komunikasi atas talian

Upload: nurhayati-ibrahim

Post on 03-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    1/81

    PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

    DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN AKRAB

    Oleh

    DEVIS SINGGIH

    I34061234

    Dosen

    Ratri Virianita, S.Sos, M.Si

    DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

    PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2011

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    2/81

    ABSTRACT

    This research is about relationships that occur in communication

    conducted via the Internet. The study used a descriptive approach with a surveymethod. The respondents were users of Internet services in internet cafes.

    This study focused on the relationship between individual factors (ethnicity,

    language, origin of birth, last education, occupation, income, and gender),

    communication via the internet, and intimate relationships. Based on the results

    obtained, the last education, occupation, gender appear to be associated with

    communications over the Internet. It is seen from the intensity of use of e-mail that

    is high by the majority of Internet users has been characterized by graduating

    college, and has worked, and female gender are a bit more is high in frequency of

    use of social networking. Meanwhile, although based on research results of

    internet users feel the trust and openness that is low, but Internet users feel the

    concern and compassion that is high. It is known to quite fit with the so-calledfalse intimacy by Henline (2006).

    Keywords: Communication, Media, Intimacy.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    3/81

    RINGKASAN

    DEVIS SINGGIH. Penggunaan Internet Sebagai Media Komunikasi Dalam

    Hubungan Akrab. Di bawah bimbingan RATRI VIRIANITA.

    Kegiatan komunikasi begitu penting aplikasinya dalam kehidupan sehari-

    hari. Secara aplikatif, komunikasi memiliki banyak sekali bentuk. Dewasa ini,

    berkat makin majunya teknologi, komunikasi telah berkembang dan berubah

    bentuknya. Media-media komunikasi sudah makin maju, dan mampu memberikan

    pelayanan dan fungsi-fungsi yang lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi.

    Salah satu media yang mampu melakukan hal ini adalah komputer. Melalui

    komputer, kini individu dapat mengakses internet. Internet adalah suatu jaringan

    yang memungkinkan individu-individu untuk saling berhubungan dan

    mengadakan kontak melalui komputer. Internet mampu mengatasi hambatan jarak

    dan waktu yang dahulu dirasakan untuk berkomunikasi.

    Sama seperti komunikasi secara langsung, diasumsikan bahwa komunikasi

    melalui internet juga dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti faktor-faktor individu.

    Dari berbagai sumber, ditemukan pula terdapat faktor-faktor yaitu anonimitas,

    kesamaan, dan kecemasan pribadi yang dirasa berhubungan dengan komunikasi

    melalui internet. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, komunikasi melalui internet

    juga memiliki banyak tujuan dalam aplikasinya. Salah satu tujuan tersebut adalah

    menjalin suatu hubungan dengan orang lain, atau yang disebut juga hubungan

    akrab. Hubungan akrab atau intimasi sendiri dapat dilihat dari adanya self-

    disclosure serta rasa peduli dan sayang antar individu, dan merupakan salah satu

    wujud hasil dari kegiatan berkomunikasi.

    Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi deskrpsi hubungan antara

    faktor-faktor baik faktor individu ataupun faktor lainnya terhadap komunikasi

    melalui internet. Skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui deskripsi hubungan

    antara komunikasi yang terjadi melalui internet dengan intimasi yang terbentuk.

    Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan penelitian di warung internet di

    sepanjang jalan Babakan Raya, Kabupaten Dramaga. Penelitian ini menggunakan

    pendekatan deskriptif dan dilakukan kepada 65 orang responden. Data yang

    digunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan sekunder.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    4/81

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor individu

    yang berhubungan dalam penggunaan internet sebagai media komunikasi.

    Hubungan tersebut terlihat dari deskripsi penggunaan aplikasi komunikasi di

    internet sebagai wujud penggunaan internet sebagai media komunikasi, dengan

    karakteristik individu, yakni jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan

    pengguna internet. Selain itu, dari data yang telah dikumpulkan, diketahui bahwa

    sifat anonimitas pengguna internet tergolong tinggi dalam penggunaan internet

    sebagai media komunikasi, adapun tingkat kesamaan dan tingkat kecemasan

    komunikasi yang dirasakan pengguna internet diketahui tergolong rendah. Dilihat

    dari polanya, hasil data tingkat anonimitas, kesamaan, dan kecemasan komunikasi

    tersebut berhubungan dan berpotensi menjadi penyebab rendahnya tingkat

    penggunaan internet secara umum.

    Hasil yang mengejutkan ditemukan dari hasil data mengenai hubungan

    akrab. Dalam penelitian, hubungan akrab dilihat dari tiga faktor, yakni keakraban,

    kepercayaan, serta kepedulian dan kasih sayang. Sehubungan dengan hasil

    sebelumnya, hasil data mengenai keterbukaan dan kepercayaan diketahui rendah,

    hal ini sesuai dengan teorinya dimana bila tingkat anonimitas tinggi, dan tingkat

    kesamaan rendah, dapat disimpulkan tingkat kontak dan interaksi melalui internet

    adalah rendah, sehingga tidak dapat menciptakan keterbukaan dan kepercayaan

    dari diri pengguna internet kepada orang lain, namun hasil tingkat kepedulian dan

    rasa sayang pengguna ternyata tergolong tinggi. Semua hasil tersebut ternyata

    sesuai dengan Henline (2006) yang menyatakan bahwa dalam berkomunikasi

    melalui internet, bisa terjadi apa yang disebut keakraban palsu, dimana keakraban

    palsu dapat timbul saat seseorang melakukan kontak atau interaksi melalui

    internet, dan merasakan keakraban, tapi tidak benar-benar mengenal siapa lawanbicaranya.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    5/81

    PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

    DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN AKRAB

    DEVIS SINGGIH

    Skripsi

    Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

    Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

    pada

    Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

    DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2011

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    6/81

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    Judul : Penggunaan Internet sebagai Media Komunikasi dalam

    Menciptakan Hubungan Akrab

    Nama Mahasiswa : Devis Singgih

    Nomor Mahasiswa : I34061234

    dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan

    Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

    Bogor.

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing

    Ratri Virianita, S.Sos, M.Si

    NIP 19700617 200501 2 001

    Mengetahui,

    Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

    Ketua

    Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS

    NIP. 19550630 198103 1 003

    Tanggal Lulus Ujian: ..

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    7/81

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

    PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM

    MENCIPTAKAN HUBUNGAN AKRAB BELUM PERNAH DIAJUKAN

    PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN. SAYA

    JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL

    KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN

    YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/LEMBAGA

    LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN

    DALAM NASKAH.

    Bogor, Maret 2011

    Devis Singgih

    I34063282

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    8/81

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Desember 1987 sebagai anak

    kedua dari tiga bersaudara, putra pasangan Susilo Singgih dan Linggawati.

    Penulis telah menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar Ananda pada

    tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama Ananda pada tahun 2003 serta Sekolah

    Menengah Umum Ananda pada tahun 2006 yang berada di Kota Bogor. Pada

    tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Insitut Pertanian Bogor

    melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Kemudian, pada

    tahun berikutnya memasuki Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

    Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB setelah melalui seleksi mayor minor.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    9/81

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan

    rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

    judul Penggunaan Internet sebagai Media Komunikasi dalam Menciptakan

    Hubungan Akrab.

    Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan yang

    terjadi antara faktor-faktor individu, dan faktor yang dianggap berhubungan

    dengan komunikasi melalui internet, khususnya anonimitas, kesamaan dan

    kecemasan pribadi dengan komunikasi melalui internet. Selain itu, skripsi ini juga

    bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi melalui internet dengan

    keakraban yang terjalin antar pengguna internet.

    Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi

    masukan dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

    Bogor, Maret 2011

    Penulis

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    10/81

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

    Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul Penggunaan

    Internet sebagai Media Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab ini

    dapat diselesaikan.

    Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu dalam

    berbagai hal dari masa awal penulisan hingga akhir penulisan. Untuk itu ucapan

    terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

    1. Ibu Ratri Virianita, S.Sos, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telahmenyediakan waktunya untuk memberikan dorongan, bimbingan, arahan, dan

    masukan sejak awal hingga akhir penulisan.

    2. Bapak Ir. Sutisna Riyanto, MS sebagai dosen penguji utama ataskesediaannya untuk menguji skripsi ini dan memberikan masukan, bagi

    perbaikan skripsi ini.

    3. Ibu Siti Sugiah M. Mugniesyiah, MS sebagai dosen penguji wakilDepartemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakarat atas

    kesediaannya untuk menguji sekaligus memberikan koreksi yang sangat

    berarti bagi perbaikan isi dan teknik penulisan skripsi ini.

    4. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta, atas doa, perhatian, senantiasa mengingatkandan memberi dukungan.

    5. Anastacia Ike Verawati, yang selalu mengingatkan, memberikan doa,semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Para operator warung-warung internet serta responden yang telahmemberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat

    melakukan penelitian di warung internet.

    7. Teman-teman dari KPM 43 khususnya Rinaldy Yusuf, Muhammad Elhaq,Andi Fuad Hakim, Aero Widiarta, Septiani Wesman, Abdillah Apri

    Sudarmanto, Syaiful Bahri, dan Sri Arma Sepriani atas dukungan semangat,

    perhatian, dan juga kenangan manis yang semoga tidak akan terlupakan.

    8. Teman-teman dari angkatan TPB kelas A11-A12 (Arditha Rukmi, IanSeptian, Sira Stephanandra, Mika Asri, Chris, Jhon, Muhammad Adly,

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    11/81

    Niechi) dimanapun kalian berada atas dukungan semangat bagi penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    9. Para staf penunjang kependidikan di Departemen Sain Komunikasi danPengembangan Masyarakat yang telah memberikan jasa pelayanan

    administrasi selama penulis menyelesaikan studi di Departemen Sain

    Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

    10. Petugas Perpustakaan Pusat IPB (LSI) yang telah menjaga literatur tetap padatempatnya dan menjaga ketenangan di LSI serta atas dedikasi dan keuletan

    kerjanya.

    11. Pihak-pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu yang telahmembantu dalam hal apapun sehingga penulis dapat menyusun dan

    menyelesaikan skripsi ini.

    Bogor, Januari 2011

    Penulis

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    12/81

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1

    DAFTAR TABEL ................................................................................................... 2

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 3

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

    1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4

    1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 6

    1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

    BAB II PENDEKATAN TEORITIS ..................................................................... 9

    2.1 Komunikasi melalui Internet ..................................................................... 9

    2.2 Hubungan Akrab. .................................................................................... 18

    2.3 Remaja Dewasa Awal ............................................................................. 24

    2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 262.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 28

    2.6 Definisi Operasional .............................................................................. 29

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 34

    3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................................... 34

    3.2 Lokasi dan Waktu ........................................................................................... 34

    3.3 Teknik Penentuan Sampel ............................................................................... 35

    3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36

    3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 36

    BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................... 37

    4.1 Deskripsi Jalan Babakan Raya ............................................................... 37

    4.2 Deskripsi Warung Internet di Sepanjang Jalan Babakan Raya .............. 37

    BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN ....................................................... 39

    5.1 Usia ........................................................................................................ 39

    5.2 Etnis ....................................................................................................... 39

    5.3 Bahasa .................................................................................................... 40

    5.4 Asal ........................................................................................................ 42

    5.5 Pendidikan Terakhir ............................................................................... 42

    5.6 Pekerjaan ................................................................................................ 43

    5.7 Pendapatan ............................................................................................. 43

    5.8 Jenis Kelamin ......................................................................................... 44

    BAB VI KOMUNIKASI MELALUI INTERNET DAN HUBUNGAN

    AKRAB .................................................................................................. 45

    BAB VII PENUTUP ............................................................................................. 52

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    13/81

    2

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Perbedaan Internet dengan Media Klasik dalam Penggunaanyaoleh Komunikator dan Komunikan ..................................................... 15

    Tabel 2. Penggolongan Pengguna Internet Berdasarkan Usia .......................... 39

    Tabel 3. Penggolongan Etnis Pengguna Internet .............................................. 40

    Tabel 4. Deskripsi Jumlah Pengguna Berdasarkan Banyaknya Jumlah

    Bahasa yang Dikuasai. ........................................................................ 41

    Tabel 5. Deskripsi Jumlah Pengguna Berdasarkan Bahasa yang Dikuasai. ..... 41

    Tabel 6. Jumlah Responden Berdasarkan Asal Kelahiran ................................ 42

    Tabel 7. Penggolongan Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan

    Terakhir. .............................................................................................. 42

    Tabel 8. Penggolongan Pengguna Internet Berdasarkan Pekerjaan .................. 43

    Tabel 9. Data Pendapatan Pengguna Internet dalam Satu Bulan ...................... 43

    Tabel 10. Jumlah Pengguna Internet yang Menggunakan Aplikasi e-mail,

    chat, dan Jejaring sosial Berdasarkan Karakteristik Individu dan

    Frekuensi Penggunaan Internet ........................................................... 46

    Tabel 11. Jumlah Pengguna Internet yang Menggunakan Aplikasi e-mail,

    chat, dan Jejaring Sosial Berdasarkan Karakteristik Individu dan

    Intensitas Penggunaan Internet ........................................................... 47

    Tabel 12. Jumlah Pengguna Internet yang Menggunakan Aplikasi e-mail,

    chat, dan Jejaring Sosial Berdasarkan Anonimitas, Kesamaan, dan

    Kecemasan Komunikasi ...................................................................... 48

    Tabel 13. Jumlah Pengguna Internet yang Merasakan Keterbukaan,

    Kepercayaan, dan Kepedulian dan Kasih Sayang Berdasarkan

    Anonimitas, Kesamaan, dan Kecemasan Komunikasi........................ 51

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    14/81

    3

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Interaksi Mengacu Pada Ketertarikan ................................................. 19

    Gambar 2. Efek Pendorong Mutual Dari Interaksi, Kemiripan, dan Rasa Suka... 21

    Gambar 3. Desain Model Kerangka Pemikiran Penggunaan Internet sebagai

    Media Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab. ............... 28

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    15/81

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangManusia adalah makhluk sosial. Manusia hidup dan berkembang dengan

    lingkungan sosial mereka. Dalam kehidupan sosialnya, manusia menciptakan

    suatu hubungan dengan sebagian komunitas atau individu tertentu dengan

    berbagai alasan melalui proses komunikasi. Komunikasi adalah transmisi

    (penyampaian) gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan

    menggunakan simbol-simbol dan sebagainya (Berelson dan Steiner, 1964 dalam

    Wiryanto, 2004)1.

    Kegiatan komunikasi begitu penting aplikasinya dalam kehidupan sehari-

    hari, bahkan pada beberapa jenis pekerjaan, komunikasi menjadi nilai penting dan

    sangat dibutuhkan; misalnya pada profesi public relations, guru, dan penyuluh.

    Secara aplikatif, komunikasi memiliki banyak sekali bentuk. Cara penyampaian

    komunikasi dapat bersifat verbal dan non-verbal. Selain itu, komunikasi dapat

    dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi secara langsung dan tidak langsung.

    Dewasa ini, berkat semakin majunya teknologi, komunikasi telah

    berkembang dan berubah bentuknya. Media-media komunikasi sudah semakin

    maju, dan mampu memberikan pelayanan dan fungsi-fungsi yang lebih efektif dan

    efisien dalam berkomunikasi. Salah satu media yang mampu melakukan hal ini

    adalah komputer. Melalui komputer, individu dapat mengakses internet, yakni

    suatu jaringan yang memungkinkan individu untuk saling berhubungan dan

    mengadakan kontak .. Internet mampu mengatasi hambatan jarak dan waktu yang

    dahulu dirasakan individu untuk berkomunikasi. Kini individu dapat

    berkomunikasi seperti berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan

    media komunikasi.

    Komunikasi melalui media internet terjadi antar pribadi. Hal ini

    dikarenakan penggunaan internet (atau komputer itu sendiri) bersifat individual.

    Jasa-jasa atau aplikasi komunikasi melalui internet biasanya dimiliki oleh seorang

    individu saja sehingga saat individu menggunakan dan berhubungan dengan

    1 Sebagaimana ditranslasikan oleh Wiryanto (2004) dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, hal. 7.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    16/81

    5

    individu lain, komunikasi yang terjadi lebih bersifat komunikasi antar

    individu/pribadi. Miller dan Steinberg dalam Burgoon dan Ruffner (1978) dalam

    Wulandari (2004) berasumsi bahwa manusia mempunyai kemampuan menyeleksi

    strategi komunikasi yang akan memaksimalkan kemungkinan untuk berhasil

    dalam berkomunikasi. Karenanya manusia perlu melakukan pemahaman terhadap

    identifikasi tiga data tingkat informasi, yaitu: data tingkat kebudayaan yang

    terkadang didefinisikan sebagai lokasi geografis, etnis, pola religius, data tingkat

    sosiologis yang didasarkan pada pertimbangan yang dibuat tentang orang lain

    dengan mengetahui kelompok tempat orang tersebut termasuk, misalnya usia, dan

    data tingkat psikologis tidak dapat dipisahkan dari proses keintiman yang terjalin.

    Dengan perkataan lain, dalam berkomunikasi, individu secara tak langsung akan

    berusaha mengetahui dan menyeleksi karakteristik lawan bicaranya terlebih

    dahulu agar komunikasi yang dilakukan dapat berhasil.

    Dari berbagai sumber, peneliti menemukan tiga hal yang berhubungan

    dengan komunikasi melalui internet, yaitu anonimitas (anonymity),

    kesamaan/kemiripan, dan kecemasan komunikasi. Anonimitas, adalah keadaan

    dimana antara komunikator dan komunikan tidak saling mengenal sama sekali.

    Menurut Young et al.,(2000) dalam Henline (2006) anonimitas memungkinkan

    individu untuk membentuk koneksi cepat dalam berhubungan dengan orang lain

    dan juga memfasilitasi perilaku yang akrab. Kesamaan merujuk pada sikap

    individu yang berpikir bahwa orang-orang yang disukainya mirip dengan

    individu. Condon & Crano (1988) dalam Smith & Mackie (2000) mengasumsikan

    bahwa orang-orang yang mirip dengan individu akan menyukai individu. Adapun

    kecemasan komunikasi adalah salah satu jenis hambatan komunikasi berupa

    kondisi dimana seseorang merasa tegang, khawatir, dan takut saat berkomunikasiantar pribadi dengan orang lain. Namun sejauh ini kecemasan komunikasi yang

    banyak dikaji terjadi dalam komunikasi secara langsung.

    Secara praktis, para pemilik warung-warung internet merupakan salah satu

    pihak yang memberikan kesempatan bagi banyak pihak untuk menggunakan

    internet. Masyarakat dari berbagai lapisan baik atas maupun bawah, kini dapat

    dengan mudah menggunakan internet untuk berbagai alasan, termasuk untuk

    berkomunikasi. Pengguna internet pun kini merambah ke berbagai tatanan usia,

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    17/81

    6

    baik muda hingga orang tua. Data yang diambil dari internetworldstat.com, suatu

    situs yang mengukur penggunaan internet, menunjukkan bahwa internet telah

    digunakan sekitar tujuh ratus enam puluh empat juta orang di Asia. Data tersebut

    dicatat pada tahun 2009 dan diperbaharui pada 3 juni 2010 (Miniwatts Marketing

    Group, (2010).

    Dilihat dari penggunaannya, internet berbasiskan komputer mengharuskan

    penggunanya mampu dan mengerti cara penggunaan komputer. Selain itu

    penggunaan internet sebagai media komunikasi juga sebagian besar bertujuan

    menjalin hubungan dengan orang lain. Dua kriteria tersebut menjadi dasar

    pengambilan satu kategori yang mampu menjadi kriteria dasar pengguna internet,

    yaitu usia dewasa awal. Masa usia dewasa awal adalah masa peralihan individu

    dari remaja ke dewasa. Havigurst (1961) dalam Darkusno (2010) menyatakan

    bahwa terdapat tahap-tahap perkembangan dalam kehidupan manusia. Tahap-

    tahap perkembangan pada usia dewasa awal menurut Havigurst (1961) dalam

    Darkusno (2010).

    Dengan berkomunikasi, manusia dapat menjalin suatu hubungan atau

    ikatan baik dengan individu lain, suatu kelompok atau bahkan komunitas yang

    diinginkannya. Hubungan atau ikatan yang merupakan produk hasil dari kegiatan

    berkomunikasi inilah yang dimaksud dengan hubungan akrab. Dengan banyaknya

    pengguna internet, serta banyaknya fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam

    penggunaan internet, besar potensi dan harapan bahwa komunikasi melalui

    internet juga dapat menghasilkan intimasi antar individu. Namun apakah benar

    komunikasi yang terjadi melalui internet mampu menciptakan hubungan antara

    komunikator dan komunikan? Hal ini menjadi hal yang menarik untuk dikaji.

    1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat

    beberapa pertanyaan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

    1. Bagaimanakah karakteristik individu pengguna internet yangmenggunakan jasa warnet di sepanjang jalan Raya Babakan Darmaga?

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    18/81

    7

    2. Aplikasi internet apa sajakah yang digunakan pengguna internet tersebut?Apakah jenis fitur/aplikasi tersebut memungkinkan terjadinya

    komunikasi yang didasari oleh kesamaan, anonimitas dan kecemasan?

    3. Dapatkah komunikasi melalui internet memasilitasi terjadinya hubunganakrab antar pengguna internet , baik dalam keterbukaan, kepercayaan

    serta kepedulian dam kasih sayang?

    1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari diadakannya penelitian ini antara lain:

    1. Mengetahui karakteristik individu pengguna internet yang menggunakanjasa warnet di sepanjang jalan Raya Babakan Darmaga.

    2. Mengetahui aplikasi internet apa sajakah yang digunakan penggunainternet dan Apakah jenis fitur/aplikasi tersebut memungkinkan

    terjadinya komunikasi yang didasari oleh kesamaan, anonimitas dan

    kecemasan..

    3. Mengetahui apakah komunikasi melalui internet mampu memfasilitasihubungan akrab antar pengguna internet baik dalam keterbukaan,

    kepercayaan serta kepedulian dam kasih sayang.

    1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembaca ataupun

    peminat topik komunikasi dan psikologi sosial, yaitu:

    1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkanpengetahuan, pemahaman, dan pengalaman dalam melakukan penelitian

    dan menulis tulisan ilmiah, serta memberikan informasi tentang internetsebagai media komunikasi dalam hubungan akrab.

    2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memperkayapengetahuan dan hasil penelitian dapat memberikan gambaran penggunaan

    internet terkait dengan fungsinya sebagai media komunikasi;

    3. Bagi akademisi, penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagipenelitian lebih lanjut tentang internet sebagai media komunikasi dalam

    hubungan akrab; dan

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    19/81

    8

    4. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan akan adanyakeunikan dalam komunikasi melalui media internet, dan hubungannya

    dengan hubungan akrab mereka.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    20/81

    9

    BAB II

    PENDEKATAN TEORITIS

    2.1 Komunikasi melalui InternetBerdasarkan Wiryanto (2004), istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

    yaitu, communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

    yaitu communis bermakna umum atau bersama-sama. Komunikasi sendiri

    memiliki banyak definisi dari berbagai ahli, misalnya Trenholm dan Jensen

    (1996)2 mendefinisikan komunikasi sebagai, A process by which a source

    transmits a message to a receiver through some channel (Sebuah proses dimana

    sebuah sumber mengirimkan pesan ke penerima melalui beberapa saluran); dan

    Shannon dan Weaver (1949)3 mendefinisikan bahwa komunikasi adalah bentuk

    interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak

    disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tapi juga dalam hal

    ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

    Miller dan Steinberg (dalam burgoon dan Ruffner, 1978) dalam Wulandari

    (2004) menyatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan menyeleksi strategi

    komunikasi yang akan memaksimalkan kemungkinan untuk berhasil dalam

    komunikasi yang dilakukan. Untuk memprediksi suatu bentuk komunikasi

    termasuk komunikasi antar pribadi atau bukan perlu dilakukan pemahaman

    terhadap identifikasi 3 data tingkat informasi, yaitu:

    1. Data tingkat kebudayaan (Cultural level-data).Kebudayaan merupakan sekumpulan keteraturan, norma, institusi sosial,

    kebiasaan, dan ide-ide yang dimiliki oleh sekumpulan orang. Terkadang

    kebudayaan didefinisikan sebagai lokasi geografis, etnis, pola religius. Para ahli

    menganggap bahwa orang yang termasuk kelompok kebudayaan yang sama

    mempunyai kesamaan cara bertingkah laku dan tampak memiliki sikap dan nilai

    tertentu. Dengan demikian, kebudayaan dapat memberi petunjuk bagaimana

    anggota kelompok kebudayaan tertentu akan berkomunikasi satu dengan yang

    lainnya.

    2

    dalam Wiryanto (2004),3 Ibid,.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    21/81

    10

    2. Data tingkat sosiologis (Sociological-level data).Analisis data tingkat sosiologis didasarkan pada pertimbangan yang dibuat

    tentang orang lain dengan mengetahui kelompok tempat orang tersebut termasuk.

    Ada pertimbangan untuk mengelompokkan seseorang ke dalam kelompok tertentu

    berdasar keanggotaannya pada bentuk kelompok sosial yang dipilihnya. Namun

    ada juga keanggotaan kelompok yang tidak dipilih sendiri oleh yang

    bersangkutan, misalnya termasuk ke dalam kelompok orang tua, dewasa, dan

    remaja. Bagaimanapun juga, anggota yang termasuk kelompok tertentu, baik yang

    dipilih sendiri maupun tidak mempunyai kesamaan dengan anggota lainnya dalam

    satu kelompok.

    3. Data tingkat psikologis (Psychological-level data)Untuk lebih dapat mengenal perbedaan-perbedaan individu dibutuhkan

    strategi mengenai data tingkat psikologis. Data tingkat psikologis menuntut

    adanya saling mengenal antar individu yang terlibat di dalam transaksi

    komunikasi. Walaupun individu mempunyai sekumpulan data mengenai

    kebudayaan dan sosiologis seseorang tidak dapat memperkirakan perilaku khusus

    seseorang yang dihadapinya. Informasi mengenai data tingkat psikologis tidak

    dapat dipisahkan dari proses keintiman yang terjalin, terkadang seseorang

    memberikan informasi mengenai dirinya sendiri kepada orang lain, dan

    mendapatkan informasi balik dari orang lain mengenai dirinya.

    Memperoleh informasi data tingkat psikologis sangat dibutuhkan untuk

    mengembangkan komunikasi yang terjalin. Dapat dibayangkan bila seseorang

    menggunakan waktunya untuk terlibat dalam komunikasi antar pribadi dengan

    orang lain dan tetap merasa hanya memiliki data yang sedikit tentang orangtersebut, maka komunikasi yang dilakukannya tidak dapat melibatkan emosi yang

    mampu mencerminkan kehangatan, keterbukaan, dan dukungan.

    Individu cenderung untuk lebih banyak menggunakan data tingkat

    psikologis dalam mengembangkan transaksi komunikasi. Dengan kata lain,

    strategi komunikasi yang dilakukan individu didasarkan pada pengetahuan tentang

    perbedaan individu-individu yang dihadapi. Setiap individu memiliki karakteristik

    yang unik dan tidak dapat digeneralisasikan begitu saja.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    22/81

    11

    Ferris (1997) dalam Sosiawan (2008) secara general medefinisikan

    komunikasi bermedia internet sebagai interaksi secara interpersonal yang

    dihubungkan oleh komputer, yang meliputi komunikasi asynchronous dan

    synchronous melalui fasilitas dalam internet. December (1997) dalam Sosiawan

    (2008) mendefinisikannya sebagai telekomunikasi dengan menggunakan

    komputer dalam bentuk massa. Adapun menurut Sosiawan (2008), secara

    terminologis aplikatifnya, komunikasi bermedia internet adalah penggunaan

    komputer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk didayagunakan sebagai alat

    penyampai pesan baik bersifat massa ataupun pribadi.

    Sosiawan (2008) menyatakan bahwa secara rinci komunikasi bermedia

    internet dalam proses penggunaannya dapat diuraikan menjadi tiga, yaitu:

    1. Aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet meliputi:a. Menciptakan pengertian dengan menulis surat melalui e-mail,

    menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas

    chatting, serta menciptakan web sites melalui penciptaan file

    multimedia.

    b. Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (e-mail),dan komunikasipoint to multi point(IRc, web site).

    c. Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada web sites, e-maildanIRC.

    d. Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakanawal penjelajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama,

    norma-norma dan tradisi.

    2. Level dan konteks komunikasi bermedia internet.Meskipun dalam aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet adalah

    pertukaran data melalui komputer namun tetap melibatkan manusia sebagai

    pemberi konteks atau situasi pada aktivitas dan process komunikasi tersebut, yang

    meliputi konteks individual, group, organisasi, massa dan sosial. Pada level

    individual, pengguna menggunakan internet tools untuk mencari dan menerima

    informasi dan berkomunikasi dengan pengguna lain. Electronic mail adalah

    fasilitas yang paling banyak digunakan pada level ini. Pada tingkatan di atasnya

    yaitu level group communications, electronicmailmasih tetap digunakan dalam

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    23/81

    12

    bentuk listserver atau mailng list serta penggunaan IRc. Tingkatan komunikasi

    massa adalah fasilitas broadcast on line yaitu Web sites identik dengan

    komunikasi di level ini.

    3. Prespektif lintas budayaKarena karakteristik yang mampu melintas jarak dan batas benua, maka

    dimungkinkan komunikasi bermedia internet akan memiliki fenomena terjadinya

    pertukaran antar budaya. Dalam penggunaanya user internet akan menjadi

    semakin bertambah partisipasinya dalam pertukaran budaya dan penghubung

    pertukaran budaya itu sendiri.

    Sebagai media komunikasi, internet memiliki beberapa macam aplikasi

    yang mendukung kegiatan komunikasi. Sebagai contoh, Kadir (2003) dalam

    Bungin (2006) menyebutkan beberapa contoh aplikasi tersebut antara lain, (1)

    Surat elektronis; (2) Surat bersuara (voice mail), (3) Forum diskusi, (4) Sistem

    percakapan tertulis (chat), (5) Konferensi suara, (7) Konferensi video, dan (8)

    Sistem pertemuan elektronis (GSS)

    Selain itu Bungin (2006) juga menambahkan beberapa aplikasi lain yang

    intinya menjadi aplikasi komunikasi antar sesama masyarakat dunia

    maya/user/individu, yaitu (1) Teknologi web, (2) E-commerce, (3) Blog, dan (4)

    Facebook. Menurut Sosiawan (2008) hasil temuan dan observasi yang dilakukan

    menunjukkan bahwa internet memiliki tiga fasilitas utama yang digunakan dalam

    berkomunikasi, yaitu electronic mail (e-mail), web sites serta internet relay chat

    (chat). Pada penelitian ini, internet relay chatdiwakili oleh aplikasi chatberupa

    messenger (yahoo messenger, msn messenger, dsb) dan aplikasi chat pada

    facebook; adapun web sites diwakili oleh situs jejaring sosial.

    2.1.1 Surat Elektronik (e-mail)Surat elektronik atau electronic mail (e-mail) adalah fasilitas surat

    menyurat berbasiskan media web/internet. Berbeda dengan surat secara fisik,

    pengiriman surat dilakukan secara otomatis dengan software yang sudah

    disediakan. Sebagai pengganti alamat pengiriman, para pengguna e-mail harus

    memiliki akun (account) yang menunjukkan diri pengguna. Dewasa ini, banyak

    penyedia jasa e-mail (provider) di internet, seperti yahoo, google, hotmail, dsb.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    24/81

    13

    Para penyedia ini memiliki space/ruang di jaringan internet yang disebut dengan

    domain. Domain diibaratkan sebagai rumah bagi para pengguna e-mail. Bila

    pengguna membuat sebuah akun, maka akun tersebut akan memiliki alamat

    domain. Contohnya, [email protected], budi adalah alamat khusus yang

    menunjukkan (alamat) pengguna, adapun yahoo menunjukkan domain dimana

    useratau pengguna yang menggunakan nama budi itu membuat akun.

    Komunikasi yang terjadi melalui e-mail cenderung tidak intim. Hal ini

    dikarenakan proses komunikasi yang terjadi cenderung tidak pasti (karena ada

    jeda) responnya. Selain itu, bahasa atau isi dari e-mail sendiri juga cenderung

    bersifat formal karena berbentuk surat. Hal ini bahkan diperkuat oleh hasil

    penelitian Cummings et al. (2002) yang meneliti model-model CMC (Computer

    Mediated Communication) kepada pengguna e-mail.

    2.1.2 ChatChat adalah sistem percakapan yang memungkinkan para penggunanya

    berkomunikasi secara langsung seperti tatap muka, namun dengan menggunakan

    teks atau tulisan. Software yang mendukung fitur chat, misalnya Internet Relay

    Chat(IRc), Yahoo Messenger,MSN Messenger, dsb. Selain itu fasilitas chatjuga

    tersedia di situs jejaring sosialfacebook.

    Salah satu syarat khusus dalam chatting adalah baik komunikator dan

    komunikan harus pada kondisi on-line untuk berkomunikasi (Sosiawan, 2008).

    Jenis komunikasi yang terjadi dalam chattingadalahsynchronouscommunication,

    dimana pengirim dan penerima pesan berada pada waktu yang sama dalam

    berkomunikasi. Karena komunikasi yang terjadi adalah synchronous

    communication, maka proses komunikasi juga berlangsung relatif cepat. Halinilah yang disebut dengan sifat interaktif (interactivity). Dengan kata lain,

    interactivity pada proses komunikasi melalui chatting adalah tinggi. Namun

    proses komunikasi dalam chattingberbeda-beda tergantung pada basis apa proses

    chatberlangsung.

    Pada chat melalui IRc, para pengguna atau user umumnya tidak saling

    mengenal. Komunikasi terjadi secara spontan dengan motif ingin berkenalan.

    Pada IRc juga terdapat channel, yaitu suatu ruang maya dimana para user

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    25/81

    14

    berkumpul. Melalui channel, para user dapat berkomunikasi secara berkelompok.

    Namun komunikasi IRc juga memungkinkan komunikasi privat antar user,

    dimana, userbebas berkomunikasi dengan useryang on-line pada channelyang

    berbeda. Bahkan satu orang userdapat berkomunikasi pada beberapa channeldan

    atau beberapa userlain sekaligus. Berbeda dengan chatmelalui IRc, chatmelalui

    mesenggerdan jejaring sosial, umumnya terjadi antaruseryang saling mengenal.

    Hal ini karena user harus memiliki akun terlebih dahulu. Bahkan pada jejaring

    sosial facebook, user harus memiliki status teman untuk menggunakan fitur

    chat. Sehingga sifat anonimitas pada IRc cenderung tidak ada.

    2.1.3 Situs Jejaring SosialSitus Jejaring sosial (social network service) kini berkembang pada web

    sites sebagai media komunikasi. Menurut Ajie (2010), situs jejaring sosial adalah

    sejenis perangkat lunak berbasis web yang memungkinkan pengguna internet

    saling berhubungan satu sama lain. Dengan adanya situs jejaring sosial akan

    terbentuk komunitas-komunitas maya, dapat berdasarkan kriteria tertentu. Secara

    sistematis, situs-situs ini menawarkan akun seperti pada e-mail, namun user

    nantinya akan memiliki sebuah halaman ibarat ruangan, dimana user diberi

    kebebasan memberi/memasang foto, biodata, serta info yang berkaitan dengan

    dirinya.

    Komunikasi yang lazim terjadi pada jejaring sosial seperti facebook,

    adalah melalui pemberian komentar. Userdapat memberikan status dan userlain

    yang sudah terdaftar sebagai teman dari user itu dapat memberi komentar-

    komentar. Bila komentar tersebut direspon secara kontinu, maka terjadi proses

    komunikasi antar user tersebut. Namun sistem komentar ini menyerupai e-mail,dimana terdapat jeda dalam penerimaan pesan dan respon/pemberian komentar,

    sehingga komunikasi yang sedang berlangsung dapat terputus.

    Selain itu, sistem komentar ini tidak memberi batasan pada satu orang user

    lainnya, jadi terdapat kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi

    kelompok, yang seringkali agak sulit karena respon yang harus direspon kembali

    semakin banyak. Namun khusus pada facebook, terdapat alternatif fitur chat

    seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    26/81

    15

    2.1.4 Karakteristik Internet Sebagai Media KomuikasiPenggunaan internet sebagai media komunikasi, memiliki perbedaan dan

    karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam berkomunikasi. Menurut

    Sosiawan (2008) Perbedaan internet dibanding media komunikasi klasik dapat

    dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penggunaannya oleh komunikator dan

    komunikan serta sisi karakteristik internet sebagai media komunikasi. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

    Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada komunikasi melalui media internet

    penggunanya yaitu komunikator dan komunikan harus mampu mengoperasikan

    komputer sertasoftware untuk berkomunikasi. Tidak seperti komunikasi langsung

    dimana individu tidak membutuhkan kemampuan tersebut untuk berkomunikasi.

    Internet sebagai media komunikasi juga mampu menampilkan beberapa bentuk

    pesan sekaligus. Misalnya pesan berupa video dengan narasi tulisan.

    Tabel 1. Perbedaan Internet dengan Media Klasik dalam Penggunaanya oleh

    Komunikator dan Komunikan

    No. Perbedaan Media

    internet

    Media

    klasik1 Pengguna media harus memiliki kemampuan khusus. Ya Tidak

    2 Memiliki beberapa jenis bentuk pesan (teks, gambar,

    dsb).Ya Tidak

    3 Memungkinkan perspektif komunikasi lintas budaya.Ya

    Tidak

    semua

    4 Memungkinkan komunikasi personal berjumlah banyak

    dalam konteks komunikasi massa.Ya Tidak

    Sumber: Sosiawan (2008)

    Komunikasi melalui internet juga paling memungkinkan terjadinya

    komunikasi lintas budaya. Orang-orang yang berasal dari daerah dan budaya yang

    berbeda dapat saling berkomunikasi bahkan secara privat. Adapun media lain

    pada umumnya menggunakan bahasa nasional untuk mengkomunikasikan pesan

    ke beberapa wilayah dengan budaya yang berbeda sekaligus (misalnya siaran

    televisi dan koran). Selain itu, komunikasi melalui internet juga memungkinkan

    komunikasi personal dalam konteks komunikasi massa. Berarti, meski

    komunikator berada dalam suatu grup besar, namun komunikator mampu

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    27/81

    16

    berkomunikasi antar pribadi tanpa diketahui komunikan lain yang juga berada di

    lokasi yang sama4.

    Adapun menurut Sosiawan (2008)5 perbedaan karakteristik internet

    sebagai media komunikasi dengan media komunikasi lainnya, antara lain:

    1. Komunikasi melalui internet diharuskan menggunakan komputer, namundewasa ini konsep penggunaan internet juga sudah merambah melalui

    telepon genggam,

    2. Komunikasi memberikan penawaran yang interaktif. Terdapat timbal balikyang cukup tinggi dalam komunikasi melalui internet (hal ini sangat jelas

    terdapat pada chatting) baik antara komunikator dengan komunikan,

    maupun komunikator dengansoftware atau komputer,

    3. Siapa saja mampu menjadi komunikator dalam komunikasi melaluiinternet. Hal ini jelas berbeda dengan media lain seperti televisi dan koran

    yang umumnya, komunikasi yang terjadi bersifat satu arah,

    4. Komunikasi melalui media internet juga memiliki dampak padapergeseran pola hidup. Hal ini akibat seringnya penggunaan internet

    sebagai media komunikasi,

    5. Dampak sosial dan ekonomi. Hal ini berhubungan dengan perubahan polahidup. Dengan bergesernya pola dan cara individu berkomunikasi,

    tentunya dapat mengakibatkan kecanduan dalam penggunaan internet

    untuk berkomunikasi. Hal ini mampu memberi dampak ekonomi, melihat

    bahwa dalam penggunaannya internet juga harus dibayar dengan harga

    tertentu, dan

    6. Adanya variasi bentuk komunikasi pada satu media. Internet memilikibanyak fitur dan mampu membuat dan menyampaikan pesan dengan carayang sangat beragam. Hal ini belum (tidak) mampu ditiru media lain yang

    biasanya hanya memiliki satu jenis media (misalnya saja pada koran).

    Selain itu, sebagai media komunikasi, internet juga memiliki beberapa

    karakteristik sistem yang baru (Noegroho, 2010), antara lain:

    4 Lokasi yang dimaksud adalah internet. Dan karena bisa diasumsikan sebagai tempat tanpa

    memiliki bentuk fisik, internet disebut juga dunia maya.5 Suntingan ini telah diubah dan disesuaikan dengan isi penelitian oleh peneliti.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    28/81

    17

    1. InteractivityInteractivity dapat diartikan menjadi dua, yang pertama adalah

    kemampuan media (disini adalah internet, atau program komputer) untuk talk

    back kepada penggunanya, secara umum hal ini terwujud dalam bentuk

    peringatan bagi pengguna sebelum ingin menggunakansoftware tertentu. Berarti,

    terdapat komunikasi antara pengguna dengan medianya secara otomatis atau

    machine assisted interpersonal communication. Makna kedua mengandung arti

    mutual responsif yang lebih bertendensi pada human response yang didalamnya

    terdapat berbagai kemampuan seperti kecakapan untuk mendengar, terus-

    menerus, dan kecakapan intelegensi dalam merespon pesan yang disampaikan.

    2. De-massifiedDe-massified adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan khusus

    antar individu dalam audience yang sangat banyak. Hal ini dapat dilihat dalam

    proses chat. Saat chatting, pengguna atau user mampu berkomunikasi kepada

    beberapa orang sekaligus namun komunikasi yang terjadi adalah komunikasi antar

    individu karena masing-masing komunikan tidak mampu mengetahui apa yang

    dibicarakan komunikator dengan komunikan lainnya.

    3. AsynchronousAsynchronous adalah kemampuan mengirim dan menerima pesan pada

    waktu yang tepat sesuai pada individu. Berarti, pengirim pesan dan penerima

    pesan tidak harus berada pada waktu dan yang bersamaan (Sosiawan, 2008).

    Berdasarkan definisi tersebut, dalam proses komunikasi melalui e-mail terdapat

    jeda pada penerimaan dan feedback pesan. Jeda ini menyebabkan interactivity

    dalam proses berkomunikasi menjadi rendah, sehingga tingkat respon dari

    penerima pesan juga bervariasi, atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali.

    2.1.5 Keunggulan dan Kelemahan Internet sebagai Media KomunikasiSebagai media komunikasi, internet tak hanya memiliki keunggulan,

    namun juga kelemahan. Hal ini tentu dapat memicu motivasi individu untuk

    menggunakan ataupun menghindari internet, sehingga kelebihan dan kekurangan

    internet sebagai media komunikasi juga harus diteliti kembali sesuai dengan

    fasilitas apa yang digunakan untuk berkomunikasi.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    29/81

    18

    Secara aplikatif, keunggulan internet sebagai media komunikasi antara

    lain: pada e-mail, pesan yang disampaikan cenderung berumur panjang. Pesan-

    pesan dapat disimpan oleh userhingga pesan dihapus sendiri oleh user. Selain itu,

    penerima pesan bebas menentukan kapan pesan akan diterima/dibaca. Adapun

    kelemahannya terletak pada bentuknya yang monoton. Sifat pesan e-mail yang

    formal, dapat mengurangi minat penggunaan e-mail. Dan terdapat jeda dalam

    penerimaan dan respon suatu pesan, sehingga keberlanjutan proses komunikasi

    juga rendah.

    Pada fitur chat, penyampaian pesan terjadi dengan cepat. Hal ini

    menyebabkan komunikasi yang terjadi memiliki kontinyuitas yang tinggi. Adapun

    kelemahannya terdapat pada prasyarat dimana komunikator dan komunikan harus

    berada pada kondisi online. Kondisi ini terjadi sesuai waktu di dunia maya. Bila

    komunikator berada di Jawa Barat dan komunikan berada di Papua, maka saat

    komunikatoronline pada pukul tujuh, komunikan harus online pukul sembilan.

    Pada jejaring sosial, komunikasi dapat terjadi pada level komunikasi yang

    bervariasi. Misalnya pada facebook, proses komunikasi melalui komentar yang

    diterima komunikator dapat bersifat pribadi ataupun kelompok. Namun karena

    dalam proses komunikasi bersifat terbuka untuk kelompok, komunikan yang ada

    juga bersifat acak.

    Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi melalui

    media internet adalah segala macam kegiatan berkomunikasi yang dilakukan

    melalui aplikasi-aplikasi komunikasi di internet. Aplikasi-aplikasi tersebut secara

    umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: e-mail, chat dan jejaring sosial.

    Komunikasi melalui media internet didominasi komunikasi interpersonal dan

    komunikasi kelompok dan memiliki kesamaan dengan komunikasi interpersonalataupun komunikasi kelompok yang dilakukan secara langsung. Dan sama seperti

    pada komunikasi secara langsung, komunikasi melalui media internet bertujuan

    menumbuhkan tali persahabatan, menyampaikan informasi dan mengungkapkan

    perasaan kasih sayang.

    2.2 Hubungan Akrab.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    30/81

    19

    Hubungan akrab, menurut Hatfield (1988); Reis & Patrick (1996) dalam

    Smith & Mackie (2000) didefinisikan sebagai ikatan emosional positif dimana

    didalamnya termasuk saling pengertian dan dukungan. Hubungan akrab tumbuh

    secara perlahan sepanjang waktu dan dipelihara oleh interaksi, melibatkan

    keterbukaan diri, dukungan, dan validasi/pembenaran/penerimaan (M. S. Clark &

    Taraban, 1991; Reis & Patrick, 1996 dalam Smith & Mackie, 2000). Rasa hangat,

    keterhubungan, dan pengertian sangat penting bagi orang-orang sehingga

    keintiman psikologi mungkin adalah hadiah paling utama dalam hubungan

    akrab (Reis & Patrick, 1996 dalam Smith & Mackie, 2000). Hubungan akrab

    tumbuh dan berkembang dalam interaksi dan komunikasi antar manusia. Hal ini

    tak terkecuali komunikasi melalui media internet.

    Gambar 1. Interaksi Mengacu Pada Ketertarikan

    Sumber : Smith & Mackie, 2000

    Penjelasan tumbuhnya hubungan akrab dalam komunikasi mungkin dapat

    dijelaskan dengan kesamaan yang dijelaskan Smith & Mackie (2000). Menurut

    mereka, komunikasi adalah interaksi antar masing-masing individu. Adanya

    interaksi mengarahkan individu pada rasa kenal, lazim, atau akrab yang

    meningkatkan rasa suka. Dengan adanya interaksi, maka rasa suka dapat muncul,

    dan rasa suka mengantarkan individu pada lebih banyak interaksi karena individu

    cenderung mencari teman dalam hal yang sama, yaitu hal-hal yang mereka sukai.

    Individu yang bertemu

    membutuhkan pengertian

    melalui perbandingan sosial dan

    berbagi aktivitas yang

    menyenangkan.

    Interaksi positif

    dengan orang lain.

    Menciptakan rasa

    keterhubungan

    dan kepemilikan.

    Menghasilkan ketertarikan

    pada orang lain.

    Menghasilkan rasa

    familiar/kenal.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    31/81

    20

    Smith & Mackie (2000), menyatakan bahwa ada tiga alasan yang

    menyebabkan kesamaan dapat mengantarkan individu pada ketertarikan satu sama

    lain, yaitu :

    1. Kita cenderung berinteraksi dengan orang-orang yang mirip dengan kita.Ketertarikan yang sama, jelas menciptakan kesempatan berinteraksi.

    Sebagai contoh: secara akademik, siswa dapat bertemu sesama siswa di

    perpustakaan, pecinta golf dapat bertemu sesama pecinta golf di lapangan

    golf, dan sebagainya. Kesamaan ini juga membuat interaksi yang terjadi

    cenderung positif. Kita tidak akan kesulitan mencari topik pembicaraan

    dengan orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita, dan

    dapat menghindari salah persepsi dalam interaksi.

    2. Kita berasumsi bahwa orang-orang yang mirip dengan kita akan menyukaikita. Jika kita mengetahui bahwa seseorang sama dengan kita, biasanya

    kita berasumsi orang tersebut akan menyukai kita (Aronson dan Worchel,

    1966 dalam Smith dan Mackie, 2000). Dan disukai seseorang adalah satu

    alasan terkuat untuk menyukai orang tersebut. (Condon & Crano, 1988

    dalam Smith & Mackie, 2000).

    3. Orang yang sama dengan kita membenarkan kepercayaan dan sikap kita.Salah satu penelitian tentang ketertarikan menunjukkan bahwa orang-

    orang menyukai orang-orang yang sama dengan mereka bahkan sebelum

    mereka bertemu. Penelitian yang dilakukan Donn Byrne (1971)

    menunjukkan bahwa semakin mirip sikap orang asing dengan sikap kita,

    maka makin kita menyukai orang asing tersebut. Sebagai contoh, saat kita

    berada di suatu tempat yang baru, kita cenderung mencari lokasi atau

    kelompok yang menunjukkan ketertarikan atas suatu hal yang sama

    dengan ketertarikan kita. Hal ini karena kita mengharapkan bertemu

    dengan orang-orang yang bersikap sama dengan kita.

    Lebih lanjut, Smith dan Mackie (2000) menyatakan bahwa ada hubungan

    antara interaksi, rasa suka dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

    Gambar 4.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    32/81

    21

    Gambar 2. Efek Pendorong Mutual Dari Interaksi, Kemiripan, dan Rasa Suka.

    Sumber : Berscheid & Reis, 1998 dalam Smith & Mackie, 2000

    Kesamaan, mendorong terjadinya interaksi, dan saat orang-orang

    berinteraksi, mereka menemukan adanya kesamaan. Interaksi juga menciptakan

    rasa suka, dan rasa suka mengarahkan interaksi, karena mencari orang-orang yang

    cocok dengan kita. Dan dengan mengetahui seseorang menyukai kita, adalah satu

    alasan kuat untuk tertarik dengan orang tersebut: hal ini mendorong kepercayaan

    diri dan mendemonstrasikan nilai diri sebagai seseorang

    Kesamaan dan rasa suka juga berjalan bersama, individu menyukai mereka

    yang sama dengan individu tersebut; individu berpikir mereka yang disukainya

    mirip dengan individu; dan kita mengasumsikan bahwa orang-orang yang mirip

    dengan individu akan menyukai individu (Condon & Crano, 1988 dalam Smith &

    Mackie, 2000).

    Namun, selain kesamaan, dalam komunikasi terdapat pula kecemasan

    komunikasi. Kecemasan komunikasi, adalah salah satu hambatan dalam

    berkomunikasi, orang yang mengalami hal ini akan kesulitan saat harus

    berkomunikasi antar pribadi dengan orang lain, sehingga tidak mampu

    mencerminkan rasa kehangatan, keterbukaan, dan dukungan dan bahkan membuat

    menjadi komunikasi tidak menarik, dan cenderung dihindari. Individu yang

    mengalami kecemasan dalam berkomunikasi akan merasakan adanya perubahan

    psikis dan fisiologis. Perubahan psikis yang dialami individu yang cemas ditandai

    Interaksi

    Kemiripan Rasa suka

    Kita pikir mereka yang kita

    suka mirip dengan kita

    Kita suka orang-orang

    yang mirip dengan kita

    Kita suka

    mereka yang

    berinteraksi

    dengan kitaKita mencariinteraksi

    dengan

    mereka yang

    kita suka

    Kita menemukan

    kesamaan saat

    kita berinteraksi

    Kita berinteraksi

    dengan mereka

    yang mirip kita

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    33/81

    22

    dengan perasaan tegang, khawatir, dan takut. Perubahan fisiologis yang terjadi

    ketika cemas yaitu denyut jantung, pernafasan, dan tekanan darah yang meningkat

    (Lazarus 1976; Solomon dan Nevid, 1974; dan Spielberger dalam Post dkk. 1978;

    dalam Wulandari, 2004). Akan tetapi, Leung (2004) dalam Henline (2006)

    menemukan bahwa beberapa orang dewasa muda menjadi kecanduan dengan

    internet ketika mereka secara ekstensif terbuka dengan orang lain secara

    emosional tanpa rentan terbuka secara tatap muka. Pengguna tersebut

    menghabiskan waktu secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain yang

    tidak diketahui dan menemukan kesenangan dalam mengendalikan lingkungan

    online dan melarikan diri dari masalah hidup mereka.

    Hasil temuan Leung (2004) tersebut menarik perhatian peneliti atas dua

    kesimpulan. Pertama, kecemasan komunikasi, terlepas dari definisinya sebagai

    hambatan dalam berkomunikasi, dapat memicu penggunaan internet dalam

    berkomunikasi. Dan kedua, individu menjadi kecanduan dengan internet tersebut

    senang berkomunikasi dengan orang lain yang tidak diketahui, atau dengan kata

    lain anonim. Lebih lanjut, Henline juga menyebutkan bahwa sifat anonim dari

    internet memungkinkan individu untuk membentuk koneksi cepat dan hubungan

    dengan orang lain...(Young et al, 2000.). Sebagai contoh, seseorang dapat log on

    ke internet, melihat-lihat gambar dan biodata ribuan orang lain dan kemudian

    menghubungi dan berinteraksi dengan orang-orang lain tanpa pernah

    mengungkapkan sedikit pun informasi jujur tentang dirinya. Akibatnya, rasa

    keintiman palsu dapat dibuat, dimana seseorang dapat berinteraksi dengan orang

    lain dan merasakan hubungan dengan mereka, tetapi tidak pernah benar-benar

    menunjukkan dirinya sebagai peserta dalam hubungan.

    Menurut Scharf dan Mayseless (2001) keakraban dapat dinilai denganmenggunakan tiga skala yaitu:

    1. Keterbukaan intra-personal, dimana tingkat paling rendah merupakanrendahnya tingkat berbagi dan ketidakpercayaan dan tingkat paling tinggi

    merupakan mempercayakan rahasia dan berbagi kekhawatiran, masalah

    dan hal-hal pribadi;

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    34/81

    23

    2. Keterbukaan interpersonal dimana tingkat paling rendah menggambarkanseseorang yang tertutup dan jauh dan tingkat paling tinggi merupakan

    situasi berbagi perasaan positif dan negatif secara terbuka, dan

    3. Peduli dan kasih sayang, dengan tingkat paling rendah mewakilimembenci, menghina, atau sikap instrumental terhadap mitra dan tingkat

    paling tinggi mewakili rasa peduli yang tulus untuk mitra.

    Menurut Henline (2006) efek penggunaan teknologi tampaknya ditentukan

    oleh dinamika interpersonal dan proses digunakan. Pada akhirnya, menggunakan

    teknologi dapat mempengaruhi dan mencerminkan keintiman dalam hubungan.

    Hal tersebut dapat dilihat dalam penelitian seperti pada jurnal milik Elizabeth L.

    Angeli, yang menunjukkan dan menjelaskan perbedaan antara hasil penelitian

    penggunaan internet sebagai media komunikasi via fasilitas chattingoleh Hu et al.

    dengan hasil penelitian Cummings et al. terhadap para pengguna e-mail. Menurut

    jurnal Elizabeth L. Angeli diketahui bahwa perbedaan cara komunikasi yang

    disebabkan perbedaan fasilitas internet yang digunakan sebagai media komunikasi

    menyebabkan tingkat keintiman yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa

    penting untuk menelaah kembali hubungan akrab yang tercipta dari komunikasi

    melalui media internet

    2.2.1 Self-disclosureSelf-disclosure (keterbukaan diri) adalah perilaku individu untuk

    membuka atau membeberkan sesuatu tentang dirinya sendiri dengan maksud

    dapat membuat orang lain dan atau teman lebih menyukai individu tersebut

    (Collins & Miller, 1994 dalam Smith & Mackie, 2000). Canary, Cody & Manusov

    (2003); dan Dindia (2002) dalam Taylor, Peplau, & Sears (2009) menyatakanbahwa self-disclosure adalah salah satu tipe khusus percakapan di mana kita

    berbagi informasi dan perasaan pribadi dengan orang lain, karenanya self-

    disclosure juga merupakan pemicu munculnya hubungan akrab..

    Laurenceau, Pietromonaco dan Barret (1998) menyatakan bahwa dalam

    self-disclosure para peneliti telah membedakan antara pengungkapan diri faktual

    (yaitu, deskriptif) dan emosional (yaitu, evaluatif) ketika memeriksa dampak

    mengungkapkan diri dalam hubungan intim (Morton, 1978; Reis & Shaver, 1988).

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    35/81

    24

    Pengungkapan diri faktual adalah pengungkapan fakta-fakta dan informasi pribadi

    (misalnya, "Aku sudah tiga pasangan romantis dalam hidup saya''). Pengungkapan

    emosional adalah mereka yang mengungkapkan perasaan pribadi seseorang,

    pendapat, dan penilaian (misalnya, "Perpisahan yang terakhir begitu menyakitkan,

    saya tidak yakin mampu mencintai seseorang lagi').

    Meskipun keduanya mengungkapkan aspek-aspek pribadi kepada orang

    lain, pengungkapan yang melibatkan emosi dan perasaan terletak paling dekat dari

    inti definisi diri seseorang (Greenberg & Safran, 1987; Reis & Patrick, 1996).

    Pengungkapan diri yang melibatkan emosi yang diyakini menghasilkan keakraban

    yang lebih besar, karena pengungkapan tersebut membuka jalan bagi pendengar

    untuk mendukung dan mengkonfirmasi aspek inti dari sudut pandang tentang diri

    komunikan (Reis & Shaver, 1988; Sullivan, 1953).

    Keterbukaan diri dapat memberi efek yang baik dan buruk dalam

    hubungan. Dengan membuka diri, dapat dibangun kepercayaan, dan rasa aman.

    Namun mereka yang membuka diri berlebihan demi kedekatan hubungan

    membuat orang lain tidak nyaman (Wortman, Adesman, Herman, & Greenberg,

    1976 dalam Smith & Mackie, 2000). Selain itu individu membeberkan perasaan,

    kelemahan, dan hal-hal lainnya yang bersifat pribadi. Hal ini menyebabkan self-

    disclosure hanya dilakukan pada orang-orang yang dekat dengan individu.

    2.2.2 Kepedulian dan Rasa SayangVariabel kepedulian dan rasa sayang masih sulit untuk dijabarkan, karena

    merupakan sifat afektif, namun dapat dilihat dari sikap dan perilaku yang

    ditunjukkan oleh individu kepada individu lain. Berdasarkan pendapat Scharf dan

    Mayseless (2001) kepedulian dan rasa sayang dapat dilihat dari adanya kebencian,sikap instrumental, hingga rasa peduli. Peneliti merasa bahwa hal ini

    berhubungan, menunjukkan dan sesuai dengan definisi intimasi yaitu mengacu

    pada hal-hal afektif yang membentuk intimasi seperti rasa hangat dan pengertian.

    2.3 Remaja Dewasa AwalTeknologi mungkin memiliki pengaruh yang paling terintegrasi dan

    terfokus pada kehidupan individu dari "generasi net-" (Leung, 2004) dalam

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    36/81

    25

    Henline (2006). Net-geners sekarang dalam berbagai tahap pembangunan mulai

    dari awal masa remaja sampai dewasa awal. Pengembangan hubungan akrab

    sangatlah penting selama periode dewasa muda (Erikson, 1959) dalam Henline

    (2006). Remaja dewasa awal adalah masa dimana individu mulai beralih dari

    remaja menjadi manusia dewasa, dan merupakan periode penyesuaian diri

    terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Berdasarkan

    pendapat Hurlock (2003) dalam Utami dan Nurfitriyana (2010), masa dewasa

    awal dimulai pada umur 18 hingga kira-kira 40 tahun. Masa ini juga dapat dibagi

    menjadi beberapa fase lagi sesuai dengan pernyataan Levinson dalam Dariyo

    (2003) sebagaimana dikutip oleh Utami dan Nurfitriyana, yaitu sebagai berikut:

    1. Fase memasuki masa dewasa awal (usia 17-33 tahun)a. Early adult transition, usia 17 sampai 22 tahun

    b. Usia transisi antara 22 tahun sampai dengan 28 tahun.c. Usia transisi 30-an (28 tahun sampai 33 tahun)

    2. Fase puncak dewasa awal (usia 33 tahun sampai dengan 45 tahun), terbagimenjadi dua tahap, yaitu:

    a. Puncak dewasa awal (usia 33 tahun sampai dengan 40 tahun)b. Transisi dewasa menengah (usia 40 tahun sampai dengan 45 tahun)

    Havighurst (1961) dalam Darkusno (2010) menyatakan bahwa terdapat

    tahap-tahap perkembangan yang muncul pada periode tertentu dalam rentang

    kehidupan individu, yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa

    kebahagiaan dan kesuksesan ke tahap perkembangan selanjutnya. Tapi jika gagal

    akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan

    kesulitan kesulitan dalam menuntaskan tahap berikutnya. Untuk lebih jelasnya,

    Havigurst (1961) dalam Darkusno (2010) mengemukakan bahwa pembagiantahap-tahap perkembangan untuk masa dewasa awal antara lain:

    1. Mulai bekerja2. Memilih pasangan hidup3. Belajar hidup dengan suami/istri4. Mulai membentuk keluarga5. Mengasuh anak6. Mengelola/mengemudikan rumah tangga

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    37/81

    26

    7. Menerima/mengambil tanggung jawab warga negara8. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan

    2.4 Kerangka PemikiranKomunikasi melalui media internet adalah komunikasi secara tidak

    langsung yang dilakukan melalui media internet, terjadi melalui aplikasi-aplikasi

    yang berguna untuk menunjang kegiatan komunikasi. Dalam penelitian ini,

    aplikasi-aplikasi tersebut terdiri atas tiga variabel, yaitu penggunaan fitur e-mail,

    pengunaan chat, dan penggunaan jejaring sosial. Dalam berkomunikasi melalui

    internet diduga individu memperoleh pemahaman terhadap identifikasi tiga data

    tingkat informasi, yaitu: (1) data tingkat kebudayaan (Cultural level-data) yang

    berhubungan dengan bahasa, etnis dan aturan/norma dari individu, (2) data

    tingkat sosiologis (Sociological-level data) yaitu data yang berhubungan dengan

    pertimbangan yang dibuat tentang orang lain dengan mengetahui kelompok

    tempat orang tersebut termasuk seperti usia, pendidikan, (3) data tingkat

    psikologis (Psychological-level data) , yang berhubungan dengan perilaku khusus

    seseorang yang dihadapinya. Tiga data tingkat informasi tersebut dirasa berlaku

    juga pada komunikasi melalui internet, karenanya peneliti akan melihat

    bagaimanakah karakteristik pengguna internet, yaitu faktor-faktor individu,

    berdasarkan deskripsi tingkat kebudayaan dan data tingkat sosiologis, namun

    peneliti tidak mengkaji data tingkat psikologis. Hal ini dikarenakan data tingkat

    psikologis dirasa berhubungan langsung dengan tingkat hubungan akrab yang

    dikaji secara terpisah oleh peneliti.

    Sebagaimana komunikasi pada umumnya, berkomunikasi melalui

    internet, dapat mengantarkan seorang individu kepada suatu hubungan akrab

    dengan individu lainnya. Merujuk pada hasil temuan Smith dan Mackie (2000)Wulandari (2004), dan Henline (2006) terdapat tiga variabel yang diduga

    mempengaruhi atau berhubungan dengan penggunaan aplikasi (fitur) internet oleh

    penggunanya, yaitu : kesamaan, anonimitas dan kecemasan. Kesamaan dapat

    memicu interaksi, ketertarikan, dan rasa suka antar individu. Peneliti berusaha

    meneliti, apakah pengguna internet merasakan adanya kesamaan dengan orang-

    orang yang berinteraksi dengan mereka.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    38/81

    27

    Anonimitas diketahui dapat memicu kurangnya keterbukaan dan

    kepercayaan, namun juga dapat mendorong keinginan untuk berinteraksi dalam

    berkomunikasi melalui internet. Peneliti hendak melihat, apakah pengguna

    internet memiliki anonimitas yang tinggi atau rendah, sehubungan dengan adanya

    dua kesimpulan yang saling berlawanan tersebut. Adapun kecemasan komunikasi,

    diketahui dapat membuat seseorang kesulitan dalam berkomunikasi melalui

    internet. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah pengguna internet termasuk

    memiliki kecemasan komunikasi atau tidak. Hasil data ketiga variabel tersebut

    diukur secara deskriptif dan dibandingkan dengan tingkat penggunaan aplikasi

    maupun hubungan akrab yang dirasakan responden untuk dikaji apakah terdapat

    hubungan antar variabel.

    Hasil yang diharapkan dari adanya komunikasi, terutama komunikasi

    melalui internet, adalah hubungan akrab. Dari berbagai sumber diketahui

    hubungan akrab dapat ditlihat dari sikap individu, meliputi self-disclosure serta

    perasaan afektif lain seperti rasa peduli dan kasih sayang. Self-disclosure

    umumnya muncul dari adanya rasa suka, dan ditandai dengan adanya keterbukaan

    dan kejujuran komunikator kepada komunikan baik dalam menyampaikan hal-hal

    menyangkut fakta diri komunikator atau yang bersangkutan dengan emosi diri

    komunikator. Sehubungan dengan itu, dengan merujuk pada Scharf dan

    Mayseless (2001) hubungan akrab diukur melalui tiga hal yaitu keterbukaan

    intrapersonal, keterbukaan interpersonal, serta kepedulian dan kasih sayang.

    Keterbukaan intra-personal ditunjukkan dari adanya kepercayaan individu kepada

    individu lain, sementara keterbukaan interpersonal ditunjukkan dari sikap terbuka

    individu kepada individu lain.

    Berdasar penjelasan di atas, hubungan antar variabel dalam penelitian inidapat dilihat pada Gambar 5.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    39/81

    28

    Gambar 3. Desain Model Kerangka Pemikiran Penggunaan Internet sebagai

    Media Komunikasi dalam Menciptakan Hubungan Akrab.

    2.5Hipotesis PenelitianBerdasarkan pemaparan pendekatan teoritis dan kerangka pemikiran, dapat

    diambil hipotesis antara lain:

    1. Terdapat hubungan antara faktor-faktor individu pengguna internet denganjenis fitur (aplikasi) yang digunakannya dalam berkomunikasi melalui

    media internet,

    2. Terdapat hubungan antara anonimitas, kesamaan, dan kecemasankomunikasi dalam komunikasi melalui internet dan hubungan akrab, dan

    3. Terdapat hubungan antara komunikasi melalui internet dengan hubunganakrab.

    Jenis Aplikasi

    internet

    Aplikasi e-mailAplikasi chatJejaring sosial

    Keterangan:: Berhubungan

    Anonimitas

    Hubungan akrab

    Self-DisclosureoKeterbukaan(KeterbukaanIntrapersonal )

    oKepercayaan(Keterbukaan

    interpersonal

    Peduli & sayangFaktor-faktor individu:

    Suku bangsa (etnik)Jenis BahasaAsal DaerahTingkat PendidikanJenis Pekerjaan

    Tingkat PendapatanJenis Kelamin

    Kesamaan

    Kecemasan komunikasi

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    40/81

    29

    2.6Definisi Operasional2.6.1 Jenis Aplikasi Internet2.6.1.1Aplikasi e-mail

    Fitur/Aplikasi emailadalah deskripsi penggunaan aplikasi e-mail yang

    diukur melalui frekuensi dan intensitas penggunaan aplikasi e-mail dalam

    seminggu. Frekuensi dilihat dari berapa kali aplikasi e-mail digunakan dalam

    seminggu, adapun intensitas penggunaannya adalah berapa lama penggunaannya

    dalam hitungan menit selama seminggu. Berdasarkan hal tersebut:

    1 Frekuensi penggunaan aplikasi e-mail dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari sembilan kali dan tinggi jika lebih dari sembilan

    kali.

    2 Intensitas penggunaan aplikasi e-mail dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari 45 menit dan tinggi jika lebih dari 45 menit.

    2.6.1.2Aplikasi chatFitur/Aplikasi chatadalah penggunaan aplikasi chatyang diukur melalui

    frekuensi dan intensitas penggunaan aplikasi chat dalam seminggu. Frekuensi

    dilihat dari berapa kali aplikasi chatdigunakan dalam seminggu, adapun intensitas

    penggunaannya adalah berapa lama penggunaannya dalam hitungan menit selama

    seminggu. Berdasarkan hal tersebut:

    1 Frekuensi penggunaan aplikasi chat dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari delapan kali dan tinggi jika lebih dari delapan kali.

    2 Intensitas penggunaan aplikasi chat dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari 70 menit dan tinggi jika lebih dari 70 menit.

    2.6.1.3Jejaring SosialJejaring sosial adalah deskripsi penggunaan jejaring sosial, terutama

    facebookyang diukur melalui frekuensi dan intensitas penggunaan jejaring sosial

    dalam seminggu. Frekuensi dilihat dari berapa kali jejaring sosial digunakan

    dalam seminggu, adapun intensitas penggunaannya adalah berapa lama

    penggunaannya dalam hitungan menit selama seminggu. Berdasarkan hal

    tersebut:

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    41/81

    30

    1 Frekuensi penggunaan jejaring sosial dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari 13 kali dan tinggi jika lebih dari 13 kali.

    2 Intensitas penggunaan jejaring sosial dibedakan ke dalam dua kategori,rendah jika kurang dari 80 menit dan tinggi jika lebih dari 80 menit.

    2.6.2 Kesamaan, Anonimitas, dan Kecemasan Komunikasi.Dari kajian sebelumnya, diketahui bahwa kesamaan, anonimitas, dan

    kecemasan komunikasi ada kaitannya dengan komunikasi melalui internet dan

    hubungan akrab. Dalam penelitian ini ketiga hal ini diukur dengan meminta

    pengguna internet mengisi skala likert sesuai pernyataan yang diberikan, dengan

    komposisi penilaian skala Likert sebagai berikut:

    Kode 1 : tidak sesuai Kode 2 : kurang sesuai Kode 3 : cukup sesuai Kode 4 : sesuai Kode 5 : sangat sesuai

    Selanjutnya diberikan pembobotan yang sesuai dengan masing-masing kode

    tersebut diatas Merujuk pada hasil kuesioner dan hasil studi Henline (2006) dalam

    penelitian ini dirumuskan definisi operasional untuk masing-masing variabel

    sebagai berikut:

    Anonimitas adalah sikap individu pengguna internet yang merasa nyaman

    berkomunikasi meski tidak kenal dengan orang yang dia ajak berkomunikasi,

    jarang menanyakan identitas/biodata teman yang dia temukan melalui internet,

    jarang/sengaja tidak mengisi biodatanya di layanan internet, suka mencari teman

    di internet secara acak, serta suka berkenalan dengan seseorang, namun tidak

    berminat untuk mengenalnya lebih jauh. Selanjutnya tingkat anonimitas

    dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu rendah jika total skor antara 5 sampai

    dengan 15, dan tinggi jika total skor antara 16-25.

    Kesamaan adalah sikap pengguna internet yang suka membicarakan

    kejadian-kejadian yang dialaminya kepada temannya, senang menyampaikan

    opini saat mengobrol, suka menyampaikan masalahnya saya kepada temannya,

    serta menceritakan masalah yang terjadi di keluarganya kepada temannya.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    42/81

    31

    Selanjutnya tingkat kesamaan ini dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu rendah

    jika total skor antara 4 sampai dengan 12, dan tinggi jika total skor antara 13-20

    Kecemasan komunikasi diukur melalui pendapat responden berkenaan

    sikapnya yang mencakup empat hal yaitu suka menghindar saat ada orang yang

    ingin mengenalnya, mengalihkan pandangannya saat berbicara dengan orang lain,

    merasa penampilan dirinya yang tidak menarik, dan mengaku sulit mengatakan

    isi hatinya saat berbicara langsung kepada orang lain. Selanjutnya tingkat

    kecemasan dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu rendah jika total skor antara 4

    sampai dengan 12, dan tinggi jika total skor antara 13-20.

    2.6.3 Faktor-faktor Individu.Adalah faktor-faktor yang melekat pada individu, terdiri atas dua jenis

    data: (1) Data kebudayaan meliputi Etnis, Bahasa, dan Daerah Asal , (b) Data

    sosiologis meliputi pendidikan terakhir, Pekerjaan, Pendapatan, dan Jenis Kelamin,

    dan (c) Data psikologis pada penelitian ini tidak dikaji karena berhubungan dengan

    intimasi yang dibahas secara terpisah. Penilaian masing-masing variabel antara

    lain:

    1. Etnis, berdasarkan undang-undang tentang penghapusan diskriminasi rasdan etnis dan peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2010, diartikan

    sebagai penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan,

    adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis, dan hubungan kekerabatan.

    Adapun menurut Tumin dalam Hidayah (1996) sebagaimana dikutip oleh

    Waskito (2003), etnis adalah suatu kelompok sosial yang berada pada

    suatu sistem sosial dan kebudayaan yang lebih besar dan mendasarpengelompokan diri mereka pada status sosial khusus karena suatu

    penurunan ciri-ciri etnis bawaan yang dianggap ada (ethnic traits). Dan

    ethnic traits sendiri dijelaskan oleh Waskito (2003) terkait dengan

    persamaan aspek natalitas (kelahiran atau hubungan darah), bahasa, adat

    istiadat, kepercayaan (religi), mitologi, dan ikatan totemisme. Penelitian

    ini mengkaji etnis merujuk kepada penggolongan individu, berdasarkan

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    43/81

    32

    hubungan kekerabatan atau pengelompokan diri terkait dengan persamaan

    aspek natalitas.

    2. Bahasa yang dikuasai menunjukkan jumlah bahasa selain bahasa Indonesiayang dikuasai oleh responden, baik berupa bahasa daerah, maupun bahasa

    asing. Terdiri atas: Bahasa Inggris, Jepang, Chinese, Sunda, dan Jawa.

    Selain bahasa tersebut dikategorikan sebagai bahasa lain

    3. Asal kelahiran adalah lokasi dimana responden dilahirkan, dibedakan kedalam dua kategori, yaitu dari Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.

    4. Pendidikan terakhir adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telahdiselesaikan individu, dibedakan ke dalam empat kategori yaitu: SD,

    SMP, SMA, Sarjana.

    5. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan individu sesuai yang tertera di kartutanda penduduk, dibedakan ke dalam lima kategori, yaitu pelajar,

    mahasiswa, wiraswaasta, pegawai negeri, dan pegawai swasta.

    6. Pendapatan adalah jumlah uang (rupiah) yang diterima oleh individudalam kurun waktu sebulan, darimanapun sumbernya; yang dibedakan ke

    dalam tiga kategori, yaitu: rendah ,sedang, dan tinggi, dengan pembagian

    sebagai berikut:

    Antara Rp. 120.000 sampai dengan Rp. 350.000 = Rendah Antara Rp. 350.000 sampai dengan Rp. 2.000.000 = Sedang Antara Rp. 2.000.000 sampai dengan Rp. 3.600.000 = Tinggi

    7. Jenis kelamin adalah informasi jenis kelamin responden, dibedakan kedalam dua kategori, yaitu pria dan wanita.

    2.6.4 Intimacy/KeakrabanAdalahhubungan yang berkembang antar individu sebagai hasil interaksi

    mereka melalui komunikasi lewat internet, dalam penelitian ini keakraban akan

    diukur dengan tiga variabel, yaitu Sikap Keterbukaan Individu terhadap orang

    lain, Sikap Kepercayaan individu terhadap orang lain, dan Kepedulian dan Kasih

    Sayang. Merujuk pada hasil kuesioner dan hasil studi Scharf dan Mayseless

    (2001) dalam penelitian ini dirumuskan definisi operasional untuk masing-masing

    variabel sebagai berikut

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    44/81

    33

    Keterbukaan adalah tindakan pengguna internet yang suka membicarakan

    kejadian-kejadian yang dialaminya kepada temannya, senang menyampaikan

    opininya saat mengobrol, sering menyampaikan sudut pandang pribadinya saat

    menghadapi masalah bersama dengan temannya. Selanjutnya tingkat kesamaan ini

    dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu rendah jika total skor antara 5 sampai

    dengan 10, dan tinggi jika total skor antara 11-15

    Kepercayaan adalah tindakan pengguna internet yang suka menyampaikan

    masalah saya kepada teman, menceritakan masalah yang terjadi dalam

    keluarganya kepada teman, dan terkadang menceritakan kekurangannya kepada

    temannya. Selanjutnya tingkat kesamaan ini dibedakan ke dalam dua kategori,

    yaitu rendah jika total skor antara 5 sampai dengan 10, dan tinggi jika total skor

    antara 11-15

    Kepedulian dan kasih sayang pengguna internet adalah tindakan pengguna

    internet yang sering memeriksa bagaimana status/keadaan atau kabar teman-

    temannya, ingin terus bersahabat dengan teman-temannya, sering merindukan

    teman-temannya, cenderung panik saat kehilangan kontak dengan temannya,

    cenderung sulit melupakan kritik dari temannya, cenderung bertanya pendapat

    temannya saat ingin memutuskan sesuatu, tetap berkomunikasi dengan teman-

    temannya saat mengalami masalah, dan cenderung terus memikirkan temannya

    jika membuatnya marah. Selanjutnya tingkat kesamaan ini dibedakan ke dalam

    dua kategori, yaitu rendah jika total skor antara 8 sampai dengan 24, dan tinggi

    jika total skor antara 25-40.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    45/81

    34

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

    kuantitatif, yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan melalui kuisioner

    kepada responden. Untuk mendukung dan menghindari adanya salah pengertian

    dan kekeliruan dalam pengisian kuisioner, peneliti juga mendampingi dan

    memberikan kontak kepada responden dalam mengisi kuisioner.

    Penelitian ini termasuk penelitian penjelasan, karena dalam penelitian ini

    peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

    hipotesa (Singarimbun, 1989). Secara lebih umum penelitian ini termasuk

    penelitian survai karena informasi dikumpulkan dari responden dengan

    menggunakan kuisioner. Pada penelitian, kuisioner digunakan untuk mengetahui

    bagaimana gambaran dari penggunaan internet sebagai media komunikasi, faktor-

    faktor yang berhubungan, dan hubungan akrab, serta mencoba melihat bagaimana

    hubungan antara penggunaan internet, faktor-faktor yang berhubungan dan

    hubungan akrab.

    3.2 Lokasi dan Waktu

    Penelitian diadakan di warnet atau warung internet yaitu lokasi penyedia

    layanan internet di sepanjang Jalan Babakan Raya Dramaga. Dari penelusuran

    peneliti, diketahui terdapat sepuluh (10) lokasi warung internet penyedia jasa

    penggunaan internet di sepanjang Jl. Babakan Raya. Peneliti melakukan

    penyebaran kuisioner secara langsung di ke-sepuluh warung internet tersebut. Ke-

    sepuluh warung internet tersebut memiliki kemampuan penyediaan internet yang

    hampir sama, serta jam operasi yang tidak jauh berbeda. Adapun perbedaan hanya

    terpaut sekitar satu hingga dua jam. Sehingga diasumsikan masing-masing warung

    internet memiliki kesempatan yang sama, kecuali jumlah unit komputer yang

    tersedia.

    Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan asumsi

    bahwa warung-warung internet yang terdapat di sepanjang Jalan Babakan Raya

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    46/81

    35

    memiliki potensi penggunaan yang tinggi. Hal ini dikarenakan Jalan Babakan

    Raya merupakan perbatasan antara kampus IPB dengan pemukiman warga.

    Sehingga warung internet sudah cukup lama menjadi mata pencaharian karena

    banyak digunakan oleh mahasiswa. Namun seiring berjalannya waktu,

    penggunaan internet kini sudah semakin umum hingga warga sekitar pun turut

    menggunakan internet di lokasi ini. Waktu penelitian sendiri dilaksanakan selama

    bulan Desember 2010.

    3.3 Teknik Penentuan Sampel

    Responden dalam penelitian ini dipilih secara acak. Responden yang

    diteliti dipilih adalah pengguna jasa warung internet yang diasumsikan memiliki

    kemampuan dalam menggunakan komputer serta jaringan internet, serta tergolong

    usia remaja dewasa awal. Hal ini karena sesuai dengan teori perkembangan yang

    menunjukkan bahwa dewasa muda adalah waktu yang paling kritis untuk

    pengembangan keintiman, dan pembangunan keintiman adalah tugas utama

    dewasa muda Erikson (1959) dalam Henline (2006).

    Tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai

    kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. (Mantra dan Kasto, dalam

    Singarimbun dan Effendi, 1989). Adapun tiap unit penelitian dalam penelitian

    adalah para pengguna internet yang menggunakan fasilitas internet di warung

    internet yang berada di daerah Jl. Babakan Raya.

    Berdasarkan penelusuran individual peneliti, dari sepuluh lokasi warung

    internet penyedia jasa penggunaan internet di sepanjang Jl. Babakan Raya.

    Terdapat dua ratus dua puluh satu (221) unit komputer yang siap pakai. Dengan

    demikian populasi dalam penelitian ini sebanyak 221 orang pengguna unitkomputer tersebut, yang diasumsikan bahwa mereka semuanya adalah juga

    pengguna komputer/internet. Selanjutnya, dari total pengguna internet tersebut

    ditarik populasi sontoh (sampling population) dengan merujuk pada pendekatan

    yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dalam Sarwono (2006), yaitu dengan

    rumus:

    N Dimana: n = sampel

    n = N = populasi

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    47/81

    36

    N (d)2 + 1 d = derajat kebebasan

    Penelitian ini menggunakan derajat kebebasan sebesar 0,1, dengan harapan

    bahwa kesalahan pemilihan jumlah responden dalam penelitian ini sebesar

    sepuluh persen. Berdasar hasil perhitungan, diperoleh jumlah didapatkan jumlah

    populasi contoh sebanyak 65 orang.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

    primer terdiri atas semua variabel yang tercakup dalam kerangka pemikiran dalam

    penelitian ini (Gambar 3). Pengumpulan data primer dilakukan dengan

    memberikan kuisioner secara langsung kepada responden oleh peneliti.

    Keunggulan teknik ini ialah peneliti dapat memperoleh informasi yang akurat dan

    secara langsung dari orang-orang yang kita mintai informasi (Sarwono, 2006).

    Selain itu pengumpulan data bersifat terbuka, dalam arti bahwa responden

    diberitahu tujuan dari penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan harapan responden

    dapat mengisi kuisioner dengan sebenar-benarnya tanpa takut akan

    penyalahgunaan hasil pengisian kuisioner tersebut.

    3.5 Teknik Analisis Data

    Proses analisis data dimulai dengan mengklarifikasi, mengecek kecocokan

    dan kelengkapan data yang diteliti. Selanjutnya dilakukan pengembangan

    variabel, dimana peneliti menetapkan spesifikasi semua variabel yang diperlukan

    oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau dengan kata

    lain apakah variabel yang diperlukan sudah termasuk dalam data (Sarwono,

    2006). Teknik analisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakananalisis deskriptif, dengan bantuan crosstab atau tabulasi silang.

  • 7/28/2019 Komunikasi Atas Talian

    48/81

    37

    BAB IV

    DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    4.1Deskripsi Jalan Babakan RayaJalan Babakan Raya adalah salah satu jalan yang berada di Desa Babakan

    Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Jalan ini berada pada wilayah RW 07,

    dan merupakan jalan utama yang melintasi RT 01, RT 03, dan RT 04 desa

    Babakan. Di daerah utara, jalanan ini berhubungan dengan RW 08 dengan jalanan

    utama Jalan Babakan Tengah, dan di selatan jalan ini berhubungan dengan RW 01

    dengan jalan utamanya adalah Jalan Raya Darmaga6. Selain itu, jalan ini juga

    menjadi perbatasan langsung antara wilayah Kampus IPB Dramaga dengan

    lingkungan warga sekitar. Pada jalan ini pemukiman warga yang berbatasan

    langsung dengan kampus IPB sebagian besar sudah digunakan sebagai lokasi

    berbagai macam usaha dari kuliner, kebutuhan alat tulis, rumah tangga, dan

    tentunya warung internet. Hal ini menyebabkan jalanan ini menjadi jalan utama

    dimana civitas kampus IPB beraktifitas terutama diluar kegiatan belajar mengajar.

    Sehingga banyak aktivitas warga dan civitas kampus IPB terpusat pada jalan ini.

    4.2Deskripsi Warung Internet di Sepanjang Jalan Babakan RayaWarung internet adalah salah satu jenis usaha jasa. Usaha ini menyewakan

    komputer dan bertujuan memberikan akses internet kepada pelanggannya. Tarif

    yang di