komunikasi agribisnis komunikasi kelompok dan organisasi

26
A. KONSEP KOMUNIKASI KELOMPOK 1. 1. PENGERTIAN Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota- anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut: 1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka; 2. Kelompok memiliki sedikit partisipan; 3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin; 4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama; 5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain. 2. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk

Upload: aldy-mochammad-faiz-raksayudha

Post on 13-Aug-2015

241 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

komunikasi agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

A. KONSEP KOMUNIKASI KELOMPOK

1. 1. PENGERTIAN

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu

kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin,

1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai

interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,

seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya

dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi

komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan

memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:

1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;

2. Kelompok memiliki sedikit partisipan;

3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;

4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;

5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

2. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK

Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari.

Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang

untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua

aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi

(keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan para

anggotanya (kelompok belajar) dan ia bias pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan

bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah). Jadi, banyak manfaat

yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam seuatu kelompok yang sesuai dengan rasa

ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi dirinya dengan orang lain

adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat

dikatakan sebagai orang yang antisosial.

Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman

tersebut, yaitu :

Page 2: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting,

karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah

yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam

aktivitas yang sama namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya

secara pasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai

kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan

pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.

Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang

singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi

dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau

ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara.

Elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompk. Tidak ada

ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok. Ada yang memberi batas 3-

8 orang, 3-15 orang dan 3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut,

muncul konsep yang dikenal dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk

dapat mengenal dan memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya. Dengan smallness ini,

kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan memberi rekasi

pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan mendengar anggota yang lain/seperti

yang dikemukakan dalam definisi pertama.

Elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu

kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan

satu atau lebih tujuannya.

3. KLASIFIKASI KELOMPOK DAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASINYA

Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam

kesempatan ini kita sampaikan hanya dua klasifikasi kelompok.

a. Kelompok primer dan sekunder

Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa

kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab,

personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder

adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak

menyentuh hati kita.

Page 3: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai

berikut:

1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya

menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage

(perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala

yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi

bersifat dangkal dan terbatas.

2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder

nonpersonal.

3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,

sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.

4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder

instrumental.

5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.

6. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.

b. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan

peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses

pembentukannya secara alamiah. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang

harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright

mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium,

diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

4. FUNGSI KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu

kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya

seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya

untuk melakukan sktivitas yang informal, santai dan menghibur.

2. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara

formal maupun informal bekerja unutk mencapai dan mempertukarkan pengetahun. Melalui

fungsi pendidikan ini, kebutuhan-kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri

Page 4: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Namun demikian, fungsi pendidikan dalam

kelompok akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, bergantung pada tiga faktor, yaitu

jumlah informasi baru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam kelompok serta frekuensi

interaksi di antara para anggota kelompok. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap

anggota kelompk membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa pengetahuan

baru yang disumbangkan msing-masing anggota, mustahil fungai edukasi ini akan tercapai.

3. Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya mempersuasikan anggota lainnya

supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha persuasif

dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya.

Misalnya, jika usaha-usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan dengan nilai-nilai yang

berlaku dalam kelompok, maka justru orang yang berusaha mempersuasi tersebut akan

menciptakan suatu konflik, dengan demikian malah membahayakan kedudukannya dalam

kelompok.

4. Fungsi keompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan

dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving) berkaitan dengan

penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan pembuatan

keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi,

pemecahn masalah menghasilkan materi atu bahan untuk pembuatan keputusan.

5. Terapi adalah fungsi kelima dari kelompok. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan

kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi

adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnhya. Tentunya, individu tersebut

harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha

utamanya adalh membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai konsensus.

Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita

narkotika, kelompok perokok berat dan sebagainya. Tindak komunikasi dalam kelompok-

kelompok terapi dikenal dengan nama pengungkapan ciri (self disclosure). Artinya, dalam

suasana yang mendukung, setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka tentang apa

yang menjadi permasalahannya. Jika muncul konflik antar anggota dalam diskusi yang

dilakukan, orang yang menjadi pemimpin atau yang memberi terapi yang akan mengaturnya.

Dalam organisasi, komunikasi berfungsi untuk :

1. Pengaturan dan operasi, yakni untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan dan membereskan

Page 5: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

tugas demi pencapaian tujuan.

2. Inovasi/pembaharuan, untuk kepentingan pembaharuan dan pengubahan tata kerja demi

penyesuaian, kelangsungan hidup, dan pengembangan organisasi di tengah lingkungan yang

terus berubah.

3. Sosialisasi atau pembinaan, yakni berkaitan dengan anggota sebagai manusia. Khusus dalam

upaya motivasi, pengimbalan, dan moral kerja. Sosialisasi berdampak kepada :

a. Harga diri anggota

b. Hubungan interpersonal dalam organisasi

c. Motivasi ; integrasi kepentingan pribadi ke dalam kepentingan organisasi

B. KOMUNIKASI ORGANISASI

1. Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam

kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal

adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi

kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai

pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan,

jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang

disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya

secara individual.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus

kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi

mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik

apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang

menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut

adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu

organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan

memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

2. Pendekatan dalam Organisasi

Kita dapat melakukan pendekatan pada organisasi sekurang-kurangnya melalui empat

Page 6: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

persepektif: pendekatan manajemen ilmiah atau klasik, pendekatan hubungan antar manusia,

pendekatan sistem, dan pendekatan kultural (Goldhaber,1990).

a. Pendekatan ilmiah

Pendekatan ilmiah menganggap bahwa organisasi harus menggunakan metoda-metoda ilmiah

untuk meningkatkan produktivitas. Berbagai studi pengendalian secara ilmiah akan

memungkinkan manajemen mengidentifikasi cara-cara atau alat untuk meningkatkan

produktivitas, dan pada akhirnya akan meningkatkan laba. Dalam pandangannya ini

produktivitas pada umumnya menyangkut masalah fisik dan psikologis. Produktivitas dipandang

dalam bentuk permintaan phisik akan pekerjaan dan kemampuan psikologis para pekerjanya.

b. Pendekatan hubungan antarmanusia

Pendekatan hubungan antarmanusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif

faktor-faktor phisik dalam mengukur keberhasilan organisasi. Salah satu asumsi prinsip dari

pendekatan hubungan antarmanusia adalah bahwa kenaikan kepuasan kerja akan mengakibatkan

kenaikan produktivitas. Seorang karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif. Oleh

karena itu, fungsi manajemen adalah menjaga agar para karyawan terus merasa puas.

c. Pendekatan sistem

Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur-unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan

pendekatan hubungan antarmanusia. Pendekaan ini memandang organisasi sebagai suatu sistem

dimana semua bagian berinteraksi dan setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya. Organisasi

dipandang sebagai suatu sistem terbuka-terbuka terhadap informasi baru, responsif terhadap

lingkungan, bersifat dinamis dan selalu berubah.

d. Pendekatan kultural

Sebuah pendekatan kontemporer mengenai organisasi menganggap bahwa perusahaan harus

dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau kultur (pilotta, Widman, & Jasko, 1988;Putnam &

Pacanowsky, 1983). Seperti pada umumnya suatu kelompok atau kultur sosial yang selalu

memiliki aturan mengenai misalnya, perilaku peran, kepahlawanan, dan nilai-nilai, maka

demikian juga suatu organisasi. Oleh karena itu, pada pendekatan ini organisasi harus meneliti

untuk mengidentifikasikan jenis kultur dan norma-norma atau nilai-nilai spesifik yang dianutnya.

Page 7: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

Tujuan dari analisis ini adalah untuk memungkinkan kita bisa memahami bagaimana organisasi

berfungsi dan bagaiama hal itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh para anggotanya

(karyawannya) dalam kultur organisasi itu.

1. Jaringan Komunikasi Organisasi

Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan

dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok

kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang

menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian

merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan

pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai

struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.

Struktur jaringan komunikasi

a) Struktur lingkaran

struktur lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki

wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa

berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya.

b) Struktur roda

struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusa. Orang ini merupakan

satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika

seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan

melalui pemimpinnya.

c) Struktur Y

struktur Y relatif kurang tersentralisasi dibanding struktur roda, tetapi lebih tersentralisasi

dibanding dengan pola lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas. Tetapi satu

anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dan mengirimkan dan menerima

pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu

orang lainnya.

d) Struktur rantai

struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung

hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang

Page 8: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di

posisis lain.

e) Struktur semua saluran

struktur semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti

semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk

mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran, setiap anggota bisa

berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi

anggota secara optimum.

2. Arus Komunikasi Organisasi

Pembahasan mengenai komunikasi dalam organisasi dalam bentuk arah arus informasinya sangat

penting. Komunikasi ke atas dan ke bawah (sering disebut vertikal) dan komunikasi lateral

barangkali merupakan yang paling penting. Di samping itu, kita akan melihat pada informasi

samar dan juga pada sebab dan akibat adanya kepadatan informasi.

a. Komunikasi ke atas

komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke

tingkat yang lebih tinggi-misalnya, para pelaksana ke manajernya, atau dari para dosen ke dekan

fakultas. Jenis komunikasi ini biasanya mencakup (1)kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan,

(2)masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum terjawab, (3)berbagai

gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan; dan (4)perasaan yang berkaitan dengan

pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan itu sendiri, pekerjaan lainnya, dan masalah lain yang

serupa.

Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi.

Komunikasi itu memberikan manajemen umpan balik yang diperlukan mengenai semangat kerja

para karyawannya dan berbagai ketidakpuasan yang mungkin. Komunikasi itu juga membuat

bawahan memiliki rasa memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga

memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari

para pegawainya.

Masalah tentang komunikasi ke atas

Di samping penting bagi organisasi, komunikasi atas itu sulit dikendalikan. Salah satu

masalahnya adalah pesan yang mengalir ke atas seringkali merupakan pesan yang perlu di

Page 9: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

dengar oleh hirarki yang lebih tinggi lagi. Para pekerja seringkali enggan mengirim pesan yang

negatif karena merasa khawatir mereka dianggap sebagai biang keladi.

b. Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke

tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada

karyawannya atau dari dekan fakultas kepada para dosennya adalah komunikasi ke bawah.

Perintah seringkali merupakan contoh jelas untuk komunikasi ke bawah:”Ketik surat ini rangkap

dua,””Kirim barang ini sebelum tengah hari.” Tulis kopi iklan ini,” dan sebagainya.

Masalah tentang komunikasi ke bawah

Manajemen dan karyawan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda. Banyak manajer

yang tidak mengetahui bagaimana agar pesan mereka dapatdipahami oleh karyawannya.

Misalnya saja, kebanyakan manajer memilki pendidikan yang lebih tinggi dan banyak bahasa

teknis mengenai bisnis daipada para karyawannya.

c. Komunikasi lateral

Komunikasi lateral adalah pesasn antara sesama-manajer ke manajer, karyawan ke karyawan.

Pesan semacam ini bisa bergerak di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar

bagian. Komunikasi lateral merupakan komunikasi yang terjadi antara dua dosen sejarah di

perguruan tinggi yang sama. Juga bisa merupakan komunikasi antara dua dosen psikologi di dua

universitas yang berbeda.

Masalah pada komunikasi lateral

Salah satu masalah yang jelas pada komunikasi lateral adalah bahasa yang khusus yang

dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi. Bahasa semacam itu seringkali sulit

dipahami oleh penerima pesan. Untuk bisa berkomunikasi dengan psikolog misalnya, maka perlu

berbicara dengan bahasa psikologi- untuk mengetahui arti dari beberapa istilah seperti skedul,

pemantapan, egoisme, katarsis, STM, dan asosiasi bebas.

d. Kabar burung

Menurut ahli organisasi, John Baird (1977), meskipun kabar burung merupakan bagian dari

komunikasi informal dalam setiap organisasi besar, jenis komunikasi itu jangan digunakan

Page 10: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

terlalu sering seperti folklore yang sudah biasa kita ketahui. Biasanya kabar burung tidak terjadi

pada iklim yang stabil. Perubahan dan ketidakjelasan mendorong timbulnya kabar burung.

Bagaimanapun juga tidaklah mengherankan apabila jenis komunikasi ini menghasilkan ketepatan

informasi yang tinggi.

e. Kepadatan informasi

Sekarang ini, dengan kecanggihan teknologi, kepadatan informasi merupakan salah satu masalah

kita yang terbesar. Informasi dikembangkan dengan kecepatan tinggi sehingga sulit untuk diikuti

semuanya dan dianggap relevan untuk satu jenis pekerjaan tertentu. Dengan kadar yang berbeda-

beda setiap orang harus mampu menyeleksi informasi tertentu dan menganggap informasi lain

tidak penting.

Kepadatan informasi tampaknya sudah menjalar di semua organisasi. Dan sudah barang tentu,

inilah penyebab mengapa begitu banyak organisasi yang mengunakan komputer untuk

mengatasinya. Dengan menaruh apa saja ke dalam komputer memang relati mudah dan efisien

untuk mengatasi kecepatan informasi. Tetapi cara itu tidak merupakan jawaban untuk semuanya.

Beberapa kerja manusia masih diperlukan untuk mengerjakan informasi-sekurang-kurangnya

biasanya demikian. Dan dalam kondisi informasi yang terlalu padat, maka kesalahan sudah biasa

terjadi, hanya karena seseorang tidak bisa menyediakan waktu yang dibutuhkan untuk segalanya.

Semakin kita sibuk, semakin banyak kesalahan yang kita buat. Di samping itu masih banyak lagi

penundaan antara pengiriman pesan dengan pelaksanaan tindakan yang diperlukan, dan

penundaan itu merupakan hal yang tidak efisien dan menelan biaya bagi organisasi.

C. FORMAT INTERAKSI KOMUNIKASI ORGANISASI

• Komunikasi Interpersonal

Adalah proses pertukaran informasi diantara sesorang dengan paling kurang seorang lainnya atau

biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya

orang yang terlibat komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian

komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut.

i. Klasifikasi Komunikasi interpersonal

- Interaksi intim

dalam organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam sistem komunikasi informal. Misalnya

hubungan yang terlihat antara kedua orang teman baik dalam organisasi, yang mempunyai

Page 11: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

interaksi personal mungkin diluar peranan dan fungsinya di organisasi.

- Percakapan Sosial

Adalah interaksi untuk menyenangkan seorang secara sederhana dengan sedikit berbicara. Jika

dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi

seperto famili, sport, isu politik.

- Interogasi atau Pemerikasaan

Adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menurut

informasi daripada yang lain.

- Wawancara

Adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang

berupa tanya jawab.

ii. Tujuan Komunikasi Interpersonal

- Menemukan diri sendiri

- Menemukan dunia luar

- Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti

- Berubah sikap dan tingkah laku

- Untuik bermain dan kesenangan

- Untuk membantu

iii. Hubungan Interpersonal yang efektif

Menurut Rogert hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila kedua belah pihak

memenuhi kondisi :

- bertemu satu sama lain secara personal

- empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat dipahami satu

sama lain secara berarti

- menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa mkenilai atau keberatan

- menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap menerima dari

empati satu sama lain.

- Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan mengurangi

kecenderungan gangguan arti.

- Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan aman terhadap

yang lain.

Page 12: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

• Komunikasi Kelompok Kecil

Adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh

beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan,

terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.

i. Tujuan Komunikasi kelompok kecil

Tujuan Personal

- Hubungan sosial

Tujuannya memperkuat hubungan interpersonal dan menaikkan kesejahteraan kita.

- Penyaluran

Tujuan ini biasa dilakukan dalam suasana yang mendukung adanya pertukaran pikiran atau

pertengkaran sengit dalam diskusi keluarga, dimana keterbukaan diri adalah tepat.

- Kelompok terapi

Biasanya digunakan untuk membantu orang menghilangkan sikap-sikap mereka, atau tingkah

laku dalam beberapa aspek kehidupan mereka.

- Belajar

alasan umum orang mengikuti kelompok kecil adalah belajar dari orang lain. Belajar terjadi

dalam bermacam-macam setting. Asumsi nyang mendasari belajar kelompok adalah ide dari dua

arah.

Tujan yang berhubungan dengan pekerjaan

- Pembuatan keputusan

Orang-orang yang berkumpul bersama-sama dalam kelompok untuik membuat keputusan

mengenai sesuatu. Mendiskusikan alternatif dengan orang lain membantu orang memutuskan

mnana pilihan terbaik untuk kelompok.

- Pemecahan Masalah

Masalah yang mereka usahakan menyelesaikannya mencakup bagaimana menyempurnakan

produksi, bagaimana menyempurnakan hubungan yang kurang baik..

ii. Kelompok Kecil sebagai suatu sistem

Kelompok kecil merupakan organisasi kecil yang mempunyai empat komponen dasar yaitu input

atau masukan proses, output atau hasil dari balikan.

- Masukan, merupakan materi mentah dalam kelompok kecil seperti orang, informasi yang

Page 13: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

digunakan kelompok untuk berinteraksi. Orang atau anggota kelompok adalah masukan karena

tiap orang dalam kelompok membawa kualitas tertentu seperti kepribadian,umur, kesehatan,

pengetahuan, sikap, nilai dan kemampuan memecahkan masalah.

- Proses, menunjukkan kepada semua proses internal yang terjadi dalam kelompok selama

diskusi

- Hasil , merupakan keputusan atau penyelesaian yang dicapai oleh kelompok.

- Balikan , berisi respon yang mengikat system bersama. Balikan memberi masukan untuk

pertemuan kelompok masa akan datang.

iii. Karakteristik Kelompok Kecil

- Mempermudah prtemuan ramah tamah

- Personaliti kelompok. Bila sekelompok orang datang bersama maka mereka membentuk

identitas sendiri yang menjadikan personaliti kelompok.

- Kekompakan, yaitu daya tarikan anggota kelompok satu sama lain dan keinginan mereka untuk

bersatu.

- Komitmen terhadap tugas. Aktivitas individe lainnya dalam kelompok yang dekat hubungannya

dengan komitmen aalah motivasi.

- Besarnya kelompok kelihatannya cukup sederhana tapi besarnya kelompok itu mempunyai

beberapa pencabangan penting dalam kelompok.

- Norma kelompok, adalah aturan dan pedoman yang digunakan oleh sekelompok itu sendiri,

maupun beberapa faktor eksternal di luar kelompok.

- Saling bergantung satu sama lain. Yang paling penting adalah anggota kelompok tergantung

satu sama lain untuk beberapa tingkatan tertentu, dan paling kurang pada seorang lainnya.

iv. Peran anggota Komunikasi Kelompok Kecil

Kennet Benne dan paul Sheats (1948) mengusulkan suatu klasifikasi mengenai peran anggota

dalam topik penting ini. Benne dan Sheats membagi peran anggota menjadi tiga kelas umum :

peran tugas kelompok, peran membina dan mempertahankan kelompok, dan peran individual

Peran Tugas Kelompok :

Peran tugas kelompok adalah peran yang membuat kelompok mampu untuk memfokuskan

secara lebih spesifik dalam mencapai tujuan kelompok. Dalam menjalankan setiap dari peranan

ini, anggota tidak berbuat sebagai individu terpisah, tetapi sebagai bagian dari keseluruhan yang

Page 14: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

lebih besar. Kebutuhan dan tujuan kelompok mengatur peran yang harus dilakukan para anggota.

Anggota kelompok yang efektif akan melaksanankan beberapa fungsi ini, walaupun beberapa

orang terkunci pada beberapa peran spesifik saja.

Peran Membina dan Mempertahankan Kelompok :

Tidak seorang pun dan tidak sekelompok pun yang selalu berorientasi pada tugas setiap saat.

Kelompok merupakan merupakan satu unit yang anggotanya memiliki hubungan interpersonal

yang beragam. Hubungan ini perlu dipelihara jika kelompok ingin berfungsi secara efektif—jika

para anggota kelompok ingin merasa puas dan produktif. Apabila fungsi ini tidak dilakukan, para

anggota kelompok akan rusak apabila proses kelompok menjadi macet, sering timbul konflik,

atau komunikasi kelompok kecil menjadi terganggu pada tingkat pribadi atau sosial tertentu.

Peran individual :

Peran kelompok tugas dan peran membina dan mempertahankan kelompok semuanya bersifat

produktif. Peran itu membantu kelompok dalam mencapai tujuannya, dan berorientasi pada

kelompok. Peran yang akan kita bahas di sini adalah peran yang kontra produktif. Peran itu

menghambat kelompok dalam mencapai tujuannya dan lebih berorientasi pada individu

ketimbang kelompok. Peran semacam ini sering diistilahkan dengan malfungsi, yang

menghambat efektivitas kelompok baik dalam hal produktivitas maupun kepuasan pribadi.

Partisipasi Anggota :

Berikut adalah beberapa pedoman yang akan membantu partisipasi anda dalam komunikasi

kelompok kecil menjadi efektif dan lebih menyenangkan. Beberapa saran ini merupakan

elaborasi dan perluasan dari karakteristik dasar komunikasi interpersonal yang efektif.

Berorientasi Pada Kelompok :

Dalam kelompok kecil anda adalah anggota tim – seoarang anggota dari keseluruhan yang lebih

besar. Partisipasi anada akan bernilai jika dapat membantu pencapaian tujuan kelompok dan

meningkatkan kepuasan para anggota. Tugas anda adalah mengerahkan kemampuan,

pengetahuan dan pikiran anda sehingga kelompok dapat mengembangkan pemecahan yang lebih

baik darapada yang dikembangkan oleh satu orang. Prestasi yang sifatnya ndividual bisa

menghambat kelompok.

Pusatkan konflik Pada Masalahnya :

Konflik dalam situasi kelompok kecil tidak dapat dihindarkan. Konflik merupaka bagiian

alamiah dari proses kelompok kecil, tetapi pusatkan konflik itu pada masalahnya ketimbang pada

Page 15: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

pribadi orangnya.

Bersikapalah Tanpa Prasangka Secara Kritis :

Suatu gejala umum tetapi perkembangan itu tidak produktif terjadi apabila para anggota datang

ke kelompok dengan pikiran yang sudah terbentuk. Apabila hal ini terjadi, proses kelompok kecil

akan berubah menjadi serangkaian perdebatan individual, di mana setiap orang berusaha

mempertahankan posisinya masing-masing. Seharusnya, anggota datang ke kelompok dibekali

dengan informasi yang relevan yang akan bermanfaat dalam proses diskusi. Mereka seharusnya

belum mempunyai keputusan apa-apa mengenai pemecahan atau kesimpulan yang akan mereka

terima.

Pastikan pemahaman :

Pastikan bahwa gagasan dan informasi anda dipahai oleh semua peserta. Jika sesutau layak

diutarakan. Maka yang dikatakan itu layak juga dibuat jelas. Jika ragu-ragu, tanyakan apa yang

anda sampaikan itu jelas, “Apakah pertanyaan saya cukup jelas?” “Aapakah saya

menjelaskannya cukup terang?”

Pastikan juga bahwa anda juga memahami dengan jelas kontribusi dari para anggota lain,

terutama sebelum anda membahas masalahnya dengan mereka. Dalam prakteknya, sering kali

orang menyatakan ketidaksetujuannya dengan kata-katanya sendiri.

Pikir Kelompok :

berikut merupakan beberapa gejala yang dapat membantu anda mengenali adanya pikir

kelompok dalam kelompok yang anda amati atau berpartisipasi di dalamnya.

- Para anggota kelompok berpikir bahwa kelompoknya dan para anggotanya tidak dapat

dikalahkan oleh bahaya.

- Para anggota menciptakan rasionalisasi untuk menghindarkan berurusan langsung dengan

bahaya atau ancaman.

- Para anggota kelompok yakin bahwa kelompok mereka bermoral.

- Mereka yang bertentangan dengan kelompok dianggap terlalu menyederhanakan masalah,

menganut cara-cara yang jamak.

- Tekanan kelompok ditujukan kepada setiap anggota yang menunjukkan sikap ragu-ragu atau

mempertanyakan argumentasi atau usulan kelompok.

- Para anggota kelompok menyensor keraguan mereka sendiri.

- Para anggota kelompok yakin bahwa semua anggota menyetujui secara bulat, apakah

Page 16: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

persetujuan semacam itu dinyatakan atau tidak.

- Para anggota kelompok mulai berperan menjadi informasi yang sampai pada anggota kelompok

lainnya, terutama apabila informasi semacam itu bisa menciptakan perbedaan opini.

Kasus Komunikasi Kelompok dalam Agribisnis

Organisasi Sosial dan Kebudayaan Kelompok Minoritas Indonesia

Studi Kasus Masyarakat Orang Rimba di Sumatra (Orang Kubu Nomaden)

Di provinsi Jambi terdapat suku-suku yang belum berakulturasi dengan masyarakat pasca

tradisional. Mereka dikenal dengan nama umum suku Kubu, dewasa ini namanya memiliki

konotasi yang kurang baik. Di propinsi Jambi terdapat beberapa suku Kubu yang masing-masing

memiliki mitos sejarah dan budaya yang berbeda. Walaupun mereka diklasifikasikan sebagai

hunters and gatherers, lokasi dan lingkungannya berbeda. Mereka tinggal berpindah-pindah dari

rawa dekat laut, dataran sampai kaki pegunungan dan pegunungan di propinsi Jambi. Mereka

memakai pola hidup dan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan mereka

selalu dipengaruhi oleh perubahan pola pikir individu dan input perubahan dari luar, artinya

budaya orang asing.

Ada beberapa mitos serta sejarah tertulis mengenai asal usul orang Rimba termasuk orang

Kubu. Sejarah tertulis pertama ditulis oleh orang Tiongkok, mereka berkunjung ke Sumatera

bagian tengah dengan alasan belajar bahasa Sansekerta atau berniaga. Mereka membeli atau

tukar barang di hilir sungai. Orang Tiongkok dan orang Barat mengangkut kapalnya dengan

barang seperti, menyan, beberapa jenis getah, obat alami dan lain yang diperoleh dari hutan dan

pegunungan. Di hulu sungai banyak pecahan porselin ditemukan yang berasal dari Tiongkok.

Dari aktivitas tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa sejak lama orang Rimba disamping

sebagai hunters and gatherers juga terlibat perniagaan untuk memenuhi kebutuhannya, seperti

alat dapur serta pisau dan tombak. Kelihatannya bahwa membayar upeti (tribute), ke kerajaan

atau tukar barang kepada pengantar atau pedagang, supaya orang Terang dari hilir sungai tidak

perlu masuk dan mengganggu orang Rimba di kawasan tradisional.

Page 17: Komunikasi Agribisnis Komunikasi Kelompok Dan Organisasi

Menurut pengamatan seorang eksplorir pertama dari Eropa, orang Rimba digambarkan

sebagai orang yang tanpa dosa dan kebudayaannya yang unik. Memang kebudayaan dan

kosmologi sangat berbeda. Walaupun kelihatannya struktur masyarakat sederhana, kebutuhan

mereka dipenuhi setidaknya selama 6 sampai 10 generasi, atau sekitar 300 sampai 500 tahun,

menurut sejarah lisan orang Rimba.

Masyarakat Rimba menganut sistem kekerabatan matrilineal dan pologini. Matrilineal,

artinya saudara perempuan tinggal bersama di kelompok orang tua dan saudara laki-laki harus

ikut kelompok isterinya. Pologini artinya suaminya boleh mempunyai hubungan dengan

beberapa istri Alasannya perempuan subur, mandul, dan janda harus dilindungi sebagai sumber

hidup. Kelihatannya tanggung jawab laki-laki berat dan pada tingkat harapan hidup laki-laki

lebih rendah dibandingkan dengan perempuan. Dampak perubahan zaman sekarang terhadap

kebudayaan mereka sangat besar, dewasa ini lingkungan tradisionalnya semakin lama semakin

sempit oleh penebangan dan perkebunan. Akan tetapi mereka tetap bertekad mengikuti aturan

dan budaya yang diwariskan dari nenek moyangnya.

Kelihatannya program transmigrasi, menebang hutan serta memburu fauna dan mengambil flora

oleh orang Terang, berdampak negatif pada kebudayaan orang Rimba. Akan tetapi orang Rimba

sudah beradaptasi supaya bertahan pada masa depan. Orang Rimba sudah mengambil getah

pohon karet dan berencana kultivasi kelapa sawit, untuk menaikkan penghasilan. Kelihatannya

mereka beradopsi kembar kultur. Menurut Motto Indonesia: “Bhinneka Tunggal Ika”, artinya

berbeda beda tetapi tetap satu juga, membolehkan diversitas tetapi kelihatannya tidak selalu

terjadi dan nilai-nilai mereka tidak selalu dihormati.