komplikasi tb paru
TRANSCRIPT
KOMPLIKASI TB PARU
Putu Ika Dharma Pratiwi
09700133
BATASAN
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara. Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Penyakit TB paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi seperti: Batuk darah, Pneumothoraks spontan, Bronkhiektasis, dan Insufisiensi Kardio Pulmoner.
PATOFISIOLOGI
TB PRIMERTerjadi saat terpapar pertama kali dengan kuman TB , menular melalui percikan dahak (droplet nuklei). Bila kuman menetap di jaringan paru, berkembang biak dalam sitoplasma makrofag dan akan membentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer. Sarang primer ini dapat terjadi disetiap jaringan paru
TB PASCA PRIMER
Kuman yang dormant pada Tuberkulosis primer akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberculosis dewasa(tuberculosis post primer=TB pasca primer=TB sekunder). Mayoritas terinfeksi mencapai 90%. Tuberkulosis sekunder terjadi karena imunitas menurun seperti malnutrisi, alcohol, diabetes, AIDS, gagal ginjal.
GEJALA KLINIS
Demam Batuk/batuk darah Sesak napas Nyeri dada Malaise
CARA PEMERIKSAAN / DIAGNOSIS
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan Laboraturium
DIAGNOSA BANDING
Pneumonia Esfusi pleura
PENYULIT / KOMPLIKASI
1. Batuk darahbatuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada tuberculosis terjadi pada kavitas,tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
2. Pheumothorax spontan ( paru kolaps oleh karena kerusakan jaringan)
DefinisiPneumotoraks spontan adalah setiap pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya suatu penyebab (trauma ataupun iatroganik), ada 2 jenis yaitu :
Pneumotoraks spontan primer
Pneumotoraks spontan primer (PSP) adalah suatu Pneumotoraks yang terjadi tanpa ada riwayat penyakit paru yang mendasari sebelumnya
Pneumotoraks spontan sekunder
Pneumotoraks spontan sekunder (PSS) adalah suatu pneumotoraks yang terjadi karena penyakit paru yang mendasarinya
Manifestasi Klinis Sesak nafas , yang didapat pada 80-90% pasien Nyeri dada yang di dapat pada 75-90&% pasien Batuk-batuk, yang di dapat pada 25-35% pasien Tidak menunjukkan gejala ( silent) yang terapat
sekitar 5-10% dan biasanya pada PSP
Pemeriksaan Fisik Suara nafas melemah dan menghilang Fremitus smelemah sampai menghilang Resonansi perkusi dapat normal atau
meningkat /hipersonor Pemeriksaan Penunjang Analisis gas darah arteri memberikan gambaran
hipoksemia Pemeriksaan foto dada Pemeriksaan Computed Tomography (CT-Scan)
mungkin diperlukan apabila dengan pemeriksaan foto dada diagnosis belum dapat ditegakkan.
Peneriksaan endoskopi (Torakoskopi) merupakan pemeriksaan invasive , tetapi memiliki sensitivitas yang lebih besar disbanding pemeriksaan CT-Scan
Diagnosa banding Infark myokard Emboli paru Pneumonia Komplikasi
Pneumomediastinum dan emfisema subcutan Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecendrungan untuk kambuh lagi.
Prinsip-prinsip penanganan pneumotoraks adalah Observasi dan pemberiaan tambahan oksigen Aspirasi sederhana dengan jarum dan
pemasangan Tube torakostomi. Torakotomi
3. Bronkhiektasis ( merupakan akibat TB paru yang luas)
DefinisBronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus local yang bersifat patologis dan bejalan kronik, persisten atau ireversibel. Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang rawan dan pembuluh darah.
Manifetasi Klinis Gejala dan tanda klinis yang timbul pada pasien bronkiektasis tergantung pada luas dan beratnya penyakit. Ciri khasnya adalah batuk kronik disertai produksi sputum, adanya hemoptisis dan pneumonia berulang.
Pemeriksaan Fisik Kurang Gizi dan anemia Dyspneu, sianosis dan jari tabuh Ronkhi basah di lobus inferior paru
Pemeriksaan Penunjang Photo toraks PAdan lateral : ditemukan
gambaran Honey Comb Appearance/ sarang tawon
Bronkografi : Nampak kelainan bronkus yang ektasis (tidak rata / menyempit di beberapa tempat)
Bronkoskopi : mengetahui bila ada benda asing/ tumor dalam bronkus
Faal Paru : Kelainan retriksi dan obstruksi Diagnosa Banding
Bronkhitis kronis TB paru Abses Paru Tumor Paru
Komplikasi Haemotisis profuse CPCD(Cor Pulmonale Cronicum
Decompesata) Infeksi Sekunder ( Pneumonia, Abses Paru)
Penatalaksanaan Konservatif : - Antibiotika sesuai penyebab, Suportif : memperbaiki keadaan umum,
Psikoterapi Pembedahan : reseksi bagian yang sakit
4. Insufisiensi Kardio Pulmoner ( Cor Pulmonale Chronocum)
Definisi Kor pulmonal adalah hipertrofi/dilatasi
setrikel kanan akibat hipertensi pulmonal yang disebabkan penyakit parekim baru dan atau pembuluh darah paru yang tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri. Kor pulmonal kronis adalah hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan akibat hipertensi pulmonal yang berhubungan dengan penyakit paru obstruktif atau restriktif.
Manifetasi Klinis Tingkat klinis korpulmonal dimulai PPOK
kemudian PPOK dengan hipertensi pulmonal dan akhirnya menjadi PPOK dengan hipertensi pulmonal serta gagal jantung kanan.
Diagnosa Diagnosis kor pulmonal pada PPOK
ditegakan dengan menemukan tanda PPOK : asidosis dan hiperkapnia,hipoksia,polisitemia. Dan hiperviskositas darah : hipertensi pulmonal,hipertropi atau dilatasi vertikel kanan dan gagal jantung kanan.
Penatalaksanaan Mengoptimalkan efisiensi pertukaran gas Menurunkan hipertensi pulmonal Meningkatkan kelangsungan hidup Pengobatan penyakit dasar dan komplikasinya
Untuk tujuan tersebut pengobatan yang dapat dilaksanakan adalah
Terapi oksigen : meningkatkan kelangsungan hidup dibandingkan dengan pasien tanpa terapi oksigen
Vasodilator. Digitalis : digitalis hanya digunakan pada pasien
kur pulmonal bila disertai gagal jantung kiri. Diuretika : diuretikan dilakukan bila ada pasien
mengalami gagal jantung kanan. Flebotomi Antikoagulan
PENATALAKSANAAN Promotif Penyuluhan kepada masyarakat apa itu TBC. Pemberitahuan baik melalui spanduk/iklan
tentang bahaya TBC, cara penularan, cara pencegahan, faktor resiko
Mensosialisasiklan BCG di masyarakat. Preventif Vaksinasi BCG Menggunakan isoniazid (INH) Membersihkan lingkungan dari tempat yang kotor
dan lembab. Bila ada gejala-gejala TBC segera ke
Puskesmas/RS, agar dapat diketahui secara dini.
KuratifPenderita tuberkulosis dengan gejala klinis harus mendapat minuman dua obat untuk mencegah timbulnya strain yang resisten terhadap obat. Kombinasi obat-obat pilihan adalah
isoniazid (hidrazid asam isonikkotinat = INH) dengan etambutol (EMB) atau rifamsipin (RIF).
kemoterapi jangka pendek
PROGNOSIS
Sebelum ditemukan anti tuberculosis,
penderita tuberculosis paru mempunyai masa depan yang suram, seperti halnya penderita kanker paru saat ini. Tetapi sejak ditemukan obat anti tuberculosis , maka masa depan penderita tuberculosis paru sangat cerah. Kecuali penderita yang telah mengalami relaps(kekambuhan), atau terjadi penyulit pada organ paru dan organ lain di dalam rongga dada, maka penderita-penderita demikian banyak yang jatuh ke kor pulmonal. Bila terbentuk kaverne yang cukup besar, kemungkinan batuk darah hebat dan dapat menimblkan kematian.