indonesia sepenuhnya mendukung kemerdekaan itu sampai rela berjuang mati-matian demi mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan itu. Pertempuran itu juga menjadi semacam pembangkit semangat seluruh rakyat Indonesia untuk tetap mempertahankan kemerdekaan yang diproklamirkan 17 Agustus 1945.

Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan tanggal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan demi menghormati semangat juang arek-arek Suroboyo (sebutan untuk rakyat di Surabaya) yang berjuang mempertahankan kedaulatan sampai gugur di medan perang.

Page 9: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
Page 10: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

BANDUNG LAUTAN API Pasukan Sekutu masuk kota Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 dengan kereta api dari Jakarta atas Izin pemerintah Rl. Masuknya tentara Sekutu dimanfaatkan NICA untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonsia. Tentara Sekutu juga menuntut agar rakyat menyerahkan senjata yang diperoleh dari Jepang. Namun semangat juang rakyat dan para pemuda Bandung tetap berkobar. Pertempuran pun tidak dapat dielakkan demi mempertahankan keutuhan NKRI yang baru saja didirikan. Selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum bahwa selambat-lambatnya tanggal 29 Nopember 1945 kota Bandung bagian utara harus dikosongkan.

Perintah tersebut ditolak, sehingga insiden dengan pasukan Sekutu sering terjadi. Untuk yang kedua kalinya, 23 Maret 1946 pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum agar seluruh kota Bandung dikosongkan.

Karena merasa terancam keselamatannya, pasukan Sekutu meminta tolong pemerintah Rl agar memerintahkan pengosongan kota Bandung atau mundur ke luar kota sejauh 11 km. Sehingga pemerintah Rl di Jakarta memerintahkan TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan kota Bandung.

Page 11: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

Sementara itu dari Panglima Sudirman di markas TRI Yogyakarta memberi instruksi agar kota Bandung tetap dipertahankan. Akhirnya TRI di bawah pimpinan Kolonel Abd. Haris Nasution mematuhi perintah dari Jakarta, namun sebelum meninggalkan kota, mereka menyerang pos-pos Sekutu dan melakukan pembumihangusan kota Bandung bagian selatan. Bandung terbakar hebat dari batas timur Cicadas sampai ke batas barat Andir. Bandung pun seketika menjadi lautan api.

Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu "Halo-Halo Bandung" yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia.

Page 12: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
Page 13: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

PERTEMPURAN AMBARAWA Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik. Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota Magelang, hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti TKR dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan Letkol. M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa.

Page 14: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M.Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.

Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Soerjosoempeno di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol.Isdiman berusaha membebaskan kedua desa tersebut, namun ia gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. Soedirman langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan dadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain. Pada tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulaiterbit, mulailah tembak-menembak antarpasukan. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tankernya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono. Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Kolonel Soedirman pada pertengahan Desember 1945, membuat tentar asekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang.

Page 15: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

KONFLIK IND-BLD

Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi,serangan mulai dilancarkan. Pertempuran berkobar seketika, dan segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat.

Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Sekitar pukul 16.00 WIB, TKR berhasil menguasai Jalan Raya Ambarawa Semarang, dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa berjalan dengan sempurna. Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945. Persediaan logistik maupun amunisi musuh sudah jauh berkurang.

Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang sambil melancarkan aksi bumi hangus pada 15 Desember1945, pukul 17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang pada pihak TKR. Pasukan TKR berhasil merebut benteng pertahanan sekutu yang tangguh. Pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikanny aMonumen Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Page 16: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
Page 17: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

SESI TANYA-JAWAB

Page 18: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
Page 19: KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.